tugas asesmen materi laju reaksi
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
PADA MATERI LAJU REAKSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Evaluasi Pendidikan Kimia
Dosen:
Dr. Nahadi, S.Pd., M.Si., M.Pd.
Oleh
Anggun Dwi Anggar Jati (1302427)
Khaerani Faoziah (1302938)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
1
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya bagi
penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan instrumen
penilaian pada materi laju reaksi”. Sholawat dan Salam semoga tetap terlimpah kepada
Baginda Rasul Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya serta umatnya.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen evalusi
pendidikan kimia Bapak Dr. Nahadi, S.Pd., M.Si., M.Pd. yang sudah memberikan
kesempatan untuk memahami beberapa hal berkaitan mengenai pengembangan instrumen
penilaian.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan di masa yang akan datang.
Bandung, Nopember 2014
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi dalam rangka
pembuatan keputusan (McMillan, 2008). Dalam konteks pendidikan, penilaian merupakan
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan
pembelajaran serta umpan balik bagi penyempurnaan pembelajaran (Sudijono, 2007). Dari
kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan bagian yang sangat
penting dalam pembelajaran.
Penilaian merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab guru sebagai seorang pendidik
dalam pembelajaran. Salah satu fungsi penilaian yaitu untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran yang selanjutnya digunakan untuk mengambil
keputusan. Tujuan pembelajaran yang dimaksud mencakup kompetensi sikap (afektif),
pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) yang dilakukan secara berimbang
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap
standar yang telah ditetapkan (Kemendikbud, 2013).
Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Beberapa pakar mengatakan
bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila sesorang telah memiliki
penguasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta
didik dalam berbagai tingkah laku, seperri: perhatiannya terhadap mata pelajaran,
kedisiplinannya dalam mengikuti pelajaran, motivasi yang tinggi untuk lebih banyak
mengetahui pelajaran yang diterimanya, penghargaan atau rasa hormat terhadap guru, dsb
(Sudijono, 2007). Berdasarkan Permendikbud No. 66 Tahun 2013, ranah afektif dapat
dievaluasi dengan cara observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer assessment)
oleh peserta didik dan jurnal. Adapun instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian
diri, penilaian teman sejawat dapat berupa daftar cek atau skala penilaian yang disertai
rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
Kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak) yang menekankan pada
pengembangan kemampuan dan keterampilan intelektual. Kompetensi pengetahuan dapat
dinilai melalui tes tertulis, tes lisan dan penugasan. Instrumen tes tertulis berupa soal pilihan
ganda, isian, jawaban singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian. Instrumen uraian
dilengkapi pedoman penskoran. Instrumen tes lisan dapat berupa daftar pertanyaan.
3
Sedangkan instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skills) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor
sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil
belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan untuk
berprilaku) (Sudijono, 2007). Kompetensi keterampilan dinilai melalui penilaian kinerja
yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu
dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang
digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian.
Persyaratan yang harus diperhatikan dalam instrumen penilaian yaitu: 1) substansi yang
merepresentasikan kompetensi yang dinilai; 2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis
sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan 3) penggunaan bahasa yang baik dan
benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik (Kemendikbud,
2013).
Salah satu materi kimia yang dapat melatih ketiga kompetensi atau ranah hasil belajar
yang dituntut dalam kurikulum 2013 pada pembelajaran kimia adalah materi laju reaksi.
Kompetensi ranah afektif pada materi laju reaksi terdapat pada Kompetensi Inti 2 (KI 2),
kompetensi ranah kognitif pada KI 3, dan ranah psikomotor pada KI 4. Kompetensi inti
selanjutnya dijabarkan ke dalam kompetensi dasar yang menjadi acuan dalam penyusunan
indikator ketercapaian pembelajaran siswa. Evaluasi ketiga kompetensi dilakukan dengan
menggunakan instrumen penilaian afektif, kognitif dan psikomotor.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis bermaksud mengembangkan
instrumen penilaian (afektif, kognitif, dan psikomotor) pada materi laju reaksi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah “Bagaimana pengembangan
instrumen penilaian pada materi laju reaksi?”. Secara detail rumusan masalah tersebut
dijabarkan dalam beberapa pertanyaan khusus yang terdiri atas:
1. Bagaimana pengembangan instrumen penilaian afektif pada materi laju reaksi?
2. Bagaimana pengembangan instrumen penilaian kognitif pada materi laju reaksi?
3. Bagaimana pengembangan instrumen penilaian psikomotor pada materi laju reaksi?
4
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah mendapatkan suatu draf
instrumen penilaian kognitif, afektif dan psikomotor pada materi laju reaksi.
BAB II
5
PEMBAHASAN
A. Pengembangan instrumen afektif
Langkah-langkah dalam pengembangan instrumen afektif terdiri dari:
1. Menentukan tujuan
Tujuan pengembangan instrumen penilaian afektif adalah mengetahui sikap yang
ditunjukkan oleh siswa selama proses pembelajaran laju reaksi berlangsung.
Dalam hal ini proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode
praktikum, maka sikap yang akan lebih banyak diamati adalah sikap siswa selama
mengikuti praktikum laju reaksi.
2. Menentukan teknik dan instrumen penilaian
- Observasi merupakan teknik penilaian
yang
dilakukan
secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati.
-
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta siswa untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa skala sikap, disusun dalam
bentuk suatu pernyataan positif dan negatif secara bergantian dan diikuti oleh
empat tingkatan respon (SS, S, TS, STS).
-
Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa skala sikap, disusun dalam bentuk suatu
pernyataan positif dan negatif secara bergantian dan diikuti oleh empat
tingkatan respon (SS, S, TS, STS).
Triangulasi instrumen pada pembelajaran laju reaksi ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi berupa sikap siswa yang relevan serta sesuai dengan diri
siswa sebenarnya.
3. Analisis Kompetensi Inti
Kompetensi Inti yang berkaitan erat dengan nilai-nilai yang dapat dikembangkan
melalui metode praktikum pada materi laju reaksi adalah KI 2.
KI 2
:
Menghayati
dan
mengamalkan
perilaku
jujur, disiplin,
6
tanggung jawab, peduli
damai), santun,
sikap
(gotong royong, kerjasama, toleran,
responsif dan pro-aktif
sebagai bagian dari
dalam berinteraksi secara
dan menunjukkan
solusi atas berbagai
permasalahan
efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
4. Analisis Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar yang digunakan dalam mengembangkan penilaian afektif pada
materi laju reaksi adalah KD. 2.1.
KD 2.1. :
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Metode praktikum memberikan kesempatan pada siswa untuk mengalami sendiri
atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek,
menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang
dipelajarinya. Berbagai kegiatan tersebut dapat mengembangkan rasa ingin tahu,
disiplin, jujur, teliti dan bertanggung jawab. Adapun sikap terbuka dapat diekplor
ketika siswa dituntut untuk mengkomunikasikan hasil percobaan.
5. Analisis indikator hasil belajar
2.1.1.
:
Siswa menunjukkan perilaku rasa ingin tahu dengan bertanya,
menyimak informasi yang disampaikan oleh guru, mencari informasi
terkait percobaan yang dilakukan dan terlibat dalam percobaan
2.1.2.
