PENGARUH PEMAHAMAN ATAS PENERAPAN SAP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN : Penelitian pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Priangan Timur.

(1)

KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

(Penelitian pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

Wilayah Priangan Timur)

Skripsi Disusun oleh : EKA DANOFI R

NIM 0707465

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

“Pengaruh Pemahaman atas Penerapan SAP Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

(Penelitian pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Priangan Timur)”

Disusun oleh: Eka Danofi R

Pembimbing I: Prof. Dr. H. Dadang Sadeli.,M.Si Pembimbing II: Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si

Salah satu reformasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia adalah keharusan penerapan akuntansi berbasis akrual pada setiap instansi pemerintahan yang dimulai pada tahun anggaran 2008. Pada tahun 2010 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.71 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman atas penerapan standar akuntansi, kualitas laporan keuangan, dan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif pemahaman atas penerapan SAP terhadap kualitas laporan keuangan pada KPPN di wilayah Priangan Timur.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif dengan metode penelitian yang digunakan adalah sensus. Populasi pada penelitian ini adalah pegawai bagian keuangan dan bagian verifikasi dan akuntansi di KPPN wilayah Priangan Timur. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Analisis data statistik yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.

Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana menghasilkan persamaan regresi Y = 28,650 + 0,165X, artinya bahwa setiap penambahan satu skor pemahaman atas penerapan SAP maka kualitas laporan keuangan akan meningkat 0,165 kali. Pemahaman atas penerapan SAP di KPPN wilayah Priangan Timur berada pada kategori baik, sedangkan kualitas laporan keuangan di KPPN wilayah Priangan Timur berada pada kategori sangat baik.

Kata Kunci : Peraturan Pemerintah No. 71, Pemahaman atas Penerapan SAP, Kualitas Laporan Keuangan


(5)

ABSTRACT

Influence on the understanding of the implementation of SAP on the Quality of Financial Reporting

(Research on Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara in East Priangan)

Prepared by: Eka Danofi R

Lecturer I: Prof. Dr. H. Dadang Sadeli., M.Si Lecturer II: Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si

One of the reforms the Government of Indonesia is a must implementation of accrual-based accounting in each agency of government that began in fiscal year 2008. In 2010 the government issued Government Regulation No.71 of the Government Accounting Standards (SAP) based accrual.This study aims to determine how an understanding of the application of accounting standards, financial reporting quality, and to determine whether there is a positive influence on the understanding of the implementation of SAP in the quality of financial reporting on KPPN in East Priangan

This research is descriptive research verification with the research method used was a sensus. The population in this study were employees of the finance department and the verification and accounting Priangan KPPN East region. The sampling technique used was saturated sampling. Analysis of the statistical data used is a simple regression analysis.

Based on the results of a simple regression analysis produced a regression equation Y = 28.650 + 0.165X, meaning that each additional one score understanding of the SAP implementation, the quality of financial reporting will increase 0.165 times. Understanding the implementation of SAP in the region East Priangan KPPN are in good category, while the quality of financial reporting in East Priangan KPPN region in the category of excellent.

Keywords: Government Regulation No.71, Understanding of SAP Implementation, Quality of Financial Reports


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...v

BAB IPENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.3.1 Maksud Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.3.2 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, & HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Standar Akuntansi Pemerintahan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Pemahaman atas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Laporan Keuangan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Komponen Laporan Keuangan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Kualitas Laporan Keuangan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.6 Hubungan Pemahaman atas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB IIIOBYEK & METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Obyek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Desain Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(7)

3.2.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5.1 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Tinjauan Umum Tentang Subyek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.1 Gambaran Umum KPPN ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.2 Profil KPPN ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.2 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.3 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.4 Deskripsi Variabel X (Pemahaman Atas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan) ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.5 Deskripsi Variabel Y (Kualitas Laporan Keuangan) Error! Bookmark not defined.

4.2 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Uji Linearitas ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Analisis Regresi Sederhana ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Uji t ... Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Uji F ... Error! Bookmark not defined.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Pemahaman atas Penerapan SAP pada KPPN di Wilayaha Priangan Timur ... Error! Bookmark not defined.

4.4.2 Kualitas Laporan Keuangan pada KPPN di Wilayah Priangan Timur

Error! Bookmark not defined.

4.4.3 Pengaruh Pemahaman atas Penerapan SAP Terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Simpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.


