Pengaruh Hobi Olahraga Bulu Tangkis deng

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap orang mempunyai hobi masing-masing. Dan tumbuh karena
atas kehendak di diri seseorang karena faktor kebiasaan dan kesenangan.
Hobi merupakan kegiatan yang dilakukan pada waktu luang yang
bertujuan untuk menenangkan fikiran, memenuhi keinginan dan
mendapatkan kesenangan. Karena hobi adalah hal yang dilakukan tanpa
paksaan siapapun dan seseorang melakukan nya dengan ikhlas.
Tidak semua orang memiliki hobi yang sama, hobi meliputi seperti
olahraga, menyanyi, menari, menonton, travelling, menulis, dan banyak
hal lainnya. Hobi yang positif akan mendapatkan hasil positif pula, hobi
banyak sekali manfaat nya. Tak hanya untuk bersenang senang atau
mengisi waktu luang saja, orang yang mendalami hobi nya dan bisa
mengeksplorasi hobi nya, bisa mendapatkan keuntungan dan bahkan
apresiasi dari masyarakat akan hobi nya itu sendiri. Sebagai contoh: hobi
menyanyi, seseorang yang hobi menyanyi dan memiliki suara yang merdu
serta pernah mengikuti les menyanyi dan pada saat ada kontes pemilihan
penyanyi ia ikut, karena hobi nya menyanyi yang ia eksplor kan ke orangorang, membuat orang-orang tersebut tahu bahwa ia memiliki suara yang
merdu, bahkan sampai bisa memenangi kontes menyanyi tersebut dan

hadiah nya membuat ia bangga kepada dirinya sendirinya dan membuat
keluarganya bangga kepadanya.
Dengan segala macam hobi yang dimiliki orang-orang, saya
memiliki hobi saya tersendiri yaitu, saya memiliki hobi bermain olahraga
bulu tangkis. Jadi, menurut saya hobi adalah kegiatan yang dilakukan
diwaktu luang dan saat melakukan kegiatan tersebut kita merasa senang,

nyaman dan bisa menghilangkan segala beban yang ada didalam diri untuk
sementara, karena kita melakukan kegiatan yang kita inginkan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian hobi dan manfaat nya?
2. Apa pengertian dari olahraga bulu tangkis?
3. Kenapa memilih olahraga bulu tangkis sebagai hobi?
4. Apa kaitan dari hobi olahraga bulu tangkis dengan psikologi
kognitif?
C. TUJUAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah:

1. Jelaskan pengertian hobi dan manfaat nya
2. Menjelaskan pengertian olahraga bulu tangkis
3. Menjelaskan kenapa memilih olahraga bulu tangkis sebagai
hobi
4. Mengetahui kaitan dari hobi olahraga bulu tangkis dengan
psikologi kognitif

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hobi

1. Pengertian Hobi
Minat/keinginan/hobi erat hubungannya dengan perhatian yang
dimiliki. Karena perhatian mengarahkan timbulnya kehendak pada
seseorang. Kehendak atau kemauan ini juga erat hubungannya dengan
kondisi fisik seseorang misalnya dalam keadaan sakit, capai, lesu atau
mungkin sebaliknya yakni sehat dan segar. Juga erat hubungannya dengan
kondisi psikis seperti senang, tidak senang, tegang, bergairah dan
seterusnya (Sobur, 2003:246).
Menurut kamus lengkap psikologi, minat (interest) adalah (1) satu

sikap yang berlangsung terus menerus yang memolakan perhatian
seseorang, sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap objek
minatnya, (2) perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan,
atau objek itu berharga atau berarti bagi individu, (3) satu keadaan
motivasi, atau satu set motivasi, yang menuntun tingkah laku menuju satu
arah (sasaran) tertentu (dalam Chaplin, 2008:255).
Menurut Crow & Crow (dalam Abror, 1993) hobi/minat adalah
sesuatu yang berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita
cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun bisa
berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Rast, Harmin dan Simon (dalam Mulyati, 2004) menyatakan
bahwa dalam hobi itu terdapat hal-hal pokok diantaranya: (1) adanya
perasaan senang dalam diri yang memberikan perhatian pada objek
tertentu, (2) adanya ketertarikan terhadap objek tertentu, (3) adanya
aktivitas atas objek tertentu, (4) adanya kecenderungan berusaha lebih
aktif, (5) objek atau aktivitas tersebut dipandang fungsional dalam
kehidupan

