ANALISIS PENERAPAN MANUAL MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HARGA DAN PROFITABILITASPADA KATERING SKALA KECIL: Studi Pada Santika Katering Bandung.

(1)

ANALISIS PENERAPAN MANUAL MATERIAL REQUIREMENT

PLANNING (MRP) SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HARGA

DAN PROFITABILITASPADA KATERING SKALA KECIL (Studi Pada Santika Katering Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Oleh : Merry Fitriani R

1005730

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

(Studi Pada Santika Katering Bandung)

Oleh

Merry Fitriani Rohaena 1005730

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Merry Fitriani Rohaena Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh perbanyak seluruhnya atau sebagian


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS PENERAPAN MANUAL MATERIAL REQUIREMENT

PLANNING (MRP) SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HARGA

DAN PROFITABILITAS PADA KATERING SKALA KECIL (Studi Pada Santika Katering Bandung)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Woro Priatini, S.Pd., M.Si Wendi Andriatna, STP., M.Si. NIP.197103092010122

Mengetahui, Ketua Program Studi

Agus Sudono, S.E., M.M NIP. 19820508 200812 1002

Mahasiswa

Merry Fitriani R NIM. 1005730


(4)

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 9

1.4.2 Manfaat Praktis ... 9

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Pengertian Pariwisata ... 10

2.1.2 Pengertian Katering/Usaha Jasa Boga ... 13

2.1.3 Jenis-Jenis Industri Katering/Usaha Jasa Boga ... 14

2.1.4 Usaha Jasa Boga/Katering sebagai pendukung Pariwisata18 2.1.5 Proses Bisnis Pada Perusahaan Manufaktur ... 19

2.1.6 Manajemen Permintaan ... 21

2.1.6.1 Peramalan ... 21

2.1.6.2 Model Peramlaan ... 23


(5)

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.7.1 Fungsi persediaan ... 26

2.1.7.2 Biaya Dalam Persediaan ... 27

2.1.8 Penjadwalan Produksi ... 30

2.1.9 Material requirement Planning (MRP) ... 34

2.1.9.1 Empat Langkah Dasar pembuatan MRP ... 35

2.1.10 Harga ... 36

2.1.11 Jenis dan Pengelompokan Biaya ... 37

2.1.11.1Elemen Biaya ... 38

2.1.12 Profitabilitas ... 38

2.2Penelitian Terdahulu ... 39

2.3Kerangka Pemikiran ... 42

2.4Hipotesis ... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Objek dan Subjek Penelitian ... 46

3.2Metodologi Penelitian ... 47

3.3Operasional Variabel ... 49

3.4Populasi dan Sampel ... 50

3.5Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.6Teknik Analisis Data ... 51

3.6.1Model Persediaan Economic Order Quantity (EOQ) ... 51

3.6.2 Menghitung Elemen Biaya ... 53

3.6.3 Profit (Keuntungan Usaha) ... 53

3.6.4 Break Event Point (BEP) ... 53

3.6.5 Uji Efisiensi Material/Bahan Baku ... 54

3.6.6 Uji Hipotesis ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Perusahaan ... 57

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 57

4.1.2 Santika Katering Menu ... 58 4.1.3 Produksi dan pengadaan Bahan baku di Santika Katering


(6)

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung ... 62

4.2 Jumlah Permintaan Bahan Baku yang di Pesan Berdasarkan Forecasting atau Peramalan untuk Kebutuhan Berikutnya ... 66

4.3 Implikasi Manual Material Requirement Planning (MRP) Terhadap Biaya Persediaan Bahan Baku di Santika Katering Bandung ... 78

4.4 Implikasi Manual Material Requirement Planning (MRP) Terhadap Harga dan profitabilitas di Santika Katering Bandung . 84 4.4.1 Harga dan Profitabilitas Pada Santika Katering Bandung .. 84

4.4.2 Implikasi Manual Material Requirement Planning (MRP) Terhadap Harga dan Profitabilitas ... 90

4.5 Uji Biaya Persediaan ... 93

4.6 Uji Hipotesis ... 95

4.6.1 Uji Komponen Harga ... 95

4.6.2 Uji Profitabilitas ... 97

4.7 Uji efisiensi Material/Bahan Baku ... 99

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1Simpulan ... 105

5.2Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN


(7)

i

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Merry Fitriani R, ANALISIS PENERAPAN MANUAL MATERIAL

REQUIREMENT PLANNING (MRP) SERTA IMPLIKASINYA

TERHADAP HARGA DAN PROFITABILITAS PADA KATERING SKALA KECIL (Studi Pada Santika Katering Bandung). Pembimbing Woro Priatini S,Pd., M.Si. dan Wendi Andriatna, STP., M.Si.

Perencanaan kebutuhan bahan baku untuk kegiatan produksi merupakan faktor penting yang harus dikelola secara efektif dan efisien oleh suatu perusahaan, baik itu perusahaan berskala besar ataupun berskala kecil untuk menciptakan keuntungan yang maksimal. Salah satu cara memanfaatkan bahan baku yang efektif dan efisien adalah pengendalian persediaan, sehingga biaya-biaya dalam produksi dapat diminimalisir dan menaikan keuntungan.

Material Requirement Planning (MRP) adalah salah satu sistem perencanaan bahan baku yang biasa digunakan di perusahaan berskala besar namun jarang diimplementasikan pada perusahaan skala kecil seperti katering. Penerapan MRP pada Santika Katering menggunakan metode EOQ (Eqonomic Order Quantity), dan dua metode peramalan yaitu MA (Moving Average) dan WMA (Weight Moving Average).

Hasil Penelitian menunjukan bahwa menggunakan metode MRP memberikan efisiensi terhadap biaya persediaan sebesar 24,16% dan total costsebesar 3,90% sehingga menaikan profitabilitas perusahaan sebesar 2,68%. Artinya metode MRP dapat diimplementasikan pada Katering skala kecil dengan rata-rata reduksi antara metode perusahaan dengan MRP adalah sebesar 9,09 % seiap bahan bakunya.

Kata Kunci : Material Requirement Planning(MRP), Harga, Profitabilitas,


(8)

ii

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Merry Fitriani R, MANUAL ANALYSIS OF MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) AND THE IMPLICATICATIONS FOR PRICE AND PROFITABILITY IN SMALL CATERING.(Study at Santika Katering Bandung). Tutor Woro Priatini S,Pd., M.Si. dan Wendi Andriatna, STP., M.Si.

Material Requirement Planning for production is an important factors that must be managed effectivelyandefficiently by a company, that is a large or small company for create maximum profitability. One of them using a materials effectiveandefficient with inventory control, so that resulting in the productioncostscan beminimizedandraise profit margins.

Material Requirement Planning (MRP) is one of raw material planning system that used by a large company, but rarely used in small company like catering. The implementation of Material Requirement system at Santika Katering Bandung using methode EOQ (Eqonomic Order Quantity), and two methodes of forecasting that is MA (Moving Average) and WMA (Weight Moving Average).

The result showed that using MRP Methode given an efficiently toward inventory cost until 24,16% and totaly of cost reduce until 3,90%. So that raised profitability of company until 2,86%. The means is MRP methode can be implemented at small catering with average the result of reduction material beetween company and the methode is 9,09% every material.