(8)

iii

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Opini Laporan Keuangan Kementerian Keuangan………. .4

Tabel 3.1 Skor Jawaban Responden……….... 34

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel……… 35

Tabel 3.3 Populasi Penelitian……….. 37

Tabel 3.4 Kriteria Rentang Pengklasifikasian……….. 41

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel X………. 53

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Y……… 54

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X……… 55

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y……… 55

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Penyajian Laporan Keuangan…... 56

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap LRA………... 57

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Laporan Arus Kas………. 58

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap CaLK………. 59

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Akuntansi Persediaan……… 59

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Akuntansi Investasi……….. 60

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Akuntansi Aset Tetap…………... 61

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan……….. 62


(9)

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi Dan Operasi

Yang Tidak Dilanjutkan……… 64

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian 65 Tabel 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Laporan Operasional………. 66

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Relevan………. 67

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Andal……… 68

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Dapat Dibandingkan………. 69

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Dapat Dipahami……….... 70

Tabel 4.21 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test………... 71

Tabel 4.22 ANOVA Table………. 72

Tabel 4.23 Descriptive Statistics……….. 73

Tabel 4.24 Coefficientsa……….. 74

Tabel 4.25 ANOVAa………... 74

Tabel 4.26 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Variabel X……… 76


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kualitas kinerja, tranparansi, dan akuntabilitas pemerintahan di Indonesia selama beberapa dekade terakhir. Upaya ini mendapat momentum dengan reformasi keuangan negara berupa diterbitkannya tiga paket Undang-Undang (UU) di bidang keuangan negara yaitu UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Negara. Salah satu reformasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia adalah keharusan penerapan akuntansi berbasis akrual pada setiap instansi pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, yang dimulai tahun anggaran 2008. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam Pasal 36 ayat (1) yang berbunyi sebagai berikut,

Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 13, 14, 15, dan 16 undang-undang ini dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun. Selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas.


(11)

UU No. 17 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa pendapatan dan belanja baik dalam penganggaran maupun laporan pertanggungjawabannya diakui dan diukur dengan basis akrual. Hal tersebut dapat dilihat dari Pasal 1 UU No.17 tahun 2003 yang mendefinisikan pendapatan sebagai berikut:

Pendapatan negara/daerah adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dan Belanja negara/daerah adalah kewajiban pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.

Perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia sebelum reformasi keuangan belum menggembirakan. Saat itu, akuntansi pemerintahan di Indonesia belum berperan sebagai alat untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja birokrasi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Pada periode tersebut, output yang dihasilkan oleh akuntansi pemerintahan di Indonesia sering tidak akurat, terlambat, dan tidak informatif, sehingga tidak dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan.

Perubahan dari basis kas menjadi basis akrual dalam akuntansi pemerintahan merupakan bagian dari bangunan yang ingin dibentuk dalam reformasi di bidang keuangan negara seperti yang diamanatkan dalam UU No. 17 tahun 2003. Oleh karena itu, perubahan basis akuntansi pemerintahan di Indonesia dari basis kas menuju basis akrual dilakukan secara bertahap.

Pada tahun 2005, Presiden SBY menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang merupakan standar akuntansi pemerintahan pada masa transisi dari basis kas menuju basis akrual penuh. SAP mulai diberlakukan untuk penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD Tahun Anggaran 2005. Berdasarkan PP tersebut,


(12)

3

akuntansi pemerintahan menggunakan akuntansi basis kas menuju akrual (cash basis toward accrual), artinya menggunakan basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dengan basis cash towards accrual di Pemerintah Indonesia baik Pusat maupun Daerah telah berjalan selama lima tahun. Dalam rangka penerapan SAP dimaksud, Pemerintah Pusat telah membangun sistem akuntansi berbasis komputer (Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat) untuk menyelenggarakan akuntansi dan menghasilkan Laporan Keuangan di seluruh Kementerian/Lembaga, Bendahara Umum Negara, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).

Kemudian pada tahun 2010 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.71 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual sehingga Peraturan Pemerintah (PP) No.24 tahun 2005 sudah dicabut dan tidak berlaku lagi. Jika dibandingkan dengan akuntansi pemerintah berbasis kas menuju akrual, akuntansi berbasis akrual sebenarnya tidak banyak berbeda. Pengaruh perlakuan akrual dalam akuntansi berbasis kas menuju akrual sudah banyak diakomodasi di dalam laporan keuangan terutama neraca yang disusun sesuai dengan PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Keberadaan pos piutang, aset tetap, hutang merupakan bukti adanya proses pembukuan yang dipengaruhi oleh asas akrual. Akuntansi berbasis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya


(13)

transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Dalam akuntansi berbasis akrual, waktu pencatatan (recording) sesuai dengan saat terjadinya transaksi, sehingga dapat menyediakan informasi yang paling komprehensif karena seluruh transaksi dicatat.

Kementerian Keuangan pesimis target pelaporan keuangan dari seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) yang mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tercapai pada 2011, menyusul bertambahnya sekitar 2.000 satuan kerja dalam beberapa tahun terakhir. Vincentius Sonny Loho, Irjen Kemenkeu, menuturkan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menguasai standar akuntansi pemerintahan merupakan masalah klasik yang selama ini menghambat perbaikan kualitas pelaporan keuangan K/L (BPK, 20 September 2011). Berikut ini tabel opini Laporan Keuangan Kementerian Keuangan dari tahun 2006 sampai dengan 2010.

