EFEKTIFITAS TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG.

(1)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...I LEMBAR PERNYATAAN...II ABSTRAKSI...III

KATA PENGANTAR...i

UCAPAN TERIMAKASIH...iii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...6

D. Sistematika Penulisan...7

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Model Pembelajaran Kooperatif TGT...9

B. Kosakata...24

C. Tinjauan Penelitian Terdahulu...32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian...34


(2)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Desain Penelitian...36

C. Variabel penelitian...37

D. Populasi dan Sampel Penelitian...38

E. Tekhnik Pengumpulan Data...41

F. Tekhnik Pengolahan Data...42

G. Eksperimen...43

H. Instrumen Penelitian...45

I. Hasil Uji Coba Instrumen...47

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Eksperimen...50

B. Analisis Data Hasil Tes...66

C. Uji Hipotesis...68

D. Tanggapan Siswa Berdasarkan Hasil Angket...69

E. Pembahasan...78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...88

B. Saran ...90

DAFTAR PUSTAKA...92


(3)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

TABEL

3.1 Klasifikasi Indeks Kesukaran...47

3.2 Klasifikasi Daya Pembeda...48

3.3 Interpretasi Validitas Butir Soal...49

4.1 Daftar kosakata 1...51

4.2 Daftar kosakata 2 ...54

4.3 Daftar Kosakata 3...57

4.4 Daftar Kosakata 4...60

4.5 Hasil Tes ...66

4.6 Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Tiap Katagori...69

4.7 Mengetahui Efek Model Pembelajaran TGT...70

4.8 Mengetahui Motivasi/Semangat Belajar Siswa...71

4.9 Mengetahui Ketertarikan Siswa dalam Pembelajaran TGT...72

4.10 Mengetahui Kesulitan-kesulitan yang Ditemukan ...73


(4)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

2.1Ilustrasi Meja Tournament...14

2.2Lembar Kerja Kelompok...18

2.3Lembar Skor Permainan...20

2.4Penerapan Siswa dalam Tournament...21

2.5Pergantian Tim...22


(5)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...95

Lampiran 2 : Soal Post Test ...106

Lampiran 3 : Ekspert Judgment ...111

Lampiran 4 : Surat Keputusan Penulisan Skripsi...113

Lampiran 5 : Surat Penelitian...114

Lampiran 6 : Kisi-kisi Angket...115

Lampiran7 : Contoh Hasil Angket...116

Lampiran 8 : Kisi-kisi soal Post-Test ...117

Lampiran 9 : Hasil Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...119

Lampiran 10 : Contoh hasil Post-test ...121

Lampiran 11 : Hasil Perhitungan Data...126

Lampiran 12 : Perhitungan Mean, Standar Deviasi, Standar Error Test, Standar Error, Perbedaan M1 dan M2, T Observasi dan Interpretasi...127

Lampiran 14 : Hasil Pengolahan Data Setiap Pertemuan dalam Eksperimen...129

Lampiran 15 : Contoh Hasil Lembar Kerja...135

Lampiran 16 : Contoh Soal Tournament...151

Lampiran 17 : Lembar Skor Penilaian Tournament...152

Lampiran 18 : Contoh Hasil Skor Penilaian Tournament...153


(6)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana kita ketahui, tujuan pelajar dalam mempelajari bahasa asing termasuk bahasa Jepang yaitu untuk mencapai kemampuan berkomunikasi, menyampaikan pesan atau makna dari pembicara kepada lawan bicara. Kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya.

Secara umum ada empat aspek yang harus dikuasai para pembelajar bahasa asing, yaitu menyimak atau mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan. Semua aspek tersebut harus dikuasai dan diperlukan keseimbangan antara aspek aspek tersebut. Untuk menguasai keempat aspek tersebut pembelajar sudah sepatutnya memiliki perbendaharaan kosakata yang banyak. Semakin banyak perbendaharaan kosakata, semakin besar pula kemungkinan terampil dalam berbahasa.

Kosakata menurut Soedjito dalam Tarigan (1994:447) memaparkan bahwa kosakata merupakan: (1) semua kata yang terdapat dalam satu bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara; (3) kata yang dipakai dalam


(7)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

satu bidang ilmu pengetahuan; dan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis.

Untuk menguasai kosakata sendiri bukanlah hal yang mudah, seseorang biasanya mudah untuk menghafal tetapi sulit untuk mengingatnya dalam beberapa hari berikutnya. Ada juga seseorang yang hanya bisa mengingat kosakata tersebut apabila telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan hanya bisa mengingat kosakata jika ia telah mengulang-ngulang dalam melafalkan kosakata tersebut. Kesulitan-kesulitan yang seperti ini mengakibatkan pendidik harus memiliki metode metode tertentu agar keanekargaman kesulitan yang terjadi tadi dapat ditemukan solusi cara mengatasinya. Bahkan tidak salah jika seseorang berpendapat bahwa sebagai pendidik sebaiknya memiliki banyak metode-metode tertentu yang memudahkan pembelajar dalam memperkaya perbendaharaan kosakata. Salah satu faktor dan komponen penting yang sangat berpengaruh dalam hasil proses pembelajaran adalah penggunaan model pembelajaran dalam mempelajari bahasa asing tersebut.