Key Word: Material Requirement Planning(MRP), Price, Profitability, Small Catering


(9)

1

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan akan pengetahuan pada bidang kepariwisataan di Indonesia semakin lama semakin berkembang sehingga tumbuh menjadi suatu industri yang berdiri sendiri. Kata Pariwisata sendiri dapat diartikan sebagai suatu perjalanan dari daerah yang satu ke daerah yang lain dengan tujuan untuk mencari pengalaman yang baru yang belum pernah dialami sebelumnya (Yoeti, 1996, hlm. 112). Pengertian lain menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun2009 menyebutkan bahwapariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisatadan didukung berbagai fasilitas serta layanan yangdisediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah,dan Pemerintah Daerah. Sedangkan kepariwisataan sendiri adalah keseluruhan kegiatan yangterkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensiserta multidisiplin yang muncul sebagai wujudkebutuhan setiap orang dan negara serta interaksiantara wisatawan dan masyarakat setempat, sesamawisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, danpengusaha. Artinya pariwisata yang selama ini kita ketahui hanyalah sebatas industri yang terdiri dariperusahaan-perusahaan perhotelan dan pengangkutan, kini seiringya dengan perkembangan zaman pariwisata atau kepariwisataan bukan lagi suatu hal seperti yang disebutkan diatas saja.Melainkantelah kita ketahui secara umum bahwa pariwisata meliputi berbagai bidang-bidang kehidupan. Baik itu kehidupan politik, ekonomi, sosial maupun budaya serta ilmu pengetahuan modern. Jika ditinjau dari segi ekonomi, kepariwisataan meliputi berbagai macam usaha-usaha bisnis, baik itu usaha bisnis besar maupun usaha bisnis kecil. Karena pariwisata itu adalah sebuah industri yang mencakup lapangan usaha bisnis sangat luas dan mempunyai sifat rumit berganda.

Ketika kita melakukan sebuah perjalanan atau kunjungan yang memakan waktu berhari-hari bahkan hingga berbulan-bulan ke suatu tempat,bukan saja membutuhkan pelayanan dan fasilitas hotel serta pengangkutannya


(10)

2 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saja.Melainkan juga membutuhkan hal-hal lain dalam kehidupan sehari-harinya seperti makan, minum, berbelanja, menonton, berolahraga, mendengarkan musik, menghibur diri, menikmati ataupun bahkan hanya mencoba sesuatu hal yang belum pernah dialami sebelumnya. Hal-hal yang seperti dilakukan diatas adalah hal yang lumrah sebagai seorang manusia dan umum dilakukan. Sehingga dari kebutuhan seseorang yang menunjang untuk melakukan sesuatu selama perjalanannya munculah berbagai macam usaha sebagai bentuk penunjang sehingga menghidupkan ekonomi setempat. Menurut Pendit (2006, hlm.72) perusahaan pariwisata digolongkan menjadi dua bagian. Yaitu perusahaan pariwisata utama langsung dan perusahaan pariwisata sekunder tak langsung. Dimana yang dimaksud perusahaan pariwisata utama langsung adalah semua perusahaan yang tujuan pelayanannya khusus diperuntukan bagi perkembangan kepariwisataan dan kehidupan usahanya memang benar-benar tergantung padanya sedangkan perusahaan pariwisata sekunder tak langsung tidak sepenuhnya tergantung pada wisatawan-wisatawan saja, melainkan juga sebagian besar diperuntukan bagi masyarakat setempat seperti contohnya usaha dibidang Panganataucatering.

Adapun pengertian industri kateringmenurut peraturan Menteri Keuangan, Jasa Boga atau Katering PMK No 418/KMK.03/2003, 30/09/2003 yaitu “penyedia makanan dan atau minuman lengkap dengan atau tanpa peralatan dan petugasnya, untuk keperluan tertentu berdasarkan kontrak atau perjanjian tertulis atau tidak tertulis”. Dimana Industri katering merupakan industri yang paling prospektif pada saat ini baik itu di Indonesia maupun di dunia. Dikarenakan suatu sifatnya yang ada kaitannya dengan kebutuhan utama kita sebagai manusia yang membutuhkan makanan setiap waktu, sehingga industri makanan menjadi salah satu sektor yang tak akan lekang dimakan waktu.Pesatnya industri tersebut, belakangan terus menggairahkan minat pengusaha untuk menggarap bisnis makanan. Bukan hanya restoran dan kafe yang banyak bermunculan. Namun, bisnis rumahan seperti bisnis katering yang saat ini banyak bermunculan pun makin gencar bersaing di pasaran.Mudahnya pelayanan yang


(11)

3

3 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diberikan pihak katering terhadap konsumennya tentu sangat diminati sekali oleh setiap orang yang semakin lama menginginkan gaya hidup yang praktis, karena dengan menggunakan jasa katering seseorang tidak perlu lagi merasa repot memasak untuk keperluan acara-acara yang diselenggarakan dengan membutuhkan jumlah produksi yang cukup banyak serta membutuhkan orang banyak.Disamping itu pula kelebihan jasa katering dibandingkan dengan jasa pangan lainnyaseperti restoran yaitu, segala keinginan konsumen dapat diwujudkan. Seperti mewujudkan suatu pesta yang keberadaannya bukan ditempat katering itu berada, namun di tempat lain yang menjadi pilihan konsumen. Sehingga karena kemudahannya itulah banyak orang yang menggunakan jasa katering untuk keperluan-keperluan acara atau hanya sekedar keperluan untuk makan siang di kantor, dari situlah memunculkan usaha-usaha bisnis katering. Terbukti dengan semakin banyaknya perusahaan jasa katering yang bermunculan, khususnya di daerah Bandung sendiri ada sekitar 130 perusahaan katering yang telah terdaftar di Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI) kota Bandung.Baik itu katering wedding ataupun catering industry berdasarkan salah satu wacana yang ditulis oleh :http://arcom.co.id pada 28 Agustus 2013 yang lalu.

Dalam catering event produk makanan yang merupakan produk utama yang ditawarkan kepada konsumen sebagai salah satu variabel terpenting yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaan perlu mendapatkan perlakuan khusus, khususnya perlakuan terhadap mutu produk atau mutu daripada makanan tersebut Adapun parameter mutu makanan tersebut menurut Marsum (2005, hlm. 157) yaitu : (1) Flavor (rasa/bau); (2) Consistency (kemantapan; ketetapan); (3) Texture/Form/Shape (susunan/bentuk/potongan); (4) Nutitional Content (kandungan gizi); (5) Visual Appeal (daya penarik lewat ketajaman mata); (6) Aromatic Appeal (daya penarik lewat bau dan harum); (7) Temperature (panas/suhu).

Semua parameter mutu diatas harus bisa dipertahankan hingga suatu produk dapat disajikan kepada konsumen. Maka dariitu untuk menjaga konsistensi daripada mutu produk makanan diatas supaya tetap terjaga nilainya yaitu berawal


(12)

4 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari ketersediaan bahan baku yang berkualitas dan terjaga. Adanya persediaan bahan baku yang memadai serta terjaga dalam suatuindustri tentu akan berpengaruh terhadap jalannya operasional produksi, sehinggaadanya persediaansngat dibutuhkan . Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses ataupun barang jadi. Persediaan bahan baku merupakan salah satu aset penting dalam perusahaan karena mempunyai nilai yang cukup besar dan mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi (Herjanto, 2001 hlm. 92). Sehingga perencanaan kebutuhan material (Material Requirement Planning, MRP) haruslah ada karena sangat berperan penting juga terhadap perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi. Sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan dan tidak membuat over stock. Karena tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa adanya persediaan, meskipun sebenarnya persediaan dapat dikatakan sebagai sumber dana yang menganggur karena sebelum persediaan digunakan berarti dana yang terikat didalamnya tidak dapat digunakan untuk keperluan yang lain, sehingga setidaknya dana yang digunakan untuk biaya persediaan dapat diminimalisirkan sehingga memberikan profitabilitas yang tinggi kepada perusahaan.Meminimalisirkan biaya bagi suatu perusahaan adalah hal yang sangat penting untuk dapat memberikan keuntungan yang maksimal.

Kebanyakan dari industri-industri manufaktur yang tergolong besar sudah menerapkan sistem-sistem yang terkait untuk perencanaan bahan baku seperti pemakaian sistem ERP (Enterprise Resource Planning). Dimana sistem ERP ini adalah sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stake holder) atas organisasi tersebut(Dhewanto & Falalah, 2007, hlm. 5). Sistem informasi yang dibangun dan diimplementasikan sebagai fasilitator terwujudnya konsep ERP di suatu organisasi. Cikal bakal dari ERP adalah konsep Material Requirement Planning (MRP) atau perencanaan kebutuhan material. Dimana konsep ini dimunculkan dari proses pengolahan bill of material (BOM) atau daftar kebutuhan material


(13)

5

5 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang harus disediakan untuk membuat suatu produk tertentu. MRP dibuat untuk mengelola order material dan komponen-komponen lainnya berdasarkan logika pengadaan material agar dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti produk apa yang akan dibuat, apa yang diperlukan untuk membuat produk tersebut, apa yang sudah dimiliki dan apa yang harus dibeli. MRP digunakan untuk menyimulasikan persamaan manufaktur universal, simulasi ini menggunakan jadwal perencanaan utama (master schedule) untuk menjawab pertanyaan apa yang akan dibuat, daftar pengadaan material (bill of material) untuk menjawab apa yang diperlukan untuk membuat produk tersebut, data persediaan (inventory) untuk menjawab pertanyaan apa yang sudah dimiliki, dan untuk mengetahui apa yang harus disediakan.Sehingga penerapan sistem MRP dimaksudkan untuk meminimalisir jumlah persediaan yang terlalu besar yang mengakibatkan timbulnya dana menganggur terlalu besar (yang tertanam dalam persediaan), meningkatnya penyimpanan, dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. Akan tetapi jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan persediaan (stock-out) karena sering kali bahan/barang tidak dapat di datangkan secara mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang menyebabkan terhentinya proses produksi, tertundanya keuntungan, bahkan hilangnya pelanggan. Pengendalian persediaan harus dilakukan sedemikian rupa agar dapat melayani kebutuhan bahan/barang dengan tepat dengan biaya yang rendah (Herjanto, 2001, hlm. 94).

MRP sendiri jarang diterapkan pada perusahaan menengah kebawah, padahal seperti yang kita ketahui bahwa suatu perencanaan bahan baku sangatlah penting dan haruslah direncanakan dengan sebaik mungkin, baik itu untuk perusahaan besar maupun kecil agar tidak berimbas pada biaya dan mempengaruhi harga jual serta profitabilitas. Profitabilitas atau keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi (Sukirno, 2005, hlm. 192), yang merupakan tujuan dari suatu usaha dilaksanakan.Pada dasarnya manajemen dari katering umumnya adalah melakukan suatuperencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pelaksanaan. Dimana Setiap kegiatan akan mempengaruhi persiapan, perencanaan dan pengiriman makanan, minuman, serta


(14)

6 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelayanannya yang terkait pada harga. Harga pokok makanan atau penjualan merupakan harga pokok yang benar-benar terjadi, dimana harga pokok makanan ini didapatkan dari hasil kalkulasi perhitungan langsung atas persediaan bahan makanan (Wiyasha, 2006, hlm. 92).Dikarenakan Katering sebagai salah satu bisnis yang termasuk kedalam bisnis pangan atau makanan yang tentunya memiliki resiko sendiri dalam penyajian makanannya, sehingga banyak hal yang perlu diperhatikan oleh caterers selaku penyedia jasa kateringketika memenuhi permintaan dari konsumen. Mengingat karena produk makanan khususnya produk makanan yang tidak tahan lama merupakan bahan yang cepat rusak (perishable product)sehingga dibutuhkan penanganan tertentu agar tidak berimbas pada mutu makanan yang dibuat dan berdampak pada profit suatu perusahaan tersebut, maka diperlukanya sebuah perencanaan kebutuhan bahan baku.

Industri-industri katering event seperti Santika Katering yang merupakan usaha katering menengah kebawahyang menangani wedding setiap minggunya serta menangani jasa pelayanan box, sudah tentu memerlukan perencanaan kebutuhan material dengan baik juga agar tidak terjadi pembelian bahan baku yang over. Merencanakan bahan baku yang tepat bukan hal yang mudah dalam perusahaan katering terlebih Santika katering juga termasuk kedalam suatu usaha dengan pengelolaan order atau pesanan sesuai dengan permintaan tamu. Yang lebih dikenal dengan istilah make to order, artinya perusahaan akan mengolah material menjadi suatu produk setelah menerima pesanan dari konsumen. Material atau komponen akan dibeli hanya jika perusahaan sudah pasti menerima pesanan untuk membuat menu tersebut, minimal beberapa hari sebelum hari pelaksanaan. Maka tentunya akan terjadi perbedaan sistem perencanaan, pengadaan dan biaya bahan baku untuk produksi sehari-hari serta harga jual yang ditetapkan antara katering yang masih berskala kecil dengan katering-katering yang sudah dapat digolongkan kedalam kategori besar. Oleh karena itu adanya sistem pengendalian bahan baku yang tepat akan membantu kelancaran operasional daripada Santika Katering sendiri. Mengingat Santika Katering adalah sebuah perusahaan katering yang sudah cukup lama berdiri namun hal yang perlu


(15)

7

7 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disayangkan yaitu belum adanya sistem pengendalian bahan baku serta standar recipie yang jelas. Sehinggamengakibatkan biaya-biaya dalam produksi sering sekali terjadi kenaikan dan penurunan yang cukup tinggi.

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan maka penulis ingin melakukan penelitian terkait dengan penerapan sistem manual Material Requirement Planning pada industri katering yang berskala kecil dengan mengimplementasikannya terhadap harga dan profitabilitas.Kemudian membandingkan sistem perhitungan yang telah dipakai selama ini dengan perhitungan yang akandilakukan. Sehingga penulis tertarik mengangkat judul penelitian “ANALISIS PENERAPAN MANUAL MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP HARGA DAN PROFITABILITAS PADA KATERING SKALA KECIL. (Studi Pada Santika Katering Bandung)”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Sebuah perusahaan khususnya yang bergerak pada industri makanan baik itu industri dalam skala besar ataupun kecil sudah tentu harus mempunyai sebuah pencatatan-pencatan terkait untuk jalannya operasional. Merecord atau mencatat hal-hal yang berkaitan dengan operasional seperti pencatatan produk apa saja yang dibuat, bagaimana standarnya, berapa jumlah produksinya, bagaimana pemesanan dari konsumen terhadap produk kita, bagaimana dengan pengadaan bahan bakunya, bagaimana dengan pembelian bahan bakunya dan lain-lain yang belum sepenuhnya dijalankan atau bahkan tidak ada di industri kecil atau usaha-usaha katering dalam skala kecil. Hal ini tentunya akan sangat berguna dan menunjang untuk sebuah perusahaah agar dapat mereview atau meninjau ulang kembali terkait produksi yang telah dibuat, dan hal ini juga dapat dijadikan sebagai peramalan untuk kedepannya.Khususnya untuk merencanakan pengadaan dan pembelian bahan baku untuk kebutuhan produksinya, yang kita ketahui bahwa katering event ini merupakan perusahaan dengan sistem pengelolaan order


(16)

8 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

make to order yang artinya perusahaan akan memulai mengolah material atau produk setelah adanya pesanan dari konsumen.

Perencanaan bahan baku juga mengontrol dan mengetahui seberapa banyak kebutuhan bahan baku yang akan digunakan dalam operasional produksi serta kemudahan untuk mengontrol biaya persediaan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan Persediaan bahan baku menjadi salah satu faktor produksi yang harus dikelola dengan benar, karena dalam suatu perusahaan rata-rata 40% total biaya terdapat pada biaya bahan baku (material cost). Sehingga dalam pengolahan makanan harus memilki akuntabilitas untuk menjamin bahwa material makanan ataupun bahan baku telah digunakan secara efisien sesuai dengan standar dan pola produksi yang sudah ditetapkan dan sekaligus dapat diukur melalui sistem akuntansi. Terkadang yang menjadi salah satu permasalahan dalam sebuah industri kecil khususnya yang bergerak di bidang makanan seperti Santika Katering ini adalah pembelian material atau bahan baku yang terlalu berlebih, karena minimnya sistem pencatatan yang terkait dengan operasional atau bahkan tidak ada standar receipe baku yang ditetapkan. Padahal dalam suatu perusahaan adanya pe-recordan atau pencatatan-pencatatan baik sistem pencatatan tradisional berdasarkanintuisi atau bisa disebut juga sistem yang sangat sederhana, sampai dengan sistem yang sudah modern dan dapat di input kedalam komputer dengan menggunakansoftware-software tertentu haruslah ada agar dapat memudahkan dalam kegiatan operasionalnya.Adapun Rumusan Masalah Penelitian berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalahnya yaitu :

1. Berapakah Jumlah Permintaan Bahan Baku yang dipesan Berdasarkan Forecasting atau Peramalanuntuk kebutuhan berikutnya?

2. Bagaimana implikasi manual Material Requirement Planning (MRP) terhadap biaya persediaan bahan baku di Santika Katering Bandung ? 3. Bagaimanakah implikasi manual Material Requirement Planning (MRP)


(17)

9

9 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.3 Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui jumlah permintaan bahan baku untuk produksi berikutnya

sebagai gambaran operasional produksi, berdasarkan hasil peramlaan atau forecasting.

2. Mengetahui implikasi manual Material Requirement Planning (MRP) terhadap biaya persediaan bahan baku di Santika Katering, sebagai pengendaliaan persediaan.

3. Mengetahui implikasi manual Material Requirement Planning (MRP) terhadap harga dan profitabilitas di Santika Katering Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Selain memiliki tujuan, dilakukannya penelitiaan juga mempunyai manfaat atau kegunaan baik itu secara teoritis ataupun secara praktis. Adapun manfaat dari pada penelitian ini yaitu :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis untuk memperluas wawasan dan pengetahuan serta sumbangan penelitian bagi ilmu manajemen operasional, manajemen produksi dan ilmu manajemen keuangan mengenai pentingnya sebuah perhitungan manual sistem pengadaan bahan baku yang memiliki pengaruh terhadap harga dan profitabilitas pada suatu perusahaan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan topik ini, diantaranya yaitu pihak-pihak :

1. Bagi pihak perusahaan, dimana manfaat dari penelitian ini yaitu mengetahui peramalan permintaan pesanan untuk waktu yang akan datang, serta mengetahui seberapa besar biaya persediaan yang dikeluarkan untuk pembelian serta penyimpanan bahan baku.

2. Bagi mahasiswa sebagai salah satu referensi untuk memperluas pengetahuan maupun pembanding dalam penelitian atau penulisan karya ilmiah.


(18)

10 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Serta bagi penulis sendiri menambah wawasan mengenai pentingnya sebuah sistem yang akan berpengaruh kepada kelancaran operasional produksi pada suatu perusahaan.


(19)

46

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penerapan manual Material Requirement Planning (MRP) terhadap Harga dan Profitabilitas. Objek penelitian yang digunakan terdiri atas variabel independent (variabel bebas) yaitu sistem manual Material Requirement Planning (MRP) (X) dan variabel dependent (variabel terikat) yaitu Harga (Y1) dan Profitabilitas (Y2). Sedangkan Subjek dari penelitian ini adalah Santika Katering Bandung yang terletak di Kp. Legok Jambu RT 01/03 No.19 Desa Sadu, Soreang Bandung. Dimana Santika Katering ini merupakan salah satu industri atau usaha di bidang katering yang tergolong kedalam industri katering berskala kecil dan dapat digolongkan kedalam industri katering event. Karena menangani jasa pelayanan makanan untuk acara wedding, khitanan, nasi box, snack box, ulang tahun, dll yang sifatnya tidak periodik tiap hari, namun melakukan produksi kurang lebih lebih antara 100-1000 pax setiap event. Usaha ini juga dapat dikategorikan kedalam manufaktur, karena dalam hal ini adalahmeproduksi makanan dari mulai perencanaan bahan baku, produksi, packaging hingga distribusi ke konsumen dengan memberikan pelayanannya. Penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan menganalisis perencanaan kebutuhan bahan baku yang dilakukan oleh pihak Santika Katering. Dengan cara memahami atau mendalami karakteristik produksi dan persediaan yang ada di industri katering tersebut

Karakteristik produksi dan persediaan pada suatu industri dapat dianalisa dengan mengidentifikasi terlebih dahulu jenis permintaan daripada industri tersebut. Yang kemudian setelah kita mengetahuinya, kita harus mengetahui berapa jumlah daripada permintaannya, barulah setelah itu kita menerjemahkannya kedalam suatu analasisa perencanaan bahan baku. Dimana analisa yang dilakukan adalah dengan menganalisis item atau menu yang dibuat, kapasitas produksi, peramalannya,danbiaya-biaya yang digunakan perusahaan


(20)

47 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terkait dalam proses produksinya. Setelah menganalisa persediaan material atau bahan baku di perusahaan lalu dibuat sistem perencanaan kebutuhan bahan baku, yang kemudian dilakukan implementasi metode perencanaan kebutuhan bahan baku yang paling tepat. Serta membandingkannya dengan metode yang telah digunakan selama ini oleh pihak Santika Katering. Implementasi metode perencanaan kebutuhan bahan baku yang tepat pada perusahaan akan memberikan dampak yang baik, yakni adanya kelancaran proses produksi Pada intinya, metode yang tepat akan menghasilkan perencanaan persediaan material yang akurat yang akan memberi dampak kelancaran pada proses produksi serta memberikan efisiensi biaya bahan baku serta profitabilitas pada perusahaan.

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian eksperimental dengan bentuk desain eksperimen adalah pre- experimental design, karena penelitian ini digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2012, hlm. 74). Dikatakan pre- experimental design karena disain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh yang masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen.

3.2 Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012, hlm. 2). Penelitian yang dilakukan penulis ini merupakan penelitian eksperimental dengan bentuk desain eksperimen adalah pre- experimental design. Karena merupakan analisis penerapan sebuah sistem manual perhitungan atau peramalan kebutuhan bahan baku Material Requirement Planning (MRP) pada industri katering berskala kecil, dan akan dilihat pengaruhnya terhadap harga dan profitabilitas.Penelitian ini bersifat modeling atau penerapan suatu sistem yang sering digunakan dalam industri manufaktur (industri skala besar) kedalam industri skla kecil yaitu industri jasa boga. Kemudiaan hasil akhir daripada penelitiaan ini akan dibandingkan dengan perencanaan kebutuhan bahan baku yang berjalan di Santika


(21)

48

48 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Katering untuk mengetahui apakah suatu sistem Material Requirement Planning (MRP) yang biasa digunakan pada industri berskala besar dapat diimplementasikan pada industri berskala kecil.Dengan bentuk pre- experimental design yaitu One group pretest-postest design. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Sehingga metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Dengan pengujian hipotesis yang telah diajukan yaitu hipotesis komparatif (uji perbedaan).


(22)

49 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3 Operasional Variabel

Variabel Konsep Variabel Sub Variabel

Indikator Ukuran Skala Perencanaan Kebutuhan bahan baku (Material Requirement Planning, MRP) (X) MRP (Material Requirement Planning) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned order. Pengendalian pesanan dan inventori untuk item-item dependent demand seperti raw material. Parts atau ingredients, assemblies, dan subassemblies (Vincent Gasperz, 2001) Bill of Material (BOM), Forcasting, Master Production Schedule (MPS) Gross Requirements Project on hand Net

Requirements Planned order

receipts Plnned order

realease Jumlah unit yang dipesan ditetapkan berdasarkan kebutuhan rata-rata selama beberapa waktu terakhir dengan memperhatikan biaya persediaan. Rasio

Harga (Y1) Biaya semua bahan untuk memproduksi suatu produk tertentu, ditambah dengan persentase tertentu dari biaya tersebut sebegai dasar penetapan harga. (Rudianto, 2009)

Harga Jual Produk 

Food Cost Labor Cost Overhead Profit

Harga setiap item menu per paket Rasio Profitabilitas (Y2) Keuntungan usaha, dimana total sales dikurangi total cost. (Bartono P.H, 2005)

Gross profit,net profit

Total Cost BEP Profit perusahaan dalam beberapa bulan tertentu Rasio


(23)

50

50 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemungkinan ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012, hlm. 80). Populasi dalam penelitian ini yaitu semua data-data pendukung dengan pembuatan manualMaterial Requirement planning (MRP) dan data-data yang berkaitan dengan harga produk dan profit perusahaan. Sedangkan sampelnya yaitu semua data yang didapatkan dijadikan sampel. Karena keterbatasan waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis hanya mengolah data beberapa bulan terakhir saja, data tersebut diperoleh hanya untuk dijadikan sebagai master data serta perbandingan dan pengaplikasian saja dengan sistem manual yang akan dibuat peneliti.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam setiap penelitian, untuk dapat memperoleh data maka diperlukan teknik pengumpulan data. Tekhnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2012, hlm. 137). Tekhnik pengumpulan data yang digunakan pada saat penelitian yaitu :

1. Observasi Non Partisipan Terstruktur

Dimana peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati, penulis hanya sebagai pengamat independent. Disebut sebagai observasi terstruktur karena observasi telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati , kapan dan dimana tempatnya sudah diketahui. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. 2. Wawancara


(24)

51 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara dilakukan dengan menanyakan informasi terkait dengan data yang kita butuhkan kepada sumber data. Dimana tujuan dari wawancara ini adalah dapat menjawab semua permasalahan yang telah kita rumuskan, atau permasalahan yang akan kita teliti.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. (Arikunto, 2010, hlm. 201). Selain mendapatkan dokumentasi dari subjek penelitian studi literatur pun dilakukan. Karena studi literatur merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara membaca dan mempelajari buku, artikel, karya ilmiah guna memperoleh informasi atau referensi yang berkaitan dengan penelitian.

4. Studi Literatur

Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, dan bacaan lainnya guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mendapatkan sebuah kesimpulan dari rumusan yang telah diajukan. Adapun tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah :

3.6.1 Model Persediaan Economic Order Quantity (EOQ)

Adalah salah satu model persediaan yang paling tua dan paling sering digunakan sebagai pendamping peramalan kebutuhan bahan baku. Tujuan utama dari model persediaan ialah meminimalkan biaya total terutama biaya pemesanan dan biaya persediaan bahan baku.


(25)

52

52 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= frekuensi pesanan x biaya pesanan = D

Q

x S

 Biaya penyimpanan per tahun :

= Persediaan rata-rata x biaya penyimpanan = Q

2

x H

 Biaya Total Pertahun

= Biaya pemesanan + biaya penyimpanan =D

Q

x S +

Q 2

x H

EOQ terjadi jika biaya pemesanan = biaya penyimpanan, maka : D

Q x S =

Q

2 x H

2DS = HQ2

Q2 =2DS H

= ���

� ∗adalah EOQ

Dimana :

D : Jumlah kebutuhan barang (unit/tahun) S : Biaya pemesanan (rupiah/pesanan)

h : Biaya penyimpanan (% terhadap nilai barang) C : harga barang (rupiah/unit)

H : h x C = biaya penyimpanan (rupiah/unit/tahun) Q : Jumlah pemesanan (unit/pesanan)

F : Frekuensi pemesanan (kali/tahun) T : Jarak waktu antar pesanan (tahun/hari) TC : Biaya total persediaan (rupiah/tahun)


(26)

53 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.2 Menghitung Elemen Biaya

Adalah biaya yang lebih ditekankan kepada material cost oleh perusahaan. Dimana sebagian besar biaya dikeluarkan untuk ini. Dimana hasil dari perhitungan food cost ini dipakai untuk penjualan harga produk. Adapun rumusannya adalah :

 Total Sales (TS) = Total Cost (TC) + Profit (P)

 Total Cost (TC) = Total Sales (TS) - Profit (P)

 Profit (P) = Total Sales (TS) - Total Cost (TC)

 % Food Cost = Total Food Cost : Total Sales (TS) x 100%

3.6.3 Profit (Keuntungan Usaha)

Keuntungan Kotor (Gross Profit)

Digunakan untuk mengetahui keuntungan kotor daripada perusahaan tersebut. Dimana dapat dihitung dengan formula :

Keuntungan Bersih (Net Profit)

Digunakan untuk mengetahui keuntungan bersih dari perusahaan. Dimana formulanya adalah :

3.6.4 Break Event Point (BEP)

Merupakan titik impas dari suatu perusahaan, dimana perusahaan tersebut tidak mengalami untung juga tidak mengalami kerugian. Adapun formulanya adalah :

BEP (RP) = Total Fixed Cost

1− (Total biaya variabel ∶Total Hasil Penjualan ) Gross Profit (GP) = Total Sales (TS) – Total Food Cost (TFC)


(27)

54

54 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BEP (unit) = Total Fixed Cost

Harga Jual per unit Produk −biaya variabel per unit 3.6.5 Uji Efisiensi Material/Bahan Baku

Digunakan untuk melihat efisiensi reduksi material antara metode yang digunakan dengan control dari perusahan. Uji efisiensi dapat dicari dengan rumus:

� ��� − � �

� � � 100%

3.6.6 Uji Hipotesis

Objek Penelitian yang menjadi variabel bebas atau variabel independent yaitu sistem manual Material Requirement Planning (MRP) (X), sedangkan variabel terikat atau variabel dependent yaitu Harga (Y1) dan Profitabilitas (Y2). Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Penelitian ini sendiri termasuk kedalam desain penelitian ekperimental sehingga untuk pengujian hipotesisnya digunakan uji beda hipotesis t-test. Dikarenakan data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data interval atau rasio maka digunakan uji t-test dua sampel. Dimana uji beda dilakukan antara komponen pembentuk harga yang sudah diterapkan disana dengan komponen harga hasil perhitungan yang dilakukan peneliti, begitupun dengan profitabilitasnya dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan. Prinsipnya yaitu untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan positif antara harga dan pfofatibilitas sebelum dan sesudah diimplimentasikannya sistem manual Material Requirement Planning (MRP). Adapun pengujian hipotesis secara stimultan dengan uji t-test adalah sebagai berikut :

 ℎ� � > � maka H0diterima dan menolak H yang artinya terdapat

perbedaan antara komponen harga dan profitabilitas metode perusahaan dengan metode Manual Material Requirement Planning (MRP)

 ℎ� � < � maka H0 ditolak dan menerima H yang artinya tidak


(28)

55 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perusahaan dengan metode Manual Material Requirement Planning (MRP)

Adapun penggunan rumus dsri uji hipptesis adalah sebagai berikut : a. Two Tail t-test

Rumus 3.6.6.1

= �1−�2

1 1 2

+ 2

2 2

−2 1

1 2

2

Dimana :

t = Nilai t hitung

1

=

Rata-rata sampel 1

2

=

Rata-rata sampel 2

1

=

Simpangan baku sampel 1 2

=

Sipangan baku sampel 2 1

²

=

Varians Sampel 1 2

²

=

Varian Sampel 2

n = Jumlah Anggota sampel r = Korelasi antara dua sampel

b. Menghitung nilai rata-rata (Mean)

Rumus 3.6.6.2

�= �

Dimana :

= Mean (rata-rata)

∑ = Jumlah

x = nilai x

n = banyaknya data

c. Menghitung nilai standar deviasi (s)


(29)

56

56 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= � − � ²

−1

d. Nilai α

Untuk menginterprestasikan nilai t-test terlebih dahulu harus ditentukan nilai

α (tingkat kesalahannya) berdasarkan df (degree of freedom). Dimnana df = n- 1.

e. Membandingkan atara nilai t hitung dengan t tabel. Dengan asumsi:

 ℎ� � > � maka hipotesis ditolak


(30)

105

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Merencanakan pengadaaan bahan baku atau persediaan untuk kebutuhan produksi haruslah selalu dilakukan oleh setiap industri, baik itu industri yang tergolong besar ataupun industri yang masih berskala kecil. Hal itu dilakukan untuk memudahkan suatu usaha dalam merencanakan dan mengontrol pembelian bahan baku untuk produksi, khususnya untuk mengontrol bahan baku yang disimpan agar tidak menimbulkan biaya penyediaan bahan baku yang berlebih.

Santika Katering Bandung adalah salah satu katering yang termasuk kedalam katering berskala kecil, karena melayani kebutuhan umum seperti pesta pernikahan,ulang tahun dan hajatan lainnya dengan skala relatif kecil. Metode atau cara dalam merencanakan kebutuhan bahan baku untuk kegiatan eventnya masih dilakukan secara sederhana dengan perhitungan manual. Dalam penelitian ini penerapan sistem maual Material Requirement Planning(MRP) yang biasa diterapkan pada industri berskala besar, diaplikasikan kedalam industri berskala kecil seperti pada santika katering.

Menu-menu yang terdapat di SantikaKatering terdiri dari menu untuk acara wedding, meeting, meal box, coffee break, hajatan dan menu-menu untuk keperluan acara lainnya dan melayani menu makanan baik untuk buffet ataupun menu box. Ada lima paket wedding yang tersedia di santika katering, serta puluhan menu pilihan untuk acara lainnya. Adapun kesimpulan atas jawaban daripada rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Jumlah permintaan bahan baku yang dipesan berdasarkan hasil forecasting Perencanaan kebutuhan bahan baku yang dilakukan di Santika katering biasanya dilakukan per event. Artinya pihak katering tidak pernah merencanakan dan memperkirakan berapa jumlah kebutuhan material yang dibutuhkan untuk produksi, karena minimnya sistem manajerial yang diterapkan pada perusahaan.Jumlah permintaan bahan baku berdasarkan hasil


(31)

106

106 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

forecasting dapat memberikan gambaran kepada industri, sehingga pihak industri dapat mengetahui jumlah kebutuhan bahan baku untuk periode mendatang. Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua metode yakni metode Moving Average (MA) dan weight moving average (WMA), untuk keakuratan data hasil peramalan dilakukan dua metode analisis error yakni mencari nilai terkecil antara MSE (Mean Square Error) dan MAD (Mean Absolut Deviation).

2. Implikasi manual Material Requirement Planning (MRP) terhadap biaya persediaan bahan baku di Santika Katering

Terdapat sekitar 58 item bahan yang disimpan dari total 162 bahan baku yang digunakan selama periode Januari sampai April 2014. Rata-rata bahan baku yang disimpan adalah bahan baku yang sifatnya groceries atau yang tahan lama. Sehingga bisa dijadikan stock bagi perusahaan apabila terjadi kekurangan. Biaya persediaan yang dikeluarkan oleh Santika Katering selama empat bulan adalah sebesar Rp. 2.674.837,84 dengan total biaya penyimpanan selama empat bulan adalah sebesar Rp. 1.252.615,6 dan total frekuensi pemesanan rata-rata perminggu sebanyak enam kali. Karena metode perusahaan menggunakan sistem perevent perorder, begitupun dengan bahan baku yang disimpan. Sehingga biaya lebih banyak dikeluarkan untuk biaya pemesanan atau pembelian bahan baku. Biaya pemesanan bahan baku yang merupakan ongkos pembelian kebutuhan material pihak katering adalah Rp. 200.000,- untuk setiap eventnya. Sedangkan untuk biaya penyimpanan sendiri hanya dibebankan untuk biaya listrik saja yaitu sebesar Rp.400.000,- perbulannya atau sekitar Rp. 100.000,- perminggunya.

Material Requirement Planning(MRP) adalah salah satu sistem atau metode yang biasa digunakan dalam industri menengah keatas untuk sistem perencanaan kebutuhan bahan baku periode mendatang, menggunakan sejumlah data yang sudah ada. Berdasarkan hasil penelitian penulis pada Santika Katering Bandung, implikasi atau penerapan MRP terhadap biaya persediaan di Santika katering bisa diterapkan. Dengan metode MRP yang


(32)

107 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan adalah EOQ (Eqonomic Order Quantity) total biaya persediaan yang semula adalah sebesar Rp.2.674.837,84 berkurang menjadi Rp.1.629.571,43 dan total biaya simpan selama empat bulan adalah sebesar Rp. 1.252.615,62 dengan rata-rata frekuensi pemesanan satu hingga tiga kali perminggunya. Artinya memberikan penghematan sekitar 60,92%.

3. Implikasi manual Material Requirement Planning (MRP) terhadap harga dan profitabilitas

Santika Katering selalu mengalokasikan biaya kekurangan 10% setiap eventnya, artinya bahan baku 10% per event selalu digunakan untuk menutupi kekurangan bahan baku semua item yang akan digunakan. Sehingga total cost yang menjadi komponen harga menjadi tinggi dan profitabilitas atau keuntungan menjadi sedikit. Adapun total cost yang dikeluarkan selama empat bulan adalah sebesar Rp.69.674.647,82 atau rata-rata perminggunya Rp. 4.354.665,49 dan Profititabilitas atau keuntungan sebesar Rp. 95.497.852,18 atau rata-rata perminggunya adalah sebesar Rp.5.968.615,76.

Biaya 10% bahan baku yang dialokasikan per eventnya oleh pihak katering dilakukan karena pihak katering tidak pernah mengitung secara detail setiap kebutuhan bahan baku, dan hanya memperkirakan saja. Berdasarkan hasil perhitungan metode MRP , dan uji efisiensi material, kebutuhan bahan baku akan dapat diprediksikan, dan biaya kekurangan 10% yang dilakukan oleh pihak katering untuk kekurangan bisa di reduksi atau dikurangi hingga 9,09% untuk setiap bahan bakunya.Dikarenakan kekurangan untuk bahan baku karena ketidak pastian seperti adanya wastage material sudah dimasukan kedalam perhitungan jumlah kebutuhan bahan baku. Sehingga summary dari harga dan profitabilitas menggunakan metode MRP adalah sebagai berikut: Total cost selama empat bulan menjadi Rp. 64.439.118,93 dengan rata-rata perminggunya Rp 4.027.444,93 atau Rp. 16.109.779,72 perbulannya dan Profitabilitas atau keuntungan yang didapat selama empat bulan adalah Rp. 100.733.381,07 dengan rata-rata perminggunya adalah sebesar Rp. 6.295.836,31 atau Rp. 25.183.345,24


(33)

108

108 Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbulannya. Artinya terjadi penurunan cost atau biaya pada komponen harga sekitar 3,90% dan kenaikan pada profitabilitas sebesar 2,67%.

5.2 Saran

Adapun Beberapa saran yang dapat disampaikan kepada pihak Katering adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan harus membuat pencatatan data yang lebih baik lagi. Terlebih data-data untuk keperluan pembuatan Material Requirement Planning (MRP) seperti adanya standard receipe untuk semua jenis menu yang tertulis, adanya pencatatan mengenai aktual demand dari setiap konsumen, adanya pencatatan inventori terkait bahan baku yang di simpan, dibeli dan dikeluarkan oleh pihak perusahaan, dan lain sebagainya. Dikarenaka dengan adanya pencatatan data yang baik akan mempermudah pihak perusahaaan dalam menganalisa keadaan atau mereview kondisi perusahaan untuk kedepannya, sehingga mempermudah dalam kelancaran operasional produksi.

