Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan persepsi terhadap sekolah menengah kejuruan dengan minat siswa melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan : studi kasus pada SMPN I Tembarak Temanggung - USD Repository

  

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN

PERSEPSI SISWA TERHADAP SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN KE

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Studi Kasus pada SMPN I Tembarak Temanggung

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh :

RURI ANGGRAENI

NIM: 021334018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Hidup adalah memecahkan masalah yang tidak diharapkan dan menemukan segala sesuatu yang belum diketahui ( Daniel S. Goldin )

  Kupersembahkan skripsi ini untuk: Bapak dan Ibuku tercinta Kakakku Rudi Puji Santoso Seno Setiawan tercinta

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Ruri Anggraeni

  Nomor Mahasiswa : 021334018

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Persepsi Siswa

Terhadap Sekolah Menengah Kejuruan Dengan Minat Siswa Melanjutkan

ke Sekolah Menengah Kejuruan (Studi kasus : Siswa – siswi kelas III SMPN

  I Tembarak, Temanggung)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 22 Februari 2008 Yang menyatakan ( Ruri Anggraeni)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 1 Februari 2008 Penulis Ruri Anggraeni

  

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN KE

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Studi Kasus: : Siswa-siswi Kelas III SMPN I Tembarak,

Temanggung Jawa Tengah

  

Ruri Anggraeni

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan positif

antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan ke

Sekolah Menengah Kejuruan; (2) ada hubungan positif antara persepsi siswa

terhadap Sekolah Menengah Kejuruan dengan minat siswa melanjutkan ke

Sekolah Menengah Kejuruan.

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan April 2007. Populasi penelitian

berjumlah 188 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

metode kuesioner wawancara dan dokumentasi. Untuk menguji hipotesis

penelitian menggunakan metode analisis korelasi product moment dari Pearson.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan yang positif

dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa

melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan ( = 4,738 > t = 1,653);

t hitung tabel

  

(2) ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap Sekolah

Menengah Kejuruan dengan minat siswa melanjutkan ke Sekolah Menengah

Kejuruan ( = 6,941 > t =1,653). t hitung tabel

  

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE PARENT’S SOCIAL ECONOMIC

STATUS AND THE STUDENT’S PERSEPTION TOWARD

  

VOCATIONAL SENIOR HIGH SCHOOL WITH THE STUDENT’S

  

INTEREST TO CONTINUE THEIR STUDY TO VOCATIONAL SENIOR

HIGH SCHOOL

A Case Study: The Third Year Students at SMPN I Tembarak,

Temanggung, Central Java

  

Ruri Anggraeni

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

  

This research aims to know whether: (1) there is a positive relation between the

parent’s social economic status and the student’s interest to continue their study to

Vocational Senior High School; (2) there is a positive relation between the

student’s perception toward Vocational Senior High School with the student’s

interest to continue their study to Vocational Senior High School.

Data collection was done in April 2007. The populations of this research

were188 people. The methods of the data collection were questionnaires,

interview, and documentation. To examine this research, the writer used the

Pearson’s product moment method.

The result of this research indicates that: (1) there is positive and significant

relation between parent’s social economic status and the student’s interest to

continue their study to Vocational Senior High School (t = 4,738 > t =

count table

  

1,653); (2) there is a positive and significant relation between the student’s

perception toward Vocational Senior High School with the student’s interest to

continue their study to Vocational Senior High School (t = 6,941 > t =

count table 1,653).

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat, berkat, dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Persepsi Siswa

Terhadap Sekolah Menengah Kejuruan Dengan Minat Siswa Melanjutkan ke

Sekolah Menengah Kejuruan ”. Tujuan penulisan skripsi ini salah satunya adalah

untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 pada

Program Studi Pendidikan Akuntansi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak sekali hambatan-

hambatan, namun berkat doa, bimbingan, nasihat, dan dukungan dari semua

pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu atas

terselesainya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-

besarnya kepada:

  

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Program

Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

4. Bapak Drs.Bambang Purnomo, S.E., M.Si. Selaku dosen pembimbing yang

telah bersedia untuk membimbing dengan penuh kesabaran dan memberikan petunjuk berupa saran-saran dan kritikan demi kemajuan penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini

  

5. Bapak S. Widanarto Prijowutanto, S.Pd., M.Si. dan Bapak Ig. Bondan

Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan saat menguji penulis.

  

6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi (Ibu Indah, Ibu Rita,

Ibu Catur, Ibu Cornel, Ibu Premastuti, Pak Muhadi, Pak Heri, Pak Bambang, Pak Joko, Pak Singo), Program Studi Ekonomi (Ibu Wigati, Pak Teguh, Pak

  Dharma yang telah mengajar dan mendidik dengan sabar kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

7. Sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi, Mbak Aris dan Pak

Wawik dan Sekretariat Program Studi Pendidikan Ekonomi, Mbak Titik yang telah melayani penulis dengan sabar selama kuliah hingga selesainya skripsi ini.

