BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Pembelajaran Discovery terhadap Hasil Belajar Matematika bagi Siswa Kelas 5

BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Prosedur Penelitian
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen
Tanggal 6 Mei 2015 penelitian dilaksanakan di kelas eksperimen yaitu di
kelas 5 SD Negeri 3 Undaan Tengah Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus
pukul 08.00. Pada kelas eksperimen materi menentukan sifat-sifat bangun
ruang dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertama-tama guru mengecek apakah
siswa sudah siap untuk mengikuti pelajaran matematika, guru memimpin doa
pembuka pelajaran dan absensi, setelah itu guru memberi motivasi kepada
siswa dan apresiasi kepada siswa. Guru membagi kelompok siswa menjadi
beberapa kelompok dengan beranggotakan 4-5 siswa perkelompok. Setelah
siswa berkelompok guru menerangkan sedikit materi untuk siswa atau
memberi pokok bahasan yang akan dipelajari. Guru membagikan lembar
kegiatan kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan masing-masing
kelompok agar dikerjakan dengan baik. Siswa mulai mendiskusikan dan
mengerjakan soal demi soal secara mandiri dengan kelompok masing-masing
dan masih dibantu dengan bimbingan guru. Selesai semua kelompok
berdiskusi, menggali informasi dan mengkonstruksikan materi secara mandiri,
per kelompok diminta oleh guru untuk maju ke depan secara bergantian untuk

mempersentasikan hasil kerja kelompoknya.
Hari kedua tanggal 7 Mei 2015 masih pada kelas eksperimen, langkahlangkah masih sama dengan eksperimen hari pertama. Perbedaan dari
eksperimen pertama, pada eksperimen kedua yaitu materi yang disampaikan
adalah lanjutan dari materi hari pertama. Setelah selesai pada eksperimen hari
kedua, siswa diberi oleh guru lembar soal untuk dikerjakan oleh siswa sebagai
postest yang akan diuji hasilnya oleh peneliti.

31

32

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol
Hari pertama kelas kontrol pada tanggal 8 Mei 2015 di kelas 5 SD
Negeri 1 Undaan Tengah Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Guru
membuka pelajaran dengan doa, absensi dan apersepsi serta motivasi untuk
siswa. Guru menjelaskan materi yang diajarkan dengan menggunakan metode
Konvensional (ceramah). Siswa dalam kelas hanya diam mendengarkan dan
mencatat saja apa yang guru mereka terangkan.
Hari kedua pada kelas kontrol, langkah-langkah seperti hari pertama
pada kelas kontrol. Kelas kontrol hari kedua materinya juga sama dengan

kelas eksperimen hari kedua yaitu menentukan sifat-sifat bangun ruang.
Setelah semua selesai siswa diberi soal postest untuk dikerjakan seperti halnya
yang dilakukan guru pada kelas eksperimen. Setelah semua selesai lalu hasil
dari postest eksperimen dan postest kontrol diolah oleh peneliti untuk
mengetahui hasil dari eksperimen.

4.2

Kondisi Awal
Kondisi awal sebelum diberi perlakuan dari kedua kelas harus dalam

kondisi seimbang. Untuk mengetahuinya, peneliti dapat menggunakan uji
normalitas dan homogenitas data. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

4.2.1 Statistika Deskriptif Data Pretest
Sebelum dilakukan uji normalitas data dan homogenitas data, hasil uji
statistika deskriptif untuk data awal adalah sebagai berikut
Tabel 4.1 Statistika Deskriptif Nilai Pretest
Kelas
Eksperimen

Pretest
Kontrol

N
21
24

Mean
54,29
52,71

Std. Deviation
6,944
8,844

Std. Error Mean
1,515
1,805

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat dari kelas eksperimen dengan jumlah

21 siswa diperoleh nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen sebesar 54,29.
Sedangkan kelas kontrol dari 24 siswa diperoleh nilai rata-rata pretestnya
sebesar 52,71. Dari dua hasil nilai rata-rata pretest tersebut dapat dikatakan

33

bahwa ada perbedaan nilai rata-rata pretest antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol dimana nilai rata-rata pretest siswa yang ada di kelas eksperimen lebih
baik daripada nilai rata-rata pretest siswa yang ada di kelas kontrol. Untuk
mengetahui keseimbangan dan perbedaan dari kedua kelas tersebut, dilakukan
uji normalitas data, uji homogenitas data dan uji beda rerata nilai pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol.

