ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE YANG DIUKUR MENGGUNAKAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM PADA SAAT SEBELUM DAN SESUDAH RIGHT ISSUE TAHUN 2010 – 2012 DI BEI.

(1)

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM PADA SAAT SEBELUM DAN SESUDAH RIGHT ISSUE TAHUN 2010 – 2012 DI BEI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Pada Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia

DisusunOleh: Binsar Parsaulian

0906956

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return dan Likuiditas Saham Pada Saat Sebelum dan Sesudah Right Issue Tahun 2010 –2012 di BEI” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara - cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2014 Penulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI UNTUK UJIAN SIDANG

SKRIPSI

ANALISIS TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM PADA SAAT SEBELUM DAN SESUDAH RIGHT ISSUE PADA

TAHUN 2010 – 2012 DI BEI Binsar

0906956

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

1. Pembimbing

Budhi Pamungkas G. SE., M.Sc NIP. 19820707 200912 1005

2. Ketua Program Studi

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA NIP. 19740307 200212 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(4)

Indikator Abnormal Return dan Likuiditas Saham Pada Saat Sebelum dan Sesudah Right Issue Tahun 2010 – 2012 di BEI. Di bawah bimbingan Budhi Pamungkas Gautama, S.E, M.Sc

Pasar modal telah menjadi instrumen perekonomian yang penting bagi sebuah perusahaan. Informasi yang beredar di pasar modal akan mempengaruhi harga saham yang ditawarkan pada publik dan berbagai isu lainnya yang dapat mempengaruhi minat investor di masa depan. Salah satu informasi yang ada di pasar modal adalah informasi mengenai right

issue. Right issue dilakukan karena dapat menambah jumlah saham yang beredar sekaligus

menghemat biaya emisi. Penambahan jumlah saham diharapkan dapat meningkatkan frekuensi perdagangan saham dengan kata lain dapat meningkatkan likuiditas saham.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran abnormal return dan likuiditas saham pada saat sebelum dan sesudah right issue. Serta mengetahui dampak right issue terhadap

abnormal return dan likuiditas saham pada saat sebelum dan sesudah right issue.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adlaah metode deskriptif dan metode verifikatif. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji beda Paired Sample T-Test. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BEI tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, meliputi tanggal pengumuman right issue, harga saham penutupan harian perusahaan yang melakukan right issue pada periode pengamatan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harian, jumlah saham yang diperdagangkan secara harian, dan jumlah saham yang beredar atau listed share. Sampel yang digunakan berjumlah 40 perusahaan yang melakukan pengumuman right issue selama tahun 2010 – 2012 dan terdaftar di BEI.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return pada saat sebelum dan sesudah right issue. Pada trading volume activity terdapat perbedaan yang signifikan dan negatif pada saat sebelum dan sesudah right issue.


(5)

Binsar, 0906956, the abnormal return and stock liquidity analysis before and after the right issue announcement from the enlisted companies in Bursa Efek Indonesia. under guidance of Budhi Pamungkas Gautama, S.E, M.Sc

Stock market has been an important economic tools for a company. The information in stock market will affect the stock value that sold to public and any other issues regarding the investor attention in the near future. One of the information that's been spreading around the stock market is right issue. Right issue can increase the amount of circulate stock and minimize emission cost. the increase of the amount of stock would also increase the stock trading frequency which in other words increase the stock liquidity.

This research objective is to describe the abnormal return and stock liquidity before and after the right issue and also find out it's affect towards abnormal return and stock liquidity.

This research employs the descriptive and verificative methods, where the hypothesis examination used in this research is paired sample t-test. This research is using the secondary data provided by BEI from 2010 to 2012, including the date of right issue announcement, the stock value of the company at the daily closing, daily IHSG, and listed share. The sample of this research is 40 companies that are announce their right issue from 2010-2012 and listed in BEI.

The result shows that there is no significancy from the abnormal return before and after the right issue announcement. There is a significancy and negative difference at the trading volume activity before and after the right issue announcement.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ABSTRAKSI ... ABSTRACT ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ………..…...

DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... BAB I: PENDAHULUAN ...

1.1Latar Belakang Penelitian ... 1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 1.2.1 Identifikasi Masalah ... 1.2.2 Rumusan Masalah ... 1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ... 1.3.1 Tujuan Penelitian ... 1.3.2 Kegunaan Penelitian ...

BAB II: LANDASAN TEORI ...

2.1 Kajian Pustaka ... 2.1.1 Pasar Modal ... 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal ... 2.1.1.2 Fungsi dan Manfaat Pasar Modal ... 2.1.1.3 Pasar yang Efisien ... 2.1.1.4 Alasan – alasan Pasar yang Efisien ... 2.1.1.5 Alasan – alasan Pasar yang Tidak Efisien ... 2.1.1.6 Sekuritas Pasar Modal ... 2.1.1.7 Corporate Action ... 2.1.2 Right Issue ... 2.1.2.1 Pengertian Right Issue ….... 2.1.2.2 Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Dengan Adanya Right Issue ...….. 2.1.2.3 Hal – Hal yang Berkaitan Dengan Right Issue ………... 2.1.3 Harga Saham ... 2.1.3.1 Pengertian Harga Saham ... 2.1.4 Return Saham dan Abnormal Return ... 2.1.5 Likuiditas Saham ... 2.1.5.1 Pengertian Likuiditas Saham ... 2.2 Dampak Right Issue Terhadap Abnormal Return dan Likuiditas Saham ... 2.3 Penelitian Terdahulu ... 2.4 Kerangka Pemikiran ... 2.5 Paradigma Penelitian ... 2.6 Hipotesis ...

i ii iii iv vii viii ix 1 1 11 11 12 13 13 13 15 15 15 15 16 18 19 20 20 22 23 23 26 26 28 28 30 33 33 35 37 39 42 42 43


(7)

BAB III: OBJEK DAN METODE PENELITIAN ...

3.1 Objek Penelitian ... 3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 3.2.1 Metode Penelitian ... 3.2.2 Desain Penelitian ... 3.3 Operasionalisasi Variabel ... 3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 3.4.1 Sumber Data ... 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 3.5 Populasi ... 3.6 Sampel ... 3.6.1 Teknik Pengambilan Sampel ... 3.7 Rancangan Analisis ...

3.7.1 Rancangan Uji Hipotesis ... 3.7.2 Penentuan Uji Statistik ...

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

4.1 Hasil Penelitian ... 4.1.1 Profil Perusahaan ... 4.1.2 Deskripsi Data Variabel yang Diteliti ... 4.1.2.1 Gambaran Daftar Perusahaan yang Melakukan Right Issue ... 4.1.2.2 Gambaran Abnormal Return ... 4.1.2.3 Gambaran Likuiditas Saham ... 4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 4.2.1 Statistik Deskriptif Abnormal Return ... 4.2.2 Statistik Deskriptif Likuiditas Saham ... 4.3 Uji Hipotesis ... 4.3.1 Uji Hipotesis Pertama ... 4.3.2 Uji Hipotesis Kedua ... 4.4 Pembahasan ... 4.4.1 Analisis Right Issue Terhadap Abnormal Return ... 4.4.2 Analisis Right Issue Terhadap Likuiditas Saham ...

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ...

5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN – LAMPIRAN ...

