s pgsd penjas 1003863 chapter1

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa khususnya bagi bangsa Indonesia yang sedang membangun kualitas negaranya. Hal tersebut dapat diupayakan melalui lembaga formal di sekolah. Jika dilihat dari

pengertiannya, pendidikan menurut Hamalik (2001: 79) adalah “suatu proses

dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan

dalam dirinya”. Maka dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah suatu proses perubahan dalam diri siswa untuk menghasilkan, mencipta ke arah yang lebih baik dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Upaya peningkatan kualitas pembelajaran harus terus diupayakan, khususnya pada pembelajaran penjas, baik oleh guru maupun semua pihak yang terkait langsung dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani lebih diarahkan kepada tujuan yang ingin dicapai, karena pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang telah direncanakan secara sistematik, dan juga dapat diartikan sebagai proses pendidikan untuk keselarasan antara tumbuhnya badan dan berkembangnya jiwa. Pada hakikatnya, pendidikan jasmani erat kaitannya dengan gerak manusia, Bergerak dengan berbagai variasi seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar. Kegiatan tersebut akan semakin berubah seiring berjalannya waktu, entah menjadi sempurna atau tak beraturan. Keterampilan motorik kasar yang lebih maju dari sekadar refleks merupakan prasyarat untuk berolahraga, menari, dan aktivitas-aktivitas lain pada masa usia sekolah dasar dan tahap perkembangan selanjutnya.

Adapun tujuan umum Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar adalah memacu kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak


(2)

2

dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat. Ruang lingkup program pengajaran Pendidikan Jasmani yang di ajarkan di Sekolah Dasar, mulai dari kelas I sampai kelas VI pada setiap semester ditekankan pada kegiatan fisik yang melibatkan seluruh gerak tubuh.

Untuk itu pengalamannya harus menyenangkan, kreatif, inovatif, keterampilan gerak, kesegaran jasmani, membiasakan hidup sehat, pengetahuan dan pemahaman terhadap sesama manusia. Dalam pendidikan jasmani, gerakan-gerakan berjalan, berlari, melompat dan melempar itu terdapat dalam nomor-nomor cabang olahraga atletik. Cabang olahraga atletik merupakan ibu dari semua cabang olahraga, para ahli menyebutnya mother of sport.

Salah satu cabang dari olahraga atletik ialah lari jarak pendek (sprint). Lari sprint adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik, menurut Muhtar

(2010:12), “lari jarak pendek (sprint) adalah suatu cara lari dimana si atlet harus

menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin.” Dengan kata

lain, bahwa lari sprint menuntut pelarinya untuk lari secepat-cepatnya namun

dengan gerakan yang tepat.

Agar pembelajaran menjadi menarik dan mampu meningkatkan motivasi siswa, maka upaya yang bisa dilakukan guru ialah dengan menciptakan pembelajaran yang variatif, diantaranya melalui penggunaan media. Karena media dianggap sangat penting untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Dan juga, saat ini seorang guru dituntut untuk menggunakan media pembelajaran disetiap kegiatan belajar mengajarnya.

Pada dasarnya proses pembelajaran ialah adanya komunikasi antara dua pihak yaitu guru dengan siswa, artinya di dalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang kepada seseorang atau kelompok. Dari pernyataan tersebut jelas tergambar bahwa media merupakan bagian dari proses komunikasi. Penggunaan media dalam pembelajaran sangat membantu guru dalam menyampaikan pesan pembelajaran. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera seperti konsep yang terlalu luas yang dapat divisualisasikan dalam bentuk film,


(3)

3

gambar, dan lain-lain. Jika dilihat dari manfaatnya, bahwa manfaat dari media pembelajaran yang diberikan mampu memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran dan mampu memberikan rangsangan kepada siswa sehingga mampumeningkatkan antusias belajarnya. Materi yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa pun dapat tersampaikan lebih jelas dengan bantuan media pembelajaran yang digunakan.

Kemudian, jika penggunaan media pendidikan dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, maka dapat mengatasi sikap siswa yang pasif pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini penggunaan media dapat menimbulkan kegairahan dalam belajar serta memungkinkan siswa untuk berinteraksi secara langsung.

