STRATEGI DAKWAH MASA DEPAN peradaba

STRATEGI DAKWAH MASA DEPAN
Tugas Akhir Smester
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Mata Kuliah Ilmu Dakwah
Dosen Pengampu : Nur Ahmad, S.Sos.I., M.S.I

Disusun Oleh:

Nama : Ahmad
NIM

: 1340120005

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN DAKWAH DAN KOMUNIKASI
2014

2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dakwah amar ma’ruf nahi mungkar secara praktis telah berlangsung sejak
adanya interaksi antara Allah dengan hambaNya (periode Nabi Adam AS), dan
akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya kehidupan di dunia ini. Da'wah
Islam sebagai wujud menyeru dan membawa umat manusia ke jalan Allah pada
dasarnya harus dimulai dari orang-orang Islam sebagai pelaku da'wah itu sendiri
(ibda binafsika) sebelum berdakwah kepada orang/pihak lain sesuai dengan seruan
Allah: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
siksa neraka....’’(surat a Tahrim/66:6. Upaya mewujudkan Islam dalam kehidupan
dilakukan melalui da'wah dengan cara mengajak kepada kebaikan (amar ma’ruf),
mencegah kemunkaran (nahyu munkar), dan mengajak untuk beriman (tu'minuna
billah) guna terwujudnya umat yang sebaik baiknya atau khairu ummah (Q.S. Ali
Imran/3: 104).
Secara garis besar, dakwah adalah kegiatan yang berorientasi masa depan dan
kemanusiaan, baik dekat atau amat jauh yaitu akhirat. Orientasi kemanusiaan
dilakukan dengan mengembangkan kehidupan ke arah kesejahteraan mental
rohaniah, sosio-politik dan ekonomi. Upaya ini didasarkan kondisi riil kampus
atau kehidupan orang dan masyarakat yang berbeda-beda dalam realitas budaya
yang meluas. Sayangnya, dakwah sering terlepas dari kebutuhan riil manusia yang
semestinya


menjadi

dasar. Kegiatan

dakwah seharusnya dikembangkan

berdasarkan pengkajian secara mendetail tentang suatu komunitas yang akan di
jadikan sebagai objek dakwah (mad’u).
B. Rumusan Masalah
1. Bagai mana gambaran dakwah masa depan?
2. Tantangan apa yang di hadapi dalam dakwah masa depan?

3

3. Strategi Apa yang di terapkan dalam dakwah masa depan?

4

BAB II

PEMBAHASAN
STRATEGI DAKWAH MASA DEPAN

A. Dakwah Masa Depan
Era global yang ditandai dengan ledakan informasi telah menjadikan dunia
ini sebagai “kampung besar”. Dengan teknologi informasi yang serba canggih,
tidak ada lagi sekat pemisah antara satu individu dan individu lainnya, di negara
mana pun ia berada. Komunikasi yang terjalin tidak hanya dalam bentuk audio
tetapi juga audio-visual. Melalui sistem informasi jaringan, kita dapat mengakses
berbagai informasi kapan dan di mana pun. Peristiwa demi peristiwa bisa kita
simak secara live. Semua sendi kehidupan manusia, bisa kita ketahui, baik melalui
media cetak maupun media elektronik. Koran-koran, majalah, buku-buku, radio,
televisi, telepon, internet, dan jenis alat informasi lainnya, bisa kita gunakan
dengan mudah untuk berbagai keperluan.
Dakwah yang merupakan jalan panjang dan lintas generasi niscaya
memerlukan daya tahan yang permanen. Bagi, individu kader dakwah daya tahan
ini jug harus dimiliki agar tetap istiqamah sampai mengakhiri sejarah
kehidupannya dengan husnul khatimah. Untuk itu, paling tidak ada lima faktor
yang perlu dimiliki para aktivis dakwah untuk merealisir daya tahan di medan
dakwah: menguatkan dan membersihkan motivasi, menggapai derajat iman,

menggandakan kesabaran, kekuatan ukhuwah, dan dukungan soliditas struktur.
Untuk menguatkan dan membersihkan motivasi kita perlu selalu
memahami makna ikhlas dan berupaya mencapainya dengan jalan: senantiasa
memperbaharui niat, berusaha keras menunaikan kewajiban, berusaha keras

