Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Budaya Organisasi di Departemen On Air Promotion PT. Surya Citra Televisi T1 362009040 BAB V

BAB V
PENUTUP
5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan,
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam Departemen On Air Promotion SCTV, komunikasi terjadi di dalam kondisi
formal (secara struktural) maupun informal. Dimana komunikasi formal dalam
Departemen On Air Promotion SCTV memiliki peran dalam pembuatan
keputusan organisasi, sedangkan komunikasi informal yang terjadi di antara para
anggota Departemen On Air Promotion SCTV digunakan untuk saling mengenal
satu sama lain dan tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat informasiinformasi penting yang terjadi dalam komunikasi ini. Meski pun bentuk
komunikasi formal dan komunikasi informal digunakan, namun berdasarkan
amatan peneliti, para karyawan Departemen On Air Promotion SCTV lebih sering
menggunakan bentuk komunikasi informal. Komunikasi memberikan pemahaman
bagi Departemen On Air Promotion SCTV dalam membuat dan mengeksekusi
keputusan.
2. Budaya organisasi Departement On Air Promotion di SCTV terbentuk melalui
communication performances sebagai berikut:


a. Performa Ritual (ritual performance)
1) Ritual Personal (personal ritual): rutinitas yang dilakukan tiap personal di
Departemen On Air Promotion SCTV setiap harinya.
2) Ritual tugas (task ritual): rutinitas yang dikaitkan dengan pekerjaan
karyawan di Departemen On Air Promotion SCTV. Ritual tugas

berhubungan erat dengan job deskripsi karyawan Departemen On Air
Promotion SCTV.

3) Ritual Sosial (social ritual) adalah sebuah rutinitas yang melibatkan
hubungan antar anggota di Departemen On Air Promotion SCTV.
Departemen On Air Promotion SCTV biasanya melakukan makan siang
bersama dan jalan-jalan akhir pekan bersama.
4) Ritual Organisasi (organizational ritual): rutinitas yang berkaitan dengan
Departemen On Air Promotion SCTV secara keseluruhan yaitu rapat
evaluasi yang dilakukan Departemen On Air Promotion SCTV sebulan
sekali, yang bertujuan untuk mengevaluasi seluruh kinerja dari semua
Creative Grup Departemen On Air Promotion SCTV.
b. Performa Hasrat (Passion Performance)
Perfoma Hasrat (passion performance) di Departemen On Air Promotion

SCTV biasanya dilakukan melalui sharing dan gathering.
c. Performa Sosialitas (Sociality Performance)
Performa sosial merupakan perpanjangan sikap santun dan kesopanan untuk
mendorong kerja sama di antara anggota antar Creative Grup di dalam
lingkungan Departemen On Air Promotion SCTV. Persamaan dan hormat
kepada sesama karyawan merupakan salah satu prinsip standar perilaku dalam
performa sosial budaya organisasi di SCTV.
d. Performa Politik (Political Performance)
Performa politis dalam Departemen On Air Promotion SCTV berpusat pada
pengakuan kompetensi masing-masing personal yang bertujuan menjaga
komitmen dari visi dan misi SCTV.
e. Performa Enkulturasi

Dalam Departemen On Air Promotion SCTV, performa enkulturasi biasanya
terbentuk melalui mendengarkan pengalaman senior, mengamati kinerja senior
dan program training.
1. Simpulan dari penelitian ini adalah berdasarkan organizational communication
performances pada Departemen On Air Promotion SCTV, maka dapat dipahami

bahwa tipe budaya organisasi yang terjadi dalam Departemen On Air Promotion

SCTV merupakan communal culture. Budaya organisasi Departemen On Air
Promotion SCTV berciri khas communal culture telah begitu dominan terbentuk
dengan kuatnya dalam organisasi sehingga akan sulit untuk diubah di kemudian hari.
Pembentukan budaya organisasi Departemen On Air Promotion SCTV didasarkan
pada sejarah hidupnya suatu organisasi. Nilai-nilai yang dianut bersama oleh
karyawan dalam Departemen On Air Promotion SCTV cenderung bertahan sepanjang
waktu bahkan meskipun anggota kelompok sudah berubah. Peran budaya organisasi
di Departemen On Air Promotion SCTV meletakkan kepercayaan-kepercayaan,
tingkah laku, dan cara melakukan pekerjaan tanpa perlu dipertanyakan lagi, oleh
karena itu berakar dari tradisi. Selain itu, budaya organisasi dalam Departemen On Air
Promotion SCTV memiliki peranan sebagai perekat sosial yang membantu

mempersatukan Departemen On Air Promotion SCTV dengan memberikan standarstandar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.

5.2.

Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka dapat disampaikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Pihak Perusahaan SCTV perlu melakukan pelatihan-pelatihan secara berkala, agar

SDM yang bertugas di Departemen On Air Promotion SCTV lebih kreatif,

terlatih, tanggap, aktif dan inovatif dalam upaya mencapai peningkatan rating
program acara SCTV dan memperkuat budaya organisasi pada Departemen On
Air Promotion SCTV.

2. Penulis menyarankan kepada karyawan Departemen On Air Promotion SCTV
untuk lebih meningkatkan keberanian dalam mengemukakan ide-ide dan gagasan
baru. Hal ini dapat direalisasikan pada saat breafing sebelum pekerjaan dimulai
yang diadakan oleh Kepala Departemen On Air Promotion SCTV. Pada saat itu
dapat dijadikan sebagai ajang oleh karyawan Departemen On Air Promotion
SCTV untuk mengemukakan ide-ide dan gagasan baru yang ditemukan oleh
karyawan. Ide-ide yang ditemukan karyawan Departemen On Air Promotion
SCTV dan tidak direalisasikan oleh perusahaan bukan berarti perusahaan tidak
mendengarkan ide-ide karyawan tersebut, tetapi ide itu akan ditampung dan
dijadikan sebagai inspirasi bagi Departemen On Air Promotion SCTV dan
mungkin akan direalisasikan pada masa yang akan datang untuk memperkokoh
budaya organisasi pada Departemen On Air Promotion SCTV.
3. Dalam melakukan penelitian budaya organisasi, peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif dengan studi deskriptif, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan

dalam penelitian selanjutnya untuk menggunakan pendekatan yang berbeda
seperti pendekatan kuantitatif dengan memakai pedoman indikator communication
performances yang dicetuskan oleh Pacanowsky & Trujillo.