PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTO FPTK UPI.

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Elektro

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Oleh

YUDA SUKMANA NIM. 1001151

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTO FPTK UPI

Oleh Yuda Sukmana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Yuda Sukmana 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

YUDA SUKMANA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTO FPTK UPI

Disetujui dan disahkan oleh pebimbing : Pembimbing I

Dr. Siscka Elviyanti, MT NIP. 19731122 200112 2 002

Pembimbing II

Ir. Arjuni Budi Pantjawati, MT NIP. 19640607 199512 2 001

Mengetahui,


(4)

PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN SKRIPSI DAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi "Penerapan Model Pembelajaran Eksperiensial Pada Mata Kuliah Praktikum Teknik Telekomunikasi Di Departemen Pendidikan Teknik Elekto FPTK UPI" ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Maret 2015


(5)

menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Eksperiensial Pada Mata Kuliah Praktikum Teknik Telekomunikasi Di

Departemen Pendidikan Teknik Elekto FPTK UPI”.

Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memeperoleh gelar sarajana pendidikan di Departemen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam penulisan laporan ini, disadari masih banyak kekurangan. Kritik dan saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang sangatlah dinanti.

Dalam kesempatan ini juga, penulis ingin menguncapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua serta seluruh seluruh keluarga tercinta yang tidak terhitung jasanya selama ini dalam memberikan dorongannya baik moril ataupun

materil, baik dalam bentuk do’a dan materi.

2. Ibu Dr. Siscka Elviyanti, MT dan Ir. Arjuni Budi Pantjawati, MT selaku dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan membimbing, memberi semangat dan motivasi, serta bantuan berupa materi, dari awal sampai akhir hinga menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Prof. H. Bachtiar Hasan, ST, MSIE, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI.

4. Saudara Agus Setiawan, Rizki Nuzul F, dan Amri Zikri, sebagai rekan-rekan yang telah rela mengeluarkan tenaga dan fikirannya untuk membantu dalam pelaksanaan proses penelitian.


(6)

Suhendar Aryadi, Ihsan Ahmad F, yang telah bersedia untuk menjadi subjek penelitian.

6. Seluruh Dosen JPTE-FPTK UPI yang telah memberikan ilmunya baik didalam ataupun diluar perkuliahan.

7. Seluruh karyawan administrasi JPTE-FPTK UPI serta karyawan administrasi FPTK UPI yang telah banyak membantu dalam kebutuhan administrasi pelaksanaan tugas akhir dan penyusunan laporannya.

8. Keluarga besar Tutorial PAI-SPAI MKDU Universitas Pendidikan Indonesia yang banyak memberikan inspirasi dan motivasi bagi penulis, serta memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian Tugas Akhir. 9. Rekan-rekan mahasiswa Departeman Pendidikan Teknik Elektro UPI,

terutama rekan-rekan seperjuangan dari kelas Pendidikan Teknik Elektro – A dan kelas konsentrasi Teknik Telekomunikasi angkatan 2010.

Semoga kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dibalas oleh Allah SWT dengan kebaikan yang berlipat. Aamiin.

Bandung, Maret 2015

Penulis


(7)

telekomunikasi di Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dimana prosedur penelitian yang dilakukan akan menghasilkan data-data deskriptif dari perilaku yang diamati yaitu berupa aktifitas mahasiswa meliputi ranah kognitif. psikomotorik, dan afektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran eksperiensial sangat berpotensi untuk diterapkan dalam praktikum tersebut. Model pembelajaran eksperiensial memberi kesempatan kepada setiap individu dalam kelompok untuk mendapatkan pengalaman yang sama dalam pembelajaran. Sehingga pengamatan dan penilaian bisa difokuskan kepada masing-masing subjek baik untuk ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dalam penelitian ini terdapat 9 subjek penelitian yang teridiri dari 5 laki-laki dan 4 perempuan. Hasil pengamatan menunjukkan rata-rata kemampuan untuk ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif masuk kedalam kategori sangat baik. Secara khusus, hasil analisa data dan temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan jenis kelamin perempuan memiliki kemampuan dibawah kemampuan subjek laki-laki terutama dalam kegiatan-kegiatan yang menuntut kerja motorik yaitu ranah psikomotorik level gerakan kompleks. Walaupun setiap individu dalam kelompok diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman yang sama dalam pembelajaran, tidak menjamin menghasilkan kemampuan atau hasil belajar yang sama. Berdasarkan data yang diperoleh, hasil belajar untuk setiap subjek adalah bervariasi dan berbeda satu dengan lainnya. Selain itu, karena pada penelitian pertama seluruh subjek dilibatkan dalam kegiatan refleksi, salah satu bentuk refleksi tersebut adalah mengevaluasi diri tentang tindakan apa saja yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam uji kinerja. Dari evaluasi tersebut, mereka menyadari bahwa kurang mendalami dan terburu-buru dalam mempelajari sumber belajar. Sehingga pada penelitian kedua, subjek lebih mempersiapkan diri dengan belajar dari sumber belajar berupa modul dan video dengan waktu atau durasi yang lebih lama, jika dibandingkan dengan penelitian pertama. Upaya yang dilakukan oleh subjek mempunyai dampak positif yang ditunjukkan oleh peningkatan hasil belajar pada penelitian kedua.


(8)

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

ABSTRACT

This research aims to determine the process and the results from the application of experiential learning model in telecommunications engineering lab activities in the Departmen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI. The method used in this research is a qualitative method, research procedure will generate descriptive data from the behavior observed that students activities include cognitive, psychomotor, and affective domains. The results showed that the model of experiential learning has the potential to be applied in the practicum. Experiential learning model allows each individual to get the same experience in the learning process. So that observation and assessment can be focused on each subject both to the cognitive, psychomotor, and affective. In this research there were 9 research subjects that consist of 5 men and 4 women. The results of observation shows the average ability for cognitive, psychomotor, and affective into the excellent category. In particular, the results of the data analysis showed that subjects with female gender have the ability under the ability subjects with male gender, especially in activities that require motoric work that is the psychomotor domain of complex movements level. Although each individual is given the opportunity to get the same experience in learning, does not guarantee results in the ability or the same learning outcomes. In addition, because the first study all subjects involved in the activities of reflection, one form of reflection is to evaluate themselves on what actions that affect their ability in the performance test. From these evaluations, they realize that the less deep and rush in studying learning resources. So the second study, subjects better prepare themselves by learning from learning resources in the form of modules and video with longer duration, when compared with the first study. Efforts made by the subjects have shown a positive impact by learning outcome in the second study.


(9)

Yuda Sukmana , 2015

PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN SKRIPSI DAN PERNYATAAN

BEBAS PLAGIARISME ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II KAJAIN PUSTAKA 2.1 Hakikat Model Pembelajaran Eksperiensial ... 5


(10)

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 5

2.1.2 Definisi Pembelajaran Eksperiensial ... 6

2.1.3 Prinsip-prinsip Pembelajaran Eksperiensial... 6

2.1.4 Proses Pembelajaran Eksperiensial ... 8

2.1.5 Peran Pendidikan Dalam Pembelajaran Eksperiensial ... 10

2.1.6 Peran Peserta Didik Dalam Pembelajaran Eksperiensial ... 11

2.1.7 Metodologi Pembelajaran Eksperiensial ... 12

2.1.8 Pembelajaran Eksperiensial dalam Pembelajaran Teknik . 12 2.2 Hakikat Hasil Belajar ... 14

2.2.1 Ranah Kognitif ... 15

2.2.2 Ranah Afektif ... 17

2.2.3 Ranah Psikomotorik ... 18

2.3 Penelitian Yang Relevan ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 22

3.2 Subjek dan Obkek Penelitian... 22

3.2.1 Subjek Penelitian... 22

3.2.2 Objek Penelitian ... 23

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 23

3.3.1 Observasi ... 23


(11)

Yuda Sukmana , 2015

3.4.1 Tahap Persiapan ... 24

3.4.2 Tahap Pelaksanaan ... 25

3.5 Teknik Analisis Data ... 37

3.6 Pemeriksaan Keabsahan Data... 39

3.7 Standar Pengamatan ... 39

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data ... 68

4.1.1 Penelitian Pertama (Instalasi dan Konfigurasi LAN) ... 68

4.1.2 Penelitian Kedua (Instalasi Peralatan Sound system) ... 106

4.2 Temuan Hasil Penelitian... 145

4.2.1 Penelitian Pertama (Instalasi dan Konfigurasi LAN) ... 145

4.2.2 Penelitian Kedua (Instalasi Peralatan Sound system) ... 152

4.3 Perbandingan Temuan Hasil Penelitian Pertama Dan Kedua ... 158

4.4 Hubungan Hasil Penelitian Dengan Teori Pembelajaran Eksperiensial... 159

BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan ... 161


(12)

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... 164

LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Kata kerja operasional ranah kognitif ... 16

