Penerapan Penganggaran Modal untuk Mengevaluasi Rencana Ekspansi "Usaha Cheese Stick Et Ot".

(1)

ABSTRACT

Allocation of capital in a small company is just as important on large companies that do capital budgeting is the obvious importance for smaller companies. Often small companies do not use the method of capital budgeting correctly, the reason that small business owners do not have enough knowledge and lack of availability of management talent is a rare thing for smaller companies. This study aims to determine the outcome of the implementation capital budgeting to evaluate business expansion plans Cheese Stick Et Ot. The research concludes that Cheese Stick Et Ot company feasible to expand by adding 8 (eight) flavors, it is seen from the results of the calculation Payback Period (PP) for 1 year 7.13 month, Net Present Value (NPV) positive, which Rp. 22,614,107, Internal Rate of Return (IRR) of 74.53%, and Profitability Index (PI) of 1.00203. Moreover, to do development (expansion) the owner must provide the initial cash flow (initial cash outflow) amounting to Rp. 10.560.00 which will be used to purchase fixed assets.

Keywords: Small Business, Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), Investment Decision.


(2)

ABSTRAK

Alokasi modal dalam perusahaan kecil sama pentingnya pada perusahaan besar sehingga melakukan penganggaran modal merupakan hal yang sudah jelas penting bagi perusahaan kecil. Sering kali perusahaan kecil tidak menggunakan metode penganggaran modal dengan benar, alasannya bahwa pemilik perusahaan kecil tidak memiliki pengetahuan yang cukup serta kurang tersedianya manajemen yang berbakat merupakan hal yang langka bagi perusahaan kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari penerapan penganggaran modal untuk mengevaluasi rencana ekspansi Usaha Cheese Stick Et Ot. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Usaha Cheese Stick Et Ot layak untuk melakukan ekspansi dengan menambahkan 8 (delapan) varian rasa, hal ini terlihat dari hasil penghitungan Payback Period (PP) selama 1 tahun 7,13 bulan, Net Present Value (NPV) yang positif yaitu sebesar Rp. 22.614.107, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 74,53%, dan Profitability Index (PI) sebesar 1,00203. Selain itu, untuk melakukan pengembangan (ekspansi) tersebut pemilik perlu menyediakan arus kas awal (initial cash outflow) sebesar Rp. 10.560.00 yang akan digunakan untuk pembelian aktiva tetap.

Kata Kunci : Perusahaan Kecil, Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), Keputusan Investasi.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 7

1.3Tujuan Penelitian ... 7

1.4Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 9

2.1 Investasi ... 9

2.1.1 Pengertian Investasi ... 9


(4)

2.1.3 Tujuan Investasi ... 11

2.2 Laporan Keuangan ... 12

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 12

2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 13

2.2.3 Pengguna Laporan Keuangan ... 14

2.2.4 Karakteristik Laporan Keuangan ... 15

2.2.5 Jenis Laporan Keuangan ... 18

2.2.5.1 Arus Kas ... 19

2.2.5.1.1 Pengertian Kas ... 19

2.2.5.1.2 Pengertian Laporan Arus Kas ... 21

2.2.5.1.3 Jenis Arus Kas ... 22

2.2.5.1.4 Aktivitas Dalam Arus Kas ... 23

2.2.5.1.5 Manfaat Dan Tujuan Laporan Arus Kas ... 25

2.2.5.1.6 Metode Laporan Arus Kas ... 27

2.3 Penganggaran Modal (Capital Budgeting) ... 28

2.3.1 Pengertian Penganggaran Modal (Capital Budgeting) ... 28

2.3.2 Tujuan Penganggaran Modal (Capital Budgeting) ... 30

2.3.3 Klasifikasi Proyek Investasi ... 31

2.3.4 Kriteria Penetapan Peringkat atas Penganggaran Modal (Capital Budgeting) ... 33

2.3.5 Metode Penghitungan Penganggaran Modal (Capital Budgeting) ... 34


(5)

2.4.2 Klasifikasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ... 44

2.4.3 Kriteria Usaha Kecil Di Indonesia ... 45

2.5 Kewirausahaan ... 46

2.5.1 Pengertian Wirausahawan ... 46

2.5.2 Profil Wirausahawan ... 47

2.5.3 Manfaat Wirausahawan ... 49

2.5.4 Keuntungan Dan Kelemahan Kewirausahaan ... 50

2.5.5 Keragaman Budaya Dalam Kewirausahaan ... 52

2.6 Rerangka Pemikiran ... 55

BAB III METODE PENELITIAN ... 56

3.1 Jenis Penelitian ... 56

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 56

3.3 Metode Analisis Data ... 57

3.4 Sejarah Perusahaan ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61

4.1 Arus kas awal (intial cash outflow) ... 61

4.2 Klasifikasi Biaya ... 62

4.3 Biaya Penyusutan Mesin ... 67

4.4 Pajak ... 69

4.5 Penjualan ... 70


(6)

(Operational Cash Flow) Cheese Stick Et Ot ... 76

4.8 Analisa Dan Evaluasi Perencanaan Ekspansi Dengan Metode Penganggaran Modal (Capital Budgeting) ... 81

4.8.1 Analisa dan Evaluasi Menggunakan Metode Payback Period (PP) ... 81

4.8.2 Analisa dan Evaluasi Menggunakan Metode Net Present Value (NPV) ... 83

4.8.3 Analisa dan Evaluasi Menggunakan Metode Internal Rate Of Return (IRR) ... 86

4.8.4 Analisa dan Evaluasi Menggunakan Metode Profitability Index (PI) ... 88

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 92

5.1 Simpulan ... 92

5.2 Saran ... 96

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar1 Rerangka Pemikiran ... 55


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 ... 28

Tabel 2.2 ... 41

Tabel 2.3 ... 42

Tabel 2.4 ... 43

Tabel 2.5 ... 44

Tabel 4.1 ... 61

Tabel 4.2 ... 63

Tabel 4.3 ... 64

Tabel 4.4 ... 65

Tabel 4.5 ... 66

Tabel 4.6 ... 66

Tabel 4.7 ... 67

Tabel 4.8 ... 69

Tabel 4.9 ... 70

Tabel 4.10 ... 71

Tabel 4.11 ... 72

Tabel 4.12 ... 73

Tabel 4.13 ... 74

Tabel 4.14 ... 75

Tabel 4.15 ... 78


(9)

Tabel 4.17 ... 80 Tabel 4.18 ... 91


(10)

BAB I PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada saat sekarang ini dimana isu tentang krisis ekonomi melanda sebagian besar negara-negara di dunia terlebih kawasan Eropa, memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan sektor-sektor penting seperti industri, perdagangan, dan investasi dimana sektor ini memiliki peran yang cukup dominan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Seperti yang diungkapkan Wakil Presiden Boediono dalam Majalah Industri bulan September edisi ke-2 tahun 2012 yang memberikan julukan terhadap ketiga sektor tersebut dengan nama Three Musketeersnya perekonomian nasional. Ungkapan tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa sektor industri, perdagangan dan investasi selama ini telah berperan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional sehingga dicapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

Akibat krisis global pula tidak sedikit industri atau usaha berskala besar tidak lagi mampu bersaing dan bahkan mengalami kebangkrutan. Menurut Wall Street (http://www.medianesia.com diakses pada hari Jumat tanggal 21 September 2012), sedikitnya ada 5 perusahaan besar yang diperkirakan akan lenyap di tahun 2013 diantaranya Avon, Suzuki, American Airlines, Research In Motion (RIM), dan Current TV. Sekalipun mampu bertahan, banyak diantara pelaku industri-industri tersebut menunjukan suatu gejala dimana strategi-strategi yang mereka gunakan dalam mengembangkan usahanya cenderung tidak sehat. Disaat industri atau usaha


(11)

BAB I PENDAHULUAN

berskala besar mengalami kemunduran sehingga terjadi fenomena PHK secara besar-besaran seperti salah satunya yang terjadi pada perusahaan Hewlett-Packard (HP) yang memangkas habis karyawannya sebanyak 29.000 orang pada bulan Mei lalu yang berakibat bertambahnya jumlah pengangguran (http://inet.detik.com diakses pada hari Sabtu tanggal 29 September 2012) dan merosotnya tingkat kesejahteraan masyarakat karena dampak krisis ekonomi, justru situasi tersebut berbanding terbalik dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengalami perkembangan karena rendahnya resistensi oleh krisis ekonomi bagi kelompok industri kecil menengah, yang termasuk di dalamnya sektor industri mikro. Menurut Mudradjad Kuncoro dalam Harian Bisnis Indonesia pada tanggal 21 Oktober 2008 mengemukakan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terbukti tahan terhadap krisis dan mampu survive karena, pertama, tidak memiliki utang luar negeri. Kedua, tidak banyak utang ke perbankan karena mereka dianggap unbankable. Ketiga, menggunakan input lokal. Keempat, berorientasi ekspor (Heri, http://wordpress.com diakses pada hari Sabtu 29 September 2012).

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu unit usaha yang saat ini memiliki posisi penting, bukan saja dalam penyerapan tenaga kerja dimana Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menyerap rata-rata 3-5 tenaga kerja (Syarif Hasan, http://www.uin-malang.ac.id diakses pada hari Sabtu 29 September 2012) dan kesejahteraan masyarakat namun juga sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar untuk Indonesia yaitu sebesar Rp. 650,6 triliun pada triwulan II-2012 (Badan Pusat Statistik (BPS), No. 54/08/Th. XV, 6 Agustus 2012). Dalam membangun perekonomian di suatu daerah, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk ke dalam salah satu kekuatan strategis. Oleh karenanya


(12)

BAB I PENDAHULUAN

pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setiap tahun mengalami peningkatan, dimana berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia pada tahun 2011 diperkirakan menembus angka 55,21 juta unit, dan terbukti memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja sebanyak 101,72 juta orang atau meningkat 3,55 dibanding tahun 2010 sebanyak 99,401 juta orang.

Dengan melihat potensi perkembangannya, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) khususnya usaha-usaha home industry saat ini sedang digemari dan diminati masyarakat terutama kaum perempuan. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kenaikan persentase pelaku bisnis di tahun 2012 sebesar 1,56% yang sebelumnya hanya 0,24% (Agus Muharam, http://www.bisnis.com diakses pada hari Sabtu tanggal 22 September 2012). Alasannya karena fleksibilitas tempat dan waktu serta biaya yang dikeluarkan untuk memulai usaha tersebut yang relatif kecil.

Home industry yang menghasilkan produk berupa makanan ringan atau biasa disebut camilan, merupakan salah satu peluang usaha yang saat ini menawarkan keuntungan yang menjanjikan sehingga banyak orang tergiur untuk mencoba usaha di bidang tersebut. Selain itu, terbukanya peluang pasar dan tingginya tingkat keinginan konsumen terhadap minat beli makanan ringan atau camilan akan terus mengalami peningkatan yang positif. Menurut Ibu Ani yang telah menggeluti usaha di bidang makanan ringan khususnya camilan selama hampir 20 tahun, juga pemilik dari Camilan Toko Senang di Jalan Astana Anyar Kota Bandung mengakui bahwa perkembangan usaha makanan tidak pernah mati jika bisa menjaga kualitas produk yang dijual sehingga menurutnya camilan merupakan usaha yang prospektif untuk kedepannya. Selain itu tingginya permintaan akan makanan ringan, tentunya


(13)

BAB I PENDAHULUAN

mendorong omset dan keuntungan yang besar bagi pelaku bisnis camilan kelas kakap seperti ibu Ani (http://m.merdeka.com diakses pada hari Sabtu tanggal 29 September 2012). Hal ini dapat dilihat dengan terus berkembangnya usaha makanan di kota Bandung dan antusiasme para wisatawan yang datang untuk mengunjungi pusat makanan di sekitar Jalan IR. H. Juanda, Jalan Setiabudi, Jalan Riau, Jalan Pasteur, dan Jalan Burangrang sehingga dijuluki sebagai kota kuliner.

Untuk membuka suatu usaha diperlukan modal awal sebagai alat investasi dimana dalam pengelolaannya dapat digunakan metode penganggaran modal sesuai dengan teori keuangan, tujuannya agar modal yang telah diinvestasikan dapat menghasilkan sesuatu sesuai harapan pemiliknya. Namun pada kenyataannya usaha kecil masih jarang sekali menerapkan teori penganggaran modal dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi. Menurut Runyon (1983) yang melakukan studi terhadap 214 perusahaan yang memiliki kekayaan bersih antara $500.000-$1.000.000, menemukan bahwa hampir 70% usaha kecil mengandalkan Payback Period, 14% menggunakan Discounted Cash Flow (DCF) dan sekitar 9% menggunakan analisis tidak normal. Menurut Graham & Harvey (2001) yang melakukan survei pada 320 CFO menemukan bahwa perusahaan kecil banyak menggunakan metode sederhana seperti Payback Period dibandingkan metode modern seperti Discounted Cash Flow (DCF).

Ada beberapa pendapat yang mengungkapakan alasan mengapa perusahaan kecil tidak menggunakan teori penganggaran modal. Menurut Keasey & Watson (1993) yang menggambarkan bahwa para pengusaha membentuk perusahaan hanya sebagai alternative untuk para pengangguran sebagai cara untuk menghindari kebosanan. Dalam setiap kasus, tujuan utama pengusaha mungkin untuk


(14)

BAB I PENDAHULUAN

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, bukan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Menurut Ang (1991), banyak perusahaan kecil memiliki keterbatasan sumber daya manajemen, dan tidak memiliki keahlian dalam keuangan dan akuntansi. Oleh karena itu mereka tidak dapat mengevaluasi proyek-proyek dengan menggunakan Discounted Cash Flow (DCF). Menurut Nayak & Greenfield (1994) yang melakukan penelitian pada usaha kecil di West Midland, Inggris menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang tidak baik, bukan karena dari kurangnya catatan bisnis dan kurangnya kesadaran faktor bisnis utama, namun karena kurangnya pengetahuan akuntansi yang memadai dan catatan keuangan yang tepat. Menurut McMahon & Davies (1994), laporan keuangan yang dianalisis secara komprehensif umumnya dapat meningkatan kontrol keuangan dan secara signifikan juga dapat meningkatkan peluang usaha kecil (bisnis) yang makmur melalui pertumbuhan. Menurut Petersen & Rajan (1995) dan Cole (1998), bahwa perusahaan kecil mempunyai halangan untuk masuk ke pasar uang. Hal ini secara tidak langsung dapat membatasi pembiayaan untuk perusahaan kecil.

Dalam teori keuangan metode penganggaran modal berguna sebagai alat untuk menilai kelayakan suatu investasi. Brigham & Ehrhardt (2007) berpendapat bahwa keputusan penganggaran modal memiliki pengaruh bagi kesejahteraan keuangan perusahaan sehingga penting bagi pemilik atau manajer untuk menggunakan teknik penganggaran modal. Meskipun penganggaran modal penting namun untuk perusahaan kecil, cenderung tidak menggunakan perhitungan yang telah dikembangkan tersebut (Runyon, 1983). Studi menunjukkan bahwa banyak perusahaan kecil cenderung mengandalkan pendekatan Payback Period, meskipun kedua metode NPV dan IRR lebih unggul dari Payback Period (Graham & Harvey


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1999 dalam Brigham & Houston 2001: Walker, Burns & Denson 1993). Hal ini dikarenakan para pemilik usaha kecil memiliki pandangan bahwa metode Payback Period mudah untuk dipahami, padahal Payback Period hanya menunjukan seberapa lama investasi dapat kembali. Konsep ini memiliki arti bahwa perusahaan kecil hanya berfokus pada laba investasi dan bukan berfokus pada arus kas di masa depan yang lebih berisiko, karena metode ini mengabaikan nilai waktu dari uang juga arus kas pengembalian sehingga tidak dapat memaksimalkan laba perusahaan. Alasan lain usaha kecil menggunakan Payback Period karena biasanya usaha kecil jarang sekali melakukan perencanaan jangka panjang, sehingga mereka tidak peduli dengan teknik-teknik penganggaran modal yang sudah ada. Menurut Sexton & Van Auken (1985), yang telah melakukan survei menunjukkan hanya 14% dari usaha kecil dapat diklasifikasikan sebagai perencana strategis yaitu orang-orang bisnis yang memiliki pengetahuan untuk mengantisipasi keuntungan perusahaan dan industri penjualan di masa depan.

