PROPOSAL SKRIPSI STRATEGI PENGEMBANGAN P

PROPOSAL SKRIPSI

STARTEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA PANTAI SINE

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

“Seminar Proposal Skripsi”
Dosen Pengampu
Rokhmat Subagiyo, SE, MEI

Disusun Oleh
Susi Ayu Agustin
(17402153295)
ES VI-G

EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTUTUSI AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
MEI 2018

STARTEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA PANTAI SINE

Oleh : Susi Ayu Agustin

Abstrak
Strategi pemerintah merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh pemerintah
demi tercapainya tujuan teertentu. Dengan strategi yang akan dilakukan ini
diharapkan dapat membantu demi terciptanya peningkatan taraf hidup masyarakat di
sekitar Pantai Sine. Dengan adanya peran pemerintah ini, masyarakat sekitar juga
akan terus berupaya untuk menjaga wisata alam pantai yang menjadi daya tarik serta
mata pencaharian masyarakat bagian selatan Kabupaten Tulungagung. Fokus
penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana startegi pemerintah dalam
pengembangan pariwisata Pantai Sine. Metode penelitian yang digunakan adalah tipe
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Jenis penelitian yang
dilakukan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif,yang memberikan
gambaran secara sistematis mengenai fakta-fakta antar fenomena yang diselidiki.
Kata Kunci : Strategi Pemerintah, Pariwisata, Pemberdayaan Masyarakat
Pesisir

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sebagai Negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Indonesia
merupakan Negara kepulauan yang memiliki potensi yang besar hamper
dalam segala sektor, salah satunya adalah pariwisata. Pariwisata Indonesia
merupakan industri yang harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah
dalam pengembangannya.
Pengembangan industri pariwata mempunyai pengaruh yang kuat
dalam pengembangan wilayah pada daerah di sekitar obyek wisata. Karena
dapat menjadi industri sektor utama yaitu sektor unggulan dalam peningkatan
perekonomian daerah. Dengan industri pariwisata ini daerah sekitar tidak akan
menjadi daerah yang tertinggal, dengan potensi wisata yang dimiliki, haruslah
dapat dijadikan motivasi untuk mengembangkan daerah tersebut dan dapat
meningkatkan pendapatan asli masyarakat dari adanya sektor pariwisata.
Indonesia dengan banyak provinsi didalamnya terdiri dari sekian
banyak pulau-pulau yang berjajar dengan potensi pariwisata yang beraneka
ragam dan rupa pada setiap daerahnya, yang mana menjadi pemikat tersedniri
bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk mengunjungi
tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Salah satunya provinsi Jawa
Timur yang merupakan salah satu provinsi dengan potensi pariwisata yang
menawarkan berbagai obyek wisata yang menark untuk dikunjungi.

Di Jawa Timur, salah satu tepat pariwisata yang menarik untuk
dikunjungi adalah Kabupaten Tulungagung. Kabupaten Tulungagung
merupakan daerah dengan potensi besar yang terus mengalami banyak
perkembangan. Salah

satunya keunggulan

yang ada di Kabupaten

Tulungagung adalah wisata pantai yang menjadi unggulan dengan
menghasilkan pendapatan yang cukup besar.

Sebagai daerah dengan sektor pariwisata yang cukup banyak,
Pemerintah Kabupaten Tulungagung harus melakukan pembangunan dalam
berbagai sektor terutama sektor pariwisata. Mengingat, dengan potensi wisata
yang cukup besar haruslah didukung dengan infrasturktur yang memadai.
Dengan terus dilakukannya pembangunan ini, juga akan membuat daerah
sekitar lebih mudah untuk terekpose dan tidak menjadi daerah tertinggal.
Salah satu tempat pariwisata yang tengah terus mengalami
pengembangan adalah sektor wisata pantai. Tulungagung memang terkenal

