Pengertian komunikasi pemerintahan desa dalam
KOMUNIKASI PEMERIMTAHAN
NAMA KELOMPOK I
NO
NAMA
NO.REGIS
1.
ERMELINDA ASO
41115081
2.
MARIA ELISABETH MAZA
41115106
3.
MERSILINA LISENSI NAHAK
41115100
4.
VIVINURI EKI PASKALINDA
41115102
5.
YUNITA ERSIN
41115103
6.
MANFRED NABUASA
41115116
7.
KRISTIANUS ABILIO PUTRA
41115095
8.
AGUSTINUS HARIANTO DENDO
41115099
9.
VALENTIN WADHU
41115044
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS WIDYA MANDIRA
KET
KETUA
2016
A.LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari apa yang disebut dengan
komunikasi. Lewat komunikasi setiap individu dapat saling menerima dan
menyampaikan gagasannya secara langsung maupun tidak langsung.
Peranan komunikasi dalam dunia pemerintahan merupakan tema pokok pembicaraan,
seminar, diskusi-diskusi para aktor pemerintahan maupun di kalangan peminat atau
pemerhati sampai kaum awam, terutama di Negara-negara sedang berkembang dalam
dua dasawarsa terakhir ini.
Namun, bagi Negara-negara sedang berkembang, terdapat ketimpangan dalam
system komunikasi diantara pemerintah dan masyarakat. Hal ini tentu mempengaruhi
pihak pemerintah dalam mensosialisasikan kebijakannya, atau koordinasi dalam
pemerintahan sendiri atau pula dalam hal penyampaian aspirasi dari masyarakat
kepada pemerintah. Salah satu tujuan dari komunikasi pemerintahan adalah
membangkitkan
keikutsertaan masyarakat, membangun hubungan yang kondusif
dalam hal penyampaian gagasan dari masing-masing pihak. Keikutsertaan
berkomunikasi yang diharapkan adalah keikutsertaan dari segenap lapisan
masyarakat, karena melalui komunikasi menghasilkan salingnya pengertian demi
kesejahtraan masyarakat.
Maka di dalam makalah sederhana ini ingin menyajikan pemahaman akan hal yang
ebih substansial yang berisi tentang konsep dan teori komunikasi dalam
pemerintahan.
Without comunication there will hardly be any understanstaning, without
understanding there will hardly be any motivation, mobilization, and supportive
behavior for governments.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan pemerintahan ?
3. Apa yang dimaksud dengan komunikasi pemerintahan ?
4. Bagaimana prakteknya dalam suatu pemerintahan ?
5. Mengapa perlu ada komunikasi dalam pemerintahan ?
C.Tujuan
1.untuklebih memahami secara lebih detail arti komunikasi;
2. agar menjadi pedoman dan pegangan ketika nanti menjadi aktor pemerintahan;
3. memahami lebih mendalam tentang komunikasi pemerintahan;
4. menjadi terapan dalam hidup bermasyarakat.
A. URAIAN DARI MASING-MASING KONSEP DAN TEORI KOMUNIKSI
DALAM PEMERINTAHAN
1. Komunikasi
Pengertian komunikasi secara umum.
Secara harafiah, komunikasi berasal dari Bahasa Latin: COMMUNIS yang berarti
keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah sutu proses di
dalam upaya membangun saling pengertian. Dalam suatu organisasi biasanya selalu
menekankan bagaimana pentingnya sebuah komunikasi antar anggota organisasi
untuk menekan segala kemungkinan kesalahpahaman yang bisa saja terjadi.
Pengertian Komunikasi Pemerintahan menurut para ahli
a. Palo Alto
Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara
terus menerus karena mereka tidak dapat berperilaku. Palo Alto
sangat percaya bahwa seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi
b. Himstreet & Baty
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar
individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan
simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan
c. Laswell
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn
apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa
d. Theodorson & Thedorson
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap
atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui
simbol-simbol
e. Komunikasih adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian
pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan(Robert J.G)
f. Komunikasih adalah pemindahan informasi dan pengertian dari
satu orang ke orang lain (Davis)
Interpersonal
Communications
: Interpersonal
communications
(komunikasi antarpribadi adalah proses pertukaran informasi serta
pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih di dalam suatu
kelompok kecil manusia.
Organization
Communications
: Organization
communications
adalah proses dimana pembicara secara sistematis memberikan
informasi dan memindahkan pengertian kepada orang yang banyak
dalam organisasi dan kepada pribadi-pribadi dan lembaga-lembaga di
luar yang ada hubungan.
ELEMEN KOMUNIKASI
People
Komunikasi antar manusia melibatkan orang.
Komunikasi antarpribadi, kelompok kecil, dan publik berlangsung antara dan
diantara sumua tipe sender dan receiver.
Sender dan receiver secara bergantian merupakan individu-individu yang
memberikan dan menerima pesan.
Ketika kita berkomunikasi dengan satu atau sejumlah orang, maka kita secara
serempak mengirim dan menerima (pesan).
Messages
Selama berkomunikasi, kita menerima dan mengirim pesan-pesan verbal
maupun non verbal.
Apa yang kita sampaikan, kata-kata yang kita gunakan untuk menyatakan
pikiran dan perasaan kita, suara yang kita ciptakan, cara kita duduk, ekspresi
wajah kita, semuanya adalah informasi yang komunikatif.
Pesan adalah isi dari tindak komunikatif.
Channels
Kita mengirim dan menerima pesan dengan dan melalui semua indra kita
Pesan dikirim dan diterima melalui cara-cara verbal dan non verbal yang
disebut dengan saluran.
Kita adalah multichannel communicators .
Komunikasi adalah multichannel experience.
Context
Komunikasi selalu berlangsung dalam sebuah konteks atau latar (setting).
Feedback
Ketika kita berkomunikasi dengan satu orang atau lebih, maka kita menerima
informasi balikan.
