CARA MEMBUAT KONTEN WEB YANG BAGUS

CARA MEMBUAT KONTEN WEB YANG BAGUS

LAPORAN TUGAS E-COMMERCE

Di susun oleh
1. Resti Kartika Rini
2. Fanny Septiani

(14.12.8226)
(14.12.8236)

JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016

CARA MEMBUAT KONTEN
YANG BAGUS UNTUK WEBSITE
Memang Desain sebuah Website penting, tetapi selain desain Konten pada website
juga merupakan hal yang tidak kalah penting, bahkan beberapa beranggapan konten yang

paling penting, konten adalah raja . Orang mengunjungi sebuah website karena ingin
mengambil suatu manfaat yaitu informasi, dan informasi didapat dari konten website yang
dikunjunginya. Konten adalah isi dari website, bisa berupa kumpulan artikel, kumpulan foto
dan gambar maupun video, atau list dari produk yang anda jual dalam website toko online
anda.

Tips Membuat Konten website yang efisien.












Konten yang sesuai dengan Misi dan tujuan dari website.

o Pastikan semua konten dari website anda mulai dari desain, tulisan, dan foto
selalu fokus dan sesuai dengan Misi dan tujuan website anda.
Konten website yang Singkat padat dan jelas.
o
Anda hanya mempunyai waktu 10 detik untuk meyakinkan pengunjung yang
membuka halaman website anda, untuk itu sediakan konten yang singkat dan
cepat dimengerti.
Informasi disampaikan secara singkat dan jelas.
o Apabila bahasan pada halaman website cukup panjang, berikan rangkuman,
atau poin-poin penting dalam heading.
Sesuaikan Konten dengan Target Audience Website anda.
o Pastikan anda mempunyai gambaran tentang audience dari website anda, siapa
saja dan seperti apa profil orang yang menjadi target, dengan begitu anda bisa
mengoptimalkan konten dan desain website sesuai dengan kebutuhan audience
website anda.
Konten yang menarik diselingi dengan Image.
o Konten dibuat semenarik mungkin, dan kalimat juga disesuaikan supaya
pengunjung dalam waktu yang singkat bisa memahami garis besar informasi
yang anda sampaikan. Selain itu selingi tulisan dengan Foto atau ilustrasi yang
menunjang, sehingga tanpa membaca orang bisa tahu inti tulisan dan menjadi

tertarik untuk mendalami.
Gunakan bahasa yang mudah.
o Untuk menjadi informatif dan bermanfaat, konten dalam website anda harus
mudah dipahami dan mudah ditelaah oleh audience.



Update Konten secara berkala dan kontinyu.
o Untuk tetap menarik pengunjung, website harus tetap menyediakan informasi
yang baru secara berkala, sehingga orang juga akan mendapat manfaat dan
informasi baru setiap kali mengunjungi website anda di lain waktu.

Adapula langkah-langkah atau cara membuat atrikel yang bagus seperti ini:
9 Tahap Menulis Artikel yang Baik untuk Website agar Mendapatkan Peringkat 1 di Google

Gara-gara semakin populernya dunia blogging, banyak orang yang tertarik untuk
membuat artikel.Membuat artikel itu sepertinya gampang tinggal ngetik.Tapi jangan anggap
remeh.Membuat artikel yang menarik itu tidak mudah.Apalagi untuk website!
Website beda dengan buku. Saat orang-orang browsing website, mereka biasanya
tidak suka baca artikel yang terlalu panjang.Inilah masalah terbesar dari pemilik website dan

blog.Sudah capek-capek bikin artikel.Tidak ada yang baca sampai selesai.Lalu tidak ada yang
berkunjung ke websitenya.Akhirnya artikel mereka gagal mendapatkan peringkat di Google.
Meskipun sudah belajar yang namanya SEO.Tapi jangan khawatir, ada solusinya.
Di dalam panduan ini akan mengajarkan anda bagaimana cara menulis artikel yang
tidak membosankan bagi pengunjung website.Mari kita mulai.
0. Lupakan SEO
Kalau anda baca di situs-situs lain, katanya supaya website kita banyak yang baca,
maka artikelnya harus dioptimasi untuk mesin pencari atau SEO.Istilahnya “artikel SEOfriendly”.Sayangnya, konsep ini sudah ketinggalan jaman.Yang terjadi justru
sebaliknya.Mereka yang mengaplikasikan teknik SEO (jadul) justru gagal, dan mereka yang
melupakan SEO ketika menulis artikel justru mendapatkan peringkat tinggi.Gila kan?Ini
karena mereka yang fokus dengan SEO secara tidak sadar malah membuat artikel untuk
mesin.
Artikel yang tidak menarik dibaca oleh manusia.Oleh karena itu, dalam panduan ini saya
mengajak anda untuk melupakan SEO-friendly dan fokus ke “human-friendly”.