dengan banyak pantainya yang menawarkan keunikan masing. Dari berbagai
pantai yang ada di Tulungagung, Pantai Sine merupakan pantai dengan
peluang industri pariwisata yang cukup besar. Peran pemerintah dalam
pengembangan sektor indutri wisata pantai ini juga terus dikembangkan.
Sampai sekarang sudah terlihat jumlah pengunjung yang terus meningkat
untuk datang mengunjungi Pantai Sine.
Perkembangan Pantai Sine juga terlihat dengan adanya wisata
didalamnya, seperti Cemara Sewu, Danau Cinta, Cafe, Rumah Makan,dll.
Pengadaan tiket masuk ke Pantai Sine kini juga sudah dilakukan, dimana dana
yang nanti terkumpul juga dialokasikan untuk pengembangan dan
pembangunan infrastruktur yang ada di Pantai Sine ini sendiri. Pariwisata ini
mendatangkan banyak manfaat, selain tidak menjadikan daerah sekitar Pantai
Sine menjadi tempat yang tertinggal.
Dengan pariwisata ini, juga mendatangkan peningkatan perekonomian
warga sekitar tempat wisata. Para warga bisa berdagang disekitar tempat
wisata yang mana akan mendatangkan peningkatan ekonomi bagi warga
sekitar. Peningkatan ekonomi ini akan mendatangkan dan membuka pola pikir
masyarakat untuk membuka peluang usaha baru dan nanti kedepannya juga
akan mempengaruhi peningkatan sumber daya manusia yang akan
menjadikannya seorang yang memiliki intelektual dan termotivasi untuk

menjadi wirausaha, bukan hanya menjadi TKI ataupun buruh.

Peningkatan perekonomian masyarakat ini nantinya akan menjadi batu
loncatan untuk meningkatan taraf hidup mereka. Dengan sektor indutri
pariwisata yang terus dikembangkan ini diharapkan masyarakat juga ikut
berpartisipasi dan tetap menjaga sektor unggulan yang dijadikan salah satu
pendapatan masyarakat. Dengan tetap dijaganya tempat wisata ini akan dapat
menjadi warisan budaya tidak hanya di Kabupaten Tulungagung namun juga
untuk Negara Indonesia sendiri. Untuk itu penelitian ini perlu dilakukan,
sehingga penulis mengangkat judul “STARTEGI PENGEMBANGAN
PARIWISATA PANTAI SINE”

B. Penegasan Istilah
Penelitian

yang

berjudul

“STARTEGI


PENGEMBANGAN

PARIWISATA PANTAI SINE” perlu diperjelas dalam beberapa bagian,
yaitu:
Dalam pengertian yang luas strategi merupakan pendekatan secara
keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan
eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.1 Pengertian strategi
menurut Stephanie K. Marrus seperti yang dikutip oleh Sukristono, “Strategi
didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak
yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi disertai penyusunan
suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai”.2
Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan suatu cara atau
rencana yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam hal ini
peneliti hendak membahas tentang strategi yang akan dilakukan pemerintah
dalam upaya mendukung sektor pariwisata di Pantai Sine Kabupaten
Tulungagung. Pemerintah merupakan salah satu pihak yang memiliki peran

1
2


W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar , (Jakarta: Grasindo, 2008), Hal.1
Husein Umar, Strategic Management In Action. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001). Hal.31

dan pengaruh dalam peningkatan sektor pariwisata ini. Yang mana dengan
adanya sektor pariwisata ini juga akan meningkatkan tidakhanya disektor
wisata namun juga pada peningkatan SDM dan juga perekonomian
masyarakat sekitar.
Dengan demikian yang dimaksudkan dari judul ini adalah untuk
memberikan pengetahuan dan wawasan bahwa dengan adanya strategi dan
juga peran pemerintah dalam pengembangan sektor wisata ini dapat
membantu dan juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,
khususnya di daerah sekitar tempat wisata Pantai Sine.

C. Fokus Penelitian
Berdasarkan

latar

belakang


yang

sudah

dipaparkan,

peneliti

menetapkan fokus penelitian guna menjawab segala permasalahan yang ada.
Adapun fokus penelitian dalam penelitian ini adalah Bagaimankah strategi
yang dilakukan pemerintah dalam upaya pengembangan sektor wisata di
Pantai Sine?