Noise
Noise adalah sesuatu yang mengganggu atau mendistorsi kemampuan kita
untuk mengirimkan atau menerima pesan.
Noise mencakup hambatan-hambatan:
1. Suara yang keras, aroma yang mengganggu, dan ruang yang panas
2. Faktor-faktor personal: prasangka,perasaan tidak nyaman.
3. Faktor-faktor semantik: ketidakpastian tentang makna kata-kata yang
disampaikan orang lain.
Effect
Komunikasi memiliki efek dan dapat dipahami sebagai pertukaran pengaruh
Ini berarti bahwa komunikasi selalu memiliki efek terhadap kita dan orang lain
yang berinteraksi dengan kita.
Sebuah efek dapat bersifat emosional, fisik, kognitif, atau kombinasi dari
ketiganya.
KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL
Komunikasi verbal
Merupakan komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan bahasa, baik berupa
bahasa lisan maupun bahasa tulisan.
Verbar pernyataan lisan dan tulisan antar manusia lewat kata-kata dan simbol umum
yang sudah disepakati antar induvidu, kelompok, bangsa dan negara.
Komponen: suara, kata-kata, berbicara, bahasa.
Komunikasi non verbal
Komunikasi verbal dan non verbal seringkali dilakukan secara simultan atau
bersamaan secara alamiah dalam komunikasi lisan.
Komunikasi non verbal seringkali dilakukan secara refleks dan tanpa disadari
(meskipun bukan berarti “tidak bisa direncanakan sebelumnya”).
Komunikasi verbal yang dibarengi dengan komunikasi non verbal dapat
meningkatkan efektifitas komunikasi.
Pengertian Komunikasi menurut definisi
1. James A.F.Stoner adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian
dengan cara pemindahan pesan. Sedangkan menurut definisi
2. Prof. Drs. H.A.W. Widjaya yang mengatakan bahwa pengertian komunikasi adalah
hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.Menurut
definisi
2. Pemerintahan
Secara etimologis istilah pemerintahan berasal dari kata dasar perintah
yang berarti menyuruh melakukan sesuatu yang harus dijalankan. Pemerintah
adalah sekelompok individu yang mempunyai wewenang tertentu untuk
melaksanakan kekuasaan. Pengertian ini berlaku bagi pemerintahan yang
berdaulat maupun yang tidak berdaulat.Pemerintah yang berdaulat mempunyai
hak untuk mengurus dan mengatur rumah tangga nasional dan memiliki
monopoli unuk melaksanakan kekuasaan yang bersifat memaksa. Dalam
konteks urusan rumah tangga tercakup melindungi masyarakat dan wilayah
negara, meningkatkan taraf hidup dan lingkungan hidup, memelihara
keamanan dan ketertiban umum. Pemerintah juga dapat diartikan sebagai
suatu organisasi dari orang-orang yang memiliki kekuasaan.
Dalam arti luas : Pemerintahan adalah perbuatan pemerintah yang dilakukan oleh
badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu negara dalam rangka mencapai
tujuan penyelenggaraan negara.
Dalam arti sempit : Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh
badan eksekutif beserta jajaranya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan
negara.
Sistem Pemerintahan Presidensial
Sistem Pemerintahan Presidensial dapat ditemui pada negara-negara yang berbentuk
Republik dimana Kepala Negaranya adalah seorang Presiden.Presiden memegang kekuasaan
eksekutif atau pemerintahan.
Sistem Pemerintahan Presidensial berasal dari Amerika Serikat. Di sana diterapkan
asas Trias Politica dari Montesquieu dengan sistem Chek and Balance. Menurut C.F.Strong,
kekuasaan badan eksekutif mencakup beberapa bidang berikut:
1. Diplomatik, yaitu menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan
negara-negara lain.
2. Administrasi, yakni melaksanakan Uundang-Undang serta peraturanperaturan lain dan menyelenggarakan administrasi.
3. Militer, yakni mengatur angkatan bersenjata, menyelenggarakan
perang serta keamanan, dan pertahanan negara.
4. Yudikatif, yakni memberi grasi, amnesty, dan lain-lain.
5. Legislatif,
merencanakan
rancangan
Undang-Undang
dan
membimbingnya dalam badan perwakilan rakyat sampai menjadi
Undang-Undang.
Dalam sisitem Pemerintahan Presidensial, pemerintah atau badan legislatif.Terlebih
lagi materi-materi yang duduk di Kabinet (Dewan Menteri) dipilih dan diangkat sendiri oleh
Presiden berdasarkan keahlian serta faktor-faktor lain yang dianggap penting.Kabinet
semacam ini dinamakan Kabinet Presidensial.Sistem ini terdapat, di antaranya di Amerika
Serikat, Filipina, dan Indonesia.
Karakteristik Sistem Pemerintahan Presidensial
1. Presiden berperan baik sebagai kepala negara maupun kepala pemerintahan.
2. Kekuasaan eksekutif terletak pada Presiden, yang dibantu para Menteri yang
bertanggung jawab kepada rakyat, yang telah memilihnya.
3. Presiden tidak dapat dijatuhkan (karena, misalnya akibat perbedaan pendapat
dengan Parlemen).
4. Presiden tidak dapat diganggu gugat sebelum masa jabatannya habis.
5. Dalam bidang legislatif, meskipun dalam pembuatan Undang-Undang adalah
wewenang Parlemen/DPR, namun bila tidak disetujui Presiden maka UndangUndang tersebut tidak dapat diberlakukan.
