Apakah sekolah sudah siap menerapkan kur (1)

BIO DATA PENULIS
NAMA

: HJ. HARTINI ARIANI, M.Pd

ALAMAT : JL. H. HABE KM 08 NIPAHNIPAH RT 07
KEC.
PENAJAM
KAB .PPU
NO.KTP

: 6409014204700004

NO TELP RMH

:

05427211398,

HP:


08125533056
PEKERJAAN

: KEPALA SEKOLAH SMA
NEGERI 4 PPU

EMAIL

: minura_3@yahoo.co.id

MENYONGSONG KURIKULUM 2013
(Apakah Sekolah Sudah Siap Menerapkan Kurikulum 2013????)
Kemunculan kurikulum 2013 menurut Kemendikbud didasarkan adanya upaya untuk
menyederhanakan kurikulum yang telah ada dalam bentuk pembelajaran tematik integrative
yaitu penyampaian pelajaran berdasarkan tema-tema yang sudah terintegrasi pada seluruh
mata pelajaran. Konsep Kurikulum 2013 dibuat setelah melakukan evaluasi ulang ruang lingkup
materi. Di antaranya meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan lagi dengan siswa,
serta menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional. Sehingga
evaluasi ulang dalam kedalaman materi disesuaikan dengan tuntutan perbandingan internasional.
Salah satunya adalah dengan mengutamakan proses pembelajaran yg mendukung kreativitas.

Demikian menurut Mendikbud dalam sebuah acara sosialisasi kurikulum 2013.

Sekitar akhir tahun 2012 dengung kurikulum 2013 mulai dihembuskan, tidak lama
setelah itu dilakukan uji public, selanjutnya diikuti dengan pengumuman akan diterapkannya
kurikulum 2013 ditahun pembelajaran 2013 -2014 yang akan datang. Tentu saja hal ini cukup
mengejutkan dan mengundang banyak pertanyaan. Namun demi menjawab tantangan masa
depan maka kurikulum harus mengalami perubahan agar mutu pendidikan kita mampu
bersaing secara global. Demikian salah satu alasan yang dikemukakan. Selain itu dalam
Kurikulum 2013 menekankan konsep untuk memperkukuh kompetensi siswa dalam tiga hal,
yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Setiap mata pelajaran harus mencakup ketiga hal
tersebut. Disamping itu dalam kurikulum 2013 ditekan integritas pendidikan karakter dalam
setiap mata pelajaran. Dalam kurikulum sekarang pendidikan karakter dianggap masih

kurang menggreget dalam penerapannya. Padahal pendidikan karakter sendiri telah lama
digaungkan supaya terintegrasi dalam setiap mata pelajaran.
Mengutip pernyataan Mendikbud bahwa “Kurikulum 2013 disiapkan karena masih
lemahnya pendidikan karakter sehingga terlihat gersang secara sosial akibat adanya lemah
etika dalam interaksi sosial. "Kalau secara sosial gersang, maka nilai-nilai kemanusiaan akan
sulit tumbuh. Yang ada hanyalah kekerasan," tuturnya.
Dalam waktu yang singkat Kemendikbud menyiapkan kurikulum 2013 melalui

beberapa tahap yaitu penyusunan dilingkungan internal Kemendikbud, pemaparan
didepan Wakil Presiden dan Komisi X DPR RI, uji public melalui media online dan
media cetak, dan penyempurnaan sekaligus penetapan kurikulum 2013
Gong penetapan kurikulum 2013 tahun ajaran 2013-2014 dilaksanakan untuk kelas I
sampai dengan IV Sekolah Dasar, kelas VII SMP, dan kelas X SMA. Untuk melaksanakan
kurikulum 2013 maka harus disiapkan buku kurikulum 2013 serta pelatihan terhadap Kepala
Sekolah dan guru serta tenaga administrasi sekolah. Pertanyaannya sudahkan hal ini
disiapkan oleh pemerintah, mengingat semakin dekatnya tahun ajaran baru 2013-2014!!!!!!!
Buku teks pada kurikulum 2013 merupakan komponen penting yang harus ada sebab
ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar
pembentuk kurikulum.
Kepala Sekolah, Guru, dan tenaga administrasi sekolah harus memiliki kesesuaian
kompetensi dengan kurikulum sebagai tenaga pendidik dan tenaga Kependidikan. Dalam
kurikulum 2013 minimal ada empat aspek pada guru sebagai ujung tombak pelaksanaan
kuirkulum 2013 yang harus diberi perhatian khusus, yaitu kompetensi pedagogi, kompetensi
akademik (keilmuan), kompetensi social, dan kompetensi manajerial atau kepemimpinan.
Guru berperan sangat penting karena guru dituntut untuk dapat mendorong peserta didik agar
mampu melakukaan observasi yang lebih kritis, bertanya, bernalar, dan mampu mempresentasikan
pengetahuan yang telah diterima. Berbagai karakter siswa dalam pembelajaran akan diintegrasikan
misalnya: keberanian, rasa percaya diri, rasa ingin tahu, bertanggung jawab, demokratis, tekun, teliti,

