Selanjutnya

REPUBLIK INDONESIA

Persetujuan

an tara

Pemerintah Republik Indonesia

dan

Pemerintah Republik Federal Jerman

mengenai

Kerjasama Teknik

di Tahun 2007

(Komitmen khusus untuk bantuan rekonstruksi akibat bencana tsunami I
gempa bumi)


-2-

Pemerintah RepubJ,ik Indonesia
dan
Pemerintah Republik Federal Jerman

dalam semangat hubungan bersahabat yang terjalin antara Republik Indonesia dan
Republik Jerman,

berkeinginan untuk memperkokoh dan mengintensifkan hubungan bersahabat te,rsebut
melalui Kerjasama Teknik dalam semangat kemitraan,

menyadari bahwa pemeliharaan hubungan tersebut merupakan dasar dari Persetujuan
In I,

bermaksud untuk memberikan kontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi di
Republik Indonesia,

mengingat solidaritas dunia terhadap bencana tsunami/gempa bumi di Samudera
Hindia pada tanggal 26 Desember 2004 dan gempa bumi di Pulau Nias pada tanggal

28 Maret 2005,

merujuk pada Summary Record perundingan antar-pemerintah pada tanggal 27 Maret
2007,

dengan menerapkan hukum dan peraturan perundang-undangan serta prosedur
kegiatan Kerjasama Teknik yang berlaku di negara masing-masing.

telah menyetujui hal-hal sebagai berikut:

Pasal 1

(1)

Sesuai dengan Persetujuan pada tanggal 9 April 1984 antara Pemerintah

Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Federal Jerman tentang Kerjasama
Teknik, proyek-proyek berikut ini wajib dilaksanakan dalam kerangka Persetujuan ini:

I•

I•

- 3-

1. Rehabilitasi dan Rekonstruksi sistem kesehatan Propinsi dan Kabupaten;
2. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pusat Pelatihan Kejuruan,
3. Pemerintahan, termasuk ィ。ャセ@

(a)

sebagai berikut:

Bantuan bagi Perencanaan Pemerintahan dan Mafiyarakat setempat,

(b) Administrasi Kependudukan,

4. Perbaikan Ekonomi dan Keuangan Mikro;

jika setelah dilakukan penelitian proyek-proyek tersebut dinilai telah memenuhi syarat
untuk diberikan bantuan.


(2)

Untuk proyek-proyek yang diJelaskan dalam ayat ( 1) di atas, Pemerintah

Republik Federal Jerman wajib memberikan kontribusi atas biaya sendiri sejumlah
EUR 4.130.000 (em pat juta seratus. tiga puluh r,ibu euro) dalam bentuk person if,
pemasukan dan apabila dimungkinkan, kontribusi keuangan. Pembagian kontribusi
keseluruhan untuk masing-masing proyek wajib diatur pada Lampiran Persetujuan ini.
Pemerintah Republik Federal Jerman waj'ib membebankan hal 'ini pada Deutsche

Gesellschaft fiir Technische Zusamr11enarbeit (OTZ) GmbH dengan 'implementasi
proyek yang dijelaskan pada ayat (1) butir 1 sampai 4 diatas.

(3)

Pemerintah Republik Indonesia wajib menjamin bahwa setiap proyek yang

disediakan dengan anggaran yang terperinci guna menjamin kelancaran pelaksanaan
dan wajib memastikan bahwa lembaga yang ditunjuk dengan penerapan sebagaimana

diatur pada Lampiran atas Persetujuan ini harus menyediakan kontribusi

yang

dibutuhkan untuk proyek sebagaimana diatur dalam ayat ( 1) diatas.
(4)

Proyek-proyek yang dinyatakan dalam ayat (I) di atas dapat diganti dengan

proyek rehabilitasi dan rekonstruksi lain di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan
Pulau Nias, atas persetujuan antara Pemerintah Republik Federal Jerman dan
Pemerintah Republik Indonesia.

