Penerapan Konsep 5s Dan Perbaikan Standar K3 Di Bagian Produksi Pt Satria Helindra Jayatama.

(1)

ABSTRAK

PT Satria Helindra Jayatama adalah perusahaan yang bergerak di industri manufaktur peralatan bantu photo studio & video shooting. Salah satu produk unggulannya adalah Alfa-Jimmy Jib. Berdasarkan hasil pengamatan, permasalahan yang paling menonjol adalah kondisi pabrik yang berantakan karena belum menerapkan konsep 5S. Banyaknya barang yang tidak terpakai, belum tersedianya tempat penyimpanan hand tools, peletakan bahan baku yang sembarangan, kebersihan pabrik tidak terjaga, belum memperhatikan aspek K3, dan banyak ditemukan resiko kecelakaan kerja. Oleh sebab itu, peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk menerapkan konsep 5S di lingkungan kerja, tersedianya fasilitas fisik yang mempermudah pekerja dalam mencari bahan baku dan hand

tools, penataan stasiun kerja agar mendukung penerapan konsep 5S, tersedianya

kegiatan pengawasan kebersihan secara teratur dan berlangsung terus-menerus, dan terakhir tersedianya sistem pencegahan dan penanggulangan K3.

Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti melakukan pengumpulan data seperti: sejarah, struktur organisasi, jam kerja pabrik, jenis pekerjaan, spesifikasi produk, kondisi tempat penyimpanan bahan baku, dimensi bahan baku, kondisi penyimpanan dan jenis hand tools, layout pabrik, peta proses operasi, lingkungan fisik kerja, dan data K3.

Selanjutnya dilakukan analisis lingkungan kerja aktual menggunakan peta radar, analisis pengawasan perusahaan terhadap kebersihan pabrik, analisis kondisi penyimpanan bahan baku aktual dibandingkan dengan dimensi antropometri, analisis kondisi penyimpanan hand tools aktual, analisis kondisi lingkungan fisik kerja seperti: pencahayaan; sirkulasi udara; bau-bauan; warna cat lantai; warna cat lantai, dan analisis kesehatan & keselamatan kerja menggunakan

fishbone diagram. Hasil dari analisis peta radar memperlihatkan bahwa penerapan

5S di pabrik sangat buruk. Hal tersebut ditunjukkan dari total nilai skor semua kategori adalah 20 dari skala 100.

Berdasarkan hasil analisis, peneliti memberikan beberapa usulan. Usulan untuk kegiatan Seiri yaitu penggunaan strategi label merah dan pembuatan

standard operation procedure (SOP) yang digunakan untuk pemilahan. Usulan

untuk kegiatan Seiton, peneliti mengusulkan penggunaan strategi pengecatan lantai, strategi pengecatan garis, perancangan lemari bahan baku, dan perancangan tempat penyimpanan hand tools. Usulan untuk kegiatan Seiso yaitu pembuatan jadwal Seiso, penggunaan peta tanggung jawab Seiso, dan penyediaan peralatan

Seiso. Usulan untuk kegiatan Seiketsu yaitu pembuatan checksheet daftar periksa

untuk kegiatan Seiri; kegiatan Seiton; dan untuk kegiatan Seiso, serta perbaikan lingkungan fisik kerja yang terbagi menjadi 2 alternatif dan pemilihannya dilakukan oleh pihak perusahaan. Usulan untuk kegiatan Shitsuke yaitu penggunaan peta radar. Usulan untuk K3 yaitu penggunaan alat pelindung diri (APD), kotak P3K, dan tabung APAR. Berdasarkan usulan tersebut, peneliti menggambarkan layout pabrik usulan yang kemudian dianalisis kembali menggunakan peta radar dan menunjukkan total nilai skor adalah 90 dari skala 100 dimana hasil tersebut lebih baik dari kondisi aktual.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

COVER ... i

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xx BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-3 1.3 Batasan dan Asumsi ... 1-3 1.4 Perumusan Masalah ... 1-5 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-6 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ergonomi ... 2-1 2.2 Bidang Keilmuan Ergonomi ... 2-2 2.3 Prinsip 5S ... 2-3 2.4 Antropometri ... 2-14 2.5 Persentil ... 2-17 2.6 Lingkungan Fisik Kerja ... 2-17 2.7 Konsep Dasar Perancangan ... 2-19 2.8 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 2-20 2.8.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 2-20 2.8.2 Tujuan K3 ... 2-22 2.8.3 Unsur Alat Perlindungan Diri (APD) ... 2-23 2.8.4 Macam-macam Alat Perlindungan Diri (APD) ... 2-25


(3)

2.8.5 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ... 2-31 2.8.6 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)... 2-33 2.8.7 Bahan Berbahaya ... 2-36 2.9 Fishbone Diagram ... 2-39

2.10 Standard Operation Procedure (SOP) ... 2-42

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart Penelitian ... 3-1

3.2 Keterangan Flowchart ... 3-4 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1 4.2 Struktur Organisasi ... 4-2 4.3 Hari dan Jam Kerja Pabrik ... 4-2 4.4 Jenis Pekerjaan ... 4-3 4.5 Spesifikasi Produk ... 4-3 4.6 Kondisi Lingkungan Kerja dan Penyimpanan Peralatan Aktual ... 4-5 4.7 Kondisi Tempat Penyimpanan Bahan Baku Aktual ... 4-10 4.8 Jenis Alat Bantu Kerja Tangan (Hand Tools) ... 4-13 4.9 Daftar Peralatan Bantu Kerja Tangan (Hand Tools) Setiap Stasiun .... 4-17 4.10 Dimensi Bahan Baku ... 4-18 4.11 Layout Pabrik Aktual ... 4-19

4.12 Peta Proses Operasi Produk Alfa Jimmy-Jib ... 4-21 4.13 Lingkungan Fisik Kerja ... 4-28 4.13.1 Pencahayaan ... 4-28 4.13.2 Sirkulasi Udara ... 4-31 4.13.3 Bau-bauan ... 4-31 4.13.4 Warna Cat Dinding ... 4-32 4.13.5 Warna Cat Lantai ... 4-34 4.14 Data Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ... 4-36 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Analisis Lingkungan Kerja Aktual Menggunakan Peta Radar ... 5-1 5.2 Analisis Pengawasan Perusahaan Terhadap Kebersihan Pabrik ... 5-7


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha 5.3 Analisis Kondisi Penyimpanan Bahan Baku ... 5-9 5.4 Analisis Kondisi Tempat Penyimpanan Alat Bantu Kerja Tangan

(Hand Tools) ... 5-13 5.5 Analisis Lingkungan Fisik Kerja ... 5-16 5.5.1 Pencahayaan ... 5-16 5.5.2 Sirkulasi Udara ... 5-20 5.5.3 Bau-bauan ... 5-20 5.5.4 Warna Cat Dinding ... 5-22 5.5.4.1 Warna Cat Dinding Area Produksi ... 5-22 5.5.4.2 Warna Cat Dinding Area Ruang Istirahat Pekerja ... 5-22 5.5.5 Warna Cat Lantai ... 5-23 5.5.5.1 Warna Cat Lantai Area Produksi ... 5-23 5.5.5.2 Warna Cat Lantai Ruang Istirahat ... 5-24 5.6 Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ... 5-24

5.6.1 Penyebab Dari Kecelakaan Yang Sudah Pernah Terjadi Di Pabrik ... 5-25 5.6.2 Pencegahan Yang Dilakukan Oleh Perusahaan... 5-28 5.6.3 Penanggulangan Yang Dilakukan Oleh Perusahaan ... 5-29 5.6.4 Seberapa Efektif Upaya Pencegahan Yang Dilakukan

Perusahaan ... 5-29 5.6.5 Seberapa Efektif Upaya Penanggulangan Yang Dilakukan

Perusahaan ... 5-31 5.7 Rangkuman Usulan Penelitian ... 5-32 BAB 6 USULAN

6.1 Usulan Kegiatan Seiri ... 6-1 6.1.1 Usulan Strategi Label Merah ... 6-1 6.1.2 Usulan Standard Operation Procedure (SOP) untuk