43 44 44 44 46 47 47 48 48 49 49 52 53 54 57 57 57 85 85 88 94 98 98 99 101 101 102 103 103 105 107 107 108 109 113


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Perusahaan yang Melakukan Right Issue di Indonesia ... Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu ………... Tabel 3.1 Operasionalisasi Varibel ... Tabel 3.2 Daftar Emiten yang Menjadi Sampel ... Tabel 4.1 Daftar Emiten yang Menjadi Sampel ... Tabel 4.2 Rata – rata Abnormal Return Perusahaan 10 Hari Sebelum dan 10 Hari Sesudah Right Issue ... Tabel 4.3 Rata – rata Trading Volume Activity Perusahaan 10 Hari Sebelum dan 10 Hari Sesudah Right Issue ... Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Abnormal Return ... Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Trading Volume Activity ... Tabel 4.6 Uji Paired T-Test Abnormal Return ... Tabel 4.7 Uji Paired T-Test Trading Volume Activity ...

3 38 46 50 85 90 95 98 99 101 102


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 41 Gambar 2.2 Paradigma ... 42 Gambar 3.1 Rumus T-test ... 55


(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pasar modal telah menjadi instrumen perekonomian yang penting bagi sebuah negara. Selain menjadi alternatif tempat untuk berinvestasi dan pembiayaan, pasar modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah negara. Para investor dapat memantau perusahaan – perusahaan tempat mereka berinvestasi di pasar modal, mengingat otoritas pasar modal yang telah memberlakukan prinsip transparansi sebagai syarat utama perusahaan – perusahaan yang akan listing di pasar modal.

Investasi di pasar modal merupakan alternatif yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Investasi di pasar modal merupakan investasi langsung dan investasi jangka panjang. Sekuritas yang diperjualbelikan di pasar modal adalah aktiva keuangan yang dapat berupa surat berharga yang berpendapatan tetap dan saham – saham. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi untuk menarik penjual dan pembeli. Pasar modal tersebut disebut likuid jika penjual dapat menjual dan membeli surat – surat berharga dengan cepat dan dikatakan efisien jika harga surat – surat berharga tersebut mencerminkan nilai perusahaan yang kuat.

Dalam dunia perdagangan ada banyak aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh para investor untuk memperoleh keuntungan. Faktor yang mempengaruhi


(11)

aktivitas perdagangan saham di pasar modalpun ada berbagai macam, salah satunya adalah informasi yang masuk ke dalam pasar tersebut. Kebutuhan yang paling mendasar bagi para investor dalam proses pengambilan keputusan adalah informasi. Pengambilan keputusan ini berkaitan dengan pemilihan portofolio investasi yang memiliki keuntungan yang tinggi dengan tingkat risiko rendah. Informasi memiliki fungsi untuk mengurangi ketidakpastian yang terjadi, sehingga keputusan yang diambil diharapkan dapat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Informasi yang beredar di bursa efek atau pasar modal, seperti kondisi keuangan atau kinerja suatu perusahaan akan mempengaruhi harga saham yang ditawarkan pada publik dan berbagai isu lainnya yang secara langsung dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan di masa depan. Harga saham suatu perusahaan pada tingkat tertentu dapat menjadi sangat tinggi, yang dapat diidentifikasi dari tingginya nilai earning per share (EPS). Hal ini dapat disebabkan oleh karena adanya kecenderungan bahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki prospek yang baik di masa datang, sehingga saham yang ditawarkan pada publik oleh perusahaan yang bersangkutan memiliki harga yang tinggi.

Bagi perusahaan, adanya kenaikan harga saham tersebut dapat dinilai sebagai suatu kondisi yang menguntungkan, namun disisi lain para investor dituntut untuk mengeluarkan tambahan modal yang cukup besar untuk dapat melakukan investasi melalui pembelian saham perusahaan tersebut. Kenaikan harga saham yang terlalu tinggi akan menyebabkan permintaan terhadap pembelian saham tersebut mengalami


(12)

penurunan dan pada akhirnya dapat menyebabkan harga saham perusahaan tersebut menjadi statis atau tidak fluktuatif lagi. Penurunan permintaan tersebut dapat disebabkan karena tidak semua investor mampu untuk membeli saham dengan harga yang terlalu tinggi, terutama investor perorangan yang memiliki tingkat dana terbatas, yang terjadi kemudian adalah para investor akan berbalik untuk membeli saham - saham perusahaan lain.

Upaya yang perlu dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menghindari munculnya kondisi tersebut adalah dengan menempatkan kembali harga saham pada jangkauan tertentu, atau dengan kata lain perusahaan harus berusaha menurunkan harga saham pada kisaran harga yang menarik minat investor untuk membeli. Salah satu langkah yang dapat diambil perusahaan agar saham yang dijual dapat menarik minat investor adalah melalui right issue.

Tabel 1.1

Perkembangan Perusahaan yang Melakukan Right Issue di BEI pada tahun 2005 – 2012

BEI

Tahun Jumlah Emiten Nilai Emisi (Rp.Triliun)

2005 16 6,23

2006 17 9,98

2007 25 30,15


(13)

2009 15 15,67

2010 31 48,67

2011 25 39,79

2012 7 13,3

Sumber: Annual Report Bapepam (data diolah kembali)

Pada tabel 1, dapat dilihat perkembangan emiten yang melakukan right issue selama 8 tahun terakhir. Pada periode tahun 2005, hanya ada 16 emiten yang melakukan right issue dan tidak terjadi peningkatan yang terlalu signifikan pada periode tahun 2006 yaitu sebanyak 17 emiten. Peningkatan yang pesat terjadi pada periode 2007 yaitu sebanyak 25 emiten, namun tidak meningkat atau menurun di periode tahun 2008. Penurunan emiten justru terjadi di periode tahun 2009 menjadi sebanyak 15 emiten, namun kembali meningkat dengan sangat pesat di periode tahun 2010 menjadi sebanyak 31 emiten dengan nilai emisi mencapai Rp. 48,67 triliun. Pada periode tahun 2011, jumlah emiten kembali turun menjadi sebanyak 25 emiten seperti yang terjadi pada periode tahun 2007 dan 2008. Jumlah emiten yang melakukan right issue ternyata turun sangat jauh pada periode tahun 2012 menjadi sebanyak 7 emiten dengan nilai emisi Rp. 13,3 triliun.

Right issue merupakan surat berharga yang memberikan hak kepada

pemegangnya untuk menukarkannya menjadi saham biasa. Penambahan saham baru dalam kebijakan right issue hanya ditawarkan kepada pemegang saham lama dalam


(14)

jangka waktu tertentu sehingga kebutuhan akan tambahan dana tetap terpenuhi dengan menambah modal sendiri tetapi tidak menimbulkan dilusi kepemilikan bagi pemegang saham lama. Pemilik saham lama juga dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan dan mencegah penurunan nilai. Disamping itu dengan melakukan right issue , kebutuhan perusahaan akan tambahan modal akan terpenuhi dan pemegang saham lama dapat membeli saham yang ditawarkan dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar (Budiarto dan Baridwan, 1999 dalam Suryaningsum dan Prasetyo, 2005:48).

Right issue dilakukan dengan menawarkan terlebih dahulu sekuritas baru

kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru tersebut pada harga tertentu dan pada jangka waktu tertentu. Agar pemegang saham lama berminat untuk membelinya, maka perusahaan akan menawarkan saham baru itu dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar. Investor lama memiliki hak untuk lebih dahulu membeli tambahan saham yang diterbitkan agar dapat mempertahankan proporsi kepemilikannya sehingga para pemegang saham bisa mempertahankan kekuasaan pengendalian mereka atas perusahaan. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk harus membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan. Apabila investor tidak mau menggunakan haknya, maka dia dapat menjual right yang dimilikinya (Ghozali dan Solichin, 2003:101).