Dulu, yang kita anggap sebagai artikel SEO adalah yang seperti ini:
1.
2.
3.
4.

5.
6.

Memiliki keyword density sekian persen
Panjang minimal 300/500 kata
Bold, underline, italic di setiap keyword
Keyword di judul, paragraf pertama, paragraf terakhir
Keyword di meta description
Menggunakan subheader (h2-h6) yang berisi keyword

Tapi sekarang…lupakan semua aturan tadi.
Ini alasannya:
Google menggunakan perilaku manusia untuk menentukan peringkat di hasil
pencarian
Bingung?Maksudnya begini.ketika kita (manusia) membaca artikel, kita tahu jelas
bedanya antara yang bagus dan jelek.Artikel yang bagus biasanya dibaca dalam waktu lama,
sering direkomendasikan kepada orang lain, dan pembaca tidak perlu mencari artikel yang
lain lagi.Google bisa menerjemahkan perilaku ini menjadi data.Data perilaku inilah yang
digunakan untuk menentukan peringkat.Makanya saya bilang Google menggunakan perilaku
manusia.

Sudah dapat maksudnya?
Ini gambarnya supaya agak lebih jelas lagi:

Di era SEO modern, artikel yang human-friendly berarti juga SEO-friendly
Mari kita balik lagi ke 6 aturan jadul di atas…
Anggaplah anda menulis buku.Buku fisik, bukan website.

Apakah menggunakan banyak bold, italic, underline, dan keyword density tertentu
bisa membuat buku anda jadi lebih menarik?
Mestinya tidak berpengaruh.Emangnya iya kalau kita nulis kata ABC sekian kali lalu
artikelnya tiba-tiba jadi lebih menarik?
Nggak logis…
Justru kalau menggunakan suatu kata secara berlebihan malah akan membuat manusia yang
membaca artikel anda jadi lebih terganggu.Akibatnya, mereka tidak jadi baca.
Nah, karena kita sudah tahu bahwa artikel di website SAMA dengan artikel di buku
(sama-sama dinilai oleh manusia) maka caranya mesti sama.Anda harus melupakan teknik
SEO jadul dan fokus kepada manusia.Itulah artikel yang akan bisa jadi viral, dibaca banyak
orang, dan mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari.
Inilah caranya.
1. Pelajari karakter calon pembaca

Beda topik, peminatnya juga beda.Anak muda, dewasa, mayoritas pria, mayoritas wanita, dan
lain-lain.Misalnya artikel tentang “keuangan” mungkin pembacanya usia 25 ke atas, ya kan?
Lalu artikel mengenai game peminatnya lebih muda.
Jadi cara nulisnya juga beda.
Repot ya untuk apa sih kita mesti mempelajari karakter?
Tujuannya supaya anda bisa menyesuaikan isi artikel terutama gaya penulisan dengan
karakter pembaca anda.
Dengan kata lain:
Supaya artikel anda enak dibaca.Supaya pembaca tidak bosan.Contohnya, kalau
pembaca anda mayoritas anak muda, anda gunakan bahasa yang lebih santai. Kalau anda
kaku, maka mereka bakal merasa aneh.Kalau sudah begitu, mereka akan pergi.
Ada satu hal lagi, anda tidak harus menulis sesuai EYD seperti yang diajarkan bu guru di
sekolah.Yang penting enak dibaca.
Mari kita balik ke karakter pembaca…
Untuk mengetahui demografi pembaca website, anda bisa lihat dari beberapa media berikut:
1. Google Analytics (Audience > Demographics > Overview)
2. Situs komunitas dimana orang-orang yang antusias terhadap topik anda berkumpul

Gambar di atas merupakan demografi pembaca situs ini.
Diambil dari Google Analytics.

