Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopi
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak
(baik berupa bahan organik maupun anorganik) yang sebagian dapat dicerna tanpa
mengganggu kesehatan ternak.syarat bahan dikatakan bahan pakan karena bahan
tersebut mengandung kalori, karbihidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang
terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa
nitrogen, sedang bahan anorganik seperti kalsium, fosfor, magnesium, kalium,
natrium. Kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan melakukan analisis
proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral untuk masing - masing
komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang dilakukan di
laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik.
Keterbatasan pakan dan ketidakpastian tatalaksana pakan merupakan salah
satu faktor kelemahan sistem produksi peternakan, hal ini dapat diatasi bila
potensi pertanian maupun limbahnya ikut dipertimbangkan dalam usaha
peternakan.Asalkan kita tahu secara tepat nilai guna, daya guna, teknologi
pengolahan dan sistem pengolahan yang tepat agar lebih bermanfaat.
Secara garis besar bahan pakan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
bahan pakan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pakan asal hewan (hewani).Bahan
pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari tanaman. Bahan pakan hewani
adalah bahan pakan yang berasal dari hewan atau ikutannya.Kedua bahan pakan
1
ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan penanganan dan
pengolahan yang berbeda pula.
I.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum ilmu bahan pakan mengenai pengenalan bahan
pakan secara makroskopis adalah untuk memberikan gambaran dan pemahaman
mengenai jenis - jenis bahan pakan secara makroskopis yang dapat diberikan
kepada ternak.
Kegunaan dari praktikum ilmu bahan pakan mengenai pengenalan bahan
pakan secara makroskopis adalah agar praktikan dapat mengetahui jenis - jenis
bahan pakan secara makroskopis dan dapat mengelompokkannya berdasarkan
jenisnya.
2
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1. Bahan Pakan Secara Umum
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna
sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya.
Agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pemberian
pakan. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan
ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk
(susu, anak, daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan
adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh
sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus
bermutu baik dan dalam jumlah cukup (Hadi, 2002).
Menurut Dwi Ningrum(2007), ada beberapa jenis-jenis makanan ternak
yang ada diantaranya:
1. Hijauan Segar
Hijauan segar adalah semua bahan pakan yang diberikan kepada ternak
dalam bentuk segar, baik yang dipotong terlebih dahulu (oleh manusia) maupun
yang tidak (disengut langsung oleh ternak). Hijauan segar umumnya terdiri atas
daun-daunan yang berasal dari rumput-rumputan, tanaman biji-bijian/ jenis
kacang-kacangan. Rumput-rumputan merupakan hijauan segar yang sangat
disukai ternak, mudah diperoleh karena memiliki kemampuan tumbuh tinggi,
terutama di daerah tropis meskipun sering dipotong/disengut langsung oleh ternak
sehingga menguntungkan para peternak/pengelola ternak. Hijauan banyak
3
mengandung karbohidrat dalam bentuk gula sederhana yang sangat berperan
dalam menghasilkan energi.
2. Konsentrat (pakan penguat)
Contoh: dedak padi, jagung giling, bungkil kelapa, garam dan mineral.
Dari beberapa jenis makanan ternak diatas dapat diperoleh nutrisi dan
manfaatnya bagi ternak itu sendiri.
-
Sumber Energi
Termasuk dalam golongan ini adalah semua bahan pakan ternak yang
kandungan protein kasarnya yang kurang dari dengan konsentrasi serat kasar di
yang rendah. Berdasarkan jenisnya, bahan pakan sumber energi dibedakan
menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Kelompok biji-bijian (jagung, tepung kedelai, dedak kasar, separator, tepung
jagung);
2. Kelompok hasil sampingan serealia (ampas air tebu, minyak ikan lemuruh);
3. Kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon dan hasil sampingannya);
4. Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumput (rumput gajah,
rumput benggala dan rumput setaria).
-
Sumber Protein
Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak yang
mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman).
Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:
1. Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daundaunan sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela
rambat, ganggang dan bungkil kedelai);
4
2. Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi kaliandra,
gamal dan sentero;
3. Kelompok bahan yang dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung tulang
dan sebagainya).
-
Sumber Vitamin dan Mineral
Hampir semua bahan pakan ternak, baik yang berasal dari tanaman
maupun hewan, mengandung beberapa vitamin dan mineral dengan konsentrasi
sangat bervariasi tergantung pada tingkat pemanenan, umur, pengolahan,
penyimpanan, jenis dan bagian-bagiannya (biji, daun dan batang). Disamping itu
beberapa perlakuan seperti pemanasan, oksidasi dan penyimpanan terhadap bahan
pakan akan mempengaruhi konsentrasi kandungan vitamin dan mineralnya.
misalnya Tepung batu (lime stone), kapur, UREA dan beberapa mineral lainnya.
2.2. Kandungan nutrisi bahan pakan
Zat nutrisi adalah zat-zat gizi di dalam bahan pakan yang sangat
diperlukan untuk hidup ternak meliputi protein, karbohidrat, lemak, mineral,
vitamin dan air.
5
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna
sebagian
atau
seluruhnya
tanpa
mengganggu
kesehatan
ternak
yang
memakannya.Bahan pakan terdiri dari 2 kelompok, yaitu bahan pakan asal
tanaman dan asal non tanaman (ternak atau ikan). Berdasarkan sifat fisik dan
kimianya dibedakan menjadi : Hijauan kering, jerami, tanaman padangan rumput,
silage dan haylage; hijauan segar; sumber energi; sumber protein; suplemen
vitamin, mineral; aditif dan non aditif. Kualitas suatu bahan pakan ditentukan oleh
kandungan zat nutrien atau komposisi kimianya, serta tinggi rendahnya zat antinutrisi yang terkandung di dalam bahan pakan (Hadi, 2002).
2.3.
Penggolongan Bahan Pakan Berdasarkan Spesifikasinya
Pakan adalah suatu bahan pakan atau campuran bahan pakan yang
dimakan hewan atau ternak serta mengandung energi, protein, dan nutrien lainnya
yang dibutuhkan oleh hewan atau ternak lainnya.Spesifikasi bahan pakan terdiri
dari beberapa yaitu bahan pakan khusus misalnya molasses dan ragi yang berguna
sebagai perekat.Bahan pakan leguminosa seperti centro dan calopo.Bahan pakan
hewani seperti tepung ikan, bahan pakan biji-bijian seperti jagung, bahan pakan
hasil sampingan biji-bijian seperti bungkil dan bahan pakan dari hasil sampingan
biji-bijan berupa minyak seperti minyak kedelai (Puslitbangnak, 2011).
2.4.
Klasifikasi Berdasarkan Nomenklatur Internasional
Nomenklatur internasional merupakan pemberian nama pada tumbuhan.
