BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor IPA pada Siswa Kelas V

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di SDN Kutowinangun 04 Salatiga SDN Kutowinangun 04 dan alamat sekolah berada di Jalan Butuh No. 1 A Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir Salatiga. Mengenai kondisi fisik SDN Kutowinangun 04, secara umum gedung SDN Kutowinangun 04 sudah sangat mendukung untuk kegiatan pembelajaran. Dengan halaman yang luas sehingga dapat dijadikan sebagai tempat bermain siswa, dan dilengkapi dengan pagar yang mengelilingi sekolah agar para siswa berada di lingkungan yang aman selama pembelajaran. Penelitian ini di laksanakan pada siswa kelas V SDN Kutowiangun Salatiga. Jumlah siswa adalah 34 siswa, dimana siswa laki-laki adalah 20 siswa dan siswa perempuan adalah 15 siswi. Berdasarkan data awal, diketahui bahwa 56% siswa belum lulus KKM pada mata pelajaran IPA, oleh karena itu diperlukan sebuah penelitian tindakan untuk mengubah kondisi tersebut.

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1. Kondisi Awal

  Kondisi sebelum sebelum tindakan di mana konsisi tersebut belum diberikan tindakan menggunakan Problem Based Learning. Rendahnya hasil belajar siswa kelas V di SDN Kutowinangun 04 Salatiga ini dikarenakan, kurangnya penerapan Model pembelajar yang inovatif dalam pembelajaran IPA. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran dimana pada saat proses pembelajaran peran guru lebih dominan dan masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Sehingga dari 34 siswa pada kelas V SDN Kutowinangun 04 hanya 15 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sedangkan

  19 siswa belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari siswa kelas V di SDN Kutowinangun 04 semester II tahun pelajaran 2014/2015, penulis akan melakukan sebuah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning guna meningkatkan hasil belajar siswa yang dilakukan dalam dua siklus. Hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat dilihat pada tabel berikut :

  Tabel 4.1

Nilai Hasil Belajar Kondisi Awal

Siklus 1

  No Distribusi Nilai Keterangan Jumlah Siswa Persentase (%)

  1 < 50

  1

  3 Belum tuntas 2 50-59

  8

  23 Belum tuntas 3 60-69

  10

  30 Belum tuntas 4 70-79

  11

  32 Tuntas 5 80-89

  3

  9 Tuntas 6 90-100

  1

  3 Tuntas Jumlah 34 100 %

  Berdasarkan tabel 4.1 nilai hasil belajar kondisi awal nilai ulangan mata

  pelajaran IPA dapat dikatakan hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata

  pelajaran IPA masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM > 70), sebagian besar siswa masih memperoleh nilai dibawah KKM 70. Sebanyak 19 siswa dari total keseluruhan 34 siswa masih belum tuntas dalam mata pelajaran IPA, hanya ada 15 siswa yang berhasil tuntas dengan perolehan nilai melebihi KKM 70. Dari tabel tersebut diketahui perolehan nilai siswa pada rentang nilai antara < 50 sejumlah 1 siswa dengan persentase 3% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 50-59 sejumlah 8 siswa dengan persentase 23% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 60-69 sejumlah 10 siswa dengan persentase 30% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai antara 70-79 sejumlah 11 siswa dengan persentase 32% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 80-89 sejumlah 3 orang siswa dengan persentase 9% dari jumlah keseluruhan siswa dan rentang nilai 90-100 sejumlah 1 orang siswa dengan persentase 3% dari jumlah keseluruhan siswa. Dari daftar nilai pada kondisi awal (PraSiklus) nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 95 dan nilai terendah 45. (Untuk daftar nilai ulangan harian IPA semester I dapat dilihat pada lampiran 1 nilai kondisi awal). Rekapitulasi perolehan nilai berdasarkan interval nilai disajikan dengan diagram batang berikut ini :

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Kondisi Awal

  Sedangkan ketuntasan belajar siswa kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Presentase Ketuntasan Belajar Siswa Kondisi Awal Sebelum Tindakan No Nilai

  Keterangan Jumlah siswa Persentase (%) 1 < 70

  19

  56 Belum tuntas 2 > 70

  15

  44 Tuntas Jumlah 34 100 Rata-rata

  65 Nilai tertinggi

  95 Nilai terendah

  45 Berdasarkan pada tabel 4.2 diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar sebelum tindakan adalah 19 siswa dengan persentase 56% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 15 siswa dengan persentase 44%. Nilai tertinggi 95, nilai terendah 45, serta nilai rata-ratanya yaitu 65. Disamping itu dengan menghitung rata-rata kelas, diketahui bahwa siswa belum mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan yaitu 70. Pada kondisi awal ini proses belajar mengajar guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah). Siswa hanya mendengarkan, menunggu ditunjuk guru sehingga pembelajaran menjadi membosankan dan banyak siswa yang gaduh menggangu teman-temanya yang lain. Mengacu pada hasil belajar dan ketuntasan belajar belajar IPA siswa sebelum tindakan inilah direncanakan untuk dilakukan tindakan dalam rangka memperbaiki kondisi tersebut.