:
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin dengan hadir tepat waktu di
laboratorium, menggunakan jas lab saat di laboratorium, tidak gaduh
saat berada di laboratorium dan menyelesaikan percobaan sesuai
2.1.3.
:
dengan waktu yang ditetapkan.
Siswa menunjukkan perilaku jujur dengan tidak melihat pekerjaan
kelompok lain dalam menuliskan data hasil percobaan, menganalisis
data hasil percobaan, menjawab pertanyaan dalam LKS dan
7
2.1.4.
:
berbicara jujur ketika melakukan kesalahan dalam percobaan.
Siswa menunjukkan perilaku terbuka dengan memberi kesempatan
kepada semua teman untuk berbicara, mengakui kekurangan jika
pendapat yang dikemukakan tidak tepat, menerima saran dan
2.1.5.
:
kritikan serta tidak menunjukkan emosi berlebihan ketika dikritik.
Siswa menunjukkan perilaku teliti dalam melakukan setiap tahap
percobaan,
menyelesaikan
perhitungan
yang
terdapat
dalam
percobaan, mengamati waktu reaksi yang terjadi, menganalisis data
2.1.6.
:
hasil percobaan.
Siswa menunjukkan perilaku tanggung jawab dengan memeriksa alat
dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan, membersihkan
alat yang digunakan dalam percobaan, memelihara kebersihan dan
kerapihan meja kerja setelah praktikum selesai, serta meletakkan alat
pada tempat semula.
6. Penyusunan kisi-kisi penilaian afektif
Penyusunan kisi-kisi penilaian afektif perlu memperhatikan jenjang dari setiap
perilaku yang ditunjukkan oleh siswa. Jenjang yang digunakan merupakan jenjang
afektif yang dikemukakan oleh David R. Krathwohl, meliputi:
-
Receiving (A1)
Receiving berarti menerima atau memperhatikan, merupakan kemauan untuk
memperhatikan suatu kegiatan atau suatu obyek. Pada jenjang ini siswa dibina
agar bersedia menerima nilai dan menggabungkan atau mengidentikkan diri
dengan nilai tersebut.
-
Responding (A2)
Responding berarti menanggapi mengandung arti adanya partisipasi aktif. Jadi
kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat
reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.
-
Valuing (A3)
Valuing berarti menilai atau menghargai, merupakan kemampuan yang
dimiliki seseorang untuk memberikan nilai terhadap suatu kegiatan atau obyek
sehingga apabila tidak dikerjakan akan membawa kerugian atau penyesalan.
-
Organization (A4)
8
Organization
berarti
mengatur
atau
mengorganisasikan,
merupakan
kemampuan untuk mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai
baru yang lebih universal.
-
Characterization (A5)
Keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku siswa.
Adapun dalam pengembangan instrumen penilaian afektif ini lebih didominasi
oleh jenjang A3 yang menuntut siswa untuk menunjukkan sikap menilai dari
setiap kegiatan yang dilakukan siswa dalam percobaan. Kisi-kisi serta distribusi
pernyataan dalam instrumen penilaian afektif yang dikembangkan dapat dilihat
pada Tabel 1 dan 2.
9
Tabel 1. Kisi-kisi penilaian afektif
No
.
1
2
Sikap yang
Indikator
diamati
Rasa ingin 2.1.1. Siswa menunjukkan perilaku
tahu
rasa ingin tahu dengan bertanya,
menyimak
informasi
yang
disampaikan oleh guru, mencari
informasi terkait percobaan yang
dilakukan dan terlibat dalam
percobaan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi laju reaksi.
Disiplin
2.1.2. Siswa menunjukkan perilaku
disiplin dengan hadir tepat waktu di
laboratorium, menggunakan jas lab
saat di laboratorium, tertib saat
berada
di
laboratorium
dan
menyelesaikan percobaan sesuai
dengan waktu yang ditetapkan.
Sub-Indikator
Siswa menunjukkan perilaku rasa ingin tahu
dengan bertanya
Siswa menunjukkan perilaku rasa ingin tahu
dengan
menyimak
informasi
yang
disampaikan oleh guru
Siswa menunjukkan perilaku rasa ingin tahu
dengan mencari informasi terkait percobaan
yang dilakukan
Siswa menunjukkan perilaku rasa ingin tahu
dengan terlibat dalam percobaan faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi
Siswa menunjukkan perilaku disiplin
dengan hadir tepat waktu di laboratorium
Siswa menunjukkan perilaku disiplin
dengan menggunakan jas lab saat di
laboratorium
Siswa menunjukkan perilaku disiplin
dengan tidak gaduh saat berada di
laboratorium
Siswa menunjukkan perilaku disiplin
dengan menyelesaikan percobaan sesuai
dengan waktu yang ditetapkan.
Jenjang
Domain
Afektif
A2
A1
A2
Instrumen
Penilaian
- Lembar observasi
- Angket penilaian
diri
(self
assessment)
dan
angket penilaian
teman
sejawat
(peer assessment)
nomor 19, 6, 5 dan
8.
A2
A2
A3
A3
- Lembar observasi
- Angket penilaian
diri
(self
assessment)
dan
angket penilaian
teman
sejawat
(peer assessment)
nomor 1, 2, 7, 12.
A3
10
3
4
5
Jujur
Terbuka
Teliti
2.1.3. Siswa menunjukkan perilaku
jujur dengan tidak melihat pekerjaan
kelompok lain dalam menuliskan
data hasil percobaan, menganalisis
data hasil percobaan, menjawab
pertanyaan dalam LKS dan berbicara
jujur ketika melakukan kesalahan
dalam percobaan.
2.1.4. Siswa menunjukkan perilaku
terbuka dengan memberi kesempatan
kepada
semua
teman
untuk
berbicara, mengakui kekurangan jika
pendapat yang dikemukakan tidak
tepat, menerima saran dan kritikan
serta tidak menunjukkan emosi
berlebihan ketika dikritik.
2.1.5. Siswa menunjukkan perilaku
teliti dalam melakukan setiap tahap
percobaan,
menyelesaikan
perhitungan yang terdapat dalam
percobaan, mengamati waktu reaksi
yang terjadi, menganalisis data hasil
percobaan.
Siswa tidak melihat pekerjaan kelompok
lain dalam menuliskan data hasil percobaan
Siswa tidak melihat pekerjaan kelompok
lain dalam menganalisis data hasil
percobaan
Siswa tidak melihat pekerjaan orang lain
dalam menjawab pertanyaan dalam LKS
Siswa berbicara jujur ketika melakukan
kesalahan dalam percobaan
Siswa menunjukkan perilaku terbuka
dengan memberi kesempatan kepada semua
teman untuk berbicara (bertanya atau
berpendapat)
Siswa menunjukkan perilaku terbuka
dengan mengakui kekurangan jika pendapat
yang dikemukakan tidak tepat
Siswa menunjukkan perilaku terbuka
dengan menerima saran dan kritikan
A3
Siswa menunjukkan perilaku terbuka
dengan tidak menunjukkan emosi berlebihan
ketika dikritik.