Nomenklatur internasional membagi bahan pakan menjadi 8 kelas, yaitu:
a. Hijauan Kering (Roughage)
6
Kelas bahan pakan ini yaitu semua jenis hay, jerami kering, dry fodder, dry
stover, dan semua jenis bahan makanan kering yang berisi 18% atau lebih
serat.
b. Hijauan Segar (green forager, pasture)
Bahan pakan yang termasuk dalam kelas ini yaitu semua tanaman yang di
berikan secara segar sebagai hijauan. Contoh, rumput/hijauan segar lainnya
yang baru di potong, padang rumput, dan sebagainya.
c. Silase ( silage)
Bahan pakan pada kelas ini yaitu semua bahan pakan yang dipotong dan
dicacah dan difermentasikan.
d. Sumber energi
Bahan pakan pada kelas ini yaitu semua biji - bijian hasil ikutannya, buah buahan dan umbi - umbian. Contoh, Butiran (jagung, sorgum,, kedele dan
kacang), umbi - umbian (ketela pohon, ketela rambat).
e. Sumber protein
Bahan pakan yang mengandung protein 20% atau lebih dan dapat berasal dari
tanaman, hewan, ikan dan susu. Contoh, tepung ikan, tepung daging, susu,
kacang tanah, kedelai, bungkil kelapa, dan sebagainnya.
f. Sumber mineral
Contoh, tepung tulang, kerang, kapur, dan dicalsium phosphate.
g. Sumber vitamin
Contoh, buah - buahan, tauge, hijauan kacang - kacangan.
h. Bahan additive
7
Bahan yang perlu di tambahkan dalam jumlah relatif sedikit yang kadangkala
diperlukan untuk melengkapi rangsum yang disusun. Contoh, penambahan
antibiotika, aroma, asam amino, zat warna, asam organic dan vit-mineral.
2.5.
Penggolongan Bahan Pakan Berdasarkan Asalnya
Menurut asalnya, bahan pakan asal nabati misalnya hijauan pakan
(Forages) hijauan pakan ini dikenal pula dengan istilah hijauan makanan ternak
(HMT) Contohnya: Rumput Rumput-rumputan :rumput gajah,teki, ilalang dll),
leguminosa contoh kalopo, centro, serta hijauan lain selain rumput dan legume
nangka, ketelapohon) Jerami atau sisa tanaman pertanian. Bebijian (Co: Jagung,
shorgum, gandum,padi) Umbi (ketela pohon, rambat, kentang)Hasil sisa ato hasil
sampingan industri pertanian(bungil, bekatul, onggok, tetes). Bahan pakan asal
Hewan : Tepung daging, tepung tulang, tepung darah, tepung susu, tepung telur
Bahan Pakan asal ikan : Tepung ikan, tepung kepala udang dan lain-lain (Priyono,
2008).
membagi bahan pakan berdasarkan asalnya menjadi dua golongan yaitu
bahan pakan asal hewan contoh tepung limbah katak, tepung bekicot, tepung
jangkrik, tepung bulu, tepung ikan dan lain-lain. Dan bahan pakan asal nabati
misalnya
bungkil
kelapa,
rumput-rumputan,
kacang-kacangan
dan
lain
(Budiman,1994).
Selain bahan pakan yang berasal dari hewani dan bahan pakan dari asal
nabati masih terdapat bahan pakan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.Bahan
pakan ini berasal dari alam atau secara alami.Yang termasuk bahan pakan alami
8
adalah urea dan sulfur. Bahan pakan ini dibutuhkan oleh ternak sebagai feed aditif
dan ada juga sebagai sumber mineral (Anggorodi, 1995).
2.6. Penggolongan Bahan Pakan Berdasarkan Bentuknya
Egarusiani (2009) membagi bahan pakan menurut bentuk fisiknya
dibedakan menjadi 3 juga yaitu:
1. Bentuk butiran(Co: jagung ,shorgum.
2.
Bentuk Tepung(co: dedak, bekatu, tepung ikan,dll),
3. Bentuk cair(Co: minyak ikan dan minyak kedelai).
Menurut bentuk fisiknya dibedakan menjadi tiga yaitu bentuk butiran
contoh jagung dan shorgum, bentuk tepung misalnya dedak, bekatul, tepung ikan
dan lain-lain, serta bentuk cair yakni minyak ikan, minyak kedelai dan lainlainBudiman (1994).
2.7.
Penggolongan Bahan Pakan Berdasarkan Sumbernya
Ada beberapa bahan pakan berdasarkan sumbernya dan ini berkaitan
dengan kandungan gizinya apakah termasuk sumber energi seperti dedak dan ubi
kayu, sumber protein ada dua yaitu dari tanaman seperti bungkil kelapa dan
kedelai dan dari hewani seperti tepung darah dan tepung bulu. Selanjutnya sumber
mineral seperti tepung tulang, kapur dan garam, sumber vitamin seperti minyak
ikan dan juga sebagai imbuhan pakan seperti antibiotika, hormon dan enzim
(Anggorodi,1995).
9
2.8. Teknologi Pengolahan Bahan Pakan
Pakan yang dihasilkan merupakan pakan berkualitas yang tidak sekaligus
digunakan oleh peternak.Untuk itu perlu disediakan tempat penyimpanan agar
pakan tersebut tidak terkontaminasi yang dapat menurunkan tingkat kandungan
gizinya. Penyimpanan adalah salah satu bentuk tindakan pengamanan yang selalu
terkait dengan waktu yang bertujuan untuk mempertahankan dan menjaga
komoditi yang disimpan dengan cara menghindari dan menghilangkan berbagai
faktor yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas komoditi tersebut.
Penyimpanan pakan sebaiknya tidak dicampur dengan barang lainnya untuk
menghindari pencemaran pakan.Pengeluaran pakan dari tempat penyimpanan
pakan agar diatur sedemikian rupa sehingga pakan tidak terlalu lama di
penyimpanan. Penyimpanan pakan yang terlalu lama akan menurunkan kualitas
dari pakan tersebut. Sistem penyimpanan pakan menggunakan sistem FIFO (First
in first out) artinya pakan yang pertama masuk adalah yang pertama keluar
(Rahmitadewi, 2012).
Menurut Dwi Ningrum (2007), faktor -faktor yang mempengaruhi
penyimpanan pakan adalah tipe atau jenis pakan, periode atau lama penyimpanan,
metode penyimpanan, temperatur, kandungan air, kelembaban udara dan
komposisi zat-zat makanan.Ada empat tipe kerusakan bahan pakan/pakan yang
disimpan pada kondisi yang buruk, yaitu :
1. Kerusakan fisik dan mekanik, yaitu kerusakan yang terjadi jika bahan tidak
ditangani secara hati-hati waktu kegiatan panen, transportasi, pengolahan dan
penyimpanan.
10
2. Kerusakan kimiawi, yaitu meliputi kerusakan bahan akibat reaksi kimia atau
reaksi pencoklatan non enzimatik yang merusak partikel karbohidrat,
penurunan kandungan vitamin dan asam nukleat.
3. Kerusakan enzimatik, yaitu terjadi akibat kerja beberapa enzim seperti
protease, amilase dan lipase, misalnya : pemecahan molekul lemak menjadi
asam lemak bebas dan glyserol oleh enzim lipolitik dan aktivitas enzim
proteolitik memecah protein menjadi polipeptida dan asam amino.