4.3 Siklus I

4.3.3.1 Perencanaan Pertemuan I

  Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain : gambar- gambar tentang bencana alam yang ada di Indonesia seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, angin puting beliung, dan longsor. Dan tidak lupa perangkat evaluasi yang berupa rubrik penilaian serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Dalam melaksanaan Problem Based Learning guru menciptakan suasana kelas yang aktif, kreatif dan menyenangkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar pendapat dalam proses pengumpulan data dan proses pemecahan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan melalui sebuah membentuk kelompok dimana 1 kelompok terdiri dari 6 sampai 7 siswa dan alokasi waktu yang digunakan dalam kegiatan diskusi ini adalah 30 menit. Sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan presentasi hasil pemecahan masalah adalah 20 menit.

  Pertemuan II

  Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II ini Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang Mengidentifikasikan cara mencegah peristiwa alam yang disebabkan oleh manusia. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain: gambar-gambar tentang mengidentifikasikan cara mencegah peristiwa alam yang disebabkan oleh manusia diantaranya reboisasi, kerja bakti membersihkan selokan, anak kecil membuang sampah pada tempatnya, terasering, cristiano ronaldo waktu datang ke Indonesia sebagai duta mangrove. Dan tidak lupa perangkat evaluasi yang berupa rubrik penilaian serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Dalam melaksanaan Problem Based Learning guru menciptakan suasana kelas yang aktif, kreatif dan menyenangkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar pendapat dalam proses pengumpulan data dan proses pemecahan masalah yang berkaitan dengan Mengidentifikasikan cara mencegah peristiwa alam yang disebabkan oleh manusia melalui sebuah artikel. Dalam proses diskusi dan pemecahan masalah guru berencana membentuk kelompok dimana 1 kelompok terdiri dari 6 sampai 7 siswa dan alokasi waktu yang digunakan dalam kegiatan diskusi ini adalah 20 menit. Sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan presentasi hasil pemecahan masalah adalah 20 menit. Dan 15 menit mengerjakan soal evaluasi.

4.3.3.2 Pelaksanaan Tindakan 4.3.2.1. Pertemuan I

  Pertemuan pertama pada siklus satu ini dilaksanakan pada hari kamis 26 maret 2015 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (70 menit). Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam pembuka, doa, mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran, dan tidak lupa guru mengabsen kelas. Guru mengajak siswa bertanya jawab sebelum memulai pelajaran.

  Pada tahap Problem Based Learning yang pertama adalah mengorientasikan peserta didik terhadap masalah lalu guru menunjukan beberapa gambar tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia antara lain banjir, gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, dan angin puting beliung. Kegiatan selanjutnya yaitu guru menggali pengetahuan dasar siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi peristiwa alam agar pemikiran siswa dapat terarah pada fokus permasalahan yang akan dipelajari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

  Pada tahap yang kedua adalah

  

Problem Based Learning

  mengorganisasikan peserta didik untuk belajar disini siswa dibagi menjadi 5 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 6

  • – 7 siswa. Kemudian guru membagikan secara acak artikel yang berhubungan dengan peristiwa alam dan juga lembar diskusi pada masing-masing kelompok. Kelompok mendiskusikan tentang apa penyebab terjadinya suatu peristiwa alam menurut artikel yang diperoleh dan juga siswa mendiskusikan dampak dari peristiwa alam tersebut.

  Pada tahap yang ketiga yaitu membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Guru berkeliling dan mengawasi jalanya diskusi serta membimbing kelompok apabila ada kesulitan. Dan guru juga mengecek pekerjaan setiap kelompok.

  Pada tahap yang keempat yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada tahap ini siswa mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya. Dan kelompok lain dipersilahkan untuk menanggapi hasil presentasi yang telah disampaikan. Kemudian siswa diberi kesempatan bertanya apabila terdapat hal- hal yang belum jelas.

  Dan pada tahap terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran. Pada tahap ini guru memberikan siswa dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan siswa. Dan tidak lupa guru memberikan penguatan-penguatan materi serta meluruskan kesalah yang disampaikan siswa dan guru menutup pembelajaran.

4.3.2.2. Pertemuan II

  Pertemuan kedua pada siklus satu ini dilaksanakan pada hari kamis 27 Maret 2015 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (70 menit). Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam pembuka, doa, mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran, dan tidak lupa guru mengabsen kelas. Guru mengajak siswa bertanya jawab sebelum memulai pelajaran.

  Pada tahap Problem Based Learning yang pertama adalah mengorientasikan peserta didik terhadap masalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran, serta memotivasi peserta didik lalu guru menunjukan beberapa gambar tentang cara mencegah peristiwa alam yang disebabkan oleh manusia. Kegiatan selanjutnya yaitu guru menggali pengetahuan dasar siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut agar pemikiran siswa dapat terarah pada fokus permasalahan yang akan dipelajari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

  Pada tahap Problem Based Learning yang kedua adalah mengorganisasikan peserta didik untuk belajar disini siswa dibagi menjadi 5 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 6

  • – 7 siswa. Kemudian guru
diskusi pada masing-masing kelompok. Kelompok mendiskusikan tentang cara pencegahan yang harus dilakukan supaya tidak terjadi bencana tersebut.