Siswa menunjukkan perilaku teliti dalam
melakukan setiap tahap percobaan
Siswa menunjukkan perilaku teliti dalam
menyelesaikan perhitungan yang terdapat
dalam percobaan
Siswa menunjukkan perilaku teliti dalam
mengamati waktu reaksi yang terjadi
A5
A3
A3
A3
A2
A5
A1
A3
A3
A3
- Lembar observasi
Angket penilaian diri
(self assessment) dan
angket
penilaian
teman sejawat (peer
assessment) nomor
14, 15, 16, 24.
- Lembar observasi
- Angket penilaian
diri
(self
assessment)
dan
angket penilaian
teman
sejawat
(peer assessment)
nomor 20, 22, 21,
23.
- Lembar observasi
- Angket penilaian
diri
(self
assessment)
dan
angket penilaian
teman
sejawat
(peer assessment)
11
6
Tanggung
jawab
No.
1.
2
3
4
5
Siswa menunjukkan perilaku teliti dalam
dalam menganalisis data hasil percobaan
A3
nomor 9, 10, 11,
13.
Siswa menunjukkan perilaku tanggung
jawab dengan memeriksa alat dan bahan
yang digunakan sebelum percobaan dimulai
A3
Siswa menunjukkan perilaku tanggung
jawab dengan membersihkan alat yang
digunakan dalam percobaan
Siswa menunjukkan perilaku tanggung
jawab dengan memelihara kebersihan dan
kerapihan meja kerja setelah praktikum
selesai
A3
- Lembar observasi
- Angket penilaian
diri
(self
assessment)
dan
angket penilaian
teman
sejawat
(peer assessment)
nomor 3, 4, 17, 18.
Siswa menunjukkan perilaku tanggung
jawab dengan meletakkan alat pada tempat
semula
Tabel 2. Distribusi penyusunan instrumen penilaian diri dan teman sejawat
A3
2.1.6. Siswa menunjukkan perilaku
tanggung jawab dengan memeriksa
alat dan bahan yang akan digunakan
dalam percobaan, membersihkan alat
yang digunakan dalam percobaan,
memelihara
kebersihan
dan
kerapihan meja kerja setelah
praktikum selesai, serta meletakkan
alat pada tempat semula.
Indikator
Menunjukkan rasa ingin tahu
Menunjukkan sikap disiplin
Menunjukkan sikap jujur
Menunjukkan sikap terbuka
Menunjukkan sikap teliti
Menunjukkan sikap tanggung jawab
JUMLAH
Pernyataan Positif
5, 8
1, 2, 7 12
14, 16
20, 22
10
18
12
A3
Pernyataan Negatif
19, 6
15, 24
21, 23
9, 11, 13
3, 4, 17
12
12
7. Penyusunan instrumen
a. Draf lembar observasi
Instrumen lembar observasi serta rubrik atau kriteria penilaian ditunjukkan pada Tabel 3 dan 4 berikut ini. Secara detail lembar
observasi dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel 3. Draf lembar observasi
Kelompo
Nama siswa
Aspek sikap yang diamati
Disiplin Jujur Terbuk Teliti
Rasa
ingin tahu
k
a
Tanggun
g
jawab
1
2
3
Dst..
Jumla
Nilai
h
skor
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
Tabel 4. Kriteria penilaian lembar observasi
No
Aspek sikap
.
yang diamati
Deskripsi
Kriteria penilaian
13
1
Rasa ingin tahu
2
Disiplin
3
4
5
6
Jujur
Terbuka
Teliti
Tanggung
jawab
Siswa bertanya ketika ada hal yang tidak dimengerti
Siswa menyimak informasi yang disampaikan oleh guru
Siswa mencari informasi yang dibutuhkan terkait percobaan yang dilakukan
Siswa terlibat dalam percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Siswa hadir tepat waktu di laboratorium
Siswa menggunakan jas lab saat berada di laboratorium
Siswa tidak gaduh saat berada di laboratorium
Siswa menyelesaikan percobaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan
Siswa tidak melihat pekerjaan kelompok lain dalam menuliskan data hasil percobaan
Siswa tidak melihat pekerjaan kelompok lain dalam menganalisis data hasil percobaan
Siswa tidak melihat pekerjaan orang lain dalam menjawab pertanyaan dalam LKS
Siswa berbicara jujur ketika melakukan kesalahan dalam percobaan
Siswa memberi kesempatan kepada semua teman untuk berbicara (bertanya atau berpendapat)
saat berdiskusi
Siswa mengakui kekurangan jika pendapat yang dikemukakan saat diskusi tidak tepat
Siswa menerima saran dan kritikan yang disampaikan oleh teman lain
Siswa tidak menunjukkan emosi berlebihan ketika dikritik oleh teman lain
Siswa teliti dalam melakukan setiap tahap percobaan
Siswa teliti dalam menyelesaikan perhitungan yang terdapat dalam percobaan
Siswa teliti dalam mengamati waktu reaksi yang terjadi
Siswa teliti dalam dalam menganalisis data hasil percobaan
Siswa memeriksa alat dan bahan yang digunakan sebelum percobaan dimulai
Siswa membersihkan alat yang akan digunakan sebelum percobaan dimulai
Siswa memelihara kebersihan dan kerapihan meja kerja setelah praktikum selesai
Siswa meletakkan alat pada tempat semula
1=
Siswa
menunjukkan
satu deskripsi dari aspek
sikap yang diamati.
2=
Siswa
menunjukkan
dua deskripsi dari aspek
sikap yang diamati.
3=
Siswa
menunjukkan
tiga deskripsi dari aspek
sikap yang diamati.
4=
Siswa
seluruh
menunjukkan
deskripsi
dari
aspek yang diamati.
14
b. Draf skala sikap penilaian diri (self assessment)
Skala sikap penilaian diri serta analisis hasil angket penilaian diri dapat dilihat
pada Tabel 5 dan 6. Secara detail skala sikap penilaian diri dapat dilihat pada
lampiran 2.