2. Metode MRP (Material Requirement Planning) secara keseluruhan dapat diterapkan pada industri kecil, dengan syarat semua pencatatan terkait pembuatan MRP tersedia. Dengan begitu perusahaan dapat mempertimbangkan dalam hal menerapkan metode MRP yang dapat membuat perencanaan secara tepat juga mengoptimalkan biaya yang akan dikeluarkan, sehingga akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan seperti yang telah dilakukan. Dimana hasil penelitian menurunkan cost factor sebagai komponen harga sebesar 3,90% dan meningkatkan profitabilitasnya sebesar 2,67% pada perusahaan Santika Katering Bandung.


(34)

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku Sumber

Arief, Abd Rachman. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan & Restoran. Yogyakarta : Graha Ilmu

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Dan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Budiawati, Neti & Lizza Suzanti. 2010. Manajemen Keuangan Koperasi Konsep dan Aplikasi. Bandung : Laboratorium Koperasi universitas pendidikan Indonesia.

Dhewanto, W dan Falalah. 2007. ERP (Enterprise Resource Planning), Meyelaraskan Tekhnologi Informasi dengan Strategi Bisnis. Bandung : Informatika.

Fadiati, Ari. 2011. Mengelola Usaha Jasa Boga Yang Sukses. Bandung : Rosda Febian, Putri. 2011. Analisa Perencanaan Kebutuhan Material Pada Industri

Pakaian Jadi PT Lestari Dini Tunggul. Institut Pertanian Bogor : Tidak Diterbitkan

Gaspersz, Vincent. 2001. Production, Planning, Inventory and Inventory Control. Jakarta : Gramedia.

Hasan, Bachtiar. 2008. Manajemen Industri, edisi empat. Bandung : Pustaka Ramadhan.

Heizer, Jay & Barry Render. 2009. Manajemen Operasi, Buku 1 edisi 9. Jakarta : Salemba Empat.

Herjanto, Eddy. 2001. Manajemen Produksi & Operasi, edisi dua. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kusuma, H. 2009. Manajemen Produksi. Yogyakarta : Andi.

Mardiyanto, Handono. 2009. Inti Sari Manajemen Keuangan (Teori, Soal, dan Jawaban).Jakarta: Grasindo.

Muslich, Muhamad. 2009. Metode Pengambilan Keputusan Kuantitatif. Jakarta : Bumi Aksara.


(35)

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P. Tampubolon M. 2004. Manajemen Operasional. Jakarta :Ghalia Indonesia. PH, Bartono. 2005. Analisis Food Product, studi food cost dan pedoman training.

Yogyakarta : Andi

Pendit, Nyoman S. 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : PT Pradnya Paramita.

Resisca, J. 2009. Mempelajari Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Mi Instan di PT. Jakarana Taman.Institut Pertanian Bogor : Tidak Diterbitkan Rudianto. 2009. Penganggaran. Jakarta : Erlangga

Sastradipoera, Komarudin. 2003. Manajemen Marketing. Bandung : Kappa-Sigma Siagian, Yolanda M. 2005. Supply Chain Management, dalam usaha bisnis.

Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametik untuk penelitian kuantitatif. Jakarta : Bumi Aksara.

Sugiyono. 2012. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

T.n. 2008. Food and Beverages Service (CateringScience and Hotel Management). Vallalar Salai, Pondicherry : Frontline Institute of Hotel Management Studies.

WA, Marsum. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta : Andi Wiyasha, I.B.M. 2006. F&B Cost Control untuk Hotel dan Restoran. Yogyakarta

: Andi.

Yamit, Z. 2008. Manajemen Persediaan. Yogyakarta : Ekonisia, kampus Fakultas Ekonomi UII.


(36)

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Perundang-Undangan

Peraturan Menteri Keuangan, Jasa Boga atau Katering PMK No 418/KMK.03/2003, 30/09/2003

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 715/Menkes/SK/V/2003 Permenbudpar No. PM. 87/ HK. 501/ MKP/ 2010

Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan

Sumber Lain

________,(27 Agustus 2013) . Pameran Akbar Katering Se Jawa Barat.[Online].

Tersedia : http://arcom.co.id/2013/08/apji-kota-bandung-siap-menggelar-pameran-akbar-catering-se-jawa-barat/ [diakses pada 27 Maret 2014] ________, (20 November 2013). Analisisa Break Event Point [Online]. Tersedia :

http://analisa-bisnis-usaha.blogspot.com/2013/07/cara-menghitung-bep-break-even-point.html [diakses pada 20 november 2013]

Frilandini, Eka. (November 2011). Rancangan Penelitian percobaan. [Online]. Tersedia: http://ekyfrilandini.blogspot.com/p/rancangan-penelitian-percobaan.html [diakses pada 27 November 2013]

Revolusi Pendidikan. (2009). Pengertian Harga (Price). [Online]. Tersedia: http://wikimedya.blogspot.com/2009/11/pengertian-harga-price.html [diakses pada 11 mei 2014]


(1)

106

106

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

forecasting dapat memberikan gambaran kepada industri, sehingga pihak industri dapat mengetahui jumlah kebutuhan bahan baku untuk periode mendatang. Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua metode yakni metode Moving Average (MA) dan weight moving average (WMA), untuk keakuratan data hasil peramalan dilakukan dua metode analisis error yakni mencari nilai terkecil antara MSE (Mean Square Error) dan MAD (Mean Absolut Deviation).

2. Implikasi manual Material Requirement Planning (MRP) terhadap biaya persediaan bahan baku di Santika Katering

Terdapat sekitar 58 item bahan yang disimpan dari total 162 bahan baku yang digunakan selama periode Januari sampai April 2014. Rata-rata bahan baku yang disimpan adalah bahan baku yang sifatnya groceries atau yang tahan lama. Sehingga bisa dijadikan stock bagi perusahaan apabila terjadi kekurangan. Biaya persediaan yang dikeluarkan oleh Santika Katering selama empat bulan adalah sebesar Rp. 2.674.837,84 dengan total biaya penyimpanan selama empat bulan adalah sebesar Rp. 1.252.615,6 dan total frekuensi pemesanan rata-rata perminggu sebanyak enam kali. Karena metode perusahaan menggunakan sistem perevent perorder, begitupun dengan bahan baku yang disimpan. Sehingga biaya lebih banyak dikeluarkan untuk biaya pemesanan atau pembelian bahan baku. Biaya pemesanan bahan baku yang merupakan ongkos pembelian kebutuhan material pihak katering adalah Rp. 200.000,- untuk setiap eventnya. Sedangkan untuk biaya penyimpanan sendiri hanya dibebankan untuk biaya listrik saja yaitu sebesar Rp.400.000,- perbulannya atau sekitar Rp. 100.000,- perminggunya.

Material Requirement Planning(MRP) adalah salah satu sistem atau metode yang biasa digunakan dalam industri menengah keatas untuk sistem perencanaan kebutuhan bahan baku periode mendatang, menggunakan sejumlah data yang sudah ada. Berdasarkan hasil penelitian penulis pada Santika Katering Bandung, implikasi atau penerapan MRP terhadap biaya persediaan di Santika katering bisa diterapkan. Dengan metode MRP yang


(2)

107

107

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan adalah EOQ (Eqonomic Order Quantity) total biaya persediaan yang semula adalah sebesar Rp.2.674.837,84 berkurang menjadi Rp.1.629.571,43 dan total biaya simpan selama empat bulan adalah sebesar Rp. 1.252.615,62 dengan rata-rata frekuensi pemesanan satu hingga tiga kali perminggunya. Artinya memberikan penghematan sekitar 60,92%.

3. Implikasi manual Material Requirement Planning (MRP) terhadap harga dan profitabilitas

Santika Katering selalu mengalokasikan biaya kekurangan 10% setiap eventnya, artinya bahan baku 10% per event selalu digunakan untuk menutupi kekurangan bahan baku semua item yang akan digunakan. Sehingga total cost yang menjadi komponen harga menjadi tinggi dan profitabilitas atau keuntungan menjadi sedikit. Adapun total cost yang dikeluarkan selama empat bulan adalah sebesar Rp.69.674.647,82 atau rata-rata perminggunya Rp. 4.354.665,49 dan Profititabilitas atau keuntungan sebesar Rp. 95.497.852,18 atau rata-rata perminggunya adalah sebesar Rp.5.968.615,76.

Biaya 10% bahan baku yang dialokasikan per eventnya oleh pihak katering dilakukan karena pihak katering tidak pernah mengitung secara detail setiap kebutuhan bahan baku, dan hanya memperkirakan saja. Berdasarkan hasil perhitungan metode MRP , dan uji efisiensi material, kebutuhan bahan baku akan dapat diprediksikan, dan biaya kekurangan 10% yang dilakukan oleh pihak katering untuk kekurangan bisa di reduksi atau dikurangi hingga 9,09% untuk setiap bahan bakunya.Dikarenakan kekurangan untuk bahan baku karena ketidak pastian seperti adanya wastage material sudah dimasukan kedalam perhitungan jumlah kebutuhan bahan baku. Sehingga summary dari harga dan profitabilitas menggunakan metode MRP adalah sebagai berikut: Total cost selama empat bulan menjadi Rp. 64.439.118,93 dengan rata-rata perminggunya Rp 4.027.444,93 atau Rp. 16.109.779,72 perbulannya dan Profitabilitas atau keuntungan yang didapat selama empat bulan adalah Rp. 100.733.381,07 dengan rata-rata perminggunya adalah sebesar Rp. 6.295.836,31 atau Rp. 25.183.345,24


(3)

108

108

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbulannya. Artinya terjadi penurunan cost atau biaya pada komponen harga sekitar 3,90% dan kenaikan pada profitabilitas sebesar 2,67%.

5.2 Saran

Adapun Beberapa saran yang dapat disampaikan kepada pihak Katering adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan harus membuat pencatatan data yang lebih baik lagi. Terlebih data-data untuk keperluan pembuatan Material Requirement Planning (MRP) seperti adanya standard receipe untuk semua jenis menu yang tertulis, adanya pencatatan mengenai aktual demand dari setiap konsumen, adanya pencatatan inventori terkait bahan baku yang di simpan, dibeli dan dikeluarkan oleh pihak perusahaan, dan lain sebagainya. Dikarenaka dengan adanya pencatatan data yang baik akan mempermudah pihak perusahaaan dalam menganalisa keadaan atau mereview kondisi perusahaan untuk kedepannya, sehingga mempermudah dalam kelancaran operasional produksi.

2. Metode MRP (Material Requirement Planning) secara keseluruhan dapat

diterapkan pada industri kecil, dengan syarat semua pencatatan terkait pembuatan MRP tersedia. Dengan begitu perusahaan dapat mempertimbangkan dalam hal menerapkan metode MRP yang dapat membuat perencanaan secara tepat juga mengoptimalkan biaya yang akan dikeluarkan, sehingga akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan seperti yang telah dilakukan. Dimana hasil penelitian menurunkan cost factor sebagai komponen harga sebesar 3,90% dan meningkatkan profitabilitasnya sebesar 2,67% pada perusahaan Santika Katering Bandung.


(4)

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku Sumber

Arief, Abd Rachman. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan & Restoran. Yogyakarta : Graha Ilmu

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Dan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Budiawati, Neti & Lizza Suzanti. 2010. Manajemen Keuangan Koperasi Konsep dan Aplikasi. Bandung : Laboratorium Koperasi universitas pendidikan Indonesia.

Dhewanto, W dan Falalah. 2007. ERP (Enterprise Resource Planning), Meyelaraskan Tekhnologi Informasi dengan Strategi Bisnis. Bandung : Informatika.

Fadiati, Ari. 2011. Mengelola Usaha Jasa Boga Yang Sukses. Bandung : Rosda Febian, Putri. 2011. Analisa Perencanaan Kebutuhan Material Pada Industri

Pakaian Jadi PT Lestari Dini Tunggul. Institut Pertanian Bogor : Tidak Diterbitkan

Gaspersz, Vincent. 2001. Production, Planning, Inventory and Inventory Control. Jakarta : Gramedia.

Hasan, Bachtiar. 2008. Manajemen Industri, edisi empat. Bandung : Pustaka Ramadhan.

Heizer, Jay & Barry Render. 2009. Manajemen Operasi, Buku 1 edisi 9. Jakarta : Salemba Empat.

Herjanto, Eddy. 2001. Manajemen Produksi & Operasi, edisi dua. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kusuma, H. 2009. Manajemen Produksi. Yogyakarta : Andi.

Mardiyanto, Handono. 2009. Inti Sari Manajemen Keuangan (Teori, Soal, dan Jawaban).Jakarta: Grasindo.

Muslich, Muhamad. 2009. Metode Pengambilan Keputusan Kuantitatif. Jakarta : Bumi Aksara.


(5)

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P. Tampubolon M. 2004. Manajemen Operasional. Jakarta :Ghalia Indonesia. PH, Bartono. 2005. Analisis Food Product, studi food cost dan pedoman training.

Yogyakarta : Andi

Pendit, Nyoman S. 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : PT Pradnya Paramita.

Resisca, J. 2009. Mempelajari Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Mi Instan di PT. Jakarana Taman.Institut Pertanian Bogor : Tidak Diterbitkan Rudianto. 2009. Penganggaran. Jakarta : Erlangga

Sastradipoera, Komarudin. 2003. Manajemen Marketing. Bandung : Kappa-Sigma Siagian, Yolanda M. 2005. Supply Chain Management, dalam usaha bisnis.

Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametik untuk penelitian kuantitatif. Jakarta : Bumi Aksara.

Sugiyono. 2012. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

T.n. 2008. Food and Beverages Service (CateringScience and Hotel Management). Vallalar Salai, Pondicherry : Frontline Institute of Hotel Management Studies.

WA, Marsum. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta : Andi Wiyasha, I.B.M. 2006. F&B Cost Control untuk Hotel dan Restoran. Yogyakarta

: Andi.

Yamit, Z. 2008. Manajemen Persediaan. Yogyakarta : Ekonisia, kampus Fakultas Ekonomi UII.


(6)

Merry Fitriani Rohaena, 2014

Analissi Penerapan Manual Material Reavirement Planning(MRP) serta Implikasinya terhadap Harga dan Profitabilitas pada Katering Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perundang-Undangan

Peraturan Menteri Keuangan, Jasa Boga atau Katering PMK No 418/KMK.03/2003, 30/09/2003

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 715/Menkes/SK/V/2003 Permenbudpar No. PM. 87/ HK. 501/ MKP/ 2010

Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan

Sumber Lain

________,(27 Agustus 2013) . Pameran Akbar Katering Se Jawa Barat.[Online].

Tersedia : http://arcom.co.id/2013/08/apji-kota-bandung-siap-menggelar-pameran-akbar-catering-se-jawa-barat/ [diakses pada 27 Maret 2014] ________, (20 November 2013). Analisisa Break Event Point [Online]. Tersedia :

http://analisa-bisnis-usaha.blogspot.com/2013/07/cara-menghitung-bep-break-even-point.html [diakses pada 20 november 2013]

Frilandini, Eka. (November 2011). Rancangan Penelitian percobaan. [Online]. Tersedia: http://ekyfrilandini.blogspot.com/p/rancangan-penelitian-percobaan.html [diakses pada 27 November 2013]

Revolusi Pendidikan. (2009). Pengertian Harga (Price). [Online]. Tersedia: http://wikimedya.blogspot.com/2009/11/pengertian-harga-price.html [diakses pada 11 mei 2014]