PENERAPAN STRATEGI LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA KELAS VII SMPN 19 BANDUNG.
PENERAPAN STRATEGI LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE
DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI SISWA KELAS VII SMPN 19 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Jurusan Seni Tari
Oleh :
Silvy Egiyasha
0906587
JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI
FAKULTAS PENDDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
PENERAPAN STRATEGI LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE
DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI SISWA KELAS VII SMPN 19 BANDUNG
Oleh
Silvy Egiyasha
Sebuah skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoeh
Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Seni Tari
© Silvy Egiyasha
Universitas Pendidikan Indonesia
November 201
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
PENERAPAN STRATEGI LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE
DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI SISWA KELAS VII SMPN 19 BANDUNG
Oleh :
Silvy Egiyasha
0906587
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Dr Frahma Sekarningsih, S.Sen, M.si
NIP. 195710181985032001
Pembimbing II
Ayo Sunaryo, M.Pd
NIP. 197708042005011001
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari
Dr Frahma Sekarningsih, S.Sen, M.si
NIP. 195710181985032001
(4)
Abstrak
Penelitian ini berjudul “ Penerapan
Strategi Lightening the Learning Climate
dalam Proses Pembelajaran tari untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana motivasi belajar siswa dapat
ditingkatakna melaui strategi Lightening the Learning Climate. Penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh data tingkat motivasi belajar siswa melalui penerapan
strategi Lightening the Learning Climate.
Metode yang penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan
bentuk pretest and posttest yaitu treatment yang dilaksanakan tanpa kelompok
pembanding atau kelompok control.
Sampel yang digunakan adalah siswa kelas VII yang berjumlah 40 orang.
Teknik pengumpulan data dengan tes, observasi, wawancara, studi pustaka dan
dokumentasi.
Hasil Penelitian ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa
pada saat pretest dan terbukti pada saat posttest mengalami peningkatan 62,2
menjadi 82,03. Selain itu dilihat dari signifikan (dipercaya) karena t hitung lebih
besar dari t tabel atau 28,11 >2,042.
Kata kunci : Strategi Pembelajaran Lightening The Learning Climate, Motivasi
belajar, dan Pembelajaran Seni Tari
(5)
Abstract
This research tiled Application of Lightening the Learning Climate strategy in
teaching dance to increase students’
motivation. Problem in this research is how
student’s motivation can be enhanced through the Learning Lightening Climate
Strategy. This study aims to obtain data on student motivation levels through the
implementation og strategies Lightening the Learning Climate.
Method used in this study is an experimental method with pretest and posttest
forms of the treatments are carried out without a comparison group or control group.
Samples used is class VII students totaling 40 people. Data collection
techniques with test, observation, interviews, literature and documentation.
This study evidenced by the increasing average scores of students at the time
of the prestest and posttest evident during increased 62,2 to 82,03. Than that seen
from the significant (trustworthy) because t arithmetic is greater than t table or 28,11
>2,042.
Keyword : Lightening the Learning Climate strategy, Learning Motivation,
Dance Learning.
(6)
DAFTAR ISI
ABSTRAK………
………… .i
KATA
PENGANTAR………
…ii
DAFTAR
ISI………..i
v
DAFTAR GAMBAR
………..vii
DAFTAR
TABEL………vii
i
DAFTAR BAGAN
………ix
BAB I
PENDAHULUAN………
…...1
1.1 LATAR BELAKANG
(7)
1.2 RUMUSAN MASALAH
……….6
1.3 TUJUAN PENELITIAN
……… ….6
1.4 MANFAAT PENELITIAN
………...6
1.5 STRUKTUR
ORGANISASI……….7
BAB II LANDASAN
TEORITIS………9
2.1 PEMBELAJARAN SENI
TARI………...9
2.2 STRATEGI PEMBELAJARAN
LIGHTENING THE LEARNING
CLIMATE
………
10
2.2.1
PengertianStrategi Lightening the Learning Climate………..102.2.2
Pelaksanaan strategi Lightening the Learning Climate (Menghidupkan suasanabelajar)
………..…11
2.2.3
Karakteristik siswaSMP………..…12
2.2.4
Metode Yang Mendukung Dalam Pembelajaran dengan menggunakanstrategi Lightening the Learning
Climate……….…….…12
2.3
TEORI MOTIVASI(8)
2.3.1Definisi Motivasi Belajar……….….17
2.3.2 Motivasi Belajar dengan Menggunakan Strategi Lightening the Learning Climate….18
2.4 Implementasi strategi Lightening the Leearning Climate pada pembelajaran seni tari….18
BAB III METODE PENELITIAN
……….20
3.1 METODE PENELITIAN
……….21 3.2 DESAIN
PENELITIAN………21 3.3 VARIABEL
PENELITIAN………..22
3.4 LOKASI, POPULASI DAN
SAMPEL………22
3.4.1 Lokasi………
…………22
3.4.2 Populasi………
………..23
3.4.3 Sampel
………. 23
3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
(9)
3.5.1 Observasi……… ………23
3.5.2 Wawancara……… ………..24
3.5.3 Dokumentasi……… ………24
3.5.4 Studi
pustaka……… …24
3.6 DEFINISI
OPERASIONAL……….25 3.7 LANGKAH-LANGKAH
PENELITIAN………26
3.7.1 Tahap persiapan
penelitian………26
3.7.2 Tahap pelaksanaan penelitian
………26
3.7.3 Kegiatan setelah
penelitian………27 3.8 INSTRUMEN
PENELITIAN………27 3.8.1 Pedoman
observasi………28 3.8.2 Pedoman
wawancara………..28
3.9 TEKNIK ANALISIS
DATA……….
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
(10)
4.1 Hasil penelitian sebelum diterapkan strategi
Lightening
the Learning Climate
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pad pembelajaran seni tari
………...344.2 Proses belajar mengajar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada
pembe;ajaran seni tari melaui strategi
Lightening the Learning Climate
………...41
4.3 Hasil penelitian setelah penerapan strategi Lightening the Learning Climate pada
pembelajaran seni tari
……… …..74
BAB V KESIMPULAN DAN
SARAN………90
5.1 Kesimpulan
……….90
5.2
Saran
………
…………91
5.2.1 Lembaga Tinggi
UPI
……….92
5.2.2 Mahasiswa Pendidikan Seni
Tari
………92
5.2.3 Guru Seni
Tari
………..9
2
5.2.4Peneliti
………
…………..92
DAFTAR PUSTAKA
(11)
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Eksperimen
One-Group Pre-Tes-Post-test
Design
………...21
Gambar 3.2 Variabel
penelitian
………....22
Gambar 3.3 Langkah-langkah
Penelitian
……….26
Gambar 4.1
Pembelajaran
tari
di
SMPN
19
Bandung
………....33
Gambar 4.2 Siswa sedang melakukan
pre test
dengan menarikan tari
kreasi
……….34
Gambar 4.3
Siswa sedang melakukan
pre test
bergerak
spontanitas
………...35
Gambar 4.4
Proses apresiasi audivisual
(12)
Gambar 4.5
Siswa belajar di alam sekitar yaitu halaman sekolah yang banyak
penemuan terhadap gerak makhluk hidup seperi burung yang sedang
terbang
……….53
Gambar 4.5
Siswa mengembangkan motif gerak menjadi ragam
gerak
………...60
Gambar 4.6
Siswa sedang melakukan post test
………..67
Gambar 4.7
Siswa mengembangkan motif gerak menjadi ragam
gerak
………..68
DAFTAR TABEL
Tabel 3..1 Kriteria Indikator
Penilaian………29 Tabel 3.2 Kriteria Rentang Penilaian
………30
Tabel 4.1
Hasil Pre Test Pembelajaran Seni Tari Kelas VII G (Tes perbuatan
yaitu bergerak secara
spontanitas)
………
….36
Tabel 4.2
Penilaian Hasil Pembelajaran pertemuan
(13)
Tabel 4.3
Penilaian Hasil Pembelajaran pertemuan
2
………50
Tabel 4.4
Penilaian Hasil Pembelajaran pertemuan
3
………62
Tabel 4.5
Hasil Postest Pembelajaran Seni Tari Kelas VII G (Tes perbuatan yaitu
menampilkan hasil karya
seni)
………..68
Tabel 4.6
Aspek penilaian
kognitif
………74
Tabel 4.7
Penilaian Aspek
Afektif
……….78
Tabel 4.8
Penilaian Aspek
Psikomotor
……….………….82
Tabel 4.9
Indikator Motivasi Belajar Siswa Pada Proses Pembelajaran Seni
(14)
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada manusia yang disebabkan oleh perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap. Proses belajar terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidup karena adanya interaksi terhadap lingkungan sekitar.