Tabel 5. Skala sikap penilaian diri (self assessment)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Pernyataan
Saya hadir tepat waktu di laboratorium
Saya menggunakan jas lab ketika berada di
laboratorium untuk keamanan dan keselamatan diri
saya
Saya tidak perlu memeriksa alat dan bahan yang akan
digunakan dalam percobaan karena pasti sudah
diperiksa oleh laboran
Saya merasa tidak perlu membersihkan alat yang
akan digunakan dalam percobaan karena sudah
dibersihkan oleh kelas sebelumnya
Saya mencari berbagai informasi terkait dengan
percobaan yang akan dilakukan
Saya tidak perlu menyimak informasi yang
disampaikan oleh guru karena sebelumnya saya
sudah melakukan kajian literatur terkait percobaan
yang dilakukan
Saya tidak gaduh selama berada dalam lab karena
saya sadar jika hal tersebut dilakukan akan
mengganggu pekerjaan saya dan teman-teman
lainnya
Saya melakukan percobaan karena saya ingin
mengetahui dengan pasti mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi
Saya merasa tidak perlu terlalu teliti dalam
melakukan setiap tahap percobaan sesuai dengan
prosedur yang disusun
Saya harus teliti dalam menyelesaikan perhitungan
yang terdapat dalam percobaan
Saya merasa tidak perlu teliti dalam mengamati
waktu reaksi pada percobaan yang dilakukan
Saya harus menyelesaikan percobaan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan agar saya dapat segera
berpindah pada tugas lainnya
Saya merasa tidak perlu teliti dalam menganalisis
SS
Penilaian
S
TS STS
15
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
data hasil percobaan karena dalam diskusi akan
dilakukan tukar data dengan teman lainnya
Saya menuliskan data hasil percobaan sesuai dengan
yang diamati meskipun hasil percobaan tidak sesuai
Saya merasa kurang yakin dalam menganalisis data
hasil percobaan, maka dari itu saya akan melihat
pekerjaan teman akrab saya yang ada di kelompom
lain
Saya yakin dapat menjawab pertanyaan dalam LKS
sehingga tidak perlu melihat pekerjaan orang lain
Saya tidak perlu membersihkan dan merapikan
kembali meja kerja setelah percobaan selesai karena
pasti akan dibersihkan oleh teman yang piket
Saya meletakkan alat yang sudah digunakan dalam
percobaan di tempat semula supaya tidak
kebingungan mencari saat akan digunakan kembali
Saya rasa tidak perlu bertanya pada guru mengenai
hal apapun terkait percobaan yang tidak dimengerti
karena akan mengurangi nilai
Saya memberikan kesempatan kepada semua teman
untuk berbicara (berpendapat atau bertanya) pada
saat diskusi
Saya tidak suka menerima saran dan kritik yang
disampaikan oleh teman lain pada saat diskusi
Saya akan mengakui kekurangan jika pendapat yang
saya kemukakan saat diskusi tidak tepat
Saya merasa emosi ketika dikritik oleh teman lain
pada saat diskusi
Saya tidak berbicara jujur ketika melakukan
kesalahan dalam percobaan karena akan mengurangi
nilai
Tabel 6. Analisis hasil angket penilaian diri siswa
No
Nama
Aspek Pengamatan
Jumla
Nilai
16
(3,4,17,18)Jawab
Tanggung
(9,10,11,13)Teliti
(20,22, 21,23)Terbuka
16, 24)Jujur(14, 15,
(1, 2, 7, 12)Disiplin
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Dst
.
TahuRasa Ingin
Siswa
h
Skor
c. Draf skala sikap penilaian teman sejawat (peer assessment)
Skala sikap penilaian teman sejawat dapat dilihat pada Tabel 7. Adapun untuk
analisis hasil angket penilaian teman sejawat sama seperti dalam penilaian diri
(Tabel 6). Secara detail lembar penilaian teman sejawat dapat dilihat pada
lampiran 3.
Tabel 7. Skala sikap penilaian teman sejawat (peer assessment)
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pernyataan
SS
Penilaian
S
TS STS
Teman saya hadir tepat waktu di laboratorium
Teman saya menggunakan jas lab ketika berada di
laboratorium untuk keamanan dan keselamatan dirinya
Teman saya tidak memeriksa alat dan bahan yang akan
digunakan dalam percobaan
Teman saya tidak membersihkan alat yang akan digunakan
dalam percobaan
Teman saya mencari berbagai informasi terkait dengan
percobaan yang akan dilakukan
Teman saya tidak menyimak informasi yang disampaikan
oleh guru
Teman saya tidak gaduh selama berada dalam lab
Teman saya melakukan percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
Teman saya tidak teliti dalam melakukan setiap tahap
percobaan sesuai dengan prosedur yang disusun
17
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Teman saya teliti dalam menyelesaikan perhitungan yang
terdapat dalam percobaan
Teman saya tidak teliti dalam mengamati waktu reaksi pada
percobaan yang dilakukan
Teman saya menyelesaikan percobaan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan
Teman saya tidak teliti dalam menganalisis data hasil
percobaan
Teman saya menuliskan data hasil percobaan sesuai dengan
yang diamati meskipun hasil percobaan tidak sesuai
Teman saya melihat pekerjaan teman lain dalam
menganalisis data hasil percobaan
Teman saya menjawab pertanyaan dalam LKS secara
mandiri
Teman saya tidak membersihkan dan merapikan kembali
meja kerja setelah percobaan selesai
Teman saya meletakkan alat yang sudah digunakan dalam
percobaan di tempat semula
Teman saya tidak bertanya pada guru mengenai hal apapun
terkait percobaan yang tidak dimengerti
Teman saya memberikan kesempatan kepada semua teman
untuk berbicara (berpendapat atau bertanya) pada saat
diskusi
Teman saya tidak suka menerima saran dan kritik yang
disampaikan oleh teman lain pada saat diskusi
Teman saya mengakui kekurangan jika pendapat yang
dikemukakan saat diskusi tidak tepat
Teman saya menunjukkan emosi ketika dikritik oleh teman
lain pada saat diskusi
Teman saya tidak berbicara jujur ketika melakukan
kesalahan dalam percobaan
Format penilaian sikap dari ketiga instrumen yang dikembangkan dapat dilihat pada
Tabel 8.
Tabel 8. Format penilaian afektif
No
Nama
siswa
Komponen penilaian
Observas Penilaian Penilaian
i
diri
teman
sejawat
Nilai
Predikat
1
18
2
3
4
5
6
7
8
9
dst
8. Penyusunan pedoman penskoran
a. Penskoran dalam lembar observasi
- Memberikan skor
Skor 1
Skor 2
Skor 3
Skor 4
-
:
:
:
:
Siswa menunjukkan satu deskripsi dari aspek sikap yang diamati
Siswa menunjukkan dua deskripsi dari aspek sikap yang diamati
Siswa menunjukkan tiga deskripsi dari aspek sikap yang diamati
Siswa menunjukkan seluruh deskripsi dari aspek yang diamati
Menjumlah skor setiap aspek yang diamati
Menghitung nilai sikap siswa
Skor yang diperoleh
Nilai=
x 100
Skor maksimum
Skor maksimum= 24
b. Penskoran dalam skala sikap penilaian diri dan teman sejawat
- Memberikan skor
Pernyataan positif
Skor 4 :
Skor 3 :
Skor 2:
Skor 1 :
Siswa menjawab sangat setuju (SS)
Siswa menjawab setuju (S)
Siswa menjawab tidak setuju (TS)
Siswa menjawab sangat tidak setuju (STS)
Pernyataan negatif
Skor 1 :
Skor 2 :
Skor 3:
Skor 4 :
Siswa menjawab sangat setuju (SS)
Siswa menjawab setuju (S)
Siswa menjawab tidak setuju (TS)
Siswa menjawab sangat tidak setuju (STS)
-
Menjumlahkan skor siswa
-
Menghitung nilai sikap siswa
19
Nilai=
Skor yang diperoleh
x 100
Skor maksimum
Skor maksimum= 96
9. Penentuan nilai afektif
Nilai afektif =
Nilai obs+ Nilai PD + Nilai PTS
3
Keterangan
Obs
: nilai dari lembar observasi
PD
: nilai dari skala sikap penilaian diri
PTS
: nilai dari skala sikap penilaian teman sejawat
Nilai yang diperoleh kemudian diinterpretasikan ke dalam kriteria yang terdapat
dalam Tabel 9.
