Studi Deskriptif Mengenai Intention dan Determinan-determinannya dalam Menggunakan Helm Pada Mahasiswa Pengendara Sepeda Motor Universitas "X" Bandung (Ditinjau Berdasarkan Teori Planned Behavior).

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran intention dan determinan-determinannya dalam menggunakan helm pada mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas“X” Bandung ditinjau berdasarkan teori planned behavior.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey. Variabel penelitian ini adalah intention dan determinan-determinannya, yaitu attitude toward behavior, subjective norms, perceived behavioral control. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan di Universitas“X” Bandung terhadap mahasiswa pengendara sepea motor. Jumlah responden sebanyak 233 mahasiswa.

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner intention dan determinan-determinannya yang disusun oleh Icek Ajzen (2005) dan dimodifikasi oleh peneliti yang mengacu pada teori planned behavior sebanyak 16 item. Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi Pearson dan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach

diperoleh 16 item yang diterima, dengan validitas berkisar antara 0,618–0,923 dan reliabilitas sebesar 0,9125. Hasil pembahasan menggunakan teknik multiple regression dan teknik korelasi Pearson.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa 50,6% mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas“X” Bandung memiliki intention yang kuat dalam menggunakan helm, 49,4% memiliki intention yang lemah dalam menggunakan helm. Sebanyak 48,9% mahasiswa memiliki attitude toward behavior yang positif dan 51,1% mahasiswa memiliki attitude toward behavior yang negatif. Sebanyak 51,1% mahasiswa memiliki subjective norms yang positif dan 48,9% mahasiswa memiliki subjective norms yang negatif. Sebanyak 51,1% mahasiswa memiliki perceived behavioral control yang positif dan 48,9% mahasiswa memiliki perceived behavioral control yang negatif.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini, determinan yang memberikan pengaruh paling besar terhadap intention menggunakan helm pada mahasiswa Universitas “X” Bandung adalah attitude toward behavior sebesar 0,525, kemudian diikuti subjectine norms sebesar 0,325, dan yang terkecil adalah perceived behavioral control sebesar 0,044. Korelasi antar determinan yang paling besar adalah korelasi antara attitude toward behavior dengan subjective norms sebesar 0,580, kemudian diikuti attitude toward behavior dengan perceived behavioral control sebesar 0,438, dan yang terkecil adalah perceived behavioral control dengan subjective norms sebesar 0,409.

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mengajukan saran untuk diadakan penelitian terhadap intention serta determinan-determinannya dengan sampel yang lebih spesifik atau bahkan berbeda. Untuk pihak Universitas “X” Bandung diharapkan dapat bekerja sama dengan mahasiswa maupun satpam Universitas “X” Bandung dalam mengkampanyekan budaya penggunaan helm. Bagi keluarga, teman dekat dan pacar mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas “X” Bandung diharapkan dapat memberikan dukungan pada mahasiswa untuk menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor.


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat, kasih, serta tuntunan-Nya maka penyusunan tugas penelitian ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Tugas penelitian ini disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah skripsi, di mana peneliti mengambil judul “Studi Deskriptif Mengenai Intention dan Determinan-determinannya Dalam Menggunakan Helm pada Mahasiswa Pengendara Sepeda Motor Universitas “X” Bandung (Berdasarkan Teori Planned behavior)”.

Selama penyusunan tugas penelitian ini peneliti banyak menemui kesulitan, tetapi dengan bantuan dari segala pihak maka semuanya itu dapat diatasi. Oleh sebab itu pada kesempatan ini peneliti hendak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas penelitian ini, terutama kepada :

Bapak Drs. Sanusi Soesanto, Psik. selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Bapak Drs. Paulus H. P, M.Si, Psik selaku dosen pembimbing utama yang telah memberikan kesempatan bagi peneliti untuk mengikuti bimbingan secara informal maupun formal, serta penjelasan, pengarahan, komitmen, kesabaran dan pengertiannya selama membimbing penelti.


(3)

Ibu Trisna Kartika W, M. Psi., Psik selaku dosen co-pembimbing yang telah memberikan penjelasan, bimbingan, dan pengarahan kepada peneliti ditengah kesibukannya selaku pengajar, praktisi, aktifis gereja maupun orang tua.

Ibu Sianiwati S Hidayat, M. Si., Psik dan Kak Fundianto, S.Psi selaku dosen pembahas seminar yang telah memberikan masukan-masukan yang sangat membantu.

Ibu Ida Ayu N.K. M. Psi., Psikolog, Ibu Endeh Azizah, M. Si., Psikolog, serta Ibu Dra. Kuswardhini, Psikolog, selaku para dosen penguji sidang yang banyak memberi saran dan kritik membangun dalam penelitian ini. Bapak Yusep Suparman, M.Sc selaku dosen statistik yang dengan sukarela meluangkan waktu dan membantu peneliti dalam mengolah data.

Seluruh dosen pengajar maupun asisten dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha yang telah membekali peneliti dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi peneliti selama kuliah.

Para pegawai tata usaha Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu peneliti dalam administrasi kuliah.

Seluruh staff perpustakaan Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu peneliti dalam mencari bahan pustaka yang dibutuhkan.

Papaku Dwi Wahyono yang telah memberi segala fasilitas yang dibutuhkan peneliti selama kuliah, Mamaku Nuraeni Kwarti Rahayu yang telah merawat peneliti dengan penuh kasih, dan Adikku Indah Widyanti Putri yang telah menemani peneliti disaat-saat suntuk.


(4)

Untuk rekan-rekan seperjuanganku Magdalena, Yudith, Emma, Yovanni, Vick dan Stenly yang telah memberikan bantuan dan pengarahan kepada peneliti. Tidak lupa pula Fareza Deshandi, S.Psi. yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi pembahas seminar.

Para sensei serta saudara seperguruan Aikido Universitas Kristen Maranatha yang telah menjadi tempat pelarian peneliti disaat penat oleh rutinitas kuliah, arigato gozaimasu.

Seluruh teman-teman di Universitas Kristen Maranatha yang membuat kuliah tidak terasa sepi, terutama dari Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha angkatan 2002.

Para mahasiswi Universitas Kristen Maranatha yang manis dan telah membuat suasana kuliah menjadi lebih indah dan penuh warna.

Juga kepada pihak-pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan tugas penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa tugas penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya peneliti sangat mengharapkan saran-saran maupun kritik membangun yang dapat meningkatkan kualitas karya penelitian ini. Akhir kata peneliti berharap penelitian ini dapat membawa manfaat bagi kita semua.

Bandung, 30 Juni 2007


(5)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... vi

Daftar Tabel ... x

Daftar Bagan ... xi

Daftar Lampiran ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 10

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 10

1.4Kegunaan Penelitian... 10

1.4.1 Kegunaan Ilmiah ... 11

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 11

1.5Kerangka Pemikiran... 12

1.6Asumsi ... 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Planned behavior... 20


(6)

2.1.2 Intention... 22

2.1.3 Attitudes Toward The Behavior... 22

2.1.4 Subjective norms... 24

2.1.5 Perceived behavioral control... 25

2.1.6 Pengaruh Determinan-Determinan Intention Terhadap Intention... 26

2.1.7 Hubungan Antar Determinan-Determinan Intention...28

2.1.8 Background Factors... 29

2.1.9 Ketidaksesuaian Antara Intention dengan Perilaku… ... 30

2.1.10 Control Factors... 32

2.1.11 Target, Action, Context and Time... 33

2.2 Masa Dewasa Awal... 34

2.2.1 Karakteristik Masa Dewasa Awal... 34

2.2.2 Perkembangan Kognitif Masa Dewasa Awal ... 36

2.3 Helm... 40

2.3.1 Definisi Helm ... 40

2.3.2 Helm dan Keselamatan Berkendara Sepeda Motor ... 40

2.3.3 Aturan Penggunaan Helm di Indonesia ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 43

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 44

3.2.1 Variabel Penelitian ... 44


(7)

3.3Alat Ukur... 45

3.3.1Alat Ukur Planned behavior... 45

3.3.2Sistem Penilaian ... 46

3.3.3Data Pribadi dan Data Penunjang ... 47

3.4Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 47

3.4.1Validitas Alat Ukur ... 47

3.4.2Reliabilitas Alat Ukur ... 47

3.5Populasi Penelitian ... 48

3.5.1 Teknik Sampling ... 48

3.5.2 Karakteristik Populasi ... 48

3.6Teknik Analisa ... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian... 50

4.1.1 Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50

4.2 Gambaran Hasil Penelitian... 51

4.2.1 Kontribusi Determinan-Determinan Intention Terhadap Intention Penggunaan Helm ... 51

4.2.2 Korelasi Antara Determinan-Determinan Dalam Intention... 52

4.2.3 Intention dan Determinan Intention... 53

4.2.4 Tabulasi Silang Antara Detereminan Intention...56


(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran... 64

DAFTAR PUSTAKA... 65

DAFTAR RUJUKAN... 67


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2.1. Tahap Perkembangan

Tabel 2.2.2. Tahap Perkembangan Kognitif Piaget Tabel 3.3.1. Item Alat Ukur

Tabel 3.3.2. Sistim Penilaian

Tabel 4.1.1. Gambaran Jenis Kelamin

Tabel 4.2.1. Kontribusi Determinan Intention Terhadap Intention Penggunaan Helm

Tabel 4.2.2.1. Korelasi Antara Determinan-Determinan Intention Tabel 4.2.3.1. Tabulasi Silang Intention dan Attitude toward behavior Tabel 4.2.3.2. Tabulasi Silang Intention dan Subjective norms

Tabel 4.2.3.3. Tabulasi Silang Intention dan Perceived behavioral control Tabel 4.2.4.1. Tabulasi Silang Attitude toward behavior dan Subjective norms Tabel 4.2.4.2. Tabulasi Silang Attitude toward behavior dan Perceived behavioral Tabel 4.2.4.3. Tabulasi Silang Perceived behavioral control dan Subjective norms


(10)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.5. Kerangka Pemikiran Bagan 2.1.1. Teori Planned behavior Bagan 3.1. Desain Peneltian


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian Lampiran B Kisi-kisi Kuesioner Lampiran C Analisis Statistik


(12)

Lampiran A


(13)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka memenuhi syarat kelulusan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, peneliti menyusun skripsi yang berjudul ”Studi Deskriptif Intention dan Determinan-determinannya Dalam Menggunakan Helm pada Mahasiswa Pengendara Sepeda Motor Universitas X Bandung (ditinjau berdasarkan teori Planned Behavior)”. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti saudara mohon kesediaan saudara untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini. Data yang akan diperoleh nantinya akan dipergunakan untuk penelitian ini.