Usaha kecil yang dipilih sebagai objek penelitian adalah perusahaan makanan ringan Cheese Stick Et Ot milik ibu Hj. Eti Sumarno yang berlokasi di daerah Kiaracondong. Selama ini usaha makanan ringan tersebut telah berjalan sekitar enam tahun dan dilihat dari kemampuan minat beli yang tinggi maka produk tersebut sudah memiliki banyak konsumen potensialnya. Saat ini pemilik memiliki keinginan untuk mengembangkan usahanya tersebut menjadi lebih besar, sehingga dalam pengelolaan modal investasi yang telah dianggarkan dibutuhkan perhitungan penganggaran modal yang tepat agar dapat menghasilkan kelayakan usaha yang diharapkan.

Berdasarkan fenomena yang ada serta objek penelitian yang telah ditentukan maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai teknik penganggaran


(16)

BAB I PENDAHULUAN

modal yang dilakukan Cheese Stick Et Ot dengan judul “Penerapan Penganggaran

Modal Untuk Mengevaluasi Rencana Ekspansi Usaha Cheese Stick Et Ot”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka di identifikasi beberapa masalah dalam proses penganggaran modal Cheese Stick Et Ot sebagai berikut :

1. Bagaimana proyeksi aliran arus kas operasional (operational cash flow) yang diperlukan selama 5 (lima) tahun ke depan untuk usaha Cheese Stick Et Ot ?

2. Bagaimana Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI) dari usaha Cheese Stick Et Ot? 3. Bagaimana kelayakan usaha yang dilakukan usaha Cheese Stick Et Ot ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian penerapan penganggaran modal untuk mengevaluasi rencana ekspansi usaha Cheese Stick Et Ot bertujuan :

1. Mengetahui besarnya aliran arus kas operasional (operational cash flow) usaha Cheese Stick Et Ot selama periode waktu 5 tahun.

2. Mengetahui hasil perhitungan Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI).

3. Mengetahui kelayakan usaha yang akan dilakukan usaha Cheese Stick Et Ot.


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi : 1. Perusahaan Cheese Stick Et Ot

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan ekspansi karena proyek ini melibatkan keputusan strategis dan biasanya membutuhkan modal yang besar.

2. Konsultan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi konsultan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam pembuatan anggaran modal untuk perusahaan sejenis maupun tidak sejenis selanjutnya.

3. Bagi Investor

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi calon investor yang akan menanamkan modalnya kepada perusahaan Cheese Stick Et Ot dengan memberikan perhitungan Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI).

4. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan penganggaran modal. Selain itu juga menjadi tambahan pengetahuan antara teori dengan terapan praktis dalam penganggaran modal untuk usaha kecil.


(18)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mulai dari tahap pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan interpretasi hasil akhir, maka untuk arus kas awal (initial cash outflow) yang dibutuhkan, pemilik usaha perlu melakukan investasi sebesar Rp. 10. 560.000 yang akan digunakan untuk membeli berbagai macam aktiva tetap.

Selain itu peneliti juga menggambarkan besarnya proyeksi arus kas operasional (operational cash flow) yang diperlukan usaha Cheese Stick Et Ot selama 5 (lima) tahun ke depan adalah sebagai berikut :

1. Pada skenario pertama usaha Cheese Stick Et Ot dengan 5 (lima) varian rasa pada keadaan moderat (keadaan sebenarnya) hasil penghitungan arus kas operasional yang didapat untuk tahun ke-1 sebesar Rp. 2.248.000, tahun ke-2 sebesar Rp. 3.576.000, tahun ke-3 sebesar Rp. 5.305.200, tahun ke-4 sebesar Rp. 7.595.995, dan tahun ke-5 sebesar Rp. 10.579.504.

2. Pada skenario kedua usaha Cheese Stick Et Ot dengan 8 (delapan) varian rasa pada keadaan moderat (alternatif investasi pertama) hasil penghitungan arus kas operasional yang didapat untuk tahun ke-1 sebesar Rp. 6.028.000, tahun ke-2 sebesar Rp. 7.625.325, tahun ke-3 sebesar Rp. 9.532.500, tahun ke-4 sebesar Rp. 11.868.340, dan tahun ke-5 sebesar Rp. 14.706.814.

3. Pada skenario ketiga Arus kas operasional Cheese Stick Et Ot dengan 5 (lima) varian rasa meningkat 30% pada keadaan moderat (alternatif investasi kedua)


(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

hasil penghitungan arus kas operasional yang didapat untuk tahun ke-1 sebesar Rp.3.868.000, tahun ke-2 sebesar Rp. 5.664.450, tahun ke-3 sebesar Rp. 7.938.600, tahun ke-4 sebesar Rp.10.943.185, dan tahun ke-5 sebesar Rp. 14.859.274.

Dari sisi metode penghitungan penganggaran modal (capital budgeting) yaitu Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI) yang bertujuan untuk melihat investasi mana yang dianggap layak dan positif maka usaha Cheese Stick Et Ot dapat memilih beberapa alternatif investasi sebagai berikut :

1. Kelayakan usaha Cheese Stick Et Ot dengan 5 (lima) varian rasa pada keadaan moderat (keadaan saat ini)

Dari hasil penghitungan di dapat Payback Period (PP) selama 2 tahun 10,71 bulan, artinya initial invesment yang dibutuhkan pada keadaan saat ini akan mengalami Break Even Point (BEP) dalam kurun waktu 2 tahun 10,71.

Dari hasil penghitungan di dapat Net Present Value (NPV) yang positif yaitu sebesar Rp. 8.307.580, artinya usaha pada keadaan saat ini masih layak untuk dijalankan.

Dari hasil penghitungan di dapat Internal Rate of Return (IRR) sebesar 34,57%, artinya prosentase tingkat pengembalian usaha Cheese Stick Et Ot pada keadaan saat ini adalah sebesar 34,57%. Investasi masih dapat diterima karena hasil Internal Rate of Return (IRR) lebih besar dari rate of return yang ditargetkan pemilik yaitu sebesar 13%.


(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

2. Kelayakan usaha Cheese Stick Et Ot dengan 8 (delapan) varian rasa pada keadaan moderat (alternatif investasi pertama)

Dari hasil penghitungan di dapat Payback Period (PP) selama 1 tahun 7,13 bulan, artinya initial invesment mengalami Break Even Point (BEP) dalam kurun waktu 1 tahun 7,13.

Dari hasil penghitungan di dapat Net Present Value (NPV) yang positif yaitu sebesar Rp. 22.614.107, artinya ekspansi untuk menambahkan rasa pada cheese stick layak untuk dilakukan.

Dari hasil penghitungan di dapat Internal Rate of Return (IRR) sebesar 74,53%, artinya prosentase tingkat pengembalian usaha Cheese Stick Et Ot adalah sebesar 74,53%. Investasi dapat diterima karena hasil Internal Rate of Return (IRR) lebih besar dari rate of return yang ditargetkan pemilik yaitu sebesar 13%.Dari hasil penghitungan di dapat Profitability Index (PI) > 1 adalah sebesar

1,00203 artinya investasi layak untuk dilakukan.

3. Kelayakan usaha Cheese Stick Et Ot dengan 5 (lima) varian rasa meningkat

30% pada keadaan moderat (alternatif investasi kedua)

Dari hasil penghitungan di dapat Payback Period (PP) selama 2 tahun 1,55 bulan, artinya initial invesment mengalami Break Even Point (BEP) dalam kurun waktu 2 tahun 1,55.

Dari hasil penghitungan di dapat Net Present Value (NPV) yang positif yaitu sebesar Rp. 17.577 631, artinya ekspansi untuk meningkatkan jumlah produksi sebesar 30% layak untuk dilakukan.

Dari hasil penghitungan di dapat Internal Rate of Return (IRR) sebesar 54,99%, artinya prosentase tingkat pengembalian usaha Cheese Stick Et Ot adalah


(21)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

sebesar 54,99%. Investasi dapat diterima karena hasil Internal Rate of Return (IRR) lebih besar dari rate of return yang ditargetkan pemilik yaitu sebesar 13%.Dari hasil penghitungan di dapat Profitability Index (PI) > 1 adalah sebesar

1,03539, artinya investasi layak untuk dilakukan.

Dari kedua alternatif investasi di atas yang akan dilakukan usaha Cheese Stick Et Ot, maka investasi pertama yaitu kelayakan usaha Cheese Stick Et Ot dengan 8 (delapan) varian rasa pada keadaan moderat yang paling baik untuk dipilih, karena memiliki Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI) yang positif serta hasil yang jauh lebih tinggi dari hasil alternatif investasi kedua.

Jika pemilik usaha masih tetap menjalankan usahanya pada keadaan saat ini, artinya hanya menanamkan investasi sebagai initial investment untuk memperbaharui alat-alat produksi tanpa melakukan pengembangan (ekspansi) apapun, dan pengembangan (ekspansi) hanya menambah jumlah produksi saja, maka usaha masih tetap dapat dijalankan namun hasilnya tidak akan sebaik jika pemilik melakukan pengembangan (ekspansi) penambahan rasa pada cheese sticknya. Selain sebagai pengembangan (ekspansi), penambahan rasa pada cheese stick juga dilakukan untuk memperkenalkan produk evolusioner yaitu produk yang menawarkan pembaharuan dan perbaikan dari produk-produk yang telah ada sehingga konsumen di pasar tidak merasa jenuh.


(22)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, peneliti mencoba untuk mengemukakan saran-saran yang dimaksudkan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk mempertahankan dan menyempurnakan lebih lanjut kemampuan melakukan analisa dan evalusi terhadap suatu usulan proyek investasi.

Saran-saran terhadap proses penganggran modal dalam penetapan kebijakan investasi pada usaha Cheese Stick Et Ot adalah sebagai berikut :

 Bagi pemilik usaha Cheese Et Ot diharapkan agar menggunakan analisis penghitungan penganggaran modal (capital budgeting) seperti Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI) untuk menilai kelayakan suatu investasi dibandingkan mengandalkan penghitungan Payback Period (PP) atau intuisi (Gut Feel) dari pemilik usaha.