Sistem pemerintah parlementer
Sistem Pemerintahan Parlementer dapat ditemui baik pada negara-negara yang
berbentuk Republik maupun Monarki. Badan eksekutif maupun badan legislatif saling
bergantung satu sama lain. Kabinet, sebagai bagian dari badan eksekutif merupakan cermin
kekuatan-kekuatan politik dalam badan legislatif yang mendukungnya, dan matia-hidupnya
Kabinet bergantung kepada dukungan dalam badan legislatif.Kabinet semacam ini dinamakan
Kabinet Parlementer.Sistem ini terdapat di antaranya di Singapura, Malaysia, India, Pakistan,
Irak, Prancis, Belanda, dan Inggris.
Karakteristik Sistem Pemerintahan Parlementer
1. Presiden atau Raja hanya berperan sebagai Kepala Negara
2. Kabinet atau badan eksekutif bertanggung jawab kepada badan legislatif
/parlemen.
3. Sebagai Kepala Pemerintahan ditujukan seorang Perdana Menteri, yang
berasal dari partai politik yang mempunyai suara mayoritas di Parlemen.
4. Pemerintah dapat dijatuhkan oleh Parlemen.
5. Kepala Negara dapat membubarkan Parlemen atas pemerintahan Perdana
Menteri yang disusul dengan penyelenggaraan pemilihan umum.
Sistem Pemerintahan Parlementer yang berasal dari Inggris ini dapat menimbulkan tiga
variasi, yaitu:
1.
Badan eksekutif lebih tinggi kekuasaannya daripada Parlemen.
2.
Badan eksekutif seimbang tinggi kekuasaannya daripada Parlemen.
3.
Badan eksekutif lebih rendah kekuasaannya daripada Parlemen.
Sistem Pemerintahan Parlemen mempunyai keuntungan, yakni memudahkan
penyesuaian
antara
pihak
eksekutif
dan
pihak
legislatif.
Adapun
kerugiannya:
kabinet/pemerintah tidak stabil, karena dapat dijatuhkan oleh Parlemen, pergantian Kabinet
yang terlalu sering mengakibatkan program-program pemerintah, terutama pembangunan,
seiring mengalami kemacetan atau kegagalan.
Bentuk Pemerintahan
Bentuk daripada pemerintahan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
Bentuk Pemerintahan Klasik
Teori-teori
tentang
bentuk
pemerintahan
klasik
pada
umumnya
masih
mengembangkan bentuk negara dan bentuk pemerintahan. Hal ini sejalan dengan pendapat
Mac Iver dan Leon Duguit yang menyatakan bahwa bentuk negara sama dengan bentuk
pemerintahan. Prof. Padmo Wahyono, SH juga berpendapat bahwa bentuk negara aristocrat
dan demokrasi adalah bentuk pemerintahan klasik, sedangkan monarki dan republik adalah
bentuk pemerintahan modern.Dalam teori klasik, bentuk pemerintahan dapat dibedakan atas
jumlah orang yang memerintah dan sifat pemerintahannya.
Bentuk Pemerintahan Monarki
Monarki adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya mendirikan kekuasaan atas nama
rakyat dengan baik dan dapat dipercaya. Namun perkembangannya, para penguasa (raja)
tidak lagi menjalankan pemerintahan untuk kepentingan umum, bahkan cenderung sewenangwenang dan menindas rakyat.
3. Komunikasi pemerintahan
Komunikasi pemerintahan adalah proses penyampaian ide-ide, gagasangagasandan program pemerintah kepada masyarakat dalam rangka mencapai
tujuan Negara yaitu kesejahteraan rakyat.
Pemerintah saat ini menggunakan
komunikasi pemerintahan sebagai alat
untuk mencapai tujuan, dan persamaan persepsi di antara masyarakat dan
pemerintah terhadap suatu kebijakan.
Komunikasi pemerintahan yang terjadi di indonesia pun lebih cenderung pada
model komunikasi dua arah di mana komunikator/pemerintah mendapat
masukan-masukan dari komunikan/masyarakat sebagai bahan pertimbangan
dalam setiap langkahnya ketika membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan
dengan masyarakat.
Arti penting komunikasih dalam pemerintahan
Adapun komunikasih pemerintah dari gabungan dua pengertian dari gabungan
dua pengertian diatas yaitu komunikasih pemerintah adalah proses penyampaian
ide-ide,gagasan-gagasan dan program pemerintah kepada masyarakat dalam
rangkai mencapai tujuannegara yaitu kesejahteraan rakyat.
Komunikasih pemerintahan yang terjadi di indonesia pun lebih cendrung pada
model komunikasih dua arah dimana komunikator/pemerintah mendapat
masukan-masukan dari komunikan/masyarakat sebagai bahan pertimbangan
dalam setiap langkahnya ketika membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan
dengan masyarakat.
2.3 Cara untuk meningkatkan keefektivan komunikasih
Komunikasih efektif dipengaruhi oleh saluran komunikasih formal,struktur
organisasi ,spesialisasi jabatan,pemilikan informasi,jaringan komunikasih dalam
organisasi. Artinya faktor-faktor tersebut hars diperhatikan dengan bijaksana oleh
pihak manajemen perusahaanagar prilaku karyawan terbentukdalam sebuah pola
perilaku etis.
Komunikasih efektif juga bisa dicapai dengan memahami model komunikasih
non verbal(bahasa tubuh) seperti kontak mata,ekspresi wajah,nada suara,gerak
tubuh,sosok dan postur tubuh. Dengan pemahaman dan apa yang harus dilakukan
pada sebuah komunikasih non verbal maka diharapkan individu dalam organisasi
dapat berkomunikasih dengan efektif dan pola perilaku etis dapat terbentuk.
4. Konsep dan Teori Komunikasi Pemerintahan
a. Konsep
Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakan dari peristiwa kon
kret. (KBBI)
Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinyasesuatu yang
dipahami. Aristotelesdalam "The classical theory of concepts" menyata
kan bahwa konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pe
ngetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia.Konsep merupakan ab
straksi suatu ide ataugambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu ka
ta atau simbol.
