BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Example Non-Examples Melalui Permainan Terka Gambar untuk Meningkatkan Proses Pembelajar

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

  Berikut akan dijelaskan tentang setting dan karakteristik penelitian antara lain setting tempat, setting waktu penelitian, dan karakteristik subjek penelitian.

  3.1.1. Seting Tempat Penelitian

  Penelitian dilakukan di SD N Kopeng 02 terletak di Jl. Pangeran Diponegoro Km 13 Desa Kopeng kecamatan Getasan kabupaten Semarang, yang terletak dikaki gunung Merbabu, lingkungan ini dekat dengan tempat pariwisata dan lingkungan sekitar perkebunan sayur dan buah- buahan. Kondisi yang dekat jalan raya antar Salatiga - Magelang membuat suasana belajar di sekolah menjadi kurang nyaman karena ada kebisingan yang ditimbulkan oleh suara kendaraan yang sedang melintas.

  3.1.2. Seting Waktu Penelitian

  Penelitian dilakukan pada semester II, tahun ajaran 2014/2015 di SD N Kopeng 02. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah karena penelitian tindakan kelas memerlukan beberapa siklus, masing-masing siklus dilaksanakan minimal 3 kali pertemuan. Pertimbangan lain ialah mengenai mata pelejaran dan KD yang akan diajarakan yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang SK 8. Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda disekitar dan menyalin puisi anak. Rincian alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1. Jadwal PTK di SD N Kopeng 02 Bulan No Kegiatan Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

  1. Persiapan

  2. Perencanaan tindakan SIKLUS I

  Pertemuan I

  3. Pertemuan II Pertemuan III

  SIKLUS II Pertemuan I

  4. Pertemuan II Pertemuan III

  5. Analisis Data

  6. Pelaporan Dari perkiraan tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

  a. Tahap persiapan penelitian (Februari - Maret 2015) Tahap ini mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal penelitian, permohonana izin serta survei di sekolah yang direncanakan.

  b. Tahap pelaksanaan penelitian (April 2015) Tahap ini mencakup kegiatan – kegiatan yang dilakukan disekolah yang meliputi uji coba intrumen penelitian dan pengambilan data dan dokumentasi.

  c. Tahap analisis data penelitian ( Mei 2015) Tahap ini menganalisis dan pengelolan data dari pelaksanaan penelitian serta

3.1.3. Karakteristik Subjek Penelitian

  Pada awalnya berdirinya SD N Kopeng 02, keadaan lingkungn dan sosial masyarakatnya masih terbatas pada sektor pertanian dan perkebunan. Dari tahun ke tahun perubahan cukup pesat seiring dengan kemajuan teknologi. Kondisi masyarakat saat ini dengan adanya pariwisata, perdagangan dan mutasi penduduk membawa perubahan terhadap keadaan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat.

  Subjek penelitian adalah siswa kelas 2 SD N Kopeng 02 yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 11 perempuan dam 19 laki-laki. Saat pembelajaran berlangsung, anak cenderung dalam keadaan ramai karena jumlah siswa banyak yang laik- laki. Jika ditegur akan hening, tetapi setelah beberapa saat akan ramai kembali, untuk siswa putri masih bisa diatur, sedangkan siswa putra cenderung semuanyan ramai sendiri. Tetapi pada saat diberikan soal evaluasi, siswa dapat bersikap diam dan tenang.

  Latar belakang tingkat ekonomi sebagian besar keluarga dari siswa SD N Kopeng 02 adalah tingkat menengah ke bawah, orang tua siswa bekerja sebagia petani dan meratau diluar kota sebagai buruh, karenan sebagiab besar lulusan dari Sekolah Dasar. Sehingga mereka menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah atas pendidikan anak – anaknya dan sebagian besar siswa hanya belajar disekolah, ketika di rumah siswa minat belajarnya rendah karena orang tua kurang memberi motivasi untuk belajar lebih giat lagi, hal ini dapat menjadikan rendahnya hasil belajar siswa Bahasa Indonesia khususnya pada kemampuan atau aspek menulis.