Tabel 9. Kriteria interpretasi sikap siswa
Rentang skor
PADA MATERI LAJU REAKSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Evaluasi Pendidikan Kimia
Dosen:
Dr. Nahadi, S.Pd., M.Si., M.Pd.
Oleh
Anggun Dwi Anggar Jati (1302427)
Khaerani Faoziah (1302938)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
1
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya bagi
penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan instrumen
penilaian pada materi laju reaksi”. Sholawat dan Salam semoga tetap terlimpah kepada
Baginda Rasul Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya serta umatnya.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen evalusi
pendidikan kimia Bapak Dr. Nahadi, S.Pd., M.Si., M.Pd. yang sudah memberikan
kesempatan untuk memahami beberapa hal berkaitan mengenai pengembangan instrumen
penilaian.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan di masa yang akan datang.
Bandung, Nopember 2014
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi dalam rangka
pembuatan keputusan (McMillan, 2008). Dalam konteks pendidikan, penilaian merupakan
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan
pembelajaran serta umpan balik bagi penyempurnaan pembelajaran (Sudijono, 2007). Dari
kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan bagian yang sangat
penting dalam pembelajaran.
Penilaian merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab guru sebagai seorang pendidik
dalam pembelajaran. Salah satu fungsi penilaian yaitu untuk mengetahui sejauh mana peserta
didik mencapai tujuan pembelajaran yang selanjutnya digunakan untuk mengambil
keputusan. Tujuan pembelajaran yang dimaksud mencakup kompetensi sikap (afektif),
pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) yang dilakukan secara berimbang
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap
standar yang telah ditetapkan (Kemendikbud, 2013).
Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Beberapa pakar mengatakan
bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila sesorang telah memiliki
penguasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta
didik dalam berbagai tingkah laku, seperri: perhatiannya terhadap mata pelajaran,
kedisiplinannya dalam mengikuti pelajaran, motivasi yang tinggi untuk lebih banyak
mengetahui pelajaran yang diterimanya, penghargaan atau rasa hormat terhadap guru, dsb
(Sudijono, 2007). Berdasarkan Permendikbud No. 66 Tahun 2013, ranah afektif dapat
dievaluasi dengan cara observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer assessment)
oleh peserta didik dan jurnal. Adapun instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian
diri, penilaian teman sejawat dapat berupa daftar cek atau skala penilaian yang disertai
rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
Kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak) yang menekankan pada
pengembangan kemampuan dan keterampilan intelektual. Kompetensi pengetahuan dapat
dinilai melalui tes tertulis, tes lisan dan penugasan. Instrumen tes tertulis berupa soal pilihan
ganda, isian, jawaban singkat, benar salah, menjodohkan dan uraian. Instrumen uraian
dilengkapi pedoman penskoran. Instrumen tes lisan dapat berupa daftar pertanyaan.
3
Sedangkan instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skills) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor
sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil
belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan untuk
berprilaku) (Sudijono, 2007). Kompetensi keterampilan dinilai melalui penilaian kinerja
yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu
dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang
digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian.
Persyaratan yang harus diperhatikan dalam instrumen penilaian yaitu: 1) substansi yang
merepresentasikan kompetensi yang dinilai; 2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis
sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan 3) penggunaan bahasa yang baik dan
benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik (Kemendikbud,
2013).
Salah satu materi kimia yang dapat melatih ketiga kompetensi atau ranah hasil belajar
yang dituntut dalam kurikulum 2013 pada pembelajaran kimia adalah materi laju reaksi.
Kompetensi ranah afektif pada materi laju reaksi terdapat pada Kompetensi Inti 2 (KI 2),
kompetensi ranah kognitif pada KI 3, dan ranah psikomotor pada KI 4. Kompetensi inti
selanjutnya dijabarkan ke dalam kompetensi dasar yang menjadi acuan dalam penyusunan
indikator ketercapaian pembelajaran siswa. Evaluasi ketiga kompetensi dilakukan dengan
menggunakan instrumen penilaian afektif, kognitif dan psikomotor.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis bermaksud mengembangkan
instrumen penilaian (afektif, kognitif, dan psikomotor) pada materi laju reaksi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah “Bagaimana pengembangan
instrumen penilaian pada materi laju reaksi?”. Secara detail rumusan masalah tersebut
dijabarkan dalam beberapa pertanyaan khusus yang terdiri atas:
1. Bagaimana pengembangan instrumen penilaian afektif pada materi laju reaksi?
2. Bagaimana pengembangan instrumen penilaian kognitif pada materi laju reaksi?
3. Bagaimana pengembangan instrumen penilaian psikomotor pada materi laju reaksi?
4
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah mendapatkan suatu draf
instrumen penilaian kognitif, afektif dan psikomotor pada materi laju reaksi.
BAB II
5
PEMBAHASAN
A. Pengembangan instrumen afektif
Langkah-langkah dalam pengembangan instrumen afektif terdiri dari:
1. Menentukan tujuan
Tujuan pengembangan instrumen penilaian afektif adalah mengetahui sikap yang
ditunjukkan oleh siswa selama proses pembelajaran laju reaksi berlangsung.
Dalam hal ini proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode
praktikum, maka sikap yang akan lebih banyak diamati adalah sikap siswa selama
mengikuti praktikum laju reaksi.
2. Menentukan teknik dan instrumen penilaian
- Observasi merupakan teknik penilaian
yang
dilakukan
secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati.
-
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta siswa untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa skala sikap, disusun dalam
bentuk suatu pernyataan positif dan negatif secara bergantian dan diikuti oleh
empat tingkatan respon (SS, S, TS, STS).
-
Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa skala sikap, disusun dalam bentuk suatu
pernyataan positif dan negatif secara bergantian dan diikuti oleh empat
tingkatan respon (SS, S, TS, STS).
Triangulasi instrumen pada pembelajaran laju reaksi ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi berupa sikap siswa yang relevan serta sesuai dengan diri
siswa sebenarnya.
3. Analisis Kompetensi Inti
Kompetensi Inti yang berkaitan erat dengan nilai-nilai yang dapat dikembangkan
melalui metode praktikum pada materi laju reaksi adalah KI 2.
KI 2
:
Menghayati
dan
mengamalkan
perilaku
jujur, disiplin,
6
tanggung jawab, peduli
damai), santun,
sikap
(gotong royong, kerjasama, toleran,
responsif dan pro-aktif
sebagai bagian dari
dalam berinteraksi secara
dan menunjukkan
solusi atas berbagai
permasalahan
efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
4. Analisis Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar yang digunakan dalam mengembangkan penilaian afektif pada
materi laju reaksi adalah KD. 2.1.
KD 2.1. :
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Metode praktikum memberikan kesempatan pada siswa untuk mengalami sendiri
atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek,
menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang
dipelajarinya. Berbagai kegiatan tersebut dapat mengembangkan rasa ingin tahu,
disiplin, jujur, teliti dan bertanggung jawab. Adapun sikap terbuka dapat diekplor
ketika siswa dituntut untuk mengkomunikasikan hasil percobaan.
5. Analisis indikator hasil belajar
2.1.1.
:
Siswa menunjukkan perilaku rasa ingin tahu dengan bertanya,
menyimak informasi yang disampaikan oleh guru, mencari informasi
terkait percobaan yang dilakukan dan terlibat dalam percobaan
2.1.2.
