Pengaruh Kesempatan Investasi, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan di Bursa Efek Indonesia: Pengujian Teori Pecking Order.

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Property, real estate, and building construction sector is one indicator of the resurrection of macro economic conditions of a country. The increase of development rapidly indicating that the economy began a significant improvement towards a better future. The competitiveness between property, real estate and building construction company must be supported by good decisions, ie to design appropriate capital structure. The aim of this research is to test the variables affecting the capital structure of public company in the property, real estate, and building construction. The population in this research is public company in the property, real estate, and building construction. Because of homogeneous population and the sum of population member exist, I use the simple random sampling as the sampling method. The variable that used on this research are investment opportunity, firm size, and profitability. In this research I treat the profitability as the moderating variable. This research uses polled data multiple regression analysis as analysis method. The result states that investment opportunity and profitability have

positively impact, whereas firm size doesn’t impact on capital structure. In addition

the profitability can moderate the impact of investment opportunity and firm size on capital structure.

Keywords: capital structure, pecking order theory, investment opportunity, firm size, and profitability.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan merupakan salah satu indikator bangkitnya kondisi makro ekonomi suatu negara. Pembangunan properti yang naik pesat menandakan adanya perbaikan ekonomi yang signifikan ke arah masa depan yang lebih baik. Daya saing perusahaan properti dan real estate harus didukung dengan keputusan keuangan yang tepat yaitu merancang struktur modal yang tepat. Penelitian ini bertujuan menguji variabel yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan properti, real estate, dan konstruksi bangunan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan properti, real estate, dan konstruksi bangunan. Dikarenakan populasi bersifat homogen dan jumlah populasi diketahui, saya menggunakan simple random sampling sebagai metode sampling. Variabel yang digunakan adalah kesempatan investasi, ukuran perusahaan dan profitabilitas. Saya memperlakukan profitabilitas sebagai variabel moderasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda data pooling. Hasil penelitian menyatakan kesempatan investasi dan profitabilitas berpengaruh positif, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada struktur modal. Adapun keberadaan variabel profitabilitas mampu memoderasi pengaruh kesempatan investasi dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal.

Kata kunci: struktur modal, pecking order theory, kesempatan investasi, ukuran perusahaan, profitabilitas.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PENELITIAN MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER ...iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ...v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRACT ...viii

ABSTRAK ...ix

DAFTAR ISI ...x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ...xiv

DAFTAR GRAFIK ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 11


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Pengertian Struktur Modal ... 12

2.1.2 Teori Struktur Modal ... 13

2.1.2.1 Teori Miller dan Modigliani ... 13

2.1.2.2 Pecking Order Theory ... 17

2.1.2.3 Trade off Model ... 21

2.1.2.4 Agency Theory ... 25

2.1.2.5 Teori Pengisyaratan ... 26

2.1.3 Variabel yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan struktur modal ... 28

2.2 Rerangka Teoritis ... 31

2.3 Kerangka Pemikiran ... 32

2.4 Riset Empiris ... 33

2.5 Pengembangan Hipotesis ... 39

2.6 Model Penelitian ... 43

BAB III METODE PENELITIAN... 44

3.1 Jenis Penelitian ... 44

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 44

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 48

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.5 Metode Analisis Data ... 50

3.6 Pengujian Asumsi Klasik Model Regresi ... 52

3.7 Pengujian Moderasi dengan Metode Likelihood Ratio ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1 Deskripsi Statistika ... 55


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.3 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Penelitian ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1 Simpulan ... 64

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 65

5.3 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 68


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Rerangka Teoritis ... 31 Gambar 2 Kerangka Pemikiran ... 32 Gambar 3 Model Penelitian ... 43


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Jumlah Emiten dan Penyebab Penurunan Rasio Utang

Terhadap Ekuitas ... 4

Tabel II Ketidakkonsistenan Hasil Penelitian Terdahulu Mengenai Variabel Pendeterminasi Terhadap Struktur Modal ... 8

Tabel III Daftar Nama dan Kode Perusahaan Yang Menjadi Kerangka Sampling ... 45

Tabel IV Daftar Nama dan Kode Perusahaan Sampel ... 47

Tabel V Definisi Operasional Variabel ... 48

Tabel VI Deskripsi Statistika ... 55

Tabel VII Hasil Uji Asumsi Klasik ... 56

Tabel VIII Hasil Estimasi Model Regresi Penentu Kebijakan Utang dengan Newey-West HAC Standard Errors & Covariance (lag truncation=4) ... 57


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik I Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Indonesia Periode

2007-2012 (dalam %) ... 2 Grafik II Tingkat DER Periode 2007-2011 (dalam jutaan rupiah) ... 3


(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Input Pengolahan Data Eviews 6.0 ... 72


(10)

Bab I Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan properti, real estate dan konstruksi bangunan merupakan sektor potensial bagi pembangunan nasional karena mampu mendatangkan penerimaan pemerintah baik pusat maupun daerah. Menurut Sumantri (2011), sektor properti real estate dan konstruksi bangunan mampu memberikan dampak berganda (multiplier effect) pada peningkatan kesejahteraan, baik secara langsung (melalui penciptaan lapangan pekerjaan) maupun tidak langsung (melalui kontribusinya terhadap PDB nasional).

Menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2007, sektor Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan, Konstruksi dan Jasa Perusahaan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 6.652.071 jiwa atau 6,66%, tahun 2008 meningkat menjadi 6.898.950 jiwa atau 6,73%, dan tahun 2009 mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 6.973.413 jiwa atau 6,65%, tahun 2010 meningkat menjadi 7.332.383 jiwa atau 6,78% dan tahun 2011 sebesar 8.973.173 jiwa atau 8,18% dari total angkatan kerja yang ada di Indonesia. Sementara sumbangan sektor Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan, Konstruksi dan Jasa Perusahaan terhadap PDB nasional pada tahun 2007 sebesar 10,51%, tahun 2008 sebesar 12,46%, tahun 2009 sebesar 12,49%, 2010 sebesar 12,86% dan 2011 sebesar 12,75%. Hal ini menandakan bahwa investasi di sektor ini memberikan peranan penting dalam perekonomian nasional.


(11)

Bab I Pendahuluan

2 Universitas Kristen Maranatha Grafik I Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dan

Inflasi Indonesia Periode 2007-2012 (dalam %) Sumber: Bappenas (2012) dan BPS (2012)

Grafik I menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan dan tingkat inflasi dari tahun 2007 hingga 2012 cenderung tidak stabil. Ketidakstabilan ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk terus meningkatkan produktifitas kerja agar mampu bertahan dari kebangkrutan.

Kebangkrutan dapat dihindari ketika perusahaan mampu meningkatkan kinerja nya yang dapat dilihat dari peningkatan laba. Kenyataannya ketika pertumbuhan ekonomi meningkat, maka akan diiringi oleh peningkatan jumlah penduduk sehingga permintaan akan sandang, pangan dan papan akan meningkat. Dilihat dari sisi papan, maka penduduk membutuhkan tempat tinggal baik berupa rumah, apartemen dan lainnya. Oleh karenanya, perusahaan berusaha memenuhi permintaan di pasar dengan menyediakan penawaran berupa tempat hunian dengan merancang pembangunan properti, real estate, dan konstruksi bangunan untuk memenuhi kebutuhan di masa akan datang.

6.3 6

4.6

6.2 6.5 6.2

6.59

11.06

2.78

6.96

3.79 4.3

2007 2008 2009 2010 2011 2012


(12)

Bab I Pendahuluan

3 Universitas Kristen Maranatha Agar mampu memenuhi permintaan pasar, perusahaan akan berusaha mengembangkan usahanya yaitu dengan melakukan ekspansi. Ekspansi membutuhkan dana yang besar sehingga perusahaan hanya memiliki dua pilihan yaitu menggunakan dana internal berupa laba ditahan atau menggunakan dana eksternal berupa utang, obligasi dan penerbitan saham untuk akumulasi dananya (Wijaya & Hadianto, 2008). Oleh karenanya keputusan struktur modal dirancang sebaik-baiknya agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Keputusan struktur modal perusahaan sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan dapat dilihat pada Grafik II yang menunjukkan tingkat debt to equity ratio dari periode tahun 2007 – 2011. Besar kecilnya rasio menunjukkan besarnya perbandingan total utang terhadap total ekuitas perusahaan. Semakin besar rasio menandakan semakin besar penggunaan utang dibandingkan ekuitas yang dimiliki dan sebaliknya.

Grafik II Tingkat DER Periode 2007-2011 (dalam jutaan rupiah) Sumber: Pengolahan Data ICMD

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6

Tingkat Debt To Equity Ratio

2007 2008 2009 2010 2011


(13)

Bab I Pendahuluan

4 Universitas Kristen Maranatha Tampak pada Grafik II bahwa terjadi penurunan rasio dari tahun ke tahun. Penurunan rasio ini memiliki tendensi negatif. Kemungkinan penyebab penurunan rasio ini bisa dikarenakan oleh beberapa hal seperti restrukturisasi struktur modal, menerbitkan saham baru, melakukan merger / akuisisi perusahaan, dan terjadinya peningkatan profitabilitas sehingga perusahaan memiliki cadangan laba ditahan yang mencukupi dan mampu membiayai aktivitas operasional perusahaan tanpa melakukan pinjaman (Brealey & Myers, 2003:513).

Tabel I Jumlah Emiten dan Penyebab Penurunan Rasio Utang Terhadap Ekuitas Penyebab Perubahan Penurunan Rasio Utang

terhadap Ekuitas 2007 2008 2009 2010 2011

Penambahan Modal Disetor 11 11 6 13 13

Menerbitkan tambahan saham baru (right issue) 5 5 1 2 4

Melakukan merger / akuisisi perusahaan 10 9 6 10 9

Terjadinya peningkatan profitabilitas 22 16 27 38 26

Total Emiten 48 49 47 47 50

Sumber: Annual report perusahaan properti, real estate, dan konstruksi bangunan tahun 2009-2011 (Data ICMD).

Fakta menunjukkan bahwa terdapat kegiatan restrukturisasi struktur modal dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 dengan berbagai macam jenis kegiatan. Terlihat pada Tabel I, penyebab yang paling mendominasi terjadinya penurunan rasio utang terhadap ekuitas yaitu terjadinya peningkatan profitabilitas. Penyebab kedua, yaitu penambahan modal disetor sebagai akun yang meningkatkan total ekuitas perusahaan. Penyebab ketiga adalah adanya perusahaan yang melakukan merger/akuisisi. Menurut Sartono (2001:373), merger dapat meningkatkan economies of scale yaitu menciptakan skala operasi dengan biaya rata-rata terendah. Skala ekonomis yang dimaksud bukan sekedar proses produksi saja melainkan dalam bidang keuangan, pemasaran, personalia


(14)

Bab I Pendahuluan

5 Universitas Kristen Maranatha dan bidang administrasi. Penyebab keempat, right issue secara umum ditujukan untuk memperkuat permodalan suatu perusahaan. Dana yang dihasilkan dari adanya right issue dapat digunakan untuk berbagai tujuan, misalnya melakukan ekspansi usaha, melunasi pembayaran hutang, atau akuisisi internal. Beberapa emiten melakukan right issue untuk memperkuat struktur modal dan meningkatkan rasio kecukupan modal (Wianti, 2009).