Tabel 2.2. Kata kerja operasional ranah afektif ... 18

Tabel 2.3. Kata kerja operasional ranah psikomotorik ... 19

Tabel 3.1. Standar untuk level mengingat penelitian pertama ... 40

Tabel 3.2. Standar untuk level memahami penelitian pertama ... 41

Tabel 3.3. Standar untuk level mengaplikasikan penelitian pertama ... 41

Tabel 3.4. Standar untuk level menganalisis penelitian pertama ... 42

Tabel 3.5. Standar untuk level kesiapan penelitian pertama ... 45

Tabel 3.6. Standar untuk level gerakan kompleks penelitian pertama ... 46

Tabel 3.7. Standar untuk level kreativitas penelitian pertama ... 48

Tabel 3.8. Standar untuk level penerimaan penelitian pertama ... 49


(13)

Yuda Sukmana , 2015

Tabel 3.12. Standar untuk level memahami penelitian kedua ... 55

Tabel 3.13. Standar untuk level mengaplikasikan penelitian kedua ... 56

Tabel 3.14. Standar untuk level menganalisis penelitian kedua ... 57

Tabel 3.15. Standar untuk level kesiapan penelitian kedua ... 59

Tabel 3.16. Standar untuk level gerakan kompleks penelitian kedua ... 60

Tabel 3.17. Standar untuk level kreativitas penelitian kedua... 62

Tabel 3.18. Standar untuk level penerimaan penelitian kedua... 63

Tabel 3.19. Standar untuk level partisipasi penelitian pertama ... 64

Tabel 3.20. Standar untuk level penilaian dan penentuan sikap penelitian kedua ... 65

Tabel 4.1. Rekapan data dari penelitian pertama ... 145

Tabel 4.2. Persentase keberhasilan atau pencapaian proses pembelajaran penelitian peratama ... 147

Tabel 4.3. Informasi penggunaan sumber belajar dan perolehan waktu penelitian pertama ... 149

Tabel 4.4. Rekapan data dari penelitian kedua ... 152

Tabel 4.5. Persentase keberhasilan atau pencapaian proses pembelajaran penelitian kedua ... 154


(14)

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.6. Informasi penggunaan sumber belajar dan perolehan waktu penelitian kedua ... 156

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1, skala untuk mengkonversi dari persentase ke huruf ... 149 Gambar 4.2, skala untuk mengkonversi dari persentase ke huruf ... 156


(15)

Yuda Sukmana , 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Grafik Perbandingan Hasil Penelitian Pertama dan Kedua Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 3. Lembar Refeleksi Mahasiswa Lampiran 4. Contoh Lembar Observasi

Lampiran 5. Kartu Poin dan Perolehan Waktu Kelompok Lampiran 6. Daftar Hadir Subjek Penelitian


(16)

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(17)

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK

fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang

Kegiatan praktikum dilakukan untuk melatih kemampuan (skills) mahasiswa dalam suatu bidang tertentu. Sehingga hasil yang diharapkan dari kegiatan praktikum adalah mahasiswa memiliki keahlian dalam bidang tersebut. Di perguruan tinggi atau di sekolah, praktikum biasa dilakukan di laboratorium dengan ketersedian berbagai trainer atau alat bantu untuk menunjangnya. Dengan kegiatan praktikum, mahasiswa atau peserta didik tidak hanya dituntut untuk sekedar mengatahui tetapi juga dituntut untuk dapat mengaplikasikan teori-teori yang mereka ketahui pada masalah nyata.

Di Departemen Pendidikan Teknik Elektro (DPTE) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI, kegiatan praktikum menjadi salah satu Mata Kuliah Keahlian (MKK) yang wajib diambil oleh mahasiswa. Tentu, sebagai departemen yang bergerak dalam bidang pendidikan kejuruan (vocational

education) dan mempersiapkan lulusannya untuk menjadi pendidik di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK), praktikum menjadi kegiatan belajar yang wajib dilakukan untuk melatih dan meningkatkan keahlian mahasiswa dalam bidang teknik elektro agar mampu dan siap untuk menjadi pendidik di SMK. Oleh karena itu, DPTE harus mampu menyelenggarakan kegiatan praktikum dengan baik, guna mencapai tujuan tersebut.

Berdasarkan pengamatan penulis saat menjadi asisten praktikum dalam kegiatan praktikum di laboratorium telekomunikasi DPTE FPTK UPI, khususnya


(18)

2

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berkaitan dengan Mata Kuliah Keahlian (MKK) pada konsentrasi teknik telelekomunikasi, penulis menemukan beberapa masalah, diantaranya adalah dalam kelompok praktikum setiap anggota kelompok belum tentu mengalami pengelaman praktikum yang sama dengan anggota kelompok lainnya. Sistem penilaian yang dilakukan dalam setiap kegiatan praktikum hanya bersumber dari laporan praktikum dan kehadiran mahasiswa, belum menerapkan penilaian secara autentik dimana penilian dilakukan secara komperhensif meliputi ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Masalah lain yang terjadi saat praktikum adalah keterbatasan kuantitas perlatan atau trainer yang ada di laboratorium.

Dari permasalahan yang terjadi, maka perlu adanya suatu upaya perbaikan dan inovasi pada kegiatan praktikum di DPTE FPTK UPI khususnya pada Mata Kuliah Keahlian (MKK) Praktikum Teknik Telekomunikasi. Salah satu upaya atau inovasi itu adalah dengan menerapkan model pembelajaran eksperiensial pada praktikum tersebut. Model pembelajaran eksperiensial dipilih karena model pembelajaran ini banyak digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk mempersiapkan tenaga kerja profesional seperti pendidikan lanjutan untuk profesi guru. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Robert W. Clark, Ph.D., Mark D. Threeton, Ph.D., dan John C. Ewing, Ph.D (2010), dari Pennsylvania State University. Menunujukkan bahwa model pembelajaran eksperiensial memiliki potensi besar untuk digunakan dalam mengingkatkan kemampuan dan meningkatkan proses pendidikan guru.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan upaya perbaikan dan inovasi pada kegiatan praktikum melalui penelitian dengan

judul “Penerapan Model Pembelajaran Eksperiensial Pada Mata Kuliah Praktikum

Teknik Telekomunikasi di Departemen Pendidikan Teknik Elekto FPTK UPI”.


(19)

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses penerapan model pembelajaran eksperiensial pada mata kuliah Praktikum Teknik Telekomunikasi?

2. Bagaimana hasil dari penerapan model pembelajaran eksperiensial pada mata kuliah Praktikum Teknik Telekomunikasi?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Subjek penelitian adalah 9 orang mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Elektro angkatan 2012 dengan pilihan konsentrasi Teknik Telekomunikasi.

2. Materi praktikum yang menjadi bahan dari penelitian ini adalah Instalasi Peralatan Sound System dan Instalasi dan Konfigurasi LAN.

3. Kegiatan yang diteliti adalah aktifitas mahasiswa (meliputi perubahan pengetahuan, keterampilan, dan sikap) saat melakukan praktikum dengan menggunakan model eksperensial.

4. Model pembelajaran eksperensial yang dilakukan akan berbantukan multimedia berupa teks dan video.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi model yang akan diterapkan pada kegiatan praktikum 2. Mengidentifikasi aktifitas mahasiswa saat pelaksanaan praktikum

menggunakan model eksperensial

3. Mengetahui keunggulan dan kendala penerapan model eksperensial dalam kegiatan praktikum


(20)

4

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penyususan laporan penelitian ini, penulis berharap agar penelitian ini dapat memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Melalui penerapan model pembelajaran ekspereiensial, diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang terjadi saat praktikum.

2. Sebagai informasi dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam proses pembelajaran pada mata kuliah praktikum.

3. Sebagai bahan masukan dalam menentukan model pembelajaran pada kegiatan praktikum.

4. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Bogdan dan Taylor (1975), mendefinisikan metode kualitatif sebagai

„prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan periaku yang diamati‟. Definisi tersebut sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh Moleong (2014), bahwa “penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, presepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dengan suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah”.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan penelitian ini, penulis akan bagi kedalam lima bab. Bagian pertama yaitu pendahuluan, bagian ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi


(21)

penelitian, serta sistematika penulisan. Bagian kedua yaitu kajian pustaka, bagian ini membahas mengenai tentang model pembelajaran eksperensial dan multimedia. Bagian ketiga yaitu metode penelitian, bagian ini membahas setting penelitian, subjek penelitian, analisis data, prosedur penelitian, alat dan teknik pengolahan data. Bagian keempat yaitu temuan dan pembahasan hasil penelitian, bagian ini memaparkan data yang diperoleh dari penelitian di lapangan, serta menjelaskan temuan dan pembahasan hasil penelitian. Bagian kelima yaitu kesimpulan dan saran, bagian ini berisikan kesimpulan-kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan terdapat pula saran-saran baik untuk peneletian itu sendiri ataupun kegiatan praktikum.


