Studi Perataan Sumber Daya Manusia Pada Pekerjaan Galian Suatu Proyek Pembangunan Rumah Kos Pada Jalan Prof.Drg.Soeria Soemantri Bandung.

(1)

STUDI PERATAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PEKERJAAN GALIAN SUATU PROYEK PEMBANGUNAN

RUMAH KOS PADA JALAN PROF DRG SOERIA SOEMANTRI BANDUNG

Yohanes Tanuwijaya NRP : 0021040

Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata.,MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ABSTRAK

Kendala sumber daya manusia yang terjadi pada suatu perusahaan kontraktor umumnya disebabkan karena tidak tetapnya jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu proyek.

Dalam penulisan tugas akhir ini, dibahasa tentang bagaimana mengendalikan sumber daya manusia dengan menggunakan metoda perataan, sesuai dengan teori yang ada. Untuk mengurangi resiko kekurangan tenaga kerja.

Pada proyek yang dipakai pada studi kasus, akan diperlihatkan data proyek mengenai jadwal kerja global proyek, jaringan kerja proyek, dan volume pekerjaan. Semua data-data tersebut akan dianalisa, agar bisa didapat suatu perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik

Di dalam analisis masalah akan dibahas tentang perhitungan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada proyek tersebut dengan mengunakan koefisien yang diperoleh dari Analisa Harga Satuan Pekerjaan yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum, untuk kota Bandung, tahun anggaran 2002 dan akan dilakukan proses perataan tenaga kerja, agar didapat suatu perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik.

Dari hasil analisis masalah dapat disimpulkan bahwa penggunaan metoda perataan dapat memberikan suatu perencanaan penggunaan tenaga kerja yang lebih baik dan efektif, yang dapat dilihat dari kenaikan nilai Rasio Tenaga Efektif dari 86.42 % naik menjadi 95.63 %.


(2)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR... i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR... ii

ABSTRAK... iii

PRAKATA... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR NOTASI... x

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan ... 2

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan... 3

1.4 Sistematika Pembahasan ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek ... 4

2.1.1 Timbulnya Proyek... 5

2.1.2 Profil Kegiatan Proyek... 5

2.1.3 Kategori Proyek Konstruksi... 7

2.1.4 Tahap Siklus Proyek ... 8

2.2 Sumber Daya Manusia ... 10

2.2.1 Perkiraan Tenaga Kerja Periode Puncak... 10


(3)

vi i

2.2.3 Perataan Tenaga Kerja ... 12

2.3 Perencanaa Skala Waktu... 14

2.3.2 Metode Diagram Presenden (PDM)... 14

2.3.3 Metode Bagan Balok (Bar Chart) ... 18

2.3.4 Keefektifan dan Efisiensi Jadwal... 19

BAB 3 STUDI KASUS 3.1 Data Umum Proyek... 20

3.2 Data Volume Pekerjaan ... 21

3.3 Perencanaan Skala Waktu... 24

BAB 4 ANALISIS MASALAH 4.1 Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja ... 29

4.2 Perataan Tenaga Kerja ... 52

4.2.1 Jumlah Pekerja Sebelum Diratakan ... 53

4.2.2 Jumlah Pekerja Sesudah Diratakan... 55

4.2.3 Keefektifan Jadwal Sebelum Perataan... 58

4.2.4 Keefektifan Jadwal Sesudah Perataan ... 59

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 63


(4)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hubungan antara tiga kendala proyek... 6

Gambar 2.2 Kurva lonceng ... 11

Gambar 2.3 Rata-rata jumlah tenaga kerja ... 12

Gambar 2.4 Denah yang lazim pada node PDM... 15

Gambar 2.5 Konstrain FS ... 15

Gambar 2.6 Konstrain SS ... 16

Gambar 2.7 Konstrain FF ... 16

Gambar 2.8 Konstrain SF ... 17

Gambar 2.9 Satu kegiatan yang memiliki hubungan konstrain dengan lebih dari satu kegiatan ... 17

