BAB I PENDAHULUAN - Analisis Keseimbangan Lintasan Produksi dengan Menggunakan Metode Moodie Young dan Helgeson Birnie.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

  Pada dasarnya, sistem produksi terdiri dari elemen input, proses dan elemen output. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi. Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor- faktor input produksi tersebut. Output produksi berupa produk yang dihasilkan dan juga hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya.

  Lini perakitan merupakan bagian dari lini produksi yang berupa perakitan material dimana materialnya bergerak melewati stasiun kerja dan bertujuan merakit material menjadi sub assembly untuk kemudian menjadi sebuah produk jadi. Waktu yang diijinkan untuk menyelesaikan elemen pekerjaan itu ditentukan oleh kecepatan lintas perakitan. Semua stasiun kerja sedapat mungkin harus memiliki waktu siklus yang sama. Bila suatu stasiun kerja memiliki waktu di bawah waktu siklus idealnya, maka stasiun tersebut akan memiliki waktu menganggur.

  Pembuatan suatu produk pada umumnya dilakukan melalui beberapa tahapan proses produksi pada beberapa departemen yang berupa aliran proses produksi. Pengaturan dan perencanaan yang tidak tepat akan mengakibatkan setiap stasiun kerja di lini perakitan mempunyai kecepatan produksi yang berbeda. Alokasi penugasan elemen kerja kepada operator atau grup operator yang menempati stasiun kerja yang berbeda akan menyebabkan perbedaan waktu pengerjaan dan perbedaan kapasitas yang dapat diproduksi dalam satu satuan waktu. Apabila terjadi hambatan atau ketidakefisienan dalam suatu departemen akan mengakibatkan terjadinya waktu menunggu dan penumpukan material.

  Masalah yang diselesaikan pada keseimbangan lintasan adalah meminimalisasi waktu menganggur (idle) pada lintasan, karena output yang menunggu. Karena itu, ketidakefisienan terdapat pada pemanfaatan peralatan dan operator dimana output berkurang dan kapasitas produksi terbuang. Diperkirakan kerugian output 5 - 20% pada lini produksi disebabkan oleh ketidakseimbangan

   lintasan.

  PT. Suryamas Lestari Prima adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang pekerjaan kayu (wood working), produk yang dihasilkan berupa

  

moulding , kosen (frame) dan daun pintu (soliddoor). Proses produksi yang ada di

  lantai produksi belum terstruktur secara optimal, pengalokasian elemen kerja pada operator masih belum seimbang, sehingga menyebabkan kapasitas setiap work center berbeda, sering terdapat operator yang menganggur, hal ini mengakibatkan terjadinya pemborosan (waste).

  Proses pembuatan daun pintu colonial 8p pada PT Suryamas Lestari Prima memiliki 33 elemen kerja yang disusun pada 16 work center yang diisi oleh 19 1 operator. Proses pembuatan dimulai dari satu proses pengetaman awal, kemudian

  J.H.F Sawyer. Line Balancing. (Great Britain: Machinery Publishing Co. Ltd) 1970 (hal 13) bercabang untuk membuat panel dan komponen berupa rail, mullion dan style kemudian menyatu di perakitan dan berakhir pada satu proses packing.

  Adapun data stasiun kerja dan kapasitas yang ada pada pembuatan daun pintu pada PT. Suryamas Lestari Prima adalah sebagai berikut:

  VIII 1 193

  XVI 1 189 Dari tabel di atas, diketahui work center XV merupakan yang paling lambat hanya mampu memproduksi 107 unit per shift, work center lain yang memiliki kapasitas lebih besar terpaksa menunggu karena kecepatan produksi ditentukan oleh operasi yang paling lambat. Hal ini menyebabkan terjadinya penumpukan material pada work center yang lambat. Sedangkan work center VI,

  XV 1 505

  XIV 2 107

  XIII 1 252

  XII 1 296

  XI 2 178

  X 2 125

  IX 1 171

  VII 2 116

Tabel 1.1. Kapasitas Work Center Pembuatan Daun Pintu Colonial 8p

  VI 1 195

  V 2 122

  IV 1 128

  III 1 182

  II 1 117

  I 1 161

  Jumlah Stasiun Operasi Kapasitas (unit/shift)

  

pada PT. Suryamas Lestari Prima

Work Center

  VIII, XII, XIII dan XV memiliki kapasitas yang besar. Material dapat dikerjakan dengan waktu yang relatif lebih cepat sehingga operator pada work center ini sering mengalami idle time. Perbedaan kapasitas dan waktu pengerjaan setiap

  work center ini disebabkan pengalokasian elemen kerja ke setiap work center tidak merata.

