IMPLEMENTASI STRATEGI CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROSEDURS (CUPs) DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA Implementasi Strategi Conceptual Understanding Prosedurs (CUPS) Dengan Mengoptimalkan Alat Peraga Dan Question Student Have Dalam Pembelajaran Matematika Di

(1)

IMPLEMENTASI STRATEGI CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROSEDURS (CUPs) DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA

DAN QUESTION STUDENT HAVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Matematika

Disusun Oleh: Kusmiyati Fibriana Sari

A 410 080 149

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

IMPLEMENTASI STRATEGI CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROSEDURS (CUPs) DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA

DAN QUESTION STUDENT HAVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

Oleh

Kusmiyati Fibriana Sari1, Dra. N. Setyaningsih, M.Si2, Drs. Ariyanto, M. Pd3 1

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS,

kusmiyatileboy696969@gmail.com

2

Staf Pengajar UMS Surakarta, Dra. N. Setyaningsih, M. Si, 3Staf Pengajar UMS Surakarta, Drs. Ariyanto, M. Pd

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa yang diberi pembelajaran dengan strategi Conceptual Understanding Prosedurs (CUPs) dengan Question Student Have (QSH), (2) perbedaan prestasi belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar siswa, (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi siswa terhadap prestasi belajar matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 3 Sawit tahun ajaran 2011/ 2012 yang terdiri dari 6 kelas. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas yaitu kelas VIII F sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, metode tes dan metode angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yang menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil penelitian untuk α = 5% dapat disimpulkan, (1) terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa yang diberi pembelajaran dengan strategi Conceptual Understanding Prosedurs (CUPs) dengan Question Student Have, dengan = 4,252, (2) terdapat perbedaan prestasi belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar siswa, dengan = 3,775, (3) tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika, dengan = 0,227.

Kata kunci : Conceptual Understanding Prosedurs (CUPs), Question Student Have (QSH), Motivasi belajar.


(3)

PERSETUJUAN

IMPLEMENTASI STRATEGI CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROSEDURS (CUPs) DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA

DAN QUESTION STUDENT HAVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK Dipersiapkan dan Disusun Oleh:

Kusmiyati Fibriana Sari A 410 080 149

Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dipertanggungjawabkan dihadapan tim penguji skripsi

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. N. Setyaningsih, M. Si Drs. Ariyanto, M.Pd


(4)

I. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan, dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan menurut Sukmadinata (2007 : 24) diarahkan kepada pencapaian empat sasaran, yaitu : (1) pengembangan aspek kepribadian, (2) pengembangan kemampuan kemasyarakatan, (3) pengembangan kemampuan melanjutkan studi, dan (4) pengembangan kecakapan dan kesiapan untuk bekerja.

Dalam proses belajar mengajar pada umumnya guru menyadari bahwa matematika dipandang sebagai mata pelajaran yang kurang diminati, ditakuti, dan dihindari oleh sebagian besar siswa. Banyak siswa yang masih kurang mampu dalam mempelajari matematika karena dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Hal ini menyebabkan siswa menjadi takut atau phobia terhadap matematika.

Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Motivasi timbul karena adanya keinginan untuk berbuat sesuatu, baik dari dirinya sendiri maupun pengaruh dari luar. Keberhasilan dalam belajar sangat dipengaruhi oleh motivasi dari siswa itu sendiri. Dalam pembelajaran matematika motivasi belajar siswa masih tergolong rendah

Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Salah satunya adalah Model pembelajaran Conceptual Understanding Prosedurs (CUPs) atau yang dikenal dengan langkah-langkah pemahaman konsep adalah suatu proses pembelajaran dimana siswa diajarkan untuk memahami tentang materi yang dipelajari. Dengan strategi ini siswa diharapkan dapat membedakan antara konsep dan bukan konsep. Dalam model pembelajaran ini penggunaan media


(5)

dalam pembelajaran akan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendapat materi yang otentik dan berinteraksi secara lebih luas. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran.

Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang tidak membosankan siswa, maka diterapkan stategi pembelajaran aktif. Salah satu jenis pembelajaran aktif adalah Questions Student Have (pertanyaan dari siswa). Pendekatan pembelajaran Questions Student Have adalah Model pembelajaran yang memanfaatkan teknik yang mengandung partisipasi siswa untuk menyampaikan pertanyaan melalui tulisan di dalam kartu indeks kosong yang dapat dilakukan dengan variansi kerja kelompok (Mel silberman, 2009: 73).

II. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam kategori eksperimen semu (quasi). Penelitian ini dilakukan dengan membagi subyek menjadi dua kelas, eksperimen dan kontrol.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP N 3 Sawit Boyolali.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak dua kelas yaitu Kelas VIII E sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran Conceptual Understanding Prosedurs (CUPs) dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran Questions Student Have. 3. Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling.


(6)

C. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas

Dalam penelitian ini yang akan menjadi variabel bebas adalah metode pembelajaran dan motivasi belajar.

2. Variabel terikat

Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar matematika.

D. Alat atau Instrumen Penelitian

Alat atau instrumen pengambilan data pada penelitian ini menggunakan angket motivasi belajar dan prestasi belajar dengan menguji reliabilitas dan validitas.

E. Teknik Analisis Data

Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Uji Prasyarat Analisis

Terdiri dari uji normalitas menggunakan metode Liliefors, dan uji homogenitas prosedur uji homogenitas populasi ini menggunakan metode Bartlett.

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

Analisis data dalam ini menggunakan analisis variansi dua jalan, yaitu kedua faktor yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan efek baris, efek kolom dan kombinasi efek baris dan kolom terhadap prestasi belajar adalah faktor A (Strategi pembelajaran Conceptual Understanding Prosedurs dan Strategi pembelajaran Questions Student Have ) Faktor B ( Motivasi Belajar Siswa).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan penelitian

a. Uji keseimbangan diambil dari nilai ujian tengah semester genap mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit. Dari hasil perhitungan diperoleh dan sebesar 2,302. karena


(7)

maka dapat disimpulkan kelas eksperimen dan kelas

kontrol mempunyai kemampuan matematika yang seimbang sebelum perlakuan.

b. Pelaksanaan Uji coba Uji Coba soal tes prestasi

Berdasarkan perhitungan dengan excel diperoleh hasil uji reliabilitas soal tes adalah 0,848, sehingga instrument dinyatakan reliabel, karena nilai koefisien reliabilitasnya kategori tinggi.

Uji Coba angket motivasi belajar.

Berdasarkan perhitungan dengan excel diperoleh hasil uji reliabilitas angket adalah 0,778, sehingga instrument dinyatakan reliabel, karena nilai koefisien reliabilitasnya kategori tinggi.

1. Prestasi Belajar Matematika Kelas Eksperimen

Data diperoleh dengan alat ukur tes yang terdiri dari 20 butir soal dan diberikan kepada 28 siswa. Berdasarkan hasil penelitian tes, prestasi belajar tertinggi 95 dan terendah 15, nilai rata-rata (mean) 56,250 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 18,739.

2. Prestasi Belajar Matematika Kelas Kontrol

Data diperoleh dengan alat ukur tes yang terdiri dari 20 butir soal dan diberikan kepada 29 siswa. Berdasarkan hasil penelitian tes, prestasi belajar tertinggi 80 dan terendah 20, nilai rata-rata (mean) 49,828 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 15,029.

3. Data Motivasi Kelas Eksperimen

Dari hasil angket motivasi belajar siwa dapat diperoleh distribusi frekuensi motivasi belajar siwa seperti disajikan pada tabel berikut

Pengelompokan Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Interval Prosentase

55-59 57 4 14,29%


(8)

65-69 67 5 17,86%

70-74 72 9 32%

75-79 77 4 14,29%

Jumlah 335 28 100,00%

Rata-rata 67 SD 7,032

4. Data Motivasi Kelas Kontrol

Dari hasil angket motivasi belajar siswa dapat diperoleh distribusi frekuensi motivasi siswa seperti disajaikan pada tabel.