Gambar 3.1 Denah jaringan kerja pembangunan rumah kos (Metoda Diagram Presenden) ... 26


(5)

x

DAFTAR NOTASI

AOA = Activity On Arrow

AON = Activity On Node

CPM = Critical Path Method

D = Durasi

EF = Earliest Finish

ES = Earliest Start

FF = Finish to Finish

FS = Finish to Start

LF = Latest Finish

LS = Latest Start

PERT = Project Evaluation and Review Technique

PDM = Precedence Diagram Method

RCT = Rasio Cadangan Tenaga

RTE = Rasio Tenaga Efektif

SF = Start to Finish

SS = Start to Start


(6)

Tabel 4.1 Peta Kebutuhan Tenaga Kerja

1 2 3 4 1

Pek. Galian

Galian sumuran 114 114 114

Galian DPT 90 30

Galian pilecap, footplate, sloop 60 60

Galian bak sumpit dan saluran basement 64 96 32

Pek Pondasi

Pembesian sumuran 176 352

Cor sumuran 761

Pembesian pilecap, footplate, sloop dan DPT 97 582

Bekisting bata pilecap, footplate, sloop dan DPT

Pembesian bak sumpit 14

Bekisting bak sumpit dan saluran basement 66

Cor baksumpit, saluran basement, pilecap, footplate, sloop dan DPT Pek basement

Lantai kerja 2082

Pembesian lantai basement 378

Cor lantai basement Pembesian kolom basement Bekisting kolom basement Cor kolom basement Pek lantai 1

Bekisting pelat dan balok Pembesian sloop

Bekisting sloop

Pembesian pelat dan balok Cor pelat, balok & sloop Pembesian kolom Bekisting kolom Bekisting tangga Pembesian tangga Cor kolom & tangga Pek lantai 2

Bekisting pelat dan balok Besi pelat dan balok Cor pelat dan balok Besi kolom Bekisting kolom Bekisting tangga Pembesian tangga Cor kolom dan tangga Pek lantai3

Bekisting pelat dan balok Besi pelat dan balok Cor pelat dan balok Besi kolom Bekisting kolom

Total Kebutuhan Tenaga Kerja ( orang-minggu) (1) 0 204 444 1480 3154 Jenis Pekerjaan

Agustus Minggu ke


(7)

Tabel 4.1 Peta Kebutuhan Tenaga Kerja

1 2 3 4 1

Total Kebutuhan Tenaga Kerja ( orang-minggu) (1) 0 204 444 1480 3154 Pek lantai3

Bekisting tangga Pembesian tangga Cor kolom dan tangga Pek lantai4

Bekisting pelat dan balok Besi pelat dan balok Cor pelat dan balok Besi kolom Bekisting kolom Bekisting tangga Pembesian tangga Cor kolom dan tangga Pek lantai5

Bekisting pelat dan balok Besi pelat dan balok Cor pelat dan balok Besi kolom Bekisting kolom Bekisting tangga Pembesian tangga Cor kolom dan tangga Pek dak

Bekisting pelat dan balok Besi pelat dan balok Cor pelat dan balok

Total Kebutuhan Tenaga Kerja ( orang-minggu) 204 444 1480 3154

Jenis Pekerjaan

Agustus Minggu ke


(8)

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 582 291 69 345 467 378 126 436 160 400 29 145 90

276 276 276 47

24

582 582 388 199 180 360 74 185 10 10 10 20 140

288 288 288 396 594 594

545 378 126 116 145 28 0 26 13 91

240 240 240 336 504 504

530 378 116

1189 2094 1093 929 1137 1399 882 882 0 0 1093 951 744 744 1024

Desember

September Oktober

Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke

November L I B L U E R B A R A N


(9)

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1189 2094 1093 929 1137 1399 882 882 0 0 1093 951 744 744 1024