Pinjaman yang diperoleh perusahaan didasari oleh pertimbangan kreditur yaitu kemampuan perusahaan dalam melunasi utang serta bunganya pada saat jatuh tempo. Agar memperoleh kepercayaan tersebut, perusahaan berusaha memenuhi tujuan pendirian perusahaan yang ditinjau dari sisi keuangan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham yang diterjemahkan sebagai maksimumkan harga saham (Sartono, 2001). Tujuan ini harus dicapai secara bersama-sama baik oleh pengelola maupun karyawan, yang mana dengan memaksimalkan harga saham maka dapat dikatakan sama dengan memaksimalkan kekayaan pemegang saham, tujuan perusahaan lainnya yang penting untuk dicapai adalah mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan (Daily, 1994; Pfeffer & Salancik, 1978).

Perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan baik karena sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan merupakan salah satu yang akan menghasilkan biaya modal yang rendah dan dapat memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan (Nugroho, 2006). Oleh karenanya, keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam kaitannya dengan pengelolaan operasional perusahaan adalah keputusan atas struktur modal (capital structure), dimana keputusan atas struktur modal akan mempengaruhi keuntungan


(15)

Bab I Pendahuluan

6 Universitas Kristen Maranatha perusahaan karena berkaitan dengan biaya modal yang harus ditanggung oleh perusahaan (Utami, 2009). Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya struktur modal optimal, yaitu struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan (value of the firm) dan meminimalkan biaya modal (cost of capital) (Purnamasari, Kurniawan, & Silvi, 2009). Keputusan – keputusan yang biasanya diambil berkaitan dengan struktur modal antara lain yaitu keputusan yang berkaitan dengan sumber dana internal, besaran dan komposisi utang, saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan.

Perusahaan yang sedang berkembang biasanya membutuhkan pendanaan yang lebih besar yang biasanya diperoleh dari debt (utang), laba ditahan, maupun equity (aset) (Nugroho, 2006). Keputusan untuk memilih pendanaan perusahaan sering menjadi dilema bagi manajer keuangan. Keputusan struktur modal secara langsung berpengaruh terhadap besarnya risiko yang ditanggung pemegang saham beserta besarnya tingkat pengembalian atau biaya modal yang harus ditanggung oleh perusahaan (Riyanto, 1997 dalam Utami, 2009).

Penelitian ini akan menguji 3 (tiga) variabel independen yang mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan yaitu kesempatan investasi, ukuran perusahaan, dan profitabilitas. Kesempatan investasi digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dan membuat perbandingan dengan perusahaan pesaing yang mencerminkan posisi harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Apabila perusahaan berada pada posisi undervalued maka perusahaan berada pada posisi kesempatan bertumbuh yang baik, dan permintaan terhadap dana pun akan meningkat, apabila permintaan tersebut melebihi


(16)

Bab I Pendahuluan

7 Universitas Kristen Maranatha dana internal maka perusahaan akan menggunakan dana eksternal khususnya hutang untuk mengoptimalkan kondisi kesempatan bertumbuh perusahaan, karena pada posisi undervalued perusahaan dihadapkan pada masalah asimetrik informasi yang tinggi dan tidak mungkin untuk menerbitkan saham. Hal ini merupakan gambaran yang esensial bagi investor yang potensial dan analis karena menyediakan cara yang sederhana dalam menilai apakah suatu perusahaan under atau overvalue. Semakin rendah price to book ratio hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kesempatan bertumbuh yang baik, kondisi ini sesuai dengan hipotesis dari pecking order (Göknur Umutlu, 2008 dalam Arief, 2011).

Selain kesempatan investasi, struktur modal juga dipengaruhi oleh ukuran perusahaan dan profitabilitas. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan bisa menjadi ukuran mengenai kemungkinan terjadinya kegagalan perusahaan dalam mengembalikan utang (Wijayati, 2012). Hal ini dikarenakan perusahaan yang lebih besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil. Ketika perusahaan memiliki proporsi aset berwujud yang lebih besar, penilaian asetnya menjadi lebih mudah sehingga permasalahan asimetri informasi menjadi lebih rendah. Dengan demikian ukuran perusahaan akan mempengaruhi strukur modal suatu perusahaan.

Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan (Hanafi, 2004:374) dalam (Hadianto & Tayana, 2010). Tanpa adanya laba, perusahaan tidak mungkin mendapatkan modal dari pihak eksternal (Gitman, 2006:61). Laba ini juga merupakan salah satu motif ekonomi perusahaan. Motif ekonomi


(17)

Bab I Pendahuluan

8 Universitas Kristen Maranatha merupakan keinginan atau hasrat yang dimiliki perusahaan untuk dapat eksis dan membuatnya menjadi lebih makmur dan menghindari kerugian yang besar (Advent, 2008).

Berdasarkan paparan di atas, setidaknya terdapat 3 (tiga) variabel yang mempengaruhi struktur berdasarkan pecking order theory. Pecking order theory memprediksikan kesempatan investasi berpengaruh negatif terhadap struktur modal, ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal, dan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Beberapa penelitian terdahulu yang terangkum dalam Tabel II memperlihatkan hasil uji mengenai keterkaitan antara ketiga variabel tersebut dengan struktur modal. Hasil penelitian mereka ada yang menunjukkan konsisten terhadap arah teori pecking order, ada juga yang tidak konsisten.

Tabel II Ketidakkonsistenan Hasil Penelitian Terdahulu Mengenai Variabel Pendeterminasi Terhadap Struktur Modal

Peneliti Kesempatan

Investasi

Ukuran Perusahaan

Profitabilitas Wijaya & Hadianto (2008) N.A. Tidak berpengaruh Positif

Utami (2009) N.A. Tidak berpengaruh Positif

Joni & Lina (2010) N.A. Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Wijayati & Janie (2012) N.A. Positif Tidak berpengaruh Winahyuningsih,

Sumekar, & Prasetyo (2010)

N.A. N.A. Positif

Seftianne & Handayani (2011)

Negatif Positif Tidak berpengaruh

Nugroho (2006) Positif N.A. Negatif

Hadianto & Tayana (2010) N.A. N.A. Positif

Arief (2011) Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Negatif Pithaloka (2009) Tidak berpengaruh Positif N.A. Keterangan : n.a. = not available = variabel tidak diteliti


(18)

Bab I Pendahuluan

9 Universitas Kristen Maranatha Dalam konteks pengaruh kesempatan investasi terhadap struktur modal, hasil penelitian Seftianne & Handayani (2011) mengkonfirmasi pecking order theory. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kesempatan investasi berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Namun, ada juga hasil penelitian yang tidak mengkonfirmasi teori ini, seperti Nugroho (2006) yang menyatakan struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal maupun hasil penelitian Arief (2011) dan Pithaloka (2009) yang menyatakan tidak terdapat pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal.

Dalam konteks pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal, hasil penelitian Seftianne & Handayani (2011), Pithaloka (2009) maupun Wijayati & Janie (2012) mengkonfirmasi pecking order theory. Ketiga hasil penelitian ini menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Namun, ada juga hasil penelitian yang tidak mengkonfirmasi teori ini, seperti Wijaya & Hadianto (2008), Utami (2009), Joni & Lina (2010), dan Arief (2011) yang menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Dalam konteks pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal, hasil penelitian Nugroho (2006) mengkonfirmasi pecking order theory. Dalam penelitiannya, Nugroho menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Namun, ada juga hasil penelitian yang tidak mengkonfirmasi teori ini, seperti Wijaya & Hadianto (2008), Utami (2009), Winahyuningsih, Sumekar, & Prasetyo (2010), dan Hadianto & Tayana (2010) yang menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal maupun hasil penelitian Joni & Lina (2010), Wijayati & Janie (2012), dan


(19)

Bab I Pendahuluan

10 Universitas Kristen Maranatha Seftianne & Handayani (2011) menyatakan tidak terdapat pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal.

Berdasarkan ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh kesempatan investasi, ukuran perusahaan, dan profitabilitas, maka hal inilah yang memotivasi dilakukannya penelitian mengenai pengaruh kesempatan investasi, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan properti, real estate, dan konstruksi bangunan (PRE & KB) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan periode tahun 2009-2011 sebagai periode analisisnya.

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian lain yaitu menggunakan variabel moderasi yaitu profitabilitas (ROA). Diharapkan dengan menambahkan variabel moderasi, maka dapat meningkatkan besarnya pengaruh antara variabel dependen terhadap independen secara kondisional.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh kesempatan investasi, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap struktur modal?

2. Bagaimana pengaruh profitabilitas sebagai moderasi terhadap kesempatan investasi, dan ukuran perusahaan?


(20)

Bab I Pendahuluan

11 Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kesempatan investasi, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap struktur modal.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas sebagai moderasi terhadap kesempatan investasi, dan ukuran perusahaan

1.4 Kegunaan Penelitian

Setelah mengetahui tujuan dari penelitian, maka diharapkan penelitian ini akan memiliki dua kegunaan, yaitu:

1. Manfaat teroritis:

- Mengkonfirmasi teori struktur modal, terutama teori pecking order. Dalam konteks penelitian ini, teori pecking order sebagai dasar penentuan hubungan logis antara kesempatan investasi, ukuran perusahaan, profitabilitas dengan struktur modal.

- Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang memiliki topik sejenis dan berkaitan dengan penelitian ini.

2. Manfaat praktis:

Manajer. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan informasi bagi manajer dengan melihat variabel penentu struktur modal dalam menentukan pemilihan struktur modal perusahaan.


(21)

Bab V Simpulan dan Saran

64 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap sampel emiten sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan selama periode 2007-2011, maka terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan.

1. Kesempatan investasi berpengaruh positif terhadap struktur modal. Hasil ini serupa dengan penelitian Nugroho (2006) dan Nasruddin (2004).

2. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil ini serupa dengan penelitian Wijaya & Hadianto (2008), Arief (2011), Utami (2009), dan Joni & Lina (2010).

3. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal. Hasil ini serupa dengan penelitian Wijaya dan Hadianto (2008), Utami (2009), Winahyuningsih, Sumekar, & Prasetyo (2010), dan Hadianto & Tayana (2010).

4. Kesempatan investasi berpengaruh positif terhadap struktur modal ketika profitabilitas menurun.

5. Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal ketika profitabilitas menurun.

6. Keberadaan variabel profitabilitas mampu memoderasi pengaruh kesempatan investasi dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal emiten sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan.


(22)

Bab V Simpulan dan Saran

65 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel independen, sedangkan dalam teori-teori yang terkait dengan struktur modal adalah banyak dan kompleks, sehingga 3 variabel yang digunakan dalam penelitian ini masih belum mencakup semua faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Selain itu, penelitian ini hanya menggunakan data pada rentang waktu 5 tahun, yaitu dari tahun 2007 sampai dengan 2011, sehingga belum mampu mewakili seluruh populasi pada tahun berbeda.

5.3 Saran

Saran penelitian ini ditujukan bagi pihak emiten maupun pihak akademisi. Saran untuk pihak emiten yaitu sebagai berikut.

1. Mengingat ROA memiliki kontribusi besar dalam mempengaruhi struktur modal, perusahaan sebaiknya meningkatkan total laba dari aktiva yang dipergunakan. Hal tersebut menggambarkan tingkat efisiensi (rasio) penggunaan aset perusahaan. Langkah yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan pendapatan melalui penjualan serta berusaha meminimalisasi total beban. Banyak cara meningkatkan penjualan perusahaan seperti menayangkan ilkan di media cetak, media online (internet), dan televisi, memberikan kredit dengan bunga yang menarik dan cicilan yang berjangka waktu lama (katakanlah 20 tahun). Selain itu, pemasaran dapat ditingkatkan pada tingkat internasional, yaitu dengan membuat gedung tempat tinggal (mansion mewah) yang diperuntukan oleh warga negara asing yang hendak menetap di Indonesia. Strategi bisnis juga


(23)

Bab V Simpulan dan Saran

66 Universitas Kristen Maranatha diperlukan untuk menciptakan nilai pelanggan yang berfokus pada pelanggan (customer centris). Fokus pada pelanggan dapat dilakukan dengan memenuhi permintaan konsumen, seperti:

a. Penerapan konsep go green pada perumahan,

b. Perumahan yang menyediakan jalur akses yang strategis,

c. Perumahan dengan daur ulang sampah dan saluran air yang mudah

Dengan fokus pada pemenuhan keinginan pelanggan dan mampu memberi nilai tambah merupakan hal yang sangat penting, artinya kelanjutan dari proses bisnis (sustainbility) secara tidak langsung akan memepengaruhi naik turunya profit perusahaan. Dengan adanya laba yang memadai, pemberi pinjaman dapat diyakinkan bahwa perusahaan dapat membayar bunga dan pokok secara teratur. 2. Selain meningkatkan ROA, perusahaan juga sebaiknya meningkatkan

kesempatan investasi dengan cara menyampaikan informasi yang benar ke pasar mengenai prospek perusahaan. Sebisa mungkin informasi diberikan secara akurat dan terkini (update) sehingga setiap perkembangan prospek perusahaan dapat dipantau secara terus-menerus oleh pasar. Dari informasi tersebut dapat memberikan pertimbangan investasi bagi pasar. Selain itu perusahaan sebaik mungkin mempertimbangkan cara penggunaan struktur modal. Ketika perusahaan masih memiliki laba ditahan, sebaiknya menghindari penerbitan saham karena penerbitan saham akan memberikan sinyal negatif bagi para investor yang menganggap perusahaan berada pada posisi undervalue. Begitupula dengan keputusan penggunaan utang, perusahaan dengan prospek


(24)

Bab V Simpulan dan Saran

67 Universitas Kristen Maranatha baik akan melakukan pinjaman yang akan membuktikan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban beserta bunga tepat pada waktunya. Tindakan tersebut meningkatkan citra perusahaan karena hanya dapat dilakukan oleh perusahaan berprospek baik.

Adapun saran yang ditujukan bagi pihak akademisi/peneliti selanjutnya yaitu sebagai berikut.

1. Peneliti selanjutnya dapat mengubah periode analisis waktu dari tahunan menjadi kuartalan untuk mendapatkan hasil yang lebih mewakili karakteristik sampel.

2. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lain yang mempengaruhi struktur modal perusahaan seperti risiko bisnis, risiko sistematik, operating leverage, struktur kepemilikan, dan kondisi pasar.


(25)

68 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto., & Wibowo, B. 2007. Pengujian Teori Pecking Order pada Perusahaan-Perusahaan Non Keuangan LQ45 Periode 2001-2005. Usahawan, 12(36): 43-53. Arief, B. 2011. Analisis Pengujian Teori Pecking Order Melalui Keterkaitan

Profitabilitas, Sturktur Aset, Ukuran Perusahaan Dan Kesempatan Bertumbuh Terhadap Financial Leverage Periode 2006-2009 (Studi Kasus Pada Emiten Syariah Di JII). Skripsi S1, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. PT Bhineka Cipta Djaja, Jakarta.

Badan Pusat Statistik (2012), Total angkatan kerja menurut jenis kegiatan diakses dari http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=0 6&notab=1) pada tanggal 28 November 2013.

Badan Pusat Statistik (2012) Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha diakses dari http://www.bps.go.id/pdb.php pada tanggal 28 November 2013.

Badan Pusat Statistik (2012) Tingkat Inflasi Indonesia diakses dari http://www.bps.go.id/aboutus.php?inflasi=1 pada tanggal 28 November 2013. Bappenas (2012, 28 November), Tingkat Pertumbuhan Indonesia diakses dari

http://www.bappenas.go.id/files/6613/7890/Buku_Datin_Kinerja_Pembanguna n_2004 2012.pdf pada tanggal 28 November 2013.

Brealey, R.A., & S.C. Myers. 2003. Principle of Corporate Finance. Seventh Edition, McGraw-Hill, New York.

Brigham, E.F. 1983. Fundamentals of Financial Management. Third Edition. Holt-Saunders, Japan.

Brigham, E.F., & Houston, J.F. 2001. Manajemen Keuangan. Penerbit Erlangga, Jakarta. Cooper, D.R. & Schindler, P.S. 2003. Business Research Methods. 8th ed., Newyork:

McGraw-Hill Irwin.

