Selanjutnya
NZセ
セ
sjZN@
REPUBLIK INDONESIA
PENGATURAN
ANTARA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
DAN
ADMINISTRASI KELAUTAN NEGARA
REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK
UNTUK
PENGEMBANGAN PUSAT KELAUTAN DAN 1KLIM
INDONESIA - TIONGKOK
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (selanjutnya disebut
"KKP") dan Administrasi Kelautan Negara Republik Rakyat Tiongkok
(selanjutnya disebut "AKN"), secara bersama disebut Para Pihak;
MENGJNGAT Deklarasi Bersama antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat
Tiongkok tentang Deklarasi Kemitraan Strategis yang ditandatangani pada tanggal 25
April 2005 dan Rencana Aksi untuk Pelaksanaan Deklarasi Bersama antara Republik
Rakyat Tiongkok dan Republik Indonesia tentang Kemitraan Strategis yang
ditandatangani pada tanggal 21 Januari 2010;
MERUJUK kepada Memorandum Saling Kesepahaman antara Kementerian Kelautan
dan Perikanan Republik Indonesia dan Administrasi Kelautan Negara Republik Rakyat
Tiongkok yang ditandatangani pada tanggal 10 November 2007 yang telah
diamandemen dengan Protokol Perubahan Memorandum Saling Kesepahaman antara
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan Administrasi Kelautan
Negara Republik Rakyat Tiongkok yang ditandatangani pada tanggal 29 April 201 1;
MEMPERTIMBANGKAN Pengaturan Pelaksana tentang Pembentukan Pusat
Kelautan dan Iklim Indonesia-Tiongkok antara Badan Riset Kelautan dan Perikanan
1
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan Institut Oseanografi
Pertama Administrasi Kelautan Negara Republik Rakyat Tiongkok yang clitandatangani
pada tanggal 13 Mei 2009.
MEMPERTIMBANGKAN Komunike Bersama antara Kementerian Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia dan Kementerian Sains dan Teknologi Republik Rakyat
Tiongkok (selanjutnya disebut dengan "MST") yang ditandatangani pada tanggal 27
September 201 O;
MEMPERHATIKAN Memorandum Saling Kesepahaman Kerja Sama Maritim antara
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintal1 Republik Ral(yat Tiongkok yang
ditandatangani pada tanggal 23 Maret 2012;
SESUAI DENGAN ketentuan hukum dan peratw·an perundang-undangan yang berlaku
di kedua nega.ra;
TELAH MENYEPAKATI pengaturan sebagai berikut:
Pasal I
Definisi
1. Pusat Kela.utan dan Iklim Indonesia-Tiongkok (selanjutnya disebut dengan PKIIT)
adalal1 suatu pusat bersama yang be1tujuan untuk mendorong pengembangan dan
ke1ja sama dalam bidang ilmu dan teknologi kelautan , memajukan penelitian ilmiah
kelautan dan menyumbang terhadap perlindungan lingkungan laut serta penggunaan
sumber daya kelautan secara berkelanjutan.
2. Rencana Kerja Pengembangan PKIIT 2011-2013 antara KKP dan AKN (selanjutnya
disebut dengan Rencana Kerja) adalah rencana ke1ja kegiatan kerja sama yang
disepakati oleh Para Pihak pada Seminar Ilmu Kelautan dan Perlindungan
Lingkungan Indonesia-Tiongkok kelima yang dilaksanakan pada tanggal 15-16
Desember 2011 di Xiamen.
2
Pasal II
Tujuan
1. Mengembangkan PKIIT sebagai institusi tingkat nasional dan menugaskan PKIIT
sebagai koordinator kegiatan kerja sama antara Para Pihak dalam bidang ilmu dan
tek:nologi kelautan, memajukan penelitian ilmiah kelautan, perlindungan lingkungan
laut serta penggunaan sumber daya kelautan secara berkelanjutan.
2. Kegiatan ke1ja sama untuk pengembangan PKIIT akan meliputi, namun tidak
terbatas pada, rencana untuk:
a.
membentuk stasiun-stasiun observasi kelautan bersama lainya;
b.
mengembangkan fasilitas dan infrastruktur pcnunjang PKIIT termasuk sebuah
kapal riset;
c.
mendorong konsep "Ekonomi Biru"; dan
d.
mendorong program pertukaran pejabat dan peneliti.
3. Mendukung Komite Kerja Sama Maritim yang dibentuk dibawah Memorandum
Saling Kesepahaman tentang Kerja Sama Maritim antara Pemerintah Republik
Indonesia dan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok.
Pasal III
Rencana Kerja
1. Pelaksanaan Pasal II wajib dilaksanakan berdasarkan rencana kerja.
2. Rencana Ketja akan dilampirkan sebagai lampiran dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari pengaturan ini.
PasalIV
Pengarahan
1. Para Pihak wajib membentuk Kornite Pengarah untuk mengarahkan pengembangan
PKIIT melalui pe11emuan tahunan Komite Pengarah.
2. Para Pihak wajib membahas kegiatan ke1ja sama untuk pengembangan PKIIT dalam
pe11emuan tahunan Kelompok Kerja Bersama Indonesia-Tiongkok.
3. Perkembangan PKIIT wajib dilaporkan kepada Komite Teknis Kerja Sama Maritim
(selanjutnya disebut KTM)
yang dibentuk dibawah Memorandum Saling
Kesepahaman Kerja Sama Maritim antara Pemerintah Republik Indonesia dan
Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok.
3
Pasal VI
Keuangan
1. Pengembangan PKIIT berdasarkan Pengaturan ini wajib dilaksanakan berdasarkan
ketersediaan dana Para Pihak.
2. Pengembangan PK.HT dapat mengunakan Dana Kerja Sama Maritim (selanjutnya
disebut sebagai DKM) yang dibentuk dibawah Memorandum Saling Kesepahaman
Kerja Sama Maritim antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah
Republik Tiongkok.