4.2.2

Uji Normalitas Data Pretest
Menurut Priyatno dalam Puspitasari (2012:36), uji normalitas

digunakan untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau
tidak.Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan IBM SPSS for

Windows version 20.0 dengan menggunakan teknik One Sample Kolmogrovsmirnov. Syarat suatu data dikatakaan berdistribusi normal jika signifikansi >
0,05.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pre-test
Kelas

a

Kolmogorov-Smirnov
Statistic Df
Sig.
,208 21
,019
Pretes Eksperimen
*
t
Kontrol
,144 24
,200
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction


Statistic
,932
,937

Shapiro-Wilk
Df
21
24

Sig.
,151
,142

Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh hasil bahwa data normalitas kelas
eksperimen dan kelas kontrol yang didapat berdistribusi normal hal ini
melihat berdasarkan Kolmogorov-Sirminov, nilai Sig. pada kolom ShapiroWilk, untuk kelas eksperimen (SDN 3 Undaan Tengah) sebesar 0,151 dan
nilai signifikansi kelas kontrol (SDN 1 Undaan Tengah) sebesar 0,142 lebih
dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan H0 diterima atau data pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.


4.2.3 Uji Homogenitas dan beda Rerata Pret-test
Untuk hasil uji homogenitas data dan uji beda rerata data pretest
diperoleh hasil sebagai berikut :

34

Tabel 4.3. Hasil Uji Beda Rerata dan Uji Homogenitas Nilai Pretest
Levene's
Test for
Equality of
Variances
F
Sig.

Equal
variances
assumed
pretest Equal
variances

not
assumed

2,877

t-test for Equality of Means

T

Df

Sig.
Mean
Std. Error
95%
(2Difference Difference Confidence
tailed)
Interval of the
Difference
Lower Upper


43

,514

1,577

2,395

6,408
3,253

,669 42,541

,507

1,577

2,357


6,332
3,177

,097 ,659

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada uji Levene’s test diperoleh
nilai signifikansi sebesar 0,097 > 0,05 sehingga diputuskan H0 diterima atau dapat
dikatakan bahwa kedua kelas tersebut memiliki variansi yang sama atau homogen.
Hasil uji beda rerata pada Equal variances assummed diperoleh nilai Sig. (2tailed) sebesar 0,514 > 0,05, sehingga H0 dterima dan dapat dikatakan bahwa
tidak terdapat perbedaan rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari
uji normalitas data, uji homogenitas data dan uji beda rerata data pretest diatas
maka dapat disimpulkan bahwa kondisi kelas eksperimen dan kondisi kelas
kontrol dalam kondisi yang seimbang, sehingga dapat diberi perlakuan yang
berbeda. Untuk kelas eksperimen diberi perlakuan berupa Model Pembelajaran
Discovery sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan berupa Model Pembelajaran
Konvensional.

4.3 Kondisi Akhir
Sebelum dilakukan uji beda rerata data posttest, dilakukan uji prasyarat yaitu
uji normalitas data dan uji homogenitas data. Adapun hasilnya dapat diperoleh

sebagai berikut:

4.3.1 Statistika Deskriptif
Hasil statistika deskriptif data posttest dapat dilihat dalam tabel 4.4

35

Tabel 4.4 Statistika Deskriptif Data Posttest

Posttest

Kelas
Ekperimen
Kontrol

N
21
24

Mean
80,71
69,79

Std. Deviation Std. Error Mean
12,873
2,809
14,407
2,941

Berdasarkan Tabel 4.4. diperoleh hasil untuk kelas eksperimen, banyak
siswanya sebanyak 21 siswa dengan nilai rata-rata sebesar 80,71 dan standar
deviasi sebesar 12,873. Sedangkan untuk kelas kontrol, banyak siswanya
sebanyak 24 siswa dengan nilai rata-rata sebesar 69,79 dan standar deviasi
sebesar 14,407. Tampak bahwa nilai rata-rata siswa yang ada di kelas
eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata siswa yang ada di kelas kontrol.
Untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata diantara kedua kelas, dilakukan uji
beda rerata.
4.3.2 Uji Normalitas Data Posttest
Uji normalitas data juga dilakukan terhadap data post-test untuk mengetahui
apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan
setelah pemberian tes, baik dalam kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol. Uji normalitas data post-test juga menggunakan teknik One Sample
Kolmogrov-smirnov. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika
signifikansi > 0,05.
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Instrumen Posttest
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Shapiro-Wilk
Statistic
Df
Sig.
Statistic
Df
*
21
,200
,935
21
Eksperimen
,154
Postets
*
Kontrol
,146
24
,200
,920
24
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Kelas

Sig.
,170
,059

Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebaran data pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol berdistribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai
signifikansi hasil perhitungan kelas eksperimen pada kolom Shapiro-Wilk
menunjukkan nilai signifikansi

sebesar 0,170 dan nilai signifikansi hasil

perhitungan kelas kontrol menunjukkan angka sebesar 0,059. Tampaklah kedua

36

nilai signifikansi data diatas lebih besar daripada 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa sebaran data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

4.3.3 Uji Homogenitas dan Beda Rerata Posttest
Berdasarkan hasil uji beda rerata dan uji homogenitas data posttest diperoleh
hasil seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas dan Uji Beda Rerata Data Posttest
Levene's
Test for
Equality of
Variances
F
Sig.

Equal
variances
assumed
tes Equal
variances
not
assumed

,638

Independent Samples Test
t-test for Equality of Means

T

,429 2,665

Df

Sig.
Mean
Std. Error
(2Difference Difference
tailed)

95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper

43

,011

10,923

4,098 2,658 19,187

2,686 42,975

,010

10,923

4,067 2,721 19,124

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada uji Levene’s test diperoleh
nilai signifikansi sebesar 0,429>0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua
kelas tersebut memiliki variansi yang sama atau homogen. Hasil uji beda rerata
pada Equal variances assummed diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,011<
0,05, sehingga Ha diterima dan dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan rerata
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh Model Pembelajaran Discovery terhadap hasil belajar
matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri 3 Undaan Tengah Kecamatan Undaan
Kabupaten Kudus Semester II Tahun Ajaran 2014/2015.

4.4

Pembahasan Hasil penelitian
Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan sebelumnya, berikut ini

akan diuraikan deskripsi dan intepretasi data hasil penelitian. Deskripsi dan
intepretasi data di analisis berdasarkan pada penggunaan Model Pembelajaran

37

dalam sub pokok bahasan Matematika siswa kelas 5 SD terhadap hasil belajar
siswa. Sesuai dengan pendapat Aunurrahman (2011:37) mengemukakan bahwa
hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh dari aktivitas
belajar. Walapun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar,
akan tetapi aktivitas umumnya disertai perubahan tingkah laku. Lebih lanjut,
Purwanto (2009:46) menyatakan bahwa hasil belajar adalah pencapaian tujuan
pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar
merupakan komponen pendidikan yang harus disesuaikan dengan tujuan
pendidikan karena hasil belajar diukur untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pendidikan melalui proses belajar mengajar. Hasil uji hipotesis penelitian
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelompok eksperimen yang menggunakan
Model Pembelajaran Discovery hasilnya lebih baik daripada kelompok kontrol
yang menggunakan model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran.
Hal ini dapat menunjukkan bahwa penggunaan Model Pembelajaran
Discovery berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri 3 Undaan
Tengah Kecamatan Undaan kabupaten Kudus sebagai kelas eksperimen.Model
pembelajaran Discovery dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dan dapat
melibatkan siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
pendapat Syaiful (2006:13) yang menyatakan bahwa Model Pembelajaran
Discovery adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. Sistem belajar
mengajar ini guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk yang final,
tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan
mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah.
Hal ini juga dapat dilihat dari dokumentasi hasil belajar siswa di kelas.
Untuk kelompok ekseprimen yang dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri 3 Undaan
Tengah Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus terlihat dalam proses pembelajaran
siswa aktif dalam menggunakan Model Pembelajaran Discovery. Kelompok yang
disusun dalam Model Pembelajaran Discovery dapat membuat siswa bekerja sama
satu sama lain, siswa yang lebih memahami materi memberi penjelasan pada
teman yang belum begitu paham dengan materi pembelajaran, jadi mereka dapat
berinteraksi dengan baik dan lebih meningkatkan keaktifan siswa dalam setiap