(22)

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian, subjek dan objek penelitian, metode pengumpulan data, prosedur penelitian, teknik analisis data, dan pemeriksaaan keabsahan data.

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Bogdan dan Taylor (1975), mendefinisikan metode kualitatif sebagai

„prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan periaku yang diamati‟. Definisi tersebut sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh Moleong (2014), bahwa “penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, presepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dengan suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah”. 3.2 Subjek dan Objek Penelitian

Pada bagian ini akan dibahas mengenai subjek dan objek penelitian. 3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data yang akan diambil informasinya sesuai dengan masalah penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari penerapan model pembelajaran eksperiensial pada mata kuliah praktikum teknik telekominikasi di Departemen Pendidikan Teknik Elektro. Maka dari itu, subjek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Elektro angkatan 2012 yang mengikuti mata kuliah Praktikum Teknik Telekomunikasi. Adapun untuk jumlah mahasiswa yang menjadi subjek penelitian


(23)

adalah 9 orang. Pertimbangan peneliti dalam menentukan jumlah subjek penelitian adalah bahwa setiap informan atau subjek penelitian dalam waktu yang relatif singkat dapat memberikan banyak informasi yang dibutuhkan (Moleong, 2014). Selain itu, menurut Patton (2002), desain kualitatif memiliki sifat yang luwes, oleh sebab itu tidak ada aturan yang pasti dalam jumlah sampel yang harus diambil untuk penelitian kualitatif. Jumlah sampel sangat tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang tersedia.

3.2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian dapat dinyatakan sebagai situasi sosial yang ingin diketahui fenomena apa yang terjadi didalamnya. Situasi sosial yang dimaksud adalah aktifitas mahasiswa dalam penerapan model pembelajaran eksperiensial pada mata kuliah praktikum teknik telekomunikasi Departemen Pendidikan Teknik Elektro, meliputi ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, dan dokumentasi.

3.3.1 Observasi

Menurut Poerwandari (2007), istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antara asfek dalam fenomena tersebut. Observasi digunakan dalam penelitian ini karena observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data utama dalam penelitian kualitatif. Selain itu, observasi merupakan cara yang biasa digunakan oleh peneliti untuk memperoleh keyakinan tentang keabsahan data, karena dengan observasi peneliti akan mengamati sendiri dan mengalami langsung peristiwanya (Moleong, 2014). Dalam penelitian ini


(24)

24

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi dilakukan untuk mengamati fenomena yang terjadi saat model pembelajaran eksperiensial diterapkan.

3.3.2 Studi Pustaka

Yaitu Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku referensi, laporan-laporan, majalah-majalah, jurnal-jurnal dan media lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

3.3.3 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan atau rekaman kejadian saat penelitian dilakukan, dokumentasi bisa berupa foto, rekaman video atau audio. Dokumentasi sudah sejak lama digunakan dalam penelitian karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Moleong, 2014). Selain itu, dokumentasi berguna untuk dijadikan bukti suatu pengujian. Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan adalah berupa foto dan rekaman video.

3.3.4 Alat Bantu Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data baik itu dengan observasi dan dokumentasi, pasti membutuhkan alat atau instrument. Berikut peralatan atau instrumen yang dibutuhkan untuk melakukan pengumpulan data.

a. Lembar observasi

Lembar observasi disusun sedemikian rupa, untuk memudahkan observer dalam mencatat informasi yang dibutuhkan berdasarkan hasil pengamatan atau observasinya terhadap fenomena yang terjadi pada subjek penelitian saat pengujian atau penelitian berlangsung.

b. Kamera Video (Handy Cam/Cam Corder)

Untuk mendokumentasikan kegiatan peneltian atau pengujian dalam bentuk rekaman video digital.


(25)

3.4 Prosedur Penelitian

Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dari subjek penelitian mengenai hasil dari penerapan model pembelajaran eksperiensial pada mata kuliah praktikum teknik telekomunikasi, penelitian atau observasi akan dilakukan sebanyak dua kali dengan pengaturan penelitian yang sama namun dengan materi praktikum yang berbeda. Adapun untuk prosedur penelitian yang dilakukan adalah meliputi tahapan persiapan dan pelaksanaan.

3.4.1 Tahap Persiapan

Berikut ini adalah persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian.

a. Mengumpulkan data atau informasi berkaitan dengan model pembelajaran eksperiensial, peneliti melakukan kajian secara mendalam tentang model pembelajaran eksperiensial dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan internet.

b. Membuat skenario penerapan model pembelajaran eksperiensial pada mata kuliah praktikum teknik telekomunikasi untuk materi Instalasi dan Konfigurasi LAN dan Instalasi Peralatan Sound System.

c. Mempersiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan untuk skenario penerapan model pembelajaran eksperiensial, berupa video demonstrasi, modul, serta alat dan bahan untuk menunjang kegiatan praktikum.

d. Menentukan , menghubungi dan mengkonfirmasi pihak-pihak atau sumber daya manusia yang terlibat dalam skenario penelitian yaitu instruktur praktikum, observer, dan konsultan ahli.

e. Menyusun lembar oberservasi yang didasari pada teori yang ada, guna menghindari adanya penyimpangan dari tujuan dilakukannya penelitian. f. Menentukan subjek penelitian yang akan menjadi sumber data dalam


(26)

26

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Elektro angkatan 2012 yang mengikuti mata kuliah praktikum teknik telekomunikasi.

g. Menentukan jadwal dan tempat pelaksanaan penelitian berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan subjek penelitian.

h. Mempersiapkan peralatan dokumentasi.

3.4.2 Tahap Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan berdasarkan skenario yang dibuat yaitu menerapkan model pembelajaran eksperiensial pada mata kuliah praktikum teknik telekomunikasi untuk materi Instalasi dan Konfigurasi LAN, dan Instalasi Peralatan Sound System. Dalam pengumpulan informasi atau data yang dibutuhkan untuk mengetahui hasil dari penerapan model pembelajaran tersebut, peneliti menggunakan bantuan 2 observer atau pengamat yang sudah ditentukan dan dipersiapkan untuk mengamati atau mengobservasi aktifitas mahasiswa pada saat pelaksanaan atau penerapan model pembelajaran. Berikut detail skenario penerapan model pembelajaran eksperiensial pada mata kuliah praktikum teknik telekomunikasi.

a. Praktikum Instalasi dan Konfigurasi LAN 1) Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2014 bertempat di laboratorium teknik telekomunikasi Departemen Pendidikan Teknik Elektro 2) Skenario Penelitian

a) Materi

Kegiatan ini mencakup pengembangan materi berikut:

 Prosedur Instalasi dan Konfigurasi LAN dari mulai menghubungkan kabel UTP dengan konektor RJ45, meghubungkan PC/Laptop ke Switch menggunakan kabel UTP, konfigurasi IP Adress, dan sharing file. Pada uji kinerja akhir, prosedur instalasi ini akan dibagi kedalam tiga tahap, dimana


(27)

setiap tahapnya akan diberiikan secara acak kepada setiap anggota tim (1 tim terdiri dari 3 anggota) tanpa pemberitahuan sebelumnya.

 Modul Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN yang berisi langkah-langkah (prosedur) untuk melakukan Instalasi dan Konfigurasi jariangan LAN. Modul ini berbentuk teks dan gambar yang dicetak.

 Video demonstrasi instalsi dan konfigurasi jaringan LAN yang berisi tahapan atau prosedur Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN dari awal sampai akhir. Video ini disimpan dalam bentuk kepingan CD.

 Konsultan ahli (terlatih) yang dapat menjawab berbagai pertanyaan teknis mengenai Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN.

 Kartu Poin yang dapat ditukarkan dengan sumber pembelajaran. b) Peralatan

Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum ini adalah :  Komputer untuk setiap tim yang dilengkapi dengan CD player dan speaker

aktif (untuk membaca data dari CD dan mendengarkan audio dari video demonstrasi)

1 set peralatan Sound System diantaranya :  PC/Laptop 3 Buah

 Switch

 Tang Crimping  Kabel UTP  Konektor RJ45  Kabel Tester  Tang Pemotong

Cam Corder (Handy Cam) dan tripod untuk dokumentasi kegiatan


(28)

28

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Sumber Daya Manusia  Mahasiswa 9 Orang

 Asisten atau Instruktur Praktikum 1 Orang  Observer 2 orang

 Dokumenter 1 orang d) Alur

Berikut adalah alur dari kegiatan praktikum instalsi Sound System. Kegiatan Pendahuluan

Pembentukkan Tim (durasi 5 menit)

Mengorganisir mahasiswa peserta praktikum yang berjumlah 9 orang kedalam tiga tim, dimana satu tim terdiri dari 3 orang mahasiswa. Selain itu, setiap tim akan diberikan modal berupa kartu bernilai 100 poin, yang dapat ditukarkan dengan sumber belajar.