Pasal VII
Hak-Hak Kekayaan Intelektual
1. Para Pihak menyetujui bahwa Kekayaan Intelektual yang timbul dari pelal(sanaan
Memorandum Saling Kesepahaman ini akan dimiliki bersama dan:
a. Masing-masing Pihak wajib diizinkan untuk menggunakan Kekayaan Intelektual
tersebut untuk tujuan pemeliharaan, adaptasi dan penyempurnaan Kekayaan
Intelektual terkait;
b. Dalam hal Kekayaan Intelektual tersebut digunakan oleh salah satu Pihak
dan/atau lembaga atas nama Para Pihak untuk tujuan komersial, Pihak yang
lainnya harus mendapatkan bagian royalti yang adil;
c. Masing-masing pihak wajib bertanggung jawab atas setiap klaim yang dibuat
oleh pihak ketiga mengenai kepemilikan dan legalitas dari penggunaan
kekayaan intelektual, yang diajukan oleh Pihak tersebut diatas untuk
pelaksanaan kegiatan-kegiatan kerjasama berdasarkan Memorandum Saling
Kesepahaman ini.
2. Para Pihak akan saling menjamin bahwa Hak Atas Kekayaan Intelektual yang
dibawa oleh salah satu Pihak ke dalam wilayah Pihak lainnya dalam rangka
pelaksanaan setiap pengaturan proyek atau kegiatan bukan merupakan hasil
pelanggaran hak yang sah dari pihak ketiga.
3. Bilamana salah satu Pihak memerlukan kerjasama dengan pihak lain di luar
Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok untuk setiap kegiatan komersial
yang dihasilkan dari Kekayaan Intelektual yang diatur oleh Pengaturan ini, Pihak
tersebut akan memberikan preferensi kerjasama terlebih dahulu kepada Pihak
lainnya berdasarkan Pengaturan ini, yang akan diabaikan, apabila Pihak lain tersebut
tidak mampu berpartisipasi dalam kegiatan yang saling menguntungkan.
4
Pasal VIII
Sumber Daya Genetika dan Pengetahuan Tradisional
l. Para Pihak wajib mengakui pentingnya mendorong perlindungan efektif terhadap
Surnber Daya Genetika dan Pengetahuan TradisionaJ (selanjutnya disebut sebagai
"SDGPT') serta hak masing-masing Pihak untuk mencegah setiap penyelewengan
dan penyaJahgunaan SDGPT yang dimilikinya.
2. Setiap akses dan penggunaan SDGPT dari masing-masing Pihak dalam pelaksanaan
Pengaturan ini wajib memperoleh izin terlebih dahulu dari pihak berwenang di
masing-masing Pihak..
3. Apabila kegiatan ke1jasama dan/atau kolaborasi berdasarkan Pengaturan m1
menggunakan SDGPT untuk tujuan-tujuan komersial, masyarakat lokal terkait,
melalui Pemerintahnya, wajib untuk mendapatkan pembagian keuntungan yang adil
danseimbang. Pembagian keuntungan demikian didasarkan pada ketentuan yang
disepakati bersama.
4. Para Pihak wajib mengambil langkah-langkah yang sesuai, efektif dan terukur untuk
mengatasi situasi bagi pemegang SDGPT dalam hal dimana pembagian keuntungan
yang adil dan seimbang sebagaimana ditetapkan pada ayat 3 tidak te1jadi.
Pasal IX
Amandemen
Setiap amandemen terhadap Pengaturan ini hanya akan dibuat setelah tercapainya
kesepakatan bersama melalui konsultasi dan dengan konfirmasi tertulis oleh salah satu
pihak.
Pasal X
Penyelesaian Sengketa
Setiap sengketa yang mungkin te1jadi antara Para Pihak dalam pelaksanaan Pengaturan
ini wajib diselesaikan secara damai melalui konsultasi.
5
Article XI
Mulai Berlaku, Masa Berlaku dan Pengakhiran
1.
Pengaturan ini akan mulai berlalrupada saat penandatangan oleh kedua Pihak.
Pengaturan ini akan tetap berlaku sampai 13 Mei 2013 dan akan diperbaharui
berdasarkan kesepakatan Para Pihak.
2.
Pengaturan ini dapat diakhiri masa berlakunya setiap saat oleh salah satu Pihak
dengan memberikan pemberitahuan tertulis enam bulan sebelumnya kepada Pihak
yang lain.
3.
4.
Para Pihak akan menyusun Rencana Kerja bagi setiap pembaharuan Pengaturan.
Pada saat Pengaturan ini berakhir, Para Pihak akan menentukan arah selanjutnya
dari semua kegiatan yang sedang berlangsung yang ditetapkan di bawah Pengaturan
ini, dengan persyaratan dan kondisi yang j elas.
SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan telah menandatangani Pengaturan ini.
DITANDATANGANI di Beijingpada 2..3> セイ・ZNエ@
2012. , rangkap dua, dalam bahasa
Indonesia, Tiongkok dan Inggris semua teks memiliki kekuatan hukum yang sama. Jika
terdapat perbedaan interpretasi, maka teks berbahasa Inggris akan dipergunakan sebagai
acuan.
UNTUK KEMENTERIAN
KELAUTAN DAN PERiKANAN
REPUBLIK INDONESIA
UNTUK ADMINISTRASI
KELAUTAN NEGARA
REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK
Signed
Signed
SHARIF C. SUTARDJO
MENTERI
LIU CIGUI
ADMINISTRATOR
6
LAMPIRAN
RENCANA KERJA 2011 - 2013 PENGEMBANGAN
PUSAT KELAUTAN DAN IKLIM INDONESIA - TIONGKOK
ANTARA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
DENGAN
ADMINISTRASI KELAUTAN NEGARA
REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK
I. Latar Belakang
Pusat Kelautan dan Iklim Indonesia - Tiongkok (selanjutnya disebut PKIIT) adalah pusat
kerjasama yang didirikan oleh KKP-RI dan APN-RRT, untuk mendorong kerjasama dan
komunikasi kelautan mengacu pada Kesepakatan Bersama mengenai Ke1jasama Kelautan
antara KKP-RI dengan APN-RRT yang ditandatangai di Jakarta pada tanggal 10 November
2007 dan Protokol Perubahan MoU yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 29 April
2011. PKIIT merupakan pusat penelitian dan pengembangan kelautan di bawah arahan
KKP-RI dan APN-PRT, dengan penelitian di Samudera Hindia dan laut sekitarnya, dengan
tugas utama sebagai berikut:
•
Memfasilitasi penelitian bidang perubahan iklim dalam wadah kerjasama antara
Indonesia dan Tiongkok;
•
Mengkoordinasikan aktifitas kerjasama antara Indonesia - Tiongkok, melalui dan
tidak terbatas pada stasiun kerjasama dalam pengamatan bersama, pelayaran
penelitian bersama, dan lain-Iain.
