ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE
ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Keungan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
DIFFERENCE ANALYSIS ABNORMAL STOCK RETURN BEFORE AND AFTER ANNOUNCEMENT ISSUE RIGHT
(Emperical Study On Financial Company Listed in Bursa Efek Indonesia)
Oleh: Adi Nugroho 20120410278
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
(2)
i
ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Keungan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
DIFFERENCE ANALYSIS ABNORMAL STOCK RETURN BEFORE AND AFTER ANNOUNCEMENT ISSUE RIGHT
(Emperical Study On Financial Company Listed in Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Oleh: Adi Nugroho 20120410278
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
(3)
PERNYATAAN
Dengan ini saya,
Nama : Adi Nugroho
Nomor Mahasiswa : 20120410278
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA PERUSAHAAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, Agustus 2016
(4)
iii
MOTTO
“The greatness of a man is not in how much wealth he acquires, but in his integrity and his ability to affect those around him positively”
(Bob Marley)
“Ketahuilah bahwa pintar saja belum cukup untuk meraih kesuksesan, maka dari itu kita harus bekerja lebih keras dan lebih cerdas”
(Anonymous)
“No matter what people says, but i believe god will bring me to the top of my life”
(5)
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Ketika kamu merasa sedang beruntung dan berhasil, percayalah doa orang tuamu telah dikabulkan, skripsi ini kupersembahkan untuk Ayah dan Ibuku tercinta....”
(6)
v
Terima Kasihku Kepada...
Alhamdullilahirabbilalamin, terimakasih kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah, rezeki, kesehatan, kasih sayang yang tiada hentinya serta karunia dan izin-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Terimakasih juga kepada junjungan-Nya, Nabi besar Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi kita semua.
Untuk kedua orang tuaku tercinta Ibuk Siti Aminah dan Ayahku Jumadi, terimakasih atas semuanya yang sudah diberikan dari mulai kasih sayang yang tiada hentinya, do’a, dukungan, semangat, perhatian, nasihat yang selalu mengiringi setiap perjalananku. Ibu, terimakasih atas segala doa yang dipanjatkan dan selalu memberikan nasihat. Ayah terimakasih atas segala motivasi serta saran-sarannya yang membangun semangatku dan segala fasilitas yang diberikan serta dukungan finansial.
Untuk saudariku, Indah Novianingrum A.md. Akt., terimakasih karena senantiasa menghiburku dan memberikan segala dukungan serta semangatnya.
Untuk seluruh keluarga besar dimanapun kalian berada khususnya yang ada di Kulon Progo, terimakasih atas segala do’a dan dukungannya.
Ibu Dr. Arni Surwanti., M.Si. atas segala motivasi yang sudah diberikan serta bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
(7)
Karang Taruna Dayakan yang telah memberikan toleransi waktu.
Keluarga Pamuji dan Keluarga Suparjan yang telah meminjamkan alat untuk mengerjakan skripsi.
Sahabat, teman sepermainan dan teman berbagi tawa di SMK, Gilang Aji Saputra, Cahyo Dwi Laksono, Nur Yasin, Efri Kurnia Astuti dan teman-teman sekelasku di SMK N 1 PENGASIH yang selalu kurindukan.
Teman dekatku selama di Yogyakarta, Anggoro Novianto, Dedi Saputra, Zhevrin Van Fernandhi, Siti Nurul Hidayati, Andi Nurus Suci Amaliah, Tri Anggita Rani, Amalya Widiastuti seluruh teman-teman manajemen kelas G, dan seluruh teman di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta atas segala kenangan yang sudah diciptakan selama berlangsungnya perkuliahan di UMY, terimakasih kalian seperti Yogyakarta, Istimewa.
Terimakasih untuk mantan. Masih menjaga hubungan baik dan tempat untuk bercerita, terimakasih atas semangat dan motivasinya.
(8)
vii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
INTISARI ... ix
ABSTRACT ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Batasan Masalah Penelitian ... 5
C. Rumusan Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Landasan Teori ... 8
B. Penelitian Terdahulu... 17
C. Hipotesis ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
A. Subjek Penelitian ... 22
B. Jenis Data…….. ... 22
C. Teknik Pengambilan Sampel ... 22
D. Teknik Pengumpulan Data ... 24
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 24
F. Teknik Analisi Data... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 33
B. Analisis Statistik Deskriptif ... 33
C. Hasil Penelitian ... 36
(9)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 43
A. Simpulan ... 43
B. Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 45
(10)
ix
DAFTAR TABEL
3.1 Daftar Perusahaan Yang Melakukan Right Issue ... 23
4.1 Descriptive Statistik Abnormal Return ... 34
4.4 Hasil PengujianAbnormal Return ... 36
4.3 Rata- rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman ... 37
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Yang Melakukan Right Issue ... 50
Lampiran 2 Daftar Abnormal Return Dan Rata- rata Abnormal Return ... 51
Lampiran 3 Descriptive Statistic Abnormal Return ... 55
Lampiran 4 Hasil Pengujian One Sample Tests ... 56
(12)
ii
SKRIPSI
ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Keungan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
DIFFERENCE ANALYSIS ABNORMAL STOCK RETURN BEFORE AND AFTER ANNOUNCEMENT ISSUE RIGHT
(Emperical Study On Financial Company Listed in Bursa Efek Indonesia)
Diajukan Oleh
ADI NUGROHO 20120410278
Telah disetujui oleh: Pembimbing
Dr. Arni Surwanti., M.Si. ... Tanggal, 5 Agustus 2016 NIK : 143 007
(13)
SKRIPSI
ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Keungan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
DIFFERENCE ANALYSIS ABNORMAL STOCK RETURN BEFORE AND AFTER ANNOUNCEMENT ISSUE RIGHT
(Emperical Study On Financial Company Listed in Bursa Efek Indonesia)
Diajukan Oleh
ADI NUGROHO 20120410278
Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan didepan Dewan Penguji Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tanggal 20 Agustus 2016
Yang terdiri dari
Drs. Edi Supriyono, M.M. Ketua Tim Penguji
Dr. Arni Surwanti., M.Si. Rita Kusumawati, SE., M.Si.
Anggota Tim Penguji Anggota Tim Penguji
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Dr.Nano Prawoto, S.E., M.Si NIK : 143016
(14)
x
DIFFERENCE ANALYSIS ABNORMAL STOCK RETURN BEFORE AND AFTER ANNOUNCEMENT ISSUE RIGHT
(Emperical Study On Real Estate And Property Company Listed in Bursa Efek Indonesia)
ABSTRACT
This study aimed to analyze the differences in abnormal stock returns before and after the announcement of the rights issue. This study using event study method, which made observations on the significance of abnormal return for 11 days, which is 5 days prior to the announcement (T-5), on the day of the announcement (T0) and 5 days after the announcement of the rights issue (T+5).
This study uses secondary data obtained from BEI, this study used a total of 14 financial companies listed on the Stock Exchange and announced a rights issue in 2011- 2014, and taken by using purposive sampling method.
The results of this study concluded that the events of the announcement of rights issue given by the company into the sample gives negative abnormal return during the event period significant results , while for the period of the window there are abnormal returns before the announcement of the rights issue at a significance level of 10 % and there is no difference in abnormal returns before and after the announcement of the rights issue .
(15)
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Perkembangan perekonomian dunia maupun Indonesia ini mulai mengalami perkembangan menjadi lebih baik. Perekonomian yang semakin berkembang ini membuat perusahaan- perusahaan lebih gencar dalam melakukan pengembangan usaha dan pengembangan prdouk agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Pengembangan usaha yang dilakukan oleh perusahaan tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit (Fahmi, 2011). Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi biaya tersebut adalah dengan melakukan right issue. Right issue
merupakan penerbitan saham baru yang dilakukan oleh perusahaan, dimana hak untuk memesan saham tersebut lebih dahulu adalah pemegang saham lama (Samsul, 2006:84). Harga saham right issue ini biasanya lebih murah dari harga pasarnya, ini dimaksudkan sebagai insentif bagi pemegang saham lama karena pemegang saham lama merupakan elemen penting bagi jalannya perusahaan (Raja, 2012). Perusahaan
melakukan right issue untuk menambah modal perusahaan dan mendorong pemegang
saham lama menyetorkan modal baru agar perusahaan bisa berjalan dengan baik (Sedianingtias, 2010).
Penerbitan right issue pasti tidak lepas dari pasar modal, karena dalam penerbitan right issue perusahaan harus meregristasikan kebijakannya tersebut dalam pasar modal. Pasar modal adalah tempat bertemunya pihak yang sedang mengalami
(16)
2
kekurangan dana dengan pihak yang sedang mengalami kelebihan dana (Tandelilin, 2010:26). Tujuan investor menanamkan modalnya di pasar modal adalah agar memperoleh imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikannya (Marlina, 2012). Pasar modal dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu pasar perdana dan pasar sekunder. Pasar perdana terjadi saat emiten pertamakali menjual sekuritasnya kepada investor. Pasar sekunder terjadi saat emiten yang kekurangan dana menawarkan sekuritasnya dan diperjual belikan oleh atau antar investor yang ada di pasar modal. Pasar modal tidak hanya untuk mempertemukan pihak- pihak yang kekurangan dana dan pihak- pihak yang kelebihan dana, pasar modal juga digunakan oleh pemerintah untuk menilai kinerja perekonomian suatu negara. Perekonomian suatu negara dikatakan baik jika nilai saham gabungan negara tersebut terus mengalami peningkatan dan semakin banyak investor asing untuk melakukan investasi di negara tersebut. Pasar modal terdapat kaitannya dengan pasar efisien. Konsep pasar efisien mengindikasikan proses penyesuaian harga suatu sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru (Cotterell, 2011).