  Pada tahap yang ketiga yaitu membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Guru berkeliling dan mengawasi jalanya diskusi serta membimbing kelompok apabila ada kelompok yang mengalami kesulitan. Dan guru juga mengecek pekerjaan setiap kelompok.

  Pada tahap yang keempat yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada tahap ini siswa mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya. Dan kelompok lain dipersilahkan untuk menanggapi hasil presentasi yang telah disampaikan. Kemudian siswa di beri kesempatan bertanya apabila terdapat hal- hal yang belum jelas.

  Dan pada tahap terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran. Pada tahap ini guru memberikan siswa dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan siswa. Dan tidak lupa guru memberikan penguatan-penguatan materi serta meluruskan kesalah yang disampaikan siswa serta guru menutup pembelajaran.

4.3.3.3 Observasi

  Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua yang diamati adalah keseluruhan proses pembelajaran yang berlangsung di luar kelas maupun di dalam kelas. Fokus yang diamati adalah bagaimana penerapan metode Problem

  

Based Learning berbantuan media gambar dalam pembelajaran IPA. Berkenaan

  dengan penelitian ini, maka hal-hal yang menjadi pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu:

4.3.3.1 Kinerja Guru

  Kinerja guru yang diamati adalah ketika guru menerapkan metode berbantuan media gambar dalam pembelajaran IPA

  Problem Based Learning

  materi tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan.

  Berdasarkan hasil observasi kinerja guru dan siswa pada siklus I dalam pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media gambar terdiri dari 15 indikator pengamatan, diperoleh hasil sebagai berikut:

  Observasi kinerja guru siklus I pertemuan 1 dapat dilihat jumlah total adalah 39 dan rata-ratanya adalah 2,4 dari keseluruhan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learnig berbantuan media gambar dengan kategori baik.

  Dari hasil penilaian lembr observasi dapat dilihat pada aspek mengorientasikan peserta didik terhadap masalah dengan 4 indikator mendapatkan skor 10 dan rata-rata 2,5. Pada aspek mengorganisasikan peserta didik untuk belajar dengan 1 indikator mendapatkan rata-rata 2. Pada aspek membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok dengan 4 indikator mendapatkan skor 9 dan rata-rata 2,25. Pada aspek mengembangkan dan menyajikan hasil karya dengan 1 indikator mendapatkan skor 2 dan rata-rata 2. Pada aspek menganalisis dan mengevaluasi proses dengan 5 indikator mendapatkan skor 13 dan rata-rata 2,26. Hasil ini disajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1 Aspek Indikator Skor Skor

  No

  Rata-rata Mengorientasikan peserta 1.

  1 Melakukan apersepsi

  3

  didik terhadap masalah 2.

  Memberikan motivasi

  2 Menyampaikan 3.

  2,5

  kompetensi yang

  2

  akan dicapai

  4. memperlihatkan

  media gambar

  3

  sebagai masalah awal Mengorganisasikan peserta

  5.

  2 membagi siswa

  didik untuk belajar kedalam beberapa

  2

  2

  

kelompok

Membimbing penyelidikan

  6.

  3 membimbing siswa

  individual dan maupun dalam kegiatan

  3 2,25

  kelompok diskusi

  7. memberi perhatikan pada kelompok yang

  2

  kurang memahami

materi

  8. mengawasi dan membantu jalannya

  2

  

diskusi

  9. merespon dengan baik

  pada siswa yang

  2

  

bertanya

Mengembangkan dan

  10.

  4 meminta perwakilan

  menyajikan hasil karya siswa untuk mempresentasikan

  2

  2

  hasil diskusi di depan kelas Menganalisis dan 11.

  5 menanyakan pendapat

  mengevaluasi proses tentang hasil

  2

  presentasi kelompok kepada kelompok lain

  12. menyimpulkan materi

  2

  pembelajaran 13. menanyakan kepada siswa tentang

  2,6

  3

  pelajaran yang telah

diikutinya

  14. menyampaikan materi yang akan diajarkan

  3

  untuk pertemuan berikutnya menutup pelajaran 15.

  3 Jumlah

  36 Rata 2,4

  • – Rata Hasil Observasi

  Dalam pertemuan 2 aktivitas guru sudah mulai mengalami peningkatan dengan menerapkan model Problem Based Learning berbantuan media gambar, walaupun belum terlalu baik. Untuk keseluruhan dapat dijabarkan sebagai berikut. Dari tabel observasi kinerja guru siklus I pertemuan 2 dapat dilihat jumlah total adalah 41 dan rata-ratanya adalah 2,73 dari keseluruhan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learnig berbantuan media gambar dengan kategori baik. Dari hasil penilaian lembr observasi dapat dilihat pada aspek mengorientasikan peserta didik terhadap masalah dengan 4 indikator mendapatkan skor 12 dan rata-rata adalah 3. Pada aspek mengorganisasikan peserta didik untuk belajar dengan 1 indikator mendapatkan skor 2 dan rata-rata