•
Mengkoordinasikan pertukaran kunjungan dan peningkatan kapasitas antara
Indonesia dan Tiongkok (workshop, program pelatihan, dll) untuk bidang terkait;
•
Membangun dan mengoperasikan stasiun pengamatan bersama (di Padang, dsb);
•
Menginisiasi dan menjadi pusat data dan informasi mengenai laut dan iklim
untuk Samudera Hindia dan Iaut sekitarnya.
II. Rencana Kerja 2011-2013
PKIIT mengembangkan rencana kerja untuk periode 2011 - 2013 sebagai berikut:
1
1.
Membangun Sistem Pengamatan Bersama Laut. PKIIT menyelesaikan
pembangunan dan menjalankan operasi stasiun Pengamatan Laut Padang dan
Pulau Natuna, untuk dapat diadopsi dalam Rencana Aksi Nasional Indonesia
terhadap Perubahan Iklim. Lima stasiun pengamatan kelautan lainnya, termasuk
stasiun percobaan pemantauan terumbukarang, akan dibangun di laut-laut
Indonesia dan menjadi contoh bagi Indonesian Global Ocean Observing System
(INAGOOS). Tiga hingga lima bouy mooring akan dipasang bersama untuk
pengamatan laut dan iklim di perairan sekitar Samudera Hindia.
2.
Memfasilitasi Riset Bersama. PKIIT memfasilitasi peneliti-peneliti Indonesia dan
Tiongkok dalam menyelenggarakan pelayaran dan penelitian bersama untuk
kerjasama penelitian yang sedang berjalan seperti JUV, SITE, ROSE, dan
MOMSEI.
3.
Mendorong aktivitas kerjasama baru. PKIIT mendorong secara aktif penelitianpenelitian kerjasama baru antara peneliti-peneliti Indonesia dan Tiongkok serta
peran pusat-pusat penelitian perubahan iklim, pertukaran massa air melalui selatselat, interaksi laut-atmosfer, pengembangan dan penerapan bioteknologi dan
sumberdaya kelautan, ekosistem dan keragaman hayati laut tropis, pertukaran
karbon dan paleo-klimat laut di daerah tropis, geologi laut, perlindungan
lingkungan laut dan pengelolaan kawasan pesisir terpadu, pengetahuan laut dalam
dan kutub, dsb.
4.
Mendorong Pusat Informasi Laut Regional. PKIIT melanjutkan pembangunan
dan operasi pusat data dan informasi kelautan dan iklim Samudera I-Iindia,
Samudera Pasifik dan laut-laut sekitarnya, menjadikan pusat informasi dengan
reputasi global dan mempersiapkan dukungan teknis dengan data dan produk
penelitian perubahan iklim di Indonesia, Tiongkok dan wi !ayah Samudera Hindia
serta dunia.
5.
Memjasilitasi workshop bersama dan penyebaran informasi lainnya. PKIIT
menfasilitasi pemerintah Indonesia dan
Tiongkok dalam penyelenggaran
workshop secara regular mengenai ilmu dan teknologi kelautan dan perlindungan
lingkungan, menyelenggarakan dan mempersiapkan proyek kerjasama kelautan.
Forum-forum bukan regular dan pe1temuan konsultasi para peneliti dan pusat
penelitian
akan diselenggarakan untuk membahas skup dan detil ke1jasama
penelitian dan untuk meninjau kembali se1ta menilai hasil-hasil peneitian.
2
6.
Pertukaran peneliti dan pegawai. PKIIT melanjutkan mendorong peningkatan
kapasitas bidang kelautan dan perubahan iklim di Indonesia dan Tiongkok,
mengembangkan pertukaran personil dan pelatihan bagi para peneliti, teknisi,
manajer, dan pegawai pemerintah, dan setiap tahun akan mengorganisir sepuluh
atau lebih peneliti muda untuk hadir dalam berbagai pelatihan.
7.
Peningkatan
Kapasitas.
PKIIT
meningkatkan
kapasitas
perkantoran, sumber daya manusia se1ta pengelolaan
terkait
sarana
keuangan.
PKIIT
melanjutkan peningkatan kapasitas penelitian melalui pengoperasian bersama
Kapa! Riset, dan pengiriman peneliti dan pakar secara regular. PKIIT mengambil
langkah untuk berkomunikasi dengan pihak luar dan pengembangan diri
memajukan komunikasi dengan pusat-pusat penelitian yang relevan di Indonesia,
Tiongkok dan di regional, memelihara serta meningkatan secara kontinu laman
PKIIT, dan menyebarkan informasi melalui media mengenai penelitian dan
kegiatan-kegiatannya. PKIIT juga men ingkatkan juga akan menarik perhatian dan
dukungan lebih dari pemerintah Indonesia dan Tiongkok, dan berupaya untuk
mengidentifikasi sumber-sumber pendanaan.
Ill. Pendekatan Pelaksanaan Rencana Kerja
Rencana Ketja dilaksanakan melalui Pertemuan Komisi Bersama Indonesia-Tiongkok
mengenai ke1jasama dalam bidang kelautan, setelah disetujui oleh KKP dan AKN.
Operasionalisas i aktivitas pada rencana ke1ja ini perlu d itandatangani oleh kedua belah
pihak melalui Pengaturan Pelaksanaan.
L KKP, AKN, dan MST akan mendorong keterl i.batan kementerian terkait, institusi, dan
universitas di Republik Indonesia dan RRT, dikoordinasi oleh KKP dan AKN.
2. KKP dan AKN mendorong ke1jasama yang bermanfaat yang setara dan saling
menguntungkan antar kementerian, institusi dan universitas di Republik Indonesia dan
Republik Rakyat Tiongkok.