  Pada penelitian perbandingan metode yang dilakukan Teguh Baroto pada tahun 2004, didapat bahwa metode Moodie Young cocok digunakan untuk

  

precedence diagram yang berawal dari satu atau banyak operasi terpisah namun

   Penelitian lainnya pada produk Pintu Sterilizer yang dilakukan Kurnia Putra Manurung metode Helgeson Birnie dipilih sebagai usulan.

1.2. Rumusan Masalah

  Permasalahan pada penelitian ini ialah perbedaan kapasitas produksi dan waktu pengerjaan pada setiap work center yang menyebabkan terjadinya penumpukan dan pembagian elemen kerja yang masih belum seimbang sehingga menyebabkan kecepatan setiap work center berbeda-beda. Oleh karena itu perlu dilakukan penyeimbangan lintasan produksi, sehingga dapat diperoleh lintasan produksi yang efisien dan efektif dan dapat mengatasi masalah yang ada.

2 Teguh Baroto. Simulasi Perbandingan Algoritma Region Approach, Positional Weight, dan

  

Moodie Young dalam Efisiensi dan Keseimbangan Lini Produksi . (Malang: Universitas

Muhammadiyah). 2004

  1.3. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun keseimbangan lintasan produksi proses pembuatan daun pintu dengan meminimalkan balancedelay dan meningkatkan line efficiency. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Mengaplikasikan metode Helgeson Birnie dan Moodie Young dalam penyusunan keseimbangan lintasan pada setiap work center.

  Membandingkan metode keseimbangan lintasan dengan kriteria perbandingan balance delay dan smoothness index terkecil dan efisiensi terbesar.

  1.4. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan dengan membandingkan teori-teori ilmiah yang ada dengan permasalahan yang ada di perusahaan khususnya mengenai keseimbangan lintasan, efisiensi.

  2. Meningkatkan hubungan kerjasama Departemen Teknik Industri dengan perusahaan.

  3. Sebagai masukan bagi perusahaan dalam mengatasi masalah penumpukan yang sering terjadi di beberapa work center.

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian

  Batasan terhadap masalah yang akan dianalisis antara lain, yaitu: 1. Kriteria penyeimbangan yang digunakan adalah meminimalimasi balance delay dan memaksimalkan line efficiency.

  2. Penelitian dilakukan pada proses produksi daun pintu di PT. Suryamas Lestari Prima.

  3. Produk yang diteliti adalah daun pintu colonial 8p Hasil penelitian yang dilakukan berupa konsep keseimbangan lintasan.

  Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Tidak ada perubahan urutan proses produksi pada perusahaan.

  2. Semua fasilitas maupun mesin yang digunakan dalam proses produksi berada dalam kondisi tidak rusak dan bekerja dengan baik.

  3. Operator yang diamati bekerja dalam kondisi normal.

  4. Tingkat kepercayaan 95 % dan tingkat ketelitian 5 %

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

  Penulisan tugas sarjana ini dibagi ke dalam tujuh bab. Bab-bab yang dimaksud adalah sebagai berikut.

  Bab I adalah pendahuluan yang berisi latar latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup, asumsi penelitian serta sistematika penulisan tugas sarjana.

  Bab II merupakan gambaran umum perusahaan yang memuat isi sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, organisasi dan manajemen serta proses produksi pada PT. Suryamas Lestari Prima.

  Bab III adalah bab yang berisi tentang landasan teori. Pada bab ini diuraikan definisi keseimbangan lintasan, permasalahan keseimbangan lintasan, istilah-istilah dalam keseimbangan lintasan, teori pengukuran waktu jam henti, tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan, teori kelonggaran, teori mengenai uji mengenai metode Helgeson Birnie dan Moodie Young .

  Bab IV merupakan metodologi penelitian yang berisi lokasi dan waktu penelitian, objek penelitian, instrumen penelitian, studi pendahuluan, metode pengumpulan data, metode pengujian, pengolahan dan analisis pemecahan masalah serta kesimpulan dan saran.

  Bab V adalah pengumpulan dan pengolahan data. Pada bab ini diuraikan pengumpulan data yaitu work center awal di PT. Suryamas Lestari Prima, data waktu pengerjaan setiap elemen kerja, dan job qualification. Sedangkan pengolahan data berisi tentang uji keseragaman dan kecukupan data, perhitungan waktu proses terpilih, perhitungan rating factor dan allowance, perhitungan waktu siklus work center, menyusun precedence diagram, zoning constraint dan membagi elemen kerja ke dalam work center dengan metode Helgeson Birnie dan Moodie Young.

  Bab VI merupakan pembahasan yang berisi analisis zoning constraint, perbandingan metode Helgeson Birnie dan Moodie Young dilihat dari balance

  

delay , efisiensi lini dan smoothness index. Bab ini juga berisi kemungkinan

penerapan metode usulan yang terpilih.

  Bab VII adalah kesimpulan dan saran. Pada bab ini diuraikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penyeimbangan lintasan di PT. Suryamas Lestari Prima serta saran yang disampaikan terkait penelitian.