Dalam Ghozali dan Solichin (2003:101), terdapat beberapa alasan perusahaan melakukan right issue, yaitu:


(15)

1. Right issue dapat mengurangi biaya, karena right issue biasanya tidak

menggunakan jasa penjamin (underwriter).

2. Right issue merupakan solusi yang cepat untuk memperoleh dana yang murah dan

dengan proses yang mudah dan hampir tanpa resiko

3. Right issue jauh lebih aman dibandingkan dengan jalan lain, baik dengan

pinjaman langsung atau dengan penerbitan surat hutang. Dengan right, dana masuk sebagai modal sehingga tidak membebani perusahaan sama sekali. Sedangkan jika dana diperoleh dari pinjaman, maka perusahaan harus menanggung beban bunga

4. Minat emiten untuk melakukan right issue didorong oleh keinginan untuk memanfaatkan situasi pasar modal yang dalam tahun - tahun ini berkembang pesat.

5. Dengan adanya right issue menyebabkan jumlah saham perusahaan yang ada akan bertambah sehingga diharapkan akan meningkatkan frekuensi perdagangan atau yang berarti meningkatkan likuiditas saham.

Pendanaan melalui right issue mengakibatkan adanya reaksi pasar ganda berupa berfluktuasinya harga saham. Pertama, setelah pengumuman right issue. Kedua, setelah masa berlaku penawaran ( cum date ) atau pada saat penawaran tidak berlaku lagi ( ex-date ). Hal ini terjadi karena para investor bersifat mengantisipasi informasi yang memberikan indikasi positif atau negative. Dengan adanya reaksi


(16)

pasar yang berupa berfluktuasinya harga saham menunjukkan bahwa informasi yang terdapat dalam right issue mempunyai nilai bagi investor, dimana perilaku investor terhadap right issue dapat dilihat dari transaksi yang dilakukannya di pasar modal dan tercermin melalui perubahan harga saham (Kurniasari, 2003).

Pengumuman right issue secara teoritis akan menyebabkan penurunan harga saham. Hal ini wajar, karena harga pelaksanaan right issue ditentukan sama dengan atau diatas nilai nominal saham dan selalu lebih rendah dari harga pasar. Selain itu penawaran jumlah lembar saham akan meningkat, yang selanjutnya mengakibatkan harga saham turun.

Pasar bereaksi secara negatif karena adanya pengumuman penambahan saham baru yang mengindikasikan adanya informasi yang tidak menguntungkan ( bad news

) tentang kondisi laba di masa yang akan datang. Budiarto dan baridwan (1999)

menyatakan bahwa harga saham akan direspon secara tidak menguntungkan oleh pasar terhadap adanya informasi pengumuman right issue, karena pasar mengasumsikan manajer akan mendapatkan insentif untuk menerbitkan tambahan saham baru. Adanya kebocoran informasi menyebabkan investor bersifat profit taking dengan menjual harga saham lebih tinggi dari harga beli, sehingga harga saham setelah right issue akan turun.

Penelitian ini lebih terfokus kepada pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode waktu Januari 2010 sampai dengan Desember 2012, terutama pengaruhnya terhadap perubahan


(17)

harga saham di pasar modal, karena pengumuman right issue merupakan salah satu informasi yang mempunyai kandungan nilai ekonomis bagi pasar. Periode waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah periode peristiwa ( event period ) selama 21 hari, periode peristiwa ini terdiri dari dua bagian, yaitu 10 hari sebelum pengumuman (event day), dan 10 hari setelah pengumuman (event day).

Pengumuman right issue yang dilakukan oleh perusahaan merupakan informasi yang dapat mempengaruhi harga sekuritas. Reaksi investor terhadap pengumuman right issue menghasilkan kesimpulan yang berbeda antara satu penelitian dengan yang lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari beragamnya hasil penelitian yang pernah dilakukan. Menurut Halim (2003), dengan adanya right issue, secara teoritis harga saham akan mengalami penurunan, karena umumnya harga right

issue lebih rendah dari harga pasar. Penelitian yang dilakukan oleh Yoyok (2009),

menyimpulkan harga yang sama dengan teori diatas, bahwa pengumuman right issue cenderung direspon negatif oleh investor, sehingga berakibat terhadap penurunan harga saham emiten yang melakukan right issue. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Jiang Zhu (2004) menyimpulkan bahwa kebijakan right issue di Cina memberikan efek positif terhadap harga sahamnya. Berbeda dengan Kurniawan (2006) yang menyatakan bahwa right issue tidak menyebabkan perbedaan terhadap

abnormal return.

Beberapa temuan empiris tersebut konsisten dengan model signaling theory, yang mengasumsikan adanya asimetri informasi diantara berbagai partisipan di pasar


(18)

modal. Model ini menyatakan bahwa pasar akan bereaksi secara negatif karena adanya pengumuman penambahan saham baru yang mengindikasikan adanya informasi yang tidak menguntungkan tentang kondisi laba di masa mendatang, apalagi jika dana right issue digunakan untuk tujuan perluasan investasi.

Naik turunnya harga saham saat right issue sangat dipengaruhi oleh rate of

return yang diharapkan oleh investor dari penggunaan dana yang terhimpun dalam right issue ini. Bila investor berpengharapan bahwa dana tersebut akan menghasilkan

NPV positif, maka harga saham akan naik dan begitu juga sebaliknya. Apabila investasi tersebut memberikan NPV = 0, maka bagi para pemegang saham, kemakmuran mereka akan sama saja.

Menurut Kothare (1997), menemukan bukti bahwa likuiditas saham meningkat secara signifikan setelah pengumuman saham baru. Peningkatan volume perdagangan saham tersebut ditemukan mempunyai korelasi dengan perubahan struktur kepemilikan saham, dimana right issue lebih diutamakan untuk tujuan konsentrasi kepemilikan dari pada perluasan kepemilikan. Tetapi Sheehan (1997) menemukan bukti yang berbeda dengan temuan Kothare, yaitu bahwa likuiditas saham perusahaan yang diukur dengan jumlah volume perdagangan saham meningkat dari keadaan yang normal justru sebelum adanya pengumuman. Peningkatan volume perdagangan saham ini disebabkan adanya aktivitas short telling yang dilakukan oleh para spekulator.


(19)

Dalam penelitian ini yang menjadi masalah adalah apakah terdapat perbedaan antara tingkat keuntungan saham yang diharapkan dengan realisasinya ( abnormal

return ) pada saat sebelum dan sesudah pengumuman right issue, serta apakah

terdapat perbedaan likuiditas saham pada saat sebelum dan sesudah pengumuman

right issue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar terhadap

pengumuman right issue dengan menganalisis return dan trading volume activity di sekitar tanggal pengumuman. Untuk memberikan bukti empiris apakah publikasi

right issue mempengaruhi pengambilan keputusan investor.

Untuk mengetahui hal tersebut, maka pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode event study. Metode event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikaskan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.

Kebanyakan suatu peristiwa mengkaji peristiwa yang berkaitan dengan perusahaan seperti pembagian dividen, stock split, perubahan kepemilikan, perubahan kebijakan pemerintah dan sebagainya. Mengingat peristiwa tersebut merupakan salah satu informasi yang mungkin dibutuhkan oleh investor sebagai dasar untuk membuat keputusan investasi, maka penelitian ini akan menguji apakah pengumuman right

issue mempunyai kandungan informasi yang cukup untuk membuat pasar bereaksi


(20)

adanya perubahan harga dari saham perusahaan dan yang melakukan pengumuman

right issue. Reaksi ini kemudian akan diukur dengan menggunakan return sebagai

nilai perubahan harga dan abnormal return yang merupakan selisih antara actual

return dengan expected return (Wijaksono,2007:19). Sedangkan likuiditas saham

akan diukur dengan menggunakan volume perdagangan saham.

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar terhadap pengumuman right issue. Reaksi ini kemudian akan diukur dengan melihat abnormal

return dan trading volume activity.

Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas , penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul :

Analisis Dampak Pengumuman Right Issue yang Diukur Menggunakan Indikator Abnormal Return dan Likuiditas Saham Pada Saat Sebelum dan Sesudah Right Issue Tahun 2010 – 2012 di BEI”

1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Kebutuhan yang paling mendasar bagi investor dalam mengambil keputusan investasinya adalah informasi. Salah satu informasi yang beredar di lantai bursa adalah informasi mengenai right issue atau HMETD. Right issue merupakan surat berharga yang memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk menukarkannya menjadi saham biasa.


(21)

Teori yang dapat menjelaskan mengenai motivasi investor melakukan right

issue serta efek yang ditimbulkan yaitu signaling theory. Signalling theory

menyatakan bahwa right issue memberikan sinyal yang positif karena manajer perusahaan akan menginformasikan prospek masa depan yang baik dari perusahaan kepada publik. Right issue yang dilakukan oleh perusahaan akan diinterpretasikan oleh investor sebagai sinyal bahwa manajer memiliki sinyal yang menguntungkan dimana hal tersebut ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang positif disekitar pengumuman right.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman

right issue ?

2. Bagaimana gambaran likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman

right issue?

3. Apakah terdapat perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue ?

4. Apakah terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue ?


(22)

1.3Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk :

1. Untuk memperoleh gambaran abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman right issue.

2. Untuk memperoleh gambaran likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue.

3. Untuk mengetahui perbedaan abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue.

4. Untuk mengetahui perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah right

issue.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:

a) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu manajemen, terutama manajemen keuangan yang berkaitan dengan right issue, abnormal return dan likuiditas saham.

b) Kegunaan Praktis

Dalam aspek praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi emiten untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam rencana


(23)

right issue untuk meningkatkan likuiditas saham. Selain itu dapat digunakan

juga dalam proses pengambilan keputusan investasi bagi investor. Dan bagi akademisi, dapat menambah kepustakaan di bidang ilmu pengetahuan.


(24)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini lebih terfokus kepada pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010 – 2012, terutama pengaruhnya terhadap abnormal return dan likuiditas saham di pasar modal karena pengumuman right issue merupakan salah satu informasi yang mempunyai kandungan nilai ekonomis bagi pasar. Jangka waktu penelitian ini dipilih karena merupakan data terbaru dan memiliki kelengkapan informasi yang lebih lengkap.

Objek penelitian dibatasi sebanyak dua variabel, yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Namun suatu variabel dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel terikat (Iqbal Hasan 1008:18). Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam pengertian ini yang dijadikan varibel bebas (variabel X) adalah pengumuman right issue. Adapun yang menjadi variabel terikat (variabel ) adalah abnormal return dan likuiditas saham. Adapun dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah emiten Bursa Efek Indonesia yang mengeluarkan right issue.


(25)

3.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian event study, dimana merupakan salah satu metode penelitian yang paling banyak digunakan sebagai alat penelitian dalam bidang keuangan dan pasar modal. Event study merupakan salah satu metodologi yang banyak digunakan untuk mengkaji peristiwa yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan (corporate action) seperti right issue, pemecahan saham, perubahan kepemilikan, perubahan kebijakan pemerintah dan lain sebagainya. Mengingat corporate action merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan investor sebagai dasar pengambilan keputusan investasinya, maka pada kesempatan penelitian ini penulis akan menguji apakah pengumuman

right issue yang dipublikasikan oleh emiten mempunyai kandungan informasi

yang mampu menyebabkan saham – saham bereaksi terhadap pengumman tersebut. Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Charles P. Jones, 2007:330).

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang dilakukan selama jangka waktu tertentu terhadap suatu fenomena yang memerlukan jawaban dan penjelasan. Berkaitan dengan desain penelitian, Mohammad Nasir (2005:84)


(26)

menyatakan sebagai berikut: “Desain penelitian harus mengikuti metode penelitian”. Desain penelitian juga dapat diartikan sebagai rencana dan struktur. Sebagai rencana dan struktur, desain penelitian merupakan perencanaan penelitian, yaitu penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai rancangan analisis data yang dituangkan secara tertulis ke dalam bentuk usulan atau proposal penelitian. Variabel - variabel yang digunakan dalam proses penganalisaan data adalah berupa variabel kuantitatif.

Menurut Istijanto (2005:29) desain riset dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Riset eksplanatori yaitu desain riset yang digunakan untuk mengetahui permasalahan dasar.

2. Riset deskriptif yaitu desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu.

3. Riset kausal yaitu untuk menguji hubungan sebab akibat

Ketiga jenis riset ini menghasilkan informasi yang berbeda-beda sehingga penentuan desain riset yang akan digunakan tergantung pada informasi yang akan dicari dalam riset pemasaran.

Penelitian ini menguji apakah terdapat perbedaan signifikan antara harga saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue sebagai bentuk reaksi atas adanya pengumuman, sehingga dapat dilihat ada tidaknya pengaruh dari pengumuman right issue terhadap abnormal return dan likuiditas saham sebelum


(27)

dan sesudah pengumuman right issue di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 – 2012.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Variabel – variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah variabel perubahan return saham yang diukur dengan cara membandingkan

abnormal return dan likuiditas saham (dalam hal ini digunakan closing price daily) dari masing masing emiten selama 10 hari sebelum pengumuman right

issue dengan closing price daily dan 10 hari sesudah pengumuman right issue.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini yang menjelaskan definisi operasional variabel dalam penelitian.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Pengukuran Skala

Abnormal return

Abnormal return

merupakan selisih antara return yang sesungguhnya terjadi (actual return) dengan

return yang

diharapkan (expected

return). Perhitungan abnormal return


(28)

dalam penelitian ini menggunakan market

model (Jogiyanto,

2000:108). Likuiditas

Saham

Jumlah total lembar saham komoditi yang diperdagangkan pada masa tertentu (Syahrul dkk, 2000:144)

Rasio

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan data

3.4.1 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder (secondary data) yang dapat diperoleh dari media massa, serta sumber lain yang dapat mendukung penelitian ini. Data-data yang digunakan antara lain :

1. Data saham perusahaan yang melakukan right issue selama tahun 2010 2012 diperoleh dari IDX Statistic.

2. Tanggal pengumuman right issue dari masing-masing perusahaan sampel diperoleh dari IDX Statistic tahun 2010 – 2012

3. Data harga saham, volume perdagangan saham dan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) historical price daily didapat dari yahoo finance.