Pembuangan Barang Tidak Terpakai ... 6-2 6.2 Usulan Kegiatan Seiton ... 6-4 6.2.1 Strategi Pengecatan Lantai ... 6-5 6.2.2 Strategi Pengecatan Garis ... 6-7


(5)

6.2.3 Perancangan Lemari Bahan Baku ... 6-10 6.2.4 Perancangan Tempat Penyimpanan Alat Bantu Kerja Tangan

(Hand Tools) ... 6-17 6.3 Usulan Kegiatan Seiso... 6-32 6.3.1 Pembuatan Jadwal Seiso ... 6-32 6.3.2 Peta Tanggung Jawab Seiso... 6-32 6.3.3 Peralatan Seiso ... 6-34 6.4 Usulan Kegiatan Seiketsu ... 6-39 6.4.1 Daftar Periksa Seiri... 6-39 6.4.2 Daftar Periksa Seiton ... 6-40 6.4.3 Daftar Periksa Seiso ... 6-42 6.4.4 Usulan Papan Pengumuman ... 6-43 6.4.5 Usulan Lingkungan Fisik Kerja... 6-43 6.4.5.1 Usulan Pencahayaan ... 6-44 6.4.5.2 Usulan Bau-Bauan ... 6-44 6.4.5.3 Usulan Warna Cat Dinding ... 6-45 6.4.5.4 Usulan Warna Cat Lantai ... 6-46 6.5 Usulan Kegiatan Rajin ... 6-50 6.5.1 Peta Radar Usulan ... 6-50 6.5.2 Perbandingan Peta Radar Aktual dengan Peta Radar Usulan .. 6-59 6.6 Usulan Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 6-60 6.6.1 Usulan Pencegahan Kecelakaan Yang Lebih Efektif ... 6-61 6.6.2 Usulan Penanggulangan Kecelakaan Yang Lebih Efektif ... 6-64 6.6.3 Alat Perlindungan Diri (APD), Kotak P3K, dan APAR ... 6-66 BAB 7 KESIMPULAN

7.1 Kesimpulan ... 7-1 7.2 Saran ... 7-5 7.2.1 Saran Bagi Perusahaan ... 7-5 7.2.2 Saran Bagi Penelitian Selanjutnya ... 7-5 DAFTAR PUSTAKA


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Ketentuan Warna Lantai... 2-7 2.2 Ketentuan Warna Garis Lantai ... 2-8 2.3 Contoh Daftar Periksa ... 2-10 2.4 Daftar Periksa 5S (Bagian Produksi) ... 2-12 2.5 Standar Tingkat Pencahayaan Menurut KEPMENKES RI

No. 1405 Tahun 2002 ... 2-18 2.6 Kebutuhan Kotak P3K Berdasarkan Jumlah Pekerja dan

Resiko Kerja ... 2-31 2.7 Daftar Isi Kotak P3K Tipe I ... 2-32 2.8 Kebutuhan Petugas P3K Berdasarkan Jumlah Pekerja dan

Resiko Kerja ... 2-32 2.9 Daftar Isi Kotak P3K Tipe II ... 2-33 3.1 Contoh Ringkasan Skor Daftar Periksa 5S (Bagian

Produksi) ... 3-7 3.2 Contoh Tabel Analisis Dimensi Fasilitas Fisik ... 3-8 4.1 Daftar Tugas dan Tanggung Jawab Pekerja ... 4-3 4.2 Daftar Alat Bantu Pekerjaan Tangan ... 4-13 4.3 Daftar Alat Bantu Pekerjaan Tangan (Lanjutan)... 4-14 4.4 Daftar Alat Bantu Pekerjaan Tangan (Lanjutan)... 4-15 4.5 Daftar Alat Bantu Pekerjaan Tangan (Lanjutan)... 4-16 4.6 Daftar Alat Bantu Pekerjaan Tangan Setiap Stasiun ... 4-17 4.7 Daftar dan Dimensi Bahan Baku ... 4-18 4.8 Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya di Area Produksi ... 4-31 4.9 Daftar Kecelakaan yang Sudah Pernah Terjadi (Tiga Tahun

Terakhir) ... 4-37 4.10 Daftar Kecelakaan yang Berpotensi Terjadi ... 4-37 5.1 Daftar Periksa 5S (Bagian Produksi) Kondisi Aktual ... 5-1 5.2 Ringkasan Skor Daftar Periksa 5S (Bagian Produksi)


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

5.3 Rangkuman Dimensi Antropometri Tempat Penyimpanan

Bahan Baku ... 5-10 5.4 Derajat Frekuensi Penggunaan Peralatan pada Stasiun Las ... 5-14 5.5 Derajat Frekuensi Penggunaan Peralatan pada Stasiun Frais. 5-15 5.6 Derajat Frekuensi Penggunaan Peralatan pada Stasiun Bor... 5-15 5.7 Derajat Frekuensi Penggunaan Peralatan pada Stasiun

Manual ... 5-15 5.8 Derajat Frekuensi Penggunaan Peralatan pada Stasiun

Potong... 5-16 5.9 Rangkuman Intensitas Cahaya Manual ... 5-16 5.10 Rangkuman Perbaikan Intensitas Cahaya ... 5-19 5.11 Daftar Kecelakaan yang Sudah Pernah Terjadi (Tiga Tahun

Terakhir) ... 5-24 5.12 Rangkuman Usulan Penelitian ... 5-32 6.1 Daftar Barang-Barang Tidak Terpakai ... 6-1 6.2 Rangkuman Warna Cat Aktual dan Usulan ... 6-5 6.3 Dimensi Lemari Bahan Baku Usulan ... 6-15 6.4 Dimensi Tempat Penyimpanan Alat Bantu Kerja Tangan

(Hand Tools) Usulan ... 6-24 6.5 Usulan Jadwal Seiso ... 6-32 6.6 Usulan Daftar Periksa Kegiatan Seiri... 6-40 6.7 Usulan Daftar Periksa Kegiatan Seiton ... 6-41 6.8 Usulan Daftar Periksa Kegiatan Seiso ... 6-42 6.9 Daftar Periksa 5S (Bagian Produksi) Usulan ... 6-51 6.10 Ringkasan Skor Daftar Periksa 5S (Bagian Produksi)

Usulan... 6-58 6.11 Hasil Perbandingan Skor Peta Radar Aktual dengan Peta

Radar Usulan ... 6-59 6.12 Media Pemadam Kebakaran... 6-70


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Contoh Label Merah... 2-6 2.2 Contoh Peta Tanggung Jawab Seiso... 2-9 2.3 Contoh Peta Radar ... 2-13 2.4 Contoh Tanda Lokasi Peletakan APAR ... 2-36 3.1 Flowchart Penelitian ... 3-1 3.2 Flowchart Penelitian (Lanjutan) ... 3-2 3.3 Flowchart Penelitian (Lanjutan) ... 3-3 3.4 Skema Usulan Penelitian ... 3-11 3.5 Peta Radar Aktual VS Peta Radar Usulan ... 3-14 4.1 Struktur Organisasi PT Satria Helindra Jayatama ... 4-2 4.2 Alfa Jimmy-Jib Produksi PT Satria Helindra Jayatama ... 4-3 4.3 Part-part Alfa Jimmy-Jib ... 4-4 4.4 Kondisi Lingkungan Kerja PT Satria Helindra Jayatama ... 4-5 4.5 Barang Yang Tidak Digunakan ... 4-6 4.6 Kondisi Lingkungan Stasiun Las ... 4-7 4.7 Kondisi Lingkungan Stasiun Potong ... 4-7 4.8 Kondisi Lingkungan Stasiun Frais ... 4-8 4.9 Kondisi Lingkungan Stasiun Bor ... 4-8 4.10 Kondisi Lingkungan Stasiun Manual ... 4-9 4.11 Kondisi Aktual Pada Rak Penyimpanan Bahan Baku ... 4-10 4.12 Dimensi Rak Penyimpanan Bahan Baku Aktual... 4-11 4.13 Kondisi Aktual Penyimpanan Bahan Baku Di Sekitar

Stasiun Manual ... 4-12 4.14 Layout Aktual ... 4-20 4.15 Peta Proses Operasi Kaki Roda ... 4-21 4.16 Peta Proses Operasi Kaki Mangkok ... 4-22 4.17 Peta Proses Operasi Tiang Tengah ... 4-23 4.18 Peta Proses Operasi Base ... 4-24 4.19 Peta Proses Operasi As Alun ... 4-25


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

4.20 Peta Proses Operasi Hollow ... 4-26 4.21 Peta Proses Operasi Tempat Kontrol ... 4-27 4.22 Peta Proses Operasi Dudukan Kamera ... 4-28 4.23 Kondisi Penerangan di Pabrik ... 4-29 4.24 Titik Pengukuran Intensitas Cahaya ... 4-30 4.25 Kondisi Tembok Bagian Area Produksi... 4-32 4.26 Kondisi Tembok Bagian Area Terbuka ... 4-33 4.27 Kondisi Dinding Ruang Istirahat... 4-34 4.28 Kondisi Lantai Area Penyimpanan dan Lorong ... 4-35 4.29 Kondisi Lantai Area Produksi ... 4-35 4.30 Kondisi Lantai Ruang Istirahat ... 4-36 5.1 Peta Radar Hasil Analisis 5S Kondisi Aktual ... 5-6 5.2 Peta Tanggung Jawab Seiso Aktual ... 5-8 5.3 Kondisi Penyimpanan Alat Bantu Kerja Tangan (Hand

Tools) Aktual ... 5-13 5.4 Diagram Fishbone (Tangan Sobek Terkena Gerinda) ... 5-25 5.5 Diagram Fishbone (Kaki Tertusuk Geram) ... 5-26 5.6 Diagram Fishbone (Jari Tangan Terjapit Ragum) ... 5-27 6.1 Usulan SOP Pembuangan Barang Tidak Terpakai ... 6-3 6.2 Ilustrasi Area Pabrik Setelah Penerapan Strategi Label

Merah ... 6-4 6.3 Ilustrasi Area Pabrik Setelah Penerapan Strategi Pengecatan

Lantai ... 6-6 6.4 Atap Polycarbonate Gelombang ... 6-8 6.5 Ilustrasi Area Pabrik Setelah Penerapan Strategi Pengecatan

Garis Alternatif 1 ... 6-8 6.6 Ilustrasi Area Pabrik Setelah Penerapan Strategi Pengecatan

Garis Alternatif 2 ... 6-10 6.7 Lemari Penyimpanan Bahan Baku Usulan (3D) ... 6-11


(10)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

6.8 Ukuran Lemari Penyimpanan Bahan Baku Usulan (2D)

Tampak Atas ... 6-12 6.9 Ukuran Lemari Penyimpanan Bahan Baku Usulan (2D)

Tampak Depan ... 6-13 6.10 Lemari Penyimpanan Bahan Baku Usulan (2D) Tampak

Depan ... 6-14 6.11 Ukuran Tempat Penyimpanan Hand Tools Usulan (2D &

3D) ... 6-18 6.12 Tempat Penyimpanan Hand Tools Usulan (3D) Posisi 90

Derajat ... 6-19 6.13 Tempat Penyimpanan Hand Tools Usulan (3D) Posisi 60

Derajat ... 6-19 6.14 Tempat Penyimpanan Hand Tools Usulan (3D) Posisi 45

Derajat ... 6-20 6.15 Tempat Penyimpanan Hand Tools Usulan (3D) Posisi 0

Derajat ... 6-20 6.16 Tempat Penyimpanan Hand Tools Usulan (2D) Tampak

Depan-Samping ... 6-21 6.17 Tempat Penyimpanan Hand Tools Usulan (3D) Kondisi

Ringkas ... 6-21 6.18 Tempat Penyimpanan Hand Tools Usulan (2D) Tampak

Depan-Samping-Atas ... 6-22 6.19 Tempat Penyimpanan Hand Tools Usulan (2D) Tampak

Atas-Samping ... 6-22 6.20 Kontrol Visual Tempat Penyimpanan Hand Tools Usulan

(3D) ... 6-23 6.21 Susunan Alat Bantu Kerja Tangan (Hand Tools) Stasiun


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

6.22 Susunan Alat Bantu Kerja Tangan (Hand Tools) Stasiun

Frais ... 6-30 6.23 Susunan Alat Bantu Kerja Tangan (Hand Tools) Stasiun

Bor ... 6-30 6.24 Susunan Alat Bantu Kerja Tangan (Hand Tools) Stasiun

Manual ... 6-31 6.25 Susunan Alat Bantu Kerja Tangan (Hand Tools) Stasiun

Potong... 6-31 6.26 Peta Tanggung Jawab Seiso Usulan ... 6-33 6.27 Sapu Lantai ... 6-35 6.28 Pengki ... 6-35 6.29 Pel Lantai... 6-36 6.30 Ember ... 6-36 6.31 Weper Kaca ... 6-37 6.32 Hand Sprayer ... 6-37 6.33 Kain Lap ... 6-38 6.34 Pengki dan Sapu Kecil ... 6-38 6.35 Scrap Box ... 6-39 6.36 Papan Infomasi ... 6-43 6.37 Ilustrasi Penerapan Usulan Kegiatan Seiketsu Alternatif 1

Tampak Depan ... 6-47 6.38 Ilustrasi Penerapan Usulan Kegiatan Seiketsu Alternatif 1

Tampak Belakang ... 6-48 6.39 Ilustrasi Penerapan Usulan Kegiatan Seiketsu Alternatif 1

Tampak Atas ... 6-48 6.40 Ilustrasi Penerapan Usulan Kegiatan Seiketsu Alternatif 2

Tampak Depan ... 6-49 6.41 Ilustrasi Penerapan Usulan Kegiatan Seiketsu Alternatif 2


(12)

xix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

6.42 Ilustrasi Penerapan Usulan Kegiatan Seiketsu Alternatif 2

Tampak Atas ... 6-50 6.43 Peta Radar Hasil Analisis 5S Kondisi Usulan ... 6-59 6.44 Perbandingan Peta Radar Aktual dengan Peta Radar Usulan 6-60 6.45 Sarung Tangan... 6-66 6.46 Sepatu Kerja ... 6-67 6.47 Helm Las ... 6-67 6.48 Kacamata Pelindung Dari Geram ... 6-68 6.49 Kotak P3K ... 6-69 6.50 Tabung APAR ... 6-70 6.51 Masker ... 6-71 6.52 Baju Kerja ... 6-72


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Data Antropometri Tubuh


(14)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di negara Indonesia ini, perkembangan teknologi masa kini menuntut manusia untuk mengikuti perkembangan di berbagai sektor, salah satu diantaranya adalah sektor industri. Salah satu sektor industri yang sedang berkembang saat ini adalah industri manufaktur. Industri manufaktur merupakan industri yang merubah input yang berupa bahan mentah menjadi suatu barang jadi yang biasa kita sebut sebagai output. Proses perubahan tersebut dapat dilakukan baik secara manual ataupun menggunakan alat bantu, yang hasilnya nanti (barang jadi) dapat dimanfaatkan oleh masyarakat atau konsumen. Jenis industri yang termasuk industri manufaktur, yaitu: industri tekstil, industri besi baja, industri minuman, dan lain-lain.

Industri manufaktur alat-alat Photo Studio & Video-Shooting merupakan salah satu jenis industri manufaktur yang masih jarang ditemukan di negara Indonesia. Salah satu industri manufaktur yang ada adalah PT Satria Helindra Jayatama. Perusahaan tersebut menjual peralatan-peralatan photo studio seperti Monopod, Camera Stand, Tripod, dan lain-lain. PT Satria Helindra Jayatama juga menjual/menyewakan peralatan-peralatan video shooting seperti Camera, Alfa Handy-Jib, Alfa

Mini-Jib, Alfa Jimmy-Jib, dan lain-lain. Produk-produk alat tersebut

merupakan hasil produksi yang dilakukan oleh PT Satria Helindra Jayatama sendiri. Contoh barang yang diproduksi oleh PT Satria Helindra Jayatama diantaranya adalah Alfa Jimmy-Jib. Alfa Jimmy-Jib adalah peralatan yang digunakan untuk membantu operator video shooting untuk dapat merekam suatu kejadian/event dari sudut-sudut yang sulit untuk dijangkau oleh operator kamera. Kemunculan para pesaing menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan dalam menjual produk-produknya,


(15)

BAB 1 Pendahuluan 1-2

sehingga pihak perusahaan mulai memfokuskan diri pada bidang video

shooting yang memiliki pesaing yang lebih sedikit dibandingkan bidang photo studio. Alfa Jimmy-Jib merupakan satu-satunya produk alat bantu video shooting unggulan milik PT Satria Helindra Jayatama.

Alfa Jimmy-Jib terdiri dari beberapa part-part yang dibentuk melalui

berbagai proses seperti proses ukur, potong, gerinda, bor, las, bubut, frais, dan cat, dan lain-lain. Stasiun kerja yang tersedia di pabrik tersebut sebanyak enam stasiun, diantaranya adalah stasiun las, stasiun bor, stasiun frais, stasiun potong, stasiun pengerjaan manual, dan stasiun pengecatan. Beberapa part diproses oleh pihak lain dikarenakan keterbatasan mesin yang dimiliki oleh perusahaan. Pada proses produksi yang dilakukan di pabrik masih ditemukannya banyak kekurangan. Kekurangan yang paling menonjol adalah kondisi lingkungan kerja dan fasilitas fisik yang berantakan, tidak tertata, dan tidak terawat. Banyak ditemukannya barang-barang yang tidak berhubungan dengan proses produksi pada pabrik tersebut. Peletakan bahan baku pada pabrik tidak dilakukan secara teratur sehingga pekerja mengalami kesulitan dalam menemukan bahan baku yang dibutuhkan. Fasilitas fisik yang berguna untuk tempat penyimpanan alat bantu pekerjaan tangan (hand tools) juga belum tersedia sehingga peletakan alat bantu pekerjaan tangan (hand tools) dilakukan seadanya. Banyaknya debu dan sarang laba-laba yang melekat pada dinding pabrik dan skrap yang berserakan di lantai menandakan kebersihan pabrik yang tidak terjaga. Pekerja yang ada di pabrik tersebut masih mengabaikan pentingnya penggunaan peralatan perlindungan diri. Masih banyak ditemukan resiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di dalam pabrik tersebut.

Oleh sebab itu, peneliti ingin membantu pihak perusahaan untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan cara menganalisis kondisi lingkungan kerja berdasarkan konsep 5S, menganalisis kondisi penyimpanan bahan baku, dan penyimpanan alat bantu kerja tangan (hand


(16)

BAB 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

tools) sudah baik atau belum baik. Jika belum baik, maka peneliti akan

membantu perusahaan untuk memperbaiki kondisi yang ada saat ini.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dilakukannya identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah di PT Satria Helindra Jayatama adalah:

1. Kondisi lingkungan kerja dan fasilitas fisik yang berantakan, tidak tertata, dan tidak terawat.

2. Banyaknya barang-barang yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan proses produksi yang ada di area pabrik tersebut.

3. Operator kesulitan dalam menemukan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan di lemari penyimpanan.

4. Belum tersedianya fasilitas fisik yang berguna untuk tempat penyimpanan alat bantu kerja tangan (hand tools).

5. Tidak adanya pengawasan kebersihan yang rutin dilakukan dilantai produksi oleh pihak perusahaan.

6. Perusahaan belum menerapkan sistem pencegahan dan penanggulangan untuk kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.

1.3 Batasan dan Asumsi

Diperlukan beberapa batasan dan asumsi, dikarenakan keterbatasan sumber daya yang ada, serta agar penelitian yang dilakukan juga dapat terfokus pada permasalahan, berikut batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data antropometri yang digunakan diambil dari buku “Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, karangan Eko Nurmianto Ir, M. Eng.

2. Persentil yang digunakan adalah persentil 5% untuk minimum, 50% untuk rata-rata dan 95% untuk maksimum.


(17)

BAB 1 Pendahuluan 1-4

4. Alat-alat bantu kerja yang diteliti adalah alat bantu kerja tangan (hand tools) yang digunakan secara manual.

5. Perhitungan biaya untuk perbaikan maupun perancangan tidak diperhitungkan.

6. Penilaian kondisi 5S pada penelitian tersebut dilakukan berdasarkan sudut pandang dari peneliti secara subjektif.

7. Lingkungan fisik yang diamati oleh peneliti adalah pencahayaan, sirkulasi udara, bau-bauan, warna cat dinding, dan warna cat lantai. 8. Pengamatan lingkungan fisik pencahayaan dilakukan selama tiga

hari, masing-masing pada pukul 09.00 WIB, pukul 13.00 WIB, dan pukul 16.00 WIB.

9. Data K3 yang digunakan pada penelitian ini adalah data dari tiga tahun terakhir.

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tidak ada perubahan luas ruangan sehingga perbaikan yang dilakukan mengikuti luas aktual.

2. Data antropometri yang diambil dari buku “Ergonomi Konsep Dasar

dan Aplikasinya”, karangan Eko Nurmianto Ir, M. Eng. tersebut

mewakili data antropometri yang akan dipakai.

3. Panjang adalah jarak yang diukur secara horizontal tegak lurus dengan dada operator dilihat dari depan benda.

4. Lebar adalah jarak yang diukur secara horizontal sejajar dengan dada operator dilihat dari depan benda.

5. Tinggi adalah jarak yang diukur secara vertikal dengan bidang yang diamati dilihat dari depan benda.


(18)

BAB 1 Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah serta asumsi yang ada maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penilaian kondisi lingkungan kerja yang ada pada kondisi aktual berdasarkan konsep 5S? Apabila kondisi lingkungan belum baik, bagaimana usulan lingkungan kerja yang mendukung penerapan konsep 5S?

2. Apakah tempat penyimpanan bahan baku yang ada pada kondisi aktual sudah baik? Apabila belum baik, bagaimana usulan tempat penyimpanan bahan baku yang lebih baik serta bagaimana penataan bahan baku tersebut agar mudah ditemukan saat dibutuhkan?

3. Apakah tempat penyimpanan alat bantu pekerjaan tangan (hand

tools) yang ada pada kondisi aktual sudah baik? Apabila belum baik,

bagaimana usulan tempat penyimpanan alat bantu pekerjaan tangan (hand tools), dan bagaimana penataan alat bantu pekerjaan tangan (hand tools) tersebut dengan mempertimbangkan frekuensi pemakaian, jenis, dan dimensi dari alat bantu pekerjaan tangan (hand

tools) agar lebih tertata?

4. Bagaimana penataan stasiun kerja pada layout aktual sudah mendukung penerapan 5S di perusahaan? Apabila belum mendukung, bagaimana usulan penataan stasiun kerja pada layout agar mendukung penerapan 5S di perusahaan?

5. Apakah pengawasan kebersihan di perusahaan yang ada pada kondisi aktual sudah baik? Apabila belum baik, bagaimana usulan yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan pengawasan kebersihan?

6. Bagaimana sistem pencegahan dan penanggulangan kesehatan dan keselamatan kerja yang diterapkan oleh perusahaan saat ini sudah baik? Apabila belum baik, bagaimana usulan sistem pencegahan dan penanggulangan kesehatan dan keselamatan kerja yang baik?


(19)

BAB 1 Pendahuluan 1-6

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis kondisi lingkungan kerja aktual berdasarkan konsep 5S dan apabila belum baik, peneliti akan memberikan usulan lingkungan kerja yang mendukung penerapan konsep 5S di perusahaan.

2. Menganalisis tempat peletakan bahan baku pada kondisi aktual dan apabila belum baik, peneliti akan memberikan usulan berupa rancangan fasilitas fisik tempat penyimpanan bahan baku yang lebih tertata.

3. Menganalisis tempat penyimpanan alat bantu pekerjaan tangan (hand

tools) pada kondisi aktual dan apabila belum baik, peneliti akan

memberikan usulan berupa rancangan fasilitas fisik tempat penyimpanan alat bantu pekerjaan tangan (hand tools) dengan mempertimbangkan frekuensi pemakaian, jenis, dan dimensi alat bantu pekerjaan tangan (hand tools) yang ada di perusahaan saat ini. 4. Menganalisis penataan stasiun kerja pada layout aktual dan apabila

belum baik, peneliti akan memberikan usulan berupa penataan susunan stasiun kerja agar mendukung penerapan 5S di perusahaan. 5. Menganalisis kondisi pengawasan kebersihan di perusahaan pada

kondisi aktual dan apabila belum baik, peneliti akan memberikan usulan yang dapat membantu perusahaan untuk mempertahankan kegiatan pengawasan kebersihan secara teratur dan berlangsung terus-menerus.

6. Menganalisis sistem pencegahan dan penanggulangan kesehatan dan keselamatan kerja aktual yang diterapkan di perusahaan dan apabila belum baik, peneliti akan memberikan usulan sistem pencegahan dan penanggulangan kesehatan dan keselamatan kerja yang baik.


(20)

BAB 1 Pendahuluan 1-7

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan secara keseluruhan untuk penelitian adalah sebagai berikut:

BAB 1 Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2 Tinjauan Pustaka

Berisi tentang landasan teori-teori yang diperlukan dan digunakan untuk penelitian.

BAB 3 Metodologi Penelitian

Berisi tentang langkah-langkah dalam melakukan penelitian selama penyusunan laporan. Dilengkapi dengan keterangan masing-masing langkah.

BAB 4 Pengumpulan Data

Berisi tentang data-data yang digunakan dalam penelitian yaitu data umum perusahaan, dan data-data yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara dan hasil pengambilan data di perusahaan.

BAB 5 Pengolahan Data dan Analisis

Berisi tentang hasil pengolahan data yang disertai dengan analisis dari hasil pengolahan data tersebut.

BAB 6 Usulan

Berisi tentang usulan dari penulis untuk perusahaan yang bertujuan untuk membantu masalah yang ada di perusahaan tersebut.

BAB 7 Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan pada perusahaan.


(21)

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berikut ini adalah kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, diantaranya:

1. Berdasarkan analisis konsep 5S yang telah dilakukan, untuk masing-masing kegiatan belum dilakukan dengan baik. Kegiatan Seiri pada kondisi lingkungan kerja aktual masih belum baik, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya jumlah barang-barang yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan proses produksi Alfa Jimmy-Jib. Dengan adanya usulan strategi label merah, pihak perusahaan dapat melakukan pemilahan barang-barang dengan label atau barang-barang tanpa label. Peneliti juga mengusulkan adanya Standard Operation Procedure (SOP) agar proses pemilahan barang-barang serta proses pengambilan keputusan untuk barang-barang yang dinilai ragu-ragu untuk dibuang dapat dilakukan dengan lebih terstruktur. Dengan adanya pemilahan dan SOP, pihak perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang

Seiri dan terhindar dari barang-barang yang tidak terpakai.

2. Kegiatan Seiton pada kondisi lingkungan kerja aktual masih belum baik, hal tersebut dapat dilihat dari peletakkan barang-barang seperti peralatan dan bahan baku yang diletakkan secara sembarangan. Peletakkan yang dilakukan secara sembarangan tersebut perlu ditata agar menjadi lebih Seiton. Peneliti mengusulkan adanya perancangan lemari penyimpanan bahan baku agar penyimpanan bahan baku lebih tertata. Peneliti juga mengusulkan adanya perancangan tempat penyimpanan alat bantu pekerjaan tangan (hand tools) agar peralatan dapat diletakkan pada tempat yang lebih tertata. Usulan strategi pengecatan garis pembatas antar area juga merupakan langkah-langkah dalam melakukan penataan stasiun kerja. Usulan strategi


(22)

BAB7Kesimpulan dan Saran 7-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

pengecatan garis dibagi menjadi dua alternatif. Alternatif tersebut berkaitan langsung dengan kondisi pencahayaan. Alternatif pertama yaitu kondisi penataan stasiun kerja yang menggunakan susunan stasiun kerja pada kondisi aktual tanpa adanya perubahan susunan stasiun kerja dan alternatif kedua yaitu adanya perubahan susunan stasiun kerja, dimana adanya pertukaran stasiun manual dengan stasiun bor. Semua usulan tersebut bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang Seiton.

3. Lemari tempat penyimpanan bahan baku yang ada pada kondisi aktual, digunakan untuk menyimpan bahan baku yang memiliki macam-macam bentuk dan ukuran. Peletakkan bahan baku pada lemari tersebut dilakukan seadanya karena peletakkan bahan-bahan yang ditumpuk menjadi satu. Tidak adanya penataan pada lemari tempat penyimpanan bahan baku aktual menyebabkan lingkungan kerja menjadi tidak Seiton. Tempat penyimpanan bahan baku pada kondisi aktual tidak sesuai dengan data antropometri, sehingga lemari tersebut kurang nyaman saat digunakan. Peneliti memberikan usulan lemari tempat penyimpanan bahan baku yang dilengkapi dengan petunjuk berupa kode agar pekerja dengan mudah mengetahui lokasi tempat penyimpanan bahan baku yang dibutuhkan. Kode tersebut berupa kode tempat lokasi barang dan kode letak pada rak yang ditempatkan pada setiap rak lemari. Pada lemari penyimpanan tersebut dapat diberikan sebuah indikator yang berguna untuk mengetahui jumlah persediaan bahan baku yang tersedia di rak tersebut secara sekilas. Dengan adanya perancangan lemari tempat penyimpanan bahan baku, bahan baku akan lebih tertata agar perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih Seiton.

4. Alat bantu pekerjaan tangan (hand tools) pada pabrik tersebut terdiri berbagai jenis peralatan, seperti: kunci pas, kunci ring, kunci kombinasi, kunci L, kunci inggris, obeng, tang kombinasi, tang lancip, tang buaya, kikir, palu karet, palu besi, gergaji besi, pahat, gunting


(23)

BAB7Kesimpulan dan Saran 7-3

plat, gunting, jangka sorong, penggaris siku, meteran, cutter, dan tap. Masing-masing peralatan memiliki dimensi yang berbeda-beda. Peralatan tersebut digunakan pada stasiun yang berbeda-beda. Pada kondisi aktual, alat bantu kerja tangan (hand tools) yang di pabrik ini diletakkan secara seadanya tanpa adanya tempat penyimpanan peralatan yang pasti. Kondisi peletakkan alat bantu kerja tangan (hand

tools) tersebut menyebabkan peralatan berserakan di sembarang

tempat. Dengan adanya perancangan tempat penyimpanan alat bantu kerja tangan (hand tools), peralatan-peralatan tersebut dapat lebih tertata dan tidak berserakan di sembarang tempat sehingga perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih Seiton.

5. Kebersihan pabrik pada kondisi aktual dinilai kurang baik. Hal tersebut dikarenakan pihak perusahaan belum memperhatikan kebersihan dari pabrik. Tebalnya debu yang melekat pada mesin, dinding, dan fasilitas lain yang ada di pabrik tersebut menunjukkan kurangnya kegiatan kebersihan di pabrik tersebut. Banyaknya ditemukan sarang laba-laba di dinding pabrik. Lantai yang sudah pecah menyebabkan lantai dipenuhi oleh geram dan pasir. Peneliti mengusulkan adanya kegiatan kebersihan di pabrik tersebut. Kegiatan kebersihan tersebut terdiri dari jadwal kegiatan Seiso untuk area yang digunakan bersama-sama, peta tanggung jawab Seiso untuk membagi area tanggung jawab untuk masing-masing pekerja, dan ketersediaan peralatan untuk menunjang kegiatan kebersihan di pabrik tersebut. Semua usulan tersebut bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang Seiso.

6. Pada kegiatan Seiketsu, peneliti mengusulkan sebuah tabel daftar periksa yang dilengkapi dengan checklist yang akan digunakan untuk membantu pihak perusahaan mempertahankan ketiga kegiatan sebelumnya yaitu Seiri, Seiton, dan Seiso. Pada kegiatan Seiketsu peneliti juga mengusulkan perbaikan kondisi pencahayaan pada area pabrik tersebut. Peneliti mengusulkan penggunaan polycarbonate


(24)

BAB7Kesimpulan dan Saran 7-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

gelombang untuk menggantikan atap asbes yang ada pada kondisi aktual. Polycarbonate gelombang yang digunakan yaitu berwarna bening. Pemilihan warna bening tersebut bertujuan untuk menghindari adanya gangguan pada aktivitas operator akibat dari perubahan warna cahaya apabila menggunakan polycarbonate berwarna. Peneliti juga mengusulkan untuk menyediakan papan informasi untuk menempatkan daftar periksa dan standar operation procedure (SOP) yang telah diusulkan sebelumnya. Dengan adanya usulan tersebut, diharapkan perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih Seiketsu.

7. Pada kegiatan Shitsuke, peneliti mengusulkan penggunaan peta radar. Peta tersebut akan digunakan untuk menilai penerapan 5S secara menyeluruh di dalam pabrik tersebut dan agar penerapan 5S dapat terus berlanjut. Pengisian peta tersebut nantinya akan dilakukan setiap bulannya agar kegiatan 5S di pabrik tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan. Semakin adanya proses berkelanjutan, perusahaan akan terus dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dari sebelumnya.

8. Pihak perusahaan saat ini belum memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pekerjanya. Beberapa kecelakaan kerja sudah terjadi dalam tiga tahun terakhir, diantaranya: tangan sobek akibat terkena gerinda, kaki tertusuk geram, dan jari tangan terjepit ragum. Adapula beberapa kecelakaan kerja yang berpotensi terjadi, diantaranya: tangan terkena bor, tangan terkena percikan las, kaki tersangkut kabel saat berjalan, jari terpotong, tersengat listrik, mata terkena serpihan geram, terjadi ledakan tabung bertekanan, terjatuh karena kondisi lantai yang tidak rata, ganggunan pernafasan karena banyaknya debu, dan terserang penyakit dari sampah atau genangan air yang ada di perusahaan pada kondisi aktual. Melalui analisis menggunakan fishbone diagram, peneliti mencari akar permasalahan kecelakaan kerja yang sudah pernah terjadi. Setelah mengetahui


(25)

BAB7Kesimpulan dan Saran 7-5

penyebab-penyebab yang menjadi akar permasalahan tersebut, peneliti akan memberikan usulan untuk digunakan sebagai pencegahan dan penanggulangan untuk K3. Usulan tersebut diantaranya yaitu: usulan mengenai alat pelindung diri (APD) untuk pekerja, penyediaan kotak P3K, dan penyediaan APAR dan safety sign untuk APAR tersebut.

7.2 Saran

7.2.1 Saran Bagi Perusahaan

Peneliti memberikan saran kepada PT Satria Helindra Jayatama agar bersedia untuk menerapkan usulan yang telah diberikan oleh peneliti sehingga dapat menciptakan kondisi lingkungan kerja dan fasilitas fisik yang tertata, dan terawat, dan tidak berantakan sehingga kondisi lingkungan kerja lebih nyaman untuk bekerja dan juga nyaman untuk dilihat. Saran berikutnya berkaitan dengan penerapan 5S di pabrik, apabila usulan yang telah diberikan peneliti dapat diterapkan di pabrik, maka peneliti memberikan saran agar penerapan 5S di perusahaan dapat digunakan secara berkelanjutan dan dapat dipertahankan demi menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Apabila penerapan 5S yang telah diusulkan dapat diterapkan di perusahaan, kegiatan 5S di perusahaan akan dapat dikembangkan ke tahapan penerapan 5S yang lebih lagi sehingga dapat terus memperbaiki penerapan 5S di perusahaan.

7.2.2 Saran Bagi Penelitian Selanjutnya

Peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya apabila dimungkinkan dapat menerapkan 5S untuk bagian kantor juga, karena penerapan 5S tidak hanya dapat dilakukan pada area produksi saja. Peneliti juga memberikan saran pada penelitian selanjutnya agar mencari sumber yang lebih terbaru mengenai materi-materi yang digunakan dalam penelitian kali ini agar menerapkan ilmu/materi yang lebih terbaru. Kemudian apabila pada penelitian berikutnya memiliki waktu lebih, diharapkan dapat menerapkan langkah-langkah penerapan 5S lanjutan.


(26)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Hirano, Hiroyuki. (1995). Penerapan 5S Di Tempat Kerja. Diterjemahkan oleh Paulus A. Setiawan, Jakarta: PT. Temprint.

2. KEPMENKES RI. No. 1405/MENKES/SK/XI/02. (2002). Persyaratan

Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. Jakarta: Kementrian

Kesehatan RI.

3. Nurmianto, Eko. (1998). Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya (Edisi Kedua). Surabaya: Guna Wijaya.

4. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja. (2006). Teknik Perancangan

Sistem Kerja. Bandung: Institut Teknologi Bandung (ITB).

5. Osada, Takashi. (1995). Sikap Kerja 5S. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

6. Imai, Masaaki. (1998). Gemba Kaizen: Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya

Rendah Pada Manajemen. Diterjemahkan oleh Kristianto Jahja. Jakarta:

Pustaka Binaman Pressindo.

7. Buntarto, dkk. (2015). Panduan Praktis Keselamatan & Kesehatan Kerja

Untuk Industri. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

8. Sunaryo, Wowo K. (2014). Ergonomi dan K3. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.: PER.04/MEN/1980. (1980). Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan

Alat Pemadam Api Ringan. Jakarta: Kementrian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi RI.

10. Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35. (2012). Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur

Administrasi Pemerintahan. Jakarta: Kementrian Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi RI.

11. www.wellindo-kobe.com/?cat=13 diakses pada Maret 2016

12. www.meadinfo.org/2010/10/allen-key-sizes-in-key-dimensions.html diakses pada Maret 2016


(27)

13. http://www.kaskus.co.id/thread/537beaef6907e734288b4595/membahas-bahaya-nya-cat-semprot-seperti--pylx/ diakses pada Mei 2016

14. http://finishing-jati.blogspot.co.id/2015/12/3-macam-bentuk-polycarbonat.html diakses pada bulan Mei 2016

15. https://wahyudisite.wordpress.com/2013/09/30/jenis-kebakaran-dan-pemilihan-tipe-peralatan-fire/ diakses pada bulan Mei 2016

16. http://ergonomi-fit.blogspot.co.id/2011/03/pengaruh-warna-terhadap-performansi_28.html diakses pada Mei 2016

17. https://eriskusnadi.wordpress.com/2011/12/24/fishbone-diagram-dan-langkah-langkah-pembuatannya/ diakses pada bulan Juni 2016

18. http://www.alat-pemadam-kebakaran.co.id/klasifikasi-jenis-penyebab-kebakaran/ diakses pada Juni 2016

19. http://alatpemadamkebakaran.net/alat-pemadam-kebakaran/ diakses pada Juni 2016

20. https://rumusbeta.wordpress.com/2010/11/04/skala-utama-dan-nonius-pada-jangka-sorong-dan-mikrometer/ diakses pada bulan Maret 2016

21. https://www.klikglodok.com/perkakas/saw/12245-harga-jual-stanley-15-408-gergaji-besi-dengan-frame-bulat-99mm.html diakses pada bulan Maret 2016 22. https://pixabay.com/id/pahat-ukiran-jagger-alat-pekerjaan-145033/ diakses

pada bulan Maret 2016

23. http://distributorbangunan.com/harga-meteran-roll-murah/ diakses pada bulan Maret 2016

24. http://www.ikea.com/us/en/catalog/products/20185106/ diakses pada bulan Maret 2016

25.

http://automotivea17.blogspot.co.id/2013/08/macam-macam-palu-dan-fungsinya.html diakses pada bulan Maret 2016

26. http://m.steelindonesia.com/m_company/index.asp?lang=ID_&id=CMP0045

365 diakses pada bulan Maret 2016

27. http://agungtekniktools.com/p/tang-kombinasi-8-toptul-28.html diakses pada bulan Maret 2016


(28)

Universitas Kristen Maranatha

28. http://www.bhinneka.com/products/sku00913800/stanley_long_nose_pliers_8

___84-032-2-23_.aspx diakses pada bulan Maret 2016

29.

https://www.tokopedia.com/mmashop/cb0035-cmart-lock-grip-pliers-cr-v-7-tang-jepit-buaya diakses pada bulan Maret 2016

30. http://teknikcivil2.blogspot.co.id/2013/11/jenis-jenis-kikir-dan-kegunaanya.html diakses pada bulan Maret 2016

31.

http://1.bp.blogspot.com/-4HN87M06Gg0/UUH76In35rI/AAAAAAAAAHU/6etTfiNLOsw/s1600/clea ning_set.jpg diakses pada bulan Maret 2016

32. http://www.aliexpress.com/item-img/Flexsteel-20pcs-Top-Quality-Alloy-

Steel-Material-Metric-Tap-and-Die-Set-M3-M4-M5-M6/32636257486.html?spm=2114.10010508.0.52.QBaNju diakses pada

bulan Maret 2016

33. https://www.tokootomotif.com/jual-sarung-tangan-kain-berkualitas-harga-murah/ diakses pada bulan Maret 2016

34. http://medicom.co.id/product/kotak-p3k-aa-onemed/ diakses pada bulan Maret 2016

35.

http://tokoalatpemadamkebakaran.com/promo-beli-2-gartis-1-alat-pemadam-kebakaran/ diakses pada bulan Maret 2016

36.

http://www.shop3m.com/3m-half-facepiece-disposable-respirator-assembly-5203-organic-vapor-acid-gas-respiratory-protection-medium.html diakses

pada bulan Maret 2016

37. http://moko.co.id/coverall/ diakses pada bulan Maret 2016

38. http://aldy-kitt.blogspot.co.id/2012/10/bahan-kimia-berbahaya-dan-beracun-b3.html diakses pada Juli 2016


(1)

BAB7Kesimpulan dan Saran 7-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha plat, gunting, jangka sorong, penggaris siku, meteran, cutter, dan tap. Masing-masing peralatan memiliki dimensi yang berbeda-beda. Peralatan tersebut digunakan pada stasiun yang berbeda-beda. Pada kondisi aktual, alat bantu kerja tangan (hand tools) yang di pabrik ini diletakkan secara seadanya tanpa adanya tempat penyimpanan peralatan yang pasti. Kondisi peletakkan alat bantu kerja tangan (hand tools) tersebut menyebabkan peralatan berserakan di sembarang tempat. Dengan adanya perancangan tempat penyimpanan alat bantu kerja tangan (hand tools), peralatan-peralatan tersebut dapat lebih tertata dan tidak berserakan di sembarang tempat sehingga perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih Seiton.

5. Kebersihan pabrik pada kondisi aktual dinilai kurang baik. Hal tersebut dikarenakan pihak perusahaan belum memperhatikan kebersihan dari pabrik. Tebalnya debu yang melekat pada mesin, dinding, dan fasilitas lain yang ada di pabrik tersebut menunjukkan kurangnya kegiatan kebersihan di pabrik tersebut. Banyaknya ditemukan sarang laba-laba di dinding pabrik. Lantai yang sudah pecah menyebabkan lantai dipenuhi oleh geram dan pasir. Peneliti mengusulkan adanya kegiatan kebersihan di pabrik tersebut. Kegiatan kebersihan tersebut terdiri dari jadwal kegiatan Seiso untuk area yang digunakan bersama-sama, peta tanggung jawab Seiso untuk membagi area tanggung jawab untuk masing-masing pekerja, dan ketersediaan peralatan untuk menunjang kegiatan kebersihan di pabrik tersebut. Semua usulan tersebut bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang Seiso.

6. Pada kegiatan Seiketsu, peneliti mengusulkan sebuah tabel daftar periksa yang dilengkapi dengan checklist yang akan digunakan untuk membantu pihak perusahaan mempertahankan ketiga kegiatan sebelumnya yaitu Seiri, Seiton, dan Seiso. Pada kegiatan Seiketsu peneliti juga mengusulkan perbaikan kondisi pencahayaan pada area pabrik tersebut. Peneliti mengusulkan penggunaan polycarbonate


(2)

BAB7Kesimpulan dan Saran 7-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha gelombang untuk menggantikan atap asbes yang ada pada kondisi aktual. Polycarbonate gelombang yang digunakan yaitu berwarna bening. Pemilihan warna bening tersebut bertujuan untuk menghindari adanya gangguan pada aktivitas operator akibat dari perubahan warna cahaya apabila menggunakan polycarbonate berwarna. Peneliti juga mengusulkan untuk menyediakan papan informasi untuk menempatkan daftar periksa dan standar operation procedure (SOP) yang telah diusulkan sebelumnya. Dengan adanya usulan tersebut, diharapkan perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih Seiketsu.

7. Pada kegiatan Shitsuke, peneliti mengusulkan penggunaan peta radar. Peta tersebut akan digunakan untuk menilai penerapan 5S secara menyeluruh di dalam pabrik tersebut dan agar penerapan 5S dapat terus berlanjut. Pengisian peta tersebut nantinya akan dilakukan setiap bulannya agar kegiatan 5S di pabrik tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan. Semakin adanya proses berkelanjutan, perusahaan akan terus dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dari sebelumnya.

8. Pihak perusahaan saat ini belum memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pekerjanya. Beberapa kecelakaan kerja sudah terjadi dalam tiga tahun terakhir, diantaranya: tangan sobek akibat terkena gerinda, kaki tertusuk geram, dan jari tangan terjepit ragum. Adapula beberapa kecelakaan kerja yang berpotensi terjadi, diantaranya: tangan terkena bor, tangan terkena percikan las, kaki tersangkut kabel saat berjalan, jari terpotong, tersengat listrik, mata terkena serpihan geram, terjadi ledakan tabung bertekanan, terjatuh karena kondisi lantai yang tidak rata, ganggunan pernafasan karena banyaknya debu, dan terserang penyakit dari sampah atau genangan air yang ada di perusahaan pada kondisi aktual. Melalui analisis menggunakan fishbone diagram, peneliti mencari akar permasalahan kecelakaan kerja yang sudah pernah terjadi. Setelah mengetahui


(3)

BAB7Kesimpulan dan Saran 7-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha penyebab-penyebab yang menjadi akar permasalahan tersebut, peneliti akan memberikan usulan untuk digunakan sebagai pencegahan dan penanggulangan untuk K3. Usulan tersebut diantaranya yaitu: usulan mengenai alat pelindung diri (APD) untuk pekerja, penyediaan kotak P3K, dan penyediaan APAR dan safety sign untuk APAR tersebut.