Menurut Soedjadi pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat dig
unakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada u
mumnya dinyatakan dengan suatu istilah ataurangkaian kata.
Pengertian Konsep Menurut Para Ahli atau Pakar
Soedjadi (2000:14)
menyatakan bahwa pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk
mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan
suatu istilah atau rangkaian kata.
Bahri (2008:30)
menyatakan bahwa pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah
objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan
abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam
golongan tertentu.Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi
mental tak berperaga.Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata
(lambang
bahasa).
Singarimbun dan Effendi (2009)
menyatakan bahwa pengertian konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena
tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.”
Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang
dirumuskan.Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita
memakainya.
1. TEORI
Teori adalah seperangkat kontruksi (Konsep), definisi dan proposisi yang
berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematika melalui spesifikasi
hubungan antar fariabel, sehingga dapat berguna untuk menjalankan dan
meramalkan fenomena. (Neumen)
Kajian terhadap teori atau hasil studi terdahulu difukuskan pada konsep
utama yang digunakan.Konsep utama dalam hal ini adalah variable
dependennya.
.
Fungsi-Fungsi Teori
Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi :
1) Untuk
menjelaskan
(explanation)
yang
digunakan
memperjelas
dan
mempertajam ruang lingkup, atau konstruk variable yang akan diteliti.
2) Untuk meramalkan (prediction) yang digunakan memprediksi, memandu serta
menemukan fakta untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrument
penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang
bersifat prediktif.
3) Untuk pengendalian (control) yang digunakan mencandra dan membahas hasil
penelitian, sehingga selanjutnya untuk memberikan saran dalam pemecahan
masalah.
Deskripsi Teori
Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang
teori (bukan sekedar pendapat pakar/penulis buku). Deskripsi teori paling tidak berisi
tentang penjelasan terhadap variable-variabel yang diteliti melalui pendefinisian, dan
uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai refrensi, sehingga ruang lingkup,
kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variable yang akan diteliti menjadi
lebih jelas dan terarah.
Teori-teori yang didiskripsikan dalam proposal maupun dalam laporan
pennelitian dapat digunakan sebagai “Indikator”, variable-variabel penelitian yang
tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segi pengertian maupun kedudukan dan
hubungan antar variable yang diteliti.Menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai
teori dan konteks penelitia.Maka dari itu, peneliti harus rajin membaca untuk
membaca dengan baik, maka peneliti harus mengetahui sumber-sumber bacaan.Baik
berbentuk buku-buku teks, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian,
internet dan lain-lain.
Sedangkan sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kreteria :
a) Relevansi
b) Kelengkapan
c) Kemutakhiran kecuali penelitian sejarah.
Langkah-langkah untuk pendeskripsikan teori
Langkah-langkah untuk dapat mendeskripsikan teori adalah sebagai
berikut :
a) Tetapkan nama variable yang diteliti dan jumlah variabelnya.
b) Cari sumber-sumber bacaan yang sebanyak-banyaknya dan yang
relevan dengan setiap variable yang akan diteliti.
c) Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topic yang relevan dengan setiap
variable yang akan diteliti.
d) Cari definisi setiap variable yang akan diteliti pada setiap sumber
bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain dan
pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
e) Baca seluruh isi topic buku yang sesuai dengan variable yang akan
diteliti, lakukan analisis, renungkan, dan buatlah rumusan dengan
bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori. Maka landasan teori dalam proposal penelitian
kualitatif harus sudah jelas, teori apa yang akan dipakai.
BAB 111 PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pentingnya komunikasih dengan manusia dengan suatu hal yang tidak bisa begitu juga
halnya dengan organisasi, tidak hanya pengetahuan dasar tentang komunikasih
pengetahuan dasar tentang komunikasih,pengetahuan dasar tentang organisasi sebagai
suatu limgkungan tertentu yang berstruktur,berkaresteristik,serta memiliki fungsi tertentu
adalh suatu hal yang mendukung kelancaran komunikasih organisasi begitu juga dengan
orrganisasi.
1.2 SARAN
Adapun saran yang dapat kami berikan:
1. Bagi para aktor pemerintah supaya memiliki kapasitas, integritas,
dan
kredibilitas yang mumpuni dalam menjalankan tugas pelayananya bagi seluruh
anggota masyarakat dengan tetap membangun komunikasi yang baik.
2. Setiap warga negara harus benar-benar menyadari akan tanggung jawabnya
untuk turut serta secara aktif berpartisipasi dalam menyuarakan aspirasi dan
kontrol terhadap kinerja pemerintahan
“DAFTAR PUSTAKA”
1. Ruben Brent D dan Lea P Stewart. (2006). Communication and Human Behavior.
United States: Allyn and Bacon
2. Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung:
Widya Padjadjaran
3. Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya.
2007
4. Pamudji, S. 1985. Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Jakarta:Penerbit Bina
Aksara. Hal 35.
5. Syafie, Inu Kencana. 1991. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung: Penerbit Eresko
dan Refika Aditama.
6. 2003. Filsafat Pemerintahan. Jakarta: Penerbit Pertja.
7. Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Sosial.Jakarta : LP3ES,
1998, hal 37)
8. Erliana Hasan. Komunikasi Pemerintahan
9. Pandji Anoraga. Psikologi Kepemimpinan
10. Arifin Anwar. Komunikasi Politik. Jakarta: PT Graha Ilmu, 2003
11. Cangara Hafied. Komunikasi Politik; Konsep, Teori dan Strategi .
12. Suharto, Edi (2005). Analisis Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta
13. Mas’oed, Mochtar dan Colin McAndrews (1982). Perbandingan Sistem Politik.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
14. Hasan, Erlina. (2005). Komunikasi pemerintahan. Bandung. Refika Aditama
15. Fajar, Marhaeni (2009). Ilmu komunikasi. Teori dan praktek. Yogyakarta. Graha ilmu
NAMA KELOMPOK I
NO
NAMA
NO.REGIS
1.