Azhar Arsyad (1996:9) mengemukakan “Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengerahkan perubahan pada diri siswa secara terencana,baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap”. Sehubungan dengan hal tersebut perubahan hasil belajar siswa dapat meliputi aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang diharapkan akan diperoleh dengan baik bagi siswanya yang memiliki motivasi yang tinggi dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dalam suatu proses belajar mengajar motivasi adalah hal yang penting karena keberadaanya sangat berarti bagi kegiatan pembelajaran siswa.
Motivasi dirumuskan
sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk
mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atas memuaskan suatu kebutuhan. Dalam
konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan
untuk pelajaran.
Peran motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa
dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin, motivasi belajar
yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam
kelas. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang
tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas
belajar. Motivasi ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
a. Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri
tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
b. Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
(15)
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar pada diri seseorang yang telah di jelaskan di atas, motivasi tersebut sangat penting dalam menumbuhkan rasa percaya diri, semangat belajar, bersosialisasi yang baik, dan sebagainya. Motivasi yang bekerja dalam diri individu mempunyai kekuatan yang berbeda–beda. Sehubungan dengan hal tersebut Sardiman (2006 :102) mengemukakan bahwa ciri-ciri seseorang yang memiliki motivasi belajar adalah sebagai berikut:
Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam
waktu lama, Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh, Menunjukan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar, lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain, Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, Dapat mempertahankan pendapatnya,Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini; senang mencari dan memecahkan masalah.
Apabila siswa memiliki motivasi belajar seperti yang dijelaskan di atas, maka siswa memiliki motivasi yang memadai sehingga akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas. Siswa yang demikian tidak akan mudah mendapatkan pengaruh gangguan dari sekitarnya dan akan menunjukkan hasil belajar yang baik. Apabila siswa yang memiliki motivasi kuat maka hasil belajar yang dicapai juga akan optimal.
Siswa yang kurang memiliki motivasi dalam belajar dapat dilihat melalui ciri-ciri yang dikemukakan Ahmadi dan Supriyono (2004:75) yaitu “...mereka yang motivasi belajarnya rendah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran, suka mengganggu kelas, sering meninggalkan pelajaran akibatnya sering mengalami kesulitan belajar”
Berdasarkan ciri-ciri di atas, maka siswa yang kurang memiliki motivasi belajar merupakan siswa yang kurang memiliki dorongan dalam dirinya dalam mengerjakan tugas dan berprestasi. Siswa tersebut kurang semangat dan mudah putus asa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya memerlukan dorongan dari luar dirinya. Di sini tugas guru pembimbing adalah membangkitkan motivasi siswa sehingga mereka mau belajar. Seorang guru hendaknya memahami bagaimana kondisi peserta didiknya, serta selalu membangkitkan semangat peserta didiknya dalam belajar. Selain itu, guru juga perlu memahami peranan motivasi bagi peserta didik.
Sebagai seorang guru seharusnya mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa dapat tumbuh dengan baik, jika guru berusaha memberikan pemahaman kepada
(16)
siswa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan bagi siswa. Oleh sebab itu dengan belajar maka apa yang dicita-citakan siswa akan tercapai. Selain itu guru juga harus bisa memberikan suasana yang nyaman dan kondusif, sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara siswa dengan guru dan tercipta perasaan suka terhadap pelajaran yang disampaikan guru. Guru juga harus menyiapkan bahan ajar yang menarik dan menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang menyenangkan.
Pendekatan, metode dan strategi pembelajaran merupakan pola-pola pendukung yang merealisasikan suatu pembelajaran seni tari. Hubungan antara strategi dan metode pembelajaran digambarkan sebagai suatu kesatuan sistem yang bertitik tolak dari penentuan tujuan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran, yang kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai metode dan teknik yang relevan selama proses pembelajaran berlangsung.
Hamzah B Uno (2009: 9) menyebutkan bahwa pemilihan strategi pembelajaran hendaknya ditentukan berdasarkan kriteria berikut:
Orientasi strategi pada tugas pembelajaran, relevan dengan isi atau materi pembelajaran, metode dan teknik yang digunakan difokuskan pada tujuan yang ingin dicapai, media pembelajaran yang digunakan dapat merangsang indra peserta didik secara simultan
Hal di atas menunjukan bahwa pemilihan strategi pembelajaran tidak dapat diberikan dengan begitu saja. Pemilihan strategi harus melihat pada faktor-faktor lainnya yang mendukung seperti media pembelajaran, metode atau teknik serta orientasi strategi pada tugas pembelajaran. Selain itu juga harus disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik siswa serta situasi dan kondisi lingkungan dimana proses belajar tersebut akan berlangsung.
Pada penelitian ini fokus penelitian untuk mengetahui pengaruh strategi Lightening the Learning Climate terhadap motivasi belajar khususnya terhadap siswa SMP yang berada pada usia remaja sebagaimana diungkapkan oleh Rumini & Sundari (2004: 53) “ masa remaja adalah peralihan dari masa anak ke masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa dewasa “. Karakteristik siswa SMP yang memasuki usia remaja tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri yang diungkapkan Sri Rumini (1995:32), yaitu: Keadaan perasaan dan emosi yang sangat peka, sehingga tidak stabil. Implikasi
keadaan emosi yang peka dan tidak stabil menimbulkan semangat belajar yang fluktuatif. Keadaan mental, khususnya kemampuan berpikirnya mulai sempurna atau kritis dan dapat melakukan abstraksi.
(17)
Oleh karena itu guru harus memperhatikan pemilihan materi yang sesuai dengan karakteristik siswa SMP, sehingga siswa dapat diarahkan menjadi remaja yang tumbuh dengan kepribadiannya.
Dengan pembelajaran tari di
SMP adalah proses aktivitas siswa arahan dan bimbingan untuk mempelajari materi mata pelajaran seni tari. Melalui kegiatan pembelajaran seni tari diharapkan mampu memberikan kesempatan untuk seseorang dalam memperoleh berbagai pengalaman- pengalaman seni.Pelajaran tari bukan bertujuan untuk
mempelajari sikap gerak saja, namun juga sikap mental, kedisiplinan, sehingga
pendidikan tari itu menjadi media pendidikan.
Setelah mengikuti pembelajaran tari ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan remaja tersebut .Pembelajaran tari di sekolah diharapkan dapat menumbuhkan motivasi untuk menghargai kesenian. Di dalam proses pembelajaran tari, guru harus dapat menciptakan suasana yang menenangkan kepada siswa. Proses pembelajaran yang terlalu formal di kelas dapat membuat kejenuhan pada siswa, sehingga konsentrasi terhadap suatu materi yang disampaikan oleh guru tidak langsung dapat diterima seutuhnya oleh siswa. Untuk itu guru hendaknya mampu memberikan susasana yang nyaman dan menyenangkan agar siswa lebih tertarik untuk mempelajari pelajaran seni tari, sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa.
Agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal. Mengajar dalam
pemahaman ini memerlukan suatu strategi belajar mengajar yang sesuai. Mutu
pengajaran tergantung pada pemilihan strategi yang tepat dalam upaya
mengembangkankreativitas dan sikap inovatif subjek didik. Untuk itu perlu dibi
na dan dikembangkan kemampuan professional guru untuk mengelola program
pengajaran dengan strategi pembelajaran yang kaya dengan variasi.
Seni tari merupakan suatu konsep pembelajaran yang terlihat mudah namun
setelah dilakukan memerlukan waktu untuk dapat memahami dan menerima materi
seni tari, sehingga seni tari dianggap mata pelajaran yang penting untuk dipelajari.
Namun masih banyak peserta didik yang menganggap bahwa seni tari adalah mata
pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Hal ini dimungkinkan adanya
penggunaan strategi pembelajaran yang tidak tepat. Penggunaan strategi yang tidak
sesuai tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam pencapaian tujuan yang telah
dirumuskan. Oleh karena itu, menjadi guru atau pendidik harus mampu menggunakan
(18)
strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap materi yang diajarkan, agar
pemahaman materi bisa diterima peserta didik dan yang terpenting peserta didik
senang dalam belajar seni tari.