Model pembelajaran sendiri dapat diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan sebagai pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran. Melalui adanya model pembelajaran inilah yang akan memungkinkan bahwa transfer ilmu dari pendidik kepada siswa didiknya akan lebih mudah dilakukan. Model pembelajaran juga dapat dijadikan sarana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Hal ini hanya tergantung kepada diri pendidik itu sendiri dalam


(8)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengemas model pembelajran sekreatif mungkin, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal tanpa harus terkendala hanya karena pendidik salah dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat di dalam kelas.

Selain itu, penelitian mengenai model pembelajaran juga di latar belakangi oleh observasi awal yang dilakukan pada saat peneliti mengajar di SMA N 15 Bandung sebelum penelitian berlangsung, mendapatkan temuan yaitu; SMA N 15 Bandung yang memiliki enam kelas ipa dan satu kelas bahasa, hasil secara akademis yang diperoleh kelas ipa mengungguli kelas bahasa hampir secara keseluruhan atas mata pelajaran bahasa Jepang. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian tengah semester yang mereka laksanakan. Menurut hasil observasi, kelas IPA memiliki nilai rata-rata lebih lebih unggul dibandingkan dengan kelas bahasa yang secara khusus memepelajari bahasa Jepang. Hal ini mendorong penulis untuk mencari tahu sebab yang terjadi sehingga di perolehlah jawaban bahwa siswa-siswi yang masuk kedalam kelas bahasa merupakan siswa-siswi yang tidak lolos kedalam kelas IPA maupun kelas IPS, dengan kata lain mereka sebenarnya tidak memiliki niat tidak berkopeen dibidang bahasa apalagi untuk bergabung di kelas bahasa. Tetapi, idealnya sebagai siswa-siswi kelas bahasa sudah sewajarnya memiliki keunggulan yang lebih dalam hal berbahasa asing dibandingkan dengan kelas IPA maupun IPS. Cara yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mencarikan model pembelajaran yang sesuai dengan yang dibutuhkan mereka sehingga ke depannya mereka dapat menyeimbangi kelas IPA maupun IPS.


(9)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

TGT (Team Games Turnamen) adalah salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan untuk menambah perbendaharaan kosakata. Model pembelajaran yang diperkenalkan Slavin ini mengajak siswa untuk belajar sambil bermain sehingga tidak timbul rasa bosan saat mereka belajar. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat lebih rileks, disamping itu dapat menumbuhkan rasa bertanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. TGT pernah diujicobakan pada mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika, dan biologi.

Pada tahun 2005, terdapat satu penelitian yang dilakukan oleh Basiroh untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya keterampilan menyimak

dengan judul “ Penggunaan alat evaluasi dalam model Team Games Tunament untuk menguji kemampuan menyimak” Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Basiroh menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran TGT ini efektif dan berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menyimak.

Dengan adanya penelitian sebelumnya yang membuktikan bahwa model pembelajaran TGT ini efektif dalam pembelajaran menyimak pada pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, maka model pembelajaran TGT ini pun dirasa akan efektif pada mata pelajaran bahasa Jepang dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang.


(10)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Alasan penulis memilih metode ini :

1. Model pembelajaran ini digunakan untuk menambah kosakata belum pernah diteliti sebelumnya

2. Model pembelajaran ini dinilai dapat diterapkan dan bermanfaat pada pembelajaran bahasa Jepang dalam menambah kosakata

3. Jarang diterapkan di institusi pendidikan

Dilatarbelakangi hal-hal tersebut di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Team Games Tournament dalam

meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang”

B. Rumusan dan Batasan Masalah

Masalah umum dalam penelitian ini adalah Bagaimana Efektivitas Penggunaan Team Games Turanament dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang. Agar penelitian ini lebih terarah penulis memberi batasan dalam penelitian ini, antara lain penelitian ini hanya meneliti penggunaan kosakata yang digunakan dan dipelajari sehari hari dalam berkomunikasi bahasa Jepang. Kosakata ini sendiri hanya kosakata kosakata yang terdapat pada buku MGMP bahasa Jepang jilid 2.

Sedangkan masalah khususnya dijabarkan menjadi beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat penguasaan kosakata siswa setelah diajarkan dengan model pembelajaran TGT?


(11)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Bagaimana penguasaan kosakata siswa yang menggunakan model pembelajaran ceramah ?

3. Adakah perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan model pembelajaran TGT dan yang tidak menggunakan model pembelajaran TGT?

4. Bagaimana tanggapan siswa dalam penggunaan model pembelajaran TGT?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab seluruh permasalahan yang telah dirumuskan. Selain itu juga penelitian ini bertujuan untuk membantu pengajar maupun calon pengajar dalam memilih model pembelajaran agar transfer ilmu kepada para siswa dapat lebih mudah dilakukan. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini penulis rumuskan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penguasaan kosakata siswa yang menggunakan model pembelajaran TGT

2. Untuk mengetahui penguasaan kosakata siswa yang menggunakan model pembelajaran biasa

3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap kelas yang menggunakan model pembelajaran TGT dengan kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran TGT.