Dari situ saya bisa tahu bahwa pembaca situs PanduanIM ini adalah mayoritas pria berumur
18-24 tahun. Tulisan saya juga menyesuaikan.
2. Pancing pembaca dengan judul yang menarik
Tahukah anda…kalau ada 100 orang yang mampir ke website anda, 80 orang akan membaca
judul artikelnya.
Tapi hanya 20 orang yang lanjut baca isinya.
Parah ya.
Artinya anda kehilangan potensi pembaca yang sangat besar.
Coba kita ingat kembali ketika melakukan pencarian di Google. Apa yang membuat kita
memilih salah satu website?
Judulnya…ya kan?

Jadi pertempuran kita dimulai dari judul.
Kalau artikelnya bagus, sebagus apapun, kalau judulnya jelek maka tidak akan ada yang
membaca.

Satu hal lagi:
Kalau kita bicara rangking. Judul juga salah satu faktor terbesar yang akan membuat
peringkat artikel anda di Google jadi tinggi.
Lihat gambar berikut untuk memahami logikanya:


Google mengikuti perilaku manusia…
Manusia akan mengeklik judul yang lebih menarik…
Maka kalau manusia menganggap artikel kedua lebih baik, maka Google akan menaikkan
peringkat artikel tersebut jadi ke peringkat satu.
Itu logikanya, sekarang kita lihat caranya.
Misalkan kalau anda search di Google dengan kata kunci “cara mengusir lalat”, kemudian di
peringkat 1-3 ada artikel berjudul seperti ini:
1. 5 Cara Mengusir Lalat
2. 5 Cara Praktis untuk Mengusir Lalat dari Rumah dalam 30 Menit
3. Tutorial Tips Cara Mengusir Lalat Secara Alami Terbaru Terlengkap
Judul artikel pertama…biasa.Format penulisan judul seperti nomor 1 terlalu standar, tidak
ada faktor X yang membuat orang lain tertarik untuk membaca.Sekarang kita lihat judul
kedua Ada kata-kata seperti “praktis” dan “dalam 30 menit”.
Dari judulnya kita bisa membayangkan bahwa artikel kedua punya nilai lebih dari
artikel pertama. Kalau saya cuma boleh baca 1 artikel, saya akan pilih yang kedua.Judul
pertama itu ibarat makan tahu.Judul kedua ibarat makan tahu + kecap.Manusia yang
melakukan pencarian di Google selalu ingin solusi terbaik dan termudah dari permasalahan
mereka.Inilah yang harus kita tawarkan.Karena itu, di judul harus ada “kecapnya”.TAPI
bukan hanya judulnya sajaArtikel anda juga harus ada kecapnya.

Kalau anda menulis seperti contoh di atas (tips praktis 30 menit), maka isinya juga harus
sesuai dengan judulnya. Jangan membohongi pembaca.
Oh ya, kita belum bahas judul ketiga.

Intinya sih jangan buat judul seperti nomor tiga.Judul ketiga adalah korban dari
optimasi berlebihan dengan memasukkan kata-kata yang terlihat heboh, padahal justru jadi
aneh dibaca.Ini tren konyol yang sering dilakukan blogger Indonesia.Jangan pernah gunakan
judul ke-3.Untuk cara ngeceknya, coba ucapkan judul tersebut. Kalau tidak lazim diucapkan,
berarti judulnya aneh, jangan digunakan.
3. Artikel anda tidak akan dibaca kata-per-kata, lakukan ini untuk mengakali
Saya tadi sempat bilang ini:
Artikel di website beda dengan buku.Saat baca buku atau koran atau majalah, kita memang
sedang ingin fokus membaca.
Di internet tidak demikian.Di internet, orang-orang ingin bergerak dengan cepat dari website
A ke website B. Maka mereka tidak akan membaca artikel kata per kata.
Anda pun juga pasti sudah melewati sebagian besar tulisan di atas.Ini wajar.Pola
pembaca ini diberi nama F-shaped pattern, karena seperti huruf F.Jadi mereka melakukan
scanning secara vertikal, kemudian ketika menemukan kalimat yang menarik barulah mereka
membaca secara horizontal.
Gambar berikut ini didapatkan dari penelitian menggunakan alat pelacak gerakan mata ketika

membaca konten di website.