4. Kerusakan biologis, terjadi akibat serangan serangga, binatang pengerat,
burung, mikroorganisme selama penyimpanan. Kerusakan bahan pakan/pakan
dalam penyimpanan ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara kondisi
bahan pakan/pakan, kondisi lingkungan dan organisme (mikroorganisme,
serangga dan rodentia) perusak kualitas bahan pakan/pakan. Kerugian yang
ditimbulkan selama penyimpanan adalah kehilangan berat, penurunan kualitas,
meningkatnya resiko terhadap kesehatan dan kerugian ekonomis.
11
BAB III
MATERI DAN METODE PENELITIAN
3.1.
Materi Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum Bahan Pakan mengenai pengenalan
bahan pakan secara makroskopis yaitu kamera.
Bahan yang digunakan pada praktikum Bahan Pakan mengenai
Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis yaitu tepung tapioka, premix,
ampas tahu, jagung giling, jerami padi, turi, daun papaya, dan alang-alang.
3.2.
Metode Praktikum
Metode praktikum ilmu bahan pakan mengenai pengenalan bahan pakan
secara makroskopis yaitu tiap-tiap bahan pakan diletakkan diatas meja, kemudian
praktikan melakukan pengamatan secara makroskopis serta mengamati dan
mencatat ciri - ciri dari masing - masing baahan pakan, mengamati, bau, warna,
dan mengambil gambarnya lalu mengelompokkan bahan pakan tersebut
berdasarkan nomenklatur internasional.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Bahan Pakan Berdasarkan Warna dan Bau
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Bahan Pakan Berdasarkan Warna dan Bau
NO.
Bahan Pakan
Warna
Bau
1.
Tepung tapioka
Putih
Khas
2.
Premix
Kream
Khas
Ampas tahu
coklat keputihan
Tengik
4.
Jagung giling
Kuning
Khas
5.
Jerami padi
Coklat
Khas
6.
Turi
Hijau
Khas
7.
Daun papaya
Hijau
Khas
8.
Alang – alang
Hijau
Khas
3.
Sumber : Data Hasil Praktikum Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis,
2014
Berdasarkan Tabel 1. Bahan pakan berdasarkan warnadan baunya. Bahan
pakan menurut bau yaitu bau khas dan bau tengik, yang termasuk bau khas yaitu
tepung tapioka, premix, jagung giling, jerami padi, turi, daun papaya dan alang alangsedangkan bau tengik yaitu ampas tahu. Hal ini sesuai dengan pendapat
Murtidjo (1987), yang menyatakan bahwa bahan pakan menurut baunya khas dan
tengik. Dimana pakan yang teksturnya kasar biasanya diberikan kepada ternak
unggas seperti jagung sedangkan yang teksturnya halus biasanya digunakan untuk
pembuatan pellet dan crumble yang telah digiling halus atau biasa dicampur
dengan konsentrat untuk anak ayam.
13
4.2.
Bahan pakan berdasarkan bentuknya
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 2. Hasil Pengamatan Bahan Pakan Berdasarkan Bentuknya.
No
Bahan Pakan
Bentuk
.
1.
Tepung tapioka
Tepung
2.
Premix
Tepung
3.
Ampas tahu
Cair
4.
Jagung giling
Butiran
5.
Jerami padi
Panjang/ daun
6.
Turi
Panjang/ daun
7.
Daun papaya
Pohon/daun lebar
8.
Alang – alang
Panjang/ daun
Sumber : Data Hasil Praktikum Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis,
2014
Berdasarkan Tabel 2. Bahan pakan berdasarkan bentuknya terdiri atas
beberapa kategori yakni butiran termasuk biji batu, jagung, tepung tulang, cair.
Bahan pakan tepung terdiri atas tepung tapioka, dan premix. Bentuk cair yaitu
ampas tahu. Bentuk butiran yaitu jagung giling. Hal ini sesuai dengan pendapat
Murtidjo (1987), yang menyatakan bahwa bahan pakan berdasarkan bentuknya
terbagi atas beberapa bagian yakni butiran, tepungdan cair.. Alasan dibentuknya
ransum adalah wujud butiran tersebut dimana dilihat dari kegemaran ayam pada
tepung komplit pasti ada bagian yang tertumpah. Bagian yang tertumpah adalah
pemborosan dalam usaha peternakan. Ransum yang berbentuk pellet ini juga
berasal dari tepung komplit, asal mulanya juga sama yaitu tepung komplit.
Komplit kemudian di ubah menjadi butiran pecah. Bentuk ini banyak digunakan
14
untuk ayam ayam broiler dan untuk semua umur. Bentuk butiran pecah
menghasilkan ayam dengan berat badan lebih besar.
4.3.
Bahan Pakan Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan hasil praktikum mengenai Pengenalan Bahan Pakan Secara
Makroskopis, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Pengamatan Bahan Pakan Berdasarkan Asalnya
NO.
Bahan Pakan
Asalnya
Tepung tapioka
Nabati
1.
2.
Premix
-
3.
Ampas tahu
Nabati
4.
Jagung giling
Nabati
5.
Jerami padi
Nabati
6.
Turi
Nabati
7.
Daun papaya
Nabati
8.
Alang – alang
Nabati
Sumber
:
Data Hasil Praktikum
Makroskopis,2014
Pengenalan
Bahan
Pakan
Secara
Berdasarkan hasil Tabel 3. maka bahan pakan ternak berdasarkan
asalnya dibagi atas tiga kelompok, yakni bahan pakan yang berasal dari tanaman
atau nabati antara lain :ampas tahu, jagung giling, jerami padi, turi, daun pepaya,
dan alang-alang dan tepung tapioka. Hal ini sesuai dengan pendapat Murtidjo
(1987), yang menyatakan bahwa bahan baku pakan ternak berdasarkan asalnya
terdiri dari tiga bagian yakni bahan baku asal tumbuh-tumbuhan sebagai sumber
karbohidrat, bahan pakan asal hewan yang mengandung protein dan asam amino
relatif lebih lengkap dan serat kasarnya lebih mudah dicerna misalnya tepung
tapioka dan premix. Bahan pakan asal nabati berasal dari produk-produk
15
pertanian yang dibagi atas bahan makanan biji-bijian atau bahan makanan yang
berasal dari limbah pertanian, atau industri makanan dan bahan makanan.Semua
bahan makanan asal nabati umumnya mempunyai kandungan serat kasar yang
tinggi.
4.4. Bahan Pakan Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan hasil praktikum mengenai Pengenalan Bahan Pakan Secara
Makroskopis, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.Hasil Pengamatan Bahan Pakan Berdasarkan Sumber dan nomenklaturnya
NO.
Bahan Pakan
Sumber
Nomenklatur (NI)
1.
Tepung tapioca
Energi
4
2.
Premix
Energi
4
3.
Ampas tahu
Protein
5
4.
Jagung giling
Energi
4
5.
Jerami padi
hijauan kering
1
6.
Turi
hijauan segar
2
7.
Daun papaya
hijauan segar
2
8.
