pelajaran 1 kegiatan 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK …
Mata pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
:X/1
Tema/Topik
: Gemar Meneroka Alam Semesta
Alokasi waktu
: 6 jam pelajaran (3 x pertemuan)
Kompetensi Inti
1.
2.
3.
4.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli(gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, manalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
A. Kompetensi Dasar
1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenai permasalahan
sosial, lingkungan, dan kebijakan publik.
3.2 Membandingkan teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks,
eksposisi, dan negosiasi, baik melalui lisan maupun tulisan.
4.2 Memproduksi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi,
dan negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat, baik
secara lisan maupun tulisan.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mengidentifikasi persamaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil
kegiatan berdasarkan isi dan sistematika laporan yang benar.
1.2 Mengidentifikasi perbedaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil
kegiatan berdasarkan isi dan sistematika laporan yang benar.
1.3 Menentukan topik yang berkaitan dengan laporan hasil observasi untuk dibuat
menjadi sebuah laporan.
1.4 Membuat teks laporan hasil observasi berdasarkan topik yang sudah ditentukan
sesuai dengan isi dan sistematika laporan.
1.5 Menyampaikan secara tulis dan lisan teks laporan hasil observasi.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
persamaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi
dan sistematika laporan yang benar.
2. Setelah membaca teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
perbedaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi
dan sistematika laporan yang benar.
3. Setelah mengamati beberapa contoh laporan, peserta didik dapat menentukan topik
laporan berdasarkan hasil observasi.
4. Berdasarkan topik yang telah ditentukan, peserta didik dapat membuat teks laporan
hasil observasi sesuai dengan isi dan sistematika laporan yang benar.
5. Setelah membuat teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat menyampaikan
secara lisan teks laporan hasil observasi tersebut.
Materi Pembelajaran
1.
2.
3.
Contoh-contoh teks laporan hasil observasi.
Sistematika laporan.
Teknik menulis laporan.
Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanyakan, menalar, mencoba, membentuk
jejaring)
Metode
: Curah pendapat, diskusi, dan penugasan
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak berdoa bersama.
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
c. Sebelum menyampaikan materi pelajaran, guru mengadakan tanya jawab
tentang teks laporan hasil observasi.
d. Mengekspresikan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia setelah
membaca teks laporan hasil observasi.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
f. Peserta didik membentuk kelompok, sesuai arahan/petunjuk yang diberikan
guru.
2.
Kegiatan Inti (70 menit)
a. Peserta didik mengamati (membaca) contoh teks laporan hasil observasi.
b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang butir-butir penting yang
berkaitan dengan isi dan sistematika laporan hasil observasi.
c. Peserta didik mendiskusikan persamaan teks laporan hasil observasi dengan
laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematika laporan yang benar.
d. Peserta didik mendiskusikan perbedaan teks laporan hasil observasi dengan
laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematik laporan yang benar.
e. Peserta didik menjelaskan hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas tentang
teks laporan hasil observasi.
f. Peserta didik menanggapi hasil laporan kelompok lain tentang teks laporan hasil
observasi.
g. Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja peserta didik.
3.
Penutup (10 menit)
a. Guru bersama peserta didik membuat simpulan hasil kerja peserta didik.
b. Melakukan refleksi dengan cara menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta
didik dalam teks laporan hasil observasi.
c. Membuat kesepakatan dengan peserta didik untuk pertemuan berikutnya.
d. Perwakilan peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
Pertemuan kedua
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak berdoa bersama.
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
c. Tukar pendapat tentang kesulitan-kesulitan yang dialami siswa tentang
persamaan dan perbedaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil
kegiatan.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
e. Peserta didik membentuk kelompok, sesuai arahan/petunjuk yang diberikan
guru.
f. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
2.
Kegiatan Inti (70 menit)
a. Masing-masing kelompok memajang temuan tentang persamaan dan perbedaan
teks laporan hasil observasi dan teks laporan kegiatan.
b. Peserta didik saling menilai hasil pekerjaan teman.
c. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil penilaian.
d. Peserta didik memberi tanggapan terhadap hasil presentasi kelompok.
e. Guru memberikan penguatan terhadap hasil kerja peserta didik.
3.
Penutup (10 menit)
a. Guru membuat simpulan hasil kerja peserta didik.
b. Melakukan refleksi dengan cara menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta
didik dalam menentukan persamaan dan perbedaan laporan hasil observasi
dengan laporan hasil kegiatan.
c. Menginformasikan kepada peserta didik untuk pertemuan berikutnya.
d. Perwakilan peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
Pertemuan ketiga
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak berdoa bersama.
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
c. Sebelum menyampaikan materi pelajaran, guru mengadakan tanya jawab
tentang teks laporan hasil observasi.
d. Mengekspresikan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia setelah
membaca teks laporan hasil observasi.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
f. Peserta didik membentuk kelompok, sesuai arahan/petunjuk yang diberikan
guru.
2.
Kegiatan Inti (70 menit)
a. Masing-masing kelompok menentukan topik yang berkaitan dengan laporan
hasil observasi untuk dibuat menjadi sebuah laporan.
b. Masing-masing kelompok membuat teks laporan hasil observasi berdasarkan
topik yang sudah ditentukan sesuai dengan isi dan sistematika laporan.
c. Perwakilan masing-masing kelompok menyampaikan laporan hasil observasi
yang telah dibuat.
d. Peserta didik menanggapi laporan hasil observasi kelompok lain.
a. Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja peserta didik.
3.
Penutup (10 menit)
a. Guru bersama peserta didik membuat simpulan hasil kerja peserta didik.
b. Melakukan refleksi dengan cara menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta
didik dalam menentukan topik laporan hasil observasi.
c. Menginformasikan kepada peserta didik untuk pertemuan berikutnya.
d. Perwakilan peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
Media Pembelajaran
Contoh-contoh laporan hasil observasi
Sumber Belajar
Bahasa Indonesia SMA/SMK. Ekspresi Diri dan Akademik. 2013. Jakarta.
Kemendikbud.
Pengalaman peserta didik dan guru.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Penilaian Hasil Belajar
1.1 Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik
Bentuk Instrumen
Observasi
Lembar pengamatan sikap dan rubrik
Tes Tulis
Tes uraian: mengidentifikasi persamaan dan perbedaan
laporan hasil observasi dengan laporan kegiatan,
menentukan topik dan menyusun laporan hasil
observasi.
Tes Praktik
Menyampaikan secara tulis dan lisan laporan hasil
observasi.
1.2 Instrumen Penilaian Kemampuan Membuat Laporan Hasil Observasi
Nama Siswa : ________________________
Kelas / NIS : ________________________
No
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Skor
Kesesuaian topik dengan isi laporan
a. Sesuai
b. Kurang sesuai
c. Tidak sesuai
3
2
1
Bahasa yang digunakan
a. Baku
b. Tidak baku
2
1
Sistematika penulisan laporan
a. Sistematis
b. Kurang sistematis
c. Tidak sistematis
3
2
1
Penggunaan ejaan
a. Sesuai dengan EYD
3
Jumlah
5
b. Kurang sesuai dengan EYD
c. Tidak sesuai dengan EYD
2
1
Jumlah skor maksimal
11
Nilai Akhir =
Jumlah skor perolehan
Jumlah skor maksimal
x 100
1.3 Instrumen Penilaian Presentasi Menyampaikan Laporan Hasil Observasi
Nama Siswa : ________________________
Kelas / NIS : ________________________
No
1
2
3
4
5
Aspek Penilaian
Skor
Sistematika penyampaian
a. Sistematis
b. Kurang sistematis
c. Tidak sistematis
3
2
1
Bahasa yang digunakan
c. Baku
d. Tidak baku
2
1
Struktur kalimat
d. Benar
e. tidak benar
2
1
Pelafalan
d. jelas
e. kurang jelas
f. tidak jelas
3
2
1
Jumlah skor maksimal
10
Nilai Akhir =
Jumlah skor perolehan
Jumlah skor maksimal
Jumlah
x 100
1.4 Tes Uraian
1. Cobalah Anda identifikasi persamaan dan perbedaan laporan hasil observasi
dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematikanya (minimal
tiga)!
2. Tentukan topik yang akan Anda susun menjadi sebuah laporan hasil observasi!
3. Buatlah laporan teks laporan hasil observasi berdasarkan topik yang telah
Anda buat sesuai dengan isi dan sistematika laporan yang benar!
1.5 Tes Praktik
1. Presentasikan laporan hasil observasi yang telah Anda buat di depan kelas!
Kunci Jawaban
I.
Tes Uraian
1.
Persamaan dan perbedaan laporan hasil observasi dan laporan hasil kegiatan:
a. Persamaan
No
1
Laporan Hasil Observasi
Laporan Hasil Kegiatan
2
3
a. Perbedaan
No
1
Laporan Hasil Observasi
Laporan Hasil Kegiatan
2
3
2.
3.
Jawaban siswa bisa bervariasi.
Jawaban siswa bisa bervariasi.
II. Tes Praktik
1. (Menyampaikan presentasi laporan hasil observasi secara lisan yang telah dibuat oleh
siswa di depan kelas)
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Drs.Ach Sarkawi, M.Pd
NIP.19630919 198903 1 009
1 001
Pasuruan, Juli 2013
Guru Mata Pelajaran,
Fatimah Zahro, S.Pd
NIP.19710908 201001
LAMPIRAN 1
Contoh Laporan Hasil Observasi
PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka
bumi ini. Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan,
yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari tumbuhan,
hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain: udara, gas, angin,
cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling
mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan
fotosintesis. Hasil fotosintesis dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu,
kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya
matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
1.2
Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Ingin mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau
b. Ingin mengetahui dan mengkaji masalah pengaruh cahaya matahari
terhadap tanaman kacang hijau.
c. Ingin mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat memengaruhi
pertumbuhan tanaman kacang hijau.
1.2.2 Manfaat
Manfaat dari kegiatan pengamatan ini adalah agar kita mengetahui betapa
pentingnya pengaruh cahaya matahari bagi makhluk hidup, tak terkecuali
terhadap pertumbuhan tanaman.
1.2.3 Variabel
a. Variabel kontrol, meliputi: media tumbuh, jenis bibit, jumlah air.
b. Variabel bebas, meliputi: suhu udara, jumlah cahaya, kelembaban udara.
c. Variabel terikat, meliputi: jumlah daun, tinggi batang, usia tanaman,
kualitas tanaman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
Banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik
untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon.
Untuk proses perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun
faktor yang lain ikut memengaruhi. Menurut literatur perkecambahan dipengaruhi oleh
hormon auksin, jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh
lebih cepat namun bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap
cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang terang
perkecambahan akan terjadi relatif lebih lama, hal itu juga disebabkan pengaruh hormon
auksin yang aktif secara merata ketika terkena cahaya. Sehingga dihasilkan tumbuhan yang
normal atau lurus menjulur ke atas
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari
sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan
tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh
di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan yang
sangat cepat di tempat gelap. Etiolasi = fenomena yang diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh
dalah gelap, bercirikan warna pucat, ruas panjang-panjang, dan daun kecil.
(www.kamusilmiah.com)
Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses
fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang
berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun
tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh
yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena
itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen.
Istilah auksin berasal dari bahasa Yunani yaitu auxien yang berarti meningkatkan.
Auksin ini pertama kali digunakan Frits Went, seorang mahasiswa pascasarjana di negeri
Belanda, yang menemukan bahwa suatu senyawa yang belum dapat dicirikan mungkin
menyebabkan pembengkokan koleoptil ke arah cahaya. Fenomena pembengkokan ini dikenal
dengan istilah fototropisme. Senyawa ini banyak ditemukan Went didaerah koleoptil.
Aktifitas auksin dilacak melalui pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya
pemanjangan pada sisi yang tidak terkena cahaya matahari. Dan hasil penelitian beliau, pada
tahun 1928 produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari.
Sinar nila perusak enzim-enzim yang membentuk pembentukan asam indo asetat (salah satu
jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang
tampak layu karena mengandung banyak air.
Akibat tidak ada sinar matahari organ perbanyakan pada tanaman, lama-lama
mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan. Selain itu, Para ahli fisiologi
telah meneliti pengaruh auksin dalam proses pembentukan akar lazim, yang membantu
mengimbangkan pertumbuhan sistem akar. Terdapat bukti kuat yang menunjukkan bahwa
auksin dari batang sangat berpengaruh pada awal pertumbuhan akar. Bila daun muda dan
kuncup, yang mengandung banyak auksin dipangkas, maka jumlah pembentukan akar akan
berkurang. Bila hilangnya organ tersebut diganti dengan auksin, maka kemampuan
membentuk akar sering terjadi kembali.
1.2
Hipotesis
1. Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang
terkena sinar matahari.
2. Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari.
3. Jumlah daun tanaman etiolasi sama dengan tanaman yang terkena sinar matahari.
4. Warna daun tanaman etiolasi berwarna kuning pucat, sedangkan warna daun
tanaman yang terkena sinar matahari berwarna hijau.
5. Tanaman etiolasi memiliki usia lebih pendek daripada tanaman yang terkena sinar
matahari.
BAB III
METODE PENGAMATAN
3.1
Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Agutus s.d. 12 agutus 2009
3.2
Tempat
Laboratorium IPA SMA Negeri 3 Jambi
3.3
Alat Dan Bahan
1. 3 buah gelas aqua.
2. Kapas secukupnya.
3. Beberapa bibit tanaman kacang hijau.
4. Air secukupnya.
5. Spidol.
3.4
Cara kerja
1. Rendamlah beberapa bibit tanaman kacang hijau. Biarkanlah untuk beberapa saat.
2. Pilihlah bibit tanaman kacang hijau yang tumbuh untuk ditanam.
3. Siapkanlah 3 buah gelas aqua.
4. Tulislah pada gelas aqua yang pertama dengan tulisan “pot 1”, gelas aqua yang
kedua dengan tulisan “pot 2”, dan gelas aqua yang ketiga dengan tulisan “pot 3”.
5. Letakanlah beberapa kapas bengan ketebalan masing-masing 1 cm pada tiap gelas
aqua.
6. Tanamlah pada tiap gelas aqua tadi dengan masing-masing 5 bibit tanaman kacang
hijau.
7. Letakanlah gelas aqua yang pertama pada tempat yang terkena cahaya matahari
dan gelas aqua yang kedua di tempat yang redup ( tidak terkena cahaya secara
langsung), dan gelas aqua yang ketiga di tempat gelap yang sama sekali tidak
terkena cahaya matahari.
8. Siramilah ketiga gelas aqua tersebut dengan jumlah air yang sama banyak
(secukupnya) secara rutin setiap pagi dan sore.
9. Amatilah pertumbuhan ketiga tanaman kacang hijau tersebut dan masukkan datadata yang ada pada tabel yang sudah disediakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
Tabel 1 (POT 1 diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari)
Usia
tanaman
(hari ke-…)
Jumlah
daun
Tinggi batang
(cm)
Keadaan/kualitas tanaman
1
2
3
4
5
6
7
0
0
0
1
2
2
2
0,3
0,6
1,9
3
6
9,2
15
Tanaman segar, daun berwarna
hijau tua, batang tanaman tumbuh
ke atas, hanya saja pertumbuhan
tanaman sangat terhambat,
tanaman juga agak layu karena
mendapatkan terlalu banyak sinar
matahari.
Tabel 2 (POT 2 diletakkan di tempat yang redup)
Usia
tanaman
(hari ke-…)
Jumlah
daun
Tinggi batang
(cm)
1
2
3
4
5
6
7
0
0
1
1
2
2
2
0,5
1.3
5
11
18,3
20,5
22,7
Keadaan/kualitas tanaman
Tanaman segar, daun berwarna
hijau tua, batang tanaman tumbuh
ke atas.
Tabel 3 (POT 3 diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari)
Usia
Jumlah
Tinggi
batang Keadaan/kualitas tanaman
tanaman
daun
(cm)
(hari ke-…)
1
2
3
4
5
6
7
4.2
0
1
1
2
2
2
2
0,7
3,4
7,9
12
19,1
22
24,1
Tanaman sedikit layu, daun
berwarna hijau kekuningkuningan dan telihat pucat, batang
tanaman tumbuh melengkung,
pertumbuhan tanaman berjalan
dengan sangat cepat.
Pembahasan
Tanaman kacang hijau yang dietiolasi (tumbuhan yang tumbuh dalah gelap)
pertumbuhannya lebih cepat daripada tanaman yang terkena banyak sinar natahari
maupun di tempat yang redup karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar
matahari. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem,
seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh.
Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung.
Begitu juga dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta
berwarna hijau kekuning-kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak
mendapat sinar matahari sama sekali sehingga tanaman tidak mampu menghasilkan
karbohidrat untuk pembentukkan klorofil. Tanaman ini juga memiliki kadar air yang
berlebih akibat tidak terkena sinar matahari. Dan karena tidak mendapatkan sinar
matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber
makanan.
Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari /
diletakkan di tempat redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar
karena mendapatkan cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua.
Pertumbuhannya berjalan normal ke atas. Hormon auksin pada tanaman ini berjalan
dengan normal yang mengakibatkan tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup
sinar matahari untuk pembentukan klorofil dari karboidrat.
Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan
tanaman ini sangat terhambat. tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna
daunnya nampak berwarna hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan
terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan hormon auksin
terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil/pendek. Dengan demikian, sinar matahari
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang
terkena cahaya matahari.
2. Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari
3. Kedua tanaman memiliki jumlah daun yang sama banyak, yaitu 2 helai.
4. Sinar matahari merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman kacang hijau.
5.2
Saran
Di muka bumi ini, tumbuhan adalah sumber makanan, saran kami adalah marilah kita
menjaga kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau
tumbuhan kita tidak akan ada di muka bumi ini.
Semoga laporan hasil pengamatan tenang “Pengaruh Cahaya Matahari terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau“ bisa memberikan manfaat bagi para pembaca.
