artikel pengantar pendidikan RIDO NUR PR

NAMA

:

RIDO NUR PRAYOGO

NIM

:

1401050067

KELAS :

C

Pengembangan Bakat dan Kreativitas
Remaja
Anak adalah amanah besar dari Allah SWT untuk diberikan bimbingan,
arahan dan didikan oleh para orang tuanya. Melalaikan pendidikan anak atau
melakukan penyelewengan pendidikan anak dari manhaj yang telah ditentukan,

berarti telah mengkhianati amanah yang diberikan Allah tersebut.Sejak usia
dini, anak memiliki potensi yang sangat besar. Berdasarkan penelitian tiga
pakar pendidikan anak dari Amerika, yakni Dr. Keith Osborn, Dr. Burton L.
White, dan Prof. Dr. Benyamin S. Bloom, tingkat intelektual otak mengalami
perkembangan sebagai berikut :
Tingkat perkembangan intelektual otak anak, sejak lahir sampai usia 4 tahun
mencapai 50%. Oleh karena itu, pada masa empat tahun pertama ini sering
disebut juga sebagai Golden Age (Masa Keemasan), karena si anak mampu
menyerap dengan cepat setiap rangsangan yang masuk. Si anak akan mampu
menghafal banyak sekali

informasi, seperti perbendaharaan kata, nada, bunyi-

bunyian, dsb. Hingga usia 8 tahun, anak telah memiliki tingkat intelektual otak
sekitar 80 %. Perkembangan intelektual otak ini relatif berhenti dan mencapai
kesempurnaannya (100%) pada usia 18 tahun. Jadi setelah usia 18 tahun,
intelektualitas otak tidal lagi mengalami perkembangan.
Saya akan membicarakan tentang suatu bakat, bakat adalah suatu
keahlian yang ada di setiap diri seseorang dan setiap orang mempunyai bakat
yang berbeda beda. Bakat harus di kembangkan akan tetapi bakat yang harus di

kembangkan ialah bakat yang baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
Seorang anak berbakat biasanya mudah dikenali, karena berbeda dan memiliki
kelebihan dibanding

dengan

anak-anak

sebayanya.

Anak

yang memiliki

kreativitas tinggi biasanya memiliki ciri-ciri : punya rasa ingin tahu yang besar,
aktif dan giat bertanya serta tanggap terhadap suatu pertanyaan, selalu ingin
meneliti sesuatu, cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan,

berdedikasi yang tinggi dan aktif dalam menjalankan tugas, mempunyai daya
imajinasi dan abstraksi yang baik, memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan

mandiri.Dengan perkembangan zaman yang sangat pesat seharusnya kita dapat
mengembangkan bakat akan tetapi masih banyak orang yang tidak menyadari
bakatnya

dan tidak mengembangkannya. Serta masih ada manusia yang

menyalahgunakan perkembangan zaman dengan cara mengeluarkan bakatnya
untuk melakukan tindakan yang negatif. Kita sebagai remaja harus sadar diri
dan harus mengembangkan bakat dengan melakukan tindakan dan hasil yang
positif. Setiap remaja pasti mempunyai bakat dan kreatiftasnya, maksud dari
kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah dan
membuat dugaan tentang kekurangan, menilai dan menguji dugaan atau
hipotesis, kemudian mengubahnya dan mengujinya lagi sampai akhirnya
menyampaikan hasilnya. Kreativitas membutuhkan adanya dorongan dari dalam
individu maupun dorongan dari lingkungan. Pendidikan orang tua terhadap
anak akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kreativitas anak. Anak
yang memiliki bakat tertentu, jika tidak diberikan rangsangan-rangsangan atau
motivasi dari orang tua dan lingkungannya,

tidak akan mampu memelihara,


apalagi mengembangkan bakatnya.Keluarga adalah lingkungan yang paling
banyak mempengaruhi kondisi psikologis dan spiritual anak.
kreativitas harus di dukung dengan fasilitas fasilitas yang mumpuni dan
remaja harus berfkir positif tentang cara menggunakan fasilitasnya. Sudah
pasti di luar sana banyak remaja yang kekurangan fasilitas akan tetapi mereka
dengan kekreativitasanya bisa membuat hal yang orang lain di nyatakan tidak
mungkin menjadi mungkin. Sebagai contoh banyak remaja yang menggunakan
barang barang bekas atau sering di sebut sampah di buat menjadi barang yang
indah atau barang yang bisa di katakan baru lagi. Kita yang mempunyai banyak
fasilitas sebaiknya lebih bisa mengembangkan kreativitasanya. Mungkin akan
lebih baik kekreatiftasan itu di salurakn ke remaja remaja lain dengan cara
penyuluhan. Yang masih dalam masalah sekarang ini banyak remaja yang
menjadi pengamen jalanan dan hal tersebut yang harus di tangani lebih lanjut
dengan cara mengajak belajar agar mereka bisa mencari uang dengan halal.
Hal tersebut yang di namakan kreatiftas yang membuat diri sendiri nampak
lebih baik dan sekaligus meperbaiki orang lain.
Di dunia ini banyak hasil kreatiftas remaja yang sangat bagus dan
menarik. kenyataan tersebut pasti tidak mungkin terjadi secara instan. Semua
hasil tersebut pasti ada prosesnya dan proses tersebut tidak akan terjadi jika