Alang – alang
hijauan kering
1
Sumber : Data Hasil Praktikum Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis,
2014
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4. Maka bahan pakan
berdasarkan sumbernya terdiri atas sumber energi yaitu teping tapioka, premix
dan jagung giling. Sumber protein terdiri atas ampas tahu. Hal ini sesuai dengan
pendapat Anggorodi (1984), yang menyatakan bahwa bahan pakan yang berasal
dari tumbuhan mempunyai energi metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan
lemak hewan, misalnya pada jagung, bekatul dan gandum.
16
Bahan pakan sumber protein antara lain ampas tahu. Hal ini sesuai dengan
pendapat Anggorodi (1984), yang menyatakan bahwa tumbuh-tumbuhan
mempunyai kesanggupan untuk membentuk asam amino dari nitrogen, suilfur,
fosfor dan air yang berasal dari tanah dan karbondioksida dari proses fotosintesis.
Sesuai dengan hasil praktikum maka bahan pakan sumber mineral sangat
dibutuhkan oleh Ternak untuk pertumbuhannya.
Menurut nomenklaturnya kelas IV yaitu Makanan sumber energi
contohnya pakan yang berasal dari biji-bijian, akar-akaran, umbi-umbian dan
buah-buahan.Pakan yang termasuk dalam kelas ini adalah semua biji-bijian, hasil
ikutannya, buah-buahan, dan umbi-umbian. Sedangkan kelas V yaitu makanan
sumber protein adalah semua makanan yang mempunyai kandungan protein 20%
atau lebih dan dapat berasal dari tanaman, hewan, ikan dan milk.Kebutuhannya
sangat sedikit, tetapi sangat vital, terutama pada ayam yang sedang tumbuh dan
berproduksi karena kerangka tubuh dan kerabang telur tersusun terutamadari
mineral, yaitu kalsium dan fosfor.
4.5.
Bahan Pakan Berdasarkan Spesifikasinya
Berdasarkan hasil praktikum mengenai Pengenalan Bahan Pakan Secara
Makroskopis, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
17
Tabel 5. Hasil Pengamatan Bahan Pakan Berdasarkan Spesifikasinya
NO
Bahan Pakan
Spesifikasinya
.
Tepung tapioca
agro industry
1.
2.
Premix
Industry
3.
Ampas tahu
agro industry
4.
Jagung giling
Biji-bijian
5.
Jerami padi
Graminae
6.
Turi
Legum
7.
Daun papaya
Hijauan
8.
Alang – alang
Graminae
Sumber : Data Hasil Praktikum Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis,
2014.
Berdasarkan hasil praktikum pada Tabel 5. Maka bahan pakan berdasarkan
spesifikasinya dibagi atas beberapa bagian yakni 1). kelompok agro industry
misalnya tepung tapioka dan ampas tau, 2). Kelompok industri yaitu premix , 3).
Kelompok biji-bijian yaitu jagung giling, 4). Kelompok graminae yaitu jerami
padi dan alang-alang, 5). Kelompok hijauan yaitu daun pepaya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Kartadisastra (1994), yang menyatakan bahwa bahan pakan
berdasarkan spesifikasinya dibedakan menjadi beberapa bagian yakni 1).
Kelompok biji-bijian, mengandung karbohidrat dengan konsentrasi yang tinggi,
misalnya jagung, 2). Kelompok industri yaitu premix yang mengandung tepung,
3). Kelompok biji-bijian yaitu jagung giling, 4). Kelompok graminae yaitu jerami
padi dan alang-alang yang mengandung hijauan yang baik, 5). Kelompok hijauan
yaitu daun pepaya mengandung hijauan . Kelompok khusus ini berfungsi sebagai
binder (perekat, membuat kompak), sebagai bahan pakan yang mensubtitusi,
pemacu cita rasa dan sebagai sumber vitamin dan sumber mineral. Contohnya
18
molases, kapur, dan premix. Kelompok hasil hewan ini sebagai sumber protein
hewani, sumber energi, dan sumber lemak, tetapi penggunaannya sangat terbatas.
Beberapa bahan pakan yang sering digunakan adalah tepung ikan, tepung tulang,
bekicot,dan lemak.
19
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai Pengenalan
Bahan Pakan Secara Makroskopis maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
bentuknya bahan pakan dapat dibedakan menjadi bentuk butiran yaitu jagung
giling bentuk cair yaitu ampas tahu, dan bentuk tepung tepung tapioka dan
premix, bentuk daun jerami padi, daun papaya, turi dan alang-alang.
Berdasarkan warnanya bahan pakan dapat dibedakan warna coklat (ampas
tahu, (jerami padi), warna putih (tepung tapioka), warna kuning (jagung giling),
warna hijau (turi, daun pepaya, alang-alang), warna kream (premix).Bahan pakan
dari asalnya terbagi atas tiga yaitu nabati, hewani dan alami.
Berdasarkan sumber maka dapat dibedakan sebagai sumber protein (ampas
tahu).Sumber energi (tepung tapioka, premix dan jagung giling), hijauan kering
(jerami padi dan alang-alang), serta hijauan segar (turi dan daun papaya).
5.2. Saran
Untuk asisten, sebaiknya lebih memberikan arahan kepada praktikan
tentang pengenalan bahan pakan pada ternak ini secara optimal agar praktikan
dapat lebih memahami praktikum tersebut.
Untuk laboratorium, agar sebaiknya sarana dan prasarana dalam
laboratorium dilengkapi dan perlu dilakukan renovasi ruangan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi. 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Budiman, H., S. Djamal . 1994 . Hijauan Pakan Ternak . Pusat Perpustakaan
Pertanian dan Komunikasi Penelitian. Bogor.
Egarusiani. 2009. Bahan Kuliah Bahan Pakan. Wordpress.com. Diakses Pada
tanggal 30 Oktober 2014.
Hadi.R, 2002.Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kartadisastra, H.R. 1994. Pengolahan Pakan Ayam. Kanisius. Yogyakarta.
Lestari, D.N. 2007. Pakan ternak, ,http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliahpdf AsalHewan-5BCompatibility-Mode5D.pdf. Diakses pada tanggal 30
Oktober 2014.
Murtidjo, A.G. 2003. Pedoman Meramu Pakan Unggas. Kanisius. Yogyakarta.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak. 2011. Sumber Bahan Pakan Lokal
Ternak Ruminansia. Jawa Barat.
Priyono. 2008. Konsentrat. Ilmu Peternakan. http://herbal-solo.com/. Diakses pada
tanggal 30 Oktober 2014
Rahmita, D. 2012. Pakan. http://rachmitadewisubaedi.blogspot.com/2013/11/
penggolongan-bahan-pakan-berdasarkan_3.html.
Diakses
pada
tanggal 30 Oktober 2014.
21
LAMPIRAN
22
23
PENGENALAN BAHAN PAKAN SECARA MAKROSKOPIS
Oleh
KELOMPOK IV
Muh. Syafii Yusuf
(I111 13 523)
A.Irma Eka Lestari
(I111 13 071)
Ashari Aswan
(I111 13 517)
Marjono
(I111 13 336)
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
24
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak
(baik berupa bahan organik maupun anorganik) yang sebagian dapat dicerna tanpa
mengganggu kesehatan ternak.syarat bahan dikatakan bahan pakan karena bahan
tersebut mengandung kalori, karbihidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang
terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa
nitrogen, sedang bahan anorganik seperti kalsium, fosfor, magnesium, kalium,
natrium. Kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan melakukan analisis
proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral untuk masing - masing
komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang dilakukan di
laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik.