  

8. Bapak dan Ibu karyawan, serta petugas perpustakaan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

  9. Bapakku Setiyo Rahardjo dan Ibu Sri Redjeki, terima kasih atas doa, harapan, pengorbanan dan kasih sayangnya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kalian adalah the best mom and dad in the world .

  10. Kakakku Rudi Puji Santoso yang selalu memberi semangat dan dorongan.

  

11. Mamas ( Seno Setiawan ), yang tak henti-hentinya memberi dorongan,

semangat, cinta, dan kasih sayang, sabar ngadepin aku dan kesetiaan yang mamas berikan.

  Cepat pulang.........

  

12. Keluarga besar Ibu Sri Rahayu ( mbak yuli, mas ardi, mbak dian ), makasih

ya doanya.

  

13. Keluarga besar Bapak Suwarno ( Seno, Bimo, Tri, en Nonok ), jd kangen

Solo nich......

  

14. Mas Doko, makasih ya dah nganterin aku.... walau ujan badai, hajar

aja.......

  15. Sahabatku, Bety : Kalo nikah undangannya ya, Danik ( Danong ): kangen ni jalan2 ma kamu, Ana: akhire qita lulus ya na....Watik : wah dah jadi OKB ni...

  Ninuk : Smangat !!!, Lia ( liong ): Kapan ke Jogja jeng...Edi ( Paijo ): Wah kw kok ngilang terus to Ed!!

  

16. Temen-temen kost kolobendono 4 ( Weni, Wulan n Adel ), makasih ya

infonya all about campus.

  17. Sahabat SMA-ku, Tubex : alhamdulilah kamu skrg punya cewek..Dodox : wah dah jadi bussines man nich, Yeni: Kangen ni...ma masa2 SMA, Septi ( Epi’) : Kpn bisa ngumpul lagi ya .n Krisyanti : Cie...bentar lagi dah jadi nyonya ni....

  

18. Temen-temen PAK A 2002 Æ Edi, Yuli, Hanick, Trisna, Rita (Susi), Lieya,

Mitha, Cicil, Flora, Desi, Shila, Etha, Febri, Santi, Ika, Br.Tadius, Nanik, Siska, Moko, Titet, Aji, Adi, Krestee, Rita stero, Erni, Rosa, Emi, Vero, Yeni don’t forget me...

19. Temen-temen PAK B 2002Æ Fera, Eri, Yoyok, Imas, Siska, Muntari, Lusi, Yuni, Dwi, Adi, Goris, Tyas, Bowo, Dita, Indri, Lamdos, Kris, Didik, dll.

  

20. Temen-temen PAK C 2002 Æ Banu, TM, Uci, Toro, MM, Cipluk, Suprapti,

Wulan, Tiara, Sarinah, Heri, Clara, Thomas, Dewi, Dika, Nina, Astuti, Ima, Risa, Lia, Esti, dll.

  

21. Buat diri pribadiku ayo jadilah orang yang PD, jangan mudah menyerah, gak

usah pemalu, n smangat!!!

  

22. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selama ini

dengan ketulusan hati telah memberikan bantuan dan dorongan hingga terselesaikannya skripsi ini.

  Penulis Ruri Anggraeni

  DAFTAR ISI halaman

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v ABSTRAK ...................................................................................................... vi ABSTRACT .................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

  BAB I : PENDAHULUAN .................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1 B. Batasan Masalah ...............................................................

  4 C. Rumusan Masalah .............................................................

  4 D. Tujuan Penelitian ..............................................................

  4 E. Manfaat Penelitian ............................................................

  5 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ........................................................

  6 A. Status Sosial ekonomi ....................................................... 6 B. Persepsi ..............................................................................

  9

  D. Kerangka Berpikir ..............................................................

  19 E. Hipotesis ............................................................................. 21

  BAB III : METODE PENELITIAN ...................................................... 22 A. Jenis Penelitian ...................................................................

  22 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 22

  

C. Subjek dan Objek Penelitian .............................................. 22

  

D. Populasi dan Sampel .......................................................... 23

E. Variabel Penelitian .............................................................

  23 F. Pengukuran Variabel ..........................................................

  24 G. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 26

  H. Pengujian Instrumen Penelitian........................................ .... 26

  I. Teknik Analisis Data............................................................. 31

  BAB IV : HASIL TEMUAN LAPANGAN ........................................... 37 A. Data Kelembagaan Sekolah ............................................... 37 B. Fasilitas Penunjang Pendidikan ......................................... 37 C. SDM SMPN I Tembarak .................................................... 39 D. Data Siswa .......................................................................... 42 BAB V : ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ............................ 46 A. Deskripsi Data .................................................................... 46 B. Analisis Deskriptif ............................................................. 47 C. Analisa Data ....................................................................... 50 D. Pengujian Hipotesis Penelitian ........................................... 51 E. Pembahasan ........................................................................ 53

  A Kesimpulan .......................................................................

