PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS : Suatu studi pada Sentra Industri Sablon Kaos Suci di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

(1)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON

KAOS

(Suatu studi pada Sentra Industri Sablon Kaos Suci di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Sebagiandari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi

Oleh: Yuni Wulansari

1001237

POGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON

KAOS

(SuatustudipadaSentra Industri Sablon Kaos Suci di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)

Bandung,Juni 2014

Skripsi ini disetujui oleh:

Pembimbing

Dr. Moch. Dudih Sugiharto, M.Si. NIP. 1956 1128 198303 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Ikaputera Wapada, M.M. NIP. 19610420 198703 1 002


(3)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON

KAOS

(SuatustudipadaSentra Industri Sablon Kaos Suci di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)

Oleh

Yuni Wulansari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan EkonomidanBisnis

© 2014 Yuni Wulansari

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

“Pengaruh Perilaku Kewirausahaan, Pemasaran dan Daya Saing terhadap Pendapatan Pengusaha Industri Sablon Kaos

(Suatu studi pada Sentra Industri Sablon Kaos Suci di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)”

Dibawah bimbingan Dr. Moch. Dudih Sugiharto, M.Si. Oleh

Yuni Wulansari 1001237

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu pengusaha yang dalam lima bulan terakhir mengalami penurunan pendapatan usahanya. Hal itu terjadi karena para pengusaha kurang mempunyai sikap perilaku kewirausahaan yang baik selama lima bulan terakhir di tahun 2013. Selain itu juga kurangnya pengusaha melakukan pemasaran produk secara luas dan sering kepada masyarakat. Ditambah juga dengan semakin banyaknya pengusaha dan semakin tinggi juga tingkat persaingan yang berada di kawasan tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh factor perilaku kewirausahaan, pemasaran dan daya saing terhadap pendapatan pengusaha sablon kaos.

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu pengusaha pada Sentra Industri Sablon Kaos Suci Kota Bandung. Sampel sebanyak 151 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatori dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik menggunakan regresi linier berganda, dalam analisis data menggunakan bantuan program Eviews 5.0 for Windows.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,177atau17,70%, artinya besarnya sumbangan (kontribusi) variable bebas perilaku kewirausahaan (X1), pemasaran (X2) dan daya saing (X3) terhadap variable dependen pendapatan pengusaha (Y) sebesar 17,70%, dan sisanya sebesar 82,23% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial variabel perilaku kewirausahaan dan pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha, sedangkan variabel daya saing tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan pengusaha.

Kata Kunci: pendapatan, perilakukewirausahaan, pemasaran, daya saing,


(5)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The problem in this study is that employers in the past five months has decreased its business income. It happened because the entrepreneur lacks the entrepreneurial attitude of good behavior for five months in 2013. Moreover entrepreneurs also lack the marketing of products widely and often to the community. Coupled also with the increasing number of employers and the higher the level of competition is in the area. The purpose of this study is to determine the influence of entrepreneurial behavior, marketing and competitiveness against income entrepreneurs shirt screen printing.

In this study, the research object is the entrepreneur at Holy Shirt Screen Printing Industry Center Bandung. Sample of 151 people. The method used in this study is an explanatory survey using a questionnaire as a data collection tool and techniques using multiple linear regression, in the analysis of the data using a program Eviews 5.0 for Windows.

Based on the research results, the value of the coefficient of determination (R2) of 0.177 or 17.70%, meaning that the contribution (contribution) entrepreneurial behavior independent variables (X1), marketing (X2) and competitiveness (X3) on the dependent variable income entrepreneurs (Y ) amounted to 17.70%, and the remaining 82.23% is influenced by other factors outside the model.

Based on the findings of that research results obtained simultaneously and in partial pemsaran entrepreneurial behavior and positive and significant impact on the income of entrepreneurs, while the competitiveness variables did not significantly affect the income entrepreneurs.

Keywords: income, entrepreneurial behavior, marketing, competitiveness, entrepreneurs.


(6)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK .. ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... iError! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.v DAFTAR ISI ... ... v DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... 11 BAB I Error! Bookmark not defined.PENDAHULUAN . Error! Bookmark not

defined.

1.1. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Rumusan Masalah... Error! Bookmark not defined. 1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4.1. Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 1.4.2. Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined. BAB II Error! Bookmark not defined.KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA

PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined. 2.1. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Konsep Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1. Pengertian Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.2. Kriteria Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.3. Karakteristik Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.2.1. Jenis-jenis Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan .. Error! Bookmark not defined.

2.1.2.3. Struktur Pasar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3. Konsep Perilaku Kewirausahaan... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1. Karakteristik Kewirausahaan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1.1. Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1.2. Keinovasian ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1.3. Meminimalkan Resiko ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4. Konsep Pemasaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5. Konsep Daya Saing ... Error! Bookmark not defined. 2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya ... Error! Bookmark not defined. 2.3. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III Error! Bookmark not defined.METODE PENELITIAN ... Error!

Bookmark not defined.

3.1. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3. Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1. Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.4.2. Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6. Teknik Analisis Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.6.1. Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2. Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.2. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2.1. Uji t (Uji Hipotesis Parsial) ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2.2. Uji F (Uji Hipotesis Simultan)... Error! Bookmark not defined. 3.7.2.3. Uji R2 ... Error! Bookmark not defined. 3.7.3. Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 3.7.3.1. Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.3.2. Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.3.3. Autokorelasi... Error! Bookmark not defined. BAB IV Error! Bookmark not defined.HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1. Gambaran Umum Objek ... Error! Bookmark not defined. 4.2. Karakteristik Responden... Error! Bookmark not defined. 4.2.1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin Error! Bookmark not defined.

4.2.2. Karaktersitik Responden Menurut Usia Error! Bookmark not defined. 4.2.3. Karakteristik Responden Menurut Jenjang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.4. Karakteristik Responden Menurut Jumlah Pekerja ...Error! Bookmark not defined.

4.2.5. Karakteristik Responden Menurut Lamanya Usaha ...Error! Bookmark not defined.

4.3. Gambaran Umum Variabel ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1. Perilaku Kewirausahaan ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1.1. Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1.2. Keinovasian ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1.3. Meminimalkan Resiko ... Error! Bookmark not defined. 4.3.2. Pemasaran ... Error! Bookmark not defined. 4.3.3. Daya Saing ... Error! Bookmark not defined. 4.3.4. Pendapatan Pengusaha ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4. Hasil Analisis Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.4.1. Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2. Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.5. Hasil Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.5.1. Hasil Uji t (Parsial)... Error! Bookmark not defined. 4.5.2. Hasil Uji F (Simultan) ... Error! Bookmark not defined. 4.5.3. Hasil Uji R2 ... Error! Bookmark not defined. 4.6. Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 4.6.1. Hasil Uji Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined. 4.6.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined. 4.6.3. Hasil Uji Autokorelasi... Error! Bookmark not defined. 4.7. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.7.1. Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Pendapatan Pengusaha ... Error! Bookmark not defined. 4.7.2. Pengaruh Pemasaran Terhadap Pendapatan Pengusaha Error! Bookmark not defined.

