Prevalensi Kasus Leukemia Di Rumah Sakit Immanuel Periode Tahun 2000 - 2003.
ABSTRAK
PREV ALENSI KASUS LEUKEMIA DIRUMAH SAKIT IMMANUEL
PERIODE TAHUN 2000-2003
Randy Sebastian,2004. Pembimbing utama
: Dani Brataatmadja, dr, Sp.PK
Pembimbing pendamping : Henki Pertamana, dr, Sp.PK
Leukemia adalah penyakit keganasan yang ditandai oleh proliferasi dan
penimbunan sel-sel hematopoetik muda dalam sumsum tulang dan jaringan
hematopoetik lainnya, termasuk didalam darah tepi. Leukemia merupakan
penyakit keganasan yang seringkali terlambat untuk didiagnosis, disebabkan
karena tidak spesifiknya gejala yang timbul
Maksud daripada penelitian ini yaitu ingin mengetahui prevalensi kasus
leukemia di Rumah Sakit Immanuel Bandung berdasarkan jenis kelamin, umur
dan klasifikasi FAB selama periode tahun 2000-2003.
Metodologi dari penelitian ini bersifat Ourvey deskriptif dengan pengambilan
data secara retrospektif. Data yang diperlukan diambil dari laboratorium Rumah
Sakit Immanuel periode tahun 2000-2003. Sampel diambil dari data sekunder
yang berupa hasil pemeriksaan sumsum tulang di Instalasi Laboratorium Rumah
Sakit Immanuel Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan bahwa jumlah penderita
leukemia di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode tahun 2000-2003 adalah 47
orang, yang terdiri dari jumlah penderita leukemia limfoblastik akut 4 pria dan 2
wanita, jurnlah penderita leukemia mieloblastik akut tipe M2 8 pria dan 12 wanita,
jumlah penderita leukemia mieloblastik akut tipe ~ 7 pria dan 7 wanita, jumlah
penderita leukemia mielositik kronik 3 pria dan 1 wanita, sedangkan jumlah
penderita leukemia limfositik kronik 2 pria dan 1 wanita.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa prevalensi leukemia terbanyak
di Rumah Sakit Immanuel Bandung adalah leukemia mieloblastik akut tipe M2,
diikuti oleh leukemia mieloblastik akut tipe ~; leukemia limfoblastik akut;
leukemia mielositik kronik; dan terakhir adalah leukemia limfositik kronik.
Saran dari penelitian ini adalah sebaiknya setiap hasil pemeriksaan sumsum
tulang di laboratorium Rumah Sakit Imma..mel Bandung dibuat dengan jelas dan
lebih lengkap, selain itu sebaiknya fasilitas untuk diagnosis leukemia lebih
ditingkatkan lagi, misalkan dengan immunofenotiping agar diagnosis menjadi
lebih mudah dan tepat.
IV
---
I
ABSTRACT
Prevalency Leukemia Case in Immanuel Hospital period year 2000-2003
Leukemia is a neoplastic disease characterized by proliferation and piling up
young haemopoeitic cell in bone marrow and other haemopoeitic tissues including
in perifer. Leukemia as a neoplastic disease is often late to be diagnosed, it is
because unspesific symptom.
Purpose for this research to know the prevalency leukemia case in Immanuel
Ho:-.pital base on sex, age, and FAB classification period year 2000-2003.
Method for this research based on descriptive
survey taking data
retrospectively. Data was taken from laboratorium of Immanuel hospital period
year 2000-2003. Samples were taken from secondary data of examination of bone
marrow in laboratorium of Immanuel Hospital Bandung.
111e number of leukemia patient in Immanuel hospital Bandung period year
2000-2003 is 47 person, acute lymphoblastic leukemia 4 men and 2 women, acute
myeloblastic leukemia type M2 8 men and 12 women, acute myeloblastic leukemia
type M4 7 men and 7 women, chronic myelocytic leukemia 3 men and 1 women,
chronic lymphocytic leukemia 2 men and 1 women.
From the result of the research, can be concluded that the most significant
number of the patient in Immanuel hospital Bandung is acute myeloblastic
leukemia type M2 followed by , acute myeloblastic leukemia type M4, , acute
lymphoblastic leukemia, chronic myelocytic leukemia , and last is chronic
lymphocytic leukemia.
Suggestion for this research are in every examination of bone marrow in
laboratorium of 1mmanuel Hospital Bandung, should be made completely in
process, and also facility for leukemia diagnostic should be upgraded, for example
like immunophenotyping so diagnostic can be more easier and right.
v
DAFTAR ISI
Ha1aman
AB STRAK
iv
..
ABSTRACT
v
... ...
PRAKA TA.
vi
DAFT AR IS!.
viii
DAFT AR T ABEL
.
x
DAFT AR LAMPIRAN
.xi
DAFT AR GRAFIK
xii
BABIPENDAHULUAN
1. 1. Latar Be1akang
1
1.2. Identifikasi Masa1ah
2
1.3. Maksud dan Tujuan
2
1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah
2
1.5. Metodo1ogi
2
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
4
2.2. Sejarah
4
2.3. Etio1ogi
5
2.4. K1asifikasi
8
2.4.1. Klasifikasi Berdasarkan Perja1anan Penyakit
2.4.1.1. Leukemia akut
8
9
2.4.1.1.1. Leukemia Limfob1astik Akut
12
2.4.1.1.2. Leukemia Mie1ob1astikAkut
17
2.4.1.2. Leukemia Kronik
.21
2.4.1.2.1. Leukemia Mielositik Kronik
22
2.4.1.2.2. Leukemia Limfositik Kronik
32
Vlll
BAB m BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1. Bahan Penelitian
...
...39
3.2. Metode Penelitian .
39
3.3. Analisis hasil Penelitian
..39
BAB IV BASIL DAN PEMBABASAN
4.1. Hasil Penelitian
...40
4.2. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN
44
;
DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan
46
5.2. Saran
46
DAFT AR PUST AKA
47
RIW AYAT HIDUP
...
54
lX
--
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Klasifikasi ALL Menurut FAB
16
Tabel 2.2.
Faktor Prognosis Pada ALL
17
TabeI2.3.
Tes Khusus Untuk Membedakan blast ALL dari Blast AML
17
Tabel 2.4
Kelainan Struktural Kromosom Pada AML
19
Tabe14.1.
Distribusi Kasus Leukemia Tahun 2000 Berdasarkan Jenis
Kelamin
TabeI4.2.
40
Distribusi Kasus Leukemia Tahoo 2001 Berdasarkan Jenis
Kelamin.
TabeI4.3.
40
Distribusi Kasus Leukemia Tahoo 2002 Berdasarkan Jenis
Kelamin
TabeI4.4.
40
Distribusi Kasus Leukemia Taboo 2003 Berdasarkan Jenis
Kelamin
Tabei 4.5.
41
Distribusi Kasus Leukemia Tahoo 2000-2003 Berdasarkan
Jenis Kelamin
TabeI4.6.
41
Distribusi Kasus Leukemia Tahun 2000 Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Klasifikasi FAB
TabeI4.7.
41
Distribusi Kasus Leukemia Tahoo 2001 Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Klasifikasi FAB
TabeI4.8.
42
Distribusi Kasus Leukemia Tahoo 2002 Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Klasifikasi FAB
TabeI4.9.
42
Distribusi Kasus Leukemia Tahun 2003 Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Klasifikasi FAB
TabeI4.10.
42
Distribusi Kasus Leukemia Tahoo 2000-2003 Berdasarkan
Jenis Kelamin dan Klasifikasi FAB
42
x
--
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Data Hasil Pemeriksaan Sumsum Tulang di lnstalasi
Laboratorium Rumah Sakit lmmanuel periode tahun
2000 sampai dengan 2003
LAMPIRAN 2.
Gambar Morfologi Sel Pada Leukemia
Xl
...49
51
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Distribusi Kasus Leukemia Berdasarkan Jenis Kelamin
41
Grafik 4.2. Distribusi Kasus Leukemia Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Klasifikasi FAB
41
xu
49
LAMPIRAN
1
Data Hasil Pemeriksaan Sumsum Tulang di Instalasi Laboratorium Rumab
Sakit Immanuel periode tabun 2000 sampai dengan 2003
Tanggal
?-I
Usia
Jenis
Hb
0
(tho)
Leukemia
grid I
10 Januari 2000
\(
22
AML M2
-
-
15Januari2000
59
AML M2
-
-
18Januari2000
0
0
35
AML M2
13,7
42
39.600
13.000
N.N
9 Februari 2000
?-
-
AML M2
4,6
13
221.600
60.000
N.A
13 Maret 2000
0
-
CML
3,8
14
111.500
22.000
P.A
17 Maret 2000
?-
-
AML M2
3,8
13
196.000
38.000
N.N
20 Maret 2000
0
20
AML~
-
-
- N.A
8 April 2000
0
-
AML~
21 April2000
C?
25
AML M2
-
-
-
- P.A
- N.A
21 Juli 2000
0
-
CML
11,3
29
173.200
1.066.000
N.N
31 Juli 2000
C?
-
AML M2
2
7
18.600
9.100
N.A
3 1 Agustus 2000
0
31
AML~
3,4
10
66.300
27.000
N.A
7 Desember 2000
C?
54
AML M4
7,1
20
44.300
20.000
N.A
5 Januari 2001
C?
-
AML M2
10,3
30
58.600
23.000
N.N
10 Januari 200 I
0
-
ALL
-
-
29 Januari 200 I
-
AML M2
7,5
23
I Februari 200 I
0
0
AML M2
-
-
-
3 Februari2001
C?
-
ALL
5,3
-
89.000
23.000
N.A
15 Februari 2001
C?
-
AML~
11,3
31
98.600
122.000
N.N
II April 2001
C?
47
AML M2
12,5
42
117.500
22.000
N.N
0
0
12
AML M2
-
-
36
AML M2
8,2
25
86.500
52.000
N.N
-
CML
9,2
25
20.500
10.000
N.N
-
29 Mei 2001
29 Juni 2001
4 Juli 2001
21 Agustus
C?
200 I
-1\
Ht%
Leukosit
Erit
Trombosit
rosit
- N.A
-
- N.N
- N.A
44.500
10.000
N.N
- N.N
- N.P
-
/
0
-
AML~
17 Oktober 200 I
?-
28
AML~
4,9
I November 200 I
0
13
AML M2
13,6
40
2 Januari 2002
C?
70
AML M2
10,7
26 Januari 2002
0
47
AML~
5
13,2
- N.N
10.500
50.000
N.A
192.900
62.000
N.N
34
II. 900
92.000
N.A
17
88.600
59.000
N.N
50
8 F ebruari 2002
0
33
AML M2
-
-
8 Februari2002
'fJ
-
AML~
6,2
21
16 Maret 2002
41
ALL
-
-
-
- N.N
1 April2002
0
0
37
CML
-
-
-
-
23 Agustus 2002
'fJ
27
AML Mt
6,9
24
96.500
26.000
N.N
25 September 2002
'fJ
71
CLL
11,2
37
113.000
105.000
N.N
1 ] November 2002
11
ALL
6,5
]8
49.900
9.000
N.A
6 Februari 2003
0
0
45
AML Mt
3,6
11
7.500
25.000
N.A
12 Maret 2003
'fJ
45
AML~
6,5
21
309.120
54.000
N.N
28 Mei 2003
-
AML~
11,9
43
204.400
223.000
N.N
23 Juni 2003
0
0
ALL
7,6
23
8.000
34.000
N.A
28 Juni 2003
'fJ
55
AML M2
9,9
28
19.900
102.000
N.N
1 Juli 2003
'fJ
-
AML M2
7,5
22
]4.400
19.000
N.A
4 JuJi 2003
'fJ
38
AML~
5,4
18
1.900
20.000
N.A
-
]20.000
-
N.A
- N.N
75.300
]93.000
N.A
N.A
2 September 2003
'fJ
-
AML M2
6,]
10 September 2003
0
48
CLL
12,7
42
197.000
304.000
N.N
17 September 2003
'fJ
59
ALL
11,8
34
68.900
41.000
N.A
1 Oktober 2003
0
0
62
AML M2
4,6
15
181.600
167.000
H.N
56
CLL
8
-
1 November 2003
Keterangan tabel:
N.N=Nonnokrom Normositer
N.A=Normokrom Anisositosis
P.N=Polikromasi Normositer
P.A=Polikromasi Anisositosis
86.500
103.000 H.A
54
RIWAYATHIDUP
Nama
: Randy Sebastian
Nomor Pokok Mahasiswa
: 0110033
Tempat dan Tanggallahir
: Bandung, 8 Juni 1983
Alamat
: Jln. Pandu No.45 Bandung
Riwayat Pendidikan:
1. 1989 Lulus Taman Kanak-Kanak Katolik Pandu Bandung
2. 1995 Lulus Sekolah Dasar Katolik Pandu Bandung
3. 1998 Lulus Sekolah Menengah Pertama Katolik Pandu Bandung
4. 2001 Lulus Sekolah Menengah Umum Kristen BPK 2 Bandung
5. 2001 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Bandung
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Leukemia adalah suatu penyakit keganasan darah yang ditandai dengan
penimbunan sel darah putih abnormal di dalam sumsum tulang dan jaringan
hematopoetik lainnya. Penyakit tersebut bersifat ganas, progresif, dan dapat
menginfiltrasi ke berbagai organ tubuh sehingga berakibat fatal (Hoftbrand A.v.,
& Pettit lE., 1996).
Menurut perjalanan penyakitnya, leukemia dapat digolongkan kedalam 2
golongan besar berdasarkan perjalanan penyakitnya, yaitu leukemia akut dan
leukemia kronik. Leukemia akut ditandai adanya gangguan maturasi yang
mengakibatkan meningkatnya sel muda dan terjadi kegagalan diferensiasi sel-sel
darah. Keadaan ini menyebabkan penyakit tampak sangat berat dan menyebabkan
kematian daiam beberapa bulan tanpa pengobatan. Sebaliknya pada leukemia
kronik terjadi peningkatan sel matur yang tidak terkendali, penyakit tampak
relatif lebih ringan. Leukemia kronik pada stadium akhir dapat menjadi progresif
seperti leukemia akut (Mudita ill, 1998). Leukemia dapat mengenai anak anak,
usia pertengahan, ataupun orang dewasa, tergantung dari jenis leukemianya.
Insidensi semua jenis leukemia adalah 10 per 100.000 populasi per tahoo, 4%
dari semua penyakit keganasan, dan hampir separuhnya adalah leukemia kronik.
Insidensi leukemia akut adalah 4 per 100.000 populasi per tahoo (Fauza Y., Arif
M., & Hardjoeno, 2003). Di Arnerika, insidensi Leukemia Mieloblastik Akut
berkisar sekitar 2,3 per 100.000 penduduk per tahoo, pria lebih sering terkena
daripada wanita, sedangkan insidensi Leukemia Mielositik Kronik adalah 1,3 per
/
100.000 penduduk per tahun, pria lebih sering terkena daripada wanita (Wetzler
M., Byrd lC., Clara D, Bloomfield, 2001). Di Indonesia data-data mengenai
leukemia tidak begitu banyak didapatkan. Angka kejadian dari leukemia akut
1
,I
2
yang dilaporkan dari berbagai tempat di Indonesia memberikan hasil yang
berbeda-beda.
Klasifikasi leukemia yang paling urnurn digunakan di Indonesia, termasuk di
Rumah
Sakit Immanuel Bandung yaitu klasifikasi leukemia menurut French
American and British (FAB). Klasifikasi FAB tersebut membagi leukemia akut
menjadi beberapa jenis dan subjenis berdasarkan morfologi sel, derajat maturasi,
danjenis sel yang predominan.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan informasi
mengenai prevalensi kasus leukemia di Rumah Sakit Immanuel periode tahun
2000-2003, karena sampai saat ini relurn ada penelitian di Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha Bandung yang memuat data-data mengenai
prevalensi kasus leukemia di Rurnah Sakit Immanuel Bandung. Penelitian ini
juga diharapkan dapat memberikan informasi tentang bahaya leukemia, sehingga
kalangan medis dapat mewaspadai dan mengambil tindakan medis yang cepat
dan tepat dalam pengendalian kasus leukemia.
1.2. Identifikasi masalah
1. Bagaimanakah distribusi kasus leukemia di Rurnah Sakit Immanuel periode
tahun 2000-2003 menurut jenis kelamin?
2. Bagaimanakah distribusi kasus leukemia di Rurnah Sakit Immanuel periode
tahun 2000-2003 menurut klasifikasi French American and British (FAB)?
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah ingin mengetahui prevalensi kasus leukemia
di Rumah Sakit Immanuel Bandung berdasarkan jenis kelamin, dan klasifikasi
FAB selama periode tahun 2000-2003.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan
infonnasi kepada kalangan medis mengenai bahaya penyakit leukemia.
3
1.4. Manfaat Karya Tulis IImiah
Manfaat akademis :
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi kalangan medis tentang bahaya
leukemia.
Manfaat praktis :
Menambah informasi untuk kalangan medis agar dapat dipertimbangkan dalam
rangka kemungkinan meminimalkan jumlah penderita leukemia dengan terapi
yang lebih baik.
1.5.Metodologi
Penelitian ini bersifat survei deskriptif. Pengambilan data dengan cara
retrospektif dari hasil pemeriksaan sumsum tulang di lnstalasi Laboratorium
Rumah Sakit Immanuel Bandung.
1.6.Lokasi dan Waktu penelitian
Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Immanuel Bandung selama bulan April Juni2004
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Jumlah penderita leukemia di Rumah Sakit Immanuel Bandung selama tahun
2000 sampai tahun 2003 adalah 47 orang.
2. Jumlah penderita leukemia pria adalah 22 orang (46,80%), dan penderita
leukemia wanita sebanyak 25 orang (53,20%).
3. Jumlah penderita leukemia akut adalah 40 orang (85,1%) dan jumlah
penderita leukemia kronik adalah 7 orang (14,9%).
4. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa prevalensi leukemia terbanyak di
Rumah Sakit Immanuel Bandung adalah leukemia mieloblastik akut tipe M2
(42,55%), diikuti oleh leukemia mieloblastik akut tipe ~ (29,79%); leukemia
limfoblastik akut (12,76%); ieukemia mielositik kronik (8,51%); dan terakhir
adalah leukemia limfositik kronik (6,38%).
5.2. Saran
Saran dari penelitian ini adalah sebaiknya setiap hasil pemeriksaan sumsum
tulang di laboratorium Rumah Sakit Immanuel Bandung dibuat dengan jelas dan
lebih lengkap, mengingat Rumah Sakit Immanuel adalah rumah sakit pendidikan,
dimana data-data yang ada sering dipergunakan untuk penelitian. Selain itu
sebaiknya fasilitas untuk diagnosis leukemia lebih ditingkatkan lagi, misalkan
dengan immunofenotiping agar diagnosis menjadi lebih mudah dan tepat.
46
47
DAFT AR PUST AKA
Hoffbrand A.V., Pettit JE. 1996. Leukemia. Dalam : Essential Haematology
(Kapita Selekta Haematology). Edisi 2. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Hal: 127-155
H.Hardjoeno. 2003. Tes Leukemia. Dalam : Yetty Fauza, Mansyur Arif,
Hardjoeno., editor: lnterpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. Cetakan
ke-3. Makassar : Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin anggota
IKAPI. Hal : 69-72
Iman Supandiman.
2003. Leukemia Mieloblastik Akut. Dalam : Iman
Supandiman, Rachmat Sumantri, Heri Fadjari, Pandji Irani, Amaylia
Oehadian., editor: Pedoman Diagnosis dan Terapi Hematologi Onkologi
Medik 2003. Cetakan pertama. Penerbit dan percetakan Q.communication
Bandung. Hal : 25-27
Iman Supandiman.
2003. Leukemia Limfositik Kronik. Dalam : Iman
Supandiman, Rachmat Sumantri, Heri Fadjari, Pandji Irani, Amaylia
Oehadian., editor: Pedoman Diagnosis dan Terapi Hematologi Onkologi
Medik 2003. Cetakan pertama. Penerbit dan percetakan Q.communication
Bandung. Hal: 55-59
Rasool Haleem, MD, FACP. 2004. Chronic
http://www.researchforacure.com. 16thJune 2004
Myeloid
Leukemia.
Wetzler Meir., Byrd John C., Clara D., Bloomfield. 2001. Acute and Chronic
Myeloid Leukemia. http://www.harrisononline.com.
Nellie
B
Smith.
1999.
Acute
Lymphoblastic
http://www.meds.com/pdq/lvn1Dhoidpro.html. 27thJuly 1999
Leukemia.
Perry
Michael.
2004.
Chronic
http://www.emedicine.com/med/topic370.htm.
Leukemia.
If.mphocytic
20 April2004
Boediwarsono. 1995. Peran Pemeriksaan Laboratorium dan Technicon H-l
Dalam Menunjang Diagnosis dan Pengobatan Leukemia. Program Pustaka
Prodia, seri hematologi 01. Penerbit Laboratorium Klinik Prodia Bandung.
Hal: 2-5
48
Riadi Irawan., Anti Dhannayanti. 2003. Leukemia Limfoblastik akut. Majalah
Kedokteran Indonesia Volume 53, Nomor:1. Edisi Januari 2003. Hal: 33-42
Mudita lB. 1998. Leukemia Mielositik Kronik. Majalah Kedokteran Indonesia
Volume 48, Nomor :8. Edisi Agustus 1998. Hal: 302-306
PREV ALENSI KASUS LEUKEMIA DIRUMAH SAKIT IMMANUEL
PERIODE TAHUN 2000-2003
Randy Sebastian,2004. Pembimbing utama
: Dani Brataatmadja, dr, Sp.PK
Pembimbing pendamping : Henki Pertamana, dr, Sp.PK
Leukemia adalah penyakit keganasan yang ditandai oleh proliferasi dan
penimbunan sel-sel hematopoetik muda dalam sumsum tulang dan jaringan
hematopoetik lainnya, termasuk didalam darah tepi. Leukemia merupakan
penyakit keganasan yang seringkali terlambat untuk didiagnosis, disebabkan
karena tidak spesifiknya gejala yang timbul
Maksud daripada penelitian ini yaitu ingin mengetahui prevalensi kasus
leukemia di Rumah Sakit Immanuel Bandung berdasarkan jenis kelamin, umur
dan klasifikasi FAB selama periode tahun 2000-2003.
Metodologi dari penelitian ini bersifat Ourvey deskriptif dengan pengambilan
data secara retrospektif. Data yang diperlukan diambil dari laboratorium Rumah
Sakit Immanuel periode tahun 2000-2003. Sampel diambil dari data sekunder
yang berupa hasil pemeriksaan sumsum tulang di Instalasi Laboratorium Rumah
Sakit Immanuel Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan bahwa jumlah penderita
leukemia di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode tahun 2000-2003 adalah 47
orang, yang terdiri dari jumlah penderita leukemia limfoblastik akut 4 pria dan 2
wanita, jurnlah penderita leukemia mieloblastik akut tipe M2 8 pria dan 12 wanita,
jumlah penderita leukemia mieloblastik akut tipe ~ 7 pria dan 7 wanita, jumlah
penderita leukemia mielositik kronik 3 pria dan 1 wanita, sedangkan jumlah
penderita leukemia limfositik kronik 2 pria dan 1 wanita.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa prevalensi leukemia terbanyak
di Rumah Sakit Immanuel Bandung adalah leukemia mieloblastik akut tipe M2,
diikuti oleh leukemia mieloblastik akut tipe ~; leukemia limfoblastik akut;
leukemia mielositik kronik; dan terakhir adalah leukemia limfositik kronik.
Saran dari penelitian ini adalah sebaiknya setiap hasil pemeriksaan sumsum
tulang di laboratorium Rumah Sakit Imma..mel Bandung dibuat dengan jelas dan
lebih lengkap, selain itu sebaiknya fasilitas untuk diagnosis leukemia lebih
ditingkatkan lagi, misalkan dengan immunofenotiping agar diagnosis menjadi
lebih mudah dan tepat.
IV
---
I
ABSTRACT
Prevalency Leukemia Case in Immanuel Hospital period year 2000-2003
Leukemia is a neoplastic disease characterized by proliferation and piling up
young haemopoeitic cell in bone marrow and other haemopoeitic tissues including
in perifer. Leukemia as a neoplastic disease is often late to be diagnosed, it is
because unspesific symptom.
Purpose for this research to know the prevalency leukemia case in Immanuel
Ho:-.pital base on sex, age, and FAB classification period year 2000-2003.
Method for this research based on descriptive
survey taking data
retrospectively. Data was taken from laboratorium of Immanuel hospital period
year 2000-2003. Samples were taken from secondary data of examination of bone
marrow in laboratorium of Immanuel Hospital Bandung.
111e number of leukemia patient in Immanuel hospital Bandung period year
2000-2003 is 47 person, acute lymphoblastic leukemia 4 men and 2 women, acute
myeloblastic leukemia type M2 8 men and 12 women, acute myeloblastic leukemia
type M4 7 men and 7 women, chronic myelocytic leukemia 3 men and 1 women,
chronic lymphocytic leukemia 2 men and 1 women.
From the result of the research, can be concluded that the most significant
number of the patient in Immanuel hospital Bandung is acute myeloblastic
leukemia type M2 followed by , acute myeloblastic leukemia type M4, , acute
lymphoblastic leukemia, chronic myelocytic leukemia , and last is chronic
lymphocytic leukemia.
Suggestion for this research are in every examination of bone marrow in
laboratorium of 1mmanuel Hospital Bandung, should be made completely in
process, and also facility for leukemia diagnostic should be upgraded, for example
like immunophenotyping so diagnostic can be more easier and right.
v
DAFTAR ISI
Ha1aman
AB STRAK
iv
..
ABSTRACT
v
... ...
PRAKA TA.
vi
DAFT AR IS!.
viii
DAFT AR T ABEL
.
x
DAFT AR LAMPIRAN
.xi
DAFT AR GRAFIK
xii
BABIPENDAHULUAN
1. 1. Latar Be1akang
1
1.2. Identifikasi Masa1ah
2
1.3. Maksud dan Tujuan
2
1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah
2
1.5. Metodo1ogi
2
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
4
2.2. Sejarah
4
2.3. Etio1ogi
5
2.4. K1asifikasi
8
2.4.1. Klasifikasi Berdasarkan Perja1anan Penyakit
2.4.1.1. Leukemia akut
8
9
2.4.1.1.1. Leukemia Limfob1astik Akut
12
2.4.1.1.2. Leukemia Mie1ob1astikAkut
17
2.4.1.2. Leukemia Kronik
.21
2.4.1.2.1. Leukemia Mielositik Kronik
22
2.4.1.2.2. Leukemia Limfositik Kronik
32
Vlll
BAB m BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1. Bahan Penelitian
...
...39
3.2. Metode Penelitian .
39
3.3. Analisis hasil Penelitian
..39
BAB IV BASIL DAN PEMBABASAN
4.1. Hasil Penelitian
...40
4.2. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN
44
;
DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan
46
5.2. Saran
46
DAFT AR PUST AKA
47
RIW AYAT HIDUP
...
54
lX
--
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Klasifikasi ALL Menurut FAB
16
Tabel 2.2.
Faktor Prognosis Pada ALL
17
TabeI2.3.
Tes Khusus Untuk Membedakan blast ALL dari Blast AML
17
Tabel 2.4
Kelainan Struktural Kromosom Pada AML
19
Tabe14.1.
Distribusi Kasus Leukemia Tahun 2000 Berdasarkan Jenis
Kelamin
TabeI4.2.
40
Distribusi Kasus Leukemia Tahoo 2001 Berdasarkan Jenis
Kelamin.
TabeI4.3.
40
Distribusi Kasus Leukemia Tahoo 2002 Berdasarkan Jenis
Kelamin
TabeI4.4.
40
Distribusi Kasus Leukemia Taboo 2003 Berdasarkan Jenis
Kelamin
Tabei 4.5.
41
Distribusi Kasus Leukemia Tahoo 2000-2003 Berdasarkan
Jenis Kelamin
TabeI4.6.
41
Distribusi Kasus Leukemia Tahun 2000 Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Klasifikasi FAB
TabeI4.7.
41
Distribusi Kasus Leukemia Tahoo 2001 Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Klasifikasi FAB
TabeI4.8.
42
Distribusi Kasus Leukemia Tahoo 2002 Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Klasifikasi FAB
TabeI4.9.
42
Distribusi Kasus Leukemia Tahun 2003 Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Klasifikasi FAB
TabeI4.10.
42
Distribusi Kasus Leukemia Tahoo 2000-2003 Berdasarkan
Jenis Kelamin dan Klasifikasi FAB
42
x
--
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Data Hasil Pemeriksaan Sumsum Tulang di lnstalasi
Laboratorium Rumah Sakit lmmanuel periode tahun
2000 sampai dengan 2003
LAMPIRAN 2.
Gambar Morfologi Sel Pada Leukemia
Xl
...49
51
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Distribusi Kasus Leukemia Berdasarkan Jenis Kelamin
41
Grafik 4.2. Distribusi Kasus Leukemia Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Klasifikasi FAB
41
xu
49
LAMPIRAN
1
Data Hasil Pemeriksaan Sumsum Tulang di Instalasi Laboratorium Rumab
Sakit Immanuel periode tabun 2000 sampai dengan 2003
Tanggal
?-I
Usia
Jenis
Hb
0
(tho)
Leukemia
grid I
10 Januari 2000
\(
22
AML M2
-
-
15Januari2000
59
AML M2
-
-
18Januari2000
0
0
35
AML M2
13,7
42
39.600
13.000
N.N
9 Februari 2000
?-
-
AML M2
4,6
13
221.600
60.000
N.A
13 Maret 2000
0
-
CML
3,8
14
111.500
22.000
P.A
17 Maret 2000
?-
-
AML M2
3,8
13
196.000
38.000
N.N
20 Maret 2000
0
20
AML~
-
-
- N.A
8 April 2000
0
-
AML~
21 April2000
C?
25
AML M2
-
-
-
- P.A
- N.A
21 Juli 2000
0
-
CML
11,3
29
173.200
1.066.000
N.N
31 Juli 2000
C?
-
AML M2
2
7
18.600
9.100
N.A
3 1 Agustus 2000
0
31
AML~
3,4
10
66.300
27.000
N.A
7 Desember 2000
C?
54
AML M4
7,1
20
44.300
20.000
N.A
5 Januari 2001
C?
-
AML M2
10,3
30
58.600
23.000
N.N
10 Januari 200 I
0
-
ALL
-
-
29 Januari 200 I
-
AML M2
7,5
23
I Februari 200 I
0
0
AML M2
-
-
-
3 Februari2001
C?
-
ALL
5,3
-
89.000
23.000
N.A
15 Februari 2001
C?
-
AML~
11,3
31
98.600
122.000
N.N
II April 2001
C?
47
AML M2
12,5
42
117.500
22.000
N.N
0
0
12
AML M2
-
-
36
AML M2
8,2
25
86.500
52.000
N.N
-
CML
9,2
25
20.500
10.000
N.N
-
29 Mei 2001
29 Juni 2001
4 Juli 2001
21 Agustus
C?
200 I
-1\
Ht%
Leukosit
Erit
Trombosit
rosit
- N.A
-
- N.N
- N.A
44.500
10.000
N.N
- N.N
- N.P
-
/
0
-
AML~
17 Oktober 200 I
?-
28
AML~
4,9
I November 200 I
0
13
AML M2
13,6
40
2 Januari 2002
C?
70
AML M2
10,7
26 Januari 2002
0
47
AML~
5
13,2
- N.N
10.500
50.000
N.A
192.900
62.000
N.N
34
II. 900
92.000
N.A
17
88.600
59.000
N.N
50
8 F ebruari 2002
0
33
AML M2
-
-
8 Februari2002
'fJ
-
AML~
6,2
21
16 Maret 2002
41
ALL
-
-
-
- N.N
1 April2002
0
0
37
CML
-
-
-
-
23 Agustus 2002
'fJ
27
AML Mt
6,9
24
96.500
26.000
N.N
25 September 2002
'fJ
71
CLL
11,2
37
113.000
105.000
N.N
1 ] November 2002
11
ALL
6,5
]8
49.900
9.000
N.A
6 Februari 2003
0
0
45
AML Mt
3,6
11
7.500
25.000
N.A
12 Maret 2003
'fJ
45
AML~
6,5
21
309.120
54.000
N.N
28 Mei 2003
-
AML~
11,9
43
204.400
223.000
N.N
23 Juni 2003
0
0
ALL
7,6
23
8.000
34.000
N.A
28 Juni 2003
'fJ
55
AML M2
9,9
28
19.900
102.000
N.N
1 Juli 2003
'fJ
-
AML M2
7,5
22
]4.400
19.000
N.A
4 JuJi 2003
'fJ
38
AML~
5,4
18
1.900
20.000
N.A
-
]20.000
-
N.A
- N.N
75.300
]93.000
N.A
N.A
2 September 2003
'fJ
-
AML M2
6,]
10 September 2003
0
48
CLL
12,7
42
197.000
304.000
N.N
17 September 2003
'fJ
59
ALL
11,8
34
68.900
41.000
N.A
1 Oktober 2003
0
0
62
AML M2
4,6
15
181.600
167.000
H.N
56
CLL
8
-
1 November 2003
Keterangan tabel:
N.N=Nonnokrom Normositer
N.A=Normokrom Anisositosis
P.N=Polikromasi Normositer
P.A=Polikromasi Anisositosis
86.500
103.000 H.A
54
RIWAYATHIDUP
Nama
: Randy Sebastian
Nomor Pokok Mahasiswa
: 0110033
Tempat dan Tanggallahir
: Bandung, 8 Juni 1983
Alamat
: Jln. Pandu No.45 Bandung
Riwayat Pendidikan:
1. 1989 Lulus Taman Kanak-Kanak Katolik Pandu Bandung
2. 1995 Lulus Sekolah Dasar Katolik Pandu Bandung
3. 1998 Lulus Sekolah Menengah Pertama Katolik Pandu Bandung
4. 2001 Lulus Sekolah Menengah Umum Kristen BPK 2 Bandung
5. 2001 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Bandung
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Leukemia adalah suatu penyakit keganasan darah yang ditandai dengan
penimbunan sel darah putih abnormal di dalam sumsum tulang dan jaringan
hematopoetik lainnya. Penyakit tersebut bersifat ganas, progresif, dan dapat
menginfiltrasi ke berbagai organ tubuh sehingga berakibat fatal (Hoftbrand A.v.,
& Pettit lE., 1996).
Menurut perjalanan penyakitnya, leukemia dapat digolongkan kedalam 2
golongan besar berdasarkan perjalanan penyakitnya, yaitu leukemia akut dan
leukemia kronik. Leukemia akut ditandai adanya gangguan maturasi yang
mengakibatkan meningkatnya sel muda dan terjadi kegagalan diferensiasi sel-sel
darah. Keadaan ini menyebabkan penyakit tampak sangat berat dan menyebabkan
kematian daiam beberapa bulan tanpa pengobatan. Sebaliknya pada leukemia
kronik terjadi peningkatan sel matur yang tidak terkendali, penyakit tampak
relatif lebih ringan. Leukemia kronik pada stadium akhir dapat menjadi progresif
seperti leukemia akut (Mudita ill, 1998). Leukemia dapat mengenai anak anak,
usia pertengahan, ataupun orang dewasa, tergantung dari jenis leukemianya.
Insidensi semua jenis leukemia adalah 10 per 100.000 populasi per tahoo, 4%
dari semua penyakit keganasan, dan hampir separuhnya adalah leukemia kronik.
Insidensi leukemia akut adalah 4 per 100.000 populasi per tahoo (Fauza Y., Arif
M., & Hardjoeno, 2003). Di Arnerika, insidensi Leukemia Mieloblastik Akut
berkisar sekitar 2,3 per 100.000 penduduk per tahoo, pria lebih sering terkena
daripada wanita, sedangkan insidensi Leukemia Mielositik Kronik adalah 1,3 per
/
100.000 penduduk per tahun, pria lebih sering terkena daripada wanita (Wetzler
M., Byrd lC., Clara D, Bloomfield, 2001). Di Indonesia data-data mengenai
leukemia tidak begitu banyak didapatkan. Angka kejadian dari leukemia akut
1
,I
2
yang dilaporkan dari berbagai tempat di Indonesia memberikan hasil yang
berbeda-beda.
Klasifikasi leukemia yang paling urnurn digunakan di Indonesia, termasuk di
Rumah
Sakit Immanuel Bandung yaitu klasifikasi leukemia menurut French
American and British (FAB). Klasifikasi FAB tersebut membagi leukemia akut
menjadi beberapa jenis dan subjenis berdasarkan morfologi sel, derajat maturasi,
danjenis sel yang predominan.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan informasi
mengenai prevalensi kasus leukemia di Rumah Sakit Immanuel periode tahun
2000-2003, karena sampai saat ini relurn ada penelitian di Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha Bandung yang memuat data-data mengenai
prevalensi kasus leukemia di Rurnah Sakit Immanuel Bandung. Penelitian ini
juga diharapkan dapat memberikan informasi tentang bahaya leukemia, sehingga
kalangan medis dapat mewaspadai dan mengambil tindakan medis yang cepat
dan tepat dalam pengendalian kasus leukemia.
1.2. Identifikasi masalah
1. Bagaimanakah distribusi kasus leukemia di Rurnah Sakit Immanuel periode
tahun 2000-2003 menurut jenis kelamin?
2. Bagaimanakah distribusi kasus leukemia di Rurnah Sakit Immanuel periode
tahun 2000-2003 menurut klasifikasi French American and British (FAB)?
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah ingin mengetahui prevalensi kasus leukemia
di Rumah Sakit Immanuel Bandung berdasarkan jenis kelamin, dan klasifikasi
FAB selama periode tahun 2000-2003.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan
infonnasi kepada kalangan medis mengenai bahaya penyakit leukemia.
3
1.4. Manfaat Karya Tulis IImiah
Manfaat akademis :
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi kalangan medis tentang bahaya
leukemia.
Manfaat praktis :
Menambah informasi untuk kalangan medis agar dapat dipertimbangkan dalam
rangka kemungkinan meminimalkan jumlah penderita leukemia dengan terapi
yang lebih baik.
1.5.Metodologi
Penelitian ini bersifat survei deskriptif. Pengambilan data dengan cara
retrospektif dari hasil pemeriksaan sumsum tulang di lnstalasi Laboratorium
Rumah Sakit Immanuel Bandung.
1.6.Lokasi dan Waktu penelitian
Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Immanuel Bandung selama bulan April Juni2004
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Jumlah penderita leukemia di Rumah Sakit Immanuel Bandung selama tahun
2000 sampai tahun 2003 adalah 47 orang.
2. Jumlah penderita leukemia pria adalah 22 orang (46,80%), dan penderita
leukemia wanita sebanyak 25 orang (53,20%).
3. Jumlah penderita leukemia akut adalah 40 orang (85,1%) dan jumlah
penderita leukemia kronik adalah 7 orang (14,9%).
4. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa prevalensi leukemia terbanyak di
Rumah Sakit Immanuel Bandung adalah leukemia mieloblastik akut tipe M2
(42,55%), diikuti oleh leukemia mieloblastik akut tipe ~ (29,79%); leukemia
limfoblastik akut (12,76%); ieukemia mielositik kronik (8,51%); dan terakhir
adalah leukemia limfositik kronik (6,38%).
5.2. Saran
Saran dari penelitian ini adalah sebaiknya setiap hasil pemeriksaan sumsum
tulang di laboratorium Rumah Sakit Immanuel Bandung dibuat dengan jelas dan
lebih lengkap, mengingat Rumah Sakit Immanuel adalah rumah sakit pendidikan,
dimana data-data yang ada sering dipergunakan untuk penelitian. Selain itu
sebaiknya fasilitas untuk diagnosis leukemia lebih ditingkatkan lagi, misalkan
dengan immunofenotiping agar diagnosis menjadi lebih mudah dan tepat.
46
47
DAFT AR PUST AKA
Hoffbrand A.V., Pettit JE. 1996. Leukemia. Dalam : Essential Haematology
(Kapita Selekta Haematology). Edisi 2. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Hal: 127-155
H.Hardjoeno. 2003. Tes Leukemia. Dalam : Yetty Fauza, Mansyur Arif,
Hardjoeno., editor: lnterpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. Cetakan
ke-3. Makassar : Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin anggota
IKAPI. Hal : 69-72
Iman Supandiman.
2003. Leukemia Mieloblastik Akut. Dalam : Iman
Supandiman, Rachmat Sumantri, Heri Fadjari, Pandji Irani, Amaylia
Oehadian., editor: Pedoman Diagnosis dan Terapi Hematologi Onkologi
Medik 2003. Cetakan pertama. Penerbit dan percetakan Q.communication
Bandung. Hal : 25-27
Iman Supandiman.
2003. Leukemia Limfositik Kronik. Dalam : Iman
Supandiman, Rachmat Sumantri, Heri Fadjari, Pandji Irani, Amaylia
Oehadian., editor: Pedoman Diagnosis dan Terapi Hematologi Onkologi
Medik 2003. Cetakan pertama. Penerbit dan percetakan Q.communication
Bandung. Hal: 55-59
Rasool Haleem, MD, FACP. 2004. Chronic
http://www.researchforacure.com. 16thJune 2004
Myeloid
Leukemia.
Wetzler Meir., Byrd John C., Clara D., Bloomfield. 2001. Acute and Chronic
Myeloid Leukemia. http://www.harrisononline.com.
Nellie
B
Smith.
1999.
Acute
Lymphoblastic
http://www.meds.com/pdq/lvn1Dhoidpro.html. 27thJuly 1999
Leukemia.
Perry
Michael.
2004.
Chronic
http://www.emedicine.com/med/topic370.htm.
Leukemia.
If.mphocytic
20 April2004
Boediwarsono. 1995. Peran Pemeriksaan Laboratorium dan Technicon H-l
Dalam Menunjang Diagnosis dan Pengobatan Leukemia. Program Pustaka
Prodia, seri hematologi 01. Penerbit Laboratorium Klinik Prodia Bandung.
Hal: 2-5
48
Riadi Irawan., Anti Dhannayanti. 2003. Leukemia Limfoblastik akut. Majalah
Kedokteran Indonesia Volume 53, Nomor:1. Edisi Januari 2003. Hal: 33-42
Mudita lB. 1998. Leukemia Mielositik Kronik. Majalah Kedokteran Indonesia
Volume 48, Nomor :8. Edisi Agustus 1998. Hal: 302-306