Pengaruh Kesadaran Merek Produk dan Private Label ( Label Pribadi) Produk Indomaret Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Indomaret Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.

(1)

ii

ABSTRACT

Indomaret a store owned and managed by a private company incorporated under the notarial deed that is being developed at this time. Minimarket concept is a concept which was created by retail trade Indomaret to satisfy the consumers in meeting their daily needs. The current competition, the company is required to increase the brand awareness of the product to the consumer, must be different from competitors products. In addition to the development of private brand products (Private Label) is growing rapidly in the minimarket. Based phenomena, the authors conducted research that aims to determine how much influence brand awareness and brand personal products Indomaret on purchasing decisions in Maranatha Christian University Bandung. Processing data using SPSS software version 20.0 and hypothesis testing using multiple regression analysis. Results for the 150 respondents indicated that brand awareness and brand personal products Indomaret on purchasing decisions by 36.5% and the remaining 63.5% is influenced by other factors. The results showed that the variables of Brand Awareness and Private Label has an influence on the purchase decision at Maranatha Christian University Student.


(2)

iii

ABSTRAK

Indomaret merupakan toko yang dimiliki dan dikelola oleh perusahaan swasta nasional yang didirikan berdasarkan akta notaris yang sedang berkembang saat ini. Konsep minimarket merupakan konsep perdagangan eceran yang diciptakan oleh Indomaret yang dirancang untuk memuaskan para konsumen dalam pemenuhan kebutuhannya sehari-hari.Dalam persaingan seperti masa sekarang ini,perusahaan dituntut untuk meningkatkan kesadaran merek produk kepada para konsumen, sehingga berbeda dengan produk pesaing. Selain itu perkembangan produk merek pribadi (Private Label) dalam minimarket sangat berkembang pesat. Berdasarkan fenomena yang ada maka penulis mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesadaran merek dan merek produk pribadi Indomaret terhadap keputusan pembelian di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 20.0 dan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian pada 150 responden menunjukan bahwa kesadaran merek dan merek produk pribadi Indomaret terhadap keputusan pembelian sebesar 36,5% dan sisanya 63,5% di pengaruhi oleh faktor lain . Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel dari Brand Awareness dan Private Label mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha


(3)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN iv SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ...x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Penelitian ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...9

1.3 Tujuan Penelitian ...9

1.4 Kegunaan Penelitian ...9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS...10

2.1 Kajian Pustaka ...10 Halaman


(4)

v

2.1.1 Pengertian Pemasaran ...10

2.1.2 Konsep Inti Pemasaran ...11

2.1.3 Bauran Pemasaran ...14

2.1.4 Merek ...15

2.1.5.Costumer Based Brand Equity ...17

2.1.6 Pengertian Ritel ...19

2.1.6.1 Klasifikasi Ritel ...21

2.1.7 Pengertian Kesadaran Merek ...22

2.1.8 Pengertian Private Label ...25

2.1.8.1 Kelebihan dan Kekurangan Private Label...26

2.1.9 Pengertian Keputusan Pembelian...28

2.1.9.1 Tahap-Tahap dalam Keputusan Pembelian...28

2.1.9.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian...30

2.2 Kerangka Pemikiran...31

2.3 Model Penelitian ...32

2.4 Pengembangan Hipotesis ...32

BAB III METODE PENELITIAN ...34

3.1 Objek Penelitian ...34

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...34

3.3 Jenis Penelitian ...35

3.4 Definisi Operasional Variabel ...36

3.5 Populasi dan Sampel ...38

3.5.1 Populasi ...38

3.5.2 Sampel ...38

3.6 Teknik Pengambilan Sampel ...39


(5)

vi

3.8 Analisis Data ...41

3.8.1 Uji Instrumen ...41

3.8.1.1 Uji Validitas ...41

3.8.1.2 Uji Reliabilitas ...42

3.8.2 Uji Asumsi klasik ...42

3.8.2.1 Uji Normalitas ...43

3.8.2.2 Uji Heterokedastisitas ...43

3.8.3 Analisis Regresi Berganda ...45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...46

4.1 Hasil Penelitian...46

4.1.1 Sejarah Perusahaan...46

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ...47

4.1.1 Job Description ...47

4.2 Karakteristik Responden ...50

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...50

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...…51

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ...52

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan...53

4.2.5 Pernah / Tidak Membeli Produk Indomaret...53

4.3 Hasil Penelitian...54

4.3.1.Tanggapan Responden Tentang Brand Awareness ( X1 )...54

4.3.1.1 Pernyataan Responden Tentang Brand Awareness 1 ...54

4.3.1.2 Pernyataan Responden Tentang Brand Awarenes 2 ... 55

4.3.1.3 Pernyataan Responden Tentang Brand Awareness 3 ...56


(6)