Pengelompokan Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol

Interval Prosentase

52-56 54 4 13,79%

57-61 59 4 13,79%

62-66 64 6 20,69%

67-71 69 9 31%

72-76 74 6 20,69%

Jumlah 320 29 100,00%

Rata-rata 65 SD 7,288 1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Dari perhitungan diperoleh hasil uji normalitas sebagai berikut : Hasil Analisis Uji normalitas

Sumber Lhitung L0,05;n Keputusan

A1 0,1337 L0,05;28 = 0,167 Normal A2 0,1556 L0,05;29= 0,161 Normal B1 0,159 L0,05;21 = 0,173 Normal B2 0,1383 L0,05;19= 0,195 Normal B3 0,173 L0,05;17= 0,206 Normal


(9)

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan metode Bartlett dengan taraf signifikan 5%. Dari perhitungan diperoleh hasil uji homogenitas sebagai berikut :

Hasil Analisis Uji homogenitas

Sumber 2hitung 2tabel Keputusan Kesimpulan Model

pembelajaran (A)

1,622 3,841 H0 diterima

Variansi-variansi dari kedua

populasi homogeny Motivasi

(B) 0,182 5,991 H0 diterima

Variansi-variansi dari ketiga

populasi homogeny c. Pengujian Hipotesis

Dengan dipenuhinya sifat normalitas dan homogenitas maka analisis variansi dapat dilaksanakan. Analisis variansi yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel yan g tak sama. Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh rangkuman analisis variansi dua jalan sel tak sama yang disajikan pada tabel

Rangkuman analisis variansi dua jalan sel tak sama

Sumber JK Dk RK Fobs Ftabel H0 (A) 1127,29 1 1127,29 4,252 4,030 Ditolak (B) 2001,245 2 1000,623 3,775 3,179 Ditolak Interaksi (AB) 120,515 2 60,253 0,227 3,179 Diterima

Galat 13518,75 51 265,074 Total 16767,8 56


(10)

Pengujian prasyarat analisis terdiri dari uji keseimbangan, uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil analisis diperoleh bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol seimbang, berdistribusi normal dan sampelnya berasal dari populasi yang homogen. Dengan demikian pengujian hipotesis secara sistematik dapat dipertanggung jawabka. Hasil uji hipotesis pada taraf signifikan 5% diketahui bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika siswa. Rerata hasil prestasi belajar berdasarkan motivasi belajar siswa disajikan pada tabel dibawah serta gambar grafik profil efek variabel pendekatan pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 4.13

Rerata Prestasi Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Model

Pembelajaran

Motivasi

Total Tinggi Sedang Rendah

Eksperimen 55,385 65 51,667 172,052 Kontrol 41,875 58,077 44,375 144,327 Total 97,260 123,077 96,042 316,379

Gambar 4.5 Grafik profil efek variabel pendekatan pembelajaran 0

20 40 60 80

Tinggi Sedang Rendah

Nilai

R

ata

-r

ata

Motivasi

Eksperimen


(11)

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar

matematika, berdasarkan FA = 4,252 Nilai rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang dikenai strategi CUPs sebesar 55,385 dan nilai rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang dikenai strategi Question Student Have sebesar 41,875. Dengan demikian, pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran CUPs lebih baik daripada pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi Question Student Have.

2. Terdapat perbedaan prestasi belajar ditinjau dari motivasi belajar siswa. Dengan demikian disimpulkan bahwa semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka semakin baik prestasi yang dicapai dan sebaliknya semakin rendah motivasi belajar siswa, maka semakin rendah pula prestasi belajarnya.

3. Tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar dengan FAB = 0,227.


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Adinawan M.Cholik, Sugijono. 2007. Matematika VIIIB Untuk SMP Kelas VIII Semester 2. Jakarta : Erlangga

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Budiyono. 2009. Statistik Dasar UntukPenelitian. Surakarta : UNS.

Damayanti, Hesti. 2010. Pengaruh Pembelajaran dengan Strategi Scramble dan Make a Match Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Segi Empat Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VII Semester II SMP N 2 Kartosuro. Skripsi. Surakarta : UMS (Tidak Diterbitkan).

Deed C. 2009. Strategi Questions : A means of Building Metacognitive Language. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education. 20(3) : 481-487

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah, Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Kloot, D. 2003. CUPs Guide. http://www.education.monash.edu. Diakses tanggal 4 maret 2012.