Adapun strategi pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan oleh pengajar
untuk merencanakan kegiatan belajar yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengantisipasi
kelemahan
strategi
pembelajaran
konvensional
adalah
strategi
pembelajaran
Lightening the Learning Climate
(menghidupkan suasana belajar).
Strategi pembelajaran
Lightening the Learning Climate
merupakan salah satu solusi
yang dapat digunakan untuk menghidupkan suasana belajar, sehingga dengan strategi
pembelajaran
Lightening the Learning Climate
dapat menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan dan mengesankan, kebersamaan dalam pembelajaran,
demokrasi. Pada akhirnya peserta didik lebih tertarik untuk mempelajari seni tari,
sehingga akan meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Pemilihan strategi Lightening the Learning Climate ini diberikan kepada siswa SMP yang berada pada usia remaja yang pada dasarnya mereka sudah memasuki pergaulan yang luas dan memiliki pola pikir sendiri serta tidak menerima informasi apa adanya, sehingga pada proses pembelajaran siswa mudah merasa jenuh dalam menerima materi dari guru yang memberikan suasana yang tidak nyaman dalam pelaksanaan pembelajaran. Strategi Lightening the Learning Climate ini cocok diterapkan terhadap usia mereka dimana dalam proses pembelajarannya, siswa tidak akan jenuh dan bosan karena suasana pembelajaran yang menegangangkan. Namun disini siswa akan merasa rileks dengan proses belajar yang bernuansa informal. Maka strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar seni tari dengan suasana yang menyenangkan. Sehingga siswa dapat mengasah kemampuannya dengan baik dalam membuat suatu gagasan untuk membuat sebuah kreasi.
Untuk menyikapi semua itu, maka peneliti memandang perlu mengadakan penelitian melalui kegiatan pembelajaran terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dengan
menggunakan metode Lightening the Learning Climate. Untuk itu peneliti mengangkatnya
(19)
LEARNING CLIMATE DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA KELAS VII SMPN 19 BANDUNG.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang , yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran tari , maka dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana Proses Pelaksanaan Pembelajaran tari dengan strategi Lightening the Learning Climate untuk meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas VII SMPN 19 Bandung?
2. Bagaimana Hasil Pembelajaran Tari dengan strategi Lightening the Learning Climate untuk meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas VII SMPN 19 Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian serta latar belakang masalah yang sudah peneliti paparkan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk memperoleh data mengenai proses pembelajaran tari menggunakan strategi Lightening the learning climate untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 19 Bandung.
2. Untuk memperoleh data mengenai hasil pembelajaran menggunakan strategi Lightening the learning climate untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 19 Bandung.
D. Manfaat Penelitian 1. Guru
Sebagai bahan acuan atau pedoman untuk pembelajaran seni tari yang akan dilaksanakan selanjutnya dan sebagai bahan evaluasi mengenai pembelajaran seni tari yang telah dilakukan, sehingga memotivasi guru agar lebih kreatif dan inovatif
2. Siswa
Siswa dapat meningkatkan motivasi belajar seni tari melalui Lightening the Learning Climate yang akhirnya siswa dapat lebih meningkatkan minat dalam pembelajaran seni
(20)
tari dan dapat memperoleh ilmu pengetahuan menegenai pembelajaran seni tari dengan suasana yang rileks dan menyenangkan.
3. Peneliti
Dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman,serta keterampilan dalam mengembangkan model pembelajaran juga memberikan wawasan yang luas, sehingga
dapat dijadikan pengalaman yang berguna baik untuk sekarang dan yang akan datang. 4. Lembaga
Memberikan kontribusi ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran seni tari dan sebagai sebuah langkah untuk mengembangkan pendidikan sebagai efek dari perkembangan ilmu pengetahuan untuk kemajuan Indonesia.
E. Struktur Organisasi
Untuk memahami alur pikir pada penulisan skripsi, maka perlu adanya struktur organisasi yang bermanfaat sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian ini. Penulisan skripsi ini akan disajikan dalam lima bab, sebagai berikut:
BAB I : PEDAHULUAN
Bab ini membahas tentang pendahuluan yang di dalamnya terdapat uraian pokok mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi penulisan skripsi. Latar belakang berisi uraian tentang apa yang menjadi masalah penelitian berkaitan dengan dengan judul, serta alasan mengapa masalah itu perlu diteliti. Rumusan masalah memuat tentang masalah yang ada, dalam bentuk pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Manfaat penelitian ini berisi uraian tentang manfaat hasil penelitian bagi siswa, guru, peneliti sendiri dan bagi peneliti lain. BAB II : LANDASAN TEORITIS
Bab ini berisi kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis
penelitian. Kajian pustaka berisi tentang landasan teoritikyang mencakup pembelajaran tari pada siswa SMP dan pengertian strategi Lightening the Learning Climate. Kerangka pemikiran berisi tentang tahapan yang harus ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis yang mencakup landasan
(21)
Psikologi Siswa dalam penerapan Strategi Lightening the Learning Climate. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian atau submasalah yang diteliti yang mencakup aplikasi Lightening the Learning Climate (Menghidupkan suasana belajar) dalam pembelajaran tari.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini dibahas mengenai metode penelitian ,termasuk beberapa
komponen yaitu lokasi dan sasaran penelitian,desain peneltian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data. Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan yaitu menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Teknik pengolahan data serta terakhir memaparkan tahap-tahap penelitian, iantaranya yaitu pra penelitian, pelaksanaan penelitian dan penulisan hasil penelitian.
BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas hasil penelitian dan pembahasan memaparkan
mengenai hasil penelitian yang diperoleh, diantaranya gambaran lokasi penelitian. Proses penerapan strategi Lightening the Learning Climate dalam pembelajaran tari Kelas VII di SMPN 19 Bandung. Peningkatan motivasi belajar setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan strategi Lightening the Learning Climate, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir merupakan bagian penutup dari skripsi ini yang berupa kesimpulan dan saran terhadap hasil analisis temuan penelitian. Kesimpulan berisi tentang jawaban atas pertanyaan dari penelitian atau rumusan masalah. Saran memuat tentang rekomendasi yang ditujukan untuk para pengguna hasil penelitian.
(22)
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Dalam setiap penelitian diharapkan menggunakan metode yang tepat. Agar dapat memecahkan suatu permasalahan yang diteliti. Karena dalam Metode penelitian itu terdapat rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian. Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis.
Pada Penelitian ini mencari pengaruh dari proses pembelajaran yang dilakukan kepada siswa sebagai objek penelitian . Maka dari itu peneliti menggunakan metode eksperimen yang pada dasarnya penelitian ini digunakan untuk menguji cobakan suatu model pembelajaran seni tari untuk mencapai tujuan pembelajaran.Metode Eksperimen adalah salah satu cara mencari hubungan sebab akibat dari faktor –faktor permasalahan yang di teliti peneliti. Sebagaimana dikemukakan Menurut Fraenkel, dkk (2012: 265)
Penelitian eksperimen adalah unik di dalam dua hal yang sangat penting. Penelitian ini merupakan satu-satunya jenis penelitian yang secara langsung mencoba untuk mempengaruhi suatu variabel tertentu, dan ketika benar diterapkan. Penelitian ini juga merupakan jenis penelitian yang terbaik dalam pengujian hipotesis hubungan sebab akibat atau kausalitas.
Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan menggunakan Metode ini dikarenakan bersifat validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh dari model pembelajaran pada pembelajaran seni tari.
Metode Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimen sebagaimana diungkapkan oleh Sukardi pada (2003:18) bahwa “Quasi Eksperimen adalah penelitian yang tidak menggunakan kelas pembanding“. Dalam penelitian ini aspek yang dilihat adalah motivasi belajar siswa menggunakan metode Lightening Learning the Climate. Oleh sebab itu peneliti menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan menggunakan kelas yang sudah ada agar fokus dalam proses penelitian tersebut tidak terpecah untuk mencapai hasil yang memuaskan dan dilaksanakan secara efektif.
(23)
B. Desain Penelitian
Desain yang digunakan adalah one group pre-test and post-test. Dipilih Desain penelitian sebagai berikut :
Gambar 3.1 Model Eksperimen
One-Group Pre-Tes-Post-test Design Keterangan :
O1 = nilai pretest (sebelum diberi diklat) O2 = nilai postest (setelah diberi diklat) X = Treatment.