vii

4.3.2 Tanggapan Responden Tentang Private Label ( X2 )...58

4.3.2.1 Pernyataan Responden Tentang Private Label 1 ...58

4.3.2.2 Pernyataan Responden Tentang Private Label 2 ...59

4.3.2.3 Pernyataan Responden Tentang Private Label 3 ...60

4.3.2.4 Pernyataan Responden Tentang Private Label 4 ...61

4.3.2.5 Pernyataan Responden Tentang Private Label 5 ...62

4.3.2.6 Pernyataan Responden Tentang Private Label 6 ...62

4.3.3.Tanggapan Responden Tentang Keputusan Pembelian ( Y )...64

4.3.3.1 Pernyataan Responden Tentang Keputusan Pembelian 1...64

4.3.3.2 Pernyataan Responden Tentang Keputusan Pembelian 2...65

4.3.3.3 Pernyataan Responden Tentang Keputusan Pembelian 3...65

4.3.3.4 Pernyataan Responden Tentang Keputusan Pembelian 4...66

4.4.1 Uji Instrumen...67

4.4.1 Uji Validitas ...67

4.4.2 Uji Reliabilitas ...70

4.5 Uji Asumsi Klasik ...72

4.5.1 Uji Normalitas ...72

4.5.2 Uji Heterokedastisitas...73

4.6 Analisis Regresi Berganda ...74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...77

5.1 Kesimpulan ...77

5.2 Saran...78

5.2.1 Implikasi Manajerial...79

5.2.2 Keterbatasan Penelitian...80


(7)

viii

DAFTAR PUSTAKA ...81 LAMPIRAN...


(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Konsep Inti Pemasaran ...13

Gambar 2: Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran ...14

Gambar 3 Rantai DistribusiGambar ...20

Gambar 4 Klasifikasi Ritel...21

Gambar 5 Piramida Brand awareness ...23

Gambar 6: Model 5 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ...28

Gambar 7 Model Riset ...32

Gambar 8 Kerangka Pemikiran ...33

Gambar 9 Struktur Organisasi Perusahaan...47 Halaman


(9)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Omset dan Prosentase Perbandingan Omset Ritel Nasional, Ritel Modern dan Pasar

Modern di Indonesia Tahun 2004-2008 ...3

Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah gerai Pasar Modern di Indonesia Berdasarkan Jenisnya, Tahun 2004-2008 ...4

Tabel 1.3 Produk Private Label di Indonesia ...6

Tabel 1.4 Omset Peritel Minimarket di Indonesia, Tahun 2008...7

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Private Label...26

Tabel 4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...51

Tabel 4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...52

Tabel 4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan...52

Tabel 4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan...53

Tabel 4.2.5 Pernah / Tidak Membeli Produk Indomaret...53

Tabel 4.3.1.1 Pernyataan Responden Tentang Brand Awareness 1...55

Tabel 4.3.1.2 Pernyataan Responden Tentang Brand Awarenes 2... ………..56

Tabel 4.3.1.3 Pernyataan Responden Tentang Brand Awareness 3...57

Tabel 4.3.1.4 Pernyataan Responden Tentang Brand Awareness 4...57

Tabel 4.3.2.1 Pernyataan Responden Tentang Private Label 1...58

Tabel 4.3.2.2 Pernyataan Responden Tentang Private Label 2...59

Tabel 4.3.2.3 Pernyataan Responden Tentang Private Label 3...60

Tabel 4.3.2.4 Pernyataan Responden Tentang Private Label 4...61

Tabel 4.3.2.5 Pernyataan Responden Tentang Private Label 5…...62

Tabel 4.3.2.6 Pernyataan Responden Tentang Private Label 6...63 Halaman


(10)

xi

Tabel 4.3.3.1 Pernyataan Responden Tentang Keputusan Pembelian 1...64

Tabel 4.3.3.2 Pernyataan Responden Tentang Keputusan Pembelian 2...65

Tabel 4.3.3.3 Pernyataan Responden Tentang Keputusan Pembelian 3...66

Tabel 4.3.3.4 Pernyataan Responden Tentang Keputusan Pembelian 4 ...66

Tabel 4.4.1.1 Uji Validitas Awal ...68

Tabel 4.4.1.2 Uji Validitas Akhir...69

Tabel 4.4.2.1 Uji Reliabilitas ...71

Tabel 4.5.1 Uji Normalitas...72

Tabel 4.5.2 Uji Heterokedastisitas ...73

Tabel 4.6.1 Uji Pengaruh ...74

Tabel 4.6.2 Uji Model ...75

Tabel 4.6.3 Uji Hipotesis ...75

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Data Kuesioner ...83

Lampiran B Data Frequencies ...92

Lampiran C Uji Validitas ...98

Lampiran D Uji Reliabilitas ...111

Lampiran E Uji Asumsi Klasik ...114

Lampiran F Regresi...115

Lampiran G Daftar Wawancara & Daftar Produk Private label Indomaret...116


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri ritel di Indonesia kini semakin semarak dengan kehadiran peritel modern yang telah memberi warna tersendiri bagi perkembangan industri ritel tanah air. Dalam jangka waktu yang singkat, beberapa pelaku usaha ritel modern dengan kemampuan kapital yang luar biasa menghadirkan minimarket, supermarket bahkan hypermarket kini bertebaran di setiap kota besar di indonesia. Peningkatan ini terbukti dengan lajunya pertumbuhan pasar modern selama 2004 hingga 2007. (Dalam jurnal R. Aisah Asnawi : 2009) Pertumbuhan supermarket mencapai 50 % pertahun dan periode yang sama, Hypermarket bahkan mencapai 70% pertahun. Pertumbuhan supermarket dan Hypermarket yang terkesan ekspansif ini disebabkan karena konsep yang ditawarkan dengan berbagai hal yang berkaitan dengan keamanan, kemudahan lokasi, kenyanmanan, ruangan yang lebih luas, bersih dan menarik, variasi produk yang beragam, kualitas produk yang terus meningkat dan tentu saja harga yang lebih murah.