dan


(6)

kecenderungan

bersifat

mengarahkan

dan

mempengaruhi tingkah laku individu.
Definisi hobi menurut Shaleh (2004) adalah suatu kecenderungan
untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau
situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan
senang.
Jadi, hobi merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap
sesuatu untuk memenuhi dorongan hati, hobi merupakan dorongan dari

dalam diri yang mempengaruhi gerak dan kehendak terhadap sesuatu,
merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu

dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi
keinginannya.
2. Manfaat Hobi
a. Efektivitas waktu
Menurut Hukum Parkinson, Anda akan menyelesaikan suatu
pekerjaan sesuai dengan ketersediaan waktu. Misalnya, jika tersedia waktu
dua jam untuk menyelesaikan suatu tugas, Anda cenderung menyelesaikan
tugas tersebut dalam waktu dua jam. Namun, bila memiliki hobi yang
harus dikerjakan setelah tugas tersebut selesai, kita cenderung mampu
menyelesaikan tugas tersebut kurang dari waktu yang tersedia. Dapat
dikatakan, hobi mendorong efisiensi waktu.
b. Membuat lebih aktif
Anda mungkin terbiasa menghabiskan waktu dengan melakukan
kegiatan pasif, seperti menonton TV atau menjelajah di Internet. Cobalah
melakukan aktivitas yang membuat Anda lebih aktif, seperti melakukan
olahraga yang disukai. Waktu akan terasa lebih cepat berlalu saat
mengerjakan hobi.
c. Memperkaya identitas
Hobi akan menjadi bagian dari identitas. Anda dapat membagi
pengalaman dan pengetahuan tentang hobi yang dimiliki kepada orang

lain. Tidak hanya kita yang semakin bersemangat dengan hobi yang
dijalani, orang lain yang mendengarnya juga akan merasakan hal sama.
d. Membantu mengatasi stres
Ketika mengalami kegagalan atau baru saja mengalami hari yang
buruk, kita bisa sejenak melupakannya dengan melakukan hobi. Hobi juga
bisa menjadi "pengingat" untuk tidak terlarut dalam kegagalan tersebut
bahwa masih ada aktivitas lain yang akan membuat kita merasa lebih baik.
e. Hobi bisa jadi sumber pendapatan
Hobi memang bukan jadi fokus utama untuk mencari penghasilan.
Tapi bila kita rutin melakukannya maka peluang sumber rezeki-pun bisa
terbuka. Ada yang rajin menekuni hobi melukis di atas gelas misalnya.

Awalnya untuk hadiah teman dan kerabat. Ternyata, teman-temannya
sangat menyukai hadiah tersebut dan menceritakan kepada teman lain.
Mereka inilah yang kemudian tertarik untuk membeli. Dan hobi pun bisa
jadi sumber penghasilan pada akhirnya.
B. Olahraga Bulu Tangkis
Olahraga saat ini sudah menjadi sebuah trend atau gaya hidup bagi
sebagian orang, bahkan untuk sebagian orang yang lain olahraga menjadi
sebuah kebutuhan mendasar dalam hidupnya. Olahraga menjadi sangat

penting karena tidak terlepas dari kebutuhan mendasar manusia itu sendiri
yang pada prinsipnya selalu bergerak. Olahraga itu sendiri merupakan
serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara dan
meningkatkan kemampuan gerak yang bertujuan untuk mempertahankan
hidup serta meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Tujuan seseorang berolahraga adalah untuk meningkatkan derajat
sehat dinamis (sehat dalam gerak), dan sehat statis (sehat dikala diam).
Olahraga mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan
bangsa. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Mutohir (2005), hakekat
olahraga adalah sebagai refleksi kehidupan masyarakat suatu bangsa.
Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk dalam
kelompok olahraga permainan kecil. Dapat dimainkan di dalam maupun di
luar ruangan dengan menggunakan shuttlecock (bola) dan raket sebagai
alat untuk memukul shuttlecock. Olahraga ini menjadi salah satu olahraga
yang paling banyak digemari, karena permainan ini mudah untuk
dilakukan dan menyenangkan. Cabang olahraga ini, seorang dituntut harus
memiliki kelenturan, kelincahan, ketahanan fisik dan keterampilan.
Bulu tangkis adalah suatu permainan yang menggunakan raket dan
shuttle cook. Pemain ini dimainkan oleh dua orang untuk permainan single
atau empat orang untuk permainan double. Untuk dapat bermain dengan