D. Batasan Masalah
Pada penelitian ini batasan masalah ditujukan agar penelitian ini lebih
terarah dan tidak meluas, maka ruang lingkup dalam penelitian ini terletak
pada strategi pemerintah dalam upaya membantu pengembangan sektor
pariwisata Pantai Sine.


E. Tujuan Penelitian
Tujuan dengan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
strategi yang dilakukan pemerintah dalam upaya pengembangan sektor wisata
di Pantai Sine.

F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagaimana
berikut :
a. Bagi pemerintah
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan masukan
pertimbangan oleh Pemerintah Kabupaten Tulungagung, yang berguna
dalam pengembangan pariwisata Pantai Sine.
b. Bagi akademisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan
tambahan dalam bidang ekonomi terkait dengan pengembangan
pariwisata guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
c. Bagi penilitian selanjutnya
Penelitian tentang strategi pemerintah dalam pengembangan parsiwata
ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi para peneliti
selanjutnya


dengan

permasalahan

yang

serupa,

dan

mampu

meningkatkan kualitas penelitian yang akan datang, sehingga dapat
menjadi

lebih baik dan juga bermanfaat

membutuhkan.


bagi

pihak

yang

BAB II
PEMBAHASAN
A. Srategi Pemerintah
Krisis ekonomi dan politik yang terjadi diIndonesia selama kurun
waktu 10 tahun terakhir, mengakibatkan perubahan bentuk sistem politik dari
otoriter ke demokratis. Struktur ekonomi juga berubah dengan menguatkan
posisi sektor sekunder dan tersier di dalam akumulasi devisa dan penciptaan
kesempatan kerja. Dalam merespons perubahan struktur sosial dan ekonomi
tersebut, daerah pedesaan didorong untuk mencari kegiatan ekonomi alternatif
untuk menggeser peran ekonomi tradisoinal. Salah satu kegiatan ekonomi
yang aktraktif adalah pariwisata. Ia memiliki potensi besar untuk menarik
wisatawan dari daerah perkotaan yang ingin mencari tempat dan suasana yang
berbeda dengan kawasan perkotaan yang semakin penuh polusi.3
Pengembangan pariwisata sudah didukung oleh negara sejak tahun
2009. Pengembangan pariwisata tidak terlepas dari strategi pemerintah untuk
menjalankan Program Nasional Pemberdayaaan Masyarakat Mandiri (PNPM
Mandiri). PNPM Mandiri merupakan program nasional untuk menanggulangi
kemiskinan dengan berbasis pada aktvitas pemberdayaan masyarakat. Konsep
ideal yang ditawarkan adalah pemberdayaan komunitas terutama dalam
pembangunan infrastruktur dasar pendidikan dan kesehatan. Pembangunan
infrastruktur diarahkan untuk membuka peluang kerja bagi masyarakat,
sehingga angka pengangguran dapat direduksi ke tingkat yang lebih rendah.4
Melalui

program

ini

masyarakat

miskin

diharapkan

mampu

meningkatkan kapasitas, partisipasi, kemandirian, social capital, inovasi dan
kerjasama yang kuat untuk melepaskan diri dari jerat kemiskinan dengan
dukungan pelayanan yang semakin baik dari aparat pemerintah. Dapat
3

Janianton Demanik, dkk, Membangun Pariwisata dari Bawah, (Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press, 2018), Hal. 4
4
Janianton Demanik, dkk, Membangun Pariwisata dari Bawah, ........Hal 4