Right issue merupakan salah satu jenis corporate action yang dilakukan oleh
perusahaan dengan melakukan penawaran umum terbatas atas saham baru yang dikeluarkan perusahaan kepada pemegang saham lama. Cara ini paling diminati perusahaan sebab untuk melakukan right issue perusahaan tidak perlu menanggung biaya penjamin emisi efek seperti halnya penawaran umum perdana. Perusahaan akan cenderung melakukan right issue sebab manfaat yang akan didapat lebih besar daripada biaya yang harus dikeluarkan (Frijns et. al., 2006). Perusahaan melakukan
(17)
right issue dengan alasan untuk menghemat biaya jasa penjamin emisi dan untuk meningkatkan likuiditas saham sebab dengan melakukan right issue maka jumlah saham akan bertambah sehingga nantinya frekuensi perdagangan juga akan meningkat (Susanti, 2008). Investor berharap dengan dilakukannya right issue kinerja perusahaan akan membaik sebab ada dana baru yang akan masuk ke perusahaan akan tetapi hal ini belum tentu menjadi kenyataan. Apabila kinerja perusahaan tidak membaik setelah melakukan right issue, tentu saja akan mengurangi kepercayaan terhadap perusahaan tersebut, bahkan secara luas bisa menghilangkan kepercayaan terhadap pasar modal sehingga investor lebih tertarik untuk melakukan investasi pada sektor perbankan, yakni deposito (Putra, 2006). Oleh karena itu, ketersediaan informasi yang berkualitas terkait dengan keputusan investasi para investor sangat diperlukan di dalam pasar modal.
Adanya informasi yang berkualitas dan relevan, investor dapat menilai prospek kinerja emiten sehingga investor memiliki gambaran mengenai risiko dan
expected return atas dana yang telah atau akan diinvestasikan (Zaqi, 2006). Hal ini
dikarenakan, selain akan mendapatkan return, investor dalam kegiatan investasinya juga harus menghadapi risiko sehubungan dengan perolehan return tersebut. Return
dan risiko merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan (Jogiyanto, 2008:239). Untuk menaksir risiko yang dihadapi, investor membutuhkan informasi dalam pengambilan keputusan investasinya.
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Sumber- sumber return
(18)
4
merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi (Tandelilin, 2010:102). Return saham
dan abnormal return dapat menunjukkan kinerja saham perusahaan. Kinerja saham
merupakan pengukuran prestasi yang dapat dicapai oleh adanya pengelolaan saham perusahaan dan mencerminkan kondisi kesehatan perusahaan.
Abnormal return merupakan selisih antara keuntungan yang diinginkan
dengan keuntungan yang sebenarnya sebelum informasi resmi diterbitkan atau telah terjadi kebocoran informasi sesudah informasi resmi diterbitkan (Samsul, 2006). Dalam upaya untuk menarik investor, harga right issue yang diterbitkan oleh perusahaan biasanya lebih rendah dari harga pasar. Ketika harga yang dikeluarkan perusahaan saat penerbitan right issue lebih kecil maupun lebih tinggi dari harga pasar dan terdapat selisih harga, maka selisih dari harga tersebut yang menimbulkan
abnormal return positif maupun negatif. Samsul (2006) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa apabila reaksi suatu peristiwa bersifat negatif terhadap harga saham dipasar, maka peristiwa tersebut tidak dikehendaki oleh investor. Perbedaan reaksi pasar terjadi karena return sebelum pengumuman right issue dapat lebih kecil maupun lebih besar sebelum maupun sesudah pengumuman right issue. Dengan terjadinya penurunan harga saham sebelum tanggal pengumuman resmi, berarti telah terjadi kebocoran informasi. Sebaliknya, reaksi positif investor akan timbul ketika harga pasar mengalami kenaikan dan rencana penerbitan right issue bertujuan untuk memperbesar operasinya akan dapat mendorong harga saham meningkat.
(19)
Adanya hasil penelitian yang bervariasi terhadap perbedaan abnormal return
di sekitar pengumuman right issue pada penelitian sebelumnya memberi celah atau peluang untuk melakukan penelitian hasil lanjut.
B.Batasan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi dengan variabel
abnormal return dan right issue. Penelitian ini dilakukan pada seluruh perusahaan
lembaga keuangan yang terdaftar di BEI, dengan periode pengamatan selama tahun 2011 – 2014.
C.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada abnormal return yang signifikan di sekitar pengumuman right issue
pada lembaga keuangan di BEI?
2. Apakah ada perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan setelah pengumuman right issue pada lembaga keuangan di BEI?
D.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris adanya
(20)
6
pengumuman right issue pada periode jendela dan periode estimasi di sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2014.
E.Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan pengalaman dalam mempraktekkan ilmu yang telah didapat dibangku perkuliahan, serta menggabungkan pemahaman teori-teori yang ada dengan keadaan sesungguhnya sehingga kemudian dapat dijadikan bekal apabila terjun ke masyarakat, dapat menambah pengetahuan mengenai ada tidaknya
abnormal return, dan perbedaan abnormal return sebelum dan setelah pengumuman
right issue selama periode jendela dan periode estimasi.
2. Bagi Investor
Bagi investor, penelitian ini adalah salah satu bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Dengan
menganalisis adakah perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman
right issue. Sehingga dapat digunakan sebagai acuan pengambilan keputusan dalam
menginvestasikan dananya kepada perusahaan, sehingga investor dapat memperoleh keuntungan dari adanya pelaksanaan right issue.
3. Bagi Perusahaan
Bagi pihak perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan dalam melakukan right issue. Sehingga Saham bisa menjadi lebih likuid karena jumlahnya menjadi jauh lebih besar dan bisa meningkatkan frekuensi perdagangan. Dalam right issue setiap pemegang saham yang memiliki hak dapat
(21)
membeli atau melepaskan saham yang dimilikinya setiap saat dan dengan harga tertentu tanpa harus meminta izin kepada perusahaan/ pemegang saham lainnya.
4. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan informasi dalam pengembangan penelitian yang lebih baik lagi terutama yang berhubungan dengan manajemen keuangan, khususnya mengenai return dan abnormal return saham sebelum dan setelah pengumuman right issue.
(22)
8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Landasan Teori 1.Pasar Modal
Pasar modal mempunyai peranan penting dalam perekonomian terutama dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dan jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar modal berfungsi sebagai sarana alokasi dana yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam. Alokasi dana yang produktif terjadi jika individu yang mempunyai kelebihan dana dapat meminjamkannya ke individu lain yang lebih produktif yang membutuhkan dana.
Menurut Tandelilin (2010:26) Pasar modal berfungsi sebagai lembaga perantara, yang memiliki peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Di samping itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return relatif besar adalah sektor- sektor yang paling produktif yang ada di pasar). Instrumen pasar modal berupa surat berharga (efek). Jenis efek antara lain saham
(23)
Jogiyanto (2008:29) membagi pasar modal menjadi beberapa jenis pasar antara lain:
a. Pasar Primer : yaitu tempat penjualan saham baru yang melibatkan banker investasi.
b. Pasar Sekunder : yaitu tempat perdagangan surat berharga yang sudah beredar. c. Pasar Ketiga : yaitu pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar kedua
tutup. Pasar ini dijalankan oleh broker yang mempertemukan pembeli dan penjual pada saat pasar kedua tutup.
d. Pasar Keempat : yaitu pasar modal yang dilakukan diantara institusi
berkapasitas besar guna menghindari komisi untuk broker. 2. Efisiensi Pasar
Pasar dikatakan efisien apabila pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia. Menurut Tandelilin (2010:219) pasar yang efisien adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia, informasi ini meliputi informasi dimasa lalu seperti laba perusahaan tahun lalu, maupun informasi saat ini yakni rencana kenaikan dividen tahun ini, serta informasi yang bersifat laba perusahaan tahun lalu, serta informasi yang bersifat sebagai pendapat atau opini rasional yang berkembang di pasar yang bisa mempengaruhi perubahan harga seperti apabila banyak investor di pasar berpendapat bahwa harga saham naik, maka informasi tersebut akan tercermin pada perubahan harga saham yang cendrung naik.
(24)
10
Definisi efisiensi pasar ini akan melihat pasar dalam proses dinamik, yang menurut Beaver (1989) mendasarkan pada distribusi informasi yang dimiliki oleh investor. Dimana pasar efisien jika harga– harga sekuritas terjadi jika setiap orang mempunyai informasi yang sama. Definisi efisiensi pasar yang statis tidak mempertimbangkan distribusi informasi yang tidak simetris dan kecepatan proses distribusinya.
Dalam Jogiyanto (2008:517) dijelaskan mengenai penelitian yang dilakukan oleh Fama (1970) yang menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut : a. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah
Pasar dikatakan efisien bentuk lemah jika harga– harga dari sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu yang sudah terjadi. Maka dalam bentuk ini nilai– nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang, sehingga investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal.
b. Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat
Pasar dikatakan efisien bentuk setengah kuat jika harga – harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, sehingga tidak hanya mencerminkan harga saham masa lalu. Informasi yang dipublikasikan adalah sebagai berikut:
(25)
1) Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. Informasi yang dipublikasikan ini merupakan informasi dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten. Informasi ini umumnya berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di perusahaan emiten (corporate event). Contoh informasi yang dipulikasikan ini adalah pengumuman laba, pengumuman pembagian dividen, pengumuman pengembangan produk baru, pengumuman marjer dan akuisisi, pengumuman pergantian pimpinan perusahaan dan sebagainya.
2) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas
sejumlah perusahaan. Informasi yang dipublikasikan ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan regulator yang hanya berdampak pada harga-harga sekuritas perusahaan-perusahaan yang terkena rugulasi tersebut. Contoh dari informasi ini adalah regulasi untuk meningkatkan cadangan yang harus dipenuhi oleh semua bank. Informasi ini akan mempengaruhi secara langsung harga sekuritas yang tidak hanya sebuah bank saja, tetapi mungkin semua emiten didalam industri perbankan.
3) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas
semua perusahaan terdaftar dipasar saham. Informasi ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak pada perusahaan emiten. Contoh dari regulasi ini adalah peraturan akutansi yang mencantungkan laporan arus
(26)
12
kas yang harus dilakukan oleh semua perusahaan. Regulasi ini akan mempunyai dampak pada ke harga sekuritas tidak hanya untuk sebuah perusahaan saja atau perusahaan-perusahaan disuatu industri, tetapi mungkin berdampak langsung pada semua perusahaan. Jika pasar pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu lama.
c. Efisiensi Pasar Bentuk Kuat
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga – harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena mempunyai informasi yang privat. Semua informasi baik yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan sudah tercermin dalam sekuritas saat ini. Dalam bentuk efisien kuat seperti ini tidak akan ada investor pun yang bisa memperoleh return tidak nomal. Pada tahun 1991, Fama mengemukakan penyempurnaan atas klarifikasi efisiensi pasar tersebut. Efisiensi bentuk lemah disempurnakan menjadi suatu kualifikasi yang bersifat umum untuk menguji prediktabilitas return (return
predictability), pada klasifikasi ini, informasi mengenai pola return sekuritas, seperti
return yang tinggi dibulan Januari dan hari Minggu, tidak dapat digunakan untuk
(27)
dilakukan dengan pengujian event studies dan bentuk kuat dapat dilakukan pengujian
privat information.
3. Studi Peristiwa
Penelitian ini mengunakan studi peristiwa (event study) untuk menganalisis pengaruh peristiwa pemecahan saham terhadap return dan volume perdagangan saham. Dalam bukunya, Jogiyanto (2008:529), menyatakan bahwa studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasarterhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Studi peristiwa dapat digunakan untuk mengujikan dengan informasi dari suatu pengumuman dan dapat pula digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Untuk pengujian kandungan informasi lebih difokuskan ke pemantauan terhadap reaksi pasar akibat adanya suatu pengumuman. Apabila pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan akan terjadi reaksi oleh pasar pada saat pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditandai dengan terjadinya perubahan harga sekuritas yang bersangkutan. Reaksi seperti ini bisa diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Apabila
abnormal return digunakan untuk mengukur reaksi tersebut maka suatu
pengumuman yang mempunyai kandungan informasi diperkirakan dapat memberikan
abnormal return kepada pasar. Sebaliknya apabila pengumuman tidak mengandung
(28)
14
4. Abnormal Return
Abnormal return menjadi fokus dalam studi peristiwa yang mengamati harga
atau efisiensi pasar. Return normal merupakan return ekspektasi atau return yang diharapkan oleh investor (Jogiyanto, 2008:549). Ada tiga cara untuk mengestmasi
abnormal return, yakni :
a. Model Disesuaikan Rata-Rata
Model ini beranggapan bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama priode estimasi. Menggunakan model ini, return ekspektasi seuatu sekuritas pada priode tertentu diperoleh melalui pembagian return realisasi sekuritas tersebut dengan lamanya priode estimasi. Tidak ada patokan untuk lamanya priode estimasi, priode yang umumnya dipakai biasanya berkisar dari 100 sampai dengan 300 hari untuk data harian, dan dari 24 sampai dengan 60 bulan untuk data bulanan.
b. Model Pasar (Market Model)
Perhitungan return ekspektasi dengan model ini dilakukan dengan dua tahapan, yaitu : membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama priode estimasi dan menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi
return ekspektasi dipriode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan
teknik regresi OLS (Ordinary Least Squere).
c. Model Disesuaikan Pasar (Market Adjusted Model)
Model ini beranggapan bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi
(29)
menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan priode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.
1. Tujuan dan Manfaat Investasi Right Issue
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001), right issue diterbitkan dengan tujuan untuk memperoleh dana tambahan dari pemodal dan untuk ekspansi usaha. Ghozali dan Solichin (2003), menyatakan bahwa tujuan perusahaan melakukan right issue, yaitu:
a. Right issue dapat mengurangi biaya karena right issue biasanya tidak
menggunakan jasa penjamin.
b. Right issue menyebabkan jumlah saham perusahaan yang ada akan bertambah
sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan frekuensi perdagangan atau yang berarti akan meningkatkan likuiditas saham.
Manfaat right issue, menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001), yaitu dengan membeli saham right issue, berarti investor telah melakukan pembelian saham seperti biasanya yang menghasilkan return yang sama yaitu dividen atau capital gain.
Dividen adalah bagian keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan atau emiten kepada pemegang sahamnya, sedangkan capital gain adalah selisih dari harga beli dan harga jual saham. Bagi investor, right issue akan berdampak positif jika harga naik, sebaliknya berdampak negatif jika menyebabkan harga saham turun.
(30)
16
2. Proses Pelaksanaan Right Issue
Penerbitan suatu right issue harus memperhatikan beberapa hal penting, diantaranya waktu, harga, dan rasio. Bagi investor, informasi waktu sangatlah penting untuk mengambil keputusan apakah dia akan melaksanakan haknya untuk membeli right issue atau tidak, sebab right issue mempunyai masa berlaku yang singkat. Berikut ini proses pelaksanaan right issue:
a. Announcement date merupakan tanggal dimana perusahaan akan melakukan right
issue.
b. Cum date merupakan tanggal terakhir seorang investor dapat meregistrasikan
sahamnya untuk mendapatkan corporate action.
c. Ex date merupakan tanggal dimana investor sudah tidak mempunyai hak lagi akan
suatu corporate action.
d. DPS (Dividen per Stock) date merupakan tanggal pengumuman daftar pemilik saham yang berhak atas corporate action.
e. Tanggal pelaksanaan dan akhir right issue merupakan periode pelaksanaan right issue tersebut dicatatkan di bursa dan periode berakhirnya right issue.
f. Allotment date merupakan tanggal menentukan jatah investor yang mendapatkan
right issue dan berapa besar tambahan saham baru akibat right issue.
g. Exercise date merupakan tanggal penambahan saham akibat right issue tersebut didaftarkan di bursa efek.
(31)
B.Penelitian Terdahulu
Budiarto dan Baridwan (1999) melakukan penelitian terhadap 50 perusahaan yang melakukan right issue pada periode antara tahun 1994 sampai dengan 1996 di BEJ. Jenis penelitian yang digunakan adalah event study yang tujuannya untuk menghitung abnormal return dari sekuritas yang terjadi di sekitar pengumuman dengan menggunakan metode market adjusted, return untuk periode pengamatan 5 hari sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Hasil analisis statistik ditemukan bahwa nilai return saham pada tanggal pengumuman berbeda signifikan dengan nilai return saham sebelum pengumuman.
Penelitian yang dilakukan oleh EkyWijaksono (2007) menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atau perbedaan abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue yang signifikan.
Di Indonesia Manullang (2008) melakukan penelitiann pada perusahaan di BEJ selama periode 2000 sampai 2006 mengenai pengaruh volume perdagangan saham, right issue terhadap abnormal return. Ada perbedaan secara statistik yang signifikan antara rata-rata abnormal return saham sebelum maupun setelah pengumuman right issue. Menunjukan respon pasar yang positif yang ditunjukan dengan respon pasar yang signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh I Nyoman Wijana Asmara Putra (2013) menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atau perbedaan abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue
(32)
18
Wirdayanti (2006) meneliti tentang perbedaan antara sebelum dan sesudah pengumuman right issue terhadap abnormal return dan trading volume activity pada perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta tahun 2000– 2003. Hasil penelitiannya menyimpulkan tidak ada perbedaan rata- rata abnormal return dan rata- rata trading
volum activity antara sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Hal ini berarti
bahwa tidak ada informasi di seputar pengumuman right issue.
Penelitian Smith (1977) dalam Indrawan (2009) melakukan pengujian terhadap 853 sampel perusahaan yang melakukan right issue di NYSE antara tahun 1926 dan 1975 dengan mengunakan metodologi penelitian yang sama. Ia menemukan bukti bahwa abnormal return yang diperoleh investor rata-rata mencapai 8 sampai 9 persen dalam periode satu tahun sebelum right issue, dan satu tahun setelahnya tidak ditemukan lagi adanya abnormal return. Disamping itu ditemukan bahwa rata-rata penurunan harga saham hanya mencapai 1,4% dalam waktu dua bulan sebelum tanggal pengumuman, dan diikuti dengan perbaikan kembali harga saham pada posisi semula.
Bae dan Hoje (1999) menyatakan bahwa adanya right offering menyebabkan penurunan harga saham antara sebelum dan setelah pengumuman. Dengan penurunan harga setelah pengumuman, maka secara teoritis akan menyebabkan perbedaan antara
abnormal return saham yang diterima pasar sebelum dan setelah pengumuman right
issue.
Hartono (2009) melakukan penelitian yang menemukan terdapat perbedaan
(33)
Dari pengujian yang dilakukan terdapat bahwa abnormal return setelahi pengumumani menunjukan penurunan dibandingkan dengan rata- rata iabnormal
return sebelum pengumuman. Penurunan tersebut signifikan pada tingkat signifikansi
1% ditunjukkan dengan nilai p-value sebesar 0,003.
Widjaja pada tahun 2000 (dalam Prima Yusi Sari, 2001) menemukan bahwa pengumuman right issue cenderung menimbulkan respon negatif pada tanggal diumumkannya right issue dan di sekitar tanggal pengumuman right issue tersebut. Sedangkan dalam periode pengamatan jangka panjang, pengumuman right issue cenderung menimbulkan respon pasar yang positif.