Saudara diharapkan untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan bukan berdasarkan norma-norma yang berlaku secara umum sesuai dengan diri saudara. Identitas dan kerahasiaan jawaban saudara akan dijaga.

Atas kesediaan dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,


(14)

IDENTITAS PRIBADI:

Nama (inisial) :

Usia :

Jenis Kelamin : L / P Fakultas :

Instruksi :

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan keadaan diri saudara. Setiap pernyataan disini menggunakan rating dengan skala tujuh. Saudara diminta untuk melingkari angka yang dapat menggambarkan diri saudara secara tepat. Pernyataan yang dimaksud di kuesioner ini adalah mengenai usaha untuk menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor.

Contoh pengisian :

Menurut saudara, cuaca di kota Bandung belakangan ini…

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk Sangat Cukup Agak Netral Agak Cukup Sangat

• Jika menurut saudara cuaca di kota Bandung belakangan ini sangat baik, maka

lingkari angka 1.

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk Sangat Cukup Agak Netral Agak Cukup Sangat


(15)

• Jika menurut saudara cuaca di kota Bandung belakangan ini cukup baik, maka

lingkari angka 2.

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk Sangat Cukup Agak Netral Agak Cukup Sangat

• Jika menurut saudara cuaca di kota Bandung belakangan ini agak baik, maka

lingkari angka 3.

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk Sangat Cukup Agak Netral Agak Cukup Sangat

• Jika menurut saudara cuaca di kota Bandung belakangan ini biasa saja, maka

lingkari angka 4.

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk Sangat Cukup Agak Netral Agak Cukup Sangat

• Jika menurut saudara cuaca di kota Bandung belakangan ini agak buruk, maka

lingkari angka 5.

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk Sangat Cukup Agak Netral Agak Cukup Sangat

• Jika menurut saudara cuaca di kota Bandung belakangan ini cukup buruk,

maka lingkari angka 6.

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk Sangat Cukup Agak Netral Agak Cukup Sangat

• Jika menurut saudara cuaca di kota Bandung belakangan ini sangat buruk,

maka lingkari angka 7.

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk Sangat Cukup Agak Netral Agak Cukup Sangat


(16)

(Perceived Behavioral Control)

1. Bagi saya selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan hal yang:

Sangat mudah : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat sulit

2. Menggunakan helm atau tidak saat mengendarai sepeda motor sepenuhnya tergantung kehendak saya:

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat tidak setuju

3. Saya yakin, jika saya mau, saya dapat selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor:

Benar: 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Salah

4. Bagi saya, selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan hal yang:

Sangat mungkin : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat tidak mungkin ( Subjective Norms)

Berikut ini merupakan orang-orang yang berarti bagi diri saudara dan berpengaruh terhadap niat saudara dalam menggunakan helm (boleh pilih lebih dari satu):

a. Keluarga b. Teman dekat c. Pacar

d. Lain-lain (tuliskan) : ...

Tuliskan kembali jawaban saudara pada no.2 secara urut dari yang paling berarti bagi diri saudara dan paling mempengaruhi niat saudara menggunakan helm: ………..


(17)

5. Orang-orang yang penting bagi diri saya berpikir bahwa saya: Harus : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak Harus

Selalu menggunakan helm

6. Kebanyakan orang-orang yang penting bagi diri saya selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor:

Benar : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Salah

7. Saya diharapkan untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor:

Benar : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Salah

8. Orang-orang yang penting bagi diri saya, akan menyetujui saya untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor:

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat tidak setuju

(Attitude Toward Behavior)

9. Bagi saya selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan hal yang:

Sangat baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat buruk

10.Bagi saya selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan hal yang:

Sangat penting : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat tidak penting

11.Bagi saya, selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan hal yang:


(18)

12.Bagi saya, selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan hal yang:

Sangat menarik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat membosankan

( Intention)

13.Saya berencana untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor:

Sangat sesuai : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat tidak sesuai

14.Saya akan mencoba untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor:

Akan mencoba : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak akan mencoba

15.Saya akan berusaha untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor:

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat tidak setuju

16.Saya berniat untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor: Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat tidak setuju


(19)

LAMPIRAN B


(20)

Item Perceived

Behavioral Control

17.Bagi saya selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan hal yang:

Sangat mudah : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat sulit

18.Menggunakan helm atau tidak saat mengendarai sepeda motor sepenuhnya tergantung kehendak saya:

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat tidak setuju

19.Saya yakin, jika saya mau, saya dapat selalu

menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor: Benar: 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Salah

20.Bagi saya, selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan hal yang:

Sangat mungkin : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat tidak mungkin

Subjective Norms 21.Orang-orang yang penting bagi diri saya berpikir bahwa saya:

Harus : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak Harus Selalu menggunakan helm

22.Kebanyakan orang-orang yang penting bagi diri saya selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor:


(21)

23.Saya diharapkan untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor:

Benar : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Salah

24.Orang-orang yang penting bagi diri saya, akan

menyetujui saya untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor:

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat tidak setuju

Attitude Toward Behavior

25.Bagi saya selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan hal yang:

Sangat baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat buruk

26.Bagi saya selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan hal yang:

Sangat penting : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat tidak penting

27.Bagi saya, selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan hal yang:

Sangat menyenangkan : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat tidak menyenangkan

28.Bagi saya, selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan hal yang:

Sangat menarik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat membosankan


(22)

Intention 29.Saya berencana untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor:

Sangat sesuai : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat tidak sesuai

30.Saya akan mencoba untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor:

Akan mencoba : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak akan mencoba

31.Saya akan berusaha untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor:

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sangat tidak setuju

32.Saya berniat untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor:


(23)

LAMPIRAN C


(24)

Validitas kuesioner

Nomor Item Nilai korelasi Validitas

1 0,706 Tinggi

2 0,618 Moderat

3 0,753 Tinggi

4 0,629 Moderat

5 0,848 Tinggi

6 0,830 Tinggi

7 0,874 Tinggi

8 0,750 Tinggi

9 0,795 Tinggi

10 0,821 Tinggi

11 0,862 Tinggi

12 0,867 Tinggi

13 0,862 Tinggi

14 0,919 Sangat tinggi

15 0,921 Sangat tinggi


(25)

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Reliability Coefficients

N of Cases = 233,0 N of Items = 16

Alpha = ,9125

Frequency Table

NTILES of J.A

114 48,9 48,9 48,9

119 51,1 51,1 100,0

233 100,0 100,0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

NTILES of J.SN

119 51,1 51,1 51,1

114 48,9 48,9 100,0

233 100,0 100,0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

NTILES of J.PBC

119 51,1 51,1 51,1

114 48,9 48,9 100,0

233 100,0 100,0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

NTILES of J.I

118 50,6 50,6 50,6

115 49,4 49,4 100,0

233 100,0 100,0

1 2 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(26)

Correlations

Correlations

1 ,580** ,438** , ,000 ,000 233 233 233 ,580** 1 ,409** ,000 , ,000

233 233 233 ,438** ,409** 1 ,000 ,000 , 233 233 233 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N J.A J.SN J.PBC

J.A J.SN J.PBC

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.

Regression

Variables Entered/Removedb

J.A, J.PBC,

J.SNa , Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: J.I b.

Model Summary

,784a ,614 ,609 2,915

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), J.A, J.PBC, J.SN a.

ANOVAb

3101,428 3 1033,809 121,660 ,000a 1945,937 229 8,498

5047,365 232 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), J.A, J.PBC, J.SN a.

Dependent Variable: J.I b.


(27)

Coefficientsa

1,044 1,536 ,680 ,497 5,871E-02 ,062 ,044 ,949 ,344 ,381 ,060 ,325 6,310 ,000 ,546 ,054 ,525 10,041 ,000 (Constant) J.PBC J.SN J.A Model 1

B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: J.I a.