dikatakan bahwa PNPM Mandiri merupakan respons kebijakan negara
terhadap masalah kemiskinan yang akut yang diakibatkan krisis ekonomi dan
politik dalam negeri yang berkepanjangan.5
Pengembangan pariwisata perdesaan diakselarasi melalui PNPM
Mandiri Pariwisata. PNPM Mndiri Pariwisata merupakan rintisan atau
penguatan. Sebagai rintisan, PNPM Mandiri Pariwisata berfungsi sebagai
pendukung kegiatan PNPM Mandiri inti dengan fokus pada pengembangan
infrastruktur pariwisata pedesaan. Daerah perdesaan ditetapkan sasaran utama
pembangunan nasional karena merupakan tempat tinggal sebagian besar
penduduk Indonesia dan kondisi infrastruktur ekonomi jauh tertinggal
dibandingkan dengan perkotaan. Dibidang pariwisata hal ini direalisasi dalam
bentuk pengembangan pariwisata perdesaan. Strategi ini dimaksudkan untuk
mendorong perbaikan infrastruktur ekonomi di perdesaan, disversifikasi
pekerjaan dan memberdayakan kelompok pengangguran.6
Dalam skema PNPM Mandiri Paeiwisata dapat diidentifikasi 3 peran
sentral negara. Pertama adalah penyusunan desain program pengembangan
pariwisata perdesaan. Konsep desain ini dirancang secara kolaborasi antara
dirokat dan teknkrat. Pemerintah melalui tiga lembaga tinggi negara
Bappenas, Menko Kesra, dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata,
menyusun rancangan dasar pengembangan pariwisata perdesaan. Secara
konseptual, dasar PNPM Mandiri Pariwisata ini mengacu pada rancangan
umum penanggulangan kemiskinan yang berlaku secara nasional.7
Secara umum ada emoat program utama pengembangan pariwisata
perdesaan di dalam desain PNPM Mandiri Pariwisata ini, yakni :
1. Penguatan kapasitas masyarakat untuk meningkatkan kinerja pengelolaan
bisnis pariwisata perdesaan,
5

Janianton Demanik, dkk, Membangun Pariwisata dari Bawah, ........ Hal 5
Janianton Demanik, dkk, Membangun Pariwisata dari Bawah, ........Hal 5
7
Janianton Demanik, dkk, Membangun Pariwisata dari Bawah, ........Hal 6

6

2. Penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah untuk memfasilitasi
kerjasama antarpemangku kepentingan di dalam pengelolaan program,
3. Bantuan manajemen untuk menjamin kelancaran pelaksanaan program,
termasuk kendali mutu, evaluasi, dan berkelanjutan program,
4. Bantuan dana untuk pengembangan infratstruktur fisik pariwisata
perdesaan.8
Kedua, penentuan jumlah sasaran desa pariwisata. Jumlah sasaran dam
kriteria perdesaan penerima program ditentukan oleh pemerintah pusat. Dapat
dipahami bahwa penentuan jumlah perdesaan sangat terkait dengan
keterbatasan dana yang tersedia. Untuk menentukan perdesaan sasaran,
pemerintah menggunakan empat kriteria utama, yaitu :
1. Perdesaan atau unit komunitas diperkotaan tersebut memiliki potensi
pariwisata atau lokasinya dekat dengan pusat-pusat kegiatan pariwisata,
2. Ia juga memiliki keterkaitan fungsional secara langsung atau tak langsung
dengan pusat-pusat kegiatan pariwisata,
3. Penduduk perdesaan banyak yang miskin,
4. Didaerah perdesaan terdapat kelompok masyarakat atau kader penggerak
pembangunan.9
Ketiga, penentuan jumlah alokasi dana pengembangan. Jumlah dana
pengembangan per unit pariwisata perdesaan ditentukan sepenuhnya oleh
pemerintah pusat melalui Kementrian Pariwisata. Dana ini dialokasikan dari
APBN, meskipun ada juga pemerintah lokal yang mengalokasikan dana untuk
membantu pengembangan pariwisata perdesaan diluar skema ini. Penting
dicatat bahwa kelompok sasaran tidak berhak untuk mengubah jumlah pagu
anggaran yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Dana tersebut digunakan

8
9

Janianton Demanik, dkk, Membangun Pariwisata dari Bawah, ........Hal 6
Janianton Demanik, dkk, Membangun Pariwisata dari Bawah, ........Hal 6

untuk mendanai kegiatan pelatihan, pengadaan fasilitas fisik maupun
permodalan usaha bersama masyarakat di dalam kepariwisataan.10

