Asal Mula desa Tanaman Pepaya

1. Asal Mula Tanaman Pepaya
Pepaya atau betik yang dalam bahasa latinnya Carica papaya L adalah tumbuhan
yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini
menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. Carica
papaya L ini termasuk familia caricacea dan merupakan satu-satunya jenis dalam genus
Carica. Dalam bahasa Indonesia, nama pepaya diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang
pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa
pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang".
Orang yang berjasa menyebarkan pepaya di daerah tropis adalah orang-orang
Spanyol, di daerah tropis yang pertama adalah di Manila pada pertangahan abad 16 M.
Walaupun belum ada data yang komplit, namun para ahli menyatakan bahwa pepaya mulai
ditanam di Indonesia pada abad 16 M atau sebelumnya. Kini pohon pepaya telah terdapat
dimana-mana dan hampir setiap rumah terdapat pohon pepaya. Menurut Tjitrosoepomo
(1996), taksonomi tanaman pepaya adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Violales
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.9

Pepaya atau carica papaya L ini tidak begitu besar ruang lingkupnya. Secara spesifik,
dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Dilihat dari batangnya
1. Tumbuh cepat
2. Umur dapat mencapai 15-25 tahun.
3. Pohon yang mencapai 15 tahun pada umunya bercabang-cabang.
4. Batang tidak berkayu akan tetapi didalamnya berlubang dan mengandung banyak
b.

1

air dan getah.
Dilihat dari bunganya

Tanaman pepaya membentuk bunga majemuk karena ada kelainan dalam
jenisnya.Oleh karena itu, tanaman pepaya mempunyai bentuk dan jenis yang berbedabeda dan susunan kelaimnya bisa berubah jenis pada musim hujan.
2. Ekologi Pohon Pepaya
Sebelum kita menanam pohon pepaya kita harus tahu di manakah tempat yang paling
cocok menanam pepaya itu, oleh karena itu kita harus mengetahui akan ekologi dari pohon
itu sendiri.

a. Ketinggian Tempat
Pohon pepaya dapat tumbuh pada daratan rendah dan hingga didaerah yang
mempunyai ketinggian 1000 m diatas permukaan laut, tapi sebaliknya jika pohon pepaya
ditanam didaerah yang makin tinggi maka buah dan rasa manisnya akan berkurang, sebab
hal ini ditentukan oleh matahari dan kelembaban udara.
b. Tanah
Pohon pepaya akan tumbuh baik jika ditanam ditanah latosol dan laterit merah,
kemudian tanah untuk tanaman pepaya harus banyak mengandung bahan organis atau
humus yang dapat mengatur kelembaban tanah. Oleh karena itu, keadaan tanah air dalam
tanah menentukan pertumbuhan tanaman pepaya.
c. Iklim
Faktor-faktor iklim terdiri dari cuaca hujan, sinar matahari, suhu udara dan angin.
Kemudian kalau kita ingat bahwa pepaya dapat tumbuh di daratan rendah, juga dapat
tumbuh didaratan tinggi, tidaklah banyak pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman
pepaya pada umunya.
3.

Morfologi
a. Daun (Folium)
Daun merupakan tumbuhan yang paling penting dan umunya tiap tumbuhan


mempunyai sejumlah besar daun. Daun pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar,
dan bercangap, juga mempunyai bagian-bagian daun lengkap (Falicum completum) berupa
pelepah atau upih daun (Vagina), tangkai daun (Petiolus) dan helaian daun (Lamina). Daun
pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat (Orbicularis), ujung daun yang meruncing,
tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat dari sususnan tulang daunnya, daun pepaya
termasuk daun-daun yang bertulang menjari (Palmineruis). Daun yang muda terbentuk
dibagian tengah tanaman (Harimukti, 2013).

2

Gambar 1. Daun Pepaya
b. Batang (Caulis)
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting,dan mengingat
tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Bentuk batang pada tanaman pepaya
yaitu berbentuk bulat, dengan permukaanbatang yang memperlihatkan berkas-berkas daun.
Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu jika arahnya lurus keatas. Permukaan batang
tanamanpepaya yaitu licin. Batangnya berongga, biasanya tidak bercanbang, dan tingginya
dapat mencapai 10 m (Harimukti, 2013).


Gambar 2. Batang Pepaya
c. Akar (Radix)
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi
tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan komus. Akar papaya merupakan akar serabut
(Radix advencita), karena akar-akar ini bukan berasal dari calon akar yang asli atau yang
disebut dengan akar liar, dan bentuknya seperti serabut. Sistem akar serabut yaitu jika akar
lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah
3

akaryang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang (Harimukti,
2013).

Gambar 3. Akar Pepaya
d. Bunga (Flos)
Bunga

merupakan

bagian-bagian


yang

secara

langsung

berguna

untuk

mempertahankan kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengolahan, bahan-bahan yang
diserap menjadi bahan-bahan yang digunakan oleh tumbuhan untuk keperluan hidupnya:
parnafasan, pertumbuhan, dll). Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (Polygamus),
karena

pada

satutumbuhan

terdapat


bunga

jantan,

bunga

betina

dan

bunga

sempurna.Biasanya poligam dimaksud untuk menunjukan sifat tumbuhan bertaliandengan
sifat bunga tali yang memperlihatkan suatu kombinasi bukan berumah satu dan juga bukan
berumah dua.
Perbedaan antara Bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yaitu :


Bunga jantan (Masculus)


Bunga jantan biasanya terdapat pada pohon jantan. Pohon jantan mudah dikenal
karena memiliki malai, bunga bercabang banyak yang mengantung dengan bunga-bunga
jantan yang lebat. Jenis pohon ini tidak akan menghasilkan buah karena bunganya tidak
mempunyai bakal buah. Pohon jantan hanya bermanfaat sebagai penyerbuk pohon betina.


Bunga betina (Femineus)

Bunga betina biasanya terdapat pada pohon betina. Pohon betinamemiliki inflorensa
dengan 3-5 bunga betina yang bertangkai pendek. Bahkan sering hanya dengan sebuah
bunga betina yang duduk diketiak daun. Ukuran bungannya agar besar. Tanpa adanya

4

pohon jantan ataupohon sempurna, pohon betina ini tidak dapat menghasilkan buah.Bunga
sempurna menjamin terjadinya penyerbukan secara sempurna.


Bunga sempurna (Hermaprodit)


Bunga sempurna memiliki inflorensia yang terdiri dari beberapabunga sempurna
dan 1-4 bunga jantan. Masing-masing bunga tersebutbertangkai pendek (Harimukti, 2013).

Gambar 4. Bunga Pepaya
e. Buah (Fructus)
Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal. Buah sejati
tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga denga satu bakal buah saja. Buah ini dapat
berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun darisatu atau banyak daun buah dengan satu
atau banyak naungan. Dalam buahpapaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu
ruang dan banyak biji. Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Yang disebut dengan buah
buni adalah buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yangtipis agak
menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair,
sering kali dapat dimakan. Biji-biji terdapatbebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni
dapat terjadi dari satu ataubeberapa ruang. Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal
dan dapat (Harimukti, 2013).

5

Gambar 5. Buah Pepaya

f. Biji (Semen)
Yang dimaksud dengan biji yaitu penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan,
bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuhmenjadi biji. Melihat asal jaringan
yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan biji pepaya termasuk putih
lembaga dalam (Endospermium). Maksud dari putih lembaga dalam yaitu jika jaringan
penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari onti kandung lembaga sekunder
yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi
jaringan penimbun makanan ini. Melihat asalnya putih lembaga dalam ini, maka biji
dengan bagian ini hanya dapat biji tumbuhan tertutup (Angiospermae) (Harimukti, 2013).

Gambar 6. Biji Pepaya
4. Khasiat Empirik papaya
a. Khasiat Daun Pepaya
Daun pepaya mampu menurunkan kolestrol dalam tubuh karena adanya serat yang

6

cukup banyak didalam buah maupun daun pepaya. Dalam pepaya juga mengandung enzim
papain yang bekerja sama dengan vitamin A, C dan E untuk mencegah peradangan
(inflamasi) (Lingga, 2010). Menurut Harimukti (2013) daun pepaya (Carica papaya L.)

mempunyai manfaat dan khasiat bagi kesehatan, diantaranya :


Mengobati gangguan pencernaan.



Mengontrol tekanan darah



Mampu melancarkan ASI (Air Susu Ibu) khususnya bagi ibu-ibu hamil dan
menyusui.



Menambah nafsu makan.




Mengobati demam bedarah



Mengobati nyeri haid



Mencegah Kanker



Melunakkan daging



Menghilangkan jerawat (Harjana, 2014).



Obat flu



Obat magh



Memudahkan wanita mencapai orgasme



Obat radang tenggorokan



Obat pelangsing tubuh



Obat malaria (Kurnianti, 2013)

b. Khasiat Biji Buah Pepaya


Sebagai antibakteri



Melindungi ginjal



Menghilangkan parasit di usus



Menetralisir racun dalam hati



Mengobati cacingan (Harjana, 2014).

c. Khasiat Bunga Pohon Pepaya

7



Membantu menyembuhkan penyakit jantung



Mengobati penyakit kuning dan bronchitis

d. Khasiat Akar Pepaya


Obat penyakit batu ginjal



Minuman penyegar



Mengobati cacingan



Mengatasi gangguan saluran kencing



Mengobati rematik



Membantu melancarkan buang air kecil

e. Khasiat Getah Pepaya


Menghaluskan tumit



Obat luar



Pelunak daging

5. Resep Obat Tradisional dari Tanaman Pepaya
Resep obat dari Daun Pepaya
a. Mengobati gangguan pencernaan
Memakan daun papaya yang sudah direbus baik dimakan dengan atau tanpa
makanan pendamping lainnyadapat membantu memperlancar pencernaan. Hal ini
dikarenakan di dalam daun papaya terdapat zat karpain, yaitu sejenis kandungan yang
dapat membunuh mikroorganisme jahatyang mengganggu pencernaan. Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya makan rutin daun papaya rebus setiap hari
selama beberapa hari (Harjana, 2014).
b. Mengontrol Tekanan Darah
Caranya, ambil lima lembar daun papaya, rebus dengan setengah liter air. Rebus
terus hingga tinggal tiga perempat. Didinginkan sebelum diminum. Jika perlu
tambahkan gula merah atau madu agar terasa lebih manis (Harjana, 2014).
c. Melancarkan ASI

8

Caranya sederhana, cukup ambil daun pepaya muda sebanyak 3 helai. Remas
daunnya kemudian letakkan di atas api hingga daun tersebut menjadi layu. Dalam
keadaan masih hangat, tempelkan daun pepaya yang telah diremas dan dipanaskan
tersebut di srea payudara Anda kecuali puting. Resep ini merupakan warisan nenek
moyang kita yang dikenal sangat baik memperbaiki kualitas ASI (Dedimisbahatori,
2013).
d. Menambah Nafsu Makan
Untuk menambah nafsu makan, ambil daun pepaya segar muda yang ukurannya
sebesar telapak tangan Anda. Kemudian tambahkan sedikit garam dan juga air hanta
suam kuku sebanyak 200 cc. Haluskan dengan cara diblender. Kemudian saring airnya
dan tambahkan madu sebanyak 2 sendok agar lebih nikmat. Minum ramuan ini setiap
harinya sampai nafsu makan kembali normal.
e. Mengobati Demam Berdarah
Cara menggunakan daun pepaya sebagai obat demam berdarah yaitu dengan
merebus 5 lembar daun pepaya atau secukupnya saja kemudian direbus dengan 3 gelas
air hingga tersisa 1 gelas saja. Sebaiknya jangan berlebihan dalam mengkomsumsi daun
pepaya ini kecuali jika sudah dalam tahap mengkhawatirkan (Dedimisbahatori, 2013).
f. Mengobati Nyeri Haid
Bila nyeri haid terasa sangat mengganggu sebaiknya gunakan ini. Caranya, 1
lembar daun pepaya, asam jawa, garam secukupnya dan air dicampurkan dan direbus
hingga matang. Untuk khasiat yang lebih baik sebaiknya diminum selagi hangat
(Dedimisbahatori, 2013).
g. Mengobati kanker
Giling halus semua bahan yang terdiri dari Pelepah daun pepaya (Carica papaya)
agak muda 1/2 pelepah daun, ceremai muda 1/4 genggam, madu murni 3 sendok
makan, air masak 2 gelas, remas dengan air, tambahkan madu lalu saring. Minum 3 x 1
hari ½ gelas.
h. Melunakkan Daging

9

Jika ingin memasak daging sebaiknya gunakan daun pepaya dagingnya menjadi
empuk dan enak saat dikunyah. Caranya, hancurkan daun pepaya yang masih basah dan
campurkan ke dalam daging yang telah diiris-iris, tapi jangan terlalu banyak karna rasa
pahit dari daun pepaya tersebut bisa membuat daging menjadi tidak enak dimakan
(Dedimisbahatori, 2013).
i. Menghilangkan Jerawat
Cara menggunakannya terlebih dahulu daun pepaya harus di keringkan kemudian
dilumatkan dan dicampur dengan air baru kemudian diusapkan ke wajah seperti halnya
dengan masker pada umumnya (Dedimisbahatori, 2013).
j.