baik dan benar maka harus mengetahui dan menguasai teknik-teknik dasar

bermain dengan cara benar. (Budi Sutrisno dan Muhammad B. K, 2010:
20).
Menurut Muhajir (2007:29) Bulu tangkis adalah cabang olahraga
yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan. Permainan
bulutangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar lapangan, dengan
lapangan yang dibatasi garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar
tertentu.
Sedangkan menurut Salim (2008:9) Bulutangkis adalah aksi saling
memukul terhadap sebuah bola terbentuk seperti peluru yang dilengkapi
asesoris yang terbuat dari bulu unggas. Aksi saling memukul ini dilakukan
oleh dua orang atau regu yang saling melontar dan menerima bola.
Selanjutnya,

menurut

Grice

(2007:1)


bahwa

permainan

bulutangkis merupakan olahraga yang dimainkan dengan menggunakan
net, raket, dan bola dengan teknik memukul yang bervariasi mulai dari
relative lambat hingga yang sangat cepat disertai dengan gerakan tipuan.
Menurut Sodikin Candra dan Ahmad E.S (2010 :47-51) Bulu
tangkis merupakan permainan bola kecil dengan raket dan kok yang
dipukul melalui net yang direntangkan di tengah lapangan. Pemain ini
dapat dimainkan oleh dua orang (tunggal) maupun empat orang (ganda).
Peraturan permainan bulu tangkis ditetapkan oleh IBF (International
Badminton Federation). Langkah awal yang digunakan dalam permainan
bulu tangkis dengan baik adalah menguasai teknik-teknik dasarnya lebih
dahulu. Penguasaan teknik dasar permainan bulu tangkis harus dipelajari
dengan baik dan benar. Berdasarkan hakikat permainan yang telah
dikemukakan oleh para ahli diatas penulis menarik kesimpulan bahwa,
permainan bulutangkis adalah berbentuk permainan yang bersifat
individual dan dapat dimainkan dua (single) atau empat orang pemain

(double) dengan menggunakan raket sebagai pemukul dan shuttlecock

(bola) sebagai objek yang dipukul dan melintas melewati net untuk
menyatakan bahwa bola masih dalam keadaan hidup.
Tujuan awalnya menjaga shuttlecock agar tetap berada diudara
dalam waktu selama mungkin. Permainan bulutangkis dapat dimainkan di
dalam maupun di luar ruangan. Permainan yang memerlukan kecepatan,
kelincahan, kelenturan, ketepatan, dan ketahan fisik.
C. Alasan Memilih Olahraga Bulu Tangkis Sebagai Hobi
Alasan saya memilih olahraga bulu tangkis karena, olahraga
merupakan kegiatan yang menyehatkan tubuh, dan bulu tangkis menurut
saya merupakan olahraga yang menyehatkan tubuh dan merupakan
olahraga yang menyenangkan. Saya biasanya bermain bulu tangkis dengan
kakak, abang, atau teman saya pada sore hari, tepatnya pada saat libur dan
pada saat waktu luang.
Jika bermain olahraga bulu tangkis, saya seperti merasa tertantang
untuk menang, saya merasakan saya berada di tengah lapangan dalam
kompetisi, karena saya dan kakak saya sering untuk menetapkan skor pada
saat bermain, dan jika yang kalah akan diberi hukuman. Dan itu membuat
saya semangat untuk bermain.

Saya menyukai olahraga bulu tangkis semenjak kelas 4 SD. Pada
waktu itu ada ekstrakulikuler yang mengharuskan kami untuk berolahraga
apapun, dan saya memilih untuk bermain bulu tangkis, kebetulan papa
saya memiliki raket dan "shuttlecock" nya, dan saya pun membawanya ke
sekolah, lalu sewaktu sampai disekolah dan pada saat belajar
ekstrakurikuler saya bermain bulu tangkis dengan teman saya. Dan itu
sangat menyenangkan, saya sangat suka menangkis cock dari lawan, dan
membuat taktik serangan ke lawan, serta saya memikir kan bagaimana
untuk “smash” lawan agar menang. Saya merasa tertantang untuk menang
pada saat itu, dan sampai sekarang saya masih suka bermain bulu tangkis
dengan kakak saya pada waktu luang dan sore hari.

Permainan bulutangkis dilakukan dengan gerakan memukul
menggunakan raket, gerakan berdiri, melangkah, berlari, gerakan
menggeser, gerakan meloncat, gerakan badan ke berbagai arah dari posisi
diam dan lain sebagainya. Dari semua gerakan itu terangkai dalam satu
pola gerak yang menghasilkan suatu kesatuan gerak pemain dalam
melakukan olahraga bulutangkis.
D. Kaitan Hobi Olahraga Bulu Tangkis Dengan Psikologi Kognitif
1. Mental imagery
Dalam hal kaitan hobi bermain olahraga bulu tangkis dengan
psikologi kognitif saya mengaitkan dengan “mental imagery”. Mental
imagery adalah menjelaskan bahwa mental imagery mengacu pada
bayangan

performance

yang

berhasil

sebelum

aktivitas

yang

sesungguhnya. Weinberg dan Gould (2003) menyatakan imagery
merupakan suatu proses yang terjadi ketika sensor-sensor pengalaman
yang disimpan dalam ingatan dipanggil lagi dan ditampilkan dalam pikiran
tanpa adanya rangsang dari luar.
Sedangkan menurut Thomas (2010) mental imagery, secara literal
sering dirujukkan sama seperti visualisasi, melihat dengan mata bayangan,
mendengar sesuatu di dalam kepala, mengimajinasikan perasaan, dan
sebagainya. Mental imagery merupakan suatu representasi situasi
lingkungan dalam kognisi atau pikiran seseorang. Representasi mental
tersebut erat hubungannya dengan pembentukan pengalaman dalam
pikiran pada proses gambaran mental. Penggambaran mental (mental
imagery) terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Visual berupa penglihatan oleh mata.
b. Auditori berupa pendengaran oleh telinga.
Dalam bermain olahraga bulu tangkis memerlukan latihan
imaginery. Latihan imaginery adalah suatu proses introspeksi. Seseorang
membayangkan atau memikirkan bagaimana suatu pola gerakan

dilaksanakan”. Jadi, sebelum memulai untuk bermain bulu tangkis kita
harus membuat perencanaan bawah sadar atau mental imagery dalam arti
pemain mampu membuat perencanaan gerak atau taktik permainan
sebelum pertandingan berlangsung. Contohnya, seperti latihan pemusatan
perhatian dan relaksasi.
Thomas Tutko, seorang psikolog dari San Jose State University
pernah mengatakan ‘’latihan imajiner akan menjadi satu faktor penting
dalam dunia olahraga pada tahun 1980-an’’(Tulisan Joel Greenberg dalam
New York Times, 8 September 1981). Berdasarkan laporan Joel tersebut,
Tutko menjelaskan, dalam program latihan imaginer itu, pemain
mengerahkan kemampuannya yang terbaik, makin lama makin baik
hingga mencapai tingkat puncak.
Menurut Sapta Kunta bahwa “Latihan imagery adalah suatu latihan
dalam alam fikiran pemain, dimana pemain membuat gerakan-gerakan
yang benar-benar melalui imajinasi dan setelah dimatangkan kemudian
dilaksanakan”. Menurut Singgih D. Gunarsa bahwa “imajeri juga dapat
digunakan dalam merencanakan strategi-strategi bertanding dalam latihanlatihan rutin serta keterampilan untuk mempertahankan perasaan tenang
dibawah tekanan, sehingga kehidupan emosi dapat dikendalikan secara
konstruktif ”.
Dari pengertian imagery yang disampaikan oleh beberapa ahli
diatas

dapat

disimpulkan

bahwa

imagery

adalah

suatu

proses

membayangkan suatu keadaan tertentu yang membutuhkan konsentrasi
dan perasaan tenang atas apa yang dilakukan dibawah tekanan yang
dilakukan dalam keadaaan tenang.
2. Sensasi
Sensasi adalah pendeteksian dini terhadap stimuli. Jadi, sebelum
saya bisa bermain bulu tangkis, saya terlebih dahulu diajari bagaimana
cara menggunakan raket dan cara bagaimana menangkis bola dari sisi
mana saja. Dan bagaimana mneghindar/menangkis bola yang di smash
oleh lawan.

3. Persepsi
Persepsi adalah interpretasi hal-hal yang diindra. Jadi, saat lawan
men-smash bola kearah kita, pada saat itu bola tersebut tepat memantul di
jidat saya dan itu rasa nya sakit.
4. Atensi
Atensi adalah pemusatan fikiran/kesadaran. Jadi, dalam bermain
bulu tangkis, kita memusatkan pikiran kita pada bola dari lawan, agar saat
lawan melempar bola, kita bisa menangkap bola tersebut dengan baik.
5. Kesadaran
Kesadaran adalah atensi membawa peristiwa-peristiwa ke alam
kesadaran. Jadi, saat bermain bulu tangkis kita sedang dalam keadaan
sadar. Dan kita bisa menggunkan panca indera dengan baik.
6. Neurosains kognitif
Neurosains kognitif adalah otak dan sistem saraf pusat adalah
pendukung anatomis bagi atensi. Jadi, dalam bermain bulu tangkis, otak
dan sistem saraf pusat sama-sama bekerja.
7. Sensory memory
Sensory memory atau penyimpanan cerapan indera adalah
penyimpanan awal sebagian besar informasi, namun pada akhirnya akan
memasuki tempat penyimpanan memori jangka pendek dan memori
jangka panjang. Jadi, pada saat saya bermain bulu tangkis, saya bisa
melihat stimulus atau bola dan lawan serta ara lawan dalam melemparkan
bola dan menangkis bola melalui panca indera saya, yaitu visual dan
auditory.
8. Short term memory
Short term memory atau memori jangka pendek adalah ingatan
yang hanya memiliki kapasitas 30 detik. Jadi, pada saat lawan main bulu
tangkis saya, ia men-smash bola ke jidat saya itu terjadi begitu saja, dan
sangat cepat. Sehingga saya tidak tahu seperti apa ia melemparkan bola
tersebut ke arah saya. Dan saya hanya mengingat nya sedikit.
9. Long term memory

Long term memory atau memori jangka panjang adalah ingatan
yang permanen. Jadi, saya suka bermain bulu tangkis sejak kelas 4 SD,
saat itu saya bermain dengan teman saya. Pada saat jam ekstrakurikuler,
saat itu saya memakai seragam olahraga. Dan ada salah satu teman saya
sakit, guru saya pun membawa nya ke UKS. Tapi saya tetap bermain bulu
tangkis. Kami bermain ditengah lapangan sekolah. Ingatan yang sudah
lama itu masih saya ingat sampai sekarang.
10. The distinctive of memory codes
Yaitu mengingat informasi dalam penyimpanan jangka pendek,
dimana seseorang akan memudah mengingat jika situasinya sama dengan
situasi pada waktu ia melakukan pemberian kode khusus pada situasi
sebelumnya. Jadi, semakin khas pengalaman yang kita dapatkan maka
semakin khas pula ingatan kita. saya mengingat pertama kali saya suka
bermain bulu tangkis adalah karena pada saat itu saya memakai seragam
olahraga. Dan pada saat itu teman saya sakit. Ingatan itu yang khas di
memori saya.
11. The structure of semantic memory
Yaitu pengetahuan terorganisir mengenai dunia memori semantik
juga memungkinkan kita mengkodekan objek-objek yang ada disekitar
kita dengan menggabungkan beragam objek serupa ke dalam konsep yang
sama. jadi, saya suka bermain bulu tangkis juga karena saya sering melihat
orang bermain bulu tangkis di TV, pada saat itu saya melihat nya saya
keren, dan itu mudah sekali jika dilihat. Saya melihat lapangan nya pun
bagus sekali untuk dijadikan tempat pertandingan. Tapi, saat saya
mencoba, sulit sekali untuk bermain bulu tangkis dengan ala atlet di TV.
12. Skema
Skema adalah kerangka kerja mental bagi perepresentasian
pengetahuan yang memandu penyusunan konsep-konsep yang saling
berkaitan menjadi sebuah pengorganisasian penuh makna. Jadi, sebelum
saya bisa bermain bulu tangkis, saya hanya bisa belajar dari atlet-atlet
yang bermain di TV, dan itu tampak nya mudah, dari caranya melempar

bola, menerima bola, menangkis bola, menservice bola serta men-smash
bola, semua itu mudah sekali dilakukan oleh atlet tersebut di TV, tapi
sewaktu saya melakukan tersebut itu tidaklah mudah, saya perlahan lahan
untuk mengikutinya, jika terbiasa dalam melakukannya pasti bisa, dan
hasilnya karena saya lumayan sering bermain bulu tangkis, saya sudah
mulai bisa bermain bulu tangkis dengan baik, karena melihat para atlet
tersebut tanding di TV.
13. Kecerdasan kinestetik
Yaitu kemampuan dalam menggunakan anggota tubuh, seperti
saya, bisa bermain bulu tangkin karena kepiawaian tangan saya dalam
menggunakan raket dan kaki saya dalam melompat saat menangkis bola
yang melambung tinggi serta saat mengejar bola.
14. Problem Solving
Pemecahan masalah adalah mencari jalan keluar atau solusi dari
suatu permasalahan. Jadi, pada saat ronde 1 saya kalah dalam bermain
bulu tangkis, saya harus memikirkan agar ronde ke 2 tidak kalah lagi, pada
saat itu saya harus mencari jalan keluarnya, dengan cara mengganti
strategi bermain saya.
15. Metakognisi
Yaitu kemampuan mengenali dan mengetahui kelemahan dan
kelebihan didalam diri kita sendiri. Iya, saya tahu kelemahan saya, dan
juga kelebihan, saya bisa bermain bulu tangkis, saya bisa menjangkau
umpan lambung tinggi walaupun harus melompat, tapi saya tidak bisa
menangkis atau menghindar dari pukulan smash yang mengarah ke saya,
sebab itu sangat cepat, itulah kelemahan dan kelebihan saya dalam
bermain bulu tangkis.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Imagery adalah suatu proses membayangkan suatu keadaan
tertentu yang membutuhkan konsentrasi dan perasaan tenang atas apa yang
dilakukan dibawah tekanan yang dilakukan dalam keadaaan tenang. Secara
literal sering dirujukkan sama seperti visualisasi, melihat dengan mata
bayangan, mendengar sesuatu di dalam kepala, mengimajinasikan
perasaan, dan sebagainya.
Jadi, sebelum memulai permainan olahraga badminton saya harus
memikirkan taktik apa yang harus saya pakai saat bermain, dan bayangan
apa jika saya melakukan serangan seperti ini, dan saat diserang oleh lawan
saya harus tetap tenang, konsentrasi dan fokus pada taktik yang saya buat
sebelum memulai suatu permainan.
B. SARAN
Menurut saya Hobi adalah kegiatan yang dilakukan karena faktor
kebiasaan, menyenangkan dan dilakukan pada waktu luang. Jadi, bagi
anda yang belum mempunyai hobi, coba mulai dari sekarang anda cari
sesuatu kegiatan yang anda sukai, sehingga anda dapat menikmati dan
menekuni kegiatan tersebut, dan pada akhirnya kegiatan itu dapat menjadi
sebuah hobi untuk anda.
Apapun hobi anda, baik olahraga, membaca, menulis, berternak,
berkebun, bersepeda, memasak, atau apapun itu, yang pasti anda telah
mendapatkan sesuatu kegiatan yang anda sukai, tentunya akan bermanfaat
bagi diri anda sendiri yang menjalaninya.

DAFTAR PUSTAKA

Andangsari., Esther & Rumondor., Pinkan (2013). Analisis Hope Pada Atlet Bulu
Tangkis Indonesia Juara Dunia Era ’70 Dan ‘90. Jurnal Humaniora, Vol.
4. No. 1, : 500-5007

Nurfadhila., Risti. (2016). Pengaruh Latihan Imagery Dan Koordinasi Terhadap
Keterampilan Forehand Drive Petenis Pemula. Jurnal Keolahragaan,
Vol. 4. No. 2, : 196-206
Solso, Robert.L., Otto H.Maclin, M. Kimberly Maclin. 2007. Psikologi Kognitif
(edisi kedelapan). Jakarta :Erlangga
Sternberg, R.J. 2008. Psikologi Kognitif edisi keempat. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Syaifudin., Mohamad (2013). Olahraga Bulu Tangkis Sebagai Solusi Mengurani
Frustasi Bagi Kalangan Pengusaha Di Yayasan LKK Ngesti Rahayu
Sidoarjo. Artikel E-Jounal Unesa, Vol. 12. No. 1, : 1-4