  2. Pada aspek membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok dengan 4 indikator mendapatkan skor 11 dan rata-rata 2,75. Pada aspek mengembangkan dan menyajikan hasil karya dengan 1 indikator mendapatkan skor 2 dan rata-rata 2. Pada aspek menganalisis dan mengevaluasi proses dengan 5 indikator mendapatkan skor 14 dan rata-rata 2,8. Penjabaran diatas disajikan pada tabel 4.3 dibawah ini:

  3

  pada siswa yang

bertanya

  9. merespon dengan baik

  3

  3 8. mengawasi dan membantu jalannya

diskusi

  7. memberi perhatikan pada kelompok yang kurang memahami

materi

  3 2,75

  6. membimbing siswa dalam kegiatan

diskusi

  individual dan maupun kelompok

  3 Membimbing penyelidikan

  2

  2

  didik untuk belajar 5. membagi siswa kedalam beberapa

kelompok

  2 Mengorganisasikan peserta

  media gambar sebagai masalah awal

Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2

  4. memperlihatkan

  2

  kompetensi yang akan dicapai

  3. Menyampaikan

  3

  Memberikan motivasi

  3 2.

  4

  Melakukan apersepsi

  didik terhadap masalah 1.

  1 Mengorientasikan peserta

  Aspek Indikator Skor Skor Rata-rata

  No

  2

  2 13. menanyakan kepada siswa tentang pelajaran yang telah

diikutinya

  2,73

  menyajikan hasil karya 10. meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

  2

  2

  5 Menganalisis dan

  mengevaluasi proses 11. menanyakan pendapat tentang hasil presentasi kelompok kepada kelompok lain

  2 2,8

  12. menyimpulkan materi pembelajaran

  4 Mengembangkan dan

  3 14. menyampaikan materi yang akan diajarkan untuk pertemuan berikutnya

  3

  15. menutup pelajaran

  4 Jumlah

  41 Rata

  • – Rata Hasil Observasi

4.3.3.2 Aktivitas Siswa

  Aktivitas siswa yang diamati adalah aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model Problem Based Learning berbantuan media gambar.Dari tabel observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan I jumlah total adalah 24 dan rata-ratanya adalah 2,4 dari keseluruhan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learnig berbantuan media gambar dengan kategori baik. Dari hasil penilaian lembr observasi dapat dilihat pada aspek mengorientasikan peserta didik terhadap masalah dengan 4 indikator mendapatkan skor 9 dan rata-rata 2,25. Pada aspek mengorganisasikan peserta didik untuk belajar dengan 1 indikator mendapatkan skor 2 dan rata-rata 2. Pada aspek membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok dengan 1 indikator mendapatkan skor 3 dan rata-rata 3. Pada aspek

  Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya dengan 1 indikator mendapatkan skor 3 dan rata-rata 3. Pada aspek menganalisis dan mengevaluasi proses dengan 3 indikator mendapatkan skor 7 dan rata-rata 2,3. Hasil ini disajikan pada tabel 4.5 dibawah ini :

Tabel 4.5 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 1 Rata- No Aspek Indikator Skor rata skor

  1 Mengorientasikan 1. kesiapan dalam Menunjukkan 2 peserta didik pembelajaran terhadap masalah 2.

  3 Menjawab apersepsi dari guru 3. materi yang 2,25 Memperhatikan

  2 dijelaskan oleh guru

4. Aktif bertanya ketika proses

  2 pembelajaran Mengorganisasikan 5.

  2

  2 Berpartisipasi dalam kelompok 2 peserta didik untuk belajar

  3 Membimbing 6.

  3

  3 Ketertarikan siswa terhadap materi penyelidikan yang disajikan menggunakan media individual dan gambar maupun kelompok

  4 Mengembangkan dan 7.

  3

  3 Mempresentasikan jawaban didepan menyajikan hasil kelas karya

  5 Menganalisis dan 8.

  2 Memberikan tanggapan kepada hasil mengevaluasi proses jawaban kelompok lain yang maju di depan kelas 2,3

  9.

  3 Mampu membuat kesimpulan dari pembelajaran

  10.

  2 Merefleksi pembelajaran

  24 Jumlah 2,4 Rata-rata

  Siklus I pertemuan 2 dapat jumlah total adalah 26 dan rata-ratanya adalah 2,6 dari keseluruhan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learnig berbantuan media gambar dengan kategori baik. Dari hasil penilaian lembr observasi dapat dilihat pada aspek mengorientasikan peserta didik terhadap masalah dengan 4 indikator mendapatkan skor 10 dan rata-rata 2,5. Pada aspek mengorganisasikan peserta didik untuk belajar dengan 1 indikator mendapatkan skor 2 dan rata-rata 2. Pada aspek membimbing penyelidikan individual dan maupun kelompok dengan 1

  Mengembangkan dan

  indikator mendapatkan skor 3 dan rata-rata 3. Pada aspek

  

menyajikan hasil karya dengan 1 indikator mendapatkan skor 3 dan rata-rata 3. Pada

  aspek menganalisis dan mengevaluasi proses dengan 3 indikator mendapatkan skor 8 dan rata-rata 2,6. Dari penjabaran diatas dapat dilihat dari tabel 4.6 yang sudah disajikan berikut ini:

Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2 Rata- No Aspek Indikator Skor rata skor

  1 Mengorientasikan 1. kesiapan dalam Menunjukkan 2 peserta didik pembelajaran terhadap masalah 2.

  3 Menjawab apersepsi dari guru 3. materi yang 2,5 Memperhatikan

  3 dijelaskan oleh guru

4. Aktif bertanya ketika proses

  2 pembelajaran Mengorganisasikan 5.

  2

  2 Berpartisipasi dalam kelompok 2 peserta didik untuk belajar

  3 Membimbing 6.

  3

  3 Ketertarikan siswa terhadap materi penyelidikan yang disajikan menggunakan media individual dan gambar maupun kelompok

  4 Mengembangkan dan 7.

  3

  3 Mempresentasikan jawaban didepan menyajikan hasil kelas karya

  5 Menganalisis dan 8.

  3 Memberikan tanggapan kepada hasil mengevaluasi proses jawaban kelompok lain yang maju di depan kelas 2,6

  9.

  3 Mampu membuat kesimpulan dari pembelajaran

  10.

  2 Merefleksi pembelajaran Jumlah

  26 2,6 Rata-rata

4.3.3.3 Hasil Belajar Kognitif

  Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa ada siswa yang mendapatkan nilai pada rentang nilai < 50 terdapat 0 siswa dengan persentase 0%, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 50-59 terdapat 3 siswa dengan persentase 9%, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 60-69 terdapat 10 siswa dengan persentase 29%, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 70-79 terdapat 4 siswa dengan persentase 12%, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 80-89 terdapat 13 siswa dengan persentase 38%, siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 90-100 terdapat 4 siswa dengan persentase 12%.

  Tabel 4.7

Distribusi Nilai Hasil Belajar Kognitif Siklus I

Siklus 1

  No Distribusi Nilai Keterangan Jumlah Siswa Persentase (%)

  1 < 50 Belum tuntas 2 50-59

  3

  9 Belum tuntas 3 60-69

  10

  29 Belum tuntas 4 70-79

  4

  12 Tuntas 5 80-89

  13

  38 Tuntas 6 90-100

  4

  12 Tuntas Jumlah 34 100 %

  Berdasarkan tabel diatas juga diketahui bahwa terjadi perubahan jumlah persentase ketuntasan belajar siswa setelah diberikan tindakan pada siklus I. Sebelum tindakan, dikeahui sebanyak 15 siswa atau 44% yang lulus KKM. Hasil ini berubah setelah tindakan pada siklus I, dimana siswa yang lulus KKM menjadi 21 siswa dengan persentase 62% berkurang setelah diberikan tindakan pada siklus I menjadi 13 siswa dengan persentase 38%. Hasil perolehan siswa yang mendapatkan nilai masing-masing interval disajikan dalam diagram berikut ini :

Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Perolehan Siklus I Mengacu pada kriteria ketuntasan minimum 70, maka persentase

  ketuntasan belajar siswa naik dan tuntas maupun belum tuntas belajar sebelum tindakan diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar pada siklus I adalah 12 siswa dengan persentase 62% dan siswa yang belum tuntas adalah 13 siswa dengan persentase 38%. Dari penjabaran tersebut disajikan tabel 4.8 berikut ini

Tabel 4.8 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 1 Siklus

  

No Nilai Keterangan

Jumlah siswa Persentase 1 < 70

  13

  38 Belum tuntas 2 > 70

  21

  62 Tuntas Jumlah 34 100 Rata-rata

  75 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah

  55

  

Berikut ini disajikan dalam tabel nilai yang diperoleh siswa sebelum

  tindakkan dan sesudah tindakan pada siklus I disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.9 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif IPA Sesuai Kondisi

  

Awal Dengan Siklus I

No Kategori Kondisi Awal Siklus I

  1 Tuntas 15 44% 21 62%

  2 Belum Tuntas 19 56% 13 38% Jumlah 34 100% 34 100%

  

Dari tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa setelah diberikan tindakan

  siklus 1 terjadi peingkatan ketuntasan belajar, yaitu sebesar 18%. Meskipun meningkat akan tetapi peningkatan ini belum memberikan hasil yang di targetkan yaitu > 70% dari total siswa tuntas KKM. Berikut ini disajikan jumlah siswa yang tuntas belajar sebelum tindakan dan setelah tindakan pada siklus 1 melalui diagram dibawah ini :

Gambar 4.3 Perbandingan Ketuntasan Belajar

  Kondisi Awal Dengan Siklus I

  Berdasarkan hasil tes pada siklus I terlihat bahwa proses pembelajaran belum tuntas, belum tuntasnya pembelajaran pada siklus I disebabkan karena belum mencapai standart ketuntasan klasikal yaitu minimal 70% siswa yang tuntas KKM. Belum tuntasnya pembelajaran pasa siklus I disebabkan karena proses pembelajaran yang menerapkan model Problem Based Learning berbantuan media gambar belum terlaksana secara maksimal. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi guru dan siswa, masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan untuk mencapai hasil yang maksimal sehingga proses pembelajaran dapat dikatakan tuntas. Maka dari itu diakhir siklus I dilakukan refleksi untuk mencari permasalahan dan solusinya sehingga dapat melakukan perhatian di siklus 2.

4.3.3.4 Nilai Afektif

  Dalam penelitian ini selain mengukur peningkatan hasil belajar kognitif, penggunaan model Problem Based Learning berbantuan media gambar juga untuk mengukur peningkatan motivasi belajar pada matapelajaran IPA. Berikut ini adalah tabel 4.10 yaitu mengenai hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus I yang disajikan hasil tiap indikator pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.10 Nilai Hasil Belajar Afektif Siklus I

  Skor No Aspek Indikatoor Rata-Rata Rata-rata Tekun dalam Mengikuti pelajaran dengan baik 3,2

  1 3,25 belajar

  Mempelajari kembali materi yang 3,3 sudah dipelajari di rumah Ulet dalam Tidak suka menunda tugas 3,1

  2 menghadapi Tidak mudah putus asa dalam 3,3

  3,24 kesulitan belajar belajar Berlatih mengerjakan soal 3,3

3 Mandiri Menyelesaikan tugas sendiri 3,4 3,49

  dalam belajar Belajar tanpa harus disuruh 3,5

4 Berprestasi Belajar giat untuk berprestasi 3,0

  

dalam belajar Belajar untuk meningkatkan prestasi 3,4 3,46

Belajar agar menjadi juara kelas 3,7 Jumlah 33,2 13,44 Rata-rata 3,36

  Dari tabel hasil belajar afektif, pada aspek tekun dalam belajar memperoleh rta-rata 3,25. Pada aspek ulet dalam menghadapi kesulitan belajar memperoleh rata-rata 3,24. Pada aspek mandiri dalam belajar memperoleh rata-rata 3,49. Dan pada aspek berprestasi dalam belajar memperoleh rata-rata 3,46. Pada siklus I rata-rata dari perolehan skor keseluruhan hasil belajar afektif mencapai > 3 yaitu 3,36. Berdasarkan hasil rata-rata keseluruhan hasil belajar afektif pada siklus I termasuk dalam kategori termotivasi.

4.3.3.5 Nilai Psikomotor

  Dalam penelitian ini juga menilai unjuk kerja siswa dalam pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning berbantuan media gambar dalam pembelajaran IPA yang dilakukan peneliti didapat hasil sebagai berikut :

  Pada pertemuan pertama pada aspek kemampuan siswa menggunakan alat dan sikap kerja memperoleh rata-rata 2,6. Pada aspek kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan diperoleh skor rata-rata 2,6. Pada aspek kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya diperoleh skor rata-rata 2,4. Pada aspek kemampuan siswa dalam membaca gambar dan atau symbol diperoleh skor rata-rata 2,6. Pada aspek keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan memperoleh skor rata-rata 2,53.

  Pada siklus I pertemuan 1 rata-rata dari perolehan skor keseluruhan hasil belajar psikomotor mencapai< 3 yaitu 2,53. Berdasarkan hasil rata-rata keseluruhan hasil belajar psikomotor pada siklus I pertemuan 1 termasuk dalam kategori cukup. Sehingga hasil belajar psikomotor ini dapat dijadikan motivasi untuk pertemuan selanjutnya agar lebih bagus lagi. Hasil penjabaran diatas akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.11 Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siklus I Pertemuan 1 Rata- Skor No Aspek Indikator Rata Rata-rata

  1 Kemampuan siswa Kemampuan memahami sumber 2,8 menggunakan alat belajar yang diperoleh

  2,7 dan sikap kerja. Kekompakan kelompok dalam 2,6 diskusi

  2 Kemampuan siswa Melaksanakan tugas sesuai prosedur menganalisis suatu pekerjaan dan

  3,2 3,2 menyusun urutan pekerjaan.

  3 Kecepatan siswa Ketersesuaian waktu pengumpulan dalam mengerjakan laporan tugas yang

  2,6 2,6 diberikan kepadanya

  4 Kemampuan siswa Kemampuan memahami materi dalam membaca berdasarkan gambar yang disajikan 2,0 2,0 gambar dan atau symbol.

  5 Keserasian bentuk Kesesuaian laporan dengan tujuan dengan yang pembelajaran diharapkan dan

  2,8 2,8 atau ukuran yang telah ditentukan

  JUMLAH 13,3 RATA-RATA 2,62 Pada pertemuan kedua unjuk kerja skor rata-rata dari perolehan skor keseluruhan hasil belajar psikomotor mencapai rata-rata 3,0. pada aspek kemampuan siswa menggunakan alat dan sikap kerja memperoleh rata-rata 2,8. Pada aspek kemampuan siswa menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan diperoleh skor rata-rata 3,4. Pada aspek kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya diperoleh skor rata-rata 2,6. Pada aspek kemampuan siswa dalam membaca gambar dan atau symbol diperoleh skor rata-rata 3,2. Pada aspek keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan memperoleh skor rata-rata 3,2. Hasil penjabaran dari pertemuan 2 ini akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.12 Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siklus I Pertemuan 2 Rata- Skor No Aspek Indikator rata Rata-rata

  1 Kemampuan siswa Kemampuan memahami sumber 2,8 menggunakan alat belajar yang diperoleh 2,8 dan sikap kerja. Kekompakan kelompok dalam 2,8 diskusi

  

2 Kemampuan siswa Melaksanakan tugas sesuai prosedur 3,4 3,4

menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan.

  

3 Kecepatan siswa Ketersesuaian waktu pengumpulan 2,6 2,6

dalam mengerjakan laporan tugas yang diberikan kepadanya

  4 Kemampuan siswa dalam membaca gambar dan atau symbol.

  Kemampuan memahami materi berdasarkan gambar yang disajikan 3,2 3,2

  5 Keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan

  Kesesuaian laporan dengan tujuan pembelajaran

  3,2 3,2 JUMLAH 15,2 RATA-RATA 3,0

  Berdasarkan hasil rata-rata keseluruhan hasil belajar psikomotor memperoleh skor rata-rata 3,0 pada siklus I pertemuan 2 termasuk dalam kategori baik. Untuk rata-rata klasikal sudah mengalami peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan 1 memperoleh rata-rata 2,62 sedangkan pada siklus I pertemuan 2 mengalami penikatan yaitu memperoleh rata-rata 3,0. Sehingga pada pertemuan ini sudah mencapai indikator yang ditentukan penulis yaitu rata- rat sudah mencapai > 3. Dan perlu ditingkatkan lagi supaya menjadi lebih baik pada siklus 2.

4.3.3.6 Refleksi Siklus I

  Pada tahap ini, hal-hal yang perlu direfleksikan agar menjadi masukan pada tindakan siklus selanjutnya adalah data temuan baik temuan peneliti selama proses belajar mengajar berlangsung. Adapun data temuan yang perlu menjadi bahan refleksi adalah sebagai berikut : Berdasarkan refleksi pembelajaran siklus I, terdapat kelebihan dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu: a.

  Guru sudah baik melaksanakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan tentang peristiwa alam yang pernah terjadi di Indoesia.

  b.

  Guru sudah baik dalam membantu siswa dalam pembagian kelompok.

  c.

  Guru sangat bagus dalam menjelaskan materi kepada siswa.

  d.

  Guru sudah baik dalam membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran.

  e.

  Guru sudah baik dalam menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan siswa pun menjawab salam tersebut.

  f.

  Siswa merespon dengan baik apersepsi yang guru sampaikan dan memberikan tanggapan secara verbal mengenai materi sesuai pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.

  g.

  Dalam membacakan hasil diskusi sudah baik dan percaya diri.

  h.

  Semua siswa mengerjakan soal evaluasi secara individual dengan suasana yang kondusif. i.

  Siswa merespon penjelasan guru dengan baik saat guru menjelaskan materi pembelajaran. j.

  Siswa dengan guru menyimpulkan pembelajaran dengan baik.

  Namun berdasarkan refleksi pembelajaran siklus I, terdapat kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu : a.

  Guru lupa dalam menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai, guru hendaknya menjelaskan tujuan pembelajaran agar siswa itu paham mengenai tujuan apa ang akan dicapai dari materi yang akan dipelajari.

  b.

  Guru hendaknya mengingatkan murid yang gaduh ketika pelajaran.

  c.

  Guru hendaknya lebih memperhatikan kelompok yang kesulitan ketika diskusi. d.

  Guru hendaknya menjelaskan intruksi pengerjaan soal diskusi secara jelas supaya murid paham.

  e.

  Guru hendaknya memberi motivasi agar murid mempunyai rasa percaya diri yang lebih menanggapi kelompok yang sedang presentasi.

  f.

  Guru hendaknya membagi kelompok yang heterogen.

  g.

  Siswa kurang memahami beberapa materi yang akan mereka pelajari.

  h.

  Siswa hendaknya bisa tertib sketika berdiskusi. i.

  Siswa hendaknya berpartisipasi dalam kelompok sehingga ketika diskusi tidak hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan sedangkan yang lain hanya menonton. j.

  Siswa hendaknya berbagi tugas dalam ketika diskusi supaya semua anggota berperan aktif dalam diskusi. k.

  Siswa seharusnya menyimak dan memahami penguatan materi yang di sampaikan oleh guru Hasil tes yang diperoleh siswa siklus I terlihat masih ada 13 siswa yang belum tuntas dari 34 siswa, sehingga nilai rata-rata kelas yang diperoleh 75 dengan ketuntasan belajar klasikal 62%. Berdasarkan hasil tes siklus I terlihat bahwa proses pembelajaran belum tuntas, karena belum mencapai standart ketuntasan belajar secara klasikal yang telah ditetapkan yakni minimal 70%. Untuk mencapai ketuntasan belajar tersebut, dilaksanakan perbaikan pada proses pembelajaran siklus II dengan cara guru memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I.

  Berdasarkan hasil belajar afektif siklus I memperoleh skor rata-rata keseluruhan aspek 3,36. Dimana hasil rata-rata tersebut sudah dalam kriteria termotivasi. Dan hasil belajar afektif ini sudah memenuhi rata-rata indikator yang akan dicapai yaitu > 3. Psikomotor dinilai pada saat proses belajar berlangsung. Penialain psikomotor terdiri dari 5 aspek yakni, aspek kemampuan menggunakan alat dan sikap, aspek kecepatan siswa dalam mengerjakan tugas, aspek kemampuan siswa dalam membaca gabar, dan yang terakir aspek keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan . Pada hasil rata-rata penilaian psikomotor pada siklus I pertemuan 1 perolehan rata-rata 2,62. Dan pada siklus I pertemuan 2 perolehan rata-rata 3,0. Dan perlu ditingkatkan lagi supaya menjadi lebih baik pada siklus II.

4.4 Siklus II

4.4.1 Perencanaan Pertemuan I

  Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi dan beserta dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain : gambar-gambar tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi seperti pembakaran hutan, penebangan hutan secara liar,dan penambangan. Dan tidak lupa perangkat evaluasi yang berupa rubrik penilaian serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Dalam melaksanaan

  

Problem Based Learning guru menciptakan suasana kelas yang aktif, kreatif dan

  menyenangkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar pendapat dalam proses pengumpulan data dan proses pemecahan masalah yang berkaitan dengan kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi seperti pembakaran hutan, penebangan hutan secara liar, penambangan dan beserta dampaknya yang ditimbulkan bagi makhluk hidup dan lingkungan melalui berbagai sumber yang tersedia di perpustakaan. Dalam proses diskusi dan pemecahan masalah guru berencana membentuk kelompok dimana 1 kelompok terdiri dari 6 sampai 7 siswa dan alokasi waktu yang digunakan dalam kegiatan diskusi ini adalah 30 menit. Sedangkan alokasi waktu

   Pertemuan II

  Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II ini Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang kegiatan manusia yang dapat merubah permukaan bumi seperti pertanian lahan berpindah, pembangunan permukiman, dan pembangunan jalan tol beserta dampak yang ditimbulkan. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain: gambar- gambar tentang kegiatan manusia yang dapat merubah permukaan bumi seperti pertanian lahan berpindah, pembangunan permukiman, dan pembangunan jalan tol. Dan tidak lupa perangkat evaluasi yang berupa rubrik penilaian serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Dalam melaksanaan Problem Based Learning guru menciptakan suasana kelas yang aktif, kreatif dan menyenangkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar pendapat dalam proses pengumpulan data dan proses pemecahan masalah yang berkaitan dengan kegiatan manusia yang dapat merubah permukaan bumi seperti pertanian lahan berpindah, pembangunan permukiman, dan pembangunan jalan tol beserta dampak yang ditimbulkan melalui berbagai sumber yang terdapat di perpustakaan. Dalam proses diskusi dan pemecahan masalah guru berencana membentuk kelompok dimana 1 kelompok terdiri dari 6 sampai 7 siswa dan alokasi waktu yang digunakan dalam kegiatan diskusi ini adalah 20 menit. Sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan presentasi hasil pemecahan masalah adalah 20 menit. Dan 15 menit mengerjakan soal evaluasi.

4.4.2 Pelaksanaan Tindakan

4.4.2.1 Pertemuan I

  Pertemuan pertama pada siklus dua ini dilaksanakan pada hari kamis 2 april 2015 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (70 menit). Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam pembuka, doa, mengkondisikan siswa memberikan motivasi kepada peserta didik agar tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran.

  Pada tahap yang pertama adalah

  Problem Based Learning

  mengorientasikan peserta didik terhadap masalah. Guru menunjukan beberapa gambar tentang kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi seperti pembakaran hutan, penebangan hutan secara liar, penambangan. Kegiatan selanjutnya yaitu guru menggali pengetahuan dasar siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi peristiwa alam agar pemikiran siswa dapat terarah pada fokus permasalahan yang akan dipelajari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

  Pada tahap Problem Based Learning yang kedua adalah mengorganisasikan peserta didik untuk belajar disini siswa dibagi menjadi 5 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 6

  • – 7 siswa. Kemudian guru membagikan lembar diskusi pada masing-masing lembar diskusi tersebut ada 3 permasalahan yang berhubungan dengan pembakaran hutan, penebangan hutan secara liar, penambangan. Lembar diskusi tersebut dibagikan secara acak kepada 5 kelompok tersebut. Kelompok mendiskusikan tentang apa hal yang mendasari manusia melakukan kegiatan tersebut dan juga siswa mendiskusikan dampak negatif dari kegiatan tersebut. Siswa diajak ke perpustakaan untuk mencari beberapa sumber yang berkaitan dengan lembar diskusi yang didapatnya.

  Pada tahap yang ketiga yaitu membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Guru berkeliling dan mengawasi jalanya diskusi. Dan juga guru membimbing kelompok apabila ada kesulitan.

  Pada tahap yang keempat yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada tahap ini siswa mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya. Dan kelompok lain dipersilahkan untuk menanggapi hasil presentasi yang telah disampaikan. Kemudian siswa di beri kesempatan bertanya apabila terdapat hal- hal yang belum jelas.

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 S

0 0 70

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Picture and Picture Berbantu Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas 1 SD N Batur 03 Getasan Semarang

0 0 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa

0 0 34

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kela

0 0 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Si

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Semester II Tahun Pelaj

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Permainan TTS dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Semester II Tahun Pelaj

0 9 93

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor IPA pada Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 04

0 1 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor IPA pada Siswa Kelas V SDN Kutowinangun

0 1 23

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor IPA pada Siswa Kelas V SDN Kutowina

0 0 22