3. KKP dan AKN akan merencanakan dan meninjau aktivitas kerjasama dan melalui
Pertemuan
Kelautan.
Komisi
Bersama Tiongkok-lndonesia mengenai
Kerjasama Bidang
4. KKP, AKN, dan MST akan memberikan pertimbangan prioritas pada ketersediaan
dukungan pendanaan untuk kegiatan-kegiatan tersebut.
3
IV. Peta Jalan Rencana Kerja 2011-2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Deskriosi
Mendoroni? PKIIT ke Tingkat National
p・ョ。、エセ@
kesepakatan
p・ョセーッイ。ウゥ@
secara penuh
Mene:embane:kan Stasiun Pen!!amatan Bersama
1. Stasiun Padang
2. Stasiun Natuna
3. Pertemuan konsultasi untuk pemilihan lokasi
stasiun baru
4. ... Station Baru A
5 . ... Station Baru B
6. ... Station Baru C
7.... Station Boru D
8. ... Station Boru E
Memfasilitasi Proyek Penelitian yang sedang
ber.ialan
J.JUV
2. SITE
3. FIO - APN - Balai Besar Pengelo/ahan Produk
dan Bioteknologi - Sadan Penelitian dan
p・ョセュ「。@
Kelau/an dan Perikanan
Mendoron2 Proyek Penelitian Multilateral
1. MOMSEJ
2. ROSE
Pusat lnformasi Kelautan Ree:ional
Phase ー・イ。ョ」セ@
Phase implementasi
Workshop Bersama
Pertukaran Peneliti dan Pejabat
Penin2katan Kapasitas
Pembanf!Unan kantor baru
Kapa/ Riset Kelautan Bersama
Publikasi Bersama
Penyebaran informasi
ProsidinK
Publikasi di iurnal internasional
4
2011
2012
2013
EP Jl セ@
il§" ill! セGャ@
セ@ Uゥセ@
ftB
'll
セDaLャQエUスVェ@
セ@
ifi ェセ@
セ@
EP セ@ -cp セ@ 1fiJ Uセ@ セ@ E\ f!l lfl 'L' a9
-f- セ@
セヲMQ@
JTI wli セ@ fJJ oo 1H1: 1-F セ@ ¥f! セCNヲイ@
cセ@ rf[j*$= XJ..1J) ,
eョセ@
セwMュ@
セイ@
2005 セ@
ゥセaJ
ャ]イ@ セ ャ イAdg
4 jj 25 bセ
ュ セ Q\
11:1=1 it
ヲMWォJセQイ
ャ \Zj@
A l% セ@ *o oo oo
セ[M
ᆱgョエイNjtゥャセヲッo@
セイZー@
ᄏ@ ヲセ i@ 2010 セ@
1
JJ 21 B
セr\ZjᆱtiᆴャゥッDaWォイ@
1*1*** 1¥Jfrzroi-rtu » ;
[ヲ^セ@
2007 セ@
11 Jj 10 ejセr\Z@
セmDaエE
セP
ゥァヲ・セᄏ@
& 2011 セ@
ᆱepャエヲゥセjPᆬ@
JセWォイM@
4
J1 29 bセr\Zj@
エ}ヲ{ゥセQMイ
wャゥセDaoJM@
ヲ fゥァセ@
セSr
^@
8>
] ゥjセMJッ@
IMセ・ケaヲ。NjwEュゥエJ@
0
«3c 14t:)) )§ ,
it* «セ@ :f-IF>> '
C- ) t;f ?J( セ@ セ@
( 12.II )
ᆱ セョ
ᄏセm セ
Mel
セ@
セュ
X)(/j セM
tPti 5E «I 1tit tLl ))
XJ. セ@ セ@ セ@
M セJッ@
6
EJJ§ セ@
*
セ@ :P]H JE
o
*
セy
*
セL@
セJG@
u セ@
aエMJゥUャAeQNセッ@
ᆱ セエAf
ᄏ@
r
2012 セ@
セL@
3
M
セJxL@
J1
23
セヲゥャL@
BZエeセIjサL@
?tJ71Jffl r:p
aセ[@
セイZー@
セJッ@
ゥZョjNエセᆴェ[ッュイ@
eヲェセ|ャエ@
Qセ@
イZーDI|Nセェエ[ヲo@
*
iセ@
Qセ@
Signed
PECゥセヲ@
*
Signed
7
2011-2013 1f.