:
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin dengan hadir tepat waktu di
laboratorium, menggunakan jas lab saat di laboratorium, tidak gaduh
saat berada di laboratorium dan menyelesaikan percobaan sesuai
2.1.3.
:
dengan waktu yang ditetapkan.
Siswa menunjukkan perilaku jujur dengan tidak melihat pekerjaan
kelompok lain dalam menuliskan data hasil percobaan, menganalisis
data hasil percobaan, menjawab pertanyaan dalam LKS dan
7
2.1.4.
:
berbicara jujur ketika melakukan kesalahan dalam percobaan.
Siswa menunjukkan perilaku terbuka dengan memberi kesempatan
kepada semua teman untuk berbicara, mengakui kekurangan jika
pendapat yang dikemukakan tidak tepat, menerima saran dan
2.1.5.
:
kritikan serta tidak menunjukkan emosi berlebihan ketika dikritik.
Siswa menunjukkan perilaku teliti dalam melakukan setiap tahap
percobaan,
menyelesaikan
perhitungan
yang
terdapat
dalam
percobaan, mengamati waktu reaksi yang terjadi, menganalisis data
2.1.6.
:
hasil percobaan.
Siswa menunjukkan perilaku tanggung jawab dengan memeriksa alat
dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan, membersihkan
alat yang digunakan dalam percobaan, memelihara kebersihan dan
kerapihan meja kerja setelah praktikum selesai, serta meletakkan alat
pada tempat semula.
6. Penyusunan kisi-kisi penilaian afektif
Penyusunan kisi-kisi penilaian afektif perlu memperhatikan jenjang dari setiap
perilaku yang ditunjukkan oleh siswa. Jenjang yang digunakan merupakan jenjang
afektif yang dikemukakan oleh David R. Krathwohl, meliputi:
-
Receiving (A1)
Receiving berarti menerima atau memperhatikan, merupakan kemauan untuk
memperhatikan suatu kegiatan atau suatu obyek. Pada jenjang ini siswa dibina
agar bersedia menerima nilai dan menggabungkan atau mengidentikkan diri
dengan nilai tersebut.
-
Responding (A2)
Responding berarti menanggapi mengandung arti adanya partisipasi aktif. Jadi
kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat
reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.
-
Valuing (A3)
Valuing berarti menilai atau menghargai, merupakan kemampuan yang
dimiliki seseorang untuk memberikan nilai terhadap suatu kegiatan atau obyek
sehingga apabila tidak dikerjakan akan membawa kerugian atau penyesalan.
-
Organization (A4)
8
Organization
berarti
mengatur
atau
mengorganisasikan,
merupakan
kemampuan untuk mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai
baru yang lebih universal.
-
Characterization (A5)
Keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku siswa.
Adapun dalam pengembangan instrumen penilaian afektif ini lebih didominasi
oleh jenjang A3 yang menuntut siswa untuk menunjukkan sikap menilai dari
setiap kegiatan yang dilakukan siswa dalam percobaan. Kisi-kisi serta distribusi
pernyataan dalam instrumen penilaian afektif yang dikembangkan dapat dilihat
pada Tabel 1 dan 2.
9
Tabel 1. Kisi-kisi penilaian afektif
No
.
1
2
Sikap yang
Indikator
diamati
Rasa ingin 2.1.1. Siswa menunjukkan perilaku
tahu
rasa ingin tahu dengan bertanya,
menyimak
informasi
yang
disampaikan oleh guru, mencari
informasi terkait percobaan yang
dilakukan dan terlibat dalam
percobaan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi laju reaksi.
Disiplin
2.1.2. Siswa menunjukkan perilaku
disiplin dengan hadir tepat waktu di
laboratorium, menggunakan jas lab
saat di laboratorium, tertib saat
berada
di
laboratorium
dan
menyelesaikan percobaan sesuai
dengan waktu yang ditetapkan.
Sub-Indikator
Siswa menunjukkan perilaku rasa ingin tahu
dengan bertanya
Siswa menunjukkan perilaku rasa ingin tahu
dengan
menyimak
informasi
yang
disampaikan oleh guru
Siswa menunjukkan perilaku rasa ingin tahu
dengan mencari informasi terkait percobaan
yang dilakukan
Siswa menunjukkan perilaku rasa ingin tahu
dengan terlibat dalam percobaan faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi
Siswa menunjukkan perilaku disiplin
dengan hadir tepat waktu di laboratorium
Siswa menunjukkan perilaku disiplin
dengan menggunakan jas lab saat di
laboratorium
Siswa menunjukkan perilaku disiplin
dengan tidak gaduh saat berada di
laboratorium
Siswa menunjukkan perilaku disiplin
dengan menyelesaikan percobaan sesuai
dengan waktu yang ditetapkan.
Jenjang
Domain
Afektif
A2
A1
A2
Instrumen
Penilaian
- Lembar observasi
- Angket penilaian
diri
(self
assessment)
dan
angket penilaian
teman
sejawat
(peer assessment)
nomor 19, 6, 5 dan
8.
A2
A2
A3
A3
- Lembar observasi
- Angket penilaian
diri
(self
assessment)
dan
angket penilaian
teman
sejawat
(peer assessment)
nomor 1, 2, 7, 12.
A3
10
3
4
5
Jujur
Terbuka
Teliti
2.1.3. Siswa menunjukkan perilaku
jujur dengan tidak melihat pekerjaan
kelompok lain dalam menuliskan
data hasil percobaan, menganalisis
data hasil percobaan, menjawab
pertanyaan dalam LKS dan berbicara
jujur ketika melakukan kesalahan
dalam percobaan.
2.1.4. Siswa menunjukkan perilaku
terbuka dengan memberi kesempatan
kepada
semua
teman
untuk
berbicara, mengakui kekurangan jika
pendapat yang dikemukakan tidak
tepat, menerima saran dan kritikan
serta tidak menunjukkan emosi
berlebihan ketika dikritik.
2.1.5. Siswa menunjukkan perilaku
teliti dalam melakukan setiap tahap
percobaan,
menyelesaikan
perhitungan yang terdapat dalam
percobaan, mengamati waktu reaksi
yang terjadi, menganalisis data hasil
percobaan.
Siswa tidak melihat pekerjaan kelompok
lain dalam menuliskan data hasil percobaan
Siswa tidak melihat pekerjaan kelompok
lain dalam menganalisis data hasil
percobaan
Siswa tidak melihat pekerjaan orang lain
dalam menjawab pertanyaan dalam LKS
Siswa berbicara jujur ketika melakukan
kesalahan dalam percobaan
Siswa menunjukkan perilaku terbuka
dengan memberi kesempatan kepada semua
teman untuk berbicara (bertanya atau
berpendapat)
Siswa menunjukkan perilaku terbuka
dengan mengakui kekurangan jika pendapat
yang dikemukakan tidak tepat
Siswa menunjukkan perilaku terbuka
dengan menerima saran dan kritikan
A3
Siswa menunjukkan perilaku terbuka
dengan tidak menunjukkan emosi berlebihan
ketika dikritik.