LAMPIRAN 2
Contoh Laporan Hasil Kegiatan
PEMBENTUKAN PENGHIJAUAN DI LINGKUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Adanya berbagai perubahan kondisi dan kualitas lingkungan tentunya akan bisa
berpengaruh buruk terhadap manusia. Beragam bentuk kerusakan lingkungan, seperti
pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat
bencana alam, banjir, longsor, kebakaran hutan, krisis air bersih, sekolah menjadi
gersang. Hal ini lama kelamaan akan dapat berdampak global pada lingkungan,
khususnya bagi kesehatan masyarakat dan sekolah itu sendiri.
Manusia memang terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan yang terlalu
berlebihan dan tidak memperhatikan kepentingan lainnya. Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan
kemerosotan kualitas lingkungan yang begitu parah. Hal ini hendaklah menjadi
perhatian khusus bagi penanggung jawab sekolah dan komunitasnya dalam menata
kembali lingkungan sekolah dari segala bentuk berbagai kerusakan lingkungan,
disamping menciptakan dan membangun budaya pelaku pendidikan dalam berwawasan
lingkungan.
Dalam konteks ini, tidaklah berlebihan jika gerakan ramah lingkungan pun bisa
kembali digalakkan melalui program penghijauan lingkungan sekolah secara
menyeluruh. Sebab, dalam rangka menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan
hidup, sangatlah perlu adanya kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat
dengan sekolah itu sendiri. Berbagai bencana alam yang sering melanda sebagian
wilayah di negara kita pada dasarnya merupakan akibat kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan.
Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor,
kebakaran hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan
masalah lingkungan yang bukan tergolong sepele. Betapa tidak? Sebab, tidak
terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah lingkungan akan menghancurkan
potensi pemenuhan generasi mendatang.
Pembangunan di berbagai sekolah hendaklah bisa memperhatikan ekosistem di
sekitarnya. Janganlah, eksistensi lingkungan dikesampingkan oleh dalih penataan
lingkungan tanpa menghiraukan kelestarian dan kenyamanan lingkungannya.
Menyikapi hal ini, sebagai pelaku pendidikan dan anggota masyarakat yang cinta
lingkungan, paling tidak kita secara moral (etika) bisa ikut berpartisipasi pada setiap
program yang berkait dengan kelestarian lingkungan hidup yang dicanangkan oleh
pemerintah melalui lingkungan paling dekat dengan kita yaitu lingkungan sekolah.
1.2
Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah proses pembentukan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3
Subang?
b. Bagaimanakah kondisi penghijauan di SMA Negeri 3 Subang?
c.
Bagaimanakah perawatan perawatan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3
Subang?
1.3
Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan penghijauan di SMA Negeri 3
Subang.
b. Untuk mengetahui kondisi penghijauan di SMA Negeri 3 Subang.
c. Untuk mengetahui bagaimana perawatan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3
Subang.
1.4
Manfaat Penelitian
Dengan adanya penerapan penghijauan lingkungan sekolah diharapkan bisa menjadi
salah satu alternatif dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup di
wilayah Indonesia. Disamping adanya kesadaran masyarakat yang tinggi dalam
memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dalam rangka mengantisipasi dari
segala bentuk pengrusakan dan pencemaran lingkungan.
BAB II
KEGIATAN
2.1
Proses
Hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah:
a. Pengelolaan limbah/sampah dan air.
b. Landscaping dan penghijauan.
c. Perawatan fisik bangunan dan lingkungan.
d. Sekolah menjadi pusat penghijauan (green school) yang bermanfaat bagi
lingkungan.
2.2
Kondisi
Kondisi Penghijauan di SMA Negeri 3 Subang berjalan dengan lancar. Sehingga
lingkungan menjadi hijau, asri, sehat, bersih dan terjaga.
2.3
Perawatan
Cara agar lingkungan tetap terjaga adalah:
a. Jangan memetik, memangkas, atau merusak tanaman yang ada.
b. Dilarang menginjak, bermain di taman rumput dan taman hias yang mengakibatkan
rumput-rumput itu mati.
c. Dilarang membuang sampah pada tanaman.
d. Dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah sehingga taman terlihat indah.
e. Di taman sekolah diupayakan agar terawat dengan cara menyapu, menyiram,
memberi pupuk sehingga tanaman bertambah subur.
f. Berilah obat pembasmi hama sehingga tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.
2.4
Manfaat
Membangun kesadaran siswa agar mempunyai wawasan lingkungan yang luas
merupakan “pilar” dalam menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari berbagai
sumber pengrusakan dan pencemaran lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah
lingkungan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan
manusia itu sendiri.
Dengan pola pendidikan, melalui institusi pendidikan ataupun dengan penyuluhan
langsung ke siswa secara sungguh-sungguh akan terciptalah akar budaya masyarakat
yang mempunyai kesadaran lingkungan yang tinggi. Artinya, etika lingkungan akan
menjadi pondasi dalam setiap pembangunan di Indonesia.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1
Simpulan
Penataan Lingkungan Sekolah menjadi Green School dapat menciptakan suasana yang
asri, sejuk, bersih, sehat dan dapat mendukung proses pelaksanaan KBM dengan status:
dalam ruang atau luar ruang, dalam ruang dan luar ruang, serta bermanfaat bagi
lingkungan luar sekolah.
Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan
yang cakap melalui proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan yang bermutu.
Tidak itu saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan ikut mendorong
terwujudnya pola hidup bermutu yang pada saat ini sangat diperlukan dalam
meningkatkan daya saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan sumber
daya alam hayati Indonesia.
3.2
Saran
Mari kita lakukan gerakan penghijauan di lingkungan SMA Negeri 3 Subang ini.
LAMPIRAN 2
Contoh Laporan Hasil Kegiatan
LAPORAN KEGIATAN
BHAKTI SOSIAL PENGIRIMAN AIR BERSIH
SE-KECAMATAN NGLIPAR DAN PANGGANG
GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA
PENGANTAR
Memasuki satu dasawarsa, sebagai aksi nyata gerakan solidaritas yang dilakukan
organisasi Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) dalam mengejawantahkan
masyarakat penyiaran komunitas di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kegiatan
social pembagian air bersih. Oleh karena itu JRKY diharapkan mampu mempercepat proses
kemandirian dan profesionalitas radio komunitas ditengah karut marutnya persoalan
penyiaran. JRKY menyadari betul, bahwa legalitas radio komunitas masih manjadi pekerjaan
rumah yang harus segera di selesaikan, namun demikian harus bisa melakukan aksi nyata
terhadap persolan yang dihadapi masyarakat seperti kekeringan di musim kemarau saat ini.
Tindakan nyata akan lebih memiliki makna dari seribu nasehat yang disampaikan. JRKY
bersikap dan bertindak nyata untuk kemaslatan masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih yang diselenggarakan JRKY atas
dukungan donatur berbagai pihak baik instansi pemerintah maupun swasta dan perseorangan
yang peduli menjadi bentuk bukti kongkrit yang langsung bisa di rasakan oleh masyarakat.
Pilihan pengiriman air bersih di pilih menjadi sangat penting karena terkait langsung
dengan kebutuhan hidup masyarakat yang sangat vital. Pengaruh pemanasan global dan
musim kemarau yang sangat ekstrim menyebabkan di beberapa tempat terjadi kekeringan
seperti salah satunya di Kecamatan Nglipar Gunung Kidul. Warga masyarakat di wilayahnya
yang dilanda kekeringan sangat membutuhkan air karena sumber air seperti sumur,
sungai,danau sudah kering. Membeli air sangat memberatkan warga bagi yang
berpenghasilan kecil. Berpijak pada hal tersebut, Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta
(JRKY) yang merupakan wadah radio komunitas di DIY akan mengelar bakti social
pengiriman air bersih untuk wilayah yang dilanda kekeringan.
Laporan kegiatan ini disusun sebagai pertanggunjawaban panitia pelaksana yang telah
menyelenggrakan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih 2011 untuk disampaikan kepada pihak
pendukung dan donator yang telah membantu terselenggarakannya pelaksanaan bakti social
pengiriman air bersih.
Yogyakarta, 1 September 2011
Mardiyono
Ketua
PENDAHULUAN
Mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H, Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon
Maaf Lahir dan Batin.Puji syukur kami haturkan kehadirat ALLOH SWT atas kenikmatan
yang telah tercurahkan kepada hambaNYA yang telah menjalankan segala perintah dan
menjauhi larangan-Nya. Panitia pelaksana Bakti Sosial 2011 Jaringan Radio Komunitas
Yogyakarta (JRKY) yang telah menyelenggarakan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air
Bersih di Kecamatan Nglipar Gunung Kidul pada hari Sabtu, 27 Agustus 2011 dengan lancar,
tertib dan aman.
Dalam pelaksanaan Bakti Sosial Pengiriman Air bersih di Kecamatan Nglipar Gunung
Kidul kali ini, segala persiapan telah dilakukan dengan segenap kemampuan yang ada dan
pantia pelaksanan telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meleksanakan kegiatan
tersebut sesuai jadwal yang telah di tetapkan. Panitia Pelaksana juga berkoordinasi dengan
pihak yang berwenang setempat seperti Kantor Dinas Sosial Gunung Kidul dan Camat
Nglipar.
Agenda pra kegiatan bakti sosial pengiriman air bersih diselenggarakan dalam
menyambut bulan ramadhan 1432 hijriyah dan HUT Kemerdeaan RI ke-66. Pengurus JRKY
telah membuat jadwal perencanaan kegiatan yang di awali dengan pembentukan panitia
pelaksana Bakti Sosial yang melibatkan pengurus dan radio komunitas anggota JRKY.
Kegiatan lain seperti pembuatan proposal dan pengiriman ke instansi, pengusaha dan mitra
juga dilakukan untuk mendukung acara bakti social ini sesuai jadwal yang telah di tetapkan.
Keterlibatan radio komunitas anggota JRKY diharapkan bisa menjadi pendukung utama
untuk membantu memetakan wilayah mana yang saat ini dilanda kekeringan. JRKY juga
berkordinasi dengan pihak yang berwenang dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Gunung Kidul untuk mendapatkan informasi yang akurat dan dibantu untuk
diarahkan ke warga yang saat ini membutuhkan.
Pelaksanaan bakti social pengiriman air bersih ke daerah yang di landa kekeringan juga
di dukung oleh pemerintah provinsi, pengusaha, partisipasi dari donator dan juga pihak-pihak
yang peduli sesame. Semoga amal kebaikan dan keilhlasan para dermawan mendapat balasan
setimpal dari Allah Swt. Aamiin.
PELAKSANAAN KEGIATAN
1.
Prakegiatan
Untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih
tahun 2011, Pengurus JRKY melakukan pertemuan pembentukan panitia pelaksana yang
dilanjutkan dengan penyusunan schedule kegiatan. Sejak tanggal 27 Juli 2011 dengan
tersusunnya panitia pelaksana sebagai berikut:
Ketua
: Mardiyono
Sekretaris
: Haribawa
Bendahara
: Saptawati AM
Seksi Acara
: A. Wakijo
Seksi Usaha Dana : A. Purwanto
Seksi Perlengkapan : Nurswandono
Seksi Konsumsi
: Fidarini Devi W
Untuk melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih 2011, panitia
pelaksana berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi Kabupaten
Gunung Kidul untuk dapat memfasilitasi dan memberikan arahan wilayah yang akan di
tuju sebagai sasaran utama pemberian air bersih tahun ini. Hasil kordinasi yang
dilakukan selama hampir 2 pekan, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Gunung Kidul memberikan arahan untuk dibagikan ke wilayah Desa di Kecamatan
Nglipar yang saat ini juga sangat membutuhkan bantuan air bersih. Sebanyak 28 tangki
untuk 7 Desa di 28 Dusun se-Kecamatan Nglipar dan 5 tangki untuk 1 Desa di
Kecamatan Panggang Gunung Kidul.
2.
Pelaksanaan Pengiriman Air Bersih
Kegiatan Bhakti Osial Pengiriman Air Bersih tahun 2011 ini di fokuskan di
Kecamatn Nglipar Gunung Kidul. Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY)
berkordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunung Kidul
diharapkan tepat sasaran dan peta wilayah yang sesuai dengan kebutuhan warga saat ini.
Kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih dilakukan pada hari Sabtu, 27 Agustus
2011 pukul 09.00 Wib.
Kegiatan yang di awali dengan serah terima secara simbolis dari Ketua JRKY
kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul yang
mewakili masyarakatyang disaksikan oleh masyarakat, anggota JRKY dan petugas
pengirim. Sebanyak 5 armada truk tangki yang berisi 5000 liter siap melakukan
pengiriman air bersih ke 28 Dusun se Kecamatan Nglipar dan Panggang Gunung Kidul.
Untuk Dusun Kedung Keris Desa Kedung Keris Kecamatan Nglipar Gunung Kidul
menjadi tempat pertama kali yang menerima pengiriman air bersih. Pembagian air bersih
dilakukan dengan pengedropan di bak penampungan air dusun sehingga warga sekitar
dusun bisa segera menikmati dengan segera.
Sesuai jadwal yang sudah di agendakan, pukul 09.15 Wib acara simbolis serah
terima pengiriman air bersih di wakili Bapak Irfan Ratnadi dari Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul selanjutnya langsung ke lokasi
pengiriman air bersih ke dusun se wilayah Nglipar Kabupaten Gunung Kidul.Perwakilan
radio komunitas yang hadir di antaranya: Bapak Suratimin (RADEKKA FM),Fidarini
Devi W (AGRICIA FM), Sri Kuncoro (BBM FM), Jumadi dan Esti (WIDJAYA
FM),Yudi Astanto (SWARA GODEAN FM), Haribawa (DIORAMA FM). Undangan via
SMS sudah dikirim untuk 32 kontak person rakom namun mengingat waktu yang
berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1432 H yang jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus
2011 maka banyak anggota rakom yang sibuk dengan persiapan lebaran.
Berikut Daftar Dusun, Desa di Kec. Nglipar dan jumlah KK dan Jiwa.
No
.
1.
Kecamatan
Nglipar
Desa
Kedungkeris
Nglipar
Pengkol
Kedungpoh
Katongan
Dusun
1. Kwarasan Wetan
2. Kwarasan Tengah
3. Pringsurat
4. Sendowa Kidul
5. Kedungkeris
Jumlah
1. Mengger
2. Nglipart Lor
Jumlah
1. Pagutan
2. Karangsari
3. Gagan
4. Pagutan lor
5. Kebonjero
Jumlah
1. Kedungpoh Kulon
2. Kedungpoh Lor
3. Kedungpoh Tengah
4. Sinom
Jumlah
1. Jeruk Legi
2. Kepuh Sari
3. Klegung
4. Nglebak
5. Perbutan
Jumlah
KK
Jiwa
88
79
61
66
103
397
181
90
271
106
118
106
106
63
499
88
87
66
81
322
80
98
73
51
64
366
289
267
18
248
216
1203
404
339
633
328
328
377
334
123
1490
328
120
212
199
859
320
356
215
190
158
1239
Pilangrejo
1. Wotgalih
80
2. Dungsuru
58
Jumlah
138
Natah
1. Blembeman I
44
2. Blembeman II
53
3. Ngelorejo
68
4. Pringombo
181
5. Ngabdirejo
106
Jumlah
452
Sumber Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gunung Kidul
256
215
480
184
156
220
398
399
1357
UCAPAN TERIMAKASIH
1. Gubernur DIY
2. Bank Indonesia Cab. Yogyakarta
3. RSUD Kota Yogyakarta
4. Padang Golf AAU Adisucipto
5. Mapala AGRIKA
6. Yayasan Slamet Riyadi
7. Kedaulatan Rakyat Group
8. STIKES Aisyiyah
9. BULOG DIY
10. Gembiraloka
11. RS Bethesda
12. Koperasi Karyawan TWC
13. Dino Games Toy`s
14. CV. Mamamia
15. Stikes Bethesda
16. Bank Jogja
17. RSI Hidayatullah
18. Alumunium SP
19. Museum TNI AU
20. RSDKT Dr. Sukarto
21. Yayasan Bopkri
22. Pengobatan Torch
23. Jari-Jari Masage
24. Neutron Yogyakarta
25. Yayasan Bopkri
26. PG/PS Madukismo
27. MAN III Yogyakarta
28. Bank BPD DIY Cab. Snopati
29. RSU PKU Muh Bantul
30. Inna Garuda Hotel
31. Koperasi Pegawai Negeri
32. Semua pihak yang berpartisipasi
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan pelaksanaan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih tahun
2011 JRKY. Kami telah berupaya maksimal namun masih banyak kelamahan dan kekurangan
dalam pelaksanaannya. Semua itu akan menjadi evaluasi dan koreksi untuk kegiatan kedepan
yang lebih baik.
Untuk itu, atas nama panitia pelaksana Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih tahun 2011
memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada sponsor, donatur dan pihak-pihak yang telah
berpartisipasi.
Kami berharap kepada pengelola radio komunitas anggota JRKY dapat menjadikan
momentum Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih Tahun 2011 menjadi aksi nyata dan kongkrit
yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat,selain memberikan hiburan dan informasi
sebagai tugas utamanya.
Merefleksikan kembali peran dan fungsi radio komunitas sebagai alat perjuangan
bersama dengan aksi social yang lebih bisa dirasakan langsung oleh masyarakat menjadi
sangat penting dan bermakna sebagai upaya menyempurnakan kegiatan yang lebih baik di
keudian hari.
Terimakasih atas dukungan seluruh sponsor dan donator serta pihak-pihak yang telah
berpartisipasi membantu terselenggaraakannya kegiatan Bhakti Sosial Pengirman Air Bersih
Tahun 2011 untuk wilayah Kec. Nglipar dan Panggang Kabupaten Gunung Kidul.
Hormat kami,
Mardiyono
Ketua
LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN BAKTI SOSIAL
Satuan Pendidikan
: SMK …
Mata pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
:X/1
Tema/Topik
: Gemar Meneroka Alam Semesta
Alokasi waktu
: 6 jam pelajaran (3 x pertemuan)
Kompetensi Inti
1.
2.
3.
4.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli(gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, manalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
A. Kompetensi Dasar
1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenai permasalahan
sosial, lingkungan, dan kebijakan publik.
3.2 Membandingkan teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks,
eksposisi, dan negosiasi, baik melalui lisan maupun tulisan.
4.2 Memproduksi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi,
dan negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat, baik
secara lisan maupun tulisan.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mengidentifikasi persamaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil
kegiatan berdasarkan isi dan sistematika laporan yang benar.
1.2 Mengidentifikasi perbedaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil
kegiatan berdasarkan isi dan sistematika laporan yang benar.
1.3 Menentukan topik yang berkaitan dengan laporan hasil observasi untuk dibuat
menjadi sebuah laporan.
1.4 Membuat teks laporan hasil observasi berdasarkan topik yang sudah ditentukan
sesuai dengan isi dan sistematika laporan.
1.5 Menyampaikan secara tulis dan lisan teks laporan hasil observasi.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
persamaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi
dan sistematika laporan yang benar.
2. Setelah membaca teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
perbedaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi
dan sistematika laporan yang benar.
3. Setelah mengamati beberapa contoh laporan, peserta didik dapat menentukan topik
laporan berdasarkan hasil observasi.
4. Berdasarkan topik yang telah ditentukan, peserta didik dapat membuat teks laporan
hasil observasi sesuai dengan isi dan sistematika laporan yang benar.
5. Setelah membuat teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat menyampaikan
secara lisan teks laporan hasil observasi tersebut.
Materi Pembelajaran
1.
2.
3.
Contoh-contoh teks laporan hasil observasi.
Sistematika laporan.
Teknik menulis laporan.
Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanyakan, menalar, mencoba, membentuk
jejaring)
Metode
: Curah pendapat, diskusi, dan penugasan
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak berdoa bersama.
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
c. Sebelum menyampaikan materi pelajaran, guru mengadakan tanya jawab
tentang teks laporan hasil observasi.
d. Mengekspresikan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia setelah
membaca teks laporan hasil observasi.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
f. Peserta didik membentuk kelompok, sesuai arahan/petunjuk yang diberikan
guru.
2.
Kegiatan Inti (70 menit)
a. Peserta didik mengamati (membaca) contoh teks laporan hasil observasi.
b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang butir-butir penting yang
berkaitan dengan isi dan sistematika laporan hasil observasi.
c. Peserta didik mendiskusikan persamaan teks laporan hasil observasi dengan
laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematika laporan yang benar.
d. Peserta didik mendiskusikan perbedaan teks laporan hasil observasi dengan
laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematik laporan yang benar.
e. Peserta didik menjelaskan hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas tentang
teks laporan hasil observasi.
f. Peserta didik menanggapi hasil laporan kelompok lain tentang teks laporan hasil
observasi.
g. Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja peserta didik.
3.
Penutup (10 menit)
a. Guru bersama peserta didik membuat simpulan hasil kerja peserta didik.
b. Melakukan refleksi dengan cara menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta
didik dalam teks laporan hasil observasi.
c. Membuat kesepakatan dengan peserta didik untuk pertemuan berikutnya.
d. Perwakilan peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
Pertemuan kedua
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak berdoa bersama.
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
c. Tukar pendapat tentang kesulitan-kesulitan yang dialami siswa tentang
persamaan dan perbedaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil
kegiatan.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
e. Peserta didik membentuk kelompok, sesuai arahan/petunjuk yang diberikan
guru.
f. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
2.
Kegiatan Inti (70 menit)
a. Masing-masing kelompok memajang temuan tentang persamaan dan perbedaan
teks laporan hasil observasi dan teks laporan kegiatan.
b. Peserta didik saling menilai hasil pekerjaan teman.
c. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil penilaian.
d. Peserta didik memberi tanggapan terhadap hasil presentasi kelompok.
e. Guru memberikan penguatan terhadap hasil kerja peserta didik.
3.
Penutup (10 menit)
a. Guru membuat simpulan hasil kerja peserta didik.
b. Melakukan refleksi dengan cara menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta
didik dalam menentukan persamaan dan perbedaan laporan hasil observasi
dengan laporan hasil kegiatan.
c. Menginformasikan kepada peserta didik untuk pertemuan berikutnya.
d. Perwakilan peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
Pertemuan ketiga
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak berdoa bersama.
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
c. Sebelum menyampaikan materi pelajaran, guru mengadakan tanya jawab
tentang teks laporan hasil observasi.
d. Mengekspresikan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia setelah
membaca teks laporan hasil observasi.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
f. Peserta didik membentuk kelompok, sesuai arahan/petunjuk yang diberikan
guru.
2.
Kegiatan Inti (70 menit)
a. Masing-masing kelompok menentukan topik yang berkaitan dengan laporan
hasil observasi untuk dibuat menjadi sebuah laporan.
b. Masing-masing kelompok membuat teks laporan hasil observasi berdasarkan
topik yang sudah ditentukan sesuai dengan isi dan sistematika laporan.
c. Perwakilan masing-masing kelompok menyampaikan laporan hasil observasi
yang telah dibuat.
d. Peserta didik menanggapi laporan hasil observasi kelompok lain.
a. Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja peserta didik.
3.
Penutup (10 menit)
a. Guru bersama peserta didik membuat simpulan hasil kerja peserta didik.
b. Melakukan refleksi dengan cara menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta
didik dalam menentukan topik laporan hasil observasi.
c. Menginformasikan kepada peserta didik untuk pertemuan berikutnya.
d. Perwakilan peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
Media Pembelajaran
Contoh-contoh laporan hasil observasi
Sumber Belajar
Bahasa Indonesia SMA/SMK. Ekspresi Diri dan Akademik. 2013. Jakarta.
Kemendikbud.
Pengalaman peserta didik dan guru.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Penilaian Hasil Belajar
1.1 Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik
Bentuk Instrumen
Observasi
Lembar pengamatan sikap dan rubrik
Tes Tulis
Tes uraian: mengidentifikasi persamaan dan perbedaan
laporan hasil observasi dengan laporan kegiatan,
menentukan topik dan menyusun laporan hasil
observasi.
Tes Praktik
Menyampaikan secara tulis dan lisan laporan hasil
observasi.
1.2 Instrumen Penilaian Kemampuan Membuat Laporan Hasil Observasi
Nama Siswa : ________________________
Kelas / NIS : ________________________
No
1
2
3
4
Aspek Penilaian
Skor
Kesesuaian topik dengan isi laporan
a. Sesuai
b. Kurang sesuai
c. Tidak sesuai
3
2
1
Bahasa yang digunakan
a. Baku
b. Tidak baku
2
1
Sistematika penulisan laporan
a. Sistematis
b. Kurang sistematis
c. Tidak sistematis
3
2
1
Penggunaan ejaan
a. Sesuai dengan EYD
3
Jumlah
5
b. Kurang sesuai dengan EYD
c. Tidak sesuai dengan EYD
2
1
Jumlah skor maksimal
11
Nilai Akhir =
Jumlah skor perolehan
Jumlah skor maksimal
x 100
1.3 Instrumen Penilaian Presentasi Menyampaikan Laporan Hasil Observasi
Nama Siswa : ________________________
Kelas / NIS : ________________________
No
1
2
3
4
5
Aspek Penilaian
Skor
Sistematika penyampaian
a. Sistematis
b. Kurang sistematis
c. Tidak sistematis
3
2
1
Bahasa yang digunakan
c. Baku
d. Tidak baku
2
1
Struktur kalimat
d. Benar
e. tidak benar
2
1
Pelafalan
d. jelas
e. kurang jelas
f. tidak jelas
3
2
1
Jumlah skor maksimal
10
Nilai Akhir =
Jumlah skor perolehan
Jumlah skor maksimal
Jumlah
x 100
1.4 Tes Uraian
1. Cobalah Anda identifikasi persamaan dan perbedaan laporan hasil observasi
dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematikanya (minimal
tiga)!
2. Tentukan topik yang akan Anda susun menjadi sebuah laporan hasil observasi!
3. Buatlah laporan teks laporan hasil observasi berdasarkan topik yang telah
Anda buat sesuai dengan isi dan sistematika laporan yang benar!
1.5 Tes Praktik
1. Presentasikan laporan hasil observasi yang telah Anda buat di depan kelas!
Kunci Jawaban
I.
Tes Uraian
1.
Persamaan dan perbedaan laporan hasil observasi dan laporan hasil kegiatan:
a. Persamaan
No
1
Laporan Hasil Observasi
Laporan Hasil Kegiatan
2
3
a. Perbedaan
No
1
Laporan Hasil Observasi
Laporan Hasil Kegiatan
2
3
2.
3.
Jawaban siswa bisa bervariasi.
Jawaban siswa bisa bervariasi.