3.2. Jenis dan Desain Penelitian

  Pada sub bab ini akan diuraikan jenis dan desain penelitian. Jenis penelitian akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dan desain penelitian akan membahas tentang rancangan penelitian yang akan di jadikan acuan

  3.2.1. Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang dilakukan adalah termasuk penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disebut PTK karena penelitian hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar dan mengajar, atau dalam proses pembelajaran. PTK timbul atau dilaksanakan karena ada kesenjangan atau perbedaan antara harapan dan kenyataan sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal atau keadaan yang sesuai dengan harapan dalam proses pembelajaran. Di dalam penelitian ini peneliti melakukan kerjasama dengan bantuan guru karena guru yang memahami karateristik siswa sehingga dalam penyampaian materi siswa akan lebih mudah memahami.

  3.2.2. Desain Penelitian

  Penelitian ini dilakasanakan dalam dua siklus dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2006:98) terdapat tiga tahap rencana tindakan, meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan atau observasi, dan refleksi. Rincian prosedur tindakan dapat digambarkan pada bagan 3.1.

  Refleksi Perencanaan Observasi Tindakan

  Refleksi Perencanaan Observasi Berdasarkan gambar diatas penelitian akan dilaksanakan melalui siklus 1 dan silkus 2, tahap awal peneliti perlu melakukan perencanan yaitu menyusun rencana pembelajaran yaitu RPP dan perlu menyiapkan media yang akan digunakan untuk membantu memperjelas materi yang akan disampaikan. Setelah melakukan persiapan peneliti bekerjasama dengan guru kelas melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan tahap perencanaan yang sudah dipersiapkan.

  Peneliti melakukan pengamatan dengan mengisi lembar observasi untuk guru dan lembar observasi siswa. Setelah tindakan akan dilakukan refleksi untuk mengetahui kurang dan lebihnya ketercapaian pembelajaran yang sesuai tujuan dan akan diperbaiki lagi pada siklus 2.

3.3. Variabel penelitian dan Defenisi Operasional

  Menurut Arikunto (2007:1) Variabel adalah suatu karakteristik dari objek yang nilainya untuk tiap objek bervariasi dan dapat dihitung atau diukur. Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

3.3.1. Variabel Bebas (Independent)

  Variabel bebas adalah variabel yang keberadaanya tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel berkedudukan tidak tergantung oleh variabel yang lain dan sebagai penyebab variabel yang lainnya. Variabel bebas dalam penelitian disimbolkan dengan huruf X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Example Non Examples dengan permainan terka gambar. Model pembelajaran Example Non Examples dengan permainan terka gambar yang digunakan guru dapat menarik perhatian siswa dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang akan dipelajari dan supaya bisa menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan.

  3.3.2. Variabel Terikat (Dependent)

  Variabel Dependent atau variabel terikat adalah unsur yang keberadaanya dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat yang dilambangkan dengan huruf Y, dalam penelitian ini ada dua variabel terikat atau dapat dilambangkan dengan dan

  . Variabel yang digunakan mengandung arti bahwa model pembelajan Example

  

Non Examples dengan permainan terka gambar mempengaruhi berupa proses

  pembelajaran dan berupa hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 2 SD N Kopeng 02. Pada penelitian ini yang diukur dan diutamakan pada aspek kognitif saja yaitu hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas 2 SD. Hasil belajar Bahasa Indonesia diperoleh dari evaluasi akhir melalui tes pada tahapan silkus I dan siklus II.

  3.3.3. Hubungan Antar Variabel

  Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

  X Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel

  Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa variabel X mempengaruhi 2 variabel . Penggunaan model pembelajaran Example Non – Examples mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil belajar.

3.4 Prosedur Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif yang merupakan perbaikan dari pembelajaran berdasarkan permasalahan yang dijumpai dikelas. menyiapkan alat peraga dan media yang akan digunakan untuk mengajar. Penulis juga sebagai observer yang melakukan pengamatan jalannya pelaksanaan pembelajaran dikelas.