kita tidak belajar dan semangat. Yang pertama yaitu belajar maksud tersebut
ialah remaja harus mengisi keseharianya dengan belajar. Belajar bukan hanya
di sekolahan belajar bisa di lakukan di mana saja dan kapan saja. Remaja saat
ini banyak yang bermalas malasan hal tersebut yang menjadi permasalahan
paling besar. Seharusnya remaja tidak boleh malas malasan remaja harus giat
belajar dan bisa memecahkan suatu masalah. Yang kedua yaitu semangat, pada
zaman dahulu sebelum indonesia merdeka para remaja sangat bersemangat
melawan penjajah akan tetapi pada saat ini remaja banyak yang tidak
bersemangat melewati hari harinya. Padahal remaja saat ini tidak di wajibkan
melawan penjajah, remaja saat ini sudah hidup dengan nyaman dan tentram.
Oleh karena itu kita sebagai remaja harus bersemangat dalam hal
mengembangkan bakatnya masing masing dengan membuat kekreativitas yang
seperti remaja remaja yang sudah sukses dan kita bisa mempelajari dari orang
orang yang sudah sukses tersebut. Jangan menyerah, iya itu yang paling
penting yang harus ada di dalam hati remaja remaja saat ini. Dan ketika kita
melakukan sesuatu dan hasilnya gagal kita tidak boleh menyerah. Kita harus
mengulanginya sampai yang kita harapkan benar benar berhasil. Dengan niat
yang baik dan semangat yang tiada tara pasti kita bisa mengembangkan bakat
dan kereativitasnya.

Pernyataan tersebut dapat di simpulkan bahwa dalam mengembangkan
bakat dan kreativitas terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan antara
lain yaitu:
1. Menghargai eksistensi remaja
2. Eksistensi dalam kehidupanya
3. Pada pembelajaran tingkat SMP dan SMA siswa lebih membutuhkan
pembelajaran Akademik tetapi tidak meninggalkan pada pendidikan
karakter itu sendiri.
Keberhasilan dalam perwujudan kreativitas di tentukan oleh ketiga faktor yang
saling terikat dan titik pertemuan ketiga faktor inilah yang menentukan
keunggulan kreatif yaitu ketrampilan dalam bidang tertentu, ketrampilan
berfkir, bekerja kreatif dan motivasi atau dorongan.

DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, E.B. Perkembangan Anak , Erlangga Jakarta Magazine.
Godsdirect contact.net/indonesian/172/os_58.html
Munandar,A.S. 2001.psikologi industri dan organisasi. Jakarta : UI Press.
Munandar,S.C. 1999. Kreativitas dan Keberbakatan srtategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan
bakat.Jakarta : IT Gramedia Pusaka Utama
Santrock, JW., 2011, Psikologi Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta


Pendidikan Karakter Untuk Remaja
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan
dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan
adat istiadat.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun
kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter
di sekolah,

semua

komponen

(stakeholders) harus dilibatkan,


termasuk

komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses
pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan
mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan kokurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja
seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Setiap orang pasti mempunyai karakter yang berbeda beda, karakter
orang lain dapat di lihat dari kesehariannya, tingkah lakunya, dan cara
bicaranya. Akan tetapi orang yang kita lihat baik belum tentu karakter aslinya
baik karena setiap orang pandangannya berbeda beda. Remaja saat ini memiliki
macam macam karakter yang berbeda beda ada yang berkarakter baik dan
berkarakter buruk. Berkarakter buruk ini bisa saja terjadi karena sewaktu kecil

orang tua tidak mengajarkan perilaku yang baik, bisa juga di karenakan oleh
faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini yang sangat berpengaruh pada saat
ini, maka dari itu orang tua harus mengawasi anaknya sejak usia dini agar anak
tersebut tidak terjerumus ke hal hal yang negatif.
Ada dua jenis pembangunan karakter yaitu karakter moral dan karakter
kinerja. Karakter moral yaitu kejujuran dan keikhlasan sedangkan karakter
kinerja adalah seperti sikap ulet dan tangguh. Karakter moral harus di latih

