PEMERIKSAAN MANAJEMEN terhadap efektivitas penjualan
KONSEP DASAR
Tugas Mata Kuliah
Audit Manajemen
Oleh :
Drajat Priyo Triatmojo
120810301164
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Jember
2015
BAB I
KONSEP DASAR
Perencanaan yang baik adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh sebuah
perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Perencanaa yang dibuat mencakup batas-batas operasional yang akan dilakukan,
baik cakupan operasi (volume produksi, promosi, pelayanan, pelanggan, dan
sebagainya) maupun konsumsi sumber daya (perolehan kapasitas produksi,
pembayaran kepada pemasok dan karyawan, serta penyelesaian kewajiban jangka
pendek lainnya). Dalam rangka memastikan jalannya operasi perusahaan agar
dapat berjalan dengan baik, diperlukan pengawasan dan pengendalian manajemen
yang baik pula. Terdapat empat tujuan penting yang ingin dicapai melalui
pengendalian internal yang dilakukan perusahaan, yaitu :
1.
2.
3.
4.
Dapat dipercaya data-data akuntansi yang disajikan perusahaan
Terjaganya aset yang dimiliki perusahaan
Berjalannya operasi secara efisien
Ditaatinya semua ketentuan, peraturan, dan kebijakan yang ditetapkan
perusahaan.
Fungsi pengawasan dan pengendalian manajemen, menimbulkan aktivitas
audit (pemeriksaan). Lebih luas lagi, audit juga dibutuhkan dalam menilai
pertanggungjawaban manajemen kepada berbagai pihak yang berkepentingan
dalam perusahaan. Ada tiga pihak yang terlibat didalam audit perusahaan, antara
lain :
1. Pihak pertama : Auditor
2. Pihak kedua : entitas yang diaudit (auditee), biasanya diwakili
manajemen dan karyawan perusahaan tersebut
3. Pihak ketiga : entitas yang memerlukan pertanggungjawaban dari
entitas yang diaudit, biasanya diwakili oleh dewan komisaris
(pemegang saham).
Hubungan dan Fungsi yang ditimbulkan dalam audit
Pihak 1
audit
pengesaha
n
Pihak 3
Pertanggu
ngjawaban
Pihak 2
KONSEP DAN DEFINISI
Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi
dan efektivitas operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis
untuk mengaudit aktivitas, program-programyang dilaksanakan, atau sebagian
dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya
dan dana telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan
aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan
aturan dan kebijakan yang telahditetapkan perusahaan.
Berbagai jenis audit dilakukan untuk memastikan bahwa proses operasi
perusahaan telah berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku
serta pengelolaan sumber daya dalam proses tersebut berjalan secara efektif dan
efisien.
OPERASIONAL
KEPATUHAN
AUDIT
KEUANGAN
INTERNAL
Dari berbagai audit yang dilakukan kecuali audit keuangan,keseluruhan audit
memiliki tujuan yang (hampir) sama yaitu menilai bagaimana manajemen
mengoperasikan perusahaan, mengelola sumber daya yang dimiliki, meningkatkan
efisiensi proses dalam mencapai tujuan perusahaan secara taat asas.
TUJUAN MANAJEMEN AUDIT
Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan
aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang
diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program
dan aktivitas perusahaan. Dengan tujuan ini, maka audit manajemen minitik
beratkan pada objek audit yang diperkirakan dapat di perbaiki di masa yang akan
datang, dan mencegah kemungkinan terjadinya kerugian.
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN AUDIT
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen.
Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau hanya mencakup bagian
tertentu dari kegiatan/aktivitas perusahaan yang dilakukan. Periode audit yang
dilakukan juga bervariasi bisa untuk jangka waktu satu minggu, beberapa bulan,
satu tahun, bahkan untuk beberpa tahun, sesuai tujuan yang ingin dicapai
perusahaan.
Sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program, dan
bidang-bidang dalam perusahaan yang masih memerlukan perbaikan/peningkatan,
baik dari segi ekonomis, efisiensi, dan efektivitas. Ada tiga elemen pokok dalam
tujuan audit :
1. Kriteria (criteria)
Merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/kelompok di
dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
2. Penyebab (cause)
Merupakan tindakan yang dilakukan oleh stiap individu/kelompok di
dalam perusahaan. Penyebab bisa bersifat positif dan negatif.
3. Akibat (effect)
Merupakan dampak atau hasil dari perbandingan antara penyebab dengan
kriteria tersebut.
PRINSIP DASAR AUDIT
Ada tujuh prinsip yang harus di perhatikan agar audit manajemen dapat berjalan
dengan baik:
1. Audit dititikberatkan pada objek yang memiliki peluang untuk diaudit.
Prinsip ini mengarahkan audit pada berbagai kelemahan manajemen
baik dalam bentuk operasional yang berjalan tidak efisien dan
pencapaian tujuan yang tidak efektif maupu kegagalan perusahaan
dalam menerapkan berbagai ketentuan dan peraturan serta kebijakan
yang ditetapkan.
2. Penilaian terhadap kegiatan objek audit harus memiliki prasyarat.
Audit merupakan prasyarat yang harus dilakukan sebelum penilaian
dilakukan.
3. Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan audit
yang bersifat positif.
Memberikan penilaian objektif terhadap objek yang diaudit.
4. Identifikasi indvidu yang bertanggung jawab terhadap kekurangankekurangan yang terjadi.
Hal ini penting karena dengan mengetahui individu-individu tersebut,
akan lebih dalam dapat digali permasalahannya dan penyebab
terjadinya kelemahan tersebut, sehingga tindakan koreksi yang akan
dilakukan akan menjadi lebih cepat dan tepat.
5. Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung
jawab.
Walaupun auditor tidak berkewenangan memberi sanksi, tetapi auditor
dapat memberikan pertimbangan sanksi yang tepat yang akan
diberikan pada pihak yang bertanggunng jawab.
6. Pelanggaran hukum.
Walaupun bukan tugas utama seorang auditor melakukan penyelidikan
terhadap pelanggaran hokum, auditor harus segera melaporkan temuan
pelangaran.
7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan.
Apabila terjadi kecurangan atau (fraud), maka auditor harus member
perhatiandan penyelidika yang lebih dalam terhadap hal tersebut,
diharapkan kecurangan tidak terjadi lagi.
PERBEDAAN AUDIT MANAJEMEN DENGAN AUDIT KEUANGAN
Audit manajemen dirancang untuk menemukan penyebab dan kelemahankelemahan yang terjadi pada pengolahan program/aktivitas perusahaan,
menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh kelemahan tersebut dan menetukan
tindakan perbaikan yang berkaitan dengan kelemahan tersebut, dan menetukan
tindakan perbaikan pengelolaan dimasa yang akan datang. Berbeda dengan audit
keuangan yang menekankan auditnya pada data-data transaksi, proses pencatatan,
dan laporan akuntansi yang dibuat perusahaan.
Karakteristik
Tujuan
Audit Keuangan
Dilakukan
mendapatkan Ditujukan
untuk
mencapai
keyakinan bahwa laporan keuangan perbaikan
atas
beberapa
disajikan
untuk
Audit manajemen
oleh
perusahaan
telah program/aktivitas
disusun melaui proses akuntansi pengelolaan
dalam
perusahaan
yang
yang berlaku secara umum dan memerlukan perbaikan
menyajikan
dengan
sebenarnya
kondisi keuangan perusahaan pada
tanggal
pelaporan
dan
kinerja
manajemen pada periode tersebut.
Ruang
Lingkup
Menekankan audit pada data-data Ruang lingkup audit manajemen
akuntansi perusahaan dan proses meliputi
keseluruhan
penyajian laporan yang disajikan manajemen
manajemen.
Dasar Yuridis
Pelaksanaan
Audit
dan
fungsi
fungsi-fungsi
terkait.
Mengharuskan penyajian laporan
Audit manajemen bukan suatu
keuangan
keharusan.
Dilakukan
mendapatkan
dalam
pengesahan
rangka Dalam
rangka
menemukan
secara berbagai kekurangan/kelemahan
independen atas kewajaran laporan pengelolaan perusahaan.
keuangan
Frekuensi
audit
Kebutuhan
audit
berhubungan Tidak ada ketentuan mengikat
langsung dengan penerbitan laporan yang harus untuk melakukan
keuangan,
Orientasi hasil Dilakukan
audit
audit setiap periode tertentu.
terhadap
data-data Menekankan untuk kepentingan
keuangan yang bersifat historis.
perbaikan-perbaikan yang akan
dilakukan pada masa akan datang
Bentuk
Telah memiliki standar.
laporan audit
Pengguna
laporan
Bentuk
laporan
bersifat
komprehensif.
Berbagai kelompok pengguna yang Ditujukan kepada pihak intern
berada diluar perusahaan.
perusahaan.
