Prevalensi Obesitas pada Anak Sekolah Dasar di Kota Medan

Prevalensi Obesitas pada Anak Sekolah Dasar di Kota Medan
Ani Ariani dan Tiangsa Sembiring
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RS H. Adam Malik, Medan

dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dimana: berat badan (kg)/tinggi badan (m2). Anak dengan
IMT ≥ persentil (P) 85 di klasifikasikan sebagai berat badan lebih dan IMT ≥ P 95 di klasifikasikan
sebagai obesitas. Obesitas pada anak merupakan faktor resiko terjadinya obesitas pada masa
dewasa. Hal ini merupakan faktor resiko terjadinya diabetes mellitus, penyakit jantung koroner,
dan hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa prevalensi obesitas pada
anak sekolah dasar di kota Medan.
Metode. Penelitian ini berdasarkan metode deskriptif dengan mengambil 400 orang anak (6-12
tahun) di sekolah dasar Harapan, Kartika, Annizam dan SD Negeri 0608777 di Medan yang
dipilih secara randomisasi sederhana. Sebelumnya pemilihan SD ini juga secara randomisasi
sederhana.
Hasil. Dijumpai sebanyak 71 orang (17,75%) dari 400 orang anak yang diperiksa menunjukkan
obesitas, laki-laki sejumlah 43 orang (10,75%) dan perempuan sebanyak 28 orang (7%). Berat
badan lebih (overweight) didapati sebanyak 47 orang (11,75%). Dimana dijumpai anak laki-laki
dengan rentang umur 6-9 tahun yang paling banyak obesitas yaitu 22 orang (31%).
Kesimpulan. Kejadian obesitas pada anak SD di kota Medan adalah 17,75% dengan 60,5% terjadi
pada anak laki-laki dan 39,5% pada anak perempuan.

Kata kunci: obese, body mass index
Abstract: Introduction. Obesity in general is defined as the increase of body weight caused by the
increase of excessive fat body. Obesity is often associated with Body Mass Index (BMI) and body
weight (kg)/ body height (m2). Children with BMI percentile (P) ≥ 85 are classified as overweight
and BMI percentile (P) ≥ 95 are classified as obesity. Obesity in children seems to be the risk
factor diabetic mellitus, coronary heart disease and hypertension. The objective of this study is to
investigate the obesity prevalence in primary-school children in Medan.
Methods. The descriptive methods was performed in 400 children (6-12 years) in primary-school
of Harapan, Annizam, Kartika and government school of 0608777 in Medan which are choosen
by simple random sampling.
Results. The obesity children were 71 (17.75%) with male 43 (10,75%) and female (7%).
Overweight children were 47. There were 22 (31%) male obesity children with age ranging 6-9
years old are most obese.
Conclusion. The obesity of primary-school in Medan is 17.75% with 60.5% for male and 39% for
female.
Keywords: obese, body mass index

PENDAHULUAN
Obesitas masih merupakan masalah
kesehatan bagi anak maupun dewasa, oleh

karena komplikasi jangka pendek obesitas itu
sendiri berakibat terhadap pertumbuhan

86

tulang, penyakit endokrin, kardiovaskular dan
1-2
sistem gastrointestinal.
Obesitas pada masa anak-anak akan
memiliki kecenderungan untuk menjadi
obesitas pada masa dewasa muda yang
berhubungan dengan problem kesehatan juga

Majalah Kedokteran NusantaraUniversitas
Volume 40 ySumatera
No. 2 y Juni
2007
Utara

Ani Ariani dkk.


