PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN :Survey pada Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung.

(1)

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar/FPEB/419/UN.40.7.D1/LT/2013

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN

DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN

(Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata

di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh

NURDINNI WIDIANTI 0909041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI

PRODUK TERHADAP PENDAPATAN

(Survey Terhadap Pengusaha Sentra industri Kreatif Cinderamata di

Kota Bandung)

Oleh:

NURDINNI WIDIANTI

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Nurdinni Widianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NURDINNI WIDIANTI

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PENDAPATAN

(Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ikaputera Waspada,M.M Yana Rohmana, S.Pd., M.Si.

NIP. 19610420 198703 1 002 NIP. 19790625 200501 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Pendidikan Ekonomi

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI Bandung

Dr. Ikaputera Waspada, MM.


(4)

i Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

“Pengaruh Perilaku Kewirausahaan dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey pada Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung)”

di bawah bimbingan Dr. Ikaputera Waspada, MM dan Yana Rohmana, S.Pd, M.Si

Oleh

Nurdinni Widianti 0909041

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan pendapatan pengusaha yang cenderung menurun akibat dari adanya berbagai faktor, baik faktor perilaku kewirausahaan pengusaha, kemampuan dalam diferensiasi produk, kreatifitas pengusaha, permodalan, sampai dengan tingginya harga bahan baku. Faktor-faktor tersebut diidentifikasi menjadi penyebab turunnya pertumbuhan pendapatan pengusaha, terutama faktor perilaku kewirausahaan pengusaha itu sendiri dan kemampuan pengusaha dalam menciptakan keanekaragaman dalam produksi barangnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota Bandung yaitu di Sentra Industri Cinderamata Keramik Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong, Sentra Industri Kerajinan Tangan (Handycraft) Pagarsih Kecamatan Bojongloa, dan Sentra Industri Percetakan Pagarsih Kecamatan Astanaanyar. Sampel sebanyak 52 pengusaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatori dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik menggunakan regresi linier berganda, Dalam analisis data menggunakan bantuan program SPSS

21 for Windows.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial variabel perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha.

Kata Kunci : perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk, pendapatan, pendapatan pengusaha.


(5)

ii Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

“The Effect of Entrepreneurial Behaviour and Product Differentiation to Revenue

(A Survey on the Creative Souvenirs Industry Enterprise in Bandung)” under the

guidance ofDr. Ikaputera Waspada, MM andYana Rohmana, S.Pd, M.Si

by

Nurdinni Widianti 0909041

Problem in this research is entrepreneurs’revenue growth which tend to decline as a result of the existence of many factors, both entrepreneurial behaviors of entrepreneurs’ factor, the ability to make product differentiation, enterpreneur’s creativity, capitalization, and the high price of raw materials. These factors has been identified as the cause of declining entrepreneurs’ revenue growth, especially the entrepreneurial behaviors of entrepreneurs’ factor and ability to make difference of the craft production itself.

The object in this research is the creative souvenirs industry enterprise in Bandung, at Sentra Industri Cinderamata Keramik Kebon Jayanti Kecamatan Kiaracondong, Sentra Industri Kerajinan Tangan (Handycraft) Pagarsih Kecamatan Bojongloa, and Sentra Industri Percetakan Pagarsih Kecamatan Astanaanyar. Sample used is 52 respondents, using an explanatory survey method and questionnaire to collect the data. The technique used is multiple linier regression analysis. Data analysis is using SPSS 21 for Windows’ program.

Based on the research results obtained that simultaneously or partially the entrepreneurial behaviour and product differentiation variableshave a positive and significant effect on the entrepreneurs’ revenue.

Keywords: enterpreneurial behaviour, product differentiation, revenue,


(6)

vi Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK………... ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR. ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH. ... iv

DAFTAR ISI………. ... vi

DAFTAR TABEL…….. ... ix

DAFTAR GAMBAR…. ... x

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1.Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.Rumusan Masalah ... 6

1.3.Tujuan dan Manfaat penelitian... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian... 7

1.3.2 Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS .... 9

2.1Kajian Pustaka ... 9

2.1.1. Konsep UMKM ... 9

2.1.1.1.Pengertian UMKM ... 9

2.1.1.2.Kriteria UMKM... 11

2.1.2.Konsep Pendapatan ... 11

2.1.2.1.Pengertian Pendapatan ... 11

2.1.2.2.Pendapatan UMKM... 13

2.1.2.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan ... 13

2.1.3.Konsep Pasar Monopolistik ... 14

2.1.4.Konsep Industri Kreatif dan Kerajinan Cinderamata ... 16

2.1.5.Konsep Perilaku Kewirausahaan ... 18

2.1.5.1.Konsep Perilaku ... 18


(7)

vii Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.5.3.Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Pendapatan ... 20

2.1.6.Konsep Diferensiasi Produk ... 22

2.1.6.1.Pengertian Diferensiasi Produk ... 22

2.1.6.2.Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan ... 23

2.1.7.Penelitian Terdahulu ... 24

2.2.Kerangka Pemikiran ... 25

2.3.Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN... 29

3.1.Objek Penelitian ... 29

3.2.Metode Penelitian... 29

3.3.Populasi dan Sampel ... 29

3.3.1. Populasi ... 29

3.3.2. Sampel ... 30

3.4.Operasional Variabel ... 30

3.5.Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.6.Sumber dan Jenis Data ... 33

3.7.Pengujian Instrumen Penelitian... 33

3.7.1. Tes Validitas ... 35

3.7.2. Uji Reliabilitas... 36

3.8.Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 35

3.8.1 Teknik Analisis Data ... 36

3.8.1.1.Uji Asumsi Klasik ... 37

3.8.2. Pengujian Hipotesis ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1.Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 45

