MSDS MATERIAL SAFETY DATA SHEET PRAKTIKU

MSDS (MATERIAL SAFETY DATA SHEET)
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
PERCOBAAN III
REAKSI KATION LOGAM DENGAN OKSIN
NAMA
: DWI NICHE
NIM
: H311 12 264
KELOMPOK/ REGU
: II (DUA)/ 3
HARI / TANGGAL PERCOBAAN : SENIN / 15 SEPTEMBER 2014
ASISTEN
: NURSYAMSI

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
A. Natrium Asetat

1. Karakteristik

Struktur Kimia
Bentuk
Warna
Bau

: CH3COONa
: padat
: tidak berwarna
: tidak berbau

Massa Molar

: 136,08 g/mol

Titik didih

: tidak tersedia


Titik lebur

: 58 °C

Kelarutan dalam Air (20 °C)

: terlarut

2. Identifikasi Bahaya
Mata : Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan.
Kulit : Menyebabkan iritasi
Tertelan : Mual dan muntah
Terhirup : Menyebabkan bronchitis kronis
3. Penanggulangan Bahaya
Mata : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit dengan kelopak mata
terbuka lebar

Kulit : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.
Tertelan : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran. Konsultasikan

kepada dokter jika merasa tidak sehat.
Terhirup : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan
buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter. Dalam keadaan sadar hirup udara
segar.
B. Asam Asetat
1. Karakteristik

Struktur Kimia
Bentuk
Warna
Bau

: CH3COOH
: cair
: tidak berwarna
: pedih

Massa Molar

: 60,05 g/mol


Titik didih

: 116-118 °C

Titik lebur

: 17 °C

Kelarutan dalam Air (20 °C)
Kerapatan relatif

: terlarut
: 1,05 g/ cm3

2. Identifikasi Bahaya
Cairan dan uap mudah terbakar.
Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang serius.

3. Penanggulangan Bahaya

Mata : Bilas dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter mata.
Kulit : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi. Jika tersedia, usap ddengan polietilena glikol 400. Segera panggil
dokter.
Tertelan : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran. Hindari muntah
untuk mencegah perforasi. Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.
Terhirup : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan
buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter. Dalam keadaan sadar hirup udara
segar.
C. Oksin (8-Hydroxyquinoline)
1. Karakteristik

Struktur Kimia
Bentuk
Warna
Bau

: C9H7NO
: kristal berbentuk jarum
: putih

: tidak berbau

Massa Molar

: 145,16 g/mol

Titik didih

: 276 °C

Titik lebur

: 76 °C

Kelarutan dalam Air (20 °C)
Kerapatan relatif

: terlarut
: 1,034 g/ cm3


2. Identifikasi Bahaya
Mudah terbakar.
3. Penanggulangan Bahaya
Kontak Mata: Periksa dan menghilangkan semua lensa kontak. Dalam kasus kontak,
mata segera bilas dengan banyak air untuk di

paling tidak 15 menit. Segera

mendapatkan perhatian medis.
Kontak Kulit : Dalam kasus kontak kulit, segera basuh kulit dengan air yang banyak
air. Lepaskan pakaian dan sepatu yang tercemar. Air dingin dapat digunakan. Segera
mendapatkan perhatian medis.
Inhalasi: Jika dihirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan.

Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Segera mendapatkan

perhatian medis.
Menelan: Jangan merangsang muntah kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh
tenaga medis. Jangan Pernah memberikan apapun melalui mulut ke sadar. Jika

dalam jumlah besar bahan ini ditelan, hubungi dokter segera.
D. Asam Klorida
1. Karakteristik

Struktur Kimia

: HCl

Bentuk
Warna
Bau

: cair
: bening sampai kekuningan
: menyengat

Massa Molar

: 36,4606 g/mol


Titik didih

: 85 °C

Titik lebur

: -20 °C

Kelarutan dalam Air (20 °C)