Oleh karena itu peritel membuat strategi dengan berusaha merebut pasar merek-merek yang sudah ada terlebih dahulu. Dalam hal ini perusahaan ritel yang peka akan suatu merek akan menyadari bahwa merek adalah identitas diri dari sebuah perusahaan dan menjadi nilai tambah dalam penjualan produk mereka. Merek (brand) berfungsi mengindentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penyaji dan membedakan dari produk sejenis dari penyaji lain (kotler, 2000:163). Kesadaran Merek (Brand Awareness) (Aaker, 1997) merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali dan mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Kesadaran akan merek bukan hanya satu daya ingat saja namun juga suatu proses pembelajaran bagi konsumen terhadap suatu merek yang pada akhirnya daya ingat tersebut dapat menjadi suatu pertimbangan bagi konsumen dalam membeli suatu merek (Aaker, 1997). Ada empat tingkatan kesadaran merek, yaitu top of mind (puncak pikiran), brand


(12)

Pendahuluan 2

recall (pengingatan kembali), brand recognition (pengenalan merek), unware brand (tidak menyadari merek). Tujuan utama perusahaan untuk meningkatkan kesadaran merek yaitu untuk menjadikan mereknya top of mind pada kategori produk tertentu.

Perusahaan ritel harus bisa menjaga kesadaran terhadap merek karena merek bukan hanya identitas untuk membedakan dengan para pesaingnya tetapi merek juga merupakan faktor yang menentukan sukses tidaknya suatu perusahaan. Sekarang ini keberadaan merek menjadi semakin penting, merek bukanlah sekedar nama dan simbol saja. Merek menjadi suatu pembeda antara produk satu dengan produk lainnya diantara komoditas yang ada. Seseorang membeli suatu produk karena pengaruh sebuah merek.

Perspektif baru terhadap industri ritel kini justru muncul dari mata produsen karena ritel dianggap menjadi tempat yang strategis untuk memasarakan barangnya secara tepat waktu, lokasi dan konsumen. dengan dimensi tersebut maka kini para pelaku usaha ritel mancoba membangun keunggulan bersaing dengan model seperti itu. “Bisnis ritel itu sendiri adalah penjualan barang secara eceran pada berbagai tipe gerai seperti kios, pasar, department store, butik dan lain-lain (termasuk juga penjualan dengan system delivery service) yang umumnya dipergunakan langsung oleh pembeli yang bersangkutan” (Marina L.Pandin, 2009: 1).Bisnis ritel di Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu ritel tradisional dan ritel modern. Bisnis Ritel Modern yang pertama kali hadir di Indonesia yaitu Toserba Sarinah yang didirikan pada tahun 1962.(Marina L. Pandin,2009:1). Ritel modern berkembang seiring perkembangan perekonomian, teknologi dan gaya hidup masyarakat yang membuat masyarakat menuntut kenyamanan yang lebih dalam berbelanja. Ritel modern di Indonesia meliputi Pasar Modern (Pasar Swalayan), Department Store, Specialty Store, Trade Centre, dan Mall/Supermall/ plaza. Pasar Modern adalah tempat penjualan barang-barang kebutuhan rumah tangga (termasuk kebutuhan sehari-hari) dimana penjualan dilakukan secara eceran dan dengan cara swalayan (konsumen mengambil sendiri barang dari rak dagangan dan membayar ke kasir. (Media Data, Peta persaingan Bisnis Ritel di Indonesia, 2009 : 91-92 dalam Marina L. Pandin , 2009 : 2). Jenis Pasar modern di Indonesia adalah Minimarket, Supermarket dan Hypermarket. Ritel modern di


(13)

Pendahuluan 3

Indonesia, khususnya Pasar Modern selama 5 tahun terakhir (2004-2008) selalu mengalami peningkatan omset maupun market sharenya di bisnis ritel nasional. Pasar Modern bahkan menguasai lebih dari 70% total omset Ritel Modern di Indonesia, sehingga dapat dikatakan sangat berperan dalam mengembangkan bisnis ritel modern. Secara lengkap omset dan market share dari ritel nasional, ritel modern dan pasar modern dapat dilihat tabel 1.1

Tabel 1.1

Omset dan Prosentase Perbandingan Omset Ritel Nasional, Ritel Modern dan Pasar Modern di Indonesia Tahun 2004-2008

Tahun Omset Penjualan (Rp Triliun) Prosentase Perbandingan Omset Ritel Nasional Ritel Modern Pasar modern Ritel Modern thdp Ritel Nasional Pasar Modern thdp Ritel Nasional Pasar Modern thdp Ritel Modern 2004 146,9 38,2 26,95 26,00% 18,35% 70,55% 2005 161,4 45,2 31,86 28,00 19,74% 70,49% 2006 183,4 53,2 38,87 29,01% 21,19% 73,06% 2007 198 59,4 44,85 30,00% 22,65% 75,51% 2008 227,4 70,5 55,45 31,00% 24,38% 78,65% Sumber : AC Nielsen, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, dalam Marina L.Pandin, 2009:3

Berdasarkan tabel 1.1, Pasar Modern memang merupakan penggerak utama perkembangan ritel modern di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Namun kedepan industri ini menghadapi tantangan yang cukup besar seperti potensi penurunan laju pertumbuhan akibat krisis global, isu-isu sosial seperti dugaan pelanggaran terhada paturan zonasi, melakukan praktek monopoli pasar, serta isu-isu lainnya yang isu-isu tersebut tentu berdampak buruk bagi Pasar Modern (Marina L. Pandin, 2009: 12). Oleh karena itu, Pasar Modern perlu segera mengantisipasi meluasnya dampak buruk tersebut. Kebutuhan ini semakin mendesak bagi Pasar Modern jenis Minimarket yang memiliki gerai paling banyak dibanding Supermarket dan Hypermarket (tabel 1.2).