(12)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Untuk mengetahui tanggapan siswa dalam menggunakan model pembelajaran TGT

Adapun manfaat yang ingin diperoleh berdasarkan tujuan penelitian ini terbagi menjadi dua manfaat yaitu ;

1. Manfaat teoritis

Diharapkan dapat menambah wawasan, memberikan manfaat bagi perkembangan teori khususnya mengenai teori yang berkaitan dengan kosakata

2. Manfaat praktis

Alternatif bagi guru untuk memilih model yang sesuai dalam memperbanyak kosakata bahasa Jepang pada siswa.

D. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Memuat pendahuluan yang didalamnya terdapat latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

BAB II Landasan Teoritis

Memuat teori- teori yang tergantung dalam landasan teori yang akan menguraikan teori-teori tersebut untuk mendukung tujuan dilakukannya penelitian, dan bagaimana teori tersebut diterapkan dalam metode penelitian. BAB III Metodologi Penelitian

Memuat deskripsi umum tentang metode penelitian, deskripsi eksperimen, tekhnik pengumpulan data, tekhnik pengolahan data dan tekhnik analisis data. BAB IV Analisis Data dan Pembahasan


(13)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Memuat hasil dari eksperimen, pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi efektifitas penggunaaan TGT dalam meningkatkan kosakata. BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi

Memuat kesimpulan dari penelitian dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.


(14)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

“Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan berdasarkan pada langkah kerja ilmiah secara teratur, sistematis, dan logis dalam upaya mengkaji, memahami, dan menemukan jawaban dari suatu masalah” (Sutedi, 2009:16). Dengan adanya penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah yang sedang di hadapi penulis. Pemecahan masalah tersebut juga dapat diharapkan dapat dipecahkan dengan cara kerja ilmiah, teratur dan sistematis. Hal ini dikarenakan agar suatu saat penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah kebenarannya.

Setiap penelitian memiliki metode tersendiri untuk memecahkan masalahnya. Ada banyak metode yang digunakan dalam penelitian, termasuk penelitian kependidikan. Fungsi metode adalah untuk memperlancar pencapaian tujuan secara lebih efektif dan efisien. Pada penelitian kali ini penulis hanya menggunakan penelitian eksperimen. Tujuan penelitian eksperimen yaitu untuk menguji efektivitas dan efisiensi dari suatu pendekatan, metode, tekhnik, atau media pengajaran dan media pembelajaran sehingga hasilnya dapat diterapkan jika memang baik, atau tidak digunakan jika memang tidak baik dalam pengajaran yang sebenarnya. (Sutedi, 2009:64)


(15)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

“Metode eksperimen yang diguanakan adalah metode eksperimen murni (true eksperimental design) yaitu jenis eksperimen yang sudah memenuhi persyaratan. Yang dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenai eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan” (Arikunto,1996:85).

Dalam penelitian eksperimen pula kita dapat melihat pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu model pembelajaran TGT yang diaplikasikan pada saat jam belajar siswa SMA disekolah untuk mengajarkan mereka beberapa kosakata. Sedangkan variabel terikatnya yaitu penguasaan kosakata setelah dilakukannya perlakuan (eksperimen model pembelajaran TGT), yang diukur melalui post-test uji kosakata. Dengan adanya variable bebas dan variable terikat diharapkan perbedaannya akan dapat dengan jelas terlihat sesuai dengan yang diharapkan penulis. Ataupun jika tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan dengan adanya variabel bebas dan variabel terikat penulis lebih mudah untuk membuktikannya.

Adapun ciri-ciri dari penelitian eksperimen (Sutedi,2009:66) adalah:

a. Adanya manipulasi data terhadap variabel bebas;

b. Adanya kegiatan pengontrolan terhadap variable lain yang berpengaruh; dan

c. Adanya pengamatan dan pengukuran terhadap efek atau pengaruh dari d. Manipulasi terhadap variabel bebas tadi


(16)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Desain Penelitian

Setiadi (2006) mengemukakan bahwa desain penelitian merupakan rencana atau langkah-langkah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Sedangkan menurut Moh Nazir (2009:84) mengemukakan bahawa desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan penelitian. Secara garis besar desain penelitian dapat diartikan sebagai suatu langkah kerja atau rencana yang dibutuhkan oleh peneliti demi berjalannya proses penelitian.

Penulis menggunakan control group pretest-postest sebagai desain penelitian. Dimana penulis memberikan Treatment (perlakuan) untuk mengetahui proses peningkatan yang dialami oleh siswa selama menjalani tahapan penelitian. Lalu, kemudian siswa akan diberikan post-test (test akhir) untuk mengukur tingkat penguasaan bahasa Jepang setelah diberikan treatment. Dengan hasil post-test ini juga dapat diketahui apakah model pembelajran ini efektif atau tidak diterapkan pada siswa-siswa tersebut.

Pola dari desain tersebut adalah:

Eksperimen : 01 X1 02


(17)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan :

01 : Kemampuan kosakata bahasa Jepang sebelum dilakukan perlakuan

02 : Kemampuan kosakata bahasa Jepang setelah dilakuakan perlakuan

X1 : Perlakuan/ pembelajaran menggunakan model pembelajaran TGT

X2 : Perlakuan/ pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran TGT

03 : Kemampuan kosakata bahasa Jepang sebelum dilakukan perlakuan

04 : Kemampuan kosakata bahasa Jepang setelahh dilakuakan perlakuan

Dalam design ini akan dapat dilihat perbedaan pencapaaian antara kelompok eksperimen (01---02) dan kelompok kontrol (03---04)

C. Variabel Penelitian

Variabel atau pengubah adalah karakteristik dari sekelompok perilakunya ataupun lingkungannya yang bervariasi dari individu satu dengan individu lainnya. (Setiadi, 2006:101). Menurut Sugiyono (2008:61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


(18)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu :

a. Variabel bebas (x) adalah hasil belajar siswa yang diterapkan model pembelajaran TGT.

b. Variabel terikat (y) adalah hasil belajar siswa pada kelompok kontrol dengan menggunakan model pembelajaran biasa.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Margono mengemukakan bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (2004:118).

Atas pendapat dari Margono tersebut maka penulis menetapkan populasi dari penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI di SMAN 15 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sutedi (2009:147) sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sebuah sampel akan memberikan kesimpulan dari sebuah


(19)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

populasi untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili).

Dalam penelitian ini, sampel eksperimen yang merupakan representasi dari populasinya yaitu seluruh siswa kelas XI Bahasa tahun ajaran 2012/2013 Bandung. Sejumlah 12 orang siswa. Sampel tersebut dipilih dengan alasan :

 Kelas bahasa seharusnya memiliki prestasi yang lebih dibandingkan dengan kelas IPA maupun IPS tetapi, pada kenyataannya kelas bahasa di SMAN 15 Bandung memiliki kemampuan yang lebih rendah dalam hal bahasa Jepang dibandingkan kelas IPA hal ini berdasarkan survei yang dilakukan penulis sebelum penelitian yang didapatkan dari pengalaman mengajar maupun informasi dari guru asli yang mengajar dikelas tersebut.

 Kelas bahasa memiliki siswa dengan jumlah relatif ideal untuk pengamatan yang efektif dalam sebuah penelitian sehingga perkembangan masing masing individu pada setiap treatment lebih terpantau.

 Pada model pembelajaran TGT, idealnya melakukan berulang kali pergantian kelompok. Dengan waktu yang singkat disebabkan penelitian dilakukan pada bulan suci ramadan maka jumlah siswa yang hanya berjumlah 14 orang sangat berpengaruh.

 Dengan jumlah 12 orang ini juga membantu dalam hal menghemat biaya penelitian


(20)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sedangkan sampel kontrol yang merupakan representasi dari populasinya yaitu seluruh siswa kelas XI IPA 6 tahun ajaran 2012/2013 Bandung. Sejumlah 44 orang siswa. Sampel tersebut dipilih dengan alasan :

 Siswa kelas XI IPA 6 merupakan siswa yang unggul dalam mata pelajaran bahasa Jepang

 Siswa kelas XI IPA 6 merupakan siswa yang biasanya aktif dalam belajar mengajar

 Siswa kelas XI IPA 6 menurut hasil akademis merupakan siswa yang lebih unggul dibandingkan dengan kelas bahasa.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA 15 Bandung yang berlokasi di jalan Sarimanis 1 blok 1 Sarijadi Kota Bandung. Di SMAN 15 Bandung ini mata pelajaran bahasa Jepang diberikan kepada seluruh siswa baik kelas X, hingga kelas XII jurusan IPA, IPS maupun Bahasa.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam lima kali pertemuan

Empat kali treatment yang dilakukan pada tanggal selama 2 x 35 menit

Satu kali post-test pada tanggal 6 september 2012 dengan durasi 1x45 menit.


(21)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kemudian dilanjutkan dengan pengisian angket selama 10 menit.

c. Teknik Penelitian

Teknik dalam penelitian dapat diartikan sebagai cara yang digunakan dalam suatu penelitian untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam mendukung jawaban permasalahan yang diteliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari hasil kemampuan siswa yang dilihat dari;

1) Tes

Sutedi (2009:167) mengemukakan bahwa tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah satu satuan program pengajaran tertentu tes dilaksanakan sebanyak satu kali yaitu hanya post-test saja, post-post-test diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan dalam penguasaan kosakata meishi. Soal-soal yang digunakan dalam post-test diambil dari soal soal evaluasi saat berlangsungnya eksperimen dalam empat kali pertemuan (tatap muka). Selanjutnya soal-soal tersebut di konsultasikan kepada dosen pembimbing maupun dosen lain yang memiliki kemampuan dibidangnya. Kosakata meishi sendiri dalam pembelajaran ini belum diajarkan sama sekali sehingga tidak memungkinkan untuk dilaksanakan pre-test demi mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menguasai kosakata meishi.


(22)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan seputar model pembelajaran yang digunakan oleh objek eksperimen. Penggunaan angket dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan respon dari responden tentang hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan dan efektivitas model pembelajaran TGT. Respon tersebut dapat berupa respon positif maupun respon negatif yang nantinya dapat dijadikan pertimbangan apabila ingin melakukan penelitian lanjutan.

F. Tekhnik Pengolahan Data

1. t Tes

t Tes digunakan untuk membandingkan antara dua variabel. Apakah memang secara signifikan dua variabel yang kita cari perbedaannya itu memang berbeda, ataukah perbedaan itu hanya terjadi secara kebetulan saja. Dengan diadakannya suatu perlakuan maka akan terlihat ada tidaknya perbedaan tersebut.

Sebagai contoh apabila ingin mengetahui apakah diantara dua kelompok mahasiswa perguruan tinggi agama yang berbeda sekolah asalnya dari sma umum dan sma agama berbeda prestasi belajarnya secara signifikan di perguruan tinggi agama tersebut. Maka untuk melihat ada tidaknya perbedaan tersebut secara signifikan dapat dilakukan dengan menghitung „t‟ tes dengan mengolah data post

test yang selanjutnya akan didistribusikan kedalam „t‟ tabel berdasarkan ukuran


(23)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam mengolah data post test untuk memperoleh harga „t‟ menggunakan rumus „t‟ test adapun tahapan yang harus dilakukan adalah:

A) Menentukan jumlah sampel

B) Menghitung jumlah hasil perolehan skor post test C) Menghitung Mean

d. Menghitung standar deviasi e. Menghitung standar eror tes

f. Mengitung selisih perbedaan eror mean g. Mendistribusikan kedalam rumus t observasi h. Mencari df (derajat kebebasan)

i. Mengkonsultasikan hasil „t‟ observasi kedalam „t‟ tabel berdasarkan df

(ditentukan berdasarkan banyaknya sampel penelitian).

G. Eksperimen

Penelitian dilakukan pada dua kelompok sampel yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan materi yang sama. Hanya saja pada saat penelitian ini kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan lebih dengan menggunakan model pembelajaran TGT sedangkan kelompok kelas kontrol tidak diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran TGT. Dengan kata lain kelompok kelas kontrol belajar seperti biasa dengan menggunakan model pembelajaran yang sehari hari mereka dapatkan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian adalah sebagai berikut:


(24)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Pertemuan dilakukan sebanyak empat kali pada masing-masing sampel baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen

2. Pada kelas eksperimen urutan penyajian materi dilakukan dengan a. Pembagian Lembar kerja

b. Penjelasan Materi c. Diskusi kelompok d. Pemantapan e. Turnamen

3. Pada kelas kontrol urutan penyajian materi dilakukan dengan a. Pembagian lembar kerja

b. Penjelasan materi c. Diskusi

d. Pemantapan

4. Kosakata yang diberikan dengan jumlah 25 kosakata setiap pertemuan.

5. Setiap lembar kerja berisi dua tipe soal pemantapan yang terdiri dari; Satu tipe berupa cerita atau gambar

Satu tipe lagi berupa soal-soal pilihan berganda atau esay yang berjumlah 32 soal

6. Pada kelas eksperimen sampel menerima soal pemantapan tambahan yang dilaksanakan secara turnamen. Soal terdiri dari 12 soal pada satu kali putaran dengan tingkat kesukaran yang berbeda. Satu kali


(25)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

turnamen terdiri dari 4 kali putaran. Dengan putaran terakhir disebut babak rebutan yang hanya terdiri dari 4 soal.

7. Pada akhir pertemuan sampel diberikan soal post test dengan materi yang sama. Soal post test terdiri dari 60 soal multiple choice.

H. Instrumen Penelitian

Sutedi (2009:125) memaparkan bahwa “instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian”. Oleh karena itu seorang peneliti sudah seharusnya mempersiapkan instrumen penelitian sebaik mungkin agar penelitian yang dilakasanakan dapat berjalan seseuai yang dierencanakan.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu test (post-test) dan angket. Soal-soal post-test tersebut disusun berdasarkan kosakata-kosakata bahasa Jepang pelajaran 1 (kazoku), pelajaran 2(shigoto), pelajaran 4 (uchi), pelajaran 5( uchi ni aru mono), pelajaran 6 (mainichi no seikatsu), pelajaran 7(norimono), pelajaran 8(himana jikan) dan pelajaran 10(kaimono) yang bersumber dari buku Mengenal Bahasa Jepang Untuk SMA jilid 2 terbitan MGMP Bahasa Jepang Jawa Barat. Sedangkan instrumen yang berupa angket penelitian disusun untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran TGT. Kisi kisi kosakata dari instrumen tes terlampir.

1. Instrumen Tes

Menurut Sutedi (2009:157) tes merupakan alat ukur yang sering digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa setelah satu satuan program belajar


(26)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tertentu. Pada penelitian ini test dilaksanakan pada saat diakhir treatment (perlakuan) sebanyak satu kali (post-test). Soal berjumlah 60 soal pilihan berganda dengan waktu pengerjaan 45 menit. Soal soal sendiri diambil berdasarkan acuan didalam buku Mengenal Bahasa Jepang Jilid 2 yang sebelumnya secara berkala telah diberikan pada saat eksperimen berlangsung.

2. Instrumen Angket

Menutip pendapat faisal (1981:2) dari buku yang ditulis Sutedi (2009:164), angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada objek yang dijadikan subjek penelitian. Teknik angket ini dilakukan dengan cara mengumpulkan daftar pertanyaan yang selanjutnya diberikan kepada para siswa untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden/siswa. Pengumpulan daftar pertanyaan pada angket didasarkan pada keingintahuan penulis tentang efek model pembelajaran TGT terhadap siswa, motivasi ssiwa setelah diterapkannya model pembelajran TGT, ketertarikan siswa terhadap bahasa Jepang setelah diterapkannya model pembelajaran TGT, kesulitan yang dihadapi siswa saat diterapkannya model pembelajaran TGT dan yang terakhir penguasaan kosakata siswa setelah diterapkannya model pembelajaran TGT.

Untuk mendapatkan jawaban yang makasimal dari responden (siswa kelas eksperimen) penulis sebagai peneliti menerapkan angket terbuka dimana pertanyaan berupa pertanyaan yang telah disediakan dengan jawaban bebas sesuai dengan apa yang dirasakan oleh responden. Dan lalu kemudian penulis


(27)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

merangkumnya menjadi beberapa poin jawaban yang telah mencakup keseluruhan yang dirasakan responden.

I. Hasil Uji Coba Instrumen

Uji kelayakan instrumen berupa analisis butir soal, validitas serta reabilitasnya. Analisis butir soal mencakup Tingkat Kesukaran (TK) dan Daya Pembeda (DP), uji validitas dan reabilitas.

1. Analisis tingkat kesukaran

Untuk menganalisis tingkat kesukaran diperoleh data dari siswa diluar variabel X dan Y. Adapun langkah langkah yang perlu dilakukan untuk menganalis tingkat kesukaran butir soal adalah sebagai berikut:

a) Mengurutkan jawaban siswa berdasarkan pada skor yang diperoleh dari hasil uji coba, mulai dari skor tertinggi hingga terendah.

b) Menentukan sebesar 27,5% kelompok atas dan 27,5% kelompok bawah c) Menyajikan jawaban benar dan salah dari kelompok atas dan bawah

secara lengkap.

Tabel 3.1

Klasifikasi Indeks kesukaran

IK Klasifikasi

0,00-0,25 0,26-0,75 0,76-1,00

Sukar Sedang Mudah ( Sutedi, 2009:214)


(28)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan dari hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar memiliki tingkat kesukaran „sedang‟ sehingga layak dan dapat dijadikan instrumen untuk mengambil data penelitian (terlampir).

2. Analisis daya pembeda

Analisis daya pembeda dilakukan dengan tujuan agar dapat membedakan siswa yang memiliki kemampuan lebih dan yang berkemampuan kurang.

Tabel 3.2

Klasifikasi Daya Pembeda

DP Klasifikasi

0,00-0,25 0,26-0,75 0,76-1,00

Sukar Sedang Mudah

(Sutedi,2009 :214)

Berdasarkan hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar soal yang akan diujikan memiliki daya pembeda berkriteria „sedang‟ sehingga dapat dijadikan instrumen untuk mengambil data penelitian (terlampir).

3. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengkorelasikan setiap skor jawaban sampel dengan jumlah total skor


(29)

masing-Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

masing sampel. Kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis dalam taraf signifikan 0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya validitas instrumen akan menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Tabel 3.3

Interpretasi Validitas Butir Soal

Koefiensi Korelasi Kriteria Validitas

0,00-0,20 Sangat Rendah

0,21-0,40 Rendah

0,41-0,60 Cukup

0,61-0,80 Tinggi

0,81-1,00 Sangat Tinggi

(Arikunto, 2006:75)

Setelah mengolah 60 butir soal yang keseluruhannya merupakan multiple choice atau pilihan berganda. Lalu mendistribusikannya kedalam rumus korelasi point biserial didapatlah hasil bahwa soal yang digunakan untuk menguji sampel baik dikelas eksperimen maupun kelas kontrol ini berkriteria „cukup‟ dan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. (terlampir).


(30)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut;

1. Model pembelajaran TGT yang diaplikasikan kepada siswa kelas XI bahasa SMA N 15 Bandung terbukti dapat meningkatkan penguasaan terhadap kosakata bahasa Jepang. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari hari kehari saat melakukan eksperimen (lihat di lampiran). Dari hasil post test pun dapat dilihat bahwa nilai rata rata kelas eksperimen (yang menggunakan model pembelajaran TGT) memperoleh skor yang sangat baik yaitu rata-rata 8,775 dengan skor terendah 6,7 dan skor tertinggi 10 dari keseluruhan siswa-siwi dikelas bahasa. Dengan perolehan skor sebesar 8,775 ini menunjukkan bahwa dari 100 kosakata yang diberikan selama empat kali pertemuan 87% nya telah mereka kuasai dengan baik, dan hanya bersisa 1,3% dari 100 kosakata yang belum dikuasai dengan baik. Hasil skor ini merata di seluruh siswa kelas bahasa dikarenakan pada saat model pembelajaran TGT berlangsung masing masing siswa memiliki tanggung jawab untuk menguasai semua kosakata yang diberikan dan bertanggung jawab


(31)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pula untuk membantu teman sekelompoknya agar dapat menguasai koakata tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh model pembelajaran TGT sangat besar terhadap hasil belajar siswa.