4.7.3. Pengaruh Daya Saing Terhadap Pendapatan Pengusaha ... Error! Bookmark not defined.

4.7.4. Implikasi Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. BAB V Error! Bookmark not defined.KESIMPULAN DAN SARAN ... Error!

Bookmark not defined.

5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. GLOSSARIUM ... Error! Bookmark not defined.


(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Usaha Kecil, Menengah (UKM) dan Usaha Besar (UB) di Jawa Barat Tahun 2008-2012 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.2 PDRB Kota Bandung Tahun 2011-2012 dan Komposisinya... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 1.3 Pembagian bidang industri dari unit usaha Sentra Kaos dan Sablon Suci Kota Bandung ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.4 Perkembangan Berdirinya Outlet Industri Kaos Suci Error! Bookmark not

defined.

Tabel 1.5 Rata-Rata Pendapatan Pengusaha Sentra Industri Kaos Suci Bulan Agustus-Desember 2013 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.1 Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Berdasarkan Asset

dan Omzet ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.2 Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Berdasarkan Jumlah

Tenaga Kerja... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.3 Karakteristik dan Watak Kewirausahaan .... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.4 Indikator-Indikator Utama Daya Saing Sebuah Perusahaan ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.6 Karakteristik dan Watak Kewirausahaan .... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.7 Indikator-Indikator Utama Daya Saing Sebuah Perusahaan ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Operasional Variabel... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut Usia ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Karakteristik Responden Menurut Jenjang Pendidikan ....Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Menurut Jumlah Pekerja .... Error! Bookmark not defined.


(11)

x

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Menurut Lamanya Usaha .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Perilaku Kewirausahaan Pengusaha Sentra Industri Kaos dan Sablon dalam Hal Kreativitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Perilaku Kewirausahaan Pengusaha Sentra Industri Kaos dan Sablon dalam

Hal Keinovasian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.8 Perilaku Kewirausahaan Pengusaha Sentra Industri Kaos dan Sablon dalam

Hal Meminimalkan Resiko ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.9 Pemasaran Pengusaha Sentra Industri Kaos dan Sablon ..Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.10 Daya Saing Pengusaha Sentra Industri Kaos dan Sablon ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Hasil Regresi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.12 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.13 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.14 Koefisien Determinasi... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.15 Perbandingan Nilai Fhitung dengan Ftabel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.16 Hasil Regresi dari Penyembuhan Autokorelasi ... Error! Bookmark not


(12)

11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kurva Keseimbangan Pada Pasar Persaingan Monopolistik... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Orientasi Perusahaan Terhadap Pasar Konsep Penjualan ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Orientasi Perusahaan Terhadap Pasar Konsep Pemasaran ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.4 Orientasi Perusahaan Terhadap Pasar Konsep Pelanggan ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.5 Daya Saing dan Faktor-Faktor Utama Penentu ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.6 Daya Saing dan Faktor-Faktor Utama Penentu ... Error! Bookmark not defined.


(13)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saat ini perkembangan dunia usaha sedang meningkat pesat, terlihat bahwa usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki peranan yang sangat besar untuk pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bagi suatu negara tersebut. Negara Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang tentunya mempunya perhatian lebih terhadap perkembangan UKM di Indonesia, bahkan di negara-negara maju seperti Jepang. Di Indonesia peran UKM sangat penting, terutama sebagai sarana ketersediaan lapangan kerja bagi jumlah penduduk Indonesia yang di atas 200 juta penduduk, Provinsi Jawa Barat yang jumlah terbesar di Indonesia memiliki kegiatan ekonomi yang dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi nasional.

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Usaha Kecil, Menengah (UKM) dan Usaha Besar (UB) di Jawa Barat Tahun 2008-2012

Tahun Usaha Kecil Usaha Menengah Usaha Besar

2008 9.832 7.095 1.523

2009 106.752 7.496 1.536

2010 106.592 7.408 1.566

2011 116.062 8.181 3.728

2012 115.749 8.235 1.853

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Barat

Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat terlihat bahwa jumlah UKM terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yakni pada tahun 2008-2012 sedangkan jumlah UB cenderung fluktuatif. Pada tahun 2008, jumlah UKM sebanyak 16.927 unit sedangkan usaha besar hanya 1.523 unit dan sampai pada tahun 2012 jumlah


(14)

2

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UKM sebanyak 123.984 unit sedangkan usaha besar hanya mencapai 1.853 unit. Hal ini menggambarkan bahwa dalam pembangunan ekonomi di Indonesia khususnya di Jawa Barat UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan yang penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup bertumpu pada kegiatan usaha kecil baik disektor tradisional maupun modern.

Tabel 1.2

PDRB Kota Bandung Tahun 2011-2012 dan Komposisinya No. Lapangan

Usaha

Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rp)

Atas Dasar Harga Berlaku (Juta/Rp)

2011 % 2012 % 2011 % 2012 %

1. Pertanian 67.070 0.19 71.511 0.19 192.743 0.20 216.277 0.20

2. Industri Pengolahan

8.365.548 24.27 8.706.737 23.09 22.482.061 23.51 25.142.574 22.72 3. Listrik, Gas

dan Air Bersih

843.768 2.45 935.647 2.48 2.201.593 2.30 2.581.777 2.33

4. Bangunan/ Konstruksi

1.782.526 5.17 2.091.371 5.55 4.425.332 4.63 6.853.005 6.19

5. Perdagangan, Hotel dan Restoran

14.040.746 40.74 15.664.043 41.55 39.436.088 41.25 45.392.106 41.02

6. Pengangkutan dan

Komunikasi

3.885.215 11.27 4.354.679 11.55 11.841.330 12.38 13.575.198 12.27

7. Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan

1.813.112 5.26 1.943.801 5.16 6.094.630 6.37 6.827.305 6.17

8. Jasa-jasa 3.665.646 10.64 3.933.165 10.43 8.939.096 9.35 10.081.595 9.11

Total 34.488.831 100.0 37.701.864 100.0 95.612.873 100.0 110.669.837 100.0

Sumber :BPS Kota Bandung,2012

Pada tabel 1.2, industri dan perdagangan di Kota Bandung mempunyai peranan penting dalam perekonomian Kota Bandung. Industri dan Perdagangan memegang 24.27% untuk PDRB di Kota Bandung, sedangkan perdagangan memegang 40.74% untuk PDRB di Kota Bandung. Industri kecil menengah merupakan salah satu kontributor menurut kriteria sektor industri.


(15)

3

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kota Bandung sebagai salah satu wilayah yang produktif mempunyai banyak usaha yang dijalankan masyarakatnya, kota Bandung juga memiliki program revitalisasi 7 kawasan industri dan perdagangan yang berpotensi memberikan kontribusi ekonomi tinggi kawasan sentra industri dan perdagangan di 7 kawasan merupakan program prioritas kota Bandung yang tertuang pada Perda No. 2 Tahun 2004 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah dan Perda No. 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Perda No. 2 Tahun 2004 Tentang RT/RW Kota Bandung.