  58 B. Keterbatasan Penelitian ..................................................... 59

  C. Saran .................................................................................. 60 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 62

LAMPIRAN .................................................................................................. 64

  DAFTAR TABEL halaman

Tabel 3.1 Hasil uji validitas untuk persepsi siswa terhadap SMK .............. 28Tabel 3.2 Hasil uji validitas untuk minat melanjutkan ke SMK ................ 29Tabel 4.1 Fasilitas SMPN I Tembarak ........................................................ 37Tabel 4.2 Guru dan karyawan SMPN I Tembarak ...................................... 40Tabel 4.3 Data jumlah siswa ...................................................................... 42Tabel 4.4 Komposisi tingkat pendidikan orang tua..................................... 43Tabel 4.5 Komposisi fasilitas yang dimiliki orang tua................................ 44Tabel 5.1 Status sosial ekonomi orang tua .................................................. 47Tabel 5.2 Persepsi siswa terhadap SMK ..................................................... 48Tabel 5.3 Minat melanjutkan ke SMK ........................................................ 49

  DAFTAR LAMPIRAN halaman

Lampiran 1 Kuesioner .................................................................................... 64

  

Lampiran 2 Data SPSS ................................................................................... 71

Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 101

Lampiran 4 Normalitas ................................................................................... 103

Lampiran 5 Korelasi Product Moment ........................................................... 104

Lampiran 6 Kategori kecenderungan variabel ............................................... 105

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 107

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia atau SDM,

  pendidikan menduduki peranan penting, sehingga mendapatkan prioritas yang cukup tinggi dalam pembangunan nasional. Pendidikan dianggap sebagai jalur yang semakin berarti untuk menyiapkan SDM yang berkualitas. Melalui pendidikan setiap warga masyarakat mendapatkan kesempatan untuk membina kemampuan dan keahlian sehingga kekuatan-kekuatan potensial yang ada dapat berkembang secara maksimal.

  Namun demikian, untuk memperoleh pendidikan tersebut diperlukan biaya yang tidak kecil jumlahnya. Biaya pendidikan yang tinggi, kadang menjadi kendala bagi mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Banyak dari mereka yang terpaksa putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena keterbatasan biaya pendidikan. Ketika siswa tamat dari SLTP mereka dihadapkan pada pilihan melanjutkan ke SMU ( Sekolah Menengah Umum ) atau SMK ( Sekolah Menengah Kejuruan ).

  Ada diantara mereka yang sudah mempunyai kepastian dalam menentukan studi lanjutnya, namun adapula yang masih ragu-ragu dalam menentukan pilihannya karena ada dorongan atau paksaan dari orang tua. Pada umumnya orang tua yang pendidikan yang lebih tinggi. Sebaliknya orang tua yang mengetahui batas kemampuan keluarganya cenderung memilih SMK bagi anaknya, dengan harapan anaknya bisa langsung bekerja setelah lulus dari SMK. Namun pada akhirnya saat siswa hendak mengambil keputusan sekolah lanjutnya, mereka harus mempertimbangkan adanya beberapa hal :

  1. Kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup dan kemampuan finansialnya

  2. Tidak dapat diabaikan pula harapan dari keluarga serta kewajiban keluarga ( W.S Winkel, 1984:31 ) Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa dalam menentukan jenjang pendidikan lanjutannya, ada banyak faktor yang mempengaruhi. Dari sekian banyak faktor tersebut, dalam penelitian ini dipilih beberapa faktor yang diduga dominan berpengaruh dalam menentukan minat siswa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Faktor tersebut adalah status sosial ekonomi orang tua. Namun, selain faktor status sosial ekonomi diatas, persepsi dari siswa juga sangat berpengaruh terhadap minat siswa dalam memilih sekolah. Jika mereka beranggapan bahwa SMU cenderung lebih baik, maka mereka akan memilih SMU walaupun keadaan ekonomi orang tuanya kurang mendukung. Akan tetapi ada pula yang beranggapan bahwa apabila mereka masuk SMK, mereka bisa langsung bisa bekerja. Walaupun keadaan orang tuanya tergolong mampu untuk memasukkan mereka ke SMU untuk selanjutnya meneruskan ke Perguruan