C.Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara yang masih akan dibuktikan lagi kebenarannya. Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat di tarik sebuah formulasi hiptesis yaitu:
1. Pengujian abnormal return yang signifikan di sekitar pengumuman right issue.
Beberapa penelitian tentang pengumuman right issue sudah dilakukan namun memberikan hasil yang beragam. Gajewski dan Glinglinger (2002) dan Shahid et. al.
(2010) meneliti peristiwa pengumuman right issue dengan hasil penelitian bahwa
abnormal return berbeda secara signifikan di sekitar pengumuman right issue.
(34)
20
kinerja saham dan likuidasi saham di Bursa Efek Indonesia. Dalam upaya untuk menarik investor, harga right issue yang diterbitkan oleh perusahaan biasanya lebih rendah dari harga pasar. Ketika harga yang dikeluarkan perusahaan saat penerbitan
right issue lebih kecil maupun lebih tinggi dari harga pasar dan terdapat selisih harga,
maka selisih dari harga tersebut yang menimbulkan abnormal return positif maupun negatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengumuman right issue memiliki pengaruh yang signifikan terhadap abnormal
return. Berdasarkan landasan teori dan pemamparan hasil penelitian terdahulu maka
jawaban sementara dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis yaitu: H1 : Terdapat abnormal return di sekitar pengumuman right issue.
2. Perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum pengumuman right issue dengan abnormal return setelah pengumuman right issue.
Di Colombo, Ramesh dan Rajumesh (2014) imelakukan penelitiani dengan tujuan untuk mengujii reaksii pasari saham terhadapi informasi right issue dan
mengetahui dampak pengumuman right issue terhadap saham. Dengan menggunakan
uji t memperoleh hasil bahwa reaksi pasar yang signifikan kuat di sebelah kanan hari masalah pengumuman. Informasi dari right issue diserap oleh pasar pada hari 0, menunjukkan bahwa informasi yang diserap cepat oleh partisipasi pasar. Hal ini terbukti dari hasil empiris hari acara yang menyediakan signifikan secara statistik pada tingkat 5% . Pemegang saham dapat memperoleh AAR positif 1,54% ke right
(35)
apakah pasar modal bereaksi terhadap pengumuman right issue, dengan mengamati perilaku return saham, abnormal return, security return variability dan trading
volume activity di sekitar tanggal pengumuman (sebelum, saat, sesudah
pengumuman). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya perubahan
abnormal return karena adanya penyesuaian harga right issue. Berdasarkan landasan
teori dan pemamparan hasil penelitian terdahulu maka jawaban sementara dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis yaitu:
H2 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return sebelum pengumuman right issue dengan abnormal return setelah pengumuman right issue.
(36)
22 BAB III
METODE PENELITIAN
A.Subjek Penelitian
Sumber data berasal dari perusahaan sector keuangan antara lain berasal dari sub sektor pembiayaan, sub sektor lainnya, sub sektor bank, sub sektor perusaahan efek dan sub sektor asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011 – 2014.
B.Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari data yang diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya, serta informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau non publikasi baik di dalam atau luar organisasi (Sekaran, 2003). Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Data publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan (financial report) dan harga saham harian. Data laporan keuangan diperoleh dari Situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan harga saham harian diperoleh dari yahoo.finance.
C.Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian yang akan diteliti atau sebagai kumpulan dari seluruh elemen- elemen yang merupakan sumber informasi dalam suatu penelitian populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011- 2014.
(37)
Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria- kriteria tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan lembaga keuangan yang terdaftar di BEI selama tahun 2011- 2014. Kriteria Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan yang melakukan pengumuman right issue pada 1 januari 2011 sampai
dengan 31 desember 2014.
2. Perusahaan mencantumkan tanggal pengumuman right issue di laporan keuangan tahunan.
3. Perusahaan yang menunda atau membatalkan right issue tidak dimasukkan dalam
sampel.
4. Perusahaan tersebut tidak menerbitkan corporate action lainnya seperti stock split,
stock deviden, bonus issue dan lainnya atau kebijakan lainnya yang dapat
mempengaruhi abnormal return selama periode pengamatan right issue. Tabel 3.1
Daftar Perusahaan Yang Melakukan Right Issue
No Nama Perusahaan Kode Tanggal Pengumuman
1 Asuransi Bina Dana Arta Tbk. ABDA 31 Maret 2011
2 Pacific Strategic Financial Tbk. APIC 23 Juni 2011
3 Bank Danamon Tbk. BDMN 24 Agustus 2011
4 Bank Pundi Indonesia Tbk. BEKS 15 September 2011
5 Clipan Finance Indonesia Tbk. CFIN 23 September 2011
(38)
24
No Nama Perusahaan Kode Tanggal Pengumuman
7 Bank Pundi Indonesia Tbk. BEKS 30 Agustus 2012
8 Bank Permata Tbk. BNLI 12 Juni 2012
9 Bank Sinarmas Tbk. BSIM 15 Juni 2012
10 Bank Artha Graha Internasional Tbk. INPC 12 Juli 2012
11 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. AGRO 26 Juni 2013
12 Bank Internasional Indonesia Tbk. BNII 27 Juni 2013
13 Bank Mayapada International Tbk. MAYA 30 September 2013
14 Bank Internasional Indonesia Tbk. BNII 28 November 2014
Sumber: Lampiran 1
D.Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Pustaka
Mengumpulkan data dan teori yang relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan melakukan telaah pustaka dan mengkaji beberapa literatur pustaka seperti artikel, jurnal, buku, skripsi dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian.
2. Studi Dokumenter
Adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian, studi dokumenter pada penelitian ini adalah pengumpulan data sekunder yang berupa data yang berhubungan dengan abnormal return, dan right
(39)
E.Definisi Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini termasuk kategori penelitian yang menggunakan studi peristiwa
(event study). Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar
terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Kegunaan studi semacam ini berasal dari fakta bahwa rasionalitas di pasar mambawa pengaruh dalam harga sekuritas. Peristiwa yang diuji dalam penelitian ini adalah peristiwa pengumuman right issue yang dilakukan oleh perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah periode estimasi yaitu 30 hari sebelum pengumuman. Periode peristiwa selama 11 hari yaitu 5 hari sebelum pengumuman (H-5), 1 hari saat pengumuman (event date, H=0) dan 5 hari sesudah tanggal pengumuman (H+5). Penentuan periode jendela 11 hari ini juga didasarkan pada penelitian terdahulu, yaitu Mulatsih, dkk (2009). Sedangkan untuk penentuan periode estimasi tidak diberikan batasan berapa hari.
Abnormal return Menurut Jogiyanto (2010:549), abnormal return merupakan
kelebihan dari imbal hasil yang sesungguhnya terjadi actual return terhadap imbal hasil normal. Imbal hasil normal merupakan imbal hasil expected return atau imbal hasil yang diharapkan oleh investor. Dengan demikian imbal hasil abnormal return
adalah selisih antara imbal hasil sesungguhnya yang terjadi dengan imbal hasil ekspektasi. Untuk menghitung abnormal return menggunakan:
RTN i,t = R i,t– E[Ri,t]
(40)
26
RTN i,t= return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada periodeke-t
R i,t =return sesungguhnya (actual return) yang terjadi untuk sekuritas kepada
periode peristiwa ke-t
E[Ri,t] = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t
Untuk mencari Actual Return dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
R
i,t=Pi ,t−Pi ,t−1 P�,�−1
Keterangan:
Ri,t = return saham i pada hari t
Pi,t = harga saham i pada hari t
Pit-1 = harga saham i pada hari t-1
Sedangkan untuk mendapatkan Expected Return, penelitian ini menggunakan dalam Jogiyanto (2008:550) mengestimasi Expected Return dengan menggunakan
mean adjusted model.
Mean Adjusted Model
Model Mean Adjusted ini menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Model ini dirumuskan dengan rumus sebagai berikut :
E Ri,t = Ri,j
t2 j=t1
T
Keterangan:
(41)
R i,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan permasalahan. Untuk menguji dan menganalisis reaksi pasar dari peristiwa pengumuman right issue yakni pengujian terhadap H1 yaitu ada tidaknya abnormal
return. Adapun cara yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Menghitung abnormal return pada seluruh perusahaan yang mengumumkan right
issue dan menjadi sampel penelitian.
a. Menghitung Actual Return. Return aktual saham merupakan return yang
sudah terjadi. Return aktual dapat dihitung dari harga saham harian dengan membandingkan antara harga hari ini dikurangi harga kemarin dibandingkan dengan harga kemarin. Untuk menghitung Actual Return digunakan rumus sebagai berikut:
R
i,t=Pi ,tP−Pi ,t−1
i ,t−1
Keterangan:
Ri,t = return saham i pada hari t
Pi,t = harga saham i pada hari t
(42)
28
b. Mengestimasi expected return, merupakan tingkat keuntungan yang diperoleh
investor sebagai hasil dari investasi saham yang dilakukan yang diperoleh setelah melakukan tindakan investasi dengan berbagai peristiwa tertentu dan dengan berbagai kemungkinan selama estimation period. Expected return diestimasi dengan menggunakan market model mean adjusted model, lamanya priode estimasi adalah 30 hari. Expected return selama estimasi tersebut dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
E Ri,t =
Ri,j
t2 j=t1
T
Keterangan:
E[Ri,t] =return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
R i,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2
c. Menghitung Abnormal Return saham selama periode jendela, Abnormal
return juga merupakan alat ukur kinerja saham dari sebuah perusahaan. Abnormal
return adalah peristiwa yang terjadi ketika return yang sesungguhnya melebihi dari
return normal dengan rumus:
RTN i,t = R i,t– E[Ri,t]
Keterangan:
(43)
R i,t = return sesungguhnya (actual return) yang terjadi untuk sekuritas kepada
periode peristiwa ke-t
E[Ri,t] = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t
d. Menghitung rata- rata Abnormal Return saham selama periode pengamatan dengan rumus sebagai berikut :
RRTNt = RTNi, t
k i=1
k
Keterangan:
RRTNt= rata- rata abnormal return pada hari ke-t
RTNi,t = abnormal return saham untuk sekuritas ke- I pada hari ke-t
k = Jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa
e. Menghitung akumilasi Abnormal Return harian tiap- tiap saham selama
periode peristiwa dengan rumus sebagai berikut:
AARTN = t RRTNa
a =t 5
Keterangan:
AARTN = akumulasi rata-rata abnormal return saham pada hari ke t
RRTNa = rata- rata return tidak normal pada hari ke-a yaitu mulai t5 (hari awal
periode peristiwa) sampai hari ke t
f. Menghitung abnormal return standaisasi untuk sekuritas i dengan rumus sebagai berikut:
(44)
30 RTNSi,t =
RTNi.t KSEi
Keterangan:
RTNSi.t = abnormal return standarisasi sekuritas ke- i pada hari ke- t di
periode peristiwa.