2. Model pembelajaran sehari hari yang digunakan didalam kelas terbukti memberikan hasil lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran TGT. Hal ini dapat dilihat dari hasil post test dari kelas kontrol (tidak menggunakan model pembelajaran TGT) siswa siswi dikelas ini memperoleh skor rata-rata sebesar 6,7 dengan skor tertinggi sebesar 9,8 dan skor terendah sebesar 3,5. Ini menunjukkan hasil yang diperoleh siswa-siswi pada kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajran TGT menunjukkan ketimpangan pemahaman antar siswa satu dan siswa lainnya. Dimana siswa yang cerdas dapat menguasai dengan baik dan siswa yang kurang cerdas tidak bisa menguasai kosakata itu dengan baik. Hal ini dikarenakan tidak adanya kewajiban atau rasa tanggung jawab bahwa diri pribadi mereka masing masing akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompoknya dan tidak adanya juga kewajiban dari siswa yang cerdas untuk berupaya agar siswa yang kurang cerdas dapat memiliki pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa cerdas tersebut.

3. Perbedaan yang signifikan dapat dilihat dari skor rata-rata kelas eksperimen sebesar 8,775 dan kelas kontrol sebesar 6,988. Dimana skor tertinggi pada kelas eksperimen sebesar 10 dan skor terendah sebesar 6,7 sedangkan pada kelas kontrol skor tertinggi sebesar 9,8 dan


(32)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

skor terendah sebesar 3,5. Dengan demikian diperolehlah harga ‘t’ hitung sebesar 4,48 jauh lebih besar dibandingkan dnegan ‘t’ tabel pada taraf signifikan 5% maupun 1% maka hipotesa nihil yang menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan dari kedua sampel tersebut ditolak. Ini berarti adanya perbedaan yang signifikan antara sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menyatakan bahwa model pembelajaran TGT efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang.

4. Pada pengolahan hasil angket yang diberikan kepada siswa kelas eksperimen didapatkan hasil yaitu mereka merasa terbantudan tertarik dengan adanya model pembelajaran TGT yang diterapkan dikelas mereka. Dengan adanya model pembelajaran TGT juga mengakibatkan motivasi belajar mereka terhadap bahasa Jepang menjadi meningkat. Hal ini dikarenakan menurut mereka model pembelajaran TGT membantu mereka dalam menguasai kosakata dalam jumlah yang banyak dengan cara yang menarik, menyenangkan dan tidak monoton.

B. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka akan diperoleh saran dan rekomendasi sebagai berikut;

1. Dari hasil yang diperoleh diharapkan guru dapat menjadikan model pembelajaran TGT sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam bahasa Jepang. Khususnya pembelajaran mengenai kosakata.


(33)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sehingga model pembelajaran menjadi cukup bervariasi dan siswapun menjadi bersemangat dalam mempelajari bahasa Jepang.

2. Berdasarkan kegiatan penelitian, model pembelajaran TGT dapat menjadi model pembelajran yang dapat memotivasi semangat belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Jepang. Sehingga belajar menjadi salah satu kegiatan yang menarik dan menyenangkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

a. Sebelum dilakukannnya penelitian sebaiknya diadakan pre-test mengenai huruf hiragana, sehingga pada saat penelitian berlangsung dapat diputuskan penggunaan huruf yang digunakan apakah menggunakan huruf hiragan atau romaji

b. Manajemen waktu pembagian dari setiap tahapan sebaiknya dipertimbangkan secara matang dengan mempertimbangkan kondisi kelas, sehingga mengurangi resiko terjadinya kekurangan waktu saat tournament sedang berlangsung.

c. Cara menyajikan lembar kerja diupayakan semenarik mungkin agar para siswa menjadi tertarik, senang dan bersemangat dalam mengolah lembar kerja yang diberikan kepada mereka.


(34)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Danasasmita, Wawan. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang. Bandung. Rizai Press

Gunawan, Adi W.2003. Born To Be a Genius. Jakarta : Gramedia

Lili, Ceceng. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Terhadap Kemampuan Empati Siswa. Tesis pada Repository UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan

Permatawati, Andina. 2011. Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tekhnik TGT untuk Meningkatkan Pemahaman Kakujoshi. Skripsi pada FPBS UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan

Rohaeni, Een dkk. 2008. Mengenal Bahasa Jepang 2. Bandung : MGMP Bahasa Jepang Jawa Barat

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media

Sutedi, Dedi. 2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung : Humaniora

Sudjianto, Anas. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada


(35)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tarigan, H.G. 2011. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa

Tarigan, H.G. 1993. Prinsip-prinsip Dasar Metode Riset Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Jepang .Bandung : Angkasa

Tusriyanto. 2011. Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa. Tesis Pada Repository UPI Bandung : Tidak Diterbitkan


(1)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut;

1. Model pembelajaran TGT yang diaplikasikan kepada siswa kelas XI

bahasa SMA N 15 Bandung terbukti dapat meningkatkan penguasaan terhadap kosakata bahasa Jepang. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari hari kehari saat melakukan eksperimen (lihat di lampiran). Dari hasil post test pun dapat dilihat bahwa nilai rata rata kelas eksperimen (yang menggunakan model pembelajaran TGT) memperoleh skor yang sangat baik yaitu rata-rata 8,775 dengan skor terendah 6,7 dan skor tertinggi 10 dari keseluruhan siswa-siwi dikelas bahasa. Dengan perolehan skor sebesar 8,775 ini menunjukkan bahwa dari 100 kosakata yang diberikan selama empat kali pertemuan 87% nya telah mereka kuasai dengan baik, dan hanya bersisa 1,3% dari 100 kosakata yang belum dikuasai dengan baik. Hasil skor ini merata di seluruh siswa kelas bahasa dikarenakan pada saat model pembelajaran TGT berlangsung masing masing siswa memiliki tanggung jawab untuk menguasai semua kosakata yang diberikan dan bertanggung jawab


(2)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pula untuk membantu teman sekelompoknya agar dapat menguasai koakata tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh model pembelajaran TGT sangat besar terhadap hasil belajar siswa.