Tabel 1.1

Opini Laporan Keuangan Kementerian Keuangan

Tahun Opini

2006 Tidak Memberikan Pendapat 2007 Tidak Memberikan Pendapat 2008 Wajar Dengan Pengecualian 2009 Wajar Dengan Pengecualian 2010 Wajar Dengan Pengecualian

Sumber: www.bpk.go.id

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa dari tahun 2006 sampai dengan 2010 Laporan Keuangan Kementerian Keuangan belum mendapatkan opini WTP, akan tetapi mengalami peningkatan opini dari TMP menjadi WDP sejak 2008. Walaupun kecenderungannya semakin membaik laporan keuangan K/L, Wakil Presiden Boediono menyatakan belum puas dengan kualitas transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Menurut Boediono, good governance


(14)

5

itu tidak akan ada jika laporan keuangan yang WTP tidak ada (www.bpk.go.id

20/09/2011).

Munculnya isu mengenai laporan keuangan pemerintah yang masih amburadul, ternyata Kementerian Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara laporan keuangannya juga belum mendapatkan opini WTP. Kualitas SDM dijadikan kambing hitam. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Agus Suprijanto sebagai Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu bahwa Kementerian Keuangan laporan keuangannya memang belum WTP. Jadi isu SDM ini memang sangat relevan karena tanpa bekal SDM memadai, mungkin laporan keuangan pemerintah yang terbaik menjadi sangat lama pencapaiannya (detikFinance, 19 September 2011). Dalam implementasi SAP terdapat beberapa hambatan untuk melaksanakan akuntansi pemerintahan berbasis akrual seperti yang diungkapkan oleh Binsar selaku Ketua Komite Kerja Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) dalam Kongres XI Ikatan Akuntansi Indonesia Jakarta tanggal 9 Desember 2010 bahwa terdapat empat hambatan dalam implementasi akuntansi berbasis akrual yaitu Sistem Akuntansi dan IT Based System, komitmen dari pimpinan, tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, dan resistensi terhadap perubahan.

Dengan diberlakukannya PP no 71 tahun 2010 maka SDM harus memiliki pemahaman yang baik mengenai akuntansi pemerintahan berbasis akrual sehingga menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas baik. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Kartika Berliani tahun 2008 yang meneliti tentang “Peranan Pemahaman Aparatur Atas Penerapan PP 24 Tahun 2005 Tentang Standar


(15)

Akuntansi Pemerintah Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Intansi Pemerintah Daerah (Penelitian pada DPKA Kab.majalengka)” dan penelitian yang dilakukan oleh Toni Irwana tahun 2010 yang meneliti tentang “Pengaruh Efektivitas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Penelitian Pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah Priangan Jawa Barat)”. Penulis merujuk kepada penelitian tersebut akan tetapi terdapat perbedaan pada variabel X yaitu penerapan standar akuntansi pemerintahan dan lokasi penelitian pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di Priangan Timur yang meliputi wilayah Sumedang, Garut, dan Tasikmalaya.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemahaman Atas Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di Priangan Timur.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan diteliti oleh penulis adalah :

1. Bagaimana pemahaman atas penerapan standar akuntansi pemerintahan pada KPPN di Priangan Timur?

2. Bagaimana kualitas laporan keuangan KPPN di Priangan Timur?

3. Bagaimana pengaruh pemahaman atas penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pada KPPN di Priangan Timur?


(16)

7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Dalam penelitian ini penulis bermaksud mendapatkan informasi mengenai pemahaman atas penerapan standar akuntansi pemerintahan dan kualitas laporan keuangan pada KPPN di Priangan Timur.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pemahaman atas penerapan standar akuntansi pemerintahan pada KPPN di Priangan Timur.

2. Untuk mengetahui kualitas laporan keuangan pada KPPN di Priangan Timur.

3. Untuk mengetahui pengaruh pemahaman atas penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pada KPPN di Priangan Timur.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis berharap agar penelitian ini dapat berguna antara lain :

1. Bagi praktisi, khususnya KPPN, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan kinerja KPPN pada masa yang akan datang.


(17)

2. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor pendukung keberhasilan penerapan standar akuntansi pemerintahan. 3. Bagi akademisi atau peneliti lain yang tertarik untuk mengembangkan


(18)

BAB III

OBYEK & METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Objek penelitian disebut juga variabel penelitian. Menurut Moh. Nazir (2003:123) variabel penelitian adalah „konsep yang mempunyai bermacam -macam nilai‟. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pemahaman atas penerapan standar akuntansi pemerintah dan kualitas laporan keuangan.

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Nazir (2003:84) : „Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian‟. Desain penelitian merupakan penjelasan secara rinci mengenai keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan asumsi, hipotesis sampai rancangan analisis data.

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan sensus. Pengertian metode deskriptif menurut Nazir (2003:54) adalah „suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang'. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah


(19)

untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki kemudian dianalisis. Pendekatan sensus digunakan jika semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2005:96).

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Pengaruh Pemahaman atas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada KPPN di Priangan Timur.

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Pemahaman atas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada KPPN di Priangan Timur” maka diambil satu variabel independen (X) dan satu variabel dependen (Y) yaitu :

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel X dalam penelitian ini adalah pemahaman atas penerapan standar akuntansi pemerintahan.


(20)

34

2. Variabel dependen (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel Y adalah kualitas laporan keuangan.

Jenis skala pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala interval. Riduwan (2008:85) menyatakan „selain keempat jenis skala pengukuran tersebut, ternyata skala interval yang sering digunakan untuk mengukur gejala dalam penelitian sosial‟. Untuk memperoleh data tersebut dibuat daftar pertanyaan kuesioner dengan menggunakan skala numerical (numerical scale). Menurut Uma Sekaran (2006:33): „Skala numerikal (numerical scale) mirip dengan diferensial semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala titik 5 atau titik 7 disediakan dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya‟.

Tabel 3.1

Skor Jawaban Responden

No Pilihan Jawaban Skor

1 Sangat memahami Selalu 5

2 Memahami Sering 4

3 Cukup memahami Kadang-kadang 3 4 Kurang memahami Jarang 2 5 Tidak memahami Tidak pernah 1

Definisi operasional menurut Moh Nazir (2003:126) adalah:

Suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diberikan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.


(21)

Gambaran mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala Item

Pemahaman atas penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

1. Penyajian Laporan Keuangan;

2. Laporan Realisasi Anggaran;

3. Laporan Arus Kas;

4. Catatan atas Laporan Keuangan;

5. Akuntansi Persediaan;

6. Akuntansi Investasi;

7. Akuntansi Aset Tetap;

8. Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;

9. Akuntansi Kewajiban;

10. Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan;

11. Laporan Keuangan Konsolidasian;

12. Laporan Operasional

1. Basis Akrual

2. Komponen Laporan Keuangan

1. Komponen LRA

1. Penyajian Laporan Arus Kas

1. CaLK disusun secara sistematis

1. Pengakuan Persediaan 2. Pengukuran Persediaan

1. Pengukuran investasi

1. Klasifikasi Aset Tetap

2. Pengakuan Aset Tetap 3. Pengukuran Aset Tetap

1. Pengukuran Konstruksi Dalam Pengerjaan

1. Klasifikasi Kewajiban 2. Pengakuan Kewajiban 3. Pengukuran Kewajiban

1. Konsep Koreksi Kesalahan 2. Konsep Perubahan Kebijakan

Akuntansi

3. Konsep Perubahan Estimasi Akuntansi

4. Konsep Operasi yang tidak dilanjutkan

1. Komponen Laporan Keuangan Konsolidasian

2. Konsep Laporan Keuangan Konsolidasian

1. Struktur Laporan Operasional

Interval Interval Interval Interval Interval Interval Interval Interval Interval Interval Interval Interval 1 2 3 4 5 6 7 8 9,10,11,1 2,13,14 15 16 17 18 19 20 21, 22 23 24 25 26 27 28


(22)

36

Variabel Dimensi Indikator Skala Item

Kualitas Laporan Keuangan

1. Relevan

2. Andal

3. Dapat dibandingkan

4. Dapat dipahami

1. Feedback value 2. Predictive value

3. Tepat waktu 4. Lengkap

1. Jujur

2. Dapat diverifikasi 3. Netralitas

1. Dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya

1. Pemahaman para pengguna

Interval Interval Interval Interval 1 2 3 4 5 6 7 8, 9 10

Sumber: PP No.71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Moh. Nazir (2003:271): „Sebuah populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan‟. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di bagian keuangan dan bagian akuntansi di KPPN wilyah priangan timur, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3 Populasi Penelitian

No KPPN Jumlah Peagawai Bagian

Keuangan

Jumlah Peagawai Bagian Akuntansi

Total

1 KPPN Garut 4 4 8

2 KPPN Sumedang

9 9 18

3 KPPN Tasikmalaya

8 7 15

JUMLAH 21 20 41

Sumber: www. kanwil-djpbjabar.net/

Pemilihan KPPN sebagai lokasi penelitian karena pertimbangan bahwa PP No.71 tahun 2010 baru diterapkan di pemerintahan pusat. Sebagai salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, KPPN adalah selaku Kuasa Bendahara Umum Negara di daerah, yang melaksanakan fungsi pengelolaan


(23)

seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran melalui dan dari Kas Negara serta menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) sebagai Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran di wilayah kerjanya.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara tertentu serta memiliki karakteristik tertentu yang dianggap bisa mewakili populasi (M.Iqbal, 2008:85). Adapun jenis sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2005:96). Mengutip dari pendapat Arikunto (1998:120), apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik semua sampel diambil sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Menurut Arfan (2008:111) „unit analisis merupakan tingkat agregasi data yang dianalisis dalam penelitian‟. Unit analisis dalam penelitian ini adalah pegawai di bagian keuangan dan bagian akuntansi. Alasan pengambilan unit analisis tersebut karena penulis meneliti pemahaman atas penerapan standar akuntansi pemerintahan sebagai variabel independen dan kualitas laporan keuangan sebagai variabel dependen.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner. Menurut Moh. Nazir (2003:203) „Kuesioner adalah sebuah set


