CONTOH PENANGANAN KASUS STUDI KASUS
CONTOH PENANGANAN KASUS
(STUDI KASUS)
IdentitasKonseli
Nama
JenisKelamin
TempatTanggalLahir
Alamat
Umur
Agama
Suku /bangsa
:
:
:
:
:
:
:
AKY
Laki- Laki
Negara, 27 maret 1996
Desa P, Kecamatan J, Kabupaten J
16 Tahun
Islam
Bali/ Indonesia
KeadaanKeluarga
Nama Ayah
: JN
NamaIbu
: SR
Alamat OrangTua: Desa P, Kecamatan J, Kabupaten J
Pekerjaan Ayah
: Pegawai Swasta
PekerjaanIbu
: Ibu Rumah Tangga
JumlahSaudara
: 2 orang
A. Gambaran Masalah
AKY adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Saat ini, AKY berumur 16 tahun
dan ia duduk di kelas 1 Sekolah Menengah Atas yaitu di SMA Negeri 2 Negara. AKY
mempunyai seorang kakak perempuan yang bernama LI sudah putus sekolah karena
hamil diluar nikah, semasih kelas 2 SMA. Keluarga AKY adalah keluarga yang
dibilang cukup mampu, ayahnya bekerja di salah satu perusahaan di luar daerah yang
cukup jauh dari tempal tinggalnya, sedangkan ibunya sebagai ibu rumah tangga yang
kini hanya mengurusi rumah dan AKY. Semua keinginan AKY selalu terpenuhi, dan
kedua orang tuanya sangat memanjakan AKY. AKY hanya setahuan sekali bertemu
dengan ayahnya, dan itupun ketika ayahnya mendapat cuti dari perusahaan, maka dari
itu ayahnya kurang mengetahui dan kurang mengontrol kegiatan AKY di luar rumah.
AKY selalu membantah apa yang diperintah atau dikatakan ibunya, AKY tidak pernah
membantu ibunya di rumah, ketika pulang sekolah AKY hanya sekedar pulang untuk
mengganti pakaian kemudian pergi bersama ke bengkel dekat rumahnya.
Dari postur tubuh, AKY terlihat seperti anak muda biasanya, AKY mempunyai
postur tubuh yang cukup tinggi (sesuai dengan tinggi anak muda sebayanya), AKY
terlihat tidak kurus ataupun tidak gemuk, sedang-sedang saja. Postur ini mungkin
karena faktor genetik. Ayahnya tinggi sedang begitu juga ibunya. Dari segi
penampilan AKY adalah seorang anak yang cukup rapi, ketika mengenkan pakaian di
Sekolah ataupun di rumah.
Di Sekolah, AKY adalah anak yang sering atau suka sendiri dari pada ikut
bergabung dengan temannya. Dia lebih memilih untuk diam di kelas atau dikantin
daripada belajar atau mengikuti kegiatan sekolah diluar jam pelajaran. Di SMA ini
adalah sekolah yang dianggap sangat disiplin dari sekolah yang lain, AKY sering kali
melanggar peraturan dan sering kali terlambat datang kesekolah. Sehingga pihak
sekolah memangil beberapa kali orang tuanya untuk datang ke sekolah. Dia sangat
terpaksa mengikuti peraturan dan pelajaran di sekolanya, padahal dia sebenernya
mampu mengikuti pelajaran di kelas. Dia sangat terpaksa mengikuti perintah orang
tua untuk sekolah di SMA, dan AKY berkeinginan untuk melanjutkan ke SMK
jurusan Otomotif, tetapi ayah AKY sangat mengharapkan AKY untuk sekolah di
SMA, ayahnya yang bekerja jauh dan tidak pernah tau anaknya sering melanggar
peraturan sekolah. Ayahnya memiliki watak keras dan ia secara terpaksa melanjutkan
sekolah yang tidak sesuai keinginan ayahnya. Di kelas AKY sering melamun dan
terlihat susah berkonsentrasi, sehingga dia tidak memperhatikan pelajaran yang
diikutinya. Oleh karena itu ia sering mengerjakan PR di sekolah dengan meminjam
pekerjaan temanya, juga sering tidak mengerjakan tugas yang diberikan gurunya
pekerjaan temanya sehingga banyak guru yang jengkel kepadanya.