Obat Flu
Tumbuk daun pepaya, peras dan ambil airnya, lalu campur dengan garam dan gula

merah. Minum 3 x 1 hari (Kurnianti, 2013).
k. Obat Magh
Cuci sampai bersih daun pepaya, daun sruni putih, daun pegagan, kencur dan
sembung legi. Kupas kencur, iris seperlunya. Setelah itu semua bahan dijadikan satu
lalu ditumbuk sampai halus, tambahkan air matang. Minum ramuan secara rutin saat
mengalami gangguan magh (Kurnianti, 2013).
l. Memudahkan wanita mencapai orgasme
Tumbuk adaspulosari dan merica hitam, kemudian campur dengan kocokan
kuning telur. Tumbuk daun pepaya, peras dan ambil airnya. Kemudian dengan madu.
Campur semuanya, aduk hingga rata. Minum saat mau tidur secara rutin (Kurnianti,
2013).
m. Obat Radang Tenggorokan
Campur daun pepaya (Carica papaya) muda 10 gr, perasan buah lobak 5 gr,
perasan bawang merah 5 gr, asam lama 5 gr, perasan buah pecut kuda 5 gr, air panas
hangat-hangat kuku. Gunakan ramuan ini untuk kumur (Kurnianti, 2013).
n. Obat Pelangsing Tubuh

10

Cuci sampai bersih pepaya, buah delima, manggis, akar rambutan, alang-alang,
dan langsat. Lalu rebus dengan sampai mendidih. Kemudian dinginkan dan saring.
Minum ramuan sebanyak 1 gelas. Lakukan setiap hari secara rutin.
o. Obat Malaria
Cuci sampai bersih daun pepaya, brotowali, temu hitam. Rebus ketiga bahan
dengan 800 ml air, biarkan hingga airnya tinggal setengahnya. Angkat, dinginkan,
saring. Tambahkan 1 sendok makan madu. Minum ramuan herbal pepaya 2 x 1 hari
sebanyak 200 ml.
Resep Obat dari Biji Buah Pepaya
Untuk menikmati biji pepaya, makan langsung bijinya atau dikeringkan lalu
dihaluskan. Biji papaya dapat juga dikonsumsi dengan mencampurkan biji pepaya
sebanyak satu sendok makan dengan air hangat dalam 1/4 cangkir. Selain itu dapat juga
dikonsumsi dengan dijus. Yang mana biji pepaya ini berkhasiat sebagai antibakteri,
menghambat parasit di usus, menetralisir racun dalam hati, dan mengobati cacingan.
Meski bermanfaat, namun para ahli menganjurkan wanita khususnya yang sedang
dalam masa kehamilan untuk menghindari konsumsi biji pepaya meski dalam bentuk
esktrak atau jus sekalipun. Hal ini terkait dengan kandungan biji pepaya berupa enzim
proteolitik seperti papain, chymopapain A, chymopapain B, dan peptidase pepaya
dalam biji. Bagi ibu yang sedang hamil muda, konsumsi biji pepaya kan menyebabkan
keguguran dan selanjutnya berpotensi mempersulit kehamilan berikutnya sebab
senyawa proteolitik ini diketahui bisa memicu kekeringan pada rahim.
Resep obat dari Bunga Pepaya
Bunga pepaya yang telah dimasak dan dimaniskan dengan gula, bisa digunakan
untuk mengobati penyakit jantung, penyakit kuning dan bronchitis.
Resep Obat dari Akar Pepaya
a. Obat penyakit batu ginjal

11

Untuk mencegah risiko batu ginjal, ambil tiga potong akar pepaya, kemudian
rebus dengan satu liter air sampai mendidih, kemudian saring. Setelah dingin, campur
dengan sedikit madu, lalu minum (Dedimisbahatori, 2013).
b. Minuman penyegar
Sebagai minuman penyegar, ambil dua potong akar dan satu lembar daun pepaya.
Kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian direbus dengan satu liter air sampai
mendidih, lalu saring. Bila perlu, campurkan madu atau jahe agar rasanya lebih segar
(Dedimisbahatori, 2013).
c. Mengobati cacingan
Untuk obat cacing, gunakan akar pepaya kering 10 gram, bawang putih 1 gram,
dan air 100 ml. Bahan dipotong-potong, kemudian dididihkan dengan air selama 15
menit, baru disaring. Bila perlu, tambahkan air matang sehingga diperoleh hasil
saringan 75 ml (Dedimisbahatori, 2013).
d. Mengatasi gangguan saluran kencing
Untuk mengatasi gangguan saluran kencing, caranya ambil 3 potong akar papaya,
rebus dengan 1 liter air hingga mendidih kemudian disaring. Minum ½ gelas satu kali
sehari (Harjana, 2014).
e. Mengobati rematik
Haluskan 30 gram akar papaya, 20 gram daun jeruk nipis, 15 gram sambiloto
segar, 20 gram daun ketepeng cina, 30 gram daun sirih segar, dan 5 buah cabai rawit.
Rendam dalam alkohol 75% selama 7 hari, kemudian peras dan saring. Gunakan airnya
untuk menggosok dan mengurut bagian yang sakit. Lakukan 2-3 sehari (Harjana, 2014).
f. Membantu melancarkan buang air kecil
Akar pepaya sebesar 3 cm, dipotong-potong direbus dengan 4 gelas air, sampai
setengahnya, kemudian diminum tiga kali sehari, setiap kali minum sebanyak ¾ gelas.
Resep Obat dari Getah Pepaya
a. Menghaluskan tumit
Ambil getah pepaya dari tangkai, daun, batang,a tau dari buah mudanya. Oleskan
pada bagian yang bermasalah. Lakukan 1 hari sekali secara teratur. Setelah beberapa
hari, tumit akan halus kembali (Dedimisbahatori, 2013).
12

b. Obat luar
Untuk obat luka bakar maupun gatal-gatal di kulit (sebagai obat luar). Oleskan
getah dari buah pepaya yang masih muda. Agar tidak terjadi infeksi, bersihkan dulu
kulit sebelum diolesi (Dedimisbahatori, 2013).
c. Pelunak daging
Sebagai pelunak daging, daun pepaya dapat langsung digosok-gosokkan pada
permukaan daging. Penggosokan daun pada daging tersebut dimaksudkan untuk
mengeluarkan getah (lateks) yang terdapat pada daun agar keluar, kemudian masuk
dalam daging (Dedimisbahatori, 2013).
6. Kandungan Kimia Pepaya
Tanaman pepaya kaya dengan berbagai kandungan kimia. Menurut Kalie (2006)
rasa pahit daun pepaya disebabkan oleh kandungan alkaloid carpain (C 14H25NO2) yang
banyak terdapat pada daun muda. Alkaloid ini dapat menurunkan tekanan darah dan
membunuh amoeba. Batang, daun, dan buah pepaya muda mengandung getah berwarna
putih. Getah ini mengandung suatu enzim pemecah atau enzim proteolitik yang disebut
papain. Papain termasuk enzim hidrolase, yaitu enzim yang mampu mengkatalis reaksireaksi hidrolisis suatu substrat (protein). Sebagai enzim proteolitik, papain banyak
digunakan dalam industri, diantaranya industri makanan, minuman, farmasi, kosmetik,
tekstil, dan penyamak. Sementara itu, getah pepaya selain mengandung enzim papain juga
mengandung kemokapain, lisosim, lipase, glutamin, dan siklotransferas.
Kandungan senyawa dalam tanaman pepaya antara lain, caricaksatin, carposide,
violaksantin, dan antibiotik. Untuk kandungan gizinya, ada kalori, vitamin, kalsium, hidrat,
arang, protein, fosfor dan zat besi. Secara spesifik, kandungan senyawa pada tiap unsurnya
yang sudah diketahui antara lain:
 Daun : Enzim papain, alkaloid karpaina, pseudo-karpaina, glikosid, karposid,
sakarosa, saponin, dekstrosa, levulosa. Alkaloid karpaina mempunyai efek
seperti

digitalis

(membunuh

mikroorganisme

pada

organ

pencernaan)

(Dalimartha, 2009), dan miliky latex (berfungsi sebagai zat anti kanker)(Awaly,
2013).

13

 Buah : ß-karotene, pectin, d-galaktosa, 1-arabinosa, papain, papayotimin papain,
fitokinase (Awaly, 2013).
 Biji : Papain, kemokapain, lisosim, lipase, glutamin, siklotransferase (Awaly,
2013). Selain itu, biji pepaya juga mengandung glucoside cacirin dan carpain.
Glucoside cacirin berkhasiat sebagai obat cacing, meluruhkan haid, dan
meluruhkan kentut (karminatif) (Dalimartha, 2009).
 Akar: kimopapain, papain, fitokinase, asam malat, kalsium maleat dan karpain
serta glikosida sianogenik (BPOM RI, 2010) .