Daily, C.M. 1994. Bankruptcy In Strategic Studies: Past And Promise. Journal of Management, 20 (2): 263-295.

Djabid, A.W. 2009. Kebijakan Dividen dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kebijakan Utang: Sebuah Perspektif Agency Theory. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 13(2): 249-259.

Eriotis, N. 2007. How Firm Characteristics Affect Capital Structure: An Empirical Study, Managerial Finance, 33(5): 321- 331.

Fama, E.F., & French, K.R. 2002. Testing Trade-Off and Pecking Order Predictions about Dividends and Debt. The Review of Financial Studies, 15(1): 1-33.


(26)

69 Universitas Kristen Maranatha Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, D. 2003. Basic Econometric. Fourth Edition, McGraw Hill, New York.

Hadianto, B., & Tayana, C. 2010. Pengaruh Risiko Sistematik, Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Jenis Perusahaan Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Pertambangan: Pengujian Hipotesis Static - Trade Off. Jurnal Akuntasi, 2(1): 15-39.

Hartono, 2004. Pengaruh Profitabilitas, Kesempatan Investasi, dan Defisit Arus Kas Terhadap Kebijakan Pendanaan Perusahaan: Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di BEJ.Perspektif 9(2): 171-180.

Hartono, J. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE, Yogyakarta.

Husnan, S. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang). Edisi Keempat, Yogyakarta.

Joni, & Lina. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 12(2): 81-96.

Kodrat, D.S. 2006. Peranan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas. Eksekutif, 6(1):143-154.

Megginson, W.L. 2001. Corporate Finance Theory. Addison-Wesley Educational Publisher Inc, United States.

Myers, S. 1984. The Capital Structure Puzle, Journal of Finance, 39 July.

Myers, S.C. 1977. Determinants of Corporate Borrowing. Journal of Financial Economics, 5: 147-175.

Myers, S.C., & Maljuf, N.S.1984. Corporate Financing and Investment Decision When Firm Have Information, Investor Do Not Have. Journal of Financing Economics, 13: 187-221.

Nachrowi, N.D., & Usman, H. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Nasruddin. 2004. Faktor-Faktor yang Menentukan Keputusan Struktur Modal: Studi Empirik pada Perusahaan Industri Farmasi di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Investasi, 5(1): 47-62.

Nilmawati. 2009. Analisis Debt Financing Pada Perusahaan Internasional dan Perusahaan Domestik Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 13(1):38-51.

Nugroho, A.S. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Properti Yang Go-Public Di Bursa Efek Jakarta Untuk Periode


(27)

70 Universitas Kristen Maranatha Tahun 1994-2004, Tesis S2 Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang.

Nuringsih, K. 2010. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Utang dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kepemilikan Manajerial Dan Pengaruhnya Terhadap Risiko. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 12(1): 17-28.

Pithaloka, N.D. 2009. Pengaruh Faktor-Faktor Intern Perusahaan Terhadap Kebijakan Utang: Dengan Pendekatan Pecking Order Theory. Skripsi S1 Program Studi Manajemen Universitas Lampung, Bandarlampung.

Purnamasari, L., Kurniawati, S.L., & Silvi, M. 2009. Interdependensi Antara Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Keputusan Dividen. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 13(1): 106-119.

Putri, D.U.K. 2011. Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas (ROA) Terhadap Struktur Modal Pada PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Skripsi S1 Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Rajan, R.G., & Zingales, L. 1995. What Do We Know About Capital Structure? Some

Evidence from International Data. The Journal of Finance, L(5): 1421-1460. Ruslim, H. 2009. Pengujian Struktur Modal (Teori Pecking Order): Analisis Empiris

Terhadap Saham Di LQ-45. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 11 (3):. 209-221. Sartono, A. 2001. Manajemen Keuangan: Teori Dan Aplikasi. Edisi keempat, BPFE,

Yogyakarta.

Seftianne. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 13 (1): 39-56.

Siregar, B. 2005. Hubungan Antara Dividen, Leverage Keuangan, dan Investasi. Jurnal Akuntansi & Manajemen, 16(3):219-230.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

Sumantri, I. 2011. Factoring Dalam Pembelian Properti Dengan Sistem Pre Project Selling. Tesis S2 Program Magister Kenotariatan, Universitas Indonesia, Depok. Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., & Kurniawan, A. 2013. Aplikasi

SPSS Untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0. Alfabeta, Bandung.

Titman, S., & Wessels, R. 1998. The Determinants of Capital Structure Choice, Journal of Finance : 35-41.

Utami, E.S. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur. Fenomena, 7(1) : 39-47.

Wahidawati. 2001. Pengaruh kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan : Sebuah perspektif Agency Theory. Simposium Nasional Akuntansi IV.


(28)

71 Universitas Kristen Maranatha Wianti, E. 2009. Right Issue (Penawaran Umum Terbatas) Sebagai Sumber Pendanaan

Bagi Perusahaan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Tesis Program Magister Kenotariatan, Universitas Indonesia, Depok.

Widarjono, A. 2009. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Ekonisia, Yogyakarta. Wijaya, M.S.V., & Hadianto, B. 2008. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran, Likuiditas,

Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Ritel Di Bursa Efek Indonesia : Sebuah Pengujian Hipotesis Pecking Order. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 7(1): 71-84.

Wijayati, P., & Janie, D.N.A. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2010. Juraksi, 1(1): 29-42.