(29)

4. Jumlah saham yang beredar masing-masing perusahaan diperoleh dari IDX

Monthly Statistic.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data untuk menunjang pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Studi Literatur adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, dan bacaan lainnya guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori - teori dan konsep - konsep yang berkaitan dan berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

2. Dokumentasi

Dalam pencarian data untuk penelitian ini salah satunya dengan cara melihat data yang ada di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 – 2012 yang mengeluarkan pengumuman right issue.

3.5 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004:55). Secara singkat, Suharsimi Arikunto (2006:130) mengungkapkan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Populasi yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode waktu 2010 – 2012 yang mengeluarkan right issue. Pada periode 2010 – 2012 terdapat 64 perusahaan yang melakukan right issue.


(30)

3.6 Sampel

Sampel penelitian ini adalah perusahaan atau emiten yang mengeluarkan

right issue dan memenuhi kriteria. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131)

“sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sampel yang digunakan harus representatif dan menggambarkan keseluruhan populasi, maka setiap subjek penelitian diupayakan memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel penelitian

3.6.1 Teknik Pengambilan Sampel

Cara penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu, dengan metode

purposive sampling yaitu populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah

populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki oleh penulis. Kriteria penentuan sampel bertujuan untuk menghindari adanya

misspesifikasi yang dapat mempengaruhi hasil analisis.

Adapun kriteria yang diinginkan sebagai berikut :

1) Perusahaan yang menerbitkan right issue di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2012.

2) Tanggal pengumuman right issue dilaporkan dan tercatat pada IDX

Statistic. Perusahaan yang menunda atau membatalkan right issue tidak

dimasukkan dalam sampel.

3) Dicantumkannya harga saham selama periode estimasi

4) Dalam penelitian ini informasi yang diperhatikan adalah hanya informasi pengumuman right issue saja, sedangkan informasi lainnya seperti pengumuman emisi saham baru, stock split, pembagian right issue dan


(31)

saham bonus ataupun peristiwa lainnya tidak diperhatikan dalam melihat pengaruhnya.

5) Selama periode pengamatan perusahaan memiliki data yang lengkap untuk digunakan dalam penelitian ini.

Pada tahun 2010 – 2012 terdaftar banyak perusahaan yang melakukan

corporate action di BEI, yang kemudian diambil perusahaan yang menerbitkan right issue yaitu sejumlah 64 perusahaan yang dijadikan sebagai populasi. Setelah

diolah kembali maka terkumpul 40 perusahaan yang dapat dijadikan sampel penelitian. Berikut ini adalah daftar perusahaan yang dapat dijadikan sampel yang kemudian dapat diolah untuk penelitian.

Tabel 3.2

Daftar Emiten Yang Menjadi Sampel

No KODE Nama Perusahaan Sektor Tanggal

Pengumuman 1 ABBA Mahaka Media Tbk. Trade, Service And

Investment 30 Juli 2010 2 APLI Asiaplast Industries Tbk. Basic Industry And

Chemicals 24 Juni 2010 3 BBNI Bank Negara Indonesia (

Persero) Tbk. Finance 29 Desember 2010 4 BBNP Bank Nusantara

Parahyangan Tbk. Finance 28 Oktober 2010 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk. Infrastucture, Utilities

And Transportation 3 Agustus 2010 6 BNII Bank Internasional

Indonesia Tbk. Finance 28 April 2010 7 BNLI Bank Permata Tbk. Finance 8 Desember 2010

8 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk.

Property, Real Estate And Building Construction


(32)

9 BTPN Bank Tabungan

Pensiunan Nasional Tbk. Finance 29 Desember 2010 10 CITA Cita Mineral Investindo

Tbk. Mining 24 Maret 2010

11 ENRG Energi Mega Persada

Tbk. Mining 17 Februari 2010

12 KARK Dayaindo Resources International Tbk.

Trade, Service And

Investment 31 Agustus 2010 13 KBLV First Media Tbk. Trade, Service And

Investment 8 Juni 2010 14 LPKR Lippo Karawaci Tbk.

Property, Real Estate And Building Construction

30 Desember 2010

15 MAYA Bank Mayapada

Internasional Tbk. Finance 1 Desember 2010 16 MCOR Bank Windu Kentjana

International Tbk. Finance 27 Juli 2010 17 SULI Sumalindo Lestari Jaya

Tbk.

Basic Industry And

Chemicals 7 April 2010 18 ABDA Asuransi Bina Dana Arta

Tbk. Finance 27 April 2011

19 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

Counsumer Goods

Industry 22 Desember 2011 20 AMAG Asuransi Multi Artha

Guna Tbk. Finance 31 Oktober 2011

21 APIC Pacific Strategic Financial

Tbk. Finance 20 Juli 2011

22 BKSW Bank QNB Kesawan Tbk. Finance 24 Januari 2011 23 BMRI Bank Mandiri ( Persero )

Tbk. Finance 2 Maret 2011

24 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk. Finance 17 Januari 2011 25 CFIN Clipan Finance Indonesia

Tbk. Finance 24 Oktober 2011

26 DKFT Central Omega

Resources Tbk. Mining 27 Desember 2011 27 DOID Delta Dunia Makmur

Tbk. Mining 5 Agustus 2011

28 EPMT Enseval Putra Megatrading Tbk.

Trade, Service And

Investment 29 Maret 2011 29 INDS Indospring Tbk. Miscellaneous Industry 30 Mei 2011 30 KIJA Kawasan Industri

Jababeka Tbk.

Property, Real Estate And Building Construction

4 November 2011


(33)

32 UNTR United Tractors Tbk. Trade, Service And

Investment 6 Juni 2011 33 BEKS Bank Pundi Indonesia

Tbk. Finance 5 Oktober 2012

34 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.

Basic Industry And

Chemicals 16 Maret 2012 35 MASA Multistrada Arah Sarana

Tbk. Miscellaneous Industry 18 Januari 2012 36 MDLN Modernland Realty Tbk.

Property, Real Estate And Building Construction

17 Januari 2012 37 NISP Bank OCBC NISP Tbk. Finance 19 Juni 2012 38 PSAB J Resources Asia Pasifik

Tbk. Mining 28 Januari 2012

39 RAJA Rukun Raharja Tbk. Infrastucture, Utilities

And Transportation 29 Mei 2012 40 SUGI Sugih Energy Tbk. Trade, Service And

Investment 28 Juni 2012 Sumber : IDX Statistics (data diolah kembali)

3.7 Rancangan Analisis

Data berupa pengumuman right issue dari berbagai sumber dikumpulkan untuk mengetahui emiten mana saja yang mengumumkan right issue pada tahun 2010 hingga tahun 2012. Langkah selanjutnya adalah melihat kelengkapan data dan informasi mengenai harga saham di sekitar pengumuman right issue di publikasikan. Emiten - emiten yang memiliki kelengkapan data - data tersebutlah yang dijadikan subjek dalam penelitian ini. Informasi mengenai jadwal pengumuman right issue dijadikan patokan untuk mengambil data closing price masing-masing emiten selama 10 hari sebelum dan sesudah pengumuman. Dari data tersebut diketahui fluktuasi harga saham selama 20 hari, 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah pengumuman right issue.


(34)

Barulah selanjutnya dilakukan analisis statistik yaitu T-test untuk mengetahui ada tidaknya abnormal return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue.

P1 = abnormal return sebelum pengumuman right issue. P2 = abnormal return sesudah pengumuman right issue. P3= likuiditas saham sebelum pengumuman right issue. P4= likuiditas saham sesudah pengumuman right issue.

Analisis statistik dilakukan satu per satu terhadap setiap emiten karena adanya pebedaan fraksi harga dari masing-masing emiten, sehingga hasil yang didapat lebih terperinci.

3.7.1 Rancangan Uji Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

Ho-1 = Abnormal return sesudah tanggal pengumuman right issue tidak berbeda secara signifikan dengan abnormal return sebelum tanggal pengumuman

Ha-1 = Abnormal return sesudah tanggal pengumuman right issue berbeda secara signifikan dengan abnormal return sebelum tanggal pengumuman

Ho-2 = Likuiditas saham sesudah tanggal pengumuman right issue tidak berbeda secara signifikan dengan likuiditas saham sebelum tanggal pengumuman

Ha-2 = Likuiditas saham sesudah tanggal pengumuman right issue berbeda secara signifikan dengan likuiditas saham sebelum tanggal pengumuman

Langkah - langkah yang dilakukan dalam pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut :


(35)

Parameter yang akan di uji adalah rata-rata (μ )

μ1 = abnormal return sebelum prngumuman right issue

μ2 = abnormal return sesudah pengumuman right issue

μ3 = likuiditas saham sebelum pengumuman right issue μ4 = likuiditas saham sesudah pengumuman right issue 2. Penetapan hipotesis statistik

H0-1 : μ1 = μ2 (tidak terdapat perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman right issue)

Ha-1 : μ1 ≠ μ2 (terdapat perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman right issue)

H0-2 : μ1 = μ2 (tidak terdapat perbedaan antara likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue)

Ha-2 : μ1 ≠ μ2 (tidak terdapat perbedaan antara likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue)

3. Menentukan tingkat signifikasi (taraf nyata)

Taraf nyata yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5% 4. Penentuan statistik uji

Statistik uji yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata berpasangan (Paired Sample T-test)

5. Menentukan kriteria penolakan

6. Menarik kesimpulam statistik untuk menjawab permasalahan


(36)

Hal yang akan dibandingkan dalam hipotesis ini adalah abnormal return dan likuiditas saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Data yang tersedia berupa interval atau rasio (perbandingan), sehingga teknik statistik yang digunakan adalah statistik parametris yaitu t-test.

Rumus T-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua variabel yang berkorelasi ditujukan pada gambar berikut:

√ (

√ ) ( √ ) Gambar 3.1

Rumus t-test Keterangan:

X1 = Rata-rata variabel 1 X2 = Rata-rata variabel 2 S1 = Simpangan baku 1 S2 = Simpangan baku 2

R = Koefisien korelasi antara kedua variabel

Harga t tersebut kemudian dibandingkan dengan harga t tabel taraf kesalahan 5% dan dk yang ditentukan dengan rumus:

Derajat kebebasan (dk) = (n-k-1) dengan tingkat signifikan α = 5% dimana k adalah banyaknya variabel bebas dan n adalah ukuran sampel. Jika F hitung


(37)

lebih besar dari F tabel berarti H0 ditolak, artinya bahwa varabel-variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat.

Selanjutnya penerimaan atau penolakan H0 ditentukan sebagai berikut:

 Jika harga t hitung lebih kecil dari t table (t hitung < t table), maka H0 diterima atau Ha ditolak

 Jika harga t hitung lebih besar dari t table (t hitung > t table) maka H0 ditolak atau Ha diterima

Jika sesudah dilakukan pengujian H0 diterima atau Ha ditolak, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara p1 (harga saham sebelum pengumuman right

issue) dengan p2 (harga saham sesudah pengumuman right issue), ini berarti adanya pengumuman tidak segera diikuti dengan reaksi pasar berupa kenaikan atau penurunan harga saham. Sebaliknya jika sesudah dilakukan pengujian H0 ditolak atau Ha diterima, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara p1 (harga saham sebelum pengumuman right issue) dengan p2 (harga saham sesudah pengumuman right issue), ini berarti pengumuman right issue segera diikuti oleh reaksi pasar sehingga dapat dikatakan pengumuman right issue berpengaruh terhadap perubahan harga saham karena menimbulkan reaksi pasar atas informasi pembagian right issue.


(38)

BAB

V

KESIMPULAN

DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Abnormal return yang didapat dari selisih antara actual return dan expected return 40 perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 – 2012 pada saat sebelum dan sesudah pengumuman right issue mendapatkan nilai rata – rata yang positif dan negatif. Nilai abnormal return tertinggi pada saat sebelum pengumuman right issue adalah sebesar 0,038708 dan nilai abnormal return terendah pada saat sebelum pengumuman adalah sebelum pengumuman adalah -0,078643. Sedangkan pada saat setelah pengumuman right issue, nilai

abnormal return tertinggi adalah sebesar 0,487993 dan nilai abnormal return

terendah adalah sebesar -0,015283.

2. Likuiditas saham diteliti dengan menggunakan trading volume activity yang didapatkan dengan cara membandingkan jumlah saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu dan jumlah saham yang beredar pada waktu yang sama. Dari 40 perusahaan yang diteliti, sebanyak 77,5% atau 31 perusahaan mengalami penurunan likuiditas saham dengan persentase penurunan terendah


(39)

kenaikan likuiditas saham dengan persentase kenaikan tertinggi sebesar 392%.

3. Berdasarkan uji beda terhadap abnormal return pada periode peristiwa, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah right issue. Hal ini dapat ditunjukkan oleh nilai signifikansi 0,153 yang lebih besar dari 0,05. Alasan yang dapat mendasari hal tersebut adalah tanggapan pasar yang kurang baik terhadap kegiatan right issue yang dilakukan oleh perusahaan.

4. Berdasarkan uji beda terhadap likuiditas saham pada periode peristiwa, didapat bahwa terdapat perbedaan likuiditas saham yang signifikan dan negatif terhadap informasi right issue yang dikeluarkan oleh emiten sehingga menyebabkan likuiditas saham menurun. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi 0,00 yang lebih kecil dari 0,05.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memiliki beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Investor, penulis menyarankan agar investor yang hendak menanamkan modalnya untuk memperhatikan bahwa corporate action right issue yang dilakukan oleh perusahaan di BEI dapat memberi sinyal positif dan negatif terhadap abnormal return maupun likuiditas saham, sehingga para investor


(40)

perlu untuk memperhatikan proses pengambilan keputusan investasi pada perusahaan yang melakukan right issue di bursa efek Indonesia.

2. Bagi emiten, penulis menyarankan bahwa right issue dapat dilakukan sebagai strategi untuk memperkecil harga saham, karena secara teoritis ketika dilakukan right issue jumlah saham yang beredar akan bertambah dan kepemilikan saham akan menjadi lebih luas. Sedangkan untuk likuiditas saham, right issue kurang bermanfaat karena memiliki dampak pada penurunan aktivitas perdagangan saham.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk meneliti dampak lain dari adanya

corporate action selain right issue seperti stock split, warrant dan lain - lain

dengan menggunakan indikator lain seperti bid-ask spread dan kinerja keuangan dengan memperpanjang periode pengamatannya agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.


(41)

DAFTAR PUSTAKA.