Keterbatasan pakan dan ketidakpastian tatalaksana pakan merupakan salah
satu faktor kelemahan sistem produksi peternakan, hal ini dapat diatasi bila
potensi pertanian maupun limbahnya ikut dipertimbangkan dalam usaha
peternakan.Asalkan kita tahu secara tepat nilai guna, daya guna, teknologi
pengolahan dan sistem pengolahan yang tepat agar lebih bermanfaat.
Secara garis besar bahan pakan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
bahan pakan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pakan asal hewan (hewani).Bahan
pakan nabati adalah bahan pakan yang berasal dari tanaman. Bahan pakan hewani
adalah bahan pakan yang berasal dari hewan atau ikutannya.Kedua bahan pakan
1
ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan penanganan dan
pengolahan yang berbeda pula.
I.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum ilmu bahan pakan mengenai pengenalan bahan
pakan secara makroskopis adalah untuk memberikan gambaran dan pemahaman
mengenai jenis - jenis bahan pakan secara makroskopis yang dapat diberikan
kepada ternak.
Kegunaan dari praktikum ilmu bahan pakan mengenai pengenalan bahan
pakan secara makroskopis adalah agar praktikan dapat mengetahui jenis - jenis
bahan pakan secara makroskopis dan dapat mengelompokkannya berdasarkan
jenisnya.
2
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1. Bahan Pakan Secara Umum
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna
sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya.
Agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pemberian
pakan. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan
ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk
(susu, anak, daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan
adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh
sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus
bermutu baik dan dalam jumlah cukup (Hadi, 2002).
Menurut Dwi Ningrum(2007), ada beberapa jenis-jenis makanan ternak
yang ada diantaranya:
1. Hijauan Segar
Hijauan segar adalah semua bahan pakan yang diberikan kepada ternak
dalam bentuk segar, baik yang dipotong terlebih dahulu (oleh manusia) maupun
yang tidak (disengut langsung oleh ternak). Hijauan segar umumnya terdiri atas
daun-daunan yang berasal dari rumput-rumputan, tanaman biji-bijian/ jenis
kacang-kacangan. Rumput-rumputan merupakan hijauan segar yang sangat
disukai ternak, mudah diperoleh karena memiliki kemampuan tumbuh tinggi,
terutama di daerah tropis meskipun sering dipotong/disengut langsung oleh ternak
sehingga menguntungkan para peternak/pengelola ternak. Hijauan banyak
3
mengandung karbohidrat dalam bentuk gula sederhana yang sangat berperan
dalam menghasilkan energi.
2. Konsentrat (pakan penguat)
Contoh: dedak padi, jagung giling, bungkil kelapa, garam dan mineral.
Dari beberapa jenis makanan ternak diatas dapat diperoleh nutrisi dan
manfaatnya bagi ternak itu sendiri.
-
Sumber Energi
Termasuk dalam golongan ini adalah semua bahan pakan ternak yang
kandungan protein kasarnya yang kurang dari dengan konsentrasi serat kasar di
yang rendah. Berdasarkan jenisnya, bahan pakan sumber energi dibedakan
menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Kelompok biji-bijian (jagung, tepung kedelai, dedak kasar, separator, tepung
jagung);
2. Kelompok hasil sampingan serealia (ampas air tebu, minyak ikan lemuruh);
3. Kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon dan hasil sampingannya);
4. Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumput (rumput gajah,
rumput benggala dan rumput setaria).
-
Sumber Protein
Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak yang
mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman).
Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:
1. Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daundaunan sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela
rambat, ganggang dan bungkil kedelai);
4
2. Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi kaliandra,
gamal dan sentero;
3. Kelompok bahan yang dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung tulang
dan sebagainya).
-
Sumber Vitamin dan Mineral
Hampir semua bahan pakan ternak, baik yang berasal dari tanaman
maupun hewan, mengandung beberapa vitamin dan mineral dengan konsentrasi
sangat bervariasi tergantung pada tingkat pemanenan, umur, pengolahan,
penyimpanan, jenis dan bagian-bagiannya (biji, daun dan batang). Disamping itu
beberapa perlakuan seperti pemanasan, oksidasi dan penyimpanan terhadap bahan
pakan akan mempengaruhi konsentrasi kandungan vitamin dan mineralnya.
misalnya Tepung batu (lime stone), kapur, UREA dan beberapa mineral lainnya.
2.2. Kandungan nutrisi bahan pakan
Zat nutrisi adalah zat-zat gizi di dalam bahan pakan yang sangat
diperlukan untuk hidup ternak meliputi protein, karbohidrat, lemak, mineral,
vitamin dan air.
5
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna
sebagian
atau
seluruhnya
tanpa
mengganggu
kesehatan
ternak
yang
memakannya.Bahan pakan terdiri dari 2 kelompok, yaitu bahan pakan asal
tanaman dan asal non tanaman (ternak atau ikan). Berdasarkan sifat fisik dan
kimianya dibedakan menjadi : Hijauan kering, jerami, tanaman padangan rumput,
silage dan haylage; hijauan segar; sumber energi; sumber protein; suplemen
vitamin, mineral; aditif dan non aditif. Kualitas suatu bahan pakan ditentukan oleh
kandungan zat nutrien atau komposisi kimianya, serta tinggi rendahnya zat antinutrisi yang terkandung di dalam bahan pakan (Hadi, 2002).
2.3.
Penggolongan Bahan Pakan Berdasarkan Spesifikasinya
Pakan adalah suatu bahan pakan atau campuran bahan pakan yang
dimakan hewan atau ternak serta mengandung energi, protein, dan nutrien lainnya
yang dibutuhkan oleh hewan atau ternak lainnya.Spesifikasi bahan pakan terdiri
dari beberapa yaitu bahan pakan khusus misalnya molasses dan ragi yang berguna
sebagai perekat.Bahan pakan leguminosa seperti centro dan calopo.Bahan pakan
hewani seperti tepung ikan, bahan pakan biji-bijian seperti jagung, bahan pakan
hasil sampingan biji-bijian seperti bungkil dan bahan pakan dari hasil sampingan
biji-bijan berupa minyak seperti minyak kedelai (Puslitbangnak, 2011).
2.4.
Klasifikasi Berdasarkan Nomenklatur Internasional
Nomenklatur internasional merupakan pemberian nama pada tumbuhan.