-4-

Pasal2

( 1)

Rincian dari proyek-proyek sebagaimana tersebut pada Pasal 1 ayat (l) dalam


Persetujuan ini dan terhadap kontribusi serta kewajiban-kewajibannya wajib
diterapkan pada pengaturan pelaksanaan tersendiri dan, apabila dimungkinkan,
persetujuan keuangan, yang harus dicapai antara institusi-institusi yang berwenang
atau akan diberi wewenang sesuai Pasal 1 ayat (2) kalimat ketiga dan Pasal I ayat (3)
dari Persetujuan ini dan pada Lampiran Persetujuan ini dengan pelaksanaan proyek.
Pelaksanaan dan pengaturan keuangan ini akan tunduk pada hukum .. hukum dan
peraturan-peraturan yang berlaku di Republik Federal Jerman.

(2)

Komitmen untuk menyediakan jumlah dana seperti terse but dalam Pasal I ayat

(2) Persetujuan ini akan batal tanpa penggantian jika persetujuan-persetujuan
pinjaman atau keuangan tidak dicapai sebelum akhir tahun setelah komitmen tersebut
dibuat. Untuk jumlah di atas, maka ten.ggat waktunya pada tanggal 31 Desember

2007.

Pasa13


(1)

Pemerintah Republik Indonesia wajib membebaskan

「。ィョMセ@

kendaraan

bermotor, barang-barang, perlengkapan, suku cadang yang disediakan untuk proyekproyek sebagaimana tercantum pada Pasal 1 ayat (I) Persetujuan ini atas nama dan
pembiayaan dari Pemerintah Republik Federal Jerrr.an dari lisensi-lisensi, bea cukai,
pajak pelabuhan, bea ekspor dan impor dan pungutan-pungutan resmi lainnya seperti
biaya pergudangan, dan harus memastikan bahwa masuknya barang-barang tersebut
dilakukan oleh pihak Bea Cukai dengan segera.

(2)

Pemerintah Republik Indonesia wajib membebaskan GTZ dari segala pajak

dan pungutan-pungutan resmi lainnya yang berlaku di Pemerintah Republik Indonesia

dalam hubungannya dengan pemenuhan pelaksanaan dan persetujuan keuangan
sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 di atas Pembebasan pajak ini berlaku sesuai
dengan hukum dan peraturan perundang-undangan perpajakan Indonesia dan
diberikan selama jangka waktu berlakunya Persetujuan ini.

4*(/&%

4*(/&%

-6-

Lampi ran dari Perjanj ian an tara Pemerintab Republik Indonesia dengan Pemerintah
Republik Federal Jerman mengenai Kerjasama Teknik tahun 2007 (Komitmen khusus
untuk bantuan rekonstruksi akibat bencana tsunami I gempa bumi):

No.

Proyek

Partner Lembag.a


Komitmen

Indonesia

dalam Juta
Euro

1.

Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Kementerian Kesehatan

0,68

Kementerian Pendidikan

0,35


terhadap sistem kesehatan
Propinsi dan Kabupaten
2.

Rehabilitasi dan Rekonstruksi
terhadap Pusat Pelatihan

Nasional

Kejuruan
3.

Bantuan untuk Perencanaan

Badan Rekonstruksi dan

Pemerintahan dan Masyarakat

Rehabilitasi Aeeh-Nias


setempat

1,4

(BRR)

-4.

Administrasi Kependudukan

5.

Perbaikan Ekonom i dan
Keuangan mikro

Kementerian Dalam Negeri

0,5

Bank Indonesia

1,2

PUBL

INDONESIA

Abkom men

zwischen

der Regierung der Repu blik lndonesien

und

der Regierung der Bundesrepublik Deutschland

iiber

Technische Zusan11m enarbeit

2007

(Sonderzusage zur "'iederautbauhilfe nach der Tsunami-/ErdbebenKatastrop be)