Annual Report Bapepam

Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia. Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

Adisulistyo, Indrawan. (2009). “Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003 – 2007”. Skripsi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Badan Pengawas Pasar Modal. (2003). “Panduan Investasi di Pasar Modal

Indonesia.” PT. UFJ Institute. Jakarta

Budiarto, Arif dan Baridwan, Zaki. “Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Tingkat Keuntungan dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta Periode 1994 – 1996.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 1999.

Ghozali dan Solichin. (2003). “Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar di Bursa Efek Jakarta.” Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol.10, No.1.

Hadi, Syamsul. (2009). “Dampak Right Issue Terhadap Return Saham”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islami Ekbis, Vol.3, No.2.

Halim, Abdul. (2003). “Analisis Investasi.” Salemba Empat. Jakarta.

Hasan, Iqbal. (2006). “Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Husnan, Suad. (1994). “Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas di Pasar Modal.” Edisi Pertama. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.


(42)

Husnan, Suad. (1998). “Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas di Pasar Modal.” Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Istijanto, M.M., M.Com. (2005). “Riset Sumber Daya Manusia.” PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Jakarta Stock Exchange. (2005). JSX Reach and Development Division. Jakarta. Jakarta Stock Exchange. (2006). JSX Reach and Development Division. Jakarta. Jakarta Stock Exchange. (2007). JSX Reach and Development Division. Jakarta. Jakarta Stock Exchange. (2008). JSX Reach and Development Division. Jakarta. Jakarta Stock Exchange. (2009). JSX Reach and Development Division. Jakarta. Jakarta Stock Exchange. (2010). JSX Reach and Development Division. Jakarta. Jakarta Stock Exchange. (2011). JSX Reach and Development Division. Jakarta. Jakarta Stock Exchange. (2012). JSX Reach and Development Division. Jakarta.

Jogiyanto. (1998). “Teori Portofolio dan Analisis Investasi.” Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Jogiyanto. (2000). “Teori Portofolio dan Analisis Investasi.” Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta.

Jones, C. P. (2007). “Investment : Analysis and Management.” Mc.Graw-Hill Book. London.

Kurniawan, Adi. (2006). “Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta.” Skripsi UII. Kothare, M. (1997). “The Effects of Equity Issues on Ownership Structure and Stock

Liquidity: A comparison of Right and Public Offering.” Journal of Financila Economic (JFEI). Vol.1.


(43)

Kusuma, Hadri dan Fitri Wulandari. (2003). “Analisa Pengaruh Right Issue Terhadap Dividen dan Capital Gain Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Tahun 1992 – 1999.” Aplikasi Bisnis, Vol. IX, No.5.

Marzuki, Usman. (1990). “ABC Pasar Modal Indonesia”. Edisi ke-4.

Manulang, Asna. (2006). “Pengaruh Right Issue Terhadap Volume Perdagangan

Saham dan Abnormal Return Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000 –2006”.

Fokus Ekonomi, Vol.3, No.1 Juni 2008.

Nasir, Mohamad. (2005). “Metodologi Penelitian.” Jakarta: Ghalia Indonesia.

Siswanto, Heri dan Muqidim. (1999). “Studi Empiris Tentang Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Tingkat Keuntungan dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta Periode 1997 – 1999.” Jakarta.

Syahrul. (2000). “Kamus Istilah Akuntansi.” Pustaka. Bandung

Sheehan, D. P., Gregory B. Kodlec and Claudio F. Loderer. (1997). “Issues Day Effects For Commons Stock Offerings : Causes and Consequences.” Working Paper Penn State University.

Sunariyah. (2003). “Pengantar Pengetahuan Pasar Modal.” UPD AMP YKPN. Yogyakarta.

Sartono, Agus. (1998). “Manajemen keuangan Teori dan Aplikasi.” BPFE. Yogyakarta.

Sitinjak, Elyzabeth Lucky Maretha dan Widuri Kurniasari. (2003). “Indikator – Indikator Pasar Saham dan Pasar Uang yang Saling Berkaitan Ditinjau dari Pasar Saham Sedang Bullish dan Bearish.” Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. Vol. 3. No. 3.


(44)

Sugiyono. (2004). “Metode Penelitian Bisnis.” Alfabeta, CV. Bandung

Siamat, Dahlan. (2001). “Manajemen Lembaga Keuangan.” Penerbit Fakultas Ekonomi, Edisi 4.

Supranyoto, Didik. (2006). “Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Tingkat Keuntungan dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta.” Skripsi Universitas Brawijaya.

Suryaningsum dan Prasetyo. (2005). “Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.” Jurnal Administrasi Bisnis Vol.2, No.1.

Wijaksono, E. (2007). “Pengaruh Right Issue Terhadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2000 – 2004.” Artikel. Yogyakarta

Widaryanti. (2006). “Perbedaan Antara Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Activity Pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta.” Fokus Ekonomi, Vol.1, Juni. Wahyudi, Sugeng. (2003). “Pengukuran Return Saham.” Jurnal Ekonomi. Suara

Merdeka.

Zhu, Jiang. (2008). “Right Issues In The Chinese Stock Market: Evidence of Earnings Management.” Journal of International Financial Management and Accounting, Vol. 19.

http://google.com http://idx.co.id


(1)

Binsar Parsaulian, 2014

Analisis Dampak Pengumuman Right Issue yang Diukur Menggunakan Indikator Abnormal Return dan Likuiditas Saham Pada Saat Sebelum dan Sesudah Right Issue Tahun 2010 2012 di BEI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kenaikan likuiditas saham dengan persentase kenaikan tertinggi sebesar

392%.

3.

Berdasarkan uji beda terhadap abnormal return pada periode peristiwa,

ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan

pada periode sebelum dan sesudah right issue. Hal ini dapat ditunjukkan oleh

nilai signifikansi 0,153 yang lebih besar dari 0,05. Alasan yang dapat

mendasari hal tersebut adalah tanggapan pasar yang kurang baik terhadap

kegiatan right issue yang dilakukan oleh perusahaan.

4.

Berdasarkan uji beda terhadap likuiditas saham pada periode peristiwa,

didapat bahwa terdapat perbedaan likuiditas saham yang signifikan dan

negatif terhadap informasi right issue yang dikeluarkan oleh emiten sehingga

menyebabkan likuiditas saham menurun. Hal ini ditunjukkan oleh nilai

signifikansi 0,00 yang lebih kecil dari 0,05.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memiliki beberapa saran sebagai

berikut:

1.

Bagi Investor, penulis menyarankan agar investor yang hendak menanamkan

modalnya untuk memperhatikan bahwa corporate action right issue yang

dilakukan oleh perusahaan di BEI dapat memberi sinyal positif dan negatif

terhadap abnormal return maupun likuiditas saham, sehingga para investor


(2)

perlu untuk memperhatikan proses pengambilan keputusan investasi pada

perusahaan yang melakukan right issue di bursa efek Indonesia.

2.

Bagi emiten, penulis menyarankan bahwa right issue dapat dilakukan sebagai

strategi untuk memperkecil harga saham, karena secara teoritis ketika

dilakukan right issue jumlah saham yang beredar akan bertambah dan

kepemilikan saham akan menjadi lebih luas. Sedangkan untuk likuiditas

saham, right issue kurang bermanfaat karena memiliki dampak pada

penurunan aktivitas perdagangan saham.

3.

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk meneliti dampak lain dari adanya

corporate action selain right issue seperti stock split, warrant dan lain - lain

dengan menggunakan indikator lain seperti bid-ask spread dan kinerja

keuangan dengan memperpanjang periode pengamatannya agar mendapatkan

hasil yang lebih akurat.


