Sistem Rujukan dalam Penulisan Ilmiah Te

Sistem Rujukan
dalam Penulisan Ilmiah
“Teknik mengutip yang benar dan bebas
dari anggapan plagiat”
Alfian Rokhmansyah, S.S., M.Hum.

Pendahuluan
§Plagiarisme merupakan isu sensitif dalam
dunia akademik, karena menyangkut etik.
Oleh sebab itu perlu kehati-hatian.
§Menghormati, mengakui dan memberikan
penghargaan atas karya orang lain menjadi
satu keharusan dalam memproduksi karya
tulis.

Pendahuluan
§ Tidak perlu ragu-ragu bagi siapa pun
(masyarakat akademis) ketika menyusun
karya ilmiah/karya tulis, menyebutkan
sumber rujukan.
§ Hal ini harus dipahami sebagai kejujuran

intelektual yang tidak akan menurunkan
bobot karya tulis.

Pendahuluan
§ Menulis karya tulis ilmiah bukan hanya
sekadar copy-paste dari buku atau tulis
di website orang. Tetapi perlu
memperhatikan etika penulisan ilmiah.

Apa yang perlu dilakukan
agar tidak dianggap
plagiat?

Sebutkanlah dengan jujur, sumber
rujukan atau kutipan yang kita
gunakan sehingga akan terlihat jelas
bagian mana dari karya kita yang
merupakan ide atau gagasan orang
lain, dan bagian mana yang
merupakan ide atau gagasan sendiri.


1. Kutipan
2. Catatan Kaki (caki)

• Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang
diambil dari berbagai sumber.
• Proses pengambilan gagasan itu disebut
mengutip.
• Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah,
internet, dan lain sebagainya.

Kutipan
langsung

Kutipan

penulis tidak
melakukan
perubahan apapun

terhadap teks
atau bagian teks
yang dikutip.

Kutipan
tidak
langsung

penulis diperkenankan
untuk menggunakan
kata-katanya sendiri
tetapi tidak mengubah
makna pada teks
aslinya (melalui
parafrase).

Kutipan Langsung


Kutipan

langsung pendek •


Kutipan
langsung
panjang

Kurang dari empat baris.
Diintegrasikan langsung dengan tulisan penulis.
Diapit oleh tanda kutip.
Menuliskan sumber kutipan, baik di awal atau di
akhir kutipan.

• Lebih dari empat baris.
• Dipisahkan dari tulisan penulis dengan spasi yang
lebih kecil, jika sama-sama menggunakan spasi
kecil, maka ukuran huruf yang dikecilkan.
• Diapit oleh tanda kutip maupun tidak.
• Menuliskan sumber kutipan di awal atau di akhir
kutipan.


Perhatikan penggalan buku di bawah ini:

Contoh kutipan langsung pendek dari bagian
buku tadi adalah:
Menurut Bloomfield (1995:48), “Bahasa nonstandar
menunjukkan keanekaragaman yang lebih besar daripada
yang standar. Makin tinggi kedudukan sosial penutur
bahasa nonstandar, makin rapat ia mendekati bahasa
standar.”

Perhatikan penggalan buku di bawah ini:

Sumber:
“Kecemasan: Bagaimana Mengatasi Penyebabnya”
(Tahun 2003, Halaman 81)
Dr. Savitri Ramaiah

Contoh kutipan langsung panjang dari bagian
buku tadi adalah:

Ramaiah (2003:81) menjelaskan definisi homeopathy sebagai
berikut.
Kecemasan sebagai hasil pikiran tidak nyaman yang
bereaksi terhadap keadaan yang kelihatannya negatif
bagi seseorang tetapi tidak mengancam secara terbuka.
Rasa takut itu sifatnya lebih internal daripada eksternal.
Akan tetapi, cukup kuat untuk menyebabkan timbulnya
serangan-serangan ketakutan apa yang akan terjadi.

Kutipan Tidak Langsung
Penulis biasanya mengubah tulisan (parafrase)
Diintegrasikan dengan teks.
Tidak diapit oleh tanda kutip.
Menyertakan sumber kutipan.

Perhatikan penggalan buku di bawah ini:

Sumber:
“Pengantar Gender dan Feminisme” (2016)
Alfian Rokhmansyah


Contoh kutipan tidak langsung dari
bagian buku tadi adalah:
Menurut Rokhmansyah (2016:3), gender
sebenarnya bagian dari konstruksi sosial yang
didasarkan pada jenis kelamin sehingga
identitas gender umumnya mengikuti jenis
kelamin tertentu yang dibawa individu saat
lahir.

Jadi kutipan tidak boleh asal menempelkan
seperti ini:
Ramaiah menjelaskan definisi homeopathy sebagai kecemasan
sebagai hasil pikiran tidak nyaman yang bereaksi terhadap
keadaan yang kelihatannya negatif bagi seseorang tetapi tidak
mengancam secara terbuka. Rasa takut itu sifatnya lebih
internal daripada eksternal. Akan tetapi, cukup kuat untuk
menyebabkan timbulnya serangan-serangan ketakutan apa yang
akan terjadi (2003:81).