Mc. Kittrick, B.; Mulhall, P., & Gunstons R. (1999). Improving Understanding in Physics : An effective Teaching Procedure. Australian Science Teachers. Journal, 45 (3), 27-33.

Riftiana, Ika. 2010. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran AIR dan Reciprocal Teaching Ditinjau Dari Motivasi Belajar siswa (Pada Kelas VII Semester II MTS N 2 simo Tahun Ajaran 2009/2010). Skripsi. Surakarta : UMS (Tidak Diterbitkan).

Rudianto, Agus. 2010. Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Metode Pembelajaran Question Student Have Berbasis Tugas Terstruktur Pokok Bahasan Bangun Ruang. Skripsi. Surakarta : UMS (tidak diterbitkan).


(13)

Sadirman. 2009. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Silberman, Mel. 2007. Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktive. Terjemahan Sarjuli, dkk. Yogyakarta : Insan Madani.

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

. 2008. Metode Penelitian pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(1)

65-69 67 5 17,86%

70-74 72 9 32%

75-79 77 4 14,29%

Jumlah 335 28 100,00%

Rata-rata 67

SD 7,032

4. Data Motivasi Kelas Kontrol

Dari hasil angket motivasi belajar siswa dapat diperoleh distribusi frekuensi motivasi siswa seperti disajaikan pada tabel.

Pengelompokan Motivasi Belajar Siswa

Kelas Kontrol

Interval Prosentase

52-56 54 4 13,79%

57-61 59 4 13,79%

62-66 64 6 20,69%

67-71 69 9 31%

72-76 74 6 20,69%

Jumlah 320 29 100,00%

Rata-rata 65

SD 7,288

1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Dari perhitungan diperoleh hasil uji normalitas sebagai berikut : Hasil Analisis Uji normalitas

Sumber Lhitung L0,05;n Keputusan

A1 0,1337 L0,05;28 = 0,167 Normal A2 0,1556 L0,05;29= 0,161 Normal

B1 0,159 L0,05;21 = 0,173 Normal

B2 0,1383 L0,05;19= 0,195 Normal

B3 0,173 L0,05;17= 0,206 Normal


(2)

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan metode Bartlett dengan taraf signifikan 5%. Dari perhitungan diperoleh hasil uji homogenitas sebagai berikut :

Hasil Analisis Uji homogenitas

Sumber 2hitung 2tabel Keputusan Kesimpulan Model

pembelajaran (A)

1,622 3,841 H0 diterima

Variansi-variansi dari kedua

populasi homogeny Motivasi

(B) 0,182 5,991 H0 diterima

Variansi-variansi dari ketiga

populasi homogeny c. Pengujian Hipotesis

Dengan dipenuhinya sifat normalitas dan homogenitas maka analisis variansi dapat dilaksanakan. Analisis variansi yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel yan g tak sama. Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh rangkuman analisis variansi dua jalan sel tak sama yang disajikan pada tabel

Rangkuman analisis variansi dua jalan sel tak sama

Sumber JK Dk RK Fobs Ftabel H0

(A) 1127,29 1 1127,29 4,252 4,030 Ditolak (B) 2001,245 2 1000,623 3,775 3,179 Ditolak Interaksi (AB) 120,515 2 60,253 0,227 3,179 Diterima

Galat 13518,75 51 265,074 Total 16767,8 56


(3)

Pengujian prasyarat analisis terdiri dari uji keseimbangan, uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil analisis diperoleh bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol seimbang, berdistribusi normal dan sampelnya berasal dari populasi yang homogen. Dengan demikian pengujian hipotesis secara sistematik dapat dipertanggung jawabka. Hasil uji hipotesis pada taraf signifikan 5% diketahui bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika siswa. Rerata hasil prestasi belajar berdasarkan motivasi belajar siswa disajikan pada tabel dibawah serta gambar grafik profil efek variabel pendekatan pembelajaran sebagai berikut :

Tabel 4.13

Rerata Prestasi Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Model

Pembelajaran

Motivasi

Total Tinggi Sedang Rendah

Eksperimen 55,385 65 51,667 172,052

Kontrol 41,875 58,077 44,375 144,327

Total 97,260 123,077 96,042 316,379

Gambar 4.5 Grafik profil efek variabel pendekatan pembelajaran 0

20 40 60 80

Tinggi Sedang Rendah

Nilai

R

ata

-r

ata

Motivasi

Eksperimen


(4)

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar

matematika, berdasarkan FA = 4,252 Nilai rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang dikenai strategi CUPs sebesar 55,385 dan nilai rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang dikenai strategi

Question Student Have sebesar 41,875. Dengan demikian,

pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran CUPs lebih baik daripada pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi Question Student Have.