ッ セェejD@
セェゥ
」pjャNセゥヲ
i:f:l 1$ Naセ@
セ@
i:p セM・ョ@
セtM
セ@
f.O
00 00 セェヲゥj@
セッ@
セヲFUᆬ@
5$ J5J
セ@ セ@
Q Q セ@ i:p 'L' 。セ@
I 1'Fi.tx1
J
fp£ - cp iセ@
ャヲMNᆬセ@
4: Qセ@
セ@
*
r:p 'G'
Cヲゥェセ|Z@
JB 1:p 'G') ,
Y ] ャ セ p@
;;!% fp JB
lBJ: セ@ fiiJ i1ilffi 200 7 1¥ 11 J1 1o B1:Eセ@ 1Jo
#IJ: ¥¥:- セ@ $i セ@ :&IJ*o i:f=i 00 セ@
セᆱjbCDイZーJ@
bBGャセ
*o 2011 iF 4 J1
[セ^@
«fPJB#t# セ@
B QZeSjッエセ@
29
セDイZーッJMᆬ]TオᄏL@
セjbイZーュM
セJw
9=' flJ JB Q M セ Q@ 'G\ セ@ f P)B セケゥー@
i:j::1
EpJE r:p 'G' セZj@
セ@ ¥11 セ@
r fp J!l ᆬセ@
Zァセ@
*Cl i:F1 l3il セ
ャ@
*
セ@
セュッ@
¥¥:- セ@ QセM`@
l!z.. fi!U J2l セ@
R''l fVf Jt,
o
aNᄆセ@
iイr
セ@
セZ@
JB - r:p 00 ¥fi Yr: セ@
ヲNOGセ@
•
•
fP
l=( Qセ@
1-t セェIA@
セ@
s
セ
sjZN@
REPUBLIK INDONESIA
PENGATURAN
ANTARA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
DAN
ADMINISTRASI KELAUTAN NEGARA
REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK
UNTUK
PENGEMBANGAN PUSAT KELAUTAN DAN 1KLIM
INDONESIA - TIONGKOK
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (selanjutnya disebut
"KKP") dan Administrasi Kelautan Negara Republik Rakyat Tiongkok
(selanjutnya disebut "AKN"), secara bersama disebut Para Pihak;
MENGJNGAT Deklarasi Bersama antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat
Tiongkok tentang Deklarasi Kemitraan Strategis yang ditandatangani pada tanggal 25
April 2005 dan Rencana Aksi untuk Pelaksanaan Deklarasi Bersama antara Republik
Rakyat Tiongkok dan Republik Indonesia tentang Kemitraan Strategis yang
ditandatangani pada tanggal 21 Januari 2010;
MERUJUK kepada Memorandum Saling Kesepahaman antara Kementerian Kelautan
dan Perikanan Republik Indonesia dan Administrasi Kelautan Negara Republik Rakyat
Tiongkok yang ditandatangani pada tanggal 10 November 2007 yang telah
diamandemen dengan Protokol Perubahan Memorandum Saling Kesepahaman antara
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan Administrasi Kelautan
Negara Republik Rakyat Tiongkok yang ditandatangani pada tanggal 29 April 201 1;
MEMPERTIMBANGKAN Pengaturan Pelaksana tentang Pembentukan Pusat
Kelautan dan Iklim Indonesia-Tiongkok antara Badan Riset Kelautan dan Perikanan
1
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan Institut Oseanografi
Pertama Administrasi Kelautan Negara Republik Rakyat Tiongkok yang clitandatangani
pada tanggal 13 Mei 2009.
MEMPERTIMBANGKAN Komunike Bersama antara Kementerian Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia dan Kementerian Sains dan Teknologi Republik Rakyat
Tiongkok (selanjutnya disebut dengan "MST") yang ditandatangani pada tanggal 27
September 201 O;
MEMPERHATIKAN Memorandum Saling Kesepahaman Kerja Sama Maritim antara
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintal1 Republik Ral(yat Tiongkok yang
ditandatangani pada tanggal 23 Maret 2012;
SESUAI DENGAN ketentuan hukum dan peratw·an perundang-undangan yang berlaku
di kedua nega.ra;
TELAH MENYEPAKATI pengaturan sebagai berikut:
Pasal I
Definisi
1. Pusat Kela.utan dan Iklim Indonesia-Tiongkok (selanjutnya disebut dengan PKIIT)
adalal1 suatu pusat bersama yang be1tujuan untuk mendorong pengembangan dan
ke1ja sama dalam bidang ilmu dan teknologi kelautan , memajukan penelitian ilmiah
kelautan dan menyumbang terhadap perlindungan lingkungan laut serta penggunaan
sumber daya kelautan secara berkelanjutan.
2. Rencana Kerja Pengembangan PKIIT 2011-2013 antara KKP dan AKN (selanjutnya
disebut dengan Rencana Kerja) adalah rencana ke1ja kegiatan kerja sama yang
disepakati oleh Para Pihak pada Seminar Ilmu Kelautan dan Perlindungan
Lingkungan Indonesia-Tiongkok kelima yang dilaksanakan pada tanggal 15-16
Desember 2011 di Xiamen.
2
Pasal II
Tujuan
1. Mengembangkan PKIIT sebagai institusi tingkat nasional dan menugaskan PKIIT
sebagai koordinator kegiatan kerja sama antara Para Pihak dalam bidang ilmu dan
tek:nologi kelautan, memajukan penelitian ilmiah kelautan, perlindungan lingkungan
laut serta penggunaan sumber daya kelautan secara berkelanjutan.
2. Kegiatan ke1ja sama untuk pengembangan PKIIT akan meliputi, namun tidak
terbatas pada, rencana untuk:
a.
membentuk stasiun-stasiun observasi kelautan bersama lainya;
b.
mengembangkan fasilitas dan infrastruktur pcnunjang PKIIT termasuk sebuah
kapal riset;
c.
mendorong konsep "Ekonomi Biru"; dan
d.
mendorong program pertukaran pejabat dan peneliti.
3. Mendukung Komite Kerja Sama Maritim yang dibentuk dibawah Memorandum
Saling Kesepahaman tentang Kerja Sama Maritim antara Pemerintah Republik
Indonesia dan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok.
Pasal III
Rencana Kerja
1. Pelaksanaan Pasal II wajib dilaksanakan berdasarkan rencana kerja.
2. Rencana Ketja akan dilampirkan sebagai lampiran dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari pengaturan ini.
PasalIV
Pengarahan
1. Para Pihak wajib membentuk Kornite Pengarah untuk mengarahkan pengembangan
PKIIT melalui pe11emuan tahunan Komite Pengarah.
2. Para Pihak wajib membahas kegiatan ke1ja sama untuk pengembangan PKIIT dalam
pe11emuan tahunan Kelompok Kerja Bersama Indonesia-Tiongkok.
3. Perkembangan PKIIT wajib dilaporkan kepada Komite Teknis Kerja Sama Maritim
(selanjutnya disebut KTM)
yang dibentuk dibawah Memorandum Saling
Kesepahaman Kerja Sama Maritim antara Pemerintah Republik Indonesia dan
Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok.
3
Pasal VI
Keuangan
1. Pengembangan PKIIT berdasarkan Pengaturan ini wajib dilaksanakan berdasarkan
ketersediaan dana Para Pihak.
2. Pengembangan PK.HT dapat mengunakan Dana Kerja Sama Maritim (selanjutnya
disebut sebagai DKM) yang dibentuk dibawah Memorandum Saling Kesepahaman
Kerja Sama Maritim antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah
Republik Tiongkok.