(14)

Pendahuluan 4

Tabel 1.2

Perkembangan Jumlah gerai Pasar Modern di Indonesia Berdasarkan Jenisnya, Tahun 2004-2008

Tahun Minimarket Supermarket Hypermarket Total Gerai Pasar Modern

Unit % Unit % Unit % Unit

2004 5.604 84,99% 956 14,50% 34 0,52% 6.594 2005 6.465 84,44% 1.141 14,90% 50 0,65% 7.656 2006 7.356 84,07% 1.379 13,30% 83 0,95% 10.367 2007 8.889 85,74% 1.379 13,30% 99 0.95% 10.367 2008 10.289 86,71% 1.447 12,19% 130 1,10% 11,866 Sumber : Asosiasi Pengusaha ritel Indonesia, Media Data (diolah) dalam Marina Pandin, 2009 : 6

Dari tabel 1.2 diketahui bahwa tahun 2004-2008 jumlah gerai minimarket melampaui 80% total gerai Pasar Modern. Berdasarkan sebaran geografisnya, gerai-gerai tersebut terkonsentrasi di pulau Jawa. Pada tahun 2008 dari 11.866 gerai pasar modern, sekitar 83% (9.822 gerai) berlokasi di Jawa.

Banyak peritel besar yang menyadari bahwa kelangsungan keunggulan kompetitif dapat mereka capai melalui pengembangan private label brands atau barang yang diberi merek oleh peritel produk dengan merek milik peritel dikenal sebagai private label atau home brands atau store brand. secara umum private label dapat didefinisikan sebagai serangkaian produk yang dikemas khusus dalam kemasan yang memiliki identitas tempat yang menjualnya dan hanya bisa diperoleh ditempat itu.

Menurut laporan dari Asia Pacific Ritel & Shopper Trends, acnielsen (2006:14) di negara-negara Pasifik, sekitar 80 hingga 90 persen dari pembeli mengaku pernah membeli produk private label dan memiliki kesadaran yang cukup tentang produk tersebut. Di negara-negara Asia, penjualan private label sudah berkembang dan hampir 50 persen dari pembeli pernah menggunakkan produk tersebut namun tingkat kesadaran berupa pengenalan dan pengingatan tentang produk produk private label masih kurang. Hal ini merupakan peluang


(15)

Pendahuluan 5

bagi peritel untuk lebih bisa mengkomunikasikan dan memasarkan produk private label mereka.

Perusahaan ritel sekarang ini tidak hanya sebagai perusahaan jasa distibutor yang menghubungkan para produsen kepada konsumen akhir tetapi juga menciptakan produk sendiri dengan menggunakan nama produk pribadi. Contohnya dapat kita lihat bagaimana Perusahaan Ritel mencoba mengeluarkan merek produk sendiri atau dapat kita sebut dengan private label . Menurut Sudhir & Taluktar (2004) dalam Hancar et al (2006 : 56), pengukuran private label ditentukan oleh enam faktor yaitu 1) harga 2) kualitas 3)keterlibatan 4)loyalitas 5) familiaritas dan 6)resiko

Fenomena seperti ini merupakan salah satu contoh dari strategi perusahaan ritel dalam menciptakan produk untuk memenuhi keinginan konsumen.Menurut Kotler (2002:34) dalam meningkatkan persaingan masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah sesuai dengan perilaku pembelian.

Konsumen cenderung membeli merek yang sudah dikenal karena mereka merasa aman dengan sesuatu yang dikenal. Dengan kata lain, sebuah merek yang dikenal mempunyai kemungkinan bisa diandalkan dalam hal kualitas itu sendiri dan kemantapan dalam bisnis. Semua hal tersebut dilakukan perusahaan agar terjadinya kenaikan dari tingkat pembelian konsumen. Dan karena terdapat macam produk sejenis yang ditawarkan oleh berbagai macam perusahaan ritel.


(16)

Pendahuluan 6

Tabel 1.3

Produk Private Label di Indonesia

Tipe Gerai Merek

Gerai

Perusahaan Ritel Merek Produk

Private Label Hypermarket Carrefour PT. Carrefour Indonesia Carrefour,

Harmonie, Blue sky, First Line, Paling Murah Hypermart PT. Matahari Putra

Prima

Value Plus

Hypermarket & Supermarket

Giant PT. Hero Supermarket Tbk.

Giant, First Choice Supermarket Superindo PT. Lion Superindo 365

Hero PT. Hero Supermarket Tbk.

Hero save, Nature Choice, Reliance Minimarket Alfamart PT. Sumber Alfaria

Trijaya

Pasti

Indomaret PT. Indomarco Prismatama

Indomaret

Pusat Grosir Makro PT. Makro Indonesia Aro, save pack Sumber : Rangkuman dari berbagai sumber

Berikut adalah data mengenai omset dalam industri Minimarket yang melatarbelakangi penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.4.