nantinya. Studi dari NHMRC melaporkan
bahwa obesitas pada masa anak-anak kira-kira
lebih dari 50% akan menjadi obesitas pada
3-4
masa dewasa.
Meningkatnya
kesejahteraan
dan
berubahnya pola makan menyebabkan
peningkatan konsumsi lemak oleh masyarakat.
Berkurangnya lapangan tempat bermain serta
makin tersedianya hiburan dalam bentuk
tontonan televisi, permainan video atau
playstation
menyebabkan
berkurangnya
5
aktivitas fisik terutama oleh anak-anak.
Obesitas secara umum didefenisikan sebagai

peningkatan berat badan yang disebabkan oleh
meningkatnya lemak tubuh secara berlebihan.
Obesitas sering dihubungkan dengan Indeks
Massa Tubuh (IMT) dimana berat badan (kg)
2
dibagi tingggi badan (m ). Anak dengan IMT
≥ persentil (P) 85 di klasifikasikan sebagai
berat badan lebih dan IMT ≥ P 95 di
3
klasifikasikan sebagai obesitas.
“The National Health and Medical
Research Council (NHMRC) “merekomendasikan penggunaan dari “The United States
Centers for Disease Control and Prevention
3
BMI percentile charts”. Akhir-akhir ini
terdapat peningkatan prevalensi obesitas.
Australian Health and Fitness Survey yang
bekerja sama dengan Australian Council for
Health, Physical Education and Recreation
(ACHPER) tahun 1985 mengambil lebih dari

8000 sampel anak sekolah di Australia dengan
rentang umur 7–15 tahun. Studi ini
melaporkan peningkatan overweight dan
obesitas dari 11,8% pada anak laki-laki dan
10,7% pada anak perempuan menjadi lebih
besar 19% pada anak laki-laki dan 21% pada
anak perempuan dalam 3 tahun. Prevalensi
obesitas pada anak usia 6–17 tahun di
Amerika Serikat dalam tiga dekade terakhir
meningkat dari 7,6–10,8% menjadi 13 – 14%.
Prevalensi overweight dan obesitas pada anak
usia 6–18 tahun di Rusia adalah 6% dan 10%,
di Cina adalah 3,6% dan 3,4% dan di Inggris
adalah 22–31% dan 10–17%, bergantung pada
umur dan jenis kelamin. Prevalensi obesitas
pada anak-anak sekolah di Singapura
6
meningkat dari 9% menjadi 19%. Studi
(1997-2000)
dan

pada
negara-negara
berkembang di dunia menunjukan hasil yang
3
hampir sama. Studi di Jakarta tahun 1997
pada anak-anak sekolah dari sosial ekonomi
menengah prevalensi obesitas ± 10%, dan 2

Prevalensi Obesitas pada Anak Sekolah...

tahun berikutnya Meilani dan Soedidjo
menunjukkan hasil yang hampir sama pada
anak dengan sosial ekonomi yang lebih tinggi
berkisar 26%. Data-data diatas menunjukan
insiden obesitas pada anak-anak meningkat
6
setiap tahunnya.
Faktor resiko potensial untuk menjadi
obesitas adalah frekuensi obesitas itu sendiri
diantara

anggota
keluarga
termasuk
didalamnya genetik dan faktor lingkungan
seperti kebiasaan makan dapat menentukan
7
dalam asupan energi dan gaya hidup keluarga.
Pada orang dewasa telah diketahui bahwa
obesitas merupakan faktor resiko terjadinya
diabetes mellitus, penyakit jantung koroner,
dan hipertensi. Severina, dkk melaporkan
profil lipid pada anak kelompok Overweight
dan obesitas menunjukkan konsentrasi ratarata dengan nilai di atas ambang terutama
1
untuk anak laki-laki. Obesitas juga dapat
disertai keadaan resistensi insulin yang pada
akhirnya akan menyebabkan terjadinya
8
diabetes mellitus.
METODE