TAHAP-TAHAP AUDIT
Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam audit manajemen, yaitu :
1. Audit Pendahuluan
Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan pada
objek audit berdasarkan peraturan-peraturan atau kebijakan yang
berkaitan dengan aktivitas audit. Dari tahap ini audit dapat menetukan
tujuan audit sementara.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian
manajemen objek audit untuk menilai efektivitas pengendalian
manajemen. Hasil pengujian ini dapat mendukung tujuan audit
sementara menjadi tujuan audit terperinci.
3. Audit Terinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan
kompeten untuk mendukung tujuan audit.
4. Pelaporan
Pada tahap ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit
termasuk
rekomendasi
yang
diberikan
kepada
pihak
yang
berpkepentingan.
5. Tindak Lanjut
Pada tahap ini bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang
berwenang untuk menindak lanjuti (perbaikan) sesuai dengan
rekomendasi yang telah diberikan.
MEMAHAMI PERMASALAHAN SECARA DINI
Dengan memahami permasalahan sejak dini, akan membantu perusahaan
dalam mempertahankan dan bahkan meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Tindakan preventif yang dilakuan perusahaan memerlukan penilaian yang tepat
terhadap pengelolaan dan identifikasi kekurangan atau kelemahan pengelolaan
program sehingga dapat menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu
dilakukan. Dalam hal ini, audit manajemen melakukan penilaian secara tepat
terhadap proses yang telah terjadi.
EKONOMISASI, EFISIENSI, DAN EFEKTIVITAS
Sebuah perusahaan harus sadar bahwa perusahaan mendapatkan laba/keuntungan
merupakan akibat dari kemampuannya untuk memberikan kepuasan kepada para
pelanggannya. Kempampuan perusahaan dalam mencapai kepuasan pelanggan
tidak lepas dari tiga hal penting yang sangat mempengaruhi, yaitu ekonomisasi
(kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil guna). Tiga hal penting
tersebut, adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dan harus dicapai perusahaan
dalam
meningkatkan
kemampuan
bersaingnya.
Pembahasan
mengenai
ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas akan lebih mudah dipahami jika dibahas
dalam kerangka Input-Proses-Output.
RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN
Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan
ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian
tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai
secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit.
Audit manajemen pada berbagai fungsi dan ruang lingkupnya :
Audit manajemen pada fungsi pemasaran
Audit manajemen pada fungsi produksi dan operasi
Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia
Audit manajemen pada fungsi sistem informasi
Audit manajemen lingkungan
Audit sistem manajemen kualitas
Audit manajemen bidang perpajakan
Tugas Mata Kuliah
Audit Manajemen
Oleh :
Drajat Priyo Triatmojo
120810301164
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Jember
2015
BAB I
KONSEP DASAR
Perencanaan yang baik adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh sebuah
perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Perencanaa yang dibuat mencakup batas-batas operasional yang akan dilakukan,
baik cakupan operasi (volume produksi, promosi, pelayanan, pelanggan, dan
sebagainya) maupun konsumsi sumber daya (perolehan kapasitas produksi,
pembayaran kepada pemasok dan karyawan, serta penyelesaian kewajiban jangka
pendek lainnya). Dalam rangka memastikan jalannya operasi perusahaan agar
dapat berjalan dengan baik, diperlukan pengawasan dan pengendalian manajemen
yang baik pula. Terdapat empat tujuan penting yang ingin dicapai melalui
pengendalian internal yang dilakukan perusahaan, yaitu :
1.
2.
3.
4.
Dapat dipercaya data-data akuntansi yang disajikan perusahaan
Terjaganya aset yang dimiliki perusahaan
Berjalannya operasi secara efisien
Ditaatinya semua ketentuan, peraturan, dan kebijakan yang ditetapkan
perusahaan.
Fungsi pengawasan dan pengendalian manajemen, menimbulkan aktivitas
audit (pemeriksaan). Lebih luas lagi, audit juga dibutuhkan dalam menilai
pertanggungjawaban manajemen kepada berbagai pihak yang berkepentingan
dalam perusahaan. Ada tiga pihak yang terlibat didalam audit perusahaan, antara
lain :
1. Pihak pertama : Auditor
2. Pihak kedua : entitas yang diaudit (auditee), biasanya diwakili
manajemen dan karyawan perusahaan tersebut
3. Pihak ketiga : entitas yang memerlukan pertanggungjawaban dari
entitas yang diaudit, biasanya diwakili oleh dewan komisaris
(pemegang saham).
Hubungan dan Fungsi yang ditimbulkan dalam audit
Pihak 1
audit
pengesaha
n
Pihak 3
Pertanggu
ngjawaban
Pihak 2
KONSEP DAN DEFINISI
Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi
dan efektivitas operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis
untuk mengaudit aktivitas, program-programyang dilaksanakan, atau sebagian
dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya
dan dana telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan
aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan
aturan dan kebijakan yang telahditetapkan perusahaan.