(17)

Pendahuluan 7

Tabel 1.4

Omset Peritel Minimarket di Indonesia, Tahun 2008

No. Gerai Omset (Rp. Milyar) Market Share (%)

1 Indomaret 7.682 43,16

2 Alfamart 7.253 40,75

3 OMI 731 4,11

4 Ceriamart 426 2,39

5 Circle K 386 2,17

6 Yomart 284 1,60

7 Starmart 223 1,25

8 AM/PM 122 0,69

9 Markaz 102 0,57

10 Lainnya 591 3.32

TOTAL 17.800 100

Sumber : Media Data Februari 2009, dalam Marina L. Pandin

Berdasarkan tabel 1.4 diketahui bahwa dari 10 macam gerai minimarket, hanya dua minimarket yang mendominasi penjualan. Kecuali omset penjualannya yang tinggi, Indomaret dan Alfamart ternyata juga memiliki jumlah gerai yang lebih banyak. Pada tahun 2008, gerai Indomaret 3.116 unit (30,3%) dan Alfamart 2.755 unit (26,8%) dari total gerai Minimarket di Indonesia sebanyak 10.289 unit. (Marina L.Pandin 2009:8). Dengan kata lain gerai Indomaret dan Alfamart mencapai 57,1 %, sedangkan selebihnya sebanyak 42,9% gerai Minimarket dimiliki oleh 8 peritel Minimarket yang lain. Apabila dirata-rata masing hanya memiliki sekitar 5%.

Beberapa penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi kesadaran merek antara Penelitian yang dilakukan oleh Reza Ryandi Aditya (2011) yang berjudulkan “Analisis Pengaruh Kesadaran Merek, Keragaman Menu, Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Membeli Di Pizza Hut Dp Mall Semarang menyatakan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen. Sedangkan Penelitian yang dilakukan oleh R.A. Aisyah Asnawi (2009) yang berjudul “Analisis Literatur Hubungan Private Label Kesadaran Merek dan


(18)

Pendahuluan 8

Citra Merek dan Penerapannya pada Industri Hipermarket” menyatakan Private Label merupakan strategi yang berkontribusi positif pada keputusan pembelian

Kehadiran private label tampaknya tak bisa dihindari karena dalam persaingan yang semakin ketat, tiap peritel ingin unggul terutama dalam hal harga yang lebih murah. Dan hal itu bisa dilakukan dengan menawarkan produk berlabel sendiri. Menurut Hendrik Adrianto (2012) Head of External Communications & CSR Carrefour Indonesia kehadiran produk private label ini sangat menguntungkan konsumen karena mereka bisa mendapatkan barang dengan harga murah hingga 30% dibanding produk berlabel nasional. (http://swa.co.id/corporate/hypermarket-dan-minimarket-makin-kepincut-private-label)

Adanya kondisi tersebut maka sangatlah beralasan apabila pelanggan Indomaret dipilih dan dianggap mampu mewakili pelanggan industri Minimarket dalam penelitian ini dan dari berbagai fakta di atas maka penulis memberi nama penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Kesadaran Merek Produk dan Private Label ( Label Pribadi) Produk Indomaret Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Indomaret Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha”


(19)

Pendahuluan 9

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah variabel kesadaran merek dan private label berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen ?

2. Seberapa besar pengaruh kesadaran merek dan private label produk indomaret terhadap keputusan pembelian?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis bagaimana pengaruh kesadaran merek dan private label produk indomaret berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

2. Menganalisis seberapa besar pengaruh kesadaran merek dan private label produk indomaret terhadap keputusan pembelian?

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti

Penerapan dari ilmu yang telah diperoleh peneliti selama perkuliahan, serta memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman peneliti untuk berpikir secara kritis dan sistematis dalam menghadapi permasalahan yang terjadi. 2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan sumbangan pemikiran bagi pemimpin perusahaan untuk lebih meningkatkan strategi merek produk pribadinya.

3. Bagi Universitas

Hasil ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan dan sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sejauh mana mampu memenuhi tuntutan perkembangan dunia perkembangan dunia perekonomian global pada saat ini.


(20)

Kesimpulan Dan Saran

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian tang telah dilakukan dan dibahas dalam bab sebelumnya maka dalam bab V ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran sebagai hasil akhir dari penelitian ini.

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan judul “Pengaruh Kesadaran Merek Produk dan Private Label ( Label Pribadi) Produk Indomaret Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Indomaret Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha” maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dilihat dari karakteristik jenis kelamin, diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin wanita lebih sering membeli produk indomaret dibandingkan pria.Dilihat dari karakteristik umur, diketahui bahwa responden yang berumur antara 17 sampai dengan 22 tahun dominan membeli produk indomaret dibandingkan yang lain., dapat disimpulkan bahwa umur tersebut adalah umur yang mana lebih banyak membeli produk Indomaret. Dilihat dari karakterisitik berdasarkan angkatan, diketahui bahwa responden yang berasal dari angkatan diatas 2009 lebih sering membeli produk Indomaret.


(21)

Kesimpulan Dan Saran 78

2. Dilihat dari uji validitas variabel Brand Awareness yang terdiri dari indikator-indikator seperti Top Of Mind, Brand Recall, dan Variabel Private Label yang indikatornya terdiri dari kualitas, keterlibatan, loyalitas, familiaritas,resiko juga variabel keputusan pembelian yang indikatornya terdiri dari nilai emosional, nilai sosial, nilai kualitas dan nilai fungsional dinyatakan valid dengan menunjukan bahwa CFA lebih besar dari 0,40. Dilihat dari uji reliabilitas dari ketiga variabel yang telah valid semua indikatornya dinyatakan reliabel karena lebih besar dari nilai Cronbach’s Alpha.

3. Dilihat dari uji asumsi klasik data tersebut Asymp.sig. 0.25 > 0.05 H0 diterima, maka data terdistribusi normal.dan juga terbebas dari heterokedastisitas karena asymp.sig 0,070> 0,05.

4. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh variabel secara simultan Brand Awareness dan Private Label terhadap Keputusan Pembelian pada produk merek Indomaret, dikarenakan tingkat signifikansi α ≤ 0,05. Hal ini menandakan bahwa Brand Awareness dan Private Label pada Produk Indomaret mempengaruhi Keputusan Pembelian konsumen sebesar 36,5% sedangkan sisanya sebesar 63,5% dipengaruhi oleh faktor lain.


(22)

Kesimpulan Dan Saran 79

5.2.1 Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan kepada Indomaret sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian data yang telah dilakukan, disarankan agar Indomaret meningkatkan faktor–faktor yang dapat meningkatkan Brand Awareness seperti Top of Mind , Brand Recall, Brand Recognition, Unaware Brand konsumen juga faktor- faktor Private Label yang terdiri dari kualitas, keterlibatan, loyalitas, familiaritas, resiko konsumen indomaret agar dapat meningkatkan keputusan pembelian pelanggan.

2. Indomaret sebaiknya memperhatikan faktor faktor penentu keputusan pembelian dimana kualitas dan harga yang menjadi keunggulan sehingga dapat bersaing dengan minimarket lain agar selangkah lebih maju.

3. Disarankan bagi Indomaret untuk melakukan suatu riset dengan maksud agar dapat mengetahui apa yang diinginkan konsumen dari waktu ke waktu sehingga Indomaret dapat terus berinovasi terhadap produk Indomaret itu sendiri yang menjadi suatu kebutuhan konsumen.


(23)

Kesimpulan Dan Saran 80

5.2.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti prosedur penelitian yang seharusnya, namun masi terdapat beberapa keterbatasan penelitian dalam pelaksanaannya antara lain:

1. Variabel Independent yang masih sedikit sehingga membuat penelitian tidak maksimal dan tidak bisa meneliti bagian lain hanya dari dua variabel saja.

2. Responden yang membantu mengisi kuesioner belum maksimal jumlahnya dan Populasi yang terbatas sehingga tidak dapat mencapai keseluruhan konsumen produk indomaret.

3. Objek Penelitian minimarket yang kurang general sehingga membuat penelitian tidak meluas agar lebih jelas perkembangan product private label dan keputusan pembelian.

5.2.2 Saran Penelitian yang Akan Datang

Saran-saran yang dapat diajukan oleh peneliti untuk penelitian yang akan datang, antara lain meliputi:

1. Jika dilihat dari koefisien determinasi penelitian ini memengaruhi Loyalitas Pelanggan konsumen sebesar 36,5% sedangkan sisanya sebesar 63,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Maka disarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan variabel yang berbeda dengan peneliti, atau dapat juga menambahkan variabel-variabel baru ke dalam penelitian seperti Citra Merek (R.A.Aisah Asnawi (2009)), Loyalitas Merek (Yudhi Hermawan, 2009) , dan lain sebagainya.


(24)

Kesimpulan Dan Saran 81

2. Menambahkan jumlah responden dan memperluas populasi dalam mengisi kuesioner agar mencapai keseluruhan konsumen Indomaret.

3. Selain alternatif diatas, hendaknya penelitian mendatang menggunakan objek penelitian yang berbeda, sehingga dapat mengetahui lebih jelas perkembangan product private label dan keputusan pembelian.


(25)

81

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David. A., 1991. Managing Brand Equity Capitalizing on the Value of a Brand Name . New York. The Free Press.

Aaker, David . A.1996. Building Strong Brands : The Free Press

Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek. Jakarta: Mitra Utama.

ACNielsen Asia Pasific. 2005. Retail and Shopper Trends :The Latest on FCMG and Shopper Retailing Trends.

Aisah, Asnawi, R.A.(2009). Analisis Literatur Hubungan Private Label Kesadaran Merek Citra Merek dan Penerapannya pada Industri Hipermarket. Jurnal Bisnis & Manajemen: Universitas Pattimura Ambon Akbar, Ali, S.T. (2005). Menggunakan SPSS bagi peneliti pemula, cetakan

pertama,Bandung: M2S.

Copper, Donald R., C. William Emory (1996). Metode Penelitian Bisnis, edisi lima, cetakan empat, Jakarta: Erlangga.

Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan Keempat. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hair, Joseph.F.,et al.,1998. Multivariate Data Analysis, Pearson Education

International, Prentice Hall, Fifth edition.

Jogiyanto, (2007), Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE, Yogyakarta.

Kotler,Philip (2005). Manajemen Pemasaran, jilid satu, edisi sebelas, Jakarta: PT. Prenhallindo.

Kotler, P., Amstrong, G(2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid satu, edisi kedelapan, Jakarta: Erlangga.

Kotler. Philip. 1997. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Ketiga. PT. Prehallindo. Jakarta.

Kotler, Philip. (2003). Marketing Management. 11th ed. New Jersey: Pearson Education.


(26)

82

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid Satu. Terjemahan, Jakarta: PT. Prenhallindo.

Kotler. Philip dan Amstrong. Gary. 2002. Principles of Marketing. Prentrice Hall. Inc. Ninth Edition. Englewood. New Jerrsey.

Levy, M, & Weitz, B. A. 2007. Retailing Management, 6th ed. New York. Mc Graw Hill International Edition.

Pandin, Marina L., 2009.”Potret Bisnis Ritel di Indonesia: Pasar Modern”, Economic Review, No. 215, Maret, h.1-12.

Pitaloka, Diah, 2010, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan. Skripsi USU Medan

Ryandi Putra, Reza (2011). Analisis pengaruh kesadaran merek, keragaman menu, promosi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan konsumen untuk membeli di pizza hut dp mall semarang, skripsi pemasaran,: universitas dipenogoro semarang

Sugiyono. (2009). Metode Pendidikan Kualitatif (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Penerbit Alfabeta, Bandung.

Suliyanto, S.E., M.Si., 2005. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

http://retailindustry.about.com/library/uc/02/uc_stanley3.html. Kelebihan dan kekurangan Private Label

http://swa.co.id/corporate/hypermarket-dan-minimarket-makin-kepincut-private-label Perkembangan Private Label

http://swa.co.id/business-strategy/marketing/harga-dan-kualitas-produk-kunci-kesuksesan-private-label Harga dan Kualitas Produk, Kunci Kesuksesan Private Label

http://murtiningsih.blog.uns.ac.id/tag/retail/. Tahap – Tahap dan Kualifikasi Ritel.


(1)

2. Dilihat dari uji validitas variabel Brand Awareness yang terdiri dari indikator-indikator seperti Top Of Mind, Brand Recall, dan Variabel Private Label yang indikatornya terdiri dari kualitas, keterlibatan, loyalitas, familiaritas,resiko juga variabel keputusan pembelian yang indikatornya terdiri dari nilai emosional, nilai sosial, nilai kualitas dan nilai fungsional dinyatakan valid dengan menunjukan bahwa CFA lebih besar dari 0,40. Dilihat dari uji reliabilitas dari ketiga variabel yang telah valid semua indikatornya dinyatakan reliabel karena lebih besar dari nilai Cronbach’s Alpha.

3. Dilihat dari uji asumsi klasik data tersebut Asymp.sig. 0.25 > 0.05 H0 diterima, maka data terdistribusi normal.dan juga terbebas dari heterokedastisitas karena asymp.sig 0,070> 0,05.

4. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh variabel secara simultan Brand Awareness dan Private Label terhadap Keputusan Pembelian pada produk merek Indomaret, dikarenakan tingkat signifikansi α ≤ 0,05. Hal ini menandakan bahwa Brand Awareness dan Private Label pada Produk Indomaret mempengaruhi Keputusan Pembelian konsumen sebesar 36,5% sedangkan sisanya sebesar 63,5% dipengaruhi oleh faktor lain.


(2)

Kesimpulan Dan Saran 79

5.2.1 Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan kepada Indomaret sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian data yang telah dilakukan, disarankan agar Indomaret meningkatkan faktor–faktor yang dapat meningkatkan Brand Awareness seperti Top of Mind , Brand Recall, Brand Recognition, Unaware Brand konsumen juga faktor- faktor Private Label yang terdiri dari kualitas, keterlibatan, loyalitas, familiaritas, resiko konsumen indomaret agar dapat meningkatkan keputusan pembelian pelanggan.

2. Indomaret sebaiknya memperhatikan faktor faktor penentu keputusan pembelian dimana kualitas dan harga yang menjadi keunggulan sehingga dapat bersaing dengan minimarket lain agar selangkah lebih maju.

3. Disarankan bagi Indomaret untuk melakukan suatu riset dengan maksud agar dapat mengetahui apa yang diinginkan konsumen dari waktu ke waktu sehingga Indomaret dapat terus berinovasi terhadap produk Indomaret itu sendiri yang menjadi suatu kebutuhan konsumen.


(3)

5.2.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti prosedur penelitian yang seharusnya, namun masi terdapat beberapa keterbatasan penelitian dalam pelaksanaannya antara lain:

1. Variabel Independent yang masih sedikit sehingga membuat penelitian tidak maksimal dan tidak bisa meneliti bagian lain hanya dari dua variabel saja.

2. Responden yang membantu mengisi kuesioner belum maksimal jumlahnya dan Populasi yang terbatas sehingga tidak dapat mencapai keseluruhan konsumen produk indomaret.

3. Objek Penelitian minimarket yang kurang general sehingga membuat penelitian tidak meluas agar lebih jelas perkembangan product private label dan keputusan pembelian.

5.2.2 Saran Penelitian yang Akan Datang

Saran-saran yang dapat diajukan oleh peneliti untuk penelitian yang akan datang, antara lain meliputi:

1. Jika dilihat dari koefisien determinasi penelitian ini memengaruhi Loyalitas Pelanggan konsumen sebesar 36,5% sedangkan sisanya sebesar 63,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Maka disarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan variabel yang berbeda dengan peneliti, atau dapat juga menambahkan variabel-variabel baru ke dalam penelitian seperti Citra Merek (R.A.Aisah Asnawi (2009)), Loyalitas Merek (Yudhi Hermawan, 2009) , dan lain sebagainya.


(4)

Kesimpulan Dan Saran 81

2. Menambahkan jumlah responden dan memperluas populasi dalam mengisi kuesioner agar mencapai keseluruhan konsumen Indomaret.

3. Selain alternatif diatas, hendaknya penelitian mendatang menggunakan objek penelitian yang berbeda, sehingga dapat mengetahui lebih jelas perkembangan product private label dan keputusan pembelian.


(5)

81

Brand Name . New York. The Free Press.

Aaker, David . A.1996. Building Strong Brands : The Free Press

Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek. Jakarta: Mitra Utama.

ACNielsen Asia Pasific. 2005. Retail and Shopper Trends :The Latest on FCMG and Shopper Retailing Trends.

Aisah, Asnawi, R.A.(2009). Analisis Literatur Hubungan Private Label Kesadaran Merek Citra Merek dan Penerapannya pada Industri Hipermarket. Jurnal Bisnis & Manajemen: Universitas Pattimura Ambon Akbar, Ali, S.T. (2005). Menggunakan SPSS bagi peneliti pemula, cetakan

pertama,Bandung: M2S.

Copper, Donald R., C. William Emory (1996). Metode Penelitian Bisnis, edisi lima, cetakan empat, Jakarta: Erlangga.

Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan Keempat. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hair, Joseph.F.,et al.,1998. Multivariate Data Analysis, Pearson Education

International, Prentice Hall, Fifth edition.

Jogiyanto, (2007), Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE, Yogyakarta.

Kotler,Philip (2005). Manajemen Pemasaran, jilid satu, edisi sebelas, Jakarta: PT. Prenhallindo.

Kotler, P., Amstrong, G(2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid satu, edisi kedelapan, Jakarta: Erlangga.

Kotler. Philip. 1997. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Ketiga. PT. Prehallindo. Jakarta.

Kotler, Philip. (2003). Marketing Management. 11th ed. New Jersey: Pearson Education.


(6)

82

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid Satu. Terjemahan, Jakarta: PT. Prenhallindo.

Kotler. Philip dan Amstrong. Gary. 2002. Principles of Marketing. Prentrice Hall. Inc. Ninth Edition. Englewood. New Jerrsey.

Levy, M, & Weitz, B. A. 2007. Retailing Management, 6th ed. New York. Mc Graw Hill International Edition.

Pandin, Marina L., 2009.”Potret Bisnis Ritel di Indonesia: Pasar Modern”,

Economic Review, No. 215, Maret, h.1-12.

Pitaloka, Diah, 2010, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan. Skripsi USU Medan

Ryandi Putra, Reza (2011). Analisis pengaruh kesadaran merek, keragaman menu, promosi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan konsumen untuk membeli di pizza hut dp mall semarang, skripsi pemasaran,: universitas dipenogoro semarang

Sugiyono. (2009). Metode Pendidikan Kualitatif (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Penerbit Alfabeta, Bandung.

Suliyanto, S.E., M.Si., 2005. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

http://retailindustry.about.com/library/uc/02/uc_stanley3.html. Kelebihan dan kekurangan Private Label

http://swa.co.id/corporate/hypermarket-dan-minimarket-makin-kepincut-private-label Perkembangan Private Label

http://swa.co.id/business-strategy/marketing/harga-dan-kualitas-produk-kunci-kesuksesan-private-label Harga dan Kualitas Produk, Kunci Kesuksesan Private Label

http://murtiningsih.blog.uns.ac.id/tag/retail/. Tahap – Tahap dan Kualifikasi Ritel.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Nilai Konsumen Terhadap Perilaku Pembelian Private Label Carrefour Plaza Medan Fair

10 48 189

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PRIVATE LABEL INDOMARET (Studi Kasus Pada Produk Convenience Private Label Indomaret Soemantri Brodjonegoro, Bandar Lampung)

0 40 83

PENGARUH CITRA MEREK PRODUK PRIVATE LABEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA GIANT EKSPRES DI BANDAR LAMPUNG

10 47 55

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MEREK PRIBADI ( Studi pada Indomaret di Ratu Dibalau 2 )

0 11 73

ANALISIS PENGARUH KESADARAN MEREK, PERSEPSI KUALITAS, DAN LOYALITAS MEREK TERHADAP Analisis Pengaruh Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Dan Loyalitas Merek Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Produk Private Label Indomaret.

0 3 11

ANALISIS PENGARUH KESADARAN MEREK, PERSEPSI KUALITAS, DAN LOYALITAS MEREK TERHADAP Analisis Pengaruh Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Dan Loyalitas Merek Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Produk Private Label Indomaret.

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Dan Loyalitas Merek Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Produk Private Label Indomaret.

0 2 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Konsumen terhadap Produk Private Label Indomaret : Studi pada Indomaret di Salatiga

0 0 1

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK PRIVATE LABEL INDOMARET ( STUDI PADA INDOMARET BANJARMASIN KELURAHAN BENUA ANYAR)

0 0 11

PENGARUH PRODUCT PERCEIVED QUALITY DAN CITRA TOKO TERHADAP MINAT BELI PRODUK LABEL PRIBADI INDOMARET TANAH GROGOT

0 0 9