Crosstabs

Case Processing Summary

233 100,0% 0 ,0% 233 100,0% NTILES of J.I *

NTILES of J.PBC

N Percent N Percent N Percent Valid Missing Total

Cases

NTILES of J.I * NTILES of J.PBC Crosstabulation

Count

81 37 118

38 77 115

119 114 233 1 2 NTILES of J.I Total 1 2

NTILES of J.PBC

Total

Crosstabs

Case Processing Summary

233 100,0% 0 ,0% 233 100,0% NTILES of J.I *

NTILES of J.SN

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total


(28)

NTILES of J.I * NTILES of J.SN Crosstabulation

Count

90 28 118

29 86 115

119 114 233 1 2 NTILES of J.I Total 1 2

NTILES of J.SN

Total

Crosstabs

Case Processing Summary

233 100,0% 0 ,0% 233 100,0% NTILES of J.I *

NTILES of J.A

N Percent N Percent N Percent Valid Missing Total

Cases

NTILES of J.I * NTILES of J.A Crosstabulation

Count

88 30 118

26 89 115

114 119 233 1 2 NTILES of J.I Total 1 2

NTILES of J.A

Total

Crosstabs

Case Processing Summary

233 100,0% 0 ,0% 233 100,0% NTILES of J.A *

NTILES of J.SN

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

NTILES of J.A * NTILES of J.SN Crosstabulation

Count

80 34 114

39 80 119

119 114 233 1 2 NTILES of J.A Total 1 2

NTILES of J.SN


(29)

Crosstabs

Case Processing Summary

233 100,0% 0 ,0% 233 100,0% NTILES of J.A *

NTILES of J.PBC

N Percent N Percent N Percent Valid Missing Total

Cases

NTILES of J.A * NTILES of J.PBC Crosstabulation

Count

77 37 114

42 77 119

119 114 233 1 2 NTILES of J.A Total 1 2

NTILES of J.PBC

Total

Crosstabs

Case Processing Summary

233 100,0% 0 ,0% 233 100,0% NTILES of J.SN *

NTILES of J.PBC

N Percent N Percent N Percent Valid Missing Total

Cases

NTILES of J.SN * NTILES of J.PBC Crosstabulation

Count

78 41 119

41 73 114

119 114 233 1 2 NTILES of J.SN Total 1 2

NTILES of J.PBC


(30)

Tabel frekuensi orang-orang signifikan yang dipilih responden

Keterangan: 30 responden yang memilih kategori ”Lain-lain”, mengisi pilihan tersebut dengan kata ”polisi”, sedangkan satu orang mengisinya dengan ”masyarakat umum”.

Crosstab: orang-orang signifikan- intention

Intention Orang-orang

signifikan Tinggi Rendah Jumlah

Keluarga 90 69 159

Teman dekat 9 20 29

Pacar 11 14 25

Lain-lain 8 12 20

Jumlah 118 115 233

Subjective norms Orang-orang

signifikan Tinggi Rendah Jumlah

Keluarga 93 66 159

Teman dekat 8 21 29

Pacar 13 12 25

Lain-lain 5 15 20

Jumlah 118 115 233

Orang-orang signifikan Frekuensi

Keluarga 210

Teman dekat 163

Pacar 123


(31)

Crosstab : usia-intention

Intention Usia

Tinggi Rendah Jumlah

18 4 2 6

19 30 19 49

20 26 20 46

21 26 27 53

22 17 35 52

23 14 8 22

24 1 4 5

Jumlah 118 115 233

Crosstab : fakultas-intention

Intention Fakultas

Tinggi Rendah Jumlah

Psikologi 18 17 35

Kedokteran 12 12 24

Ekonomi 21 21 42

Teknik 41 38 79

Sastra 6 11 17

Informasi

Teknologi 8 11 19

Seni Rupa Desain 12 5 17


(32)

PBC SN ATB Intention Sampel

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 6 4 6 7 6 6

2 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 5 7 7 7 7

3 5 4 5 4 4 5 5 6 4 5 5 5 5 5 5 5

4 2 7 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2

5 7 6 7 7 7 6 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7

6 7 5 7 7 7 7 6 6 7 7 4 4 6 6 6 6

7 7 7 7 7 6 7 4 7 7 7 7 5 7 4 5 7

8 6 6 6 6 6 5 5 6 6 5 4 4 5 5 5 5

9 6 6 7 7 6 7 7 7 7 7 5 5 7 6 7 6

10 5 5 7 7 6 7 7 7 7 7 5 4 7 7 7 7

11 7 6 5 7 6 5 7 6 6 5 3 2 6 6 6 6

12 7 7 7 7 2 3 3 3 7 7 7 6 7 7 7 7

13 7 4 7 6 7 6 7 7 7 7 4 5 5 7 7 6

14 7 7 7 6 5 5 4 5 7 7 3 3 5 6 7 7

15 7 7 7 7 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

16 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7

17 7 7 7 6 6 5 5 7 6 6 4 4 5 6 6 6

18 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 2 2 6 6 6 6

19 7 7 7 7 7 4 7 7 7 7 7 4 7 7 7 7

20 6 7 7 6 7 6 7 7 7 6 6 6 6 7 7 7

21 7 7 7 7 4 7 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7

22 4 7 7 7 4 4 4 7 7 7 4 4 6 6 6 6

23 7 6 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

24 6 6 6 5 6 6 5 4 6 5 4 4 5 5 4 4

25 6 5 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 7 7

26 5 5 2 4 7 5 6 7 4 4 4 4 5 5 7 4

27 5 7 7 7 1 2 5 7 5 5 3 2 3 4 4 4

28 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

29 6 7 7 6 7 7 7 6 7 6 4 3 5 6 6 5

30 6 6 6 6 7 5 5 5 6 6 4 4 5 5 5 4

31 7 6 7 7 7 3 7 7 7 5 4 7 7 7 7 7

32 6 7 7 6 7 6 6 7 2 2 2 2 6 6 6 4

33 4 7 7 4 7 7 7 7 7 7 4 4 6 7 7 7

34 4 7 7 6 7 6 6 7 6 5 2 1 4 4 2 2

35 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 5 1

36 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 3 2 7 7 7 7

37 6 5 7 7 4 5 6 6 5 6 7 3 2 1 7 6

38 7 6 7 7 7 7 7 6 7 6 4 4 6 6 6 6

39 7 7 7 7 3 3 3 6 7 7 4 4 7 7 7 7

40 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 5 6 7 6

41 6 6 6 5 5 5 5 6 6 5 5 4 5 5 5 4


(33)

43 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

44 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 4 7 7 7 7

45 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

46 6 6 7 5 6 5 5 7 6 5 4 5 6 5 6 7

47 6 5 6 7 7 5 6 7 7 6 5 4 6 6 6 7

48 7 6 7 7 6 6 6 7 6 6 4 1 6 6 6 6

49 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

50 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

51 6 2 7 6 6 7 6 7 6 6 5 5 6 6 6 6

52 7 7 7 7 7 5 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7

53 7 7 7 7 4 6 5 7 6 7 6 4 5 5 5 6

54 2 2 2 7 7 5 7 7 6 5 4 4 6 6 5 5

55 7 6 7 7 6 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7

56 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7

57 7 4 7 7 7 7 7 4 7 7 4 4 4 7 4 4

58 6 5 5 7 6 6 7 5 6 5 4 4 5 6 6 6

59 7 7 7 6 6 7 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6

60 6 6 7 7 7 7 7 7 6 6 5 5 6 6 6 6

61 7 7 7 7 5 5 6 6 4 4 2 4 4 6 6 5

62 6 2 6 6 7 7 7 6 6 6 6 6 7 7 7 7

63 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 7 7 7 7

64 4 4 4 7 7 7 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7

65 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

66 6 2 6 6 3 5 6 6 7 5 4 4 6 6 5 6

67 6 6 2 6 5 5 6 6 6 7 5 5 3 6 5 6

68 7 3 2 7 7 7 7 7 7 7 5 5 7 7 7 7

69 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

70 3 6 7 6 7 6 6 6 7 7 3 2 6 6 7 6

71 7 7 7 6 7 6 4 7 7 7 1 2 6 7 7 7

72 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 6 7 7 7

73 7 6 6 5 5 7 7 6 6 6 2 3 6 6 5 6

74 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

75 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 3 7 7 7 7

76 6 6 6 5 4 5 4 6 6 5 5 2 3 4 5 3

77 6 4 2 5 3 5 3 5 6 4 5 5 3 4 5 5

78 5 4 7 6 7 5 6 7 7 6 3 4 5 7 6 6

79 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 5 7 7 6

80 6 7 6 6 4 7 6 7 7 7 6 6 6 4 5 5

81 7 6 7 6 1 7 7 7 5 7 5 5 2 5 7 5

82 7 7 7 6 7 7 5 4 6 7 6 7 1 7 5 7

83 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7

84 5 7 7 6 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7

85 7 5 7 7 7 6 7 7 7 6 4 4 5 5 5 5


(34)

87 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 7 7 7 7

88 5 2 6 5 6 6 6 5 6 6 4 4 5 6 6 6

89 5 7 6 4 6 6 7 2 1 1 1 1 1 1 1 2

90 6 3 2 6 6 6 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7

91 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

92 7 6 7 7 6 6 6 6 6 7 6 6 7 7 7 7

93 7 3 7 7 7 7 7 7 7 7 6 5 7 7 7 7

94 7 5 7 7 3 3 3 7 6 5 5 3 3 4 6 6

95 6 6 7 6 6 5 7 6 6 6 5 5 5 5 6 6

96 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

97 6 6 7 6 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4

98 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 4 4 5 6 6 6

99 7 4 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7

100 5 7 7 7 7 4 7 7 7 7 2 3 4 4 5 5

101 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7 5 5 6 7 7 7

102 6 7 7 7 5 5 5 7 7 6 5 4 6 6 6 6

103 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 5 6

104 6 7 6 5 6 7 6 6 7 6 5 4 5 6 6 5

105 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 3 7 7 7 7

106 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7

107 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 4 7 6 6 5

108 5 4 2 5 7 7 7 7 7 6 4 4 4 4 5 5

109 4 5 6 5 4 4 4 5 6 5 4 4 4 4 4 4

110 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 4 7 7 7 5 4

111 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 4 4 4 5

112 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 4 7 7 7

113 6 7 7 6 4 2 6 7 7 7 6 6 6 7 7 7

114 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6 5 4 7 6 7 7

115 5 6 7 6 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5

116 7 7 7 7 7 4 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7

117 4 4 7 4 4 4 4 5 6 5 6 6 6 5 7 5

118 1 5 6 5 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5

119 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 5 4 7 6 7 7

120 6 2 6 6 6 7 7 7 7 7 4 4 6 6 6 7

121 4 7 7 1 4 5 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1

122 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

123 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 7 7 7 7

124 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7

125 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7

126 6 7 7 7 7 7 1 6 7 7 4 4 7 7 7 7

127 5 6 6 6 4 4 4 4 6 6 4 4 4 4 4 4

128 7 4 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 7 7 7 7

129 3 5 5 5 7 7 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7


(35)

131 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 4 7 7 7 7

132 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 3 4 4 4 4

133 7 6 6 7 7 6 6 6 7 7 4 4 7 7 7 7

134 5 7 7 5 7 4 7 7 7 6 3 4 5 6 7 5

135 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

136 3 7 7 6 2 6 6 6 3 2 2 2 6 2 2 2

137 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7

138 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

139 6 7 7 5 5 4 4 7 6 6 4 4 5 6 6 5

140 6 6 7 7 6 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7

141 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

142 5 6 6 6 7 6 5 5 5 5 5 6 6 5 6 6

143 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

144 4 4 4 7 7 7 7 7 7 7 4 4 5 5 7 4

145 6 6 7 7 7 6 7 7 7 7 5 7 7 6 7 7

146 6 6 6 7 7 6 7 6 6 6 6 6 7 7 7 7

147 6 6 7 6 6 6 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7

148 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 5 7 7 7

149 7 5 4 6 6 4 5 4 7 7 7 7 7 7 7 7

150 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 6 4 5 4 5 6

151 6 6 7 7 7 6 7 6 6 6 5 5 6 6 6 6

152 6 4 7 7 6 6 6 7 6 6 5 5 6 6 6 6

153 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

154 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 7 7 7 7

155 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

156 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7

157 7 2 7 7 7 6 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7

158 7 7 7 7 7 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

159 7 1 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

160 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 7 7 7 7 7

161 7 4 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

162 6 5 7 7 7 7 7 7 6 6 5 5 6 6 6 6

163 7 7 7 7 6 7 7 5 7 7 6 6 7 7 7 7

164 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 5 6 6 6

165 7 4 7 7 7 6 6 6 7 7 4 4 6 6 6 6

166 7 5 7 6 7 7 7 7 7 7 5 4 7 7 7 7

167 6 7 7 7 7 7 7 6 7 7 5 5 6 6 6 6

168 5 6 5 6 6 5 7 6 7 6 3 4 6 6 6 5

169 5 5 7 6 7 6 5 6 7 6 6 6 5 5 5 5

170 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

171 6 7 7 4 4 4 4 4 5 4 4 1 3 4 2 4

172 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 6 6 6 6

173 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7


(36)

175 4 7 7 5 7 7 4 5 5 6 4 4 6 6 6 6

176 4 5 7 7 4 4 6 7 6 6 2 2 3 4 4 4

177 6 6 6 7 7 7 6 7 7 6 4 4 7 7 7 7

178 7 6 7 5 6 7 6 6 6 7 4 4 4 5 5 5

179 6 4 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 6 7 6 6

180 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

181 6 4 5 7 7 7 7 5 5 5 6 6 6 6 7 7

182 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

183 6 5 7 7 7 6 5 6 7 7 7 4 5 4 7 4

184 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 6 5 6 6 6 7

185 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7

186 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

187 7 7 7 7 6 5 6 6 7 7 6 6 5 7 7 7

188 7 6 7 7 7 7 7 7 6 6 4 4 6 6 6 6

189 7 7 6 6 5 5 4 4 7 6 5 4 3 2 1 1

190 7 7 5 7 7 6 7 6 6 6 7 4 5 6 5 7

191 6 6 6 6 6 5 5 5 6 6 6 5 5 5 5 5

192 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

193 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7

194 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 7 7 7 7 7

195 6 6 6 7 7 6 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7

196 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

197 4 6 5 6 7 7 6 6 4 4 4 4 5 5 5 3

198 6 6 6 6 5 5 6 6 6 6 4 4 4 4 6 5

199 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 6 7 7 7

200 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

201 2 6 1 2 3 4 1 7 2 3 1 1 3 6 4 6

202 7 4 7 5 7 7 7 7 7 7 4 4 4 7 7 7

203 6 5 5 5 7 6 7 7 7 6 5 3 4 5 5 5

204 4 6 4 6 4 5 5 3 5 4 6 5 5 2 4 4

205 5 6 7 7 7 5 5 6 6 5 3 3 4 6 5 6

206 4 4 7 7 7 7 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7

207 7 7 7 4 7 7 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7

208 5 6 7 6 6 6 7 6 6 7 2 3 5 5 6 5

209 7 1 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

210 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7

211 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 6 6 6 6

212 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

213 3 4 7 5 5 3 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3

214 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 6 5 7 7 7 7

215 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

216 7 7 7 7 7 5 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7

217 7 5 4 7 6 7 6 7 5 6 4 5 5 7 6 6


(37)

219 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7

220 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7

221 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 3 6 7 7 7 7

222 7 4 7 6 7 7 7 7 7 6 5 5 6 6 6 6

223 6 2 3 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

224 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 5 7 7 7 7

225 7 7 7 7 5 6 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7

226 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 4 4 7 7 7 7

227 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

228 7 4 7 7 7 7 7 6 5 5 6 6 7 7 7 7

229 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6

230 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 5 5 7 7 7 7

231 7 7 5 7 7 7 7 7 7 7 4 4 4 7 6 5

232 7 4 11 7 4 7 4 5 7 7 4 6 7 7 7 7


(38)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu hal yang terus berkembang seiring berlalunya jaman dan berkembangnya teknologi adalah alat transportasi. Dengan menggunakan alat transportasi manusia mampu berpergian dari suatu tempat ke tempat lain dengan lebih cepat dan menghemat tenaga. Saat ini telah banyak alat transportasi yang digunakan manusia dalam melakukan perjalanan seperti sepeda, kapal, kereta, mobil, pesawat dan sepeda motor.

Sepeda motor kini telah menjadi salah satu alat transportasi paling populer bagi masyarakat Indonesia. Indonesia merupakan pangsa pasar sepeda motor terbesar ketiga di dunia dengan penjualan sepeda motor sebanyak 3.900.518 unit, setelah Cina dengan penjualan sekitar 12 juta unit, dan India dengan penjualan sekitar 6 juta unit. Rini M.S. Soewandi selaku Presiden komisaris P.T. Semesta Citra Motorindo, produsen Kanzen menyatakan faktor yang berperan penting membuat masyarakat Indonesia memilih sepeda motor sebagai alat transportasi utama adalah pendapatan perkapita masyarakat yang masih rendah, yaitu dibawah 1000 dollar AS, serta infrastruktur transportasi yang masih belum memadai (KOMPAS, 28 April 2005).

Dalam membahas masalah transportasi, selain membahas bagaimana seseorang mencapai tempat tujuannya dan berapa biaya yang harus dikeluarkan orang tersebut agar mencapai tempat tujuannya, juga perlu dibicarakan bagaimana


(39)

2

mencapai tempat yang dituju dengan selamat. Banyak cara dapat diterapkan agar seseorang dapat mencapai tempat yang dituju dengan selamat ketika menggunakan sarana transportasi. Beberapa diantaranya adalah dengan menggunakan kendaraan transportasi yang memiliki kelayakan dalam hal keselamatan, mematuhi rambu-rambu lalu-lintas dalam perjalanan, bersikap hati-hati dalam menggunakan alat transportasi, menggunakan alat bantu dalam menjaga keselamatan, dan lain-lain. Pada penelitian ini, peneliti akan memfokuskan diri pada masalah penggunaan alat bantu dalam menjaga keselamatan pengguna kendaraan sepeda motor, yakni mengenai penggunaan helm.

Apabila dilihat dari sisi keselamatannya, sepeda motor merupakan salah satu kendaraan yang paling berisiko mengalami cidera parah atau bahkan kematian bagi para pengendaranya pada saat terjadi kecelakaan. Hal ini karena sepeda motor merupakan kendaraan yang dapat mencapai kecepatan yang tinggi namun memiliki bentuk fisik yang relatif kecil dan ramping dibandingkan alat transportasi darat lainnya. Para pengendara sepeda motor juga mempunyai kemungkinan memacu motornya relatif lebih cepat saat melintasi jalan raya yang padat dengan cara mendahului kendaraan lain melalui celah-celah diantara kendaraan-kendaraan tersebut. Di sisi lain, sepeda motor dapat dikatakan memiliki perlengkapan pelindung tubuh ataupun alat bantu dalam menjaga keselamatan yang minim, sehingga pengendaranya dapat mengalami benturan keras bila terjadi kecelakaan. Hal ini meningkatkan risiko cedera parah atau bahkan kematian pada pengendara sepeda motor saat terjadi kecelakaan. Bila dilihat dari jumlah pengguna sepeda motor di


(40)

3

Indonesia yang sangat besar, bukan tidak mungkin makin besar jumlah kecelakaan yang melibatkan sepeda motor. Menurut survei yang dilakukan Polri pada tahun 2004, tercatat sebanyak 17.732 kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi dan 14.223 kasus diantaranya merupakan kasus kecelakaan sepeda motor (www.hubdat.go.id). Dengan demikian dapat diasumsikan makin besar pula kemungkinan korban cidera parah atau bahkan tewas akibat kecelakaan sepeda motor dibandingkan kecelakaan lalu lintas lainnya. Data kepolisian lain bahkan menyebutkan bahwa di Indonesia pada tahun 2004 setiap harinya dilaporkan sekitar 30 orang tewas dalam kecelakaan yang melibatkan sepeda motor (KOMPAS, 24 Agustus 2006).

Mengingat kekurangan yang terdapat pada sepeda motor itulah maka dibutuhkan suatu peralatan tambahan yang dapat dikenakan oleh para pengendara sepeda motor yang dapat melindungi tubuh pengendaranya dari benturan dengan benda keras saat pengendara tersebut terlempar ataupun terjatuh dari sepeda motornya karena kecelakaan. Beberapa contoh peralatan yang dapat dikenakan oleh para pengendara sepeda motor sebagai alat bantu pelindung tubuh menurut Departemen Perhubungan adalah: helm yang sesuai standar, jaket lengan panjang, sepatu bot ataupun sepatu tertutup (www.hubdat.go.id). Driving Standard Agency (DSA) sebuah lembaga sosial di Inggris yang bergerak dibidang keselamatan para pengguna alat transportasi juga menambahkan beberapa contoh peralatan tambahan sebagai alat bantu pelindung tubuh bagi para pengendara sepeda motor selain yang telah disebutkan, yaitu sarung tangan dan kaca mata pelindung (google) atau kaca pelindung wajah (visor) (www.dsa.uk).


(41)

4

Helm merupakan alat bantu pelindung tubuh untuk melindungi bagian kepala dan merupakan asesoris standar yang wajib dikenakan oleh para pengendara motor. Helm berperan melindungi bagian kepala dimana terdapat otak dan saraf tulang belakang yang bilamana mengalami cidera karena benturan keras, dapat mengakibatkan kelumpuhan atau bahkan kematian seketika. Departemen Perhubungan sendiri menyatakan bahwa setidaknya satu dari tiga pengendara sepeda motor yang terluka karena kecelakaan mengalami gegar otak (www.hubdat.go.id).

Demi menjaga keselamatan para pengendara sepeda motor pemerintah Indonesia menetapkan aturan yang mewajibkan masyarakatnya untuk selalu mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor. Hal ini dapat dilihat dari undang-undang yang ditetapkan mengenai kewajiban penggunaan helm bagi pengendara

sepeda motor (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1992

Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 23 Bab VII Lalu Lintas). Pada undang-undang yang sama pemerintah menetapkan sanksi yang tegas bagi para pengendara sepeda motor maupun penumpang yang melanggar peraturan tersebut berupa pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda setinggi-tingginya satu juta rupiah (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bab XIII Pasal 61 Ketentuan Pidana).

Meskipun demikian, masih banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia yang menegendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm walaupun sebenarnya mereka menyadari pentingnya helm bagi keselamatan diri


(42)

5

mereka serta risiko denda yang akan mereka terima dari pemerintah bila mereka tidak mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor. Sebagai contoh, yaitu banyaknya data pelanggaran mengenai penggunaan helm (307 kasus) dari 650 kasus pelanggaran dalam Operasi Patuh Jaya yang dilakukan Polda Metro Jaya Jakarta pada tahun 2005 (www.sinarharapan.co.id).

Terdapat beberapa alasan yang mengakibatkan seseorang enggan mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor. Melalui survei awal terhadap 20 mahasiswa Universitas ”X” didapat beberapa alasan tersebut yang membuat responden enggan untuk menggunakan helm. Alasan pertama adalah alasan kenyamanan yang berupa: helm dirasa memberatkan kepala (diakui 6 dari 20 responden), pengap (diakui 10 dari 20 responden), tidak praktis (diakui seluruh responden responden). Alasan kedua adalah faktor penampilan yang berupa: merusak rambut (diakui 13 dari 20 responden), mengganggu kesehatan kulit wajah (diakui 11 dari 20 responden). Alasan ketiga adalah tempat yang dituju, yang berupa: daerah yang akan dilalui tidak ada polisi yang berpatroli (diakui 15 dari 20 responden,) jarak yang dituju dirasa dekat (diakui seluruh responden). Melalui survei diperoleh pula alasan-alasan yang mendukung mahasiswa Universitas ”X” untuk mengenakan helm. Alasan pertama yaitu sebagai alat bantu penjaga keselamatan (diakui seluruh responden). Alasan kedua adalah terhindarnya pengendara dari risiko tilang (diakui seluruh responden). Alasan ketiga adalah alasan membuat penampilan lebih menarik (diakui 8 dari 20 responden).


(43)

6

Mahasiswa merupakan golongan masyarakat intelektual yang banyak menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi mereka yang diharapkan mampu berpikir secara rasional dan dewasa, termasuk diantaranya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan dirinya dalam berkendara dengan sepeda motor, namun pada kenyataannya banyak diantara mereka yang terkesan lalai dalam hal pemakaian helm saat berkendara dengan sepeda motor. Hal itu dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari, dimana masih banyak dapat kita saksikan banyaknya para mahasiswa pengendara motor yang tidak mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor baik pengemudinya maupun penumpangnya, di jalan raya maupun non-jalan raya.

Dalam keseharian dapat disaksikan banyaknya fenomena-fenomena dimana para mahasiswa terkesan asal mengenakan helm tersebut agar terhindar dari tilang oleh polisi bukan demi keselamatan mereka sendiri. Ini dapat kita lihat dari cara mereka mengenakan helm yang tidak menggunakan pengikat dagu sebagaimana mestinya, menggunakan helm yang tidak sesuai standar. Joel Mastana pendiri dan

instruktur Motoriders Safety Trainer mengungkapkan bahwa penggunaan jenis helm

yang sesuai standar, yaitu jenis helm helm full-face dan helm half-face, serta memasang tali pengikat dagu dengan semestinya sangat berperan penting dalam meningkatkan optimalitas dalam menjaga bagian kepala pengendara sepeda motor (KOMPAS, 7 Mei 2006).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan teori Planned


(44)

7

teori Planned Behavior terdapat tiga determinan yang mempengaruhi besarnya keputusan secara sadar (intention) seseorang dalam menampilkan suatu perilaku. Determinan pertama adalah attitude toward behavior yang merupakan persepsi seseorang mengenai favourable atau unfavourable perilaku yang akan ditampilkan berdasarkan evaluasinya. Determinan kedua adalah subjectivenorms yang merupakan tuntutan dari orang-orang yang signifikan bagi orang tersebut untuk menampilkan perilaku tertentu. Determinan ketiga adalah perceived behavioral control yang merupakan persepsi seseorang mengenai mampu atau tidaknya dalam menampilkan suatu perilaku berdasarkan faktor-faktor yang mendukung maupun yang menghambat.

Ketiga determinan tersebut saling berkorelasi dan mempengaruhi kualitas intention perilaku yang akan ditampilkan, dimana semakin kuat intention seseorang dalam menampilkan perilaku akan semakin besar kemungkinan munculnya perilaku tersebut, sedangkan bila semakin lemah intention seseorang dalam menampilkan perilaku akan semakin kecil kemungkinan munculnya perilaku tersebut (Icek Ajzen,

Attitudes, Personality and Behavior: second edition, 2005).

Mahasiswa Universitas “X” Bandung merupakan salah satu golongan masyarakat yang banyak menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi utamanya. Melalui data yang didapat dari Biro Perencanaan Sistim Informasi Universitas “X” Bandung, didapatkan data setidaknya dalam sehari terdapat sekitar 2327 mahasiswa yang menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi


(45)

8

menuju Universitas “X”. Data tersebut belum termasuk para mahasiswa yang tidak menggunakan sepeda motor ke Universitas “X” sebagai sarana transportasi utamanya.

Melalui survei awal kepada 20 mahasiswa Universitas “X” Bandung didapat data sekitar 80% mahasiswa memiliki sikap bahwa penggunaan helm saat

mengendarai sepeda motor merupakan sesuatu yang menguntungkan mereka (attitude

toward behavior). Mereka umumnya meyakini dengan menggunakan helm akan membantu menjaga keselamatan, terhindar tilang, membuat penampilan lebih menarik. Selain itu, terdapat 20% mahasiswa yang memiliki sikap bahwa penggunaan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan sesuatu yang tidak menguntungkan mereka (attitude toward behavior). Mereka cenderung meyakini penggunaan helm belum tentu sepenuhnya menjaga keselamatan dan terhindar tilang, selain itu menggunakan helm akan mengganggu kenyamanan, membuat rambut berantakan, dan membuat kulit wajah bermasalah.

Sebanyak 45% mahasiswa menyatakan bahwa terdapat orang-orang yang signifikan bagi diri mereka yang menuntutnya untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor demi keselamatan mereka, sehingga mereka mempersepsi bahwa orang-orang yang signifikan bagi diri mereka tersebut menuntutnya untuk selalu mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor demi keselamatan mereka (subjective norm). Selebihnya 55% mahasiswa menyatakan bahwa orang-orang yang signifikan bagi diri mereka mereka tidak menuntut mereka untuk selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor demi keselamatan mereka, sehingga mereka


(46)

9

mempersepsi bahwa orang-orang yang signifikan bagi diri mereka tidak menuntutnya untuk selalu mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor demi keselamatan mereka (subjective norm). Adapun dari survey awal didapat bahwa orang-orang yang signifikan bagi diri mahasiswa berkaitan dengan tuntutan penggunaan helm umumnya adalah keluarga, teman dekat dan pacar.

Melalui survei awal diperoleh pula data bahwa 65% mahasiswa merasa penggunaan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan sesuatu yang mudah untuk dilakukan (perceived behavior control). Di sisi lain terdapat 35% mahasiswa yang merasa penggunaan helm cenderung merupakan sesuatu yang tidak mudah dilakukan (perceived behavior control). Secara umum hal-hal yang mempengaruhi kemudahan dalam munculnya perilaku penggunaan helm berupa: ketersediaan helm saat akan digunakan (tidak dipinjam atau bahkan dicuri saat akan digunakan), ada tidaknya patroli polisi didaerah yang akan dilalui, jarak yang akan ditempuh menuju tempat tujuan, serta kondisi kesehatan di bagian kepala.