Nomenklatur internasional membagi bahan pakan menjadi 8 kelas, yaitu:
a. Hijauan Kering (Roughage)
6
Kelas bahan pakan ini yaitu semua jenis hay, jerami kering, dry fodder, dry
stover, dan semua jenis bahan makanan kering yang berisi 18% atau lebih
serat.
b. Hijauan Segar (green forager, pasture)
Bahan pakan yang termasuk dalam kelas ini yaitu semua tanaman yang di
berikan secara segar sebagai hijauan. Contoh, rumput/hijauan segar lainnya
yang baru di potong, padang rumput, dan sebagainya.
c. Silase ( silage)
Bahan pakan pada kelas ini yaitu semua bahan pakan yang dipotong dan
dicacah dan difermentasikan.
d. Sumber energi
Bahan pakan pada kelas ini yaitu semua biji - bijian hasil ikutannya, buah buahan dan umbi - umbian. Contoh, Butiran (jagung, sorgum,, kedele dan
kacang), umbi - umbian (ketela pohon, ketela rambat).
e. Sumber protein
Bahan pakan yang mengandung protein 20% atau lebih dan dapat berasal dari
tanaman, hewan, ikan dan susu. Contoh, tepung ikan, tepung daging, susu,
kacang tanah, kedelai, bungkil kelapa, dan sebagainnya.
f. Sumber mineral
Contoh, tepung tulang, kerang, kapur, dan dicalsium phosphate.
g. Sumber vitamin
Contoh, buah - buahan, tauge, hijauan kacang - kacangan.
h. Bahan additive
7
Bahan yang perlu di tambahkan dalam jumlah relatif sedikit yang kadangkala
diperlukan untuk melengkapi rangsum yang disusun. Contoh, penambahan
antibiotika, aroma, asam amino, zat warna, asam organic dan vit-mineral.
2.5.
Penggolongan Bahan Pakan Berdasarkan Asalnya
Menurut asalnya, bahan pakan asal nabati misalnya hijauan pakan
(Forages) hijauan pakan ini dikenal pula dengan istilah hijauan makanan ternak
(HMT) Contohnya: Rumput Rumput-rumputan :rumput gajah,teki, ilalang dll),
leguminosa contoh kalopo, centro, serta hijauan lain selain rumput dan legume
nangka, ketelapohon) Jerami atau sisa tanaman pertanian. Bebijian (Co: Jagung,
shorgum, gandum,padi) Umbi (ketela pohon, rambat, kentang)Hasil sisa ato hasil
sampingan industri pertanian(bungil, bekatul, onggok, tetes). Bahan pakan asal
Hewan : Tepung daging, tepung tulang, tepung darah, tepung susu, tepung telur
Bahan Pakan asal ikan : Tepung ikan, tepung kepala udang dan lain-lain (Priyono,
2008).
membagi bahan pakan berdasarkan asalnya menjadi dua golongan yaitu
bahan pakan asal hewan contoh tepung limbah katak, tepung bekicot, tepung
jangkrik, tepung bulu, tepung ikan dan lain-lain. Dan bahan pakan asal nabati
misalnya
bungkil
kelapa,
rumput-rumputan,
kacang-kacangan
dan
lain
(Budiman,1994).
Selain bahan pakan yang berasal dari hewani dan bahan pakan dari asal
nabati masih terdapat bahan pakan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.Bahan
pakan ini berasal dari alam atau secara alami.Yang termasuk bahan pakan alami
8
adalah urea dan sulfur. Bahan pakan ini dibutuhkan oleh ternak sebagai feed aditif
dan ada juga sebagai sumber mineral (Anggorodi, 1995).
2.6. Penggolongan Bahan Pakan Berdasarkan Bentuknya
Egarusiani (2009) membagi bahan pakan menurut bentuk fisiknya
dibedakan menjadi 3 juga yaitu:
1. Bentuk butiran(Co: jagung ,shorgum.
2.
Bentuk Tepung(co: dedak, bekatu, tepung ikan,dll),
3. Bentuk cair(Co: minyak ikan dan minyak kedelai).
Menurut bentuk fisiknya dibedakan menjadi tiga yaitu bentuk butiran
contoh jagung dan shorgum, bentuk tepung misalnya dedak, bekatul, tepung ikan
dan lain-lain, serta bentuk cair yakni minyak ikan, minyak kedelai dan lainlainBudiman (1994).
2.7.
Penggolongan Bahan Pakan Berdasarkan Sumbernya
Ada beberapa bahan pakan berdasarkan sumbernya dan ini berkaitan
dengan kandungan gizinya apakah termasuk sumber energi seperti dedak dan ubi
kayu, sumber protein ada dua yaitu dari tanaman seperti bungkil kelapa dan
kedelai dan dari hewani seperti tepung darah dan tepung bulu. Selanjutnya sumber
mineral seperti tepung tulang, kapur dan garam, sumber vitamin seperti minyak
ikan dan juga sebagai imbuhan pakan seperti antibiotika, hormon dan enzim
(Anggorodi,1995).
9
2.8. Teknologi Pengolahan Bahan Pakan
Pakan yang dihasilkan merupakan pakan berkualitas yang tidak sekaligus
digunakan oleh peternak.Untuk itu perlu disediakan tempat penyimpanan agar
pakan tersebut tidak terkontaminasi yang dapat menurunkan tingkat kandungan
gizinya. Penyimpanan adalah salah satu bentuk tindakan pengamanan yang selalu
terkait dengan waktu yang bertujuan untuk mempertahankan dan menjaga
komoditi yang disimpan dengan cara menghindari dan menghilangkan berbagai
faktor yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas komoditi tersebut.
Penyimpanan pakan sebaiknya tidak dicampur dengan barang lainnya untuk
menghindari pencemaran pakan.Pengeluaran pakan dari tempat penyimpanan
pakan agar diatur sedemikian rupa sehingga pakan tidak terlalu lama di
penyimpanan. Penyimpanan pakan yang terlalu lama akan menurunkan kualitas
dari pakan tersebut. Sistem penyimpanan pakan menggunakan sistem FIFO (First
in first out) artinya pakan yang pertama masuk adalah yang pertama keluar
(Rahmitadewi, 2012).
Menurut Dwi Ningrum (2007), faktor -faktor yang mempengaruhi
penyimpanan pakan adalah tipe atau jenis pakan, periode atau lama penyimpanan,
metode penyimpanan, temperatur, kandungan air, kelembaban udara dan
komposisi zat-zat makanan.Ada empat tipe kerusakan bahan pakan/pakan yang
disimpan pada kondisi yang buruk, yaitu :
1. Kerusakan fisik dan mekanik, yaitu kerusakan yang terjadi jika bahan tidak
ditangani secara hati-hati waktu kegiatan panen, transportasi, pengolahan dan
penyimpanan.
10
2. Kerusakan kimiawi, yaitu meliputi kerusakan bahan akibat reaksi kimia atau
reaksi pencoklatan non enzimatik yang merusak partikel karbohidrat,
penurunan kandungan vitamin dan asam nukleat.
3. Kerusakan enzimatik, yaitu terjadi akibat kerja beberapa enzim seperti
protease, amilase dan lipase, misalnya : pemecahan molekul lemak menjadi
asam lemak bebas dan glyserol oleh enzim lipolitik dan aktivitas enzim
proteolitik memecah protein menjadi polipeptida dan asam amino.