Seperti terlihat dalam gambar, sebagian besar orang hanya membaca lengkap di bagian
atas. Semakin ke bawah, semakin sedikit yang mereka baca.
Seperti huruf F kan?
Sebagai penulis, kita ingin meminimalisir yang seperti ini.
Kita ingin supaya mereka membaca selama mungkin.
Alasannya penting:
Semakin lama mereka menghabiskan waktu di website anda, maka akan tercipta
“ikatan” yang kuat antara anda dengan pembaca.

Pembaca akan semakin “cinta” dengan anda dan tulisan anda.
Untuk itu, ada 2 cara untuk mengakali.
Jangan ikuti saran dari guru Bahasa Indonesia
Sebuah paragraf sebaiknya terdiri dari minimal 5 kalimat dan harus mengandung sebuah ide
pokok. Kalau tidak, saya beri nilai nol.
Itu waktu di sekolah.
Ini tidak bagus untuk artikel di website.
Kenapa?
Karena paragraf yang berisi terlalu banyak tulisan akan membuat mata lelah.Karena itulah
sebaiknya satu paragraf untuk artikel website maksimal 3-4 baris (bukan kalimat), dengan
panjang horizontal tidak lebih dari 20 kata.Selain paragraf singkat, anda juga bisa
menggunakan subheader untuk memotong atar bagian supaya artikel anda jadi lebih “ringan”.
Lihat gambar ini sebagai perbandingan:

Lebih enak mana, baca yang kiri atau yang kanan?
Yang kanan, pasti.
Terapkan inverted-pyramid (piramida terbalik)
Mulai nulis itu susah.Apa yang ditulis duluan? Apa selanjutnya? Apakah ini perlu dibahas
atau tidak?Bingung.
Untungnya, ada suatu metode yang bisa memperjelas kebingungan anda.
Metode piramida terbalik.
Metode ini sering digunakan oleh jurnalis untuk membuat berita yang menarik untuk dibaca.
Teknik ini akan kita manfaatkan.

Kira-kira seperti ini:

Bagian atas (depan) artikel harus mengandung gambaran utama dari artikel anda dan alasan
mengapa mereka harus membaca artikel tersebut lebih lanjut.
Paham maksudnya?
Jadi di bagian awal artikel mesti ada suatu informasi berupa “manfaat” dan “iming-iming”
supaya pembaca mau melanjutkan membaca sampai habis.
Lalu di tengah artikel kita jelaskan lebih lanjut detailnya.
4. Ikuti format berikut agar tulisan anda terbaca
Saya sering nemu artikel seperti ini:
Topiknya menarik.Tapi tulisannya SUSAH dibaca.Akhirnya meskipun sepertinya menarik
tapi jadi susah dibaca.
Coba deh, apa perasaan anda kalau anda harus membaca artikel yang:




Hurufnya terlalu kecil
Jarak antar barisnya kecil
Menggunakan jenis font yang sulit dibaca

Sebagus apapun isi artikelnya, percuma kalau tidak terbaca.Saya sering dengar orang-orang
berusia 40+ yang mengeluh ketika membaca artikel di depan komputer, katanya terlalu kecil
dan sulit dibaca.
Jangan menyiksa mereka.
Gunakan font dan ukuran yang mudah untuk dibaca.
Font-font seperti Arial, Helvetica, Open Sans, Roboto, Georgia, merupakan font yang umum
dipakai di website, gunakan font seperti ini daripada yang tidak umum.
Kalau bingung, lebih baik tidak usah gunakan font khusus.
Lebih jelasnya:







Gunakan font yang mudah dibaca atau tidak usah gunakan font khusus kalau anda
bingung
Ukuran antara 14-22px
Lebar horizontal antara 480-720px
Line-height antara 1.5-2em
Margin di bawah paragraf antara 1.5-2em

Itu secara tulisan…
…masih ada lagi.
Ini beberapa cara yang bisa anda lakukan supaya artikel anda jadi lebih mudah dibaca:
1. Gunakan banyak gambar
2. Gunakan subheader supaya artikel panjang menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
3. Gunakan list (seperti ini)
6. Temukan dan gunakan keyword LSI
Ini salah satu tips paling ampuh untuk membuat keyword yang bisa mendapatkan peringkat
tinggi.
Ada 2 manfaat menggunakan keyword LSI:



Mendapatkan peringkat untuk berbagai long tail keyword
Meningkatkan relevansi & rangking untuk keyword utama

Untuk anda yang belum pernah mendengar istilah ini, mari kita bahas dulu…
…apa sih LSI?
Singkatnya, LSI (Latent Semantic Index) adalah fitur yang diadopsi oleh mesin pencari
seperti Google supaya bisa mengerti maksud dari artikel.
Misalnya “Apple”.
Istilah Apple bisa ambigu antara buah atau nama perusahaan.
Mesin pencari mampu membedakan mana yang buah dan mana yang perusahaan dengan cara
membaca kata-kata yang mengelilingi kata utamanya.