Berdasarkan survei awal kepada 20 mahasiswa Universitas ”X” Bandung, didapatkan data sebanyak 55% mahasiswa mengaku bahwa mereka tidak selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor, ini berarti ada kecenderungan para mahasiswa tersebut memiliki intention lemah dalam menggunakan helm. Di sisi lain terdapat 45% mahasiswa yang selalu menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor, yang mengindikasikan kecenderungan intention kuat untuk menggunakan helm.


(47)

10

Berdasarkan ulasan yang telah dibahas dibagian atas peneliti menemukan bahwa terdapat faktor-faktor pertimbangan yang mempengaruhi mahasiswa dalam menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor. Berdasarkan hal tersebut serta masih minimnya penelitian ilmiah di bidang perilaku pengendara sepeda motor, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian intention penggunaan helm saat mengendarai sepeda motor pada mahasiswa Universitas “X” Bandung beserta determinan- determinannya, berdasarkan teori planned behavior.

1.2. Identifikasi Masalah

Bagaimanakah gambaran derajat intention dan determinan-determinannya

dalam menggunakan helm pada mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas “X” Bandung, berdasarkan teori planned behavior ?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran derajat intention dan determinan-determinannya dalam menggunakan helm pada mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas “X” Bandung, berdasarkan teori planned behavior .


(48)

11

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang lebih jelas mengenai derajat intention dan pengaruh determinan-determinan intention terhadap intention, dan hubungan antar determinan-determinan intention, pada perilaku penggunaan helm mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas X Bandung, berdasarkan teori planned behavior.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Ilmiah

• Memberi masukan teoritik di bidang psikologi sosial-kognitif mengenai teori

planned behavior .

• Memberikan informasi bagi para peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut

mengenai teori planned behavior. 1.4.2. Kegunaan Praktis

• Memberikan informasi kepada Universitas “X” Bandung mengenai intention

dan determinan-determinannya dalam menampilkan perilaku penggunaan helm, pada mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas “X” Bandung.

• Memberikan informasi kepada pihak kepolisian mengenai intention dan

determinan-determinannya dalam menampilkan perilaku penggunaan helm, sebagai salah satu upaya membudayakan perilaku penggunaan helm pada pengendara sepeda motor.


(49)

12

1.5. Kerangka Pemikiran

Mobilitas kini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi tiap orang mengingat pola kehidupan masyarakat di jaman ini yang kian dinamis. Dalam tuntutan kebutuhan kehidupan sehari-harinya seseorang harus berpergian dari satu tempat ke tempat lain dengan jarak yang seringkali jauh dan harus mencapai tempat tujuan tersebut dalam waktu yang relatif singkat. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, dibutuhkan suatu sarana transportasi yang bisa membawa seseorang dari satu tempat ke tempat lainnya dalam waktu yang jauh lebih cepat dibandingkan jika orang tersebut berpergian hanya dengan berjalan kaki. Salah satu jenis alat transportasi yang paling populer dan kini banyak digunakan masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan seperti yang disebutkan diatas adalah sepeda motor.

Terdapat hal penting lain yang menyertai kebutuhan masyarakat akan alat transportasi, yaitu keamanan dan keselamatan dalam mencapai tujuan saat menggunakan alat transportasi tersebut. Salah satu usaha yang dapat dilakukan seseorang agar dapat aman dan selamat mencapai tujuan saat menggunakan kendaraan transportasi, adalah dengan menggunakan peralatan pendukung keselamatan yang sesuai dengan jenis kendaraan yang digunakan oleh orang tersebut.

Begitu pula halnya dengan sepeda motor juga memiliki beberapa peralatan pendukung keselamatan yang sebaiknya digunakan para pengendara sepeda motor saat menggunakan kendaraan tersebut seperti: helm yang sesuai standar, jaket lengan panjang, sepatu bot ataupun sepatu tertutup (www.hubdat.go.id), sarung tangan, kaca mata (google) ataupun kaca pelindung wajah (visor) (www.dsa.uk).


(50)

13

Diantara semua peralatan pendukung keselamatan tersebut, helm merupakan alat standar yang paling wajib digunakan oleh para pengguna sepeda motor mengingat helm merupakan alat pendukung keamanan yang melindungi bagian kepala manusia yang merupakan bagian paling vital dari tubuh manusia karena merupakan tempat bagi otak, saraf tulang belakang, dan organ-organ penting lainnya. Penggunaan helm diharapkan dapat meminimalisir atau bahkan menghindari cedera pada bagian kepala yang fatal atau bahkan kematian saat terjadi kecelakaan sepeda motor. Selain itu pemerintah juga berusaha mendukung keselamatan para pengendara sepeda motor dengan mewajibkan para pengendara sepeda motor untuk menggunakan helm seperti yang tercantum dalam Undang-Undang pasal 23 ayat 1.e dan 2 UU nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (www.hubdat.go.id). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa para pengendara sepeda motor diwajibkan untuk menggunakan helm demi menjaga keselamatan diri mereka saat menggunakan kendaraan tersebut.

Mahasiswa Universitas ”X” Bandung sebagai salah satu golongan masyarakat yang banyak menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi dalam memenuhi tuntutan hidup sehari-harinya. Bila ditilik usia mahasiswa Universitas ”X” Bandung yang rata-rata berusia dari 19 tahun dan keatas dapat dikatakan telah mencapai tahap perkembangan masa dewasa awal, dan berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget telah mencapai tahap koginitif formaloperational yang telah mampu berpikir

abstrak hipotetik (Santrock, 2003). Dengan tahap kognitif yang demikian,


(51)

14

kemungkinan-kemungkinan yang diyakini dapat terjadi (positif maupun negatif) saat mengendarai sepeda motor dengan menggunakan helm, tanpa harus mengalaminya dulu secara langsung. Hal tersebut kemudian akan membentuk keputusan mahasiswa

secara sadar (intention) untuk menggunakan helm sebagai respon terhadap

kemungkinan-kemungkinan yang diyakininya tersebut.

Berdasarkan teori planned behavior terdapat tiga determinan dari dalam diri yang mengarahkan mahasiswa Universitas ”X” Bandung untuk menggunakan helm, yaitu: attitude toward behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control. Menurut Icek Ajzen (1991) dalam teori planned behavior, determinan-determinan tersebut terbentuk dari belief (keyakinan) mengenai tingkah laku yang dimaksud. Belief-belief itu sendiri terdiri dari: behavioral beliefs, normative beliefs, control belief.

Behavioral belief merupakan keyakinan terhadap konsekuensi dari perilaku tertentu berdasarkan hasil evaluasinya. Behavioral belief tersebut akan menghasilkan suatu sikap favorable atau unfavorable terhadap perilaku yang dimaksud (attitude toward behavior). Jika mahasiswa Universitas ”X” Bandung berkeyakinan bahwa melalui evaluasinya penggunaan helm saat mengendarai sepeda motor memberikan suatu keuntungan bagi penggunanya, maka mahasiswa Universitas ”X” Bandung akan terbentuk kecenderungan untuk menggunakan helm karena ia menilai

penggunaan helm merupakan sesuatu yang menguntungkan (favourable). Namun jika

mahasiswa Universitas ”X” Bandung berdasarkan evaluasinya berkeyakinan bahwa penggunaan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan sesuatu yang cenderung


(52)

15

merugikan, maka akan terbentuk kecenderungan dalam diri mahasiswa Universitas untuk tidak menggunakan helm karena menilai penggunaan helm merupakan sesuatu yang cenderung merugikan (unfavourable).

Normative belief merupakan keyakinan dalam diri subyek bahwa orang-orang yang signifikan baginya menuntut atau tidaknya dalam menampilkan suatu perilaku. Normative belief kemudian akan menghasilkan persepsi dalam diri subyek bahwa terdapat tekanan sosial untuk mematuhi orang-orang yang signifikan bagi dirinya, untuk menampilkan atau tidaknya suatu perilaku (subjective norm). Bila mahasiswa Universitas ”X” mempersepsi pihak keluarga, teman dekat dan pacar menuntutnya untuk menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor, maka akan terbentuk persepsi dalam diri mahasiswa tersebut bahwa terdapat tuntutan yang kuat dari keluarga, teman dekat dan pacar untuk menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor. Namun jika mahasiswa tersebut mempersepsi keluarga, teman dekat dan pacar tidak menuntutnya untuk menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor, maka akan terbentuk persepsi dalam diri mahasiswa Universtias “X” bahwa terdapat tuntutan yang lemah dari keluarga, teman dekat dan pacar untuk menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor.

Control belief merupakan belief dalam diri subyek mengenai ada atau tidaknya faktor-faktor yang akan menghambat ataupun mendukung dalam menampilkan suatu perilaku. Control belief akan memunculkan persepsi dalam diri subyek mengenai mampu atau tidaknya subyek dalam memunculkan suatu perilaku tertentu dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang dianggap menghambat


(53)

16

ataupun mendukung tersebut (perceived behavioral control). Mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas ”X” Bandung yang meyakini bahwa terdapat faktor-faktor yang menghambat atau mendukungnya dalam menampilkan perilaku penggunaan helm saat mengendarai sepeda motor, namun ia memiliki keyakinan yang tinggi bahwa faktor-faktor tersebut tidak akan menghambatnya dalam menampilkan perilaku penggunaan helm, maka ia akan cenderung merasa mampu untuk menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor. Sebaliknya bila mahasiswa Universitas “X” meyakini bahwa faktor-faktor tersebut menghambat munculnya perilaku penggunaan helm, maka mahasiswa Universitas “X” akan cenderung merasa tidak mampu untuk menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor.

Hubungan antara attitude toward behavior, subjective norm, dan perceived behavioralcontrol) sifatnya saling berkaitan dan berpengaruh terhadap kualitas bobot tiap determinan tersebut, dan pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas intention yang merupakan indikasi keputusan secara sadar seseorang untuk berusaha menampilkan suatu perilaku. Interaksi antara attitude toward behavior, subjective norm dan perceived behavioral control tersebut akan mempengaruhi kuat atau lemahnya intention seseorang.

Apabila mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas ”X” Bandung cenderung bersikap penggunaan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan sesuatu yang menguntungkan, mempersepsi orang-orang yang signifikan menuntutnya (keluarga, teman dekat dan pacar) untuk menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor, serta mempersepsi bahwa ia mampu menggunakan helm


(54)

17

dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang menghambat ataupun yang mendukung dalam menggunakan helm, maka keputusan mahasiswa Universitas ”X” Bandung dalam berusaha menggunakan helm akan semakin kuat. Sebaliknya bila mahasiswa Universitas ”X” cenderung bersikap penggunaan helm saat mengendarai sepeda motor merupakan sesuatu yang cenderung merugikan, mempersepsi orang-orang yang signifikan (keluarga, teman dekat dan pacar) tidak menuntutnya untuk menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor, serta mempersepsi bahwa ia kurang mampu menggunakan helm dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang menghambat ataupun yang mendukung dalam menggunakan helm, maka keputusan mahasiswa Universitas ”X” dalam berusaha menggunakan helm akan semakin lemah.

Berbeda halnya bila terdapat variasi pengaruh pada determinan attitude toward behavior, subjective norm, perceived behavioral control (dimana pengaruh tidak seluruhnya mendukung atau menghambat intention perilaku penggunaan helm).

Berdasarkan teori planned behavior, walaupun dua dari ketiga determinan

mendukung terhadap intention mahasiswa Universitas “X” Bandung dalam

menggunakan helm, namun belum tentu keputusan mahasiswa dalam berusaha menggunakan helm akan semakin kuat. Hal ini disebabkan keputusan mahasiswa dalam berusaha menggunakan helm bukan ditentukan berdasarkan berapa banyak determinan yang mendukung terhadap keputusan (intention) penggunaan helm saat mengendarai sepeda motor, melainkan seberapa besar pengaruh masing-masing determinan (baik yang mendukung maupun yang tidak) dalam mempengaruhi keputusan (intention) mahasiswa Universitas “X” dalam berusaha menggunakan helm


(55)

18

saat mengendarai sepeda motor. Terdapat kemungkinan, walaupun dua determinan yang berpengaruh terhadap keputusan (intention) mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas “X” Bandung dalam menggunakan helm tersebut mendukung, namun keputusan mahasiswa Universitas “X” dalam berusaha menggunakan helm yang terbentuk justru rendah. Hal ini dapat terjadi bila determinan yang tersisa dan tidak mendukung, ternyata paling berpengaruh bagi keputusan (intention) mahasiswa Universitas “X” dalam berusaha menggunakan helm. Begitu pula halnya bila sebagian besar determinan-determinan yang berpengaruh terhadap keputusan (intention) mahasiswa Universitas “X” dalam berusaha menggunakan helm tersebut

tidak mendukung, terdapat kemungkinan keputusan (intention) mahasiswa


(56)

19

1.6. Asumsi Penelitian

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengasumsikan bahwa :

1. Attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavior control saling berinteraksi dan memiliki kaitan satu sama lain.

2. Attitude toward behavior, subjective norms dan perceived behavior control mempengaruhi kuat lemahnya intention penggunaan helm pada mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas ”X” Bandung.

3. Attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral control yang positif akan mempengaruhi intention mahasiswa menggunakan helm menjadi kuat. Attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral control yang negatif akan mempengaruhi intention mahasiswa mahasiswa menggunakan helm menjadi lemah


(57)

20

Mahasiswa Pengendara Sepeda Motor Universitas “X”

Bandung Intention

Penggunaan helm saat mengendarai

sepeda motor Attitude toward

behavior

Subjective norms

Perceived behavioral control

Penggunaan helm saat mengendarai

sepeda motor


(58)

(59)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas “X” Bandung yang

memiliki intention kuat untuk menggunakan helm jumlahnya relatif merata

dibandingkan yang memiliki intention lemah. Ini berarti mahasiswa

pengendara sepeda motor Universitas “X” Bandung yang memiliki keputusan yang kuat (intention) untuk menggunakan helm relatif sama banyak dengan mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas “X” Bandung yang memiliki keputusan yang lemah untuk menggunakan helm.

2. Pengaruh determinan intention terhadap intention:

• Determinan intention yang paling berpengaruh terhadap kuat lemahnya

intention mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas “X” Bandung

dalam menggunakan helm adalah attitude toward behavior, yaitu sikap

mahasiswa berdasarkan evaluasinya mengenai konsekuensi menguntungkan

(favourable) atau tidaknya (unfavourable) perilaku menggunakan helm.

• Determinan intention selanjutnya yang paling berpengaruh terhadap kuat

lemahnya intention mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas “X”

Bandung dalam menggunakan helm adalah subjective norms, yaitu persepsi


(60)

64

polisi (orang-orang yang signifikan) dalam menampilkan perilaku penggunaan helm dan mereka bersedia mematuhi orang-orang signifikan tersebut.

• Determinan yang memberikan pengaruh terendah terhadap kuat lemahnya

intention mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas “X” Bandung

dalam menggunakan helm adalah perceived behavioral control, yaitu persepsi

mahasiswa mengenai kemampuannya dalam menampilkan perilaku penggunaan helm dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung maupun penghambat.

3. Hubungan antara ketiga determinan intention:

• Hubungan tertinggi terdapat antara attitude toward behavior dengan

subjective norms dengan derajat moderat (Guilford (1956)).

• Hubungan kedua tertinggi terdapat antara perceived behavioral control

dengan subjective norms dengan derajat moderat (Guilford (1956)).

• Hubungan determinan terendah terdapat diantara attitude toward behavior

dengan perceived behavioral control dengan derajat moderat (Guilford

(1956)).

5.2. Saran

1. Bagi penelitian lebih lanjut:

• Diadakan penelitian lebih lanjut mengenai intention perilaku penggunaan


(61)

65

sampel penelitian yang lebih spesifik atau bahkan berbeda. Contohnya berdasarkan usia, jurusan kuliah tertentu, jenis kelamin.

2. Bagi pihak Universitas ”X” Bandung :

• Diadakan kampanye budaya pengunaan helm disekitar lingkungan kampus

dengan melibatkan kerja sama antara warga kampus Universitas ”X Bandung. Sebagai ilustrasi, diadakan proyek poster disekitar tempat parkir motor Universitas ”X” Bandung oleh para mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (disponsori Universitas ”X”), yang mengajak penggunaan perilaku penggunaan helm dengan cara mencantumkan bukti-bukti faktual keuntungan dari pemakaian helm saat mengendarai sepeda motor. Agar mahasiswa kian

termotivasi, maka pihak kampus dapat memberikan reward kepada

mahasiswa yang menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor ke

kampus, sehingga diharapkan akan memperkuat attitude toward behavior dan

berpengaruh positif terhadap intention mahasiswa dalam menggunakan helm.

Pemberian punishment pun dirasa dapat memotivasi mahasiswa untuk

menggunakan helm, contohnya dengan koordinasi dengan pihak satpam untuk tidak memperbolehkan mahasiswa yang tidak menggunakan helm untuk parkir di lingkungan kampus.

• Bagi keluarga, teman dekat dan pacar mahasiswa pengendara sepeda motor


(62)

66

pada mahasiswa tersebut agar menggunakan helm saat mengendarai sepeda

motor, sehingga akan memperkuat subjective norms dan akan berpengaruh

positif terhadap intention penggunaan helm. Adapun dukungan tersebut dapat

berupa mengingatkan mahasiswa untuk mengenakan helm, memberi hadiah berupa helm dengan kualitas baik.

• Bagi pihak kepolisian agar lebih mempromosikan keuntungan-keuntungan

dari penggunaan helm sehingga akan memperkuat attitude toward the

behavior para para pengendara sepeda motor, dalam penelitian ini khususnya mahasiswa Universitas ”X” Bandung.


(63)

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek. (1991). The Theory of Planned Behavior. Amherst : University of

Massachusetts.

Ajzen, Icek. (2005). Attitudes, Personality, and Behavior (Second Edition).

Berkshire: Open University Press.

Ajzen, Icek. (2006). Constructing a TpB Questionnaire: Conceptual and

Methodological Considerations.

Akhadiah, Sabarti. Arsjad, Maidar G. Ridwan, Sakura H. (1988). Pembinaan

Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Bamberg, Sebastian., Ajzen, Icek., Schimdt, Peter. (2003). Choice of Travel Mode in the Theory of Planned Behavior: The Roles of Past Behavior, Habit, and

Reasoned Action. Journal of Basic and Applied Social Psychology, 25.

175-187. Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Denscombe, Martyn. (2003). The Good Research Guide (Second Edition). Glasgow:

Open University Press.

Fuhrmann, Barbara Schneider. (1990).Adolescence. London: Foresman and

Company.

Filla, Stefanie A. (2006). Applying the theory of planned behavior to healthy

eating behaviors in urban native American youth. International journal

of behavioral nutrition and physical activity. 1-10. America Biomedical

Central. Ltd.

Francis, Jillian J., Eccles, Martin P. (2004). Constructing Questionnaires Based On

The Theory of Planned Behaviour. A Manual for Health Services

Researchers. United Kongdom :Centre for Health Services Research,

University of Newcastle.

Guilford, J. P. (1956). Fundanmental Statistics in Psychology and Education. (3rd

Ed.). Tokyo : Mc. Graw-Hill Kogakusha Company. Ltd.

Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia.

Hrubes, D, (2001). Predicting hunting intention and behavior : An application of the


(64)

66

Michie, S. (2004). Using the theory of planned behaviour to predict screening

uptake in two contexts. Journal of Psychology and Health. 705-718.

Birmingham : Taylor & Francis. Ltd.

Santrock, John. W. (1998). Adolescence: 7th edition. McGraw-Hill Companies: New

York.

Santrock, John. W. (2002). A Topical Approach to Life Span Development.

McGraw-Hill Companies: New York.

Santrock, John. W. (2003). Adolescence: Edisi Enam. Jakarta: Erlangga.

Sevilla, Consuelo. G. (1984). An Introduction to Research Methods. Manila: Red

Book Store.

Sitepu, Nirwana S. K. (1995). Analisis Korelasi. Bandung: Unit Pelayanan Statistika

FMIPA, Universitas Padjajaran.

Supranto M. A, J. (1998). Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran. Jakarta:


(65)

67

DAFTAR RUJUKAN

KOMPAS, 28 April 2005 KOMPAS, 7 Mei 2006 KOMPAS, 24 Agustus 2006 www.dsa.uk

www.hubdat.go.id www.sinarharapan.co.id


(1)

64

polisi (orang-orang yang signifikan) dalam menampilkan perilaku penggunaan helm dan mereka bersedia mematuhi orang-orang signifikan tersebut.

• Determinan yang memberikan pengaruh terendah terhadap kuat lemahnya intention mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas “X” Bandung dalam menggunakan helm adalah perceived behavioral control, yaitu persepsi mahasiswa mengenai kemampuannya dalam menampilkan perilaku penggunaan helm dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung maupun penghambat.

3. Hubungan antara ketiga determinan intention:

• Hubungan tertinggi terdapat antara attitude toward behavior dengan subjective norms dengan derajat moderat (Guilford (1956)).

• Hubungan kedua tertinggi terdapat antara perceived behavioral control dengan subjective norms dengan derajat moderat (Guilford (1956)).

• Hubungan determinan terendah terdapat diantara attitude toward behavior dengan perceived behavioral control dengan derajat moderat (Guilford (1956)).

5.2. Saran

1. Bagi penelitian lebih lanjut:

• Diadakan penelitian lebih lanjut mengenai intention perilaku penggunaan helm dengan menggunakan analisis teori Planned Behavior, namun dengan


(2)

65

Universitas Kristen Maranatha sampel penelitian yang lebih spesifik atau bahkan berbeda. Contohnya berdasarkan usia, jurusan kuliah tertentu, jenis kelamin.

2. Bagi pihak Universitas ”X” Bandung :

• Diadakan kampanye budaya pengunaan helm disekitar lingkungan kampus dengan melibatkan kerja sama antara warga kampus Universitas ”X Bandung. Sebagai ilustrasi, diadakan proyek poster disekitar tempat parkir motor Universitas ”X” Bandung oleh para mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (disponsori Universitas ”X”), yang mengajak penggunaan perilaku penggunaan helm dengan cara mencantumkan bukti-bukti faktual keuntungan dari pemakaian helm saat mengendarai sepeda motor. Agar mahasiswa kian termotivasi, maka pihak kampus dapat memberikan reward kepada mahasiswa yang menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor ke kampus, sehingga diharapkan akan memperkuat attitude toward behavior dan berpengaruh positif terhadap intention mahasiswa dalam menggunakan helm. Pemberian punishment pun dirasa dapat memotivasi mahasiswa untuk menggunakan helm, contohnya dengan koordinasi dengan pihak satpam untuk tidak memperbolehkan mahasiswa yang tidak menggunakan helm untuk parkir di lingkungan kampus.

• Bagi keluarga, teman dekat dan pacar mahasiswa pengendara sepeda motor Universitas ”X” Bandung, diharapkan untuk terus memberikan dukungan


(3)

66

pada mahasiswa tersebut agar menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor, sehingga akan memperkuat subjective norms dan akan berpengaruh positif terhadap intention penggunaan helm. Adapun dukungan tersebut dapat berupa mengingatkan mahasiswa untuk mengenakan helm, memberi hadiah berupa helm dengan kualitas baik.

• Bagi pihak kepolisian agar lebih mempromosikan keuntungan-keuntungan dari penggunaan helm sehingga akan memperkuat attitude toward the behavior para para pengendara sepeda motor, dalam penelitian ini khususnya mahasiswa Universitas ”X” Bandung.


(4)

65

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek. (1991). The Theory of Planned Behavior. Amherst : University of Massachusetts.

Ajzen, Icek. (2005). Attitudes, Personality, and Behavior (Second Edition). Berkshire: Open University Press.

Ajzen, Icek. (2006). Constructing a TpB Questionnaire: Conceptual and Methodological Considerations.

Akhadiah, Sabarti. Arsjad, Maidar G. Ridwan, Sakura H. (1988). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Bamberg, Sebastian., Ajzen, Icek., Schimdt, Peter. (2003). Choice of Travel Mode in the Theory of Planned Behavior: The Roles of Past Behavior, Habit, and Reasoned Action. Journal of Basic and Applied Social Psychology, 25. 175-187. Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Denscombe, Martyn. (2003). The Good Research Guide (Second Edition). Glasgow: Open University Press.

Fuhrmann, Barbara Schneider. (1990).Adolescence. London: Foresman and Company.

Filla, Stefanie A. (2006). Applying the theory of planned behavior to healthy eating behaviors in urban native American youth. International journal of behavioral nutrition and physical activity. 1-10. America Biomedical Central. Ltd.

Francis, Jillian J., Eccles, Martin P. (2004). Constructing Questionnaires Based On The Theory of Planned Behaviour. A Manual for Health Services Researchers. United Kongdom :Centre for Health Services Research, University of Newcastle.

Guilford, J. P. (1956). Fundanmental Statistics in Psychology and Education. (3rd Ed.). Tokyo : Mc. Graw-Hill Kogakusha Company. Ltd.

Gulo, W. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia.

Hrubes, D, (2001). Predicting hunting intention and behavior : An application of the theory of planned behavior. 165-178. Amherst : Taylor and Francis. Ltd.


(5)

66

Michie, S. (2004). Using the theory of planned behaviour to predict screening uptake in two contexts. Journal of Psychology and Health. 705-718. Birmingham : Taylor & Francis. Ltd.

Santrock, John. W. (1998). Adolescence: 7th edition. McGraw-Hill Companies: New York.

Santrock, John. W. (2002). A Topical Approach to Life Span Development. McGraw-Hill Companies: New York.

Santrock, John. W. (2003). Adolescence: Edisi Enam. Jakarta: Erlangga.

Sevilla, Consuelo. G. (1984). An Introduction to Research Methods. Manila: Red Book Store.

Sitepu, Nirwana S.K. (1995). Analisis Korelasi. Bandung: Unit Pelayanan Statistika FMIPA, Universitas Padjajaran.

Supranto M. A, J. (1998). Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 67

DAFTAR RUJUKAN

KOMPAS, 28 April 2005 KOMPAS, 7 Mei 2006 KOMPAS, 24 Agustus 2006

www.dsa.uk www.hubdat.go.id www.sinarharapan.co.id


Dokumen yang terkait

Kontribusi Mengenai Determinan-Determinan Intention Terhadap Intention Untuk Menggunakan Seat Belt Dengan Benar Pada Mahasiswa Yang Mengendarai Mobil di Universitas "X" Bandung (Ditinjau Berdasarkan Teori Plan Behavior).

0 0 77

Studi Kontribusi Mengenai Determinan-Determinan Terhadap Intention Untuk Berhenti Mengkonsumsi Narkoba Pada Pasien Panti Rehabilitasi di Bandung (Ditinjau Berdasarkan Teori Plan Behavior).

0 0 50

Studi Deskriptif Mengenai Intention dan Determinan-determinannya Untuk Diet Pada Penderita Hiperkolesterolemia di Laboratorium Klinik "X" Bandung.

0 1 59

Studi Deskriptif Mengenai Intention dan Determinan-determinannya Dalam Pengelolaan Diabetes Dengan Diet pada Pengidap Diabetes Melitus Tipe II di Rumah Sakit "X" Bandung.

0 0 66

Studi Deskriptif Mengenai Intention dan Determinan-Determinannya Dalam Kegiatan Melayani Masabah Pada Teller Bank "X" Karawang.

0 0 60

Studi Deskriptif Mengenai Intention dan Determinan-Determinannya Dalam Pengelolaan Diet Pada Pasien Gagal Ginjal yang Menjalani Hemodialisis di R.S Ginjal "X" Medan (Ditinjau dari Planned Behavior Theory).

0 1 62

Studi Deskriptif Mengenai Intention dan Determinan-determinannya Untuk Datang Tepat Waktu pada Siswa SMAN "X" Bandung yang Datang Terlambat.

0 1 41

"Studi Deskriptif Mengenai Intention dan Determinan-Determinannya Dalam Tradisi Memberi Hormat Pada Siswa Kelas X SMA "X" Bandung".

0 0 58

Studi Deskriptif Mengenai Intention dan Determinan-determinannya Dalam Melakukan Usaha Untuk Dapat Naik Kelas pada Siswa Kelas XI SMAN "X" Bandung.

0 0 50

Studi Deskriptif Mengenai Intention dan Determinan-determinannya Untuk Menyelesaikan Usulan Penelitian Tepat Waktu pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 73