 Sebaiknya perusahaan melakukan pencatatan laporan arus kas dengan baik dan sistematis agar aliran arus kas masuk, arus kas operasi dan arus kas keluar dapat dibedakan dan dituliskan dengan jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan pencatatan.

 Bagi usaha Cheese Stick Et Ot yang sedang berkembang, kekuatan strategi sangat dibutuhkan khususnya strategi pemasaran dan keuangan agar tercipta suatu keunggulan bersaing dalam menghadapi tantangan di masa depan.

 Bagi usaha Cheese Stick Et Ot yang sedang berkembang, sebaiknya pemilik usaha tetap fokus pada bidang usahanya (usaha makanan kecil (camilan)), karena prospek ke depan untuk usaha jenis ini dapat menghasilkan keuntungan yang sangat baik.


(23)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

 Setelah memilih dan melakukan pengembangan (ekspansi) dengan berhasil sehingga menghasilkan keadaan usaha yang lebih baik, pemilik sebaiknya melakukan peninjauan kembali terhadap pengembangan (ekspansi) yang telah dilakukan apakah pengembangan (ekspansi) dapat berlangsung lama atau harus melakukan pengembangan (ekspansi) baru.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Setelah melakukan analisis data dan interpretasi hasil, penelitan ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain :

 Data penjualan yang kurang lengkap sehingga peneliti hanya menggambarkan penjualan pada keadaan moderat. Sebaiknya penjualan dapat digambarkan pada keadaan optimis dan pesimis tujuannya untuk melihat keadaan penjualan yang tidak stabil.

 Data laporan keuangan yang kurang terperinci memungkinkan adanya biaya tetap, biaya variabel maupun biaya lain-lain yang kurang lengkap.

 Peneliti hanya memperhatikan aspek keuangan saja dan kurang memperhatikan aspek lain seperti aspek pemasaran, karena aspek pemasaran dapat mendukung tingkat penjualan sehingga pendapatan akan menjadi lebih stabil atau meningkat di masa yang akan datang.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Ang, J., (1991). "Small Business Uniqueness and the Theory of Financial Management," The Journal of Small Business Finance I (No. 1), 1-13.

Block, S.B., dan Hirt, G.A. (2005). Foundation of Financial Management. 11th Edition. McGraw Hill International Edition. Singapore.

Brigham, E.F., dan Houston, J.F. (2001). Manajemen Keuangan, Edisi 8, Erlangga. Jakarta.

Brigham. E. F., dan Ehrhardt, M. C. (2005). Financial Management “Theory And Practice”, 11th Edition. Thomson Corporation, China.

Brigham, E. F. & Ehrhardt, M. C. (2007) Financial Management: Theory and Practice, 12th Edition, Thompson Southwestern.

Cole, R., (1998). "The Importance of Relationships to the Availability of Credit," Journal of Banking and Finance 22 (Nos. 5-8, August), 959-977.

Darsono dan Ashari.( 2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Edisi Kesatu, Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Gitman, L.J. (2009). Principles of Managerial Finance. 12th Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Graham, J. R. & Harvey, C. R. (2001) The theory and practice of corporate finance: Evidence from the field. Journal of Financial Economics, 60, 187-243.

H. Kusnadi. (2000). Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate, Prinsip, Prosedur, dan Metode. Universitas Brawijaya. Malang.

Halim, A. (2005). Analisis Investasi, Edisi Kedua, Salemba Empat. Jakarta.

Halim, A. (2009). Analisis Kelayakan Investasi Bisnis, Edisi Pertama, Graha Ilmu. Yogyakarta.


(25)

Hanafi, M.M., dan Halim, A. (2003). Analisis Laporan Keuangan, AMP-YPKN. Yogyakarta.

Harahap, S.S., (2004). (2006). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Husnan, S. (2000). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Kedua, UPP-AMP YKPN. Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). (2004). Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat. Jakarta.

Jogiyanto, H. M. (2010). Metodologi Penelitian bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman 2, Edisi pertama, Cetakan ketiga. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Keasey K. and R. Watson, (1993), Small Firm Management: Ownership, Finance and Performance, Oxford, Blackweil.

Keown, A. J., Martin, J. D., Petty, J. W., Scott, Jr. D. F. (1994). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi ke-5, Jilid 2. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Martalena, dan Malinda, M. (2011). Pengantar Pasar Modal. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

McMahon, R.P.G. and Davies, L.G. (1994). “Financial reporting and analysis practices in Small Enterprises : Their association with growth rate and financial performance”. Journal of Small Business, USA. Vol. 32. No. 1.

Nayak, A. and Greenfield, S. (1994). “The use of management accounting

information for management for managing micro business”. Routledge, USA.

Petersen, M. and R. Rajan, (1995). "The Effect of Credit Market Competition on Lending Relationships," Quarterly Journal of Economics 60 (No. 2, May),


(26)

Prastowo. D., dan Julianty. R. (2005). Analisis Laporan Keuangan (Konsep dan Aplikasi), Edisi Revisi, UPP-AMP YPKN.Yogyakarta.

Riyanto. B., (2001). (2010). Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Runyon, L. R. (1983). Capital expenditure decision making in small firms. Journal of Business Research, 11-3, 389-397.

Sexton, Donald L. and Van Auken, Philip. (1985). "A Longitudinal Study of Small Business Strategic Planning." Journal of Small Business Management, Vol. 23 No. 1, 1985, pp. 7-15.

Soemarso. S. R., (2004). Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi 5 (Revisi), Buku Kesatu, Salemba Empat, Jakarta.

Subanar. R. (2001). Manajemen Usaha Kecil, Edisi Pertama, Cetakan Keempat, BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis, Edisi Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Supangkat. H., (2003). Buku Panduan Direktur Keuangan, Edisi Kesatu, Salemba Empat. Jakarta.

Sunariyah. (2003). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Ketiga, UPP-AMP YKPN. Yogyakarta.

Sundjaya. R. S., dan Berlian. I., (2001). Manajemen Keuangan. PT. Prehalindo. Jakarta.

Tandelilin. E., (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portfolio, Edisi Pertama, BPFE–Yogyakarta. Yogyakarta.


(27)

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Van Horne, J.C., dan Wachowicz, J.M. (1995). Fundamental of Financial Management. 9th Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Warren. C. S., Reeve. J. M., dan Fess. P. E. (2005). Accounting, 21th edition, Salemba Empat. Jakarta.

Weston, J. F. & Copeland, T. (2005). Manajemen Keuangan. Erlangga. Jakarta.

Weygandt, J. J., Kieso, D. E., Kimmel, P. D. (2008). Pengantar Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.

Wild, J. J. et, al dialihbahasakan oleh Yanivi. S. Bachtiar. 2005. “Analisa Laporan

Keuangan” Financial Statement Analysis. Edisi 8, Buku Dua, Salemba Empat.

Jakarta

Zimmerer. T. W., dan Scarborough. (2008). Essentials Of Entrepreneurship And Small Business Management, 5th Edition. Pearson Prentice Hall, Inc. New Jersey.

http://www.kemenperin.go.id/majalah/8/media-industri (diakses hari Jumat tanggal 21 September 12)

http://www.medianesia.com/news/detil/5-Perusahaan-yang-Akan-Bangkrut-2012-RIM-BlackBerry-Termasuk

(diakses hari Jumat tanggal 21 September 2012)

http://www.bisnis.com/articles/jumlah-wirausaha-ri-naik-jadi-1-56-percent (diakses hari Sabtu tanggal 22 September 2012)

http://m.merdeka.com/uang/renyahnya-bisnis-makanan-ringan.html (diakses hari Sabtu tanggal 29 September 2012)


(28)

http://www.uinmalang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2883 :peran-ukm-dalam-pertumbuhanekonomibangsa&catid=35:artikeldosen&Itemid=210 (diakses hari Sabtu tanggal 29 September 2012)

http://inet.detik.com/read/2012/09/11/105650/2014455/319/korban-phk-hp-tambah-2000-pekerja?topnews

(diakses hari Sabtu tanggal 29 September 2012)

http://h3r1y4d1.wordpress.com/2012/03/12/peranan-ukm-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-di-indonesia/

(diakses hari Sabtu 29 September 2012)

http://infoukm.wordpress.com/2009/02/26/file/ (diakses tanggal 13 Oktober 2012)

http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak

(diakses hari Jumat tanggal 9 November 2012)

http://pajak.go.id


(1)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

97

Universitas Kristen Maranatha

 Setelah memilih dan melakukan pengembangan (ekspansi) dengan berhasil sehingga menghasilkan keadaan usaha yang lebih baik, pemilik sebaiknya melakukan peninjauan kembali terhadap pengembangan (ekspansi) yang telah dilakukan apakah pengembangan (ekspansi) dapat berlangsung lama atau harus melakukan pengembangan (ekspansi) baru.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Setelah melakukan analisis data dan interpretasi hasil, penelitan ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain :

 Data penjualan yang kurang lengkap sehingga peneliti hanya menggambarkan penjualan pada keadaan moderat. Sebaiknya penjualan dapat digambarkan pada keadaan optimis dan pesimis tujuannya untuk melihat keadaan penjualan yang tidak stabil.

 Data laporan keuangan yang kurang terperinci memungkinkan adanya biaya tetap, biaya variabel maupun biaya lain-lain yang kurang lengkap.

 Peneliti hanya memperhatikan aspek keuangan saja dan kurang memperhatikan aspek lain seperti aspek pemasaran, karena aspek pemasaran dapat mendukung tingkat penjualan sehingga pendapatan akan menjadi lebih stabil atau meningkat di masa yang akan datang.


(2)

98

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ang, J., (1991). "Small Business Uniqueness and the Theory of Financial Management," The Journal of Small Business Finance I (No. 1), 1-13.

Block, S.B., dan Hirt, G.A. (2005). Foundation of Financial Management. 11th Edition. McGraw Hill International Edition. Singapore.

Brigham, E.F., dan Houston, J.F. (2001). Manajemen Keuangan, Edisi 8, Erlangga. Jakarta.

Brigham. E. F., dan Ehrhardt, M. C. (2005). Financial Management “Theory And Practice”,

11th Edition. Thomson Corporation, China.

Brigham, E. F. & Ehrhardt, M. C. (2007) Financial Management: Theory and Practice, 12th Edition, Thompson Southwestern.

Cole, R., (1998). "The Importance of Relationships to the Availability of Credit," Journal of Banking and Finance 22 (Nos. 5-8, August), 959-977.

Darsono dan Ashari.( 2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Edisi Kesatu, Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Gitman, L.J. (2009). Principles of Managerial Finance. 12th Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Graham, J. R. & Harvey, C. R. (2001) The theory and practice of corporate finance: Evidence from the field. Journal of Financial Economics, 60, 187-243.