4. Kerusakan biologis, terjadi akibat serangan serangga, binatang pengerat,
burung, mikroorganisme selama penyimpanan. Kerusakan bahan pakan/pakan
dalam penyimpanan ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara kondisi
bahan pakan/pakan, kondisi lingkungan dan organisme (mikroorganisme,
serangga dan rodentia) perusak kualitas bahan pakan/pakan. Kerugian yang
ditimbulkan selama penyimpanan adalah kehilangan berat, penurunan kualitas,
meningkatnya resiko terhadap kesehatan dan kerugian ekonomis.
11
BAB III
MATERI DAN METODE PENELITIAN
3.1.
Materi Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum Bahan Pakan mengenai pengenalan
bahan pakan secara makroskopis yaitu kamera.
Bahan yang digunakan pada praktikum Bahan Pakan mengenai
Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis yaitu tepung tapioka, premix,
ampas tahu, jagung giling, jerami padi, turi, daun papaya, dan alang-alang.
3.2.
Metode Praktikum
Metode praktikum ilmu bahan pakan mengenai pengenalan bahan pakan
secara makroskopis yaitu tiap-tiap bahan pakan diletakkan diatas meja, kemudian
praktikan melakukan pengamatan secara makroskopis serta mengamati dan
mencatat ciri - ciri dari masing - masing baahan pakan, mengamati, bau, warna,
dan mengambil gambarnya lalu mengelompokkan bahan pakan tersebut
berdasarkan nomenklatur internasional.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Bahan Pakan Berdasarkan Warna dan Bau
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Bahan Pakan Berdasarkan Warna dan Bau
NO.
Bahan Pakan
Warna
Bau
1.
Tepung tapioka
Putih
Khas
2.
Premix
Kream
Khas
Ampas tahu
coklat keputihan
Tengik
4.
Jagung giling
Kuning
Khas
5.
Jerami padi
Coklat
Khas
6.
Turi
Hijau
Khas
7.
Daun papaya
Hijau
Khas
8.
Alang – alang
Hijau
Khas
3.
Sumber : Data Hasil Praktikum Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis,
2014
Berdasarkan Tabel 1. Bahan pakan berdasarkan warnadan baunya. Bahan
pakan menurut bau yaitu bau khas dan bau tengik, yang termasuk bau khas yaitu
tepung tapioka, premix, jagung giling, jerami padi, turi, daun papaya dan alang alangsedangkan bau tengik yaitu ampas tahu. Hal ini sesuai dengan pendapat
Murtidjo (1987), yang menyatakan bahwa bahan pakan menurut baunya khas dan
tengik. Dimana pakan yang teksturnya kasar biasanya diberikan kepada ternak
unggas seperti jagung sedangkan yang teksturnya halus biasanya digunakan untuk
pembuatan pellet dan crumble yang telah digiling halus atau biasa dicampur
dengan konsentrat untuk anak ayam.
13
4.2.
Bahan pakan berdasarkan bentuknya
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 2. Hasil Pengamatan Bahan Pakan Berdasarkan Bentuknya.
No
Bahan Pakan
Bentuk
.
1.
Tepung tapioka
Tepung
2.
Premix
Tepung
3.
Ampas tahu
Cair
4.
Jagung giling
Butiran
5.
Jerami padi
Panjang/ daun
6.
Turi
Panjang/ daun
7.
Daun papaya
Pohon/daun lebar
8.
Alang – alang
Panjang/ daun
Sumber : Data Hasil Praktikum Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis,
2014
Berdasarkan Tabel 2. Bahan pakan berdasarkan bentuknya terdiri atas
beberapa kategori yakni butiran termasuk biji batu, jagung, tepung tulang, cair.
Bahan pakan tepung terdiri atas tepung tapioka, dan premix. Bentuk cair yaitu
ampas tahu. Bentuk butiran yaitu jagung giling. Hal ini sesuai dengan pendapat
Murtidjo (1987), yang menyatakan bahwa bahan pakan berdasarkan bentuknya
terbagi atas beberapa bagian yakni butiran, tepungdan cair.. Alasan dibentuknya
ransum adalah wujud butiran tersebut dimana dilihat dari kegemaran ayam pada
tepung komplit pasti ada bagian yang tertumpah. Bagian yang tertumpah adalah
pemborosan dalam usaha peternakan. Ransum yang berbentuk pellet ini juga
berasal dari tepung komplit, asal mulanya juga sama yaitu tepung komplit.
Komplit kemudian di ubah menjadi butiran pecah. Bentuk ini banyak digunakan
14
untuk ayam ayam broiler dan untuk semua umur. Bentuk butiran pecah
menghasilkan ayam dengan berat badan lebih besar.
4.3.
Bahan Pakan Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan hasil praktikum mengenai Pengenalan Bahan Pakan Secara
Makroskopis, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Pengamatan Bahan Pakan Berdasarkan Asalnya
NO.
Bahan Pakan
Asalnya
Tepung tapioka
Nabati
1.
2.
Premix
-
3.
Ampas tahu
Nabati
4.
Jagung giling
Nabati
5.
Jerami padi
Nabati
6.
Turi
Nabati
7.
Daun papaya
Nabati
8.
Alang – alang
Nabati
Sumber
:
Data Hasil Praktikum
Makroskopis,2014
Pengenalan
Bahan
Pakan
Secara
Berdasarkan hasil Tabel 3. maka bahan pakan ternak berdasarkan
asalnya dibagi atas tiga kelompok, yakni bahan pakan yang berasal dari tanaman
atau nabati antara lain :ampas tahu, jagung giling, jerami padi, turi, daun pepaya,
dan alang-alang dan tepung tapioka. Hal ini sesuai dengan pendapat Murtidjo
(1987), yang menyatakan bahwa bahan baku pakan ternak berdasarkan asalnya
terdiri dari tiga bagian yakni bahan baku asal tumbuh-tumbuhan sebagai sumber
karbohidrat, bahan pakan asal hewan yang mengandung protein dan asam amino
relatif lebih lengkap dan serat kasarnya lebih mudah dicerna misalnya tepung
tapioka dan premix. Bahan pakan asal nabati berasal dari produk-produk
15
pertanian yang dibagi atas bahan makanan biji-bijian atau bahan makanan yang
berasal dari limbah pertanian, atau industri makanan dan bahan makanan.Semua
bahan makanan asal nabati umumnya mempunyai kandungan serat kasar yang
tinggi.
4.4. Bahan Pakan Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan hasil praktikum mengenai Pengenalan Bahan Pakan Secara
Makroskopis, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.Hasil Pengamatan Bahan Pakan Berdasarkan Sumber dan nomenklaturnya
NO.
Bahan Pakan
Sumber
Nomenklatur (NI)
1.
Tepung tapioca
Energi
4
2.
Premix
Energi
4
3.
Ampas tahu
Protein
5
4.
Jagung giling
Energi
4
5.
Jerami padi
hijauan kering
1
6.
Turi
hijauan segar
2
7.
Daun papaya
hijauan segar
2
8.