ERMELINDA ASO
41115081
2.
MARIA ELISABETH MAZA
41115106
3.
MERSILINA LISENSI NAHAK
41115100
4.
VIVINURI EKI PASKALINDA
41115102
5.
YUNITA ERSIN
41115103
6.
MANFRED NABUASA
41115116
7.
KRISTIANUS ABILIO PUTRA
41115095
8.
AGUSTINUS HARIANTO DENDO
41115099
9.
VALENTIN WADHU
41115044
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS WIDYA MANDIRA
KET
KETUA
2016
A.LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari apa yang disebut dengan
komunikasi. Lewat komunikasi setiap individu dapat saling menerima dan
menyampaikan gagasannya secara langsung maupun tidak langsung.
Peranan komunikasi dalam dunia pemerintahan merupakan tema pokok pembicaraan,
seminar, diskusi-diskusi para aktor pemerintahan maupun di kalangan peminat atau
pemerhati sampai kaum awam, terutama di Negara-negara sedang berkembang dalam
dua dasawarsa terakhir ini.
Namun, bagi Negara-negara sedang berkembang, terdapat ketimpangan dalam
system komunikasi diantara pemerintah dan masyarakat. Hal ini tentu mempengaruhi
pihak pemerintah dalam mensosialisasikan kebijakannya, atau koordinasi dalam
pemerintahan sendiri atau pula dalam hal penyampaian aspirasi dari masyarakat
kepada pemerintah. Salah satu tujuan dari komunikasi pemerintahan adalah
membangkitkan
keikutsertaan masyarakat, membangun hubungan yang kondusif
dalam hal penyampaian gagasan dari masing-masing pihak. Keikutsertaan
berkomunikasi yang diharapkan adalah keikutsertaan dari segenap lapisan
masyarakat, karena melalui komunikasi menghasilkan salingnya pengertian demi
kesejahtraan masyarakat.
Maka di dalam makalah sederhana ini ingin menyajikan pemahaman akan hal yang
ebih substansial yang berisi tentang konsep dan teori komunikasi dalam
pemerintahan.
Without comunication there will hardly be any understanstaning, without
understanding there will hardly be any motivation, mobilization, and supportive
behavior for governments.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan pemerintahan ?
3. Apa yang dimaksud dengan komunikasi pemerintahan ?
4. Bagaimana prakteknya dalam suatu pemerintahan ?
5. Mengapa perlu ada komunikasi dalam pemerintahan ?
C.Tujuan
1.untuklebih memahami secara lebih detail arti komunikasi;
2. agar menjadi pedoman dan pegangan ketika nanti menjadi aktor pemerintahan;
3. memahami lebih mendalam tentang komunikasi pemerintahan;
4. menjadi terapan dalam hidup bermasyarakat.
A. URAIAN DARI MASING-MASING KONSEP DAN TEORI KOMUNIKSI
DALAM PEMERINTAHAN
1. Komunikasi
Pengertian komunikasi secara umum.
Secara harafiah, komunikasi berasal dari Bahasa Latin: COMMUNIS yang berarti
keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah sutu proses di
dalam upaya membangun saling pengertian. Dalam suatu organisasi biasanya selalu
menekankan bagaimana pentingnya sebuah komunikasi antar anggota organisasi
untuk menekan segala kemungkinan kesalahpahaman yang bisa saja terjadi.
Pengertian Komunikasi Pemerintahan menurut para ahli
a. Palo Alto
Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara
terus menerus karena mereka tidak dapat berperilaku. Palo Alto
sangat percaya bahwa seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi
b. Himstreet & Baty
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar
individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan
simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan
c. Laswell
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn
apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa
d. Theodorson & Thedorson
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap
atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui
simbol-simbol
e. Komunikasih adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian
pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan(Robert J.G)
f. Komunikasih adalah pemindahan informasi dan pengertian dari
satu orang ke orang lain (Davis)
Interpersonal
Communications
: Interpersonal
communications
(komunikasi antarpribadi adalah proses pertukaran informasi serta
pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih di dalam suatu
kelompok kecil manusia.
Organization
Communications
: Organization
communications
adalah proses dimana pembicara secara sistematis memberikan
informasi dan memindahkan pengertian kepada orang yang banyak
dalam organisasi dan kepada pribadi-pribadi dan lembaga-lembaga di
luar yang ada hubungan.
ELEMEN KOMUNIKASI
People
Komunikasi antar manusia melibatkan orang.
Komunikasi antarpribadi, kelompok kecil, dan publik berlangsung antara dan
diantara sumua tipe sender dan receiver.
Sender dan receiver secara bergantian merupakan individu-individu yang
memberikan dan menerima pesan.
Ketika kita berkomunikasi dengan satu atau sejumlah orang, maka kita secara
serempak mengirim dan menerima (pesan).
Messages
Selama berkomunikasi, kita menerima dan mengirim pesan-pesan verbal
maupun non verbal.
Apa yang kita sampaikan, kata-kata yang kita gunakan untuk menyatakan
pikiran dan perasaan kita, suara yang kita ciptakan, cara kita duduk, ekspresi
wajah kita, semuanya adalah informasi yang komunikatif.
Pesan adalah isi dari tindak komunikatif.
Channels
Kita mengirim dan menerima pesan dengan dan melalui semua indra kita
Pesan dikirim dan diterima melalui cara-cara verbal dan non verbal yang
disebut dengan saluran.
Kita adalah multichannel communicators .
Komunikasi adalah multichannel experience.
Context
Komunikasi selalu berlangsung dalam sebuah konteks atau latar (setting).
Feedback
Ketika kita berkomunikasi dengan satu orang atau lebih, maka kita menerima
informasi balikan.