Namun, pada kenyataannya dalam melaksanakan pembelajaran atletik khususnya lari cepat di sekolah dasar, masih banyak guru penjas yang belum memberikan suatu bentuk pelajaran atletik yang sesuai dengan perkembangan siswa dan menyenangkan. Padahal, siswa perlu diberikan materi pelajaran jasmani yang tersusun dengan baik dan menarik. Berdasarkan pernyataan tersebut, sebagian siswa menganggap olahraga atletik ini kurang menuntut keterampilan yang tinggi, malah melelahkan, unsur kegembiraan pun kurang mereka dapatkan ketika proses pembelajaran. Melihat kegiatan yang dilakukan di sekolah dasar saat ini, dirasa kurang mampu mengembangkan kemampuan motorik anak, kegiatan terbilang monoton dan tidak variatif.

Seperti yang terjadi pada hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang, berdasarkan hasil observasi kepada

guru mata pelajaran olahraga, hasil belajar siswa mengenai gerak dasar lari sprint

ternyata belum sesuai seperti yang diharapkan, guru dalam proses pembelajaran terlihat tidak menerapkan media dan metode pembelajaran yang dilakukan, dan hasil belajar siswa masih dibawah nilai rata-rata KKM 75 yang telah ditentukan guru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini.


(4)

4

Tabel 1.1 Data Awal Siswa

Berdasarkan tabel 1.1 di atas, dengan nilai KKM SD Negeri Nagrak I yaitu

75, maka secara umum kemampuan gerak dasar lari sprint siswa masih rendah,

karena siswa yang tuntas hanya terdapat empat siswa atau ketuntasan klasikalnya hanya sebesar 23,5% dari 17 jumlah siswa. Maka siswa yang belum tuntas berjumlah 13 siswa atau 76,4%. Dengan demikian, berdasarkan data awal siswa

kelas V SDN Nagrak I pada kemampuan gerak dasar lari sprint, rata-rata nilai

hasil belajarnya sebesar 63,1 kemudian ketuntasan belajar adalah sebesar 23,5%, dan daya serap siswa adalah sebesar 76,4%.

Maka dari itulah diperlukan suatu variasi yang menarik bagaimana kegiatan

olahraga itu mampu membuat siswa tertarik mengikuti pembelajaran lari sprint,

dan mampu meningkatkan hasil belajar dan kemampuan gerak dasar lari sprint

siswa kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang. Hal yang dapat dilakukan salah satunya dengan penggunaan media pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, karena media pembelajaran merupakan sarana bagi guru untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan suasana yang berbeda.

No Nama

Aspek Yang Dinilai

Skor Nilai

Ket.

Start Lari Finish T BT

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. Teten H √ √ √ 6 67 √

2. M Fahrizal √ √ √ 7 78 √

3. Yuliana A √ √ √ 8 89 √

4. Febby A √ √ √ 5 56 √

5. Dhevia N √ √ √ 4 45 √

6. Anisya Nur √ √ √ 4 45 √

7. Yoga P √ √ √ 5 56 √

8. Saefuloh N √ √ √ 5 56 √

9. Iin S √ √ √ 4 45 √

10. Reza G √ √ √ 7 78 √

11. Ismi Mala √ √ √ 7 78 √

12. Ray Mei D √ √ √ 6 67 √

13. Ai Sherly S √ √ √ 5 56 √

14 Aziz Azmi √ √ √ 6 67 √

15 Nita A √ √ √ 6 67 √

16. Rita Sri M √ √ √ 5 56 √

17. Dede Agus √ √ √ 6 67 √

Jumlah 2 12 3 3 12 2 7 10 - 96 1073 4 13

Rata-rata 5,6 63,1

Presentase % 1 1 ,7 7 0 ,5 1 7 ,6 1 7 ,6 7 0 ,5 1 1 ,7 4 1 ,1 5 8 ,8 6 2 ,7 6 3 ,1 2 3 ,5 7 6 ,4


(5)

5

Salah satu media yang dapat digunakan ialah penggunaan media puzzle yang

bisa diterapkan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar lari sprint siswa.

Media puzzle itu sendiri termasuk ke dalam media gambar, dimana siswa harus

menyusun potongan-potongan gambar tersebut menjadi gambar yang utuh dan benar. Kelebihan pembelajaran menggunakan media ini agar siswa merasa senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran olahraga khususnya atletik.

Dari uraian di atas, maka untuk melakukan tindak lanjut atas penggunaan

media puzzle tersebut, makan dilakukan penelitian dengan judul “Penggunaan

Media Puzzle Untuk Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Lari Sprint 60

Meter Pada Siswa Kelas V SDN Nagrak 1 Kecamatan Buahdua Kabupaten

Sumedang”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Atletik pada dasarnya merupakan paduan dari gerak berjalan, berlalri, melompat, dan melempar. Keseluruhan gerak tersebut dilakukan secara bertahap dan harus dimulai dari gerak dasarnya terlebih dahulu. Namun, sesuai data yang diperoleh dari SD di Kabupaten Sumedang menunjukan bahwa pada pembelajaran atletik, khususnya pada lari jarak pendek (sprint) masih rendah. Ini terlihat dari metode yang digunakan guru penjas dalam mengajar di lapangan yang terbilang monoton, sehingga siswa merasa bosan dan enggan menigkuti olahraga, Adapun permasalahan yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.

1. Siswa kurang antusias untuk mengikuti pembelajaran lari sprint dan hanya

ingin mengikuti pembelajaran yang siswa sukai.

2. Siswa menganggap pembelajaran lari sprint hanya bersipat melelahkan dan

tidak ada unsur kegembiraan.

3. Terbatasnya sarana prasarana dan media pembelajaran yang digunakan guru,

sehingga membuat pembelajaran menjadi kurang variatif.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini akan difokuskan hanya pada siswa kelas V Sekolah Dasar di Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2013/2014. Pemilihan materi tersebut didasarkan pada hal-hal sebagai berikut.


(6)

6

1. Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran gerak dasar lari jarak pendek

(sprint) dengan jarak 60 meter melalui media puzzle . Hal ini dilakukan agar

penelitian menjadi lebih efisien, efektif dan terarah.

2. Materi gerak dasar lari sprint ini ditujukan agar siswa dapat mengembangkan

kemampuan lokomotornya, dimana kemampuan lokomotor tersebut meliputi kegiatan memindahkan atau menggerakan tubuh dari satu tempat ke tempat lain.

3. Siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajarnya dalam

mengikuti pembelajaran atletik khususnya pada materi lari sprint. Sehingga

pembelajaran tidak lagi melelahkan dan membosankan bagi siswa.

4. Melalui penggunaan media puzzle, siswa diharapkan mampu meningkatkan

kemampuan gerak dasar lari jarak pendek (sprint).

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, maka muncul suatu rumusan masalah umum yang akan diteliti dan dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini, secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran yang dilakukan melalui penggunaan

media puzzle mampu meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa kelas V SD

Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan melalui penggunaan

media puzzle mampu meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa kelas V SD

Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang?

3. Bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran yang dilakukan melaui

penggunaan media puzzle mampu meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa

kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang?

4. Bagaimana hasil pembelajaran yang dilakukan melalui penggunaan media

puzzle mampu meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang?


(7)

7

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, penelitian ini

secara umum bertujuan untuk meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa pada

materi atletik. Secara rici dapat ditulis sebagai berikut:

1. Mengetahui perencanaan perencanaan pembelajaran yang dilakukan melalui

penggunaan media puzzle untuk meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa

kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang.

2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan melaui penggunaan

penggunaan media puzzle untuk meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa

kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang.

3. Mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran yang dilakukan melaui

penggunaan media puzzle untuk meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa

kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang.

4. Mengetahui hasil pembelajaran yang dilakukan melalui penggunaan

penggunaan media puzzle untuk meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa

kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang.

E. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian mengenai penggunaan media puzzle untuk meningkatkan gerak dasar lari jarak pendek (sprint) siswa ini ialah sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar.

b. Membiasakan siswa untuk dapat berperan aktif dalam pembelajaran, saling

bekerja sama dengan teman.

c. Dapat merasakan pengalaman belajar yang menarik dan menyenangkan.

2. Bagi Guru

a. Dapat menambah pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran yang

inovatif.

b. Mengetahui cara mengajar yang kreatif dan menyenangkan.


(8)

8

d. Meningkatkan atau memperbaiki mutu proses pembelajaran sekaligus

ketercapaian ketuntasan belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

a. Sebagai bahan evaluasi dan tolak ukur pencapaian tujuan mengajar di

sekolah dasar.

b. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan

pembelajaran di sekolah.

c. Membantu tercapainya kompetensi dasar dan program yang sudah dibuat

oleh sekolah.

d. Sebagai peran yang dapat membantu sekolah dalam menggunakan model

pembelajaran terbaru dalam perkembangan pendidikan

4. Bagi UPI Kampus Sumedang

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi, khususnya bagi mahasiswa dan umumnya untuk upi kampus sumedang.

5. Bagi Peneliti

a. Dapat mengetahui wawasan bagi penulis dalam mengembangkan

pembelajaran penjas melalui penggunaan media.

b. Dapat mengetahui tingkatan keberhasilan pengembangan media sebagai

model pembelajaran penjas.

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Rumusan Masalah Penelitian

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakikat Pendidikan Jasmani


(9)

9

C. Pengenalan Gerak Dasar Atletik

D. Lari Jarak Pendek (Sprint)

E. Media Pembelajaran

F. Gerak Dasar Lari Sprint melalui Media Puzzle

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

C. Populasi dan Sampel

D. Definisi Operasional

E. Instrumen Penelitian

F. Prosedur Penelitian

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan Hasil Analisis Data

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(1)

4

Tabel 1.1 Data Awal Siswa

Berdasarkan tabel 1.1 di atas, dengan nilai KKM SD Negeri Nagrak I yaitu

75, maka secara umum kemampuan gerak dasar lari sprint siswa masih rendah,

karena siswa yang tuntas hanya terdapat empat siswa atau ketuntasan klasikalnya hanya sebesar 23,5% dari 17 jumlah siswa. Maka siswa yang belum tuntas berjumlah 13 siswa atau 76,4%. Dengan demikian, berdasarkan data awal siswa

kelas V SDN Nagrak I pada kemampuan gerak dasar lari sprint, rata-rata nilai

hasil belajarnya sebesar 63,1 kemudian ketuntasan belajar adalah sebesar 23,5%, dan daya serap siswa adalah sebesar 76,4%.

Maka dari itulah diperlukan suatu variasi yang menarik bagaimana kegiatan

olahraga itu mampu membuat siswa tertarik mengikuti pembelajaran lari sprint,

dan mampu meningkatkan hasil belajar dan kemampuan gerak dasar lari sprint

siswa kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang. Hal yang dapat dilakukan salah satunya dengan penggunaan media pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, karena media pembelajaran merupakan sarana bagi guru untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan suasana yang berbeda.

No Nama

Aspek Yang Dinilai

Skor Nilai

Ket.

Start Lari Finish T BT

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. Teten H √ √ √ 6 67 √

2. M Fahrizal √ √ √ 7 78 √

3. Yuliana A √ √ √ 8 89 √

4. Febby A √ √ √ 5 56 √

5. Dhevia N √ √ √ 4 45 √

6. Anisya Nur √ √ √ 4 45 √

7. Yoga P √ √ √ 5 56 √

8. Saefuloh N √ √ √ 5 56 √

9. Iin S √ √ √ 4 45 √

10. Reza G √ √ √ 7 78 √

11. Ismi Mala √ √ √ 7 78 √

12. Ray Mei D √ √ √ 6 67 √

13. Ai Sherly S √ √ √ 5 56 √

14 Aziz Azmi √ √ √ 6 67 √

15 Nita A √ √ √ 6 67 √

16. Rita Sri M √ √ √ 5 56 √

17. Dede Agus √ √ √ 6 67 √

Jumlah 2 12 3 3 12 2 7 10 - 96 1073 4 13

Rata-rata 5,6 63,1

Presentase % 1 1 ,7 7 0 ,5 1 7 ,6 1 7 ,6 7 0 ,5 1 1 ,7 4 1 ,1 5 8 ,8 6 2 ,7 6 3 ,1 2 3 ,5 7 6 ,4


(2)

5

Salah satu media yang dapat digunakan ialah penggunaan media puzzle yang

bisa diterapkan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar lari sprint siswa.

Media puzzle itu sendiri termasuk ke dalam media gambar, dimana siswa harus

menyusun potongan-potongan gambar tersebut menjadi gambar yang utuh dan benar. Kelebihan pembelajaran menggunakan media ini agar siswa merasa senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran olahraga khususnya atletik.

Dari uraian di atas, maka untuk melakukan tindak lanjut atas penggunaan

media puzzle tersebut, makan dilakukan penelitian dengan judul “Penggunaan

Media Puzzle Untuk Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Lari Sprint 60

Meter Pada Siswa Kelas V SDN Nagrak 1 Kecamatan Buahdua Kabupaten

Sumedang”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Atletik pada dasarnya merupakan paduan dari gerak berjalan, berlalri, melompat, dan melempar. Keseluruhan gerak tersebut dilakukan secara bertahap dan harus dimulai dari gerak dasarnya terlebih dahulu. Namun, sesuai data yang diperoleh dari SD di Kabupaten Sumedang menunjukan bahwa pada pembelajaran atletik, khususnya pada lari jarak pendek (sprint) masih rendah. Ini terlihat dari metode yang digunakan guru penjas dalam mengajar di lapangan yang terbilang monoton, sehingga siswa merasa bosan dan enggan menigkuti olahraga, Adapun permasalahan yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.

1. Siswa kurang antusias untuk mengikuti pembelajaran lari sprint dan hanya

ingin mengikuti pembelajaran yang siswa sukai.