B. Pariwisata
Pariwisata telah menjadi indutri terbesar dan memperlihatkan
pertumbuhan yang konsisten dari tahun ke tahun. Pariwisata modern saat ini
juga dipercepat oleh proses globalisasi dunia sehingga menyebabkan
terjadinya interkoneksi antar bidang, antar bangsa, dan antar individu yang
hidup di dunia. Perkembangan teknologi informasi juga mempercepat
dinamika globalisasi dunia, termasuk juga didalam perkembangan dunia
hiduran rekreasi dan pariwisata.11
Pariwisata mestinya dikembangkan oleh setiap negara dengan
pertimbangan bahwa :
1. Pariwisata dapat berperan sebagai faktor pemicu bagi perkembangan
ekonomi nasional maupun internasional,
2. Pemicu kemakmuran melalui perkembangan komunikasi, transportasi,
akomodasi, jasa-jasa pelayanan lainnya,
3. Perhatian khusus terhadap pelestarian budaya, nilai-nilai sosial agar
benilai ekonomi,
4. Pemerataan kesejahteraan yang diakibatkan oleh adanya konsumsi
wisatawan pada sebuah destinasi,
5. Penghasil devisa
6. Pemicu perdagangan internasional
7. Pemicu pertumbuhan dan perkembangan lembaga pendidikan profesi
periwisata maupun lembaga yang khusus membentuk jiwa hospitaliti yang
handal dan santun,
10

Janianton Demanik, dkk, Membangun Pariwisata dari Bawah, ........Hal. 7
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, M.A., Pengantar Industri Pariwisata (Tantangan dan Peluang
Bisnis Kreatif), ( Yogyakarta : Deepublish, 2016), Hal 1
11

8. Pangsa pasar bagi produk lokal sehingga aneka ragam produk terus
berkembang.12

C. Kajian tentang Ilmu Pariwisata sebagai Sebuah Ilmu yang Mandiri
Secara konseptual persyaratan sebuah ilmu menjadi ilmu mandiri
adalah dengan terpenuhinya minimal tiga syarat dasar yakni, a) ontologi yang
menunjukkan objek atau fokus yang dikaji, b) epistemologi adalah metodologi
yang dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan, dan c) aksiologi
adalah nilai manfaat pengetahuan ilmu tersebut.13
a) Aspek Ontologi Pariwisata
Aspek Ontologi dari Pariwisata dapat dilihat kemampuannya
meyediakan informasi yang lengkap tentang hakekat perjalanan
wisata, gejala pariwisata, karakteristik wisatawan, prasarana dan saran
wisata, tempat-tempat serta daya tarik yang dikunjungi, sistem dan
organisasi dan kegiatan bisnis terkait, serta komponen pendukung di
daerah asal maupun pada sebuah destinasi wisata. Sehingga objek
formal kajian ilmu pariwisata dapat dijelaskan secara jelas, yakni :
mayarakat

yang terkait

dalam melakukan

perjalanan

wisata.

Sedangkan fenomena pariwisata dapat dijelaskan ke dalam tiga yakni,
1) pergerakan wisatawan, 2) aktivitas masyarakat yang memfasilitasi
pergerakan wisatawan, 3) inplikasi atau akibat pergerakan wisatawan
dan aktivitas masyarakat yang memfasilitasi terhadap kehidupan
masyarakat secara luas.14
b) Aspek Epistemologi Pariwisata

12

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, M.A., Pengantar Industri Pariwisata (Tantangan dan Peluang
Bisnis Kreatif), .....Hal. 2
13
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, M.A., Pengantar Industri Pariwisata (Tantangan dan Peluang
Bisnis Kreatif), .....Hal 6
14
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, M.A., Pengantar Industri Pariwisata (Tantangan dan Peluang
Bisnis Kreatif), .....Hal 7