- 2-

Die Regierung der Republik lndonesien
und
die Regierung der Bundesrepublik Deutschland

im Geist der bestehenden freundschaftlichen Beziehungen zwischen der Re.publik
Indonesien und der Bundesrepublik d・Nオエウ」ィ

im

Wunsch,

diese

セ ャ。ョ、L@

freundschaftlichen

Beziehungen

durch

partnerschaftliche

Technische Zusammenarbeit zu festigen und zu vertiefen,

im Bewusstsein, dass die Aufrechterhaltung dieser Beziehungen die Grundlage dieses
Abkommens ist,

in der Absicht, zur sozialen und wirtschaftlichen Entw1icklung in der Republik
lndonesien beizutragen,

eingedenk der weltweiten Solidaritat nach der Tsunami-/Erdbeben-Katastrophe im
Indischen Ozean vom 26. Dezember 2004 und dem Erdbeben bei der NiasInselgruppe am 28. Marz 2005,

unter Bezugnahme auf das Protokoll der Regierungsverhandlungen vom 27. Mtirz
2007,

in Anwendung der fur Tatigkeiten der Technisehen Zusammenarbeit .im jeweUigen
Land geltenden Gesetze, sonstigen Rechtsvorschriften und Verfahren-

sind wie folgt Ubereingekommen:

Artikel 1

(1)

In Ausfiihrung des Abkommens vom 9. April 1984 zwischen der Regierung der

Republik lndonesien und der Regierung der Bundesrepublik Deutschland tiber

- 3Technische Zusammenarbeit werden folgende Vorhaben im Rahmen dieses
Abkommens gefdrdert:

1. ,Wiederaufbau und Verbesserung des Gesundheitsdienstes in der Provinz

Aceh";

2. ,Wiederaufbauhilfe im Bereich Berufliche Bildung";

3. ,Programm Regierungsfuhrung"; darin eingeschlossen sind folgende
MaBnahmen:

a) ,Unterstlitzung der lokalen Regierungsfuhrung, Provinz Aceh";
b) ,Einwohnerverwaltung Provinz Aceh";
4. , Mikrofinanzierung" ,

wenn nach Prlifung die Forderungswlirdigkeit 、ゥ・セイ@

(2)

Vorhaben festgestellt worden ist.

Die Regierung der Bundesrepublik Deutschland stellt fur die in Absatz 1

genannten Vorhaben auf ihre Kosten Personal- und Sachleistungen sowie
gegebenenfalls Finanzierungsbeitrage im Gesamtwert von 4.130.000,-- EUR (in
Worten: vier Millionen einhundertdreiBigtausend Euro) zur Verfugung. Die
Aufteilung des Gcsamtbeitrags auf die einzelnen Vorhaben wird in der Anlage zu
diesem Abkommen geregelt. Die Regierung der Bundesrepublik Deutschland
beauftragt mit der Durchfuhrung der in Absatz 1 Nummern 1 bis 4 genannten
Vorhaben die Deutsche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH.

(3)

Die

Regierung

der

Republik

Indonesien

gewahrleistet

cine

eigene

aufgeschllisselte Haushaltsplanung zur Sicherung einer stetigen Durchfuhrung der
jeweiligen Vorhaben und stellt sicher. dass die von ihr mit der Durchfuhrung zu
beauftragenden und in der Anlage zu diescm Abkommen genannten Institutionen die
fur die in Absatz 1 genannten Vorhaben notwendigen Leistungen erbringen.

-4-

(4)

Die in Absatz 1 bezeichneten Vorhaben konnen im .Einvernehmen zwischen der

Regierung der Bundesrepublik Deutschland und der Regierung der Republik
Indonesien durch andere Vorhaben ersetzt werden, die der WiederhersteUung und dem
Wiederaufbau in der Provinz Nanggroe Aceh Darussalam und der Nias-Inselgruppe
dienen.

Ardkel2

(1)

Einzelheiten der in Artikel I Absatz 1 genannten Vorhaben und der zu

erbringenden Leistungen und Verpflichtungen werden in einzelnen Durchftihrungssowie gegebenenfalls Finanzierungsvertragen festgelegt, die zwischen den nach
Artikel 1 Absatz 2 Satz 3 und nach Artikel 1 Absatz 3 und der Anlage zu diesem
Abkommen mit der Durchftihrung der Vm"haben beauftragten oder noch zu
beauftragenden

Institutionen

geschlossen werden.

