Keterampilan Dasar Guru melalui supervisi

RESUME METODE PEMBELAJARAN BIOLOGI
Keterampilan Dasar Guru

Oleh:

Yoanda Reski Amallia (17177037)

Dosen Pembimbing:
Prof. Lufri, M.S.
Dr. Syamsurizal, M.Biomed.

JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017

KETERAMPILAN DASAR GURU
A. Pengertian Keterampilan Dasar Guru
Keterampilan dasar mengajar adalah kecakapan atau kemampuan pengajar dalam
menjelaskan konsep terkait dengan materi pembelajaran. Dengan demikian seorang pengajar
harus mempunyai persiapan mengajar, antara lain harus menguasai bahan pembelajaran

mampu memilih strategi, metode dan media, penguasaan kelas yang baik, serta menentukan
system penilaian yang tepat (Suwarna, dkk. 2013: 208).
B. Macam-macam Keterampilan Dasar Guru
1. Keterampilan Menyusun Skenario
Keterampilan menyusun skenario pembelajaran dimaksudkan adalah keterampilan
dalam menyusun tahap/langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (Pendahuluan, Penyajian
(lnti), serta Penutup dan Tindak Lanjut), uraian kegiatan pembeiajaran yanq akandilakukan,
memilih media dan alat yang akan digunakan penqaiar maupunpeserta didik. serta
menentukan estimasi waktu, dalam rangka memfasilitasi peserta didik agar mendapatkan
kemudahan dalam proses belajarnya.
Penyusunan skenario pembelajaran bertujuan untuk:
a. Memberikan pedoman tentang tahap/langkah-langkah urutan kegiatan pembelajaran.
b. Memberikan panduan tentang uraian kegiatan-kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
baik oleh pengajar maupun peserta didik.
c. Memberikan panduan tentang strategi, teknik, metode, media dan alat yang akan
digunakanselama proses pembelajaran berlangsung.
d. Memberikan panduan tentangestimasi penggunaan waktu pada setiap kegiatan
Pembelajaran.
Penyusunan skenario Pembelajaran hendaknya sesuai dengan prinsip berikut:
a. Sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.

b. Sesuai dengan jenis materi pembelajaranapakah: fakta' konsep' prinsip' atau prosedur
(Reigeluth, 1987).
c. Sesuai denqan kondisi kelas/sekolah menyangkut sarana maupun prasarana yang tersedia.
d. Sesuai dengan lemamapLlan pengaiar (Suwarna, dkk. 2013: 210-211).
2. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
a. Keterampilan Membuka Pelajaran
Keterampilan membuka adalah aktivitas guru untuk menciptakan kesiapan mental
dan menimbulkan perhatian anak didik agar terpusat pada proses pembelajaran.
Komponen membuka pelajaran:
1) Menarik perhatian anak didik
2) Menimbulkan motivasi
1

3) Memberi acuan
4) Membuat kaitan (Lufri. 2007: 88-90).
b. Keterampilan Menutup Pelajaran
Menutup pelajaran ialah mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Kegiatan menutup
pelajaran dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah
dipelajari anak didik , mengetahui tingkat pencapaian anak didik dan tingkat keberhasilan
guru dalam pembelajaran (Lufri. 2007: 88). Cara yang dapat dilakukan guru untuk

menutup pelajaran adalah:
1) Meninjau kembali (review)
2) Evaluasi (Lufri. 2007: 91)
3) Memberi dorongan psikologis atau social
4) Memberikan tugas yang relevan yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan/
pemahaman konsep yang dikaji (Suwarna, dkk. 2013: 213).
3. Keterampilan Bertanya
a. Keterampilan bertanya dasar
Tujuan memberikan pertanyaan dasar:
1) Untuk meningkatkan focus perhatian dan rasa ingin tahu anak terhadap suatu topic
2) Mengembangkan belajar aktif
3) Mengoptimalkan aktivitas pembelajaran
4) Mendiagnosis kesulitan belajar anak
5) Memberikan kesempatan anak didik untuk mengasimilasi dan merefleksi informasi
6) Mengembangkan kemampuan berfikir anak didik
7) Mengembangkan refleksi dan komentar anak terhadap respon anak didik lain ataupun
guru
8) Anak didik dapat menilai penguasaannya terhadap materi (Lufri 2007: 66).
Komponen bertanya dasar:
1) Pengungkapan pertanyaan secara singkat dan jelas