Penelitian
ini
berdasarkan
metode
deskriptif dengan mengambil 400 orang anak
(6-12 tahun) di sekolah dasar Harapan,
Kartika, Annizam dan SD Negeri 0608777 di
Medan yang dipilih secara randomisasi
sederhana. Sebelumnya pemilihan SD ini juga
secara randomisasi sederhana.
Dipakai alat penimbang Camry yang telah
ditera sebelumnya dengan kapasitas sampai
125 kg. Pencatatan dilakukan dalam kg
dengan desimal (sensitivitas sampai 0.1 kg).
Semua subyek penelitian ditimbang tanpa
sepatu dan alas kaki, hanya pakaian sekolah
sehari-hari saja. Alat pengukur tinggi badan
yang digunakan terbuat dari metal, dengan
kalibrasi 1 mm. Tinggi badan di ukur pada
posisi tegak lurus menghadap ke depan tanpa

alas kaki. Untuk melihat angka pada
pengukuran tinggi diletakkan mistar segitiga
dari kayu, tegak lurus terhadap pengukur dan
tepat di atas kepala.
Parameter
yang
digunakan
untuk
penilaian obesitas pada anak yaitu indeks
massa tubuh ≥ persentil (P) 95 dan indeks
berat badan terhadap tinggi badan adalah >
120%.

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 2 y Juni 2007

Universitas Sumatera Utara87

Karangan Asli

Tabel 1.

Karakteristik murid SD
Jumlah murid (%)

Usia (tahun)
6-9
10-12
Klasifikasi berat badan
Obes
Berat badan lebih
Normal
Mild malnutrisi
Moderate malnutrisi

Total

Laki-laki

Perempuan

400


227 (56,75%)

173 (43,25%)

254
146

142 (35,5%)
85 (21,25%)

112 (28%)
61 (15,25%)

71 (17,75%)
47 (11,75%)
207 (51,75%)
47 (11,75%)
28 (7%)

43 (10,75%)
24 (6%)
109 (27,25%)
34 (8,5%)
17 (4,25%)

28 (7%)
23 (5,75%)
98 (24,5%)
13 (3,25%)
11 (2,75%)

Total
71

Laki-laki
43 (60,5%)

Perempuan
28 (39,5%)

40
31

22 (31%)
21 (29,5%)

18 (25,3%)
10 (14,2%)

Tabel 2.
Rentang umur anak obesitas
Jumlah murid (%)
Usia (tahun)
6-9
10-12

HASIL
Tabel 1 menunjukkan persentase murid
yang obese dan non obese. Dimana dijumpai
sebanyak 71 orang (17,75%) dari 400 orang
anak yang diperiksa menunjukkan obesitas,
laki-laki sejumlah 43 orang (10,75%) dan
perempuan sebanyak 28 orang (7%). Berat
badan lebih (overweight) didapati sebanyak
47 orang (11,75%).
Tabel 2 menunjukkan rentang umur anak
obesitas. Dimana dijumpai anak laki-laki
dengan rentang umur 6-9 tahun yang paling
banyak obesitas yaitu 22 orang (31%).
DISKUSI
Di negara maju, obesitas lebih sering
terjadi pada golongan kurang mampu. Mereka
mengalami obesitas salah satunya adalah
karena mengkonsumsi fast food atau junkfood
yang relatif lebih murah harganya. Sedangkan
pada penelitian ini yang terjadi sebaliknya, hal
ini mungkin karena pengetahuan mengenai
penyebab dan pencegahan obesitas belum
banyak diketahui serta persepsi tentang
obesitas masih salah.
Prevalensi obesitas di Amerika Serikat
pada anak usia 6-17 tahun meningkat dari 7,610,8% menjadi 13-14%, bila dibandingkan
dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian
ini cukup tinggi yaitu 17,75%, sehingga perlu