RTNi.t = abnormal return sekuritas ke- i pada harike- t di periode peristiwa.
KSEi = kesalahan standar estimasi untuk sekuritas ke- i
g. Menghitung kesalahan standar estimasi berdasarkan rata- rata return periode estimasi dengan menggunakan rumus:
KSEi =
(Rij− R) 2 t2
j=t1
T1−2
Keterangan:
KSEi = kesalahan standar estimasi untuk kesalahan i
Ri.j = return sekurita ke- i untuk hari ke- j selama periode estimasi � .i = rata- rata return sekuritas ke- i selama periode estimasi
T1 = jumlah hari periode estimasi, yaitu dari hari ke- t1 sampai t2 h. Menghitung besarnya abnormal return standarisasi dengan rumus:
RTNSt =
RTNSit
k i=1
k
Keterangan :
RTNSt = abnormal return standarisasi portofolio untuk hari ke- t di periode
jendela dan estimasi
RTNSi,t =abnormal return standarisasi sekuritas ke- i untuk hari ke- t periode
(45)
k = jumlah sekuritas
Pada rancangan metode uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik, karena data diasumsikan berdistribusi normal, oleh karena itu digunakan statistic parametric dengan menggunakan uji t.
1) Pengujian signifikansi ada tidaknya abnormal return di sekitar pengumuman
right issue pada H1.
Pengujian dengan one sample t-test ini adalah untuk memperlihatkan apakah terdapat abnormal return sebelum dan setelah pengumuman right issue pada periode peristiwa. Jika Signifikansi< 0.05 maka dapat dikatakan terdapat abnormal return
yang signifikan. Maka H1 diterima, begitu juga sebaliknya.
t = d
sd n
Keterangan:
t = t- tes (sampel kecil)
d = perbedaan antara data berpasangan
d' = nilai rata-rata perbedaan antara pengamatan berpasangan
Sd = Standar deviasi perbedaan antara pengamatan berpasangan
(46)
32
2) Pengujian perbedaan abnormal return sebelum dan setelah pengumuman
right issue pada H2.
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara
abnormal return sebelum dan setelah pengumuman right issue. Jika signifikansi< 5%
hal tersebut menunjukkan memang terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Maka H2 diterima, begitupun sebaliknya.
t = X −1 X2
S 12 n 1+
S 22 n 2−2r
S 1 n 1
S 2 n 2
Keterangan:
�1
= Rata- rata sampel sebelum perlakuan
�2
=Rata- rata sampel sesudah perlakuan
S1 = Simpangan baku sebelum perlakuan
S2 = Simpangan baku sesudah perlakuan
n1 = jumlah sampel sebelum perlakuan
(47)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Gambaran Umum Obyek Penelitian
Sebagaimana telah disebutkan di muka, bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada abnormal return yang signifikan di sekitar pengumuman
right issue, apakah ada perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum tanggal
pengumuman right issue dengan abnormal return setelah pengumuman. Berdasarkan data yang telah diperoleh terdapat 14 perusahan yang melakukan right issue dengan data yang sudah ditentukan.
B.Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yaitu digunakan untuk menjelaskan deskripsi data dari semua variabel yang terdapat dalam penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di BEI periode 2011- 2014, berupa tanggal pengumuman right issue, dan data harga harian saham. Analisis statistik deskripstif bertujuan untuk mengetahui karakteristik data seperti nilai minimum, maximum, nilai rata- rata, dan seberapa jauh data bervariasi. Hasil uji deskriptif data untuk perusahaan yang mengumumkan right issue dapat dilihat pada tabel 4.1
(48)
34
Tabel 4.1
Descriptive Statistics Abnormal Return
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
T-5 14 -.16211 .02225 -.0162271 .04577950 T-4 14 -.12065 .07673 .0007707 .04612063 T-3 14 -.14859 .02435 -.0229336 .04307589 T-2 14 -.14882 .04774 -.0161086 .05005973 T-1 14 -.13472 .09121 -.0108164 .05287768
T0 14 -.14902 .24774 .0206943 .09192980
T+1 14 -.19073 .06099 -.0207329 .06767260 T+2 14 -.07674 .16349 .0089329 .05208691 T+3 14 -.16211 .08297 -.0060757 .05581697 T+4 14 -.14882 .07673 -.0130779 .04875173 T+5 14 -.12042 .09912 -.0041214 .05759391
Valid N (listwise) 14
Sumber: Lampiran 3
Bedasarkan tabel 4.1 maka nilai minimum abnormal return hari ke 5 sebelum tanggal pengumuman (T-5) adalah -.16211, nilai maximum sebesar .02225 sedangkan nilai mean sebesar -.0162271 dan nilai standar deviation sebesar .04577950. Nilai
minimum abnormal return hari ke 4 sebelum tanggal pengumuman (T4) adalah
-.12065, nilai maximum sebesar .07673 sedangkan nilai mean sebesar -.0007707 dan nilai standar deviation sebesar .04612063. Nilai minimum abnormal return hari ke 3 sebelum tanggal pengumuman (T-3) adalah -.14859, nilai maximum sebesar .02435 sedangkan nilai mean sebesar -.0229336 dan nilai standar deviation sebesar .0407589. Nilai minimum abnormal return hari ke 2 sebelum tanggal pengumuman (T-2) adalah -.14882, nilai maximum sebesar .04774 sedangkan nilai mean sebesar -.0161086 dan nilai standar deviation sebesar .05005973. Nilai minimum abnormal
(49)
return hari ke 1 sebelum tanggal pengumuman (T-1) adalah -.13472, nilai maximum
sebesar .09121 sedangkan nilai mean sebesar -.0108164 dan nilai standar deviation
sebesar .05287768. Nilai minimum abnormal return saat tanggal pengumuman (T0) adalah -.14902, nilai maximum sebesar .02474 sedangkan nilai mean sebesar -.0206943 dan nilai standar deviation sebesar .0207329. Nilai minimum abnormal
return hari ke 1 setelah tanggal pengumuman (T+1) adalah -.19073, nilai maximum
sebesar .06099 sedangkan nilai mean sebesar -.0207329 dan nilai standar deviation sebesar .06767260. Nilai minimum abnormal return hari ke 2 setelah tanggal pengumuman (T+2) adalah -.07674, nilai maximum sebesar .16349 sedangkan nilai
mean sebesar -.0089329 dan nilai standar deviation sebesar .05208691. Nilai
minimum abnormal return hari ke 3 setelah tanggal pengumuman (T+3) adalah
-.16211, nilai maximum sebesar .08297 sedangkan nilai mean sebesar -.0060757 dan nilai standar deviation sebesar .05581697. Nilai minimum abnormal return hari ke 4 setelah tanggal pengumuman (T+4) adalah -.14882, nilai maximum sebesar .07673 sedangkan nilai mean sebesar -.0130779 dan nilai standar deviation sebesar .04875173. Nilai minimum abnormal return hari ke 5 setelah tanggal pengumuman (T+5) adalah -.12042, nilai maximum sebesar .09912 sedangkan nilai mean sebesar -.0041214 dan nilai standar deviation sebesar .05759391. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui sebaran data serta mengetahui rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data berdasarkan nilai rata-rata (mean). Standar deviasi abnormal return selama 11 hari berada pada kisaran angka 0 yang berarti bahwa data penelitian tidak menyimpang dari rata-ratanya.
(50)
36
C.Hasil Penelitian
1. Menguji Signifikansi Abnormal Return Pada Perusahaan Yang Melakukan Right Issue.
Hipotesis pertama ingin menguji signifikansi abnormal return. Analisis yang dilakukan dengan mendeskripsikan ada tidaknya abnormal return saham selama periode penelitian. Perhitungan selama periode peristiwa dilakukan dengan cara menggunakan one sample t test.
Berdasarkan tabel 4.2 untuk menguji signifikansi abnormal return,
menggunakan perbandingan nilai t- hitung (t) < t- tabel, maka Ho diterima. Jika t- hitung> t- tabel maka H1 diterima.