Pasal VII
Hak-Hak Kekayaan Intelektual
1. Para Pihak menyetujui bahwa Kekayaan Intelektual yang timbul dari pelal(sanaan
Memorandum Saling Kesepahaman ini akan dimiliki bersama dan:
a. Masing-masing Pihak wajib diizinkan untuk menggunakan Kekayaan Intelektual
tersebut untuk tujuan pemeliharaan, adaptasi dan penyempurnaan Kekayaan
Intelektual terkait;
b. Dalam hal Kekayaan Intelektual tersebut digunakan oleh salah satu Pihak
dan/atau lembaga atas nama Para Pihak untuk tujuan komersial, Pihak yang
lainnya harus mendapatkan bagian royalti yang adil;
c. Masing-masing pihak wajib bertanggung jawab atas setiap klaim yang dibuat
oleh pihak ketiga mengenai kepemilikan dan legalitas dari penggunaan
kekayaan intelektual, yang diajukan oleh Pihak tersebut diatas untuk
pelaksanaan kegiatan-kegiatan kerjasama berdasarkan Memorandum Saling
Kesepahaman ini.
2. Para Pihak akan saling menjamin bahwa Hak Atas Kekayaan Intelektual yang
dibawa oleh salah satu Pihak ke dalam wilayah Pihak lainnya dalam rangka
pelaksanaan setiap pengaturan proyek atau kegiatan bukan merupakan hasil
pelanggaran hak yang sah dari pihak ketiga.
3. Bilamana salah satu Pihak memerlukan kerjasama dengan pihak lain di luar
Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok untuk setiap kegiatan komersial
yang dihasilkan dari Kekayaan Intelektual yang diatur oleh Pengaturan ini, Pihak
tersebut akan memberikan preferensi kerjasama terlebih dahulu kepada Pihak
lainnya berdasarkan Pengaturan ini, yang akan diabaikan, apabila Pihak lain tersebut
tidak mampu berpartisipasi dalam kegiatan yang saling menguntungkan.
4
Pasal VIII
Sumber Daya Genetika dan Pengetahuan Tradisional
l. Para Pihak wajib mengakui pentingnya mendorong perlindungan efektif terhadap
Surnber Daya Genetika dan Pengetahuan TradisionaJ (selanjutnya disebut sebagai
"SDGPT') serta hak masing-masing Pihak untuk mencegah setiap penyelewengan
dan penyaJahgunaan SDGPT yang dimilikinya.
2. Setiap akses dan penggunaan SDGPT dari masing-masing Pihak dalam pelaksanaan
Pengaturan ini wajib memperoleh izin terlebih dahulu dari pihak berwenang di
masing-masing Pihak..
3. Apabila kegiatan ke1jasama dan/atau kolaborasi berdasarkan Pengaturan m1
menggunakan SDGPT untuk tujuan-tujuan komersial, masyarakat lokal terkait,
melalui Pemerintahnya, wajib untuk mendapatkan pembagian keuntungan yang adil
danseimbang. Pembagian keuntungan demikian didasarkan pada ketentuan yang
disepakati bersama.
4. Para Pihak wajib mengambil langkah-langkah yang sesuai, efektif dan terukur untuk
mengatasi situasi bagi pemegang SDGPT dalam hal dimana pembagian keuntungan
yang adil dan seimbang sebagaimana ditetapkan pada ayat 3 tidak te1jadi.
Pasal IX
Amandemen
Setiap amandemen terhadap Pengaturan ini hanya akan dibuat setelah tercapainya
kesepakatan bersama melalui konsultasi dan dengan konfirmasi tertulis oleh salah satu
pihak.
Pasal X
Penyelesaian Sengketa
Setiap sengketa yang mungkin te1jadi antara Para Pihak dalam pelaksanaan Pengaturan
ini wajib diselesaikan secara damai melalui konsultasi.
5
Article XI
Mulai Berlaku, Masa Berlaku dan Pengakhiran
1.
Pengaturan ini akan mulai berlalrupada saat penandatangan oleh kedua Pihak.
Pengaturan ini akan tetap berlaku sampai 13 Mei 2013 dan akan diperbaharui
berdasarkan kesepakatan Para Pihak.
2.
Pengaturan ini dapat diakhiri masa berlakunya setiap saat oleh salah satu Pihak
dengan memberikan pemberitahuan tertulis enam bulan sebelumnya kepada Pihak
yang lain.
3.
4.
Para Pihak akan menyusun Rencana Kerja bagi setiap pembaharuan Pengaturan.
Pada saat Pengaturan ini berakhir, Para Pihak akan menentukan arah selanjutnya
dari semua kegiatan yang sedang berlangsung yang ditetapkan di bawah Pengaturan
ini, dengan persyaratan dan kondisi yang j elas.
SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan telah menandatangani Pengaturan ini.
DITANDATANGANI di Beijingpada 2..3> セイ・ZNエ@
2012. , rangkap dua, dalam bahasa
Indonesia, Tiongkok dan Inggris semua teks memiliki kekuatan hukum yang sama. Jika
terdapat perbedaan interpretasi, maka teks berbahasa Inggris akan dipergunakan sebagai
acuan.
UNTUK KEMENTERIAN
KELAUTAN DAN PERiKANAN
REPUBLIK INDONESIA
UNTUK ADMINISTRASI
KELAUTAN NEGARA
REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK
Signed
Signed
SHARIF C. SUTARDJO
MENTERI
LIU CIGUI
ADMINISTRATOR
6
LAMPIRAN
RENCANA KERJA 2011 - 2013 PENGEMBANGAN
PUSAT KELAUTAN DAN IKLIM INDONESIA - TIONGKOK
ANTARA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
DENGAN
ADMINISTRASI KELAUTAN NEGARA
REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK
I. Latar Belakang
Pusat Kelautan dan Iklim Indonesia - Tiongkok (selanjutnya disebut PKIIT) adalah pusat
kerjasama yang didirikan oleh KKP-RI dan APN-RRT, untuk mendorong kerjasama dan
komunikasi kelautan mengacu pada Kesepakatan Bersama mengenai Ke1jasama Kelautan
antara KKP-RI dengan APN-RRT yang ditandatangai di Jakarta pada tanggal 10 November
2007 dan Protokol Perubahan MoU yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal 29 April
2011. PKIIT merupakan pusat penelitian dan pengembangan kelautan di bawah arahan
KKP-RI dan APN-PRT, dengan penelitian di Samudera Hindia dan laut sekitarnya, dengan
tugas utama sebagai berikut:
•
Memfasilitasi penelitian bidang perubahan iklim dalam wadah kerjasama antara
Indonesia dan Tiongkok;
•
Mengkoordinasikan aktifitas kerjasama antara Indonesia - Tiongkok, melalui dan
tidak terbatas pada stasiun kerjasama dalam pengamatan bersama, pelayaran
penelitian bersama, dan lain-Iain.