2) Pemberian acuan
3) Pemusatan
4) Menggilirkan pertanyaan
5) Penyebaran
6) Pemberian waktu berpikir
7) Pemberian tuntunan (Lufri 2007: 65).
b. Keterampilan bertanya lanjutan
Manfaat pertanyaan lanjutan:
1) Mengembangkan kemampuan anak didik dalam menemukan, mengorganisasi dan
2)
3)
4)
5)

menilai informasi yang didapat.
Meningkatkan kemampuan anak didik mengembangkan pertanyaan yang relevan
Mendorong anak didik mengembangkan ide-ide dalam pembelajaran
Melatih anak didik berpikir kreatif dan kritis
Melatih anak didik memecahkan masalah.
Komponen bertanya lanjut:

2

1)
2)
3)
4)

Pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab
Pengaturan urutan pertanyaan
Penggunaan pertanyaan melacak
Peningkatan terjadinya interaksi

Hal yang harus dihindari dalam memberikan pertanyaan dasar atau lanjutan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.


Mengulang pertanyaan sendiri
Mengulangi jawaban anak didik
Menjawab pertanyaan sendiri
Pertanyaan yang memancing jawaban serentak
Pertanyaan ganda
Menentukan anak didik tertentu untuk menjawab.

4. Keterampilan Memberi Penguatan
Pengualan (reinforcement) dimaksudkan adalah respon positlf dari pengajar kepada
peserta didik yang telah berhasil melakukan perilaku (behavior) secara baik. Pemberian
penguatan pada umumnya dilakukan oleh pengajar dengan tujuan agar peserta didik lebih giat
berpartisiasi dalam interaksi pembelajaran dan mengulangi lagi perilaku yang baik. Dengan
kata lain penguatan adalah tanggapan pengajar terhadap perilaku peserta didik yang
memungkinkan dapat berulangnya kembali perilaku yang dianggap baik.
Keterampilan memberikan penguatan bertujuan untuk:
a. Menumbuhkan perhatian peserta didik
b. Memotivasi peserta didik terhadap pencapaian kompetensi
c. Mengendalikan berkembangnya perilaku negatif dan mendorong tumbuhnya perilaku
d.
e.

a.
b.
c.
d.

positif dan Produktif.
Menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik
Mendorong peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Komponen Penguatan
Penguaian secara verbal, dengan kata-kata pujian atau penghargaan
Penguatan secara non verbal, dengan menggunakan mimik dan gerakan badan
Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan
Penguatan berupa simbol dan benda.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pengajar dalam pemberian penguatan antara lain:

a.
b.
c.
d.
e.


Kehangatan dan antusias
Kebermaknaan
Hindari penguatan negative
Penggunaan penguatan secara bervariasi
Penguatan dapat ditujukan kepada peserta didik tertentu atau kelompok peserta didik

tertentu
f. Penguatan hendaknya dilakukan segera, jangan sampai ditunda (Suwarna, dkk. 2013: 217218).
3

5. Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan dimaksudkan adalah memberikan pengertian kepada orang lain (Brown,
1991: 111) Oleh karenaya keterampilan menjelaskan dapat diartikan sebagai keterampilan
memberikan pengertian berupa penyajian informasi lisan yang diorganisasi secara sistematis
kepada peserta didik, sehingga informasi atau pesan-pesan pembelajaran baik berupa fakta,
konsep, prinsip, ataupun prosedur dapat dipahami oleh peserta didik dengan baik.
Keterampilan menjelaskan bertujuan untuk:
a. Membantu peserta didik dalam memahami fakta, konsep, prinsip, atau prosedur, serta
membantu memecahkan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran.

b. Melibatkan peserta didik untuk berpikir serta mengkomunikasikan ide dan gagasannya
c. Memperkuat struktur kognitif yang berhubungan dengan bahan pembelajaran.
d. Mendapatkan balikan dari peserta didik tentang penguasaan kompetensi yang harus
dikuasai.
Komponen keterampilan menjelaskan terdiri atas:
a. Pembawa pesan, yakni pengajar, dengan kompetensiyang dimiliki dan kesiapan yang
dapat dilakukan.
b. lsi pesan, yakni kompeiensidanmateri pembelajaranyang harus dikuasai peserta didik
c. Media dan alat (software dan hardware) dengan karakteristik dan kesiapannya
d. Penerima pesan, yakni peserta didik dengan karakteristik dan kesiapannya (Suwarna, dkk.
2013: 213-214).
6. Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan adalah perubahan-perubahan
kegiatan pengajar dalam konteks interaksi pembelajaran, yang meliputi gaya mengajar,
penggunaan media pembelajaran, pola interaksi dengan peserta didik, dan siimulasi.
Mengadakan variasi bertujuan untuk:
a. Mengatasi kebosanan peserta didik sehjngga dalam proses pembelajaran peserta didik
senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme,serta penuh partisipasi
b. Menjadikan proses pembelajaran lebih hidupdan tebih bermakna
c. meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi yang dipelajari serta kompetensi