H. Kusnadi. (2000). Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate, Prinsip, Prosedur, dan Metode. Universitas Brawijaya. Malang.

Halim, A. (2005). Analisis Investasi, Edisi Kedua, Salemba Empat. Jakarta.

Halim, A. (2009). Analisis Kelayakan Investasi Bisnis, Edisi Pertama, Graha Ilmu. Yogyakarta.


(3)

99

Universitas Kristen Maranatha Hanafi, M.M., dan Halim, A. (2003). Analisis Laporan Keuangan, AMP-YPKN.

Yogyakarta.

Harahap, S.S., (2004). (2006). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Husnan, S. (2000). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Kedua, UPP-AMP YKPN. Yogyakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). (2004). Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat. Jakarta.

Jogiyanto, H. M. (2010). Metodologi Penelitian bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman 2, Edisi pertama, Cetakan ketiga. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Keasey K. and R. Watson, (1993), Small Firm Management: Ownership, Finance and Performance, Oxford, Blackweil.

Keown, A. J., Martin, J. D., Petty, J. W., Scott, Jr. D. F. (1994). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi ke-5, Jilid 2. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Martalena, dan Malinda, M. (2011). Pengantar Pasar Modal. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

McMahon, R.P.G. and Davies, L.G. (1994). “Financial reporting and analysis practices in Small Enterprises : Their association with growth rate and financial performance”. Journal of Small Business, USA. Vol. 32. No. 1.

Nayak, A. and Greenfield, S. (1994). “The use of management accounting information for management for managing micro business”. Routledge, USA.

Petersen, M. and R. Rajan, (1995). "The Effect of Credit Market Competition on Lending Relationships," Quarterly Journal of Economics 60 (No. 2, May), 407-444.


(4)

100

Universitas Kristen Maranatha Prastowo. D., dan Julianty. R. (2005). Analisis Laporan Keuangan (Konsep dan

Aplikasi), Edisi Revisi, UPP-AMP YPKN.Yogyakarta.

Riyanto. B., (2001). (2010). Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Runyon, L. R. (1983). Capital expenditure decision making in small firms. Journal of Business Research, 11-3, 389-397.

Sexton, Donald L. and Van Auken, Philip. (1985). "A Longitudinal Study of Small Business Strategic Planning." Journal of Small Business Management, Vol. 23 No. 1, 1985, pp. 7-15.

Soemarso. S. R., (2004). Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi 5 (Revisi), Buku Kesatu, Salemba Empat, Jakarta.

Subanar. R. (2001). Manajemen Usaha Kecil, Edisi Pertama, Cetakan Keempat, BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis, Edisi Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Supangkat. H., (2003). Buku Panduan Direktur Keuangan, Edisi Kesatu, Salemba Empat. Jakarta.

Sunariyah. (2003). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Ketiga, UPP-AMP YKPN. Yogyakarta.

Sundjaya. R. S., dan Berlian. I., (2001). Manajemen Keuangan. PT. Prehalindo. Jakarta.

Tandelilin. E., (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portfolio, Edisi Pertama, BPFE–Yogyakarta. Yogyakarta.


(5)

101

Universitas Kristen Maranatha Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah.

Van Horne, J.C., dan Wachowicz, J.M. (1995). Fundamental of Financial Management. 9th Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Warren. C. S., Reeve. J. M., dan Fess. P. E. (2005). Accounting, 21th edition, Salemba Empat. Jakarta.

Weston, J. F. & Copeland, T. (2005). Manajemen Keuangan. Erlangga. Jakarta.

Weygandt, J. J., Kieso, D. E., Kimmel, P. D. (2008). Pengantar Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.

Wild, J. J. et, al dialihbahasakan oleh Yanivi. S. Bachtiar. 2005. “Analisa Laporan Keuangan” Financial Statement Analysis. Edisi 8, Buku Dua, Salemba Empat. Jakarta

Zimmerer. T. W., dan Scarborough. (2008). Essentials Of Entrepreneurship And Small Business Management, 5th Edition. Pearson Prentice Hall, Inc. New Jersey.

http://www.kemenperin.go.id/majalah/8/media-industri (diakses hari Jumat tanggal 21 September 12)

http://www.medianesia.com/news/detil/5-Perusahaan-yang-Akan-Bangkrut-2012-RIM-BlackBerry-Termasuk

(diakses hari Jumat tanggal 21 September 2012)

http://www.bisnis.com/articles/jumlah-wirausaha-ri-naik-jadi-1-56-percent (diakses hari Sabtu tanggal 22 September 2012)

http://m.merdeka.com/uang/renyahnya-bisnis-makanan-ringan.html (diakses hari Sabtu tanggal 29 September 2012)


(6)

102

Universitas Kristen Maranatha http://www.uinmalang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2883 :peran-ukm-dalam-pertumbuhanekonomibangsa&catid=35:artikeldosen&Itemid=210 (diakses hari Sabtu tanggal 29 September 2012)

http://inet.detik.com/read/2012/09/11/105650/2014455/319/korban-phk-hp-tambah-2000-pekerja?topnews

(diakses hari Sabtu tanggal 29 September 2012)

http://h3r1y4d1.wordpress.com/2012/03/12/peranan-ukm-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-di-indonesia/

(diakses hari Sabtu 29 September 2012)

http://infoukm.wordpress.com/2009/02/26/file/ (diakses tanggal 13 Oktober 2012)

http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak

(diakses hari Jumat tanggal 9 November 2012)

http://pajak.go.id