  Berikut adalah rincian tindakan yang kan dilaksanakan yang terdiri dari dua dari dua siklus yaitu:

  SIKLUS 1

  3.4.1. Perencanaan (Planning)

  Dalam perencanaan awal ini perlu dilakukan secara baik untuk mencapai hasil yang baik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan, adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah: 1) Menyusun RPP. 2). Merencanakan berbagi kelompok – kelompok siswa. 3) Menyiapkan materi ajar berupa buku paket Bahasa Indonesia kelas 2. 4) Menyiapkan alat peraga yang dibutuhkan dalam kelompok. 5) Menyiapkan alat peraga berupa lembar observasi untuk menilai perkembangan belajar siswa. 6) Menyiapkan instrument penilaian hasil belajar yang berupa lembar evaluasi untuk melihat apakah keterampilan dalam menulis bisa meningkat.

  3.4.2. Tindakan (acting)

  Sesuai dengan standar proses bahwa pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir. Dalam kegiatan ini masih dijabarkan kedalam kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

  Adapun langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

  a. Kegiatan Pendahuluan Tahap pendahuluan atau tahap awal pembelajaran merupakan pengkondisian agar siswa siap dan tertarik melaksanaakan proses pembelajaran. Tahap ini berisi

  4) Guru memberi motivasi agar siswa siap untuk menerima pelajaran. 5) Guru mengajak untuk menyanyikan lagu. 6) Guru melakukan apersepsi.

  b. Kegiatan Inti Penerapan model pembelajaran example non-examples antara lain: 1) melakukan

  Tanya jawab untuk menggali pengetahuan siswa agar lebih merangsang untuk berpikir. 2) memberi contoh gambar dan memberi materi sedikit sebagai penghantar. 3) menampilkan gambar yang sesuai dengan materi yang dipelajarai. 4) membagi siswa dalam kelompok untuk berdiskusi. 5) membagikan gambar untuk dianalisis bersama kelompok. 6) membimbing siswa dalam berdiskusi. 7) perwakilan kelompok menyampaikan pendapatnya didepan kelas. 8) meluruskan dan melakukan penguatan materi. 9) memberikan umpan balik terhadap siswa.

  c. Kegiatan Penutup Kegiatan Penutup merupakan kegiatan akhir dari pembelajaran yang sudah berlangsung adapun kegiatanya antara lain: 1) menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. 2) menanyakan materi yang belum dipahami. 3) memberi soal evaluasi.

3.4.3. Observasi ( Observing)

  Tahap observasi ini dilakukan peneliti selama melakukan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Penelitian melakukan pengamatan kepada aktivitas guru dan aktivitas siswa selama dalam proses pembelajaran dari kegiatan pendahuluan, inti sampai kegiatan akhir sesuai dengan tahapan model pembelajaran

  

Example Non Examples dengan permainan terka gambar. Dari aktivitas guru dan

  siswa yang sudah diamati dapat dinilai pada lembar observasi yang sudah terencana sebelumnya. Hasil yang diperoleh berupa data yang menggambarkan proses pembelajaran guru dan antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

3.4.4. Refleksi (Refkecting) Tahap ini penelitian melukakan refleksi terhadap proses kegiatan belajar.

  Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti sebagai observer terhadap keterlaksanaan tindakan guru kelas sesuai dengan model pembelajaran Example Non Examples dengan permainan Terka Gambar. Releksi dilakukan setiap akhir pembelajaran Bahasa Indonesia, tindakan refleksi ini dilakukan guna mengevaluasi atau mengetahui kekurangan dan hambatan yang terjadi pada saat proses pembelajaran yang berlangsung. Hasil evaluasi yang didapatkan dari refleksi ini dapat digunakan untuk perbaikan pada siklus II. Kegiatan dalam refleksi ini antara lain yaitu menilai hasil tes evaluasi menulis, membuat kesimpulan tentang proses pembelajaran yang sudah terlaksana pada Siklus I.