Aspek Epistemologi ilmu Pariwisata dapat ditujukan pada caracara pariwisata, memperoleh kebenaran ilmiah. Objek ilmu pariwisata
telah didasarkan pada logika berpikir yang rasional dan dapat diuji
secara empirik. Ilmu pariwisata memperoleh kebenaran ilmiah melalui
beberapa pendekatan, yaitu :
1) Pendekatan sistem
Pendekatan ini menekankan bahwa pergerakan wisatawan,
aktiivtas masyarakat yang memfasilitasi serta implikasi keduanya
terhadap kehidupan masyarakat luas merupakan kesatuan yang
saling berhubungan dan saling memerngaruhi. Setiap terjadinya
pergerakan wisatawan akan diikuti degan penyediaan fasilitas
wisata dan interaksi keduannya akan menimbulkan pengaruh logis
di bidang ekonomi, sosial, budaya, ekologi, bahkan politik.
Sehingga, pariwisata sebagai suatu sistem akan digerakkan oleh
dinamika subsitemnya, seperti pasar, produk, dan pemasaran.15
2) Pendekatan kelembagaan
Pendekatan kelembagaan adalah setiap perjalanan wisata akan
melibatkan wisatawan sebagai konsumen, penyedia atau suplier
misalnya, jasa transportasi, jasa akomodasi, kemasan atraksi atau
daya tarik wisata. Semua komponen tersebut memiliki hubungan
fungsional yang menyebabkan terjadinya kegiatan perjalanan
wisata, dan jika salah satu dari komponen tersebut tidak
menjalankan fungsinya maka kegiatan perjalanan tidak akan
berlangsung.16
3) Pendekatan Produk

15

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, M.A., Pengantar Industri Pariwisata (Tantangan dan Peluang
Bisnis Kreatif), .....Hal 7
16
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, M.A., Pengantar Industri Pariwisata (Tantangan dan Peluang
Bisnis Kreatif), .....Hal 7

Pendekatan yang digunakan untuk mengelompokkan pariwisata
sebagai suatu komoditas yang dapat dijelaskan aspek-aspeknya
secara sengaja diciptakan untuk merespon kebutuhan masyarakat.17
c) Aspek Aksiologi Pariwisata
Ilmu pariwisata telah memberikan manfaat bagi kesejahteraan
umat manusia. Perjalanan dan pergerakan wisatawan adalah slah satu
bentuk kegiatan dasar manusia untuk mmenuhi kebutuhan hidupnya
yang

beragam,

baik

dalam

bentuk

pengalaman,

pencerahan,

penyegaran fisik dan psikis maupun dalam bentuk aktualisasi diri.18

D. Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
Salah satu strategi yang dikembangkan pemerintah adalah program
Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir dengan prinsip to help
themselves. Tujuannya adalah menigkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir

melalui penguatan kelembagaan sosial ekonomi dengan pendayagunaan
sumber daya laut dan pesisir secara berkelanjutan.19
Dalam rangka mewujudkan tujuan PEMP, dorongan pemberdayaan
masyarakat di wilayah pesisir diarahkan untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelestarian
pembangunan. Kegiatan PEMP ini meliputi strategi pengembangan partisipasi
masyarakat, penguatan kelembagaan sosial ekonomi masyarakat, dan
peningkatan

fasilitas

masyarakat

dalam

akses

permodalan,

serta

pengembangan jaringan dan kelembagaan sosial ekonomi. 20

17

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, M.A., Pengantar Industri Pariwisata (Tantangan dan Peluang
Bisnis Kreatif), .....Hal 8
18
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, M.A., Pengantar Industri Pariwisata (Tantangan dan Peluang
Bisnis Kreatif), .....Hal 9
19
Arif Satria, Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir, (Jakarta : Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2014), Hal 134
20
Arif Satria, Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir, ..... Hal 135

Dapat dipahami, dengan adanya program ini diharapkan masyarakat
akan aktif dalam berpartisipasi di dalamnya. Dengan aktinya msyarakat, maka
program meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir ini juga akan segera
membantu masyarakat untuk meningkatkan perekonomian dan peningkatan
taraf hidup mereka.

E. Penelitian Terdahulu
Bersumber dari penelitian sebelumnya yang dilakukan, penulis
menemukan beberapa yang membahas tentang masalah strategi pemerintah
dalam pengembangan pariwisata pantai, antara lain :
Irma Meriatul Hepi, Yusri Abdillah, Luchman Hakim dalam jurnal
yang berjudul Analisis Pengembangan Wisata Pantai Popoh sebagai Daerah
Tujuan Wisata Kabupaten Tulungagung, menjelaskan bahwa potensi
Kabupaten Tulungagung adalah memiliki banyak pantai. Sehingga hal ini
membuat pemerintah fokus untuk mengembangkan ekonomi dan pariwisata
pada tahun 2016. Salah satu pantai unggulan yang dibahas dalam jurnal ini
adalah Pantai Popoh. Pengembangan Popoh sebagai daerah tujuan wisata
dikembangkan oleh Sutera Bina Samufera tahun 1986 dan sekarang
dikembangkan oleh pemerintah. Masyarakat sebagai salah satu pemangku
kepentingan tekah mengetahui fungsinya sebagai masyaraka namun belum
mampu mengembangkannya. Dikarenakan pemahaman masyarakat masih
kurang dana perlu sosialisasi lebih. Masyarakat Popoh telah terlibat dalam
industri pariwisata sebagai pedagang dan karyawan dalam manajemen
Popoh.21
Marceillah Hidayat dalam jurnal paper yang berjudul Strategi
Perencanaan dan Pengembangan Objek Wisata (Studi Kasus Pantai
21

Irma Meriatul Hepi, dkk, Jurnal Sosial Budaya : Analisis Pengembangan Wisata Pantai
Popoh sebagai Daerah Tujuan Wisata Kabupaten Tulungagung, Vol. 26 No. 2, 2015. Hal 1 diakses
pada 14 Mei 2018

Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat), mejelaskan bahwa proses
pengembangan yang tidak baik akan menyebabkan daerah wisata mencapai
fase stagnasi dalam jangka waktu yang pendek. Sebagai sebuah sistem,
perencanaan dan penyelesaian masalah dalam pariwisata harus diselesaikan
secara komprehensif dan terintegrasi dengan melibatkan berbagai sektor22

22

Marceillah Hidayat, Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal : Strategi
Perencanaan dan Pengembangan Objek Wisata (Studi Kasus Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis
Jawa Barat), Vol. 1 No. 1, 2011, hal 34. Diakses pada 14 Mei 2018

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif.
Pendekatan kualitataif adalah pendekatan penelitian uang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci,23 teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian lebih
menekankan makna daaripada generalisasi.

B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasikan di Pantai Sine yang terletak di Kecamatan
Kalidawir Kabupaten Tulungagung, yang mana memiliki potensi besar dalam
peningkatan pendapatan masyarakat.

C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan juga
data sekunder. Data primer diperoleh didapatkan langsung oleh peneliti
dengan cara mendatangi langsung sumbernya. Data sekunde diperoleh dari
data penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga atau instansi.
Dalam penelitian ini penulis tidak menggunakan istilah populasi,
sampel, tetapi penulis menggunakan informan, yaitu terdiri dari beberapa
orang yang merupkan bagian populasi yang dijadikan sebagai sampel. Dalam
penelitian ini informan sangatlah penting guna memperoleh data mengenai
strategi pengembangan pariwisata dan juga peningkatan perekonomian
masyarakat dibukanya sektor pariwisata Pantai Sine.

23

Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep & Penerapan. (Jakarta:
Alim’s Publishing, 2007), hal 232.

Dalam penelitian ini besarnya sampel ditentukan oleh banyaknya
informasi. Jika sampel dianggap memadai dan data yang diperoleh telah jenuh
dapat dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang berarti.
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui besarnya peran
pemerintah dalam mengembangkan pariwisata Pantai Sine. Dengan harapan
berkat peran pemerintah ini, nantinya dapat membantu masyarakat untuk
usaha dalam peningkatan perekonomian masyarakat.