Noise
Noise adalah sesuatu yang mengganggu atau mendistorsi kemampuan kita
untuk mengirimkan atau menerima pesan.
Noise mencakup hambatan-hambatan:
1. Suara yang keras, aroma yang mengganggu, dan ruang yang panas
2. Faktor-faktor personal: prasangka,perasaan tidak nyaman.
3. Faktor-faktor semantik: ketidakpastian tentang makna kata-kata yang
disampaikan orang lain.
Effect
Komunikasi memiliki efek dan dapat dipahami sebagai pertukaran pengaruh
Ini berarti bahwa komunikasi selalu memiliki efek terhadap kita dan orang lain
yang berinteraksi dengan kita.
Sebuah efek dapat bersifat emosional, fisik, kognitif, atau kombinasi dari
ketiganya.
KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL
Komunikasi verbal
Merupakan komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan bahasa, baik berupa
bahasa lisan maupun bahasa tulisan.
Verbar pernyataan lisan dan tulisan antar manusia lewat kata-kata dan simbol umum
yang sudah disepakati antar induvidu, kelompok, bangsa dan negara.
Komponen: suara, kata-kata, berbicara, bahasa.
Komunikasi non verbal
Komunikasi verbal dan non verbal seringkali dilakukan secara simultan atau
bersamaan secara alamiah dalam komunikasi lisan.
Komunikasi non verbal seringkali dilakukan secara refleks dan tanpa disadari
(meskipun bukan berarti “tidak bisa direncanakan sebelumnya”).
Komunikasi verbal yang dibarengi dengan komunikasi non verbal dapat
meningkatkan efektifitas komunikasi.
Pengertian Komunikasi menurut definisi
1. James A.F.Stoner adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian
dengan cara pemindahan pesan. Sedangkan menurut definisi
2. Prof. Drs. H.A.W. Widjaya yang mengatakan bahwa pengertian komunikasi adalah
hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.Menurut
definisi
2. Pemerintahan
Secara etimologis istilah pemerintahan berasal dari kata dasar perintah
yang berarti menyuruh melakukan sesuatu yang harus dijalankan. Pemerintah
adalah sekelompok individu yang mempunyai wewenang tertentu untuk
melaksanakan kekuasaan. Pengertian ini berlaku bagi pemerintahan yang
berdaulat maupun yang tidak berdaulat.Pemerintah yang berdaulat mempunyai
hak untuk mengurus dan mengatur rumah tangga nasional dan memiliki
monopoli unuk melaksanakan kekuasaan yang bersifat memaksa. Dalam
konteks urusan rumah tangga tercakup melindungi masyarakat dan wilayah
negara, meningkatkan taraf hidup dan lingkungan hidup, memelihara
keamanan dan ketertiban umum. Pemerintah juga dapat diartikan sebagai
suatu organisasi dari orang-orang yang memiliki kekuasaan.
Dalam arti luas : Pemerintahan adalah perbuatan pemerintah yang dilakukan oleh
badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu negara dalam rangka mencapai
tujuan penyelenggaraan negara.
Dalam arti sempit : Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh
badan eksekutif beserta jajaranya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan
negara.
Sistem Pemerintahan Presidensial
Sistem Pemerintahan Presidensial dapat ditemui pada negara-negara yang berbentuk
Republik dimana Kepala Negaranya adalah seorang Presiden.Presiden memegang kekuasaan
eksekutif atau pemerintahan.
Sistem Pemerintahan Presidensial berasal dari Amerika Serikat. Di sana diterapkan
asas Trias Politica dari Montesquieu dengan sistem Chek and Balance. Menurut C.F.Strong,
kekuasaan badan eksekutif mencakup beberapa bidang berikut:
1. Diplomatik, yaitu menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan
negara-negara lain.
2. Administrasi, yakni melaksanakan Uundang-Undang serta peraturanperaturan lain dan menyelenggarakan administrasi.
3. Militer, yakni mengatur angkatan bersenjata, menyelenggarakan
perang serta keamanan, dan pertahanan negara.
4. Yudikatif, yakni memberi grasi, amnesty, dan lain-lain.
5. Legislatif,
merencanakan
rancangan
Undang-Undang
dan
membimbingnya dalam badan perwakilan rakyat sampai menjadi
Undang-Undang.
Dalam sisitem Pemerintahan Presidensial, pemerintah atau badan legislatif.Terlebih
lagi materi-materi yang duduk di Kabinet (Dewan Menteri) dipilih dan diangkat sendiri oleh
Presiden berdasarkan keahlian serta faktor-faktor lain yang dianggap penting.Kabinet
semacam ini dinamakan Kabinet Presidensial.Sistem ini terdapat, di antaranya di Amerika
Serikat, Filipina, dan Indonesia.
Karakteristik Sistem Pemerintahan Presidensial
1. Presiden berperan baik sebagai kepala negara maupun kepala pemerintahan.
2. Kekuasaan eksekutif terletak pada Presiden, yang dibantu para Menteri yang
bertanggung jawab kepada rakyat, yang telah memilihnya.
3. Presiden tidak dapat dijatuhkan (karena, misalnya akibat perbedaan pendapat
dengan Parlemen).
4. Presiden tidak dapat diganggu gugat sebelum masa jabatannya habis.
5. Dalam bidang legislatif, meskipun dalam pembuatan Undang-Undang adalah
wewenang Parlemen/DPR, namun bila tidak disetujui Presiden maka UndangUndang tersebut tidak dapat diberlakukan.
Sistem pemerintah parlementer
Sistem Pemerintahan Parlementer dapat ditemui baik pada negara-negara yang
berbentuk Republik maupun Monarki. Badan eksekutif maupun badan legislatif saling
bergantung satu sama lain. Kabinet, sebagai bagian dari badan eksekutif merupakan cermin
kekuatan-kekuatan politik dalam badan legislatif yang mendukungnya, dan matia-hidupnya
Kabinet bergantung kepada dukungan dalam badan legislatif.Kabinet semacam ini dinamakan
Kabinet Parlementer.Sistem ini terdapat di antaranya di Singapura, Malaysia, India, Pakistan,
Irak, Prancis, Belanda, dan Inggris.