Jadi kalau anda mencari di Google dengan kata kunci “apple store”, maka Google paham
yang dimaksud bukan toko buah apel melainkan tokonya perusahaan Apple.
Tapi apa hubungan LSI dengan SEO?
Begini…
Masih ingat teknik SEO jadul tadi?
Mengulang-ulang keyword untuk mencapai persentase tertentu.
Daripada seperti itu, lebih baik manfaatkan keyword LSI untuk memberitahu mesin
pencari bahwa artikel kita relevan dengan yang diinginkan user.Hasilnya, peringkat anda
akan jadi lebih baik.Pembaca juga jadi tidak merasa aneh.
Teknik ini juga jadi lebih ampuh daripada SEO jadul (keyword density) karena kita
tidak melakukan banyak pengulangan kata kunci yang sama.Tidak hanya itu.Anda juga akan
mendapatkan rangking untuk berbagai variasi keyword LSI.Mencari keyword LSI tidak sulit.
Lakukan pencarian di Google dengan keyword utama anda.
Dalam contoh ini saya gunakan “belajar gitar”.
Scroll ke bagian bawah. anda akan menemukan ini:

Inilah berbagai variasi yang bisa anda gunakan.
Yang perlu anda perhatikan sekarang adalah penggunaannya.
Anda bisa tulis kalimat-kalimat yang menggunakan kata yang dicetak tebal. Tapi ingat,
kalimat-kalimat anda harus alami, menggunakan tata bahasa yang baik.
Ini contohnya:
Hari ini kita akan belajar cara bermain gitar untuk pemula.
10 tahun yang lalu saya pertama kali belajar bermain gitar secara otodidak menggunakan
suatu teknik yang sangat efektif sehingga saya bisa jadi mahir dalam 6 bulan. Kali ini saya
akan mengajarkan teknik yang sama agar anda juga bisa jadi mahir dengan cepat.
Silahkan persiapkan gitar akustik atau klasik. Pertama-tama, kita akan belajar bermain
melodi dari beberapa lagu mudah.

Ingat, anda tidak perlu menggunakan semuanya.Menggunakan sebagian saja sudah cukup,
yang penting masuk akal.
7. Lakukan pemeriksaan tata bahasa dan ejaan
Kedengarannya sangat sepele, tapi sebetulnya sangat penting.apalagi karena di
Indonesia kita sangat jarang menggunakan bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari.
Akibatnya, bahkan di situs-situs berita pun banyak terjadi kesalahan.Sepele memang,
tapi ketika terjadi kesalahan penulisan maka artikel anda langsung mendapatkan kesan tidak
profesional. Ini berbahaya.Bayangkan kalau anda mengunjungi sebuah website yang menjual
produk seharga Rp 10juta, tapi ternyata di kontennya banyak terdapat kesalahan penulisan.
“Gimana mau dianggap serius, nulis aja nggak becus.”
Masalahnya lagi:
Untuk artikel berbahasa Indonesia kita belum punya software yang mampu memeriksa
kesalahan tata bahasa (grammar). Hanya ejaan yang bisa kita periksa.
Jadi satu-satunya solusi yaitu memeriksa secara manual.
Lakukan tahapan seperti berikut:
1. Tulis artikel anda sampai selesai tanpa melakukan pemeriksaan
2. Baca artikel anda dengan suara (bukan dalam hati)
3. Perbaiki setiap kalimat yang terdengar janggal ketika diucapkan
Poin terpenting di nomor 2.
Ada 2 alasannya…
Pertama, karena kalau anda membaca dalam hati maka kesalahan-kesalahan kecil akan
terlewatkan.
Kedua, saya yakin ini pasti terjadi, di artikel anda akan muncul BANYAK kalimat-kalimat
yang terdengar aneh ketika diucapkan. Keanehan ini baru akan muncul kalau artikelnya
dibaca dengan suara.
Ketika membaca, bayangkan anda sedang presentasi di depan umum atau sedang bercerita
dengan teman anda (tergantung jenis artikelnya).
8. Lakukan optimasi on-page SEO lainnya
Lho katanya lupakan SEO, kok bahas SEO lagi?
Saat menulis, lupakan SEO. Tapi optimasi on-page SEO ini kita lakukan SETELAH artikel
selesai ditulis.Lupakan SEO saat menulis, ingat SEO lagi saat selesai menulis.Proses SEO
ini tidak lama, paling-paling hanya memakan waktu 1 menit. Tapi banyak orang yang terlalu

pusing dengan ini dan mengabaikan yang lebih penting di atas.Maka dari itu, ini saya bahas
di akhir.
Meta description
Meta description terkadang akan muncul di hasil pencarian sebagai ringkasan artikel anda. Ini
bisa meningkatkan klik ke website anda apabila dimanfaatkan dengan tepat.
Hati-hati:
Kesalahan terbesar dalam penulisan meta description adalah menumpuk terlalu banyak
keyword.Sebetulnya tidak perlu menyertakan keyword.tapi kalau anda memang ingin
menulis keyword, jangan lebih dari 1.Yang terpenting adalah teknik penulisannya bagaimana
anda bisa mengundang calon pembaca untuk mengunjungi website anda.
URL
Umumnya URL website akan muncul secara otomatis, dibuat sama dengan judul artikel anda.
Tetapi beberapa orang (seperti saya) lebih suka menggunakan URL yang dimodifikasi.
Tips dalam penulisan URL:
1. Mengandung keyword utama
2. Tidak terlalu panjang
3. Usahakan tidak mengandung preposisi
Gambar
Artikel tanpa gambar itu membosankan.Jangan mentang-mentang karena menulis artikel,
lantas anda merasa tidak perlu menyertakan gambar. Entah karena malas atau alasan lain.
Jangan pula sekedar untuk penghias.Gambar dalam artikel untuk menerangkan konsep yang
susah dijelaskan hanya dengan tulisan.
Melihat lebih jauh, ini manfaat gambar dalam artikel:
1.
2.
3.
4.

Tingkat bacaan jadi lebih tinggi (artikel dibaca lebih jauh)
Share ke FB dan Twitter meningkat 216% dan 110%
Jumlah retweet meningkat 35%
Jumlah share di Facebook meningkat 85%

Dalam HTML, gunakan atribut alt untuk gambar. Jika memang berhubungan dengan
gambarnya, gunakan keyword LSI dalam alt.
Link ke halaman lain dan ke website lain
Apabila memungkinkan, sertakan internal link ke artikel lain yang berhubungan dengan topik
artikel yang sedang anda tulis karena akan meningkatkan struktur website.
Selan internal link, link ke website lain juga sangat penting.

Lihat alasannya di penjelasan on-page SEO ini.
9. Sekarang saatnya mencari pembaca
Banyak penulis artikel website yang merasa setelah menekan tombol ‘publish’ maka
tugasnya selesai.Belum, tantangan sebetulnya baru akan dimulai.
Di hari yang sama ketika anda menerbitkan artikel, ada jutaan artikel lain yang juga
diterbitkan.Artikel anda tidak akan ditemukan kalau tidak dipromosikan.Kalau tidak ada
manusia yang membaca, maka Google tidak akan tahu kualitasnya sehingga artikel anda
tidak akan mendapatkan peringkat tinggi.
Jadi jangan puas dulu setelah menerbitkan artikel.Tidak cukup membuat konten yang
berkualitas kemudian ditinggalkan begitu saja. Anda harus mendistribusikan artikel yang
sudah anda tulis barusan.Bahkan website yang sudah sukses pun secara konsisten
mempromosikan kontennya.Distribusi yang tepat akan meningkatkan jumlah pengunjung
anda hingga berkali-kali lipat.

Ada beberapa tips mendasar yang bisa anda lakukan untuk memasarkan konten:
1. Beritahukan orang lain di jejaring sosial dan situs komunitas (forum). Jangan spam,
lakukan hanya kalau ada yang membutuhkan info terkait
2. Pasang tombol share di setiap artikel untuk mempermudah pembaca sharing artikel
3. Beritahukan ke akun Twitter yang membahas topik serupa
Ketiga tips di atas hanya yang paling dasar.Masih ada yang lainnya..