  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penyelenggara pendidikan pada tingkat menengah memiliki peran untuk menyiapkan peserta didik agar siswa siap bekerja baik bekerja secara mandiri (wirausaha) maupun mengisi lowongan pekerjaan yang ada (Kurikulum SMK Edisi 1993). Sebagai penyelenggara pendidikan tingkat menengah, SMK berkewajiban untuk mempersiapkan lulusan untuk mampu bersaing di dunia kerja. Faktor utama yang menentukan mampu tidaknya bersaing adalah seberapa jauh lulusan memiliki kompetensi dibidangnya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemampuan menghasilkan produk unggul. Namun demikian, kemampuan SMK sebagai lembaga pendidikan kejuruan untuk menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang unggul / berkualitas masih disangsikan oleh sebagian masyarakat. Sekolah yang dipilih dalam penelitian ini adalah SMPN I Tembarak Kabupaten Temanggung. Dipilihnya SMPN I Tembarak karena jika dilihat dari keadaan status sosial ekonomi mereka yang cukup beragam. Tidak ada dominasi dari pihak yang tergolong mampu atau yang tergolong kurang mampu. Selain itu peneliti juga mengamati kecenderungan mereka yang lebih memilih melanjutkan pendidikan ke SMK. Apakah kedua faktor tersebut, yaitu status sosial ekonomi orang tua dan persepsi siswa terhadap SMK sangat berpengaruh dengan minat melanjutkan ke SMK.

  B. Batasan Masalah

  Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam melanjutkan studi ke SMK. Tapi agar penelitian ini lebih terarah dan mengingat waktu, biaya dan tenaga yang terbatas, penelitian ini hanya dibatasi pada faktor status sosial ekonomi orang tua, persepsi siswa terhadap SMK dan hubungannya dengan minat siswa melanjutkan ke SMK.

  C. Rumusan Masalah

  1. Apakah ada hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan ke SMK ?

  2. Apakah ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap SMK dengan minat siswa untuk melanjutkan ke SMK ?

  D. Tujuan Penelitian

  1. Mengetahui apakah ada hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan ke SMK .

  2. Mengetahui apakah ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap SMK dengan minat siswa untuk melanjutkan ke SMK.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi siswa-siswi Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran dalam menentukan pilihan terhadap kelanjutan pendidikannya.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi penelitian selanjutnya dan dapat menambah perbendaharaan bacaan, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi siswa melanjutkan studi ke SMK.

  3. Bagi penulis Dapat mengetahui latar belakang sosial ekonomi orang tua, persepsi siswa terhadap SMK dan hubungannya dengan pilihan siswa melanjutkan studi, dan penulis juga dapat menerapkan pengetahuan yang diterima di bangku kuliah yaitu mengenai pendidikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Sosial Ekonomi Pengetahuan akan latar belakang status sosial dan ekonomi orang tua siswa

  membantu guru memahami tingkah laku siswa, terutama yang langsung berhubungan dengan orang tua dalam membiayai anaknya. Menurut Astrid S.

  Susanto ( 1997 : 87 ), “ status adalah perbandingan peranan dalam masyarakat. Status juga merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia “. Sedangkan Mayor Polak ( 1946 : 367 ) berpendapat bahwa status sosial ekonomi dimaksudkan sebagai kedududukan sosial ekonomi seseorang dalam masyarakatnya.

  Motivasi yang melatarbelakangi semangat orang tua dalam membiayai studi anaknya akan menjadi dorongan yang tidak kecil artinya bagi siswa untuk memusatkan seluruh perhatiannya dalam memperoleh keberhasilan belajarnya. Motivasi berprestasi yang bertumpu pada penyediaan sarana dan prasarana studi dari orang tua tidak sama. Status sosial orang tua memang bukan faktor utama dalam menyediakan fasilitas belajar, dan berbagai faktor lain yang mempengaruhinya.

  Keadaan keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan anak. Dapat diartikan bahwa sikap, cita-cita, minat dan motivasi anak terhadap dikemukakan Gerungan ( 1989 : 57 ) bahwa “ dengan kondisi ekonomi keluarga cukup, ia akan mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada alat “. Dari pendapat tersebut diartikan bahwa anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya cukup, mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan kemampuan daripada anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya rendah. S. Nasution ( 1983 : 18 ) mengungkapkan bahwa orang tua yang mengetahui batas kemampuan keluarga akan cenderung memilih sekolah umum sebagai persiapan untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Jadi dalam tingkat pendidikan anak, untuk memasuki suatu sekolah seorang siswa dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi orang tuanya. Keeves ( 1972 : 67 ) mengemukakan unsur yang mencakup tentang status sosial ekonomi yakni unsur pendidikan, pekerjan, jabatan. penghasilan, pemilikan barang berharga yang dimiliki oleh seseorang didalam suatu masyarakat atau kelompoknya.