Berbagai jenis audit dilakukan untuk memastikan bahwa proses operasi
perusahaan telah berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku
serta pengelolaan sumber daya dalam proses tersebut berjalan secara efektif dan
efisien.
OPERASIONAL
KEPATUHAN
AUDIT
KEUANGAN
INTERNAL
Dari berbagai audit yang dilakukan kecuali audit keuangan,keseluruhan audit
memiliki tujuan yang (hampir) sama yaitu menilai bagaimana manajemen
mengoperasikan perusahaan, mengelola sumber daya yang dimiliki, meningkatkan
efisiensi proses dalam mencapai tujuan perusahaan secara taat asas.
TUJUAN MANAJEMEN AUDIT
Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan
aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang
diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program
dan aktivitas perusahaan. Dengan tujuan ini, maka audit manajemen minitik
beratkan pada objek audit yang diperkirakan dapat di perbaiki di masa yang akan
datang, dan mencegah kemungkinan terjadinya kerugian.
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN AUDIT
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen.
Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau hanya mencakup bagian
tertentu dari kegiatan/aktivitas perusahaan yang dilakukan. Periode audit yang
dilakukan juga bervariasi bisa untuk jangka waktu satu minggu, beberapa bulan,
satu tahun, bahkan untuk beberpa tahun, sesuai tujuan yang ingin dicapai
perusahaan.
Sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program, dan
bidang-bidang dalam perusahaan yang masih memerlukan perbaikan/peningkatan,
baik dari segi ekonomis, efisiensi, dan efektivitas. Ada tiga elemen pokok dalam
tujuan audit :
1. Kriteria (criteria)
Merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/kelompok di
dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
2. Penyebab (cause)
Merupakan tindakan yang dilakukan oleh stiap individu/kelompok di
dalam perusahaan. Penyebab bisa bersifat positif dan negatif.
3. Akibat (effect)
Merupakan dampak atau hasil dari perbandingan antara penyebab dengan
kriteria tersebut.
PRINSIP DASAR AUDIT
Ada tujuh prinsip yang harus di perhatikan agar audit manajemen dapat berjalan
dengan baik:
1. Audit dititikberatkan pada objek yang memiliki peluang untuk diaudit.
Prinsip ini mengarahkan audit pada berbagai kelemahan manajemen
baik dalam bentuk operasional yang berjalan tidak efisien dan
pencapaian tujuan yang tidak efektif maupu kegagalan perusahaan
dalam menerapkan berbagai ketentuan dan peraturan serta kebijakan
yang ditetapkan.
2. Penilaian terhadap kegiatan objek audit harus memiliki prasyarat.
Audit merupakan prasyarat yang harus dilakukan sebelum penilaian
dilakukan.
3. Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan audit
yang bersifat positif.
Memberikan penilaian objektif terhadap objek yang diaudit.
4. Identifikasi indvidu yang bertanggung jawab terhadap kekurangankekurangan yang terjadi.
Hal ini penting karena dengan mengetahui individu-individu tersebut,
akan lebih dalam dapat digali permasalahannya dan penyebab
terjadinya kelemahan tersebut, sehingga tindakan koreksi yang akan
dilakukan akan menjadi lebih cepat dan tepat.
5. Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung
jawab.
Walaupun auditor tidak berkewenangan memberi sanksi, tetapi auditor
dapat memberikan pertimbangan sanksi yang tepat yang akan
diberikan pada pihak yang bertanggunng jawab.
6. Pelanggaran hukum.
Walaupun bukan tugas utama seorang auditor melakukan penyelidikan
terhadap pelanggaran hokum, auditor harus segera melaporkan temuan
pelangaran.
7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan.
Apabila terjadi kecurangan atau (fraud), maka auditor harus member
perhatiandan penyelidika yang lebih dalam terhadap hal tersebut,
diharapkan kecurangan tidak terjadi lagi.
PERBEDAAN AUDIT MANAJEMEN DENGAN AUDIT KEUANGAN
Audit manajemen dirancang untuk menemukan penyebab dan kelemahankelemahan yang terjadi pada pengolahan program/aktivitas perusahaan,
menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh kelemahan tersebut dan menetukan
tindakan perbaikan yang berkaitan dengan kelemahan tersebut, dan menetukan
tindakan perbaikan pengelolaan dimasa yang akan datang. Berbeda dengan audit
keuangan yang menekankan auditnya pada data-data transaksi, proses pencatatan,
dan laporan akuntansi yang dibuat perusahaan.