Penjelasan Uji Kinerja (durasi 10 menit)

Pada bagian ini, instruktur/asisten praktikum menjelaskan bahwa pada saat tim siap untuk melakukan uji kinerja, setiap anggota tim akan dipanggil secara acak dan melakukan tahapan prosedur Instalasi dan Konfigurasi LAN, jika anggota tim dipanggil pertama kali berarti dia harus melakukan tahapan prosedur instalsi Sound System yang pertama, jika dipanggil yang kedua maka melakukan tahapan kedua, jika dipanggil yang terakhir maka melakukan tahapan prosedur intalasi yang ketiga atau yang terakhir. Uji kinerja ini dilakukan di ruangan yang telah disediakan yang didalamnya tersedia 1 set peralatan yang dibutuhkan untuk Instalasi dan Konfigurasi LAN. Didalam ruangan tersebut juga terdapat tester (penguji) yang siap menilai kinerja dari setiap tim dan mencatat waktu yang dihabiskan oleh tim untuk mengintalasi dan mengkonfigurasi LAN.


(29)

Penjelasan Penilaian (Skoring) (durasi 5 menit)

Pada bagian ini dijelaskan mengenai aspek apa saja yang menjadi penilaian selama praktikum.

- Skor Uji Kinerja

Ketepatan instalasi dari awal sampai akhir, waktu yang dibutuhkan untuk instalasi.

- Kecepatan Belajar

Seberapa cepat waktu yang dibutuhkan oleh tim untuk belajar sampai melakukan laporan kesiapan untuk melakukan uji kinerja.

- Pengelolaan Poin

Poin yang diberikan kepada setiap tim dapat ditukar dengan berbagai sumber dan layanan belajar yang telah disediakan, yang menjadi penilaian adalah bagaimana strategi tim dalam mengefektifkan poin yang mereka miliki untuk ditukarkan dengan sumber belajar, semakin kecil sisa poin yang tersisa maka semakin kecil pula penilaian terhadap efektifitas pengelolaan poin tim tersebut.

- Kerjasama Tim

Di sepanjang kegiatan praktikum, instruktut/asisten praktikum akan mengamati bagaimana kerjasama dari setiap anggota tim yang terjalin terutama dalam hal melakukan pembelajaran.

 Penyajian menu sumber belajar (durasi 5 menit)

Instruktut /asisten praktikum menyajikan menu sumber belajar yang dapat ditukarkan dengan poin beserta nilai atau harga dari setiap sumber belajar tersebut. Adapun sumber belajar yang disediakan adalah :


(30)

30

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Demonstrasi dan penjelasan prosedur Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN dari instruktur/asisten praktikum. Semua peserta mendapatkan sumber belajar ini secara gratis tanpa menukarnya dengan poin.

- Modul prosedur Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN dalam bentuk teks dan gambar yang dicetak. Setiap cetakan ini dapat disewa selama 20 menit dengan harga 25 poin.

- Video demonstrasi Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN dengan kualitas HD, siap putar dari sebuah kepingan DVD. Setiap keping dapat disewa selamat 20 menit dengan harga 30 poin.

- Konsultan ahli yang dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan teknis Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN. Sesi konsultasi adalah 15 menit dengan harga 45 poin. Konsultan ahli ini hanya tersedia 1 orang dan akan melayani tim yang pertama datang ke stand konsultan tersebut.

- Uji Kinerja. Setiap tim dapat melakukan uji kinerja, dengan membayar biaya sebesar seluruh poin yang tersisa dari proses pembelajaran.

Kegiatan Inti

 Demonstrasi (durasi 25 menit)

Pada bagian ini instruktur/asisten praktikum, mendemonstrasikan prosedur Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN. Seluruh peserta dapat melihat secara langsung bentuk fisik dari peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk instalasi jaringan LAN.

 Koordinasi Tim dan Penukaran Poin (durasi 5 menit)

Pada bagian ini instruktur/asisten praktikum mempersilahkan setiap tim untuk merundingkan sumber belajar apa saja yang akan diambil, pemilihan sumber belajar ini harus dirundingkan dan difikirkan oleh setiap tim agar dapat mengefektifkan penggunaan poin.


(31)

 Kegiatan Belajar Tim (durasi 55 menit)

Pada bagian ini tim belajar dari sumber belajar yang dipilih, setiap tim memiliki strategi belajar masing-masing dan kerjasama dari setiap anggota harus terbangun dengan baik untuk membawa tim-nya lulus dalam tahap uji kinerja. Instruktur/asisten praktikum akan memperhatikan dan melakukan penilaian kerjasama tim.

 Pekasanaan Uji Kinerja (durasi 60 menit)

Saat ada tim yang melapor siap untuk melaksanakan ujian, instruktur/asisten praktikum akan meminta sisa poin dari tim tersebut. Kemudian penguji akan memanggil secara acak anggota tim tersebut untuk melakukan tahapan prosedur instalasi Sound System. Ketepatan dan kecepatan akan menjadi aspek penilaian uji kinerja ini. Ketepatan akan dilihat dari kerapihan peletakkan peralatan dan berfungsinya instalasi Sound System yang dilakukan oleh tim tersebut, sedangkan kecepatan akan dihitung menggunakan bantuan stop-watch berapa banyak waktu yang dibutuhkan oleh tim untuk menyelesaikan seluruh tahapan Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN. Kegiatan pengujian ini wajib diikuti oleh seluruh tim.

Kegiatan Penutup

 Pengumuman Tim Dengan Skor tertinggi (durasi 5 menit)

Pada bagian ini, instruktur/asisten praktikum mengumumkan tim dengan perolehan skor tertinggi.

 Refleksi (durasi 10 menit)

Instruktur/asisten praktikum mempersilahkan mahsiswa untuk bertanya seputar kegiatan praktikum yang telah dilakukan, dan mengulas hasil dari uji kinerja setiap tim.


(32)

32

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Kata penutup (durasi 5 menit)

Instruktur/asisten menyampaikan kata motivasi kepada mahasiswa tentang kebermanfaatan Instalasi dan Konfigurasi jaringan LAN dan penerapannya dimasyarakat

3) Susunan Kegiatan Praktikum

No Waktu Nama Kegiatan

1 08.00 -

08.15

Pembentukkan Tim

2 08.15 -

08.25

Penjelasan Uji Kinerja

3 08.25 -

08.30

Penjelasan Penilaian

4 08.30 -

08.35

Penyajian Menu Sumber Belajar

5 08.35 -

09.00

Demonstrasi

6 09.00 -

09.05

Koordinasi Tim dan Penukaran Poin

7 09.05 -

10.00

Kegiatan Belajar Tim

8 10.00 -

11.00

Pelaksanaan Uji Kinerja

9 11.00 -

11.05

Pengumuman Tim Dengan Skor Tertinggi


(33)

b. Praktikun Instalasi Peralatan Sound System 1) Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2014 bertempat di laboratorium teknik telekomunikasi Departemen Pendidikan Teknik Elektro 2) Skenario Penelitian

a) Materi

Kegiatan ini mencakup pengembangan materi berikut:

Prosedur Instalasi Peralatan Sound System dari mulai peralatan input, proses, sampai dengan output, hingga sistem tersebut dapat digunakan. Pada uji kinerja akhir, prosedur instalasi ini akan dibagi kedalam tiga tahap, dimana setiap tahapnya akan diberiikan secara acak kepada setiap anggota tim (1 tim terdiri dari 3 anggota) tanpa pemberitahuan sebelumnya.

11.15

11 11.15 -

11.20


(34)

34

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Modul Instalasi Peralatan Sound System yang berisi prosedur atau tahapan Instalasi Peralatan Sound System beserta penjelasan fungsi dari setiap komponennya (input, proses, amplifikasi, output, dan pengkabelan). Modul ini berbentuk teks dan gambar yang dicetak.

Video demonstrasi instalsi Sound System yang berisi tahapan atau prosedur instalasi Sound System dari awal sampai akhir, hingga sistem dapat digunakan. Video ini disimpan dalam bentuk kepingan CD.

 Konsultan ahli yang dapat menjawab berbagai pertanyaan teknis mengenai instalasi Sound System.

 Kartu Poin yang dapat ditukarkan dengan sumber pembelajaran. b) Peralatan

Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum ini adalah :  Komputer untuk setiap tim yang dilengkapi dengan CD player dan speaker

aktif (untuk membaca data dari CD dan mendengarkan audio dari video demonstrasi)

1 set peralatan Sound System diantaranya : - Microphone

- CD/Dvd player

- MP3 Player (Handphone dengan audi output 3.5mm) - Audio Mixer

- Audio Equalizer

- Audio Amplifier

- Speaker

- Head Phone

- Kabel-kabel dan konektor

- Cam Corder (Handy Cam) dan tripod untuk dokumentasi kegiatan


(35)

c) Sumber Daya Manusia  Mahasiswa 9 Orang

 Asisten atau Instruktur Praktikum 1 Orang  Observer 2 orang

 Dokumenter 1 Orang d) Alur

Berikut adalah alur dari kegiatan praktikum instalsi Sound System.