Winahyuningsih, P., Sumekar, K., & Prasetyo, H. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di

Bursa Efek Indonesia, Artikel diakses lewat

http://eprints.umk.ac.id/166/1/ANALISIS_FAKTOR-FAKTOR_YANG_ MEMPENGARUHI _ STRUKTUR_MODAL.pdf pada tanggal 9 Juli 2013.


(1)

Bab V Simpulan dan Saran

66 Universitas Kristen Maranatha

diperlukan untuk menciptakan nilai pelanggan yang berfokus pada pelanggan (customer centris). Fokus pada pelanggan dapat dilakukan dengan memenuhi permintaan konsumen, seperti:

a. Penerapan konsep go green pada perumahan,

b. Perumahan yang menyediakan jalur akses yang strategis,

c. Perumahan dengan daur ulang sampah dan saluran air yang mudah

Dengan fokus pada pemenuhan keinginan pelanggan dan mampu memberi nilai tambah merupakan hal yang sangat penting, artinya kelanjutan dari proses bisnis (sustainbility) secara tidak langsung akan memepengaruhi naik turunya profit perusahaan. Dengan adanya laba yang memadai, pemberi pinjaman dapat diyakinkan bahwa perusahaan dapat membayar bunga dan pokok secara teratur. 2. Selain meningkatkan ROA, perusahaan juga sebaiknya meningkatkan

kesempatan investasi dengan cara menyampaikan informasi yang benar ke pasar mengenai prospek perusahaan. Sebisa mungkin informasi diberikan secara akurat dan terkini (update) sehingga setiap perkembangan prospek perusahaan dapat dipantau secara terus-menerus oleh pasar. Dari informasi tersebut dapat memberikan pertimbangan investasi bagi pasar. Selain itu perusahaan sebaik mungkin mempertimbangkan cara penggunaan struktur modal. Ketika perusahaan masih memiliki laba ditahan, sebaiknya menghindari penerbitan saham karena penerbitan saham akan memberikan sinyal negatif bagi para investor yang menganggap perusahaan berada pada posisi undervalue. Begitupula dengan keputusan penggunaan utang, perusahaan dengan prospek


(2)

Bab V Simpulan dan Saran

67 Universitas Kristen Maranatha

baik akan melakukan pinjaman yang akan membuktikan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban beserta bunga tepat pada waktunya. Tindakan tersebut meningkatkan citra perusahaan karena hanya dapat dilakukan oleh perusahaan berprospek baik.

Adapun saran yang ditujukan bagi pihak akademisi/peneliti selanjutnya yaitu sebagai berikut.

1. Peneliti selanjutnya dapat mengubah periode analisis waktu dari tahunan menjadi kuartalan untuk mendapatkan hasil yang lebih mewakili karakteristik sampel.

2. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lain yang mempengaruhi struktur modal perusahaan seperti risiko bisnis, risiko sistematik, operating leverage, struktur kepemilikan, dan kondisi pasar.


(3)

68 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto., & Wibowo, B. 2007. Pengujian Teori Pecking Order pada Perusahaan-Perusahaan Non Keuangan LQ45 Periode 2001-2005. Usahawan, 12(36): 43-53. Arief, B. 2011. Analisis Pengujian Teori Pecking Order Melalui Keterkaitan

Profitabilitas, Sturktur Aset, Ukuran Perusahaan Dan Kesempatan Bertumbuh Terhadap Financial Leverage Periode 2006-2009 (Studi Kasus Pada Emiten Syariah Di JII). Skripsi S1, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro, Semarang.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. PT Bhineka Cipta Djaja, Jakarta.

Badan Pusat Statistik (2012), Total angkatan kerja menurut jenis kegiatan diakses dari http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=0 6&notab=1) pada tanggal 28 November 2013.

Badan Pusat Statistik (2012) Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha diakses dari http://www.bps.go.id/pdb.php pada tanggal 28 November 2013.

Badan Pusat Statistik (2012) Tingkat Inflasi Indonesia diakses dari http://www.bps.go.id/aboutus.php?inflasi=1 pada tanggal 28 November 2013. Bappenas (2012, 28 November), Tingkat Pertumbuhan Indonesia diakses dari

http://www.bappenas.go.id/files/6613/7890/Buku_Datin_Kinerja_Pembanguna n_2004 2012.pdf pada tanggal 28 November 2013.

Brealey, R.A., & S.C. Myers. 2003. Principle of Corporate Finance. Seventh Edition, McGraw-Hill, New York.

Brigham, E.F. 1983. Fundamentals of Financial Management. Third Edition. Holt-Saunders, Japan.

Brigham, E.F., & Houston, J.F. 2001. Manajemen Keuangan. Penerbit Erlangga, Jakarta. Cooper, D.R. & Schindler, P.S. 2003. Business Research Methods. 8th ed., Newyork:

McGraw-Hill Irwin.

Daily, C.M. 1994. Bankruptcy In Strategic Studies: Past And Promise. Journal of

Management, 20 (2): 263-295.

Djabid, A.W. 2009. Kebijakan Dividen dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kebijakan Utang: Sebuah Perspektif Agency Theory. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 13(2): 249-259.

Eriotis, N. 2007. How Firm Characteristics Affect Capital Structure: An Empirical Study,

Managerial Finance, 33(5): 321- 331.

Fama, E.F., & French, K.R. 2002. Testing Trade-Off and Pecking Order Predictions about Dividends and Debt. The Review of Financial Studies, 15(1): 1-33.


(4)

69 Universitas Kristen Maranatha

Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, D. 2003. Basic Econometric. Fourth Edition, McGraw Hill, New York.