: terlarut

2. Identifikasi Bahaya
Mata : Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan
Kulit : Menyebabkan luka bakar dan dermatitis
Tertelan : Menyebabkan luka bakar membrane mukosa di mulut dan Esophagus
Terhirup : Menyebabkan bronchitis kronis
Karsinogenik : Tidak ada efek
Teratogenik : Tidak ada efek
Reproduksi : Tidak ada efek

3. Penanggulangan Bahaya
Mata : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
Kulit : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.
Tertelan : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran.
Terhirup : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan
buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
E. Kalium Bromida
1. Karakteristik

Struktur Kimia
Bentuk
Warna
Bau

: KBr
: padat
: putih
: tak berbau


Massa Molar

: 119,00 g/mol

Titik didih

: 1435 °C

Titik lebur

: 730 °C

Kelarutan dalam Air (20 °C)
Kerapatan

: 650 g/L
: 2,75 g/cm3

2. Identifikasi Bahaya
Menyebabkan iritasi mata yang serius.
3. Penanggulangan Bahaya
Kontak Mata: Periksa dan menghilangkan semua lensa kontak. Dalam kasus kontak,
mata segera bilas dengan banyak air untuk di

paling tidak 15 menit. Segera

mendapatkan perhatian medis.
Kontak Kulit : Dalam kasus kontak kulit, segera basuh kulit dengan air yang banyak
air. Tutupi kulit dengan yang melunakkan. Lepaskan

pakaian dan sepatu yang

tercemar. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali sampai benar-benar bersih
sebelum digunakan kembali. Segera mendapatkan perhatian medis.
Inhalasi: Jika dihirup, pindahkan ke udara segar. Segera mendapatkan perhatian
medis.
Serius Penghirupan: Mengevakuasi korban ke daerah aman sesegera mungkin.
Longgarkan pakaian ketat seperti kerah baju, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang.
Jika sulit bernapas, berikan oksigen.
Menelan: Jangan merangsang muntah kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh
tenaga medis. Jangan Pernah memberikan apapun melalui mulut ke sadar. Jika

dalam jumlah besar bahan ini ditelan, hubungi dokter segera. Longgarkan ketat
pakaian seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang.t
F. Indikator MO
1. Karakteristik

Struktur Kimia
Bentuk
Warna
Bau

: C14H14N3NaO3S
: berwujud padat bubuk
: Orange-kuning
: Tidak berbau

Massa molar

: 327,34 g/mol

Titik didih

: 1388 °C

Titik lebur

: > 300 oC

Kelarutan

: Larut dalam air panas, sedikit larut dalam air
dingin.

2. Identifikasi Bahaya
Bila terhirup,dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan
Terkena kulit, dapat menyebabkan iritasi kulit
Kontak dengan mata, dapat menyebabkan iritasi mata
Berbahaya jika tertelan, dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal.
3. Penanggulangan Bahaya
Jika terhirup: Segera hirup udara segar. Jika susah bernapas, beri napas buatan atau
oksigen dan beri obat (jika perlu).
Jika tertelan: Segera muntahkan dan beri obat (jika perlu).

Jika terkena kulit: Segera bilas dengan sabun dan air sekitar 15 menit pada bagian
yang terkena. Jauhkan baju dan sepatu yang terkontaminasi dan beri obat (jika perlu).
Jika terkena mata: Segera bilas mata dengan air sekitar 15 menit. Setelah itu dikedipkedipkan dan beri obat. Jika sakit berlanjut, hubungi dokter.

G. Kalium Bromat
1. Karakteristik

Struktur Kimia
Bentuk
Warna
Bau

: KbrO3
: serbuk kristal halus
: putih
: tidak berbau

Massa Molar

: 167 g/mol

Titik didih

: >425 °C

Titik lebur

: 409- 413 °C

Kelarutan dalam Air (20 °C)

: terlarut 66 g/L

2. Identifikasi Bahaya
Karsinogenitas.
Zat oksidasi.
Beracun.
3. Penanggulangan Bahaya
Mata : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit dengan kelopak mata
terbuka lebar

Kulit : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.
Tertelan : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran. Konsultasikan
kepada dokter jika merasa tidak sehat.
Terhirup : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan
buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
H. Kalium Iodida
1. Karakteristik

Struktur Kimia
Bentuk
Warna
Bau

: KI3
: padat
: putih
: tidak berbau

Massa Molar

: 166,00 g/mol

Titik didih

: 1325 °C

Titik lebur

: 723 °C

Kelarutan dalam Air (20 °C)

: terlarut 1430 g/L

2. Identifikasi Bahaya
Diklasifikasikan ke dalam bahan berbahaya.
3. Penanggulangan Bahaya
Kontak Mata : Mencuci mata atau mata terkena perlahan-lahan di bawah air mengalir
selama 15 menit atau lebih untuk memastikan bahwa korban diadakan kelopak mata
terbuka lebar dan matanya ia bergerak perlahan-lahan di setiap arah. Pastikan tidak

ada partikel padat tetap dalam lipatan mata, jika mereka lakukan, terus mencuci mata.
Jika rasa sakit terus berlangsung, merujuk korban ke dokter mata.
Kontak Kulit : Hapus korban dari sumber kontaminasi. Lepaskan pakaian dari daerah
yang terkena. Cuci daerah yang terkena di bawah pancuran. Bilas dengan hati-hati.
Jika kulit meradang atau menyakitkan, merujuk korban ke dokter.
Inhalasi: Membuat korban hidung untuk menghilangkan debu tetapi mencegah dia
dari sniffing. Jika ada keraguan mengenai kondisi korban mengirim atau
mengantarnya ke rumah sakit, pertama ruang udara, atau rumah sakit.
Menelan: Membuat korban muntah dengan memiliki tongkat dia jarinya ke
tenggorokannya atau menggelitik anak lidah dengan pegangan sendok. Setelah itu
memberinya sebanyak susu atau air seperti yang ia inginkan.
I. Natrium Tiosulfat
1. Karakteristik

Struktur Kimia
Bentuk
Warna
Bau

: Na2O3S2
: padat
: tidak berwarna
: tidak berbau

Massa Molar

: 248,21 g/mol

Titik didih

: tidak tersedia

Titik lebur

: 48 °C

Kelarutan dalam Air (20 °C)

: terlarut 701 g/L

2. Identifikasi Bahaya

Diklasifikasikan ke dalam bahan berbahaya.

3. Penanggulangan Bahaya
Mata : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit dengan kelopak mata
terbuka lebar. Pastikan tidak ada partikel padat tetap dalam lipatan mata, jika mereka
lakukan, terus mencuci mata. Segera hubungi dokter mata.
Kulit : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.
Tertelan : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran. Hindari terjadinya
muntah. Konsultasikan kepada dokter jika merasa tidak sehat.
Terhirup : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan
buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter. Dalam keadaan sadar hirup udara
segar.

J. Amilum
1. Karakteristik

Rumus molekul
Bentuk

: (C6H10O5)n
: bubuk putih

Berat Jenis

: 1,5 g/cm3

Kelarutan dalam air

: Tidak larut

Warna

: Putih

2. Identifikasi Bahaya

Umumnya tidak berbahaya dalam penanganan normal praktek laboratorium yang
baik namun harus selalu digunakan pelindung diri. Hindari paparan jangka panjang
untuk kulit atau terhirup.
3. Penanggulangan Bahaya
Kontak mata: Lepas lensa kontak. Segera bilas mata air mengalir selama

15 menit.

Dapatkan medis jika terjadi iritasi.
Kontak kulit: Cuci dengan sabun dan air. Dapatkan perhatian medis jika iritasi
berlanjut.
Inhalasi: Jika dihirup, segera dapatkan udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen.
Menelan: Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada penderita jika
tidak sadar. Jika jumlah besar bahan ini ditelan, hubungi dokter segera.
Melonggarkan ketat pakaian seperti kerah, dasi, dan ikat pinggang.
Makassar, 15 September 2014
Asisten

Praktikan

NURSYAMSI
NIM. H311 11 276

DWI NICHE
NIM. H311 12 264