SIKLUS II

  Siklus II akan dilaksanakan jika kegiatan silkus I belum berhasil. Kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan sama seperti pada silkus I, tetapi waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian dengan kompetensi dasar yang berbeda pula. Pelaksanaan siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus I. Pelaksanaan siklus II melalui tahap yang sama dengan siklus I dengan tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Harapan dari tindakan siklus II bisa berjalan lebih baik lagi dibandingkan dari siklus I karena pelaksanaan siklus II merupakan perbaikan dari kekurangan siklus I.

3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  Data dikumpulkan baik secara manual maupun melalui foto, khususnya untuk data langsung proses. Data ini digunakan untuk melihat proses pelaksanaan model Prosedur dalam teknik dan instrument pengumpulan dari berbagai data penelitian dapat melalui langkah-langkah sebagai berikut:

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data

  Sesuai dengan PTK dan sumber data, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Tes

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan siswa dalam mengerjakan evaluasi soal dengan materi mendiskripsikan tumbuhan atau binatang disekitar secara sederhana dengan bahasa tulis. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Instrumen tes yang digunakan untuk mengumpulkan data keterampilan menulis. Guru membuat pedoman penilaian pada rubrik penilain sebagai berikut:

  

Tabel 3.2

  Instrumen Penilaian Menulis kalimat sederhana SD N Kopeng 02

  Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Aspek yang dinilai kreteria

  A B C Kelengkapan Ketepatan Penulisan Kerapian

  Penulisan huruf dari Huruf Kapital pada penulisan setiap kata Awal Kalimat

  1

  2

  3

  4

  1

  2

  3

  4

  1 2 3 4 3: Baik sekali 2: Baik 1: Kurang Keterangan :

  a. Skor 3 apabila siswa dapat menuliskan 2 kalimat yang terdiri dari lebih dari 8 kata dengan ketepatan penulisan huruf dan kerapian penulisan yang benar.

  b. Skor 2 apabila siswa dapat menulis 1 kalimat yang terdiri lebih dari 4 kata dengan ketepatan penulisan huruf dan karapian penulisan yang benar c. Skor 1 apabila siswa dapat menuliskan 1 kalimat yang terdiri 3 kata dengan ketepatan penulisan huruf dan kerapian tulisan dengan benar.

  d. Skor 0 apabila siswa dapat menuliskan hanya dua kata dalam satu kalimat dengan ketepatan penulisan huruf dan kerapian tulisan dengan benar.

  Menghitung skor dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

A+B+C

  N=

  

X

  100

  9

  b. Observasi Untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan teknik observasi. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru dalam proses pembelajaran.

  c. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan sebagai data awal penelitian yang diperlukan sebagai data awal penelitian yang berupa jumlah siswa, daftar nama siswa dan daftar nilai siswa kelas 2 SD N Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.

3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data

  Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaiatan dengan hasil belajar Bahasa Indonesia adalah:

  Tes a.

  Hasil tes yang diperoleh juga digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang kaan diambil dalam memperbaiki proses pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus dan evaluasi dilakukan di akhir siklus untuk mengetahui kemampuan siswa pada setiap siklus.

  Dalam penyusunan soal tes, diawali dengan penyusunan kisi-kisi yang mencakup sub pokok bahasan, kemampuan yang diukur, indikator soal, serta jumlah butir soal yang telah dibuat.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas 2 SD N Kopeng

  

02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015

Siklus 1

Standar Kompetensi Dasar Indikator No

Kompetensi soal 8.

  8.1.

  8.1.1. 2, 5, 7

  Menulis permulaan Mendiskripsikan Menuliskan minimal dua dengan tumbuhan atau binatang ciri – ciri tumbuhan yang mendeskripsikan Disekitar secara sudah ditentukan dengan benda di sekitar sederhana dengan bahasa tulis yang dan menyalin puisi bahasa tulis. sederhana. anak.