yang harus dikuasai
d. Memotivasi peserta didik aktif dalam pembelajaran.
Komponen Variasi
a. Variasi dalam gaya mengajar, yang meliputi:
1) Varjasi suara
2) Variasi kontak pandang
3) Variasi gerakan badan atau anggota badan dan mimik
4) Pergantian posisi pengajar maupun peserta didik.
4

b. Variasi dalam pemanfaatan media pembelajaran, antara media yang dapat dilihat (visual)
media yang dapat didengar (audio), dan audio-visual, atau kombinasinya dalam bentuk
multimedia.
c. Variasi pola interaksi
Meningkatkan interaksi antara pengajar dengan peserta didik, peserta didik dengan
peserta didik, pengajar dengan media, maupun peserta didik dengan media.
d. Variasi stimulasi
1) Menerima dan menyokong partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
2) Ivlemberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpadisipasi secara aktif
dalanseluruh kegiatan pembelajalan

3) Mengenal karakteristik peserta didik sehingga dapat memberikan variasi stimulasi
secara tepat (Suwarna, dkk. 2013: 220-221).
7. Keterampilan Menguasai Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil memiliki keriteria sbb:
a. Melibatkan sekelompok individu
b. Berlangsung dalam interaksi tatap muka informal dimana setiap kelompok bebas
mengemukakan pendapat
c. Memiliki tujuan dan kerjasama antar kelompok
d. Berlangsung mengikuti proses yang teratur dan sistematis menuju suatu kesimpulan.
Kelebihan diskusi kelompok kecil:
a. Kelompok memilki sumber informasi yang banyak dari pada individu
b. Saling memberi motivasi sesame anggota kelompok
c. Anggota yang pemalu memungkinakan berinteraksi dalam kelompok kecil jika
dibandingkan kelompok besar
d. Mempunyai ikatan yang kuat dalam mengambil keputusan
e. Partisipasi dalam diskusi akan meningkatkan saling pengertian antar individu dalam satu

a.
b.
c.
d.
e.

kelompok atau kelompok lain.
Kekurangan diskusi kelompok:
Memakan lebih banyak waktu
Pemborosan waktu
Anggota yang pemalu kurang berminat dalam diskusi
Sering didominasi oleh kelompok tertentu
Sering terjadi penekanan pendirian (Lufri. 2007: 92-93).

8. Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar secara optimal.
Tujuan mengelola kelas:
a. Untuk guru
1) Melatih keterampilan guru dalam menyajikan pelajaran dengan sintaks yang tepat
2) Menyadari dan memenuhi kebutuhan anak didik dalam mengembangkan potensinya.
5

3) Member respon terhadap prilaku anak didik yang menyimpang
4) Merangsang pemikiran guru untuk mengembangkan strategi pengelolaan kelas yang
tepat sesuai kondisi kelas.
b. Untuk siswa
1) Mendorong anak didik untuk bertanggungjawab
2) Membantu anak didik kearah prilaku yang sesuai tata tertib kelas
3) Menimbulkan rasa berkewajiban melibstkan diri dalam tugas dan berprilaku wajar

a.
b.
c.
d.
e.
f.

dalam kegiatan pembelajaran.
Prinsip pengelolaan kelas:
Kehangatan dan keantusiasan
Menantang
Bervariasi
Keluwesan
Penekanan terhadap hal-hal yang positif
Penekanan disiplin (Lufri. 2007: 98).
Keterampilan Mengelola Kelas yang perlu dikuasai pengajar adalah:

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Memberikan petunjuk yang jelas pada setiap kegiatan pembelajaran
Mengarahkan perilaku pada pencapaian kompetensi secara optimal
Mengelola kelompok, baik dalam bentuk kelompok kecil, sedang maupun besar
menuntut tanggung jawab peserta didik secara individual maupun kelompok
Membagi perhatian secara merata ke seluruh kelas
Menunjukkan sikap tanggap terhadap permasalahan peserta didik
menegur peserta didik yang berperilaku negatif
Memberikan penguatan\reinforcement bagi yang berhasil melakukan perilaku positif
Menemukan dan memecahkan perilaku yang menimbulkan masalah (Suwarna, dkk. 2013:
226).

9. Keterampilan Mengajar kelompok Kecil dan Perorangan
Keterampilan Mengajar kelompok Kecil dan Perorangan merupakan keterampilan guru
mengaktifkan anak didik belajar dalam bentuk kelompok atau perorangan sehingga
pembelajaran berjalan optimal.
Hakikat pegajaran kelompok kecil dan perorangan adalah:
a. Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antara guru-anak didik, anak
didik-anak didik
b. Anak didik belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemampuan, dan minatnya sendiri
c. Anak didik mudah mendapat bantuan dari guru sesuai kebutuhannya
d. Anak didik terlibat aktif dalam pembelajaran.
Peran guru dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah:
a. Organisator kegiatan pembelajaran
6

b.
c.
d.
e.
f.

Sumber informasi anak didik
Motivator bagi anak didik untuk aktif belajar
Fasilitator bagi anak didik dalam pembelajaran
Pendiagnosa kesulitan dan member bantuan bagi anak didik sesuai kebutuhan mereka
Pembimbing, pengarah, penyumbang ide dalam memecahkan masalah (lufri. 2007: 106107).

10. Keterampilan Mengembangkan dan menggunakan Media Pembelajaran
Keteampilan mengembangkan media pembelajaran maksudnya keterampilan guru
dalam merancang, menciptakan atau memodifikasi media sederhana dan membuat software
media elektronik atau multimedia serta mengimplementasikannya dalam pembelajaran.
Kehadiran media dalam pembelajaran sangatlah penting. Tanpa media penyajian materi
pelajaran menjadi kurang menarik, sulit dipahami dan membosankan (Lufri. 2007: 112).
11. Keterampilan Mengembangkan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dan Skill
Emotional Spiritual Quotient (ESQ) adalah dua kecerdasan yang dimiliki manusia
disamping kecerdasan Intelektual atau Intelegence Quotient (IQ), yaitu kecerdasan emosional
Emoional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) kecerdasan spiritual.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang besikap dan bertindak secara bijak.
Kecerdasan emosional mencakup kemampuan memahami diri sendiri dan orang lain. cirri
orang yang memilki kecerdasan emosional adalah: tampil bijak dalam semua situasi; mudah
bergaul dan simpatik; tanang dan bijak dalam mengambil keputusan; tidak mengganggu,
menyakiti, merusak dan mengekspliotasi orang lain atau kepentingan umum. Faktor yang
berhubungan dengn EQ adalah: kesadaran diri, penaturan diri, motivai diri, empati, dan social.
Kecerdasan spiritual merupakan kemampuan seseorang untuk menjadikan seluruh
aktifitas hidupnya sebagai ibadah. Cirri yang terpenting dari SQ melandaskan perbuatan atas
kebenaran dan keikhlasan (Lufri. 2007: 113-114).
12. Keterampilan Melakukan Penilaian
Penilaian merupakan usaha sistematjs yang dilakukan untuk menentukan kualifikasl
terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan capaian hasil belajar peserta didik
setelah menjalani proses pembelajalan. Tujuan Penilaian memiliki tujuan pokok uniuk menitai
hasil kegiatan pembelajaran yang dicapai peserta didik.
Di samping itu penilaian juga bertujuan untuk:
a. Meningkatkan memotivasi belajar peserta didik.
b. Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

7

Dalam penggunaan keterampilan melakukan menilaian perlu memperhaiikan hal-hal
berikut:
a. Menggunakan alat penilaian yang sesuai.
b. Mengembangkan alat penilaian, misalnya penilaian ā€œ5Pā€ seperti paper and pencils,
portofolio, perfomance, project, dan product.
c. Langkah-langkah dalam melakukan penitaian adalah:
1) Menetapkan kompetensi (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang ingin
2)
3)
4)
5)

dicapai.
Menetapkan materi pembelajaran.
Merumuskan indikator yang mengacu pada kompetensi dasar.
Menentukan jenjang kognitif untuk setiap butir soat
Menyusun kisi-kisi, untuk menggambarkan hubungan aniara kompetensi, materi,

indikator, jenjang kognitif, dan butir soal
6) Menulis butir-butir soal berdasarkan indikator.
7) Memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal.
d. Melakukan tes awal (pre-test), tes proses (selama pembelajaran berlangsung), dan tes
akhir (poslfesl).
e. Menganalisis hasil penilajan.
f. Memberikan tindak lanjut dari hasit penilaian (Suwarna, dkk. 2013: 224-225).

Daftar Pustaka
Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi: Teori, Praktik da Penelitian. Padang: UNP Press.
Suwarna, dkk. 2013. Modul Pelatihan Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik
Instruksional (Pekerti). Yogyakarta: UNY (Pusat Pengembangan Kurikulum
Instruksional dan Sumber Belajar Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan).

8