Kegiatan Pendahuluan

 Pembentukkan Tim (durasi 5 menit)

Mengorganisir mahasiswa peserta praktikum yang berjumlah 9 orang kedalam tiga tim, dimana satu tim terdiri dari 3 orang mahasiswa. Selain itu, setiap tim akan diberikan modal berupa kartu bernilai 1000 poin, yang dapat ditukarkan dengan sumber belajar. Intruktur/asisten praktikum juga menginformasikan bahwa di akhir kegiatan akan ada reward untuk tim dengan perolehan skor tertinggi.

 Penjelasan Uji Kinerja (durasi 10 menit)

Pada bagian ini, instruktur/asisten praktikum menjelaskan bahwa pada saat tim siap untuk melakukan uji kinerja, setiap anggota tim akan dipanggil secara acak dan melakukan tahapan prosedur instalasi Sound System, jika anggota tim dipanggil pertama kali berarti dia harus melakukan tahapan prosedur instalsi Sound System yang pertama, jika dipanggil yang kedua maka melakukan tahapan kedua, jika dipanggil yang terakhir maka melakukan tahapan prosedur intalasi yang ketiga atau yang terakhir. Uji kinerja ini dilakukan di ruangan yang telah disediakan yang didalamnya tersedia 1 set peralatan Sound System yang belum terinstalasi. Didalam


(36)

36

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ruangan tersebut juga terdapat tester (penguji) yang siap menilai kinerja dari setiap tim dan mencatat waktu yang dihabiskan oleh tim untuk mengintalasi peralatan Sound System.

 Penjelasan Penilaian (Skoring) (durasi 5 menit)

Pada bagian ini dijelaskan mengenai aspek apa saja yang menjadi penilaian selama praktikum.

- Skor Uji Kinerja

Ketepatan instalasi dari awal sampai akhir, waktu yang dibutuhkan untuk instalasi

- Kecepatan Belajar

Seberapa cepat waktu yang dibutuhkan oleh tim untuk belajar sampai melakukan laporan kesiapan untuk melakukan uji kinerja

- Pengelolaan Poin

Poin yang diberikan kepada setiap tim dapat ditukar dengan berbagai sumber dan layanan belajar yang telah disediakan, yang menjadi penilaian adalah bagaimana strategi tim dalam mengefektifkan poin yang mereka miliki untuk ditukarkan dengan sumber belajar, semakin kecil sisa poin yang tersisa maka semakin kecil pula penilaian terhadap efektifitas pengelolaan poin tim tersebut.

- Kerjasama Tim

Di sepanjang kegiatan praktikum, instruktut/asisten praktikum akan mengamati bagaimana kerjasama dari setiap anggota tim yang terjalin terutama dalam hal melakukan pembelajaran.

 Penyajian menu sumber belajar (durasi 5 menit)

Instruktut/asisten praktikum menyajikan menu sumber belajar yang dapat ditukarkan dengan poin beserta nilai atau harga dari setiap sumber belajar tersebut. Adapun sumber belajar yang disediakan adalah :


(37)

- Demonstrasi dan penjelasan prosedur instalasi Sound System dari instruktur/asisten praktikum. Semua peserta mendapatkan sumber belajar ini secara gratis tanpa menukarnya dengan poin.

- Modul prosedur instalasi Sound System dalam bentuk teks dan gambar yang dicetak. Setiap cetakan ini dapat disewa selama 15 menit dengan harga 50 poin.

- Video demonstrasi instalasi Sound System dengan kualitas HD, siap putar dari sebuah kepingan DVD. Setiap keping dapat disewa selamat 20 menit denga harga 60 poin.

- Konsultan ahli ( terlatih ) yang dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan teknis instalasi Sound System. Sesi konsultasi adalah 20 menit dengan harga 90 poin. Konsultan ahli ini hanya tersedia 1 orang dan akan melayani tim yang pertama datang ke stand konsultan tersebut.

- Uji Kinerja.

Setiap tim dapat melakukan uji kinerja, dengan membayar biaya sebesar seluruh poin yang tersisa dari proses pembelajaran. Jika tersis 0 poin, maka tidak akan mendapatkan nilai pengelolaan poin.

Kegiatan Inti

 Demonstrasi (durasi 25 menit )

Pada bagian ini instruktur/asisten praktikum, mendemonstrasikan prosedur instalasi Sound System dari awal sampai akhir, hingga sistem siap digunakan. Seluruh peserta dapat melihat secara langsung bentuk fisik dari peralatan-peralatan Sound System.

 Koordinasi Tim dan Penukaran Poin (durasi 5 menit)

Pada bagian ini instruktur/asisten praktikum mempersilahkan setiap tim untuk merundingkan sumber belajar apa saja yang akan diambil, pemilihan


(38)

38

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sumber belajar ini harus dirundingkan dan difikirkan oleh setiap tim agar dapat mengefektifkan penggunaan poin.

 Kegiatan Belajar Tim (durasi 55 menit)

Pada bagian ini tim belajar dari sumber belajar yang dipilih, setiap tim memiliki strategi belajar masing-masing dan kerjasama dari setiap anggota harus terbangun dengan baik untuk membawa tim-nya lulus dalam tahap uji kinerja. Instruktur/asisten praktikum akan memperhatikan dan melakukan penilaian kerjasama tim.

 Pekasanaan Uji Kinerja (durasi 60 menit)

Saat ada tim yang melapor siap untuk melaksanakan ujian, instruktur/asisten praktikum akan meminta sisa poin dari tim tersebut. Kemudian penguji akan memanggil secara acak anggota tim tersebut untuk melakukan tahapan prosedur instalasi Sound System. Ketepatan dan kecepatan akan menjadi aspek penilaian uji kinerja ini. Ketepatan akan dilihat dari kerapihan peletakkan peralatan dan berfungsinya instalasi

Sound System yang dilakukan oleh tim tersebut, sedangkan kecepatan akan

dihitung menggunakan bantuan stop-watch berapa banyak waktu yang dibutuhkan oleh tim untuk menyelesaikan seluruh tahapan instalasi Sound

System. Kegiatan pengujian ini wajib diikuti oleh seluruh tim.

Kegiatan Penutup

 Pengumuman Tim Dengan Skor tertinggi (durasi 5 menit)

Pada bagian ini, instruktur/asisten praktikum mengumumkan tim dengan perolehan skor tertinggi.

 Refleksi (durasi 10 menit)

Instruktur/asisten praktikum mempersilahkan mahsiswa untuk bertanya seputar kegiatan praktikum yang telah dilakukan, dan mengulas hasil dari uji kinerja setiap tim.


(39)

 Kata penutup (durasi 5 menit)

Instruktur/asisten menyampaikan kata motivasi kepada mahasiswa tentang kebermanfaatan instalasi Sound System dan penerapannya dimasyarakat.

3) Susunan Kegiatan

No Waktu Nama Kegiatan

1 08.00 -

08.15

Pembentukkan Tim

2 08.15 -

08.25

Penjelasan Uji Kinerja

3 08.25 -

08.30

Penjelasan Penilaian

4 08.30 -

08.35

Penyajian Menu Sumber Belajar

5 08.35 -

09.00

Demonstrasi

6 09.00 -

09.05

Koordinasi Tim dan Penukaran Poin

7 09.05 -

10.00

Kegiatan Belajar Tim

8 10.00 -

11.00

Pelaksanaan Uji Kinerja

9 11.00 -

11.05

Pengumuman Tim Dengan Skor Tertinggi


(40)

40

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5 Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan & Biklen (2003) Analisis data kualitatif adalah “upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensitesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”. Definisi tersebut memberikan gambaran tentang betapa pentingnya kedudukan analisis data dilihat dari segi tujuan penelitian. Dimana prinsip pokok penelitian kualitatif adalah menemukan teori dari data.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles dan Huberman (1992). Dalam metode ini analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Akticitas dalam analisis data kualitatif dengan model ini meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi dan penegasan kesimpulan.

10 11.05 -

11.15

Refleksi

11 11.15 -

11.20


(41)

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul di lapangan. Tahap reduksi data dalam penelitian ini dilakukan sejak penelitian ini berlangsung yaitu dengan membuat identifikasi satuan data yang diambil untuk setiap subjek penelitian kedalam tiga unit yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif sesuai dengan fokus dan masalah penelitian. Selanjutnya agar data mudah ditelusuri dari mana sumber data itu berasal dalam lembar observasi disertakan juga identitas dari subjek penelitian.

2. Penyajian Data (Data Display)

Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif. Penyajiannya juga dapat berbentuk matrik, diagram, tabel dan bagan.

3. Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan (Conclution Drawing and

Verification)

Merupakan kegiatan akhir dari analisis data. Penarikan kesimpulan berupa kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah disajikan.

Antara display data dan penarikan kesimpulan terdapat aktivitas analisis data yang ada. Dalam pengertian ini analisis data kualitatif merupakan upaya berlanjut, berulang dan terus-menerus. Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang terkait.

Selanjutnya data yang telah dianalisis, dijelaskan dan dimaknai dalam bentuk kata-kata untuk mendiskripsikan fakta yang ada di lapangan, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kemudian diambil intisarinya saja.


(42)

42

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan keterangan di atas, maka setiap tahap dalam proses tersebut dilakukan untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah seluruh data yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat.

3.6 Pemeriksaan Keabsahan Data

Upaya pemeriksaan keabsahan data dilakukan agar bagaimana temuan-temuan penelitian dapat dipercaya, atau dapat dipertimbangkan. Dalam penelitian kualitatif dikenal dengan kriteria kredibilitas. Kredibilitas atau derjat kepercayaan dalam penelitian kualitatif pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari penelitian nonkualitatif (Moleong, 2014), Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan dalam peneleitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pemilihan sample atau subjek penelitian sesuai karakteristik pe

nelitian, dalam hal ini subjek penelitian adalah mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Elektron angkatan 2012 dengan konsentrasi teknik telekomunikasi. 2. Menyusun lembar observasi berdasarkan teori atau taksonomi bloom yang

meliputi ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif dengan berbagai macam variasi pertanyaan.

3. Membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waku dan alat yang berbeda. Dalam penelitian ini dilakukan 2 kali pengambilan data dengan waktu dan tema atau materi berbeda sehingga dapat membandingkan data dari penelitian pertama dengan penelitian kedua.

4. Data yang diperoleh melalui metode pengamatan atau lembar observasi akan dibandingkan atau dicek ulang dengan data hasil dokumentasi video. 5. Melakukan pengecekkan data dengan teori yang relevan.


(43)

Dalam proses pengamatan, peneliti menggunakan sebuah alat bantu yaitu berupa lembar observasi. Dalam lembar tersebut terdapat 3 kategori utama yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Untuk setiap kategori terdapat indikator atau kriteria yang harus diamati oleh observer, untuk mempermudah proses pengolahan data dari hasil pengamatan tersebut digunakan skala likert yang memiliki 5 gradasi dari mulai yang paling negatif sampai dengan paling positif yaitu sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Berikut ini standar untuk setiap kategori, baik dalam penelitian pertama ataupun penelitian kedua. 1. Penelitian Pertama (Instalasi dan Konfigurasi LAN)

a. Kognitif

1) Level Mengingat

Tabel 3.1. Standar untuk level mengingat penelitian pertama

Skala Nilai Keterangan

Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik

mengenal seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk membangun LAN

Baik 4 Teramati dengan baik mengenal

peralatan yang dibutuhkan untuk membangun LAN

Cukup 3 Teramati cukup mengenal

peralatan yang dibutuhkan membangun LAN

Kurang 2 Teramati kurang mengenal

peralatan yang dibutuhkan untuk membangun LAN


(44)

44

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peralatan yang dibutuhkan untuk membangun LAN

2) Level Memahami

Tabel 3.2. Standar untuk level memahami penelitian pertama

Skala Nilai Keterangan

Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik

mengetahui fungsi dari kabel UTP, RJ45, Ethernet Switch.

Baik 4 Teramati dengan baik mengetahui

fungsi dari kabel UTP, RJ45, Ethernet Switch.

Cukup 3 Teramati cukup mengetahui

fungsi dari kabel UTP, RJ45, Ethernet Switch.

Kurang 2 Teramati kurang mengetahui

fungsi dari kabel UTP, RJ45, Ethernet Switch.

Sangat Kurang 1 Teramati tidak mengetahui fungsi dari kabel UTP, RJ45, Ethernet Switch.


(45)

3) Level Mengaplikasikan

Tabel 3.3. Standar untuk level mengaplikasikan penelitian pertama

Skala Nilai Keterangan

Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik

menguasai teknik

mengkonfigurasi kabel UTP dan konektor RJ45, mengetest kabel, pengaturan ip address, dan mengetest koneksi dengan metode ping.

Baik 4 Teramati dengan baik menguasai

teknik mengkonfigurasi kabel

UTP dan konektor RJ45,

mengetest kabel, pengaturan ip address, dan mengetest koneksi dengan metode ping.

Cukup 3 Teramati cukup menguasai teknik

mengkonfigurasi kabel UTP dan konektor RJ45, mengetest kabel, pengaturan ip address, dan mengetest koneksi dengan metode ping.

Kurang 2 Teramati kurang menguasai

teknik mengkonfigurasi kabel

UTP dan konektor RJ45,

mengetest kabel, pengaturan ip address, dan mengetest koneksi dengan metode ping.


(46)

46

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sangat Kurang 1 Teramati tidak menguasai teknik mengkonfigurasi kabel UTP dan konektor RJ45, mengetest kabel, pengaturan ip address, dan mengetest koneksi dengan metode ping.

4) Level Menganalisis

Tabel 3.4. Standar untuk level menganalisis penelitian pertama

Skala Nilai Keterangan

Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik

menguasai teknik pengujian terhadap konfigurasi kabel UTP dan konektor RJ45, kemudian menganalisa apakah kabel tersebut terkonfigurasi dengan baik atau tidak. Dan menguasai dengan sangat baik teknik menguji koneksi komputer satu

dengan komputer lain

menggunakan metode ping, dan menganalisa bagaimana repson jika komputer sudah terkoneksi atau tidak.

Baik 4 Teramati dengan baik menguasai

teknik pengujian terhadap konfigurasi kabel UTP dan


(47)

konektor RJ45, kemudian menganalisa apakah kabel tersebut terkonfigurasi dengan baik atau tidak. Dan menguasai dengan baik teknik menguji koneksi komputer satu dengan komputer lain menggunakan metode ping, dan menganalisa bagaimana repson jika komputer sudah terkoneksi atau tidak.

Cukup 3 Teramati cukup menguasai teknik

pengujian terhadap konfigurasi kabel UTP dan konektor RJ45, kemudian menganalisa apakah kabel tersebut terkonfigurasi dengan baik atau tidak. Dan cukup menguasai teknik menguji koneksi komputer satu dengan komputer lain menggunakan metode ping, dan menganalisa bagaimana repson jika komputer sudah terkoneksi atau tidak.

Kurang 2 Teramati kurang menguasai

teknik pengujian terhadap konfigurasi kabel UTP dan

konektor RJ45, kemudian

menganalisa apakah kabel tersebut terkonfigurasi dengan


(48)

48

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik atau tidak. Dan kurang menguasai teknik menguji koneksi komputer satu dengan komputer lain menggunakan metode ping, dan menganalisa bagaimana repson jika komputer sudah terkoneksi atau tidak. Sangat Kurang 1 Teramati tidak menguasai teknik

pengujian terhadap konfigurasi kabel UTP dan konektor RJ45, kemudian menganalisa apakah kabel tersebut terkonfigurasi dengan baik atau tidak. Dan tidak menguasai teknik menguji koneksi komputer satu dengan komputer lain menggunakan metode ping, dan menganalisa bagaimana repson jika komputer sudah terkoneksi atau tidak.

b. Psikomotorik 1) Level Kesiapan

Tabel 3.5. Standar untuk level kesiapan penelitian pertama

Skala Nilai Keterangan

Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik

terlibat dalam kegiatan praktikum, melakukan persiapan agar mampu


(49)

melakukan Instalasi dan Konfigurasi LAN, dan menjaga diri, lingkungan, peralatan praktikum dari kecelakaan kerja.

Baik 4 Teramati dengan baik terlibat

dalam kegiatan praktikum, melakukan persiapan agar mampu

melakukan Instalasi dan

Konfigurasi LAN, dan menjaga diri, lingkungan, peralatan praktikum dari kecelakaan kerja

Cukup 3 Teramati dengan cukup baik

terlibat dalam kegiatan praktikum, melakukan persiapan agar mampu

melakukan Instalasi dan

Konfigurasi LAN, dan menjaga diri, lingkungan, peralatan praktikum dari kecelakaan kerja Kurang 2 Teramati kurang terlibat dalam

kegiatan praktikum, melakukan persiapan agar mampu melakukan Instalasi dan Konfigurasi LAN, dan menjaga diri, lingkungan, peralatan praktikum dari kecelakaan kerja

Sangat Kurang 1 Teramati tidak terlibat dalam kegiatan praktikum, melakukan persiapan agar mampu melakukan


(50)

50

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instalasi dan Konfigurasi LAN, dan menjaga diri, lingkungan, peralatan praktikum dari kecelakaan kerja

2) Level Gerakan Kompleks

Tabel 3.6. Standar untuk level gerakan kompleks penelitian pertama

Skala Nilai Keterangan

Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik

melakukan prosedur Instalasi dan Konfigurasi LAN yaitu mulai dari menempatkan atau menyusun peralatan, memasang konektor

RJ45 dengan kabel UTP,

melakukan pengetesan

konfigurasi kabel UTP dan RJ45 menggunakan kabel UTP tester, melakukan konfigurasi IP Address, melakukan pengetesan

koneksi komputer dengan

komputer lain dalam jaringan yang dibangung.

Baik 4 Teramati dengan baik melakukan

prosedur Instalasi dan Konfigurasi

LAN yaitu mulai dari

menempatkan atau menyusun peralatan, memasang konektor


(51)

melakukan pengetesan konfigurasi kabel UTP dan RJ45 menggunakan kabel UTP tester, melakukan konfigurasi IP Address, melakukan pengetesan

koneksi komputer dengan

komputer lain dalam jaringan yang dibangung.

Cukup 3 Teramati dengan cukup baik

melakukan prosedur Instalasi dan Konfigurasi LAN yaitu mulai dari menempatkan atau menyusun peralatan, memasang konektor

RJ45 dengan kabel UTP,

melakukan pengetesan

konfigurasi kabel UTP dan RJ45 menggunakan kabel UTP tester, melakukan konfigurasi IP Address, melakukan pengetesan

koneksi komputer dengan

komputer lain dalam jaringan yang dibangung.

Kurang 2 Teramati kurang dapat melakukan

prosedur Instalasi dan Konfigurasi

LAN yaitu mulai dari

menempatkan atau menyusun peralatan, memasang konektor


(52)

52

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan pengetesan

konfigurasi kabel UTP dan RJ45 menggunakan kabel UTP tester, melakukan konfigurasi IP Address, melakukan pengetesan

koneksi komputer dengan

komputer lain dalam jaringan yang dibangung.

Sangat Kurang 1 Teramati tidak bisa melakukan prosedur Instalasi dan Konfigurasi

LAN yaitu mulai dari

menempatkan atau menyusun peralatan, memasang konektor

RJ45 dengan kabel UTP,

melakukan pengetesan

konfigurasi kabel UTP dan RJ45 menggunakan kabel UTP tester, melakukan konfigurasi IP Address, melakukan pengetesan

koneksi komputer dengan

komputer lain dalam jaringan yang dibangung.

3) Level Kreativitas

Tabel 3.7. Standar untuk level kreativitas penelitian pertama

Skala Nilai Keterangan

Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik


(53)

praktikum dan membersihkan lingkungan praktikum setelah digunakan

Baik 4 Teramati dengan baik merapihkan

kembali peralatan praktikum dan

membersihkan lingkungan

praktikum setelah digunakan

Cukup 3 Teramati cukup merapihkan

kembali peralatan praktikum dan

membersihkan lingkungan

praktikum setelah digunakan

Kurang 2 Teramati kurang merapihkan

kembali peralatan praktikum dan

membersihkan lingkungan

praktikum setelah digunakan

Sangat Kurang 1 Teramati tidak merapihkan

kembali peralatan praktikum dan

membersihkan lingkungan

praktikum setelah digunakan

c. Afektif

1) Level Penerimaan

Tabel 3.8. Standar untuk level penerimaan penelitian pertama

Skala Nilai Keterangan

Sangat Baik 5 Teramati sangat menunjukkan

sifat antusias mengikut kegiatan praktikum, dan aktif menanyakan


(54)

54

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hal yang belum dipahami

Baik 4 Teramati menunjukkan sifat

antusias mengikut kegiatan praktikum, dan menanyakan hal yang belum dipahami

Cukup 3 Teramati cukup menunjukkan

sifat antusias mengikut kegiatan

praktikum, dan cukup

menanyakan hal yang belum dipahami

Kurang 2 Teramati kurang menunjukkan

sifat antusias mengikut kegiatan

praktikum, dan kurang

menanyakan hal yang belum dipahami

Sangat Kurang 1 Termati tidak menunjukkan sifat antusias mengikut kegiatan praktikum, dan tidak menanyakan hal yang belum dipahami

2) Level Partisipasi

Tabel 3.9. Standar untuk level partisipasi penelitian pertama

Skala Nilai Keterangan

Sangat Baik 5 Teramati sangat merespon atau menjawab apa yang diintrusikan oleh instruktur, dan semangat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh instruktur.


(55)

Baik 4 Teramati merespon atau menjawab apa yang diintrusikan oleh instruktur, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh instruktur.

Cukup 3 Teramati cukup merespon atau

menjawab apa yang diintrusikan oleh instruktur, dan cukup semangat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh instruktur.

Kurang 2 Teramati kurang merespon atau

menjawab apa yang diintrusikan oleh instruktur, dan kurang semangat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh instruktur.

Sangat Kurang 1 Teramati tidak merespon atau menjawab apa yang diintrusikan oleh instruktur, dan tidak semangat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh instruktur.

3) Level Penilaian dan Penentuan Sikap

Tabel 3.10. Standar untuk level penilaian dan penentuan sikap penelitian pertama


(56)

56

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik

subjek bekerjasama dengan teman kelompoknya tanpa melupakan tanggung jawab individu, sangat menjaga ketertiban kegiatan praktikum, mengenakan pakaian praktikum, sangat menjaga diri, lingkungan dan peralatan kerja dari kecelakaan kerja, sangat bersedia untuk merapihkan peralatan dan membersihkan lingkungan praktikum setelah digunakan.

Baik 4 Teramati dengan baik subjek

bekerjasama dengan teman kelompoknya tanpa melupakan tanggung jawab individu, menjaga ketertiban kegiatan praktikum, mengenakan pakaian praktikum, menjaga diri, lingkungan dan peralatan kerja dari kecelakaan kerja, bersedia untuk merapihkan peralatan dan membersihkan lingkungan praktikum setelah digunakan.

Cukup 3 Teramati subjek cukup

bekerjasama dengan teman kelompoknya tanpa melupakan


(57)

tanggung jawab individu, cukup menjaga ketertiban kegiatan praktikum, mengenakan pakaian praktikum, cukup menjaga diri, lingkungan dan peralatan kerja dari kecelakaan kerja, cukup bersedia untuk merapihkan peralatan dan membersihkan lingkungan praktikum setelah digunakan.

Kurang 2 Teramati subjek kurang

bekerjasama dengan teman kelompoknya tanpa melupakan tanggung jawab individu, kurang menjaga ketertiban kegiatan praktikum, mengenakan pakaian praktikum, kurang menjaga diri, lingkungan dan peralatan kerja dari kecelakaan kerja, kurang bersedia untuk merapihkan peralatan dan membersihkan lingkungan praktikum setelah digunakan.

Sangat Kurang 1 Teramati subjek tidak

bekerjasama dengan teman kelompoknya tanpa melupakan tanggung jawab individu, tidak menjaga ketertiban kegiatan


(58)

58

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

praktikum, idak mengenakan pakaian praktikum, tidak menjaga diri, lingkungan dan peralatan kerja dari kecelakaan kerja, tidak bersedia untuk merapihkan peralatan dan membersihkan lingkungan praktikum setelah digunakan.

2. Penelitian Kedua (Instalasi Peraltan Sound System) a. Kognitif

1) Level Mengingat

Tabel 3.11. Standar untuk level mengingat penelitian kedua

Skala Nilai Keterangan

Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik

mengenal seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk membangun sistem tata suara (Sound System)

Baik 4 Teramati dengan baik mengenal

peralatan yang dibutuhkan untuk membangun sistem tata suara (Sound System)


(59)

peralatan yang dibutuhkan untuk sistem tata suara (Sound System)

Kurang 2 Teramati kurang mengenal

peralatan yang dibutuhkan untuk membangun sistem tata suara (Sound System)

Sangat Kurang 1 Teramati tidak mengenal

peralatan yang dibutuhkan untuk membangun sistem tata suara (Sound System)

2) Level Memahami

Tabel 3.12. Standar untuk level memahami penelitian kedua

Skala Nilai Keterangan

Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik

mengetahui fungsi dari salah satu komponen input (microphone, wireless microphone, dvd player), komponen proses (console mixer), komponen amplifikasi (power

amplifier), komponen output (loudspeaker).


(60)

60

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Baik 4 Teramati dengan baik mengetahui

fungsi dari salah satu komponen input (microphone, wireless

microphone, dvd player),

komponen proses (console mixer), komponen amplifikasi (power

amplifier), komponen output (loudspeaker).

Cukup 3 Teramati cukup mengetahui

fungsi dari salah satu komponen input (microphone, wireless

microphone, dvd player),

komponen proses (console mixer), komponen amplifikasi (power

amplifier), komponen output (loudspeaker).

Kurang 2 Teramati kurang mengetahui

fungsi dari salah satu komponen input (microphone, wireless

microphone, dvd player),

komponen proses (console mixer), komponen amplifikasi (power

amplifier), komponen output (loudspeaker).

Sangat Kurang 1 Teramati tidak mengetahui fungsi dari dari salah satu komponen input (microphone, wireless


(61)

komponen proses (console mixer), komponen amplifikasi (power

amplifier), komponen output (loudspeaker).

3) Level Mengaplikasikan

Tabel 3.13. Standar untuk level mengaplikasikan penelitian kedua

Skala Nilai Keterangan

Sangat Baik 5 Teramati dengan sangat baik

menguasai prosedur Instalasi Peralatan Sound System, serta teknik menghidupkan dan memati peralatan tersebut.