2. Model pembelajaran sehari hari yang digunakan didalam kelas terbukti

memberikan hasil lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran TGT. Hal ini dapat dilihat dari hasil post test dari kelas kontrol (tidak menggunakan model pembelajaran TGT) siswa siswi dikelas ini memperoleh skor rata-rata sebesar 6,7 dengan skor tertinggi sebesar 9,8 dan skor terendah sebesar 3,5. Ini menunjukkan hasil yang diperoleh siswa-siswi pada kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajran TGT menunjukkan ketimpangan pemahaman antar siswa satu dan siswa lainnya. Dimana siswa yang cerdas dapat menguasai dengan baik dan siswa yang kurang cerdas tidak bisa menguasai kosakata itu dengan baik. Hal ini dikarenakan tidak adanya kewajiban atau rasa tanggung jawab bahwa diri pribadi mereka masing masing akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompoknya dan tidak adanya juga kewajiban dari siswa yang cerdas untuk berupaya agar siswa yang kurang cerdas dapat memiliki pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa cerdas tersebut.

3. Perbedaan yang signifikan dapat dilihat dari skor rata-rata kelas

eksperimen sebesar 8,775 dan kelas kontrol sebesar 6,988. Dimana skor tertinggi pada kelas eksperimen sebesar 10 dan skor terendah sebesar 6,7 sedangkan pada kelas kontrol skor tertinggi sebesar 9,8 dan


(3)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

skor terendah sebesar 3,5. Dengan demikian diperolehlah harga ‘t’ hitung sebesar 4,48 jauh lebih besar dibandingkan dnegan ‘t’ tabel

pada taraf signifikan 5% maupun 1% maka hipotesa nihil yang menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan dari kedua sampel tersebut ditolak. Ini berarti adanya perbedaan yang signifikan antara sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menyatakan bahwa model pembelajaran TGT efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang.

4. Pada pengolahan hasil angket yang diberikan kepada siswa kelas

eksperimen didapatkan hasil yaitu mereka merasa terbantudan tertarik dengan adanya model pembelajaran TGT yang diterapkan dikelas mereka. Dengan adanya model pembelajaran TGT juga mengakibatkan motivasi belajar mereka terhadap bahasa Jepang menjadi meningkat. Hal ini dikarenakan menurut mereka model pembelajaran TGT membantu mereka dalam menguasai kosakata dalam jumlah yang banyak dengan cara yang menarik, menyenangkan dan tidak monoton.

B. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka akan diperoleh saran dan rekomendasi sebagai berikut;

1. Dari hasil yang diperoleh diharapkan guru dapat menjadikan model

pembelajaran TGT sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam bahasa Jepang. Khususnya pembelajaran mengenai kosakata.


(4)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sehingga model pembelajaran menjadi cukup bervariasi dan siswapun menjadi bersemangat dalam mempelajari bahasa Jepang.

2. Berdasarkan kegiatan penelitian, model pembelajaran TGT dapat

menjadi model pembelajran yang dapat memotivasi semangat belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Jepang. Sehingga belajar menjadi salah satu kegiatan yang menarik dan menyenangkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

a. Sebelum dilakukannnya penelitian sebaiknya diadakan pre-test

mengenai huruf hiragana, sehingga pada saat penelitian berlangsung dapat diputuskan penggunaan huruf yang digunakan apakah menggunakan huruf hiragan atau romaji

b. Manajemen waktu pembagian dari setiap tahapan sebaiknya

dipertimbangkan secara matang dengan mempertimbangkan kondisi kelas, sehingga mengurangi resiko terjadinya kekurangan waktu saat tournament sedang berlangsung.

c. Cara menyajikan lembar kerja diupayakan semenarik mungkin

agar para siswa menjadi tertarik, senang dan bersemangat dalam mengolah lembar kerja yang diberikan kepada mereka.


(5)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Danasasmita, Wawan. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang. Bandung. Rizai Press

Gunawan, Adi W.2003. Born To Be a Genius. Jakarta : Gramedia

Lili, Ceceng. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Terhadap Kemampuan Empati Siswa. Tesis pada Repository UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan

Permatawati, Andina. 2011. Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tekhnik TGT untuk Meningkatkan Pemahaman Kakujoshi. Skripsi pada FPBS UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan

Rohaeni, Een dkk. 2008. Mengenal Bahasa Jepang 2. Bandung : MGMP Bahasa Jepang Jawa Barat

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media

Sutedi, Dedi. 2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung : Humaniora

Sudjianto, Anas. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada


(6)

Dara Trisiana, 2013

Efektifitas Team Games Tournament Dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tarigan, H.G. 2011. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa

Tarigan, H.G. 1993. Prinsip-prinsip Dasar Metode Riset Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Jepang .Bandung : Angkasa

Tusriyanto. 2011. Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa. Tesis Pada Repository UPI Bandung : Tidak Diterbitkan