88

penelitian lebih lanjut dengan jangkauan lebih
besar untuk memperoleh angka kejadian
obesitas pada anak usia sekolah dasar.
Prevalensi obesitas di Indonesia menurut
Susenas menunjukkan peningkatan baik di
perkotaan maupun pedesaan. Di DKI Jakarta,
prevalensi obesitas pada umur 6-12 tahun
ditemukan obesitas sekitar 4%. Pada
penelitian ini ditemukan obesitas pada rentang
6
umur 6-12 tahun sebesar 17,75%. Kamelia
(1995) mendapatkan kejadian obesitas sebesar
20% pada SD swasta dan 9% pada SD Negeri
9
di kota Medan. Hal ini menunjukkan bahwa
kejadian obesitas pada anak SD di kota Medan
tidak berbeda jauh dalam 9 tahun belakangan
ini.
Komplikasi dapat terjadi pada obesitas,
yang paling sering timbul saat dewasa adalah
penyakit kardiovaskular, hipertensi dan
diabetes.
Resiko
mortalitas
maupun
morbiditas akibat penyakit-penyakit ini
meningkat
dengan
obesitas.
Dengan
mengetahui
prevalensi
ini
dapat
dipertimbangkan masalah kesehatan yang
dapat timbul pada anak SD yang obesitas di
kota Medan. Dan dapat dilakukan upaya
untuk mencegah terjadinya komplikasi
dikemudian hari.
Beberapa cara pengambilan data masih
memungkinkan
timbul
bias,
misalnya

Majalah Kedokteran NusantaraUniversitas
Volume 40 ySumatera
No. 2 y Juni
2007
Utara

Ani Ariani dkk.

gambaran klinis dan antropometris dilakukan
dengan
cara
pemeriksaan
fisik
dan
pengukuran-pengukuran. Faktor subyektif dari
pemeriksa maupun alat mungkin akan terjadi.
Cara yang dilakukan untuk memperkecil
faktor-faktor tersebut adalah alat ditera
terlebih
dahulu
dan
dibuat
batasan
operasional cara pemeriksaan.
KESIMPULAN
Kejadian obesitas pada anak SD di kota
Medan adalah 17,75% dengan 60,5% terjadi
pada anak laki-laki dan 39,5% pada anak
perempuan. Angka ini tidak berbeda jauh bila
dibandingkan penelitian sebelumnya dalam 9
tahun belakangan ini.

DAFTAR PUSTAKA
1. Severina C.V.C Lima, Ricardo F. Arrais,
Maria G. Almeida, Zelia M. Souza, Lycia
F.C. Pedrosa. Plasma Lipid Profile and
Lipid Peroxidation in Overweight or
Obese Children and Adolescents. J Pediatr
(Rio J). 2004;80(1):23-8.
2. Childhood Overweight. Diambil dari URL:
http://www.naaso.org/information/
childhood_overweight.asp
3. Jhon McLennan, MBBS, FRACP. Obesity
in Children Tackling a Growing Problem.
Australian Family Physician January/
February 2004; 33 (1/2): 33-36.

Prevalensi Obesitas pada Anak Sekolah...

5. Samsudin. Masalah gizi ganda pada anak:
suatu tantangan baru. Dalam: Samsudin,
Nasar SS, Sjarif DR, penyunting. Masalah
gizi ganda dan tumbuh-kembang anak.
Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak FKUI
XXXV; 11-12 Agustus 1995; Jakarta:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak
Indonesia, 1995.
6. Sjarif DR. Obesitas pada anak dan
permasalahannya.Dalam: Trihono PP,
Pudjiarto SP, Sjarif DR, penyunting. Hot
topics in pediatrics II. Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan
Anak XLV. 18-19 Februari 2002; Jakarta:
Balai Penerbit FKUI, 2002.
7. Childhood and Adolescent Obesity.
Diambil
dari
URL:
http://www.
Healthyeatingclub.com/info/articles/infant
child/childhood_obesity.htm
8. Goran MI, Ball GDC, Cruz ML.
Cardiovascular Endocrinology 2. Obesity
and risk of type 2 diabetes and
cardiovascular disease in children and
adolescents. J Clin Endocrinol Metab,
April 2003, 88 (4): 1417-27.
9. Kamelia E. Kejadian obesitas pada anak
usia 10-13 tahun di tiga sekolah dasar
negeri dan tiga sekolah dasar swasta
kotamadya Medan. Tesis. Medan: Bagian
Ilmu Kesehatan Anak FKUSU, 1999.

4. Michael Freemark, MD. Obesity.Diambil
dari URL: http://www.emedicine.com/
ped/ topic1699.htm

Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 y No. 2 y Juni 2007

Universitas Sumatera Utara89