Hadianto, B., & Tayana, C. 2010. Pengaruh Risiko Sistematik, Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Jenis Perusahaan Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Pertambangan: Pengujian Hipotesis Static - Trade Off. Jurnal Akuntasi, 2(1): 15-39.

Hartono, 2004. Pengaruh Profitabilitas, Kesempatan Investasi, dan Defisit Arus Kas Terhadap Kebijakan Pendanaan Perusahaan: Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di BEJ.Perspektif 9(2): 171-180.

Hartono, J. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE, Yogyakarta.

Husnan, S. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka

Panjang). Edisi Keempat, Yogyakarta.

Joni, & Lina. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal. Jurnal Bisnis

dan Akuntansi, 12(2): 81-96.

Kodrat, D.S. 2006. Peranan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas. Eksekutif, 6(1):143-154.

Megginson, W.L. 2001. Corporate Finance Theory. Addison-Wesley Educational Publisher Inc, United States.

Myers, S. 1984. The Capital Structure Puzle, Journal of Finance, 39 July.

Myers, S.C. 1977. Determinants of Corporate Borrowing. Journal of Financial

Economics, 5: 147-175.

Myers, S.C., & Maljuf, N.S.1984. Corporate Financing and Investment Decision When Firm Have Information, Investor Do Not Have. Journal of Financing Economics, 13: 187-221.

Nachrowi, N.D., & Usman, H. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika

untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta.

Nasruddin. 2004. Faktor-Faktor yang Menentukan Keputusan Struktur Modal: Studi Empirik pada Perusahaan Industri Farmasi di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Akuntansi dan Investasi, 5(1): 47-62.

Nilmawati. 2009. Analisis Debt Financing Pada Perusahaan Internasional dan Perusahaan Domestik Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan

dan Perbankan, 13(1):38-51.

Nugroho, A.S. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal


(5)

70 Universitas Kristen Maranatha

Tahun 1994-2004, Tesis S2 Program Studi Magister Manajemen Universitas

Diponegoro, Semarang.

Nuringsih, K. 2010. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Utang dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kepemilikan Manajerial Dan Pengaruhnya Terhadap Risiko. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 12(1): 17-28.

Pithaloka, N.D. 2009. Pengaruh Faktor-Faktor Intern Perusahaan Terhadap Kebijakan

Utang: Dengan Pendekatan Pecking Order Theory. Skripsi S1 Program Studi

Manajemen Universitas Lampung, Bandarlampung.

Purnamasari, L., Kurniawati, S.L., & Silvi, M. 2009. Interdependensi Antara Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Keputusan Dividen. Jurnal Keuangan dan

Perbankan, 13(1): 106-119.

Putri, D.U.K. 2011. Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas (ROA) Terhadap

Struktur Modal Pada PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.

Skripsi S1 Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Rajan, R.G., & Zingales, L. 1995. What Do We Know About Capital Structure? Some

Evidence from International Data. The Journal of Finance, L(5): 1421-1460. Ruslim, H. 2009. Pengujian Struktur Modal (Teori Pecking Order): Analisis Empiris

Terhadap Saham Di LQ-45. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 11 (3):. 209-221. Sartono, A. 2001. Manajemen Keuangan: Teori Dan Aplikasi. Edisi keempat, BPFE,

Yogyakarta.

Seftianne. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 13 (1): 39-56.

Siregar, B. 2005. Hubungan Antara Dividen, Leverage Keuangan, dan Investasi. Jurnal

Akuntansi & Manajemen, 16(3):219-230.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

Sumantri, I. 2011. Factoring Dalam Pembelian Properti Dengan Sistem Pre Project

Selling. Tesis S2 Program Magister Kenotariatan, Universitas Indonesia, Depok.

Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., & Kurniawan, A. 2013. Aplikasi

SPSS Untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0. Alfabeta, Bandung.

Titman, S., & Wessels, R. 1998. The Determinants of Capital Structure Choice, Journal

of Finance : 35-41.

Utami, E.S. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur. Fenomena, 7(1) : 39-47.

Wahidawati. 2001. Pengaruh kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan : Sebuah perspektif Agency Theory. Simposium Nasional Akuntansi IV.


(6)

71 Universitas Kristen Maranatha

Wianti, E. 2009. Right Issue (Penawaran Umum Terbatas) Sebagai Sumber Pendanaan

Bagi Perusahaan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Tesis Program Magister Kenotariatan, Universitas Indonesia,

Depok.

Widarjono, A. 2009. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Ekonisia, Yogyakarta. Wijaya, M.S.V., & Hadianto, B. 2008. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran, Likuiditas,

Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Ritel Di Bursa Efek Indonesia : Sebuah Pengujian Hipotesis Pecking Order. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 7(1): 71-84.

Wijayati, P., & Janie, D.N.A. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2010. Juraksi, 1(1): 29-42.

Winahyuningsih, P., Sumekar, K., & Prasetyo, H. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di

Bursa Efek Indonesia, Artikel diakses lewat

http://eprints.umk.ac.id/166/1/ANALISIS_FAKTOR-FAKTOR_YANG_ MEMPENGARUHI _ STRUKTUR_MODAL.pdf pada tanggal 9 Juli 2013.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

1 6 82

Peranan Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Properti dan Real Estate yang Listing di Bursa Efek Indonesia.

0 0 6

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 11

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 10

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 16

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

Pengaruh profitabilitas, struktur aset, dan ukuran Perusahaan terhadap struktur modal pada industri properti dan real estate di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, RASIO PROFITABILITAS, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI (Studi pada Perusahaan Properti, Real Estate Dan Konstruksi Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pe

0 0 13

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PAJAK TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015-2016

0 2 27