38

individunya. Kelas tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan dan siswa
lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Hal tersebut juga dapat
dilihat dari hasil belajar siswa yang diberi perlakuan yang berbeda, kelompok
siswa yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran Konvensional
(ceramah) memiliki nilai rata-rata sebesar 69,79 sedangkan kelompok siswa yang
diberi perlakuan menggunakan Model Pembelajaran discovery memiliki rat-rata
sebesar 80,71. Terdapat pengaruh yang signifikan dalam Model Pembelajaran
Discovery pokok bahasan atau materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata
hasil belajar yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Discovery
dengan kelas yang diajarkan dengan model konvensional pada pembelajaran
Matematika

pokok

bahasan

mengidentifikasi

sifat-sifat

bangun

ruang.

Penggunaan Model Pembelajaran Discovery ternyata lebih efektif dibandingkan
Model Pembelajaran Konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari hasil pengamatan pada kelas kontrol yang menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional terlihat pembelajaran kembali berfokus pada guru
tanpa membahas lebih lanjut tentang data yang dicari oleh siswa sehingga
membuat siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Konsep menghafal
rumus masih menjadi bagian pembelajaran. Selain itu, karena pembelajaran hanya
berfokus pada konsepsehingga masih kurangnya pembelajaran tentang bagaimana
konsep matematika tersebut ditemukan dan digunakan dalam kehidupan seharihari.
Sedangkan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
Discovery terlihat perubahan perilaku siswa yang menunjukkan kegembiraan,
suka cita, antusias antara lain: (1) Siswa terlihat berminat terhadap pembelajaran
dan menunjukkan kebahagiaan pribadi melalui perubahan mimik wajah yang
sebelumnya cenderung menganggap seolah olah dalam suatu pembelajaran tidak
boleh memunculkan sikap tertawa berubah menjadi dalam suatu pembelajaran
yang diperbolehkan memunculkan sikap tertawa; (2) Siswa tidak terlihat
terintimidasi, tertekan, maupun ketakutan lagi terhadap pembelajaran matematika,
menerima pembelajaran matematika dengan senang hati yang terlihat dari

39

keinginan merekan mengerjakan tugas dengan baik; (3) Siswa yang biasanya
menghafal berbagai rumus matematika, merasa lebih mudah jika paham
bagaimana sebuah rumus dan konsep itu ditemukan; (4) Siswa yang biasanya
belajar secara individual mengalami terlihat adanya perubahan kualitas belajar.
Perubahan itu nampak dari aktifitas yang bersifat sosial yaitu dialog dan
bertanggung jawab satu sama lain dalam kelompok; (5) Siswa yang sebelumnya
terpacu pada text book mulai menunjukkan perubahan dengan aktifitas yang
diberikan membuat mereka mengalami proses belajar berdasarkan masalah,
belajar mengaplikasikan rumus dan konsep matematika dalam kehidupan seharihari sehingga melibatkan seluruh otak, tubuh dan indra mereka dalam dalam
belajar dan tidak sepenuhnya terpacu pada text book.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery terhadap
hasil belajar matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri 3 Undaan Tengah Kecamatan
Undaan Kabupaten kudus Semester 2 Tahun Ajaran 2014/2015.