Tabel 4.2
Abnormal Return Periode Peristiwa
One-Sample Test
Test Value = 0 t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
T-5 -1.326 13 .208 -.01622714 -.0426594 .0102052
T-4 .063 13 .951 .00077071 -.0258585 .0274000
T-3 -1.992** 13 .068 -.02293357 -.0478049 .0019377
T-2 -1.204 13 .250 -.01610857 -.0450122 .0127951
T-1 -.765 13 .458 -.01081643 -.0413471 .0197142
T0 .842 13 .415 .02069429 -.0323844 .0737730
T+1 -1.146 13 .272 -.02073286 -.0598059 .0183401
T+2 .642 13 .532 .00893286 -.0211412 .0390069
T+3 -.407 13 .690 -.00607571 -.0383035 .0261520
T+4 -1.004 13 .334 -.01307786 -.0412263 .0150706
T+5 -.268 13 .793 -.00412143 -.0373752 .0291323
Keterangan:
*= signifikan taraf 20% (t> 1.35017 untuk pengujian dua sisi dengan k besar) **= signifikan taraf 10% (t> 1.77093 untuk pengujian dua sisi dengan k besar) ***= signifikan taraf 5% (t> 2.16037 untuk pengujian dua sisi dengan k besar) Sumber: Lampiran 4
(51)
2. Hipotesis kedua ingin menguji ada perbedaan abnormal return yang signifikan sebelumtanggal pengumuman right issue berbeda dengan abnormal return
saham setelah pengumuman right issue.
Menguji hipotesis ini data yang digunakan adalah rata- rata abnormal return
yang diperoleh dari penjumlahan abnormal return sebelum pengumuman right issue
(T-5) hingga (T-1) dibagi N dan penjumlahan abnormal return setelah pengumuman
right issue (T+1) hingga (T+5) dibagi N. Sedangkan perhitungan abnormal return
menggunakan mean adjusted model. Adapun hasil uji paired sample t test dapat dilihat pada tabel 4.3.
Analisis yang dilakukan yaitu dengan menggunakan paired sample t-test, pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara abnormal
return saham sebelum pengumuman right issue dengan setelah pengumuman right
issue. Ho: Tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan
setelah pengumuman right issue. H2: Terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum tangggal pengumuman right issue dan setelah pengumuman right
issue. Dikatakan H2 diterima ketika signifikansi < 0,05.
Tabel 4.3
Rata- rata Sebelum dan Setelah Pengumuman
Paired Samples Statistics
Mean N Std.
Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum -.0130640 5 .00884668 .00395635
Setelah -.0070160 5 .01104970 .00494158
(52)
38
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Perbedaan Pada Abnormal Return
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig.
(2-tailed
)
Mean Std.
Deviat ion Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pai r 1 Sebelum - Setelah -.006048 00 .00777 717 .00347 806 -.01570 463 .0036086 3 -1.739
4 .157
Sumber: Lampiran 5
Nilai t hitung adalah sebesar -1.739 dengan sig 0.157. Dengan taraf signifikansi 5% atau sig> 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, dan H2 ditolak. Artinya tidak ada perbedaan secara signifikan rata- rata abnormal return
sebelum dan setelah pengumuman right issue.
D. Pembahasan
Right issue merupakan hak pembeli saham tambahan yang dilakukan oleh
perusahaan dengan cara memesan terlebih dahulu dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya untuk tanggal tertentu. Istilah right issue di Indonesia dikenal pula dengan istilah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), karena emiten mengeluarkan saham baru dalam rangka penambahan modal perusahaan dengan terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham saat ini. Dengan demikian, pemegang saham memiliki preemptive right atau hak memesan efek terlebih dahulu atas saham-saham baru tersebut dan investor juga bisa mendapatkan abnormal return.
(53)
Pada dasarnya abnormal return bisa diperloeh para pemegang saham atas berbagai peristiwa yang mengandung informasi seperti pengumuman right issue, dividen, merger dan akuisisi, serta peristiwa politik dan ekonomi yang sedang terjadi mungkin bisa mempengaruhi kondisi perusahaan. Akan tetapi tidak semua peristiwa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kondisi perusahaan atau nilai perusahhan.
Hasil penelitian ini hipotesis pertama terdapat abnormal return yang signifikan di sekitar pengumuman right issue, yang mana ada 14 perusahaan yang mengumumkan right issue dan dimana pasar bereaksi dan menimbulkan abnormal
return pada taraf signifikansi 10%. Kemudian pada hipotesis kedua tidak terdapat
perbedaan yang signifikan abnormal return saham sebelum pengumuman right issue
dengan abnormal return saham setelah pengumuman right issue.
1. Hipotesis pertama
Studi peristiwa (event study) menyelidiki respon pasar terhadap kandungan informasi dari suatu pengumuman atau publikasi peristiwa tertentu. Pengumuman
right issue merupakan salah satu pengumuman yang dipublikasikan yang dapat
menimbulkan reaksi pasar. Reaksi pasar tersebut diukur dengan menggunakan
abnormal return dari harga saham perusahaan penerbit. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan menerima H1 yang artinya terdapat
abnormal return yang signifikan di sekitar pengumuman right issue. Selama 11
(54)
40
sebelum pengumuman dengan t- hitung (t) < t- tabel (-1.992> 1.77093), abnormal
return bernilai negatif dikarenakan nilai expected return lebih besar dari nilai return,
yang berarti telah terjadi kebocoran informasi sebelum pengumuman tersebut. Dengan kata lain pasar sudah memprediksi adanya pengumuman right issue.
Nilai average abnormal return yang positif menunjukkan bahwa
pengumuman right issue merupakan informasi positif (good news), informasi tersebut dinilai oleh investor sebagai sinyal yang baik bahwa perusahaan yang
mengumumkan right issue mempunyai prospek jangka panjang yang baik.
Sebaliknya, nilai average abnormal return negatif menunjukkan bahwa pengumuman
right issue merupakan informasi negatif (bad news). Hasil penelitian ini
menunjukkan terdapat abnormal return negatif yang signifikan disekitar tanggal pengumuman right issue. Hal ini dikarenakan sebagian besar investor belum menganggap sinyal yang diberikan perusahaan melalui pengumuman right issue
ditangkap sebagai sinyal positif sebagai alternatif pendanaan bagi perusahaan sehingga reaksi tersebut direspon negatif oleh pasar.
Adanya abnormal return di sekitar pengumuman right issue ini mendukung penelitian yang dilakukan Hartono, yaitu pengaruh pengumuman right issue terhadap kinerja saham dan likuidasi saham di Bursa Efek Indonesia. Dalam upaya untuk menarik investor, harga right issue yang diterbitkan oleh perusahaan biasanya lebih rendah dari harga pasar. Ketika harga yang dikeluarkan perusahaan saat penerbitan
right issue lebih kecil maupun lebih tinggi dari harga pasar dan terdapat selisih harga,
(55)
negatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengumuman right issue memiliki pengaruh yang signifikan terhadap abnormal
return.
2. Hipotesis kedua
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return selama 5 hari sebelum pengumuman (T-5 sampai T-1) diperoleh sebesar -.0130640 atau terjadi reaksi pasar yang negatif, sedangkan 5 hari setelah pengumuman (T+1 sampai T+5) diperoleh rata-rata abnormal return sebesar -.0070160 atau terjadi reaksi pasar yang negatif. Secara matematis rata-rata abnormal
return lebih besar setelah dibandingkan sebelum pengumuman right issue. Namun
demikian, hasil pengujian perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah pengumuman right issue secara statistik diperoleh sig (2-tailed) sebesar 0.157 > α=0.05 ini menandakan bahwa Ho diterima dan H2 ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara sebelum pengumuman dan setelah pengumuman right issue. Hal tersebut berarti terjadi kenaikan atau penurunan abnormal return di sekitar pengumuman right issue. Tidak adanya
perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman menunjukkan bahwa
peningkatan jumlah saham yang beredar akibat peristiwa right issue ini tidak diimbangi dengan jumlah investor yang meningkat pula untuk membeli saham tersebut. Investor tidak cukup banyak namun jumlah saham yang beredar meningkat yang mengakibatkan tidak dapat dinikmatinya keuntungan saham atau abnormal
(56)
42
return yang secara tidak langsung menyebabkan harga saham menjadi turun. Harga
saham turun ini diakibatkan oleh jumlah investor yang membeli saham tersebut tidak cukup banyak padahal jumlah saham yang disediakan cukup banyak. Hasil statistik dalam penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh EkyWijaksono (2007) menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atau perbedaan
abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah
pengumuman right issue yang signifikan. Penelitian Wirdayanti (2006) meneliti tentang perbedaan antara sebelum dan sesudah pengumuman right issue terhadap
abnormal return dan trading volume activity pada perusahaan publik di Bursa Efek
Jakarta tahun 2000– 2003. Hasil penelitiannya menyimpulkan tidak ada perbedaan rata- rata abnormal return dan rata- rata trading volum activity antara sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Penelitian yang dilakukan oleh I Nyoman Wijana Asmara Putra (2013) menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atau perbedaan
abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah
(1)
52
Lanjutan
Daftar
Expected Return
dan
Abnormal Return
Setiap Perusahaan
CFIN
PNLF
BEKS
BNLI
Date Open High Low Close Volume Adj Close* Rit E(Rit) Arit
-5 16-Sep-11 502.46 502.46 487.69 502.46 10,174,300 462.51 0.00000 -0.01070 0.01070 -4 19-Sep-11 472.91 502.46 467.98 472.91 14,124,200 435.3 -0.05881 -0.01070 -0.04811 -3 20-Sep-11 458.13 467.98 443.35 458.13 16,906,800 421.7 -0.03125 -0.01070 -0.02055 -2 21-Sep-11 418.72 448.28 413.79 418.72 29,758,700 385.42 -0.08602 -0.01070 -0.07532 -1 22-Sep-11 384.24 399.02 379.31 384.24 21,339,800 353.68 -0.08235 -0.01070 -0.07165 0 23-Sep-11 384.24 394.09 369.46 384.24 13,279,200 353.68 0.00000 -0.01070 0.01070 1 26-Sep-11 354.68 384.24 325.12 354.68 16,496,700 326.48 -0.07693 -0.01070 -0.06623 2 27-Sep-11 408.87 438.42 364.53 408.87 21,896,500 376.35 0.15279 -0.01070 0.16349 3 28-Sep-11 438.42 448.28 403.94 438.42 24,617,300 403.56 0.07227 -0.01070 0.08297 4 29-Sep-11 428.57 448.28 403.94 428.57 8,163,600 394.49 -0.02247 -0.01070 -0.01177 5 30-Sep-11 413.79 443.35 413.79 413.79 9,366,400 380.89 -0.03449 -0.01070 -0.02379
Date Open High Low Close Volume Adj Close* Rit E(Rit) Arit
-5 19-Oct-11 117 119 116 117 11,041,500 117 0.01739 -0.00486 0.02225 -4 20-Oct-11 119 123 115 119 41,294,000 119 0.01709 -0.00486 0.02196 -3 21-Oct-11 119 123 117 119 26,708,500 119 0.00000 -0.00486 0.00486 -2 24-Oct-11 119 122 118 119 23,973,000 119 0.00000 -0.00486 0.00486 -1 25-Oct-11 116 119 115 116 23,892,500 116 -0.02521 -0.00486 -0.02035 0 26-Oct-11 118 120 115 118 47,503,000 118 0.01724 -0.00486 0.02210 1 27-Oct-11 118 120 117 118 77,986,500 118 0.00000 -0.00486 0.00486 2 28-Oct-11 119 121 118 119 97,771,000 119 0.00847 -0.00486 0.01334 3 31-Oct-11 121 122 119 121 95,604,500 121 0.01681 -0.00486 0.02167 4 1-Nov-11 119 123 118 119 115,981,500 119 -0.01653 -0.00486 -0.01167 5 2-Nov-11 120 121 117 120 123,147,500 120 0.00840 -0.00486 0.01327
Date Open High Low Close Volume Adj Close* Rit E(Rit) Arit
-5 23-Aug-12 139.82 141.69 139.82 139.82 311,700 139.82 -0.00661 -0.00477 -0.00183 -4 24-Aug-12 143.57 145.45 140.75 143.57 351,600 143.57 0.02682 -0.00477 0.03159 -3 27-Aug-12 146.38 146.38 142.63 146.38 854,100 146.38 0.01957 -0.00477 0.02435 -2 28-Aug-12 152.01 164.21 145.45 152.01 1,879,800 152.01 0.03846 -0.00477 0.04323 -1 29-Aug-12 165.15 192.36 152.01 165.15 24,197,500 165.15 0.08644 -0.00477 0.09121 0 30-Aug-12 150.14 180.17 150.14 150.14 6,129,800 150.14 -0.09089 -0.00477 -0.08611 1 31-Aug-12 158.58 166.09 152.01 158.58 1,739,200 158.58 0.05621 -0.00477 0.06099 2 3-Sep-12 154.83 163.28 154.83 154.83 953,200 154.83 -0.02365 -0.00477 -0.01887 3 4-Sep-12 158.58 158.58 145.45 158.58 1,298,000 158.58 0.02422 -0.00477 0.02899 4 5-Sep-12 157.64 158.58 147.32 157.64 671,300 157.64 -0.00593 -0.00477 -0.00115 5 6-Sep-12 158.58 163.28 153.89 158.58 704,400 158.58 0.00596 -0.00477 0.01074
Date Open High Low Close Volume Adj Close* Rit E(Rit) Arit
-5 5-Jun-12 1,197.21 1,268.15 1,197.21 1,197.21 254,200 1,171.71 -0.04929 -0.00266 -0.04663 -4 6-Jun-12 1,285.89 1,285.89 1,285.89 1,285.89 31,000 1,258.50 0.07407 -0.00266 0.07673 -3 7-Jun-12 1,285.89 1,285.89 1,285.89 1,285.89 5,600 1,258.50 0.00000 -0.00266 0.00266 -2 8-Jun-12 1,268.15 1,285.89 1,268.15 1,268.15 179,200 1,241.14 -0.01380 -0.00266 -0.01114 -1 11-Jun-12 1,268.15 1,268.15 1,268.15 1,268.15 179,200 1,241.14 0.00000 -0.00266 0.00266 0 12-Jun-12 1,277.02 1,277.02 1,277.02 1,277.02 5,600 1,249.82 0.00699 -0.00266 0.00965 1 13-Jun-12 1,294.76 1,294.76 1,206.08 1,294.76 20,800 1,267.18 0.01389 -0.00266 0.01655 2 14-Jun-12 1,268.15 1,268.15 1,241.55 1,268.15 4,500 1,241.14 -0.02055 -0.00266 -0.01790 3 15-Jun-12 1,197.21 1,285.89 1,197.21 1,197.21 10,700 1,171.71 -0.05594 -0.00266 -0.05328 4 18-Jun-12 1,285.89 1,294.76 1,285.89 1,285.89 322,500 1,258.50 0.07407 -0.00266 0.07673 5 19-Jun-12 1,294.76 1,294.76 1,285.89 1,294.76 23,100 1,267.18 0.00690 -0.00266 0.00955
(2)
53
Lanjutan
Daftar
Expected Return
dan
Abnormal Return
Setiap Perusahaan
BSIM
INPC
AGRO
BNII
Date Open High Low Close Volume Adj Close* Rit E(Rit) Arit
-5 8-Jun-12 241.11 260.79 241.11 241.11 74,100 241.11 -0.03921 -0.00110 -0.03812 -4 11-Jun-12 246.03 255.87 246.03 246.03 111,200 246.03 0.02041 -0.00110 0.02150 -3 12-Jun-12 241.11 246.03 241.11 241.11 66,500 241.11 -0.02000 -0.00110 -0.01890 -2 13-Jun-12 246.03 255.87 241.11 246.03 73,600 246.03 0.02041 -0.00110 0.02150 -1 14-Jun-12 241.11 246.03 241.11 241.11 104,100 241.11 -0.02000 -0.00110 -0.01890 0 15-Jun-12 241.11 241.11 236.19 241.11 164,100 241.11 0.00000 -0.00110 0.00110 1 18-Jun-12 246.03 250.95 246.03 246.03 110,200 246.03 0.02041 -0.00110 0.02150 2 19-Jun-12 250.95 255.87 246.03 250.95 34,000 250.95 0.02000 -0.00110 0.02109 3 20-Jun-12 246.03 250.95 246.03 246.03 206,200 246.03 -0.01961 -0.00110 -0.01851 4 21-Jun-12 250.95 250.95 246.03 250.95 354,600 250.95 0.02000 -0.00110 0.02109 5 22-Jun-12 275.55 280.47 246.03 275.55 1,184,300 275.55 0.09803 -0.00110 0.09912
Date Open High Low Close Volume Adj Close* Rit E(Rit) Arit
-5 5-Jul-12 122.62 123.62 119.63 122.62 1,022,100 122.62 0.00000 0.00154 -0.00154 -4 6-Jul-12 124.62 126.61 121.62 124.62 2,222,800 124.62 0.01631 0.00154 0.01477 -3 9-Jul-12 117.64 124.62 114.65 117.64 3,670,300 117.64 -0.05601 0.00154 -0.05755 -2 10-Jul-12 115.64 117.64 114.65 115.64 1,879,700 115.64 -0.01700 0.00154 -0.01854 -1 11-Jul-12 119.63 121.62 114.65 119.63 9,646,700 119.63 0.03450 0.00154 0.03297 0 12-Jul-12 117.64 123.62 116.64 117.64 28,509,300 117.64 -0.01663 0.00154 -0.01817 1 13-Jul-12 116.64 119.63 116.64 116.64 1,213,200 116.64 -0.00850 0.00154 -0.01004 2 16-Jul-12 119.63 120.63 115.64 119.63 761,800 119.63 0.02563 0.00154 0.02410 3 17-Jul-12 117.64 120.63 117.64 117.64 189,500 117.64 -0.01663 0.00154 -0.01817 4 18-Jul-12 116.64 121.62 116.64 116.64 722,200 116.64 -0.00850 0.00154 -0.01004 5 19-Jul-12 115.64 117.64 115.64 115.64 662,500 115.64 -0.00857 0.00154 -0.01011