Alasan digunakannya design ini agar konsentrasi peneliti di dalam pelaksanaannya tidak terpecah, dan penelitian ini dapat dilakukan secara efektif untuk mencapai hasil yang maksimal.
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Sugiyono (2011:96) mengemukakan bahwa :
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiric dengan data
O
1(Pretest)
X
(Treatment)
O
2(Posttest)
(24)
Adapun hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :
Ha : Terdapat peningkatan motivasi belajar siswa dalam mengeksplorasi gerak tari setelah belajar menggunakan strategi Lightening the Learning Climate
Ho : Tidak terdapat peningkatan motivasi belajar siswa dalam mengeksplorasi gerak tari setelah belajar menggunakan strategi Lightening the Learning Climate D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008 : 38 ) Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :
a. Variabel Bebas / independent variabel (x)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (y). Dalam penelitian ini Variabel Bebasnya adalah Strategi Lightening the Learning Climate
b. Variabel terikat / dependent variabel (y)
Variabel Terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah peningkatan motivasi dalam pembelajaran tari.
Dalam penelitian ini, diharapkan dengan adanya penerapan strategi Lightening the Learning Climate pada pembelajaran seni tari akan meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas VII SMPN 19 Bandung.
Variabel Dependen (y) Motivasi Belajar Siswa Kelas
VII G SMPN 19 Bandung Variabel Independen (x)
Strategi Lightening the Learning Climate
(25)
Gambar 3.2 Variabel penelitian
E. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini yaitu di SMPN 19 yang bertempat di Jalan sadang Luhur No . IX Coblong Bandung. Pertimbangan dengan pengambilan lokasi SMPN 19 Bandung, karena sekolah tersebut tempat peneliti melaksanakan tugas, sehingga memudahkan peneliti untuk melkukan penelitian dan peneliti menganggap bahwa SMPN 19 Bandung merupakan sekolah paling tepat untuk melaksanakan penelitian ini. Pada pembelajaran ini pengetahuan dan pemahaman terhadap pembelajaran seni tari kurang terealisasikan karena proses pembelajaran yang diberikan dengan tidak bervariasi sehingga menimbulkan kebosanan pada siswa sehingga menyebabkan tidak adanya motivasi untuk belajar. Untuk itu peneliti merasa tertarik untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan memberikan strategi pembelajaran yang menyenangkan yaitu Lightening the Learning Climate.
2. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas (Husaini Usman. 2006 : 181). Populasi dalam penelitian ini adalah pelajar tingkat Menengah Pertama Kelas VII SMPN 19 Bandung yang mempelajari pelajaran Seni Tari.
b. Sampel
Sugiyono (2006 : 81 ) mengemukakan bahwa :
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Bila populasi besar , dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
(26)
populasi , misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu , maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Cara penggunaan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik Sampling Purposive. Menurut Sugiyono (2008:85) Teknik Sampling Purvosive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.Jadi sampel tidak diambil secara acak melainkan ditentukan sendiri oleh peneliti. Maka dari itu peneliti akan melakukan penelitian tentang Lightening the Learning Climate, maka sampel sumber datanya adalah Kelas VII G yang berjumlah 40 orang yang siswa–siswa nya kurang memiliki motivasi terhadap pembelajaran seni tari. Sehingga penelitian ini cocok dilakukan di kelas tersebut.
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara
Teknik pengumpulan dengan cara wawancara ini dilaksanakan oleh peneliti untuk mengetahui lebih mendalam mengenai hal-hal kecil dari responden . Pada penelitian ini dilakkan wawancara tidak terstruktur atau bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara nya hanyaa berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Menurut Sugiyono (2008 : 141) untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang lebih lengkap , maka peneliti perlu melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang mewakili pihak SMPN 19 Bandung berbagai tingkatan yang ada dalam objek yaitu kepada siswa, kepala sekolah, guru yang bersangkutan.
2. Observasi
Sutrisno hadi dalam Sugiono (2008:145) mengemukakan bahwa : “ Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya adalah proses-proses penganmatan dan ingatan”. Observasi yang dilakukan di SMPN 19 Sadang Serang Bandung pada kelas VII untuk mengetahui pembelajaran tari sebelum dan sesudah diujikan strategi tersebut. Adapun observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Observasi berperan serta (Participant observation)
Pada observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Berdasarkan kebutuhan penelitian penelti tidak hanya
(27)
berperan sebagai pengamat, namun berperan sebagai guru yang melaksanakan proses pembelajaran seni tari di SMPN 19 Bandung.
b. Observasi terstruktur
Sugiono (2008:146) mengemukakan bahwa : “Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya”. Pada penelitian ini yang akan diamati adalah siswa Kelas VII di SMPN 19 Bandung.
3. Dokumentasi
Dokumentasi disini adalah peneliti berusaha memperoleh dan menganalisis data dari sumber-sumber yang berupa catatan tertulis, foto-foto, video ataupun rekaman, tes per-pertemuan dan sumber-sumber tertulis lainnya. Dibuatnya dokumen agar suatu peristiwa yang terjadi di lapangan dapat tersimpan dan terbukti bahwa penelitian telah dilakukan serta sebagai penyimpanan data agar terbukti keasliannya.
G. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah tafsir terhadap judul penelitian “Penerapan strategi Lightening the Learning Climate dalam Pembelajaran Seni Tari untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMPN 19 Bandung “,maka peneliti memberikan batasan– batasan istilah pada dalam penelitian ini sebagai berikut. Hisyam Zaini dkk (2008:82) mengemukakan bahwa:
Lightening The Learning Climate adalah suatu kelas dengan cepat menemukan suasana belajar yang rileks,informal dan tidak menakutkan dengan meminta peserta didik untuk membuat humor–humor kreatif yang berhubungan dengan materi pembelajaran.Strategi ini sangatlah informal, akan tetapi pada waktu yang sama dapat mengajak peserta didik untuk berpikir
Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melaui gerak tubuh yang indah. Gerak yang dimaksud dalam tari tersebut bukanlah gerak yang nyata dan sesuai dengan realita, tetapi gerak yang diubah menjadi gerak yang sifatnya ekspresif. Bentuk gerak yang ekspresif adalah bentuk yang diungkapkan manusia agar dapat dinikmati dengan rasa.
Dalam pembelajaran seni tari, Lightening The Learning Climate ini mampu menghasilkan suatu sikap yaitu minat siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran seni tari.Diharapkan pula siswa dapat meningkatkan rasa kepercayaaan
(28)
Silvy Egiyasha, 2013
dirinya , menikmati pembelajaran dan menjadikan pembelajaran seni tari sebagai motivasi dalam pengembangan diri.
Meningkatkan Motivasi adalah salah satu upaya untuk perkembangan proses belajar agar siswa menjadi lebih aktif dan dapat Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Sehingga siswa menjadi lebih giat dalam melaksanakan pembelajaran tari.
Berdasarkan uraian Batasan istilah tersebut , bahwa definisi operasional yang dimaksud adalah strategi Lightening the Learning Climate dalam pembelajaran tari memuat komponen-komponen yang diperlukan sebagai upaya meningkatkan motivasi siswa dan bagaimana guru mengembangkan strategi Lightening the Learning Climate dalam pembelajaran tari untuk meningkatkan motivasi siswa.
H. Langkah-Langkah Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti membagi beberapa langkah-langkah dalam penelitian. Adapun langkah-langkah yang terdapat pada penelitian ini sebagai berikut.
PERSIAPAN PENELITIAN
1. Observasi awal
2. Pemilihan masalah
3. Penyusunan proposal
4. Menyelesaikan administrasi
penelitian
5. Pemilihan metode pembelajaran
yang tepat
6. Menyusun strategi pembelajaran
Lightening the Learning Climate
7. Menyusun instrument penelitian
8. Menyusun sistem penilaian
PELAKSANAAN PENELITIAN
(29)
Gambar 3.3
Langkah-langkah Penelitian
1. Persiapan Penelitian
a. Observasi awal, kegiatan yang dilakukan pada awal penelitian adalah melakukan observasi awal. Observasi ini dimaksudkan untuk melihat langsung lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian yaitu SMPN 19 Bandung, kemudian mengamati juga proses pembelajaran seni tari yang berlangsung di Kelas VII SMPN 19 Bandung.
b. Memilih masalah yang signifikan untuk dapat diteliti serta merumuskan masalah dan mengidentifikasi masalah tersebut menjadi beberapa pertanyaan secara garis besar. Alasan penelitian memilih judul penelitian tersebut karena proses pembelajaran kurang adanya motivasi belajar dikarenakan guru kurang menguasai strategi dan tidak memberikan suasana yang menyenagkan sehingga materi ajar kurang tersampaikan pada siswa dan pembelajaran tari menjadi kurang efektif.
c. Langkah selanjutnya adalah penyusunan proposal untuk persiapan sidang proposal. Pada proposal tersebut terdapat kegiatan bimbingan serta perbaikan dan revisi setelah hasil kelulusan sidang proposal.
d. Menyiapkan administrasi sebelum terjun ke lapangan, berupa: 1. SK pengangkatan pembimbing I dan II
2. SK penelitian
e. Pemilihan materi ajar yang akan digunakan sebagai stimulus dalam pembelajaran seni tari untuk peningkatan motivasi belajar dalam pembelajaran tari di kelas VII SMPN 19 Bandung dengan menggunakan metode Lightening the Learning Climate. Langkah ini dilakukan dengan melakukan bimbingan dengan guru dan dosen yang berkaitan dengan materi ajar yang akan diterapkan.
f. Menyusun langkah-langkah pembelajaran seni tari dengan menggunakan strategi untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan ( Lightening the Learning Climate) untuk
PENULISAN
(30)
meningkatkan motivasi belajar pada pembelajaran seni tari. Kegiatan yang ada di dalamnya adalah peneliti terjun langsung dalam menerapkan suatu pembelajaran, yaitu proses pembelajaran berupa eksplorasi di alam sekitar dan menggunakan media pembelajaran.
g. Menyusun instrument penilaian, dilakukan guna memperoleh data yang diperlukan selama pelaksanaan penelitian
h. Menyusun sistem penelitia. Penilaian dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang mencakup pemahamana siswa terhadap pengamatan alam sekitar kemudian diaplikasikan melaui tindakan di kelas dalam penciptaan tari kreasi. Penilaian meliputi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.
I. Instrument Penelitian
Instrument Penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur masalah yang sedang di teliti . Di dalam tekhnik pengumpulan ini menggunakan instrumen penelitian sebagai berikut :
1. Instrument Tes
Tes digunakan sebagai tekhnik pengumpulan data dengan ini agar peneliti mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam pembelajaran seni tari. Adapun tes yang digunakan adalah tes yang digunakan sebelum diterapkannya strategi Lightening the Learning Climate dalam pembelajaran tari (pre-test) dan sesudah diterapkannya strategi Lightening the Learning Climate dalam pembelajaran tari (post-test).
Dibawah ini terdapat beberapa aspek yang dinilai oleh peneliti dalam pelaksanaan penelitian tersebut.
Tabel 3.2 Format penelitian
No Nama siswa
Aspek yang dinilai
Rata-rata Motivasi
Ekstrinsik
Motivasi Instrinsik Ef Sp Ac Au Fr Qu
(31)
1. 2. 3. 4. 5.
Keterangan Motivasi Instrinsik: Active (Ac) = Keaktifan
Siswa aktif bertanya setelah guru sedang menerangkan materi pembelajaran seni tari
Audacious (Au)= Keberanian
Siswa berani dalam mengungkapkan pendapat dan tampil di depan kelas Frequently (Fr) = Kerajinan
Siswa tekun dan rajin mengerjakan tugas yang diberikan guru. Quality (Qu) = Kualitas
Siswa mampu dalam berimajinasi dan bereksplorasi
Siswa mampu mengkombinasi-kan gerak dengan musik selama mengikuti proses pembelajaran.
Keterangan Motivasi Ekstrinsik : Efficiency (Ef) = Kesigapan
Siswa merespon baik guru yang memberikan pemahaman kepada siswa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan bagi siswa
Siswa merespon baik terhadap guru yang memberikan bahan ajar yang menarik dan menggunakan metode dan teknik pembelajaran menyenangkan Spirit (Sp) = Semangat Belajar
(32)
Siswa merasa senang dan bersemangat guru memberikan penghargaan berupa hadiah pada saat pembelajaran seni tari
Siswa merasa senang dan bersemangat pada saat berkompetensi untuk meraih prestasi pada saat pembelajaran
2. Pedoman Observasi
Pedoman observasi merupakan instrumen untuk melakukan tekhnik observasi Kriteria Penilaian. Observasi dilakukan untuk pengamatan terhadap siswa sebelum dilakukan penerapan model. Observasi yang dilakukan di SMPN 19 Sadang Luhur Bandung pada kelas VII untuk mengetahui pembelajaran tari sebelum dan sesudah diujikan model tersebut.
3. Pedoman Wawancara
Sebelum dimulainya pengujian sebaiknya dilakukan wawancara terlebih dahulu berupa pertanyaan sebelum diterapkannya model yang akan diujicobakan pada siswa. Setelah itu dilakukanlah sejumlah pertanyaan mengenai hasilnya, apakah hasil setelah diterapkannya model. Dari wawancara ini ditemukanlah hasil data untuk penelitian. Wawancara ini diajukan kepada pihak Sekolah SMPN 19 Bandung yaitu siswa, kepala sekolah, guru yang bersangkutan. Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara tidak terstruktur (pedoman wawancara terlampir).
J. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ada Pengumpulan data berdasarkan tekniknya yang peneliti laksanakan, yaitu melalui :
1. Kriteria nilai
Kriteria nilai pretest, proses pembelajaran dan posttest. Kriteria ketentuan penilaian sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMP Negeri 19 Bandung
Untuk memudahkan dalam proses menganalisis data, maka penelitian terhadap aspek-aspek tersebut menggunakan nilai-nilai yang kuantitatif dengan nilai sebagai berikut:
Tabel 3.1 Rentang Penilaian
Nilai Kriteria
(33)
65-80 Sedang
50-64 Rendah
Tabel 3.2
Kriteria Rentang Penilaian Aspek
Penilaian Nilai Kriteria Indikator Motivasi
Instrinsik
50-64 Rendah 1) Siswa aktif dalam bertanya 2) Siswa mampu dalam
berimajinasi dan bereksplorasi, 65-80 Sedang 1) Siswa aktif dalam bertanya
2) Siswa mampu berimajinasi dan bereksplorasi
3) Siswa berani dalam meng-ungkapkan pendapat dan tampil di depan kelas
4) siswa tekun dan rajin tmengerjakan tugas yang diberikan guru.
81-100 Tinggi 1) Siswa aktif bertanya.
2) Siswa mampu dalam berimajinasi dan bereksplorasi 3) Siswa berani dalam meng-
ungkapkan pendapat dan tampil di depan kelas
4) Siswa tekun dan rajin mengerjakan tugas yang diberikan guru.
(34)
mengkombinasi-kan gerak dengan musik selama mengikuti proses pembelajaran. 60-69 Kurang 1.Siswa merespon baik guru yang
memberikan pemahaman kepada siswa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan bagi siswa Motivasi
Ekstrinsik
70-79 Cukup 1. Siswa merespon baik guru yang memberikan pemahaman kepada siswa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan bagi siswa
2.Siswa merasa senang dan bersemangat guru memberikan penghargaan berupa hadiah pada saat pembelajaran seni tari 80-89 Baik 1.Siswa merespon baik guru yang
memberikan pemahaman kepada siswa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan bagi siswa 2.Siswa merasa senang dan
bersemangat guru memberikan penghargaan berupa hadiah pada saat pembelajaran seni tari 3.Siswa merespon baik terhadap
guru yang memberikan bahan ajar yang menarik dan menggunakan metode dan teknik pembelajaran menyenangkan . 90-100 Sangat baik 4. Siswa merespon baik guru yang
(35)
memberikan pemahaman kepada siswa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan bagi siswa
5. Siswa merasa senang dan bersemangat guru memberikan penghargaan berupa hadiah pada saat pembelajaran seni tari 6. Siswa merespon baik terhadap guru yang memberikan bahan ajar yang menarik dan menggunakan metode dan teknik pembelajaran menyenangkan .
7. Siswa merasa senang dan bersemangat pada saat berkompetensi untuk meraih prestasi pada saat pembelajaran 8.
2. Teknik analisis data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan prosentase dengan rumus :
√
(36)
∑d : mean dari perbedaan pretest dan posttest ∑D2
: jumlah kuadrat selisih nilai dari perbandingan tes awal dengan tes akhir N : subjek pada sampel
(37)
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Ahmadi A dan Supriyono W (2004) . Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta Arsyad, Azhar (1996). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
B Uno, Hamzah. 2009. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
George Boeree, C (2010). Metode Pembelajaran dan Pengajaran. Yogjakarta : Ar-Ruz Media Group
Masunah, Juju (2012). Tari Pendidikan. Bandung : P4ST UPI
Ngalim Purwanto,M(2001).Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset Bandung.
N.K, Roestiyah (2008). Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : PT Rineka Cipta.
Rumini, Sri dan Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sri Rumini,dkk.1995.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta:Unit Percetakan dan Penerbitan (UPP) UNY.
Sugiyono (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung :CV Alfabeta. Sadirman A.M (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers. Suryosubroto, S (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah .Jakarta: Rineka Cipta.
Zaini ,Hisyam .Munthe, Bermawy dan Ayu Aryani , Sekar (2008).Strategi Pembelajaran aktif .Yogjakarta : Pustaka Insan Madani.
____________(2012).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
b. Internet
Badarudin. (2011). Motivasi Belajar. Wordpress, diakses tanggal 23 Februari 2011, < http://ayahalby.wordpress.com/2011/02/23/motivasi-belajar/>
Muzzamilah (2012). Motivasi Belajar: Pengertian, Ciri-ciri, dan Upaya.Wordpress, diakses tanggal 18 Mei 2012,<http://muzzam.wordpress.com/2012/05/18/motivasi-belajar-pengertian-ciri-ciri-dan-upaya/>
(38)
(39)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1, Instrument Penelitian
(40)
sebelum pelaksanaan pembelajaran
1.
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran seni tari yang dilakukan selama ini?
2.
Strategi apa saja yang dipakai dalam implementasi pembelajaran seni tari ?
3.
Evaluasi seperti apa yang dilakukan untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran seni tari ?
4.
Bagaimana pendapat tentang hasil evaluasi yang telah dilakukan tersebut?
5.
Apakah kurikulum yang digunakan oleh SMPN 19 bandung ?
(41)
Lampiran 2, Instrument Penelitian
PEDOMAN WAWANCARA (UNTUK SISWA)
SETELAH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pertanyaan :
1.
Bagaimana kesannya setelah mengikuti pembelajaran seni tari dengan
menggunakan strategi
Lightening the Learning Climate
?
2.
Apa yang disenangi pada saat mengikuti proses pembelajaranseni tari
berlangsung ?
3.
Kesulitan apa yang dihadapi selama mengikuti proses pembelajaran seni tari
berlangsung ?
4.
Upaya apayang dilakukan untuk mengatasikesulitan-kesulitan tersebut ?
5.
Apakah kalian merasa termotivasi untuk meningkatkan lagi kreativitas dan
(42)
Lampiran 3, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: SMP Negeri 19 Bandung
Mata Pelajaran
: Seni Budaya
Kelas / Semester
: VII /2
Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni Tari
Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifiaksi unsur-unsur tari dan unsur pendukung
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit (1x pertemuan)
Pertemuan
: 1
1.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa mampu :
1.
Memahami apa itu pengertian tari.
2.
Mengidentifikasi jenis-jenis tari dan unsur-unsur tari.
3.
Dengan Tanya Jawab Siswa dapat menyimpulkan apa itu pengertian tari, dan
siswa mampu menyebutkan apa itu unsur-unsur tari.
2.
Indikator
4.
Mendeskripsikan tentang pengertian Seni tari
5.
Mengidentifikasi unsur-unsur tari
(43)
Seni Tari :
6.
Pengertian Seni tari
7.
Unsur-unsur Seni tari
4.
Metode Pengajaran :
a. Ceramah bervariasi
b. Diskusi
c. Inquiri
d. Tanya Jawab
e. Simulasi
f. Observasi / Pengamatan
5.
Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1
Materi
: - Pengertian tari dan unsur-unsur tari.
a.
Pendahuluan :
1.
Guru memberikan salam , Memeriksa kehadiran siswa (mengabsen siswa),
kebersihan dan kerapihan kelas
2.
Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran /
melakukan tanya jawab (apersepsi)
3.
Apersepsi materi yang akan disampaikan tentang Seni Tari melalui tanya jawab.
b.
Kegiatan Inti :
a.
Eksplorasi (10 meni )
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
(44)
Mendeskripsikan materi tentang pengertian seni ta
Mengidentifikasi unsur-unsur seni tari.
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar tentang seni tari.
Memfasilitasi terjadinya interaksi baik antar peserta didik dengan guru sehingga
tercipta pembelajaran yang aktif.
b.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru memandu siswa untuk mengkaji referensi dan mengamati apa itu yang
dimaksud dengan pengertian tari.
Guru bersama siswa mengidentifikasi tentang unsur-unsur tari.
Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna.
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyebutkan apa itu pengertian tari dan
unsur-unsur yang ada dalam tari.
c.
Konfirmasi ( 20 menit )
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
60’
(45)
dalam mencapai kompetensi dasar.
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif dengan cara memberikan rangsangan berupa pertanyaan
disertai reward atau hadiah.
c.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Bersama-sama
dengan
peserta
didik
dan/atau
sendiri
membuat
rangkuman/simpulan pelajaran.
Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
Memebrikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk penugasan individual.
6.
Sumber Belajar
Sumber
: Buku Seni Budaya untuk SMP dan buku lain yang relevan.
Sarana
: Infokus, laptop dan perangkat multimedia audio visual. Papan tulis
dan spidol sebagai media yang digunakan jika suatu saat perlu adanya
penjelasan yang menggunakan bahasa tulis.
7.
Penilaian Hasil Belajar
Penilaian dilakukan selama proses dan sesudah belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
Mendeskripsikan
pengertian Seni
Tari
Tes
Tulisan
Tes Uraian
Apa yang anda ketahui
tentang seni Tari?
(46)
Mengidentifikasi
unsur-unsur Seni
tari
Sebutkan apa saja yang
termasuk ke dalam
unsur-unsur tari?
G. Format Penilaina
No.
Soal
Skor
1.
Apa yang anda ketahui tentang Seni tari?
30
2.
Sebutkan unsur-unsur tari?
20
Skor Total
50
Keterangan : nilai = skor total x 2
Bandung, Mei 2013
Mengetahui :
Guru Mata Pelajaran Seni Budaya
Aplikan
Ningrum Soleha, S.Pd.
Silvy Egiyasha
NIP. 196708192005011001 NIM. 0906587(47)
Lampiran Materi Pemblajaran Pertemuan 1
Sekolah : SMP Negeri 19 Bandung Mata Pelajaran : Seni Budaya/Seni Tari Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Unsur-unsur tari
1.
Gerak
Gerakan tubuh manusia dalam wujud gerak sehari-hari, gerak olah raga, gerak
bermain, gerak bekerja, gerakan pencak-silat, serta gerak untuk berkesenian. Jenis
gerakan seperti tersebut diatas, apabila harus diwujudkan ke dalam bentuk gerak tari
pada puncaknya harus distilisasi atau didistorsi. Tari merupakan relaksasi dan
penegangan otot yang secara penghayatan menghasilkan ekspresi gerak untuk
berkesenian.
(48)
Gambar 1.1
Gerak mencuci piring dapat diimplikasikan terhadap gerak tari
Gambar 1.2
Kegiatan petani di sawah seperti mencangkul dan menanam padi dapat
diimplikasikan terhadap gerak tari
2.
Ruang
Ruang adalah sesuatu yang harus diisi. Ruang dalam tari mencakup aspek gerak
yang diungkapkan oleh seorang penari yang membentuk perpindahan gerak tubuh,
posisi yang tepat, dan ruang gerak penari itu sendiri. Ruang tari bersentuhan langsung
dengan penari. Ruang gerak penari merupakan batas paling jauh yang dapat
dijangkau penari. Di sisi lain, ruang menjadi salah satu bentuk dari imajinasi
penari dalam mengolah ruang gerak menjadi bagian yang digunakan untuk berpindah
tempat, posisi dan kedudukan.
(49)
Dalam tarian dinamika tari terwujud melalui cepat-lambat gerakan dilakukan
oleh penari. Unsur dinamika ini apabila dijabarkan membutuhkan waktu gerak.
Penari bergerak menggunakan bagian anggota tubuh dengan cara berpindah tempat,
berubah posisi, dan merubah kedudukan tubuh membutuhkan waktu.
Pada pembelajaran seni tari, siswa dapat membedakan tempo cepat,sedang dan
lambat dengan menggunakan stimulus dari coklat. Guru merangsang siswa untuk
melakukan gerak tepuk tangan dengan tempo 1, ½, ¼ , dengan cara guru
memperlihatakan gambar coklat yang di potong-potong sesuai dengan tempo. Guru
meminta siswa melakukan gerak tepuk tangan yang sudah diberikan secara
bersamaan dengan d
i sertai lagu “Naik Delman” dengan tempo 1, ½, ¼.
Gambar 1.3
Tempo dicontohkan dengan potongan coklat 1, 1/2, 1/4
4.
Ekspresi
Sebagai ilustrasi, marah, sedih, dan senyum dalam kehidupan sehari-hari
dapat diekspresikan dengan berbagai cara sesuai kepekaan diri di dalam melakukan
luapan kemarahan dan rasa senyum. Dalam tari semua ungkapan yang diperagakan
harus distilisasi/didistorsi, sehingga wujud ungkapannya menjadi berbeda dengan
keadaan sehari-hari. Di sinilah letak pembeda cara menghayati sebuah ungkapan
ekspresi diri dan penghayatan karakter dalam seni maupun dalam kehidupan
sehari-hari.
(50)
Ekspresi dalam tari lebih merupakan daya ungkap melalui tubuh ke dalam
aktivitas pengalaman seseorang yang selanjutnya dikomunikasikan kepada
penonton/pengamat menjadi bentuk gerakan jiwa, kehendak, emosi atas penghayatan
peran yang dilakukan. Dengan demikian daya penggerak diri penari ikut menentukan
penghayatan jiwa ke dalam greget (dorongan perasaan, desakan jiwa, ekspresi jiwa
dalam bentuk tari yang terkendali).
Guru menstimulus siswa Sebagai ilustrasi, marah, sedih, dan senyum
dalam kehidupan sehari-hari dapat diekspresikan dengan berbagai cara yaitu dengan
cara memperlihatkan gambar topeng dengan beragam ekspresi.
Gambar 1.4
(51)
Gambar 1.5
Ekspresi Senyum diilustrasikan oleh Topeng Panji
Gambar 1.6
Ekspresi wajah lucu diilustrasikan oleh Topeng
5.
Tenaga
Dalam gerak tari yang diperagakan indikasi yang menunjukkan intensitas
gerak menjadi salah satu faktor gerakan tersebut dapat dilakukan dan dihayati.
Tenaga terwujud melalui kualitas gerak yang dilakukan. Pencerminan penggunaan
dan pemanfaatan tenaga yang disalurkan ke dalam gerakan yang dilakukan penari
(52)
merupakan bagian dari kualitas tari sesuai penghayatan tenaga. Penghasil gerak
dalam hubungannya dengan penggunaan tenaga dalam mengisi gerak tari sehingga
menjadi dinamis, berkekuatan, berisi, dan antiklimak merupakan cara membangun
tenaga dalam menari.
Guru menstimulus siswa tentang tenaga melalui karakter pada gambar kartun
yang telah dibawa guru, salah satu contohnya tenaga kuat digambarkan oleh giant,
nobita sebagai gerak tenaga yang lincah atau sedang, dan shizuka sebagai tenaga yang
lambat atau lemah.
Gambar 1.7
Tenaga kuat diilustrasikan oleh karakter kartun Giant
(53)
Gambar 1.8
Tenaga sedang diilustrasikan oleh karakter kartun Nobita
Gambar 1.9
(54)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: SMP Negeri 19 Bandung
Mata Pelajaran
: Seni Budaya
Kelas / Semester
: VII/2
Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni Tari
Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifiaksi gerak melaui penemuan alam sekitar
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit (1x pertemuan)
Pertemuan
: 2
a.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa mampu :
1.
Mengidentifikasi apa saja benda penemuan di alam sekitar
2.
Mengidentifikasi gerak berdasarkan hasil temuan alam sekitar
b.
Indikator
3.
Mengidentifikasi apa saja benda penemuan alam sekitar.
4.
Mengidentifikasi gerak berdasarkan haasil temuan alam sekitar .
8.
Materi Ajar
Seni Tari :
a.
Mengenal beragam gerak hasil temuan alam sekitar
b.
Menyusun gerak berdasarkan hasil temuan
(55)
9.
Metode Pengajaran :
a. Ceramah bervariasi
b. Diskusi
c. Inquiri
d. Tanya Jawab
e. Simulasi
(56)
a.
Pendahuluan :
4.
Guru memberikan salam, Memeriksa kehadiran siswa (mengabsen siswa),
kebersihan dan kerapihan kelas
5.
Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran
/ melakukan tanya jawab. (apersepsi)
6.
Apersepsi sebelumnya tentang jenis-jenis tari dan unsur-unsur tari serta
materi yang akan disampaikan tentang identifikasi gerak di alam sekitar
melalui tanya jawab.
b)
Kegiatan Inti :
Eksplorasi (10 meni )
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Mengidentifikasi materi tentang gerak
Mengidentifikasi gerak di alam sekitar
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar tentang seni tari.
Memfasilitasi terjadinya interaksi baik antar peserta didik dengan guru
sehingga tercipta pembelajaran yang aktif.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru memandu siswa untuk mengkaji referensi dan mengamati apa saja
yang termasuk ke dalam gerak di alam sekitar
Guru bersama siswa mengindentifikasi gerak di alam sekitar
Guru bersama siswa mendiskusikan conto tarian apa saja yang terdapat
di Aplikasikan dari alam sekitar
15’
(57)
Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna.
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyebutkan apa saja yang ada
di alam sekitar yang dapat diaplikasikan terhadap gerak
Konfirmasi ( 20 menit )
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik dalam
proses pembelajaran.
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif dengan cara memberikan rangsangan berupa
pertanyaan disertai reward atau hadiah.
c)
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran.
Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
Memebrikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk penugasan
15’
(58)
11.
Sumber Belajar
Sumber
: Buku Seni Budaya untuk SMP dan buku lain yang relevan.
Sarana
: Infokus, laptop dan perangkat multimedia audio visual. Papan tulis
dan spidol sebagai media yang digunakan jika suatu saat perlu adanya
penjelasan yang menggunakan bahasa tulis.
12.
Penilaian Hasil Belajar
Penilaian dilakukan selama proses dan sesudah belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
Mengidentifikasi
alam sekitar
Tes
Tulisan
Tes Uraian
Sebutkan benda apa saja
yang ada di alam sekitar ?
Mengidentifikasi
contoh gerak yang
diamati
dialam
sekitar
Sebutkan contoh gerak
yang
diamati
dialam
sekitar
G. Format Penilaina
No.
Soal
Skor
1.
Apa apa saja gerak yang ada di alam sekitar ?
20
2.
Sebutkan contoh gerak yang diamati dialam sekitar ?
30
Skor Total
50
Keterangan : nilai = skor total x 2
Bandung, Mei 2013
individual.
(59)
Mengetahui :
Guru Mata Pelajaran Seni Budaya
Aplikan
Ningrum Soleha, S.Pd.
Silvy Egiyasha
NIP. 196708192005011001 NIM. 0906587Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 2
Sekolah : SMP Negeri 19 Bandung Mata Pelajaran : Seni Budaya/Seni Tari Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Segala kejadian di alam sekitarnya merupakan sebagian dari hidupnya sendiri
dalam suka maupun duka seperti kelahiran, kematian, pesta, gotong royong,
berladang, dan sebagainya. Alam sekitar sebagai fundamen pendidikan dan
pengajaran memberikan dasar emosional, sehingga peserta didik menarauh perhatian
yang spontan terhadap segala sesuatu yang deberikan kepadanya asal itu didasarkan
dan diambil dari alam sekitar.
Pada proses pembelajaran yang akan dilakukan, lingkungan sekitar yang
dimaksud adalah halaman sekolah yang terdapat sungai, pepohonan dan
bermacam-macam hewan diantaranya adalah burung. Ketika siswa diajak untuk melihat keadaan
alam sekitar guru memberikan arahan agar siswa dapat menemukan benda-benda
yang ada di sekitar.
Adapun benda-benda tersebut salah satunya adalah burung yang sedang
berterbangan, pohon yang bergerak karena semilir angin, air yang sedang mengalir di
sungai. Dari temuan-temuan tersebut dapat diwujudkan ke dalam bentuk gerak,
(60)
dimana penuangannya kedalam bentuk gerak didukung oleh ide gagasan serta
beragam imanjinasi siswa.
Kegiatan Eksplorasi yang dimaksud adalah proses pembelajaran dengan
strategi untuk menghidupkan suasana belajar (
Lightening the Learning Climate
)yang
dilaksanakan di alam sekitar merupakan suatu pengajaran yang menarik minat,
karena segala sesuatu dipusatkan atas suatu bahan pengajaran yang menarik perhatian
peserta didik dan diambilkan dari alam sekitarnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah
: SMP Negeri 19 Bandung
Mata Pelajaran
: Seni Budaya
Kelas / Semester
: VII /2
Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni Tari Daerah Setempat
Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifiaksi jenis karya seni tari Daerah Setempat
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit (1x pertemuan)
Pertemuan
: 3
5.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa mampu :
6.
Mengapresiasi tari kreasi dengan menggunakan Pola Lantai
7.
Mengeksplorasi gerakan tari kreasi menggunakan Pola Lantai
(61)
8.
Menyusun gerak ke dalam Tarian Kreasi menggunakan Pola Lantai
9.
Indikator
10.
Mengapresiasi tari Kreasi menggunakan Pola Lantai.
11.
Mengeksplorasi gerakan tari Kreasi menggunakan Pola Lantai.
12.
Menyusun gerak kedaam tarian Kreasi menggunakan Pola Lantai.
13.
Materi Ajar
Seni Tari :
a.
Tari Kreasi menggunakan Pola Lantai
b.
Ragam gerak tari Kreasi menggunakan Pola Lantai
c.
Metode Pengajaran :
a. Ceramah bervariasi
b. Diskusi
d. Praktek
d.
Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 3
a.
Materi
: - Tari Kreasi, Ragam gerak tari Kreasi
d)
Pendahuluan :
7.
Guru memberikan salam, Memeriksa kehadiran siswa (mengabsen siswa), kebersihan
dan kerapihan kelas.
8.
Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran/
melakukan tanya jawab (apersepsi)
9.
Apersepsi materi sebelumnya tentang gerak yang diamati dialam sekitar serta materi
yang akan disampaikan tentang Tarian Kreasi menggunakan Pola Lantai melalui
diskusi dan praktek.
(62)
e)
Kegiatan Inti :
Eksplorasi (10 menit )
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Mengapresiasi Tarian Kreasi menggunakan Pola Lantai
Mengeksplorasi Tarian Kreasi menggunakan Pola Lantai
Mengeksplorasi ragam gerak Tarian Kreasi menggunakan Pola Lantai
Membantu menyusun gerak tari daerah setempat menggunakan Pola Lantai
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar tentang seni tari.
Memfasilitasi terjadinya interaksi baik antar peserta didik dengan guru sehingga
tercipta pembelajaran yang aktif.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru memandu siswa untuk mengkaji referensi dan mengamati tentang jenis
Tarian Kreasi menggunakan Pola Lantai
Mengapresiasi Tarian Kreasi menggunakan Pola Lantai
Bersama peserta didik mengeksplorasi ragam gerak Tarian Kreasi menggunakan
Pola Lantai
Membiasakan peserta didik melatih ragam gerak melalui praktek berinteraksi.
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menyusun, menghafal, berlatih
ragam gerak, dan bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
keterampilan dalam gerak tari
Konfirmasi ( 20 menit )
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
(63)
e.
Sumber Belajar
Sumber
: Internet dan guru
Sarana
: Infokus, laptop dan perangkat multimedia audio visual. Sampur dan
media musik sebagai media yang digunakan ketika apresiasi,
eksplorasi dan penyusunan gerak tari.
f.
Penilaian Hasil Belajar
Penilaian dilakukan selama proses dan sesudah belajar
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
maupun praktek dan memberikan hadiah terhadap keberhasilan peserta didik
dalam proses pembelajaran.
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar.
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif dengan cara memberikan rangsangan berupa reward atau
hadiah.
f)
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat evaluasi gerak
tari kreasi menggunakan Pola Lantai.
Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
Memeberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
(64)
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
Mengeksplorasi
Tarian
Kreasi
menggunakan Pola
Lantai
Tes
Praktek
Tes Praktek
Buatlah
gerakan
Tarian
Kreasi menggunakan Pola
Lantai?
Menyusun
ragam
gerak Tarian Kreasi
menggunakan Pola
Lantai
Apa makna dari gerak Tarian
Kreasi menggunakan Pola
Lantai tersebut ?
Buatlah
susunan
gerakan
kedalam
Tarian
Kreasi
menggunakan Pola Lantai ?
G. Format Penilaina
No.
Soal
Skor
1.
Apa saja gerakan Tarian Kreasi menggunakan Pola
Lantai ?
20
2.
Sebutkan makna dari masing-masing gerak Tarian
Kreasi menggunakan Pola Lantai ?
10
3.
Susun gerakan Tarian Kreasi menggunakan Pola Lantai
yang telah dipelajari?
20
Skor Total
50
Keterangan : nilai = skor total x 2
(65)
Mengetahui :
Guru Mata Pelajaran Seni Budaya
Aplikan
Ningrum Soleha, S.Pd.
Silvy Egiyasha
NIP. 196708192005011001
NIM.0906587
Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 2
Sekolah : SMP Negeri 19 Bandung Mata Pelajaran : Seni Budaya/Seni Tari Kelas/Semester : VII/2
(1)
Pola lantai merupakan pola atau denah yang dilakukan seorang penari dengan
perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang. Pola lantai tari
tunggal nusantara secara umum dapat berupa garis lurus dan garis lengkung. Dalam
sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan. Ada beberapa
macam
pola
lantai
pada
tarian,
antara
lain
:
1.
Pola lantai vertikal
: Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu
garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya.
2.
Pola lantai Horizontal
: Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis
lurus ke samping.
3.
Pola lantai diagonal
: Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis
menyudut ke kana atau ke kiri.
(2)
Silvy Egiyasha, 2013
Penerapan Strategi Lightening The Learning Climate Dalam Pembelajaran Seni Tari Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa Kelas VII SMPN 19 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(3)
Lampiran 4, Pembagian kelompok pada proses pembelajaran
1. AFIFAH SHAFA
2. ANNISA
RAHMASARI
3. DANISYA FIRDANI
4. DIAH ROSMAWATI
5. LIESNA
PRAMANIK
6. MAYANG FITRIANI
7. NADIA NAZLA
8.
NAILA
MAGFIROH
1. NANI APRIYANI
2. NOVITA ANGGRAENI
3. NURI HOERUN NISA
4. OKI ROSINI SAPUTRI
5. OLIVE NABIANCA
6. PUTRI SYIFA
7. SALSABILA NAFISAN
8.
SANANDA
1. SARAH SAIDATUN
2. TASYA NUR
3. UMI NUR SAFITRI
4. WINNY AJWITA
5. ALMADRJIA SUCI
SEPTIANA
6. DEVA SILVANI
7. VIDIANA NOVA
HERMAWAN
8. DIAN
FIRMANSYAH
1. ARRY HERMAWAN
2. BAYU DWIJA
3. DEVAN ADRIYAN
4. FIKRI MUHAMAD
5. FIRMAN PRATAMA
6. GANESHA KUSMA
7. JEREMY
SETIAWAN
8. JERI MUTAKIN
1. KIKI NUGROHO
2. MUHAMAD ARYA
3. MUHAMAD
(4)
Silvy Egiyasha, 2013
Penerapan Strategi Lightening The Learning Climate Dalam Pembelajaran Seni Tari Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa Kelas VII SMPN 19 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Lampiran 5, foto kegiatan penelitian
Gambar 1. SMP Negeri 19 Bandung
(5)
Gambar 3. Kegiatan observasi awal pada
Siswa
Gambar 4.2
(6)
Silvy Egiyasha, 2013
Penerapan Strategi Lightening The Learning Climate Dalam Pembelajaran Seni Tari Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa Kelas VII SMPN 19 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu