PENERAPAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR Penerapan Strategi Active Knowledge Sharing Untuk Peningkatan Tanggung Jawab Dan Hasil Belajar Matematika (PTK Siswa Kelas VIII BI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK
PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
(PTK Siswa Kelas VIII BI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Semester Genap
Tahun Ajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:
YOKY ARISKI CHANDRA
A 410 090 003

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK
PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA
(PTK Siswa Kelas VIII BI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Semester
Genap Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh
Yoky Ariski Chandra1 dan Sutama2
1

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Mathematika, yokyariskichandra@yamail.com
2

Staff Pengajar UMS, sutama_mpd@yahoo.com
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan tanggung jawab dan
hasil belajar matematika siswa kelas VIII BI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta
dengan strategi active knowledge sharing. Penelitian ini menggunakan penelitian
tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru
matematika kelas VIII BI, yang dilakukan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan
data yaitu observasi, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis
data menggunakan metode alur. Hasil penelitian ini menunjukan: (1)

Peningkatan tanggung jawab yaitu (a) melaksanakan dan menyelesaikan tugas
dengan sungguh-sungguh pada kondisi awal 7 siswa (31,82%), siklus I 11 siswa
(50%), siklus II 16 siswa (72,73%), (b) menepati janji pada kondisi awal 9 siswa
(40,91%), siklus I 13 siswa (59,09%), siklus II 18 siswa (81,82%), (c) mau
menerima akibat dari perbuatannya pada kondisi awal 6 siswa (27,27%), siklus I
9 siswa (40,91%), siklus II 14 siswa (63,64%), dan 2) peningkatan hasil belajar
pada kondisi awal 5 siswa (22,73%), siklus I 8 siswa (36,36%), siklus II 15 siswa
(68,18%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran active
knowledge sharing dapat meningkatkan tanggung jawab dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran matematika.

Kata kunci: active knowledge sharing, tanggung jawab, hasil belajar.
PENDAHULUAN
Tanggung jawab dalam pembelajaran matematika sangat penting. Karena
dalam pembelajaran tanggung jawab sangat mempengarui proses belajar
mengajar. Jika seorang tidak memiliki tanggung jawab maka kehidupan akan
kacau. Seperti halnya siswa yang tidak melakukan tanggung jaawabnya untuk
belajar sebagaimana mestinya dilakukan oleh siswa. Maka sekolahnya akan

berantakan. Sebaliknya kalau siswa memiliki tanggung jawab maka sekolahnya

akan berjalan dengan lancar.
Hasil pengamatan pada SMP Muhammadiyah 7 Surakarta, ditemukan
minimnya tanggung jawab belajar siswa kelas VIII BI yang berjumlah 22 siswa.
Hal ini dapat ditunjukkan dari : 1) Melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan
sungguh-sungguh prosentasinya (31,82%), 2) Menepati janji prosentasinya
(40,91%), 3) Mau menerima akibat dari perbuatannya prosentasinya (27,27%).
Terdapat juga minimnya hasil belajar, siswa yang nilainya lebih dari sama dengan
KKM prosentasinya (22,73%).
Penyebab bervariasinya tanggung jawab siswa disebabkan banyak faktor.
Faktor tersebut meliputi faktor dari diri siswa dan faktor dari luar. Faktor dari diri
siswa tersebut misalnya : 1) Siswa menganggap matematika pelajaran yang sulit
dan menakutkan, dan 2) Kurang adanya semangat dan keyakinan dari diri siswa
untuk mengikuti pelajaran khususnya matematika. Sedangkan faktor dari luar
meliputi faktor guru, lingkungan, dan strategi belajar. Misalnya 1) Guru kurang
tepat dalam memilih strategi pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran
kurang efektif dan efisien, 2) Guru juga masih dominan dalam pembelajaran, dan
3) Guru juga masih monoton dalam penyampaian materi ke siswa. Sedangkan
faktor yang mempengaruhi dari lingkungan yaitu suasana yang kurang kondusif
dalam kegiatan belajar mengajar. Jika permasalahan berlangsung terus-menerus
akan berdampak pada tanggung jawab siswa dalam matematika.

Berdasarkan akar penyebab yang paling dominan, maka dapat ditawarkan
alternatif tindakannya yaitu dengan menggunakan strategi active knowledge
sharing. Strategi active knowledge sharing adalah salah satu stategi yang dapat

membawa siswa untuk siap belajar materi pelajaran dengan cepat. Strategi ini
dapat digunakan untuk melihat tingkat kemampuan siswa disamping untuk
membentuk kerjasama tim (Hisyam Zaini, 2007: 22). Keunggulan strategi active
knowledge sharing yaitu 1) Untuk mengukur tingkat pengetahuan para peserta

didik, 2) Strategi ini untuk menarik para peserta didik dengan segera belajar
materi pelajaran, dan 3) Untuk bekerja dengan beberapa pemebelajaran (Hamruni,
2011: 172).

Berdasarkan keunggulan strategi active knowledge sharing dapat
meningkatkan tanggung jawab dan hasil belajar matematika. Peningkatan
tanggung jawab dapat di amati dari indikatornya yaitu: 1) Melaksanakan dan
menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh, 2) Menepati janji, 3) Mau
menerima akibat dari perbuatannya. Sedangkan peningkatan hasil belajar
matematika dapat di amati dari indikatornya yaitu kemampuan siswa dalam
mengerjakan latihan mandiri dengan nilai lebih dari sama dengan KKM (≥65).

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan tanggung
jawab dan hasil belajar matematika siswa. Sedangkan secara khusus, penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab dan hasil belajar matematika siswa
kelas VIII BI dengan diterapkannya strategi active knowledge sharing di SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau
classroom action research. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu
tindakanyang dilakukan dalam disiplin inkuri, atau suatu usaha seseorang untuk
memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan
dan perubahan (Hopkins dalam Sutama, 2010: 15). Karakteristik penelitian
tindakan kelas (Sutama, 2010: 18) yaitu: (1) mengkaji permasalahan situasional
dan kontekstual, (2) adanya tindakan, (3) adanya evaluasi terhadap tindakan, (4)
pengkajian terhadap tindakan, (5) adanya kerjasama, dan (6) adanya refleksi.
Proses PTK, dialog awal, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
monitoring, refleksi, evaluasi, dan penyimpulan, secara siklus dilakukan dua
putaran. Waktu penelitian 5 bulan, yaitu mulai bulan Februari hingga Juni 2013 di
kelas VIII BI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Subyek yang melakukan

tindakan, guru matematika dan subyek yang melakukan tindakan siswa dibantu
oleh peneliti.
Metode pengumpulan data berupa observasi, tes, catatan lapangan dan
dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode alur. Dimana langkah-langkah yang harus dilalui dalam
metode alur meliputi pengumpulan data, penyajian data dan verifikasi data.
Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan metode. Menurut sutama
(2010:101) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu untuk kepaeluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada kondisi awal, guru dalam proses belajar mengajar masih menggunakan
strategi pembelajaran konvensional yang monoton. Guru juga masih dominan
dalam pembelajaran, Guru juga masih monoton dalam penyampaian materi ke
siswa. Pada kondisi awal, siswa menganggap matematika pelajaran yang sulit dan
menakutkan. Kurang adanya semangat dan keyakinan dari diri siswa untuk
mengikuti


pelajaran

khususnya

matematika.

Strategi

yang

monoton

mengakibatkan siswa jenuh dalam proses belajar. Hai ini berdampak pada
tanggung jawab siswa pada pelajaran matematika, yang meliputi melaksanakan
dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh, menepati janji, dan mau
menerima akibat dari perbuatannya. Menurut pendapat ahli Jian Wang dkk
(2008), menyatakan bahwa mengajar mengharuskan para guru, belajar
menggunakan pengajaran dengan strategi yang efektif.
Pada tahap proses pembelajaran menggunakan strategi active knowledge
sharing dengan materi prisma dan limas. Kegiatan awal dilakukan guru meliputi


salam, absensi siswa, apersepsi, menyampaikan tujuan pelajaran, serta motivasi.
Pada kegiatan inti, guru langsung membagi kelompok, 3 kelompok perempuan
dan 2 kelompok laki-laki jadi ada 5 kelompok tiap kelompok beranggota 4-5
orang, untuk kelompok perempuan beranggota 4 orang, sedangkan kelompok lakilaki beranggota 5 orang. Guru memberi materi pembelajaran dan memberi soal
kemudian dipresentasikan ke depan kelas. Pada kegiatan penutup, guru
mengadakan evaluasi dan membuat kesimpulan tentang materi yang sudah
dipelajari.

Permasalahan soal yang dikerjakan oleh siswa diambil sampel sebagai
berikut. Jika Diketahui sebuah prisma segitiga siku-siku ABC.DEF. Kemudian
tentukan banyak rusuk, banyak bidang, dan apa bentuk bidang tegaknya.
Jawaban siswa yang benar yaitu pada prisma segitiga siku-siku ABC.DEF
memiliki rusuk= AB, BC, CA, DE, EF, FD, AD, BE, dan CF, dan bidangnya =
ABDE, BCEF, ACDF, ABC, dan DEF, bentuk bidang tegaknya persegi panjang.
Jawaban siswa yang salah yaitu pada prisma segitiga ABC.DEF, rusuknya
AB, BC, CA, DE, EF, FD, AD, BE, dan CF, bidangnya ABC dan DEF, bentuk
bidang tegaknya persegi panjang dan jajar genjang.
Permasalahan soal yang kedua dikerjakan siswa tentang materi prisma dan
limas diambil sampel sebagai berikut. diketahui limas segiempat E.ABCD.

Tentukan titik sudut, rusuk, dan bidangnyanya.
Jawaban siswa yang benar yaitu pada limas segiempat E.ABCD sebagai
berikut. (1) Memiliki titik sudut 5 yaitu A, B, C, D, dan E, (2) Memiliki rusuk 8
yatu rusuk tegaknya EA, EB, EC, dan ED, dan rusuk lainnya AB, BC, CD, dan
AD, (3) Memiliki bidang 5 yaitu bidang tegak ABE, BCE, CDE, dan ADE dan
bidang alasnya yaitu ABCD. Jawaban yang salah dari siswa itu pada bidangnya
tidak diberi bidang alasnya itu ABCD.
Berdasarkan data di atas, guru juga dapat memilih dan menggunakan
strategi pembelajaran yang bervariasi dan inovatif. Menurut pendapat ahli Jian
Wang dkk (2008), menyatakan bahwa mengajar mengharuskan para guru, belajar
menggunakan pengajaran dengan strategi yang efektif. Pendapat ini diperkuat
oleh Chien Kuolee (2010), menyatakan bahwa budaya belajar dan penggunaan
strategi memimpin kita ke status strategi pembelajaran dan strategi pembelajaran
instruksi. Pendapat ini juga diperkuat oleh Khandaghi dan Maryam Farasat
(2011)mengatakan, penggunaan strategi pembelajaran merupakan hal yang
penting yang harus diperhatikan oleh guru agar hasil belajar dapat maksimal.
Penerapan

strategi


pembelajaran

active

knowledge

sharing

untuk

peningkatan tanggung jawab matematika. Peningkatan tersebut, terlihat dari
indikator – indikator tanggung jawab matematika dalam penelitian. Hasil analisa

tanggung jawab matematika dilihat dari indikator – indikator dibawah ini dari 22
siswa kelas VIII BI SMP Muhammadiyah 7 Surakarta sebagai berikut.
Pada siklus I siswa mulai terlihat melaksanakan dan menyelesaikan tugas
dengan sungguh-sungguh. Siswa yang menyelesaikan tugas dengan sungguhsungguh baru beberapa siswa. Hal ini karena siswa belum terbiasa dengan strategi
active knowledge sharing. Pada siklus II siswa sudah mengalami peningkatan

dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh.

Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Tony Thompson (2008),
menyatakan bahwa dengan menggunakan bloom’s taxonomy untuk membantu
menilai guru matematika berfikir tingkat tinggi. Pendapat ini diperkuat oleh
Mohammad Rahim Uddin (2013), menyatakan bahwa Studi ini menemukan
bahwa situasi keseimbangan kehidupan kerja moderat yang dapat ditingkatkan
dengan memastikan jam kerja yang fleksibel. Maknanya adalah keseimbangan
melaksanakan dan menyelesaikan kerja. Hameed Ullah Khan (2013), menyatakan
bahwa Manajemen Pengetahuan terdiri dari perencanaan, memprioritaskan
sasaran, peningkatan produktivitas.
Pada siklus I ada peningkatan menepati janji tapi peningkatannya belum
signifikan hanya beberapa siswa. Siswa yang tidak menepati janji diberi
peringatan yang tegas. Supaya pada pertemuan selanjutnya tidak akan diulangi
lagi, sehingga peneliti melaksanakan tindak lanjut dengan dilaksanakan siklus II.
Pada siklus II siswa mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari prosentase
menepati janjinya. Peneliti terdahulu oleh Aynur Pala (2011), menyatakan bahwa
untuk memberikan pedoman bagi unsur-unsur kebutuhan yang efektif dan
pendidikan karakter yang komprehensif.
Pada siklus I ada peningkatan siswa mau menerima akibat dari perbuatannya
tapi peneingkatannya belum signifikan hanya beberapa siswa. Ketegasan guru
dalam memberi sanksi ketika siswa yang

belum mau menerima akibat dari

perbuatannya. Sanksi ini berupa mnerjakan soal, sanksinya tidak hukman fisik.
Pada siklus II adanya peningkatan siswa mau menerima akibat dari perbuatanya.
Peneliti yang terdahulu oleh Amin Akatdianto (2012), menyatakan bahwa

dengan adanya peningkatan tanggung jawab siswa dalam belajar maka prestasi
belajar yang akan dicapai oleh siswa juga akan meningkat.
Peningkatan tanggung jawab siswa dapat dilihat dari meningkatnya indikatorindikator yang peneliti buat dari data sebelumnya sampai penelitian tindakan
terakhir. Data-data yang diperoleh mengenai peningkatan tanggung jawab dan
hasil belajar siswa dengan strategi active knowledge sharing pada siswa kelas VIII
BI SMP muhammadiyah 7 Surakarta dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 1 Data Peningkatan Tanggung Jawab Siswa.
No
1

Indikator yang diamati
Melaksanakan dan
Menyelesaikan tugas dengan
sungguh-sungguh

2

3

Menepati janji

Mau menerima akibat dari
perbuatannya

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

7 siswa

11 siswa

16 siswa

(31,82%)

(50%)

(72,73%)

9 siswa

13 siswa

18 siswa

(40,91%)

(59,09%)

(81,82%)

6 siswa

9 siswa

14 siswa

(27,27%)

(40,91%)

(63,64%)

Adapun grafik 1 peningkatan tanggung jawab dari sebelum tindakan sampai
tindakan kelas siklus II dapat di gambarkan sebagai berikut.
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Melaksanakan dan
menyelesaikan
tugas dengan
sungguh-sungguh
Menepati janji

Sebelum
Tindakan

Siklus I

Siklus II

Mau menerima
akibat dari
perbuatannya

Gambar 1 Grafik Peningkatan Tanggung Jawab Siswa

Berdasarkan

uraian

di

atas,

penelitian

yang

dilakukan

di

SMP

Muhammadiyah 7 Surakarta dari siklus I sampai siklus II. Peningkatan tanggung
jawab dapat dilihat dari indikator-indikatornya yaitu: (1) melaksanakan dan
menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh pada kondisi awal 31,82%, siklus I
50 %, siklus II 72,73%, (2) menepati janji pada kondisi awal 40,91%, siklus I
59,09%, siklus II 81,82%, (3) mau menerima akibat dari perbuatannya pada
kondisi awal 27,27%, siklus I 40,91%, siklus II 63,64%. Kelas VIII BI yang
menjadi subjek penelitian atau penerima tindakan mengalami peningkatan
tanggung jawab dalam pembelajaran matematika.
Kesimpulannya peningkatan tanggung jawab siswa berdampak pada
meningkatnya hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika dapat dilihat
dari banyaknya siswa yang tuntas dengan nilai lebih dari sama dengan KKM.
Peningkatan hasil belajar matematika tersebut disajikan dalam table 2 di bawah.
Tabel 2 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa.
No

Indikator yang diamati

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

1

Nilai siswa > 65

5 siswa

8 siswa

15 siswa

(22,73%)

(36,36%)

(68,18%)

Adapun grafik 2 meningkatnya hasil belajar matematika dari kondisi awal
sampai siklus II.
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Nilai siswa ≥

Sebelum
Tindakan

Siklus I

Siklus II

Gambar 2.Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Hasil penelitian di atas pada kondisi awal siswa yang nilainya lebih dari
sama dengan KKM (≥ 65) yaitu sebelum tindakan sebanyak 5 siswa (22,73%),
pada siklus I sebanyak 8 siswa (36,36%), pada siklus II sebanyak 15 siswa
(68,18%). Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Hodkova H, Kodym P
dan Flegr J. (2007) penelitian penurunan hasil belajar disebabkan oleh efek pada
kapasitas belajar atau dengan efek dari perbedaan memori, motivasi. Pendapat
lainnya yaitu Tella (2007) bahwa hasil belajar matematika dipengaruhi oleh
motivasi belajar siswa. Pendapat lainnya yaitu Ning Endah Sri Rejeki (2009)
bahwa peningkatan hasil belajar belajar dengan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw. Pendapat lainnya yaitu Suroto (2011) bahwa peningkatan hasil belajar
dalam materi bangun datar. Pendapat lainnya yaitu Gladie Lui dan Connie Shum
(2003) bahwa pengaruh dari pendidikan berbasis hasil dan pembelajaran siswa
dalam manajemen akuntasi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari siklus I hingga siklus II
menunjukkan bahwa tanggung jawab yang dimiliki siswa sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika siswa. Siswa yang memiliki tanggung jawab
yang tinggi dalam pembelajaran maka hasil belajar yang akan diperoleh siswa
juga meningkat.

SIMPULAN
Proses pembelajaran matematika dengan menggunakan active knowledge
sharing yaitu 1) guru mengucapkan salam, 2) guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan pokok materi yang akan diajarkan, 3) membagi siswa menjadi 5
kelompok yang beranggota 4-5 orang, 4) siswa diberikan soal dikerjakan dengan
anggota kelompok masing-masing, 5) tiap kelompok tidak bisa menjawab
berkeliling kekelompok lain untuk membantu menjawab, 6) guru melakukan
evaluasi dan menarik kesimpulan.
Pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi strategi active
knowledge sharing menunjukkanadanya peningkatan tanggung jawab yaitu (a)

melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh, (b) menepati

janji, (c) mau menerima akibat dari perbuatannya. Dan juda adanya peningkatan
pada hasil belajar matematika.

DAFTAR PUSTAKA
Akatdianto, Amin. 2012. P enera pa n Strategi Course Review Hooray Dalam
Pembelajaran Matematika Pada Bangun Satar Untuk Meningkatkan
Tanggung Jawab Dan Prestasi Belajar . S ur a ka r ta : Skripsi, UMS
Hodkova H, Kodym P dan Flegr J. 2007. Poorer results of mice with latent
toxoplasmosis in learning tests : impaired learning processes or the
novelty discrimination mechanism.
(http:// Cambridge University Press doi:10.1017/S0031182007002673)
Khandaghi, Maghsood Amin dan Farasat, Maryam. 2011.”The Effect o Teacher’s
Teaching Style on Students’ Adjusment”. 15: 1391-1394
Kuolee, Chien. 2010. “An Overview of Language Learning Strategies”. ARECLS/
Vol.7: 132-152.
Lui, Gladie dan Shum, Connie. 2003. “Outcome-based education and student
learning in managerial accounting in Hong Kong”. Journal of Case
Studies in Accreditation and Assessment (09/07/13).
Ma’mur, Jamal. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional.
Jogjakarta: Power Books.
Pala, Aynur. 2011. “ The Need for Character Education”. Internasional Journal of
Social Sciences and Humanity Studies/ Vol.3 No.2: 23-32.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Insan Madani.
Sri Rejeki, Ning Endah. 2009. “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika melalui
model Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw pada Siswa Kelas VIII G
Semester 2 SMP N 2 Toroh Grobogan”. Jurnal LEMLIT/ Vol 3 No.2:
61-73.
Suroto. 2011. “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIF
SMP N 2 Semarang Melalui Penerapan Pengajuan Masalah pada Materi
Bangun Datar tahun 2010/2011: 166-185
Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori Dan Praktek Dalam PTK, PTS, Dan
PTBK. Semarang: Surya Offset.

Sutama. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R &D .
Surakarta: Fairuz Media.
Tella, Adedeji. 2007. “The Impact of Motivation on Student’s Academic
Achievement and Learning Outcomes in Mathematics among
Secondary School Students in Nigeria”. Eurasia Journal of
Mathematics, Science & Technology Education/Vol 3 No 2: 149-156.
Uddin, Mohammad Rahim. 2013. “ Work-Life Balance: a Study on Femele
Teachers of Private Education Institutions of Bangladesh”. European
Journal of Business and Management/ Vol.5 No.13: 2222-2839.
Ullah Khan, Hameed. 2013. “ Knowledge Management Significance: Prominent
Aspect based on Time Management from Managerial Perspective”.
Internasional journal of Science Commerce and Humanities/ Vol.1
No.1: 106-114.
Zaini, Hisyam. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSCD.
Wang, Jian ,Emily Lin, and Elizabeth Spalding. 2008. ” Learning Effective
Instructional Strategies in a Workshop Context: Lessons about
Conceptual Change from Chinese English Teachers”. International
Journal of Teacher Leadership / Vol.1 No.1: 1934-1950.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Active Knowledge Sharing Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa di SMP Daar el Qolam

4 22 187

Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Dengan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 7 166

Buku Siswa SMP Kelas 7 Matematika Semest

1 12 192

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 1 NUNGGALREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 67

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Natar, Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 6 52

Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika melaluiPendekatan Matematika Realistik Di Kelas VIII.3 SMP

0 3 13

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA PIRI 1 YOGYAKARTA

0 0 8

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IIS 1 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015 2016

0 0 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Belajar Siswa Kelas VIII SMP Kristen 04 Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Belajar Siswa Kelas VIII SMP Kristen 04 Salatiga

0 0 28