S PAUD 1009378 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang
membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Belajar mempunyai
keuntungan, baik bagi individu maupun masyarakat.
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri.
Berbagai usaha pembaharuan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran,
peningkatan kualitas kemampuan guru, dan lain sebagainya merupakan suatu upaya
ke arah peningkatan mutu pembelajaran. Banyak hal yang dapat ditempuh untuk
mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah bagaimana cara menciptakan suasana
belajar yang baik, mengetahui kebiasaan dan kesenangan belajar siswa agar siswa
bergairah dan berkembang sepenuhnya selama proses belajar berlangsung. Untuk itu
seharusnya guru mencari informasi tentang kondisi mana yang dapat meningkatkan
pembelajaran di Pendidikan Usia Dini.
Menurut Lester D, Crow dan Alice Crow dalam Mulyasa (2005) bahwa

belajar adalah upaya untuk memperoleh kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Menurut

Evi Mahyadani, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT
DENGAN MEDIA DEDAUNAN DI ALAM SEKITAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Hudgins (1982), belajar dapat di definisikan sebagai suatu perubahan dalam tingkah
laku yang mengakibatkan adanya pengalaman.
Proses pembelajaran awal yang menyenangkan sangat berpengaruh pada
kemajuan dari segi pembelajaran akademik lain dan kreativitas. Brenner (1990)
dalam Solehuddin (2000) menyatakan bahwa tak ada masa yang lebih potensial untuk
belajar daripada masa tahun-tahun awal kehidupan anak. Sehingga akan lebih baik
bagi anak pada masa ini untuk diberi stimulasi belajar yang efektif untuk
mengembangkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Proses pembelajaran awal
yang menyenangkan dalam meningkatkan kemampuan motorik halus dapat
dioptimalisasi pada awal kehidupan anak. Oleh karena itu pihak sekolah selayaknya
mengembangkan kegiatan belajar yang sesuai dengan perkembangan anak untuk

dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Hurlock (1978) bahwa penguasaan motorik halus anak penting bagi anak,
karena seiring makin banyak keterampilan motorik yang dimiliki semakin baik pula
penyesuaian sosial yang dapat dilakukan anak serta semakin baik prestasi di sekolah.
Menurut Holts (2009). Kemampuan motorik anak dikatakan terlambat, bila di
usianya yang seharusnya ia sudah dapat mengembangkan keterampilan baru, tetapi ia
tidak menunjukkan kemajuan. Anak-anak yang mengalami keterlambatan dalam
perkembangan motorik halus mengalami kesulitan untuk mengkoordinasikan gerakan
tangan dan jari jemarinya secara fleksibel. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,

Evi Mahyadani, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT
DENGAN MEDIA DEDAUNAN DI ALAM SEKITAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

ada beberapa perbaikan kualitas pembelajaran. Misalnya dapat melakukan perbaikan
melalui bahan ajar melipat.
Penulis melakukan observasi awal dengan melihat hasil melipat pada anak

PAUD Al-Mahmudiah kelompok B dengan jumlah 14 anak yang di observasi, anak
yang tidak berhasil ada 9 anak yang berhasil dengan bantuan 2 anak, yang berhasil
dengan mandiri ada 3 anak.
Kegiatan pembelajaran melipat yang disajikan seringkali tidak sesuai dengan
tingkat usia siswa. Melipat yang disajikan tidak berkaitan dangan lingkungan anak,
selain itu melipat tidak konkrit. Seringkali kegiatan melipat, anak tidak dianalisis oleh
guru. Sehingga anak tidak terukur kemampuan keterampilan melipatnya.
Selain tingkat kedekatan bahan ajar dengan dunia anak, metode yang
digunakan masih menggunakan metode ceramah dan penugasan saja, sehingga anak
merasa jenuh dan bosan. Begitupun dengan media pembelajaran, seringkali pada saat
mengajar keterampilan melipat, guru tidak menggunakan media pembelajaran
sehingga siswa selalu merasa jenuh dan pembelajaran menjadi tidak menarik.
Evaluasi dalam melipat melihat proses dan hasilnya, siswa seringkali hanya
dibuatkan oleh orang tuanya, yang seharusnya dalam penilaian sesuai dengan proses.
Sehingga kemampuan siswa dalam keterampilan melipat belum dapat terukur. Hal ini
didukung oleh riset yang dilakukan oleh Sri Sunarti (2010), agar siswa tertarik
dengan kegiatan keterampilan melipat maka guru dituntut untuk mampu menggali
dengan menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran keterampilan melipat.
Evi Mahyadani, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT

DENGAN MEDIA DEDAUNAN DI ALAM SEKITAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian di

PAUD Al-Mahmudiah

melalui proses meningkatkan motorik halus anak melalui kegiatan melipat dedaunan
di alam sekitar.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Dalam penelitian ini adalah :
1. Kemampuan motorik halus peserta didik pada umumnya masih rendah.
2. Bagaimana caranya untuk meningkatkan motorik halus anak usia dini.
3. Perlu adanya metode pembelajaran yang menarik untuk anak didik
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana strategi dalam meningkatkan kemampuan motorik
halus melalui kegiatan melipat di PAUD Al-Mahmudiah?”

Rumusan masalah tersebut diuraikan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Bagaimana kondisi awal kemampuan motorik halus anak di PAUD AlMahmudiah Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut?
2. Bagaimana pelaksanan kemampuan motorik halus melalui kegiatan melipat di
PAUD Al-Mahmudiah Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan melipat
di PAUD Al-Mahmudiah Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut?
D. Tujuan Penelitian
Evi Mahyadani, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT
DENGAN MEDIA DEDAUNAN DI ALAM SEKITAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Tujuan umum penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mendapatkan
gambaran tentang pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan motorik halus
melalui kegiatan melipat di PAUD Al-Mahmudiah.

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kondisi awal kemampuan motorik halus di PAUD AlMahmudiah Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan peningkatan kemampuan motorik halus
melalui kegiatan melipat di PAUD Al-Mahmudiah Kecamatan Pakenjeng
Kabupaten Garut.
3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan
melipat di PAUD Al-Mahmudiah Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk mendapatkan
gambaran bagaimana peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan
melipat di PAUD Al-Mahmudiah. Adapun kegunaan praktis dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
a. dapat memberikan wawasan tentang pendidikan Anak Usia Dini.
b. dapat meningkatkan mutu Pendidikan Anak Usia Dini
2. Bagi Peserta Didik
Evi Mahyadani, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT
DENGAN MEDIA DEDAUNAN DI ALAM SEKITAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


6

a. Memotivasi siswa agar lebih meningkatkan kemampuan motorik halus.
b. Membuat siswa agar lebih aktif dalam kegiatan belajar.
c. Meningkatkan kompetensi kognitif dan apektif siswa.
d. Mengembangkan daya imajinatif, sikap kepedulian, kesadaran siswa
terhadap lingkungan sekitar.

3. Bagi Pendidik
a. Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan
pembelajaran.
b. Meningkatkan kualitas guru dalam mengajar.
c. Meningkatkan rasa percaya diri.
d. Meningkatkan kemampuan dalam melakukan inovasi pembelajaran.
e. Meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu memecahkan
permasalahan pembelajaran.
4. Bagi Satuan PAUD
a. Meningkatkan kualitas pendidikan.
b. Mendapatkan gambaran mengenai kemampuan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran meningkatkan motorik halus

c. Mendapatkan gambaran tentang peningkatan keterampilan melipat
F. Struktur Organisasi Penulisan

Evi Mahyadani, 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT
DENGAN MEDIA DEDAUNAN DI ALAM SEKITAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

BAB I skripsi ini di dalamnya terdapat Latar Belakang Masalah penelitian,
Identifikasi Masalah penelitian, Rumusan masalah penelitian, Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi.
BAB II skripsi ini isinya mengenai Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran ,dan
Hipotesis Penelitian.
BAB III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian
BAB IV di dalamnya berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan
BAB V berisikan Simpulan dan Rekomendasi.

Evi Mahyadani, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT
DENGAN MEDIA DEDAUNAN DI ALAM SEKITAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu