PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015).
(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Martha Widya Rusyanti
NIM 1105336DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN
SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA
PEMAHAMAN TEKS EKSPLNASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI
SMA Negeri 13 Bandung)
LEMBAR HAK CIPTA
oleh
Martha WidyaRusyanti
NIM 1105336Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar SarjanaPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
© Martha Widya Rusyanti 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.
(3)
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA
PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS
(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I,
Dr. Hj. Vismaia S. Damaianti, M.Pd. NIP 196704151992032001
Pembimbing II,
(4)
NIP 196012161986032001
diketahui,
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa danSastra
Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002
(5)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPANMETODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST)
DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA
AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN
TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS
(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Martha Widya Rusyanti
Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia
marthawidyat@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Generating Interaction Between
Schemata and Text (GIST) dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Teks Eksplanasi Kompleks (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)” dilatarbelakangi oleh kesulitan peserta didik dalam menemukan gagasan utama dan menyimpulkan setiap paragraf dalam membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks. Adapun tujuan penelitian ini untuk menguji efektivitas metode GIST dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks. Sampel dalam penelitian ini masing-masing berjumlah 30 siswa baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Sampel diambil dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent control group design. Penelitian ini terdiri dari dua perlakuan pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks dengan metode GIST yang dilakukan di kelas eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode GIST efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks siswa kelas XI SMA Negeri 13 Bandung. Nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pascates menunjukkan hasil yang berbeda. Siswa kelas eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan dan nilai rata-rata lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan prates dan pascates diperoleh t n ≥ t el atau 2,802 ≥ 2,000. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, atau dengan perkataan lain terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas eksperimen dan siswa di kelas kontrol. Kata Kunci : Metode GIST , Membaca Pemahaman, Teks Eksplanasi Kompleks
(6)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPANMETODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST)
DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN
SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA
PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS
(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Martha Widya Rusyanti 1105336
ABSTRACT
The research, entitled "Method of Generating Application of Interaction Between schemata and Text (GIST) in Reading Comprehension Learning Complex explanatory text (Quasi Experimental Research on Students Class XI SMAN 13 Bandung Academic Year 2014/2015)" motivated by the difficulties learners in finding ideas The main and conclude each paragraph in the reading comprehension of complex explanatory text. The purpose of this study to test the effectiveness of methods of GIST in learning reading comprehension complex explanatory text. The sample in this study each well were 30 students in the experimental class and control class. Samples were taken by using purposive sampling technique. The method used in this study is a quasi experimental method with nonequivalent control group design. This study consisted of two treatment of learning in reading comprehension of complex explanatory text with GIST method performed in the experimental class. The results showed that the method of GIST effectively used in learning to read explanatory text comprehension complex class XI student of SMAN 13 Bandung. The average value of students in the experimental class and control class in the post-test showed different results. Experimental class students has increased significantly and the average value is greater than the control class. Based on the pre-test and post-test calculation results obtained t_hitung≥t_tabel or 2.802 ≥ 2.000. This means that Ho is rejected and Ha is received, or in other words there is a significant difference between the reading comprehension of students in the experimental class and the students in the control class.
(7)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ... ...i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GRAFIK ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Organisasi ... 6
BAB II IHWAL METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST), MEMBACA PEMAHAMAN, DAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS A.Metode Generating Interaction Between Schemata and Text (GIST) 1. Pengertian Metode GIST ... 8
(8)
vii
2. Langkah-langkah Metode GIST ... 9
B.IhwalMembaca Pemahaman ... 10
1. Pengertian Membaca Pemahaman ... 10
2. Tujuan Membaca Pemahaman ... 11
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Membaca Pemahaman ... 12
4. Parameter Membaca Pemahaman ... 13
C.Teks Eksplanasi Kompleks ... 15
1. Pengertian Teks Eksplanasi Kompleks ... 15
2. Struktur Teks Eksplanasi Kompleks ... 16
3. Kaidah Teks Eksplanasi Kompleks ... 16
D.Anggapan Dasar ... 17
E. Hipotesis ... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Metode dan Desain Penelitian ... 19
B.Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 20
C.Populasi dan Sampel Penelitian ... 21
1. Populasi Penelitian ... 21
2. Sampel Penelitian ... 22
D.Definisi Operasional ... 22
E. Instrumen Penelitian ... 23
F. Teknik Penelitian ... 44
1. Teknik Pengumpulan Data ... 44
(9)
viii
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Profil Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung ... 48 B.Deskripsi Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman Teks Eksplanasi Kompleks dengan Menggunakan Metode Generating Interaction Between Schemata and Text (GIST) ... 49 C.Deskripsi Hasil Penelitian ... 51 D.Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 62 1. Uji Normalitas Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 62
2. Uji Homogenitas Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 75
E. Uji Hipotesis ... 78 F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 82 BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 85 B. Saran ... 86 DAFTAR PUSTAKA ... 87 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(10)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan bahasa selain menyimak, menulis, dan berbicara yang bersifat reseptif. Membaca merupakan proses yang melibatkan penginderaan dan mental. Pada proses membaca, indera penglihatan manusia yaitu mata memproses lambang-lambang tulisan. Kemudian mental berperan untuk menghubungkan apa yang telah diproses oleh mata dengan pengalaman dan pengetahuan sehingga manusia dapat memahami apa yang telah dibacanya. Menurut Wasitoh (dalam Tarigan, 1989, hlm.25) membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Dengan kata lain, membaca merupakan proses untuk memetik dan memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bacaan.
Membaca dibagi menjadi dua bagian, yakni membaca nyaring dan membaca dalam hati. Salah satu jenis dari membaca dalam hati ialah membaca pemahaman. Menurut Rubin (dalam Somadayo, 2011 hlm.7) membaca pemahaman adalah proses intelektual yang kompleks yang mencakup dua kemampuan utama, yaitu penguasaan makna kata dan kemampuan berpikir tentang konsep verbal. Artinya, membaca pemahaman membutuhkan kemampuan membaca dan kemampuan berpikir untuk mencerna kata-kata atau lambang-lambang pada teks bacaan.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap proses pemahaman teks bacaan. Faktor-faktor tersebut sebagai berikut:
a) faktor kognitif, berkaitan dengan pengetahuan, pengalaman, dan tingkat kecerdasan (kemampuan berpikir) seseorang;
(11)
c) faktor teks bacaan, berkaitan dengan tingkatan kesukaran dan keterbacaan suatu bacaan yang dipengaruhi oleh pilihan kata, struktur, isi bacaan, dan penggunaan bahasanya;
d) faktor penguasaan bahasa, berkaitan dengan tingkat kemampuan berbahasa yang meliputi perbendaharaan kata dan struktur bacaan.
Pada era globalisasi ini, membaca merupakan sesuatu hal yang sangat penting yang perlu dikuasai manusia. Karena pada zaman sekarang, segala sesuatu disajikan melalui media informasi dan komunikasi. Hampir seluruh informasi disajikan dalam bentuk wacana tertulis berupa buku, majalah, surat kabar, artikel internet, atau dokumen tertulis lainnya (Somadayo, 2011, hlm.1). Untuk menyerap informasi dari berbagai media informasi dan komunikasi tersebut diperlukan kemampuan membaca yang baik. Kemampuan menulis dan membaca merupakan dua keahlian standar yang harus dimiliki setiap manusia modern saat ini. Karena menulis dan membaca merupakan kebutuhan primer untuk menunjang kehidupan manusia di zaman modern, terutama membaca. Berdasarkan data Bank Dunia Nomor 16369-IND dan studi IEA (Interantional Association for the Evaluation Achiecievement), untuk kawasan Asia Timur, Indonesia memegang posisi terendah dengan skor 51,7 dibawah Filipina (skor 52,6), Thailand (skor 65,1), Singapura (74,0), dan Hongkong (skor 75,5). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan membaca masyarakat Indonesia masih rendah.Oleh karena itu, kemampuan membaca haruslah menjadi perhatian para pendidik, orang tua, maupun pemerintah mengingat pentingnya peran membaca dalam kehidupan manusia.
Pembelajaran membaca di sekolah mencakup aspek sastra dan nonsastra. Salah satu jenis teks nonsastra ialah teks eksplanasi. Teks eskplanasi merupakan genre teks yang tergolong baru pada pembelajaran bahasa Indonesia. Melalui kegiatan membaca pemahaman teks eksplanasi, siswa diharapkan mampu menangkap isi atau makna yang terkandung di dalamnya. Untuk memahami struktur dan kaidah teks eksplanasi kompleks tersebut, siswa harus memiliki kemampuan membaca yang baik. Rosdiana dan Jubaedah (dalam Tarigan, 1998, hlm. 172) siswa SMA dituntut untuk mampu menggunakan bacaan sebagai pedoman dan alat bantu terhadap usaha yang kreatif, sehingga ia dapat menempuh
(12)
3
suatu kehidupan yang baik dan aktif. Tetapi kenyataannya, dalam pembelajaran membaca khususnya membaca pemahaman masih saja mengalami hambatan.
(13)
Menurut Somadayo (2011, hlm.31) hambatan dalam membaca pemahaman diantaranya:
1. siswa kurang bisa berkonsentrasi saat membaca sehingga siswa mengalami kesulitan untuk memahami suatu teks;
2. kurangnya pengetahuan tentang cara membaca untuk menemukan ide pokok secara cepat;
3. bahan bacaan yang tidak sesuai dengan kondisi atau perkembangan psikologis siswa;
4. kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki siswa sebelumnya terhadap suatu bacaan;
5. metode yang disajikan guru dalam pembelajaran membaca kurang variatif. Dari faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam membaca pemahaman di atas, dapat dikatakan bahwa membaca pemahaman bukan sesuatu hal yang mudah. Di dalam membaca pemahaman, siswa harusmenggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat informasi dari suatu bacaan. Siswa tidak hanya membaca dengan menggerakkan mata tetapi jugaharus melibatkan pikiranmereka. Olehkarena itu, dibutuhkan variasi dalam pembelajaran membaca pemahaman disekolah, sehingga siswa dapat menguasai kemampuan membacapemahaman dengan lebih baik. Salah satu bentuk variasi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman yaitu dengan cara menggunakan metode pembelajaranyang efektif. Metode yang digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman haruslah menjadikan siswa lebih mempertajam daya pikir dan daya imajinatifnya terhadap suatu bacaan.
Ada berbagai macam metode yang dapat menjadi inovasi bagi guru dalam pembelajaran membaca, salah satunya metode Generating Between Schemata And Text(GITS). Secara umum GIST bertujuan agar siswa memiliki kemampuan untuk memahami intisari paragraf dengan cara menyediakan sebuah resep membaca dengan memproduksi inti sari kalimat demi kalimat guna membangun intisari keseluruhan paragraf, atau membuat intisari wacana berdasarkan intisari paragraf demi paragraf.
Beberapa penelitian tentang penerapan metode Generating Between Schemata and Text (GIST) sudah pernah dilakukan, salah satunya yakni penelitian
(14)
5
yang dilakukan oleh Raswati yang berjudul Keefektifan Metode Generating Interaction Between Schemata and Text (GIST) Pada Pembelajaran Membaca Pemahaman pada siswa kelas VII SMPN 9 Bandung. Selain itu, banyak penelitian yang meneliti tentang penerapan metode dalam pembelajaran membaca pemahaman seperti penelitian yang dilakukan oleh Putri Lusiana Dewi yang berjudul Keefektifan Strategi Parafrase dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman.
Perbedaan pada penelitian ini yakni terletak pada genre teks yang dipilih, genre teks yang dijadikan penelitian ini adalah teks eksplanasi kompleks. Teks eksplanasi merupakan teks yang tergolong baru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan belum banyak penelitian tentang teks eksplanasi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode GIST ini dalam pembelajaran teks eksplanasi kompleks pada siswa kelas XI SMAN 13 Bandung.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. rendahnya minat membaca pada siswa, karena kurangnya motivasi dari guru maupun orangtua. Selain itu, bahan bacaan yang masih belum tersedia dengan baik;
2. masih kurangnya konsentrasi siswa ketika membaca suatu teks atau bahan bacaan, sehingga siswa mengalami kesulitan untuk memahami isi dari teks tersebut;
3. penggunaan metode pembelajaran yang belum variatif, sehingga siswa cenderung merasa bosan ketika membaca dengan menggunakan metode yang terlangsung.
(15)
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan rumusanmasalah sebagai berikut.
1) Bagaimana profil pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas XI di SMA Negeri 13 Bandung?
2) Bagaimana proses pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks siswa kelas XI dengan menggunakan metode Generating Between Schemata And Text(GIST)?
3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode Generating Between Schemata and Text GIST (GIST) dan kelas kontrol yang menggunakan metode terlangsung?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan hal-hal berikut: 1) profil pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas XI di SMA Negeri 13
Bandung;
2) proses pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi siswa kelas XI dengan menggunakan metode Generating between schemata and text(GIST); 3) perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman teks
eksplanasi siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode Generating Between Schemata And Text(GIST) dan kelas kontrol yang menggunakan metode terlangsung.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai penambah khazanah tentang penerapan metode Generating Interaction Between Schemata And Text (GIST) dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi pada siswa kelas XI.
(16)
7
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru sebagai gagasan yang inovatif untuk menerapkan metode Generating Interaction Between Schemata and Text (GIST) dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa. Sedangkan, bagi siswa sebagai pengalaman yang menarik dalam pembelajaran membaca pemahaman agar siswa mampu memahami materi pembelajaran dengan baik.
F. Struktur Organisasi
Hasil dari penelitian ini akan dituangkan dalam lima bab yakni bab pendahuluan, kajian pustaka/landasan teoretis, metode penelitian, temuan dan pemabahasaan, dan bab terakhir simpulan, implikasi, dan rekomendasi. Lebih lanjut, untuk memerinci kelima bab tersebut adalah sebagai berikut.
1. BAB 1 Pendahuluan
Bab pendahuluan ini berisi tentang hal-hal yang mendasari dilaksanakannya penelitian. Pada dasarnya bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, tujuan, manfaat, dan struktur organisasi skripsi yang menjadi landasan penelitian.
2. BAB 2 Landasan Teoretis dan Kajian Pustaka
Bab ini berisi tentang landasan teoretis dan kajian pustaka sebagai acuan dalam penelitian ini. Adapun yang dibahas dalam bab ini yaitu variabel-variabel yang menjadi subjek penelitian. Pertama, seputar ihwal membaca yang meliputi pengertian membaca, tujuan membaca, dan aspek membaca. Kedua, seputar ihwal membaca pemahaman yang meliputi pengertian membaca pemahaman, tujuan membaca pemahaman, dan jenis membaca pemahaman. Ketiga, seputar konsep metode Generating between schemata and text(GIST) yang meliputi pengertian dan cara kerja metode yang diterapkan pada pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi. Keempat, seputar ihwaltentang teks eksplanasi kompleks yang meliputi struktur teks dan ciri atau kaidah kebahasaan teks eksplanasi kompleks.
(17)
3. BAB 3 Metodologi Penelitian
Pada bab metodologi penelitian ini berisi tentang cara untuk melakukan penelitian. Lebih lanjut bab ini berisi tentang bagaimana desain penelitian, penentuan populasi dan sampel, penentuan instrumen-instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpulan data, dan analisis data.
4. BAB 4 Analisis Data dan Pembahasan
Pada bab analisis data dan pembahasan berisi tentang temuan dan jawaban atas rumusan masalah dengan menggunakan instrumen-instrumen penelitian. Hasil dari pengumpulan data ini diuraikan dengan pembahasan yang dilandasi dengan teori-teori dan instrumen.
5. BAB 5 Simpulan dan Saran
Pada bab ini berisi tentang simpulan yang menyeluruh tentang hasil penelitian.
(18)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
19 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eskperimen kuasi. Metode eksperimen ini dipilih untuk mengujikan penerapan metode Generating Interaction Between Schemata and Text (GIST) dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks pada siswa kelas XI. Metode Eksperimen merupakan metode penelitian yang sistematis dan logis untuk mengukur pengaruh suatu atau beberapa variabel terhadap variabel lain. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
1) Variabel bebas (X) metode Generating Interaction Between Schemata and Text (GIST).
2) Variabel terikat (Y) kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks.
2. Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Desain. Desain ini hampir sama dengan prates-posttest control group design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiono, 2006, hlm. 89). Pada rancangan ini tidak memakai teknik sampel acak. Selain itu, pada rancangan ini pun terdapat dua kelompok subjek yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mendapatkan perlakukan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks dengan menerapkan metode Generating Interaction Between Schemata and Text (GIST). Sedangkan kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan yang sama seperti kelompok eksperimen. Berikut desain penelitian Nonequivalent Control Group Desain.
(19)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E O1 X O2
K O3 Y O4
(Sugiyono, 2006, hlm. 89) Keterangan:
E : Kelompok kelas eksperimen K : Kelompok kelas kontrol O1 : Prates kelas eksperimen O2 : Pascateskelas eksperimen O3 : Prateskelas kontrol O4 : Pascateskelas kontrol
X : Perlakuan yang dilakukan dikelas eksperimen pada pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks siswa kelas XIdengan menerapkan metode Generating Interaction Between Schemata and Text (GIST).
Y : Pembelajaran membaca teks eksplanasi kompleks di kelas kontrol dengan menggunakan metode terlangsung.
Pada desain ini,dilakukan prates dan pascates pada kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks sebelum dan sesudah mendapatkan perlakukan di kelas eskperimen. Hasil test tersebut akan dibandingkan untuk mengukur keberhasilan penerapan metode GIST pada pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks.
B.Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi menjadi empat tahap yaitu sebagai berikut.
(20)
21
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Persiapan penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Penyusunan rancangan penelitian
b. Pembuatan instrumen penelitian c. Pembuatan bahan ajar
d. Mengurus perizinan e. Uji coba instrumen
f. Revisi instrumen penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
a. Pelaksaan tes awal di kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman teks eskplanasi kompleks siswa sebelum mendapatkan perlakuan
b. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode GIST pada kelas eksperimen dan metode langsung pada kelas kontrol. Pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan sebanyak dua kali pembelajaran.
c. Pelaksanaan tes akhir di kelas eskperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman teks eskplanasi siswa setelah mendapat perlakuan.
3. Tahap Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah berikut. a. Mengumpulkan hasil data kuantitatif.
b. Mengumpulkan hasil data kualitatif.
c. Membandingkan hasil data kuantitatif pada kelas eskperimen dan kontrol.
d. Melakukan analisis data kuantitatif terhadap tes awal dan tes akhir. e. Melakukan analisis data kualitatif yakni berupa hasil observasi. 4. Tahap Pembuatan Kesimpulan
Penyusunan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh.
(21)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 13 Bandung. Alasan peneliti memilih sumber data tersebut karena memenuhi kriteria untuk dijadikan sumber data, yaitu siswa dituntut untuk dapat memahami teks eksplanasi kompleks. Pembelajaran teks eksplanasi kompleks tersebut berada di semester genap kelas XI
.
2. Sampel
Pada penelitian ini, subjek penelitian diambil dengan cara sampling. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013, hlm. 118). Sasaran dari subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 13 Kota Bandung. Pengambilan sampel tidak dilakukan secara acak (random) melainkan peneliti menentukan sampel berdasarkan kebutuhan data penelitian. Sampel ini disebut dengan sampel purposif, menurut Subana dan Sudrajat (2011, hlm. 126) pada sampel purposif penarikan sampel secara purposif menekankan pada pertimbangan karakteristik tertentu dari subjek penelitiannya.
Teknik pengambilan sampel ini diambil karena dalam penelitian ini peneliti mempertimbangkan berbagai hal untuk menentukan sampel, seperti karakteristik sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian, izin dari bagian kurikulum, dan saran dari guru bahasa dan sastra Indonesia SMA Negeri 13 Bandung. Sampel pada penelitian ini adalah dua kelas pada kelas XI SMA Negeri 13 Bandung untuk dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan hasil teknik sample purposif yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas XI MIA 5 dan yang menjadi kelas kontrol adalah XI MIA 4.
(22)
23
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian ini dan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkannya, penulis jelaskan secara operasional variabel yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Metode Generating Interaction Between Schemata and Text (GIST) Metode Generating Interaction Between Schemata and Text (GIST) adalah metode yang diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahman teks eksplanasi kompleks. Metode ini lebih mengutamakan kerja secara berkelompok yang berjumlah lima orang. Pada saat proses membaca, paragraf disajikan dengan menggunakan pewayang pandang sehingga siswa tidak akan membaca paragraf berikutnya. Keunggulan dari metode GIST ini yakni membimbing siswa untuk menulis intisari dari setiap paragraf sehingga siswa dapat dengan mudah memahami isi dari teks eksplanasi kompleks.
2. Kemampuan membaca pemahaman teks ekspalanasi kompleks
Kemampuan membaca pemahaman teks ekspalanasi kompleks adalah kemampuan siswa dalam membaca teks eksplanasi kompleks setelah mendapatkan perlakuan dengan menerapkan metode GIST yakni metode yang melibatkan pengetahuan atau pengalaman yang sudah dimiliki pembaca dengan isi atau makna dari teks eksplanasi kompleks tersebut.
E.Instrumen Penelitian
Menurut Subana&Sudrajat (2011, hlm. 127) instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan pengolahan data-data tentang variabel-variabel yang diteliti. Ada dua bentuk instrumen pada penelitian ini yaitu instrumen tes, instrumen nontes dan instrumen perlakuan. Instrumen tes diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap suatu bacaan. Instrumen tes tersaji dalam dua bentuk yakni prates dan pascates. Prates dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap bacaan sebelum menggunakan metode Generating Interaction Between Schemata and Text (GIST) sedangkan, pascates dilakukan
(23)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mengukur pemahaman membaca siswa setelah menggunakan metode GIST.
Instrumen nontes yaitu berupa wawancara dan observasi. Instrumen tersebut bertujuan untuk mengetahui profil kemampuan membaca pemhaman siswa dan untuk mengetahui proses pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan metode GIST.
Intsrumen perlakuan diberikan kepada siswa saat proses pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks dengan menerapkan metode GIST. Instrumen perlakuan ini berupa rancangan pembelajaran (RPP) yang menggunakan metode GIST.
1) Instrumen Tes
Instrumen tes yang disusun akan digunakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini meliputi dua tahap yakni tes awal dan tes akhir. Tes ini dilakukan guna untuk mengetahui keefektifan penerapan metode GIST di kelas eskperimen dan kelas kontrol. Tes yang dijadikan untuk instrumen penelitian ini berupa tes tertulis dengan bentuk soal objektif (pilihan ganda) dengan masing-masing jumlah 30 soal untuk tes awal dan 30 soal untuk tes akhir. Soal-soal tersebut disusun berdasarkan enam wacana teks eksplanasi, dengan masing-masing satu wacana disusun 10 butir soal pilihan ganda. Teks-teks tersebut sebelumnya sudah dihitung keterbacaannya dengan menggunakan Grafik Fry.
Bahan bacaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks eksplanasi kompleks. Teks eksplanasi kompleks dipilih karena teks ini tergolong baru di telinga para Guru dan peserta didik. Teks eksplanasi kompleks secara umum merupakan teks yang menjelaskan proses terjadinya sesuatu baik fenomena alam maupun sosial secara ilmiah.
Ada enam teks eksplanasi yang digunakan untuk tes awal dan tes akhir, dan dua teks digunakan saat proses pemberian perlakuan dengan menerapkan metode
(24)
25
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
GIST di kelas eksperimen dan metode langsung di kelas kontrol. Teks-teks tersebut sudah melewati pengukuran keterbacaan yang dihitung dengan menggunakan formula keterbacaan Grafik Fry. Berikut tabel hasil pengukuran teks eksplanasi yang sudah dihitung dengan menggunakan Grafik Fry.
(25)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
Hasil Pengukuran Keterbacaan Teks Eksplanasi dengan Menggunakan Grafik Fry
Judul Teks Kalimat per 100 kata Suku kata per 100 kata
Jenjang Hasil Keterangan
Bioteknologi 6 163,2 11 Sesuai
Prates (Tes Awal) Pengaruh Gagdet
terhadap Remaja 6,4 161,4 11-12 Sesuai
Fatamorgana 6,8 162,8 11 Sesuai
Teknologi Proses
Sampah 4,1 155,8 11 Sesuai
Pascates (Tes Akhir) Kepercayaan Masyarakat Akan Kemunculan Sebuah Komet Ikeya-Seki
4,4 154,8 11 Sesuai
Siklus Hidrologi 6,6 159,4 11-12 Sesuai Proses Terbentuknya Kelompok Pergunjingan dalam Interaksi Sosial
7,8 160,8 11-12 Sesuai Perlakuan 1
Pelangi 7,6 161,4 11-12 Sesuai Perlakuan 2
Selain bahan bacaan yang harus dihitung dengan menggunakan formula keterbacaan Grafik Fry, dalam instrumen tes juga harus merumuskan kisi-kisi tes sebelum menyusun soal yang yang akan diujikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kisi-kisi tes yang disusun oleh peneliti dengan memperhatikan
parameter membaca pemahaman “Taksonomi Bloom” yaitu jenjang soal dari K1 sampai dengan K7. Berikut kisi-kisi soal yang telah disusun oleh peneliti.
(26)
27
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Prates Sekolah : SMA Negeri 13 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI/2
No Materi Jenjang kognitif Jumlah
Soal K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
1. Bioteknologi
a. Struktur Teks 3
10
b. Tema 4
c. Tanggapan 10
d. Gagasan Utama 7
e. Kosa kata 2
f. Informasi tersurat 1 5
g. Kaidah kebahasaan 6 9
h. Pola paragraf 8
2. Pengaruh Gagdet terhadap Remaja
a. Struktur Teks 11
10
b. Tanggapan 16 19
c. Gagasan Utama 14
d. Kosa kata 13
e. Informasi tersurat 12 17 15
f. Pola paragraf 18
g. Simpulan 20
3. Fatamorgana
a. Struktur Teks 21
10
b. Gagasan Utama 25
c. Kosa kata 22 28
d. Informasi Tersurat 23 29
e. Pola paragraf 24
f. Simpulan
g. Kaidah kebahasaan 26
(27)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal Pascates
No Materi Jenjang kognitif Jumlah
Soal K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
1. Teknologi Proses Sampah
a. Struktur Teks 1
10
b. Opini 2
c. Simpulan 8
d. Gagasan Utama 5
e. Kosa kata 4
f. Informasi tersurat 6
g. Kaidah kebahasaan 10 9
h. Pola paragraf 3
i. Tema 7
2. Kepercayaan Masyarakat Akan
Kemunculan Sebuah Komet Ikeya-Seki
a. Struktur Teks 12
10
b. Fakta dan Opini 16
c. Gagasan Utama
d. Kosa kata 20 13
e. Informasi tersurat 11
f. Pola paragraf 15
g. Simpulan 18
h. Tema 14
i. Tanggapan 19 17
3. Siklus Hidrologi
a. Struktur Teks 23
10
b. Gagasan Utama 26
c. Kosa kata 25 24
d. Informasi Tersurat 21 22
e. Pola paragraf 29
f. Simpulan 27
g. Fakta dan Opini 30
h. Tanggapan 28
Keterangan :
K1 : pertanyaan ingatan K5 : pertanyaan analisis
(28)
29
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
K3 : pertanyaan tafsiran K7 : pertanyaan evaluasi K4 : Pertanyaan terapan
Adapun ketentuan penilaian membaca pemahaman dalah sebagai berikut. Tabel 3.4
Format Penilaian Soal Pilihan Ganda
Kriteria Skor
Jawaban benar jika siswa memilih salah satu dari pilihanjawaban dengan tepat.
1
Jawaban salah jika siswa memilih salah satu dari pilihan
jawaban dengan tidak tepat 0
Uji Validitas dan Reabilitas 1. Uji Validitas
Sebelum tes dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol, tes tersbeut harus dilakukan uji validitas dan reabilitasnya terlebih dahulu supaya kevalidan tes tersebut dapat dipercaya sehingga dapat digunakan sebagai instrumen tes di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada penelitian uji validitas tes dilakukan di kelas XI MIA 5 SMA Negeri 13 Bandung. Hal ini dilakukan untuk melihat atau mengukur tingkat kevalidan instrumen yang akan diujikan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji validitas pada penelitian ini ditentukan dengan teknik korelasi Product Moment Pearson per item soal. Adapun teknik korelasi Product Moment Pearson tersebut ialah dengan rumus:
r
xy=
� ∑ − ∑ ∑√(� ∑ 2– ∑ 2 (� ∑ 2 – ∑ 2 keterangan :
N : banyaknya peserta tes X : skor item soal
(29)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Y : skor keseluruhan siswa
rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y
(Arikunto, 2012, hlm. 87) Hal ini dilakukan untuk melihat atau mengukur tingkat kevalidan instrumen yang akan diujikan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program Microsoft Excel. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam pengujian validitas soal-soal tersebut seperti yang peneliti paparkan sebagai berikut.
1) Masukan data (nama, no soal, skor) di sel
2) Hitung jumlah jawaban yang benar tiap siswa menggunakan rumus =SUM(B2:AY2)
3) Setelah data jawaban siswa selesai dimasukan, hitung jumlah jawaban yang benar tiap soal dengan rumus =SUM(B2:B31)
4) Kemudian untuk menghitung validitas butir soal nomor satu dengan cara menghitung koefisien korelasi Pearson antara isi sel dengan rumus =PEARSON(B2:B31;$AZ$2:$AZ$31)
5) Klik Enter
Untuk menentukan kriteria valid atau tidak dapat ditentukan jika rhasil> rtabel
berarti valid dan jika rhasil< rtabel. Peneliti menggunakan taraf signifikansi 5%
untuk n 31 yaitu 0,355.
Adapun hasil dari pengujian validitas tes tersebut yaitu sebagai berikut. Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Item Soal
Tes Awal Tes Akhir
No.
Soal Hasil rTabel Kriteria
No.
Soal Hasil rTabel Kriteria
1 0,424 0.355 Valid 1 0,481 0.355 Valid
2 0,449 0.355 Valid 2 0,438 0.355 Valid
3 0,355 0.355 Valid 3 0,450 0.355 Valid
4 0,365 0.355 Valid 4 0,413 0.355 Valid
5 0,559 0.355 Valid 5 0,453 0.355 Valid
6 0,554 0.355 Valid 6 0,075 0.355 Tidak Valid 7 0,365 0.355 Valid 7 0,292 0.355 Tidak Valid
(30)
31
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8 0,547 0.355 Valid 8 0,464 0.355 Valid
9 0,374 0.355 Valid 9 0,356 0.355 Valid
10 0,265 0.355 Tidak Valid 10 0,382 0.355 Valid 11 0,480 0.355 Valid 11 0,435 0.355 Valid 12 0,628 0.355 Valid 12 0,646 0.355 Valid 13 0,477 0.355 Valid 13 0,380 0.355 Valid 14 0,384 0.355 Valid 14 0,386 0.355 Valid 15 0,606 0.355 Valid 15 0,436 0.355 Valid
Tes Awal Tes Akhir
No.
Soal Hasil rTabel Kriteria
No.
Soal Hasil rTabel Kriteria 16 0,412 0.355 Valid 16 0,575 0.355 Valid 17 0,543 0.355 Valid 17 0,650 0.355 Valid 18 0,470 0.355 Valid 18 0,455 0.355 Valid 19 0,384 0.355 Valid 19 0,405 0.355 Valid 20 0,256 0.355 Tidak Valid 20 0,383 0.355 Valid 21 0,485 0.355 Valid 21 0,126 0.355 Tidak Valid 22 0,382 0.355 Valid 22 0,455 0.355 Valid 23 0,477 0.355 Valid 23 0,438 0.355 Valid 24 0,017 0.355 Tidak Valid 24 0,414 0.355 Valid 25 0,372 0.355 Valid 25 0,381 0.355 Valid 26 0,137 0.355 Tidak Valid 26 0,409 0.355 Valid 27 0,372 0.355 Valid 27 0,045 0.355 Tidak Valid 28 0,403 0.355 Valid 28 0,420 0.355 Valid 29 0,474 0.355 Valid 29 0,637 0.355 Valid 30 0,246 0.355 Tidakvalid 30 0,382 0.355 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas tersebut, ditemukan bahwa pada instrumen soal untuk prates terdapat lima soal yang tidak valid yaitu soal nomor 10, 20, 24, 26, dan 30. Sehingga soal yang dipakai untuk prates sebanyak 25 soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 25, 27, 28, dan 29. Sedangkan berdasarkan hasil uji validitas untuk soal pascates ditemukan empat soal yang tidak valid yaitu soal nomor 6, 7, 21, dan 27. Meskipun jumlah yang tidak valid empat soal tetapi jumlah soal antara prates dan pascates harus sama sehingga soal yang dipakai untuk pascates berjumlah sama dengan prates yaitu 25. Soal-soal tersebut yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 28, 29, dan 30.
(31)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen yang baik ialah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Apabila uji validitas terkait dengan ketepatan objek, pemotretan berkali-kali. Ajeg tersebut memiliki arti tetap, besar kecilnya ketetapan tersebut menunjukkan tinggi rendahnya reliabilitas instrumen tersebut. Untuk mengukur reliabilitas instrumen yang akan diguanakan peneliti menggunakan metode belah dua dengan rumus Spearmen-Brown sebagai berikut:
=
⁄ ⁄
+ ⁄
⁄ )
Keterangan :
:
Koefisien Reabilitas yang sudah di sesuaikan r⁄
⁄ : korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
Uji realibilitas penelitian ini menggunakan metode belah dua (Split-half Method) dengan bantuan program Microsoft Excel.Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penguji soal-soal tersebut. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan uji realibilitas.
1) Copy hasil uji validitas item awal kemudian paste pada sel A1
2) Belah 30 soal menjadi dua bagian yaituitem awal untuk soal 1-15 dan item akhir untuk soal 16-30.
3) Pada sel Z2 hitung jumlah skor item awal dengan rumus =SUM(A2:Y2) 4) Pada sel Z36 hitung jumlah skor item akhir dengan rumus =SUM(A36:Y36) 5) Setelah skor item awal dan item akhir didapat, hitung koefisien realibilitas
belahan tes ⁄ ⁄ dengan rumus =PEARSON(Z2:Z31;Z36:Z65)
6) Hitung reliabelitas total (keseluruhan) tes r11 dengan menggunakan rumus
Spearmen-Brown, yaitu =2*AB33/(1+AB33) 7) Klik enter
Untuk menentukan tes yang diuji reliabel atau tidak, peneliti menggunakan tabel kriteria koefesien korelasi sebagai berikut (Arikunto, 2012, hlm. 89):
(32)
33
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6
Tabel Kriteria Koefesien Korelasi
Nilai Keterangan
0,800 – 1,00 Sangat tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup 0,200 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat rendah
Adapun hasil perhitungan uji realbilitas menggunakan metode belah dua dengan formula =PERSON adalah sebagai berikut.
Tabel 3.7 Hasil Uji Reabilitas
Uji Reabilitas Soal Prates Uji Reabilitas Soal Pascates
=
× ,84+ ,84=
,684,84
= 0,914
=
× ,6 4 + ,6 4
=
, 8
,6 4
= 0,753
Berdasarkan hasil uji reabilitas untuk soal prates 0,914 hal ini berarti bahwa soal prates reliabel dengan tingkat reabilitas yang sangat tinggi. Demikian pula pada hasil uji reabilitas untuk soal pascates yaitu 0,753, hal tersebut berarti bahwa soal pascates reliabel dengan tingkat reabilitas yang tinggi. Dapat disimpulkan dari hasil uji reabilitas tersebut bahwa soal prates dan pascates dapat digunakan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3. Daya Pembeda Soal
� = �� −�� = � − �
Keterangan:
D : Daya beda soal J : jumlah peserta tes
(33)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu JB : banyaknya peserta kelompok bawah
BA : banyaknya kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB : banyaknya kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
PA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(34)
35
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8
Klasifikasi daya pembeda Daya Beda Klasifikasi 0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,040 Cukup
0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1.00 Baik Sekali
(Arikunto, 2012,hlm. 228) Tabel 3.9
Hasil Perhitungan Daya pembeda Soal
Prates Pascates
No. FH FL Hasil Keterangan No. FH FL Hasil Keterangan
1 1 0.75 0.25 Cukup 1 1 0.25 0.75 Baik
2 1 0.5 0.50 Baik 2 1 0.75 0.25 Cukup
3 1 0.625 0.375 Baik 3 0.625 0.25 0.375 Cukup
4 0.625 0.125 0.50 Baik 4 0.5 0.25 0.25 Cukup
5 1 0.375 0.625 Baik 5 1 0.625 0.375 Cukup
6 1 0.25 0.75 Baik sekali 6 1 0.625 0.375 Cukup
7 0.625 0.125 0.50 Baik 7 0.625 0 0.625 Baik
8 1 0.375 0.625 Baik 8 0.625 0 0.625 Baik
9 1 0.375 0.625 Baik 9 0.625 0.625 0 Jelek
10 0.375 0.250 0.125 Jelek 10 0.375 0.125 0.25 Cukup
11 0.75 0.125 0.625 Baik 11 1 1 0 Jelek
12 1 0.375 0.625 Baik 12 1 0.625 0.375 Cukup
13 1 0.375 0.625 Baik 13 0.5 0.375 0.125 Jelek 14 0.75 0.375 0.375 Cukup 14 0.375 0.125 0.25 Cukup 15 1 0.25 0.75 Baik sekali 15 0.125 0 0.125 Jelek 16 0.875 0.5 0.375 Baik 16 0.5 0.25 0.25 Cukup
17 1 0.5 0.50 Baik 17 0.875 0.375 0.5 Baik
18 1 0.625 0.375 Baik 18 0.5 0.25 0.25 Cukup
19 1 0.75 0.25 Cukup 19 0.875 0.5 0.375 Cukup
20 0.375 0.25 0.125 Jelek 20 1 0.75 0.25 Cukup
(35)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22 1 0.625 0.375 Baik 22 1 0.875 0.125 Jelek
23 1 0.5 0.50 Baik 23 0.5 0.125 0.375 Cukup
24 0.25 0.25 0 Jelek 24 0.875 0.5 0.375 Cukup
Prates Pascates
No. FH FL Hasil Keterangan No. FH FL Hasil Keterangan
25 1 0.50 0.50 Baik 25 0.25 0 0.25 Cukup
26 0.75 0.50 0.25 Cukup 26 0.125 0 0.125 Jelek 27 0.875 0.50 0.375 Cukup 27 0.75 0.25 0.5 Baik 28 0.375 0 0.375 Cukup 28 0.625 0.25 0.375 Cukup 29 0.75 0.125 0.625 Baik 29 0.5 0.375 0.125 Jelek
30 0.625 0.375 0.25 Cukup 30 1 0.5 0.5 Baik
4. Tingkat Kesulitan Soal
P=
(Arikunto, 2012, hlm. 223) Keterangan
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS : jumlah siswa peserta tes
(Arikunto, 2012, hlm. 223) Adapun klasifikasi tingkat kesukaran soal terdapat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 3.10
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal Indeks kesukaran Klasifikasi
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
(36)
37
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.11
Hasil Indeks Kesukaran Soal
Nomor soal B (Jumlah siswa yang menjawab benar)
I = �
� KET Nomor Soal B (Jumlah siswa yang menjawab benar)
I = �
� KET
1 30 1 Mudah 1 28 0.93 Mudah
2 22 0.73 Mudah 2 22 0.73 Mudah
3 24 0.80 Mudah 3 21 0.70 Mudah
4 10 0.33 Sedang 4 12 0.40 Sedang
5 24 0.80 Mudah 5 22 0.73 Mudah
6 18 0.60 Sedang 6 12 0.40 Sedang
7 11 0.36 Sedang 7 14 0.46 Sedang
8 23 0.76 Mudah 8 21 0.70 Mudah
9 11 036 Sedang 9 15 0.50 Sedang
10 12 0.40 Sedang 10 14 0.46 Sedang
11 13 0.43 Sedang 11 13 0.43 Sedang
12 24 0.80 Mudah 12 24 0.80 Mudah
13 16 0.53 Sedang 13 21 0.70 Mudah
14 18 0.60 Sedang 14 19 0.63 Sedang
15 21 0.70 Sedang 15 21 0.70 Sedang
16 23 0.76 Mudah 16 25 0.83 Mudah
17 26 0.86 Mudah 17 26 0.86 Mudah
18 26 0.86 Mudah 18 25 0.83 Mudah
19 29 0.96 Mudah 19 28 0.93 Mudah
20 6 0.20 Sulit 20 9 0.30 Sulit
21 28 0.93 Mudah 21 26 0.86 Mudah
22 26 0.86 Mudah 22 25 0.83 Mudah
23 25 0.83 Mudah 23 25 0.83 Mudah
(37)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25 23 0.76 Mudah 25 22 0.73 Mudah
26 14 0.46 Sedang 26 13 0.43 Sedang
27 21 0.70 Sedang 27 20 0.66 Sedang
28 5 0.16 Sulit 28 6 0.20 Sulit
29 12 0.40 Sedang 29 14 0.45 Sedang
30 14 0.46 Sedang 30 15 0.50 Sedang
2) Intrumen Nontes
Instrumen nontes dalam penelitian ini yakni berupa observasi dan wawancara. a. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh informasi mengenaiproses pembelajaran yang berlangsung, yang meliputi perilaku-perilaku siswa melalui pengamatan, misalnya pengamatan kondisi dan interaksi belajar-mengajar, tanggapan siswa tentang tugas yang diberikan guru, sikap positif dan negatif siswa terhadap membaca pemahaman, serta perilaku-perilaku guru dalam pembelajaran. Adapun lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.12
Lembar Observasi Pembelajaran Membaca Pemahaman Teks Eksplanasi Kompleks dengan Metode GIST
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran
Keterangan Terlaksana Tidak
Terlaksana
Pendahuluan
Mengecek kehadiran siswa Melakukan Apersepsi Memberikan motivasi
Menetapkan Tujuan Pembelajaran Inti Bertanya tentang pemahaman awal siswa
(38)
39
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menjelaskan materi teks eksplanasi
kompleks
Menjelaskan langkah-langkah membaca dengan metode GIST disertai contoh. Membagi siswa secara berkelompok. Membagikan teks eksplanasi kompleks untuk dibaca siswa dengan metode GIST dan menyusun rangkuman.
Membacakan judul teks eksplanasi kompleks yang bertujuan untuk menstimulus skemata siswa.
Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan
Keterangan Terlaksana Tidak
Terlaksana
Inti
Memberikan umpan balik atas tanggapan saat siswa mengomunikasikan hasil tugasnya di depan kelas.
Penutup
Melakukan refleksi pembelajaran dengan menyimpulkan terhadap materi
pembelajaran.
Menyampaikan pokok materi untuk kegiatan selanjutnya.
Tabel 3.13
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No. Aspek yang diamati
Penilaian Terlaksana Tidak
Terlaksana 1. Siswa responsif dan antusias saat mengikuti
pembelajaran.
(39)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam kelompok.
3. Siswa membaca teks eksplanasi dengan menggunakan metode GIST secara baik. 4. Siswa tidak melakukan kegiatan yang dapat
menghambat proses pembelajaran.
5. Siswa mengikuti pembelajaran sampai akhir.
b. Wawancara
Wawancara ini dilakukan oleh peneliti kepada seorang guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan siswa kelas XI di SMAN 13 Kota Bandung. Dalam wawancara ini diajukan beberapa pertanyaan terkait dengan gambaran umum proses pembelajaran. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui profil pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks.
Tabel 3.16 Instrumen Wawancara Teknik
Pengumpulan Data
Tujuan Sasaran Instrumen
Wawancara Mengetahui profil kemampuan membaca pemahaman
Guru 1. Bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa dalam
pembelajaran teks eksplanasi? 2. Menurut Anda, apa kesulitan
siswa dalam membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks?
3. Bagaimana sebaiknya cara mengajarkan membaca pemahaman?
4. Apa metode yang digunakan oleh Anda saat proses pembelajaran
(40)
41
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks?
c. Instrumen Perlakuan
Instrumen perlakuan ini merupakan alat untuk mempersiapkan pembelajaran sebelum pembelajaran dilaksanakan. Instrumen perlakuan pada penelitian ini berupa persiapan pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi dan perencenaan pelaksanaan pembelajarannya dengan menerepakan metode GIST dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
1) Ancangan Model a. Rasional
Membaca merupakan keterampilan yang bersifat reseftif dibandingkan dengan keterampilan menulis, dimana proses membaca yaitu proses yang melibatkan antara panca indera dan mental. Disamping itu, membaca juga merupakan suatu proses membaca untuk mencari informasi dan memahami pesan dari sebuah bacaan baik secara tersurat maupun tersirat. Oleh karena itu, membaca perlu dilakukan dengan metode yang tepat dan efektif agar pesan atau informasi yang terdapat dalam sebuah bacaan dapat diterima oleh pembaca.
Metode Generating Interaction Between Schemata dan Text (GIST) dirasa mampu menjadi metode yang tepat dalam kegiatan membaca. Metode ini melatih siswa untuk menghubungkan skemata dengan topik bacaan sehingga informasi dalam bacaan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Selain itu, metode ini melatih siswa untuk bekerja sama di dalam kelompok dan menentukan serta menyusun inti dari setiap paragraf dalam bacaan.
b. Tujuan
Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk melatih siswa dalam membaca pemahaman teks eksplanasi dengan menggunakan metode interaksi antara skemata dan teks.
(41)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Metode GIST menekankan pada prinsip kerja sama antar individu dalam kelompok.
2) Metode GIST ini mengarahkan hubungan antara skemata pembaca dengan isi dari bacaan agar siswa lebih banyak menggunakan pengetahuan atau pengalaman yang sudah dimilikinya untuk memperoleh ide pokok atau isi dan pesan dalam bacaan tersebut.
3) Metode GIST dapat membimbing siswa untuk menulis rangkuman dan memahami bacaan dengan mengkaji setiap paragraf sehingga mampu meningkatkan keterampilan belajar dari sebuah teks.
d. Sintaks
Metode Interaksi antara skemata dan teks atau yang biasa dikenal dengan GIST (Generting Interaction Between Schemata and Text) adalah salah satu metode membaca dengan menggunakan tiga strategi pemahaman yaitu bertanya, memprediksi, dan merangkum.
1) Bertanya
Bertanya dalam metode ini adalah pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan disampaikan oleh pembaca mengenai teks tersebut? Bertanya juga merupakan salah satu kunci utama untuk mendorong seseorang menjadi kritis dan menjadi logis.
2) Mengidentifikasi
Maksud mengidentifikasi disini adalah mengidentifikasi pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelumnya atau skemata tentang teks eksplanasi tersebut dengan hanya membaca judul teks tersebut.
3) Mengklarifikasi
Mengklarifikasi adalah kegiatan untuk mengetahui apakah skemata siswa yang sebelumnya sudah dibangun sesuai dengan isi yang ada di dalam teks tersebut. 4) Merangkum
Merangkum adalah kegiatan siswa untuk mengetahui apa yang ada dalam teks dan sebagai uji diri tentang apa yang sudah ia baca atau ia mengerti dari teks. e. Evaluasi
(42)
43
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Evaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode ini yaitu proses, hasil belajar, dan sikap. Evaluasi proses dilihat dari keaktifan masing-masing siswa dalam setiap langkah metode. Evaluasi hasil belajar diperoleh dari kemampuan siswa menjawab soal tes membaca pemahaman. Evaluasi sikap dilihat dari sikap siswa dengan dirinya sendiri, sikap siswa dengan teman kelompoknya, dan sikap siswa terhadap kelompok lain.
2) Skenario Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun agar dapat menjadi acuan saat proses pembelajaran berlangsung. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini meliputi indikator pembelajaran, penentuan sumber/media/bahan pembelajaran, skenario pembelajaran, penilaian, instrumen soal. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) membaca pemahaman teks eksplanasi yang telah dirumuskan adalah sebagai berikut.
(43)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Guruan : SMA Negeri 13 Bandung Kelas/Semester : XI /2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Eksplanasi Kompleks
Peminatan : MIIA/IIS
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prose-dural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviufilm/drama baik melalui lisan maupun tulisan.
(44)
45
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Materi Pembelajaran
1) Fakta
Teks eksplanasi kompleks ulasan 2) Konsep
Pengertian teks eksplanasi kompleks; struktur teks eksplanasi kompleks dan ciri kebahasaan teks eksplanasi kompleks.
3) Prinsip
Karakteristik tekseksplanasi kompleks. 4) Prosedur
Langkah-langkah memahami dan menganalisis teks eksplanasi kompleks D.Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Metode : Metode GIST
2. Teknik : tanya jawab, diskusi, penugasan E. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
1. Papan tulis.
2. Teks Eksplanasi Kompleks. 3. Laptop
G.Langkah-Langkah Pembelajaran Pendahuluan :
1. Membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa. 2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru memberikan motivasi. 4. Guru melakukan apersepsi.
(45)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Inti :
Kegiatan Langkah KBM
Guru Siswa
Bertanya
Guru bertanya tentang pemahaman awal siswa
terkait materi
pembelajaran
Siswa menjawab pertanyaan yang berkenaan dengan pengetahuan awal mereka
terhadap materi
pembelajaran.
Mengidentifikasi
Guru membacakan judul teks eksplanasi kompleks yang bertujuan untuk menstimulus skemata siswa.
Siswa berpendapat mengenai pengetahuan mereka terhadap judul teks eksplanasi tersebut.
Mengklarifikasi
Guru menugaskan siswa untuk membaca teks eksplanasi untuk mengklarifikasi apakah pengetahuan siswa atau skemata yang telah distimulus terhadap teks tersebut.
Siswa membaca teks model eksplanasi yang berjudul
“Proses Terbentuknya Kelompok Pergunjingan
dalam Interaksi Sosial”.
Merangkum
Guru menugaskan siswa
untuk membuat
rangkuman mengenai teks eksplanasi tersebut dengan mengidentifikasi setiap
1. Siswa mengidentifikasi inti dari setiap paragraf. 2. Siswa menyusun kalimat
(46)
47
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu paragraf dan menyusun
keseluruhan inti paragraf menjadi rangkuman.
Penutup :
1) Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. 2) Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari.
F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti memperoleh data-data dari sampel yang sudah ditentukan. Untuk mengambil data dari subjek penelitian, terlebih dahulu peneliti meminta izin untuk mengadakan penelitian kepada pihak sekolah. Selanjutnya, peneliti mengambil dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dari sampel yang sudah ditentukan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat diperoleh dengan menggunakan teknis tes dan non tes.
1. Tes
Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan prates dan pascates. Siswa akan menjawab soal berupa tes berbentuk pilihan ganda berjumlah 25 soal setelah siswa membaca teks eksplanasi kompleks. Tes tersebut dilakukan bertujuan untuk mengetahui keefektifan metode GIST dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks dengan melihat ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapakan metode GIST tersebut. 2. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti pada saat proses pembelajaran dengan menerapkan metode GIST (Generating Interaction Between Schemata and Text). Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran.
(47)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan salah satu guru bahasa dan sastra Indonesia di SMAN 13 Bandung. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana profil kemampuan membaca pemahaman dalam pembelajaran teks eksplanasi kompleks.
G.Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data merupakan cara peneliti untuk mengolah data yang sudah diperoleh untuk mengetahui hasil dari penelitian tersebut. Teknik pengolahan data tidak hanya mengolah data tetapi juga menganalisis data tersebut dengan rumus statistik.Pengolahan data pada penelitian ini akan dilakukan dengan analisis statistik parametrik. Namun,sebelum mengolah menggunakan analisis parametrik data tersebut diujinormalitas serta homogenitasnya. Apabila data tersebut berdistribusi normal danhomogen, barulah melakukan analisis parametrik untuk melakukan uji hipotesis.
Adapun langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut.
a. Menilai dan menganalisis jawaban siswa pada tes awal dan tes akhir dengan cara mennetukan jumlah soal yang benar dan yang salah.
b. Menentukan skor tes awal dan tes akhir siswa, kemudian menentukan nilai dengan rumus:
Skor yang diperoleh
Nilai akhir = X 100
Skor maksimum
c. Mendeskripsikan hasil tes awal dan tes akhir.
1. Sebelum data diolah dengan statistik parametrik, terlebih dahulu harus dilakukan uji normalitas terhadap nilai membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks siswa. Uji normalitas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul tersebar secara normal atau tidak. Hal ini berkaitan dengan sampel yang diambil. Melalui uji normalitas peneliti dapat mengetahui apakah sampel yang diambil mewakili populasi atau tidak. Untuk mengetahui distribusi skor pratest-pascatest terdistribusi secara normal atau
(48)
49
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak dapat diketahui dengan menggunakan rumus chi kuadrat ( , langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan hasil tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b. Menghitung nilai atau skor tertinggi dan terendah c. Menentukan rentang skor dengan rumus
R = skor tertinggi – skor terendah d. Menentukan banyak kelas dengan rumus
BK = 1+ 3,3 log n
e. Menentukan panjang kelas i dengan rumus
i =
f. Menghitung rata-rata nilai dengan rumus Rata-rata R
=
∑ f.xin
g. Menghitung simpangan baku dengan rumus
S =
√
n ∑fxi2− ∑fxi 2
n n−
h. Menguji normalitas data pada tes awal dan tes akhir dari kedua kelas. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut
² = ∑ � − ²
keterangan:
x² : nilai Chi- kuadrat
f0 : frekuensi yang diobservasi fe : frekuensi yang diharapkan
i. Membandingkan nilai hitung dengan tabel pada derajat kebebasan, dan
taraf kepercayaan 96% Apabila hitung < tabel, maka skor tes awal dan tes akhir terdistribusi normal.
(1)
51
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Menetukan derajat kebebasan dk = Nx + Ny - 2 6. Menentukan ttabel
Jika thitung< ttabel maka Ha ditolak atau H0 diterima, dan begitu pula sebaliknya apabila thitung> ttabel maka Ha diterima atau H0 ditolak.
(2)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
85
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji cobakan metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text)pada pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks. Berdasarkan data di lapangan dengan melalui berbagai rangkaian penelitian, pengolahan data serta menjawab hipotesis, maka diperoleh simpulan untuk menjawab rumusan masalah penelitian mengenai pembelajaran membaca pemahaman dengan metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text)berorientasipengalaman. Simpulan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Profil siswa kelas XI MIA 5SMAN 13 Bandung dalam pembelajaran
membaca pemahaman khususnya pada pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks sebelum diberi perlakuan dengan metode GIST masih terbilang kurang. Siswa berpendapat bahwa membaca pemahaman khususnya dalam pembelajaran teks eksplanasi kompleks merupakan kegiatan yang membosankan dan monoton.Pada kegiatan membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks, siswa cenderung merasa kesulitan untuk menemukan gagasan utama, menyimpulkan informasi yang disampaikan pada bacaan, dan menentukan ciri kebahasaan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil prates menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa masih belum memenuhi KKM sehingga siswa dinyatakan tidak lulus.
2. Proses pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan metode GIST yang kelas eksperimen terdiri dari dua perlakuan. Proses pembelajaran ini baik mengenai aktivitas guru maupun siswa dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer. Siswa merasa aktif dan lebih memahami saat mengikuti pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan metode GIST. Proses
(3)
86
pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks di kelas pembanding tidak menggunakan metode GIST seperti kelas eksperimen. 3. Berdasarkan pengolahan dan penghitungan data hasil penelitian, diketahui
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks di kelas eksperimen dengan menggunakan metode GIST (Generating Interaction Schemata and Text). Berdasarkan hasil postes dari masing-masing kelas, terlihat masih terdapat siswa yang tidak berhasil mencapai KKM, mengalamipeningkatansebesar
28,5% sedangkan, padakelas kontrolsiswa yang
berhasilhanyamengalamipeningkatansebesar 16,3%. Hasil penghitungan uji t menunjukkan thitung (2,802) > ttabel (2,002)maka hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak dengan kata lain terdapat perbedaan perolehan nilai yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Maka, dapat disimpulkan bahwa metode GIST efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks pada siswa kelas XI SMAN 13 Bandung.
B. Saran
Berdasaran hasil penelitian, beberapa saran yang perlu diperhatikan terkait dengan penerapan metode GIST dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks diantaranya sebagai berikut.
1. Guru harus pandai menggunakan metode dalam proses pembelajarannya. Untuk itu, metode GIST dapat dijadikan salah satu alternatif metode untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Guru yang ingin menggunakan metode GIST harus lebih kreatif dalam menstimulus siswa untuk membangun skematanya terhadap bacaan.
2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode GIST efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi kompleks. Peneliti selanjutnya, diharapkan dapat lebih mengoptimalkan metode ini dengan kemampuan membaca pemahaman teks lainnya.
(4)
87
3. Peneliti memberi saran kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan media video dalam pembelajaran khususnya pembelajaran membaca pemahaman supaya dapat memunculkan skemata siswa dengan lebih muncul.
(5)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
88
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter. Bandung: PT Refika Aditama.
Al Farisi, S. (2015). Minat Baca Masyarakat Indonesia Ketiga dari Bawah. [Online]. Diakses dari http://www.kompasiana.com/infoituilmu/minat-baca-masyarakat-indonesia-ketiga-dari
bawah_54f34956745513802b6c6f99.html.
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Kosasih, E. (2014). Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK: Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah, serta Langkah Penulisannya. Bandung: Yrama Widya.
Mardapi, D. (2012). Pengukuran Penilaian dan Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Nuhamedika.
Nirmala, Stevy Ditta. (2014). Keefektifan Model Pembelajaran Erica (Effective Reading In The Content Areas) Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Teks Eksplanasi Bagi Siswa Kelas VII SMP Eks-RSBI Pelaksana Kurikulum 2013 Se-Kabupaten Magelang. (Skripsi) Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Nurgiyantoro, B. (2001). Penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Purwanto.2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahim, F. (2008). Pengajaran membaca di sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Raswati. (2013). Keefektifan Metode Generating Interaction Between Schemata
(6)
Martha Widya Rusyanti, 2015
PENERAPAN METODE GENERATING INTERACTION BETWEEN SCHEMATA AND TEXT (GIST) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
89
Kelas VII SMPN 9 Bandung. (Skripsi) Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Riduwan & Sunarto. (2007). Pengantar statistika untuk penelitian: pendidikan, sosial, komunikasi, ekonomi, dan bisnis. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. (2012). Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti pemula. Bandung: Alfabeta.
Somadayo, S. (2011). Strategi dan teknik pembelajaran membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Subana, dkk. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiono. (2006). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta.
Sugiono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta.
Syamsuddin dan Vismaian S. Damaianti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Rosda.
Tarigan, H.G. (2008). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.