7.2 Saran

7.2.1 Saran Bagi Perusahaan

Peneliti memberikan saran kepada PT Satria Helindra Jayatama agar bersedia untuk menerapkan usulan yang telah diberikan oleh peneliti sehingga dapat menciptakan kondisi lingkungan kerja dan fasilitas fisik yang tertata, dan terawat, dan tidak berantakan sehingga kondisi lingkungan kerja lebih nyaman untuk bekerja dan juga nyaman untuk dilihat. Saran berikutnya berkaitan dengan penerapan 5S di pabrik, apabila usulan yang telah diberikan peneliti dapat diterapkan di pabrik, maka peneliti memberikan saran agar penerapan 5S di perusahaan dapat digunakan secara berkelanjutan dan dapat dipertahankan demi menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Apabila penerapan 5S yang telah diusulkan dapat diterapkan di perusahaan, kegiatan 5S di perusahaan akan dapat dikembangkan ke tahapan penerapan 5S yang lebih lagi sehingga dapat terus memperbaiki penerapan 5S di perusahaan.

7.2.2 Saran Bagi Penelitian Selanjutnya

Peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya apabila dimungkinkan dapat menerapkan 5S untuk bagian kantor juga, karena penerapan 5S tidak hanya dapat dilakukan pada area produksi saja. Peneliti juga memberikan saran pada penelitian selanjutnya agar mencari sumber yang lebih terbaru mengenai materi-materi yang digunakan dalam penelitian kali ini agar menerapkan ilmu/materi yang lebih terbaru. Kemudian apabila pada penelitian berikutnya memiliki waktu lebih, diharapkan dapat menerapkan langkah-langkah penerapan 5S lanjutan.


(4)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Hirano, Hiroyuki. (1995). Penerapan 5S Di Tempat Kerja. Diterjemahkan oleh Paulus A. Setiawan, Jakarta: PT. Temprint.

2. KEPMENKES RI. No. 1405/MENKES/SK/XI/02. (2002). Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

3. Nurmianto, Eko. (1998). Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya (Edisi Kedua). Surabaya: Guna Wijaya.

4. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja. (2006). Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: Institut Teknologi Bandung (ITB).

5. Osada, Takashi. (1995). Sikap Kerja 5S. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

6. Imai, Masaaki. (1998). Gemba Kaizen: Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah Pada Manajemen. Diterjemahkan oleh Kristianto Jahja. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.

7. Buntarto, dkk. (2015). Panduan Praktis Keselamatan & Kesehatan Kerja Untuk Industri. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

8. Sunaryo, Wowo K. (2014). Ergonomi dan K3. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.: PER.04/MEN/1980. (1980). Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan. Jakarta: Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

10. Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35. (2012). Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan. Jakarta: Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI.

11. www.wellindo-kobe.com/?cat=13 diakses pada Maret 2016

12. www.meadinfo.org/2010/10/allen-key-sizes-in-key-dimensions.html diakses


(5)

Universitas Kristen Maranatha

13.

http://www.kaskus.co.id/thread/537beaef6907e734288b4595/membahas-bahaya-nya-cat-semprot-seperti--pylx/ diakses pada Mei 2016 14.

http://finishing-jati.blogspot.co.id/2015/12/3-macam-bentuk-polycarbonat.html diakses pada bulan Mei 2016

15. https://wahyudisite.wordpress.com/2013/09/30/jenis-kebakaran-dan-pemilihan-tipe-peralatan-fire/ diakses pada bulan Mei 2016

16. http://ergonomi-fit.blogspot.co.id/2011/03/pengaruh-warna-terhadap-performansi_28.html diakses pada Mei 2016

17. https://eriskusnadi.wordpress.com/2011/12/24/fishbone-diagram-dan-langkah-langkah-pembuatannya/ diakses pada bulan Juni 2016

18. http://www.alat-pemadam-kebakaran.co.id/klasifikasi-jenis-penyebab-kebakaran/ diakses pada Juni 2016

19. http://alatpemadamkebakaran.net/alat-pemadam-kebakaran/ diakses pada Juni 2016

20.

https://rumusbeta.wordpress.com/2010/11/04/skala-utama-dan-nonius-pada-jangka-sorong-dan-mikrometer/ diakses pada bulan Maret 2016

21.

https://www.klikglodok.com/perkakas/saw/12245-harga-jual-stanley-15-408-gergaji-besi-dengan-frame-bulat-99mm.html diakses pada bulan Maret 2016 22. https://pixabay.com/id/pahat-ukiran-jagger-alat-pekerjaan-145033/ diakses

pada bulan Maret 2016

23. http://distributorbangunan.com/harga-meteran-roll-murah/ diakses pada bulan Maret 2016

24. http://www.ikea.com/us/en/catalog/products/20185106/ diakses pada bulan Maret 2016

25.

http://automotivea17.blogspot.co.id/2013/08/macam-macam-palu-dan-fungsinya.html diakses pada bulan Maret 2016

26. http://m.steelindonesia.com/m_company/index.asp?lang=ID_&id=CMP0045

365 diakses pada bulan Maret 2016

27. http://agungtekniktools.com/p/tang-kombinasi-8-toptul-28.html diakses pada bulan Maret 2016


(6)

Universitas Kristen Maranatha

28. http://www.bhinneka.com/products/sku00913800/stanley_long_nose_pliers_8

___84-032-2-23_.aspx diakses pada bulan Maret 2016

29.

https://www.tokopedia.com/mmashop/cb0035-cmart-lock-grip-pliers-cr-v-7-tang-jepit-buaya diakses pada bulan Maret 2016

30. http://teknikcivil2.blogspot.co.id/2013/11/jenis-jenis-kikir-dan-kegunaanya.html diakses pada bulan Maret 2016

31.

http://1.bp.blogspot.com/-4HN87M06Gg0/UUH76In35rI/AAAAAAAAAHU/6etTfiNLOsw/s1600/clea ning_set.jpg diakses pada bulan Maret 2016

32. http://www.aliexpress.com/item-img/Flexsteel-20pcs-Top-Quality-Alloy-

Steel-Material-Metric-Tap-and-Die-Set-M3-M4-M5-M6/32636257486.html?spm=2114.10010508.0.52.QBaNju diakses pada

bulan Maret 2016

33. https://www.tokootomotif.com/jual-sarung-tangan-kain-berkualitas-harga-murah/ diakses pada bulan Maret 2016

34. http://medicom.co.id/product/kotak-p3k-aa-onemed/ diakses pada bulan

Maret 2016

35.

http://tokoalatpemadamkebakaran.com/promo-beli-2-gartis-1-alat-pemadam-kebakaran/ diakses pada bulan Maret 2016

36.

http://www.shop3m.com/3m-half-facepiece-disposable-respirator-assembly-5203-organic-vapor-acid-gas-respiratory-protection-medium.html diakses

pada bulan Maret 2016

37. http://moko.co.id/coverall/ diakses pada bulan Maret 2016

38. http://aldy-kitt.blogspot.co.id/2012/10/bahan-kimia-berbahaya-dan-beracun-b3.html diakses pada Juli 2016


Dokumen yang terkait

Analisis Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Produksi dengan 5S dalam Konsep Kaizen Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT.Apindowaja Ampuh Persada

10 126 140

ANALISIS PENERAPAN SISTEM KEBIJAKAN K3 PADA CV PAYUNG ASLI BAGIAN PRODUKSI.

0 2 1

Analisis Penerapan Program Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Produksi dengan Metode 5S sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Industri Karet Nusantara

0 0 19

Analisis Penerapan Program Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Produksi dengan Metode 5S sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Industri Karet Nusantara

0 0 1

Analisis Penerapan Program Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Produksi dengan Metode 5S sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Industri Karet Nusantara

0 0 10

Analisis Penerapan Program Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Produksi dengan Metode 5S sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Industri Karet Nusantara

0 0 26

Analisis Penerapan Program Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Produksi dengan Metode 5S sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Industri Karet Nusantara Chapter III VII

0 1 99

Analisis Penerapan Program Kesetan dan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Produksi dengan Metode 5S sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT. Industri Karet Nusantara

0 4 7

PENERAPAN PARTICIPATORY ERGONOMICS DALAM PERBAIKAN SISTEM K3 DI BAGIAN LAMINATING DAN CUTTING (STUDI KASUS DI PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK)

0 4 8

Analisis Penerapan Konsep 5S di Bagian Proses Maintenance PT. Traktor Nusantara

2 9 9