PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATION (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN.

(1)

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATION (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana S1 Pendidikan Biologi

oleh:

Dimas Mutiar 1101951

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATION (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP

LINGKUNGAN

Oleh: Dimas Mutiar

1101951

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memeroleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Dimas Mutiar 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lain tanpa izin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PROFIL KNOWLEDGE INTEGRATION (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Oleh: Dimas Mutiar NIM. 1101951

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dr. Hj. Siti Sriyati, M.Si. NIP. 1964092811989012001

Pembimbing II,

Hj. Tina Safaria, M.Si. NIP. 197303172001122002

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Biologi,

Dr. Bambang Supriatno, MS. NIP. 196305011988031002


(4)

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv ABSTRAK

Profil Capaian Knowledge Integrations (KI) Siswa SMP melalui Soal TIMSS pada Konsep Lingkungan

Dimas Mutiar

Penelitian ini berdasarkan teori tentang cara dan proses berfikir siswa selama proses pembelajaran dari sudut pandang Knowledge Integrtions (KI), yang bertujuan untuk mengidentifikasi Capaian KI siswa SMP pada soal TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011 pada konsep pengetahuan lingkungan. Capaian KI diukur menggunakan rubrik KI yang dibedakan menjadi lima level berdasarkan jawaban siswa, mulai dari tidak memberikan jawaban (No Response), siswa memberikan ide yang tidak relevan dengan konteks pertanyaan (Off Task), siswa menjawab dengan ide non-normative (No KI), siswa menjawab dengan ide normative tetapi tidak membuat hubungan (link) antar ide tersebut (Partial KI), siswa membuat link antar dua ide normative (Full KI), siswa membuat dua link atau lebih (Complex KI). Penelitian deskriptif ini melibatkan 67 siswa SMP di salah satu sekolah yang ada di Kabupaten Bandung Barat. Data penelitian dijaring melalui pemberian soal TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011, angket respon siswa, dan wawancara terbuka dengan guru mata pelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan bahwa capaian KI siswa SMP paling besar terdapat pada level Partial KI, baik yang dimiliki oleh siswa laki-laki maupun siswa perempuan, dan level Partial KI ini banyak ditemukan pada soal domain kognitif applying. Hal ini menunjukan bahwa siswa SMP mengalami kesulitan dalam membuat hubungan antar ide normative pada konsep pengetahuan lingkungan.

Kata kunci: Knowledge Integrations, No response, Off Task, No KI, Partial KI, Full KI, Complex KI, link, normative, non-normative, pengetahuan lingkungan


(5)

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v ABSTRACT

Achievements Profile Of Knowledge Integrations (KI) Junior High Students Through TIMSS Items Of Environmental Concept

Dimas Mutiar

This study is based on theories about how students think and learn during the studying process from the standpoint of Knowledge Integrtions (KI), which aims to identify Outcomes KI junior high school students in TIMSS 2003, 2007, and 2011 on the concept of environmental science. Achievement KI is measured using a rubric KI were divided into five levels based on students' answers, ranging from not give an answer (No Response), students giving ideas that are not relevant to the context of the question (Off Task), students answer with non-normative ideas (No. KI) , students answer the normative ideas but did not make the connection (link) between the ideas (Partial KI), students create a link between two normative ideas (Full KI), students make two or more link (Complex KI). This descriptive study included 67 students of junior high school in West Bandung regency. The research data captured through the provision of TIMSS 2003, 2007, and 2011, student questionnaire responses, and open interviews with subject teachers. Based on the results of research and discussion showed that the achievements of the greatest KI junior high school students are at level Partial KI, both owned by male students and female students, and the level of Partial KI is most found in domain cognitive applying. This shows that the junior high school students have difficulty to make the relationship between normative ideas on the concept of environmental science.

Key words: Knowledge Integrations, No response, Off Task, No KI, Partial KI, Full KI, Complex KI, link, normative, non-normative, environmental science


(6)

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ..………... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP PENGETAHUAN LINGKUNGAN A. Knowledge Integrations (KI) ..………... 9

B. Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) ..………... 20

C. Analisis Materi dan Kurikulum Konsep Lingkungan ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

B. Definisi Operasioanal ... 33

C. Instrumen Penelitian ... 33

D. Prosedur Penelitian ... 40

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Capaian KI siswa SMP malalui Soal-Soal Konsep Lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan


(7)

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

2011... 43

1. No Response ……... 45

2. Off Task .………...…... 48

3. No KI ... 53

4. Partial KI ... 58

5. Full KI ... 64

3. Complex KI………...……….. 64

B. Capain KI Siswa SMP melalui Soal-Soal Pada Konsep Lingkungan TIMSS Tahun 2003, 2007, dan 2011 berdasarkan Domain Kognitif ... 67

C. Capaian KI siswa SMP malalui Soal-Soal Konsep Pengetahuan Lingkungan TIMSS Tahun 2003, 2007, dan 2011 berdasarkan Gender ... 73 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 76

B. Implikasi dan Rekomendasi ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78


(8)

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbandingan Kerangka Penilaian pada Rubrik TIMSS

dan Rubrik KI... 15

2.2 Distribusi Pencapaian skor Sains dalam TIMSS 2077... 22

2.3 Analisis Konsep Lingkungan... 26

2.4 Kompetensi Dasar Konsep Lingkungan Kurikulum 2013... 29 3.1 Jumlah Peserta Tes... 33

3.2 Kisi-kisi Tiap Soal yang Diujikan... 34

3.3 Rubrik Knowledge Integrations (KI)... 35

3.4 Aplikasi Penilaian Jawaban Siswa Menggunakan Rubrik KI... 37

3.5 Kisi-kisi Angket Respon Siswa... 39

3.6 Kisi-kisi Wawancara Guru... 39

3.7 Kategori Jawaban Angket Respon Siswa... 42

4.1 Distribusi Domain Kognitif berdasarkan TIMSS Frameworks 2011... 67


(9)

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era kompetisi global program peningkatan kualitas pendidikan menjadi prioritas utama bagi hampir semua negara. Pada dasarnya pendidikan yang berkualitas tinggi akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi pula, dan mampu bersaing secara maksimal dalam era globalisasi. Dengan demikian pendidikan menjadi sangat penting dalam peningkatan sumber daya manusia.

Berkaitan dengan pentingnya kualitas pendidikan maka evaluasi terhadap segala aspek yang berhubungan dengan kualitas pendidikan terus diupayakan pelaksanaannya. Salah satunya adalah melalui evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik. Berkenaan dengan hasil tersebut, sejak tahun 1994 pemerintah Indonesia telah mengikuti studi internasional terhadap mutu hasil pendidikan siswa pada jenjang menengah pertama (Surapratna, 2003). Studi yang dimaksud adalah TIMSS (Trends In International Mathematics and Science Study) yang diselenggarakan oleh IEA (International Assiciation for the Evaluation of Education Achievement). TIMSS merupakan studi internasional yang bertujuan untuk meneliti pengetahuan dan kemampuan matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) anak-anak yang berusia 14 tahun beserta semua informasi yang berasal dari siswa, guru, dan kepala sekolah. TIMSS pertama kali dilaksanakan pada tahun 1995 dan kemudian dilakukan secara berkesinambungan setiap empat tahun sekali. Dengan dilakukannya evaluasi terhadap kualitas pendidikan yang dilaksanakan secara berkesinambungan, diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perkembangan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran tertentu dari waktu ke waktu.

TIMSS framework mengkategorikan siswa berdasarkan pemahaman tentang informasi yang sederhana hingga kompleks, problem solving, prinsip kerja alat praktikum dalam sains, dan menginvestigasi beberapa kejadian yang berhubungan dengan sains dalam kehidupan sehari-hari (Lee et al., 2011). Apabila ditafsirkan,


(10)

2

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperempat dari seluruh soal TIMSS yang ada membutuhkan jawaban dalam bentuk penjelasan, dan soal tersebut dinilai ‘complete’ atau ‘incomplete’ berdasarkan kesesuaian jawaban dengan informasi yang diminta dalam soal. Pada dasarnya TIMSS bertujuan mengukur kemampuan berfikir tingkat tinggi dalam sains. Dalam TIMSS frameworks 2011 salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang diukur adalah kemampuan memecahkan masalah dan berpikir kritis yang kemudian dijabarkan kedalam beberapa indikator sesuai domain kognitifnya. Faktanya asessmen penilaian yang digunakan kurang relevan dengan tujuan tersebut karena hanya membedakan jawaban siswa yang benar dan salah, kurang mampu mengkategorikan siswa yang menjawab dengan penjelasan kurang tepat, atau mempertimbangkan argumen yang digunakan siswa apakah relevan atau tidak (Wang, 2006) dalam (Lee et al., 2011). Oleh karena itu, Lee et al. (2011) mengembangkan sebuah asessmen dalam bentuk rubrik yang dapat mengukur kemampuan siswa dalam berfikir kompleks tentang sains yang diyakini dapat menutupi kekurangan cara penilaian dalam TIMSS frameworks dalam mengkategorikan jawaban siswa. Asessmen tersebut dinamakan dengan rubrik Knowledge Integrations (KI).

Lee et al. (2011) mengartikan KI sebagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam memilah dan menghubungkan konsep-konsep yang relevan dalam menjelaskan fenomena sains dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan sains. Saat siswa belajar di dalam kelas, siswa datang dengan membawa konsepsi yang salah dalam sains. Proses belajar yang ada merupakan sebuah cara siswa menambah pengetahuannya dengan konsep sains yang benar, dan merubah konsepsi yang salah tersebut menjadi konsep relevan. Rubrik KI membedakan siswa berdasarkan tingkat kemampuan siswa dalam menggunakan, mengorganisasikan dan menghubungkan konsep-konsep relevan tentang sains dalam pikirannya yang terlihat dalam penjelasan siswa. Berdasarkan jawaban tersebut, siswa dikategorikan dari yang memiliki kemampauan KI paling tinggi hingga rendah diantaranya Complex-KI, Full-KI, Partial-KI, No-KI, Off task, dan No Response. Berdasarkan penelitian Liu et al. (2008), soal yang membutuhkan


(11)

3

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penjelasan lebih efektif mengukur tingkat KI siswa dibandingkan dengan soal jenis pilihan ganda (PG). Oleh karena itu, dalam penelitian ini selain menggunakan rubrik KI yang dikembangkan Lee et al. (2011), peneliti menggunakan soal essai dan soal PG dalam TIMSS yang diubah dalam bentuk pilihan ganda beralasan.

Salah satu konsep dalam soal-soal TIMSS yang diujikan adalah konsep pengetahuan lingkungan (environmental science). Adapaun rata-rata capaian siswa pada konsep tersebut berdasarkan data card tahun 1999, 2003, dan 2007 adalah 36,6% untuk siswa Indonesia dan 43,8% untuk siswa Internasional (Rustaman, 2009). Dari hasil ini dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam bidang IPA terutama pada konsep pengetahuan lingkungan masih rendah pada jajaran Internasional. Oleh sebab itu, konsep lingkungan menjadi materi yang dipilih guna mengetahui lebih lanjut capaian KI siswa pada konsep tersebut. Soal TIMSS terdiri atas dua domain utama yaitu domain konten dan domain kognitif. Domain konten yang dimaksud terdiri cakupan materi yang ditanyakan dalam soal, sedangkan domain kognitif terdiri dari tiga dimensi utama yaitu knowing (pengetahuan), applying (aplikasi), dan reasoning (penalaran). Selain melihat bagaimana capaian KI siswa pada soal TIMSS konsep lingkungan, penelitian ini juga mendeskripsikan capaian KI siswa pada setiap domain kognitif yang ada pada soal TIMSS.

Berdasarkan dengan tingkat perkembangan intelektual bahwa siswa SMP kelas VIII yang pada umumnya berusia 13 tahun termasuk pada operasi formal. Tingkat perkembangan intelektual ini diketahui dengan kemampuan berfikir logis siswa, baik siswa perempuan maupun siswa laki-laki. Menurut Suriasumantri (dalam Usdiyana dkk, 2009) salah satu kemampuan yang erat dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan berpikir logis (penalaran), yaitu kemampuan menemukan suatu kebenaran berdasarkan aturan, pola, atau logika tertentu. Menurut Valanides (1999) pada uji kemampuan berpikir logis menunjukan hasil tes siswa laki-laki lebih baik secara signifikan dibanding dengan siswa perempuan. Beberapa penelitian telah dilakukan berkaitan dengan masalah gender


(12)

4

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini. Penelitian yang dilakukan oleh Spelke (2005) menyimpulkan bahwa pada kemampuan kognitif antara laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan mendasar ketika sedang belajar matematika dan sains. Siswa laki-laki lebih fokus pada objek dan pada umumnya lebih cenderung tertarik belajar mengenai sistem mekanik. Selain itu hasil penelitian Rustaman et al. (2009) mengenai TIMSS, menunjukan bahwa capaian biologi TIMSS tahun 2007 pada soal yang berhubungan dengan materi populasi umumnya siswa perempuan relatif lebih banyak menjawab soal dengan benar dibandingkan siswa laki-laki. Kjaemsli dan Molander (dalam Rachmawati, 2008) menyimpulkan bahwa siswa perempuan lebih menguasai biologi terutama bila menyangkut masalah kesehatan dan lingkungan, sedangkan siswa laki-laki lebih unggul dalam matematika, fisika, dan kimia. Berdasarkan adanya fakta perbedaan capaian tersebut, penelitian yang dilakukan juga memperhatikan faktor perbedaan gender terhadap capaian KI yang dimiliki oleh siswa SMP pada konsep lingkungan.

Penelitian yang dilakukan oleh Yanitasari (2010) tentang analisis perbandingan kemampuan siswa kelas VIII, IX, X, dan XI dalam menjawab soal TIMSS tahun 1999 dan 2003 menunjukan peningkatan pada setiap jenjang dari tingkatan kelas terendah hingga kelas tertinggi. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi tingkatan kelas maka semakin baik pula kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal TIMSS. Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti mengambil sampel siswa kelas IX guna mendapatkan hasil data yang lebih beragam pada setiap level KI yang ada berdasarkan rubrik KI.

Penelitian terhadap gambaran kemampuan siswa SMP dalam konsep pengetahuan lingkungan berdasarkan pengujian soal-soal pengetahuan lingkungan TIMSS 1999, 2003, dan 2007 pernah dilakukan oleh Nurjanah (2010), hasilnya menggambarkan capaian siswa tergolong rendah yakni pada persentase kurang dari 50%. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk mengkaji lebih dalam tentang kemampuan KI yang dimiliki oleh siswa SMP khususnya dalam menjawab soal-soal TIMSS 2003, 2007, dan 2011 untuk mengetahui gambaran tentang tingkat KI yang dimiliki serta perkembangan kualitas hasil belajar siswa


(13)

5

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saat ini. Dengan dasar pemikiran tersebut maka penelitian ini dirancang untuk

mengkaji secara mendalam mengenai “Profil Capaian Knowledge Integrations

Siswa SMP melalui Soal TIMSS Pada Konsep Lingkungan”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Profil Capaian Knowledge Integration (KI) Siswa SMP terkait Soal-Soal pada Konsep Lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011?” untuk memperjelas rumusan masalah ini maka dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana capaian KI siswa SMP melalui soal-soal pada konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011 berdasarkan rubrik KI? 2. Bagaimana capaian KI siswa SMP melalui soal-soal pada konsep

lingkungan TIMSS 2003, 2007, dan 2011 pada setiap domain kognitif? 3. Bagaimana perbandingan capaian KI siswa SMP melalui soal-soal pada

konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011 berdasarkan gender?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Soal-soal Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal terkait pada konsep lingkungan tahun 2003, 2007, dan 2011. Soal yang digunakan merupakan soal pilihan ganda yang diubah menjadi soal pilihan ganda beralasan sebanyak 4 soal dan 5 soal uraian. Penentuan soal ini menyesuaikan dengan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa soal berbentuk uraian


(14)

6

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih baik dalam mengukur kemampuan KI siswa dibandingkan dengan soal pilihan ganda.

2. Soal yang digunakan dalam penelitian ini mengenai konsep lingkungan IPA. Lingkungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua konsep yang digunakan dalam soal-soal terkait konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011. Konsep lingkungan tersebut meliputi materi tentang ekosistem, konservasi energi dan pencemaran lingkungan.

3. Soal-soal TIMSS yang diujikan merupakan soal terjemahan yang telah dijudgement terjemahannya oleh dosen, kemudian diuji keterbacaan serta kebermaknaannya.

4. Data yang diambil berasal dari siswa kelas IX salah satu SMP di Kota Bandung.

D. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan umum penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi serta gambaran mengenai capaian Knowledge Integrations siswa SMP terkait soal-soal pada konsep lingkungan TIMSS tahu 2003, 2007 dan 2011. Berikut tujuan yang lebih spesifik dari penelitian ini.

1. Memperoleh informasi mengenai capaian KI siswa SMP terkait soal-soal pada konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011 berdasarkan rubrik KI.

2. Memperoleh informasi mengenai capaian KI siswa SMP terkait soal-soal pada konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011 pada setiap domain kognitif.

3. Memperoleh informasi mengenai perbandingan capaian KI siswa perempuan dengan siswa laki-laki terkait soal-soal pada konsep pengetahuan lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011.


(15)

7

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini diantaranya:

1. Memberikan informasi mengenai tingkat Knowledge Integration siswa terkait soal-soal TIMSS pada konsep lingkungan sehingga dapat dijadikan masukan untuk pendidik dalam memberikan tindakan kepada siswa pada saat pembelajaran

2. Memberikan informasi mengenai tingkat capaian siswa terkait soal-soal TIMSS pada konsep lingkungan berdasarkan domain kognitif yang dapat dijadikan masukan terhadap perbaikan penyelenggaraan pembelajaran di tingkat Sekolah Menengah Pertama.

3. Memperkenalkan soal-soal terkait konsep lingkungan yang digunakan secara luas berskala Internasional agar tidak tertinggal dalam perkembangan pengetahuan lingkungan

F. Struktur Organisasi Skripsi

Penelitian ini berjudul “Profil Capaian Knowledge Integrations Siswa SMP

melalui Soal TIMSS Pada Konsep Lingkungan”. Laporan hasil penelitian tersebut

ditulis dalam bentuk skripsi dengan sistematika sebagai berikut. 1. Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang menjadi acuan penelitian, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

2. Bab II Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan setiap konsep yang terlibat dalam penelitian ini, yaitu hakikat Knowledge Integrations (KI), Pembelajaran berbasis KI, KI sebagai evaluasi dari tes internasional, tujuan TIMSS, capaian Indonesia dalam TIMSS, Analisis konsep lingkungan SMP, dan konsep lingkungan dalam kurikulum 2013. Selain itu dalam bab ini juga dipaparkan mengenai informasi dari beberapa penelitian terdahulu yang relevan.


(16)

8

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bab III Metode Penelitian

Dalam bab ini diuraikan mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian yang meliputi desain penelitian, partisipan yang terlibat dalam penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, dan uraian mengenai prosedur penelitian.

4. Bab IV Temuan dan Pembahasan

Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil temuan dan pembahasan yang disusun secara tematik. Pembahasan hasil temuan dikaitkan dengan tinjauan pustaka yang dipaparkan pada bab sebelumnya.

5. Bab V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi

Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan yang dapat ditarik dari keseluruhan tahapan penelitian. Selain itu, dalam bab ini disertakan implikasi dan rekomendasi dari penulis mengenai penelitian serupa di masa mendatang.


(17)

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32 BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk menggambarkan profil Knowledge integrations (KI) siswa kelas IX yang ada disalah satu SMP di Kabupaten Bandung Barat terkait soal-soal pada konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011. Penelitian deskriptif ini adalah penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan/menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang/sedang terjadi (Arikunto, 2006).

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Lembang Kabupaten Bandung Barat

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yang dimulai pada bulan Mei-Agustus tahun 2015. Bulan April digunakan untuk mengumpulkan informasi, studi lapangan, dan perizinan. Bulan juni melaksanakan uji keterbacaan dan kebermaknaan soal, penulisan dan konsultasi skripsi yang dilaksanakan pada awal Juli sampai dengan akhir bulan September 2015.

3. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini yaitu siswa kelas IX semester 1 yang diambil 20% dari 10 kelas yang ada, hal ini dilakukan guna mendapatkan data yang lebih reprsentatif. Subjek yang terlibat adalah siswa dari dua kelas yang dipilih secara Cluster Random Sampling. Jumlah peserta yang terlibat dalam penelitian ini yaitu sebanyak 67 siswa yang homogen berdasarkan nilai ujian nasional yang menjadi salah satu prasyarat ujian masuk di sekolah tersebut.


(18)

33

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Jmlah Peserta Tes

NO KELAS JUMLAH SISWA

1 9 - E 35

2 9 - C 32

JUMLAH 67

B. Definisi Operasional

Definisi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Knowledge integrations (KI)

Knowledge integrations (KI) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam mengorganiasikan, memilah dan menghubungkan konsep-konsep relevan dalam menjawab soal-soal terkait konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011.

2. Profil capaian KI

Profil capaian knowledge integrations yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambaran persentase perolehan capaian siswa SMP dalam merespon soal-soal terkait konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011 berdasarkan rubrik KI yang dikembangkan oleh Lee et al. (2008).

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes ketercapaian siswa terkait soal-soal pada konsep lingkungan, rubrik Knowedge Integrations, angket, dan wawancara guru.


(19)

34

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes yang digunakan berupa soal-soal terkait pada konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011 sebanyak 9 butir soal, terdiri atas 4 soal pilihan ganda beralasan dan 5 soal uraian yang telah dipublikasikan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Adapun kisi-kisi soal yang diajukan terdapat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Tiap Soal yang Diujikan No

soal Kisi-kisi soal Kode soal

Bentuk soal

Domain kognitif 1 Dampak peningkatan CO2 di atmosfer S012017 PG Knowing 3 Faktor utama terjadinya hujan asam S022240 PG Knowing

4 Upaya mengurangi polusi udara S032446 PG Knowing

5 Upaya mengurangi polusi udara di

perkotaan S052091 Essay Reasoning

2 Sumber energi yang tidak dapat

diperbaharui S012042 PG Reasoning

6 Proses hujan asam S012042 Essay Reasoning

7 Prinsip pemeliharaan tanaman pangan S042298 Essay Applying 8 Dampak negatif dari pembangunan

bendungan S022088 Essay Applying

9 Prinsip teknik terasering S052106 Essay Applying

2. Rubrik Knowledge integrations

Rubrik Knowledge integrations merupakan bentuk rubrik yang dikembangkan oleh Lee et al. (2011). Rubrik ini menggambarkan bagaimana siswa dapat menghubungkan ide-ide yang relevan dalam menjawab soal disertai dengan tingkatan berfikirnya. Semakin tinggi skor yang didapatkan maka semakin banyak ide relevan yang siswa tulis dan hubungkan, semakin tinggi pula pemahaman siswa tentang sains. Adapun rincian rubrik Knowledge Integrations dapat dilihat pada Tabel 3.3.


(20)

35

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Rubrik Knowledge integrations (KI) Knowledge

integrations Level Kriteria Nilai

No Response

 Siswa tidak menjawab pertanyaan  Siswa menjawab dengan mengulang

pertanyaan

0

Off Task (incorrect answer)

 Siswa menjawab jawaban yang salah  Siswa menulis pernyataan yang tidak

berhubungan dengan masalah yang ditanyakan

1

No KI (non-normative

ideas)

 Siswa menulis ide yang tidak relevan (non-normative)

 Siswa mengulangi jawaban pilihan ganda

2

Partial KI (normative ideas)

 Siswa menulis satu ide jawaban yang relevan (normative) dengan pertanyaan  Siswa menulis dua ide yang relevan

(normative) dengan pertanyaan tetapi tidak menjelaskan hubungan antara keduanya

 Siswa salah dalam menjelaskan hubungan antara dua ide yang normative

 Siswa menulis ide yang relevan tetapi tidak dijelaskan secara rinci

3

Full KI (make link between

normative ideas)

 Siswa menulis dua ide yang relevan (normative) dan berhasil membuat hubungan (link) antara keduanya

4

Complex KI (make two or more between normative

ideas)

 Siswa menuliskan lebih dari dua ide yang relevan (normative dengan pertanyaan dan menjelaskan dua atulebih hubungan (link) yang valid diantara ide tersebut


(21)

36

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut merupakan skema tahapan dalam menilai kemampaun KI siswa

Gambar 3.1

Skema Tahapan Menilai Kemampuan KI Siswa

Untuk mempermudah dalam memahami rubrik ini berikut merupakan contoh soal dengan penilaian yang dilakukan menggunakan rubrik KI. Contoh soal:

Sumber energi yang digunakan dalam siklus air adalah? (TIMSS, 1999) (a) Angin

(b) Radiasi sinar matahari

Langkah 3: Menentukan struktur link yang dibuat Langkah 1: Mengidentifikasi ide siswa

Apakah ide relevan dengan fenomena sains yang ditanyakan dalam soal? Apakah ide sesuai dengan norma sains?

Langkah 2: Mengidentifikasi hubungan (link)antar dua ide Apakah ide-ide tersebut saling berhubungan?

Langkah 3: Menganalisis hubungan (link) antara dua ide Apakah hubungan (link) tersebut valid?

Apakah hubungan (link) dijelaskan terperinci?

Berapa banyak link yang dibuat?

No KI Partial KI Full KI Complex KI YES

YES

YES


(22)

37

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(c) Radiasi bumi (d) Gravitasi matahari jelaskan pilihanmu! Ide utama (main ideas):

Sun : matahari menjadi sumber energi utama yang segala kehidupan yang ada di bumi; matahari merupakan sumber energi yang menjaga suhu bumi

Evaporasi : air menerima energi radiasi sinar matahari dan menguap menjadi gas

Kondensasi : air berubah dari bentuk gas menjadi kumpulan uap air dalam bentuk awan

Presipitasi : proses berubahnya awan menjadi bentuk air yang disebut hujan; berbagai tipe hujan turun dari langit

Energi : energi dibutuhkan pada proses evaporasi

siklus air : siklus air terdiri dari proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi

Link

matahari-energi link : radiasi sinar matahari dibutuhkan pada saat proses evaporasi dari siklus air.

evaporasi link: molekul air sebagain menguap oleh energi radiasi matahari dan terpisah dari sumber.

Tabel 3.4

Aplikasi Penilaian Jawaban Siswa Menggunakan Rubrik KI Knowledge

integrations Level Kriteria Contoh

No Response

 Siswa tidak menjawab pertanyaan

 Siswa menjawab dengan mengulang pertanyaan

Blank

Off Task (incorrect answer)

 Siswa menjawab jawaban yang salah

 Siswa menulis pernyataan yang

Karena saya berpendapat demikian


(23)

38

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak berhubungan dengan masalah yang ditanyakan

No KI (non-normative

ideas)

 Siswa menulis ide yang tidak relevan (non-normative)  Siswa mengulangi jawaban

pilihan ganda Radiasi sinar matahari memberikan cahaya pada siklus air Angin memindahkan air ke udara Knowledge

integrations Level Kriteria Contoh

Partial KI (normative ideas)

Meaning without explanations)

 Siswa menulis satu ide jawaban yang relevan (normative) dengan pertanyaan

 Siswa menulis dua ide yang relevan (normative) dengan pertanyaan tetapi tidak menjelaskan hubungan antara keduanya

 Siswa salah dalam menjelaskan hubungan antara dua ide yang normative

 Siswa menulis ide yang relevan tetapi tidak dijelaskan secara rinci Matahari membuat air menjadi ter-evaporasi Matahari menambah suhu air Full KI (make link between

normative ideas)

 Siswa menulis dua ide yang relevan (normative) dan berhasil membuat hubungan (link) antara keduanya

Matahari

membuat suhu air menjadi lebih tinggi sehingga molekul air menjadi terpisah dan berubah menjadi gas Complex KI

(make two or more berwaeen normative

ideas)

 Siswa menuliskan lebih dari dua ide yang relevan (normative) dengan pertanyaan dan menjelaskan dua atau lebih hubungan (link) yang valid

Radiasi sinar matahari membuat air menjadi ter-evaporasi ke


(24)

39

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diantara ide tersebut udara; kemudian penjelasan dilanjutkan

dengan penjelasan evaporasi,

kondensasi, dan presipitasi.

3. Angket

Angket digunakan sebagai data tambahan untuk mengetahui respons siswa terhadap pengisisan soal-soal terkait pada konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007 dan 2011. Pengisian angket dilaksanakan setelah pengujian soal selesai. Adapun kisi-kisi soal yang diujikan tampak pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5

Kisi-kisi Angket Respon Siswa

Nomor Kisi-kisi angket

1 Tingkat kesukaran soal

2 Kesungguhan siswa dalam mengerjakan soal 3 Kejelasan bahasa dalam soal

4 Konsep lingkungan yang belum dipelajari

5 Kebiasaan mengerjakan soal terkait konsep lingkungan 6 Efektivitas gambar dalam soal

7 Alokasi waktu yang diberikan

8 Pentingnya mempelajari materi lingkungan 9 Soal yang sulit untuk dijawab

10 Kondisi psikologis peserta selama mengerjakan soal

4. Wawancara guru

Wawancara ini dilaksanakan secara langsung untuk mengetahui gambaran proses pembelajaran dan hal lainnya yang berkaitan dengan


(25)

40

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses pembelajaran. Adapun kisi-kisi soal yang diujikan tampak pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6

Kisi-kisi Wawancara Guru

Nomor Kisi-kisi

1 Jenis soal yang sering digunakan dalam evaluasi 2 Persiapan mengajar terkait konsep lingkungan 3 Konsep lingkungan yang sulit dimengerti oleh siswa 4 Metode yang biasa dipakai pada saat pembelajaran

5 Hambatan yang dialami selama mengajarkan konsep lingkungan 6 Materi yang belum dipelajari

D. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan

a. Studi kepustakaan untuk mendapatkan berbagai informasi yang mendukung penelitian ini yang bersumber dari buku, artikel, jurnal, dan laporan penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.

b. Penyusunan proposal penelitian. Proposal yang telah disusun kemudian diseminarkan untuk mendapatkan persetujuan dan bimbingan dari Dewan Pembimbing Skripsi (DBS).

c. Pemilihan soal-soal terkait konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011.

d. Soal-soal yang dipilih kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia.

e. Soal-soal yang telah diterjemahkan kemudian dijudgement terjemahannya.

f. Uji keterbacaan (pemahaman) soal, kebermaknaan soal dan efektivitas waktu dalam mengerjakan soal kepada siswa kelas VIII. Selanjutnya dilakukan revisi soal sebelum soal-soal tersebut digunakan dalam penelitian.


(26)

41

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Penentuan kisi-kisi angket, kemudian penyusunan angket yang terdiri dari sejumlah pertanyaan ya dan tidak beserta alasannya. h. Pelaksanaan survei pada salah satu sekolah menengah Pertama di

Kota Bandung untuk konfirmasi mengenai pelaksanaan penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan

a. Pengujian tes soal-soal terkait konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007 dan 2011 selama 90 menit oleh seluruh subjek.

b. Pengisian angket dilaksanakan selama 30 menit setelah selesai tes soal yang diujikan.

3. Tahap Pengolahan Data

a. Pengkodean siswa yang dilakukan berdasarkan tiga huruf inisial yang mewakili nama lengkap. Misalnya kode PDM dengan nama Pratama Dimas Mutiar

b. Dilakukan pengelompokan soal berdasarkan domain kognitif. Pengkodean soal sesuai dengan kode yang sudah ada pada soal terkait konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007 dan 2011. c. Ditentukan jawaban siswa pada setiap soal sesuai dengan rubrik

Knowledge Integration yang telah dikembangkan oleh Lee et al. (2008).

d. Pengolahan data hasil pengujian soal-soal terkait konsep lingkungan.

1. Perhitungan persentase level KI pada setiap soal.

Data yang diperoleh dari hasil tes soal-soal konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011, diolah dalam bentuk persen yaitu dengan cara:

jumlah jawaban siswa setiap level a pada soal i jumlah seluruh jawaban siswa pada soal i � Keterangan:

i : soal yang dikerjakan a : level KI


(27)

42

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, persentase jawaban siswa juga dikelompokan sesuai jenis soal yang dikerjakan berdasarkan domain kognitifnya

jumlah jawaban siswa setiap level a pada soal j jumlah seluruh jawaban siswa pada soal j � Keterangan:

j : tipe soal berdasarkan domain kognitif a : level KI

2. Perhitungan persentase level KI sesuai gender

Data yang diperoleh dari hasil tes soal-soal konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011, dijadikan dalam bentuk persentase dan dikelompokan berdasarkan gender.

e. Melakukan interpretasi jawaban angket dengan cara membuat kategori untuk setiap kriteria berdasarkan tabel aturan Purwanto (2002) sebagai berikut.

Tabel 3.7

Kategori Jawaban Angket Respon Siswa

Persentase Kategori

0% Tidak ada

1%-25% Sebagian kecil

26-49% Hampir separuhnya

50% Separuhnya

51%-75% Sebagian besar

76%-99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

4. Tahap Pelaporan

Hasil yang didapat berupa capaian knowledge integrations siswa terhadap soal-soal konsep lingkungan TIMSS tahun 2003, 2007, dan 2011 kemudian dilaporkan kepada sekolah. Terutama kepada guru Biologi sehingga dapat diketahui KI siswa seperti yang telah dikemukakan dalam tujuan penelitian.


(28)

43

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN


(29)

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

76 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti mengambil kesimpulan Capaian Knowledge Integrations (KI) siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) melalui soal TIMSS konsep lingkungan termasuk rendah yaitu pada level Partial KI, hal ini mengindikasikan siswa hanya bisa mengungkapkan satu ide normative, dan kesulitan dalam menghubungkan (link) dari ide normative yang ada.

Berdasarkan domain kognitifnya capian KI siswa SMP paling besar ditemukan pada domain kognitif applying dengan persentase jawaban pada level Partial KI, Full KI, dan Complex KI lebih tinggi dibandingkan domain kognitif knowing, dan reasoning. Berdasarkan gender capaian KI Jawaban laki-laki paling banyak ditemukan pada level No Response dan Off Task, sedangkan jawaban perempuan banyak ditemukan pada level No KI dan dan Full KI.

B. Implikasi

Penelitian ini menunjukan bahwa siswa memiliki kesulitan dalam menghubungkan ide-ide normatif yang dimiliki dalam konsep lingkungan. Adanya temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam kegiatan pembelajaran di kelas, khususnya yang dilakukan oleh guru. Pada saat pembelajaran diharapkan guru mempertimbangkan pengungkapan ide awal siswa sebagai titik awal dalam memulai pembelajaran. Selain itu guru juga diharapkan dapat menyediakan kesempatan dan memfasilitasi siswa untuk dapat menghubungkan ide-ide normatif yang dimiliki khususnya dalam konsep lingkungan.

Capaian kemampuan KI siswa yang masih rendah diharapkan memberikan acuan kepada guru untuk memillih metode yang tepat dan variatif guna meningkatkan kemampuan siswa dalam menghubungkan, mengkontraskan,


(30)

77

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan menggunakan ide normatif baik untuk memecahkan masalah dalam sains ataupun menjelaskan fenomena sains yang bersifat rutin maupun non-rutin. C. Rekomendasi

Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan tersebut kiranya dapat diimplikasikan dan menjadi masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai capain KI siswa pada soal konsep lingkungan adalah sebagai berikut.

1. Untuk dapat menghasilkan data yang lebih lengkap dan akurat selain diberikan angket respon siswa, perlu dilakukan wawancara secara individual kepada siswa guna mengetahui variabel yang tidak bisa teramati dalam pembelajaran

2. Untuk dapat menggambarkan capaian KI secara keseluruhan, sebaiknya sampel tidak hanya dipilih pada satu jenjang kelas saja, penelitian sebaiknya melibatkan sampel kelas VIII dan kelas VII.

3. Untuk mendapatkan informasi lebih akurat, baiknya dilakukan uji statistik sederhana untuk membedakan capaian KI antara siswa laki-laki dan siswa perempuan.

4. Perlu adanya penelitian lanjutan tentang metode pembelajaran yang dapat meningkatkan capaian KI siswa SMP pada konsep pengetahuan lingkungan.


(31)

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

78

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Campbell, N. A., Reece, J. B., dan Michel, L. G. (2004). Biologi III. Jakarta: Erlangga.

Chawla, L. (1998). Significant life experiences revisited: A review of research on sources of environmental sensitivity. Journal of environmental Education. 29(3). h. 11–21. Chiu, Jennifer L. & Linn, M. C. (2011) "Knowledge Integration and Wise Engineering,"

Journal of Pre-College Engineering Education Research (J-PEER). 1(2), h. 157-172. Dahar. (1996). Masalah Pencemaran. Bandung: Tarsito.

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Fardia, S. (1992). Polusi Air & Udara. Yogyakarta: Kanisius.

Hartono, R., Utaya, Mahanal, Rohman, Utomo, Zakia, & Hidayat. (2009). Pendidikan Lingkungan Hidup untuk SMP Kelas VIII. Malang: Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang.

Ibrahim, A.M. (2006). An anthropocentric approach to saving biodiversity: Kenyan pupils’ attitudes towards parks and wildlife. Applied Environmental Education and Communication. 5(1). h.21–32.

Kartini. (2008). Analisis Perbandingan Capaian Hasil Tes Kimia Siswa Kelas VIII, IX, X Dan XI Berdasarkan Pengujian Dengan Soal-Soal Kimia Timss Tahun 1999 Dan 2003. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Lee, H-S., Liu, O-L., Linn, M-C. (2011). “Validating Measurement of Knowledge Integration in Science using Multiple-Choice and Explanation Items” International Journal of Science Teaching. 24 (2), h. 115-136.

Linn, M. C. & Hsi, S. (2000). Computers, Teachers, and Peers: Science Learning Partners. Mahwah, NJ: Erlbaum.

Linn, M. C. (1995). Designing computer learning environments for engineering and computer science: The scaffolded knowledge integration framework. Journal of Science Education and Technology, 4 (1), h. 103–126

Linn, M.C., Lee, H.S., Tinker, R. Husic, F., Chiu, J.L., (2006). Teaching and Asessing Knowledge Integration in Science. AAAS. 313. 1049-1050.

Litbang. (2011). Studi Internasioanal TIMSS Indonesia. [online]. Tersedia pada: http://www.litbang.com/timss [29 Agustus 2015].


(32)

79

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Liu, Ou Lydia. (2008). “Asessing Knowledge Integration in Science: Construct, Measures,

and Evidence”. International Journal of Science Teaching. 13 (1), h. 33-55.

Marcelo, X.A. B. (2004). Children’s perceptions of Brazilian Cerrado landscapes and biodiversity. The Journal of Environmental Education. 35(4). h. 47–58.

Martin, Michael O & Ina V.S. (2007). “TIMSS 2007” Hongkong: IEA General Assembly Mashitah, I. (2013). Menipisnya Lapisan Ozon. Jurnal Menipisnya lapisan Ozon. 1(1), h.

1-11.

Mullis, Ina V.S., Martin, Ruddock, O’Sullivan, Preuschoff. (2008). TIMSS 2011 Asessment

Frameworks. Amsterdam: TIMSS &PIRLS International Study Center Lynch School of Education Boston College.

Nisiforou, O. dan Charalambides, A. G. (2012). Assesing undergraduate university students’ level knowledge, attitudes and behavior towards biodiversity: a case study in Cyprus. Internasional Journal of Science Education. 34(7) h. 1027-1051.

Nurjanah, Siti. (2010). Profil Capaian Siswa Di Kota Bandung Terkait Soal-Soal Pada Konsep Lingkungan Timss Tahun 1999, 2003, Dan 2007. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Pannen, (2001). Konstruktivisme dalam Pembelajaran, Jakarta: Proyek Pengambangan Universitas Terbuka Dirjen Dikti Depdiknas.

Pergams, O.R.W., dan Zaradic, P.A. (2006). Is love of nature in the US becoming love of electronic media. Journal of Environmental Management. 80(4). h. 387–393.

Purwanto, N. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda.

Roberts, M. (2011). Off Task Behaviour in Class Room. National Association of School Psychologists. 1. h. 1-4.

Rustaman, N. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press

Rustaman., Kaniawati., Widhiyanti., Solihat., Effendi. (2009). Analisis Konten Dan Capaian Sains Siswa Indonesia Dalam TIMSS (Trends In International Mathematics And Science Study) Tahun 1999, 2003, Dan 2007. Laporan hasil Kajian Pusat penilaian pendidikan badan penelitian dan pengembangan departemen pendidikan Nasional. Bandung: Tidak diterbitkan.

Santrock, J. (2007). Perkembangan Anak. University of Texas, Dallas: Penerbit Erlangga.


(33)

80

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sastrida, T. (2013). Pengertian Prakonsepsi dan Miskonsepsi. [online]. Tersedia pada:

http://mediafunia.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-prakonsepsi-dan-miskonsepsi.html [30 Agustus 2015].

Slameto. 2013. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Songer, N-B., Linn, M-C. (1991). “How Do Students’ Views of Science Influence

Knowledge Integrations?” Journal Of Research In Science Teaching. 28(9), h.

761-784.

Spelke, E. (2005). Sex differences in Intrinsic Aptitude for Mathematics and Science. American Psychologist. 1(60), h. 950-958.

Suparman. (1994). Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: Tarsito.

Surapranata, S. (2003). Profil Kemampuan Siswa Indonesia Berusia 14 Tahun dalam Bidang Matematika menurut Benchmark International TiMss-R 1999. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas.

Syamroni, M. (2012). Teori Belajar dan Pembelajaran Konstruktivisme. Sekolah Tinggi Islam Pamekasan: Tidak diterbitkan.

Team SOS. (2011). Pemanasan Global Solusi dan Peluang Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Thobroni, M dan Arif Mustofa. (2011), Belajar dan Pembelajaran. Jogyakarta: Ar Ruzz Media.

Tjalla, A. (2008). Potret Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari Hasil-hasil Studi Internasional. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

Usdiyana, D., Purniati T., Yulianti, K., dan Harningsih, E. (2009). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa SMP melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Jurnal Pengajaran MIPA. 13(1), h. 1-14.

Valanides, N. (1999). Formal Reasoning Performance of Higher Secondary School Student: Theoretical and Educational Implication. Europan Journal of Psychology of Education. 25(14), 109-127.

Williams, M., Debarger, A-H., Montgomery, B-L., Zhou, X., Tate, E. (2011). “Exploring Middle School Students’ Conception of the Rlationship Between genetic Inheritance

and Cell Division”. Science Education. 90(3), h. 205-231.

Yulaelawati, E. (2004), Kurikulum dan Pembelajaran; Filosofi Teori dan Aplikasi. Bandung: Pakar Raya.


(1)

43

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN


(2)

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

76

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti mengambil kesimpulan Capaian Knowledge Integrations (KI) siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) melalui soal TIMSS konsep lingkungan termasuk rendah yaitu pada level Partial KI, hal ini mengindikasikan siswa hanya bisa mengungkapkan satu ide normative, dan kesulitan dalam menghubungkan (link) dari ide normative yang ada.

Berdasarkan domain kognitifnya capian KI siswa SMP paling besar ditemukan pada domain kognitif applying dengan persentase jawaban pada level Partial KI, Full KI, dan Complex KI lebih tinggi dibandingkan domain kognitif knowing, dan reasoning. Berdasarkan gender capaian KI Jawaban laki-laki paling banyak ditemukan pada level No Response dan Off Task, sedangkan jawaban perempuan banyak ditemukan pada level No KI dan dan Full KI.

B. Implikasi

Penelitian ini menunjukan bahwa siswa memiliki kesulitan dalam menghubungkan ide-ide normatif yang dimiliki dalam konsep lingkungan. Adanya temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam kegiatan pembelajaran di kelas, khususnya yang dilakukan oleh guru. Pada saat pembelajaran diharapkan guru mempertimbangkan pengungkapan ide awal siswa sebagai titik awal dalam memulai pembelajaran. Selain itu guru juga diharapkan dapat menyediakan kesempatan dan memfasilitasi siswa untuk dapat menghubungkan ide-ide normatif yang dimiliki khususnya dalam konsep lingkungan.

Capaian kemampuan KI siswa yang masih rendah diharapkan memberikan acuan kepada guru untuk memillih metode yang tepat dan variatif guna meningkatkan kemampuan siswa dalam menghubungkan, mengkontraskan,


(3)

77

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

dan menggunakan ide normatif baik untuk memecahkan masalah dalam sains ataupun menjelaskan fenomena sains yang bersifat rutin maupun non-rutin. C. Rekomendasi

Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan tersebut kiranya dapat diimplikasikan dan menjadi masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai capain KI siswa pada soal konsep lingkungan adalah sebagai berikut.

1. Untuk dapat menghasilkan data yang lebih lengkap dan akurat selain diberikan angket respon siswa, perlu dilakukan wawancara secara individual kepada siswa guna mengetahui variabel yang tidak bisa teramati dalam pembelajaran

2. Untuk dapat menggambarkan capaian KI secara keseluruhan, sebaiknya sampel tidak hanya dipilih pada satu jenjang kelas saja, penelitian sebaiknya melibatkan sampel kelas VIII dan kelas VII.

3. Untuk mendapatkan informasi lebih akurat, baiknya dilakukan uji statistik sederhana untuk membedakan capaian KI antara siswa laki-laki dan siswa perempuan.

4. Perlu adanya penelitian lanjutan tentang metode pembelajaran yang dapat meningkatkan capaian KI siswa SMP pada konsep pengetahuan lingkungan.


(4)

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

78

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Campbell, N. A., Reece, J. B., dan Michel, L. G. (2004). Biologi III. Jakarta: Erlangga. Chawla, L. (1998). Significant life experiences revisited: A review of research on sources of

environmental sensitivity. Journal of environmental Education. 29(3). h. 11–21. Chiu, Jennifer L. & Linn, M. C. (2011) "Knowledge Integration and Wise Engineering,"

Journal of Pre-College Engineering Education Research (J-PEER). 1(2), h. 157-172.

Dahar. (1996). Masalah Pencemaran. Bandung: Tarsito.

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Fardia, S. (1992). Polusi Air & Udara. Yogyakarta: Kanisius.

Hartono, R., Utaya, Mahanal, Rohman, Utomo, Zakia, & Hidayat. (2009). Pendidikan

Lingkungan Hidup untuk SMP Kelas VIII. Malang: Pusat Penelitian Lingkungan

Hidup Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang.

Ibrahim, A.M. (2006). An anthropocentric approach to saving biodiversity: Kenyan pupils’ attitudes towards parks and wildlife. Applied Environmental Education and

Communication. 5(1). h.21–32.

Kartini. (2008). Analisis Perbandingan Capaian Hasil Tes Kimia Siswa Kelas VIII, IX, X

Dan XI Berdasarkan Pengujian Dengan Soal-Soal Kimia Timss Tahun 1999 Dan 2003. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Lee, H-S., Liu, O-L., Linn, M-C. (2011). “Validating Measurement of Knowledge Integration in Science using Multiple-Choice and Explanation Items” International Journal of Science Teaching. 24 (2), h. 115-136.

Linn, M. C. & Hsi, S. (2000). Computers, Teachers, and Peers: Science Learning Partners. Mahwah, NJ: Erlbaum.

Linn, M. C. (1995). Designing computer learning environments for engineering and computer science: The scaffolded knowledge integration framework. Journal of Science

Education and Technology, 4 (1), h. 103–126

Linn, M.C., Lee, H.S., Tinker, R. Husic, F., Chiu, J.L., (2006). Teaching and Asessing Knowledge Integration in Science. AAAS. 313. 1049-1050.

Litbang. (2011). Studi Internasioanal TIMSS Indonesia. [online]. Tersedia pada: http://www.litbang.com/timss [29 Agustus 2015].


(5)

79

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Liu, Ou Lydia. (2008). “Asessing Knowledge Integration in Science: Construct, Measures,

and Evidence”. International Journal of Science Teaching. 13 (1), h. 33-55.

Marcelo, X.A. B. (2004). Children’s perceptions of Brazilian Cerrado landscapes and biodiversity. The Journal of Environmental Education. 35(4). h. 47–58.

Martin, Michael O & Ina V.S. (2007). “TIMSS 2007” Hongkong: IEA General Assembly Mashitah, I. (2013). Menipisnya Lapisan Ozon. Jurnal Menipisnya lapisan Ozon. 1(1), h.

1-11.

Mullis, Ina V.S., Martin, Ruddock, O’Sullivan, Preuschoff. (2008). TIMSS 2011 Asessment

Frameworks. Amsterdam: TIMSS &PIRLS International Study Center Lynch School

of Education Boston College.

Nisiforou, O. dan Charalambides, A. G. (2012). Assesing undergraduate university students’ level knowledge, attitudes and behavior towards biodiversity: a case study in Cyprus.

Internasional Journal of Science Education. 34(7) h. 1027-1051.

Nurjanah, Siti. (2010). Profil Capaian Siswa Di Kota Bandung Terkait Soal-Soal Pada

Konsep Lingkungan Timss Tahun 1999, 2003, Dan 2007. (Skripsi). Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Pannen, (2001). Konstruktivisme dalam Pembelajaran, Jakarta: Proyek Pengambangan Universitas Terbuka Dirjen Dikti Depdiknas.

Pergams, O.R.W., dan Zaradic, P.A. (2006). Is love of nature in the US becoming love of electronic media. Journal of Environmental Management. 80(4). h. 387–393.

Purwanto, N. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda.

Roberts, M. (2011). Off Task Behaviour in Class Room. National Association of School

Psychologists. 1. h. 1-4.

Rustaman, N. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press

Rustaman., Kaniawati., Widhiyanti., Solihat., Effendi. (2009). Analisis Konten Dan Capaian

Sains Siswa Indonesia Dalam TIMSS (Trends In International Mathematics And Science Study) Tahun 1999, 2003, Dan 2007. Laporan hasil Kajian Pusat penilaian

pendidikan badan penelitian dan pengembangan departemen pendidikan Nasional. Bandung: Tidak diterbitkan.

Santrock, J. (2007). Perkembangan Anak. University of Texas, Dallas: Penerbit Erlangga. Sastrawijaya, T. (2009). Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.


(6)

Dimas Mutiar, 2015

PROFIL CAPAIAN KNOWLEDGE INTEGRATIONS (KI) SISWA SMP MELALUI SOAL TIMSS PADA KONSEP LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sastrida, T. (2013). Pengertian Prakonsepsi dan Miskonsepsi. [online]. Tersedia pada:

http://mediafunia.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-prakonsepsi-dan-miskonsepsi.html [30 Agustus 2015].

Slameto. 2013. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Songer, N-B., Linn, M-C. (1991). “How Do Students’ Views of Science Influence

Knowledge Integrations?” Journal Of Research In Science Teaching. 28(9), h.

761-784.

Spelke, E. (2005). Sex differences in Intrinsic Aptitude for Mathematics and Science.

American Psychologist. 1(60), h. 950-958.

Suparman. (1994). Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: Tarsito.

Surapranata, S. (2003). Profil Kemampuan Siswa Indonesia Berusia 14 Tahun dalam Bidang

Matematika menurut Benchmark International TiMss-R 1999. Jakarta: Badan

Penelitian dan Pengembangan Depdiknas.

Syamroni, M. (2012). Teori Belajar dan Pembelajaran Konstruktivisme. Sekolah Tinggi Islam Pamekasan: Tidak diterbitkan.

Team SOS. (2011). Pemanasan Global Solusi dan Peluang Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Thobroni, M dan Arif Mustofa. (2011), Belajar dan Pembelajaran. Jogyakarta: Ar Ruzz Media.

Tjalla, A. (2008). Potret Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari Hasil-hasil Studi

Internasional. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

Usdiyana, D., Purniati T., Yulianti, K., dan Harningsih, E. (2009). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa SMP melalui Pembelajaran Matematika Realistik.

Jurnal Pengajaran MIPA. 13(1), h. 1-14.

Valanides, N. (1999). Formal Reasoning Performance of Higher Secondary School Student: Theoretical and Educational Implication. Europan Journal of Psychology of

Education. 25(14), 109-127.

Williams, M., Debarger, A-H., Montgomery, B-L., Zhou, X., Tate, E. (2011). “Exploring Middle School Students’ Conception of the Rlationship Between genetic Inheritance

and Cell Division”. Science Education. 90(3), h. 205-231.

Yulaelawati, E. (2004), Kurikulum dan Pembelajaran; Filosofi Teori dan Aplikasi. Bandung: Pakar Raya.