Die Durchfilhrungs- sowie

gegebenenfal Is die Finanzierungsvertritge unterliegen den in der Bunde.sre.publik
Deutschland geltenden Rechtsvorschriften.

(2)

Die Zusage des in Artikel 1 Absatz 2 genannten Betrages. entfallt ersatz'los,

soweit dieser nicht innerhalb des Zusagejahres ausgezahlt wurde. Die Fri'St hierftlr
endet mit Ablauf des 31. Dezember 2007.

Artikel3

(1)

Die Regierung der Republik lndonesien befreit die im Auftrag und auf Kosten

der Regierung der BundesrepubHk Deutschland fur die in Artikel 1 Absatz 1
genannten

Vorhaben

geliefe11en

Materialien,

Fahrzeuge,

Giiter

und

AusriistungsgegensUinde sowie Ersatzteile von Lizenzen, Zoll-, Hafen-, Einfuhr-,
Ausfuhr- und sonstigen offentlichen Abgaben sowie von LagergebUhren und stellt
eine unverziigliche Entzollung sicher.

(3)

Die Regierung der Republik lndonesien stellt die GTZ von samtlichen Steuern

und sonstigen offentlichen Abgaben frei, di.e im Zusammenhang mit dem Abschluss
und der Erfiillung der in Artikel 2 genannten Durchfuhrungs- sowie gegebenenfalls
Finanzierungsvertrage in der Republik Jndonesien entstehen. Diese Steuerbefreiung

4*(/&%

4*(/&%

- 6Anlage zum Abkommen zwischen dcr Regierung der Republik Indonesien und der
Regierung der Bundesrepublik Deutschland tiber Technische Zusammenarbeit 2007
(Sonderzusage zur Wiederaufbauhilfe nach der Tsunami-/Erdbeben-Katastrophe):

Nr.

1.

Projekt

Wiederaufbau und

lndonesische

Zusage in

Partnerinstitution

Mio€

Ministry of Health

0.68

Ministry of National

0.35

Verbesserung des
Gesundheitsdienstes in der
Provinz Aceh
2.

3.

4.

Wiederaufbauhilfe im Bereich
Berufliche Bildung

Education

Untersttitzung der lokalen

Aceh-Nias Reconstruction

Regierungsftihrung, Provinz
Aceh

and Rehabilitation Agency
(BRR)

Einwohnerverwaltung Provinz

Ministry of Home Affairs

0.5

Bank Indonesia

1.2

1.4

Aceh
5.

Mikrofinanzierung

EPUBL

INDONESIA

Agreement

between

the Government of the Republic of Indonesia

and

the Government of the Federal Republic of Germany

concerning

Technical Cooperation

in 2007

(Special commitment for reconstruction assistance in the wake of
tsu nami I earthquake disaster)

-2The Government of the Republic oflndonesia
and
the Government of the Federal Republic of Germany

in the spirit of the friendly relations existing between the Republic of Indonesia and
the Federal Republic of Germany,

desiring to strengthen and intensify those friendly relations through Technical
Cooperation in a spirit of partnership,

aware that the maintenance of those relatjons constitutes the basis of this Agreement,

intending to contribute to social and economic development in the Republic of
Indonesia,

recalling the worldwide solidarity following the tsunami/earthquake disaster in the
Indian Ocean on 26 December 2004 and the earthquake in the Nias Islands on 28
March 2005,

referring to the Summary Record of the intergovernmental negotiations of 27 March
2007,

applying the laws, regulations and procedures in their respective countries governing
Technical Cooperation activities,

have agreed as follows:

Article 1

( 1)

In pursuance of the Agreement of 9 April 1984 between the Government of the

Republic of Indonesia and the Government of Federal Republic of Germany the
regarding Technical Cooperation, the following projects shall be promoted within the
framework of this Agreement:

- 3-

I. Rehabilitation and Reconstruction of Provincial .and District Health
Systems,

2. Rehabilitation and Reconstruction of Vocational Training Centres,

3. Governance·; this, includes the foUowing measures:

a) Support to Local Governments and Community Planning,

b) Population Administration,

4. Economic Recovery and Micro Finance,

if on examination they have been found eligible for promotion.