Sejak tahun 2013 terdapat 30 kawasan sentra industri yang dikembangkan di Kota Bandung, tetapi ada 7 kawasan sentra industri yang sudah mencapai pada pasar internasional, diantaranya:

1. Cihampelas; yang merupakan sentra penjualan jeans

2. Cibaduyut; yang merupakan sentra pembuatan dan penjualan sepatu 3. Cigondewah; yang merupakan sentra kain dan konveksi

4. Binong Jati; yang merupakan sentra produksi rajutan 5. Suci; yang merupakan sentra industri sablon kaos

6. Cibuntu; yang merupakan sentra industri tahu dan tempe 7. Sukamulya; yang merupakan sentra industri boneka

Sentra industri dan perdagangan tersebut diatas merupakan aset potensial bagi kota Bandung. Keberadaannya diyakini bisa menunjang perekonomian kota dan mengatasi masalah ketenagakerjaan yang sedang marak terjadi. Kawasan industri sekaligus kawasan wisata belanja yang disebutkan diatas sudah dikenal banyak khalayak, baik dalam negeri dan luar negeri. Potensi inilah yang sedang digarap pemerintah sejak revitalisasi Februari 2007, dan masih berjalan pengembangannya hingga kini guna menopang perekonomian masyarakat kota Bandung.

Berdasarkan tabel 1.3 dibawah ini, sentra industri sablon kaos suci ini terdapat 409 perusahaan. Namun dibagi kembali menjadi 3 bidang industri, yang bergeraknya pun berbeda-beda. Diantaranya ada yang bergerak di bidang industri, perdagangan, dan juga industri dan perdagangan. Namun yang akan diteliti disini adalah bidang


(16)

4

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

industrinya saja dari Sentra Industri Sablon Kaos Suci yang terdapat di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

Tabel 1.3

Pembagian bidang industri dari unit usaha Sentra Kaos dan Sablon Suci Kota Bandung

Bidang Industri Unit Usaha

Industri 242

Industri dan Perdagangan 52

Perdagangan 115

Jumlah 409

Sumber: Dinas UMKM, Koperasi dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

Dalam perkembangan kawasan Jalan Suci, selain usaha gabungan, muncul pula usaha yang hanya berdagang atau hanya berproduksi. Kedua kegiatan yang muncul kemudian memiliki keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada tahun 1985, terdapat lima usaha sablon pelopor yang berdiri di kawasan Jalan Suci, dari kelimanya, hanya usaha sablon C59 yang mengalami perkembangan berbeda dengan usaha pelopor lainnya. Usaha ini kemudian mengkhususkan diri pada pembuatan kaos dan berproduksi tanpa berdasarkan pesanan. Pemilik usaha yang muncul pada periode tahun 1985 sampai 1990 umumnya merupakan pekerja yang sebelumnya bekerja pada usaha sablon pelopor. Omzet usaha yang cukup tinggi dari industri kaos sablon ini kemudian menarik sejumlah pendatang yang ingin pula memperoleh keuntungan dari industri konveksi ini dengan memulai usaha dalam lingkup proses pendukung seperti menjahit, obras dan pola.

Sehingga jumlah pengrajin di Jalan Suci terus bertambah, tidak sedikit di antara mereka yang awalnya hanya sebagai pekerja di pengrajin yang telah ada. Karena ingin sukses, mereka lalu mengikuti jejak dengan membuka usaha membuat kaos di kawasan Suci.


(17)

5

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.4

Perkembangan Berdirinya Outlet Industri Kaos Suci

Tahun Banyak Usaha Persentase

<1980 3 1,24%

1981-1990 80 33,06%

1991-2000 79 32,64%

2001-2010 65 26,86%

2011 7 2,89%

2012 5 2,07%

2013 3 1,24%

Jumlah 242 100%

Sumber: Dinas UMKM, Koperasi dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung (diolah)

Dilihat dari tabel 1.4 bahwa banyaknya jumlah usaha meningkat pada setiap tahunnya, berawal dari hanya 3 unit usaha saja, dan sekarang sudah berkembang menjadi sebanyak 242 unit usaha. Pesanan kaos tidak hanya datang dari kota Bandung semata, banyak pesanan kaos yang datang dari daerah lain, bahkan hingga ke luar Jawa seperti Kalimantan, Sumatera serta Timor Leste. Kaos yang dipesan kebanyakan adalah kaos olahraga untuk keperluan sekolah dan juga kaos partai. Hingga saat ini sentra industri kaos suci telah mencapai 128.621/tahun kapasitas produksinya, nilai investasinya telah mencapai 74.507.000/tahun dan tenaga kerjanya sudah mencapai 1552 orang.

Bagi setiap pengusaha dalam menjalankan usahanya, tentu perusahaan ingin mencapai pada target yang diinginkannya. Mencapai pendapatan yang besar dan terus meningkat setiap tahunnya. Namun dalam perkembangannya, usaha sablon kaos ini mengalami penurunan omzet, sehingga beberapa pengusaha melakukan diversifikasi produk yang dihasilkan selain kaos seperti jaket, training, seragam, topi, dan lainnya. Dimana pada umumnya pemesanan dilakukan dalam jumlah partai besar dan ketika


(18)

6

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

musim partai atau pemilihan daerah juga banyak yang memesan seragam atau atribut partai. Upaya diversifikasi produk tersebut juga diikuti oleh pengusaha lainnya untuk mendapatkan pendapatan yang lebih.

Tabel 1.5

Rata-Rata Pendapatan Pengusaha Sentra Industri Kaos Suci Bulan Agustus-Desember 2013

Bulan Rata-Rata

Pendapatan

Presentase (%) Agustus Rp 53.874.417 -14,65% September Rp 45.195.167 -16,11% Oktober Rp 39.083.504 -13,52% November Rp 33.654.833 -13,89% Desember Rp 64.865.857 92,73%

Sumber: Data hasil pra penelitian diolah

Pada tabel 1.5 dapat dilihat bahwa penurunan pendapatan para pengusaha kaos suci terjadi pada bulan Agustus-Desember 2013. Hal tersebut diakibatkan oleh kenaikan harga bahan baku yang merupakan dampak dari kenaikan harga dolar, harga bahan bakar minyak dan harga barang-barang pokok lainnya. Selain itu juga, pengusaha dihadapkan dengan tantangan pasar yang terus mengalami perkembangan dan kualitas sumber daya yang kurang memadai. Jika hal tersebut dibiarkan, maka akan banyak pengusaha yang gulung tikar.

Rendahnya pendapatan yang diperoleh pengusaha disebabkan oleh beberapa faktor. Penulis menduga salah satu faktornya yaitu perilaku kewirausahaan, keberhasilan usaha diperoleh dari para pengusaha yang dinamis. Kemudian dipengaruhi juga oleh pemasaran yang dilakukan perusahaan, melalui cara apa dan bagaimana perusahaan memasarkan produknya tersebut. Dan faktor yang terakhir adalah lingkungan persaingan yang berada di kawasan suci, yang industrinya besar


(19)

7

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hingga mencapai 242 industri yang terletak di kawasan Suci Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis mencoba untuk mengkaji lebih lanjut permasalahan sentra industri sablon kaos di Kecamatan Cibeunying Kidul ini dengan mengadakan penelitian yang berjudul “PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS (Suatu studi pada Sentra Industri Sablon Kaos Suci di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung).”