  8.1.2. 1, 3, 6

  Menuliskan minimal dua ciri – ciri hewan yang sudah ditentukan dengan bahasa tulis yang

  

Tabel 3.4.

Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas 2 SD N Kopeng

02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015

  

Siklus 1I

Standar Kompetensi Indikator Nomor Soal Kompetensi Dasar Pembelajaran 8.

  8.2. Menulis minimal

  A nggrekku

  Menulis Menyalin satu kalimat dalam permulaan puisi anak puisi anak dengan dengan dengan huruf huruf tegak

  1. meski pun kau bunga

  mendeskripsi tegak bersambung yang kan benda di bersambung rapid an

  l angka

  sekitar dan yang rapi. memperhatikan menyalin penggunaan huruf

  2. kau masi h menj adi

  puisi anak kapital pada awal

  bunga teri ndah kalimat.

  • 3. warnamu bermacam

  macam 4. ungu, puti h dan merah muda 5. mahal mahkota kel opakmu

  • 6. taman taman

  menj adi i ndah

  Observasi b.

  Observasi atau pengamatan adalah cara pengumpulan data untuk memperoleh informasi melalui pengamatan langsung terhadap bidang pengembangan pembiasaan dan bidang pengembangan kemampuan dasar yang dilakukan sehari-hari secara terus menerus.

  Menurut Arikunto (2007:30) observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.

  Pedoman lembar observasi dalam penelitian ini ditunjukkan dengan tabel dibawah ini:

   Tabel 3.5.

Kisi – kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru Kelas 2 SD Negeri Kopeng 02

Langkah-langkah

pembelajaran Kegiatan atau indikator Item

  Pra pembelajaran Kesiapan ruang, alat, media, memeriksa 1, 2 kesiapan siswa Pendahuluan dan Mengkondisikan suasana kelas dan 3, 4 persiapan memeriksa kesiapan siswa

  Memberikan apersepsi Menyampaikan informasi tentang pembelajaran yang akan dilakukan

  Kegiatan inti Penguasaan Materi 5, 6, 7, 8, 9,

  Mengaitkan materi dengan materi lain yang 10, 11, relevan 12, 13,

  Memberi penjelasan tentang pendekatan 14, 15, atau strategi yang akan digunakan dalam 16, 17, pembelajaran yaitu dengan model Example

  Non – Examples 18, 19, kalimat sederhana 26, 27, Pembelajaran yang memicu dan memelihara

  28 keterlibatan siswa Penggunaan Bahasa

  Kegiatan akhir Melakukan refleksi 29, 30, Menyimpukan pembelajaran dan menyusun

  31 rangkuman Penilaian akhir dan tindak lanjut

  Jumlah

  31 Tabel 3.6. Kisi – kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas 2 SD N Kopeng 02 Langkah-langkah

pembelajaran Kegiatan atau Indikator Item

  Kegiatan pra Menempati tempat duduk masing – 1, 2 pembelajaran masing Kesiapan menerima pembelajaran

  Kegiatan awal Mampu menjawab apersepsi 3, 4 Menyimak tujuan pembelajaran

  Kegiatan Inti Memperhatikan penjelasan materi 5, 6, 7, 8, 9, Aktif saat proses pembelajaran dengan 10, 11, 12, penerapan model Example Non – 13, 14, 15,

  16, 17, 18,

  Examples melalui permainan terka

  19, 20, 21, gambar 22, 23, 24,

  Keterlibatan siswa memanfaatkan 25, 26, 27, media yang tersedia 28, 29, 30,

  Penilaian proses dan hasil belajar 31, 32

  Penggunaan bahasa Kegiatan akhir Membuat rangkuman pembelajaran 33, 34

  Mengerjakan evaluasi dengan baik

  Jumlah

  34 a. Menghitung rentang data

  R = Skor Maksimal – Skor Minimal

  Skor maksimal adalah jumlah indikator aktivitas guru maupun siswa dikalikan dengan kriteria penilaian maksimal (4), sedangkan skor minimal adalah jumlah indikator aktivitas guru maupun siswa dikalikan dengan kriteria penilaian minimal (1).

  b. Menghitung Jumlah Kelas Interval

  K = 1 + 3,3 log n n = jumlah indikator aktivitas guru maupun siswa.

  c. Menghitung Panjang Kelas

  P =

  Demikian rentang aktivitas guru dan siswa sesuai dengan rumus diatas:

Tabel 3.7 Kriteria Skor Aktivitas Guru dan Siswa

  

Rentang Kriteria Guru Rentang Kreteria Siswa

Guru Siswa

  31 – 50 Sangat kurang 34 – 54 Sangat kurang 51– 70 Kurang 55 – 75 Kurang 71 – 90 Cukup baik 76 – 96 Cukup baik 91 – 110 Baik 97– 117 Baik 111 – 130 Sangat baik 118 – 138 Sangat baik

c. Dokumentasi

  Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan sebagai data awal penelitian yang diperlukan sebagai data awal penelitian

3.6. Validitas dan Reliabilitas Data Dalam sub bab ini akan dibahas mengenai uji validitas dan uji reliabilita.

3.6.1. Validitas

  Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Uji validitas instrumen dilakukan oleh bantuan SPSS 16 for window. Penelitian menggunakan acuan toleransi kesalahan sebesar 5% dengan taraf kepercayaan 95%. Pelaksanaan uji validitas dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa maka jumlah tabel tabel responden (N) = 31, dengan menggunakan data r maka didapat nilai r = 0,355 dengan taraf signifikasi 5%. Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang tabel ditentukan ( r = 0,355) maka item dianggap valid, apabila kurang dari batasan yang tabel ditentukan ( r = 0,355) maka item dianggap tidak valid. Kriteria tinggi rendahnya validitas menggunakan pedoman koefisien korelasi menurut Wardani, dkk (2012:344) sebagai berikut: 0,00 – 0,20 : dianggap tidak ada validitas 0,21 – 0,40 : validitas rendah 0,41 – 0,60 : validitas sedang 0,61 – 0,80 : validitas tinggi 0,81 – 1,00 : validitas sempurna

Tabel 3.8 Validitas Instrumen Penelitian Siklus I

  Item Indikator KATEGORI

  Soal Validitas Validitas Validitas

  Valid Randah Sedang Tinggi

  Menuliskan minimal dua ciri-ciri 1,2,3 2 1,3 tumbuhan yang sudah ditentukan dengan bahasa tulis sederhana Menuliskan minimal dua ciri-ciri hewan 5,7,9,1 5 7,10

  9 yang sudah ditentukan dengan bahasa tulis sederhana

Tabel 3.9 Validitas Instrumen Penelitian Siklus I I

  Indikator Item KATEGORI Soal

  Validitas Validitas Validitas Valid

  Randah Sedang Tinggi Menulis minimal satu kalimat dalam 2,3,5,6, 2,6 3 5,7,8,10 puisi anak dengan huruf tegak 7,8,10 bersambung yang rapid dan memperhatikan penggunaan huruf kapital pada awal kalimat.

3.6.2. Uji Reliabilitas

  Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrument. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16 for window dengan menggunakan

  

Cronbach alpha. Untuk meningkatkan reliabilitas soal penelitian ini menggunakan

koefisien reliabilitas berdasarkan nilai alpha menurut Wardani,dkk (2011:344).

  Pedoman koefisien kolerasi reliabilitas sebagai berikut: ≤ 0,20 : Kurang reliabel < 0,40 – 0,20 : Agak reliabel <0,60 – 0,40 : Cukup reliabel < 0,80 – 0,60 : Reliabel 0,80 – 1,00 : Sangat Reliabel Berikut ini hasil Uji Reliabilitas soal siklus 1 dan siklus 2 :

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus 1

  Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items .861

  10

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus 2

  Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items .846

  10 Hasil reliabilitas dari tabel 3.9 dan tabel 3.10 diperoleh angka koefisien alpha siklus I 0,861 dan siklus II 0,846 yang artinya instrument memiliki tingkat sangat reliabilitas. Dengan demikian tes yang penulis susun dapat digunakan dalam penelitian.

3.7 Tingkat Kesukaran Instrumen

  Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan reliabilitas juga harus memperhatikan keseimbangan dari tingkat kesukaran soal tersebut. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan siswa dalam menjawab soal, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentu proporsi dan kreteria soal termasuk mudah, sedang, dan sukar. Menurut Wardani, dkk (2012:338) cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal sebagai berikut:

  

P =

  P = indek kesukaran untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = banyaknya siswa yang memebrikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12 Taraf Kesukaran Soal Siklus I Indikator Nomor Kategori

  Item Mudah Sedang Sukar Valid

  Menuliskan minimal dua ciri-ciri tumbuhan 1,2,3 2 1,3 yang sudah ditentukan dengan bahasa tulis sederhana Menuliskan minimal dua ciri-ciri hewan yang 5,7,9,1 7,9,10

  5 sudah ditentukan dengan bahasa tulis sederhana

  Hasil dari tabel 3.11 maka dapat diketahui taraf kesukaran soal pada siklus I dengan kreteria mudah sebanyak 1 soal nomor 2, kriteria sedang sebanyak 5 soal yaitu nomor 1, 3, 7, 9 dan 10 sedangakn kreteria sukar sebanyak 1 soal yaitu nomor 5.

Tabel 3.13 Taraf Kesukaran Soal Siklus II Indikator Nomor Kategori

  Item Mudah Sedang Sukar Valid

  Menulis minimal satu kalimat dalam 2,3,5,6,7,8 6 3,5,78,

  2 puisi anak dengan huruf tegak ,10 10 bersambung yang rapi dan memperhatikan penggunaan huruf kapital pada awal kalimat.

  Hasil dari tabel 3.12 maka dapat diketahui taraf kesukaran soal pada siklus II dengan kreteria mudah sebanyak 1 soal nomor 6, kriteria sedang sebanyak 5 soal yaitu nomor 3,5,7,8 dan 10 sedangakan kreteria sukar sebanyak 1 soal yaitu nomor 2.

3.8 Indikator Kinerja

  Untuk mengukur keberhasilan setiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolok ukuranya adalah ketuntasan belajar yaitu pencapaian nilai KKM ≥ 65. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai KKM ≥ 65 maka dikatakan berhasil atau tuntas dan apabila sebanyak KKM ≥ 80 % dari 30

Tabel 3.14 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar

  Kriteria Kemampuan Keterangan ≥ 65 Tuntas < 65 Tidak Tuntas

3.9. Analisis Data

  Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes awal, nilai tes setelah siklus I, dan nilai tes siklus II. Data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Analisis data terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut:

3.9.1. Data kuantitatif

  Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantatif berupa hasil belajar dengan cara presentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individu jika siswa tersebut mampu mencapai skor maksimal ≥ 65 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 ini jumlahnya 80 % dari jumlah seluruh siswa yaitu 30 siswa dan masing–masing dihitung dengan menggunakan rumus.

  Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut: Jumlah nilai

  X 100 %

  Ketuntasan individu = junlah nilai maksimal

  Jumlah siswa yang tuntas belajar X 100%

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Semester II Tahun Pelaj

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Semester II Tahun Pelaj

0 9 93

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor IPA pada Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 04

0 1 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor IPA pada Siswa Kelas V SDN Kutowinangun

0 1 23

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor IPA pada Siswa Kelas V SDN Kutowina

0 0 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor IPA pada Siswa Kelas V

0 0 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor IPA pada Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 04 Salatiga Semester II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor IPA pada Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 04 Salatiga Semester II

0 0 101

BAB 1 PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Example Non-Examples Melalui Permainan Terka Gambar untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 2 SD N

0 0 7

2.1.1. Pembelajaran Bahasa Indonesia - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Example Non-Examples Melalui Permainan Terka Gambar untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

0 0 18