Baik 4 Teramati dengan baik menguasai

prosedur Instalasi Peralatan Sound

System, serta teknik

menghidupkan dan memati

peralatan tersebut.

Cukup 3 Teramati cukup menguasai

prosedur Instalasi Peralatan Sound

System, serta teknik

menghidupkan dan memati

peralatan tersebut.

Kurang 2 Teramati kurang menguasai

prosedur Instalasi Peralatan Sound

System, serta teknik

menghidupkan dan memati


(1)

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar berupa modul dan video dengan waktu atau durasi yang lebih lama jika dibandingkan dengan penelitian pertama. Upaya yang dilakukan oleh subjek mempunyai dampak positif yang ditunjukkan oleh peningkatan hasil belajar pada penelitian kedua (lampiran 1).

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian mengenai penerapan model pembelajarn eksperiensial dalam kegiatan Praktikum Teknik Telekomunikasi dan melihat potensi yang sangat baik terhadap perkembangan mahasiswa baik dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif, peneliti menyarankan agar model pembelajaran eksperiensial ini bisa diterapkan dalam kegiatan praktikum tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, jika model pembelajaran eksperiensial ini akan diterapkan dalam kegiatan Praktikum Tekenik Telekomunikasi di DPTE FPTK UPI diantaranya:

1. Waktu yang dibutuhkan saat uji coba praktikum dengan model pembelajaran eksperiensial adalah 180 menit. Waktu ini lebih singkat dari waktu yang direncanakan dalam skenario yaitu 200 menit. Dalam praktikum sebenarnya waktu yang tersedia adalah 180 menit (4 jam mata kuliah). Jumlah kelompok saat uji coba adalah 3 kelompok, sedangkan dalam praktikum sebenarnya adalah 7 sampai 9 kelompok. Bila 3 kelompok dengan 1 materi praktikum menghabiskan waktu 180 menit, maka waktu yang dibutuhkan untuk 9 kelompok dengan 1 materi praktikum adalah 540 menit (waktu terlalu lama). Untuk mengatasi hal tersebut, bisa disiasati dengan menambah materi praktikum menjadi 3 materi parktikum. Jadi, setiap 3 kelompok akan mendapat 1 materi praktikum yang sama. Jika materi praktikum menjadi 3, maka dibutuhkan 3 ruang uji kinerja. Artinya, harus ada penambahan ruang uji kinerja. Selain itu, instruktur praktikum


(2)

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

minimal harus berjumlah 3 orang. Setiap 1 orang instruktur memfasilitasi 3 kelompok dengan 1 materi praktikum.

2. Perlu dibuatnya sumber belajar mahasasiswa berupa modul dan video untuk setiap materi kegiatan praktikum.

3. Dalam kegiatan praktikum dengan model pembelajaran ekperiensial, dosen akan berperen sebagai konsultan ahli yang menjadi salah satu sumber belajar mahasiswa.

4. Selalu libatkan setiap mahasiswa dalam pengalaman yang sama dengan teman dalam kelompoknya.

5. Berdasarkan temuan penelitian tentang perbedaan kemampuan psikomotorik laki-laki dan perempuan. Jika dalam kegiatan praktikum terdapat mahasiswa perempuan, upayakan agar mereka bergabung dengan kelompok yang terdapat mahasiswa laki-laki.

6. Untuk penilaian mahasiswa dalam kegiatan praktikum, gunakan instrumen penilian yang meliputi ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif.


(3)

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI


(4)

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arnold, S,Warner, W.J, Osborne, E.W. (2006). Experiential Learning in Secondary Agricultural Education Classrooms. Journal of Southern Agricultural Education Research, 56(1), hlm.30-39.

Association for Experiential Education. (2011). What is Experiential Educatioan?. Diakses dari: http://www.aee.org/what-is-ee.

Bogdan, R. C & Taylor, S.J. (1975). Introduction to Qualitative Research Methode. New York : John Willey and Sons.

Bogdan, R. C & Biklen, S. K. (2003). Qualitative Research for Education: An introduction to Theories and Methods (4th ed.). New York: Pearson Education group.

Carretta, T. R. (1997). Group differences on US air force pilot selection tests. International Journal of Selection and Assessment, 5, hlm.115-127.

Clark, R .W , Threeton, M. D, & Ewing, J. C. (2010). The Potential of Experiential Learning Models and Practices In Career and Technical Education & Career and Technical Teacher Education. Journal of Career and Technical Education, 25(2), hlm. 47-62.

Joyce, B, Weil, M, & Calhound, E. (2011). Model of Teaching, edisi 8. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kardi, S. dan Nur, M. (2000). Pengajaran Langsung. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya University Press.

Kolb, D.A. (1984). Experiential learning: experience as the source of learning and development. New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

Mile, M.B, & Huberman, A.M. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru (Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: UIPress.

Moleong, L.J.(2014). Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.


(5)

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana , N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajang Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Northern Illinois University. (2011). Experiential Learning. Diakses dari: http://www.niu.edu/facdev/resources/guide/strategies/experiential_learning. pdf .

Soekamto, T & Winataputra, U. S. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Universitas Terbuka.

Thorley T. E & McDaniel M. A. (2013). Mean sex differences in Psychomotor

Ability: A meta-analysis. Diakses dari:

http://www.people.vcu.edu/~mamcdani/Publications/Thorley%20&%20Mc Daniel%282013,%20SIOP%29.%20sex%20differences%20in%20psychom otor.pdf .

University of California Davis (UC Davis). (2011). 5-step experiential learning

cycle definitions. Diakses dari:

http://www.experientiallearning.ucdavis.edu/module1/el1_40-5step-definitions.pdf.

Universiry of California Davis (UC Davis). (2011). Why Use Experiential Education as a Model for Teaching and Learning. Diakses dari: http://www.experientiallearning.ucdavis.edu/why-el.shtml.

Universiry of California Davis (UC Davis). (2011). Frequently Asked Questions

(FAQ) Experiential Learning. Diakses dari:

http://www.experientiallearning.ucdavis.edu/why-el.shtml.

Patton, M. Q. (2002). Qualitative Research & Evaluation Methods (3 Edition). California : Sage Publications, Inc.

Poerwandari, K. (2007). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Univeritas Indonesia.


(6)

Yuda Sukmana , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPRK UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proudman, B. (1995). Experiential education as emotionally engaged learning. In K. Warren, M. Sakofs, & J. S. Hunt, Jr. (Eds.) The theory of experiential education. Dubuque, IA: Kendall/Hunt Publishing Co.

Russell, T. L., Katkowski, D., Le, H., & Rosse, R. L. (2005). Psychomotor Tests. In D. J. Knapp & C. E. Sager (Eds.), Development of experimental Army enlisted personnel selection and classification tests and job performance criteria (ADA438314) (pp. 155-180). Arlington, VA: U. S. Army Research Institute for the Behavioral & Social Sciences.

Silberman, M. (2007). Handbook Experiential Learning Strategi Pembelajaran dari Dunia Nyata. Bandung: Nusamedia.

Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Trianto. (2009). Mendisain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif : Konsep Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Utari, R. (2011). Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?. Diakses dari: http://www.bppk.depkeu.go.id/webpkn/attachments/766_1-Taksonomi%20Bloom%20-%20Retno-ok-mima.pdf.

Wurdinger, S. D., & Carlson, J. A. (2010). Teaching for experiential learning: Five approaches that work. Lanham, MD: Rowman & Littlefield Education. Yamin, M. (2008). Paradigma pendidikan konstruktivistik: implementasi KTSP dan UU no. 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Tanggerang: CV. Gaung Persada Press.


Dokumen yang terkait

ANALISIS KEBUTUHAN MATERI INTI MATEMATIKA PADA MATA KULIAH RENCANA ANGGARAN BIAYA DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI.

0 0 34

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI.

0 0 40

PENERAPAN SELF EVALUATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI MAHASISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN 1 DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FPTK UPI.

0 3 27

ANALISIS KEBUTUHAN MATERI INTI MATEMATIKA UNTUK MATA KULIAH ILMU UKUR TANAH DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI.

0 2 18

Analisis Kebutuhan Materi Inti Matematika Pada Mata Kuliah Analisis Struktur Di Departemen Pendidikan Teknik Sipil Fptk Upi.

0 4 47

PENGARUH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI.

0 1 54

BLENDED LEARNING DILIHAT DARI PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRO (Studi pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI).

0 0 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIENSIAL PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTO FPTK UPI - repositoryUPI S TE 1001151 Title

0 1 6

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI - repositoryUPI S TS 0807790 Title

0 0 3

Analisis Kebutuhan Materi Inti Matematika Pada Mata Kuliah Analisis Struktur Di Departemen Pendidikan Teknik Sipil Fptk Upi - repository UPI S TB 1002312 Title

0 0 3