1.2. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas. Maka, dirumuskanlah perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran perilaku kewirausahaan, pemasaran, daya saing, dan pendapatan Pengusaha sablon kaos Suci Kota Bandung?

2. Bagaimana pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan usaha pengusaha sentra industri sablon kaos Suci Kota Bandung?

3. Bagaimana pengaruh pemasaran terhadap pendapatan usaha pengusaha sentra industri sablon kaos Suci Kota Bandung?

4. Bagaimana pengaruh daya saing terhadap pendapatan usaha pengusaha sentra industri sablon kaos Suci Kota Bandung?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan beberapa permasalahan diatas, maka ada hal yang menjadi tujuan dibuatnya penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana:

1. Gambaran perilaku kewirausahaan, pemasaran, daya saing, dan pendapatan usaha Pengusaha Sablon Kaos Suci Kota Bandung.

2. Pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan usaha pengusaha sentra industri sablon kaos Suci Kota Bandung.


(20)

8

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pengaruh pemasaran terhadap pendapatan usaha pengusaha sentra industri sablon kaos Suci Kota Bandung.

4. Pengaruh daya saing terhadap pendapatan usaha pengusaha sentra industri sablon kaos Suci Kota Bandung.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis.

1.4.1. Manfaat Teoritis

1. Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya tentang pengaruh perilaku kewirausahaan, pemasaran, dan daya saing terhadap pendapatan usaha sentra industri sablon kaos Suci Kota Bandung.

2. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pendidikan.

3. Dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang penelitian sejenis.

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Bagi pengusaha, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan usaha.

2. Bagi pemerintah, dapat pula sebagai pertimbangan untuk lebih mendorong usaha kecil rakyat.

3. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha.

4. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat menambah dan mengembangkan wawasan pembaca terkait masalah pendapatan usaha dan faktor apa saja yang mempengaruhinya. Selain itu sebagai referensi bagi pembaca yang tertarik dan ingin mengkaji lebih dalam tentang penelitian ini.


(21)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek penelitian memuat tentang variabel-variabel penelitian beseta karakteristik-karakteristik/unsur-unsur yang akan diteliti, populasi penelitian, sampel penelitian, unit sampel penelitian dan tempat penelitian. Objek penelitian memuat tentang apa, siapa, dimana, kapan. (Suryana, 2010: 30)

Objek dalam penelitian ini adalah terdiri dari empat variabel diantaranya, satu variabel terikat (Y) yaitu Pendapatan Usaha dan tiga variabel bebas (X) yaitu Perilaku Kewirausahaan, Pemasaran, dan Daya Saing.

Subjek dalam penelitian ini adalah para pengusaha sentra Industri Sablon Kaos Suci di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah-langkah kerja atau prosedur penelitian yang akan dilakukan pada saat mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Metode penelitian atau motode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah. Jadi Metode penelitian adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan. (Suryana, 2010: 16)

Sedangkan menurut Moh. Nazir (2005: 44) yang dimaksud dengan metode penelitian adalah bagaimana secara berurut suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaiamana suatu penelitian dilakukan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatori (explanatory methode) yaitu suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian hipotesis.


(22)

55

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun pengertian penelitian survey menurut Masri Singarimbun (1995:3) adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Tujuan dari penelitian explanatory adalah untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.

3.3. Operasional Variabel

Pada dasarnya variabel yang akan diteliti dikelompokkan dalam konsep teoritis, indikator dan konsep analitis. Adapun bentuk operasionalisasinya dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Konsep Teoritis Indikator Konsep Analitis

Pendapatan (Y)

Pendapatan adalah Total penerimaan yang berasal dari perkalian antara harga (P) dengan kuantitas output (Q). (Mankiw, 2006)

Jumlah pendapatan yang diterima oleh pengusaha industri kaos dalam 6 bulan terakhir yang dinyatakan dalam rupiah.

Jawaban responden mengenai pendapatan bersih bulanan yang diterima, diukur melalui:

 Harga penjualan (per pcs)

 Banyaknya output yang diproduksi (per kg)

 Biaya operasional yang dikeluarkan setiap bulan

 Pendapatan keseluruhan yang diperoleh setiap bulan Prilaku kewirausahaan (X1) Seseorang yang mempunyai karakteristik sebagai seorang wirausaha. Dimana wirausaha adalah orang yang mempunyai karakter yang percaya diri dan optimis, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko dan menyukai tantangan, Untuk mengukur seseorang yang berperilaku kewirausahaan dilihat dari:

 Tingkat

kreativitas yang tinggi

 Memiliki inovasi pada produknya

 Keberanian mengambil resiko

Jawaban responden mengenai perilaku kewirausahaan, diukur dengan :

 Berusaha menciptakan jenis produk yang beragam yang terbuat dari bahan baku sama

 Mendapat gagasan baru pada waktu tidak melakukan pekerjaan

 Ketika ada hal baru terkait desain, saya berusaha memahami apa yang menarik minat saya


(23)

56

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kepemimpinan,

keorisinilan, dan berorientasi masa depan. (Suryana, 2006)

 Untuk meningkatkan kemampuan dalam bekerja, saya membaca buku/internet dan meminta pendapat orang lain

 Menemukan cara atau ide untuk menjual produk baru

 Menemukan cara-cara baru untuk pengembangan usaha

 Menerapkan pengetahuan dan teknologi baru

 Dalam melaksanakan pekerjaan, jika merasa tidak puas, maka terus mencoba untuk

mendapatkan yang lebih baik

 Menyarankan pada konsumen masukan-masukan bar

 Bersedia mendapat kerugian dengan menjual produk secara kredit

 Berani mengambil resiko apapun agar usaha maju

 Berani menerapkan hal-hal baru meskipun penuh resiko

 Lebih suka melakukan sesuatu yang penuh resiko dari pada menunggu Pemasaran

(X2)

Pemasaran adalah sebuah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas Indikator utama pemasaran pada sebuah perusahaan yaitu:

 Konsep produksi yaitu produk yang tersedia secara luas dan murah

 Konsep produk yaitu produk yang ditawarkan fitur bermutu

 Konsep penjualan

Data diperoleh dari responden mengenai:

 Semua produk telah dikenal secara luas oleh masyarakat

 Seluruh produk yang dijual lebih murah dibandingkan produk di perusahaan lain

 Hanya memasarkan produk dengan kualitas yang baik saja

 Memperkenalkan produk dengan menggunakan pamflet, brosur atau


(24)

57

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mempertukarkan

produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. (Kotler, 2005: 10)

yaitu manajemen organisasi perusahaan harus melakukan penjualan berlebih dan promosi spanduk