2. Terdapat perbedaan prestasi belajar ditinjau dari motivasi belajar siswa. Dengan demikian disimpulkan bahwa semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka semakin baik prestasi yang dicapai dan sebaliknya semakin rendah motivasi belajar siswa, maka semakin rendah pula prestasi belajarnya.

3. Tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar dengan FAB = 0,227.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adinawan M.Cholik, Sugijono. 2007. Matematika VIIIB Untuk SMP Kelas VIII

Semester 2. Jakarta : Erlangga

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Budiyono. 2009. Statistik Dasar UntukPenelitian. Surakarta : UNS.

Damayanti, Hesti. 2010. Pengaruh Pembelajaran dengan Strategi Scramble dan Make a Match Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Segi Empat Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VII Semester II SMP N 2

Kartosuro. Skripsi. Surakarta : UMS (Tidak Diterbitkan).

Deed C. 2009. Strategi Questions : A means of Building Metacognitive Language.

International Journal of Teaching and Learning in Higher Education. 20(3) : 481-487

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah, Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Kloot, D. 2003. CUPs Guide. http://www.education.monash.edu. Diakses tanggal 4 maret 2012.

Mc. Kittrick, B.; Mulhall, P., & Gunstons R. (1999). Improving Understanding in

Physics : An effective Teaching Procedure. Australian Science Teachers.

Journal, 45 (3), 27-33.

Riftiana, Ika. 2010. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran AIR dan Reciprocal Teaching Ditinjau Dari Motivasi Belajar siswa (Pada Kelas VII Semester II MTS N 2 simo Tahun Ajaran

2009/2010). Skripsi. Surakarta : UMS (Tidak Diterbitkan).

Rudianto, Agus. 2010. Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Metode Pembelajaran Question

Student Have Berbasis Tugas Terstruktur Pokok Bahasan Bangun Ruang.


(6)

Sadirman. 2009. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Silberman, Mel. 2007. Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktive.

Terjemahan Sarjuli, dkk. Yogyakarta : Insan Madani.

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

. 2008. Metode Penelitian pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Conceptual Understanding Prosedures (CUPs) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

2 26 195

IMPLEMENTASI STRATEGI CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROSEDURS (CUPs) DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA Implementasi Strategi Conceptual Understanding Prosedurs (CUPS) Dengan Mengoptimalkan Alat Peraga Dan Question Student Have Dalam Pembelajaran Matematika Di

0 3 17

PENDAHULUAN Implementasi Strategi Conceptual Understanding Prosedurs (CUPS) Dengan Mengoptimalkan Alat Peraga Dan Question Student Have Dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kubus Dan Balok.

0 2 8

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SEGI EMPAT (PTK Pembelajaran Matematika

0 1 16

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES ( CUPs ) PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN (Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP PGRI 12 Kebakkramat).

0 0 7

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) DAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) DITIN

0 0 17

PENERAPAN STRATEGI PEER LESSONS DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA SEBAGAI UPAYA UNTUK PENERAPAN STRATEGI PEER LESSONS DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas

0 0 17

IMPLEMENTASI STRATEGI QUANTUM LEARNING DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN Implementasi Strategi Quantum Learning Dengan Mengoptimalkan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa Pada Pokok Bahasan Seg

0 0 16

IMPLEMENTASI STRATEGI QUANTUM LEARNING DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN Implementasi Strategi Quantum Learning Dengan Mengoptimalkan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa Pada Pokok Bahasan Seg

0 0 15

PENERAPAN METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK Penerapan Metode Conceptual Understanding Procedurs (CUPs) Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika (PTK pada Siswa Kelas

0 1 16