Karakteristik Sistem Pemerintahan Parlementer
1. Presiden atau Raja hanya berperan sebagai Kepala Negara
2. Kabinet atau badan eksekutif bertanggung jawab kepada badan legislatif
/parlemen.
3. Sebagai Kepala Pemerintahan ditujukan seorang Perdana Menteri, yang
berasal dari partai politik yang mempunyai suara mayoritas di Parlemen.
4. Pemerintah dapat dijatuhkan oleh Parlemen.
5. Kepala Negara dapat membubarkan Parlemen atas pemerintahan Perdana
Menteri yang disusul dengan penyelenggaraan pemilihan umum.
Sistem Pemerintahan Parlementer yang berasal dari Inggris ini dapat menimbulkan tiga
variasi, yaitu:
1.
Badan eksekutif lebih tinggi kekuasaannya daripada Parlemen.
2.
Badan eksekutif seimbang tinggi kekuasaannya daripada Parlemen.
3.
Badan eksekutif lebih rendah kekuasaannya daripada Parlemen.
Sistem Pemerintahan Parlemen mempunyai keuntungan, yakni memudahkan
penyesuaian
antara
pihak
eksekutif
dan
pihak
legislatif.
Adapun
kerugiannya:
kabinet/pemerintah tidak stabil, karena dapat dijatuhkan oleh Parlemen, pergantian Kabinet
yang terlalu sering mengakibatkan program-program pemerintah, terutama pembangunan,
seiring mengalami kemacetan atau kegagalan.
Bentuk Pemerintahan
Bentuk daripada pemerintahan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
Bentuk Pemerintahan Klasik
Teori-teori
tentang
bentuk
pemerintahan
klasik
pada
umumnya
masih
mengembangkan bentuk negara dan bentuk pemerintahan. Hal ini sejalan dengan pendapat
Mac Iver dan Leon Duguit yang menyatakan bahwa bentuk negara sama dengan bentuk
pemerintahan. Prof. Padmo Wahyono, SH juga berpendapat bahwa bentuk negara aristocrat
dan demokrasi adalah bentuk pemerintahan klasik, sedangkan monarki dan republik adalah
bentuk pemerintahan modern.Dalam teori klasik, bentuk pemerintahan dapat dibedakan atas
jumlah orang yang memerintah dan sifat pemerintahannya.
Bentuk Pemerintahan Monarki
Monarki adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya mendirikan kekuasaan atas nama
rakyat dengan baik dan dapat dipercaya. Namun perkembangannya, para penguasa (raja)
tidak lagi menjalankan pemerintahan untuk kepentingan umum, bahkan cenderung sewenangwenang dan menindas rakyat.
3. Komunikasi pemerintahan
Komunikasi pemerintahan adalah proses penyampaian ide-ide, gagasangagasandan program pemerintah kepada masyarakat dalam rangka mencapai
tujuan Negara yaitu kesejahteraan rakyat.
Pemerintah saat ini menggunakan
komunikasi pemerintahan sebagai alat
untuk mencapai tujuan, dan persamaan persepsi di antara masyarakat dan
pemerintah terhadap suatu kebijakan.
Komunikasi pemerintahan yang terjadi di indonesia pun lebih cenderung pada
model komunikasi dua arah di mana komunikator/pemerintah mendapat
masukan-masukan dari komunikan/masyarakat sebagai bahan pertimbangan
dalam setiap langkahnya ketika membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan
dengan masyarakat.
Arti penting komunikasih dalam pemerintahan
Adapun komunikasih pemerintah dari gabungan dua pengertian dari gabungan
dua pengertian diatas yaitu komunikasih pemerintah adalah proses penyampaian
ide-ide,gagasan-gagasan dan program pemerintah kepada masyarakat dalam
rangkai mencapai tujuannegara yaitu kesejahteraan rakyat.
Komunikasih pemerintahan yang terjadi di indonesia pun lebih cendrung pada
model komunikasih dua arah dimana komunikator/pemerintah mendapat
masukan-masukan dari komunikan/masyarakat sebagai bahan pertimbangan
dalam setiap langkahnya ketika membuat kebijakan-kebijakan yang berkenaan
dengan masyarakat.
2.3 Cara untuk meningkatkan keefektivan komunikasih
Komunikasih efektif dipengaruhi oleh saluran komunikasih formal,struktur
organisasi ,spesialisasi jabatan,pemilikan informasi,jaringan komunikasih dalam
organisasi. Artinya faktor-faktor tersebut hars diperhatikan dengan bijaksana oleh
pihak manajemen perusahaanagar prilaku karyawan terbentukdalam sebuah pola
perilaku etis.
Komunikasih efektif juga bisa dicapai dengan memahami model komunikasih
non verbal(bahasa tubuh) seperti kontak mata,ekspresi wajah,nada suara,gerak
tubuh,sosok dan postur tubuh. Dengan pemahaman dan apa yang harus dilakukan
pada sebuah komunikasih non verbal maka diharapkan individu dalam organisasi
dapat berkomunikasih dengan efektif dan pola perilaku etis dapat terbentuk.
4. Konsep dan Teori Komunikasi Pemerintahan
a. Konsep
Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakan dari peristiwa kon
kret. (KBBI)
Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinyasesuatu yang
dipahami. Aristotelesdalam "The classical theory of concepts" menyata
kan bahwa konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pe
ngetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia.Konsep merupakan ab
straksi suatu ide ataugambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu ka
ta atau simbol.
Menurut Soedjadi pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat dig
unakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada u
mumnya dinyatakan dengan suatu istilah ataurangkaian kata.