5

mewujudkan kecintaan kepada Allah, merasakan pengawasan Allah, dan hati-hati
dalam beramal.
Ada empat alasan mengapa masa depan di tangan Islam, atau dengan
ungkapan lain, Islam adalah agama dahulu, sekarang dan juga masa depan :
Sesuai dengan janji dan kehendak Allah sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur-an
Al-karim yang antarnya :

a. “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara
kamu dan mengerjakanamal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
mengokohkan bagi mereka agama (Islam) yang telah diridhoi-Nya untuk
mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah

mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap
menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan apapun dengan Aku. Dan
siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orangorang yang fasik”. (Q.S. An-Nur /24 : 55).1
b. “Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan
agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan
Cukuplah Allah sebagai saksi” (Q.S. Al-Afath /48 : 28).
c. “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut
(ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selalin
menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak
menyukai. Dia-lah yan telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa)
petuunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala
agama, walaupun orang-orang musyrik itu tidak menyukai” (Q.S. Attaubah / 9 : 32-33).

1

Terdapat dalam Al Qur anul Karim (Terjemah)

6

d. “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut

(ucapan-ucapan) mereka, dan Allah menyempurnakan cahaya-Nya,
walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai. Dia-lah yan telah
mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petuunjuk dan agama yang benar
untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang
musyrik itu tidak menyukai” (Q.S. As-Shoff / 61 : 8-9).
e. “Sesungguhnya Kami pasti menolong Rasul-Rasul kami dan orang-orang
beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi
(kiamat)” (Q.S. Al-Mukmin /40 : 51).
f. “Jika kamu tidak mau menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya
Allah telah menolongnya ketika orang-orang kafir (musyrik Mekkah)
mengeluarkannya (dari Mekkah) sedangkan dia salah seorang dari dua
orang (dengan Abu Bakar Ash-shiddiq) ketika keduanya berada dalam
gua, di waktu berkata kepada temannya :”Janganlah kamu bersedih
sesungguhnya Allah bersama kita”. Maka Allah menurunkan ketenanganNya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu
tidak melihatnya, dan Allah menjadikan kalimat orang-orang kafir itu
rendah dan Kalimat Allah itulah yang tinggi dan Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana”. (Q.S. At-taubah /9 : 40).
g. “….. Dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang Mukmin”.
(Q.S. Ar-Rum /30 : 47).
Dari Tsauban bahwa Nabi Saw. berkata : Sesungguhnya Allah mengkerutkan

bumi bagiku sehingga aku melihat timur dan baratnya. Sesungguhnya kerajaan
umatku akan sampai ke wilayah yang dikerutkan padaku, dan aku diberi (Allah)
dua simpanan (pemerintahan Kisro dan kaisar di Irak dan Syam) merah dan dan
putih (emas dan perak)….(Hadits Riwayat Muslim).2

2

Shoheh Imam Muslim hal, 215

7

Dari Nafi’ Bin Utaibah, dia berkata : Ketika aku bersama Rasulullah dalam suatu
peperangan, maka tiba-tiba Nabi didatangi oleh suatu kaum dari sebelah barat, mereka
memakai pakaian wol putih, lalu mereka menghampiri Nabi di sebuah bukit kecil.
Mereka berdiri sedangkan Rasul duduk. Lalu berkata dalam diriku, datangi mereka dan
berdirilah diantara mereka sehingga mereka tidak bisa membunuhnya (Rasulullah).
Kemudia aku berkata lagi, barangkali Rasul sendang berbisik dengan mereka, lalu aku
datng lagi dan berdiri di antara mereka. Maka Rasul berkata : Aku menghafal darinya
empat (perkara) yang aku hitung dengan jariku, dia (Rasul) berkata : “Kamu akan
memerangi Jazirah Arabia maka Allah akan memberikan kemenangan (pada kalian)

atasnya, kemudian Persia, maka Allah akan memberikan kemenangan (pada kalian)
atasnya, kemudian kamu akan memerangi Romawi maka Allah akan memberikan
kemenangan (pada kalian) atasnya, kemudian kamu akan memerangi Dajjal, maka Allah
akan memberikan kemenangan (pada kalin) atasnya”. Lalu Nafi’ berkata : Wahai Jabir
kami mengira tidak akan keluar Dajjal sampai Romwi ditaklukkan (oleh kaum
Muslimin).3

B. Tantangan Dakwah Masa Depan
Sesungguhnya dalam konteks menanggung beban perjuangan untuk
menegakkan kebenaran Allah Subhanahu Wata’ala dan menyebarkan panji Allah
Subhanahu Wata’ala bagi

menegak negara Al Qur’an hendaklah menginsafi

hakikat yang fundamental ini. Hal ini pun telah disebut oleh salah seorang
pemimpin harakah semasa yang mendapat petunjuk dari Allah Subhanahu
Wata’ala. Beliau berpesan:4
“Wahai saudara, dirikanlah negara Al Qur’an di dalam hati sanubari saudara,
niscaya Ia akan terbina pula di tanahair saudara.”
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:


       
      
  
3
4

Shoheh Imam Muslim, hal 225
Fathi Yakan, Rintangan Perjuanagan Dalam Kehidupan Pendakwah, hal.4

8

“Katakanlah wahai Muhammad, hendaklah kalian berusaha, nescaya Allah
Subhanahu Wata’ala, RasulNya dan orang-orang beriman akan melihat usaha
kalian, kelak kalian akan dikembalikan ke alam ghaib dan syahadah lalu Allah
Subhahahu Wata’ala menjelaskan kepada kalian apa sebenarnya yang telah kalian
usahakan.” (Qs. Al-Taubah: Ayat 105) .
Kurangnya kesiapan dan kemauan membangun komunikasi yang baik dan
intensif sehingga terjadi proses ta’aruf (perkenalan), kemudian ditersuskan
dengan tafahum (saling mengerti) dan kemudian ta’awun (tolong menolong) serta

berlanjut dengan takaful (saling menopang) dengan harapan kemuidan bersinerji
untuk menuju wihdatul harokah (kesatuan pergerakan).
Sebuah kenyataan dan fenomena menarik bahwa hampir di seluruh Dunia
Islam selalu muncul tokoh-tokoh besar dakwah yang dalam menjalankan Dakwah
Ilallah mengandalkan kemampuan dan kharismatik pribadi. Pengikut setia
(anggota jama’ah) mereka sangat banyak. Pengaruh mereka di lapangan sangat
terasa, termasuk dalam perubahan moral masyarakat. Kelebihan yang mereka
miliki juga banyak, kendati kelemahan-kelemahannya juga tidak dapat dipungkiri
karena disebabkan beramal secara infirodi (single fighter). Mereka harus dilihat
sebagai asset umat yang berharga dan harus selalu berupaya menjalin silaturrahmi
(komunikasi) yang baik dalam rangka menuju ta’aruf (berkenalan), tafahum
(saling mengerti), ta’awun (kerjasama) dan selanjutnya takaful (saling menopang)
serta berikutnya menuju tauhidul ummah (penyatuan potensi umat).
Dalam meniti liku dan lurah-lurah perjalanan ini kalaulah seorang Da’i
tidak berada di bawah lindungan Allah Subhanahu Wata’ala, tidak berhubung
terus dengan Nya, tidak bertawakkal kepadaNya, tidak berpegang kepada
KitabNya dan tidak pula mengikuti Sunnah NabiNya maka sebenarnya ia sedang
berada di ambang bencana dan musibah yang besar.5
Adapun rintangan yang di hadapi oleh pendakwah dari masa terdahulu,
hingga masa kontenporer saat ini dan di masa depan tentulah hampir sama, namun

5

Fathi Yakan, op.cit,hal.6

9

pada dasarnya dakwah di masa depan kita lebih di permudah dengan adanya
media elektronik yang mampu mempermudah kita dalam berdakwah. Untuk lebih
jelasnya rintangan yang di hadapi oleh pendakwah sebagai berikut:
a. Orang Mukmin Yang Dengki Kepadanya
Sebagaimana diketahui hasrad adalah penyakit hati yang amat berbahaya.
Hasrad boleh mengikis Iman seseorang Mukmin jika ia tidak cepat kembali
siuman, bertaubat kepada Tuhan dan tidak dilimpahi ‘Inayah dan Rahmat
Subhanahu Wata’ala. Tepat seperti yang apa disabdakan oleh Rasulullah
Sallallahu’alaihi Wasallam:
“Penyakit umat

sebelum kamu telah menular kepada kamu; yaitu hasrad

dengki dan permusuhan. Permusuhan tersebut ialah pengikis atau pencukur, Saya
tidak maksudkan ia mencukur rambut, tetapi (yang saya maksudkan) ialah ia
mengikis agama.” (Hadith riwayat Al-Baihaqi)
Rasulullah Sallallahu’alaihi Wasallam bersabda
“Bencana melepaskan dua ekor serigala lapar di dalam kandang kambing tidak
lebih besar daripada bencana yang menimpa pegangan agama seorang Muslim
dan sifat serakah terhadap harta (tamakkan harta) dan hasad dengki.
Sesungguhnya sifat hasad memamah segala kebaikan persis seperti api menjilat
kayu kering.” (Hadith riwayat Al-Tirmizi)
Faktor yang Membuat Hasrad Dengki
Di dalam Kitab Ihya’ ‘Ulumuddin karangan Imam Al Ghazzali radiyalla’anhu
disimpulkan sebab-sebab yang menimbulkan perasaan hasrad dengki tersebut.
1. Perasaan Permusuhan dan Kebencian
Ini adalah sebab yang paling banyak menimbulkan kedengkian.
Kerana sesiapa yang telah disakiti oleh seseorang lain atas sebab-sebab
tertentu atau menyangkalnya dalam tujuan-tujuan tertentu lantaran
10

alasan-alasan tertentu, hatinya pasti marah lalu membenci orang yang
menyakitinya itu, maka tertanamlah bibit dengki dalam dirinya.
Dengki mengundang perlakuan yang aggresif untuk memuaskan
hatinya.
Pendekata perasaan hasad dengki sentiasa bergandingan dengan
perasaan marah dan permusuhan.
2. Merasa Diri Mulia
Perasaan ini manifestasinya ialah

seseorang itu merasa keberatan

kalau ada sesiapa yang dianggapnya mengatasi dirinya. Dia tidak rela
kalau ada orang lain melebihinya. Kalau ada orang-orang sepertinya
yang mendapat lebih pangkat, kuasa, ilmu dan harta; dia bimbang
kalau-kalau orang tersebut akan bersikap takabbur terhadapnya. Dia
tidak boleh tahan dengan sikap mengatasi yang ditunjukkan oleh
saingannya itu. Malah ia tidak boleh menerima apa yang dirasakannya
sebagai sikap mengatasinya.
3. Takabbur
Jelasnya seorang itu mempunyai watak membesarkan diri terhadap
orang lain, Selalu memperkecilkan dan memperhambakan seseorang.
Ia menganggarkan seseorang itu mematuhinya. Apabila orang
berkenan menerima atau memperolehi sesuatu kurnia ia khuatir kalaukalau orang itu tidak lagi dapat merelakannya. Akhirnya orang yang
telah mendapat kurnia tersebut akan enggan mengikutinya. Atau boleh
jadi ia menganggap orang tersebut akan coba pula menyainginya. 6
Dari serangkaian diatas hanyalah sedikit contoh dari Hasrad dengki
yang dapat menimbulkan tantangan para pendakwah untuk bias
melewatinya di masa yang akan dating.
6

Fathi Yakan,Op.cit, hal.7-13

11

b. Orang Munafiq Yang Benci Kepadanya
Halangan kedua yang dihadapi oleh para da’ei Muslim ialah kebencian dan tipudaya golongan munafiqun. Orang-orang yang munafiq memang ada di manamana dan dalam zaman apa pun sepanjang sejarah tidak sunyi dan kewujudan
mereka. Ini adalah kerana motif dan karenah kemunculan golongan ini memang
ada dan mungkin wujud bila-bila masa.
Manusia Munafiq mempunyai sifat-sifat dan perwatakan tertentu. Rasulullah telah
menerangkan ciri-ciri mereka supaya dikenali oleh para Mukminin. Dengan
demikian mereka dapat menghindarkan diri dari bahaya mereka. Antara Hadits
Rasulullah yang berkaitan ialah sabda beliau.
“Ada tiga sifat; siapa yang.memilikinya maka dia adalah Munafiq walaupun ia
berpuasa, solat, naik haji, mengerjakan umrah dan mengaku muslim. Iaitu orang
yang berdusta bila berkata, mungkir bila berjanji dan mengkhianati amanah.”
(Riwayat Abu Ya’li).7
Angkatan dakwah Islam sepanjang sejarah tidak pernah terlepas dari ancaman
dan angkara golongan manusia seperti ini. Mereka tampil untuk merosak,
menimbulkan

keraguan

terhadap

pendakwah.

Kadang-kadang

mereka

membonceng untuk meraih untung dan mendapat matlamat tertentu. Semasa hayat
Rasulullah golongan Munafiq ini tidak pernah diam. Asal ada sahaja kesempatan
pasti mereka eksploit untuk tujuan-tujuan mereka yang tersendiri. Allah
mengungkapkan niat mereka dengan firmannya:

       
   
“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru)
menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya".
7

Fathi Yakan,Op.cit, hal.21

12

C. Strategi Dakwah Masa Depan
Dalam dakwah masa depan tentunya kita akan dituntut untuk lebih kreatif
dalam menyajikan dakwah. Dakwah yang bernuansa menyegarkan umat agar
tidak jenuh dengan dakwah yang bersifat monoton tentunya.
Tentunya menjadi pekerjaan Rumah para Da’i dalam menyajikan dakwah di
masa depan dengan berbagai ke adaan yang berbeda, dakwah masa depan
merupakan dakwah yang sangat penting bagi perkembangan agama islam karena
demasa depan tak mungkin di pungkiri lagi bahwa manusia akan meninggalkan
urusan yang berbau akhirat dan kebih mengutamakan kehidupan dunia yang
semakin maju.
Berikut Strategi dakwah yang perlu di terapkan oleh para Da’i di masa yang
akan datang yang tentunya akan mempermudah dalam berdakwah.
1. Kepemimpinan Dalam berdakwah
Perlunya kepemimpinan dalam dakwah, kendati dalam konsep dan teorinya
meniru gaya kepemimpinan Rasulullah dan para Sahabat. Model kepemimpinan
masyayikh tradisionil itu di antara cirinya ialah tidak ada yang berani mengkritik
dan memprotes keputusan atau keinginan sang pemimpin, kendati nyata-nyata
berlawanan dengan nilai-nilai Islam. Akhirnya, pemimpin diposisikan pada posisi
yang berlebihan, dan bahkan kadangkala melebihi Nabi, atau di Indonesia dikenal
dengan wali. Kurangnya keberanian dan kemauan membenahi model dan gaya
kepemimpinan yang tidak sesuai dengan spirit Islam itu sendiri, seperti model
masyayikh tradisonal, secara otomatis membuka peluang bagi para aktivis
harokah untuk mengkultuskan pemimpin, jama’ah dan partai mereka. Pada waktu
yang sama tidak akan pernah membuka peluang lahirnya kepemimpinan yang
lebih baik dan lebih berkualitas dari sebelumnya.
13

2. Strategi dakwah internal organisasi
Strategi dakwah internal organisasi adalah strategi dakwah yang
dikhususkan bagi anggota masing-masing organisasi. Dalam hal ini,
strategi internal organisasi cenderung dilaksanakan dengan memberikan
pengarahan kepada anggota organisasi akan hakekat Islam. Ketiga
organisasi keislaman di Desa Bangsri pada umumnya melandaskan
pemahaman anggota-anggota mereka dengan sunnatullah terkait dengan
perbedaan yang ada dan dialami oleh umat Islam.
3. Strategi dakwah eksternal
Strategi dakwah eksternal dilaksanakan oleh ketiga organisasi keislaman
di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri dengan cara menjalin silaturrahmi
antar anggota organisasi. Silaturrahmi yang dijalin tidak hanya
dilaksanakan dalam rangkaian acara keagamaan melainkan juga dalam
kegiatan-kegiatan sosial. Bahkan kegiatan-kegiatan sosial telah mampu
menjadikan ikatan persaudaraan antara anggota ketiga organisasi
keislaman

tersebut.

Kegiatan-kegiatan

sosial

tersebut

dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Kegiatan sosial perorangan
Kegiatan sosial perorangan yang membantu dalam mewujudkan upaya
ukhuwah Islamiyah adalah kegiatan-kegiatan hajatan perorangan.
Melalui undangan yang disebar tanpa membedakan antar organisasi
telah mampu menumbuhkan rasa persaudaraan. Hajatan yang
diselenggarakan tidak hanya berkaitan dengan acara-acara penting
dalam kehidupan namun juga menyangkut hajat-hajat lainnya seperti
pembangunan rumah maupun ikut membantu dalam pindah rumah dan
lain sebagainya.
b. Kegiatan sosial kelembagaan

14

Sama halnya dengan kegiatan sosial perorangan, kegiatan sosial
kelembagaan juga dilakukan dalam berbagai bentuk. Bentuk-bentuk
kegiatan sosial kelembagaan yang telah dapat menunjang strategi
dakwah menuju terciptanya ukhuwah Islamiyah.
c. Dakwah melalui media
Media dakwah merupakan salah satu unsur yang sangat penting
diperhatikan dalam aktivitas dakwah. Sebab sebagus apapun metode,
materi dan kapasitas seorang dai tanpa didukung dengan sebuah media
yang tepat seringkali hasilnya kurang efektif.
Aminuddin Sanwar (1986: 77-78), secara rinci membagi media
dakwah ke dalam enam macam, yaitu:
1) Dakwah melalui saluran lisan, yaitu dakwah secara langsung
dimana dai menyampaikan ajakan dakwahnya kepada mad’u.
2) Dakwah melalui saluran tertulis, yaitu kegiatan dakwah yang
dilakukan melalui tulisan-tulisan.
3) Dakwah melalui alat visual, yaitu kegiatan dakwah yang
dilakukan dengan melalui alat-alat yang dapat dilihat dan
dinikmati oleh mata manusia.
4) Dakwah melalui alat audio, yaitu alat yang dapat dinikmati
melalui perantaraan pendengaran.
5) Dakwah melalui alat audio visual, yaitu alat yang dipakai untuk
menyampaikan pesan dakwah yang dapat dinimati dengan
mendengar dan melihat.
6) Dakwah melalui keteladanan, yaitu bentuk penyampaian pesan
dakwah melalui bentuk percontohan atau keteladanan dari da’i

15

16

DAFTAR PUSTAKA

An-Nawawi Imam. Terjemah Syarah Shahiih Muslim (Kampung Melayu Jakarta
selatan,Mustaqim 2001)
Yakan

Fathi

Syeh,

2011

Rintangan

Perjuangan

Dalam

Kehidupan

Pendakwah(Karya Ilmiyah), info dakwah, 02 Desember 2014. http://dakwah.info

17

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERUBAHAN LABA DI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

18 254 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

STRATEGI ANGGOTA LEGISLATIF DALAM MEMPERKUAT HUBUNGAN DENGAN KONSTITUEN(Studi pada anggota DPRD Kabupaten Pamekasan Periode 2009-2014)

0 81 37

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

MANAJEMEN STRATEGI RADIO LOKAL SEBAGAI MEDIA HIBURAN (Studi Komparatif pada Acara Musik Puterin Doong (PD) di Romansa FM dan Six To Nine di Gress FM di Ponorogo)

0 61 21

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SEPEDA MOTOR HONDA MELALUI PENDEKATAN BOSTON CONSULTING GROUP PADA PT. MPM MOTOR DI JEMBER

7 89 18

ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN DIVIDEN KAS MASA DEPAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011)

10 68 54

TINJAUAN HISTORIS GERAKAN SERIKAT BURUH DI SEMARANG PADA MASA KOLONIAL BELANDA TAHUN 1917-1923

0 26 47