Siswa menunjukkan perilaku teliti dalam
melakukan setiap tahap percobaan
Siswa menunjukkan perilaku teliti dalam
menyelesaikan perhitungan yang terdapat
dalam percobaan
Siswa menunjukkan perilaku teliti dalam
mengamati waktu reaksi yang terjadi
A5
A3
A3
A3
A2
A5
A1
A3
A3
A3
- Lembar observasi
Angket penilaian diri
(self assessment) dan
angket
penilaian
teman sejawat (peer
assessment) nomor
14, 15, 16, 24.
- Lembar observasi
- Angket penilaian
diri
(self
assessment)
dan
angket penilaian
teman
sejawat
(peer assessment)
nomor 20, 22, 21,
23.
- Lembar observasi
- Angket penilaian
diri
(self
assessment)
dan
angket penilaian
teman
sejawat
(peer assessment)
11
6
Tanggung
jawab
No.
1.
2
3
4
5
Siswa menunjukkan perilaku teliti dalam
dalam menganalisis data hasil percobaan
A3
nomor 9, 10, 11,
13.
Siswa menunjukkan perilaku tanggung
jawab dengan memeriksa alat dan bahan
yang digunakan sebelum percobaan dimulai
A3
Siswa menunjukkan perilaku tanggung
jawab dengan membersihkan alat yang
digunakan dalam percobaan
Siswa menunjukkan perilaku tanggung
jawab dengan memelihara kebersihan dan
kerapihan meja kerja setelah praktikum
selesai
A3
- Lembar observasi
- Angket penilaian
diri
(self
assessment)
dan
angket penilaian
teman
sejawat
(peer assessment)
nomor 3, 4, 17, 18.
Siswa menunjukkan perilaku tanggung
jawab dengan meletakkan alat pada tempat
semula
Tabel 2. Distribusi penyusunan instrumen penilaian diri dan teman sejawat
A3
2.1.6. Siswa menunjukkan perilaku
tanggung jawab dengan memeriksa
alat dan bahan yang akan digunakan
dalam percobaan, membersihkan alat
yang digunakan dalam percobaan,
memelihara
kebersihan
dan
kerapihan meja kerja setelah
praktikum selesai, serta meletakkan
alat pada tempat semula.
Indikator
Menunjukkan rasa ingin tahu
Menunjukkan sikap disiplin
Menunjukkan sikap jujur
Menunjukkan sikap terbuka
Menunjukkan sikap teliti
Menunjukkan sikap tanggung jawab
JUMLAH
Pernyataan Positif
5, 8
1, 2, 7 12
14, 16
20, 22
10
18
12
A3
Pernyataan Negatif
19, 6
15, 24
21, 23
9, 11, 13
3, 4, 17
12
12
7. Penyusunan instrumen
a. Draf lembar observasi
Instrumen lembar observasi serta rubrik atau kriteria penilaian ditunjukkan pada Tabel 3 dan 4 berikut ini. Secara detail lembar
observasi dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel 3. Draf lembar observasi
Kelompo
Nama siswa
Aspek sikap yang diamati
Disiplin Jujur Terbuk Teliti
Rasa
ingin tahu
k
a
Tanggun
g
jawab
1
2
3
Dst..
Jumla
Nilai
h
skor
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
Tabel 4. Kriteria penilaian lembar observasi
No
Aspek sikap
.
yang diamati
Deskripsi
Kriteria penilaian
13
1
Rasa ingin tahu
2
Disiplin
3
4
5
6
Jujur
Terbuka
Teliti
Tanggung
jawab
Siswa bertanya ketika ada hal yang tidak dimengerti
Siswa menyimak informasi yang disampaikan oleh guru
Siswa mencari informasi yang dibutuhkan terkait percobaan yang dilakukan
Siswa terlibat dalam percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Siswa hadir tepat waktu di laboratorium
Siswa menggunakan jas lab saat berada di laboratorium
Siswa tidak gaduh saat berada di laboratorium
Siswa menyelesaikan percobaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan
Siswa tidak melihat pekerjaan kelompok lain dalam menuliskan data hasil percobaan
Siswa tidak melihat pekerjaan kelompok lain dalam menganalisis data hasil percobaan
Siswa tidak melihat pekerjaan orang lain dalam menjawab pertanyaan dalam LKS
Siswa berbicara jujur ketika melakukan kesalahan dalam percobaan
Siswa memberi kesempatan kepada semua teman untuk berbicara (bertanya atau berpendapat)
saat berdiskusi
Siswa mengakui kekurangan jika pendapat yang dikemukakan saat diskusi tidak tepat
Siswa menerima saran dan kritikan yang disampaikan oleh teman lain
Siswa tidak menunjukkan emosi berlebihan ketika dikritik oleh teman lain
Siswa teliti dalam melakukan setiap tahap percobaan
Siswa teliti dalam menyelesaikan perhitungan yang terdapat dalam percobaan
Siswa teliti dalam mengamati waktu reaksi yang terjadi
Siswa teliti dalam dalam menganalisis data hasil percobaan
Siswa memeriksa alat dan bahan yang digunakan sebelum percobaan dimulai
Siswa membersihkan alat yang akan digunakan sebelum percobaan dimulai
Siswa memelihara kebersihan dan kerapihan meja kerja setelah praktikum selesai
Siswa meletakkan alat pada tempat semula
1=
Siswa
menunjukkan
satu deskripsi dari aspek
sikap yang diamati.
2=
Siswa
menunjukkan
dua deskripsi dari aspek
sikap yang diamati.
3=
Siswa
menunjukkan
tiga deskripsi dari aspek
sikap yang diamati.
4=
Siswa
seluruh
menunjukkan
deskripsi
dari
aspek yang diamati.
14
b. Draf skala sikap penilaian diri (self assessment)
Skala sikap penilaian diri serta analisis hasil angket penilaian diri dapat dilihat
pada Tabel 5 dan 6. Secara detail skala sikap penilaian diri dapat dilihat pada
lampiran 2.