 Memperkenalkan produk melalui iklan di media radio lokal, internet

 Memasarkan produk hanya melalui mulut ke mulut

 Turut menyeponsori beberapa kegiatan yang dilakukan masyarakat sekitar

Daya Saing (X3)

Daya saing adalah suatu komitmen terhadap persaingan pasar dalam kasus perusahaan dan persaingan internasional dalam kasus Negara. (Tambunan, 2009: 95) Indikator utama daya saing sebuah perusahaan menurut Tambunan (2009 : 100) adalah :

 Nilai omset yang terus meningkat

 Jenis teknologi yang digunakan modern

Jawaban responden mengenai :

 Menyediakan produk dengan berbagai variasi produk dibandingkan pesaing

 Menetapkan harga produk yang lebih murah

dibandingkan pesaing

Menggunakan teknologi modern dalam produk maupun proses produksi

Memberikan potongan harga bagi pembeli yang membeli produk dalam jumlah banyak

 Mencapai target penjualan setiap bulannya

3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi

Menurut Moh. Nazir (2005: 273) populasi adalah kumpulan dari ukuran-ukuran tentang sesuatu yang ingin kita buat inferensi. Sedangkan Sugiyono (2012: 80) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha sablon kaos Suci di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung yang berjumlah 242 pengusaha.


(25)

58

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dankarakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Moh. Nazir (2005: 273) yang dimaksud dengan sampel adalah kumpulan dari unit sampling dan merupakan subset dari populasi.

Menentukan ukuran sampel menggunakan teknik pengambilan sampel dengan rumus dari Taro Yamane dari Rakhmat yang dikutip oleh Riduwan (2009:65) sebagai berikut :

Dimana :

n = ukuran sampel keseluruhan

N = ukuran populasi sampel

d = tingkat presisi yang diharapkan

maka :

n = n =

n =

n =

n =


(26)

59

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam analisis anggapan dasar dan hipotesis karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan lancar tidaknya suatu proses penelitian. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Angket

Angket yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pernyataan maupun pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarluaskan untuk mendapatkan keterangan dari sumber data.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu dengan cara mencari data yang diperlukan sesuai dengan variabel yang diteliti, baik berupa catatan, laporan dan dokumen.

3. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara berkunjung atau datang langsung ke objek yang akan diteliti.

4. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu dengan cara menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang berkepentingan, mencari metode-metode serta teknik penelitian, baik dalam mengumpulkan data atau dalam menganalisis data, yang telah dipergunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu.

Sumber data dalam suatu penelitian merupakan subjek dari mana data tersebut diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2010:172). Adapun Sumber data dalam penelitian yaitu sumber data primer yang diperoleh melalui penyebaran angket kepada pengusaha sablon kaos yang menjadi sampel dalam penelitian. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari laporan Dinas UMKM, Koperasi dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung dan artikel dalam internet.


(27)

60

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

  

 

 

2

2 2

2

Y Y

N X X

N

Y X XY

N rXY

3.6. Teknik Analisis Instrumen Penelitian

Analisis instrumen penelitian digunakan untuk menguji apakah instrumen penelitian ini memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak sesuai dengan standar metode penelitian. Oleh karena pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang berupa kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada instrumen penelitian ini.

3.6.1. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 213)

Dengan menggunakan taraf signifikan

= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden dimana :

r hitung > r 0,05 = valid r hitung r 0,05 = tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya, (Suharsimi Arikunto, 2009: 75)


(28)

61

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Antara 0,600 – 0,799 : tinggi

Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid) 3.6.2. Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (2010) mengungkapkan bahwa reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik, tidak bersifat tendesius, dapat dipercaya, datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya hingga berapa kali pun diambil, hasilnya akan tetap sama. Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:

             

2

2 11 1 1 t b k k r  

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 239)

Dimana :

11

r = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan 2

i

= jumlah varians butir

2

t

= varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada

= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.


(29)

62

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya, untuk melihat signifikansi reliabilitasnya dilakukan dengan mendistribusikan rumus student t, yaitu:

t

hit

=

√ √

Dengan kriteria : Jika thitung> ttabel, maka instrument penelitian reliabel dan signifikan, begitu pula sebaliknya.

3.7. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.7.1. MSI (Metode Successive Interval)

Dalam suatu penelitian instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang perilaku kewirausahaan, pemasaran, dan daya saing pengusaha industri sablon kaos.

Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert. Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif. Namun, karena dalam penelitian ini meneliti tentang masalah perilaku kewirausahaan berarti perilaku yang positif maka dibuat pernyataan-pernyataan positif dengan ketentuan skala jawaban sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Setuju

2 = Tidak setuju 3 = Kurang setuju 4 = Setuju

5 = Sangat setuju

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :

1) Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui perilaku kewirausahaan, pemasaran, dan daya saing terhadap pendapatan pengusaha.

2) Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu pengusaha industri sablon kaos di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung.


(30)

63

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. 4) Memperbanyak angket.

5) Menyebarkan angket.

6) Mengelola dan menganalisis hasil angket.

Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji maka diperlukan pembuktian melalui pengolahan data yang telah terkumpul. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada yang berupa data ordinal yaitu variabel perilaku kewirausahaan, pemasaran, dan daya saing. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) a,b,c,d,e yang disebut frekuensi.

 Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

 Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

 Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.

 Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal.

Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut:  Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:

Y = SV + (1+ |SV min|)


(31)

64

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda (multiple regression). Tujuannya untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat mempengaruhi preferensi konsumen.

Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program komputer Econometric Views (EViews) versi 5.0. Tujuan Analisis Regresi Linier Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan sementara digunakan model Persamaan Regresi Linier Ganda, sebagai berikut:

Dimana :

Y = Pendapatan Pengusaha Industri Sablon Kaos β0 = konstanta regresi

β1 = koefisien regresi X1 β2 = koefisien regresi X2 β3 = koefisien regresi X3 X1 = Perilaku Kewirausahaan X2 = Pemasaran

X3 = Daya Saing e = faktor pengganggu

3.7.2. Pengujian Hipotesis

3.7.2.1. Uji t (Uji Hipotesis Parsial)

Uji t dilakukan guna mengetahui tingkat signifikasi secara statistik dari pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kriteria


(32)

65

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 1 2 r n r t   

pengujian hipotesis yang digunakan adalah dengan menggunakan α = 0,05 dan derajat bebas (db) n-k-1. Uji t bisa dihitung dengan

Cara pengujiannya akan dilakukan dengan membandingkan thitung dengan tα/2. Adapun kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a) Hipotesis

H0 : secara parsial tidak terdapat pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y1 H1 : secara parsial terdapat pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y1

b) Ketentuan :

|t hitung| < t α/2 (H0 diterima, H1 ditolak) |t hitung| > t α/2(H0 ditolak, H1 diterima)

3.7.2.2. Uji F (Uji Hipotesis Simultan)

Uji F atau pengujian koefisien regresi secara simultan dilakukan untuk mengetahui pengaruh bersama secara keseluruhan terhadap variabel terikat dengan derajat bebas v1 = k dan v2 = n-k-1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan digunakan rumus:

I I

I I YX YX k i YX YX r R k r k n

F 21

1 1    

  Atau

2

2 2 2 1 1 1 K I K X X YX X X YX R k R k n F      


(33)

66

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

  2 3 2 , 3 1 2 3 , 12 2 i i i i i y y x b y x b R

Uji Hipotesis dapat diketahui dengan membandingkan antara F hitung dengan F tabel sebagai berikut :

a) Hipotesis

H0 : tidak terdapat pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y1 H1 : terdapat pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y1 b) Ketentuan

Jika Fhitung ≥ Ftabel(n-k-1), maka pengaruh bersama antara variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat adalah signifikan. (H0 ditolak, H1 diterima)

3.7.2.3. Uji R2

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y) dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Jika nilai semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel semakin erat atau baik

b) Dan sebaliknya jika nilai semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel kurang erat atau baik

Rumus yang digunakan adalah:

3.7.3. Uji Asumsi Klasik

Dalam menggunakan model regresi berganda dengan metode OLS maka data harus bebas dari uji asumsi klasik yang terdiri dari multikolinieritas, heteroskedatisitas dan autokorelasi.

3.7.3.1.Multikolinieritas

Multikolinieritas diartikan adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa variabel atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.


(34)

67

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Multikolinieritas merupakan salah satu bentuk pelanggaran terhadap asumsi model regresi linier klasik karena bisa mengakibatkan estimator OLS memiliki :

1) Kesalahan baku sehinggan sulit mendapatkan estimasi yang tepat

2) Akibat poin satu, maka interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan nilai hitung statistik uji t akan kecil sehingga membuat variabel indevenden secara statistic tidak signifikan mempengaruhi variabel independent.

3) Walaupun secara individu variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen melalui uji statistic t, namun nilai koefisien determinasi masih relatif tinggi.

Menurut Yana Rohmana (2010:143) untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model OLS dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

1) Dapat diduga model terkena multikolinieritas pada saat nilai R2 tinggi tetapi hanya sedikit variabel independen yang signifikan.

2) Dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen. Apabila koefisiennya rendah maka tidak terdapat multikolinieritas.

3) Dengan melakukan regresi auxiliary.

4) Dengan Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila VIF > 10 maka ini menunjukan kolinearitas tinggi atau adanya multikolinieritas. Jika data terkena multikolinieritas, maka dapat disembuhkan dengan 2 cara yaitu: 1. Tanpa ada perbaikan, masalah mutikolinieritas terkait dengan masalah sampel,

jadi untuk menyembuhkannya bisa dengan cara menambah jumlah sampel, maka ada kemungkinan data akan terbebas dari masalah multikolinieritas. 2. Dengan perbaikan

Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan apabila terdapat multikolinieritas serius yaitu :


(35)

68

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Menghilangkan Variabel Independen

- Menggabungkan Data Cross- Section dan Data Time Series - Transformasi Variabel

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan regresi Auxiliary. Regresi jenis ini dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih variabel independen yang secara bersama-sama dan dalam penelitian ini yaitu X1, X2 dan X3. Dengan cara melihat F hitung pada setiap hubungan variabel independen, dan jika F hitung > dari F tabel maka persamaan tersebut terbebas dari multikolinieritas.

3.7.3.2.Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi pokok lain dalam model regresi linier klasik ialah bahwa varian dari setiap kesalahan pengganggu Ɛi untuk variabel-variabel bebas yang diketahui merupakan suatu bilangan konstan dengan symbol 2. Inilah yang disebut sebagai asumsi homoskeditas, (Yana Rohmana, 2010 : 158).

Konsekuensi logis dari adanya heteroskedastis adalah menjadi tidak efisiennya estimator OLS akibat variansnya tidak lagi minimum. Pada akhirnya dapat menyesatkan kesimpulan, apalagi bila dilanjutkan untuk meramalkan.

Heteroskedastisitas dapat dideteksi melalui beberapa cara antara lain : melalui metode grafik, test park (uji park), uji glejser (glejser test), uji korelasi spearmant, uji goldfield-Quandt, uji Breusch-Pagan-Godfrey, uji umum heteroskedastis white, uji heteroskedastis berdasarkan residual OLS atau model ekonometrika linier.

Apabila data kita terkena penyakit heteroskedastisitas, maka estimator yang diperoleh tidak akan BLUE lagi. tapi hanya akan bersifat LUE (linier unbiased estimator). Hal ini bisa disembuhkan antara lain dengan cara :

- Metode WLS (whighted least square), metode ini dilakukan dengan cara membagi persamaan OLS biasa dengan .

- Metode White, penyembuhan dengan metode ini sudah disediakan oleh aplikasi eviews.


(36)

69

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Breusch-Pagan-Godfrey dengan bantuan Software Eviews. Dilakukan pengujian dengan menghitung  2 dari hasil regresi, kemudian membuat variabel baru yaitu p. Setelah itu, maka hasilnya

dibandingkan antara χ2hitung dengan χ2 tabel. Jika χ2 hitung lebih kecil dari χ2

tabel, maka data bersifat homokedastisitas melainkan terbebas dari heteroskedastisitas.

3.7.3.3.Autokorelasi

Asumsi penting lainnya yang akan diuji dalam penelitian ini adalah uji autokorelasi. Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Ada beberapa penyebab munculnya autokorelasi, diantaranya adalah:

1) Kelembaman (Inertia)

2) Terjadi bias dalam spesifikasi 3) Fenomena sarang laba-laba 4) Beda kala (time lags)

5) Kekeliruan memanipulasi data

6) Data yang dianalisis tidak bersifat stasioner

Konsekuensi adanya autokorelasi menyebabkan hal-hal berikut:

1) Parameter yang diestimasi dalam model regresi OLS menjadi bias dan varian tidak minim lagi sehingga koefisien estimasi yang diperoleh kurang akurat dan tidak efisien.

2) Varians sampel tidak menggambarkan varians populasi, karena diestimasi terlalu rendah (underestimated) oleh varians residual taksiran.

3) Model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menduga nilai variabel terikat dari variabel bebas tertentu.

4) Uji t tidak akan berlaku, jika uji t tetap disertakan maka kesimpulan yang diperoleh pasti salah.


(37)

70

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ada beberapa cara untuk mendeteksi autokorelasi pada model regresi antara lain dengan uji Durbion Watson (Durbin Watson d test), uji Breusch-Godfrey (Breusch-Godfrey test) atau Lagrange Multiplier untuk autokorelasi berorde tinggi.

Jika data terdeteksi adanya autokorelasi, maka diketahui adanya korelasi serial mengakibatkan pemerkira OLS yang bias tak efisien, maka perlu untuk mencari jalan keluarnya. Cara penyembuhannya sangat tergantung kepada pengetahuan apa yang kita miliki tentang ketergantungan di antara kesalahan pengganggu tersebut. Yaitu diantaranya dengan cara:

1) Transformasi terhadap persamaan (bila struktur autokorelasi dapat diketahui) 2) Metode diferensi pertama

3) Metode transformasi dengan first difference 4) Metode dua langkah durbin

5) Metode Cochrane-Orcutt

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji LM test dengan bantuan software Eviews. Yaitu dengan cara membandingkan nilai probabilitasnya harus lebih besar dari α = 5% maka dapat disimpulkan model estimasi berada pada hipotesa nol atau tidak ditemukan korelasi.


(38)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari hasil pembahasan tentang pengaruh perilaku kewirausahaan, pemasaran dan daya saing terhadap pendapatan usaha, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat dikatakan faktor perilaku kewirausahaan, pemasaran dan daya saing secara simultan mempengaruhi volume pendapatan pengusaha.

2. Perilaku kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan usaha. Artinya semakin tinggi perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha maka pendapatan usaha akan semakin besar.

3. Pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan usaha. Artinya semakin tinggi pemasaran yang dilakukan pengusaha maka pendapatan usaha akan semakin besar.

4. Daya saing tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usaha. Artinya semakin besar atau kecilnya daya saing (keunggulan bersaing) yang dimiliki oleh para pengusaha sablon dan kaos, tidak akan mempengaruhi naik turunnya pendapatan yang diterima oleh para pengusaha.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Perilaku kewirausahaan berpengaruh positif terhadap pendapatan usaha. Para pengusaha Sentra Industri Sablon dan Kaos Suci telah memiliki perilaku kewirausahaan yang baik, sehingga dalam menjalankan usaha mereka memiliki kreativitas dan keinovasian agar perusahaan dapat meningkatkan pendapatannya.


(39)

104

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena itu untuk meningkatkan perilaku kewirausahaan maka para pengusaha harus mengikuti persaingan bisnis dan siap untuk menghadapi pasar bebas, sehingga perilaku kewirausahaan yang sudah cukup baik dapat lebih ditingkatkan lagi dengan cara membaca pedoman dalam berwirausaha atau mengikuti pelatihan mengenai kewirausahaan. Selain itu para pengusaha juga harus meningkatkan perilaku kewirausahaannya dala hal kreativitas, keinovasian dan meminimalkan resiko, sehingga para pengusaha dapat meningkatkan pendapatan usahanya.

2. Pemasaran berpengaruh positif terhadap pendapatan usaha. Tetapi perlu juga meningkatkan di bidang pemasarannya, agar pendapatan yang didapatkan pengusaha tidak menurun. Usaha pemasaran tersebut dapat dilakukan promosi yang rutin dilaksanakan juga cakupan yang luas untuk kegiatan promosinya. Seperti pada media internet (online) sering membuat promosi / iklan yang menarik. Juga dalam kegiatan-kegiatan dalam partai besar perlu melakukan tawaran kerjasama dan lebih meng-update kegiatan yang akan dilaksanakan agar dapat melakukan kerjasama dengan kegiatan tersebut.

3. Daya saing (keunggulan bersaing) tidak berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha. Hal tersebut terjadi karena ketika sudah melakukan potongan harga dan menggunakan teknologi modern tetap saja tidak meningkatkan pendapatan pengusaha. Agar daya saing yang dilakukan memiliki dampak positif terhadap pendapatan, seharusnya pengusaha melakukan hal yang lebih unggul dibanding perusahaan lain. Sehingga setiap perusahaan memiliki keunggulan bersaing. 4. Selain faktor-faktor yang diteliti, faktor lainnya yang dapat mempengaruhi

pendapatan perlu diperhatikan oleh para pengusaha pada Sentra Industri Kaos dan Sablon Suci seperti modal, kemampuan manajerial, sarana promosi, lokasi, dan lain sebagainya. Juga dapat meneliti variabel pada skripsi ini secara lebih mendalam, karena variabel yang terdapat pada skripsi ini merupakan sesuatu yang besar yang dapat dikembangkan lebih luas lagi.


(40)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Ahman, Eeng dan Yana Rohmana. (2009). Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Alma, Buchari. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Arikunto,S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astamoen, Moko P. (2005). Entrepreuneurship Dalam Perspektif Kondisi Bangsa Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Case, Karl E. and Fair, Ray C. (2002). Prinsip-Prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. Prinkallindo.

Gaspersz, Vincent. (2001). Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hasibuan, M.S.P. (2005). Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah. (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Ina Primiana. (2009). Menggerakkan sektor riil UKM &industri .Bandung :Alfabeta.

Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta: Prenhallindo.

Karakteristik Sikap dan Prilaku kewirausahaan. 2009. [Online]. Tersedia di:


(41)

106

Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 2011. [Online]. Tersedia di:

http://galeriukm.web.id/news/kriteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm.

Pengertian Konsep Pemasaran dan Perilaku Konsumen. 2011. [Online]. Tersedia di:

http://titayulianita.wordpress.com/2011/07/05/bab-1-pengertian-konsep-pemasaran-dan-perilaku-konsumen/.

Maman Ukas. (1999). Manajamen. Bandung: Erlangga.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah.

Porter, Michael E. (2007). Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Jakarta: Erlangga.

Pressman, Steven. (2002). Lima Puluh Pemikir Ekonomi Dunia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi Eviews. Bandung: Laboratorium Ekonomi dan Koperasi.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Salvatore, Dominick. (2001). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Erlangga.

Samuelson, P.A. & W.D. Nordhaus. (2001). Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Sukirno, Sadorno. (2005). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suryana. (2006). Kewirausahaan, Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta : Salemba Empat.


(42)

107

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Wasis. (1992). Strategi Lingkungan Persaingan. Jakarta: Rosda.

Winardi. (1990). Asas-Asas Ekonomi Modern. Bandung: Alumni.

Sumber Internet http://galeriukm.web.id

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi www.bps.go.id


(43)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu GLOSSARIUM

Desain: kerangka bentuk; rancangan; motif; pola; corak

Dinamika: gerak (dari dalam); tenaga yang menggerakkan; semangat Dinamis: penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut

Diskriminasi: pembedaan perlakuan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb) Diversifikasi: penganekaragaman; penganekaan usaha untuk menghindari

ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa atau investasi Finansial: mengenai (urusan) keuangan

Fleksibilitas: kelenturan; penyesuaian diri secara mudah dan cepat

Fluktuatif: gejala yang menunjukkan turun-naiknya harga; keadaan turun-naiknya harga; perubahan harga tersebut karena pengaruh permintaan dan

penawaran

Gencar: terus-menerus tidak terputus-putus Heterogenitas: keanekaragaman

Homogenitas: persamaan macam, jenis, sifat, watak dari anggota suat kelompok, keadaan atau sifat homogen

Inisiatif: prakarsa

Inovatif: bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru; bersifat pembaruan Intensitas: keadaan tingkatan atau ukuran intensnya

Kompetitif: berhubungan dengan kompetisi (persaingan); bersifat kompetisi (persaingan)

Kontinuitas: kesinambungan; kelangsungan; kelanjutan; keadaan kontinu Kontributor: penyumbang

Kreatif: memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan ; bersifat (mengandung) daya cipta


(44)

109

perwujudan atau bentuk dari sesuatu yang tidak terlihat

Omzet: jumlah hasil penjualan barang dagangan tertentu selama satu masa jual Potensial: mempunyai potensi (kekuasaan, kemampuan, kesanggupan); daya berkemampuan

Prioritas: yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain Produktif: bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar) Realistis: bersifat nyata; bersifat wajar

Relativitas: hak (keadaan) relatif; kenisbian

Revitalisasi: proses, cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali Sektor: lingkungan suatu usaha; perindustrian

Terminologi: peristilahan (tentang kata-kata); ilmu mengenai batasan atau definisi istilah


(1)

104

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena itu untuk meningkatkan perilaku kewirausahaan maka para pengusaha harus mengikuti persaingan bisnis dan siap untuk menghadapi pasar bebas, sehingga perilaku kewirausahaan yang sudah cukup baik dapat lebih ditingkatkan lagi dengan cara membaca pedoman dalam berwirausaha atau mengikuti pelatihan mengenai kewirausahaan. Selain itu para pengusaha juga harus meningkatkan perilaku kewirausahaannya dala hal kreativitas, keinovasian dan meminimalkan resiko, sehingga para pengusaha dapat meningkatkan pendapatan usahanya.

2. Pemasaran berpengaruh positif terhadap pendapatan usaha. Tetapi perlu juga meningkatkan di bidang pemasarannya, agar pendapatan yang didapatkan pengusaha tidak menurun. Usaha pemasaran tersebut dapat dilakukan promosi yang rutin dilaksanakan juga cakupan yang luas untuk kegiatan promosinya. Seperti pada media internet (online) sering membuat promosi / iklan yang menarik. Juga dalam kegiatan-kegiatan dalam partai besar perlu melakukan tawaran kerjasama dan lebih meng-update kegiatan yang akan dilaksanakan agar dapat melakukan kerjasama dengan kegiatan tersebut.

3. Daya saing (keunggulan bersaing) tidak berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha. Hal tersebut terjadi karena ketika sudah melakukan potongan harga dan menggunakan teknologi modern tetap saja tidak meningkatkan pendapatan pengusaha. Agar daya saing yang dilakukan memiliki dampak positif terhadap pendapatan, seharusnya pengusaha melakukan hal yang lebih unggul dibanding perusahaan lain. Sehingga setiap perusahaan memiliki keunggulan bersaing. 4. Selain faktor-faktor yang diteliti, faktor lainnya yang dapat mempengaruhi

pendapatan perlu diperhatikan oleh para pengusaha pada Sentra Industri Kaos dan Sablon Suci seperti modal, kemampuan manajerial, sarana promosi, lokasi, dan lain sebagainya. Juga dapat meneliti variabel pada skripsi ini secara lebih mendalam, karena variabel yang terdapat pada skripsi ini merupakan sesuatu yang besar yang dapat dikembangkan lebih luas lagi.


(2)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Ahman, Eeng dan Yana Rohmana. (2009). Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Alma, Buchari. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Arikunto,S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astamoen, Moko P. (2005). Entrepreuneurship Dalam Perspektif Kondisi Bangsa

Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Case, Karl E. and Fair, Ray C. (2002). Prinsip-Prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. Prinkallindo.

Gaspersz, Vincent. (2001). Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hasibuan, M.S.P. (2005). Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah. (Edisi

Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Ina Primiana. (2009). Menggerakkan sektor riil UKM &industri .Bandung :Alfabeta. Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi

dan Kontrol. Jakarta: Prenhallindo.

Karakteristik Sikap dan Prilaku kewirausahaan. 2009. [Online]. Tersedia di: http://adesyams.blogspot.com/2009/09/karakteristik-sikap-dan-perilaku.html.


(3)

106

Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 2011. [Online]. Tersedia di:

http://galeriukm.web.id/news/kriteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm.

Pengertian Konsep Pemasaran dan Perilaku Konsumen. 2011. [Online]. Tersedia di:

http://titayulianita.wordpress.com/2011/07/05/bab-1-pengertian-konsep-pemasaran-dan-perilaku-konsumen/.

Maman Ukas. (1999). Manajamen. Bandung: Erlangga.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah.

Porter, Michael E. (2007). Strategi Bersaing Teknik Menganalisis Industri dan

Pesaing. Jakarta: Erlangga.

Pressman, Steven. (2002). Lima Puluh Pemikir Ekonomi Dunia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi Eviews. Bandung: Laboratorium Ekonomi dan Koperasi.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Salvatore, Dominick. (2001). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Erlangga.

Samuelson, P.A. & W.D. Nordhaus. (2001). Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Sukirno, Sadorno. (2005). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Suryana. (2006). Kewirausahaan, Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta : Salemba Empat.


(4)

107

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Wasis. (1992). Strategi Lingkungan Persaingan. Jakarta: Rosda. Winardi. (1990). Asas-Asas Ekonomi Modern. Bandung: Alumni.

Sumber Internet http://galeriukm.web.id

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi www.bps.go.id


(5)

Yuni Wulansari, 2014

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PEMASARAN DAN DAYA SAING TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI SABLON KAOS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GLOSSARIUM

Desain: kerangka bentuk; rancangan; motif; pola; corak

Dinamika: gerak (dari dalam); tenaga yang menggerakkan; semangat Dinamis: penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut

Diskriminasi: pembedaan perlakuan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb) Diversifikasi: penganekaragaman; penganekaan usaha untuk menghindari

ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa atau investasi Finansial: mengenai (urusan) keuangan

Fleksibilitas: kelenturan; penyesuaian diri secara mudah dan cepat

Fluktuatif: gejala yang menunjukkan turun-naiknya harga; keadaan turun-naiknya harga; perubahan harga tersebut karena pengaruh permintaan dan

penawaran

Gencar: terus-menerus tidak terputus-putus Heterogenitas: keanekaragaman

Homogenitas: persamaan macam, jenis, sifat, watak dari anggota suat kelompok, keadaan atau sifat homogen

Inisiatif: prakarsa

Inovatif: bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru; bersifat pembaruan Intensitas: keadaan tingkatan atau ukuran intensnya

Kompetitif: berhubungan dengan kompetisi (persaingan); bersifat kompetisi (persaingan)

Kontinuitas: kesinambungan; kelangsungan; kelanjutan; keadaan kontinu Kontributor: penyumbang

Kreatif: memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan ; bersifat (mengandung) daya cipta


(6)

109

perwujudan atau bentuk dari sesuatu yang tidak terlihat

Omzet: jumlah hasil penjualan barang dagangan tertentu selama satu masa jual Potensial: mempunyai potensi (kekuasaan, kemampuan, kesanggupan); daya berkemampuan

Prioritas: yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain Produktif: bersifat atau mampu menghasilkan (dalam jumlah besar) Realistis: bersifat nyata; bersifat wajar

Relativitas: hak (keadaan) relatif; kenisbian

Revitalisasi: proses, cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali Sektor: lingkungan suatu usaha; perindustrian

Terminologi: peristilahan (tentang kata-kata); ilmu mengenai batasan atau definisi istilah