disiplin, cinta tanah air, dan lain sebagainya. Dengan demikian peserta didik akan menjadi lebih

kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Maka tidaklah salah jika kesiapan guru untuk
mengimplementasikan kurikulum 2013 sangatlah penting dan sebagai penentu keberhasilan
kurikulum 2013 ini. Guru tidak lagi sekedar cerdas dan pintar tapi juga harus peka dengan

perubahan sehingga mampu menyesuaikan diri untuk semakin professional.
Berdasarkan rencana, pada 28 April 2013 lalu buku telah siap cetak, dan pada 10 Juli
2013 harus sudah didistribusikan ke sekolah-sekolah. Sehingga pada hari pertama tahun

pelajaran baru buku sudah diterima murid, sedangkan pelatihan guru, akan dimulai pada Juni
2013, bersamaan dengan jadwal libur sekolah.
Anggaran Kurikulum 2013 adalah sebesar Rp 2,491 triliun, terdiri atas anggaran
melekat sebesar Rp 1,740 triliun (69,9 persen) dan anggaran tambahan sebanyak Rp 751,4
miliar (30,1 persen). Anggaran tersebut sudah mendapat persetujuan dari Komisi X DPR RI
dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) pada Jumat 8 Maret 2013. Anggaran melekat, bersumber dari APBN sebesar Rp
991,8 miliar dan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 748,5 miliar. Anggaran ini
digunakan untuk pelatihan guru dan pengadaan buku bagi siswa dan guru. Adapun anggaran
tambahan digunakan untuk penyiapan dokumen kurikulum, penulisan buku, penggandaan

buku, pelatihan guru, dan monitoring dan evaluasi.
Dalam persiapan implementasi kurikulkum 2013 banyak mendapat
sorotan dari pengamat dan pakar pendidikan.

Persiapan kurikulum 2013

dianggap terlalu tergesa-gesa, masih mentah sehingga tidak tepat jika harus
diterapkan pada tahun ajaran 2013-2014 ini. Berikut adalah salah satu kritikan
tentang persiapan kurikulum 2013: "Yang terutama itu tergesa-gesa, karena proses dan

hasilnya belum matang sudah harus diberlakukan, itu tergesa-gesa," kata Dekan Fakultas
Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Komarudin dalam Seminar Nasional dan Temu
Forum Komunikasi Program Studi Pendidika Sosiologi-Antropologi Indonesia di UNJ,
Rawamangun, Jakarta, Rabu (15/5/2013).
Seperti yang sudah diuraikan diatas, guru adalah ujung tombak penentu keberhasilaan
pelaksanaan kurikulum 2013, tetapi sampai saat ini sebagian besar guru masih bertanya-tanya
tentang kurikulum 2013. Persiapan guru merupakan hal yang sangat penting! Pengamat
pendidikan dan kebudayaan Universitas Indonesia (UI), Bambang Wibawarta mengatakan,
Kesuksesan untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 tergantung pada keterampilan
guru. Pasalnya, mereka mempunyai andil besar dalam menerapkan kurikulum tersebut.

Mengutip hasil wawancara beliau dengan Koran sindo tentang kurikulum 2013 berikut ini
"apakah kurikulum itu semuanya harus diganti, tentu harus dilihat kembali. Jangan hanya
membuat, mengejar proyek baru dan jangan terlalu terburu-buru dalam mengganti
kurikulum," (Sindonews Selasa 14 Mei 2013).
Sementara itu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) melalui PB PGRI Pusat
Drs.Sugito,MSi menyatakan bahwa mekanisme kurikulum 2013 tidak jelas, sehingga tidak dapat
diterapkan secara menyeluruh pada tahun ini. berikut pernyataan PB PGRI "Kalau dipaksakan,

kurikulum akan hancur karena semuanya belum siap. Bahkan penandatanganan dokumen

kurikulum saja belum dilaksanakan hingga saat ini meski tahun ajaran baru sebentar lagi akan
dimulai.
Melihat berbagai masalah dalam menyosong kurikulum 2013, sekolah-sekolah disetiap
tingkat, para guru, perserta didik, dan masyarakat umum hingga saat ini masih bertanya-tanya tentang
kurikulum 2013. Sebagian kecil telah mendapatkan sosialisasi tapi sebagian besar lagi masih
menunggu penjelasan apa dan bagaimana kurikulum 2013 yang sebenarnya.
Semoga kurikulum 2013 bukan sekedar perubahan tapi benar-benar penyempurnaan
kurikulum untuk memajukan bangsa dan Negara ini menjadi bangsa dan Negara yang layak untuk
bersaing sebagai Negara yang maju dan terhormat didunia dengan generasi-generasi yang berkarakter
kuat serta berakhlak mulia. Bukan generasi penerus budaya korupsi!!!!!! (PENULIS: KEPALA

SEKOLAH SMAN 4 PENAJAM PASER UTARA)