(24)

38

pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis‟. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh responden dengan memberi tanda pada jawaban yang telah disediakan. Jenis angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup dan terstruktur, artinya jawaban pada setiap pertanyaan atau pertanyaan terikat pada sejumlah alternatif yang disediakan dan responden tidak diberikan kesempatan untuk memberikan jawaban selain jawaban-jawaban yang telah disediakan.

3.2.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu tahap kegiatan penelitian berupa proses penyusunan dan pengolahan data guna menafsirkan data yang telah diperoleh dari lapangan. Tujuan analisis data adalah menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih sederhana, untuk lebih mudah dibaca dalam proses pengolahan data. Menurut Moh. Nazir (2003:347) :

Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah karena dengan menganalisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecahkan dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi, serta diperas sedemikian rupa, sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesis.

Data yang terkumpul dari hasil kuesioner dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut :


(25)

1. Melakukan pengumpulan data dari kuesioner variabel X dan Y yang telah diberikan kepada responden dan memeriksa kelengkapan lembar kuesioner serta memeriksa kebenaran pengisiannya.

2. Pada penelitian ini, penulis menggunakan pengukuran skala interval. Menurut Riduwan (2008:84) „skala interval adalah skala yang menentukan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama‟. Selain itu dalam Riduwan (2008;85) menyatakan bahwa skala interval sering digunakan untuk mengukur gejala dalam penelitian sosial. 3. Untuk memperoleh data tentang pengaruh pemahaman atas penerapan

standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas informasi keuangan, dibuat daftar pertanyaan dengan menggunakan skala numerical

4. Setelah semua kuesioner terkumpul, data tersebut dikelompokkan menurut kelompok indikator masing-masing variabel, kemudian dilanjutkan dengan memberikan skor untuk jawaban dari setiap item pertanyaan yang diajukan. Setelah diberi skor untuk jawaban dari setiap item pertanyaan, maka dijumlahkan total keseluruhan nilai skor per indikator atau yang disebut skor item.

5. Langkah selanjutnya adalah menentukan kriteria pengklasifikasian untuk variabel X dan variabel Y yang mengacu pada ketentuan yang dikemukakan oleh Husen Umar (2003:201), di mana rentang skor dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

b n m


(26)

40

Keterangan:

RS = Rentang Skor m = Skor tertinggi item n = Skor terendah item b = Jumlah kelas

Dari rumus di atas maka dapat dihitung sebagai berikut :

 Skor tertinggi (jumlah responden dikalikan dengan skor tertinggi) = 5 x 20 = 100

 Skor terendah (jumlah responden dikalikan skor terendah) = 1 x 20 = 20

Rentang pengklasifikasian setiap kategori untuk variabel X (Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan) dan variabel Y (Kualitas informasi keuangan) dapat dilihat pada tabel 3.4.


(27)

Tabel 3.4

Kriteria Rentang Pengklasifikasian

Variabel Kategori Rentang Pengklasifikasian

Pemahaman atas Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan

Tidak baik 20 - < 36 Kurang baik 36 - < 52 Cukup baik 52 - < 68

Baik 68 - < 84

Sangat baik 84 – 100

Kualitas laporan keuangan

Tidak baik 20 - < 36 Kurang baik 36 - < 52 Cukup baik 52 - < 68

Baik 68 - < 84

Sangat baik 84 – 100

Sumber : Husen Umar (2003:201) 6. Melakukan pengujian statistik untuk menguji hipotesis sekaligus menginterpretasikan dan membuat analisis terhadap hasil pengujian hipotesis.

7. Tahap terakhir yaitu menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengujian statistik.

Mengingat pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner, maka kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Usaha yang dapat dilakukan penulis dalam hal ini adalah dengan mengamati secara langsung dan mendampingi proses pengisian kuesioner oleh responden. Untuk itu diperlukan alat ukur yang valid dan konsisten. Apabila alat ukur yang dipakai tidak valid dan konsisten, maka hasil penelitian yang diperoleh tidak akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Untuk melakukan pengujian terhadap instrumen kuesioner maka digunakan uji validitas dan uji reliabilitas.


(28)

42

1. Uji Validitas

Validitas mempunyai makna sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas berguna untuk mngetahui apakah pertanyaan pada kuesioner relevan atau tidak (Husein Umar, 2008:54). Suatu alat ukur atau instrumen pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Oleh karena pengamatan dari 2 variabel, X dan Y dalam bentuk skala interval maka derajat korelasi dicari dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment. Adapun rumus Pearson Product Moment (PPM) yang digunakan untuk menguji validitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

(Riduwan, 2008:110) Keterangan:

rhitung : koefisien korelasi ∑ X : Jumlah skor item

∑ Y : jumlah skor total (seluruh item) n : jumlah responden

Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) dengan kaidah keputusan jika rhitung > rtabel berarti valid sebaliknya jika rhitung ≤ rtabel berarti tidak valid (Riduwan, 2008:110).


(29)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali paling tidak oleh responden yang sama (Husein Umar, 2008:57). Dengan demikian sebuah instrumen dapat dikatakan reliabel jika digunakan untuk mengukur berkali-kali dengan menghasilkan data yang sama (konsisten). Uji reliabilitas juga bertujuan untuk menguji konsistensi kuesioner dalam mengukur stabilitas kuesioner jika digunakan dari waktu ke waktu. Untuk menghitung uji reliabilitas penulis menggunakan teknik Alpha

dengan rumus:

[ ] [ ∑ ]

(Suharsimi Arikunto, 2008:109) Keterangan:

r11 = reliabilitas yang dicari n = banyaknya butir pertanyaan

∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item

= varians total

Untuk mencari nilai varians per item menggunakan rumus varian sebagai berikut:

∑ ∑

(Suharsimi Arikunto, 2008:109) Kriteria: Jika rhitung > rtabel berarti reliabel


(30)

44

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah pengujian hipotesis null (Ho) yang menyatakan bahwa koefisien regresi tidak berarti atau tidak signifikan sedangkan hipotesis alternatif (Ha) menyatakan bahwa koefisien regresinya berarti atau signifikan. Adapun perumusan Ho dan Ha adalah sebagai berikut :

Ho : β = 0

Pemahaman atas penerapan standar akuntansi pemerintahan tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Ha : β ≠ 0

Pemahaman atas penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Untuk menguji hipotesis tersebut, penulis menggunakan statistik parametrik dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Riduwan (2008:84) menyatakan bahwa salah satu analisis statistik untuk data berskala interval adalah dengan uji regresi. Berikut ini adalah tahap-tahap untuk menguji hipotesis.

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilaukkan untuk mengetahui apakah residu model berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini


(31)

menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test menggunakan program SPSS 20 for Windows. Persyaratan data disebut normal jika probabilitas atau p > 5% (Triton, 2006:79).

b. Uji Linearitas

Uji linieritas ini menggunakan uji statistika F. Menurut Sudjana (2003:91) „Uji ini dimaksudkan untuk meyakinkan apakah regresi (berbentuk linear) yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah peubah yang sedang dipelajari‟. Adapun rumus uji statistika F sebagai berikut:

(Sudjana, 2003:91)

Kriteria pengujian linearitas adalah jika Fhitung > Ftabel dengan taraf 5% maka disimpulkan bahwa regresi itu berarti. Dalam penelitian ini uji linearitas dilakukan dengan bantuan software SPSS Statistic 20 for windows.

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi sederhana. Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui (Riduwan, 2008:145). Untuk menguji pengaruh pemahaman atas penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas informasi keuangan, digunakan persamaan regresi sebagai berikut:


(32)

46

(Riduwan, 2008:145)

Keterangan:

Ŷ : Kualitas Laporan Keuangan

X : Pemahaman atas penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan a : Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b : Nilai arah sebagai penentu ramalan yang menunjukkan nilai peningkatan atau nilai penurunan variabel Y

Untuk menghitung b menggunakan rumus :

∑ ∑ ∑

∑ ∑

Untuk menghitung a menggunakn rumus :

∑ ∑

3. Uji t

Menurut Riduwan (2008:157), salah satu pengujian hipotesis adalah dengan uji t. Langkah-langkah untuk melakukan uji t yaitu sebagai berikut

Ho : β = 0

Pemahaman atas penerapan standar akuntansi pemerintahan tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Ha : β ≠ 0

Pemahaman atas penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.


(33)

(Sudjana, 2003:62) Dimana:

t = nilai t

b = koefisien regresi

Sb = galat baku/kekeliruan baku/deviasi baku distribusi rata-rata sampel yang menghasilkan koefisien regresi

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2 Kaidah keputusan: Jika thitung > ttabel berarti Ho ditolak artinya signifikan

Jika thitung ≤ ttabel berarti Ho diterima artinya tidak signifikan Untuk pengolahan dara penulis menggunakan software SPSS Statistic 20 for windows.

4. Uji F

Uji F statistik bertujuan untuk menguji keberartian regresi. Adapun untuk menguji keberartian regresi dapat dihitung dengan rumus:

|

(Riduwan, 2008:146) Dimana:

Fhitung = nilai F

| = Rata-rata jumlah kuadrat regresi

= Rata-rata jumlah kuadrat residu Kaidah keputusan:

Ho : regresi tidak berarti Ha : regresi berarti


(34)

48

Apabila Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima artinya regresi tidak berarti dan Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak artinya regresi berarti. Seperti halnya pengolahan data, penulis menggunakan software SPSS Statistic 20 for windows untuk mengetahui keberartian regresi.


(35)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada pegawai di bagian keuangan dan pegawai di bagian verifikasi dan akuntansi KPPN wilayah Priangan Timur mengenai pengaruh pemahaman atas penerapan SAP terhadap kualitas laporan keuangan dapat disimpulkan bahwa:

1. Sebagian besar pegawai bagian keuangan di KPPN wilayah Priangan Timur telah memahami dengan baik penerapan SAP. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rentang pengklasifikasian Pemahaman atas penerapan SAP pada bagian keuangan di KPPN wilayah Priangan Timur yang berkategori baik.

2. Kualitas laporan keuangan pada KPPN di wilayah Priangan timur berada pada kategori sangat baik. Hal tersebut karena KPPN di wilayah Priangan Timur selalu menyajikan laporan keuangan berdasarkan kriteria relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.

3. Pemahaman atas penerapan SAP berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Artinya semakin baik pemahaman atas penerapan SAP maka menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.


(36)

81

5.2 Saran

Setelah memperoleh simpulan pada bagian ini penulis mencoba mengajukan beberapa saran, yaitu :

1. SDM perlu meningkatkan pemahamannya terhadap SAP agar semakin memahami dalam menerapkannya.

2. Untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dengan penelitian sejenis, sebaiknya menambah variabel faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Selain itu bagi peneliti selanjutnya juga dapat menambah jumlah sampel penelitian dan pada lokasi yang berbeda.


(37)

Ambar T Sulistiyani. (2011). Memahami Good Governance dalam Perspektif SDM. Yogyakarta: Gava Media

Arfan Ikhsan. (2008). Metodologi Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hongjiang Xu, Jeretta H.N, G. Daryl Nord, Binshan Li. (2003). Key Issues of Accounting Information Quality Management: Australian Case Studies.

Vol. 103 Iss: 7, pp.461-470. Tersedia: http://www.emeraldinsight.com

Husein Umar. (2003). Metode Riset (Perilaku Konsumen Jasa). Jakarta : Ghalia Indonesia.

Husein Umar. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta : Rajawali Pers.

Jones, Rowan dan Maurice Pendeblury. (2000). Pubic Sector Accounting.

London: Prentice Hall

Kartika Berliani. (2008). ”Peranan Pemahaman Aparatur Atas Penerapan PP 24 tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Instansi Pemerintah Daerah (Penelitian pada DPKA Kab.Majalengka)”. Skripsi. Bandung:

Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran.

M. Iqbal Hasan. (2008). Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensi). Jakarta : Bumi Aksara.

Mardiasmo. (2000). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Andi Yogyakarta. Moh. Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyususn Tesis. Bandung : Alfabeta. Simanjuntak, Binsar H. (2010). “Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di

Sektor Pemerintahan Di Indonesia”. Kongres XI Ikatan Akuntansi Indonesia.Desember. Jakarta.


(38)

Sofyan Syafri Harahap. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Tim Keefe. (2009). Earning Quality: Undestanding Accounting Standards. Tersedia: http://www.investopedia.com

Toni Irwana. (2010). “Pengaruh Efektivitas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Penelitian Pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah Priangan Jawa Barat)”. Skripsi.

Bandung: Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

Triton Prawira Budi. (2006). Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta : Andi Offset Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Negara.

Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Warisno. (2009). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi’.

Tesis. Medan: Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

Weygandt, J.J., et al. (2005). Accounting Principles. New York: John Wiley & Sons.

Wolk, Harry I, Michael G. Tearny, James L. Dodd. (2001). Accounting Theory A Conceptual and Institutional Approach. Fifth Edition. South Western: Thomson Learning.

www.bpk.go.id [20 September 2011]

www.detikfinance.com [19 September 2011]


(1)

Eka Danofi Ramadhan, 2013

Pengaruh Pemahaman atas Penerapan SAP Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Penelitian pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Priangan Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(Sudjana, 2003:62) Dimana:

t = nilai t

b = koefisien regresi

Sb = galat baku/kekeliruan baku/deviasi baku distribusi rata-rata sampel yang menghasilkan koefisien regresi

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2 Kaidah keputusan: Jika thitung > ttabel berarti Ho ditolak artinya signifikan

Jika thitung ≤ ttabel berarti Ho diterima artinya tidak signifikan Untuk pengolahan dara penulis menggunakan software SPSS Statistic 20 for windows.

4. Uji F

Uji F statistik bertujuan untuk menguji keberartian regresi. Adapun untuk menguji keberartian regresi dapat dihitung dengan rumus:

|

(Riduwan, 2008:146) Dimana:

Fhitung = nilai F

| = Rata-rata jumlah kuadrat regresi

= Rata-rata jumlah kuadrat residu

Kaidah keputusan: Ho : regresi tidak berarti Ha : regresi berarti


(2)

48

Eka Danofi Ramadhan, 2013

Pengaruh Pemahaman atas Penerapan SAP Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Penelitian pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Priangan Timur)

Apabila Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima artinya regresi tidak berarti dan Fhitung >

Ftabel maka Ho ditolak artinya regresi berarti. Seperti halnya pengolahan data,

penulis menggunakan software SPSS Statistic 20 for windows untuk mengetahui keberartian regresi.


(3)

Eka Danofi Ramadhan, 2013

Pengaruh Pemahaman atas Penerapan SAP Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Penelitian pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Priangan Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada pegawai di bagian keuangan dan pegawai di bagian verifikasi dan akuntansi KPPN wilayah Priangan Timur mengenai pengaruh pemahaman atas penerapan SAP terhadap kualitas laporan keuangan dapat disimpulkan bahwa:

1. Sebagian besar pegawai bagian keuangan di KPPN wilayah Priangan Timur telah memahami dengan baik penerapan SAP. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rentang pengklasifikasian Pemahaman atas penerapan SAP pada bagian keuangan di KPPN wilayah Priangan Timur yang berkategori baik.

2. Kualitas laporan keuangan pada KPPN di wilayah Priangan timur berada pada kategori sangat baik. Hal tersebut karena KPPN di wilayah Priangan Timur selalu menyajikan laporan keuangan berdasarkan kriteria relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.

3. Pemahaman atas penerapan SAP berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Artinya semakin baik pemahaman atas penerapan SAP maka menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.


(4)

81

Eka Danofi Ramadhan, 2013

Pengaruh Pemahaman atas Penerapan SAP Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Penelitian pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Priangan Timur)

5.2 Saran

Setelah memperoleh simpulan pada bagian ini penulis mencoba mengajukan beberapa saran, yaitu :

1. SDM perlu meningkatkan pemahamannya terhadap SAP agar semakin memahami dalam menerapkannya.

2. Untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dengan penelitian sejenis, sebaiknya menambah variabel faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Selain itu bagi peneliti selanjutnya juga dapat menambah jumlah sampel penelitian dan pada lokasi yang berbeda.


(5)

Eka Danofi Ramadhan, 2013

Pengaruh Pemahaman atas Penerapan SAP Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Penelitian pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Priangan Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Ambar T Sulistiyani. (2011). Memahami Good Governance dalam Perspektif SDM. Yogyakarta: Gava Media

Arfan Ikhsan. (2008). Metodologi Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hongjiang Xu, Jeretta H.N, G. Daryl Nord, Binshan Li. (2003). Key Issues of Accounting Information Quality Management: Australian Case Studies. Vol. 103 Iss: 7, pp.461-470. Tersedia: http://www.emeraldinsight.com Husein Umar. (2003). Metode Riset (Perilaku Konsumen Jasa). Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Husein Umar. (2008). Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta : Rajawali Pers.

Jones, Rowan dan Maurice Pendeblury. (2000). Pubic Sector Accounting. London: Prentice Hall

Kartika Berliani. (2008). ”Peranan Pemahaman Aparatur Atas Penerapan PP 24 tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah Terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Instansi Pemerintah Daerah (Penelitian pada DPKA Kab.Majalengka)”. Skripsi. Bandung:

Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran.

M. Iqbal Hasan. (2008). Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensi). Jakarta : Bumi Aksara.

Mardiasmo. (2000). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Andi Yogyakarta. Moh. Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyususn Tesis. Bandung : Alfabeta. Simanjuntak, Binsar H. (2010). “Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di

Sektor Pemerintahan Di Indonesia”. Kongres XI Ikatan Akuntansi Indonesia.Desember. Jakarta.


(6)

Eka Danofi Ramadhan, 2013

Pengaruh Pemahaman atas Penerapan SAP Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Penelitian pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Priangan Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sofyan Syafri Harahap. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Tim Keefe. (2009). Earning Quality: Undestanding Accounting Standards. Tersedia: http://www.investopedia.com

Toni Irwana. (2010). “Pengaruh Efektivitas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Penelitian Pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah Priangan Jawa Barat)”. Skripsi. Bandung: Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

Triton Prawira Budi. (2006). Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta : Andi Offset Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Negara.

Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Warisno. (2009). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi’.

Tesis. Medan: Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

Weygandt, J.J., et al. (2005). Accounting Principles. New York: John Wiley & Sons.

Wolk, Harry I, Michael G. Tearny, James L. Dodd. (2001). Accounting Theory A

Conceptual and Institutional Approach. Fifth Edition. South Western:

Thomson Learning.

www.bpk.go.id [20 September 2011]

www.detikfinance.com [19 September 2011] www.kanwil-djpbjabar.net [9 Mei 2012]


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Good Governance terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur)

5 104 160

PENERAPAN KEDISIPLINAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SEMARANG

0 6 96

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 13 131

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG ipi165500

0 0 14

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 11

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 1

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 28

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 5

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 1

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 9