D. Instrumen Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah observasi terlibat
yang dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu :
1) Pengamatan deskriptif yaitu pengamatan dimana saat memasuki
situasi sosial tertentu sebagai objek penelitian, pada tahap ini peneliti
belum membawa masalah yang akan diteliti.24 Yang dimaksud adalah
peneliti datang hanya meneliti secara umum tentang letak geografis
Pantai Sine, dan bagian-bagiannya serta pekerjaan mayoritas
masyarakatnya.
2) Pengamatan terfokus yaitu dimana peneliti sudah mempersempit
observasi menjadi fokus tertentu.25 Yang dimaksud adalah penelti
sudah mulai menarik pengamatan umum menjadi lebih sempit. Antara
lain strategi pemerintah yang telah diterapkan dalam pengembangan
masyarakat pesisir Pantai Sine. Penelitian terhadap masyarakat Pantai
Sine udh dipersempit menjadi pekerjaan yang diteliti masyarakat
dengan pekerjaan tertentu.

24
25

Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep & Penerapan. ....... hal 233
Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep & Penerapan. ....... hal 233

3) Pengamatan selektif adalah peneliti telah menguraikan fokus yang
ditemukan sehingga datanya menjadi lebih rinci.26 Dalam observasi
kali ini peneliti telah benar-benar fokus meneliti strategi yang telah
dilakukan pemerintah di Pantai Sine.
b. Wawancara
Wawancara yang dilakukan yaitu dengan wawancara mendalam, yaitu
penggalian data secara mendalam terhadap satu pihak dengan pertanyaan
terbuka.27 Wawancara yang dilakukan peneliti, yaitu tentang penerapan
strategi pemerintah dalam pengembangan wisata Pantai Sine.
c. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber noninsani, yaitu berupa dokumen-dokumen yang terkait dengan fokus
penelitian.28 Data yang dibutuhkan adalah jurnal-jurnal yang mendukung
penelitian yang berhubungan dengan fokus penelitian.

E. Pengujian Kredibilitas Data
Uji kredibilitas data atau kepercayaan data hasil penelitian kualitatif
ini dilakukan dengan :
1. Perpanjangan Pengamatan
Hal ini perlu dilakukan, dikarenakan data yang diperoleh masih kurang
memadai.

Dengan

bertambahnya

pengamatanyang

dilakukan,

memungkinkan meningkatnya derajat kepercayaan data yang terkumpul.
2. Triangulasi
Dalam

pengujian

kredibilitas

data,

triangulasi

diartikan

sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan perbagai cara dan berbagai
waktu. Dari berbagai sumber yang telah ada peneliti mengecek informasi
26

Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep & Penerapan. ....... hal 233
Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep & Penerapan. ....... hal 234
28
Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep & Penerapan. ....... hal 234

27

data, referensi bacaan, dan sebagainya. Dilakukan dengan berbagai teknik
yag berbeda guna mendapat informasi yang memungkinkan jawaban tidak
berdasarkan pada kelemahan dan lain sebagainya.

DAFTAR RUJUKAN

Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta: Grasindo.
Demanik, Janianton, dkk. 2018. Membangun Pariwisata dari Bawh. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Satria, Arif. 2014. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Subagiyo, Rokhmat. 2007. Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep & Penerapan. Jakarta:
Alim’s Publishing.

Umar, Husein. 2001. Strategic Management In Action. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Utama, I Gusti Bagus Rai. 2016. Pengantar Industri Pariwisata (Tantangan dan Peluang
Bisnis Kreatif). Yogyakarta : Deepublish.

Hepi, Irma Meriatul, dkk. 2015. Jurnal Sosial Budaya : Analisis Pengembangan Wisata
Pantai Popoh sebagai Daerah Tujuan Wisata Kabupaten Tulungagung. Diakses pada 14
Mei 2018.

Hidayat, Marceillah. 2011. Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal :
Strategi Perencanaan dan Pengembangan Objek Wisata (Studi Kasus Pantai
Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat). Diakses pada 14 Mei 2018