Pengertian Konsep Menurut Para Ahli atau Pakar
Soedjadi (2000:14)
menyatakan bahwa pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk
mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan
suatu istilah atau rangkaian kata.
Bahri (2008:30)
menyatakan bahwa pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah
objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan
abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam
golongan tertentu.Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi
mental tak berperaga.Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata
(lambang
bahasa).
Singarimbun dan Effendi (2009)
menyatakan bahwa pengertian konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena
tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.”
Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang
dirumuskan.Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita
memakainya.
1. TEORI
Teori adalah seperangkat kontruksi (Konsep), definisi dan proposisi yang
berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematika melalui spesifikasi
hubungan antar fariabel, sehingga dapat berguna untuk menjalankan dan
meramalkan fenomena. (Neumen)
Kajian terhadap teori atau hasil studi terdahulu difukuskan pada konsep
utama yang digunakan.Konsep utama dalam hal ini adalah variable
dependennya.
.
Fungsi-Fungsi Teori
Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi :
1) Untuk
menjelaskan
(explanation)
yang
digunakan
memperjelas
dan
mempertajam ruang lingkup, atau konstruk variable yang akan diteliti.
2) Untuk meramalkan (prediction) yang digunakan memprediksi, memandu serta
menemukan fakta untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrument
penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang
bersifat prediktif.
3) Untuk pengendalian (control) yang digunakan mencandra dan membahas hasil
penelitian, sehingga selanjutnya untuk memberikan saran dalam pemecahan
masalah.
Deskripsi Teori
Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang
teori (bukan sekedar pendapat pakar/penulis buku). Deskripsi teori paling tidak berisi
tentang penjelasan terhadap variable-variabel yang diteliti melalui pendefinisian, dan
uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai refrensi, sehingga ruang lingkup,
kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variable yang akan diteliti menjadi
lebih jelas dan terarah.
Teori-teori yang didiskripsikan dalam proposal maupun dalam laporan
pennelitian dapat digunakan sebagai “Indikator”, variable-variabel penelitian yang
tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segi pengertian maupun kedudukan dan
hubungan antar variable yang diteliti.Menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai
teori dan konteks penelitia.Maka dari itu, peneliti harus rajin membaca untuk
membaca dengan baik, maka peneliti harus mengetahui sumber-sumber bacaan.Baik
berbentuk buku-buku teks, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian,
internet dan lain-lain.
Sedangkan sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kreteria :
a) Relevansi
b) Kelengkapan
c) Kemutakhiran kecuali penelitian sejarah.
Langkah-langkah untuk pendeskripsikan teori
Langkah-langkah untuk dapat mendeskripsikan teori adalah sebagai
berikut :
a) Tetapkan nama variable yang diteliti dan jumlah variabelnya.
b) Cari sumber-sumber bacaan yang sebanyak-banyaknya dan yang
relevan dengan setiap variable yang akan diteliti.
c) Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topic yang relevan dengan setiap
variable yang akan diteliti.
d) Cari definisi setiap variable yang akan diteliti pada setiap sumber
bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain dan
pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
e) Baca seluruh isi topic buku yang sesuai dengan variable yang akan
diteliti, lakukan analisis, renungkan, dan buatlah rumusan dengan
bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori. Maka landasan teori dalam proposal penelitian
kualitatif harus sudah jelas, teori apa yang akan dipakai.
BAB 111 PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pentingnya komunikasih dengan manusia dengan suatu hal yang tidak bisa begitu juga
halnya dengan organisasi, tidak hanya pengetahuan dasar tentang komunikasih
pengetahuan dasar tentang komunikasih,pengetahuan dasar tentang organisasi sebagai
suatu limgkungan tertentu yang berstruktur,berkaresteristik,serta memiliki fungsi tertentu
adalh suatu hal yang mendukung kelancaran komunikasih organisasi begitu juga dengan
orrganisasi.
1.2 SARAN
Adapun saran yang dapat kami berikan:
1. Bagi para aktor pemerintah supaya memiliki kapasitas, integritas,
dan
kredibilitas yang mumpuni dalam menjalankan tugas pelayananya bagi seluruh
anggota masyarakat dengan tetap membangun komunikasi yang baik.
2. Setiap warga negara harus benar-benar menyadari akan tanggung jawabnya
untuk turut serta secara aktif berpartisipasi dalam menyuarakan aspirasi dan
kontrol terhadap kinerja pemerintahan
“DAFTAR PUSTAKA”
1. Ruben Brent D dan Lea P Stewart. (2006). Communication and Human Behavior.
United States: Allyn and Bacon
2. Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung:
Widya Padjadjaran
3. Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya.
2007
4. Pamudji, S. 1985. Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Jakarta:Penerbit Bina
Aksara. Hal 35.
5. Syafie, Inu Kencana. 1991. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung: Penerbit Eresko
dan Refika Aditama.
6. 2003. Filsafat Pemerintahan. Jakarta: Penerbit Pertja.
7. Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Sosial.Jakarta : LP3ES,
1998, hal 37)
8. Erliana Hasan. Komunikasi Pemerintahan
9. Pandji Anoraga. Psikologi Kepemimpinan
10. Arifin Anwar. Komunikasi Politik. Jakarta: PT Graha Ilmu, 2003
11. Cangara Hafied. Komunikasi Politik; Konsep, Teori dan Strategi .
12. Suharto, Edi (2005). Analisis Kebijakan Publik. Bandung : Alfabeta
13. Mas’oed, Mochtar dan Colin McAndrews (1982). Perbandingan Sistem Politik.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
14. Hasan, Erlina. (2005). Komunikasi pemerintahan. Bandung. Refika Aditama
15. Fajar, Marhaeni (2009). Ilmu komunikasi. Teori dan praktek. Yogyakarta. Graha ilmu