II. Tes Praktik
1. (Menyampaikan presentasi laporan hasil observasi secara lisan yang telah dibuat oleh
siswa di depan kelas)
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Drs.Ach Sarkawi, M.Pd
NIP.19630919 198903 1 009
1 001
Pasuruan, Juli 2013
Guru Mata Pelajaran,
Fatimah Zahro, S.Pd
NIP.19710908 201001
LAMPIRAN 1
Contoh Laporan Hasil Observasi
PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka
bumi ini. Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan,
yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari tumbuhan,
hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain: udara, gas, angin,
cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling
mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan
fotosintesis. Hasil fotosintesis dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu,
kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya
matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
1.2
Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Ingin mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau
b. Ingin mengetahui dan mengkaji masalah pengaruh cahaya matahari
terhadap tanaman kacang hijau.
c. Ingin mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat memengaruhi
pertumbuhan tanaman kacang hijau.
1.2.2 Manfaat
Manfaat dari kegiatan pengamatan ini adalah agar kita mengetahui betapa
pentingnya pengaruh cahaya matahari bagi makhluk hidup, tak terkecuali
terhadap pertumbuhan tanaman.
1.2.3 Variabel
a. Variabel kontrol, meliputi: media tumbuh, jenis bibit, jumlah air.
b. Variabel bebas, meliputi: suhu udara, jumlah cahaya, kelembaban udara.
c. Variabel terikat, meliputi: jumlah daun, tinggi batang, usia tanaman,
kualitas tanaman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
Banyak faktor yang memengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik
untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon.
Untuk proses perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun
faktor yang lain ikut memengaruhi. Menurut literatur perkecambahan dipengaruhi oleh
hormon auksin, jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh
lebih cepat namun bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap
cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang terang
perkecambahan akan terjadi relatif lebih lama, hal itu juga disebabkan pengaruh hormon
auksin yang aktif secara merata ketika terkena cahaya. Sehingga dihasilkan tumbuhan yang
normal atau lurus menjulur ke atas
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari
sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan
tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh
di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan yang
sangat cepat di tempat gelap. Etiolasi = fenomena yang diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh
dalah gelap, bercirikan warna pucat, ruas panjang-panjang, dan daun kecil.
(www.kamusilmiah.com)
Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses
fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang
berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun
tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh
yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena
itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen.
Istilah auksin berasal dari bahasa Yunani yaitu auxien yang berarti meningkatkan.
Auksin ini pertama kali digunakan Frits Went, seorang mahasiswa pascasarjana di negeri
Belanda, yang menemukan bahwa suatu senyawa yang belum dapat dicirikan mungkin
menyebabkan pembengkokan koleoptil ke arah cahaya. Fenomena pembengkokan ini dikenal
dengan istilah fototropisme. Senyawa ini banyak ditemukan Went didaerah koleoptil.
Aktifitas auksin dilacak melalui pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya
pemanjangan pada sisi yang tidak terkena cahaya matahari. Dan hasil penelitian beliau, pada
tahun 1928 produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari.
Sinar nila perusak enzim-enzim yang membentuk pembentukan asam indo asetat (salah satu
jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang
tampak layu karena mengandung banyak air.
Akibat tidak ada sinar matahari organ perbanyakan pada tanaman, lama-lama
mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan. Selain itu, Para ahli fisiologi
telah meneliti pengaruh auksin dalam proses pembentukan akar lazim, yang membantu
mengimbangkan pertumbuhan sistem akar. Terdapat bukti kuat yang menunjukkan bahwa
auksin dari batang sangat berpengaruh pada awal pertumbuhan akar. Bila daun muda dan
kuncup, yang mengandung banyak auksin dipangkas, maka jumlah pembentukan akar akan
berkurang. Bila hilangnya organ tersebut diganti dengan auksin, maka kemampuan
membentuk akar sering terjadi kembali.
1.2
Hipotesis
1. Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang
terkena sinar matahari.
2. Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari.
3. Jumlah daun tanaman etiolasi sama dengan tanaman yang terkena sinar matahari.
4. Warna daun tanaman etiolasi berwarna kuning pucat, sedangkan warna daun
tanaman yang terkena sinar matahari berwarna hijau.
5. Tanaman etiolasi memiliki usia lebih pendek daripada tanaman yang terkena sinar
matahari.
BAB III
METODE PENGAMATAN
3.1
Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Agutus s.d. 12 agutus 2009
3.2
Tempat
Laboratorium IPA SMA Negeri 3 Jambi
3.3
Alat Dan Bahan
1. 3 buah gelas aqua.
2. Kapas secukupnya.
3. Beberapa bibit tanaman kacang hijau.
4. Air secukupnya.
5. Spidol.
3.4
Cara kerja
1. Rendamlah beberapa bibit tanaman kacang hijau. Biarkanlah untuk beberapa saat.
2. Pilihlah bibit tanaman kacang hijau yang tumbuh untuk ditanam.
3. Siapkanlah 3 buah gelas aqua.
4. Tulislah pada gelas aqua yang pertama dengan tulisan “pot 1”, gelas aqua yang
kedua dengan tulisan “pot 2”, dan gelas aqua yang ketiga dengan tulisan “pot 3”.
5. Letakanlah beberapa kapas bengan ketebalan masing-masing 1 cm pada tiap gelas
aqua.
6. Tanamlah pada tiap gelas aqua tadi dengan masing-masing 5 bibit tanaman kacang
hijau.
7. Letakanlah gelas aqua yang pertama pada tempat yang terkena cahaya matahari
dan gelas aqua yang kedua di tempat yang redup ( tidak terkena cahaya secara
langsung), dan gelas aqua yang ketiga di tempat gelap yang sama sekali tidak
terkena cahaya matahari.
8. Siramilah ketiga gelas aqua tersebut dengan jumlah air yang sama banyak
(secukupnya) secara rutin setiap pagi dan sore.
9. Amatilah pertumbuhan ketiga tanaman kacang hijau tersebut dan masukkan datadata yang ada pada tabel yang sudah disediakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
Tabel 1 (POT 1 diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari)
Usia
tanaman
(hari ke-…)
Jumlah
daun
Tinggi batang
(cm)
Keadaan/kualitas tanaman
1
2
3
4
5
6
7
0
0
0
1
2
2
2
0,3
0,6
1,9
3
6
9,2
15
Tanaman segar, daun berwarna
hijau tua, batang tanaman tumbuh
ke atas, hanya saja pertumbuhan
tanaman sangat terhambat,
tanaman juga agak layu karena
mendapatkan terlalu banyak sinar
matahari.
Tabel 2 (POT 2 diletakkan di tempat yang redup)
Usia
tanaman
(hari ke-…)
Jumlah
daun
Tinggi batang
(cm)
1
2
3
4
5
6
7
0
0
1
1
2
2
2
0,5
1.3
5
11
18,3
20,5
22,7
Keadaan/kualitas tanaman
Tanaman segar, daun berwarna
hijau tua, batang tanaman tumbuh
ke atas.
Tabel 3 (POT 3 diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari)
Usia
Jumlah
Tinggi
batang Keadaan/kualitas tanaman
tanaman
daun
(cm)
(hari ke-…)
1
2
3
4
5
6
7
4.2
0
1
1
2
2
2
2
0,7
3,4
7,9
12
19,1
22
24,1
Tanaman sedikit layu, daun
berwarna hijau kekuningkuningan dan telihat pucat, batang
tanaman tumbuh melengkung,
pertumbuhan tanaman berjalan
dengan sangat cepat.
Pembahasan
Tanaman kacang hijau yang dietiolasi (tumbuhan yang tumbuh dalah gelap)
pertumbuhannya lebih cepat daripada tanaman yang terkena banyak sinar natahari
maupun di tempat yang redup karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar
matahari. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem,
seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh.
Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung.
Begitu juga dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta
berwarna hijau kekuning-kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak
mendapat sinar matahari sama sekali sehingga tanaman tidak mampu menghasilkan
karbohidrat untuk pembentukkan klorofil. Tanaman ini juga memiliki kadar air yang
berlebih akibat tidak terkena sinar matahari. Dan karena tidak mendapatkan sinar
matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber
makanan.
Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari /
diletakkan di tempat redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar
karena mendapatkan cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua.
Pertumbuhannya berjalan normal ke atas. Hormon auksin pada tanaman ini berjalan
dengan normal yang mengakibatkan tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup
sinar matahari untuk pembentukan klorofil dari karboidrat.
Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan
tanaman ini sangat terhambat. tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna
daunnya nampak berwarna hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan
terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan hormon auksin
terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil/pendek. Dengan demikian, sinar matahari
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang
terkena cahaya matahari.
2. Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari
3. Kedua tanaman memiliki jumlah daun yang sama banyak, yaitu 2 helai.
4. Sinar matahari merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman kacang hijau.
5.2
Saran
Di muka bumi ini, tumbuhan adalah sumber makanan, saran kami adalah marilah kita
menjaga kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau
tumbuhan kita tidak akan ada di muka bumi ini.
Semoga laporan hasil pengamatan tenang “Pengaruh Cahaya Matahari terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau“ bisa memberikan manfaat bagi para pembaca.
LAMPIRAN 2
Contoh Laporan Hasil Kegiatan
PEMBENTUKAN PENGHIJAUAN DI LINGKUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Adanya berbagai perubahan kondisi dan kualitas lingkungan tentunya akan bisa
berpengaruh buruk terhadap manusia. Beragam bentuk kerusakan lingkungan, seperti
pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat
bencana alam, banjir, longsor, kebakaran hutan, krisis air bersih, sekolah menjadi
gersang. Hal ini lama kelamaan akan dapat berdampak global pada lingkungan,
khususnya bagi kesehatan masyarakat dan sekolah itu sendiri.
Manusia memang terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan yang terlalu
berlebihan dan tidak memperhatikan kepentingan lainnya. Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan
kemerosotan kualitas lingkungan yang begitu parah. Hal ini hendaklah menjadi
perhatian khusus bagi penanggung jawab sekolah dan komunitasnya dalam menata
kembali lingkungan sekolah dari segala bentuk berbagai kerusakan lingkungan,
disamping menciptakan dan membangun budaya pelaku pendidikan dalam berwawasan
lingkungan.
Dalam konteks ini, tidaklah berlebihan jika gerakan ramah lingkungan pun bisa
kembali digalakkan melalui program penghijauan lingkungan sekolah secara
menyeluruh. Sebab, dalam rangka menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan
hidup, sangatlah perlu adanya kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat
dengan sekolah itu sendiri. Berbagai bencana alam yang sering melanda sebagian
wilayah di negara kita pada dasarnya merupakan akibat kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan.
Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor,
kebakaran hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan
masalah lingkungan yang bukan tergolong sepele. Betapa tidak? Sebab, tidak
terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah lingkungan akan menghancurkan
potensi pemenuhan generasi mendatang.
Pembangunan di berbagai sekolah hendaklah bisa memperhatikan ekosistem di
sekitarnya. Janganlah, eksistensi lingkungan dikesampingkan oleh dalih penataan
lingkungan tanpa menghiraukan kelestarian dan kenyamanan lingkungannya.
Menyikapi hal ini, sebagai pelaku pendidikan dan anggota masyarakat yang cinta
lingkungan, paling tidak kita secara moral (etika) bisa ikut berpartisipasi pada setiap
program yang berkait dengan kelestarian lingkungan hidup yang dicanangkan oleh
pemerintah melalui lingkungan paling dekat dengan kita yaitu lingkungan sekolah.
1.2
Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah proses pembentukan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3
Subang?
b. Bagaimanakah kondisi penghijauan di SMA Negeri 3 Subang?
c.
Bagaimanakah perawatan perawatan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3
Subang?
1.3
Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan penghijauan di SMA Negeri 3
Subang.
b. Untuk mengetahui kondisi penghijauan di SMA Negeri 3 Subang.
c. Untuk mengetahui bagaimana perawatan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3
Subang.
1.4
Manfaat Penelitian
Dengan adanya penerapan penghijauan lingkungan sekolah diharapkan bisa menjadi
salah satu alternatif dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup di
wilayah Indonesia. Disamping adanya kesadaran masyarakat yang tinggi dalam
memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dalam rangka mengantisipasi dari
segala bentuk pengrusakan dan pencemaran lingkungan.
BAB II
KEGIATAN
2.1
Proses
Hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah:
a. Pengelolaan limbah/sampah dan air.
b. Landscaping dan penghijauan.
c. Perawatan fisik bangunan dan lingkungan.
d. Sekolah menjadi pusat penghijauan (green school) yang bermanfaat bagi
lingkungan.
2.2
Kondisi
Kondisi Penghijauan di SMA Negeri 3 Subang berjalan dengan lancar. Sehingga
lingkungan menjadi hijau, asri, sehat, bersih dan terjaga.
2.3
Perawatan
Cara agar lingkungan tetap terjaga adalah:
a. Jangan memetik, memangkas, atau merusak tanaman yang ada.
b. Dilarang menginjak, bermain di taman rumput dan taman hias yang mengakibatkan
rumput-rumput itu mati.
c. Dilarang membuang sampah pada tanaman.
d. Dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah sehingga taman terlihat indah.
e. Di taman sekolah diupayakan agar terawat dengan cara menyapu, menyiram,
memberi pupuk sehingga tanaman bertambah subur.
f. Berilah obat pembasmi hama sehingga tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.
2.4
Manfaat
Membangun kesadaran siswa agar mempunyai wawasan lingkungan yang luas
merupakan “pilar” dalam menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari berbagai
sumber pengrusakan dan pencemaran lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah
lingkungan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan
manusia itu sendiri.
Dengan pola pendidikan, melalui institusi pendidikan ataupun dengan penyuluhan
langsung ke siswa secara sungguh-sungguh akan terciptalah akar budaya masyarakat
yang mempunyai kesadaran lingkungan yang tinggi. Artinya, etika lingkungan akan
menjadi pondasi dalam setiap pembangunan di Indonesia.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1
Simpulan
Penataan Lingkungan Sekolah menjadi Green School dapat menciptakan suasana yang
asri, sejuk, bersih, sehat dan dapat mendukung proses pelaksanaan KBM dengan status:
dalam ruang atau luar ruang, dalam ruang dan luar ruang, serta bermanfaat bagi
lingkungan luar sekolah.
Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan
yang cakap melalui proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan yang bermutu.
Tidak itu saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan ikut mendorong
terwujudnya pola hidup bermutu yang pada saat ini sangat diperlukan dalam
meningkatkan daya saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan sumber
daya alam hayati Indonesia.
3.2
Saran
Mari kita lakukan gerakan penghijauan di lingkungan SMA Negeri 3 Subang ini.
LAMPIRAN 2
Contoh Laporan Hasil Kegiatan
LAPORAN KEGIATAN
BHAKTI SOSIAL PENGIRIMAN AIR BERSIH
SE-KECAMATAN NGLIPAR DAN PANGGANG
GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA
PENGANTAR
Memasuki satu dasawarsa, sebagai aksi nyata gerakan solidaritas yang dilakukan
organisasi Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) dalam mengejawantahkan
masyarakat penyiaran komunitas di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kegiatan
social pembagian air bersih. Oleh karena itu JRKY diharapkan mampu mempercepat proses
kemandirian dan profesionalitas radio komunitas ditengah karut marutnya persoalan
penyiaran. JRKY menyadari betul, bahwa legalitas radio komunitas masih manjadi pekerjaan
rumah yang harus segera di selesaikan, namun demikian harus bisa melakukan aksi nyata
terhadap persolan yang dihadapi masyarakat seperti kekeringan di musim kemarau saat ini.
Tindakan nyata akan lebih memiliki makna dari seribu nasehat yang disampaikan. JRKY
bersikap dan bertindak nyata untuk kemaslatan masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih yang diselenggarakan JRKY atas
dukungan donatur berbagai pihak baik instansi pemerintah maupun swasta dan perseorangan
yang peduli menjadi bentuk bukti kongkrit yang langsung bisa di rasakan oleh masyarakat.
Pilihan pengiriman air bersih di pilih menjadi sangat penting karena terkait langsung
dengan kebutuhan hidup masyarakat yang sangat vital. Pengaruh pemanasan global dan
musim kemarau yang sangat ekstrim menyebabkan di beberapa tempat terjadi kekeringan
seperti salah satunya di Kecamatan Nglipar Gunung Kidul. Warga masyarakat di wilayahnya
yang dilanda kekeringan sangat membutuhkan air karena sumber air seperti sumur,
sungai,danau sudah kering. Membeli air sangat memberatkan warga bagi yang
berpenghasilan kecil. Berpijak pada hal tersebut, Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta
(JRKY) yang merupakan wadah radio komunitas di DIY akan mengelar bakti social
pengiriman air bersih untuk wilayah yang dilanda kekeringan.
Laporan kegiatan ini disusun sebagai pertanggunjawaban panitia pelaksana yang telah
menyelenggrakan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih 2011 untuk disampaikan kepada pihak
pendukung dan donator yang telah membantu terselenggarakannya pelaksanaan bakti social
pengiriman air bersih.
Yogyakarta, 1 September 2011
Mardiyono
Ketua
PENDAHULUAN
Mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H, Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon
Maaf Lahir dan Batin.Puji syukur kami haturkan kehadirat ALLOH SWT atas kenikmatan
yang telah tercurahkan kepada hambaNYA yang telah menjalankan segala perintah dan
menjauhi larangan-Nya. Panitia pelaksana Bakti Sosial 2011 Jaringan Radio Komunitas
Yogyakarta (JRKY) yang telah menyelenggarakan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air
Bersih di Kecamatan Nglipar Gunung Kidul pada hari Sabtu, 27 Agustus 2011 dengan lancar,
tertib dan aman.
Dalam pelaksanaan Bakti Sosial Pengiriman Air bersih di Kecamatan Nglipar Gunung
Kidul kali ini, segala persiapan telah dilakukan dengan segenap kemampuan yang ada dan
pantia pelaksanan telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meleksanakan kegiatan
tersebut sesuai jadwal yang telah di tetapkan. Panitia Pelaksana juga berkoordinasi dengan
pihak yang berwenang setempat seperti Kantor Dinas Sosial Gunung Kidul dan Camat
Nglipar.
Agenda pra kegiatan bakti sosial pengiriman air bersih diselenggarakan dalam
menyambut bulan ramadhan 1432 hijriyah dan HUT Kemerdeaan RI ke-66. Pengurus JRKY
telah membuat jadwal perencanaan kegiatan yang di awali dengan pembentukan panitia
pelaksana Bakti Sosial yang melibatkan pengurus dan radio komunitas anggota JRKY.
Kegiatan lain seperti pembuatan proposal dan pengiriman ke instansi, pengusaha dan mitra
juga dilakukan untuk mendukung acara bakti social ini sesuai jadwal yang telah di tetapkan.
Keterlibatan radio komunitas anggota JRKY diharapkan bisa menjadi pendukung utama
untuk membantu memetakan wilayah mana yang saat ini dilanda kekeringan. JRKY juga
berkordinasi dengan pihak yang berwenang dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Gunung Kidul untuk mendapatkan informasi yang akurat dan dibantu untuk
diarahkan ke warga yang saat ini membutuhkan.
Pelaksanaan bakti social pengiriman air bersih ke daerah yang di landa kekeringan juga
di dukung oleh pemerintah provinsi, pengusaha, partisipasi dari donator dan juga pihak-pihak
yang peduli sesame. Semoga amal kebaikan dan keilhlasan para dermawan mendapat balasan
setimpal dari Allah Swt. Aamiin.
PELAKSANAAN KEGIATAN
1.
Prakegiatan
Untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih
tahun 2011, Pengurus JRKY melakukan pertemuan pembentukan panitia pelaksana yang
dilanjutkan dengan penyusunan schedule kegiatan. Sejak tanggal 27 Juli 2011 dengan
tersusunnya panitia pelaksana sebagai berikut:
Ketua
: Mardiyono
Sekretaris
: Haribawa
Bendahara
: Saptawati AM
Seksi Acara
: A. Wakijo
Seksi Usaha Dana : A. Purwanto
Seksi Perlengkapan : Nurswandono
Seksi Konsumsi
: Fidarini Devi W
Untuk melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih 2011, panitia
pelaksana berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi Kabupaten
Gunung Kidul untuk dapat memfasilitasi dan memberikan arahan wilayah yang akan di
tuju sebagai sasaran utama pemberian air bersih tahun ini. Hasil kordinasi yang
dilakukan selama hampir 2 pekan, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Gunung Kidul memberikan arahan untuk dibagikan ke wilayah Desa di Kecamatan
Nglipar yang saat ini juga sangat membutuhkan bantuan air bersih. Sebanyak 28 tangki
untuk 7 Desa di 28 Dusun se-Kecamatan Nglipar dan 5 tangki untuk 1 Desa di
Kecamatan Panggang Gunung Kidul.
2.
Pelaksanaan Pengiriman Air Bersih
Kegiatan Bhakti Osial Pengiriman Air Bersih tahun 2011 ini di fokuskan di
Kecamatn Nglipar Gunung Kidul. Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY)
berkordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunung Kidul
diharapkan tepat sasaran dan peta wilayah yang sesuai dengan kebutuhan warga saat ini.
Kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih dilakukan pada hari Sabtu, 27 Agustus
2011 pukul 09.00 Wib.
Kegiatan yang di awali dengan serah terima secara simbolis dari Ketua JRKY
kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul yang
mewakili masyarakatyang disaksikan oleh masyarakat, anggota JRKY dan petugas
pengirim. Sebanyak 5 armada truk tangki yang berisi 5000 liter siap melakukan
pengiriman air bersih ke 28 Dusun se Kecamatan Nglipar dan Panggang Gunung Kidul.
Untuk Dusun Kedung Keris Desa Kedung Keris Kecamatan Nglipar Gunung Kidul
menjadi tempat pertama kali yang menerima pengiriman air bersih. Pembagian air bersih
dilakukan dengan pengedropan di bak penampungan air dusun sehingga warga sekitar
dusun bisa segera menikmati dengan segera.
Sesuai jadwal yang sudah di agendakan, pukul 09.15 Wib acara simbolis serah
terima pengiriman air bersih di wakili Bapak Irfan Ratnadi dari Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul selanjutnya langsung ke lokasi
pengiriman air bersih ke dusun se wilayah Nglipar Kabupaten Gunung Kidul.Perwakilan
radio komunitas yang hadir di antaranya: Bapak Suratimin (RADEKKA FM),Fidarini
Devi W (AGRICIA FM), Sri Kuncoro (BBM FM), Jumadi dan Esti (WIDJAYA
FM),Yudi Astanto (SWARA GODEAN FM), Haribawa (DIORAMA FM). Undangan via
SMS sudah dikirim untuk 32 kontak person rakom namun mengingat waktu yang
berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1432 H yang jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus
2011 maka banyak anggota rakom yang sibuk dengan persiapan lebaran.
Berikut Daftar Dusun, Desa di Kec. Nglipar dan jumlah KK dan Jiwa.
No
.
1.
Kecamatan
Nglipar
Desa
Kedungkeris
Nglipar
Pengkol
Kedungpoh
Katongan
Dusun
1. Kwarasan Wetan
2. Kwarasan Tengah
3. Pringsurat
4. Sendowa Kidul
5. Kedungkeris
Jumlah
1. Mengger
2. Nglipart Lor
Jumlah
1. Pagutan
2. Karangsari
3. Gagan
4. Pagutan lor
5. Kebonjero
Jumlah
1. Kedungpoh Kulon
2. Kedungpoh Lor
3. Kedungpoh Tengah
4. Sinom
Jumlah
1. Jeruk Legi
2. Kepuh Sari
3. Klegung
4. Nglebak
5. Perbutan
Jumlah
KK
Jiwa
88
79
61
66
103
397
181
90
271
106
118
106
106
63
499
88
87
66
81
322
80
98
73
51
64
366
289
267
18
248
216
1203
404
339
633
328
328
377
334
123
1490
328
120
212
199
859
320
356
215
190
158
1239
Pilangrejo
1. Wotgalih
80
2. Dungsuru
58
Jumlah
138
Natah
1. Blembeman I
44
2. Blembeman II
53
3. Ngelorejo
68
4. Pringombo
181
5. Ngabdirejo
106
Jumlah
452
Sumber Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gunung Kidul
256
215
480
184
156
220
398
399
1357
UCAPAN TERIMAKASIH
1. Gubernur DIY
2. Bank Indonesia Cab. Yogyakarta
3. RSUD Kota Yogyakarta
4. Padang Golf AAU Adisucipto
5. Mapala AGRIKA
6. Yayasan Slamet Riyadi
7. Kedaulatan Rakyat Group
8. STIKES Aisyiyah
9. BULOG DIY
10. Gembiraloka
11. RS Bethesda
12. Koperasi Karyawan TWC
13. Dino Games Toy`s
14. CV. Mamamia
15. Stikes Bethesda
16. Bank Jogja
17. RSI Hidayatullah
18. Alumunium SP
19. Museum TNI AU
20. RSDKT Dr. Sukarto
21. Yayasan Bopkri
22. Pengobatan Torch
23. Jari-Jari Masage
24. Neutron Yogyakarta
25. Yayasan Bopkri
26. PG/PS Madukismo
27. MAN III Yogyakarta
28. Bank BPD DIY Cab. Snopati
29. RSU PKU Muh Bantul
30. Inna Garuda Hotel
31. Koperasi Pegawai Negeri
32. Semua pihak yang berpartisipasi
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan pelaksanaan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih tahun
2011 JRKY. Kami telah berupaya maksimal namun masih banyak kelamahan dan kekurangan
dalam pelaksanaannya. Semua itu akan menjadi evaluasi dan koreksi untuk kegiatan kedepan
yang lebih baik.
Untuk itu, atas nama panitia pelaksana Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih tahun 2011
memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada sponsor, donatur dan pihak-pihak yang telah
berpartisipasi.
Kami berharap kepada pengelola radio komunitas anggota JRKY dapat menjadikan
momentum Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih Tahun 2011 menjadi aksi nyata dan kongkrit
yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat,selain memberikan hiburan dan informasi
sebagai tugas utamanya.
Merefleksikan kembali peran dan fungsi radio komunitas sebagai alat perjuangan
bersama dengan aksi social yang lebih bisa dirasakan langsung oleh masyarakat menjadi
sangat penting dan bermakna sebagai upaya menyempurnakan kegiatan yang lebih baik di
keudian hari.
Terimakasih atas dukungan seluruh sponsor dan donator serta pihak-pihak yang telah
berpartisipasi membantu terselenggaraakannya kegiatan Bhakti Sosial Pengirman Air Bersih
Tahun 2011 untuk wilayah Kec. Nglipar dan Panggang Kabupaten Gunung Kidul.
Hormat kami,
Mardiyono
Ketua
LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN BAKTI SOSIAL