•
Mengkoordinasikan pertukaran kunjungan dan peningkatan kapasitas antara
Indonesia dan Tiongkok (workshop, program pelatihan, dll) untuk bidang terkait;
•
Membangun dan mengoperasikan stasiun pengamatan bersama (di Padang, dsb);
•
Menginisiasi dan menjadi pusat data dan informasi mengenai laut dan iklim
untuk Samudera Hindia dan Iaut sekitarnya.
II. Rencana Kerja 2011-2013
PKIIT mengembangkan rencana kerja untuk periode 2011 - 2013 sebagai berikut:
1
1.
Membangun Sistem Pengamatan Bersama Laut. PKIIT menyelesaikan
pembangunan dan menjalankan operasi stasiun Pengamatan Laut Padang dan
Pulau Natuna, untuk dapat diadopsi dalam Rencana Aksi Nasional Indonesia
terhadap Perubahan Iklim. Lima stasiun pengamatan kelautan lainnya, termasuk
stasiun percobaan pemantauan terumbukarang, akan dibangun di laut-laut
Indonesia dan menjadi contoh bagi Indonesian Global Ocean Observing System
(INAGOOS). Tiga hingga lima bouy mooring akan dipasang bersama untuk
pengamatan laut dan iklim di perairan sekitar Samudera Hindia.
2.
Memfasilitasi Riset Bersama. PKIIT memfasilitasi peneliti-peneliti Indonesia dan
Tiongkok dalam menyelenggarakan pelayaran dan penelitian bersama untuk
kerjasama penelitian yang sedang berjalan seperti JUV, SITE, ROSE, dan
MOMSEI.
3.
Mendorong aktivitas kerjasama baru. PKIIT mendorong secara aktif penelitianpenelitian kerjasama baru antara peneliti-peneliti Indonesia dan Tiongkok serta
peran pusat-pusat penelitian perubahan iklim, pertukaran massa air melalui selatselat, interaksi laut-atmosfer, pengembangan dan penerapan bioteknologi dan
sumberdaya kelautan, ekosistem dan keragaman hayati laut tropis, pertukaran
karbon dan paleo-klimat laut di daerah tropis, geologi laut, perlindungan
lingkungan laut dan pengelolaan kawasan pesisir terpadu, pengetahuan laut dalam
dan kutub, dsb.
4.
Mendorong Pusat Informasi Laut Regional. PKIIT melanjutkan pembangunan
dan operasi pusat data dan informasi kelautan dan iklim Samudera I-Iindia,
Samudera Pasifik dan laut-laut sekitarnya, menjadikan pusat informasi dengan
reputasi global dan mempersiapkan dukungan teknis dengan data dan produk
penelitian perubahan iklim di Indonesia, Tiongkok dan wi !ayah Samudera Hindia
serta dunia.
5.
Memjasilitasi workshop bersama dan penyebaran informasi lainnya. PKIIT
menfasilitasi pemerintah Indonesia dan
Tiongkok dalam penyelenggaran
workshop secara regular mengenai ilmu dan teknologi kelautan dan perlindungan
lingkungan, menyelenggarakan dan mempersiapkan proyek kerjasama kelautan.
Forum-forum bukan regular dan pe1temuan konsultasi para peneliti dan pusat
penelitian
akan diselenggarakan untuk membahas skup dan detil ke1jasama
penelitian dan untuk meninjau kembali se1ta menilai hasil-hasil peneitian.
2
6.
Pertukaran peneliti dan pegawai. PKIIT melanjutkan mendorong peningkatan
kapasitas bidang kelautan dan perubahan iklim di Indonesia dan Tiongkok,
mengembangkan pertukaran personil dan pelatihan bagi para peneliti, teknisi,
manajer, dan pegawai pemerintah, dan setiap tahun akan mengorganisir sepuluh
atau lebih peneliti muda untuk hadir dalam berbagai pelatihan.
7.
Peningkatan
Kapasitas.
PKIIT
meningkatkan
kapasitas
perkantoran, sumber daya manusia se1ta pengelolaan
terkait
sarana
keuangan.
PKIIT
melanjutkan peningkatan kapasitas penelitian melalui pengoperasian bersama
Kapa! Riset, dan pengiriman peneliti dan pakar secara regular. PKIIT mengambil
langkah untuk berkomunikasi dengan pihak luar dan pengembangan diri
memajukan komunikasi dengan pusat-pusat penelitian yang relevan di Indonesia,
Tiongkok dan di regional, memelihara serta meningkatan secara kontinu laman
PKIIT, dan menyebarkan informasi melalui media mengenai penelitian dan
kegiatan-kegiatannya. PKIIT juga men ingkatkan juga akan menarik perhatian dan
dukungan lebih dari pemerintah Indonesia dan Tiongkok, dan berupaya untuk
mengidentifikasi sumber-sumber pendanaan.
Ill. Pendekatan Pelaksanaan Rencana Kerja
Rencana Ketja dilaksanakan melalui Pertemuan Komisi Bersama Indonesia-Tiongkok
mengenai ke1jasama dalam bidang kelautan, setelah disetujui oleh KKP dan AKN.
Operasionalisas i aktivitas pada rencana ke1ja ini perlu d itandatangani oleh kedua belah
pihak melalui Pengaturan Pelaksanaan.
L KKP, AKN, dan MST akan mendorong keterl i.batan kementerian terkait, institusi, dan
universitas di Republik Indonesia dan RRT, dikoordinasi oleh KKP dan AKN.
2. KKP dan AKN mendorong ke1jasama yang bermanfaat yang setara dan saling
menguntungkan antar kementerian, institusi dan universitas di Republik Indonesia dan
Republik Rakyat Tiongkok.
3. KKP dan AKN akan merencanakan dan meninjau aktivitas kerjasama dan melalui
Pertemuan
Kelautan.
Komisi
Bersama Tiongkok-lndonesia mengenai
Kerjasama Bidang
4. KKP, AKN, dan MST akan memberikan pertimbangan prioritas pada ketersediaan
dukungan pendanaan untuk kegiatan-kegiatan tersebut.
3
IV. Peta Jalan Rencana Kerja 2011-2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Deskriosi
Mendoroni? PKIIT ke Tingkat National
p・ョ。、エセ@
kesepakatan
p・ョセーッイ。ウゥ@
secara penuh
Mene:embane:kan Stasiun Pen!!amatan Bersama
1. Stasiun Padang
2. Stasiun Natuna
3. Pertemuan konsultasi untuk pemilihan lokasi
stasiun baru
4. ... Station Baru A
5 . ... Station Baru B
6. ... Station Baru C
7.... Station Boru D
8. ... Station Boru E
Memfasilitasi Proyek Penelitian yang sedang
ber.ialan
J.JUV
2. SITE
3. FIO - APN - Balai Besar Pengelo/ahan Produk
dan Bioteknologi - Sadan Penelitian dan
p・ョセュ「。@
Kelau/an dan Perikanan
Mendoron2 Proyek Penelitian Multilateral
1. MOMSEJ
2. ROSE
Pusat lnformasi Kelautan Ree:ional
Phase ー・イ。ョ」セ@
Phase implementasi
Workshop Bersama
Pertukaran Peneliti dan Pejabat
Penin2katan Kapasitas
Pembanf!Unan kantor baru
Kapa/ Riset Kelautan Bersama
Publikasi Bersama
Penyebaran informasi
ProsidinK
Publikasi di iurnal internasional
4
2011
2012
2013
EP Jl セ@
il§" ill! セGャ@
セ@ Uゥセ@
ftB
'll
セDaLャQエUスVェ@
セ@
ifi ェセ@
セ@
EP セ@ -cp セ@ 1fiJ Uセ@ セ@ E\ f!l lfl 'L' a9
-f- セ@
セヲMQ@
JTI wli セ@ fJJ oo 1H1: 1-F セ@ ¥f! セCNヲイ@
cセ@ rf[j*$= XJ..1J) ,
eョセ@
セwMュ@
セイ@
2005 セ@
ゥセaJ
ャ]イ@ セ ャ イAdg
4 jj 25 bセ
ュ セ Q\
11:1=1 it
ヲMWォJセQイ
ャ \Zj@
A l% セ@ *o oo oo
セ[M
ᆱgョエイNjtゥャセヲッo@
セイZー@
ᄏ@ ヲセ i@ 2010 セ@
1
JJ 21 B
セr\ZjᆱtiᆴャゥッDaWォイ@
1*1*** 1¥Jfrzroi-rtu » ;
[ヲ^セ@
2007 セ@
11 Jj 10 ejセr\Z@
セmDaエE
セP
ゥァヲ・セᄏ@
& 2011 セ@
ᆱepャエヲゥセjPᆬ@
JセWォイM@
4
J1 29 bセr\Zj@
エ}ヲ{ゥセQMイ
wャゥセDaoJM@
ヲ fゥァセ@
セSr
^@
8>
] ゥjセMJッ@
IMセ・ケaヲ。NjwEュゥエJ@
0
«3c 14t:)) )§ ,
it* «セ@ :f-IF>> '
C- ) t;f ?J( セ@ セ@
( 12.II )
ᆱ セョ
ᄏセm セ
Mel
セ@
セュ
X)(/j セM
tPti 5E «I 1tit tLl ))
XJ. セ@ セ@ セ@
M セJッ@
6
EJJ§ セ@
*
セ@ :P]H JE
o
*
セy
*
セL@
セJG@
u セ@
aエMJゥUャAeQNセッ@
ᆱ セエAf
ᄏ@
r
2012 セ@
セL@
3
M
セJxL@
J1
23
セヲゥャL@
BZエeセIjサL@
?tJ71Jffl r:p
aセ[@
セイZー@
セJッ@
ゥZョjNエセᆴェ[ッュイ@
eヲェセ|ャエ@
Qセ@
イZーDI|Nセェエ[ヲo@
*
iセ@
Qセ@
Signed
PECゥセヲ@
*
Signed
7
2011-2013 1f.
ッ セェejD@
セェゥ
」pjャNセゥヲ
i:f:l 1$ Naセ@
セ@
i:p セM・ョ@
セtM
セ@
f.O
00 00 セェヲゥj@
セッ@
セヲFUᆬ@
5$ J5J
セ@ セ@
Q Q セ@ i:p 'L' 。セ@
I 1'Fi.tx1
J
fp£ - cp iセ@
ャヲMNᆬセ@
4: Qセ@
セ@
*
r:p 'G'
Cヲゥェセ|Z@
JB 1:p 'G') ,
Y ] ャ セ p@
;;!% fp JB
lBJ: セ@ fiiJ i1ilffi 200 7 1¥ 11 J1 1o B1:Eセ@ 1Jo
#IJ: ¥¥:- セ@ $i セ@ :&IJ*o i:f=i 00 セ@
セᆱjbCDイZーJ@
bBGャセ
*o 2011 iF 4 J1
[セ^@
«fPJB#t# セ@
B QZeSjッエセ@
29
セDイZーッJMᆬ]TオᄏL@
セjbイZーュM
セJw
9=' flJ JB Q M セ Q@ 'G\ セ@ f P)B セケゥー@
i:j::1
EpJE r:p 'G' セZj@
セ@ ¥11 セ@
r fp J!l ᆬセ@
Zァセ@
*Cl i:F1 l3il セ
ャ@
*
セ@
セュッ@
¥¥:- セ@ QセM`@
l!z.. fi!U J2l セ@
R''l fVf Jt,
o
aNᄆセ@
iイr
セ@
セZ@
JB - r:p 00 ¥fi Yr: セ@
ヲNOGセ@
•
•
fP
l=( Qセ@
1-t セェIA@
セ@
s