Kasus Perjokian, 12 Mahasiswa ITB Di-DO.

o Rabu o Kamis
6

,,

21
...

o Apr

7
22

8
23

() Mei

9

0

10

24

. Sabtu
o Minggu

Jumat

12

11
25

13

27

26


OJun OJul . Ags ()

14

28

15
29

Sep 0 Okt ONov

Kasus Perjokian, 12
Mahasiswa ITBDi-DO

T AMAN8ARI, (GM)..
Rektorat Institut TeknologL Bandung (lTB), Jumat
H.1/7), akhimya secara resmi
mendepak alias men-drop Ollt
(DO) 12 mahasiswa yang terlibat perjokian dalam seleksi
Ea~onal_~suk

...eerguruan
tinggj negeri (SNMPTN)
2009,
Selain itu, dua mahasiswa
lainnya diskors dua semester.
Keempat belas mahasiswa
~

ITB itu terbukti terlibat perjokian saat pelaksanaan SNMPTN di Universitas Hasanudin
di Makassar, Juni 2009.
Dua belas mahasiswa yang di-DO adalah
Ikrar Syahmar (teknik kimia), Wildan H. Sinatrya. (teknik material), Ali Akbar P. (teknik
mesin), Apep Kosim (teknik mesin), Ansar
Abdullah (teknik metalurgi), Leksy Teken Lita
(teknik metalurgi), Fransisco Redy (teknik
pertambangan), Rumianto Johannes (teknik
pertambangan), Zico Karya Saputra (teknik
geofisika), Juli F. Redy Karo-karo (teknik
mesin), Fauzi Sinaga (teknik geodesi), dan
Dadan NUlmiawan (teknik material).

Sedangkan dua mahasiswa yang diskorsing dua semester untuk talmn ajaran 200912010
adalah Noor Cholis dan Eko Bina Manusaha
Manurung. Keduanya merupakan mahasiswa
Teknik Pcrtambangan ITB.
Menurut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Widyo Nugroho kepada
wartawan di Gedung Rektorat ITB, Jln. Tamansari, SK tersebut diserahkan olehnya kepada 13mahasiswa di ruang rapim yang dihadiri
Rektor ITB, Prof. Djoko Santoso, Jumat pagi.
"Ini merupakan keputusan bernt. Bagaimana
punjuga mereka adalah anak-anak kami. Tetapi keputusan ilu merupakan keputusan final.
Karena, kasus ini tidak hanya.terkait ITB saja; tapi sudah menjadi kasus nasional," kata
Widyo usai penyerahan SK DO dan skorSing.
Mengenm ketidakhadiran orangtua para mahasiswa, Widyo mengatakan, jauh sebelumnya ITB sudah memberikan surat pemberitahuan mengenai tindak pelanggaran terse~ut.
"Sementara mengcnai berbedanya sanksi
tentu dilihat dari kderlibatan mahasiswa dalam

Kliping

Humos

perjokian. Mahasisw.a yang di-DO terbukri

terlibat langsung. Semen tara untuk skorsing,
karena meski menolak menjadi joki, tetapi
menjadi mentor bagi calon mahasiswa yang
mengikuti SNMPTN dengan bantuanjoki,"
ucapnya.
Selain itu, mahasiswa yang diskors juga menyembunyikan tindakan yang dinilai ITB melanggar hukum. "Apa pun alasannya, mereka
tetap melanggar hukum, walaupun mereka hanya mengetahui adanya peIjokian," tegasnya.
Seperti diberitakan, 16 mahasiswa ITB diajukan ke sidang kode etik ITB pada 17 Juli
Ialu. Keputusan sidang itu, II orang diusulkan
dikeluarkan, 3 orang diskors, dan 2 orang
dibebaskan karenadinilai tidak terlibat.
Para mahasiswa yang merupakan angkatan
2007-2008 itu menggunakanmodlls operandi
menjadi peserta SNMPTN dan menyeharillaskan kunci jawaban kepada peserta lainnya di
dalam ruang lIjian. Para mahasiswa ini dijanjikan mendapat imbalan masing-masing Rp 30
juta.
.
Mengenai motif ekonomi yang diduga sebagai latar belakang keikutsertaan mereka
dalam perjokian, Widyo mengatakan, tidak
berhubllngan. "Sebanyak 30% mahasiswa IT~

merupakan mahasiswa miskin. Banyak yang
berhasil. Mdi, tidak ada hubungannya antara
perjokian dengan kemiskinan," tutumya.
Oitolak 81 di ITB
Dengan keputusan DO, kata Widyo, secara
otornatis ke-12 man tan mahasiswa itu tidak
boleh lagi mengikuti seleksi apa pun untuk dapat belajar di ITH. Semen tara di perguruan
tinggi negeri (PTN) lainnya, hal itu bergantung pada kebijakan

ctan peraturan

PTN yang

bersangkutan. "Kalau S2/S3, sesuai arahan
dari Rektor ITB, akan dilihat dan meninjau
sesuai dengan aturan yang berlaku di ITB,"
ujamya. (8.107)**

Un,)od


2009

16
30
ODes

31