(3)

Binsar Parsaulian, 2014

Analisis Dampak Pengumuman Right Issue yang Diukur Menggunakan Indikator Abnormal Return dan Likuiditas Saham Pada Saat Sebelum dan Sesudah Right Issue Tahun 2010 2012 di BEI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

.

Annual Report Bapepam

Ang, R. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

Adisulistyo, Indrawan. (2009). “

Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Return

Saham dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003

2007

”.

Skripsi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Badan Pengawas Pasar Modal. (2003).

“Panduan Investasi di Pasar

Modal

Indonesia.” PT. UFJ Institute. Jakarta

Budiarto, Arif dan Baridwan, Zaki.

“Pengaruh Pengumuman

Right Issue Terhadap

Tingkat Keuntungan dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta Periode 1994

1996.”

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 1999.

Ghozali dan Solichin. (2003).

“Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap

Reaksi Pasar di Bursa Efek Jakarta.”

Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol.10,

No.1.

Hadi, Syamsul. (2009).

“Dampak Right Issue Terhadap Return Saham”.

Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Islami Ekbis, Vol.3, No.2.

Halim, Abdul. (2003). “Analisis Investasi.” Salemba Empat. Jakarta.

Hasan, Iqbal. (2006).

“Analisis Data Penelitian Dengan Statistik.

Jakarta: Bumi

Aksara.

Husnan, Suad. (1994). “Dasar

Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas di

Pasar Mod

al.”

Edisi Pertama. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.


(4)

Husnan, Suad. (1998). “Dasar

Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas di

Pasar Modal.” Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Istijanto, M.M., M.Com. (2005).

“Riset Sumber Daya Manusia.”

PT. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Jakarta Stock Exchange. (2005). JSX Reach and Development Division. Jakarta. Jakarta Stock Exchange. (2006). JSX Reach and Development Division. Jakarta. Jakarta Stock Exchange. (2007). JSX Reach and Development Division. Jakarta. Jakarta Stock Exchange. (2008). JSX Reach and Development Division. Jakarta. Jakarta Stock Exchange. (2009). JSX Reach and Development Division. Jakarta. Jakarta Stock Exchange. (2010). JSX Reach and Development Division. Jakarta. Jakarta Stock Exchange. (2011). JSX Reach and Development Division. Jakarta. Jakarta Stock Exchange. (2012). JSX Reach and Development Division. Jakarta.

Jogiyanto. (1998).

“Teori Portofolio dan Analisis Investasi.”

Edisi Pertama. BPFE.

Yogyakarta.

Jogiyanto. (2000).

“Teori Portofolio dan Analisis Investasi.”

Edisi Kedua. BPFE.

Yogyakarta.

Jones, C. P. (2007). “Investment : Analysis and Management.”

Mc.Graw-Hill Book.

London.

Kurniawan, Adi. (2006).

“Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap

Return Saham dan Likuiditas

Saham di Bursa Efek Jakarta.” Skripsi UII.

Kothare, M. (1997). “The Effects of Equity Issues on Ownership Structure and Stock

Liquidity: A comparison of Right and Public Offering.”

Journal of Financila

Economic (JFEI). Vol.1.


(5)

Binsar Parsaulian, 2014

Analisis Dampak Pengumuman Right Issue yang Diukur Menggunakan Indikator Abnormal Return dan Likuiditas Saham Pada Saat Sebelum dan Sesudah Right Issue Tahun 2010 2012 di BEI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kusuma, Hadri dan Fitri Wulandari. (2003).

“Analisa Pengaruh Right Issue

Terhadap Dividen dan Capital Gain Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa

Efek Jakarta Tahun 1992

1999.” Aplikasi Bisnis, Vol. IX, No.5.

Marzuki, Usman. (1990).

“ABC Pasar Modal Indonesia”.

Edisi ke-4.

Manulang, Asna. (2006).

“Pengaruh Right Issue Terhadap Volume Perdagangan

Saham dan Abnormal Return Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000

2006”.

Fokus Ekonomi, Vol.3, No.1 Juni 2008.

Nasir, Mohamad. (2005). “Metodologi Penelitian.” Jakarta: Ghalia Indonesia.

Siswanto, Heri dan Muqidim. (1999).

“Studi Empiris Tentang Pengaruh

Pengumuman Right Issue Terhadap Tingkat Keuntungan dan Likuiditas Saham

di Bursa Efek Jakarta Periode 1997

1999.” Jakarta.

Syahrul. (2000). “Kamus Istilah Akuntansi.” Pustaka. Bandung

Sheehan, D. P., Gregory B. Kodlec and Claudio F. Loderer. (1997).

“Issues Day

Effects For Commons Stock Offerings : Causes and Consequences.”

Working

Paper Penn State University.

Sunariyah. (2003).

“Pengantar Pengetahuan Pasar Modal.”

UPD AMP YKPN.

Yogyakarta.

Sartono, Agus. (1998).

“Manajemen keuangan Teori dan Aplikasi.”

BPFE.

Yogyakarta.

Sitinjak, Elyzabeth Lucky Maretha dan Widuri Kurniasari. (2003).

“Indikator –

Indikator Pasar Saham dan Pasar Uang yang Saling Berkaitan Ditinjau dari

Pasar Saham Sedang

Bullish dan Bearish.”

Jurnal Riset Ekonomi dan

Manajemen. Vol. 3. No. 3.


(6)

Sugiyono. (2004). “Metode Penelitian Bisnis.” Alfabeta, CV. Bandung

Siamat, Dahlan. (2001).

“Manajemen Lembaga Keuangan.”

Penerbit Fakultas

Ekonomi, Edisi 4.

Supranyoto, Didik. (2006).

“Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Tingkat

Keuntungan dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta.”

Skripsi Universitas

Brawijaya.

Suryaningsum dan Prasetyo. (2005).

“Analisis Dampak Pengumuman Right Issue

Terhadap Reaksi Pasar Pada Perusahaan Man

ufaktur di Bursa Efek Jakarta.”

Jurnal Administrasi Bisnis Vol.2, No.1.

Wijaksono, E. (2007). “Pengaruh Right Issue Terhadap Return Saham dan Volume

Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2000

2004.” Artikel. Yogyakarta

Widaryanti. (2006).

“Perbedaan Antara Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right

Issue Terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Activity Pada

Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta.” Fokus Ekonomi, Vol.1, Juni.

Wahyudi, Sugeng. (2003).

“Pengukuran Return Saham.”

Jurnal Ekonomi. Suara

Merdeka.

Zhu, Jiang. (2008). “Right Issues In The Chinese Stock Market: Evidence of Earnings

Management.” Journal of International Financial Management and Accounting,

Vol. 19.

http://google.com

http://idx.co.id


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Abnormal Return Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 54 112

Analisis Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

3 63 84

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH RIGHT ISSUE (studi empiris pada seluruh perusahaan yang melakukan right issue)

1 10 15

Analisis Perbandingan Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2008

0 4 1

Analisis dampak pengumuman right issue terhadap reaksi pasar pada perusahaan listing di bursa efek Indonesia periode 2006-2009

0 23 126

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE

1 6 71

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia.

0 1 12

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2003-2006.

0 1 16

Analisis Perbandingan Abnormal Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Right Issue Pada Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 17

ANALISIS RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Tahun 2010 - 2014)

0 0 114