L 28

26 I

L 192

198 B

E U

B R

A

R

A

N

1189 2094 1093 929 1137 1399 882 882 0 0 1093 951 744 744 1468

September Oktober November

Minggu ke Minggu ke

Desember


(10)

Lembar 1 dari 2

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

126 145

271 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Januari Februari Maret


(11)

Lembar 2 dari 2

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

271 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 83

288 288 96 594 594 198

575

208 208 96 120 28

39 91

264 264 264 184 552 552 184

536 124 155

54 90 28

39 43

276 276

558 465 520

1249 882 869 332 906 816 816 926 603 276 558 985

Januari Februari Maret

Minggu ke


(12)

Tabel 4.2 Peta Kebutuhan Tenaga Kerja Menurut Keterampilan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

Tk. Gali 186 242 244 28

Mandor 18 40 64 96 85 73 82 72 76 104

Tk besi 1/2 terampil 92 235 510 588 429 306 330 303 406

Tk. besi terampil 42 107 232 266 194 138 149 136 180

Kep tk besi 28 72 158 182 133 96 104 96 128

Pekerja 664 1634 793 148 59 245 203

Kep tk batu 27 42 2 43 3 7 4

Tk batu 1/2 terampil 67 408 24 199 22 18 34

Pekerja 1/2 terampil 42 210

Tk kayu terampil 16 7 107 78 92 119

Kep tk kayu 16 7 107 78 92 119

Tk kayu 1/2 terampil 14 6 84 59 72 102

Total (orang-minggu) 204 444 1480 3154 1189 2094 1093 929 1137 1399

Keterangan: Libur Lebaran =

Jenis Keterampilan

Agustus September Oktober


(13)

4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

72 72 50 75 60 60 82 99 72 26 28 68 66

312 312 212 249 264 264 316 385 312 104 108 225 288

138 138 96 113 120 120 142 171 138 46 48 101 132

96 96 64 78 84 84 96 118 96 32 36 72 90

60 60 504 143 48 48 530 150 60 496 24 144 54

19 3 19 2 49 3

48 22 47 20 48 22

72 72 36 95 60 60 84 107 72 24 32 96 66

72 72 36 95 60 60 84 107 72 24 32 96 66

60 60 28 78 48 48 68 90 60 20 24 79 54

882 882 0 0 1093 951 744 744 1468 1249 882 869 332 906 816

Desember Januari Febr

Minggu ke Minggu ke Minggu ke Mingg


(14)

3 4 1 2 3 4

66 38 53 24 42 37

288 160 101 0 294 245

132 72 44 0 132 110

90 50 31 0 90 75

54 484 105 54 453

19 1 19

47 10 46

66 20 92 72

66 20 92 72

54 16 74 54

816 926 603 276 558 985

bruari Maret


(15)

Tabel 4.4 Peta Kebutuhan Tukang Gali sebelum Diratakan

( hari ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Galian sumuran 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

Galian DPT 8 13 13 13 13 13 13 13 13

Galian pilecap, footplate, sloop 8 13

Galian bak sumpit dan saluran basement 12 14

Total ( orang-hari ) 31 31 31 31 31 31 31 31 45

Keterangan:

Float yang belum terpakai

Jenis Pekerjaan

Durasi

Agu

Minggu ke 2 Mingg

Hari ke Hari

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

O

ra

n


(16)

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

18 18 18 18 18 18 18 18 18

13 13 13 13 13 13 13

14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

45 45 45 45 45 45 45 32 32 14 14

ustus September

ggu ke 3 Minggu ke 4 Minggu ke 1 Minggu ke 2

Hari ke

Hari ke Hari ke Hari ke

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29


(17)

29 30 31 32 33 34 35 36 Minggu ke 3

Hari ke


(18)

Tabel 4.5 Peta Kebutuhan Tukang Gali Sesudah Diratakan (Alternatif Pertama)

( hari ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Galian sumuran 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

Galian DPT 8 13 13 13 13 13 13 13 13

Galian pilecap, footplate, sloop 8 13

Galian bak sumpit dan saluran basement 12

Total ( orang-hari ) 31 31 31 31 31 31 31 31 31

Keterangan:

Float yang belum terpakai

Jenis Pekerjaan

Durasi

Agu

Minggu ke 2 Mingg

Hari ke Hari

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

O

ra

n


(19)

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

18 18 18 18 18 18 18 18 18

13 13 13 13 13 13 13

14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

31 31 31 45 45 45 45 32 32 14 14 14 14 14 14

ustus September

ggu ke 3 Minggu ke 4 Minggu ke 1 Minggu ke 2

Hari ke

Hari ke Hari ke Hari ke

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29


(20)

29 30 31 32 33 34 35 36 Minggu ke 3

Hari ke


(21)

Tabel 4.6 Peta Kebutuhan Tukang Gali Sesudah Diratakan (Alternatif Kedua)

(hari) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Galian sumuran 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

galian DPT 8 13 13 13 13 13 13 13 13

galian pilecap, footplate, sloop 8 13 13

Galian bak sumpit dan saluran basement 12

Total ( orang-hari ) 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

Keterangan:

Float yang belum terpakai

` Jenis Pekerjaan

Durasi Agustus

Minggu ke 2 Minggu ke 3

Hari ke Hari ke

0 5 10 15 20 25 30 35

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1

O

ra

n


(22)

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

18 18 18 18 18 18 18 18

13 13 13 13 13 13

14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

31 31 31 31 31 31 32 32 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

September

ke Minggu ke 4 Minggu ke 1 Minggu ke 2

Hari ke

Hari ke Hari ke

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30


(23)

30 31 32 33 34 35 36 Minggu ke 3

Hari ke


(24)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sampai saat ini bangsa Indonesia masih berada pada tahap pemulihan ekonomi dari krisis ekonomi yang telah sekian lama menghimpit. Hal ini menyebabkan para perusahaan kontraktor harus dapat menjalankan usahanya secara cermat dan terkoordinasi agar pengeluaran perusahaan seimbang dengan hasil kerja dari berbagai kontrak kerja yang diperolehnya dan dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan, meskipun jaminan pekerjaan secara terus menerus tidak ada.


(25)

Salah satu aspek yang mempengaruhi pengeluaran biaya adalah pengaturan dan penggunaan sumber daya manusia maupun bukan sumber daya manusia, seperti material dan peralatan. Pengaturan yang paling sulit adalah pengaturan terhadap sumber daya manusia. Hal ini disebabkan karena perusahaan kontraktor pada umumnya memiliki beberapa kategori tenaga kerja, yaitu tenaga kerja tetap, tenaga kerja kontrak, tenaga kerja harian dan tenaga kerja borongan.

Kendala sumber daya yang terjadi pada suatu perusahaan kontraktor umumnya disebabkan karena tidak tetapnya jumlah pekerja yang ada pada perusahaan sehingga pada saat proyek tertentu selesai dikerjakan, perusahaan kesulitan untuk mempekerjakan kembali tenaga kerja yang sebelumnya ada kontrak kerja lain atau proyek baru yang dapat menyerap hampir seluruh sumber daya manusia dari proyek sebelumnya.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah agar dapat mengendalikan sumber daya manusia pada suatu perusahaan kontraktor. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendapatkan suatu perencanaan penggunaan tenaga kerja yang baik dalam suatu proyek dengan menggunakan metode perataan, agar dapat mengurangi resiko kekurangan tenaga kerja pada saat proyek berlangsung.


(26)

1.3Ruang Lingkup Pembahasan

Pembahasan dalam penulisan ini dibatasi pada upaya penerapan perataan tenaga kerja yang mengerjakan pekerjaan galian, yaitu tukang gali. Dalam melakukan proses perataan menggunakan bantuan Microsoft Project 2003.

1.4Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, maksud dan tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan dan sistematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan pengaturan sumber daya manusia.

BAB 3 : STUDI KASUS

Menguraikan mengenai data umum proyek. BAB 4 : ANALISIS MASALAH

Menganalisis keperluan sumber daya manusia pada pelaksanaan proyek dan perataan sumber daya manusia.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan kesimpulan dari hasil analisis masalah dan juga saran-saran dari pembahasan yang dilakukan.


(27)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapat dari analisis masalah yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perhitungan perkiraan jumlah tenaga kerja dan jadwal kebutuhan tenaga kerja

dapat direncanakan bila telah melakukan perhitungan volume pekerjaan dan perencanaan skala waktu.

2. Setelah dilakukan perhitungan jumlah dan jadwal kebutuhan tenaga kerja

maka dapat dilakukan perataan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, dengan jalan menggeser kegiatan yang memiliki total float (cadangan waktu / kegiatan


(28)

yang tidak berada pada jalur kritis) sehingga dapat mengurangi jumlah fluktuasi penggunaan tenaga kerja, dengan demikian jumlah pemakaian tenaga kerja menjadi lebih rata.

3. Alternatif yang diambil setelah dilakukan perataan adalah alternatif yang

kedua, karena pada alternatif yang kedua peta kebutuhan tenaga kerjanya lebih rata (tidak banyak puncak dan lembah), sehingga pihak perusahaan tidak perlu mengangkat atau memberhentikan pekerja di tengah-tengah berlangsungnya kegiatan. Dengan demikian akan mengurangi resiko kekurangan tenaga kerja pada saat kegiatan berlangsung.

4. Untuk mengetahui keefektifan jadwal kebutuhan tenaga kerja maka dilakukan

perhitungan Rasio Tenaga Efektif (RTE), sebelum dilakukan perataan tenaga kerja Rasio Tenaga Efektifnya sebesar 86.42 %, sedangkan setelah dilakukan perataan, Rasio Tenaga Efektif meningkat menjadi 95.63 %, dengan demikian maka setelah dilakukan perataan ternyata jadwal tenaga kerja menjadi lebih efektif.

5. Selain dengan melakukan perhitungan Rasio Tenaga Efektif, dapat dilakukan

perhitungan tenaga kerja periode puncak, sebelum dilakukan perataan tenaga kerja rata-rata kebutuhan tenaga kerja sebesar 35 orang/hari dengan puncak tenaga kerja sebesar 45 orang/hari maka puncak tenaga kerja berada 1,29 kali dari rata-rata tenaga kerja yang dibutuhkan, setelah dilakukan perataan maka rata-rata kebutuhan tenaga kerja sebesar 25 orang/hari dengan puncak tenaga kerja sebesar 32 orang/hari, maka puncak tenaga kerja berada 1,28 kali dari rata-rata tenaga kerja yang dibutuhkan, namun bila dibandingkan dengan perhitungan periode puncak menggunakan kurva lonceng yang puncaknya


(29)

berada 1,5 – 1,7 kali dari kebutuhan rata-rata tenaga kerja, maka puncak kebutuhan tenaga kerja setelah dilakukan perataan menjadi lebih rendah. Ini merupakan satu bukti bahwa dengan dilakukan perataan dapat mengurangi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja.

5.1 Saran

1. Perhitungan jumlah tenaga kerja yang dilakukan pada studi kasus berdasarkan

Analisis harga satuan Dinas Pekerjaan Umum tahun 2002 perlu diperhatikan, karena hasil perhitungan tersebut belum tentu menghasilkan perencanaan jumlah tenaga kerja yang efisien, dikarena koefisien yang dipakai untuk menghitung jumlah tenaga kerja mungkin kurang sesuai dengan kenyataan dilapangan.

2. Penilaian keefektifan terhadap suatu jadwal kebutuhan tenaga kerja yang

sudah dilakukan perataan harus dilakukan, untuk membuktikan bahwa jadwal kebutuhan tenaga kerja yang sudah dilakukan proses perataan tersebut menjadi lebih efektif, dibandingkan dengan jadwal kebutuhan tenaga kerja sebelum dilakukan perataan. Maka dari itu perhitungan Rasio Tenaga Efektif ( RTE ) sangatlah penting, guna mengetahui keefektifan suatu jadwal kebutuhan tenaga kerja.

3. Agar lebih efektifnya penggunaan tenaga kerja dilapangan, selain dengan

melakukan perataan tenaga kerja, juga perlu diusahakan dengan menggunakan metoda multiguna, yaitu dengan melatih para pekerja agar dapat menangani atau mengerjakan berbagai macam jenis pekerjaan yang ada pada proyek.


(30)

Dengan demikian maka penggunaan tenaga kerja dilapangan akan menjadi lebih efektif dibandingkan dengan hanya melakukan perataan tenaga kerja saja.


(31)

65

DAFTAR PUSTAKA

1. Dinas Pekerjaan Umum, (2002), Analisis Harga Satuan Pekerjaan,Dinas Pekerjaan Umum, Bandung.

2. Lock, Dennis (1990), Manajemen Proyek, edisi ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.

3. Soeharto, Iman. (1999), Manajemen Proyek (dari konseptual sampai operasional), jilid 1, edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

4. Soeharto, Iman. (1999), Manajemen Proyek (dari konseptual sampai operasional), jilid 2, edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

5. Tanubrata, Maksum,Diktat Kuliah Manajemen Rekayasa Konstruksi II, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

6. Tanubrata, Maksum, Diktat Kuliah Rekayasa Pelaksanaan Konstruksi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.


(1)

1.3Ruang Lingkup Pembahasan

Pembahasan dalam penulisan ini dibatasi pada upaya penerapan perataan tenaga kerja yang mengerjakan pekerjaan galian, yaitu tukang gali. Dalam melakukan proses perataan menggunakan bantuan Microsoft Project 2003.

1.4Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, maksud dan tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan dan sistematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan pengaturan sumber daya manusia.

BAB 3 : STUDI KASUS

Menguraikan mengenai data umum proyek. BAB 4 : ANALISIS MASALAH

Menganalisis keperluan sumber daya manusia pada pelaksanaan proyek dan perataan sumber daya manusia.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan kesimpulan dari hasil analisis masalah dan juga saran-saran dari pembahasan yang dilakukan.


(2)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapat dari analisis masalah yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perhitungan perkiraan jumlah tenaga kerja dan jadwal kebutuhan tenaga kerja dapat direncanakan bila telah melakukan perhitungan volume pekerjaan dan perencanaan skala waktu.

2. Setelah dilakukan perhitungan jumlah dan jadwal kebutuhan tenaga kerja maka dapat dilakukan perataan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, dengan jalan menggeser kegiatan yang memiliki total float (cadangan waktu / kegiatan


(3)

yang tidak berada pada jalur kritis) sehingga dapat mengurangi jumlah fluktuasi penggunaan tenaga kerja, dengan demikian jumlah pemakaian tenaga kerja menjadi lebih rata.

3. Alternatif yang diambil setelah dilakukan perataan adalah alternatif yang kedua, karena pada alternatif yang kedua peta kebutuhan tenaga kerjanya lebih rata (tidak banyak puncak dan lembah), sehingga pihak perusahaan tidak perlu mengangkat atau memberhentikan pekerja di tengah-tengah berlangsungnya kegiatan. Dengan demikian akan mengurangi resiko kekurangan tenaga kerja pada saat kegiatan berlangsung.

4. Untuk mengetahui keefektifan jadwal kebutuhan tenaga kerja maka dilakukan perhitungan Rasio Tenaga Efektif (RTE), sebelum dilakukan perataan tenaga kerja Rasio Tenaga Efektifnya sebesar 86.42 %, sedangkan setelah dilakukan perataan, Rasio Tenaga Efektif meningkat menjadi 95.63 %, dengan demikian maka setelah dilakukan perataan ternyata jadwal tenaga kerja menjadi lebih efektif.

5. Selain dengan melakukan perhitungan Rasio Tenaga Efektif, dapat dilakukan

perhitungan tenaga kerja periode puncak, sebelum dilakukan perataan tenaga kerja rata-rata kebutuhan tenaga kerja sebesar 35 orang/hari dengan puncak tenaga kerja sebesar 45 orang/hari maka puncak tenaga kerja berada 1,29 kali dari rata-rata tenaga kerja yang dibutuhkan, setelah dilakukan perataan maka rata-rata kebutuhan tenaga kerja sebesar 25 orang/hari dengan puncak tenaga kerja sebesar 32 orang/hari, maka puncak tenaga kerja berada 1,28 kali dari rata-rata tenaga kerja yang dibutuhkan, namun bila dibandingkan dengan perhitungan periode puncak menggunakan kurva lonceng yang puncaknya


(4)

berada 1,5 – 1,7 kali dari kebutuhan rata-rata tenaga kerja, maka puncak kebutuhan tenaga kerja setelah dilakukan perataan menjadi lebih rendah. Ini merupakan satu bukti bahwa dengan dilakukan perataan dapat mengurangi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja.

5.1 Saran

1. Perhitungan jumlah tenaga kerja yang dilakukan pada studi kasus berdasarkan Analisis harga satuan Dinas Pekerjaan Umum tahun 2002 perlu diperhatikan, karena hasil perhitungan tersebut belum tentu menghasilkan perencanaan jumlah tenaga kerja yang efisien, dikarena koefisien yang dipakai untuk menghitung jumlah tenaga kerja mungkin kurang sesuai dengan kenyataan dilapangan.

2. Penilaian keefektifan terhadap suatu jadwal kebutuhan tenaga kerja yang sudah dilakukan perataan harus dilakukan, untuk membuktikan bahwa jadwal kebutuhan tenaga kerja yang sudah dilakukan proses perataan tersebut menjadi lebih efektif, dibandingkan dengan jadwal kebutuhan tenaga kerja sebelum dilakukan perataan. Maka dari itu perhitungan Rasio Tenaga Efektif ( RTE ) sangatlah penting, guna mengetahui keefektifan suatu jadwal kebutuhan tenaga kerja.

3. Agar lebih efektifnya penggunaan tenaga kerja dilapangan, selain dengan melakukan perataan tenaga kerja, juga perlu diusahakan dengan menggunakan metoda multiguna, yaitu dengan melatih para pekerja agar dapat menangani atau mengerjakan berbagai macam jenis pekerjaan yang ada pada proyek.


(5)

Dengan demikian maka penggunaan tenaga kerja dilapangan akan menjadi lebih efektif dibandingkan dengan hanya melakukan perataan tenaga kerja saja.


(6)

65

DAFTAR PUSTAKA

1. Dinas Pekerjaan Umum, (2002), Analisis Harga Satuan Pekerjaan,Dinas

Pekerjaan Umum, Bandung.

2. Lock, Dennis (1990), Manajemen Proyek, edisi ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.

3. Soeharto, Iman. (1999), Manajemen Proyek (dari konseptual sampai

operasional), jilid 1, edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

4. Soeharto, Iman. (1999), Manajemen Proyek (dari konseptual sampai

operasional), jilid 2, edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

5. Tanubrata, Maksum,Diktat Kuliah Manajemen Rekayasa Konstruksi II,

Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

6. Tanubrata, Maksum, Diktat Kuliah Rekayasa Pelaksanaan Konstruksi,