(2)

For the projects specified in paragraph (1) above the Government of the

Federal Republic of Germany shall make available at its own expense contributions
totalling EUR 4,130,000 (four million one hundred and thirty thousand euro) in the
form of personnel, inputs and, where appropriate, financial contributions. The division
of the total contribution am ッョセ@

the individual projects shall be regu1ated in the Annex

to this Agreement. The Government of the Federal Republic of Germany shall eharge
the Deutsche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH with the
implementation of the projects specified in paragraph (1) I to 4 above.

(3)

The Government of the Republic of Indonesia shall guarantee that each project

is provided with an itemized budget of its own in order to ensure its smooth
implementation and

shalJ

ensure that the

institutions

it will

charge with

implementation specified in the Annex to th.is Agreement provide the necessary
contributions for the projects

(4)

ウーセ」ゥヲ・、@

in paragraph (1) above.

The projects specified in paragraph (I) above may be replaced by other

projects serving rehabilitation and reconstruction in the Nanggroe Aceh Darussalam

-4Province and the Nias Islands provided the Government of the Federal Republic of
Germany and the Government of the Republic of Indonesia so agree.

Article 2

(1)

Details of the projects specified in Article 1 (1) of the present Agreement and

of the contributions and obligations shall be laid down in individual implementation
agreements and, where appropriate, financing agreements, to be concluded between
the institutions charged or to be charged under Article I (2) third sentence and Article
1 (3) of the present Agreement and in the Annex to this Agreement with the
implementation of the projects. These implementation and financing agreements shall
be subject to the laws and regulations applicable in the Federal Republic of Germany.

(2)

The commitment to grant the amount specified in Article 1 (2) of this

Agreement shall lapse without replacement if the amount is not disbursed before the
end of the year in which the commitment was made. For the specified amount the
deadline shall be 31 December 2007.

Article 3

(1)

The Government of the Republic of Indonesia shall exempt the materials,

motor vehicles, goods, items of eyuipment and spare parts supplied for the projects
specified in Article 1 ( 1) of this Agreement on behalf and at the expense of the
Govemmeat of the Federal Republic .of Germany from licences, customs duties,
harbour dues, import and export duties and other public charges, as well as storage
fees, and shall ensure that these inputs are cleared by customs without delay.

(2)

The Government of the Republic of Indonesia shall exempt the GTZ from all

taxes and other publi-c charges levied in the Republic of Indonesia in connection with
the conclusion and implementation of the implementation and financing agreements
referred to in Article 2 above. This tax exemption shall be effected in accordance with
Indonesian tax laws and regulations and shall be granted for the entire duration of
validity of this Agreement.

4*(/&%

4*(/&%

- 6-

Annex to the Agreement between the Government of the Federal Republ,ic of
Indonesia and the Government of the Republic of Germany concerning Technical
Cooperation in 2007 (Special commitment for reconstruction assistance in the wake of
tsunami/earthquake disaster):

No.

I.

Project

Rehabilitation and

Indonesian partner

Commitment

institution

in million €

Ministry of Health

0.68

Ministry ofNational

0.35

Reconstruction of Provincial
and District Health Systems

2.

Rehabi Htation and
Reconstruction of Vocational

Education

Training Centres

3.

Support to Local Governments

Aceh-Nias Reconstruction

and Community Planning

and Rehabilitation Agency

1.4

(BRR)
I

4.

Population Administration

5.

Economic Recovery and
Micro Finance

i

Ministry of Home Affairs

0.5

Bank Indonesia

1.2