  Dari beberapa unsur yang dikemukkan Keeves dalam penelitian ini penulis hanya membatasi 2 unsur saja :

  1. Tingkat pendidikan Orang tua Tingkat pendidikan orang tua dimaksudkan sebagai tingkat pendidikan formal yang berhasil ditamatkan. Tingkat pendidikan formal yang dimiliki berpengaruh pada tingkat pengetahuan dan teknologi tetapi juga berpengaruh pada jenjang pekerjaan formal, kekayaan, penghasilan dan status sosial dalam masyarakatnya. Jenjang pendidikan yang lebih tinggi memungkinkan untuk menduduki jenjang pekerjaan formal yang lebih tinggi pula.

  Dalam TAP MPR No. IV tahun 1973 dikatakan bahwa : Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Sedangkan Wasty Soemarto ( 1984 : 211 ) memberikan batasan bahwa pendidikan adalah proses pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahiriah, maupun batiniah. Soerjono Soekanto ( 1982 : 335 ) juga mengatakan bahwa pendidikan memberikan nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-hal yang baru dan juga bagaimana berpikir secara ilmiah. Dari batasan-batasan pengertian serta pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa melalui pendidikan, seseorang akan memperoleh pengalaman, mampu mengembangkan kepribadian dan lebih terbuka dalam menerima nilai-nilai dan hal-hal yang baru, yang semua itu akhirnya akan memberikan kesejahteraan kepada orang itu sendiri.

  2. Fasilitas yang dimiliki orang tua Fasilitas dalam penelitian ini diukur dari ada tidaknya, banyak atau sedikitnya barang atau fasilitas yang dimiliki oleh keluarga responden, yang meliputi :

  a. Barang / benda yang dimiliki

  b. Status tempat tinggal

  c. Daya penerangan listrik

  d. Dinding rumah tempat tinggal

  e. Lantai tempat tinggal

  f. Peralatan elektronik yang dimiliki

  g. Kendaran yang dimiliki

B. Persepsi

  Persepsi dapat dirumuskan sebagai suatu proses penerimaan, pemilihan, pengorganisasian, sera pemberian arti terhadap rangsang yang diterima. Namun demikian pada proses tersebut tidak hanya sampai pada pemberian arti saja, tetapi akan mempengaruhi pada perilaku yang akan dipilihnya sesuai dengan rangsang yang diterima dari lingkungannya. Proses persepsi melalui tahapan-tahapan berikut ini:

  1. Penerimaan rangsang Pada proses ini, individu menerima rangsangan dari berbagai sumber. dengan sumber lainnya, apabila sumber tersebut mempunyai kedudukan yang lebih dekat atau lebih menarik baginya.

  2. Proses menyeleksi rangsang Setelah rangsang diterima kemudian diseleksi disini akan terlibat proses perhatian. Stimulus itu diseleksi untuk kemudian diproses lebih lanjut.

  3. Proses pengorganisasian Rangsang yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk.

  4. Proses penafsiran Setelah rangsangan atau data diterima dan diatur, si penerima kemudian menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Setelah data tersebut dipersepsikan maka telah dapat dikatakan sudah terjadi persepsi. Karena persepsi pada pokoknya memberikan arti kepada berbagai informasi yang diterima.

  5. Proses Pengecekan Setelah data ditafsir si penerima mengambil tindakan untuk mengecek apakah yang dilakukan benar atau salah. Penafsiran ini dapat dilakukan dari waktu ke waktu untuk menegaskan apakah penafsiran atau persepsi dibenarkan atau sesuai dengan hasil proses selanjutnya.

  6. Proses Reaksi Lingkungan persepsi itu belum sempurna menimbulkan tindakan-tindakan itu biasanya tersembunyi atau terbuka.

  Menurut Ign. Masidjo ( 1999 : 96 ), tingkah laku dalam tingkatan persepsi mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya akan rangsangan-rangsangan yang ada.

  Menurut Gregorc ( 2001 ) dalam Debby, “ gaya belajar “ persepsi yang dimiliki setiap pikiran / pribadi ada dua macam, yaitu persepsi kongkret dan persepsi abstrak.

  1. Persepsi kongkret / Nyata Persepsi kongkret membuat anak lebih cepat menangkap informasi yang nyata dan jelas, secara langsung melaui kelima inderanya, yaitu penglihatan penciuman, peraba, perasa, dan pendengaran. Anak tidak mencari arti yang tersembunyi atau mencoba menghubungkan gagasan atau konsep. Kunci ungkapannya : “ sesuatu adalah seperti apa adanya “.

  2. Persepsi abstrak / kasat mata Persepsi abstrak memungkinkan anak lebih cepat dalan menangkap sesuatu yang abstrak / kasat mata, dan mengerti atau percaya apa yang tidak bisa dilihat sesungguhnya. Sewaktu anak menggunakan persepsi abstrak ini, mereka menggunakan kemampuan intuisi, intelektual dan imajinasinya. Kunci ungkapan : “ sesuatu tidaklah selalu seperti apa yang terlihat “.

  Dalam kenyataanya, terhadap objek sama individu dimungkinkan memiliki persepsi yang berbeda. Meskipun setiap anak menggunakan persepsi kongkret dan persepsi abstrak setiap harinya, namun ada kecenderungan seseorang merasa lebih mampu dalam menggunakan yang satu dibanding yang lainnya. Pareek (1984) “ Hubungan antara persepsi karyawan terhadap disiplin kerja karyawan bagian produksi pabrik keramik ken lila production “ mengemukkan ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi yaitu :

  1. Perhatian Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita.

  2. Kebutuhan Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.

  3. Kesediaan Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dahulu.

  4. Sistem nilai Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan

  Menurut Wilson ( 2000 ) dalam Munir, “ teori persepsi mitra gizi perawat “ faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ada dua yaitu : 1. faktor eksternal atau dari luar yang terdiri dari :

  a. concreteness, yaitu wujud atau gagasan yang abstrak yang sulit dipersepsikan dibandingkan dengan dengan objektif. b.novelty atau hal yang baru, biasanya lebih menarik untuk dipersepsikan dibandingkan dengan hal-hal yang lama. c.velocity atau percepatan misalnya gerak yang cepat untuk menstimulasi munculnya persepsi lebih efektif dibandingkan dengan dengan gerakan yang lambat. d.conditioned stimulus, stimulus yang dikondisikan seperti bel pintu, deringan telepon dan lain-lain.

  2. Faktor internal atau dari dalam yang terdiri dari :

  a. motivation, misalnya merasa lelah menstimulasi untuk merespon terhadap istirahat.

  b. interest, hal-hal yang menarik lebih di perhatikan daripada yang tidak menarik.

  c. need, kebutuhan akan hal tertentu akan menjadi pusat perhatian.

  d. assumptions, juga mempengaruhi persepsi sesuai dengan pengalaman melihat, merasakan dan lain-lain.

  Persepsi adalah pengamatan secara global, kemampuan untuk membedakan misalnya ukuran, warna, dan bentuk ( Winkel, 1986 : 161 ). Menurut Mahfudh Shalahuddin ( 1991 : 73 ) persepsi merupakan bentuk pengalaman yang belum disadari benar, sehingga individu yang bersangkutan belum mampu membedakan diri sendiri dengan objek yang dihayati. Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses dalam diri seseorang untuk mengetahui, mengintepretasikan dan mengevaluasi objek lain yang dipersepsi, menyangkut sifat-sifatnya, kualitasnya dan kedudukannya, sehingga terbentuklah gambaran mengenai objek atau subjek yang dipersepsikan.

C. Minat Melanjutkan ke SMK

  Minat merupakan faktor psikologis yang menentukan suatu pilihan pada seseorang. Selain itu minat merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat penting untuk suatu kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan suatu hal dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya memperoleh hasil yang lebih baik daripada mereka yang tidak berminat sebelumnya.

  Menurut W.S Winkel ( 1983 :30 ) minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

  Pendapat lain dikemukakan oleh Bimo Walgito ( 1977 :38), minat merupakan keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu objek disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan objek tersebut.

  Untuk mengerti minat perlu diketahui ciri-cirinya antara kain :

  1. Minat berkembang bersamaan dengan pertumbuhan fisik dan berkembangnya mental

  2. Minat tergantung pada kesiapan belajar.

  3. Minat bergantung pada kesempatan belajar.

  4. Perkembangan minat mungkin terbatas.

  5. Minat dipengaruhi budaya peserta didik.

  6. Minat berbobot emosional.

  7. Minat cenderung egosentris. Kemampuan peserta didik dan pengalaman yang berbeda-beda pada peserta didik akan menimbulkan minat yang bervariasi. Peserta didik juga mempunyai objek minat yang berbeda-beda antara lain minat pada sekolah atau minat pada pekerjaan di masa mendatang dan lain sebagainya. Adapun bahaya perkembangan minat antara lain interpretasi kesenangan sementara sebagai minat, pengaruh teman sebaya, minat berdasarkan konsep yang tidak realistis dan bobot emosional yang negatif terhadap minat tertentu dan sebagainya.

  Perkembangan minat juga dipengaruhi faktor-faktor tertentu antara lain :

  1. Komentar dan penerimaan teman sebaya dan orang dewasa terhadap objek minat.

  2. Kesadaran diri dan kekaguman terhadap objek minat.

  3. Suasana terhap objek minat.

  4. Gengsi dari objek minat.

  5. Kemampuan dan minat peserta didik.

  6. Harapan orang tua terhadap objek minat.

  7. Pengalaman pertama terhadap objek minat. Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka minat melanjutkan ke SMK pada siswa kelas 3 SLTP, dapat diartikan sebagai kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk memilih SMK sebagai kelanjutan pendidikan setelah tamat dari SLTP, yang ditandai dengan adanya perasaan senang terhadap SMK, perasaan tertarik, dan perasaan bahwa SMK bersangkut paut dengan kebutuhannya.

  Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )

  1. Pengertian SMK dan Tujuannya SMK merupakan jalur pendidikan sekolah atau pendidikan formal dalan sistem pendidikan di Indonesia. SMK diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut ( Depdikbud, 1983 : 3) a. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.

  b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, berkompetensi, serta mampu mengembangkan sikap diri.

  c. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini dan masa yang akan datang.

  d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

  2. Program kurikulum SMK SMK menyelenggarakan program pendidikan sekolah sesuai dengan jenis- jenis lapangan pekerjan. Dapat dibagi menjadi 6 kelompok yaitu ( Depdikbud, 1993 : 6 ) :

  a. Kelompok pertanian dan kehutanan Kelompok ini terdiri atas beberapa program pendidikan yang mempersiapkan tamatannya untuk dapat bekerja dan mengembangkan profesinya pada berbagai jenis pekerjaan di bidang peternakan dan kehutanan. Antara lain : agrobisnis, peternakan, perikanan, pengelolaan hasil pertanian.

  b. Kelompok teknologi industri Kelompok ini terdiri atas beberapa program untuk dapat bekerja dan mengembangkan pada berbagai jenis pekerjaan di bidang industri antara lain : permesinan, otomotif, kelistrikan, elektronika, konstruksi bangunan gedung dan bangunan air, pertambangan, perkapalan, informatika, dan insrumen industri.

  c. Kelompok bisnis dan manajemen Kelompok ini terdiri atas beberapa program pendidikan yang mempersiapkan tamatannya untuk bekerja dan mengembangkan profesinya pada berbagai jenis pekerjaan di biang bisnis dan manajemen antara lain : administrasi, perkantoran, akuntansi, keuangan, kesekretariatan, perdagangan, usaha perjalanan, dan pengoperasian.

  d. Kelompok kesejahteraan masyarakat.

  Kelompok ini terdiri atas beberapa program pendidikan yang mempersiapkan tamatannya untuk dapat pekerjan dan mengembangkan profesinya pada berbagai jenis pekerjaan di bidang kesejahteraan masyarakat antara lain : pelayanan masyarakat, dan pengembangan masyarakat.

  e. Kelompok seni dan kerajinan Kelompok ini terdiri atas beberapa program pendidikan yang mempersiapkan tamatannya untuk dapat bekerja dan mengembangkan profesinya pada berbagai jenis pekerjaan dibidang seni dan kerajinan. Antara lain : seni rupa terapan, industri kerajinan dan seni pertunjukan.

  f. Kelompok pariwisata Kelompok ini terdiri atas beberapa program pendidikan yang mempersiapkan tamatannya untuk dapat bekerja dan mengembangkan profesinya pada berbagai jenis pekerjan dibidang pariwisata, perhotelan, boga, busana, dan kecantikan.

D. Kerangka Berpikir Hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan ke SMK

  Keadaan sosial ekonomi orang tua akan terasa berpengaruh pada anak yang beranjak dewasa. Biasanya hal ini tampak apabila anak akan melanjutkan sekolahnya. Mereka yang kurang mampu hanya menyekolahkan anaknya sampai SLTA saja, ada pula yang hanya SLTP saja kemudian dianjurkan untuk bekerja.

  Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Warner ( 1982 : 116 ), bahwa perilaku sosial dari pemuda secara fungsional berhubungan dengan posisi keluarganya dalam struktur sosial. Contohnya, terdaftarnya murid-murid dalam berbagai kurikulum pada sekolah menengah berkorelasi kuat dengan kedudukan sosial ekonominya. Semakin tinggi kelas sosial ekonominya pemuda tersebut, semakin besar kecenderungan untuk terdaftar pada perguruan tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kelas sosial ekonominya semakin besar kecenderungan untuk terdaftar pada kurikulum komersial.

  Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua yang status sosial ekonominya tinggi menginginkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, sehingga mendorong anaknya untuk melanjutkan ke SMU. Sedangkan orang tua yang status sosial ekonominya rendah, cenderung menginginkan anaknya untuk melanjutkan ke SMK.

  

Hubungan antara persepsi siswa terhadap SMK dengan minat siswa

melanjutkan ke SMK.

  Persepsi siswa terhadap SMK mulai dirasakan ketika siswa mulai beranjak kelas 3 STLP. Mereka dihadapkan pada dua pilihan yaitu ke SMU atau SMK.

  Bagi orang tua yang tergolong mampu, dapat dipastikan pilihannya jatuh ke SMU, karena bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi, sehingga diharapkan bisa bekerja ditempat yang cukup bergengsi. Akan tetapi bagi orang tua siswa yang kondisi sosial ekonominya tergolong rendah mereka cenderung memilih ke SMK, karena diharapkan anaknya bisa langsung bekerja agar dapat membantu orang tuanya dengan ketrampilan yang diajarkan di SMK, tanpa harus melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

  Persepsi siswa terhadap SMK antar siswa satu dengan siswa yang lain berbeda-beda. Ada yang beranggapan apabila melanjutkan studi ke SMK, maka dia tergolong dari keluarga kurang mampu dan memiliki prestasi yang rendah. Ada juga pendapat, SMK sekarang jauh lebih bermutu dan bukan hanya didominasi dari golongan menengah kebawah tetapi sekarang lebih banyak peminatnya karena SMK memberikan nilai lebih dengan ketrampilan yang diajarkan, walaupun apabila setelah selesai studi dari SMK juga bisa melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

  Perbedaan persepsi ini akan menimbulkan respon individu terhadap SMK dan akan berpengaruh pada minat siswa untuk melanjutkan ke SMK.

E. Hipotesis

  1. Ada hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan ke SMK.

  2. Ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap SMK dengan minat siswa melanjutkan melanjutkan ke SMK

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian ini yang akan digunakan berupa studi kasus,

  yaitu penelitian tentang subjek tertentu, dimana subjek tersebut terbatas. Maka kesimpulan hanya berlaku pada subjek yang diperoleh.

  B. Tempat dan Waktu Penelitian

  Tempat Penelitian : SMPN I Tembarak Waktu Penelitian : April 2007

  C. Subjek dan Objek Penelitian

  1. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III SMPN I Tembarak

  2. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah :

  a. Status Sosial ekonomi orang tua

  b. Persepsi siswa terhadap SMK

  c. Minat siswa melanjutkan ke SMK

  D. Populasi dan Sampel

  1. Populasi merupakan sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang daripadanya terkandung informasi yang ingin diketahui. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III SMPN I Tembarak tahun ajaran 2006 / 2007.

  2. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Menurut Suharsimi Arikunto ( 1989 : 107 ) apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil antara 10% - 14% atau 20% - 25%, atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari : a. Kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya.

  b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

  c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk penelitian yang resikonya besar dan tentu saja sampelnya lebih besar atau lebih baik.

  Karena peneliti tidak mengalami kendala-kendala seperti diatas maka peneliti melakukan penelitian populasi yaitu menggunakan seluruh siswa-siswi kelas

  III SMPN I Tembarak sebagai subjek penelitian.

  E. Variabel Penelitian

  Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian atau suatu penelitian ( Suharsimi Arikunto, 1991 : 102 ). Dalam

  1. Variabel bebas, terdiri dari :

Dokumen yang terkait

Pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa sekolah menengah kejuruan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 1 118

Analisis minat siswa kelas IX SMP N I Bayat, Klaten untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah kejuruan [SMK].

0 5 151

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan persepsi terhadap sekolah menengah kejuruan dengan minat siswa melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan : studi kasus pada SMPN I Tembarak Temanggung.

0 1 134

Persepsi siswa terhadap kompetensi mengajar guru akuntansi sekolah menengah kejuruan : studi kasus pada siswa SMK se-Kabupaten Bantul.

2 4 272

Analisis minat siswa melanjutkan studi ke sekolah menengah kejuruan [eks SMEA] : studi kasus pada siswa kelas III SMP Pangudi Luhur Bayat-Klaten.

0 0 192

Minat siswa untuk melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus SMP N 2 Berbah.

0 0 139

Minat siswa untuk melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus SMP N 2 Berbah - USD Repository

0 0 137

Pengaruh kreativitas kemandirian dan prestasi akademik terhadap minat berwiraswasta siswa sekolah menengah kejuruan : studi kasus SMK Putra Tama Bantul Yogyakarta - USD Repository

0 0 183

Persepsi siswa terhadap kompetensi mengajar guru akuntansi sekolah menengah kejuruan : studi kasus pada siswa SMK se-Kabupaten Bantul - USD Repository

0 0 136

Persepsi siswa terhadap kompetensi mengajar guru akuntansi sekolah menengah kejuruan : studi kasus pada siswa SMK se-Kabupaten Bantul - USD Repository

0 0 136