2. Siswa menganggap pembelajaran lari sprint hanya bersipat melelahkan dan

tidak ada unsur kegembiraan.

3. Terbatasnya sarana prasarana dan media pembelajaran yang digunakan guru,

sehingga membuat pembelajaran menjadi kurang variatif.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini akan difokuskan hanya pada siswa kelas V Sekolah Dasar di Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2013/2014. Pemilihan materi tersebut didasarkan pada hal-hal sebagai berikut.


(3)

6

1. Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran gerak dasar lari jarak pendek

(sprint) dengan jarak 60 meter melalui media puzzle . Hal ini dilakukan agar penelitian menjadi lebih efisien, efektif dan terarah.

2. Materi gerak dasar lari sprint ini ditujukan agar siswa dapat mengembangkan

kemampuan lokomotornya, dimana kemampuan lokomotor tersebut meliputi kegiatan memindahkan atau menggerakan tubuh dari satu tempat ke tempat lain.

3. Siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajarnya dalam

mengikuti pembelajaran atletik khususnya pada materi lari sprint. Sehingga

pembelajaran tidak lagi melelahkan dan membosankan bagi siswa.

4. Melalui penggunaan media puzzle, siswa diharapkan mampu meningkatkan

kemampuan gerak dasar lari jarak pendek (sprint).

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, maka muncul suatu rumusan masalah umum yang akan diteliti dan dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini, secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran yang dilakukan melalui penggunaan

media puzzle mampu meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa kelas V SD

Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan melalui penggunaan

media puzzle mampu meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa kelas V SD

Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang?

3. Bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran yang dilakukan melaui

penggunaan media puzzle mampu meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa

kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang?

4. Bagaimana hasil pembelajaran yang dilakukan melalui penggunaan media

puzzle mampu meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang?


(4)

7

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, penelitian ini

secara umum bertujuan untuk meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa pada

materi atletik. Secara rici dapat ditulis sebagai berikut:

1. Mengetahui perencanaan perencanaan pembelajaran yang dilakukan melalui

penggunaan media puzzle untuk meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa

kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang.

2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan melaui penggunaan

penggunaan media puzzle untuk meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa

kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang.

3. Mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran yang dilakukan melaui

penggunaan media puzzle untuk meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa

kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang.

4. Mengetahui hasil pembelajaran yang dilakukan melalui penggunaan

penggunaan media puzzle untuk meningkatkan gerak dasar lari sprint siswa

kelas V SD Negeri Nagrak 1 Kecamatan Buahdua, Sumedang.

E. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian mengenai penggunaan media puzzle untuk

meningkatkan gerak dasar lari jarak pendek (sprint) siswa ini ialah sebagai

berikut.

1. Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar.

b. Membiasakan siswa untuk dapat berperan aktif dalam pembelajaran, saling

bekerja sama dengan teman.

c. Dapat merasakan pengalaman belajar yang menarik dan menyenangkan.

2. Bagi Guru

a. Dapat menambah pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran yang

inovatif.

b. Mengetahui cara mengajar yang kreatif dan menyenangkan.


(5)

8

d. Meningkatkan atau memperbaiki mutu proses pembelajaran sekaligus

ketercapaian ketuntasan belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

a. Sebagai bahan evaluasi dan tolak ukur pencapaian tujuan mengajar di

sekolah dasar.

b. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan

pembelajaran di sekolah.

c. Membantu tercapainya kompetensi dasar dan program yang sudah dibuat

oleh sekolah.

d. Sebagai peran yang dapat membantu sekolah dalam menggunakan model

pembelajaran terbaru dalam perkembangan pendidikan

4. Bagi UPI Kampus Sumedang

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi, khususnya bagi mahasiswa dan umumnya untuk upi kampus sumedang.

5. Bagi Peneliti

a. Dapat mengetahui wawasan bagi penulis dalam mengembangkan

pembelajaran penjas melalui penggunaan media.

b. Dapat mengetahui tingkatan keberhasilan pengembangan media sebagai

model pembelajaran penjas.

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Rumusan Masalah Penelitian

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakikat Pendidikan Jasmani


(6)

9

C. Pengenalan Gerak Dasar Atletik

D. Lari Jarak Pendek (Sprint)

E. Media Pembelajaran

F. Gerak Dasar Lari Sprint melalui Media Puzzle

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

C. Populasi dan Sampel

D. Definisi Operasional

E. Instrumen Penelitian

F. Prosedur Penelitian

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan Hasil Analisis Data

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN