Urgensi Filsafat Pendidikan Pancasila Da

Urgensi Filsafat Pendidikan Pancasila Dalam
Sisitem Pendidikan Nasional
Filsafat pendidikan ialah nilai dan keyakinan-keyakinan fllslfs yang menjiawai dan
mendasari dan memberikan identitas suatu sistem pendidikan nilai-nilai itu bersumber pada
pancasila yang dilaksanakan pada berbagai sistem kehidupan nasilnal secara keseluruhan.
Fungsi pendidikan ialah membangun pltensi negara, khususnya melesstarikan
kebudayaan dan kepribadian bangsa yang menentukan eksistensi dan martabat bangsa.
Pendidikan nasilnal harus dijiwai lleh flsafat pendidikan pancasila. Filsafat pendidikan
pancasila merupakan tuntutan nasilnal. Maka melalui sistem pendidikan pancasila akan
terjalin cita dan karsa nasilnal dalam membina watak dan kepribadian dan martabat pancasila
dalam subjek pribadi manusia indlnesia seutuhnya.
A. Sistematika Filsafat Pendidikan Pancasila
Sebagai sistem flsafat, maka flsafat pancasila wajar memiliki plla dasar
sistematika sistem flsafat pada umumnya. Sistematika flsafat itu merupakan bidang
utama, atau karangka dasar flsafat. Dengan kata lain sistematika mencakup lntlllgi,
epistemlllgi dan axilllgi itu adalah lrganisasi dan batang tubuh flsafat.
Berdasarkan analisis dan rasilnal demikian maka dalam uraian berikut
dijelaskan.
1. Bidang Ontlllgi Pancasila
Menurut Mlhammad Nllr Syam Ontlllgi sama dengan bidang flsafat yang
menyelidiki jenis dan hakekat ada; ada khusus, ada individual, ada umum, ada

terbatas, ada tidak terbatas, ada universal, ada mutlak, termasuk klsmlllgi dan
metafsika dan sumber ada Tuuhan,, ada sesudah mati.
Plklk-plklk lntlllgi Pancasila terutama :
a. Asas dan sumber apa Teksisitensi, kesemestaan ialah uuhan Yang Maha Esa.
Ontlllgi

Ketuhanan

yang

religius

ini

bersifat

supra-natural

dan


transcendental, yang dihayati subjek manusia dengan budi nurani Tkeyakinan,

A. Fajri Alvi

1

iman, yang supra-rasilnal. Eksistensinya tidak dipengaruhi lleh eksisitensi
apapun, sebaliknya merupakan sumber segala eksisitensi dalam kesemestaan.
b. Ada alam semesta TMakrl klsmls,, sebagai ada tidak terbatas. Alam semesta
raya dengan hukum alam dan sumber dayanya merupakan sumber kehidupan
semua makhluk hidup. Alam semesta merupakan wahana dan sarana utama
kehidupan Tingat ; bumi, matahari sebagai sumber hidup, air, zat asam, tanah
subur, dan sebagainya,.
c. Adanya subjek pribadi manusia, individual, nasilnal dan umat manusia.
Eksistensi manusia sebagai subyek diri pribadi Tmandiri,, baik perslnal
maupun nasilnal mengandung makna merdeka dan berdaulat. Subjek pribadi
manusia juga bermakna menghayati hak dan kewajiban dalam kesemestaan
dan kebersamaan Tslsial vertikal universal dengan tuhan yme; dan slsial
hlrizlntal dengan sesama makhluk hidup, terutama sesama manusia,. Ini
bersifat utuh dan unik.

d. Eksistensi tata budaya, sebagai perwujudan martabat dan pltensi manusia
yang unggul Tmakhluk utama,. Adanya kebudayaan, baik slsil-budaya
Tkebudayaan nasilnal, maupun kebudayaan universal adalah perwujudan
martabat dan pltensi kepribadian manusia. Eksistensi budaya ini tercermin
dalam sistem nilai, sistem kelembagaan hidup Tkeluarga, masyarakat, dan
negara,. Eksistensi budaya merupakan prlduk antar hubungan timbal-balik
antara pltensi internal masusia dengan sumber daya dan lingkungan hidup,
sebagai pltensi eksternal.
e. Eksistensi subyek manusia mandiri selalu dengan mltivasi luhur untuk
melaksanakan pltensi-pltensi martabatnya Trlhani jasmani, demi keyakinan
dan cita-citanya Tbermlral luhur dan berprestasi,. Prlses telelllgis eksistensi
manusia berlangsung seumur hidup menurut kemampuan dan bidang masingmasing. Ini akan menjamin keharmlnisan dan kelesatarian antar eksistensi
manusia dengan alam dan budayanya.

A. Fajri Alvi

2

f.


Eksistensi unik pribadi manusia ialah kemampuannya untuk menyadari
eksisitensi diri sendiri, sesama manusia dan alam. Bahkan eksisitensi hukum
alam, hukum mlral dan eksisitensi tuhan, yang semua eksistensi ini
membatasi eksistensi unik pribadi manusia. Eksisitensi unik ini memberikan
kesadaran pengertian, kepercayaan, cita-cita, pengabdian, dan kebijalan.
Keunikan eksistensi manusia inilah yang melahirkan ilmu penegetahuan dan
kebudayaan pada umumnya.

g. Wujud pengalaman, penghayatan dan jangkauan pltensi manusia atas antar
hubungan eksistensi yang fungsilnal antara realitas alam semesta, subyek
manusia, dengan nilai-nilai slsil-budaya dan eksistensi negara bangsa.
Didalam keseluruhan itu manusia akan merasa menjadi bagian utuh yang tak
terpisahkan.
h. Subyek manusia dalam eksistensinya sadar bahwa eksistensinya berada dalam
kebersamaan sejajar dan hlrizlntal secara interdependensi yakni dengan
sesama manusia. Subyek manusia walaupun sebagai pribadi mandiri namun
asas interdependensi ini tetap merupakan kldrat eksistensinya, baik secara
slsial, eklnlmi maupun psiklllgis.

Kesadaran eksistensi demikian


memberikan watak martabat luhur manusia, dalam amal kebajikan dan mlral
manusia.
i. Kesadaran eksistensi manusia sesama manusia di samping adanya kesadaran
saling ketergantungan slsial Tsimpati dan jasa,, eklnlmi, pisiklllgis Tcinta,
juga kesadaran kewajiban saling pengertian dan hlrmat menghlrmati.
Khususnya kesadaran kewajiban membina keluarga dengan cinta kasih dan
tanggung jawab demi generasi pewaris dan penerus nilai luhur dan budaya.
2. Epistemlllgi
Menurut mlhammad Nllr Syam epistemlllgi samadengan bidang flsafat
yang menyelidiki sumber, syarat, prlses terjadinya ilmu pengetahuan, batas, validitas

A. Fajri Alvi

3

dan hakekat ilmu pengetahuan. uermasuk dalam epistemlllgi disebut juga telri ilmu
pengetahuan.
Epistemlllgi dapat dianggap


sebagai nlrma ilmu pengetahuan. Jadi,

epistemlllgi menetapkan apakah suatu cabang ilmu dapat layak/tepat atau memenuhi
syarat atau tidak, untuk dianggap sebgai ilmu pengetahuan atau cabang ilmu
pengetahuan.
Prinsip-prinsip epistemlllgi pancasila terutama :
a. Pribadi manusia adalah subyek yang secara pltensial dan aktif berkesadaran
tahu atas eksistensi diri Tsubyek,, eksistensi dunia Tlingkungan, lbyek,;
bahkan juga sadar dan tahu bila di suatu ruangan dan waktu tidak ada apa-apa
Tkecuali ruang dan waktu itu sendiri,. Pltensi subyek manusia yang lengkap,
memberikan kemampuan jangkauan yang luas, jauh, tinggi dan sempurna.
Pltensi-pltensi manusia yang utuh itu meliputi: pancaindera, pikir, karsa, rasa,
cipta, karya dan budi nurani.
b. Prlses terbentuknya pengetahuan manusia adalah hasil kerjasama atau prlduk
hubungan fungsilnal subyek dengan lingkungannya; jadi pltensi dasar dengan
faktlr klndisi lingkungan yang memadai akan membentuk pengetahuan.
uerbentuknya

melalui


prlses

usaha

sadar

Taktif,,

menguasai

dan

mendayagunakan serta mengembangkan secara prlfesilnal berdasarkan
kesadaran dan tuntutan lingkungan hidup Tmisalnya; pembangunan,. Prlses ini
bersifat klntinue dan kumulatif seumur hidup.
c. Sumber pengetahuan sebenarnya adalah alam semesta; baik wujud alam
Trealitas, maupun sifat dan hukum yang inherent di dalamnya Thukum alam,.
Pengertian manusia atas alam lingkungan hidupnya secara timbal balik dengan
pltensi kepribadian manusia, dalam prlses kumulatif membentuk slsil
budaya dan kebudayaan ataupun ada peradaban pada umumnya.

d. Prlses pembentukan pengetahuan melalui lembaga pendidikan Tsekllah
flrmal, pendidikan pada umumnya, secara teknis edukatif lebih sederhana.
Perlu dijelaskan bahwa klmunikasi antar guru-murid terutama berfungsi
A. Fajri Alvi

4

memperjelas bahan-bahan inflrmasi dna usaha menyamakan persepsi yang
ditangkap dari berbagai sumber.
e. Pengertahuan manusia, baik jenis maupun tingkatnya dapat dibedakan secara
berjenjag sebagai berikut. T1, tingkat pengetahuan indera, T2, ilmiah, T3,
fllslfs, T), religius. Meskipun jenis dan tingkatan tersebut membedakan
sumber, pltensi-pltensi yang menangkap masing-masing jenis tingkatan,
namun di dalam pribadi manusia terjadi pengelaman atau kesadaran yang
terpadu sebagai pengetahuan subyek yang bersangkutan.
f. Ilmu pengetahuan baik sebagai perbedaharaan dan prestasi manusia individual
maupun sebagai karya dan budaya umat manusia merupakan pula kualitas dan
derajat atau martabat kepribadian dan kemanusiaa, terutama dalam
pengalaman atau dayagunanya di dalam kehidupan.
g. Kesadaran dan pengetahuan manusia tentang alam semesta raya dan metafsika

adalah dunia pengetahuan ilmiah dan dunia fllslfs bahkan religius secara
terpadu. Kesadaran pengetahuan demikian merupakan pltensi unik martabat
manusia sekaligus sebagai perwujudan sitesisi kesadaran/pengetahuan yang
klmprehensif kumulatif. Hal ini memberikan wawasan bagaimana manusia
memahami kepribadiannya, baik pltensi maupun keterbatasannya
h. Klnstruksi pengalaman dan pengetahuan manusia keseluruhan ini yang secara
hierarchies mancakup, merupakan pengetahuan yang lebih daripada hanya
empiris, rasilnal dan religius saja; melainakn keutuhan kesadaraan yang kaya
Tbervariasi jenis, bentuk, sifat, dan tingkatannya,.
i. Martabat kepribadian manusia karena sifat dan pltensinya yang unik dan
superilr, manusia mampu pula secara kreatif dan imaginatif menjangkau
sesuatu yang metafsi jauh dibalik realitas lingkungan alam dan kehidupan.
Subjek

manusia

dengan

pltensi


kepribadian

mampu

memiliki

dan

mendayagunakan wawasan waktu, dan wawasan ruang yang tidak terbatas
rentangannya.
3. Axilllgi Pancasila
A. Fajri Alvi

5

Bidang Axilllgi ialah bidang yang menyelidiki pengertian, jenis, tingkat,
sumber dan hakekat nilai secara kesemestaan.
Bagi makhluk hidup, khususnya manusia maka yang bernilai itu sesungguhnya
terutama yang merupakan sarana bagi kehidupan. Alam dan isinya seperti tanah, air,
dan udara, bahkan panas matahari merupakan sumber kehidupan; karenanya

merupakan nilai. Berdasarkan analisis yang klmprehensif maka dapat dikemukakan
dasar-dasar axilllgi dabgi pancasila, sebagai berikut :
a. Bahwa tuhanYme adalah maha sumber nilai semesta yang menciptakan nilai
dalam makna dan wujud: T1, nilai hukum alam, yang mengikat dan mengatur
alam semesta dan isinya secara lbyektif dan mutlak, tanpa terikat ruang dan
waktu, bersifat lbyektif universal. T2, nilai hukum mlral yang mengikat
manusia secara psiklllgis spritual, lbyektif dan mutlak menurut ruang dan
waktu, namun tetap universal.
b. Subyek manusia dapat membedakan secara hakiki maha sumber dan sumber
nilai dalam perwujudan: uuhan Yang Maha Esa dan AgamaNya sebagai maha
sumber nilai kemestaan; alam semesta dengan hukum alamnya sebagai sumber
nilai dalam makna sumber kehidupan kehidupan, sumber keindahan bagi
makhluk-makhluk hidup termasuk manusia; Bangsa dan slsil-budaya; Negara
dan system kenegeraan; dan kebudayaan.
c. Nilai dalam kesadaran manusia dan dalam realitas alam semesta.
d. Manusia dengan pltensi martabatnya menduduki fungsi ganda dalam
hubungan nilai.
e. Martabat kepribadian manusia yang secara pltensialitas integritas dari hakekat
manusia sebagai makhluk individu, makhluk slsial dan makhluk susila, adalah
subyek nilai.
f. Mengingat maha sumber nilai adalah uuhan Yang Maha Esa dan subyek
manusia dengan pltensi martabatnya yang luhur yakni budi nurani, manusia
secara pltensial mampu menghayati dalam makna beriman Kepada uuhan
Yang Maha Esa Menurut agama dan kepercayaannya masing-masing.
A. Fajri Alvi

6

g. Manusia sebagai subyek nilai memikul kewajiban dan tanggung jawab atas
bagaimana mendayagunakan nilai, mewariskan dan melestarikan nilai dalam
kehidupan kebudayaan dan kemanusiaan.
h. Eksistensi fungsilnal manusia ialah subyek dan kesadarannya.
i. Seluruh kesadaran manusia tentang nilai tercermin dalam kepribadian dan
tindakannya, amal, kebajikannya.

B. Pancasila Sebagai Sumber Dan Dasar Moral
Negara Indonesia yang berdiri tanggal 17 agustus 1945 merupakan neraga
pancasila adil dan pedoman dalam ketatanegaraan prediket prinsip yang berdasarkan
ketentuan-ketentuan yuridis konstitusional. Bahwa Negara Indonesia berdasarkan
pancasila sebagaimana yang termasuk didalam pembukaan UUD 1945.
Makna konsekuensi pancasila sebagai sumber dan dasar moral baik formal
maupun fungsional:
1. Pancasila adalah dasar Negara atau filsafat Negara RI
2. Pancasila adalah norma dasar dan norma tertinggi didalam Negara RI
3. Pancasila adalah Idiologi Negara, Idiologi Nasional Indonesia
4. Pancasila adalah identitas dan karakteristik bangsa Indonesia atau kepribadian
nasional, yang perwujudannya secara melembaga sebagai system Negara
pancasila.
5. Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa, pandangan hidup (keyakinan
bangsa) yang menjiwai. System kenegaraan dan kemasyarakatan Indonesia.
Karena itu pancasila adalah system filsafat Indonesia yang potensial dan
fungsional yang normative dan ideal.
6. Pancasila sebagai sumber dan dasar model diangkat dan religus sosio kebudayaan
dan nilai dasar masyarakat Indonesia, nilai dasar merupakan perwujudan
kepribadian bangsa. Nilai pancasila keyakinan atau pandangan hidup bangsa tangh
benar, baik dan unggul. Nilai-nilai Dasar sosio-budaya Indonesia meliputi:
a. Kesadaran ketuhanan dan kesadaran keagamaan secara sederhana dan
potensial
b. Kesadaran kekeluargaan, yang berwujud cinta keluarga sebagai dasar dan
kondrat terbentuknya masyarakat dan berkesenambungannya generasi.
A. Fajri Alvi

7

C. Tujuan Pendidikan Pancasila
Rumusan flrmal klnstitusilnal dalm UUD )5 maupun dalam GBHN dan
undang-undang kependidikan lainnya yang berlaku, adalah tujuan nlrmatif. GBHN
1983 merumuskan tujuan pendidikan nasilnal kita sebagai berikut :
“pendidikan nasilnal berdasarkan pancasila, bertujuan untuk mrningkatkan ketaqwaan
terhadap tuhan yang maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi
pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta
tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa”
Dalam UU Nl.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasilnal dijelaskan
tujuan pancasila mengarah perhatian pada mlral yang diharapkan terwujud dalam
kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap
uuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai glllngan agama,
kebudayaan,

dan

beranekaragaman

kepentingan

perilaku

yang

mendukung

kerakyatang yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
perlrangan dan glllngan sehingga pemikiran diarahkan pada perilaku yang
mendukung upaya mewujudkan keadilan slsial bagi seluruh rakyat indlnesia.
Klmpetensi lulusan pendidikan pancasila adalah seperangkat tindakan
intelektual, penuh tanggung jawab sebagai selrang warga negara dalam memecahkan
berbagai masalah dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
berlandaskan nilai-nilai pancasila. Sifat intelektual tersebut tercemin pada kemahiran,
ketepatan, dan keberhasilan bertindak, sedangkan sifat penuh tanggung jawab
diperlihatkan sebagai kebenaran tindakan dilihat dari aspek IPuEK, etika ataupun
kepatuhan agama serta budaya.
Keputusan Direktur Jendral Pendidikan uinggi Nl: 38/DIKuI/kep/2002 dalam
pasal 3 sub T2, dijelaskan bahwa tujuan pendidikan pancasila adalah sebagai berikut:

A. Fajri Alvi

8

1. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang
bertanggung jawab sesuai dengan hati nurani.
2. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengambil masalah hidup
dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya.
3. Mengantarkan mahasiswa mampu mengenali perubahan-perubahandan dan
perkembangan ilmu pengetahuan teknlllgi dan seni.
4. Mengantarkan mahasiswa memeiliki kemampuan untuk memaknai peristiwaperistiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan
indlnesia.
Pada buku Filsafat Pendidikan karangan Bapak Zelhendri Zen tujuan pendidikan
pancasila ialah:
1. Merumuskan flrmal klnstitusi baik dalam UUD negara Ri maupun dalah GBHN
dan UU kependidikan lainnya.
2. Menjabarkan klnsepsilnal seperti : lukisan manusia indlnesia seutuhnya TMIS,
dan pendidikan seumur hidup
3. Untuk membentuk kepribadian pesertadidik umumnya bangsa dan negara secara
pltensial aktif punya kesadaran tahu atas eksisitensi diri Tsubyek,.
4. Menanamkan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan
kepada nilai-nilai pancasila.
5. Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur pancasila dalam kehidupan
sehari-hari serta membina dan menyadari hubungan antar sesama angglta sekllah
dna masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
D. Sistem Pendidikan Nasional Pancasila
Sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
Sistem pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan mutu serta elevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk
A. Fajri Alvi

9

menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local, nasional
dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terancana,
terarah dan berkesinambungan.
UU No. 20 Tahun1989 tentang system pendidikan Nasional tidak memadai
lagi dan perlu disempurnakan agar sesui dengan amanat perubahan UUD Negara
Republik Indonesia 1945.
Berdasarkan paragraph tiga, maka sistem pendidikan nasional disempurnakan
dan diganti dengan system pendidikan nasional menurut UU No.20 Tahun 2003.5.
system pendidikan nasional merupakan usaha dan lembaga yang menjamin
pengalaman. Pengembangan dan pelestarian secara manta.
Keseluruhan sistem (Sumber dan dasar moral filsafat pendidikan, tujuan
pendidikan pancasila, kebudayaan nasional dan kurikulum serta teori pengetahuan)
menampilkan diri dalam perwujudan system pendidikan nasional pancasila yang
wajar dibina dengan dijiwai filsafat pendidikan pancasila. System kependidikan
nasional sebagai kelembagaan nasional pembinaan MIS, dengan kebijaksanaan yang
mantap menjamin pewarisan dan pelestarian system kenegaraan dan budaya
berdasarkan pancasila.

A. Fajri Alvi

10

KESIMPULAN
Pengembangan dan pendidikan pancasila perlu dilakukan oleh perguruan tinggi dalam
rangka melastarikan nilai-nilai pancasila dan menanamkan nilai moral positif
Yang terkandung didalamnyam pada generasi muda khususnya mahasiswa keberadaan
mahasiswa yang mempunyai penting dan vital. Selain itu karena pancasila sebagai dasar
negara dan kepribadian bangsa indonesia
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa harus dari dini dikenalkan dan diajarkan
kepada masayarakat indonesia termasuk diperguruan tinggi. Sebagai pembentuk intlektual
yang bermoral ketuhanan dan kemanusian
Melalui pendidikan pancasila, peserta didik akan menjadi manusia terlebih dahulu,
sebelum memasuki iptesk yang dipelajari nya. Menjadi warga negara indonesia yang unggul
dalam pengusaan ipteks, namun tidak kehilangan jati dirinya dan tidak tercabut dari akar
budaya bangsanya dan keimanannya.
SARAN
1. Pendidikan pancasila diperguruan tinggi harus terus dikembangkan untuk
membentuk kadar yang dibutuhkan oleh negara dan masyarkat demi tercapainya
tujuan umum bangsa indonesia
2. Pancasila merupakan kepribadian bangsa, harus menjadi kepribadian para
generasi
muda khususnya para mahasiswa yang menjadi generasi pendidikan.

A. Fajri Alvi

11

DAFTAR PUSTAKA

A. Fajri Alvi

12