Atau bahkan seperti ini:
Kecemasan adalah hasil pikiran tidak nyaman yang bereaksi
terhadap keadaan yang kelihatannya negatif bagi seseorang
tetapi tidak mengancam secara terbuka. Rasa takut itu sifatnya
lebih internal daripada eksternal. Akan tetapi, cukup kuat untuk
menyebabkan timbulnya serangan-serangan ketakutan apa yang
akan terjadi. Kecemasan tersebut dinamakan homeopathy.

Yang perlu diperhatikan dalam
menulis sumber kutipan:
§ Jika penulis buku ada satu orang, maka hanya dituliskan nama
akhirnya saja, diikuti tahun terbit dan halaman. à Rokhmansyah
(2016:2) atau (Rokhmansyah, 2016:2)
§ Jika penulis buku ada dua orang, maka dituliskan nama akhir kedua
penulis, diikuti tahun terbit dan halaman. à Arifin dan Rijal (2017:4)
atau (Arifin dan Rijal, 2017:4)
§ Jika penulis buku ada tiga orang atau lebih, maka dituliskan nama
akhir penulis pertama, diikuti “dkk”, tahun terbit dan halaman. à
Widyatmike, dkk (2016:18) atau (Widyatmike, dkk, 2016:18)


Yang perlu diperhatikan dalam
menulis sumber kutipan:
§ Jika mengutip pendapat orang di dalam buku yang ditulis orang lain maka
ada dua cara penulisan, dilihat dari pendapat yang dikutip.
§ Jika pendapat orang dikutip secara langsung maka ditulis dengan
mencantumkan kata “dalam” à Arifin dalam Rijal (2017:18) atau (Arifin
dalam Rijal, 2017:18) à artinya pendapat Arifin dikutip secara langsung
oleh Rijal, kemudian Anda mengutipnya.
§ Jika pendapat orang dikutip secara tidak langsung maka ditulis dengan
mencantumkan kata “melalui” à Abrams melalui Dahlan (2017:18) atau
(Abrams melalui Dahlan, 2017:18) à artinya pendapat Abrams dikutip
secara tidak langsung oleh Dahlan, kemudian Anda mengutipnya.

Yang perlu diperhatikan dalam
menulis sumber kutipan:
§ Pengutipan dari sumber internet perlu diperhatikan cara penulisannya.
§ Jika sumber internet ada nama penulisnya, maka wajib menuliskan nama
penulisnya dan tahun penulisan artikel.
§ Jika tidak ada nama penulisnya, maka yang dituliskan dalam sumber
kutipan adalah alamat tautan yang rujuk secara lengkap, bukan alamat

domain utamanya saja. Contoh:
https://www.jurnalindonesia.org/cara-daftar-membership-crossref/

Catatan kaki (footnote)
Catatan kaki adalah catatan referensi yang diletakkan
di bagian bawah halaman, sedangkan catatan
belakang ada di akhir bab (dalam sebuah buku) atau
bagian akhir sebuah tulisan (dalam sebuah makalah).
Catatan kaki/belakang menggunakan angka Arab.

Ø Sistem catatan dapat dibagi dalam dua jenis:

referensi dan informasi tambahan.
Ø Referensi

adalah
dijadikan rujukan.

data


semua

sumber

yang

Ø Informasi tambahan pada sistem catatan digunakan

apabila penulis memandang perlu menjelaskan
sebuah istilah, menjelaskan bagian dari uraian
tertentu, memberikan informasikan adanya sumber
lain yang membahas kasus yang sama.

Teknik penulisan catatan kaki untuk menuliskan referensi/sumber
kutipan sama seperti menuliskan daftar pustaka:
Nama belakang, nama depan/tengah. Tahun. Judul buku/artikel (cetak
miring). Kota terbit: nama penerbit. Halaman.

Jika catatan kaki digunakan untuk meletakkan alamat situs internet
(website) maka ditulis seperti ini:

Teknik penulisan catatan kaki untuk menuliskan penjelasan adalah
sebagai berikut:

Ada beberapa istilah dalam catatan kaki, yaitu:
• Ibid. berasal dari kata ibidem yang artinya ‘pada tempat yang
sama’. Istilah ini digunakan untuk rujukan apa saja yang
digunakan berturut-turut tanpa disela oleh sumber yang lain.
• Op.Cit. berasal dari kata opere citato yang berarti ‘pada karya
yang telah dikutip’. Istilah ini digunakan apabila seorang
penulis mengacu sumber berupa sebuah buku yang diacu
beberapa kali namun sumber tersebut telah disela oleh
sumber yang lain.
• Loc.Cit. berasal dari kata loco citato yang artnya ‘pada
tempat yang telah dikutip’. Istilah ini mengacu kepada artikel
dalam buku bunga rampai, jurnal, majalah, koran,
ensiklopedia. Istilah ini dipergunakan apabila artikel tersebut
dirujuk beberapa kali dan telah disela oleh sumber yang lain.

Penggunaan istilah tersebut adalah:

Semoga bermanfaat…