Karakteristik
Tujuan
Audit Keuangan
Dilakukan
mendapatkan Ditujukan
untuk
mencapai
keyakinan bahwa laporan keuangan perbaikan
atas
beberapa
disajikan
untuk
Audit manajemen
oleh
perusahaan
telah program/aktivitas
disusun melaui proses akuntansi pengelolaan
dalam
perusahaan
yang
yang berlaku secara umum dan memerlukan perbaikan
menyajikan
dengan
sebenarnya
kondisi keuangan perusahaan pada
tanggal
pelaporan
dan
kinerja
manajemen pada periode tersebut.
Ruang
Lingkup
Menekankan audit pada data-data Ruang lingkup audit manajemen
akuntansi perusahaan dan proses meliputi
keseluruhan
penyajian laporan yang disajikan manajemen
manajemen.
Dasar Yuridis
Pelaksanaan
Audit
dan
fungsi
fungsi-fungsi
terkait.
Mengharuskan penyajian laporan
Audit manajemen bukan suatu
keuangan
keharusan.
Dilakukan
mendapatkan
dalam
pengesahan
rangka Dalam
rangka
menemukan
secara berbagai kekurangan/kelemahan
independen atas kewajaran laporan pengelolaan perusahaan.
keuangan
Frekuensi
audit
Kebutuhan
audit
berhubungan Tidak ada ketentuan mengikat
langsung dengan penerbitan laporan yang harus untuk melakukan
keuangan,
Orientasi hasil Dilakukan
audit
audit setiap periode tertentu.
terhadap
data-data Menekankan untuk kepentingan
keuangan yang bersifat historis.
perbaikan-perbaikan yang akan
dilakukan pada masa akan datang
Bentuk
Telah memiliki standar.
laporan audit
Pengguna
laporan
Bentuk
laporan
bersifat
komprehensif.
Berbagai kelompok pengguna yang Ditujukan kepada pihak intern
berada diluar perusahaan.
perusahaan.
TAHAP-TAHAP AUDIT
Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam audit manajemen, yaitu :
1. Audit Pendahuluan
Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan pada
objek audit berdasarkan peraturan-peraturan atau kebijakan yang
berkaitan dengan aktivitas audit. Dari tahap ini audit dapat menetukan
tujuan audit sementara.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian
manajemen objek audit untuk menilai efektivitas pengendalian
manajemen. Hasil pengujian ini dapat mendukung tujuan audit
sementara menjadi tujuan audit terperinci.
3. Audit Terinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan
kompeten untuk mendukung tujuan audit.
4. Pelaporan
Pada tahap ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit
termasuk
rekomendasi
yang
diberikan
kepada
pihak
yang
berpkepentingan.
5. Tindak Lanjut
Pada tahap ini bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang
berwenang untuk menindak lanjuti (perbaikan) sesuai dengan
rekomendasi yang telah diberikan.
MEMAHAMI PERMASALAHAN SECARA DINI
Dengan memahami permasalahan sejak dini, akan membantu perusahaan
dalam mempertahankan dan bahkan meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Tindakan preventif yang dilakuan perusahaan memerlukan penilaian yang tepat
terhadap pengelolaan dan identifikasi kekurangan atau kelemahan pengelolaan
program sehingga dapat menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu
dilakukan. Dalam hal ini, audit manajemen melakukan penilaian secara tepat
terhadap proses yang telah terjadi.
EKONOMISASI, EFISIENSI, DAN EFEKTIVITAS
Sebuah perusahaan harus sadar bahwa perusahaan mendapatkan laba/keuntungan
merupakan akibat dari kemampuannya untuk memberikan kepuasan kepada para
pelanggannya. Kempampuan perusahaan dalam mencapai kepuasan pelanggan
tidak lepas dari tiga hal penting yang sangat mempengaruhi, yaitu ekonomisasi
(kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil guna). Tiga hal penting
tersebut, adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dan harus dicapai perusahaan
dalam
meningkatkan
kemampuan
bersaingnya.
Pembahasan
mengenai
ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas akan lebih mudah dipahami jika dibahas
dalam kerangka Input-Proses-Output.
RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN
Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan
ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian
tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai
secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit.
Audit manajemen pada berbagai fungsi dan ruang lingkupnya :
Audit manajemen pada fungsi pemasaran
Audit manajemen pada fungsi produksi dan operasi
Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia
Audit manajemen pada fungsi sistem informasi
Audit manajemen lingkungan
Audit sistem manajemen kualitas
Audit manajemen bidang perpajakan