Alang – alang
hijauan kering
1
Sumber : Data Hasil Praktikum Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis,
2014
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4. Maka bahan pakan
berdasarkan sumbernya terdiri atas sumber energi yaitu teping tapioka, premix
dan jagung giling. Sumber protein terdiri atas ampas tahu. Hal ini sesuai dengan
pendapat Anggorodi (1984), yang menyatakan bahwa bahan pakan yang berasal
dari tumbuhan mempunyai energi metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan
lemak hewan, misalnya pada jagung, bekatul dan gandum.
16
Bahan pakan sumber protein antara lain ampas tahu. Hal ini sesuai dengan
pendapat Anggorodi (1984), yang menyatakan bahwa tumbuh-tumbuhan
mempunyai kesanggupan untuk membentuk asam amino dari nitrogen, suilfur,
fosfor dan air yang berasal dari tanah dan karbondioksida dari proses fotosintesis.
Sesuai dengan hasil praktikum maka bahan pakan sumber mineral sangat
dibutuhkan oleh Ternak untuk pertumbuhannya.
Menurut nomenklaturnya kelas IV yaitu Makanan sumber energi
contohnya pakan yang berasal dari biji-bijian, akar-akaran, umbi-umbian dan
buah-buahan.Pakan yang termasuk dalam kelas ini adalah semua biji-bijian, hasil
ikutannya, buah-buahan, dan umbi-umbian. Sedangkan kelas V yaitu makanan
sumber protein adalah semua makanan yang mempunyai kandungan protein 20%
atau lebih dan dapat berasal dari tanaman, hewan, ikan dan milk.Kebutuhannya
sangat sedikit, tetapi sangat vital, terutama pada ayam yang sedang tumbuh dan
berproduksi karena kerangka tubuh dan kerabang telur tersusun terutamadari
mineral, yaitu kalsium dan fosfor.
4.5.
Bahan Pakan Berdasarkan Spesifikasinya
Berdasarkan hasil praktikum mengenai Pengenalan Bahan Pakan Secara
Makroskopis, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
17
Tabel 5. Hasil Pengamatan Bahan Pakan Berdasarkan Spesifikasinya
NO
Bahan Pakan
Spesifikasinya
.
Tepung tapioca
agro industry
1.
2.
Premix
Industry
3.
Ampas tahu
agro industry
4.
Jagung giling
Biji-bijian
5.
Jerami padi
Graminae
6.
Turi
Legum
7.
Daun papaya
Hijauan
8.
Alang – alang
Graminae
Sumber : Data Hasil Praktikum Pengenalan Bahan Pakan Secara Makroskopis,
2014.
Berdasarkan hasil praktikum pada Tabel 5. Maka bahan pakan berdasarkan
spesifikasinya dibagi atas beberapa bagian yakni 1). kelompok agro industry
misalnya tepung tapioka dan ampas tau, 2). Kelompok industri yaitu premix , 3).
Kelompok biji-bijian yaitu jagung giling, 4). Kelompok graminae yaitu jerami
padi dan alang-alang, 5). Kelompok hijauan yaitu daun pepaya. Hal ini sesuai
dengan pendapat Kartadisastra (1994), yang menyatakan bahwa bahan pakan
berdasarkan spesifikasinya dibedakan menjadi beberapa bagian yakni 1).
Kelompok biji-bijian, mengandung karbohidrat dengan konsentrasi yang tinggi,
misalnya jagung, 2). Kelompok industri yaitu premix yang mengandung tepung,
3). Kelompok biji-bijian yaitu jagung giling, 4). Kelompok graminae yaitu jerami
padi dan alang-alang yang mengandung hijauan yang baik, 5). Kelompok hijauan
yaitu daun pepaya mengandung hijauan . Kelompok khusus ini berfungsi sebagai
binder (perekat, membuat kompak), sebagai bahan pakan yang mensubtitusi,
pemacu cita rasa dan sebagai sumber vitamin dan sumber mineral. Contohnya
18
molases, kapur, dan premix. Kelompok hasil hewan ini sebagai sumber protein
hewani, sumber energi, dan sumber lemak, tetapi penggunaannya sangat terbatas.
Beberapa bahan pakan yang sering digunakan adalah tepung ikan, tepung tulang,
bekicot,dan lemak.
19
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai Pengenalan
Bahan Pakan Secara Makroskopis maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
bentuknya bahan pakan dapat dibedakan menjadi bentuk butiran yaitu jagung
giling bentuk cair yaitu ampas tahu, dan bentuk tepung tepung tapioka dan
premix, bentuk daun jerami padi, daun papaya, turi dan alang-alang.
Berdasarkan warnanya bahan pakan dapat dibedakan warna coklat (ampas
tahu, (jerami padi), warna putih (tepung tapioka), warna kuning (jagung giling),
warna hijau (turi, daun pepaya, alang-alang), warna kream (premix).Bahan pakan
dari asalnya terbagi atas tiga yaitu nabati, hewani dan alami.
Berdasarkan sumber maka dapat dibedakan sebagai sumber protein (ampas
tahu).Sumber energi (tepung tapioka, premix dan jagung giling), hijauan kering
(jerami padi dan alang-alang), serta hijauan segar (turi dan daun papaya).
5.2. Saran
Untuk asisten, sebaiknya lebih memberikan arahan kepada praktikan
tentang pengenalan bahan pakan pada ternak ini secara optimal agar praktikan
dapat lebih memahami praktikum tersebut.
Untuk laboratorium, agar sebaiknya sarana dan prasarana dalam
laboratorium dilengkapi dan perlu dilakukan renovasi ruangan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi. 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Budiman, H., S. Djamal . 1994 . Hijauan Pakan Ternak . Pusat Perpustakaan
Pertanian dan Komunikasi Penelitian. Bogor.
Egarusiani. 2009. Bahan Kuliah Bahan Pakan. Wordpress.com. Diakses Pada
tanggal 30 Oktober 2014.
Hadi.R, 2002.Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kartadisastra, H.R. 1994. Pengolahan Pakan Ayam. Kanisius. Yogyakarta.
Lestari, D.N. 2007. Pakan ternak, ,http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliahpdf AsalHewan-5BCompatibility-Mode5D.pdf. Diakses pada tanggal 30
Oktober 2014.
Murtidjo, A.G. 2003. Pedoman Meramu Pakan Unggas. Kanisius. Yogyakarta.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak. 2011. Sumber Bahan Pakan Lokal
Ternak Ruminansia. Jawa Barat.
Priyono. 2008. Konsentrat. Ilmu Peternakan. http://herbal-solo.com/. Diakses pada
tanggal 30 Oktober 2014
Rahmita, D. 2012. Pakan. http://rachmitadewisubaedi.blogspot.com/2013/11/
penggolongan-bahan-pakan-berdasarkan_3.html.
Diakses
pada
tanggal 30 Oktober 2014.
21
LAMPIRAN
22
23
PENGENALAN BAHAN PAKAN SECARA MAKROSKOPIS
Oleh
KELOMPOK IV
Muh. Syafii Yusuf
(I111 13 523)
A.Irma Eka Lestari
(I111 13 071)
Ashari Aswan
(I111 13 517)
Marjono
(I111 13 336)
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
24