Tabel 5. Skala sikap penilaian diri (self assessment)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Pernyataan
Saya hadir tepat waktu di laboratorium
Saya menggunakan jas lab ketika berada di
laboratorium untuk keamanan dan keselamatan diri
saya
Saya tidak perlu memeriksa alat dan bahan yang akan
digunakan dalam percobaan karena pasti sudah
diperiksa oleh laboran
Saya merasa tidak perlu membersihkan alat yang
akan digunakan dalam percobaan karena sudah
dibersihkan oleh kelas sebelumnya
Saya mencari berbagai informasi terkait dengan
percobaan yang akan dilakukan
Saya tidak perlu menyimak informasi yang
disampaikan oleh guru karena sebelumnya saya
sudah melakukan kajian literatur terkait percobaan
yang dilakukan
Saya tidak gaduh selama berada dalam lab karena
saya sadar jika hal tersebut dilakukan akan
mengganggu pekerjaan saya dan teman-teman
lainnya
Saya melakukan percobaan karena saya ingin
mengetahui dengan pasti mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi
Saya merasa tidak perlu terlalu teliti dalam
melakukan setiap tahap percobaan sesuai dengan
prosedur yang disusun
Saya harus teliti dalam menyelesaikan perhitungan
yang terdapat dalam percobaan
Saya merasa tidak perlu teliti dalam mengamati
waktu reaksi pada percobaan yang dilakukan
Saya harus menyelesaikan percobaan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan agar saya dapat segera
berpindah pada tugas lainnya
Saya merasa tidak perlu teliti dalam menganalisis
SS
Penilaian
S
TS STS
15
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
data hasil percobaan karena dalam diskusi akan
dilakukan tukar data dengan teman lainnya
Saya menuliskan data hasil percobaan sesuai dengan
yang diamati meskipun hasil percobaan tidak sesuai
Saya merasa kurang yakin dalam menganalisis data
hasil percobaan, maka dari itu saya akan melihat
pekerjaan teman akrab saya yang ada di kelompom
lain
Saya yakin dapat menjawab pertanyaan dalam LKS
sehingga tidak perlu melihat pekerjaan orang lain
Saya tidak perlu membersihkan dan merapikan
kembali meja kerja setelah percobaan selesai karena
pasti akan dibersihkan oleh teman yang piket
Saya meletakkan alat yang sudah digunakan dalam
percobaan di tempat semula supaya tidak
kebingungan mencari saat akan digunakan kembali
Saya rasa tidak perlu bertanya pada guru mengenai
hal apapun terkait percobaan yang tidak dimengerti
karena akan mengurangi nilai
Saya memberikan kesempatan kepada semua teman
untuk berbicara (berpendapat atau bertanya) pada
saat diskusi
Saya tidak suka menerima saran dan kritik yang
disampaikan oleh teman lain pada saat diskusi
Saya akan mengakui kekurangan jika pendapat yang
saya kemukakan saat diskusi tidak tepat
Saya merasa emosi ketika dikritik oleh teman lain
pada saat diskusi
Saya tidak berbicara jujur ketika melakukan
kesalahan dalam percobaan karena akan mengurangi
nilai
Tabel 6. Analisis hasil angket penilaian diri siswa
No
Nama
Aspek Pengamatan
Jumla
Nilai
16
(3,4,17,18)Jawab
Tanggung
(9,10,11,13)Teliti
(20,22, 21,23)Terbuka
16, 24)Jujur(14, 15,
(1, 2, 7, 12)Disiplin
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Dst
.
TahuRasa Ingin
Siswa
h
Skor
c. Draf skala sikap penilaian teman sejawat (peer assessment)
Skala sikap penilaian teman sejawat dapat dilihat pada Tabel 7. Adapun untuk
analisis hasil angket penilaian teman sejawat sama seperti dalam penilaian diri
(Tabel 6). Secara detail lembar penilaian teman sejawat dapat dilihat pada
lampiran 3.
Tabel 7. Skala sikap penilaian teman sejawat (peer assessment)
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pernyataan
SS
Penilaian
S
TS STS
Teman saya hadir tepat waktu di laboratorium
Teman saya menggunakan jas lab ketika berada di
laboratorium untuk keamanan dan keselamatan dirinya
Teman saya tidak memeriksa alat dan bahan yang akan
digunakan dalam percobaan
Teman saya tidak membersihkan alat yang akan digunakan
dalam percobaan
Teman saya mencari berbagai informasi terkait dengan
percobaan yang akan dilakukan
Teman saya tidak menyimak informasi yang disampaikan
oleh guru
Teman saya tidak gaduh selama berada dalam lab
Teman saya melakukan percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
Teman saya tidak teliti dalam melakukan setiap tahap
percobaan sesuai dengan prosedur yang disusun
17
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Teman saya teliti dalam menyelesaikan perhitungan yang
terdapat dalam percobaan
Teman saya tidak teliti dalam mengamati waktu reaksi pada
percobaan yang dilakukan
Teman saya menyelesaikan percobaan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan
Teman saya tidak teliti dalam menganalisis data hasil
percobaan
Teman saya menuliskan data hasil percobaan sesuai dengan
yang diamati meskipun hasil percobaan tidak sesuai
Teman saya melihat pekerjaan teman lain dalam
menganalisis data hasil percobaan
Teman saya menjawab pertanyaan dalam LKS secara
mandiri
Teman saya tidak membersihkan dan merapikan kembali
meja kerja setelah percobaan selesai
Teman saya meletakkan alat yang sudah digunakan dalam
percobaan di tempat semula
Teman saya tidak bertanya pada guru mengenai hal apapun
terkait percobaan yang tidak dimengerti
Teman saya memberikan kesempatan kepada semua teman
untuk berbicara (berpendapat atau bertanya) pada saat
diskusi
Teman saya tidak suka menerima saran dan kritik yang
disampaikan oleh teman lain pada saat diskusi
Teman saya mengakui kekurangan jika pendapat yang
dikemukakan saat diskusi tidak tepat
Teman saya menunjukkan emosi ketika dikritik oleh teman
lain pada saat diskusi
Teman saya tidak berbicara jujur ketika melakukan
kesalahan dalam percobaan
Format penilaian sikap dari ketiga instrumen yang dikembangkan dapat dilihat pada
Tabel 8.
Tabel 8. Format penilaian afektif
No
Nama
siswa
Komponen penilaian
Observas Penilaian Penilaian
i
diri
teman
sejawat
Nilai
Predikat
1
18
2
3
4
5
6
7
8
9
dst
8. Penyusunan pedoman penskoran
a. Penskoran dalam lembar observasi
- Memberikan skor
Skor 1
Skor 2
Skor 3
Skor 4
-
:
:
:
:
Siswa menunjukkan satu deskripsi dari aspek sikap yang diamati
Siswa menunjukkan dua deskripsi dari aspek sikap yang diamati
Siswa menunjukkan tiga deskripsi dari aspek sikap yang diamati
Siswa menunjukkan seluruh deskripsi dari aspek yang diamati
Menjumlah skor setiap aspek yang diamati
Menghitung nilai sikap siswa
Skor yang diperoleh
Nilai=
x 100
Skor maksimum
Skor maksimum= 24
b. Penskoran dalam skala sikap penilaian diri dan teman sejawat
- Memberikan skor
Pernyataan positif
Skor 4 :
Skor 3 :
Skor 2:
Skor 1 :
Siswa menjawab sangat setuju (SS)
Siswa menjawab setuju (S)
Siswa menjawab tidak setuju (TS)
Siswa menjawab sangat tidak setuju (STS)
Pernyataan negatif
Skor 1 :
Skor 2 :
Skor 3:
Skor 4 :
Siswa menjawab sangat setuju (SS)
Siswa menjawab setuju (S)
Siswa menjawab tidak setuju (TS)
Siswa menjawab sangat tidak setuju (STS)
-
Menjumlahkan skor siswa
-
Menghitung nilai sikap siswa
19
Nilai=
Skor yang diperoleh
x 100
Skor maksimum
Skor maksimum= 96
9. Penentuan nilai afektif
Nilai afektif =
Nilai obs+ Nilai PD + Nilai PTS
3
Keterangan
Obs
: nilai dari lembar observasi
PD
: nilai dari skala sikap penilaian diri
PTS
: nilai dari skala sikap penilaian teman sejawat
Nilai yang diperoleh kemudian diinterpretasikan ke dalam kriteria yang terdapat
dalam Tabel 9.
Tabel 9. Kriteria interpretasi sikap siswa
Rentang skor