Date Open High Low Close Volume Adj Close* Rit E(Rit) Arit
-5 19-Jun-13 129.21 129.21 127.26 129.21 24,000 127.24 0.00764 -0.00409 0.01174 -4 20-Jun-13 124.32 127.26 123.34 124.32 54,100 122.42 -0.03785 -0.00409 -0.03375 -3 21-Jun-13 121.38 122.36 118.45 121.38 352,900 119.53 -0.02365 -0.00409 -0.01956 -2 24-Jun-13 116.49 123.34 112.57 116.49 70,400 114.71 -0.04029 -0.00409 -0.03619 -1 25-Jun-13 114.53 120.4 114.53 114.53 74,500 112.78 -0.01683 -0.00409 -0.01273 0 26-Jun-13 116.49 119.42 114.53 116.49 114,900 114.71 0.01711 -0.00409 0.02121 1 27-Jun-13 120.4 123.34 117.47 120.4 256,900 118.57 0.03357 -0.00409 0.03766 2 28-Jun-13 122.36 122.36 122.36 122.36 10,700 120.49 0.01628 -0.00409 0.02037 3 1-Jul-13 123.34 125.3 120.4 123.34 147,100 121.46 0.00801 -0.00409 0.01210 4 2-Jul-13 122.36 123.34 120.4 120.4 127,100 118.57 -0.02384 -0.00409 -0.01974 5 3-Jul-13 122.36 122.36 119.42 119.42 24,500 117.6 -0.00814 -0.00409 -0.00405
Date Open High Low Close Volume Adj Close* Rit E(Rit) Arit
-5 20-Jun-13 348.35 363.07 348.35 348.35 593,100 348.35 -0.02739 0.13472 -0.16211 -4 21-Jun-13 353.25 353.25 338.53 353.25 447,300 353.25 0.01407 0.13472 -0.12065 -3 24-Jun-13 348.35 348.35 343.44 348.35 768,400 348.35 -0.01387 0.13472 -0.14859 -2 25-Jun-13 343.44 348.35 338.53 343.44 214,500 343.44 -0.01410 0.13472 -0.14882 -1 26-Jun-13 343.44 353.25 343.44 343.44 392,800 343.44 0.00000 0.13472 -0.13472 0 27-Jun-13 338.53 353.25 338.53 338.53 827,500 338.53 -0.01430 0.13472 -0.14902 1 28-Jun-13 338.53 358.16 338.53 338.53 1,288,600 338.53 0.00000 0.13472 -0.13472 2 1-Jul-13 358.16 367.97 333.63 358.16 3,042,500 358.16 0.05799 0.13472 -0.07674 3 2-Jul-13 353.25 358.16 348.35 348.35 121,700 348.35 -0.02739 0.13472 -0.16211 4 3-Jul-13 353.25 353.25 343.44 343.44 512,000 343.44 -0.01410 0.13472 -0.14882 5 4-Jul-13 343.44 353.25 343.44 348.35 241,500 348.35 0.01430 0.13472 -0.12042
(3)
54
Lanjutan
Daftar
Expected Return
dan
Abnormal Return
Setiap Perusahaan
MAYA
BNII
Rata-rata
Abnormal Return
Date Open High Low Close Volume Adj Close* Rit E(Rit) Arit
-5 23-Sep-13 932.61 1,015.71 923.37 1,015.71 40,000 1,001.97 0.00000 -0.00012 0.00012 -4 24-Sep-13 1,006.47 1,015.71 1,006.47 1,015.71 629,700 1,001.97 0.00000 -0.00012 0.00012 -3 25-Sep-13 1,024.94 1,024.94 969.54 969.54 116,900 956.42 -0.04546 -0.00012 -0.04534 -2 26-Sep-13 1,006.47 1,015.71 923.37 1,015.71 132,100 1,001.97 0.04762 -0.00012 0.04774 -1 27-Sep-13 1,015.71 1,154.21 969.54 969.54 87,100 956.42 -0.04546 -0.00012 -0.04534 0 30-Sep-13 1,200.38 1,209.62 969.54 1,209.62 631,300 1,193.26 0.24762 -0.00012 0.24774 1 1-Oct-13 1,006.47 1,024.94 978.77 978.77 189,500 965.53 -0.19085 -0.00012 -0.19073 2 2-Oct-13 978.77 1,052.64 923.37 988.01 81,200 974.64 0.00944 -0.00012 0.00956 3 3-Oct-13 997.24 1,052.64 988.01 988.01 2,118,800 974.64 0.00000 -0.00012 0.00012 4 4-Oct-13 988.01 1,006.47 988.01 1,006.47 298,900 992.85 0.01868 -0.00012 0.01880 5 7-Oct-13 997.24 1,015.71 941.84 997.24 287,500 983.75 -0.00917 -0.00012 -0.00905
Date Open High Low Close Volume Adj Close* Rit E(Rit) Arit
-5 21-Nov-14 255.1 259.05 255.1 255.1 266,500 255.1 -0.00770 -0.00277 -0.00494 -4 24-Nov-14 253.12 258.07 252.13 253.12 635,600 253.12 -0.00776 -0.00277 -0.00499 -3 25-Nov-14 250.16 255.1 247.19 250.16 1,514,500 250.16 -0.01169 -0.00277 -0.00893 -2 26-Nov-14 251.14 254.11 248.18 251.14 26,200 251.14 0.00392 -0.00277 0.00668 -1 27-Nov-14 249.17 252.13 249.17 249.17 938,100 249.17 -0.00784 -0.00277 -0.00508 0 28-Nov-14 255.1 255.1 250.16 255.1 872,800 255.1 0.02380 -0.00277 0.02657 1 1-Dec-14 255.1 255.1 243.23 250.16 385,400 250.16 -0.01936 -0.00277 -0.01660 2 2-Dec-14 250.16 252.13 247.19 247.19 544,200 247.19 -0.01187 -0.00277 -0.00911 3 3-Dec-14 250.16 250.16 243.23 244.22 253,900 244.22 -0.01202 -0.00277 -0.00925 4 4-Dec-14 247.19 247.19 232.36 232.36 726,900 232.36 -0.04856 -0.00277 -0.04580 5 5-Dec-14 236.31 257.08 233.35 246.2 3,351,400 246.2 0.05956 -0.00277 0.06233
2011
2012
2013
2014
ABDA
APIC
BDMN
BEKS
CFIN
PNLF
BEKS
BNLI
BSIM
INPC
AGRO
BNII
MAYA
BNII
RTN
k
RRTN
ARRTN
T-5 -0.00072 -0.00283 -0.01530 0.00203 0.01070 0.02225 -0.00183 -0.04663
-0.03812 -0.00154
0.01174
-0.16211
0.00012 -0.00494 -0.22717
14 -0.01623 -0.01623
T-4 -0.00072 0.00246
0.01215 0.03773 -0.04811 0.02196 0.03159
0.07673
0.02150 0.01477
-0.03375
-0.12065
0.00012 -0.00499 0.01078
14 0.00077 -0.01546
T-3
0.01715 -0.00283 -0.04298 -0.00486 -0.02055 0.00486 0.02435
0.00266
-0.01890 -0.05755
-0.01956
-0.14859
-0.04534 -0.00893 -0.32107
14 -0.02293 -0.03839
T-2 -0.00072 0.00250 -0.03557 -0.02573 -0.07532 0.00486 0.04323 -0.01114
0.02150 -0.01854
-0.03619
-0.14882
0.04774 0.00668 -0.22552
14 -0.01611 -0.05450
T-1 -0.00072 0.00771
0.04289 -0.01938 -0.07165 -0.02035 0.09121
0.00266
-0.01890 0.03297
-0.01273
-0.13472
-0.04534 -0.00508 -0.15144
14 -0.01082 -0.06532
T0
0.13961 0.01796 -0.00673 0.05311 0.01070 0.02210 -0.08611
0.00965
0.00110 -0.01817
0.02121
-0.14902
0.24774 0.02657 0.28970
14 0.02069 -0.04462
T+1 -0.01610 0.00739 -0.00682 0.00203 -0.06623 0.00486 0.06099
0.01655
0.02150 -0.01004
0.03766
-0.13472
-0.19073 -0.01660 -0.29026
14 -0.02073 -0.06536
T+2 -0.00072 -0.02808
0.02250 0.00203 0.16349 0.01334 -0.01887 -0.01790
0.02109 0.02410
0.02037
-0.07674
0.00956 -0.00911 0.12506
14 0.00893 -0.05642
T+3 -0.00072 -0.00798
0.05096 -0.01185 0.08297 0.02167 0.02899 -0.05328
-0.01851 -0.01817
0.01210
-0.16211
0.00012 -0.00925 -0.08506
14 -0.00608 -0.06250
T+4 -0.03196 -0.02368
0.00289 0.00203 -0.01177 -0.01167 -0.00115
0.07673
0.02109 -0.01004
-0.01974
-0.14882
0.01880 -0.04580 -0.18308
14 -0.01308 -0.07558
T+5 -0.00072 -0.01348
0.03959 -0.11068 -0.02379 0.01327 0.01074
0.00955
0.09912 -0.01011
-0.00405
-0.12042
-0.00905 0.06233 -0.05771
14 -0.00412 -0.07970
(4)
55
Lampiran 3
Hasil olah data menggunakan spss 21
Tabel 4.1
Descriptive Statistics Abnormal Return
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
T-5
14
-.16211
.02225
-.0162271
.04577950
T-4
14
-.12065
.07673
.0007707
.04612063
T-3
14
-.14859
.02435
-.0229336
.04307589
T-2
14
-.14882
.04774
-.0161086
.05005973
T-1
14
-.13472
.09121
-.0108164
.05287768
T0
14
-.14902
.24774
.0206943
.09192980
T+1
14
-.19073
.06099
-.0207329
.06767260
T+2
14
-.07674
.16349
.0089329
.05208691
T+3
14
-.16211
.08297
-.0060757
.05581697
T+4
14
-.14882
.07673
-.0130779
.04875173
T+5
14
-.12042
.09912
-.0041214
.05759391
(5)
56
Lampiran 4
Hasil olah data menggunakan spss 21
Tabel 4.2
Abnormal Return
Periode Peristiwa
One-Sample Test
Test Value = 0
t
Df
Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower
Upper
T-5
-1.326
13
.208
-.01622714
-.0426594
.0102052
T-4
.063
13
.951
.00077071
-.0258585
.0274000
T-3
-1.992**
13
.068
-.02293357
-.0478049
.0019377
T-2
-1.204
13
.250
-.01610857
-.0450122
.0127951
T-1
-.765
13
.458
-.01081643
-.0413471
.0197142
T0
.842
13
.415
.02069429
-.0323844
.0737730
T+1
-1.146
13
.272
-.02073286
-.0598059
.0183401
T+2
.642
13
.532
.00893286
-.0211412
.0390069
T+3
-.407
13
.690
-.00607571
-.0383035
.0261520
T+4
-1.004
13
.334
-.01307786
-.0412263
.0150706
T+5
-.268
13
.793
-.00412143
-.0373752
.0291323
Keterangan:
*= signifikan taraf 20% (t> 1.35017 untuk pengujian dua sisi dengan k besar)
**= signifikan taraf 10% (t> 1.77093 untuk pengujian dua sisi dengan k besar)
***= signifikan taraf 5% (t> 2.16037 untuk pengujian dua sisi dengan k besar)
(6)