7. Bukti Ilmiah Adanya Senyawa Aktif pada Tanaman Pepaya
a. Daun Pepaya
Berdasarkan penelitian Santi (2009), dengan judul “Efek Ekstrak Etanol 70% Daun
Pepaya Terhadap Aktivitas AST & ALT Pada Tikus Galur Wistar Setelah Pemberian Obat
Tuberkulosis”. Hasil uji fitokimia pada penelitian tersebut terhadap ekstrak etanol daun
papaya mengandung senyawa aktif flavonoid, alkaloid dan saponin. Yang mana pada
penelitian Sukardiman dan Ekasari (2010), ekstrak etanol daun papaya ini berkhasiat
sebagai antikanker.
b. Buah Pepaya
Berdasarkan penelitian Rachmawati (2007), ekstrak etanol buah papaya berkhasiat
sebagai obat kerusakan hati. Namun belum ada penelitian lanjut untuk mengidentifikasi
senyawa aktif yang terkandung dalam buah pepaya.
c. Biji Pepaya
Berdasarkan penelitian Ilyas (2006), dengan judul “Pengaruh Pemberian Ekstrak
Biji Pepaya Medan Terhadap Gambaran Histopatologi Beberapa Aspek Reproduksi dan
Non-reproduksi Mencit Jantan” dimana ekstrak etanol biji papaya terbukti berkhasiat
sebagai anti-fertilitas dan mengandung senyawa aktif triterpenoid.
d. Akar Pepaya

14

Berdasarkan penelitian Adjirni dan Sa’roni (2006), dengan judul “Uji Antiinflamasi
dan Toksisitas Akut Ekstrak Akar Pepaya pada Tikus Putih” dimana ekstrak etanol akar
papaya terbukti berkhasiat sebagai antiinflamasi. Namun belum ada penelitian lanjut untuk
mengidentifikasi senyawa aktif yang terkandung dalam akar pepaya.

Tabel 1. Kandungan gizi pepaya dan daun pepaya per 100 gram

15

Komposisi Gizi

Pepaya Matang

Pepaya Muda

Daun Pepaya

Air

86,7 gram

92,4 gram

75,4 gram

Energi

46 kalori

26 kalori

79 kalori

Hidrat arang

12,2 gram

4,9 gram

11,9 gram

Kalsium

23 miligram

50 miligram

353 miligram

Lemak

-

0,10 gram

2 gram

Phosphor

12 miligram

16 miligram

63 miligram

Protein

0,5 gram

2,1 gram

8,0 gram

Vitamin A

365 SI

50 SI

18.250 SI

Vitamin B1

0,04 miligram

0,02 miligram

0,15 miligram

Vitamin C

78 miligram

19 miligram

140 miligram

Zat besi

1,7 miligram

DAFTAR PUSTAKA

16

0,4 miligram

0,8 miligram

Badan POM RI, 2010. Acuan Sediaan Herbal, Volume Kelima, Edisi Pertama, Direktorat
Obat Asli Indonesia Badan POM RI, Jakarta.
Dedimisbahatori, 2013, Pepaya, [online], diunduh dari
http://klinikpengobatanalami.wordpress.com/2013/05/18/pepaya/, diakses tanggal 7
Oktober 2014.
Harjana, D., 2014, Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan, [online], diunduh dari
http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2014/07/manfaat-buah-pepaya-untukkesehatan-dan.html, diakses tanggal 7 Oktober 2014.
Harimukti, Indri, 2013, Kandungan Saponin dan Flavonoid pada Daun Pepaya(Carica
papaya L.) Akibat Perebusan Bersama Daun Singkong (Manihot utilissima), skripsi,
IKIP PGRI Semarang, Semarang
Kurnianti, N, 2013, Ramuan Obat Tradisional Daun Pepaya, [online], diunduh dari
http://herbal.tanijogonegoro.com/2013/03/ramuan-obat-tradisional-daun
pepaya.html, diakses tanggal 7 Oktober 2014.
Lingga, L, 2010, Cerdas Memilih Sayuran, PT Argo Media Pustaka, Jakarta.

TUGAS TERSTRUKTUR

17

KIMIA MEDISINAL
PENGEMBANGAN OBAT ALAM BERBASIS BUDAYA
“PEPAYA”

Disusun Oleh :
Nurhasanah

H1A011005

Aminah

H1A011030

Iis Istiani

H1A011041

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN MIPA
PRODI KIMIA
PURWOKERTO
2014

18