Di samping melakukan pengamatan kelas, sempat wawancara dengan teman dan
kebetulan tetangganya yang berinisial YG, bahwa AKY memang memiliki sifat
pendiam, cuek terhadap orang lain, tidak menghargai perasaan orang lain. Lebih
lanjut temannya ini memaparkan bahwa semua itu akibat dari kurang pengertian dari
orang tua tetunya ayah AKY yang bekerja jauh yang memaksakan keinginan anaknya
melanjutkan sekolah di SMA, yang kemungkinan ingin AKY nantinya melanjutkan
kedokteran.
Wawancara juga dilakukan dengan AKY, kenapa tidak semangat mengikuti
pelajaran, apakah dia mengantuk karena tidur larut malam, atau ia tidak suka dengan
pelajarannya. Ia menjawab bahwa iya banyak mata pelajaran dan materi yang tidak di
sukai maupun tidak di mengerti. Dia juga mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak suka
dengan pilihan sekolah orang tuanya, ia mengatakan ia lebih suka dan lebih mengerti
pelajaran di SMK. Ia takut untuk menolak perintah orang tua, jadi ia terpaksa untuk
sekolah di sekolah sekarang. Karena orang tuanya mengingikan AKY setelah tamat
sekolah ingin melanjutkan studi kedokteran.
Dari keterangan yang diberikan AKY dapat diketahui bahwa ia terpakasa
bersekolah SMA, ia hanya mematuhi perintah orang tua, meskipun karena terpaksa.
B. Latar Belakang Masalah
Dari berbagai keterangan yang dikumpulkan terungkap bahwa :
1. AKY tidak mendapatkan pengertian dari orang tuanya, bahwa ia tidak ingin
melajutkan ke SMA.
2. Terjadi ketidak sesuian antara keinginan orang tua dengan pilihan si anak, maka
dari itu AKY banyak menimbulkan masalah.
3. Kurang pengertian dan perhatiannya orang tua dalam mengarahkan perkembangan
si anak terutama dalam memilih sekolah dan memilih jurusan.
C. Dampak Perkembangan Ke Depan
Pada umumnya siswa yang mengalami kesulitan belajar, jika tidak mendapat
pemecahan atau perhatian secepatnya akan berdampak kurang baik bagi
perkembangan psikologinya yang dalam jangka panjang berakibat buruk dalam
pendidikannya dan hubungan sosialnya. Dampak mungkin muncul dari kondisi ini
antara lain:
1. AKY tidak mencapai tujuan pendidikan, (mengalami hambatan dalam
2.
pencapain pendidikan).
Gangguan psikologis sebagai akibat kesulitan belajar dapat merangsang
timbulnya yang berupa mekanisme pertahanan diri dengan mencontek pekerjaan
3.
temannya.
Gejala kesulitan belajar dapat menimbulkan situasi perasaan terancam oleh
kegagalan yang dapat mengakibatkan frustasi, kecemasan, dan menurunnya
4.
prestasi belajar.
Gangguan psikologis sebagai akibat kesulitan belajar dapat merangsang
timbulnya tinggkah laku yang berupa mekanisme pertahanan diri dengan sering
5.
mengerjakan PR di sekolah.
Kesulian belajar dan salah memilih jurusan juga berdampak pada menurunya
penyesuaian diri siswa pada lingkungan sekitar dan masa depan siswa.
Dengan memperhatiakan keadaan AKY sekarang, dikhawatirkan ia akan
mengalami
beberapa
masalah
baik
dalam
pelajaran,
maupun
dalam
perkembangan masa depanya. Jika AKY terus menerus terpaksa mematuhi
keinginan orang tua dan tidak sesui keinginan AKY maka sangat berdampak
tidak baik pada masa yang akan datang terutama masa depanaya.
D. Pengumpulan Data
Masalah yang dihadapi AKY dapat terungkap secara lengkap jika dilakukan
berbagai kegiatan pengumpulan data secara cermat dan hati-hati. Untuk
mengungkapkan permasalahan tersebut dilakukan kegiatan pengumpulan data sebagai
berikut:
1. Melakukan wawancara dengan AKY secara komperhensif.
2. Melakukan pengamatan yang cermat terhadap tingkah laku AKY, baik dalam
proses pembelajaran maupun diluar kegiatan pembelajaran.
3. Melakukan wawancara terhadap orang tua konseli sehari-hari secara
komperhensif.
4. Melakukan wawancara dengan teman-teman sekelas AKY tentang keadaan
sehari-hari.
E. Usaha Pencegahan
Masalah yang di alamai AKY perlu diusahakan penanganan sesegera mungkin
agar tidak menimbulkan akibat yang lebih merugikan terhadap perkembangan AKY
yang dialami AKY kedepannya.
Usaha yang dilakukan masalah tersebut adalah:
1. Mengadakan Kunjungan rumah dan menemui kedua orang tua AKY untuk
membicarkan,dan memberiakan pengertian masalah memaksakan anakanya
memilih jurusan dan berusaha mencariakan sekolah yang tepat sesuai bakat dan
kemampuan anaknaya.
2. Memberikan motivasi yang lebih kepada AKY selama proses belajar menagjar
oleh guru mata pelajaran.
3. Memberikan pengajaran remedial terhadap materi yang tertinggal atau belum
dipahami oleh guru mata pelajaran.
4. Memberikan pengertian dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai norma
dan moral oleh konselor atau guru BK.
5. Menyarankan teman-teman AKY agar mau mengajak bergaul dalam permainan.
F. Tindak Lanjut
Seberapa jauh usaha pemecahan yang diberikan menghasilkan perubahan bagi
AKY, maka perlu dilakukan pemantauan oleh guru/pembimbing. Jika usaha
pemecahan yang dilakukan ternyata sudah efektif menghasilkan perubahan, maka
guru perlu memelihara dan mempertahankannya. Tetapi jika tidak menghasilkan
perubahan yang diharapkan maka pembimbing perlu meninjau kembali cara-cara
yang telah ditempuh dan bial perlu bersama siswa mencari cara-cara yang lain yang
lebih efektif, untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
(STUDI KASUS)
IdentitasKonseli
Nama
JenisKelamin
TempatTanggalLahir
Alamat
Umur
Agama
Suku /bangsa
:
:
:
:
:
:
:
AKY
Laki- Laki
Negara, 27 maret 1996
Desa P, Kecamatan J, Kabupaten J
16 Tahun
Islam
Bali/ Indonesia
KeadaanKeluarga
Nama Ayah
: JN
NamaIbu
: SR
Alamat OrangTua: Desa P, Kecamatan J, Kabupaten J
Pekerjaan Ayah
: Pegawai Swasta
PekerjaanIbu
: Ibu Rumah Tangga
JumlahSaudara
: 2 orang
A. Gambaran Masalah
AKY adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Saat ini, AKY berumur 16 tahun
dan ia duduk di kelas 1 Sekolah Menengah Atas yaitu di SMA Negeri 2 Negara. AKY
mempunyai seorang kakak perempuan yang bernama LI sudah putus sekolah karena
hamil diluar nikah, semasih kelas 2 SMA. Keluarga AKY adalah keluarga yang
dibilang cukup mampu, ayahnya bekerja di salah satu perusahaan di luar daerah yang
cukup jauh dari tempal tinggalnya, sedangkan ibunya sebagai ibu rumah tangga yang
kini hanya mengurusi rumah dan AKY. Semua keinginan AKY selalu terpenuhi, dan
kedua orang tuanya sangat memanjakan AKY. AKY hanya setahuan sekali bertemu
dengan ayahnya, dan itupun ketika ayahnya mendapat cuti dari perusahaan, maka dari
itu ayahnya kurang mengetahui dan kurang mengontrol kegiatan AKY di luar rumah.
AKY selalu membantah apa yang diperintah atau dikatakan ibunya, AKY tidak pernah
membantu ibunya di rumah, ketika pulang sekolah AKY hanya sekedar pulang untuk
mengganti pakaian kemudian pergi bersama ke bengkel dekat rumahnya.
Dari postur tubuh, AKY terlihat seperti anak muda biasanya, AKY mempunyai
postur tubuh yang cukup tinggi (sesuai dengan tinggi anak muda sebayanya), AKY
terlihat tidak kurus ataupun tidak gemuk, sedang-sedang saja. Postur ini mungkin
karena faktor genetik. Ayahnya tinggi sedang begitu juga ibunya. Dari segi
penampilan AKY adalah seorang anak yang cukup rapi, ketika mengenkan pakaian di
Sekolah ataupun di rumah.
Di Sekolah, AKY adalah anak yang sering atau suka sendiri dari pada ikut
bergabung dengan temannya. Dia lebih memilih untuk diam di kelas atau dikantin
daripada belajar atau mengikuti kegiatan sekolah diluar jam pelajaran. Di SMA ini
adalah sekolah yang dianggap sangat disiplin dari sekolah yang lain, AKY sering kali
melanggar peraturan dan sering kali terlambat datang kesekolah. Sehingga pihak
sekolah memangil beberapa kali orang tuanya untuk datang ke sekolah. Dia sangat
terpaksa mengikuti peraturan dan pelajaran di sekolanya, padahal dia sebenernya
mampu mengikuti pelajaran di kelas. Dia sangat terpaksa mengikuti perintah orang
tua untuk sekolah di SMA, dan AKY berkeinginan untuk melanjutkan ke SMK
jurusan Otomotif, tetapi ayah AKY sangat mengharapkan AKY untuk sekolah di
SMA, ayahnya yang bekerja jauh dan tidak pernah tau anaknya sering melanggar
peraturan sekolah. Ayahnya memiliki watak keras dan ia secara terpaksa melanjutkan
sekolah yang tidak sesuai keinginan ayahnya. Di kelas AKY sering melamun dan
terlihat susah berkonsentrasi, sehingga dia tidak memperhatikan pelajaran yang
diikutinya. Oleh karena itu ia sering mengerjakan PR di sekolah dengan meminjam
pekerjaan temanya, juga sering tidak mengerjakan tugas yang diberikan gurunya
pekerjaan temanya sehingga banyak guru yang jengkel kepadanya.
Di samping melakukan pengamatan kelas, sempat wawancara dengan teman dan
kebetulan tetangganya yang berinisial YG, bahwa AKY memang memiliki sifat
pendiam, cuek terhadap orang lain, tidak menghargai perasaan orang lain. Lebih
lanjut temannya ini memaparkan bahwa semua itu akibat dari kurang pengertian dari
orang tua tetunya ayah AKY yang bekerja jauh yang memaksakan keinginan anaknya
melanjutkan sekolah di SMA, yang kemungkinan ingin AKY nantinya melanjutkan
kedokteran.
Wawancara juga dilakukan dengan AKY, kenapa tidak semangat mengikuti
pelajaran, apakah dia mengantuk karena tidur larut malam, atau ia tidak suka dengan
pelajarannya. Ia menjawab bahwa iya banyak mata pelajaran dan materi yang tidak di
sukai maupun tidak di mengerti. Dia juga mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak suka
dengan pilihan sekolah orang tuanya, ia mengatakan ia lebih suka dan lebih mengerti
pelajaran di SMK. Ia takut untuk menolak perintah orang tua, jadi ia terpaksa untuk
sekolah di sekolah sekarang. Karena orang tuanya mengingikan AKY setelah tamat
sekolah ingin melanjutkan studi kedokteran.
Dari keterangan yang diberikan AKY dapat diketahui bahwa ia terpakasa
bersekolah SMA, ia hanya mematuhi perintah orang tua, meskipun karena terpaksa.
B. Latar Belakang Masalah
Dari berbagai keterangan yang dikumpulkan terungkap bahwa :
1. AKY tidak mendapatkan pengertian dari orang tuanya, bahwa ia tidak ingin
melajutkan ke SMA.
2. Terjadi ketidak sesuian antara keinginan orang tua dengan pilihan si anak, maka
dari itu AKY banyak menimbulkan masalah.
3. Kurang pengertian dan perhatiannya orang tua dalam mengarahkan perkembangan
si anak terutama dalam memilih sekolah dan memilih jurusan.
C. Dampak Perkembangan Ke Depan
Pada umumnya siswa yang mengalami kesulitan belajar, jika tidak mendapat
pemecahan atau perhatian secepatnya akan berdampak kurang baik bagi
perkembangan psikologinya yang dalam jangka panjang berakibat buruk dalam
pendidikannya dan hubungan sosialnya. Dampak mungkin muncul dari kondisi ini
antara lain:
1. AKY tidak mencapai tujuan pendidikan, (mengalami hambatan dalam
2.
pencapain pendidikan).
Gangguan psikologis sebagai akibat kesulitan belajar dapat merangsang
timbulnya yang berupa mekanisme pertahanan diri dengan mencontek pekerjaan
3.
temannya.
Gejala kesulitan belajar dapat menimbulkan situasi perasaan terancam oleh
kegagalan yang dapat mengakibatkan frustasi, kecemasan, dan menurunnya
4.
prestasi belajar.
Gangguan psikologis sebagai akibat kesulitan belajar dapat merangsang
timbulnya tinggkah laku yang berupa mekanisme pertahanan diri dengan sering
5.
mengerjakan PR di sekolah.
Kesulian belajar dan salah memilih jurusan juga berdampak pada menurunya
penyesuaian diri siswa pada lingkungan sekitar dan masa depan siswa.
Dengan memperhatiakan keadaan AKY sekarang, dikhawatirkan ia akan
mengalami
beberapa
masalah
baik
dalam
pelajaran,
maupun
dalam
perkembangan masa depanya. Jika AKY terus menerus terpaksa mematuhi
keinginan orang tua dan tidak sesui keinginan AKY maka sangat berdampak
tidak baik pada masa yang akan datang terutama masa depanaya.
D. Pengumpulan Data
Masalah yang dihadapi AKY dapat terungkap secara lengkap jika dilakukan
berbagai kegiatan pengumpulan data secara cermat dan hati-hati. Untuk
mengungkapkan permasalahan tersebut dilakukan kegiatan pengumpulan data sebagai
berikut:
1. Melakukan wawancara dengan AKY secara komperhensif.
2. Melakukan pengamatan yang cermat terhadap tingkah laku AKY, baik dalam
proses pembelajaran maupun diluar kegiatan pembelajaran.
3. Melakukan wawancara terhadap orang tua konseli sehari-hari secara
komperhensif.
4. Melakukan wawancara dengan teman-teman sekelas AKY tentang keadaan
sehari-hari.
E. Usaha Pencegahan
Masalah yang di alamai AKY perlu diusahakan penanganan sesegera mungkin
agar tidak menimbulkan akibat yang lebih merugikan terhadap perkembangan AKY
yang dialami AKY kedepannya.
Usaha yang dilakukan masalah tersebut adalah:
1. Mengadakan Kunjungan rumah dan menemui kedua orang tua AKY untuk
membicarkan,dan memberiakan pengertian masalah memaksakan anakanya
memilih jurusan dan berusaha mencariakan sekolah yang tepat sesuai bakat dan
kemampuan anaknaya.
2. Memberikan motivasi yang lebih kepada AKY selama proses belajar menagjar
oleh guru mata pelajaran.
3. Memberikan pengajaran remedial terhadap materi yang tertinggal atau belum
dipahami oleh guru mata pelajaran.
4. Memberikan pengertian dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai norma
dan moral oleh konselor atau guru BK.
5. Menyarankan teman-teman AKY agar mau mengajak bergaul dalam permainan.
F. Tindak Lanjut
Seberapa jauh usaha pemecahan yang diberikan menghasilkan perubahan bagi
AKY, maka perlu dilakukan pemantauan oleh guru/pembimbing. Jika usaha
pemecahan yang dilakukan ternyata sudah efektif menghasilkan perubahan, maka
guru perlu memelihara dan mempertahankannya. Tetapi jika tidak menghasilkan
perubahan yang diharapkan maka pembimbing perlu meninjau kembali cara-cara
yang telah ditempuh dan bial perlu bersama siswa mencari cara-cara yang lain yang
lebih efektif, untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.