4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 47

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 58


(8)

viii Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.5 Hasil Analisis Data ... 66

4.1.6 Uji Asumsi Klasik ... 68

4.1.7 Pengujian Hipotesis ... 70

4.2.Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

4.3.Implikasi Pendidikan ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

5.1.Kesimpulan ... 83

5.2.Saran ... 83


(9)

ix Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Pengusaha Kecil, Menengah, Besar di Kota Bandung Tahun

2009 – 2012 ... 2

Tabel 1.2 Pertumbuhan Pendapatan Pada Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ... 5

Tabel 3.1 Jumlah Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ... 30

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 31

Tabel 4.1 Nama Pengusaha Sentra Industri Keramik Kebon Jayanti ... 49

Tabel 4.2 Nama Pengusaha Sentra Aksesoris (Handycraft) Pagarsih ... 50

Tabel 4.3 Nama Pengusaha Sentra Percetakan Pagarsih ... 52

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 55

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 56

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 57

Tabel 4.8 Klasifikasi Rata-rata Pendapatan Dalam Satu Bulan Terakhir ... 59

Tabel 4.9 Skor Alternatif Jawaban Skala Likert ... 60

Tabel 4.10 Klasifikasi Bobot Standar Variabel Perilaku Kewirausahaan ... 60

Tabel 4.11 Deskripsi Skor Capaian Variabel Perilaku Kewirausahaan ... 61

Tabel 4.12 Klasifikasi Bobot Standar Variabel Diferensiasi Produk ... 63

Tabel 4.13 Deskripsi Skor Capaian Variabel Diferensiasi Produk ... 63

Tabel 4.14 Uji Validitas Variabel Perilaku Kewirausahaan (X1) ... 64

Tabel 4.15 Uji Validitas Variabel Diferensiasi Produk (X2) ... 65

Tabel 4.16 Uji Reliabilitas Variabel ... 66

Tabel 4.17 Corelation Statistics ... 68

Tabel 4.18 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 71

Tabel 4.19 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 72


(10)

x Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 28

Gambar 3.1 Statistika d Durbin- Watson ... 42

Gambar 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

Gambar 4.2 Responden Berdasarkan Usia ... 55

Gambar 4.3 Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 57

Gambar 4.4 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 58

Gambar 4.5 Klasifikasi Rata-rata Pendapatan Perbulan Responden ... 61

Gambar 4.6 Uji Heteroskedastisitas ... 67

Gambar 4.7 Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson ... 69

Gambar 4.8 Uji t Variabel Perilaku Kewirausahaan ... 70


(11)

1

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini sektor industri merupakan salah satu penggerak utama dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Meningkatnya kemampuan sektor industri merupakan bagian terpenting bagi peningkatan potensi ekonomi nasional. Hal ini dapat dilihat dari peranannya dalam penyediaan kesempatan kerja dan lebih mampu bertahan terhadap krisis ekonomi, karena karakteristiknya yang fleksibel dan banyak memanfaatkan sumber daya lokal.

Sementara itu, pengertian industri itu sendiri adalah sekumpulan atau gabungan dari beberapa perusahaan yang memproduksi barang sejenis tertentu di cakupan wilayah tertentu. Industri juga dibagi kedalam tiga jenis yaitu, industri besar, industri sedang, dan industri kecil.

Perkembangan industri-industri yang dimaksud diatas, kini semakin meningkat sehingga mengakibatkan adanya persaingan yang semakin ketat. Sebagian besar, suatu perusahaan atau industri memiliki tujuan yang sama yakni berorientasi untuk mendapatkan sejumlah keuntungan semaksimal mungkin.

Dalam kondisi tersebut, perkembangan industri kecil atau yang sering kita sebut sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi yang cukup penting dalam perekonomian. Kemampuannya untuk tetap bertahan dimasa krisis ekonomi merupakan bukti bahwa sektor UMKM ini merupakan bagian dari industri yang kuat. Keberhasilan pembangunan ekonomi ditunjukkan oleh nilai tambah, kesempatan kerja dan pemerataan kesempatan berusaha, sehingga industri makin efektif menjadi penggerak utama dalam perekonomian.

Pertumbuhan industri dapat berlangsung dengan baik apabila didukung oleh beberapa faktor. Selain faktor teknologi industri, dukungan dan peran serta masyarakat pun tidak kalah pentingnya. Masyarakat yang berada di


(12)

2

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekitar wilayah industri dibina dan dipersiapkan untuk menerima kehadiran dan kelanjutan adanya suatu industri.

Berdasarkan penjelasan diatas, pengembangan terhadap sektor swasta merupakan suatu hal yang tidak diragukan lagi perlu untuk dilakukan. UKM (Usaha Kecil Menengah) memiliki peran penting dalam pengembangan usaha di Indonesia, khususnya di Kota Bandung.

UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar. Hampir semua usaha besar berawal dari UKM. UKM harus terus ditingkatkan dan dapat berperan aktif agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika tidak, UKM di Indonesia, khususnya di Kota Bandung yang merupakan jantung perekonomian Indonesia tidak akan bisa maju dan berkembang.

Tabel 1.1

Jumlah Pengusaha Kecil, Menengah, Besar di Kota Bandung Tahun 2009 – 2012

No. Periode/Tahun

Pengusaha Kecil

(Orang)

Menengah (Orang)

Besar (Orang)

1. 2009 3.119 663 406

2. 2010 1.187 308 179

3. 2011 1.187 308 182

4. 2012 1.187 308 183

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat (Data Diolah)

Merujuk pada tabel 1.1 diatas, terlihat bahwa jumlah pengusaha di Kota Bandung semakin menurun dari tahun ke tahun, baik itu pengusaha kecil, menengah, dan besar. Penurunan yang paling menonjol terlihat pada jumlah pengusaha kecil, dari tahun 2009 ke tahun 2010, jumlah semula yaitu pada tahun 2009 sebanyak 3.119 pengusahaturun menjadi 1.187 pengusaha pada tahun 2010-2012.

Sama hal nya dengan pengusaha menengah dan pengusaha besar, jumlah pengusaha tersebut turun dari tahun 2009 ke tahun 2010-2012. Pada tabel terlihat jumlah pengusaha menengah pada tahu 2009 yaitu 663 pengusaha turun menjadi 308 pengusaha pada tahun 2010-2012.


(13)

3

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sementara untuk jumlah pengusaha besar, terjadi penurunan dan peningkatan dari tahun 2009-2012. Berdasarkan tabel terlihat jelas, pada tahun 2009 jumlah pengusaha sebanyak 406 pengusaha, turun menjadi 179 pengusaha pada tahun 2010. Kemudian terjadi peningkatan pada tahun 2011 menjadi 182 pengusaha dan pada tahun 2012 menjadi 183 pengusaha.

Dalam konsep Usaha Kecil Menengah (UKM), terdapat kategori industri kreatif (cinderamata). Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha

Indonesia, mendefinisikan industri kreatif sebagai industri yang berasal dari

pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, industri kerajinan cinderamata dapat digolongkan kedalam : (1) Industri Pakaian Jadi, (2) Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki, (3) Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur), (4) Industri Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya, (5) Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman.

Ada beberapa sentra industri kreatif yang tergolong industri kerajinan cinderamata di kota Bandung yaitu Sentra Kerajinan Cinderamata Keramik yang terletak di Jalan Kebon Jayanti Bandung , Sentra Industri Aksesoris Pakaian Anak Pagarsih yang terletak di Jalan Pagarsih, Gang Pasantren, kecamatan Bojongloa Kaler Bandung, dan Sentra Industri Percetakan Pagarsih yang terletak di Jalan Pagarsih Kecamatan Astana Anyar Bandung.

Yang pertama, Sentra Kerajinan Cinderamata Keramik yang terletak di Jalan Kebon Jayanti Bandung. Fokus sentra ini adalah produksi keramik-keramik yang berupa guci atau hiasan seperti hiasan piring atau stonewear. Menurut salah satu pengusaha yaitu Bapak Oma Rukman (67) yang mulai terjun sebagai perajin pada tahun 1970 menyatakan dari satu pengrajin, keramik yang


(14)

4

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dihasilkan bisa mencapai 300 buah hiasan kecil dan sekitar 25 buah hiasan guci besar per minggu.

Yang kedua, Sentra Industri Aksesoris (Handycraft) Pagarsih . Fokus sentra ini adalah memproduksi aksesoris dan berbagai macam jenis pakaian anak umur 1 – 5 tahun. Di sentra ini terdapat 9 pengusaha pakaian anak. Kapasitas produksi per tahunnya sebanyak 852.200 lusin dengan nilai investasi Rp. 2,319 Milyar dan menyerap tenaga pekerja sebanyak 186 Orang.

Yang ketiga, Sentra Industri Percetakan Pagarsih. Fokus sentra ini adalah memberikan jasa percetakan untuk berbagai macam souvenir baik berupa gift card, kartu ucapan terimakasih dalam pernikahan, dll. Terdapat 36 pengusaha jasa percetakan. Kapasitas produksi per tahunnya sebanyak 11.900 Rim dengan nilai investasi Rp. 1,485 Milyar dan menyerap tenaga pekerja sebanyak 68 Orang.

Namun, setelah melakukan wawancara kepada beberapa pengusaha di ketiga sentra industri kreatif tersebut, ternyata ketiga industri kreatif ini mengalami penurunan pertumbuhan pendapatan setiap bulannya. Berbagai macam faktor menjadi penyebab turunnya omset usaha yang mengakibatkan penurunan pendapatan penggusaha di ketiga sentra tersebut.

Yang pertama, Sentra Kerajinan Cinderamata Keramik yang terletak di Jalan Kebon Jayanti Bandung. Dalam wawancara dengan salah satu pengusaha yaitu Bapak Oma Rukman, beliau menyatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menyerang berbagai sektor industri tak terkecuali keramik. Hal ini menyebabkan biaya bahan baku tanah liat dan minyak tanah melonjak yang menyebabkan ketidakstabilan pendapatan pengusaha. Bahkan sejak BBM naik, sebanyak 75 persen perajin keramik di Kiaracondong bangkrut.

Yang kedua, Sentra Industri Aksesoris (Handycraft) Pagarsih. Dalam wawancara yang dilakukan dengan salah satu pengusaha yang waktu usahanya paling lama yakni 13 tahun yaitu Ibu Neneng di tokonya yang bernama Toko Mentari, beliau menyatakan bahwa semenjak kenaikan harga BBM dan menjelang waktu puasa, biaya transportasi untuk pengiriman bahan baku meningkat, hal ini mengakibatkan pendapatan pengusaha di sentra ini merosot.


(15)

5

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yang ketiga, Sentra Industri Percetakan Pagarsih. Wawancara pada industri ini dilakukan pada pengusaha yang omsetnya cenderung besar dan lama waktu usahanyapun sudah 10 tahun yaitu Bapak Philip (Toko Pelita Jaya) dan Bapak Buyung (Toko Sinar Pelita). Hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa menjelang bulan puasa sentra ini cenderung mengalami penurunan pendapatan. Serta biaya perawatan peralatan dan mesin-mesin pun cenderung meningkat, sehingga pengusaha pada sentra industri percetakan pagarsih ini harus membagi antara pos untuk pendapatan dan pos untuk biaya operasional usaha yang mereka lakukan.

Dibawah ini adalah deskripsi menurunnya pertumbuhan pendapatan pengusaha-pengusaha pada ketiga sentra diatas yaitu Sentra Kerajinan Keramik Kebon Jayanti, Sentra Industri Pakaian Jadi Anak Pagarsih, dan Sentra Industri Percetakan Pagarsih. Agar lebih jelas berikut dideskripsikan dalam sebuah tabel :

Tabel 1.2

Pertumbuhan Pendapatan Pada Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung

Nama Sentra Industri Kreatif

Pendapatan Pengusaha per April 2013

Pendapatan Pengusaha Per Mei 2013

Pendapatan Pengusaha Per Juni 2013

Pertumbuhan Pendapatan

(%)

1. Sentra Kerajinan Keramik Kebon Jayanti

Rp. 82.500.000 Rp. 81.000.000 Rp. 78.750.000 April–Mei = 1,8% Mei–Juni = 2,7% 2. Sentra Industri

Aksesoris (Handycraft) Pagarsih

Rp. 30.000.000 Rp. 27.000.000 Rp. 22.500.000 April–Mei = 10% Mei – Juni = 16% 3. Sentra Industri

Percetakan Pagarsih

Rp. 38.000.000 Rp. 36.000.000 Rp. 30.000.000 April–Mei = 5,2% Mei–Juni = 11%

Sumber : Pra penelitian terhadap pengusaha di ketiga sentra industri kreatif (Data Diolah)

Merujuk pada tabel 1.2 tentang pertumbuhan pendapatan pengusaha di ketiga industri diatas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan ketiga sentra industri tersebut mengalami penurunan dalam pertumbuhan pendapatan. Data ini didapat dari wawancara kepada beberapa pengusaha yaitu masing-masing 5 orang


(16)

6

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengusaha pada setiap sentra, kecuali di sentra kerajinan keramik kebon jayanti, wawancara hanya dilakukan pada tiga orang pengusaha.

Dalam tabel tersebut diketahui bahwa pengusaha sentra kerajinan keramik kebon jayanti mengalami penurunan pertumbuhan pendapatan. Pada bulan April 2013 – Mei 2013 pertumbuhan pendapatan sebesar 1,8%. Namun pada bulan Mei 2013 – Juni 2013 pertumbuhan pendapatan turun pada level 2,7%. Dapat diketahui pula pengusaha pada sentra aksesoris (Handycraft) pagarsih pun mengalami penurunan pertumbuhan pendapatan. Pada bulan April 2013 – Mei 2013 pertumbuhan pendapatan sebesar 10%. Namun pada bulan Mei 2013 – Juni 2013 pertumbuhan pendapatan turun pada level 16,6%.

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui pula bahwa pengusaha pada sentra percetakan pagarsih mengalami hal yang sama yaitu penurunan pertumbuhan pendapatan. Pada bulan April 2013 – Mei 2013 pertumbuhan pendapatan sebesar 5,2%. Namun pada bulan Mei 2013 – Juni 2013 pertumbuhan pendapatan turun pada level 11%.

Pada dasarnya semua pengusaha ingin meningkatkan pendapatan maksimum yang biasanya dilakukan melalui penjualan produknya. Banyak faktor yang menyebabkan turunnya pendapatan usaha diantaranya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan diantaranya biaya promosi, lokasi usaha, kurangnya kreativitas dan diferensiasi. Selain itu menurut hasil wawancara dengan pengusaha Kerajinan Cinderamata tersebut faktor yang diduga mempengaruhi penurunan pendapatan adalah akibat kurangnya memiliki sikap kreatif dan inovatif pada perkembangan produknya.

Dengan adanya pengembangan produk yang bervariatif akan membuat harapan terhadap minat konsumen. Ketertarikan konsumen terhadap produk yang bervariatif akan sangat mempengaruhi volume penjualan. Oleh karena itu dengan kurangnya kreatifitas pengusaha dalam diferensiasi produknya menyebabkan industri ini lemah dalam variasi produk yang ditawarkannya.

Berdasarkan pemaparan diatas penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Perilaku Kewirausahaan dan Diferensiasi


(17)

7

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung) “.

1.2 Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang masalah diatas, terlihat bahwa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan. Setiap pengusaha menginginkan usaha yang dijalankannya memperoleh keuntungan yang besar. Pada umumnya setiap industri memiliki permasalahan yang kompleks mulai dari permodalan, harga jual, diferensiasi produk, perilaku kewirausahaan, persaingan, lokasi usaha dan sebagainya.

Dari berbagai faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha di atas, penulis membatasi beberapa permasalahan yang akan diteliti, diantaranya yaitu perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana gambaran perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk dan pendapatan Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ? 2) Bagaimana pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan Pengusaha

Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ?

3) Bagaimana pengaruh diferensiasi produk terhadap pendapatan Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung ?

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui gambaran perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk dan pendapatan Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung.


(18)

8

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Untuk mengetahui pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung. 3) Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk terhadap pendapatan

Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu ekonomi mikro, khususnya terkait dengan perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk guna meningkatkan pendapatan pengusaha.

2) Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran serta informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pengusaha Pengusaha Industri Kreatif Kerajinan Cinderamata di Kota Bandung. Juga dapat memberikan masukan bagaimana seorang pengusaha pakaian jadi anaka ini mampu mempertahankan maupun meningkatkan pendapatannya.


(19)

29 Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Dimana pendapatan sebagai variabel terikat, sedangkan perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk sebagai variabel bebas. Variabel tersebut merupakan objek dari penelitian ini. Adapun subjek dari penelitian ini yaitu Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung.

3.2Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatori (explanatory methode) yaitu suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian hipotesis.

Adapun pengertian penelitian survey menurut Suharsimi Arikunto (1998:91) adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Tujuan dari penelitian explanatory adalah untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.

3.3Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi


(20)

30

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 130). Populasi ini bisa berupa sekelompok manusia, nilai-nilai, tes, gejala, pendapat, peristiwa-peristiwa, benda dan lain-lain. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung. Adapun rincian jumlah pengusaha pada tiga sentra industri kreatif kerajinan cinderamata tersebut yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1

Jumlah Pengusaha Industri Kreatif Cinderamata di Kota Bandung

No. Nama Sentra Industri Kerajinan Jumlah Pengusaha

1. Sentra Kerajinan Cinderamata

Keramik Kebon Jayanti 7 Pengusaha

2. Sentra Industri Kerajinan Tangan

(Handycraft) Pagarsih 5 Pengusaha

3. Sentra Industri Percetakan Pagarsih 40 Pengusaha

Jumlah 52 Pengusaha

3.3.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilah dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya.

Dalam penelitian ini, sampel penelitian yang akan diambil adalah semua pengusaha industri kreatif cinderamata di kota bandung yang berjumlah 52 pengusaha.


(21)

31

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator penelitian dapat diketahui skala pengukurannya secara jelas. Operasionalisasi variabel penelitian secara rinci diuraikan pada Tabel 3.3

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Konsep Variabel Operasional Sumber Data

Variabel Dependen Pendapatan : Pendapatan merupakan jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh

perusahaan yang belum dikurangi oleh biaya-biaya.

Tingkat Pendapatan (Y)

Data diperoleh dari jumlah pendapatan per bulan atau Total penerimaan (Total Revenue) yaitu jumlah output produksi kerajinan dikali harga satuan (TR=P.Q)

Data diperoleh dari para pengusaha sentra industri kreatif kota bandung. Variabel Independen Perilaku Kewirausahaan : Perilaku kewirausahaan merupakan sikap inovatif, kreatif dan keberanian menghadapi risiko yang

dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan

Tingkat Perilaku

Kewirausahaan (X1)

Data diperoleh dari jumlah skor dalam skala likert yang dilihat berdasarkan

kemampuan pengusaha industri kreatif untuk menciptakan sesuatu yang

baru dan berbeda (kreativitas dan

Data diperoleh dari

angket/kuesione r yang disebar ke pengusaha industri kreatif kota bandung.


(22)

32

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memelihara usahanya. inovasi),

mengorganisasi, mampu untuk menanggung resiko, berorientasi hasil, dan kemampuan dalam memanfaatkan peluang.

Diferensiasi Produk : Diferensiasi

adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berati untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran para pesaing.

Tingkat Diferensiasi Produk (X2)

Data diperoleh dari jumlah skor dalam skala likert yang dilihat dari dibanyaknya barang yang diproduksi dilihat dari variasi model, tema, warna,

trend, dan tema

promosi.

Data diperoleh dari

angket/kuesione r yang disebar ke pengusaha sentra industri kreatif kota bandung.

3.5Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam analisis anggapan dasar dan hipotesis karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan lancar tidaknya suatu proses penelitian. Pengumpulan data diperlukan untuk menguji anggapan dasar dan hipotesis. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel dalam penelitian.


(23)

33

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Studi Dokumentasi, yaitu studi yang digunakan untuk mencari dan memperoleh hal-hal yang berupa catatan-catatan, laporan-laporan serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3) Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data dari buku, laporan ilmiah, media cetak dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu pendapatan.

3.6 Sumber dan Jenis Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah pengusaha home industry

pada Sentra Rajutan Binong Jati Kota Bandung dan referensi studi pustaka, artikel, jurnal, dan lain-lain.

Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Data primer yang diperoleh dari pengusaha industri kreatif cinderamata di

Kota Bandung.

2) Data sekunder diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS) dan Disperindag Jawa Barat.

3) Data sekunder diperoleh dari kantor Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk dan pendapatan.

Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala

likert. Skala likert yaitu suatu skala yang terdiri dari sejumlah pertanyaan atau


(24)

34

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif. Adapun ketentuan skala jawaban sebagai berikut: Sangat Setuju / Sangat Sering : 5

Setuju/ Sering : 4

Ragu-ragu/ Kadang-kadang : 3

Pernah : 2

Sangat Tidak Setuju/ Tidak Pernah : 1

Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk, dan pendapatan.

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut : 1) Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh perilaku

kewirausahaan dan diferensiasi produk terhadap pendapatan.

2) Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu pengusaha kerajinan cinderamata Kota Bandung.

3) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. 4) Memperbanyak angket.

5) Menyebarkan angket.

6) Mengelola dan menganalisis hasil angket.

Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji maka diperlukan pembuktian melalui pengolahan data yang telah terkumpul. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada yang berupa data ordinal yaitu perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.


(25)

35

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

 Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

 Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.

 Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal.

 Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut:

SV= (Density of Lower Limit) – (Density at Upper Limit)

(Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit)

 Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: Y = SV + (1+ |SV min|)

Dimana nilai k = 1 + |SV min|

Selain itu, untuk mengolah data dari ordinal ke interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) juga dapat digunakan dengan menggunakan program Succ97.

Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket yang diberikan kepada responden dilakukan 2 (dua) macam tes, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

3.7.1 Tes Validitas

Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi


(26)

36

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 

  2 2 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( Y Y N X X N Y X XY N

r (Suharsimi Arikunto,2006:170)

Dengan menggunakan taraf signifikan

= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden. Peneliti mengunakan program Microsoft Excel 2007, dalam pengolahan data.

Jika r hitung > r 0,05 dikatakanvalid, sebaliknya jika r hitung r 0,05 tidak

valid.Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya, (Riduwan, 2008: 217).

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi

Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid)

3.7.2 Tes Reliabilitas

Tes reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.

Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus

alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:

2

11 1 2

1 n t k r k            

(Suharsimi Arikunto, 2002: 171)

Dimana; r11 = reliabilitas instrumen


(27)

37

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n2

= Jumlah varians butir

t2

= varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada

= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.

3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pendapatan.

Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 21. Tujuan Analisis Regresi Linier Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Dalam penelitian ini akan dilakukan pemilihan model fungsi regresi model linier. Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan sementara digunakan model Persamaan Regresi Linier Ganda, sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2 + e

Dimana :

Y = Pendapatan

β0 = konstanta regresi

β1 = koefisien regresi X1

β2 = koefisien regresi X2


(28)

38

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X2 = Diferensiasi Produk

e = Faktor pengganggu

3.8.1.1. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel bebas antara satu variabel dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel-variabel yang nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS (Gujarati, 2001:166), yaitu:

1) Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2 tinggi

(biasanya berkisar 0,7 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas. 2) Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi,

perlu dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.

3) Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap Xi terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2 dan F. Jika

nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan

tertentu, maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.

4) Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu variabel independen lainnya.

5) Variance inflation factor dan tolerance.

Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multiko dengan

uji Variance inflation factor dan tolerance (VIF) antar variabel independen.

Sebagai aturan main yang kasar (rule of thumb), jika koefisien korelasi cukup tinggi katakanlah diatas 10 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model.


(29)

39

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebaliknya jika koefisien korelasi relatif rendah maka kita duga model tidak mengandung unsur multikolinieritas.

Apabila terjadi Multikolinearitas menurut Yana Rohmana (2010: 149-154) disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Tanpa ada perbaikan 2) Dengan perbaikan:

o Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori).

o Menghilangkan salah satu variabel independen.

o Menggabungkan data Cross-Section dan data Time Series. o Transformasi variabel.

o Penambahan Data.

2. Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity)

Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik adalah bahwa varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variable-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan

δ2

. inilah yang disebut sebagai asumsi heterokedastisitas (Gujarati, 2001:177). Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan atau varian yang sama. Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Keadaan heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :

 Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.

 Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas , yaitu sebagai berikut :


(30)

40

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :

 Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

 Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai

taksiran variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).

3) Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran absolut variabel pengganggu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk,

diantaranya: 1 i 2 1 i 1 i 2 1

i X atau û X

û      

4) Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.) Koefisien korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :

         1 n n d 6 -1 rs 2 2 1 Dimana :

d1 = perbedaan setiap pasangan rank

n = jumlah pasangan rank

5) Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan

perkalian variabel bebas. Ini dilakukan dengan membandingkan χ2

hitung dan

χ2

tabel, apabila χ2hitung > χ2tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa

terjadi heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila χ2

hitung < χ2tabel


(31)

41

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam metode White selain menggunakan nilai χ2hitung, untuk memutuskan

apakah data terkena heteroskedasitas, dapat digunakan nilai probabilitas Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji White. Jika probabilitas Chi Squares < α, berarti Ho ditolak jika probabilitas Chi Squares > α, berarti Ho diterima.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji metode grafik, dengan bantuan program SPSS 21 for Windows. Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tidak memiliki pola tertentu. Salah satu uji untuk menguji heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual.

3. Autokorelasi (autocorrelation)

Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan residual yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan residual yang lain. Akibat adanya autokorelasi adalah:

 Varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi.

 Model regresi yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan untuk menduga nilai variabel terikat dari nilai variabel bebas tertentu.

 Varian dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi (tidak efisien), sehingga koesisien estimasi yang diperoleh kurang akurat.

 Uji t tidak berlaku lagi, jika uji t tetap digunakan maka kesimpulan yang diperoleh salah.

Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui beberapa cara di bawah ini:


(32)

42

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Graphical method, metode grafik yang memperlihatkan hubungan residual

dengan trend waktu.

2) Runs test, uji loncatan atau uji Geary (geary test).

3) Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi

4) Uji d Durbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson hitung dengan Durbin-Watson tabel.

5) Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik positif maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada gambar berikut ini :

Autokorelasi Positif

Ragu – ragu Tidak ada Autokolerasi

Ragu – ragu Autokorelasi Negatif

0 dL du 4 - du 4 - dL 4

Gambar 3.1 Statistika d Durbin- Watson


(33)

43

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan: dL = Durbin Tabel Lower

dU = Durbin Tabel Up

H0 = Tidak ada autkorelasi positif

H*0 = Tidak ada autkorelasi negatif

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin-Watson dengan bantuan program SPSS 21 for Windows. Uji ini mengahsilkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW table (dL dan dv).

3.8.2 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Secara Parsial (Uji t )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:

Ho : masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh terhadap

variabel Y, dimana i = X1, X2

Hi : masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap variabel

Y, dimana i = X1, X2

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus: t =

Se

; i = X1, X2

Kaidah keputusan:

Tolak Ho jika t hit> t tabel, dan terima Ho jika t hit < t tabel.

2. Pengujian Secara Serempak (Uji F )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2


(34)

44

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimana i = X1, X2

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji F dengan rumus :

Fk-1, n-k = =

k n R 1 ) 1 (k R 2 2    (Sudjana, 1996:385) Kaidah keputusan;

Tolak Ho jika F hit > F tabel dan terima Ho jika F hit < F tabel

3. Koefisien Determinasi

Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

R2 =

=

  2 2 y y y i yˆ i

(Agus Winarjono, 2005:39)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.


(35)

45

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)


(36)

83 Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan tentang pengaruh perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk terhadap pendapatan pengusaha melalui suatu survey pada pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota bandung. Adapun kesimpulannya sebagai berikut:

1. Perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk, dan pendapatan pada pengusaha sentra industri kreatif cinderamata di Kota Bandung berada pada posisi cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk, dan pendapatan pada pengusaha sentra industri kreatif cinderamata di Kota bandung tergolong cukup baik.

2. Perilaku kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota Bandung. Artinya ketika perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha tinggi atau meningkat maka pendapatan yang diperoleh akan semakin meningkat dan sebaliknya jika perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha rendah atau menurun maka pendapatan yang diperoleh pun akan menurun.

3. Diferensiasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota Bandung. Artinya ketika diferensiasi produk yang dimiliki pengusaha tinggi atau meningkat maka pendapatan yang diperoleh akan semakin meningkat dan sebaliknya jika diferensiasi produk yang dimiliki pengusaha rendah atau menurun maka pendapatan yang diperoleh pun akan menurun.


(37)

84

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut: 1. Para pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota bandung haruslah dapat

memahami faktor-faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya pendapatan yang diterima, baik dari faktor perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk yang dimiliki atau pun faktor-faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi pendapatan pengusaha, guna mempertahankan kelangsungan usaha dan memperoleh pendapatan yang tinggi.

2. Untuk meningkatkan pendapatan, pengusaha haruslah meningkatkan perilaku kewirausahaannya dengan cara memperluas wawasan dengan mencari informasi dari berbagai sumber baik dari buku, televisi, internet atau sumber-sumber lainnya serta apabila ada kesempatan para pengusaha diharapkan dapat mengikuti berbagai pelatihan yang berhubungan dengan dunia usaha guna memperluas wawasan. Dengan meningkatnya perilaku kewirausahaan akan tercipta inovasi-inovasi dan kreatifitas yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan. Serta pengusaha akan cepat tanggap dalam menghadapi kondisi lingkungan usaha yang selalu berubah setiap saat.

3. Pengusaha harus lebih memotivasi diri sendiri untuk terus terpacu lagi untuk lebih unggul dari pengusaha lain dalam segala hal. Pengusaha haruslah menerapkan strategi yang tepat agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Terutama dengan menerapkan konsep diferensiasi produk dalam kegiatan usahanya dengan cara berusaha menciptakan produk yang berbeda dengan para pesaing lainnya. 4. Pengusaha harus mengetahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

pendapatan usaha bukan hanya faktor perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk saja. Masih banyak faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pendapatan usaha antara lain faktor modal usaha, bahan baku, dan persaingan usaha.


(38)

85 Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Yana R. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Laboratorium EKOP UPI

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Jakarta.

Case and Fair. (2007). Prinsip-prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta : Erlangga

Damodar,Gujarati. (2001). Ekonometrika Dasar.Jakarta :Erlangga.

Farida Hadi. Pengaruh kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengelas

besi. Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi Upi tidak dipublikasikan.

Fitra Dila Lestari. (2011). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Persaingan Terhadap Pendapatan Pedagang Di Daerah Wisata Pantai Pangandaran (Suatu Kasus Pada Pedagang Di Sepanjang Pantai Pangandaran

Kabupaten Ciamis). Skripsi Upi tidak dipublikasikan.

Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah. 2008. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pasal 6.

Kuncoro, Mudradjat. (2007). Ekonomika Industri Indonesia Menuju Negara

Industri Baru 2030. Yogyakarta : CV. ANDI.

Lyna Anggraini. 2012. Pengaruh Prilaku Kewirausahaan Diferensiasi Produck Terhadap Pendapatan (Studi Kasus Terhadap Home Industry Kripik


(39)

86

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Singkong Di Kota Cimahi Kabupaten Bandung). Universitas Pendidikan

Indonesia. Skripsi UPI Tidak Dipublikasikan.

Menteri Keuangan Republik Indonesia. 2003. Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 Tanggal 29 Januari 2003

Moeliono. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994

Mulyati, Sri. 2008. Pengaruh Tingkat Persaingan dan Kebijakan Kredit Bank Terhadap Perkembangan Usaha (Suatu Kasus di Sentra Industri Rajut

Binong Jati). Universitas Pendidikan Indonesia

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.

Rahman, Arief. (2010). Definisi dan Kriteria UKM menurut Lembaga dan Negara Asing. [Online]. Tersedia : http//www.gereliku.web.id/news/criteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm. [22 September 2012].

Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews.

Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI. Sadono Sukirno. (2005). Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Samuelson, P.A. & W.D.Nordhaus. (1997). Mikro Ekonomi Edisi Keempatbelas. Jakarta : Erlangga.

Sri Haryani . Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pada industri

Paving blok Nanjung . Universitas Pendidikan Indonesia


(40)

87

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tyas Sasetyowati. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Sembako (Suatu Kasus Pada Pedagang Sembako Di Pasar

Pananjung Kecamatan Pangandaran). Skripsi UPI Tidak Dipublikasikan

Winardjono, Agus. (2005). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta : EKONISIA FE UII.

Workshop Kolaborasi Mahasiswa ISI – Perajin Bali 2004

www.bps.go.id www.find-docs.com www.google.com


(1)

45

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)


(2)

83

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan tentang pengaruh perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk terhadap pendapatan pengusaha melalui suatu survey pada pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota bandung. Adapun kesimpulannya sebagai berikut:

1. Perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk, dan pendapatan pada pengusaha sentra industri kreatif cinderamata di Kota Bandung berada pada posisi cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku kewirausahaan, diferensiasi produk, dan pendapatan pada pengusaha sentra industri kreatif cinderamata di Kota bandung tergolong cukup baik.

2. Perilaku kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota Bandung. Artinya ketika perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha tinggi atau meningkat maka pendapatan yang diperoleh akan semakin meningkat dan sebaliknya jika perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha rendah atau menurun maka pendapatan yang diperoleh pun akan menurun.

3. Diferensiasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota Bandung. Artinya ketika diferensiasi produk yang dimiliki pengusaha tinggi atau meningkat maka pendapatan yang diperoleh akan semakin meningkat dan sebaliknya jika diferensiasi produk yang dimiliki pengusaha rendah atau menurun maka pendapatan yang diperoleh pun akan menurun.


(3)

84

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut: 1. Para pengusaha industri kreatif cinderamata di Kota bandung haruslah dapat

memahami faktor-faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya pendapatan yang diterima, baik dari faktor perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk yang dimiliki atau pun faktor-faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi pendapatan pengusaha, guna mempertahankan kelangsungan usaha dan memperoleh pendapatan yang tinggi.

2. Untuk meningkatkan pendapatan, pengusaha haruslah meningkatkan perilaku kewirausahaannya dengan cara memperluas wawasan dengan mencari informasi dari berbagai sumber baik dari buku, televisi, internet atau sumber-sumber lainnya serta apabila ada kesempatan para pengusaha diharapkan dapat mengikuti berbagai pelatihan yang berhubungan dengan dunia usaha guna memperluas wawasan. Dengan meningkatnya perilaku kewirausahaan akan tercipta inovasi-inovasi dan kreatifitas yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan. Serta pengusaha akan cepat tanggap dalam menghadapi kondisi lingkungan usaha yang selalu berubah setiap saat.

3. Pengusaha harus lebih memotivasi diri sendiri untuk terus terpacu lagi untuk lebih unggul dari pengusaha lain dalam segala hal. Pengusaha haruslah menerapkan strategi yang tepat agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan dan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Terutama dengan menerapkan konsep diferensiasi produk dalam kegiatan usahanya dengan cara berusaha menciptakan produk yang berbeda dengan para pesaing lainnya. 4. Pengusaha harus mengetahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

pendapatan usaha bukan hanya faktor perilaku kewirausahaan dan diferensiasi produk saja. Masih banyak faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pendapatan usaha antara lain faktor modal usaha, bahan baku, dan persaingan usaha.


(4)

85

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Yana R. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Laboratorium EKOP UPI

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Jakarta.

Case and Fair. (2007). Prinsip-prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta : Erlangga Damodar,Gujarati. (2001). Ekonometrika Dasar.Jakarta :Erlangga.

Farida Hadi. Pengaruh kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pengelas besi. Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi Upi tidak dipublikasikan.

Fitra Dila Lestari. (2011). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Persaingan Terhadap Pendapatan Pedagang Di Daerah Wisata Pantai Pangandaran (Suatu Kasus Pada Pedagang Di Sepanjang Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis). Skripsi Upi tidak dipublikasikan.

Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah. 2008. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pasal 6.

Kuncoro, Mudradjat. (2007). Ekonomika Industri Indonesia Menuju Negara Industri Baru 2030. Yogyakarta : CV. ANDI.

Lyna Anggraini. 2012. Pengaruh Prilaku Kewirausahaan Diferensiasi Produck Terhadap Pendapatan (Studi Kasus Terhadap Home Industry Kripik


(5)

86

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Singkong Di Kota Cimahi Kabupaten Bandung). Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi UPI Tidak Dipublikasikan.

Menteri Keuangan Republik Indonesia. 2003. Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 Tanggal 29 Januari 2003

Moeliono. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994

Mulyati, Sri. 2008. Pengaruh Tingkat Persaingan dan Kebijakan Kredit Bank Terhadap Perkembangan Usaha (Suatu Kasus di Sentra Industri Rajut Binong Jati). Universitas Pendidikan Indonesia

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 Tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.

Rahman, Arief. (2010). Definisi dan Kriteria UKM menurut Lembaga dan Negara Asing. [Online]. Tersedia : http//www.gereliku.web.id/news/criteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm. [22 September 2012].

Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI. Sadono Sukirno. (2005). Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Samuelson, P.A. & W.D.Nordhaus. (1997). Mikro Ekonomi Edisi Keempatbelas. Jakarta : Erlangga.

Sri Haryani . Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pada industri Paving blok Nanjung . Universitas Pendidikan Indonesia


(6)

Nurdinni Widianti,2013

Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan (Survey Terhadap Pengusaha Sentra Industri Kreatif Cinderamata Di Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tyas Sasetyowati. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Sembako (Suatu Kasus Pada Pedagang Sembako Di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran). Skripsi UPI Tidak Dipublikasikan

Winardjono, Agus. (2005). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : EKONISIA FE UII.

Workshop Kolaborasi Mahasiswa ISI – Perajin Bali 2004 www.bps.go.id

www.find-docs.com www.google.com