Pengembangan Model Pembelajaran Menulis dengan Pendekatan Whole Language di Sekolah Dasar.

(B. Pendidikan)
Pengembangan Model Pembelajaran Menulis dengan Pendekatan Whole Language di Sekolah
Dasar
Rukayah; Riyadi; Indrastuti, Yenny
Fakultas KIP UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersing, 2012
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menemukan prototype model pembelajaran menulis di SD dengan
pendekatan whole language yang sesuai dengan kebutuhan guru; (2) mendapatkan tanggapan/masukan
dari stakeholders terhadap prototype model pembelajaran menulis yang dikembangkan dengan
pendekatan whole language; dan (3) menemukan hasil pengembangan prototype menjadi model
pembelajaran menulis dengan pendekatan whole language. Penelitian ini termasuk penelitian dan
pengembangan (R & D) dengan tahap (1) studi pendahuluan/tahap eksplorasi untuk menganalisis
kebutuhan guru dan siswa mengenai pembelajaran menulis di Sekolah Dasar; (2) tahap pengembangan,
yaitu meliputi uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Klaten,
Kabupaten Karanganyar, dan Kota Surakarta yang terdiri dari 18 SD. Adapun subjek penelitian ini adalah
siswa dan guru kelas V SD. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, diskusi,
catatan lapangan, analisis dokumen, angket, dan tes. Analisis data dalam penelitian ini adalah (1) analisis
interaktif untuk menganalisis data-data kualitatif; dan (2) deskriptif kuantitatif untuk menganalisis hasil
tes.
Hasil dari studi pendahuluan ini adalah prototype model pembelajaran menulis dengan pendekatan
whole language di kelas V sekolah dasar, yang meliputi silabus, RPP, dan model penilaian menulis. Hasil
pengembangan model pada tahap uji coba terbatas adalah Thit = 5,416 > Ttab = 1,833, yang berarti

bahwa pembelajaran menulis dengan pendekatan whole language lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional. Begitu pula hasil uji coba lebih luas, bahwa hasil Thit = 3,579 > Ttab = 1,74
yang berarti pula bahwa pembelajaran menulis dengan pendekatan whole language lebih baik
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (yang berpusat pada guru).