sejak usia dini dengan cara mendidik anaknya untuk menjalankan kewajibanya
yaitu sholat 5 waktu. Dan orang tua harus memberi contoh yang baik kepada
anaknya. karena orang tua adalah orang yang pertama kali anak mencontohnya,
orang tua yang baik akan berdampak baik bagi anaknya begitupun sebaliknya
orang tua yang berperilaku tidak baik akan berdampak tidak baik pula bagi
anaknya, karena orang tua faktor terpenting agar anaknya berkarakter baik.
Sedangkan karakter kinerja tumbuh ketika kita sudah menyadari bahwa kita
hidup harus berkarakter yang baik untuk menghasilkan sesuatu yang baik.
Pendidikan karakter yang utuh dan menyeluruh tidak sekedar membentuk anakanak muda menjadi pribadi yang cerdas dan baik, melainkan juga membentuk
mereka menjadi pelaku baik bagi perubahan dalam hidupnya sendiri, yang pada
gilirannya akan menyumbangkan perubahan dalam tatanan sosial
kemasyarakatan menjadi lebih adil, baik, dan manusiawi
Pendidikan karakter sangatlah penting yaitu untuk membangun
keberadaban bangsa. Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban
Bangsa” adalah kearifan dari keaneragaman nilai dan budaya kehidupan
bermasyarakat. Kearifan itu segera muncul, jika seseorang membuka diri untuk
menjalani kehidupan bersama dengan melihat realitas plural yang terjadi. Oleh
karena itu pendidikan harus diletakan pada posisi yang tepat, apalagi ketika
menghadapi konfik yang berbasis pada ras, suku dan keagamaan. Pendidikan
karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas implementasinya, bukan

hanya sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan simbol atau slogan, tetapi
keberpihak yang cerdas untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia.
Pembiasaan berperilaku santun dan damai adalah refreksi dari tekad kita sekali
merdeka, tetap merdeka. Oleh karena itu selain dari orang tua yang pertama
kali memberi didikan karakter kepada anaknya, di sekolahpun harus ada
pendidikan karakter yang bertujuan agar siswa bisa lebih bisa memahami baik
buruknya suatu karakter dan agar siswa berkarakter baik. Akan tetapi

pendidikan karakter di sekolah ternyata lebih mengutamakan aspek kognitifnya
ketimbang afektif dan psikomotoriknya. Sebagai contoh ketika ada ujian
nasional masih banyak siswa yang mementingkan aspek intelektualnya
ketimbang aspek kejujuranya dan hal tersebut sangat buruk. Oleh karena itu
kita harus bisa mementingkan emosional dan sosial dalam kehidupan
diperlukan 80%, dan kecerdasan intelektualnya hanya 20%. Dan dapat di
simpulkan bahwa pendidikan karakter di maksudkan untuk membangun
kehidupan yang lebih beradab, bukan kehidupan yang justrudi penuhi dengan
prilaku yang biadab.
Dengan adanya pendidikan karakter tersebut akan lebih baiknya para
remaja bisa memanfaatkannya dan belajar agar bisa berkarakter dengan baik
dan dapat meningkatkan semua potensi kecerdasan anak anak bangsa, serta

dengan pendidikan karakter anak anak bangsa di harapkan di masa depan akan
memiliki daya saing yang tinggi untuk hidup damai dan sejahtra sejajar dengan
bangsa bangsa lain di dunia, dan keberhasilan program pendidikan karakter
yang antara lain meliputi sebagai berikut:
1. Mengamalkan

ajaran

agama

yang

dianut

sesuai

dengan

tahap

perkembangan remaja.
2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
3. Menunjukkan sikap percaya diri.
4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih
luas.
5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup nasional.
6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumbersumber lain secara logis, kritis, dan kreatif.
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi
yang dimilikinya.
9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
10.Mendeskripsikan gejala alam dan social.
11.Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.

12.Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara
kesatuan Republik Indonesia.
13.Menghargai karya seni dan budaya nasional.
14.Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.
15.Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
luang dengan baik.
16.Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun.
17.Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat; Menghargai adanya perbedaan pendapat.
18.Menunjukkan

kegemaran

membaca

dan

menulis

naskah

pendek

sederhana.
19.Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana.
20.Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
menengah.
21.Memiliki jiwa kewirausahaan.
Pada tataran sekolah, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah
terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan
simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat
sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai tersebut.Oleh karena itu kita
sebagai remaja sebelum allah mengambil nyawa kita, kita harus memperbaiki
karakter kita dari yang baik menjadi lebih baik dan yang berkarakter buruk
menjadi baik. Karena karakter seseorang seharusnya bisa berubah dan
perubahan itu tidak bisa dari orang lain, perubahan itu hanya bisa di rubah oleh
diri sendiri karena kalau ada kemauan apapun bisa.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.pendidikankarakter.com/peran-pendidikan-karakter-dalammelengkapi-kepribadian/
http://www.pendidikankarakter.com/kurikulum-pendidikan-karakter/

http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-dalam-membentukkarakter-anak/
http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-sejak-pendidikananak-usia-dini/